Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 481 - 500 dari 1007 ayat untuk melakukan [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14169306122449) (Flp 3:2) (full: ANJING-ANJING...PEKERJA-PEKERJA YANG JAHAT...PENYUNAT-PENYUNAT YANG PALSU. )

Nas : Fili 3:2

Pencobaan yang terbesar bagi Paulus adalah kesedihan yang dirasakannya karena mereka yang memutarbalikkan Injil Kristus. Kasihnya kepada Kristus, gereja, dan kebenaran penebusan begitu kuat sehingga mendorong dia untuk melawan dengan sangat orang yang merusak ajaran yang murni, sambil melukiskan mereka seperti "anjing-anjing" dan "pekerja-pekerja yang jahat" (versi Inggris NIV -- "orang-orang yang melakukan kejahatan")

(lihat cat. --> Fili 1:17;

lihat cat. --> Gal 1:9;

[atau ref. Fili 1:17; Gal 1:9]

bd. Mat 23:1-39). "Penyunat-penyunat yang palsu" adalah ungkapan Paulus untuk upacara sunat yang diajarkan oleh para penganut agama Yahudi, yang menyatakan bahwa tanda sunat dari PL itu perlu bagi keselamatan. Paulus menegaskan bahwa sunat yang benar adalah karya Roh di dalam hati seseorang bila dosa dan kejahatan dikerat (ayat Fili 3:3; Rom 2:25-29; Kol 2:11).

(0.14169306122449) (Flp 4:6) (full: JANGANLAH HENDAKNYA KAMU KUATIR TENTANG APAPUN JUGA. )

Nas : Fili 4:6

Satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:

  1. 1) Oleh doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita kepada Dia yang memelihara kita (Mat 6:25-34; 1Pet 5:7).
  2. 2) Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sebagai akibat dari persekutuan kita dengan Kristus Yesus (ayat Fili 4:6-7; Yes 26:3; Kol 3:15).
  3. 3) Allah menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (ayat Fili 4:13; Ef 3:16

    lihat cat. --> Fili 3:20).

    [atau ref. Fili 3:20]

  4. 4) Kita menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibr 4:16).
  5. 5) Kita yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita

    (lihat cat. --> Fili 4:11;

    lihat cat. --> Rom 8:28).

    [atau ref. Fili 4:11; Rom 8:28]

(0.14169306122449) (Ibr 11:1) (full: IMAN ADALAH. )

Nas : Ibr 11:1

Pasal Ibr 11:1-40 memperlihatkan satu-satunya jenis iman yang dapat diterima oleh Allah, yaitu iman yang menang dalam situasi yang paling buruk sekalipun. Iman inilah yang mempercayai realitas-realitas rohani (ayat Ibr 11:1), menuntun kepada kebenaran (ayat Ibr 11:4), mencari Allah (ayat Ibr 11:6), mempercayai kebaikan-Nya (ayat Ibr 11:6), memiliki keyakinan akan Firman-Nya (ayat Ibr 11:7,11), menaati perintah-perintah-Nya (ayat Ibr 11:8), mengatur hidup sesuai dengan janji-janji-Nya (ayat Ibr 11:13,39), menolak roh jahat zaman sekarang (ayat Ibr 11:13), mencari rumah sorgawi (ayat Ibr 11:14-16; bd. Ibr 13:13-14), tabah dalam pencobaan (ayat Ibr 11:17-19), memberkati generasi selanjutnya (ayat Ibr 11:21), menolak kenikmatan dosa (ayat Ibr 11:25), bertahan dalam penganiayaan (ayat Ibr 11:27), melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran yang ajaib (ayat Ibr 11:33-35), menderita karena Allah (ayat Ibr 11:25,35-38) dan tidak kembali "ke tanah asal yang telah mereka tinggalkan," yaitu dunia ini (ayat Ibr 11:15-16;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.14169306122449) (Ibr 11:35) (full: ORANG-ORANG LAIN MEMBIARKAN DIRINYA DISIKSA. )

Nas : Ibr 11:35

Allah mengizinkan beberapa orang anak-Nya yang setia mengalami penderitaan dan kesulitan yang hebat

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Sekalipun mereka menikmati kehadiran ilahi, Allah tidak meloloskan mereka semua dari penderitaan dan kematian (ayat Ibr 11:35-39).

  1. 1) Perhatikan bahwa karena iman beberapa orang "telah luput dari mata pedang" (ayat Ibr 11:34) dan beberapa yang lain "dibunuh dengan pedang" (ayat Ibr 11:37). Karena iman yang satu diselamatkan dan yang lain tetap gugur (bd. 1Raj 19:10; Yer 26:23; Kis 12:2). Iman yang sungguh-sungguh bukan saja membuat orang-orang percaya melakukan hal-hal yang besar bagi Allah (ayat Ibr 11:33-35), tetapi juga kadang-kadang membuat mereka mengalami penderitaan, penganiayaan, penindasan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39; bd. Mazm 44:23; Rom 8:36;

    lihat cat. --> Mat 5:10).

    [atau ref. Mat 5:10]

  2. 2) Kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kesenangan hidup atau kelepasan dari penganiayaan di dalam dunia ini. Akan tetapi, kesetiaan kepada Allah menjamin bahwa kita akan memperoleh kasih karunia, pertolongan, dan kekuatan dari Allah pada saat-saat penganiayaan, pencobaan, atau penderitaan (bd. Ibr 12:2; Yer 20:1,7-8; 37:13-15; Yer 38:5; 2Kor 6:9).
(0.14169306122449) (1Ptr 5:2) (full: GEMBALAKANLAH KAWANAN DOMBA ALLAH. )

Nas : 1Pet 5:2

Para penatua (penilik atau gembala) bertanggung jawab untuk memelihara orang percaya, mendisiplin mereka, memberi makanan Firman Allah dan melindungi mereka

(lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA; dan

lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

(0.14169306122449) (Why 2:20) (full: ENGKAU MEMBIARKAN WANITA IZEBEL, YANG MENYEBUT DIRINYA NABIAH. )

Nas : Wahy 2:20

Suatu dosa yang umum dalam jemaat di Tiatira adalah kecenderungan untuk membiarkan dosa, ketidakbenaran atau ajaran yang tidak alkitabiah dalam diri para pemimpinnya (ayat Wahy 2:14,20).

  1. 1) Yohanes menyebut seorang tertentu dengan nama Izebel, sebuah nama yang diperoleh dari Izebel di PL dan yang sinonim dengan penyembahan berhala dan penganiayaan (1Raj 16:31; 19:1-3; 21:1-15;

    lihat cat. --> 1Raj 21:25).

    [atau ref. 1Raj 21:25]

    Barangkali beberapa orang di Tiatira menerima guru-guru palsu karena mereka mengaku bahwa mereka berbicara bagi Allah dan karena mereka menunjukkan kharisma, keberhasilan dan pengaruh yang besar. Kristus mengecam dosa sikap toleransi ini.
  2. 2) Kita harus menolak semua orang yang lebih mengutamakan perkataan mereka sendiri dari penyataan alkitabiah

    (lihat cat. --> 1Kor 14:29)

    [atau ref. 1Kor 14:29]

    dan yang menyatakan bahwa Allah menerima siapapun dalam jemaat yang melakukan percabulan dan turut serta dalam kesenangan jahat dari dunia ini. Beberapa orang dalam jemaat akan sering membiarkan ajaran sesat semacam itu karena ketidakacuhan, persahabatan pribadi atau takut akan pertentangan, atau karena menginginkan kedamaian, keharmonisan, kemajuan pribadi atau uang. Allah akan menghancurkan jemaat semacam itu beserta para pemimpinnya (ayat Wahy 2:20-23;

    lihat cat. --> Luk 17:3).

    [atau ref. Luk 17:3-4]

(0.14169306122449) (2Sam 24:1) (jerusalem) Seluruh bab ini berpasang dengan 2Sa 21:1-14.
(0.14169306122449) (Yes 2:6) (jerusalem) Sajak ini (yang kesatuannya terasa dalam diulangnya ungkapan yang sama dalam Yes 2:9,11,17 dan Yes 2:10,19,21) agaknya dibawakan nabi Yesaya waktu bangsa Yehuda menikmati masa kemakmuran dan kesejahteraan di zaman pemerintahan raja Uzia dan Yotam. Tetapi mungkin juga sajak ini mengenai kerajaan Samaria yang belum menempuh masa kekacauan dan kerusuhan serta kemerosotan yang tidak lama lagi akan meruntuhkan kerajaan Israel. Dalam sajak ini nabi menubuatkan turun tangan Tuhan yang mendahsyatkan.
(0.14169306122449) (Am 5:21) (jerusalem) Para nabi kerap kali mengecam agama yang semu saja. Agama semu itu ialah: Orang menganggap hubungannya dengan Allah baik dan lurus, jika melakukan upacara-upacara dan kebaktian tertentu (korban, puasa dsb). Tetapi sementara itu orang menganggap sepi perintah-perintah yang paling penting, yaitu keadilan sosial dan kasih kepada sesama manusia, 1Sa 15:22; Yes 1:10-16; 29:13-14; 58:1-8; Hos 6:6; Mik 6:5-8; Yer 6:20; Yoe 2:13; Zak 7:4-6; bdk Maz 40:7-9; 50:5-15; 51:18-19. Para pemazmur juga menentang upacara-upacara semu, yaitu dengan meletakkan tekanan pada sikap hati yang mesti menjiwai korban, yakni: ketaatan, rasa syukur, sesal hati. begitu pula si Muwarikh, yang mengutamakan nyanyian dalam ibadat korban, oleh karena nyanyian itu mengungkapkan sikap hati pula. Perjanjian Baru memberi penegasan yang terakhir, Luk 11:41-42; Mat 7:21; Yoh 4:21-24.
(0.14169306122449) (Yoh 4:34) (jerusalem: yang mengutus Aku) Paulus, Rom 8:3; Gal 4:4, dan Injil-injil sinoptik sudah memandang Yesus sebagai utusan Bapa. Tetapi Yohanes sangat menekankan gagasan itu, Yoh 3:17; Yoh 5:24,36-38; Yoh 8:42; Yoh 9:7; Yoh 11:42; Yoh 17:8,21-25. Kristus datang dari Bapa, Yoh 3:31; Yoh 6:46; Yoh 7:29; Yoh 8:42, dll., atau turun dari Bapa, Yoh 3:13; Yoh 6:38,42. Ia menyampaikan firman Bapa, Yoh 3:34; Yoh 7:16; Yoh 8:26-28; Yoh 12:49-50; Yoh 14:24; Yoh 17:8,14, dan melakukan kehendak Bapa, yaitu di sini pekerjaan Bapa, Yoh 9:4; Yoh 10:32,37; Yoh 14:10. Kepercayaan, Yoh 3:12+, ialah menerima bahwa Yesus diutus oleh Bapa, Yoh 7:28-29; Yoh 17:21,25; Yoh 19:9+. Kemudian para rasul ikut serta dalam karya Anak, Yoh 13:20; Yoh 17:18; Yoh 20:21, bdk Yoh 17:20-21; Kis 1:26+; Kis 22:21+; Rom 1:1+.
(0.14169306122449) (Yoh 8:32) (jerusalem: kebenaran) Kebenaran ialah Yesus sendiri yang merupakan segenap pemberian Bapa serta rencana penyelamatanNya, Yoh 14:6; 17:17; bdk Wah 3:7; 19:11. Dengan diri Yesus sudah hadirlah apa yang dinubuatkan oleh Hukum Taurat Yoh 1:17. Yesus memaklumkan firman yang diterimaNya dari Bapa yang mengutus Dia, Yoh 3:11+; Yoh 8:26,40; dll. Dengan jalan itu Yesus membuat kita mengenal apa yang Ia sendiri kenal, Yoh 1:18. Ia mengajak kita percaya kepadaNya, Yoh 3:12+, Yoh 8:45-57. Dialah Terang yang sesungguhnya, Yoh 1:9, dan Ia boleh berkata: "Akulah roti yang sesungguhnya", dsb., Yoh 6:35+. Setelah Yesus dimuliakan, Yoh 12:32+, Roh Kebenaran Yoh 14:17+ akan memimpin orang yang percaya ke dalam kebenaran, Yoh 16:13. Orang percaya yang berasal dari kebenaran, Yoh 18:37; 1Yo 3:19+; bdk 2Te 2:10-12, dikuduskan dalam (atau: oleh) kebenaran, bdk Yoh 8:31, hidup dalam kebenaran, 2Yo 4; 3Yo 4, melakukan kebenaran (yang benar), 3Yo 8. Orang yang percaya menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran, Yoh 4:23-24. Iapun dibebaskan dari "segala dusta", Yoh 8:44+.
(0.14169306122449) (Kis 1:15) (jerusalem: saudara-saudara) Kata "saudara" dalam Kitab Suci tidak hanya berarti saudara seayah-seibu (atau seayah, seibu), tetapi juga dipakai sehubungan dengan kaum kerabat lainnya, Kej 9:25; 13:8, atau orang sebangsa, Kej 16:12; Kel 2:11; Ula 2:4; 15:2; Maz 22:23. Kata itu dikenakan pula pada persekutuan lebih mendalam yang berurat berakar dalam perjanjian. Dalam Perjanjian Baru orang-orang Kristen sebagai murid Yesus disebut saudara, Mat 28:10; Yoh 20:17; Kis 6:3; 9:30; 11:1; 12:17; Rom 1:13, dll, yaitu mereka yang sama seperti Yesus melakukan kehendak Bapa, Mat 12:50 dsj. Mereka semua anak Bapa sedangkan Yesus adalah Anak SulungNya, Mat 25:40; Rom 8:29; Ibr 2:11,17. Di antara semua saudara itu berada kasih persaudaraan, Rom 12:10; 1Te 4:9; 1Pe 1:22; 1Yo 3:14, dll.
(0.14169306122449) (Rm 14:1) (jerusalem: orang yang lemah imannya) Ialah orang Kristen yang imannya kurang terdidik sehingga tidak sampai memberikan kepada mereka keyakinan yang cukup kuat untuk bertindak dengan suara hati yang tenteram, Rom 14:2,5,22. Mereka menyangka harus merayakan hari-hari tertentu, Rom 14:5; barangkali secara terus-menerus, Rom 14:21, mereka merasa wajib pantang makanan tertentu, daging atau anggur, Rom 14:2,21; merasa wajib melakukan beberapa ulah-tapa yang dikenal di dunia kafir (pengikut-pengikut Pitagoras) dan di dunia Yahudi (kaum Eseni, Yohanes Pembaptis). Di sini Paulus memberikan pegangan umum yang sama seperti yang diberikannya sehubungan dengan soal serupa dalam 1Ko 8; 10:14-33, yakni: setiap orang harus berbuat "untuk Tuhan" sesuai dengan hati nuraninya, Rom 14:5-6, asal saja hati nurani tidak bimbang, Rom 14:23; tetapi terutama kasih harus memimpin kelakuan orang-orang "kuat", Rom 14:1,15,19-21 dan Rom 15:1-13.
(0.14169306122449) (Kej 2:18) (sh: Mengapa harus ada dua gender? (Minggu, 2 Februari 2003))
Mengapa harus ada dua gender?

Mengapa harus ada dua gender? Mungkin pertanyaan ini pernah terbersit di benak Anda yang telah merasakan "dinamika" hubungan antara pria dan wanita. Jelas hanya Tuhan yang bisa menjawab pertanyaan ini. Nas ini memberikan kita kisi-kisi agar dapat melihat jawaban dari pertanyaan di atas dalam cara yang, secara mengejutkan, agak humoris.

Dalam nada agak humoris, pria menjadi sosok yang tidak menemukan pendamping yang sepadan setelah suatu fit and proper test yang ketat terhadap semua ciptaan nonhomo sapien (ayat 20). Allah kemudian tampil sebagai pahlawan dengan menciptakan wanita sebagai satu-satunya yang bisa mengisi peran pendamping yang sepadan itu (ayat 21-22). Tetapi, Allah melakukan ini setelah suatu penilaian yang mengejutkan: keadaan 'pria' yang sendirian itu tidak baik! (ayat 18) Dengan kata lain, manusia itu (Ibrani: ha'adam) tidak lengkap tanpa wanita. Narator kisah ini menutup kisah ini dengan menuliskan bagaimana kisah ini menjadi dasar bagi institusi pernikahan. Tetapi, poin utamanya yaitu bahwa kedua pihak, pria dan wanita, adalah makhluk-makhluk yang diciptakan Allah untuk saling melengkapi dan saling menolong. Karena itu, fakta bahwa pasangan hidup, pacar, ataupun rekan kerja/sepelayanan Anda berbeda gender, berbeda cara berpikir, bertindak, dst. adalah sesuatu yang justru harus kita syukuri.

Renungkan: Perbedaan gender adalah karya Allah, dan relasi yang terjadi di antara keduanya mencerminkan gambar Allah dan kasih-Nya yang agung.

(0.14169306122449) (Kel 22:21) (sh: Sikap murah hati. (Sabtu, 9 Agustus 1997))
Sikap murah hati.

Sikap murah hati.
Orang yang hidupnya mengikut Tuhan tidak memandang ke belakang, tetapi ke depan. Namun demikian masa lalunya tidak begitu saja dilupakan. Ada hal-hal yang patut diingat sebagai pelajaran untuk membentuk sikap hidup yang baik. Di tengah masyarakat yang tidak kenal Allah, kemungkinan untuk melakukan berbagai penindasan sangat besar. Orang yang lemah ekonomi, para janda dan yatim, memang berada di pihak yang tidak berdaya. Tetapi di tengah umat Tuhan, hal itu tidak boleh terjadi. Umat Tuhan jadi karena kemurahan Allah, sebab itu patutlah sikap murah hati itu mewarnai seluruh tindak langkah umat-Nya.

Hidup kudus. Sifat utama Allah adalah kudus. Allah sempurna adanya dan karena itu keberadaan-Nya terpisah dari semua makhluk yang diciptakan-Nya. Allah juga murni tanpa cacat cela dan karena itu keberadaan-Nya terpisah dari semua manusia yang berdosa dan tak layak di hadapan-Nya. Umat-Nya adalah milik-Nya, dipisahkan-Nya agar juga hidup dalam kekudusan. Mengutuki Allah, makan daging darah tertahan (ayat 31) tidak layak dilakukan umat yang kudus. Kudus berarti hidup bagi-Nya saja.

Doa: Kami ini milik-Mu Tuhan. Murnikanlah kami dari saat ke saat agar kekudusan-Mu bersinar di dalam kami.

(0.14169306122449) (Im 25:23) (sh: Keadilan dan ibadah social (Minggu, 29 September 2002))
Keadilan dan ibadah social

Keadilan dan ibadah social. Selanjutnya adalah penerapan tahun Sabat dan tahun Yobel kepada kalangan miskin dan umat Israel. Bahkan, jika tahun Sabat berdampak meringankan penderitaan para budak dan orang miskin, maka tahun Yobel bertindak lebih jauh dengan memberikan permulaan baru bagi merek ayang miskin ataupun mengalami kesulitan materi. Mereka yang terpaksa harus menjual ladang-ladang mereka (ayat 23-28), rumah yang ada di daerah pedesaan (ayat 31-34), dan bahkan menjual kemerdekaan dirinya untuk menjadi budak (ayat 35-54), akan menerimanya kembali dan menjadi bebas. Perhatikan alasannya: “semata-mata tanah adalah milik Allah (ayat 23,38), dan karena “pada-Kulah orang Israel menjadi hamba” (ayat 55), bukan kepada orang lain.

Kalimat terakhir pada ayat 55 memberikan penjelasan paling mendalam mengapa umat membutuhkan etika tentang keadilan social seperti ini: karena “Akulah TUHAN, Allahmu.” Jagi, jika suatu komunitas yang menyebut dirinya umat Tuhan tidak melakukan etika social seperti ini, maka sama saja dengan menyatakan bahwa “TUHAN bukanlah Allah kami.” Karena itu, menjalankan keadilan social bukanlah sekadar etika, yaitu aturan hidup antarmanusia. Itulah sebabnya Allah menggerakkan para nabi seperti Yesaya, Yeremia, Amos, dll. Untuk bernubuat dengan keras melawan ketidakadilan social di antara umat yang ternyata masih menjalankan ritus ibadah pribadi kepada Allah (mis. Am. 5:21-24).

Renungkan: Identifikasikan siapa orang miskin, asing dan pendatang di sekitar Anda? Lalu tanyakan apa yang sudah Anda lakukan bagi mereka, dalam rangka menaati perintah Tuhan dan beribadah kepada-Nya?

(0.14169306122449) (Bil 1:20) (sh: Allah mempersiapkan umat (Kamis, 5 Agustus 1999))
Allah mempersiapkan umat

Allah mempersiapkan umat. Dua belas suku Israel dihitung dalam perikop ini. Semua anggota suku mereka, khususnya semua orang muda, pria yang berusia di atas dua puluh tahun, di luar anak-anak, wanita, dan pria lanjut usia, berjumlah lebih dari 600.000 jiwa. Apakah artinya? Apabila kita melihat ke masa lalu, yaitu ketika janji Allah di berikan kepada Abraham, maka hal ini menunjukkan Kemahakuasaan Allah yang sanggup mewujudkan janji-Nya bahwa keturunan Abraham sudah menjadi sebuah bangsa.

Allah yang tertib dan berencana. Di balik seluruh perjalanan umat Israel; ada Allah yang merencanakan dan mengkoordinasikan kehendak-Nya dengan tertib melalui para nabi dan hamba-hamba-Nya. Keadaan ini mau tidak mau menuntut umat untuk mengakui kepemimpinan (baca: kedaulatan) Allah atas mereka. Dengan demikian pelaksanaan sensus itu menyingkapkan kesetiaan dan kuasa Tuhan yang sanggup memelihara umat-Nya secara ajaib. Sekalipun sesungguhnya Allah mampu dan berkuasa melakukan atau membuat apa saja dalam waktu seketika; tetapi Ia tetap mempunyai rancangan yang terencana dan rapi. Hal ini menyatakan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sepotong-sepotong dalam hidup seseorang/bangsa, tetapi rencana Allah terencana rapi dan bersifat kekal.

(0.14169306122449) (Bil 4:34) (sh: Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan (Rabu, 11 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan

Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan. Setiap orang yang melayani Tuhan harus memiliki kerinduan untuk dipakai dan hidupnya diperkenan Tuhan. Agar kerinduan itu terwujud, maka segala sesuatu yang ditetapkan Allah haruslah dilakoni dan dilayani menurut aturan main-Nya. Aturan main Tuhan tidak terlepas dari Pribadi Tuhan sendiri, karena itu anak Tuhan perlu mengenal Tuhan secara pribadi melalui firman-Nya, agar dapat semakin mengerti pikiran dan isi hati Tuhan.

Tuhan tidak main-main dengan aturan main-Nya. Pada waktu Allah menjelaskan kepada Musa mengenai siapa, usia berapa, dan dengan cara bagaimana mereka harus melakukan kewajiban mereka masing-masing, Allah tidak memberikan peraturan-peraturan itu sekadarnya atau sebagai suatu formalitas belaka (bdk. Bil. 4:17-20). Semua aturan itu menyatakan pikiran dan isi hati-Nya sendiri. Bukan kita, melainkan Tuhan yang menentukan cara dan waktu untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, kita harus siap untuk maju pada saat kita harus maju, dan kita harus siap untuk mundur pada saat kita harus mundur.

Renungkan: Apakah Anda telah melayani sesuai dengan aturan main Tuhan dan bukan sekehendak diri?

Doa: Tuhan, tolongku melayani-Mu sesuai dengan aturan main-Mu.

(0.14169306122449) (Bil 6:1) (sh: Orang yang dikhususkan bagi Allah (Sabtu, 14 Agustus 1999))
Orang yang dikhususkan bagi Allah

Orang yang dikhususkan bagi Allah. Seseorang yang menyerahkan diri sepenuhnya untuk hidup bagi Allah adalah orang yang telah dikhususkan bagi-Nya. Ini tampak dari peraturan-peraturan yang diberikan Allah untuk menunjukkan bahwa Allah sungguh menghendaki agar orang tersebut benar-benar memusatkan perhatian dan hidupnya hanya kepada Allah dan bagi Allah. Mulai dari apa yang dimakan, cara berpakaian, cara berdandan, demikian pula cara hidupnya harus sesuai dengan perintah Allah. Apabila Anda adalah orang yang Allah khususkan menjadi bagian-Nya, mampukah Anda melakukan peraturan-peraturan Allah tersebut?

Setiap orang percaya adalah orang nazir. Roma 12:1-2 merupakan perintah kepada semua orang percaya yang telah menerima anugerah keselamatan berdasarkan karya penebusan Yesus Kristus. Dengan demikian, setiap orang percaya hanya berpusatkan kepada Allah dan mempersembahkan hidupnya bagi Allah. Hal ini harus terlihat melalui seluruh aspek kehidupannya. Hal ini berarti bahwa Allah memampukan seluruh kehidupan kita menuruti peraturan-peraturan yang telah Allah tetapkan. Paulus juga mengajarkan kepada kita bahwa hidup dan mati adalah bagi Tuhan (Rm. 14:7-9).

Doa: Ajarkan aku untuk hidup dan mati bagi Tuhan dan hal itu tercermin di dalam seluruh kehidupanku.

(0.14169306122449) (Bil 8:1) (sh: Pembawa terang (Jumat, 15 Oktober 1999))
Pembawa terang

Pembawa terang. Sebagai wakil umat Allah di hadapan-Nya, Harun sang imam harus memasang lampu-lampu. "Lampu" di dalam Alkitab bisa dipakai untuk melambangkan firman Tuhan (Mazmur 119:105, 2Pet. 1:19). Demikianlah juga peran Kristen di dalam Perjanjian Baru yang disebut sebagai "imamat" rajani haruslah menyalakan "lampu-lampu" yang telah dimiliki untuk memberikan terang kepada sekitarnya dengan cara mengajarkan kepada sesamanya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jalan pintas? Sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan, suku Lewi harus melalui tahapan ritual khusus. Mereka dipisahkan dari suku lainnya (bdk. ayat 3:6, 15) dan ditahbiskan. Pelaksanaannya meliputi beberapa tahap mulai dari dikuduskan (ayat 7), penumpangan tangan (ayat 10), diadakan korban bakaran(ayat 12), dan menjadi milik Allah (ayat 14). Apa arti semua itu bagi Kristen masa kini? Sebelum Kristen melakukan pelayanannya, ia harus melewati tahapan-tahapan tertentu seperti pertobatan, hidup baru, dibaptis, dan menjadi anggota gereja Tuhan. Mereka harus memberikan diri sebelum melayani dan terus menjaga kekudusan hidup bagi Tuhan. Tidak ada jalan pintas!

Doa: Jadikanku pembawa terang-Mu dan layakkan aku bersinar di sekitarku bagi kemuliaan-Mu.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA