(0.20551334782609) | (Yak 5:12) |
(sh: Antara sumpah dan doa (Rabu, 13 Juni 2001)) Antara sumpah dan doaAntara sumpah dan doa. Dalam setiap proses pengadilan, setiap orang yang terlibat di dalamnya, terdakwa maupun para saksi, sebelum mereka mengucapkan pembelaan dan kesaksian, terlebih dahulu harus diambil sumpah sesuai agama yang dianutnya. Tujuan pengambilan sumpah itu ialah agar mereka bersikap jujur mengatakan kebenaran. Sumpah adalah sesuatu yang penting karena menyangkut Allah dan manusia. Namun, tidak semua orang melihat hakikat sumpah yang sesungguhnya. Ada orang-orang yang dengan mudah mengucapkan sumpah dalam nama Tuhan hanya untuk memperkuat perkataannya. Perikop yang kita baca hari ini merupakan nasihat-nasihat Yakobus yang masih berkaitan dengan hari kedatangan Tuhan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan: [1] Sumpah tidak lagi diperlukan (12) karena dengan kejujuran dan kemurnian kesaksian, seharusnya mampu membuat orang mempercayai kebenaran yang dikatakan. [2] Penderitaan yang dialami seseorang seharusnya menghantarnya untuk menaikkan doa permohonan kepada-Nya dan apabila seseorang bergembira seharusnya menghantarnya untuk menaikkan pujian kepada Allah (13). [3] Penyembuhan terhadap orang yang sakit melalui sarana pengobatan — minyak dan doa penuh iman agar apabila ia berdosa maka dosanya pun diampuni-Nya (14- 16). [4] Kristen berperan menyatakan kebenaran agar orang yang tersesat kembali menemukan jalan kebenaran di dalam Yesus Kristus, sehingga ia mendapatkan keselamatan (19-20). Melalui nasihat-nasihat di akhir suratnya ini, nampaknya Yakobus sedang mengingatkan seluruh pembaca untuk mengarahkan seluruh hidupnya kepada Dia yang akan datang, sehingga semua yang pengalaman membawa pembaca semakin dekat dan bergantung kepada-Nya. Di samping itu, pembaca juga memiliki peran mempersiapkan orang lain menyambut kedatangan-Nya. Bagaimana pun keadaan kita saat ini, nasihat-nasihat Yakobus menjadi penting bagi kita, karena mengingatkan kita untuk terus mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya dan menyediakan diri untuk dipakai-Nya dalam mempersiapkan orang lain menyambut-Nya pula. Renungkan: Hai Kristen, kita dipanggil sebagai suatu persekutuan untuk memulihkan hubungan, penyakit, dan masalah- masalah rohani, sampai Maranatha. Pengantar Kitab Yoel Di zaman modern bencana alam berarti manusia tidak mempunyai kontrol atas hal-hal tertentu. Dalam PL bencana alam seringkali secara harafiahnya adalah kedaulatan Allah yang mengatur peristiwa tertentu untuk mengajarkan kebenaran rohani. Kitab Yoel memaparkan hal ini secara luar biasa. Serangan belalang yang dahsyat membuat umat Allah kelaparan sekaligus mengantarkan Yoel memanggil orang Israel agar berdoa dan berpuasa (1:13-14). Namun yang lebih lagi, bencana alam itu melambangkan penglihatan datangnya hari Tuhan. Pada hari itu Allah akan menghancurkan umat-Nya dengan menggunakan tangan bangsa-bangsa lain. Karena itulah Allah mendesak umat- Nya untuk berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati (2:12). Kitab Yoel ditutup dengan janji kepada umat-Nya yaitu walau mereka akan mengalami penghukuman, akan datang waktunya Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas umat- Nya. Ia akan menghakimi bangsa-bangsa lain dan memberkati umat-Nya. Penulis dan waktu penulisan. Tidak banyak yang kita ketahui tentang penulis selain arti namanya yaitu Yahweh adalah Allah. Kitab ini tidak memberikan data tentang kapan nubuat ini disampaikan. Waktu penulisannya berkisar antara abad ke-9 hingga ke- 4 s.M. Karena itu ada baiknya kita mengikuti pendapat Calvin bahwa kapan kitab ini ditulis tidak dapat diketahui dengan pasti.
Tema-tema utama:
Datangnya hari Tuhan. Kitab Yoel memaparkan: 2 hal
tentang hari Tuhan. Pertama, hari Tuhan adalah hari
penghakiman atas umat Allah melalui tangan bangsa-
bangsa lain (2:2, 11). Kedua, hari Tuhan adalah hari
penghakiman atas musuh-musuh umat-Nya (3:2-16, 19),
sementara itu umat Allah akan menikmati perlindungan-
Nya dan akan diberkati baik secara rohani maupun fisik
(2:28-32; 3:16-18, 20, 21). Pertobatan. Seruan
pertobatan ditujukan kepada seluruh umat Allah ( |
(0.20551334782609) | (1Yoh 3:1) |
(sh: Anak-anak Allah (Kamis, 4 Desember 2003)) Anak-anak AllahAnak-anak Allah. Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat 1). Apa akibat status baru ini? Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat 1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah. Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat 2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah. Ketiga, hidup suci (ayat 3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Pergumulan dan persoalan hidup, seharusnya membuat kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Hal ini tentu semakin membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yaitu hidup yang tidak pernah lari dari pergumulan dan persoalan hidup. Keempat,tidak ada dosa (ayat 6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat 9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa. Ayat 8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Namun, bagi anak-anak Allah kemungkinan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa sangat terbuka. Sampai Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam ketegangan di antara dua kemungkinan tersebut. Renungkan: Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat! |
(0.20551334782609) | (1Yoh 4:7) |
(sh: Kasih tanda kehadiran Allah (Minggu, 10 Desember 2000)) Kasih tanda kehadiran AllahKasih tanda kehadiran Allah. Allah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih. Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Memang benar bahwa kita tidak dapat mengatakan dengan mutlak bahwa tidak ada tanda lain selain kasih, namun adakah yang lebih dari pada kasih? Tidak ada! Kebaikan, kemurahan, kesabaran, kesediaan menolong, kepedulian, dan kejujuran; semuanya ini tak akan berarti tanpa kasih. Seorang dapat berbuat baik kepada orang lain sebatas respons balik dari orang tersebut sesuai dengan harapannya. Berbeda halnya dengan seorang yang melakukannya karena kasih, apa pun respons objek kasihnya tidak akan mengubah kasihnya. Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Demikianlah kasihnya akan terus mengalir menjadi berkat bagi orang lain, karena kasihnya tidak bergantung kepada dirinya sendiri yang terbatas, namun kepada Allah yang tidak terbatas. Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini kita seringkali mengalami kekecewaan karena mendapatkan respons yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Kasih-Nya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakiman- Nya. Renungkan: Kita sungguh-sungguh anak-anak Allah bila kita mau mengasihi walau tanpa respons seimbang. Bacaan untuk Minggu Advent 2 Lagu: Kidung Jemaat 434 |
(0.20551334782609) | (Why 1:9) |
(sh: Kristus yang Ilahi (Selasa, 22 Oktober 2002)) Kristus yang IlahiKristus yang Ilahi. Sebagai sastra apokaliptik, Kitab Wahyu sarat dengan simbol alias penanda. Tidak jarang simbol-simbol itu terlihat sangat dahsyat namun juta terkesan ganjil. Tapi, simbol-simbol itu dalam kitab ini tidak dimaksudkan untuk membingungkan umat Allah. Sebagai penanda, simbol bersinggungan dengan suatu realitas yang sangat agung dan bermaksud menuntun kita pada pengenalan dan penghayatan akan realitas tersebut. Ketika bertutur tentang penyataan diri Kristus, simbol-simbol itu bersaksi tentang kemuliaan-Nya dan sikap-Nya yang senantiasa penuh perhatian terhadapnya. Sementara gereja sepanjang masa dan tempat dilambangkan dengan tujuh kaki dian, Kristus dikatakan berjalan di antara ketujuh kaki dian tersebut. Artinya, Kristus kerap kali melawan Gereja-Nya. Kristus, yang disimbolkan sebagai sosok serupa Anak Manusia, yang mengingatkan kita pada otoritas-Nya sebaga Raja sekaligus Hakim (bdk. Dan. 7:13-14; Mrk. 14:62; Mat. 16:27; 24:30; 25:31, dst.), kali ini tampil dalam hubungan yang sangat intens dengan Gereja-Nya. Ia sedang berurusan dengan ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil, yang bukan secara kebetulan memiliki ciri-ciri yang bakal terdapat pula pada sidang-sidang jemaat di sepanjang sejarah Gereja. Sosok serupa Anak Manusia, yakni Yesus Kristus itu, nampak sangat dahsyat dalam simbol-simbol yang melukiskan keilahian-Nya (ayat 14-15,16) sekaligus otoritas-Nya atas Gereja (ayat 16) dan kematian (ayat 17-18). Atas dasar semua inilah Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit itu berfirman kepada Gereja-Nya. Menghayati keagungan Tuhan yang bangkit, Yohanes tidak menyesali keadaannya sebagai tawanan karena Kristus. Menyebut dirinya sendiri sebagai “saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan, dan dalam ketekunan menantikan Kristus”, rupanya ia juga ingin supaya orang-orang percaya lainnya tetap setia kepada Sang Kristus pada masa-masa sukar itu. Ia juga mengajak mereka, dalam sidang-sidang jemaat yang di dalamnya mereka bernaung, untuk mendengarkan firman Tuhan, Raja Gereja. Renungkan: [kosong] |
(0.20551334782609) | (Why 2:12) |
(sh: Bahata pembusukan (Jumat, 25 Oktober 2002)) Bahata pembusukanBahata pembusukan. Tuhan jelas tidak menafikan pergulatan hebat sidang jemaat Pergamus – yang diam di takhta iblis, yakni pusat penyembahan berhala Greko-Roman, Zeus alias Jupiter. Sidang jemaat tidak menyangkal nama Tuhannya di tengah gelombang aniaya. Lagi, kita baca tentang kesetiaan yang tabah-takwa. Bahkan salah seorang warga jemaatnya mati martir karena kesetiaan kepada Tuhannya. Tuhan, Raja Gereja senantiasa menghargai perjuangan Gereja-Nya. Namun, pembusukan sedang terjadi di jemaat Pergamus. Ini jauh lebih berbahaya daripada badai aniaya sehebat apapun. Pembusukan terjadi dari dan atau di dalam jemaat Pergamus. Yang dimaksud adalah berkembangnya ajaran sesat yang memiliki implikasi dan konsekuensi moral yang sangat merusak jemaat bahkan meruntuhkannya. ‘Ajaran Bileam’ rupanya semacam ajakan untuk berkompromi dengan tuntutan-tuntutan duniawi, dan tentu saja menggemakan semangat permisif dalam moralitas. Inilah waktunya menjadi serupa dengan dunia, sehingga suatu saat Gereja dan orang percaya tidak lagi ada bedanya dengan dunia. Sementara itu ‘pengikut Nikolaus’ mengajarkan Kristus versi baru, sejenis Kristus-Gnosis, yang mengajarkan bukan Kristus yang historis, melainkan Kristus kosmis yang hanya dicapai lewat jalan mistik oleh orang-orang yang telah menerima terang atau pencerahan batin. Bagi para pengikut Nikolaus, Injil Salib dan Kebangkitan merupakan barang remeh yang hanya cocok bagi para pemula dalam Agama Kristen. Bagi mereka, Injil Salib dan Kebangkitan merupakan omong kosong. Kristus-Gnosis yang mistika-historis itulah yang mereka puja. Renungkan: Awasi pembusukan dalam ajaran dan moral dalam Gereja! Tuhan Yesus menyerukan supaya warga jemaat yang telah termakan faham-faham sesat tersebut bertobat. Firman-Nya membongkar tuntas sehingga yang benar dan yang salah, yang sejati dan yang palsu, menjadi nampak sejelas-jelasnya, sehingga pertobatan dirasakan menjadi sesuatu yang sangat mendesak, tidak bisa ditawar, apalagi ditunda! |
(0.20551334782609) | (Why 3:14) |
(sh: Tidak mawas diri (Selasa, 29 Oktober 2002)) Tidak mawas diriTidak mawas diri. Sekilah kedengarannya aneh apaila ada “Gereja Tanpa Yesus Kristus”. Namun, itulah kiranya yang terjadi pada sidang jemaat di Laodikia. Kota makmur, kaya raya yang tekenal dengan industri garmen, obat mata, dan perbankan. Namun, kelimpahan materi tidak jarang membutakan mata rohani dan menumpulkan mata hati, sehingga dalam praktiknya, jemaat Laodikia dan warganya malah memuakkan Tuhan. Ngerinya, mereka merasa nyaman dengan kondisi itu. Perkenanan Tuhan diukur dengan kekayaan material sementara kiprah keseharian sebagai jemaat semakin jauh dari mempertuhan Kristus! Mengggunakan gambaran yang dikenal masyarakat Laodikia (yang langka air sehat), tuhan mengungkapkan kemuakan-Nya terhadap mereka (ayat 15-16) Dalam keadaan seperti itu, seakan-akan Kristus sendiri berdiri di luar jemaat, “berdiri di muka pintu dan mengetok”. Gambaran ini menunjukkan kenyataan yang menyedihkan: Raja Gereja, yang berkuasa penuh atas segenap ciptaan Allah (ayat 15b), tidak diakui lagi otoritas-Nya dalam kiprah bergereja orang-orang Laodikia. Yesus Kristus mungkin masih dipuja sebagai Tuhan dalam kebaktian dan persekutuan, nama-Nya masih digunakan dalam doa-doa, tetapi otoritas-Nya tidak berlaku dalam segala aktivitas gerejawi lainnya, juga kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya. Jemaat Laodikia ingin menjadi otonom, tidak lagi bergantung pad Kristus, dan enggan hidup di bawah firman dan bimbingan Roh-Nya. Tuhan tidak berkenan akan keadaan tersebut. Dengan mengatakan bahwa diri-Nya “Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan (sumber, kepala) dari ciptaan Allah”, Ia sedang mengontraskan diri-Nya yang benar (Amin) dan dalam peran-Nya sebagai Saksi Allah, Dia setia dan benar. Karena itu, Dia mengklaim otoritas-Nya atas jemaat Laodikia, sebagai Pemilik sah Gereja! Ia mencela, tetapi juga memanggil jemaat Laodikia untuk bertobat. Renungkan: Peringatan-Nya sangat keras, namun bersumber dari kasih-Nya. Karena kasih itu pulalah Dia marah, namun kemarahan-Nya bermaksud membawa umat-Nya kembali ke jalan yang benar. |
(0.20551334782609) | (Why 9:1) |
(sh: Bertutur tentang kekuasaan (Senin, 4 November 2002)) Bertutur tentang kekuasaan
Bertutur tentang kekuasaan.
Renungkan: |
(0.20551334782609) | (Why 10:1) |
(sh: Kitab Terbuka Lagi, ... (Selasa, 5 November 2002)) Kitab Terbuka Lagi, ...
Kitab Terbuka Lagi, .... Menjelang kedatangan saat yang paling menentukan itu, si pelihat menerima titah untuk menyampaikan Firman Allah kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa. Perlambangannya adalah memakan gulungan kitab tersebut, yang terasa manis di mulut namun pahit di perut. Maksudnya, keindahan firman Allah, yakni Injil itu, sebanding pula dengan konsekuensi yang dituntut bagi para pemberita dan orang-orang yang setia padanya. Injil seperti kata Paulus, "adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Rom. 1:16), tetapi juga, karena kesaksiannya yang tuntas tentang Kristus dan karya-Nya, menuntut kesetiaan yang total yang tidak jarang harus dibayar dengan kepahitan penderitaan.
Renungkan: |
(0.20551334782609) | (Why 10:1) |
(sh: Tugas kenabian (Senin, 15 Agustus 2005)) Tugas kenabianTugas kenabian Yohanes melihat kemenangan dan kedaulatan Kristus. Banyak persamaan antara malaikat yang Yohanes lihat ini dengan penampakan Kristus di pasal 5 juga pasal 1 dan 2. Semua ciri Kristus ada pada malaikat ini: kuat, berselubungkan awan (bdk. Dan. 7:13), pelangi di atas kepala, wajah seperti matahari, dan kaki bagaikan tiang api. Ia memegang gulungan kitab yang tidak lagi tertutup (Why. 5). Ia berdiri di atas laut dan darat yang melambangkan pemerintahan dan penghakiman Kristus atas seisi ciptaan. Suaranya seperti singa yang mengaum (ayat 5:5; bdk. Am. 1:2). Bedanya gulungan kitab dalam pasal ini kecil ukurannya, mengisyaratkan kitab ini adalah intisari kitab di Wahyu pasal 5. Tujuh guruh itu masih dalam rangkaian tujuh tulah Allah untuk dunia ini. Tujuh meterai, sangkakala, dan bokor dibukakan, tetapi tujuh guruh itu harus dirahasiakan. Penampakan Allah yang sangat dahsyat terdengar sebagai guruh (Yoh. 12:28-29). Yohanes diminta untuk tidak mencatat suara tujuh guruh itu (Why. 10:7), namun hal itu segera akan terjadi. Maksudnya ialah bagaimana murka Allah itu terjadi tak dapat manusia ketahui sekarang, namun itu pasti terjadi. Kitab yang dibuka oleh Singa Yehuda itu, kini dibawa malaikat itu turun ke bumi (ayat 1). Kitab yang berisi keselamatan dan hukuman Allah itu kini harus dimakan oleh Yohanes. Nabi sejati harus menerima firman bagi dirinya dulu, baru ia beritakan (Yeh. 2:8-3:3). Dampaknya, sang nabi merasakan manis dan pahitnya firman. Manisnya firman bagi orang yang taat dan manisnya Injil bagi orang yang merespons; juga pahitnya konsekuensi negatif firman dari orang yang menolak taat, harus dirasakan oleh sang nabi. Kita pun harus memiliki visi jelas tentang Kristus dalam segala derita dan kemenangan-Nya, menaati perintah Allah dengan segala konsekuensinya, dan menghayati segenap firman dalam hidup agar kita boleh menjalankan tugas kenabian kini. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
(0.20551334782609) | (Why 14:1) |
(sh: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya (Sabtu, 9 November 2002)) Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya
Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya. Gereja yang menang menerima dan menyanyikan nyanyian baru, yakni nyanyian kemenangan yang sarat dengan syukur yang memegahkan Allah yang berkenan menganugerahkan kemenangan akbar kepada mereka dalam peperangan dahsyat melawan musuh-musuh mereka yang bermaksud memalingkan kesetiaan mereka. Gereja yang di sorga adalah Gereja yang menang. Kemenangan itu diraih melalui perjuangan panjang menghadapi dosa, keduniawian, dan Iblis.
Renungkan: |
(0.20551334782609) | (Why 21:1) |
(sh: Sirnanya lara (Rabu, 20 November 2002)) Sirnanya lara
Sirnanya lara. Sebuah kota yang kudus turun dari surga. Yerusalem baru adalah gereja Tuhan di mana orang percaya yang setia mempertahankan imannya berkumpul; Seperti pengantin perempuan yang menjaga kemurnian dan keelokan dirinya bagi sang suami tercinta (bdk. 3:12). Orang-orang ini akan masuk ke dalam keintiman tak bertara bersama Allah dan Kristus, sang kekasih hati mereka. Lalu terdengarlah sebuah suara dari surga (ayat 3). Suara itu menjadi satu tanda bahwa tiada lagi yang dapat memisahkan mereka yang tetap teguh mempertahankan hubungan dengan Allah dan Kristus. Terjemahan yang lebih setia menyatakan, "Mereka akan menjadi umat-umat-Nya". Bukan hanya bangsa Israel yang dimaksud, namun orang-orang seluruh bangsa, suku, dan bahasa terhisab di dalamnya. Keselamatan menjadi universal, dan kehadiran Allah tak lagi dibatasi tembok-tembok bait Allah. Ia hadir secara penuh senantiasa. Nestapa akan berlalu. Hidup akan selamanya indah.
Renungkan: |
(0.20551334782609) | (Why 22:6) |
(sh: Kekudusan (Jumat, 22 November 2002)) Kekudusan
Kekudusan.
Kedua, Yohanes menyatakan bahwa dirinya adalah saksi, yang mendengar
dan melihat penglihatan-penglihatan dalam kitab Wahyu (ayat Ketiga, mereka yang tidak kudus akan dihukum (ayat 11-12). Perkataan "siapa yang cemar, biarlah ia terus cemar" tidak dimaksudkan bahwa kecemaran diperbolehkan, namun di sini menunjukkan bahwa jikalau seseorang terus keras hati dan tidak mau mendengarkan kebenaran, biarlah ia terus berada dalam keadaannya itu sesuai dengan keputusannya—ini adalah hukuman dari Allah. Kristus akan datang segera, bahkan mungkin tiba-tiba. Ia akan membalaskan kebenaran dengan keselamatan dan kejahatan dengan hukuman. Ini tidak berarti bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak ada perbuatan baik di luar Kristus—keselamatan adalah anugerah semata. Keempat, Kristus akan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya (ayat 13-17). Sedangkan bagi mereka yang sesat muncul peringatan akan hukuman (ayat 15). Kristus adalah tunas dan terang fajar yang sejati—Dialah pengharapan umat manusia.
Renungkan: |
(0.20340545217391) | (Kej 2:16) |
(full: TUHAN ALLAH MEMBERI PERINTAH INI KEPADA MANUSIA.
) Nas : Kej 2:16 Sejak awal sejarah umat manusia terikat dengan Allah melalui iman dan ketaatan kepada Firman-Nya sebagai kebenaran mutlak.
|
(0.20340545217391) | (Kej 3:8) |
(full: BERSEMBUNYILAH MANUSIA.
) Nas : Kej 3:8 Rasa bersalah dan kesadaran akan dosa membuat Adam dan Hawa menghindari Allah. Mereka takut dan tidak tenang di hadirat-Nya, sadar bahwa mereka berdosa dan tidak berkenan pada-Nya. Dalam keadaan ini mustahil bagi mereka untuk menghampiri Dia dengan penuh yakin (lihat cat. --> Kis 23:1; lihat cat. --> Kis 24:16). [atau ref. Kis 23:1; 24:16] Di dalam keadaan berdosa, kita juga seperti Adam dan Hawa. Akan tetapi, Allah sudah menyediakan suatu jalan untuk membersihkan hati nurani kita yang bersalah, membebaskan kita dari dosa, dan memulihkan persekutuan dengan kita -- "jalan" itu ialah Yesus Kristus (Yoh 14:6). Melalui penebusan yang disediakan Allah di dalam Anak-Nya, kita dapat menghampiri-Nya untuk menerima kasih, kemurahan, kasih karunia, dan pertolongan-Nya pada waktunya (lihat cat. --> Ibr 4:16; lihat cat. --> Ibr 7:25). [atau ref. Ibr 4:16; 7:25] |
(0.20340545217391) | (Kej 11:4) |
(full: MARILAH KITA DIRIKAN ... MARILAH KITA CARI NAMA
) Nas : Kej 11:4 (versi Inggris NIV -- supaya kita mendapat nama). Dosa umat di wilayah Sinear ialah keinginan untuk menguasai dunia dan nasib mereka terlepas dari Allah melalui kesatuan organisatoris, kuasa, dan keberhasilan besar yang berpusatkan manusia. Tujuan ini berlandaskan kesombongan dan pemberontakan terhadap Allah. Allah membinasakan usaha ini dengan memperbanyak bahasa sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi satu dengan yang lain (ayat Kej 11:7). Peristiwa ini menjelaskan keanekaragaman bangsa dan bahasa di dunia. Pada saat itu, umat manusia berbalik dari Allah kepada berhala, sihir, dan nujum (bd. Yes 47:12; lihat cat. --> Kel 22:18; lihat cat. --> Ul 18:10). [atau ref. Kel 22:18; Ul 18:10] Keadaan rohani manusia digambarkan dalam Rom 1:21-28. Akibatnya, Allah menyerahkan mereka kepada nafsu-nafsu dosa di dalam hati mereka sendiri (Rom 1:24,26,28), dan Ia berpaling kepada Abram untuk memulai jalan keselamatan bagi umat manusia (lihat cat. --> Kej 11:31). [atau ref. Kej 11:31] |
(0.20340545217391) | (Kej 12:10) |
(full: KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU.
) Nas : Kej 12:10 Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.
|
(0.20340545217391) | (Kej 13:12) |
(full: BERKEMAH DI DEKAT SODOM.
) Nas : Kej 13:12 Kegagalan Lot yang terbesar ialah dia lebih mengasihi keuntungan pribadi daripada membenci kejahatan Sodom (ayat Kej 13:10-13).
|
(0.20340545217391) | (Kel 19:1) |
(full: PADANG GURUN SINAI.
) Nas : Kel 19:1 Pasal Kel 19:1-25 mencatat penetapan perjanjian Allah dengan bangsa Israel di Gunung Sinai. Perjanjian itu adalah perluasan dari perjanjian dengan Abraham dan keturunannya (lihat cat. --> Kej 15:6; lihat cat. --> Kej 15:18; lihat cat. --> Kej 17:7; lihat cat. --> Kej 22:18). [atau ref. Kej 15:6,18; 17:7; 22:18]
|
(0.20340545217391) | (Im 11:44) |
(full: MENGUDUSKAN DIRIMU.
) Nas : Im 11:44 Pengarahan mengenai makanan yang haram dan halal (pasal Im 11:1-47) rupanya diberikan untuk alasan-alasan kesehatan, tetapi juga sebagai patokan untuk menolong Israel agar tetap terpisah dari masyarakat fasik di sekitar mereka (bd. Ul 14:1-2). Pengarahan mengenai makanan ini tidak lagi mengikat orang percaya PB, karena Kristus telah menggenapi makna dan tujuannya (bd. Mat 5:17; 15:1-20; Kis 10:14-15; Kol 2:16; 1Tim 4:3). Akan tetapi, prinsip-prinsip yang terwujud dalam peraturan ini masih berlaku sekarang.
|
(0.20340545217391) | (Bil 9:15) |
(full: TIANG AWAN ... TIANG API.
) Nas : Bil 9:15-23 Tiang awan pada siang hari yang tampak seperti tiang api pada malam hari merupakan tanda pemeliharaan, perlindungan, dan bimbingan ilahi bagi orang Israel di padang gurun.
|