Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 59 dari 59 ayat untuk (68-25) Orang AND book:52 [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.96815638297872) (1Tes 1:1) (sh: Keakraban hamba Tuhan itu indah. (Senin, 10 November 1997))
Keakraban hamba Tuhan itu indah.

Keakraban hamba Tuhan itu indah.
Keakraban adalah hal yang indah baik bagi yang saling berhubungan juga bagi yang menyaksikan. Bila kita mau mencari tahu apa faktor yang Tuhan pakai untuk menarik orang kepada Kristus, mungkin sekali kita akan menemukan bahwa kesaksian hidup keluarga Kristen yang rukun atau persahabatan Kristen yang akrab adalah jawabnya. Keakraban di antara orang beriman dan di antara para hamba Tuhan memang adalah wujud dari kasih Kristus sendiri. Akan besar pula pengaruh hubungan akrab hamba Tuhan ke dalam mutu kehidupan dan pelayanan jemaat!

Bentuk penyertaan Tuhan. Menjadi bagian dari jemaat Tuhan adalah masuk ke dalam persekutuan yang hidup dengan Allah sendiri. Itu berarti, sementara masih di dunia ini setiap orang beriman sekaligus juga sedang berjalan bersama Allah. Allah beserta kita, itu dijanjikan dan diwujudkan-Nya di dalam Yesus Kristus. Dalam bentuk apakah penyertaan Tuhan itu kita alami? Dalam bentuk kasih karunia dan damai sejahtera! Keselamatan yang dimulai dari Allah menyapa kita masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya, berlanjut kekal dalam hubungan akrab terus menerus.

Renungkan: Sejahtera dengan Allah akan tampak dalam kerukunan intern umat dan hamba Tuhan.

(0.96815638297872) (1Tes 3:1) (sh: Bukan hiburan kosong. (Jumat, 14 November 1997))
Bukan hiburan kosong.

Bukan hiburan kosong.
Tidak sukar mencari teman di dalam kesukaan, tetapi menjadi saudara bagi seseorang di tengah kesusahannya hanya sedikit yang bersedia dan sanggup. Ada orang yang gampang menaburkan hiburan dan nasihat mereka seperti yang tampak pada para sahabat Nuh. Namun yang demikian jelas sia-sia. Paulus sanggup menguatkan jemaat di Tesalonika sebab ia tidak memberikan hiburan kosong. Sebagai rasul Tuhan yang setia, ia sendiri banyak menderita. Nasihat dan hiburan yang diberikannya tidak lahir dari keadaan mudah tetapi dari dalam keadaan sulit. Ia bahkan sedemikian peduli sampai mengirimkan Timotius kepada jemaat itu.

Persekutuan yang meneguhkan hati. Nasihat dan perhatian Paulus meneguhkan iman jemaat. Sebaliknya keteguhan iman jemaat pun meneguhkan hati Paulus. Itulah akibat indah dari persekutuan yang benar umat Tuhan yang sedang menderita. Persekutuan memang bisa berakibat memperdalam pengalaman dan hubungan manusia. Persekutuan yang diisi salah bisa menyebabkan orang menanamkan kepahitan dalam penderitaan. Persekutuan yang benar bisa menyebabkan orang menjadi tabah dan memetik buah yang indah dalam penderitaan.

Renungkan: Tuhan yang pernah menderita akan datang kembali untuk melepaskan kita tuntas dari semua bentuk penderitaan.

(0.96507459574468) (1Tes 5:9) (full: TIDAK MENETAPKAN KITA UNTUK DITIMPA MURKA. )

Nas : 1Tes 5:9

Satu alasan mengapa harapan akan kedatangan Kristus merupakan penghiburan besar bagi orang percaya (1Tes 4:17-18) ialah bahwa Dia menyelamatkan kita dari murka Allah yang dahsyat, yaitu hukuman-hukuman pada hari Tuhan (ayat 1Tes 5:2-3; bd. Wahy 6:16-17; 11:18; 14:10,19; Wahy 15:1,7; 16:1,19; 19:15).

(0.96507459574468) (1Tes 4:15) (jerusalem: firman Tuhan) Sukar menemukan perkataan Yesus dalam injil-injil (lihat barangkali Mat 24 kalau dibandingkan dengan Mat 15-17). Tetapi mungkin juga Paulus tidak bermaksud mengutip salah satu perkataan Yesus, tetapi hanya berseru kepada kewibawaan Yesus sendiri. Bdk Dan 7:1,13,16
(0.96393523404255) (1Tes 1:5) (full: DENGAN KEKUATAN OLEH ROH KUDUS. )

Nas : 1Tes 1:5

Pemberitaan Injil oleh para rasul terdiri atas empat unsur utama:

  1. 1) Para rasul memberitakan Injil Allah (1Tes 2:8) dan Kristus (1Tes 3:2) kepada semua orang.
  2. 2) Mereka memberitakan Firman Allah dengan kuasa Roh Kudus (Mat 3:11; Kis 1:5-8; 2:4). Kuasa ini menghasilkan keinsafan akan dosa, pembebasan dari kuasa setan, dan perbuatan mukjizat dan penyembuhan

    (lihat cat. --> Kis 4:30;

    lihat cat. --> 1Kor 2:4).

    [atau ref. Kis 4:30; 1Kor 2:4]

  3. 3) Berita Injil disampaikan dengan "kepastian yang kokoh." Oleh karena iman kepada Kristus dan melalui karya Roh Kudus di dalam mereka, dalam hati mereka memiliki keyakinan penuh akan kebenaran dan kuasa dari berita itu (bd. Rom 1:16).
  4. 4) Orang yang mempercayai berita itu menaati Firman Allah dan melakukannya dalam kehidupan mereka; mereka meneladani kekudusan dan kebenaran. Jika keempat unsur ini tidak menyertai pemberitaan Injil, penebusan Kristus yang sepenuhnya tidak akan dialami oleh gereja.
(0.96393523404255) (1Tes 4:8) (full: BUKANLAH MENOLAK MANUSIA, MELAINKAN MENOLAK ALLAH. )

Nas : 1Tes 4:8

Mereka yang menolak pengajaran sang rasul mengenai pengudusan dan kemurnian sebenarnya menolak Allah.

  1. 1) Mengabaikan nasihat Paulus berarti menentang Roh Kudus, dan kemurnian yang diinginkan oleh Roh. Allah akan menghakimi dan menghukum anggota gereja yang mengabaikan kemurnian moral demi kepuasan nafsu mereka (ayat 1Tes 4:6; bd. Ibr 13:4).
  2. 2) Semua orang di dunia dan di dalam gereja yang menolak kebenaran dan bahkan "yang suka kejahatan"

    (lihat cat. --> 2Tes 2:12)

    [atau ref. 2Tes 2:12]

    akan ditinggalkan oleh Kristus apabila orang percaya yang setia diangkat untuk "menyongsong Tuhan di angkasa" (ayat 1Tes 4:17;

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

    Mereka akan mengalami kebinasaan (1Tes 5:3), murka (1Tes 5:9), pembalasan (2Tes 1:8), dan hukuman (2Tes 1:9; 2:12) pada saat kedatangan Kristus yang terakhir dari sorga dengan api yang bernyala-nyala untuk menghukum semua yang "tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita" (2Tes 1:7-8).
(0.96393523404255) (1Tes 4:1) (sh: Kudus itu indah. (Sabtu, 15 November 1997))
Kudus itu indah.

Kudus itu indah.
Setahun sekali Presiden memberikan anugerah adipura kepada kota yang dinilai bersih. Kota yang bersih dan ditata dengan baik pastilah merupakan kota yang nyaman untuk didiami. Beda halnya dengan kota yang jorok dan semrawut. Pasti kita tidak akan merasa betah tinggal di dalamnya. Secara terbatas kekudusan dapat digambarkan seperti kebersihan. Hanya kini kita bicara bukan tentang kebersihan secara fisik tetapi secara moral. Orang Kristen harus memiliki hidup nikah yang kudus (ayat 3,4), dan hidup sehari-hari yang tulus (ayat 6). Hidup kudus adalah akibat dari mengalami panggilan Allah yang kudus dan didiami oleh Roh Kudus.

Kasih itu indah. Ciri lain dari umat Tuhan ialah hidup dalam persekutuan kasih yang hangat. Menurut Paulus, jemaat di Tesalonika telah belajar kasih dari Allah. Itu berarti kasih yang seharusnya ada di kalangan anak-anak Tuhan adalah akibat bekerjanya kasih karunia Allah dalam hidup mereka. Paulus ingin agar hal indah itu tidak sekadar ada tetapi dipraktekkan lebih sungguh dalam kehidupan jemaat Tesalonika.

Renungkan: Tidak ada hal yang lebih memancarkan kemuliaan Allah dalam kehidupan orang percaya, selain hidup yang kudus dan penuh kasih.

(0.96175438297872) (1Tes 4:3) (full: INILAH KEHENDAK ALLAH. )

Nas : 1Tes 4:3

Walaupun jemaat itu hidup di tengah-tengah masyarakat di mana percabulan seksual adalah hal yang wajar dan diterima umum, para rasul tidak berkompromi kekudusan dan kebenaran Allah. Mereka tidak bersedia menurunkan pendirian mereka agar sesuai dengan pandangan atau kecenderungan masyarakat mereka. Apabila mereka menjumpai standar yang rendah di jemaat tertentu (bd. Wahy 2:14-15,20), maka mereka menegur dan berusaha memperbaikinya. Mengingat standar moral yang rendah dewasa ini, para pemimpin yang berperanan rasuli masih diperlukan untuk memanggil gereja untuk kembali kepada patokan kebenaran Allah.

(0.96175438297872) (1Tes 2:13) (jerusalem: firman Allah) Ialah tradisi rasuli Firman itu terlebih dahulu "diterima" (terj.: didengar), 1Te 4:1; 2Te 3:6; 1Ko 11:23; 15:1,3; Gal 1:9; Fili 4:9; Kol 2:6, ialah "didengar", Rom 10:17+; Efe 1:13; Kis 15:7; dll; kemudian firman itu meresap ke dalam hati, bdk Rom 10:8-10, lalu disambut (terj.: diterima), 1Te 1:6; 2Te 2:10; 2Ko 11:4; Kis 8:14, dll, artinya: pendengar mengakui bahwa Allah berkata melalui utusannya, 1Te 4:1 dst; 2Ko 3:5; 13:3
(0.96158757446808) (1Tes 5:1) (jerusalem) Dengan memungut keterangan Tuhan sendiri tentang ketidak-pastian saat kedatanganNya yang terakhir, Mat 24:36 dsj; Kis 1:7, yang harus ditunggui orang sambil berjaga-jaga, Mat 24:42 dsj, Mat 24:50; 25:13, Paulus menegaskan bahwa tidak tahu akan saat itu. Hari Tuhan, 1Ko 1:8+, datang seperti pencuri pada malam hari, bdk Mat 24:43 dsj; orang harus berjaga-jaga, 1Te 5:6; bdk Rom 13:11; 1Ko 16:13; Kol 4:2; 1Pe 1:13; 5:8; Wah 3:2 dst; Wah 16:15, sebab waktunya memang singkat, 2Ko 6:2+. Meskipun dahulu dapat mengandaikan, bahwa akan dia antara mereka yang mengalami Hari itu, 1Te 4:17; bdk 1Ko 15:51, namun kemudian Paulus menganggap mungkin bahwa akan mati dahulu, 2Ko 5:3; Fili 1:23. Ia pun menegur mereka yang menyangka bahwa Hari itu sudah di ambang pintu, 2Te 2:1 dst. Pendapatnya mengenai pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi, Rom 11:25, menyarankan bahwa waktu penantian itu akan berlangsung lama, bdk Mat 25:19; Luk 20:9; 2Pe 3:4,8-10.
(0.96158757446808) (1Tes 5:12) (sh: Rupa-rupa (Jumat, 29 April 2022))
Rupa-rupa

Apakah Anda pernah merasa bahwa hal besar lebih penting daripada hal kecil? Benarkah hal spektakuler lebih berharga daripada keseharian yang biasa saja? Nasihat di akhir suratnya menunjukkan bahwa Rasul Paulus memberi perhatian pada hal yang kecil dan biasa.

Setelah selesai menyinggung mengenai hal-hal khusus yang berkaitan dengan pergumulan jemaat Tesalonika, Rasul Paulus menambahkan rupa-rupa nasihat umum. Pendek-pendek tulisannya, tetapi semuanya itu penting untuk kehidupan orang percaya dan jemaat. Tampak bahwa Rasul Paulus tidak hanya peduli kepada hal-hal besar. Dia tetap memberi perhatian kepada hal-hal kecil dan keseharian seperti yang tampak dalam rupa-rupa nasihat itu. Dua di antaranya adalah berdoa (17) dan mengucap syukur (18).

Kadang-kadang orang bisa terlalu berfokus pada hal-hal besar, sehingga melupakan hal-hal kecil yang juga penting. Tak jarang, orang hanya melihat gambar besar tanpa memedulikan detail-detail kecil. Sering kali orang berpikir bahwa yang perlu mendapat perhatian adalah perkara besar, sementara perkara keseharian sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Namun, rupa-rupa nasihat Rasul Paulus ini mengingatkan bahwa hal-hal kecil dan keseharian pun perlu selalu diberi perhatian. Sekalipun disinggung dengan amat pendek, tetapi semuanya mendapat perhatian penuh. Kalau diabaikan, bukan tak mungkin pada suatu saat nanti kita kehilangan makna dari hal-hal kecil itu, atau bahkan melupakannya sama sekali.

Ambillah satu contoh, berdoa misalnya. Berdoa adalah hal yang wajar dilakukan oleh orang percaya. Namun, kalau tidak mendapat perhatian serius, kita bisa berdoa hanya sebagai kebiasaan dan kita melakukannya secara mekanis, sekadar kewajiban. Bisa pula kita lalai berdoa karena merasa bahwa itu hanya hal kecil.

Ingat, Tuhan menciptakan manusia tidak hanya bentuk besarnya, tetapi juga dengan memberi perhatian kepada rupa-rupa detail yang ada. Mari kita pun memberi perhatian kepada rupa-rupa yang kecil tetapi penting dalam relasi kita dengan Tuhan dan sesama. [KRS]

(0.95953029787234) (1Tes 5:2) (full: HARI TUHAN. )

Nas : 1Tes 5:2

Istilah "hari Tuhan" pada umumnya menunjuk bukan kepada suatu masa selama 24 jam, tetapi suatu jangka waktu yang lama ketika musuh-musuh Allah dikalahkan (Yes 2:12-21; 13:9-16; 34:1-4; Yer 46:10; Yoel 1:15-2:11,28; Yoel 3:9,12-17; Am 5:18-20; Za 14:1-3), diikuti oleh pemerintahan Kristus di bumi ini (Zef 3:14-17; Wahy 20:4-7).

  1. 1) "Hari" ini mulai pada saat hukuman ilahi jatuh atas dunia mendekati akhir zaman ini (ayat 1Tes 5:3). Kesengsaraan besar termasuk dalam hari Tuhan ini (pasal Wahy 6:1-19:21;

    lihat cat. --> Wahy 6:1).

    [atau ref. Wahy 6:1]

    Murka Allah ini akan memuncak dengan kedatangan Kristus untuk memusnahkan semua orang jahat Wahy 19:11-21;

    (lihat cat. --> Yoel 1:14;

    lihat cat. --> Yoel 2:30-31;

    lihat cat. --> Zef 1:7;

    lihat cat. --> Wahy 16:16).

    [atau ref. Yoel 1:14; 2:30-31; Zef 1:7; Wahy 16:16]

  2. 2) Hari Tuhan rupanya berawal pada saat manusia mengharapkan tibanya saat damai dan keamanan (ayat 1Tes 5:3).
  3. 3) "Hari" itu tidak akan menimpa orang percaya yang setia seperti pencuri, karena mereka sudah ditetapkan untuk menerima keselamatan dan bukan murka, dan mereka berjaga-jaga dan mengendalikan diri, hidup dalam iman, kasih, dan kebenaran (ayat 1Tes 5:4-9).
  4. 4) Orang percaya akan selamat dari "murka yang akan datang" ini

    (lihat cat. --> 1Tes 1:10)

    [atau ref. 1Tes 1:10]

    oleh Tuhan Yesus Kristus (ayat 1Tes 5:9) ketika Dia datang untuk mengangkat jemaat-Nya ke sorga (bd. 1Tes 4:17;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    lihat cat. --> Wahy 3:10;

    [atau ref. Yoh 14:3; Wahy 3:10]

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

  5. 5) Hari Tuhan akan berakhir setelah kerajaan seribu tahun (Wahy 20:4-10) pada penciptaan langit dan bumi baru (bd. 2Pet 3:13; Wahy 21:1).
(0.95843417021277) (1Tes 2:10) (full: BETAPA SALEH, ADIL, DAN TAK BERCACATNYA KAMI. )

Nas : 1Tes 2:10

Paulus tidak menerima pandangan yang keliru tentang "kekristenan yang berdosa", yang menyatakan bahwa keselamatan yang disediakan oleh Kristus dan penebusan oleh darah-Nya tidak cukup untuk menyelamatkan kita dari perhambaan dan kuasa dosa. Ajaran yang tidak alkitabiah ini menyatakan bahwa setiap hari semua orang Kristen akan berbuat dosa melawan Allah dalam ucapan, pikiran, dan perbuatan sepanjang hidup di dunia ini. Bertentangan dengan ajaran di atas,

  1. 1) Paulus menegaskan, berkenaan dengan kelakuannya sendiri di tengah-tengah mereka, bahwa ia "saleh, adil, dan tak bercacat".
  2. 2) Paulus memanggil baik gereja maupun Allah sendiri sebagai saksi bahwa kasih karunia Allah yang sudah cukup melalui Kristus telah memungkinkan dia, sebagaimana dikatakannya di tempat lain, untuk menyucikan dirinya "dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (2Kor 7:1; bd. 2Kor 1:12; 2:17; 6:3-10; 1Tes 1:5; 2Tim 1:3).
(0.95843417021277) (1Tes 5:19) (full: JANGANLAH PADAMKAN ROH. )

Nas : 1Tes 5:19-20

Teks :
  1. 1) Paulus membandingkan pemadaman api Roh dengan meremehkan dan menolak penyataan adikodrati Roh Kudus seperti bernubuat. Menekan atau menolak penggunaan karunia nubuat dengan benar dan teratur, atau karunia rohani lain, akan mengakibatkan hilangnya manifestasi Roh Kudus di antara orang percaya (1Kor 12:7-10,28-30). Pelayanan Roh Kudus dijelaskan dalam Yoh 14:26; 15:26-27; 16:13-14; Kis 1:8; 13:2; Rom 8:4,11,16,26; 1Kor 2:9-14; 12:1-11; Gal 5:22-25.
  2. 2) Kedua ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa gereja lainnya selain jemaat Korintus mengalami karunia rohani dalam ibadah umum. Perhatikan dengan cermat bahwa walaupun ucapan-ucapan nubuat tidak boleh dianggap rendah, tetapi juga tidak boleh diterima sebelum diselidiki dengan cermat (ayat 1Tes 5:21;

    lihat cat. --> 1Kor 14:29).

    [atau ref. 1Kor 14:29]

(0.95843417021277) (1Tes 2:13) (sh: Menderita demi Kristus. (Kamis, 13 November 1997))
Menderita demi Kristus.

Menderita demi Kristus.
Menerima Kristus, menjadi Kristen yang sungguh, meresponi panggilan Tuhan atas hidup, seringkali harus membuat hidup seseorang menanggung penderitaan. Penderitaan bisa datang dari pihak keluarga, masyarakat, rekan sekantor yang belum beriman dan mengasihi Tuhan Yesus. Kita dapat bayangkan betapa sulit situasi orang yang menderita karena imannya kepada Kristus itu. Paulus yang mengerti situasi berat jemaat di Tesalonika menghibur mereka. Bukan mereka saja yang menderita karena Kristus, jemaat-jemaat Yahudi pun demikian (ayat 14-15). Terimalah penderitaan karena iman itu sebagai tantangan untuk tambah teguh dalam iman dan makin terang menyaksikan kemurahan Allah dalam Yesus Kristus.

Sukacita Hamba Tuhan. Paulus bangga akan jemaat di Tesalonika. Ia tidak bersukacita karena mereka menderita, melainkan bersukacita karena di dalam penderitaan itu mereka memperlihatkan kesungguhan iman mereka dalam Yesus Kristus. Bila sekarang ini sebagian Kristen di Indonesia mengalami berbagai penderitaan, patutlah kita saling mengingatkan bahwa hal tersebut dapat dipakai Tuhan untuk memurnikan dan menguatkan iman, harap dan kasih kita. Ingatkan satu kepada yang lain bahwa penderitaan ini sementara sifatnya, sebagai persiapan bagi kemuliaan kekal yang Dia siapkan bagi kita.

(0.95843417021277) (1Tes 5:23) (sh: Tampil layak bagi Kristus. (Rabu, 19 November 1997))
Tampil layak bagi Kristus.

Tampil layak bagi Kristus.
Hubungan orang beriman sebagai Gereja atau umat Tuhan dengan Kristus, diumpamakan seperti pengantin perempuan dan pengantin pria (bdk. 2Kor.11:2). Baik pengantin wanita maupun pria, sama-sama ingin pasangannya dalam keadaan murni, indah, pada hari pernikahannya, bukan? Demikianlah Kristus ingin pada kedatangan-Nya kelak, kita dalam keadaan kudus. Allah sendiri menguduskan kita seluruhnya sebagai Gereja dan seutuhnya sebagai pribadi dengan segala kapasitas kita (ayat 23).

Teruskan firman Allah. Allah bukan saja ingin agar Gereja-Nya sempurna, tetapi juga berkembang dan bertumbuh secara dinamis. Dua hal yang Paulus singgung mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kehidupan Gereja. Pertama, kehidupan doa Gereja (ayat 25). Gereja yang berdoa syafaat adalah gereja yang tumbuh. Kedua, persekutuan dalam firman (ayat 27). Gereja yang warganya diajar dan saling berbagi firman adalah gereja yang menyala-nyala bagi Tuhan oleh api kebenaran-Nya.

Renungkan: Tuhan memproses Gereja-Nya untuk menjadi Gereja yang kudus, am, dan rasuli secara sempurna pada Hari kedatanganNya. Terbukalah bagi operasi Roh-Nya

Doa: Mampukan kami menjadi Gereja sesuai dengan ideal Tuhan.

(0.95677417021277) (1Tes 2:1) (sh: Dianggap layak untuk memberitakan Injil (Jumat, 24 Oktober 2003))
Dianggap layak untuk memberitakan Injil

Dianggap layak untuk memberitakan Injil. Manusia yang penuh cacat dan aib ternyata mendapatkan kepercayaan dan penghormatan untuk memberitakan Injil. Manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan sekarang menjadi pelayan Allah (ayat 4). Nilai-nilai Injil yang terlalu dalam untuk diselami, terlalu luas untuk dijelajahi, terlalu tinggi untuk dijangkau, terlalu indah untuk dimengerti, ternyata sekarang mempergunakan manusia yang penuh kekurangan sebagai wahana (bdk. Yer. 1:10). Kalau realitas ini tidak dilihat sebagai anugerah Tuhan, maka ada sesuatu yang tidak beres dengan manusia.

Bentuk karya besar Allah yang mengagumkan dan monumental di tengah- tengah dunia ini Allah lakukan dengan mempergunakan tangan manusia. Allah bisa memberikan kepercayaan kepada orang yang kesetiaannya sudah dapat diukur. Seperti Petrus yang pernah menyangkal Yesus. Allah seakan-akan berani jatuh lagi untuk kedua kalinya pada batu yang sama. Itu berarti tidak ada manusia yang pantas untuk membanggakan diri. Itulah sebabnya yang tertinggal hanyalah segala puji dan kemuliaan bagi Tuhan saja.

Paulus menunjukkan dirinya layak dengan melayani jemaat Tesalonika sungguh-sungguh. Ia benar-benar menyampaikan firman Tuhan bukan untuk menyukakan mereka, melainkan Allah (ayat 4-6). Ia menyampaikannya dengan ramah bagaikan seorang ibu yang membagi hidupnya untuk anak-anaknya (ayat 7-8). Ia menjaga hidupnya sedemikian sehingga menjadi saksi Injil yang tiada bercacat (ayat 9-10). Dengan sikap seorang bapa ia menasihati mereka untuk setia hidup sesuai dengan kehendak Allah (ayat 11-12). Sungguh hidup Paulus menunjukkan kelayakannya untuk menjadi saksi Kristus.

Renungkan: Allah juga melayakkan kita, anak-anak-Nya untuk memberitakan Injil. Pertanyannya sekarang adalah: "Apakah kita sudah melayakkan diri di hadapan-Nya dengan meneladani pelayanan Paulus?"

(0.95677417021277) (1Tes 3:1) (sh: Kekristenan dan penderitaan (Minggu, 26 Oktober 2003))
Kekristenan dan penderitaan

Kekristenan dan penderitaan. Nampaknya ada hubungan antara kekristenan dan penderitaan. Inilah sebuah kebenaran yang paling tidak disukai oleh orang Kristen. Tetapi, meskipun demikian iman Kristiani dan penderitaan akan sering kali berjalan bergandengan tangan.

Paulus telah mengingatkan jemaat Tesalonika bahwa kesusahan akan datang (ayat 3). Sekarang kesusahan sudah datang. Kini, Paulus mencemaskan iman jemaatnya, itu sebabnya ia mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati mereka (ayat 1-5). Puji Tuhan, Timotius pulang membawa kabar yang sangat menggembirakan, yaitu bahwa iman dan kasih jemaat Tesalonika tidak tergoyahkan oleh penderitaan yang mereka alami (ayat 6). Berita ini sangat menghibur Paulus, yang saat itu sedang mengalami kesulitannya sendiri (ayat 7). Karena itu Paulus memanjatkan doa syukur (ayat Orang+AND+book%3A52&tab=notes" ver="">9) dan doa permohonan (ayat 10), agar Tuhan sendiri memelihara mereka dan menambahkan kasih serta iman mereka (ayat 12-13).

Seperti jemaat Tesalonika, kita pun akan diterpa penderitaan. Tetapi, ketika penderitaan itu datang menerpa kehidupan anak-anak Tuhan, jangan kita goyah apalagi jatuh. Karena kita memiliki teladan, bukan hanya rasul besar seperti Paulus, tetapi juga jemaat Tesalonika, yang tidak beda jauh daripada kita. Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk goyah dan jatuh!

Renungkan: Waktu penderitaan melanda hidup kita, ingatlah bahwa Tuhan berdaulat untuk memelihara dan menjaga kita. Kita perlu berdoa untuk iman dan kasih agar bertahan dan menang.


Bacaan untuk minggu ke-21 sesudah Pentakosta

Amsal 3:13-18; Ibrani 4:12-16; Markus 10:17-27; Mazmur 90:1-8,12-17

Lagu: KJ 277

(0.95677417021277) (1Tes 4:1) (sh: Hidup berkenan kepada Tuhan (Senin, 27 Oktober 2003))
Hidup berkenan kepada Tuhan

Hidup berkenan kepada Tuhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia tempat kita berpijak saat ini menyediakan begitu banyak fasilitas. Mulai dari yang menjanjikan masa depan sampai yang menjanjikan ketenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan. Bahkan ada fasilitas-fasilitas penuh godaan sehingga manusia tergoda untuk melampiaskan hawa nafsu. Dalam kondisi seperti ini memang tidak mudah untuk anak-anak Tuhan mempertahankan hidup yang berkenan kepada-Nya. Namun bukan berarti kita tidak mampu mempertahankan kekudusan kita di hadapan.

Allah memanggil kita untuk hidup yang kudus dan bukan yang cemar (ayat 7). Menolak hidup berkenan kepada Tuhan sama saja dengan menolak Tuhan (ayat Orang+AND+book%3A52&tab=notes" ver="">4:8). Pada pasal-pasal sebelumnya Paulus telah memuji jemaat Tesalonika untuk kesetiaan dan ketekunan mereka menghidupi kehidupan Kristen mereka. Pada bagian ini, Paulus menasihati jemaat Tesalonika agar mereka lebih bersungguh-sungguh lagi melaksanakan hidup yang berkenan kepada Tuhan. Paulus kemudian memaparkan apa kehendak Tuhan bagi mereka: [1] "pengudusan dan menjauhi percabulan" diwujudkan dengan pernikahan yang monogamis dan terhormat (ayat 3-5); [2] memperlakukan saudaranya dengan baik dan tidak menipunya (ayat Orang+AND+book%3A52&tab=notes" ver="">6); [3] hidup mempraktikkan kasih (ayat 9-10); [4] hidup dengan baik, mengurus persoalan sendiri, bekerja dengan rajin (ayat 11), sehingga orang luar menilai mereka sebagai terhormat (ayat 12).

Memang menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan pastilah bertentangan dengan hidup bebas untuk berbuat apa saja, termasuk dosa. Tidak mudah, tetapi Allah sudah memberikan Roh-Nya yang kudus kepada kita, anak-anak-Nya. Jadi tidak ada alasan untuk menyerah dan mengikut jalan dunia ini.

Renungkan: Kalau anak-anak Tuhan gaya hidupnya sama dengan gaya hidup manusia berdosa, bagaimanakah gereja dapat menjadi saksi Kristus bagi dunia ini?



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA