Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 861 - 880 dari 885 ayat untuk hebrew:01 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.24698634090909) (Mzm 23:1) (full: TUHAN. )

Nas : Mazm 23:1-6

Mazmur ini, yang bersumber dalam pikiran Tuhan dan diilhamkan oleh Roh Kudus, mengungkapkan perhatian dan pemeliharaan-Nya yang tekun atas mereka yang mengikut Dia. Mereka merupakan sasaran kasih ilahi yang sangat dihargai-Nya. Dia mempedulikan masing-masing mereka sebagaimana seorang ayah mempedulikan anak-anaknya dan seorang gembala domba-dombanya.

(0.24698634090909) (Mat 4:1) (full: YESUS ... DICOBAI. )

Nas : Mat 4:1-11

Pencobaan Yesus oleh Iblis adalah usaha untuk membelokkan Yesus dari jalan ketaatan yang sempurna kepada kehendak Allah. Perhatikanlah bahwa dalam setiap pencobaan Yesus tunduk kepada kekuasaan Firman Allah dan bukan kepada keinginan Iblis (ayat Mat 4:4,7,10). Pelajaran apakah yang dapat kita tarik dari peristiwa ini?

  1. 1) Iblis merupakan musuh terbesar kita. Sebagai orang Kristen, kita harus sadar bahwa kita terlibat dalam peperangan rohani melawan kuasa-kuasa kejahatan yang tidak nampak namun sangat nyata

    (lihat cat. --> Ef 6:12).

    [atau ref. Ef 6:12]

  2. 2) Tanpa Roh Kudus dan Firman Allah yang digunakan secara tepat, orang Kristen tidak mungkin mengalahkan dosa dan pencobaan. Berikut ini diberikan beberapa anjuran mengenai cara mempergunakan Firman Allah untuk mengatasi pencobaan:
    1. (a) Sadarilah bahwa melalui Firman Allah saudara mempunyai kuasa untuk melawan setiap ajakan dari Iblis (Yoh 15:3,7).
    2. (b) Tulislah (yaitu, menghafal) Firman Allah di dalam hati dan pikiran saudara

      (lihat cat. --> Yak 1:21).

      [atau ref. Yak 1:21]

    3. (c) Renungkanlah siang dan malam ayat-ayat yang telah saudara hafalkan

      (lihat cat. --> Ul 6:6;

      lihat cat. --> Mazm 1:2;

      lihat cat. --> Mazm 119:47-48).

      [atau ref. Ul 6:6; Mazm 1:2; 119:47-48]

    4. (d) Ucapkanlah ayat-ayat yang saudara hafalkan itu di dalam hati dan kepada Allah pada saat dicobai (ayat Mat 4:4,7,10).
    5. (e) Sadari dan taati dorongan Roh Kudus untuk mematuhi Firman Allah (Rom 8:12-14; Gal 5:18).
    6. (f) Pagarilah semua langkah ini dengan doa (Ef 6:18). Kami berikan beberapa ayat untuk dihafalkan ketika menghadapi pencobaan: Umum (pasal Rom 6:1-23; 8:1-39); Khusus: mengenai percabulan (Rom 13:14), berdusta (Yoh 8:44; Kol 3:9), bergunjing (Yak 4:11), tidak patuh kepada orang-tua (Ibr 13:17), keputusasaan (Gal 6:9), takut akan masa depan (2Tim 1:7), nafsu (Mat 5:28; 2Tim 2:22), keinginan untuk balas dendam (Mat 6:15), mengabaikan Firman Allah (Mat 4:4), kuatir akan hal keuangan (Mat 6:24-34; Fili 4:6).
(0.24698634090909) (Mrk 1:11) (full: ANAK-KU YANG KUKASIHI. )

Nas : Mr 1:11

Ketiga oknum Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus

(lihat cat. --> Mat 3:17).

[atau ref. Mat 3:17]

Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (bd. Mat 3:16-17; 28:19; 2Kor 13:14; Ef 4:4-6; 1Pet 1:2; Yud 1:20-21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga)

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

  1. 1) Alkitab menyatakan bahwa Allah itu Esa-kesatuan sempurna dari satu sifat dan hakikat (Mr 12:29; Ul 6:4; Gal 3:20). Salah satu oknum ke-Allahan tidaklah Allah tanpa dua oknum yang lain dan setiap oknum bersama dengan kedua oknum yang lain adalah Allah.
  2. 2) Keberadaan Allah yang Esa dinyatakan dalam kejamakan tiga oknum yang berbeda dan dapat dikenal, namun tidak terpisah. Ketiganya ini bukanlah tiga allah, bukan pula tiga bagian atau manifestasi Allah, melainkan tiga oknum yang bersekutu sedemikian eratnya sehingga ketiganya benar-benar merupakan Allah Esa yang sejati dan kekal. Baik Anak Allah maupun Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya mungkin dimiliki oleh Allah sendiri (lih. Kej 1:2; Yes 61:1; Yoh 14:16; 16:8,13; Kis 5:3-4; Rom 8:2,26-27; 1Kor 2:10-11; 2Tes 2:13; Ibr 9:14; dan

    lihat cat. --> Yoh 1:1;

    lihat cat. --> Yoh 1:14;

    lihat cat. --> Yoh 5:18;

    lihat cat. --> Yoh 20:28).

    [atau ref. Yoh 1:1-14; 5:18; 20:28]

    Ketiga oknum ini tidak pernah diciptakan, tetapi masing-masing berhakikat sama serta memiliki kemuliaan, sifat, dan kuasa yang setingkat.
  3. 3) Allah yang Esa namun tiga pribadi ini dari kekal telah memungkinkan kasih dan persekutuan yang saling menanggapi, pemberlakuan sifat-sifat ilahi, saling berbagi pengetahuan dan keterkaitan di antara ketiga pribadi ke-Allahan itu (bd. Yoh 10:15; 11:27; 17:24; 1Kor 2:10).
(0.24698634090909) (Mrk 1:15) (full: KERAJAAN ALLAH. )

Nas : Mr 1:15

Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:

  1. 1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka

    (lihat cat. --> Mat 21:43).

    [atau ref. Mat 21:43]

  2. 2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Luk 11:20).
  3. 3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yoh 3:3,5; Rom 14:17; Kol 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lih. Mr 1:27; 9:1; dan

    lihat art. KERAJAAN ALLAH

    untuk memperoleh uraian yang terinci mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
  4. 4) Kerajaan itu dalam perwujudannya. Inilah Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mazm 89:37-38; Yes 11:1-9; Dan 7:13-14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahy 20:4-6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1Kor 6:2-3; 2Tim 2:12; Wahy 2:26-27;

    lihat cat. --> Wahy 20:4).

    [atau ref. Wahy 20:4]

  5. 5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1-4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahy 21:12) dan PB (Wahy 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4; dan

    lihat cat. --> Wahy 21:1).

    [atau ref. Wahy 21:1]

(0.24698634090909) (1Kor 3:1) (full: TIDAK DAPAT BERBICARA DENGAN KAMU SEPERTI DENGAN MANUSIA ROHANI. )

Nas : 1Kor 3:1

Satu persoalan besar dari jemaat di Korintus adalah usahanya untuk mengalami berkat Allah sementara tetap menolak untuk memisahkan dirinya dari cara-cara dunia yang jahat

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

  1. 1) Para gembala sidang dan pemimpin gereja di Korintus mengizinkan orang yang mengaku diselamatkan bergabung dengan jemaat tanpa meninggalkan perbuatan jahat mereka. Jemaat Korintus sedang membiarkan hal-hal berikut di dalam persekutuan mereka: perpecahan yang mementingkan diri (1Kor 11:18), filsafat dunia (1Kor 1:18-25; 1Kor 3:19), iri hati dan pertengkaran (1Kor 3:3), kesombongan (1Kor 3:21; 4:7), percabulan (1Kor 5:1), perkara-perkara hukum yang sepele (1Kor 6:1-8), kehadiran dalam pesta pora penyembahan berhala (pasal 1Kor 8:1-13; 10:1-33), dan penolakan pengajaran rasuli (1Kor 14:36-37). Karena jemaat di Korintus gagal untuk mengerti bahwa kebenaran rasuli, kasih, dan standar rohani itu mutlak perlu (1Kor 6:9-10:13), maka mereka menyalahgunakan karunia Roh (pasal 1Kor 12:1-31; 14:1-40) dan "Perjamuan Tuhan" (1Kor 11:20-34), dan memutarbalikkan berita Injil (1Kor 1:18-31).
  2. 2) Yesus sendiri mengingatkan bahwa jemaat manapun yang membiarkan kebiasaan dunia yang berdosa atau penyimpangan kebenaran alkitabiah memasuki persekutuannya

    (lihat cat. --> Wahy 2:20)

    [atau ref. Wahy 2:20]

    akan ditolak oleh Dia dan akan kehilangan tempatnya dalam kerajaan Allah (bd. Wahy 2:5,16; 3:15-16). Roh mengajak gereja semacam itu untuk bertobat dengan tulus (1Kor 5:2), memisahkan diri dari dunia (2Kor 6:16-18), dan "menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (2Kor 7:1).
(0.24698634090909) (1Kor 5:1) (full: PERCABULAN DI ANTARA KAMU. )

Nas : 1Kor 5:1

Paulus menulis tentang sebuah laporan mengenai percabulan dalam jemaat Korintus dan penolakan para pemimpin untuk menangani si pelanggar (ayat 1Kor 5:1-8). Dia menyatakan bahwa jemaat, sebagai suatu umat kudus, tidak boleh mengizinkan atau membiarkan kebejatan di antara para anggotanya. Ia mengajukan tiga alasan mengapa jemaat harus mendisiplin anggota yang melanggar:

  1. 1) Demi kebaikan orang yang melanggar itu (ayat 1Kor 5:5). Pengucilan dapat menyadarkan mereka akan kedahsyatan dosa mereka dan kebutuhan untuk pengampunan dan pemulihan dirinya.
  2. 2) Demi kepentingan kesucian jemaat (ayat 1Kor 5:6-8). Membiarkan kejahatan dalam jemaat secara berangsur-angsur akan menurunkan standar moral dari semua.
  3. 3) Demi kebaikan bangsa-bangsa di dunia (bd. ayat 1Kor 5:1). Jemaat tidak dapat memenangkan orang kepada Kristus jika ia serupa dengan dunia ini (bd. Mat 5:13). Untuk bagian lain mengenai disiplin gereja dalam PB lih. Mat 5:22; 18:15-17; 2Tes 3:6; dan Wahy 2:19-23.
(0.24698634090909) (Ef 1:13) (full: DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS. )

Nas : Ef 1:13

Sebagai meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan kita sebagai milik-Nya (lih. 2Kor 1:22). Demikianlah, kita mempunyai bukti bahwa kita adalah anak angkat Allah dan bahwa penebusan kita itu nyata jikalau Roh Kudus ada dalam hidup kita (ayat Ef 1:5). Kita dapat mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharui kita (Yoh 1:12-13; 3:3-6), membebaskan kita dari kuasa dosa (Rom 8:1-17; Gal 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapa kita (ayat Ef 1:5; Rom 8:15; Gal 4:6) dan memenuhi kita dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kis 1:8; 2:4).

(0.24698634090909) (Ibr 8:1) (full: KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN. )

Nas : Ibr 8:1

Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:

  1. 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3; 1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  2. 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang dijanjikan" (Ibr 9:15-22;

    lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU),

    dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22;

    lihat cat. --> Yoh 17:1

    [atau ref. Yoh 17:1]

    mengenai doa Yesus selaku Imam Besar).
  3. 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
  4. 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1Yoh 2:1-2).
  5. 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
  6. 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25). Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya

    (lihat cat. --> Ibr 7:25 dan

    lihat cat. --> Ibr 9:28).

    [atau ref. Ibr 7:25; 9:28]

(0.24698634090909) (Yak 1:21) (full: BUANGLAH SEGALA SESUATU YANG KOTOR. )

Nas : Yak 1:21

Firman Allah, baik yang dikhotbahkan maupun yang tertulis, tidak dapat menguasai seorang dengan efektif kalau orang itu belum terpisah dari kekotoran dan kejahatan moral.

  1. 1) Allah memerintahkan orang percaya untuk mengesampingkan semua kekotoran berdosa yang meresapi suatu masyarakat yang rusak sambil berusaha mempengaruhi mereka dan keluarganya. Kotoran ini menajiskan jiwa dan merusak kehidupan mereka (bd. Ef 4:22,25,31; Kol 3:8; 1Pet 2:1).
  2. 2) Alkitab memberitahukan kita apa yang tidak layak bagi umat Allah yang kudus. Oleh karena itu, jangan kita terlibat dalam bentuk percabulan dan kecemaran apa pun juga (Ef 5:3-4). Kita harus menyadari bahwa mengizinkan jenis kekotoran moral apa pun ke dalam kehidupan atau rumah-tangga kita, termasuk bahasa yang tidak senonoh atau kecabulan melalui video atau televisi, mendukakan Roh Kudus dan melanggar standar Allah yang kudus bagi umat-Nya. Firman Allah memperingatkan kita, "Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah ... Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka" (Ef 5:6-7).
  3. 3) Sebagai orang percaya, kita harus bersungguh-sungguh dalam kebenaran dan kekudusan. Rumah kita hendaknya dibersihkan dari kecemaran dan dipenuhi dengan Firman Allah dan kekudusan Kristus (bd. Mat 12:43-45;

    lihat art. PENGUDUSAN).

(0.24698634090909) (1Yoh 4:1) (full: UJILAH ROH-ROH ITU. )

Nas : 1Yoh 4:1

Alasan untuk menguji setiap roh (yaitu seorang yang digerakkan atau diilhami oleh roh) ialah karena ada "banyak nabi palsu" akan masuk ke dalam gereja

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

Kenyataan ini akan berlaku secara khusus apabila toleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan makin meningkat menjelang akhir zaman

(lihat cat. --> Mat 24:11;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

lihat cat. --> 2Tim 4:4;

lihat cat. --> 2Pet 2:2;

lihat cat. --> 2Pet 2:2).

[atau ref. Mat 24:11; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3,4; 2Pet 2:1,2]

Orang Kristen diperintahkan untuk menguji semua guru, penulis, pengkhotbah, dan nabi Kristen, dan sebenarnya setiap orang yang menuntut bahwa pekerjaan atau berita yang dibawanya berasal dari Roh Kudus. Orang percaya sama sekali tidak boleh menganggap suatu pelayanan atau pengalaman rohani sebagai berasal dari Allah sekalipun ada yang mengatakan demikian. Lagi pula, tidak ada ajaran yang dapat diterima sebagai benar hanya berdasarkan keberhasilan, mukjizat, atau yang kelihatan seperti pengurapan (Mat 7:22; 1Kor 14:29; 2Tes 2:8-10; 2Yoh 1:7; Wahy 13:4; 16:14; 19:20).

  1. 1) Semua pengajaran harus diperiksa menurut penyataan kebenaran Allah dalam Alkitab

    (lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

  2. 2) Roh dari pengajaran itu haruslah diuji. Adakah ajaran itu memiliki roh dan penekanan yang sama dengan ajaran rasuli PB? Berwaspadalah terhadap ajaran yang orang katakan telah diterima dari Roh Kudus atau malaikat yang tidak dapat didukung oleh penafsiran alkitabiah yang dapat dipercaya.
  3. 3) Kehidupan guru harus diuji dalam hal hubungan mereka dengan dunia yang berdosa (lih. ayat 1Yoh 4:5;

    lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA),

    dan dengan ketuhanan Kristus (ayat 1Yoh 4:2,6;

    lihat cat. --> Rom 10:9;

    [atau ref. Rom 10:9]

    lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

(0.24698634090909) (3Yoh 1:7) (full: KARENA NAMA-NYA. )

Nas : 3Yoh 1:7

Ayat 3Yoh 1:5-8 menunjuk kepada para pemberita Injil Kristus yang berkeliling. Tugas dan hak istimewa umat Allah ialah menyumbang kepada kebutuhan dan pekerjaan misioner.

  1. 1) Menerima, mengutus, dan menyokong pekabar Injil harus dilaksanakan dengan cara yang layak di hadapan Allah (ayat 3Yoh 1:6; 1Kor 9:14; Fili 4:10-18). Jangan mereka diperlakukan sebagai pengemis, namun hendaknya diterima sebagai Tuhan sendiri (Mat 10:40) dan sebagai hamba-Nya yang membawa Injil ke seluruh dunia

    (lihat cat. --> Mat 28:19).

    [atau ref. Mat 28:19]

  2. 2) Pengutusan para misionaris dalam gereja mula-mula terdiri atas penyediaan dana bagi perjalanan mereka serta penyediaan makanan dan uang yang cukup untuk membiayai hidup yang memadai

    (lihat cat. --> Gal 6:6-10;

    lihat cat. --> Fili 4:16;

    [atau ref. Gal 6:6-10; Fili 4:16]

    dan Tit 3:13). Dengan menyokong para pekabar Injil, umat Allah ikut serta dalam menyebarluaskan kebenaran (ayat 3Yoh 1:8).
(0.24698634090909) (Yud 1:3) (full: IMAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA ORANG-ORANG KUDUS. )

Nas : Yud 1:3

Mereka yang setia kepada Kristus diberikan tugas yang sangat serius untuk "mempertahankan iman" yang disampaikan Allah kepada para rasul dan orang kudus (Fili 1:27; bd. 1Tim 1:18-19; 6:12).

  1. 1) "Iman itu" terdiri atas Injil yang diberitakan Kristus dan para rasul. Iman itu merupakan kebenaran yang sudah kokoh dan tidak bisa berubah, diberikan oleh Roh Kudus dan diungkapkan dalam PB. Akan tetapi, "iman itu" bukan sekadar kebenaran objektif saja. Iman juga adalah cara hidup yang harus dijalankan dalam kasih dan kemurnian (Kol 1:9-11; 1Tim 1:5). Itulah suatu kerajaan yang datang dengan kuasa untuk membaptiskan semua orang percaya di dalam Roh Kudus

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH; dan

    lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS),

    supaya mereka dapat memberitakan Injil kepada semua bangsa (Mr 16:15-17;

    lihat cat. --> 1Tes 1:5)

    [atau ref. 1Tes 1:5]

    dengan tanda-tanda dan mukjizat serta karunia Roh (lih. Kis 2:22; Kis 14:3; Rom 15:19;

    lihat cat. --> Ibr 2:4;

    [atau ref. Ibr 2:4]

    lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

  2. 2) Kata "berjuang" (Yun. _epagonizomai_) menggambarkan pertempuran yang harus diikuti oleh seorang percaya yang setia dalam rangka mempertahankan iman. Kata ini secara harfiah artinya "bergumul", "menderita", "di bawah tekanan besar", atau "berjuang dalam pertempuran". Kita harus mengerahkan segala tenaga kita untuk mempertahankan Firman Allah dan iman PB, sekalipun itu menuntut pengorbanan besar. Kita harus menyangkal diri dan, apabila perlu, bersiap mati syahid demi Injil (bd. 2Tim 4:7).
  3. 3) Memperjuangkan iman berarti
    1. (a) berhadapan langsung dengan mereka di dalam gereja yang menyangkal kekuasaan Alkitab atau memutarbalikkan iman yang sejati sebagaimana disampaikan oleh Kristus dan para rasul, dan
    2. (b) memberitakannya sebagai kebenaran yang menebus semua orang

      (lihat cat. --> Yoh 5:47;

      [atau ref. Yoh 5:47]

      lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

      Mereka yang setia kepada Kristus dan iman PB sepenuhnya sama sekali tidak boleh membiarkan beritanya dilemahkan dengan mengurangi kekuasaannya, memutarbalikkan kebenarannya atau menjadikan kuasa dan janjinya itu tidak penting.
(0.24698634090909) (Yoh 13:21) (sh: Menepis kasih (Rabu, 13 Maret 2002))
Menepis kasih

Menepis kasih. Untuk ketiga kalinya dalam pasal ini Yesus menggunakan frasa “Sesungguh-sungguhnya …” (ayat 16,20,21). Juga Yesus kembali mengejutkan para murid ketika Ia mengatakan bahwa ada di antara mereka yang akan mengkhianati diri-Nya. Meskipun Yesus dikhianati dan diserahkan (ayat 21), Ia tidak menjadi korban yang pasif. Pada akhirnya bukan musuh-musuh-Nya yang membunuh Yesus, tetapi Yesus sendiri “menyerahkan nyawa-Nya” (ayat 19:30). Terhadap kematian Lazarus, Ia menunjukkan kemarahan, terhadap pengkhianatan yang akan membuat-Nya mati, Ia menunjukkan kesedihan yang dalam. Keduanya menunjukkan kasih-Nya yang dalam, pertama kepada manusia (Lazarus), kedua kepada Allah. Di dalam kasih kepada Allah itu tercakup kasih-Nya yang tanpa syarat kepada para murid-Nya, termasuk kepada Yudas. Kasih itu menjadi kesedihan yang dalam karena ditolak dan dikhianati.

Para murid bertanya-tanya, siapa yang akan melakukan hal sekeji itu. Maka, seorang murid yang dikasihi Yesus bertanya kepada-Nya. Yesus menjawab dengan simbol bahwa yang akan mengkhianati-Nya adalah orang yang dicintai-Nya. Yesus menunjukkan hal tersebut dengan memberikan roti kepada Yudas Iskariot sesudah mencelupkan ke dalam mangkuk yang mungkin berisi anggur. Sesudah peristiwa itu, dikatakan bahwa setan “memasuki” Yudas Iskariot. Tindakan Yesus bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, tindakan Yesus sungguh mencurahkan seluruh kasih-Nya kepada Yudas dan berusaha menarik Yudas kepada-Nya. Di sisi lain, tindakan itu merupakan suatu kesempatan bagi Yudas untuk memutuskan apa yang harus dipilihnya. Bila ia tidak memilih Yesus, tindakan cinta menjadi permulaan penghakiman dan penghukuman baginya. Sayang sekali, setanlah yang akhirnya dituruti oleh Yudas. Yudas Iskariot, yang dicintai Yesus, menerima roti itu, tetapi menepis cinta-Nya.

Perintah Yesus agar Yudas segera melakukan apa yang akan dia kerjakan memperlihatkan bahwa semakin kejahatan menggalang kekuatan melawan-Nya, semakin penggenapan terang rencana Allah di salib mendekati kenyataan. Yudas segera menuju kehidupan gelap tanpa cinta. Ia makin menjauh dari sang sumber terang dan hidup.

Renungkan: Jadikan kasih Ilahi pertimbangan utama dari tiap pilihan Anda.

(0.20582195454545) (Mzm 35:1) (full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU. )

Nas : Mazm 35:1-38

Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan.

Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:

  1. 1) Semuanya adalah doa memohon kelepasan dari ketidakadilan, kejahatan, dan penindasan. Orang percaya berhak untuk berdoa memohon perlindungan Allah dari orang jahat.
  2. 2) Mazmur-mazmur ini memohon kepada Allah untuk menjalankan keadilan dan mengirim hukuman kepada orang fasik yang sesuai dengan kejahatan mereka (lih. Mazm 28:4). Jikalau hukuman yang adil tidak dilaksanakan oleh Allah atau pemerintah manusiawi, kekerasan dan kekacauan akan memerintah dalam masyarakat (lih. Ul 25:1-3; Rom 13:3-4; 1Pet 2:13-14).
  3. 3) Ketika membaca doa-doa ini, perhatikan bahwa pemazmur tidak membalas dendam sendiri tetapi menyerahkannya kepada Allah (bd. Ul 32:35; Ams 20:22; Rom 12:19).
  4. 4) Mazmur-mazmur kutukan ini menunjuk kepada kebenaran bahwa apabila dosa orang jahat mencapai puncaknya, Tuhan di dalam kebenaran-Nya memang akan menghakimi dan membinasakan (lih. Kej 15:16; Im 18:24; Wahy 6:10,17).
  5. 5) Ingatlah bahwa doa-doa ini adalah kata-kata yang diilhamkan Roh Kudus (bd. 2Tim 3:16-17; 2Pet 1:19-21) dan bukan sekadar ungkapan keinginan pemazmur.
  6. 6) Sasaran utama dari doa-doa kutukan ini ialah melihat berakhirnya ketidakadilan dan kekejaman, kejahatan dimusnahkan, Iblis dikalahkan, kesalehan ditinggikan, kebenaran ditegakkan, dan Kerajaan Allah diwujudkan. Sasaran ini merupakan perhatian yang menonjol dalam PB. Kristus sendiri menyatakan bahwa orang percaya sejati boleh berdoa bagi pembenaran orang benar. Doa janda yang berbunyi, "belalah hakku melawan musuhku" (Luk 18:3) dijawab dengan pasti oleh Yesus bahwa Allah akan "membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya" (Luk 18:7; bd. Wahy 6:9-10)
  7. 7) Orang percaya harus memelihara keseimbangan di antara dua prinsip alkitabiah:
    1. (a) keinginan untuk melihat semua orang mencapai pengenalan akan keselamatan dari Yesus Kristus (bd. 2Pet 3:9), dan
    2. (b) keinginan untuk melihat kejahatan dimusnahkan dan Kerajaan Allah menang. Kita harus dengan sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan orang yang hilang dan meratapi mereka yang menolak Injil; namun kita juga harus tahu bahwa kebenaran, kebaikan, dan kasih tidak akan pernah ditegakkan sesuai dengan maksud Allah sebelum kejahatan dimusnahkan dan Iblis serta pasukannya dikalahkan untuk selamanya

      (lih. Wahy 6:10,17; 19:1-21:27). Orang percaya yang setia harus

      berdoa, "Datanglah Tuhan Yesus" (Wahy 22:20) sebagai pemecahan terakhir yang menentukan dari Allah atas kejahatan di dalam dunia ini.
(0.20582195454545) (Mat 1:23) (full: ANAK DARA ... MELAHIRKAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI. )

Nas : Mat 1:23

Baik Matius maupun Lukas setuju bahwa Yesus Kristus dikandung oleh Roh Kudus (ayat Mat 1:18; Luk 1:34-35) dan lahir dari seorang perawan tanpa campur tangan seorang ayah manusia. Sudah bertahun-tahun doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan ini disanggah oleh para teolog liberal. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa nabi Yesaya sudah bernubuat tentang seorang anak yang lahir dari seorang perawan, anak yang akan dinamakan "_Imanuel_", suatu istilah Ibrani yang berarti "Allah menyertai kita" (Yes 7:14). Nubuat ini sudah disampaikan sekitar 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan.

  1. 1) Istilah "anak dara" (perawan) dalam Mat 1:23 ini merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani _parthenos_ yang terdapat dalam versi Septuaginta di Yes 7:14. Kata anak dara dalam bahasa Ibrani (_almah_) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur untuk menikah dan dalam PL tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd. Kej 24:43; Kid 1:3; 6:8). Dengan demikian, Yesaya dalam PL dan Matius serta Lukas dalam PB sama-sama menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan (Yes 7:14).
  2. 2) Pentingnya kelahiran dari seorang perawan tidak dapat dititikberatkan secukupnya. Agar Sang Penebus dapat memenuhi syarat untuk menanggung hukuman karena dosa kita dan membawa keselamatan, maka di dalam dirinya Ia harus sepenuhnya manusia, tidak berdosa dan sepenuhnya ilahi (Ibr 7:25-26). Kelahiran Yesus dari seorang perawan memenuhi ketiga syarat ini.
    1. (a) Satu-satunya cara Yesus dapat lahir sebagai manusia ialah dengan lahir dari seorang wanita.
    2. (b) Satu-satunya cara Ia dapat lahir tanpa dosa ialah dengan cara dikandung oleh Roh Kudus (Mat 1:20; bd. Ibr 4:15).
    3. (c) Satu-satunya cara Ia dapat sepenuhnya Ilahi adalah dengan Allah sendiri selaku Bapa-Nya. Oleh karena itu Yesus tidak dikandung secara alamiah, melainkan secara adikodrati, "anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah" (Luk 1:35). Karena itu Yesus Kristus dinyatakan kepada kita sebagai satu pribadi ilahi dengan dua tabiat -- ilahi dan manusiawi tanpa dosa.
  3. 3) Dengan hidup dan menderita selaku manusia, Yesus turut merasakan kelemahan kita (Ibr 4:15-16). Sebagai Anak Allah yang ilahi, Ia berkuasa untuk melepaskan kita dari perbudakan dosa dan kuasa Iblis (Kis 26:18; Kol 2:15; Ibr 2:14; 4:14-16; 7:25). Sebagai ilahi dan manusiawi, Ia memenuhi syarat untuk menjadi korban karena dosa setiap orang, dan menjadi Imam Besar yang memohon syafaat untuk semua orang yang datang kepada Allah (Ibr 2:9-18; 5:1-9; 7:24-28; 10:4-12).
(0.20582195454545) (Mat 12:1) (full: SABAT. )

Nas : Mat 12:1

Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian) adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah Allah (Kel 20:10; Ul 15:14;

lihat cat. --> Kel 20:8).

[atau ref. Kel 20:8]

Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.

  1. 1) Konsep hari perhentian yang kudus sudah ditetapkan sebelum ada hukum Yahudi: "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya"

    (lihat cat. --> Kej 2:3;

    [atau ref. Kej 2:3]

    bd. Kel 20:11). Kenyataan ini menunjukkan bahwa sudah sejak penciptaan alam semesta ini Allah menetapkan satu hari khusus sebagai sumber berkat bagi semua orang dan bukan sekedar bangsa Yahudi.
  2. 2) Yesus tidak pernah membatalkan prinsip hari perhentian, hanya penyalahgunaannya oleh para pemimpin Yahudi yang Ia kecam (ayat Mat 12:1-8; Luk 13:10-17; 14:1-6). Ia menyatakan bahwa hari perhentian itu ditetapkan Allah untuk kesejahteraan rohani dan jasmaniah manusia (Mr 2:27). Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa prinsip ini telah ditiadakan.
  3. 3) Maksud rohani dari hari ketujuh sebagai hari perhentian ini menguntungkan orang Kristen. Dalam PL hari perhentian ini dipergunakan sebagai hari beristirahat dari semua pekerjaan dan untuk mempersembahkan diri kepada Allah -- suatu waktu yang khusus untuk mengenal Allah, menyembah Dia dan memusatkan diri baik secara pribadi maupun di depan umum pada perkara Tuhan (Im 24:8; Bil 28:9). Dewasa ini hari Sabat memberikan kita kesempatan untuk menyatakan kembali bahwa kepercayaan dan sukacita kita adalah di dalam Tuhan dan bukan di dalam dunia, kebiasaan yang mementingkan diri sendiri, harta atau kesenangan kita (bd. Kel 20:10; 34:21; Yes 38:13). Kita dapat mempergunakan hari perhentian ini untuk memperbaharui komitmen kita yang semula kepada Kristus dan persatuan kita dengan orang percaya lain, serta menyatakan bahwa seluruh kehidupan kita, bukan hanya sepertujuh, adalah milik Allah

    (lih. Ibr 4:9-10).

  4. 4) Sebagaimana hari Sabat merupakan suatu tanda perjanjian bahwa bangsa Israel adalah umat Allah (Kel 31:16-17), demikian pula hari penyembahan Kristen (hari Minggu) dapat dilihat sebagai suatu tanda kepada dunia bahwa kita adalah milik Kristus dan bahwa Dia adalah Tuhan kita. Orang Kristen dalam PB mengkhususkan hari pertama setiap minggu untuk menyembah Allah dan untuk memperingati hari kebangkitan Kristus (Kis 20:7; 1Kor16:2).
  5. 5) Hari Sabat dikhususkan oleh Allah sebagai hari yang kudus (Kej 2:3; Kel 16:23; 20:11; 31:14; Yes 58:13). Oleh karena itu orang percaya diingatkan bahwa mereka sendiri merupakan umat yang dikhususkan oleh Allah untuk hidup kudus di tengah-tengah angkatan yang sudah sesat (bd. Kel 31:13; 1Pet 2:9).
  6. 6) Akhirnya, hari Sabat dapat dilihat sebagai janji Allah kepada orang percaya bahwa Ia melaksanakan kehendak-Nya bagi mereka dan bahwa Ia senantiasa bersedia untuk memenuhi segala kebutuhan orang percaya. Ia senantiasa terbuka terhadap seruan doa mereka dan dengan setia memperhatikan kepentingan mereka (bd. Kel 31:13; Yeh 20:12).
(0.20582195454545) (Luk 1:17) (full: ROH DAN KUASA ELIA. )

Nas : Luk 1:17

Dalam banyak hal, Yohanes akan mirip dengan nabi Elia yang berani itu

(lihat cat. --> Mal 4:5).

[atau ref. Mal 4:5]

Karena dipenuhi Roh Kudus (ayat Luk 1:15), Yohanes akan menjadi seorang pengkhotbah yang memberitakan kebenaran moral (Luk 3:7-14; Mat 3:1-10). Ia akan mempertunjukkan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman

(lihat cat. --> Yoh 16:8).

[atau ref. Yoh 16:8]

Ia akan membalikkan hati "orang yang tidak taat kepada hikmat orang benar"

(lihat cat. --> Mat 11:7).

[atau ref. Mat 11:7]

Ia tidak akan berkompromi dengan suara hatinya atau membengkokkan prinsip-prinsip alkitabiah hanya demi jabatan atau keamanan pribadi (Luk 3:19-20; Mat 14:1-11). Ia akan taat kepada Allah dan tinggal setia terhadap seluruh kebenaran. Pendeknya, Yohanes akan menjadi seorang "hamba Allah".

(0.20582195454545) (Rm 1:18) (full: MURKA ALLAH. )

Nas : Rom 1:18

Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan kasih-Nya

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa (Yeh 7:8-9; Ef 5:6; Wahy 19:15), yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang (Kel 4:14; Bil 12:1-9; 2Sam 6:6-7) dan bangsa-bangsa (Yes 10:5; 13:3; Yer 50:13; Yeh 30:15) dan oleh ketidaksetiaan umat Allah (Bil 25:3; 32:10-13; Ul 29:24-28).

  1. 1) Pada masa lampau, murka Allah dan kebencian-Nya terhadap dosa dinyatakan dalam air bah (pasal Kej 6:1-8:22), bencana kelaparan dan wabah (Yeh 6:11 dst), pemusnahan (Ul 29:22-23), perserakan (Rat 4:16) dan pembakaran negeri (Yes 9:18-19).
  2. 2) Pada masa sekarang murka Allah dinyatakan dalam membiarkan orang jahat terjerumus dalam kefasikan dan nafsu-nafsu jahat

    (lihat cat. --> Rom 1:24)

    [atau ref. Rom 1:24]

    dan dalam mendatangkan kehancuran dan kematian atas semua yang tidak taat kepada-Nya (Rom 1:18-3:20; 6:23; Yeh 18:4; Ef 2:3).
  3. 3) Pada masa depan murka Allah akan berupa siksaan besar bagi orang fasik dalam dunia ini (Mat 24:21; Wahy 5:1-19:21) dan hari penghakiman bagi semua orang dan bangsa (Yeh 7:19; Dan 8:19) -- "hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman" (Zef 1:15), hari penghukuman atas orang yang tidak benar (Rom 2:5; Mat 3:7; Luk 3:17; Ef 5:6; Kol 3:6; Wahy 11:18; 14:8-10; 19:15). Pada akhirnya, murka Allah mengakibatkan hukuman kekal bagi mereka yang tidak mau bertobat

    (lihat cat. --> Mat 10:28).

    [atau ref. Mat 10:28]

  4. 4) Murka Allah bukanlah usaha-Nya terakhir terhadap umat manusia karena Dia telah menyediakan jalan keluarnya. Seorang dapat bertobat dari dosanya dan berbalik dengan iman kepada Yesus Kristus (Rom 5:8; Yoh 3:36; 1Tes 1:10; 5:9;

    lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

  5. 5) Orang percaya yang dipersatukan dengan Kristus harus terlibat dalam murka Allah terhadap dosa, bukan dalam bentuk balas dendam, tetapi dengan kasih akan kebenaran dan kebencian akan kejahatan

    (lihat cat. --> Ibr 1:9).

    [atau ref. Ibr 1:9]

    PB mengakui adanya kemarahan yang kudus yang membenci apa yang dibenci Allah, suatu kemarahan yang nyata dalam Yesus sendiri (Mr 3:5; Yoh 2:12-17; Ibr 1:9;

    lihat cat. --> Luk 19:45),

    [atau ref. Luk 19:45]

    dalam Paulus (Kis 17:16) dan dalam umat yang benar (2Pet 2:7-8;

    lihat cat. --> Wahy 2:6).

    [atau ref. Wahy 2:6]

(0.20582195454545) (Rm 6:1) (full: BOLEHKAH KITA BERTEKUN DALAM DOSA? )

Nas : Rom 6:1

Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya, jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd. 1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa, hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23).

(0.20582195454545) (1Kor 11:1) (full: MENJADI PENGIKUT KRISTUS. )

Nas : 1Kor 11:1

Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14; Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?

  1. 1) Serupa dengan Kristus ialah, pertama-tama dan terpenting, kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (Mat 22:37-39; Luk 10:27). Kasih orang percaya kepada Allah mendorong dan mengarahkan kasihnya kepada orang lain (1Yoh 4:20-21), sebagaimana kasih Kristus kepada Allah selalu menjadi yang utama sedangkan kasih-Nya kepada orang lain didasarkan pada kasih-Nya kepada Sang Bapa (bd. Mat 22:37-39; Yoh 17:23-24).
  2. 2) Kasih Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan dalam perhatian-Nya terhadap kemuliaan Allah (Mat 6:9; Yoh 12:28; 17:4), terhadap kehendak-Nya (Mat 26:42; Yoh 4:34; Ibr 10:7-12), terhadap Firman-Nya (Mat 26:54; Yoh 8:28; Mat 17:14,17), dan terhadap dekatnya kehadiran-Nya (Luk 5:16; Yoh 17:21). Kita melihat kasih ini dalam kesetiaan-Nya kepada Allah (Ibr 3:2) dan kesediaan-Nya untuk melaksanakan kehendak Allah dengan mempersembahkan diri-Nya demi penebusan kita (Mat 26:42; Yoh 3:16-17; Ibr 10:4-9). Kasih Kristus kepada Bapa-Nya dinyatakan lebih lanjut dalam kasih-Nya akan kebenaran dan kebencian-Nya akan dosa

    (lihat cat. --> Ibr 1:9).

    [atau ref. Ibr 1:9]

  3. 3) Kasih Kristus kepada umat manusia dilihat dalam belas kasihan-Nya (Mat 9:36; 14:14; 15:32; 20:34; bd. Luk 15:11-24), dalam kebaikan hati-Nya (Mat 8:3,16-17; 9:22), air mata-Nya (Yoh 11:35), kerendahan hati-Nya (Mat 11:29), perbuatan-Nya yang baik (Kis 10:38), kelembutan-Nya (Mat 11:29), pengampunan-Nya (Luk 23:34), kesabaran-Nya (Luk 13:34) dan dalam rahmat-Nya (Mat 15:22-28; Yud 1:21). Dia juga menunjukkan kasih ketika Dia menegor dosa (Mat 16:23; Mr 9:19; 10:13-14), mengungkapkan kemarahan kepada orang yang kejam dan tak berperasaan atau tidak peka terhadap penderitaan dan kebutuhan orang lain

    (lihat cat. --> Mr 3:5),

    [atau ref. Mr 3:5]

    mengingatkan kita terhadap neraka (Mat 5:29-30; Luk 12:5) dan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai suatu korban (Mat 26:38; Yoh 10:11,17-18; 13:1).


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA