Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 128 ayat untuk keluarganya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.567343) (2Sam 5:13) (full: DAUD MENGAMBIL LAGI BEBERAPA GUNDIK DAN ISTERI. )

Nas : 2Sam 5:13

Ayat ini menyatakan kelemahan sifat Daud yang paling serius -- keinginannya yang kuat akan perempuan (bd. 2Sam 3:1-5; 5:13).

  1. 1) Kegagalan Daud untuk menahan dan mengatasi keinginan sensualnya membuat dia melanggar perintah Allah dalam Ul 17:15-17 (yang melarang raja-raja Israel mempunyai banyak istri), bertindak kejam terhadap Mikhal dan suaminya (2Sam 3:15-16), melakukan zina dengan Batsyeba (2Sam 11:1-5) dan menyuruh membunuh suaminya Uria (2Sam 11:6-27).
  2. 2) Nafsu Daud akan perempuan menjadi sumber dosa, kesusahan, dan penderitaan keluarganya (2Sam 12:9-14; pasal 2Sam 13:1-18:33). Setelah berbuat dosa dengan Batsyeba Allah menimpakan hukuman dan bencana atas Daud selama sisa hidupnya (2Sam 12:10).
(0.567343) (2Sam 12:10) (full: PEDANG TIDAK AKAN MENYINGKIR DARI KETURUNANMU. )

Nas : 2Sam 12:10

Karena Daud telah menghina Allah dan membunuh Uria untuk memperoleh istrinya, Allah menjatuhkan hukuman pada Daud dan keluarganya yang akan digenapi dengan kekerasan, persengketaan, dan pembunuhan (yaitu, pedang) sepanjang sisa hidupnya (sekitar 25 tahun lagi). Alkitab mencatat setidak-tidaknya empat peristiwa sebagai akibat kutukan ini: kematian anak hasil perzinaan (ayat 2Sam 12:14), pembunuhan Amnon oleh Absalom (2Sam 13:29), pembunuhan Absalom yang memberontak melawan ayahnya (2Sam 18:9-17), dan hukuman mati Adonia (1Raj 2:24-25).

(0.567343) (2Sam 13:1) (full: TAMAR ... AMNON. )

Nas : 2Sam 13:1

Rangkaian peristiwa dalam pasal 2Sam 13:1-22:51 terutama merupakan kisah penggenapan maksud Allah untuk mendatangkan malapetaka atas Daud.

  1. 1) Pasal 2Sam 13:1-39 mencatat akibat pertama dari dosa nafsu, zina, dan pembunuhan yang dilakukan Daud (bd. Gal 6:7). Perzinaan dengan sesama saudara dan pembunuhan terjadi di kalangan keluarganya sendiri ketika nafsu Daud pertama-tama diulang dalam putranya Amnon.
  2. 2) Karena Daud menghancurkan kebahagiaan keluarga Uria, Allah menghancurkan kebahagiaan keluarga Daud. Banyak kali Allah mendatangkan penderitaan dan kesusahan besar atas orang berdosa agar baik dia maupun orang lain, bisa takut akan Allah dan berbalik dari dosa (bd. Bil 14:20-36).
(0.567343) (2Raj 10:31) (full: TIDAK TETAP HIDUP MENURUT HUKUM TUHAN. )

Nas : 2Raj 10:31

Yehu, sekalipun bersemangat bagi Allah, tidak hidup bagi-Nya dengan sepenuh hati. Ia mengizinkan penyembahan anak lembu emas karena alasan-alasan politik (ayat 2Raj 10:29) dan hampir tidak memperhatikan hukum Allah. Jadi, pembaharuan rohani yang direncanakan Allah bagi Israel terhalang karena kegagalan para pemimpin yang dikuasai ambisi pribadi dan cinta akan kuasa. Kebangunan rohani dan pembaharuan besar mati ketika kepentingan diri sendiri diprioritaskan daripada maksud Allah. Karena Yehu melayani Allah dengan motivasi yang tercemar oleh sifat mementingkan diri yang duniawi dan bukan karena perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebenaran dan kekudusan, di kemudian hari Allah menghukum keluarganya (bd. Hos 1:4).

(0.567343) (Hak 10:6) (jerusalem) Yefta yang riwayatnya dimuat di sini adalah seorang "Hakim kecil". Sebab tentang dia disajikan catatan sama seperti tentang "hakim-hakim kecil" lain: mengenai keluarganya, Hak 11:1-2; mengenai zaman tampilnya dan tempat kuburnya, Hak 12:7. Tetapi mengenai Yefta beredar sebuah ceritera yang menggambarkannya sebagai penyelamat yang mirip dengan "Hakim-hakim besar". Kata pendahuluan ceritera itu, Hak 10:6-18, sangat diperluas oleh penyusun kitab Hakim, sehingga serupa dengan Hak 2:6-19. Pada kisah mengenai perang pembebasan dengan orang Amon, Hak 11:1-11,29,32-33, ditambah catatan buatan penyusun kitab mengenai pesan yang disampaikan Yefta kepada raja orang Amon, Hak 11:12-28, dan juga ceritera tentang nazar Yefta, Hak 11:30-31,34-40. Akhirnya masih ditambah juga sebuah ceritera mengenai bentrokan antara suku Efraim dengan kaum Gilead, Hak 12:1-6.
(0.567343) (1Taw 18:1) (jerusalem) Kisah panjang yang tercantum dalam 2Sa 9; 1Ra 2 oleh si Muwarikh diringkaskan begitu rupa sehingga hanya berceritera tentang kemenangan-kemenangan raja. Ia melewatkan pertikaian dalam keluarga Daud dan sejarah sial keluarganya yaitu: zinah Daud serta kelahiran Salomo, pembunuhan atas diri Amnon, pemberontakan Absalom, perlawanan dari pihak Seba dan persekongkolan Adonia. Si Muwarikh mencegah diri dari menyebut apa saja yang dapat menodai gambar pahlawannya, yaitu Daud. Begitu ia membuka jalan bagi penegasannya bahwa Daud tidak dapat membangun bait Allah oleh karena terlalu terlibat dalam peperangan, 1Ta 22:8; 28:3. Si Muwarikh juga berpendapat bahwa semua barang rampasan yang diperoleh dalam peperangan itu diperuntukkan bagi pembangunan bait Allah, 1Ta 29:2-5
(0.567343) (Ezr 2:1) (jerusalem) Daftar ini juga terdapat dalam Neh 7 dan 3Ezr 5. Tetapi ada perbedaan-perbedaan dalam nama-nama dan angka-angka dan juga dalam ungkapan: bani.... :orang-orang.... Sebenarnya daftar Ezra, Nehemia dan 3Ezra adalah tiga salinan dari daftar yang sama. Kadang-kadang daftar 3Ezra nampaknya lebih dekat pada yang asli dari pada Ezra dan Nehemia. Tetapi tidak baik daftar yang satu dipakai untuk memperbaiki daftar yang lain. daftar yang majemuk ini mengelompokkan orang-orang baik sesuai dengan keluarganya, maupun menurut tempat asalnya. Daftar ini sebetulnya berasal dari sebuah pendaftaran penduduk Yehuda yang dibuat di masa jauh sesudah kaum buangan yang pertama kembali. Si Muwarikh memanfaatkan daftar itu untuk melengkapi kisahnya mengenai kembalinya kaum buangan, Ezra 2, dan untuk melengkapi ceriteranya mengenai kota Yerusalem yang kembali didiami, Neh 7.
(0.56164088888889) (Kej 14:1) (sh: Akibat keliru memilih (Kamis, 29 April 2004))
Akibat keliru memilih

Akibat keliru memilih. Pilihan yang keliru bisa berakibat fatal. Salah memilih pendidikan atau karier bisa menyebabkan kerugian jangka panjang. Salah pilih isteri atau suami, bisa menderita seumur hidup. Demikian juga salah pilih tujuan hidup, seumur hidup berada di jalan yang salah yang berakhir di tempat yang salah pula. Mungkin itu yang dialami Lot.

Dari pembacaan kemarin kita mendapatkan bahwa Lot memilih memisahkan diri dari Abram dan menuju ke lembah Yordan yang terlihat jauh lebih subur dibandingkan dengan tanah Kanaan (ayat 13:10). Lot memilih tinggal di daerah dekat Sodom. Penulis Kejadian memberikan komentar yang serius, orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN (ayat 13). Akibat tinggal di daerah Sodom, ketika terjadi peperangan dahsyat antara Kedorlaomer dan rekan-rekannya melawan raja Sodom dan rekan-rekannya, Lot dan keluarganya tertawan bahkan diangkut ke utara. Sekali lagi penulis Kejadian memberikan komentar "sebab Lot itu diam di Sodom" (ayat 12). Apa yang ditabur Lot sedang dituainya sendiri.

Namun, Allah melalui Abram menyelamatkan Lot dan keluarganya. Abram memimpin dan mengirim pasukannya untuk menyelamatkan Lot dari genggaman Kedorlaomer dan kawan-kawannya. Tindakan yang luar biasa, mengingat secara jumlah pasukan Abram yang 318 orang itu (ayat 14) sangat sedikit dibandingkan dengan pasukan gabungan lima raja utara. Kalau bukan TUHAN yang berperang bagi Abram, demi Lot, tidak mungkin Lot diselamatkan!

Sekali lagi kita diajar untuk tidak salah pilih dalam kehidupan ini, karena akibatnya bisa fatal. Lot masih mendapatkan kesempatan kedua, tetapi siapakah yang tahu kesempatan seperti itu masih bisa kita peroleh?

Periksalah: Apakah pilihan-pilihan kita sudah tepat? Kalau ternyata Anda tidak yakin, segeralah mencari pimpinan Tuhan dan perbaiki pilihanmu sebelum akibat fatal menimpa.

(0.56164088888889) (Kel 4:18) (sh: Harus dikuduskan dulu! (Sabtu, 2 April 2005))
Harus dikuduskan dulu!

Harus dikuduskan dulu!
Seseorang yang mau dipakai Tuhan sebagai alat-Nya, tidak cukup hanya menyatakan kesediaan dan ketaatan. Ia harus menyesuaikan diri dengan panggilan kudus tersebut. Tanpa kekudusan tak seorang pun layak dipakai Tuhan.

Akhirnya, Musa taat pada pengutusan Allah. Dia memutuskan kembali ke Mesir. Suatu keputusan yang tidak mudah, namun dengan jaminan Tuhan Musa pulang (ayat 4:19). Atas izin mertuanya, Yitro ia membawa keluarganya pulang ke Mesir (ayat 18). Musa harus mempersiapkan umat Israel untuk keluar dari Mesir dengan menyatakan firman-Nya disertai tanda-tanda mukjizat (ayat 28-31). Kemudian Musa harus menghadap Firaun untuk pembebasan umat Israel. Tanda mukjizat pun akan menyertai Musa, baik yang sudah diberikan Tuhan sebelumnya maupun tulah kematian anak sulung Firaun kelak. Hukuman Tuhan jelas dan adil. Kalau Firaun menahan anak sulung Tuhan (Israel), maka Tuhan akan membunuh anak sulung Firaun (ayat 22-23). Dengan cara demikian kuasa Tuhan didemonstrasikan di hadapan orang yang menolak taat.

Mengapa tiba-tiba Tuhan mau membunuh Musa? Musa melalaikan sunat sebagai tanda perjanjian Abraham. Sunat merupakan tanda seseorang adalah umat perjanjian (lihat Kej. 17:9-14). Musa tentu sudah disunat, namun rupanya anaknya belum. Musa sebagai orang tua yang beriman bertangung jawab menyunatkan anaknya. Artinya, komitmen Musa untuk melayani Tuhan harus disertai dengan komitmen mengkuduskan diri dan keluarganya.

Sunat dapat dibandingkan dengan baptisan kudus. Seseorang memberi diri dibaptis sebagai pengakuan diri sudah menjadi anak Tuhan. Namun, yang jauh lebih penting bukan tanda melainkan kehidupan yang menunjukkan buah-buah pertobatan. Bagi hamba Tuhan, hal ini sangat penting. Pelayanan Anda dimulai dengan hidup kudus yang nyata di hadapan orang lain.

Camkan: Pelayanan kudus hanya dapat dilakukan oleh mereka yang hidupnya kudus.

(0.56164088888889) (1Raj 15:32) (sh: Sejarah berulang (Rabu, 18 Agustus 2004))
Sejarah berulang

Sejarah berulang. History repeated itself (sejarah berulang), demikian pepatah Inggris. Hal ini bisa dilihat bahkan pada sejarah dunia. Satu negara muncul, menghancurkan negara lain. Kemudian negara baru ini akan dihancurkan oleh negara lainnya yang muncul kemudian. Dalam dunia politik, dapat terjadi kepala negara yang tiran (= kejam, jahat) dan korup dikudeta oleh saingannya. Setelah saingan ini menjadi kepala negara, ia menjadi sama bahkan lebih dahsyat tirani dan korupsinya daripada kepala negara yang digulingkannya.

Baesa sudah menggulingkan Nadab, dan menghancurkan dinasti Yerobeam. Ternyata pemerintahan Baesa tidak lebih baik daripada pemerintahan Nadab. Komentar terhadap Baesa serupa dengan komentar terhadap Nadab: "Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, serta hidup menurut tingkah laku Yerobeam dan menurut dosanya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula" (ayat 15:34).

Akibatnya Tuhan mengirimkan Nabi Yehu bin Hanani untuk menubuatkan penghukuman terhadap Baesa dan keluarganya, sama seperti nubuat penghukuman terhadap Yerobeam dan keluarganya (ayat 16:1-4; 7). Penghukuman ini terwujud tuntas pada masa Ela, putra Baesa yang sama jahatnya dengan ayahnya (ayat 16:8-13).

Sejarah berulang. Apa yang harus menjadi pelajaran sejarah untuk kita di masa kini? Pertama, Allah adil. Orang berdosa pasti dihukum. Kedua, pada waktu Allah memakai kita untuk menjadi alat Allah baik untuk memberkati maupun menghukum, itu adalah kesempatan untuk mengabdi kepada Allah. Janganlah kita takabur yang menyebabkan jatuh dalam kesombongan, dan jatuh dalam dosa yang mengakibatkan Allah harus menghukum kita.

Berulangnya sejarah kerajaan Israel yang negatif itu tidak perlu terjadi dalam diri kita karena Kristus mengasihi kita. Kasih-Nya memperbaharui kita terus menerus dan membuat kita peka dan berkeinginan menaati-Nya.

Bersyukurlah: Di dalam Yesus, Allah telah mematahkan lingkaran setan sejarah dosa kita!

(0.56164088888889) (2Raj 9:16) (sh: Penggenapan hukuman Allah (Selasa, 21 Juni 2005))
Penggenapan hukuman Allah

Penggenapan hukuman Allah
Keadilan Allah pada manusia dinyatakan dengan dua cara, yaitu menghukum mereka yang berdosa dan mengampuni mereka yang bertobat. Cara pertama menimpa mereka yang menganggap remeh keadilan-Nya, sedangkan cara kedua akan diberlakukan bagi mereka yang menyadari kesalahannya, bertobat, dan berpaling pada-Nya.

Penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Dosa keluarga Ahab harus memperoleh hukuman Allah (ayat 2Raj. 9:24,27). Dosa apa saja yang dilakukan Ahab? Ahab menikahi Izebel, seorang wanita jahat yang membawa Ahab dan umat-Nya kepada penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:31,35). Ahab berlaku licik pada Nabot dengan merebut kebunnya (Lihat 1Raj. 21:1-19. Ahab memperkenalkan ilah lain kepada bangsanya dan mendirikan mezbah-mezbah untuk penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:32-33).

Akibat semua perbuatan Ahab itu, Allah akan menimpakan penghukuman-Nya yang dituliskan pada nas ini. Pertama, darah keturunan Ahab akan dicurahkan (ayat 2Raj. 9:25-26). Seluruh keturunan Ahab akan dimusnahkan. Kedua, jasad Izebel yang menolak Allah itu akan ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dimakan oleh anjing di kebun Nabot (ayat 31). Itulah hukuman keras bagi orang yang telah menyesatkan suaminya, keluarganya, dan bahkan seluruh bangsa.

Apa yang dapat kita pelajari dari perilaku Ahab juga keluarganya? Tuhan pasti akan membalaskan kejahatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Ia adalah Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya. Keputusan keliru dalam memilih pasangan hidup akan berakibat pada seumur hidup kita dan mempengaruhi orang-orang lain di sekitar kita. Bertobatlah supaya hukuman tidak menimpa Anda. Mintalah hikmat Tuhan agar Anda tidak keliru dalam mengambil keputusan penting untuk hidup Anda.

Camkan: Mengabaikan Tuhan dan terus hidup dalam dosa akan menuai penghukuman-Nya yang adil.

(0.56164088888889) (Mat 10:34) (sh: Paradoks mengikut Yesus (Jumat, 25 Januari 2013))
Paradoks mengikut Yesus

Judul: Paradoks mengikut Yesus
Injil adalah pedang yang bemata dua. Di satu sisi, pemberitaannya memberi dampak pertobatan dan hidup baru bagi yang merespons dengan positif. Di sisi lain penolakan terhadap Injil menghasilkan permusuhan dan kebinasaan. Perikop hari ini menyambung perikop sebelumnya tentang peringatan Yesus mengenai tantangan yang dihadapi dalam menunaikan tugas pemberitaan Injil.

Ketajaman berita Injil bagaikan pedang, mengoyak-ngoyak keluarga oleh karena tuntutannya. Tuntutan Injil adalah percaya Yesus dan menjadikan-Nya utama. Berarti ikatan keluarga, suami-istri, orangtua-anak, kakak-adik, dst. tidak boleh menghalangi ikatan keluarga kerajaan surga. Pemisahan, perpecahan dan permusuhan akan terjadi di tengah keluarga karena iman kepada Tuhan Yesus (34-36). Yesus dan bukan keluarga harus menjadi yang utama bagi para pengikut-Nya (37).

Perikop ini juga berbicara mengenai kesungguhan seseorang mengikut Yesus. Seorang pengikut Yesus juga harus siap memikul salib (38). Memikul salib artinya siap menyerahkan nyawa agar berita Injil digemakan di seluruh dunia. Kesiapan menyerahkan nyawa merupakan bukti bahwa nyawanya sudah menjadi milik Tuhan, bukan milik sendiri (39).

Pedang Injil tidak selalu mengoyak dan memisahkan keluarga. Banyak orang bahkan keluarga yang merespons Injil dengan keterbukaan (bnd. Kis. 16:31-33). Duta Injil adalah utusan Yesus. Menerimanya sama dengan menerima Yesus. Memberikan dukungan sekecil apa pun (42) sama dengan mempersembahkannya kepada Yesus.

Seorang duta Injil adalah orang kepercayaan Tuhan. Hidupnya milik Yesus. Maka tuntutan Tuhan agar duta Injil memikul salib tidak berlebihan. Memprioritaskan Yesus dari semua ikatan lain di dunia ini memang tidak mudah. Namun, ingatlah bahwa kasih Kristus melampaui kekerasan kepala dan hati orang berdosa. Kalau Anda sedang bergumul dengan anggota keluarga yang belum mau percaya, berdoalah kepada Tuhan Yesus. Minta belas kasih-Nya agar seisi keluarga Anda diselamatkan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/01/25/

(0.48140644444444) (2Tim 3:3) (full: TIDAK TAHU MENGASIHI. )

Nas : 2Tim 3:3

Pada hari-hari terakhir orang percaya harus siap menghadapi banjir kejahatan.

  1. 1) Sang rasul menubuatkan bahwa Iblis akan menyebabkan kerusakan besar atas keluarga. Anak akan melawan orang-tua (ayat 2Tim 3:2), laki-laki dan wanita akan "tanpa kasih" (Yun. _astorgoi_). Kata ini dapat berarti "tanpa kasih keluarga" dan menunjuk kepada kekurangan perasaan lemah lembut dan kasih yang lazim, seperti dipertunjukkan oleh seorang ibu yang tidak mengasihi anaknya, atau membunuh bayinya, seorang ayah yang mengabaikan keluarga, atau anak yang tidak memelihara orang-tuanya yang lanjut usia

    (lihat cat. --> Luk 1:17).

    [atau ref. Luk 1:17]

  2. 2) Manusia akan menjadi hamba uang dan kesenangan dan akan mengejar keinginan diri sendiri (ayat 2Tim 3:2). Menjadi orang-tua, dengan kasih dan pengasuhan yang menuntut pengorbanan, tidak lagi dianggap sebagai tugas yang layak (ayat 2Tim 3:2-4). Orang-tua yang mengasihi anak-anak akan diganti dengan mereka yang mementingkan diri, kejam, dan meninggalkan anak mereka (bd. Mazm 113:9; 127:3-5; Ams 17:6; Tit 2:4-5;

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

  3. 3) Jikalau orang-tua Kristen akan menyelamatkan keluarganya dalam masa sulit hari-hari terakhir, mereka harus melindungi anak mereka dari pengaruh jahat lingkungan di mana mereka hidup (Yoh 21:15-17; Kis 20:28-30), memisahkan mereka dari cara dunia dan jangan mengizinkan orang berdosa mempengaruhi anak-anaknya (Kis 2:40; Rom 12:1-2;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

    Mereka harus menerima rencana Allah untuk keluarga

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23;

    lihat cat. --> Ef 6:1;

    [atau ref. Ef 5:21-6:4]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)

    dan tidak hidup seperti orang berdosa (Im 18:3-5; Ef 4:17). Orang percaya dan keluarganya harus benar-benar menjadi orang asing dan pendatang di bumi ini (Ibr 11:13-16).
(0.48140644444444) (Yoh 4:43) (sh: Dua macam sikap terhadap Yesus (Jumat, 4 Januari 2002))
Dua macam sikap terhadap Yesus

Dua macam sikap terhadap Yesus. Setelah 2 hari di Samaria, pada hari ke-3 Tuhan Yesus tiba kembali di Galilea (ayat 43). Di sana Tuhan Yesus mengalami dua bentuk penerimaan. Orang-orang Galilea menyambut-Nya dengan hangat (ayat 45), namun tidak percaya pada-Nya.

Bertolak-belakang dengan penerimaan orang-orang Galilea, seorang pegawai istana menerima-Nya. Di Kana, tempat Ia telah mengubah air menjadi anggur (ayat 46), Tuhan Yesus bertemu dengan pegawai istana. Pegawai istana ini telah berjalan dari Kapernaum ke Kana mencari Tuhan Yesus untuk memohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit kritis (ayat 47). Ketika Tuhan Yesus mengatakan padanya bahwa anaknya hidup, ia percaya pada perkataan-Nya (ayat 50). Dalam perjalanan pulang, pegawai istana ini bertemu dengan pelayan-pelayannya yang melaporkan bahwa anaknya telah sembuh. Kata yang dipakai tentang keadaan anaknya adalah "hidup", kata yang juga dipakai oleh Tuhan Yesus (ayat 50). Kata yang sama juga terungkap dalam laporan pelayan-pelayannya (ayat 51). Kata ini juga yang diingat oleh pegawai istana ketika menyadari anaknya telah sembuh (ayat 53). Ternyata saat anaknya sembuh itu bertepatan dengan saat Tuhan Yesus menyatakan bahwa anaknya hidup. Mendengar itu, ia percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 53).

Mengapa sampai dua kali dikatakan ia percaya? Pada istilah "percaya" yang pertama, yakni pada ayat 50, pegawai istana percaya untuk pertama sekali pada Tuhan Yesus. Itulah saat imannya lahir. Meski dapat dikatakan bahwa upayanya mencari Tuhan Yesus merupakan perwujudan imannya, tetapi barulah pada ayat 50 ia secara jelas menyatakan imannya kepada Tuhan Yesus. Sementara istilah 'percaya' yang kedua, yakni pada ayat 53, merupakan momen ketika imannya semakin diperdalam. Peristiwa anaknya yang disembuhkan bukan merupakan kelahiran imannya, melainkan merupakan peristiwa ketika imannya semakin diperteguh. Iman yang semakin dalam ini mewujudkan diri dalam bentuk yang konkret. Iman ini bersaksi. Pegawai istana yang diperdalam imannya segera bersaksi tentang Yesus kepada seluruh keluarganya (ayat 53). Indah sekali, seluruh keluarganya percaya kepada Tuhan Yesus.

Renungkan: Iman sejati tidak hanya hiasan bibir, tetapi kesaksian kata dari hati yang di dalamnya Yesus memancarkan hidup.

(0.45387438518519) (Kej 12:10) (full: KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU. )

Nas : Kej 12:10

Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.

  1. 1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul (Kej 11:30), perpisahan dengan keluarganya (Kej 12:1), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.
  2. 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya hendaknya jangan merasa aneh apabila menghadapi halangan-halangan besar, kesukaran, dan persoalan. Iniliah cara yang sering kali dipakai Allah untuk orang yang dipanggil untuk menaati-Nya. Dalam kasus semacam itu kita harus tetap maju dengan taat dan keyakinan bahwa Allah masih bekerja demi kepentingan kita dalam mencapai maksud-Nya

    (lihat cat. --> Mat 2:13).

    [atau ref. Mat 2:13]

(0.45387438518519) (Kej 35:2) (full: JAUHKANLAH DEWA-DEWA ASING. )

Nas : Kej 35:2

Setelah peristiwa mengerikan dari pasal Kej 34:1-31, Allah menyuruh keluarga Yakub pergi ke Betel agar mereka menjadi lebih taat kepada Firman-Nya. Yakub, yang menyadari dalamnya kemerosotan rohani keluarganya, memerintahkan semua anggota rumah tangganya untuk membuang semua dewa asing yang masih ada di tengah-tengah mereka. Pembaharuan rohani dalam kehidupan keluarga Yakub ini terdiri atas:

  1. (1) membuang segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah dalam rumah mereka (ayat Kej 35:2);
  2. (2) menyerahkan diri mereka kepada kesucian pribadi (ayat Kej 35:2);
  3. (3) memperbaharui ikrar mereka kepada Allah dalam pengabdian dan penyembahan (ayat Kej 35:7; 28:20-22);
  4. (4) mengadakan persekutuan dengan Allah (ayat Kej 35:9);
  5. (5) menjalankan hidup yang berlandaskan firman Allah (ayat Kej 35:10-15) dan persembahan rohani (ayat Kej 35:14). Karena pembaharuan ini, Yakub kembali mengalami perlindungan, kehadiran, penyataan, dan berkat Allah (ayat Kej 35:5,9-13).
(0.45387438518519) (Kej 46:1) (full: JADI BERANGKATLAH ISRAEL. )

Nas : Kej 46:1

Israel (Yakub) dan keluarganya berpindah ke Mesir.

  1. 1) Perpindahan umat Allah ini merupakan akibat langsung dari bencana kelaparan besar yang didatangkan Allah di dunia (Kej 47:13). Allah benar-benar memaksa Israel untuk pindah ke Mesir oleh pengaturan-Nya yang berdaulat (bd. Kej 15:13-14). Di tanah itu umat pilihan Allah akan bertambah banyak dan menjadi suatu bangsa yang besar, dan dari situ mereka akan kembali ke Kanaan (bd. Kej 50:24).
  2. 2) Sebagai tanggapan terhadap tuntutan orang Mesir (bd. Kej 43:32; Kej 46:34), orang Israel hidup terpisah di wilayah Gosyen. Di sana mereka tetap terasing, suatu umat yang dipisahkan untuk Allah, menantikan saat mereka kembali ke tanah air yang dijanjikan di Kanaan di mana mereka akan menjalankan peranan mereka dalam rencana penebusan Allah

    (lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

(0.45387438518519) (Yos 7:1) (full: AKHAN ... MURKA TUHAN. )

Nas : Yos 7:1-26

Dosa Akhan, dampaknya bagi Israel, dan hukuman keras atas Akhan dan keluarganya menyatakan berbagai prinsip hukuman ketika umat Allah berbuat dosa dengan terang-terangan.

  1. 1) Apabila terjadi dosa yang hebat, atau sikap membiarkan dosa yang hebat di kalangan umat Allah, maka berkat-Nya dapat berkurang, terhalang, atau hilang sama sekali. Allah tidak akan memberkati umat yang menolak untuk menyingkirkan dosa dari tengah-tengah mereka (ayat Yos 7:1,11-13,20-21,25; bd. 1Kor 5:1-13).
  2. 2) Dosa yang terang-terangan di tengah-tengah jemaat memperhadapkan anggota-anggotanya kepada pengaruh merusak dari musuh di luar (mis. Iblis dan dunia, ayat Yos 7:4-13).
  3. 3) Apabila dosa semacam itu dibiarkan dan tidak ditegur, maka pada akhirnya itu akan mendatangkan hukuman (ayat Yos 7:13). Akan tetapi, jika dosa itu disingkapkan, diakui, dan disingkirkan, maka berkat, kehadiran, dan kasih karunia Allah akan kembali (ayat Yos 7:22-26; Yos 8:1,18-19; bd. Kis 4:31-5:11).
  4. 4) Oleh karena itu, dosa di antara umat Allah harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Kemurnian harus dijaga dan ketaatan harus dituntut; jikalau tidak, perkembangan rohani jemaat akan terhambat atau terhenti sama sekali (bd. Wahy 3:1-3,14-18).
(0.45387438518519) (1Sam 2:29) (full: MENGHORMATI ANAK-ANAKMU LEBIH DARIPADA-KU. )

Nas : 1Sam 2:29

Eli gagal total dalam memberikan kepemimpinan rohani bagi keluarga dan juga bagi Israel.

  1. 1) Selaku ayah ia tidak sanggup mendidik anak-anaknya dalam jalan kebenaran. Ketika mereka memperkosa wanita-wanita yang melayani di gerbang Kemah Pertemuan (ayat 1Sam 2:22), Eli tidak menunjukkan baik kehendak maupun wibawa rohani yang diperlukan untuk memberhentikan mereka dari pelayanan (1Sam 3:13; bd. Ul 21:18-21).
  2. 2) Kegagalan Eli sebagai ayah dan hamba Tuhan mengakibatkan:
    1. (a) hukuman Allah atas Eli, para putranya, dan keluarganya (ayat 1Sam 2:30-36; 4:17-18);
    2. (b) merosotnya rasa hormat terhadap jabatan imam (ayat 1Sam 2:17);
    3. (c) kemerosotan rohani yang umum dari umat Allah (ayat 1Sam 2:22-24; 4:1-11); dan
    4. (d) lenyapnya kemuliaan Tuhan dari Israel (1Sam 4:21).
  3. 3) Seluruh Alkitab menekankan perlunya kesalehan dan takut akan Allah sebagai standar-Nya bagi mereka yang akan memimpin umat Allah (bd. 1Tim 3:1-10).


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA