Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1041 - 1060 dari 1516 ayat untuk Banyak [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12538836666667) (Rm 16:19) (full: BERSIH TERHADAP APA YANG JAHAT. )

Nas : Rom 16:19

Kata "bersih" (Yun. _akeraios_) berarti "murni", "tidak tercampur" yaitu, polos seperti anak yang pikirannya belum dicemarkan oleh kejahatan atau tercampur dengan nilai-nilai dunia ini (bd. 1Kor 14:20).

  1. 1) Prinsip alkitabiah ini bertentangan sama sekali dengan paham yang dianjurkan oleh kalangan tertentu bahwa anak-anak orang Kristen harus mengetahui tentang dosa, kedursilaan, ketidaksalehan dan hal-hal dari Iblis supaya belajar menghadapi pencobaan. Ada yang mengusulkan bahwa anak-anak tidak perlu dilindungi dari kejahatan. Akan tetapi, menurut penyataan Alkitab, filsafat ini bukan saja bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi sangat cocok dengan keinginan Iblis sendiri agar semua orang tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kej 3:5).
  2. 2) Pengenalan akan kejahatan, bersamaan dengan keterbukaan terus-menerus terhadap cara-cara Iblis, akan membelokkan banyak orang dari jalan iman dan ketaatan. Lot mengalami kenyataan pahit ini ketika dia kehilangan seluruh keluarganya (Kej 13:12-13; 19:1-38). Alkitab mengingatkan bahwa "pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik" (1Kor 15:33), dan bahwa "Tuhan Yesus Kristus ... telah menyerahkan diri-Nya ... untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini" (Gal 1:3-4). Mereka yang menganjurkan bahwa anak-anak yang tidak berdosa harus mengetahui lingkungan fasik dan/atau pengaruhnya, adalah dalam bahaya melanggar peringatan Yesus dalam Mat 18:6.
  3. 3) Orang percaya harus berusaha sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka terhadap kelicikan dan kekejian dosa angkatan ini. Menolak untuk melindungi anak-anak kita berarti mengabaikan kehendak Roh Kudus bahwa mereka itu harus bersih terhadap apa yang jahat.
(0.12538836666667) (2Kor 2:6) (full: SUDAHLAH CUKUP TEGORAN. )

Nas : 2Kor 2:6

Dari bagian ini kita memperoleh pengertian mengenai pola disiplin PB bagi seorang anggota jemaat yang melakukan suatu kesalahan yang serius (mis. kebejatan, perzinahan, dsb.; lih. pasal 1Kor 5:1-13).

  1. 1) Demi mempertahankan integritas jemaat Kristus (bd. 1Kor 5:1-2), maka gereja harus menegor pelanggar dengan tegoran yang cukup keras sehingga membuahkan pembaharuan rohani, namun tidak terlalu keras sehingga meniadakan pengharapan akan rahmat ilahi dan penerimaannya kembali ke dalam persekutuan (ayat 2Kor 2:7). Perhatikanlah bahwa pengampunan dan kasih tidak dikaruniakan tanpa syarat kepada si pelanggar.
  2. 2) Setelah diberikan hukuman yang cukup, apabila orang yang berdosa itu bertobat dan hancur hati, maka dia harus diampuni dan dihibur dalam suatu roh kasih (ayat 2Kor 2:7-8).
  3. 3) Hukuman dan pemulihan terhadap orang berdosa itu harus dilakukan dalam roh yang lemah lembut (Gal 6:1), sedih, tulus, kejengkelan, dan takut akan Allah dan Firman-Nya, semangat untuk nama baik Allah, dan kesiagaan untuk melihat keadilan ditegakkan dengan jalan meminta pertanggungjawaban kepada orang yang bersalah (lih. 2Kor 7:11; bd. 1Kor 5:5,13). Banyak gereja masa kini telah meninggalkan disiplin gereja PB. Mereka menyokong toleransi terhadap dosa, meminta pengampunan yang tak bersyarat, menawarkan kasih karunia yang tak bernilai dan menolak untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat (lih. pasal Wahy 2:1-3:22). Sebagai akibatnya, dosa dianggap remeh dan ketakutan akan Allah tidak ada lagi dalam jemaat mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15

    [atau ref. Mat 18:15]

    tentang disiplin gereja).
(0.12538836666667) (2Kor 8:2) (full: KAYA DALAM KEMURAHAN. )

Nas : 2Kor 8:2

Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian orang Kristen:

  1. 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).
  2. 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).
  3. 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),

    meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).
  4. 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
  5. 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
  6. 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).
  7. 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
  8. 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38). Untuk lebih banyak keterangan mengenai pokok ini,

    lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.

(0.12538836666667) (Flp 3:20) (full: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA. )

Nas : Fili 3:20

Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23; Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11;

lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

  1. 1) Dalam hal kehidupan, nilai-nilai, dan arah kita, maka tanah air kita sekarang adalah sorga. Kita telah dilahirkan dari atas (Yoh 3:3), nama kita tertulis pada daftar sorga (Fili 4:3), kehidupan kita dipedomani oleh prinsip-prinsip sorgawi, dan hak serta warisan kita tersimpan di sorga.
  2. 2) Ke sorga doa kita dinaikkan (bd. 2Taw 6:21; 30:27) dan harapan kita ditujukan. Banyak sahabat dan kerabat kita sudah di sana, dan tidak lama lagi kita pun akan berada di sana. Yesus juga di sana, sambil menyiapkan tempat untuk kita, dan ia telah berjanji akan kembali dan membawa kita untuk tinggal bersama Dia

    (lihat cat. --> Yoh 14:2;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    [atau ref. Yoh 14:2-3]

    bd. Yoh 3:3; 14:1-4; Rom 8:17; Ef 2:6; Kol 3:1-3; Ibr 6:19-20; Ibr 12:22-24; 1Pet 1:4-5; Wahy 7:9-17). Karena alasan-alasan ini kita merindukan negeri yang lebih baik, yaitu negeri sorgawi. Oleh sebab itu, Allah tidak malu disebut Allah kita dan Ia telah menyediakan sebuah kota yang kekal untuk kita (Ibr 11:16).
(0.12538836666667) (Kol 3:25) (full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN. )

Nas : Kol 3:25

Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:

  1. 1) Penganiayaan terhadap orang lain oleh orang Kristen adalah suatu perkara serius yang akan mempengaruhi kemuliaan kita yang akan datang di sorga (bd. 2Kor 5:10).
    1. (a) Mereka yang memperlakukan orang lain dengan kasih dan kebaikan akan menerima pahala dari Tuhan (ayat Kol 3:24; Ef 6:8).
    2. (b) Siapa saja yang menganiaya dan berbuat salah terhadap orang percaya lainnya "akan menanggung kesalahannya." Orang yang bersalah akan memikul kesalahan itu ke kursi pengadilan dan menanggung akibat-akibatnya tanpa sikap memihak (Ul 10:17; 2Taw 19:7; Kis 10:34; Rom 2:11).
  2. 2) Prinsip pertanggungjawaban kelak yang akan diberikan kepada Tuhan seharusnya membantu mendorong kasih, kebaikan hati, dan kemurahan kita terhadap semua orang. Biarlah semua orang percaya mengingat bahwa Allah akan menganggap anak-anak-Nya bertanggung jawab atas cara perlakuan mereka satu sama lain (Gal 6:7;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Mat 22:39;

    lihat cat. --> Yoh 13:34;

    [atau ref. Mat 22:37,39; Yoh 13:34]

    lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.12538836666667) (1Tim 2:15) (full: PEREMPUAN AKAN DISELAMATKAN KARENA MELAHIRKAN ANAK. )

Nas : 1Tim 2:15

Paulus mengatakan bahwa wanita pada umumnya akan diselamatkan oleh iman kepada Allah dan dengan menerima tugas yang telah ditetapkan oleh Pencipta mereka.

  1. 1) Kedudukan tertinggi dan martabat sejati wanita ialah sebagai istri dan ibu yang saleh. Tidak ada sukacita, kesenangan batin, berkat, atau kehormatan lebih tinggi yang dapat diperolehnya sebagai istri dan ibu Kristen, selain dengan melahirkan anak-anak (1Tim 5:14), mengasihi mereka (Tit 2:4), membesarkan mereka sehingga hidup bagi Kristus untuk memuliakan Allah (bd. 2Tim 1:5; 3:14-15;

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

    dan dia tetap setia kepada Juruselamatnya (ayat 1Tim 2:15).
  2. 2) Kehormatan dan martabat melahirkan anak jangan diremehkan oleh orang Kristen. Kemampuan melahirkan anak dari Marialah yang menjadi saluran keselamatan bagi umat manusia (Kej 3:15; Mat 1:18-25).
  3. 3) Masyarakat, kebudayaan, dan gereja yang merendahkan atau menolak maksud Allah untuk wanita, dan dengan demikian menurunkan nilai keluarga, rumah tangga, dan ibu Kristen akan semakin banyak mengalami kehancuran dalam pernikahan, keluarga, dan masyarakat

    (lihat cat. --> 2Tim 3:3).

    [atau ref. 2Tim 3:3]

  4. 4) Pernyataan Paulus kepada wanita Kristen bukan bermaksud merendahkan martabat wanita yang tidak menikah atau tidak bisa mempunyai anak. Iman, kasih, dan kekudusan wanita demikian dapat setingkat dengan wanita yang berkeluarga

    (lihat cat. --> 1Kor 7:34).

    [atau ref. 1Kor 7:34]

(0.12538836666667) (2Tim 4:7) (full: AKU TELAH MENGAKHIRI PERTANDINGAN YANG BAIK. )

Nas : 2Tim 4:7

"Aku telah berusaha dengan bersungguh di dalam peperangan iman" -- Terjemahan Lama (versi Inggris NIV -- "Aku telah berjuang dalam perjuangan yang baik"). Ketika meninjau kembali hidupnya bersama Allah, Paulus sadar bahwa ajalnya sudah dekat (ayat 2Tim 4:6) dan melukiskan hidup Kristennya dengan istilah berikut:

  1. 1) Paulus memandang hidup Kristen sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya perjuangan yang layak. Dia telah berperang melawan Iblis (Ef 6:12), keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5; Rom 1:21-32; Gal 5:19-21), Yudaisme (Kis 14:19; 20:19; Gal 5:1-6), antinomisme dan kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5; 2Tim 4:3; Rom 6:1-23; 1Kor 5:1; 6:9-10; 2Kor 12:20-21), guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:3-5; Kis 20:28-31; Rom 16:17-18), pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), keduniawian (Rom 12:2) dan dosa (Rom 6:1-23; Rom 8:13; 1Kor 9:24-27).
  2. 2) Dia juga telah menyelesaikan pertandingannya di tengah pencobaan dan godaan dan tetap setia kepada Tuhan dan Juruselamatnya selama hidup ini (bd. 2Tim 2:12; Ibr 10:23; 11:1-40; 12:1-2).
  3. 3) Paulus sudah memelihara iman pada masa-masa ujian yang berat, keputusasaan yang hebat dan banyak kesusahan baik ketika diserang oleh guru palsu maupun ditinggalkan oleh sahabat. Paulus tidak pernah mengurangi kebenaran asli Injil (2Tim 1:13-14; 2:2; 3:14-16; 1Tim 6:12).
(0.12538836666667) (2Ptr 2:1) (full: DI ANTARA KAMU AKAN ADA GURU-GURU PALSU. )

Nas : 2Pet 2:1

Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memperkenalkan bidat yang menghancurkan antara umat Allah ini sudah dimulai sejak Yesus sendiri (Mat 24:24-25;

lihat cat. --> Mat 24:11;

[atau ref. Mat 24:11])

dan dilanjutkan oleh Roh melalui Paulus (2Tim 3:1-5;

(lihat cat. --> 2Tes 2:7;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

[atau ref. 2Tes 2:7; 1Tim 4:1],

Petrus (ayat 2Pet 2:1-22), Yohanes (1Yoh 2:18; 1Yoh 4:1; 2Yoh 1:7-11), Yudas (Yud 1:3-4,12,18) dan surat Kristus kepada ketujuh jemaat

(lihat cat. --> Wahy 2:2;

lihat cat. --> Wahy 2:6;

[atau ref. Wahy 2:2,6]

lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.12538836666667) (Why 16:16) (full: HARMAGEDON. )

Nas : Wahy 16:16

Harmagedon (Yun. _Harmagedon_), letaknya di daerah tengah utara Palestina, berarti "pegunungan Megido"; itu akan menjadi pusat "peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa" (ayat Wahy 16:14). Perang itu akan terjadi pada akhir masa kesengsaraan dan berakhir apabila Kristus datang kembali untuk membinasakan orang fasik

(lihat cat. --> Wahy 14:19),

[atau ref. Wahy 14:19]

untuk melepaskan umat-Nya dan untuk meresmikan kerajaan Mesias-Nya. Perhatikanlah yang berikut tentang peristiwa ini.

  1. 1) Nabi-nabi PL telah bernubuat tentang peristiwa ini (Ul 32:43; Yer 25:31; Yoel 3:2,9-17; Zef 3:8; Za 14:2-5).
  2. 2) Iblis dan setan-setan akan mengumpulkan banyak bangsa di bawah perintah antikristus untuk berperang melawan Allah, bala tentara-Nya dan umat-Nya, dan untuk menghancurkan Yerusalem (ayat Wahy 16:13-14,16; Wahy 17:14; 19:14,19; juga lih. Yeh 38:1-39:29; Za 14:2). Sekalipun titik pusatnya akan berada di tanah Israel, namun peristiwa Harmagedon ini akan melibatkan seluruh dunia (Yer 25:29-38).
  3. 3) Kristus akan datang kembali dan secara adikodrati akan turun tangan untuk membinasakan antikristus dan bala tentaranya (Wahy 19:19-21; Za 14:1-5) dan semua yang tidak menaati Injil (Mazm 110:5; Yes 66:15-16; 2Tes 1:7-10). Allah akan mengirim pula kebinasaan dan gempa bumi atas seluruh dunia pada waktu itu (ayat Wahy 16:18-19; Yer 25:29-33).
(0.12538836666667) (Kej 37:1) (jerusalem) Bab 37-50
(0.12538836666667) (Ul 12:2) (jerusalem) Hukum mengenai satu tempat ibadat ini menjadi urat nadi agama Israel. Dengan semangat kenabian hukum ini bermaksud melindungi ibadat kepada Tuhan terhadap segala pencemaran dan kemerosotan dari pihak pemujaan dewata di negeri Kanaan. Karena itu diperintahkan agar semua tempat ibadat kepada dewata itu (bukti-bukti pengorbanan) dimusnahkan dan hanya diizinkan satu tempat kudus untuk beribadat kepada Tuhan terhadap segala pencemaran dan kemerosotan dari pihak pemujaan dewata di negeri Kanaan. karena itu diperintahkan agar semua tempat ibadat kepada dewata itu (bukti-bukti pengorbanan) dimusnahkan dan hanya diizinkan satu tempat kudus untuk beribadat kepada Tuhan. Rumus "tempat yang dipilih Tuhan untuk menegakkan namaNya di sana", Ula 12:5,21, atau "membuat namaNya diam di sana". Ula 12:11; bdk Ula 14:23; 16:11, dll atau "menjadi tempat peringatan bagi namaNya", Kel 20:24, pada dirinya dapat menunjukkan setiap tempat di mana Allah telah menyatakan diriNya sehingga ibadat di tempat itu dibenarkan oleh Tuhan sendiri, bdk Yer 7:12 mengenai Silo. Dan dalam kenyataannyapun lama sekali rumus tsb diartikan dengan cara demikian, sehingga ada banyak tempat kudus untuk beribadat kepada Tuhan bdk Hak 6:24,28; 13:16; 1Ra 3:4, dll. Tetapi dalam kitab Ulangan rumus tsb hanya menunjuk Yerusalem sebagai satu-satunya tempat beribadat. Hukum yang hanya mengizinkan satu tempat kudus saja diperjuangkan raja Yosia waktu melontarkan pembaharuan agama (dan bangsa), 2Ra 23. Mengenai "tugu berhala" dan "tiang berhala" bdk Kel 23:24+; Kel 34:13+.
(0.12538836666667) (Mzm 22:1) (jerusalem: Allahku, mengapa Kautinggalkan aku) Ratapan pribadi yang agak serupa dengan lagu Hamba Tuhan yang bersengsara, Yes 52:12-53:12, rupanya dipakai sebagai iringan korban syukuran, bdk kepala mazmur dan Maz 22:26-27. doa pribadi itu kemudian disesuaikan dengan ibadat umat dengan ditambahkannya Maz 22:24 dan kata penutup, Maz 22:28-31, yang berbicara tentang ditegakkannya pemerintahan Allah sebagai raja dunia semesta habis penderitaan hamba Tuhan yang setia itu, bdk Yes 45:22; 52:10; Zak 14:9; Oba 21. Mazmur sendiri berupa doa seseorang yang tidak bersalah namun secara rohani dan badani sangat dianiaya musuh, Maz 22:2-22. Namun ia tetapi menaruh kepercayaannya pada Tuhan dan ia yakin bahwa akan dapat membayar nazar yang diikrarkannya dalam penderitaan yang hebat itu; banyak orang benar akan ikut serta dalam (perjamuan) korban syukur nanti, Maz 22:23-30. Keturunan pendoa akan terus-menerus memberitakan apa yang secara ajaib dikerjakan Tuhan dengan menyelamatkan hambaNya yang percaya, Maz 22:31. Mazmur ini khususnya mempengaruhi para penginjil (dan tradisi jemaat Kristen) dalam menggambarkan penderitaan Yesus. Maz 22:2 diucapkan oleh Yesus di salib, Mat 27:46, dan penginjil kerap kali menyinggung ayat-ayat dari mazmur ini, Mat 27:35,43,46; Mar 15:34; Yoh 19:24; bdk Ibr 2:12. Maka menurut penginjil Maz 22 dengan satu atau lain cara mengenal Yesus sebagai Mesias.
(0.12538836666667) (Mzm 33:1) (jerusalem: Puji-pujian kepada Allah Israel) Jumlah ayat kidung pujian ini genap jumlah huruf (220 dalam abjad Ibrani bdk Maz 103+; Maz 33:9-10. Jalan pikiran lagu ini kurang berurutan. Sesudah pembukaan yang berupa ajakan dan memuji firman Tuhan serta karya ciptaanNya pada umumnya, Maz 33:1-6, kidung ini meluhurkan Allah Pencipta, Maz 33:6-9, serta penyelenggaraanNya yang tahu segala sesuatunya, Maz 33:10-19, sehingga orang dapat mengandalkan Tuhan, Maz 33:20-22.
(0.12538836666667) (Mzm 45:1) (jerusalem: Nyanyian pada waktu pernikahan raja) Mazmur ini nampaknya sebuah lagu pernikahan raja. Barangkali aselinya diciptakan untuk pernikahan salah seorang raja Israel, misalnya Salomo, Yerobeam II atau Ahab (yang memang menikah dengan seorang puteri Tirus, 1Ra 16:31). Tetapi baik tradisi Yahudi maupun tradisi Kristen mengartikan nyanyian ini secara rohani. Ia mengenai "pernikahan" Allah dengan umatNya dan "pernikahan" Raja-Mesias dengan jemaatNya, bdk Yes 62:5; Yeh 16:8-13, dll. Bagian pertama, Maz 45:3-10, tertuju kepada raja yang sebagai wakil Allah memiliki sifat-sifat Tuhan sendiri, Maz 145:12-13, dll, dan sifat-sifat Imanuel, raja yang dicita-citakan, Yes 9:5-6. Bagian kedua, Maz 45:11-17, tertuju kepada permaisuri. Maz 45:17 dapat juga mengenai raja. Sayanglah naskah Ibrani mengalami banyak kerusakan, sehingga sukar diterjemahkan.
(0.12538836666667) (Mzm 68:1) (jerusalem: Perarakan kemenangan Allah) Ini mazmur yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, ada di antara mazmur yang paling sulit dalam seluruh kitab Mazmur. Seringkali maksud sama sekali tidak terang dan teksnya nampaknya agak rusak dan dicampuradukkan. Kidung ini menyinggung banyak peristiwa dalam sejarah Israel yang digambarkan sebagai perarakan kemenangan Tuhan. Tetapi caranya kejadian-kejadian itu disinggung adalah begitu halus, sehingga kerapkali tidak dapat dipastikan peristiwa manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa kiraan saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa pendahuluan yang menggambarkan Allah yang maju untuk menghancurkan musuh dan memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz 68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah sujud di hadapanNya.
(0.12538836666667) (Mat 16:14) (jerusalem: salah seorang dari para nabi) Yesus sendiri hanya secara tak langsung dan samar-samar menyebut diriNya seorang nabi, Mat 13:57 dsj; Luk 13:33. Tetapi oleh rakyat dengan terus terang Yesus disebut seorang nabi, Mat 16:14 dsj; Mat 21:11,46; Mar 6:15 dsj; Luk 7:16,39; Luk 24:19; Yoh 4:19; Yoh 9:17. dan sebutan itu memang bersangkutan dengan Mesias. Roh kenabian itu sudah padam sejak nabi Maleakhi, tetapi menurut harapan Yahudi roh itu akan tampil lagi sebagai tanda zaman Mesias. Roh kenabian itu akan tampil lagi dalam diri nabi Elia, Mat 17:10-11 dsj; atau berupa pencurahan umum roh itu, Kis 2:17-18,33. Pada kenyataannya di zaman Yesus sudah tampak banyak nabi palsu, Mat 24:11,24 dsj, dll. Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi sejati, Mat 11:9 dsj; Mat 14:5; Mat 21:26 dsj; Luk 1:76, tetapi hanya sebagai seorang perintis yang dijiwai semangat Elia, Mat 11:10 dsj, Mat 11:14; Mat 17:12 dsj. Yohanes telah menyangkal bahwa dia itu "sang Nabi", yang dinubuatkan Musa (Ula 18:15), Yoh 1:21+. Kepercayaan Kristen hanya mengakui sang Nabi itu dalam diri Yesus, Kis 3:22-26+; Yoh 6:14; Yoh 7:40. Namun demikian karunia kenabian tersebar luas dalam jemaat Kristen purba sejak Pentakosta, Kis 11:27+. Gelar Yesus sebagai nabi tidak lama kemudian hilang dari jemaat dan diganti beberapa sebutan lain yang lebih tegas mengungkapkan siapa diri Yesus Kristus.
(0.12538836666667) (Kej 1:26) (sh: Raja atau penatalayan? (Kamis, 30 Januari 2003))
Raja atau penatalayan?

Raja atau penatalayan? Manusia, sang homo sapiens (manusia yang berpikir), telah disebut juga sebagai homo faber (manusia yang membuat), juga homo ludens (manusia yang bermain), dan banyak homo lainnya. Semuanya adalah contoh dari usaha untuk menjawab pertanyaan berikut: siapakah sebenarnya manusia? Apa yang menjadi jati diri sejati dari manusia? Tetapi, manusia tidak eksis dan berada sendiri; manusia eksis di dalam alam. Segala pertanyaan tentang jati dirinya harus juga menjelaskan tentang hubungan manusia tersebut dengan alam sekitarnya. Manusia zaman dulu menjawab pertanyaan ini dengan menyembah alam semesta/unsur-unsurnya. Manusia masa kini menjawab pertanyaan tersebut dengan bersikap seperti seorang raja tiran mengeksploitasi alam habis-habisan. Yang lain mengambil jalan ketiga; menyatu dengan alam walaupun tidak jelas bagaimana ini bisa terjadi.Wawasan arkeologis terkini tentang zaman PL telah memungkinkan kita menafsirkan ayat 26 demikian: manusia adalah gambar Allah dalam pengertian menjadi wakil dan tanda kehadiran serta pemerintahan Allah di atas segenap ciptaan. Keberadaan manusia, dan tugasnya untuk berkuasa atas alam, adalah tanda atau "gambar" dari kedaulatan Allah atas semesta. Karena itu, tugas "penguasaan" yang dilakukan manusia mempunyai sifat penatalayanan. Manusia berkuasa atas alam demi Allahnya dan bukan demi dirinya sendiri. Manusia diberikan mandat ini semata-mata untuk memberlakukan tatanan yang teratur atas alam ciptaan, sebagaimana Allah juga telah mengatur alam semesta dari kekacauan mula-mula. Karena itu, kehadiran Kristen harus menimbulkan keteraturan pada alam sekitarnya, mulai dari pekarangan dan got di sekitar rumah, hingga keprihatinan makro bagi lingkungan hidup.

Renungkan: Gambar Allah pada kita tidak hanya ditemukan di dalam diri, melalui kapasitas mental dan rohani, tetapi juga di luar, melalui tindakan penatalayanan kita atas alam dan kehidupan kita.

(0.12538836666667) (Kej 1:31) (sh: Makan dan istirahat (Jumat, 31 Januari 2003))
Makan dan istirahat

Makan dan istirahat. Banyak orang yang berwawasan pemikiran modern, mengerti keilahian Allah secara aristotelianis: Allah itu tidak terbatas! Ia tidak membutuhkan sesuatu yang di luar diri-Nya, dan tidak mengalami degradasi dalam bentuk apa pun. Lalu mengapa Allah bisa menghasilkan suatu konsep yang sangat finit, materialis, manusiawi dan seperti makanan? Ada apa pula sehingga Allah berhenti dari pekerjaan-Nya dan beristirahat? (kata Ibrani syabat pada ayat 2-3 mengandung arti "berhenti" dan "beristirahat", bdk. BIS dan mayoritas versi bhs. Inggris)

Pasti Anda bisa menjawab ini dengan teologis dan benar: Allah beristirahat dan menciptakan makanan bukan karena keterbatasan- Nya, tetapi karena kehendak bebas-Nya yang berdaulat. Ini betul, tetapi implikasi dari pernyataan ini yang sering luput dari perhatian Kristen masa kini. Makan dan beristirahat adalah sesuatu yang baik, karena Allah yang menciptakan makanan dan mendesain kebutuhan untuk makan (mengapa hanya biji-bijian? bdk. 9:2-4), serta Ia juga memberi teladan dengan beristirahat (bdk. Kel. 20:8-11). Karena itu, kedua hal ini juga bersifat rohani karena spiritualitas kita seharusnya juga terwujud dari pandangan dan tindakan kita terhadap makanan dan istirahat. Kristen yang rohani tidak menyalahgunakan dengan berlebihan keduanya -- menjadi rakus dan malas -- dan juga tidak meniadakan dan menyangkali kebaikan dari kedua anugerah Allah ini.

Kristen di Indonesia kini punya panggilan besar untuk menunjukkan kesaksiannya, ketika dunia sekitar kita makin terbelah dua antara mereka yang sangat kekurangan dan kelebihan makanan, dan ketika dunia menjadi makin mencintai kesibukan.

Renungkan: Ketika manusia makan dan beristirahat dengan baik, ini menjadi berita kepada segenap alam bahwa ciptaan dan pemeliharaan Allah itu baik. Inikah yang berita yang diterima orang lain ketika mereka melihat kita makan dan pengaturan hidup kita?

(0.12538836666667) (Kej 8:1) (sh: Bumi dan ciptaan baru (Senin, 10 Februari 2003))
Bumi dan ciptaan baru

Bumi dan ciptaan baru. Kalimat awal dari perikop ini memberi kesan bahwa Allah "sempat" melupakan keberadaan seluruh isi bahtera. Benarkah demikian? Tidak! Ungkapan bahwa Allah mengingat Nuh ini (ayat 1) justru menegaskan pengalaman Allah yang terus menerus setia menyertai Nuh, menuntaskan rencana penyelamatan-Nya bagi dunia melalui Nuh. Kemarahan Allah ada akhirnya. Allah mengembalikan air ke dalam batasannya.

Kisah air bah membukakan dua hal kepada kita. Pertama, kisah itu menyisakan kenangan pahit dan tak terlupakan. Dosa tidak pernah memberikan kebahagiaan dalam hidup dan bagi kondisi dunia ini. Kedua, kisah itu mendatangkan sukacita karena di balik penghukuman Allah, Allah berbelas kasihan kepada umat-Nya. Penyelamatan Nuh dan keluarganya, beserta wakil dari semua makhluk yang bernyawa, menggambarkan pemulihan ciptaan dan penciptaan suatu umat perjanjian. Nuh yang telah memperoleh anugerah keselamatan dari Allah mendirikan mezbah sebagai respons syukur dan terima kasihnya kepada Allah. Mezbah tersebut bukan upaya Nuh untuk membujuk Allah agar menyingkirkan murka- Nya seperti yang banyak dipahami di dalam agama-agama manusia tentang kurban-kurban. Mezbah itu justru adalah ungkapan syukur Nuh atas inisiatif Allah baik dalam menghukum maupun terlebih dalam menyelamatkan. Kini, Nuh mengemban tugas berat, memulai dari awal, yaitu mengisi dan membentuk bumi ciptaan baru.

Kita memiliki Allah yang dahsyat, dan berdaulat penuh atas dunia. Itu sebabnya, kejahatan manusia tidak dapat menggagalkan rencana Allah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dunia ciptaan-Nya, apalagi menggagalkan rencana penyelamatan-Nya! Renungkan: Keseriusan Allah terhadap rencana-Nya tersebut terwujud dalam Putra-Nya sendiri, yang rela mati, demi menyelamatkan orang- orang pilihan-Nya dari murka kekal.

(0.12538836666667) (Kej 12:10) (sh: Berjudi dengan kalkulasi pribadi (Selasa, 27 April 2004))
Berjudi dengan kalkulasi pribadi

Berjudi dengan kalkulasi pribadi. Kadangkala saya merasa bahwa satu masalah dapat saya selesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, padahal orang yang lebih berpengalaman menasihati saya bahwa hal itu harus dikerjakan dalam tim. Tidak jarang, akhirnya bukan beres, pekerjaan itu malah berantakan. Saya berjudi dengan kalkulasi pribadi dan kalah!

Abram juga berjudi dengan kalkulasi pribadi, dan ia kalah! Ketika bala kelaparan menimpa Kanaan, ia memilih mengikuti kalkulasi pribadi daripada beriman kepada TUHAN yang sudah menjanjikan berkat (ayat 10). Memang, di Mesir berlimpah makanan, tetapi masalah justru datang dari pihak lain. Istrinya yang cantik menarik perhatian orang Mesir. Sekali lagi Abram dengan cepat membuat kalkulasi baru. Kali ini, ia menyuruh Sarai mengaku sebagai adiknya kepada orang Mesir (ayat 11-13). Dengan demikian, kalau orang Mesir bermaksud memperistri Sarai, mereka harus bernegosiasi dengan Abram. Maka, akan tersedia waktu untuk melarikan diri. Namun, sekali lagi kalkulasinya meleset. Firaun tertarik kepada Sarai (ayat 15-16). Tentu tidak mungkin bernegosiasi dengan Firaun. Lalu?

TUHAN pun harus turun tangan! Dengan mengirimkan tulah ke istana Firaun, Sarai dilepas, dan masalah yang ditimbulkan oleh perjudian kalkulasi itupun selesailah (ayat 17-20). Puji Tuhan!

Berapa banyak dalam hidup kita oleh karena kenekatan kita berjudi dengan kalkulasi pribadi, mengacaukan kehidupan sendiri? Bukannya dengan setia mengikut Tuhan, dan pada saat-saat susah lebih mendekat kepada Tuhan, justru kita mencoba mencari jalan pintas yang ujungnya semakin menjerat kita. Kiranya melalui kisah Abram ini kita belajar untuk lebih mempercayai Tuhan daripada otak/intuisi kita pribadi.

Tekadku: Saya akan mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah hidup saya. Saya tidak akan berjudi dengan spekulasi-spekulasi bodoh!



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA