(0.14279043103448) | (Rm 16:17) |
(sh: Sikap terhadap saudara palsu. (Rabu, 05 Agustus 1998)) Sikap terhadap saudara palsu.Sikap terhadap saudara palsu. Kekuatan kasih karunia. Di akhir suratnya Paulus mengucapkan salam khusus, "Kasih karunia Yesus Kristus ..." (ayat 24). Apa maknanya? Salam ini meneguhkan iman dan pengharapan jemaat yang resah dalam menghadapi rasul dan doktrin palsu. Kristus selalu menyertai jemaat dengan kasih karunia-Nya yang berlimpah. Kekuatan kasih karunia Kristus dapat kita rasakan melalui persekutuan dengan firman-Nya dan persekutuan dalam Roh-Nya. Justru di tengah dunia yang makin kacau dan kondisi gereja yang tak menentu ini, janji berkat ilahi itu dapat teralami. |
(0.14279043103448) | (Rm 16:25) |
(sh: Doxologi. (Kamis, 06 Agustus 1998)) Doxologi.Doxologi. Konsistensi Rohani. Allah menghendaki konsistensi atau kesetiaan kita. Roh-Nya telah diam dalam anak-anak-Nya. Allah menyediakan kuasa dan hikmat-Nya untuk menuntun kita. Mengapa dalam realita begitu banyak Kristen tidak konsisten dalam imannya? Karena banyak orang menjadi Kristen tidak berjumpa pribadi dengan Tuhan! Mungkinkah yang sungguh beriman setia sampai akhir? Ya, sebab Allah setia, dan karena itu ia pasti memelihara iman anak-anak-Nya. Untuk itu Ia telah menyediakan segala fasilitas dan kemungkinan untuk kita bertahan di dalam dunia ini, yakni Firman dan Roh-Nya. |
(0.14279043103448) | (1Kor 10:14) |
(sh: Tidak bisa ikut menyembah berhala. (Selasa, 2 September 1997)) Tidak bisa ikut menyembah berhala.Tidak bisa ikut menyembah berhala. Sikap Kristen dalam masyarakat kafir. Dengan melarang Kristen menyembah berhala, Paulus bukan sedang mengakui bahwa berhala sungguh hidup. Percaya kepada berhala adalah sia-sia dan mengundang murka Allah sebab berhala hanya patung yang mati yang diperalat roh-roh jahat untuk mengalihkan iman manusia yang seharusnya ditujukan kepada Allah. Itu sebabnya, Kristen boleh membeli daging bekas persembahan yang dijual di pasar. Hal itu lain dari ikut serta menyembah berhala. Tetapi bila orang lain terganggu nuraninya, lebih baik tidak. Renungkan: Lakukan apa saja asal membangun iman. |
(0.14279043103448) | (Ef 1:15) |
(sh: Kekayaan rohani di dalam Kristus (Minggu, 2 November 2003)) Kekayaan rohani di dalam KristusKekayaan rohani di dalam Kristus. Dalam doa Paulus ini kita menemukan berkat-berkat atau kekayaan ilahi yang Paulus inginkan agar dinikmati oleh orang-orang yang bertobat, yang beriman dan yang sudah berada di dalam Kristus. Akan tetapi, berkat-berkat atau kekayaan ilahi tersebut tidak dapat dipahami secara alamiah. Artinya, setiap orang memerlukan Roh yang menyatakan kebenaran firman dan yang kemudian memberi hikmat untuk memahaminya dan menerapkannya. Roh juga memberikan kuasa, kesanggupan, untuk mempraktikkan kebenaran. Paulus juga meminta dalam doanya agar Allah menjadikan mata hati jemaat terang dan terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani yaitu agar jemaat dapat mengenal Allah (ayat 17b); agar jemaat mengenal panggilan Allah (ayat 18a); agar jemaat mengetahui kekayaan Allah (ayat 18b); agar jemaat dapat mengenal kuasa Allah (ayat 19-23). Mata hati di sini berarti batin manusia yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan. Kepada kita ahli-ahli waris-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya, menjanjikan suatu masa depan yang indah. Allah memberikan dorongan kepada kita untuk hidup dengan penuh pengharapan (ayat 19). Paulus ingin agar jemaat mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya. Itulah yang kini menjadi pusat perhatian doa Paulus. Renungkan: Apakah Anda mau mengenal Allah, panggilan Allah, kekayaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup Anda? Terapkanlah fungsi Anda sebagai tubuh Kristus. |
(0.14279043103448) | (Ef 4:1) |
(sh: Kesatuan umat Allah (Minggu, 13 Oktober 2002)) Kesatuan umat AllahKesatuan umat Allah. Umat Allah yang terdiri dari semua etnis, dipanggil mendemonstrasikan kesatuan yang ada padanya kepada dunia (ayat 1). Agar kesatuan ini menjadi nyata bagi dunia maka pertama sekali orang Kristen perlu mewujudnyatakan moralitas kesatuan. Ada lima bentuk moralitas kesatuan: rendah hati, lemah lembut, sabar, kasih dan saling membantu (ayat 2). Kesatuan umat Allah tidak akan terwujud tanpa moralitas kesatuan di dalamnya. Benar bahwa kesatuan jemaat harus diupayakan, namun umat Allah menjadi satu bukan karena hasil usaha jemaat. Kesatuan umat Allah bersumber dari Allah yang satu. Artinya, kesatuan itu sudah ada dan jemaat mengekspresikannya melalui moralitas kesatuan. Kesatuan umat Allah sudah ada karena hanya ada satu Roh (ayat 4). Umat Allah sudah menjadi satu karena memiliki dan didiami oleh Roh yang sama. Umat Allah sudah menyatu karena memiliki satu pengharapan (ayat 4), satu iman dan satu baptisan yang bersumber dari satu Tuhan (ayat 5). Tuhan Yesus yang kita percayai adalah dasar baptisan, juga merupakan pengharapan kita. Umat Allah menjadi satu karena diciptakan oleh Allah yang Esa. Ringkasnya, kesatuan umat sudah ada. Dan orang Kristen diperintahkan Paulus untuk memelihara kesatuan itu (ayat 3). Kesatuan umat yang sudah ada tidak ada artinya jika tidak terlihat jelas di dalam sejarah. Semua orang Kristen yang menjadi umat Allah harus mendemonstrasikan kesatuannya sebagai umat Allah. Renungkan: Menurut Anda, apakah hambatan utama dalam mengekspresikan kestuan jemaat? Mengapa orang Kristen sulit sekali bersatu? Apakah upaya konkrit Anda untuk mewujudnyatakan kesatuan umat? |
(0.14279043103448) | (1Tes 5:12) |
(sh: Siapa layak beroleh dukungan dana? (Selasa, 18 November 1997)) Siapa layak beroleh dukungan dana?Siapa layak beroleh dukungan dana? Gereja Tuhan belum sempurna. Gereja Tuhan belum ada dalam kemuliaan. Orang-orang beriman bukan para malaikat yang sempurna, belum mengalami kebangkitan tubuh. Itu sebabnya di dalam gereja masih kita jumpai orang yang tawar hati, yang lemah, yang berbuat salah, yang kebiasaan ibadahnya salah, dlsb. Justru karena kita sedang menuju Hari kedatangan Tuhan, hari ketika Gereja dimuliakan, maka kita harus saling melayani agar kelemahan-kelemahan itu tidak berkepanjangan. Kekuatan untuk menjadi umat yang penuh daya tahan dan daya juang itu hanya terdapat dalam Roh Kudus. Jadi, jangan abaikan Roh Kudus, jangan abaikan karya dan karunia-karunia-Nya (ayat 19-22). |
(0.14110718965517) | (Rm 7:14) |
(full: HUKUM TAURAT.
) Nas : Rom 7:14 Ingatlah bahwa dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus sedang membahas keadaan orang yang belum dibaharui yang masih di bawah hukum PL dan menerima kebenarannya, namun sadar bahwa ia tidak mampu hidup berkenan kepada Allah (bd. ayat Rom 7:1). Paulus sedang menggambarkan pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah. Pada pihak lain, pergumulan yang dialami oleh orang Kristen berbeda sekali: itulah pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus melawan kuasa dosa (bd. Gal 5:16-18). Dalam pasal Rom 8:1-39 Paulus menggambarkan cara untuk beroleh kemenangan atas dosa melalui hidup dalam Roh. |
(0.13116137931034) | (Yoh 8:36) |
(full: KAMUPUN BENAR-BENAR MERDEKA.
) Nas : Yoh 8:36 Orang-orang yang tidak diselamatkan adalah budak dosa, kenajisan, dan Iblis (ayat Yoh 8:34; Rom 6:17-20). Mereka hidup menurut keinginan tabiat berdosa dan cara-cara Iblis (Ef 2:1-3).
|
(0.13116137931034) | (Kis 10:9) |
(full: NAIKLAH PETRUS KE ATAS RUMAH UNTUK BERDOA.
) Nas : Kis 10:9 Roh Kudus, pengarang Alkitab, telah menyatakan bahwa orang Kristen PB adalah orang yang bertekun dalam banyak doa. Mereka menyadari bahwa kerajaan Allah tidak dapat terwujud dengan kuasa penuh hanya dengan doa beberapa menit sehari (Kis 1:14; 2:42; 3:1; 6:4; Ef 6:18; Kol 4:2).
|
(0.13116137931034) | (2Kor 10:5) |
(full: MENAWAN SEGALA PIKIRAN.
) Nas : 2Kor 10:5 Peperangan orang Kristen meliputi tindakan menyesuaikan segala pikiran kita dengan kehendak Kristus; kegagalan untuk melakukan hal itu akan menyebabkan kebejatan dan kematian rohani (Rom 6:16,23; 8:13). Pakailah empat langkah berikut ini untuk menaklukkan pikiran saudara kepada ketuhanan Kristus.
|
(0.13116137931034) | (Flp 2:12) |
(full: KERJAKAN KESELAMATANMU.
) Nas : Fili 2:12 Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
|
(0.13116137931034) | (1Yoh 3:15) |
(full: TIDAK ADA SEORANG PEMBUNUH YANG TETAP MEMILIKI HIDUP YANG KEKAL.
) Nas : 1Yoh 3:15 Alkitab pada umumnya membedakan antara beberapa jenis dosa: dosa yang tidak disengaja (Im 4:2,13,22; 5:4-6; lihat cat. --> Im 4:2; lihat cat. --> Bil 15:31), dosa yang tidak terlalu serius (Mat 5:19), dosa yang disengaja (bd. 1Yoh 5:16-17) dan dosa yang mendatangkan kematian rohani (1Yoh 5:16). Yohanes menekankan bahwa ada dosa tertentu yang tidak akan dilakukan oleh orang percaya yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali karena hidup kekal Kristus tinggal dalam mereka (bd. 1Yoh 2:11,15-16; 1Yoh 3:6-10,14-15; 4:20; 5:2; 2Yoh 1:9). Dosa-dosa ini, karena kehebatannya dan karena berasal dari roh seseorang, menunjukkan pemberontakan yang kuat kepada Allah, pemisahan dari Kristus, kejatuhan dari kasih karunia dan pemutusan dari hidup keselamatan yang vital (Gal 5:4).
|
(0.13116137931034) | (1Kor 12:12) | (jerusalem) Meskipun menggunakan perbandingan yang lazim dalam dunia yang berkebudayaan Yunani-Romawi antara sebuah masyarakat dengan tubuh yang terdiri atas berbagai anggota, namun Paulus tidak mengambil gagasannya tentang Tubuh Kristus dari perbandingan itu. Gagasan ini sebenarnya berasal dari pengalaman Paulus sendiri waktu mulai percaya, bdk Kis 9:4 dst; Gal 1:15 dst, ialah dari kepercayaan kepada Yesus yang dibangkitkan dengan tubuhNya yang dihidupkan oleh Roh Kudus, Rom 1:4+, sebagai yang pertama dari dunia baru, 1Ko 15:23; orang Kristen bahkan dalam tubuhnya, Rom 8:11+, dipersatukan dengan tubuh Yesus itu melalui upacara baptisan, 1Ko 12:13; bdk Rom 6:4+, dan Ekaristi, 1Ko 10:16 dst. Dengan jalan itu orang Kristen menjadi "anggota" tubuh Yesus yang bangkit itu, 1Ko 6:15, dan bersama denganNya menjadi "Tubuh Kristus" yang kita menyebutkannya sebagai "Tubuh Mistik", 1Ko 12:27; bdk Rom 12:4 dst. Pikiran yang sangat realistis ini mulai tampil dalam 1 Korintus, kemudian dalam "surat-surat dari penjara" (Efesus, Kolose) diperkembangkan lebih jauh. Memanglah perdamaian manusia yang menjadi anggota tubuh Kristus, Efe 5:30, selalu dikerjakan melalui tubuh Kristus yang disalibkan "menurut daging" tetapi dihidupkan "menurut Roh", Efe 2:14-18; Kol 1:22. Hanya persatuan Tubuh yang mengumpulkan semua orang Kristen dalam Roh yang sama, Efe 4:4; Kol 3:15, serta penyamaan dengan Gereja, Efe 1:22 dst; Efe 5:23; Kol 1:18,24, dalam surat-surat dari penjara itu lebih ditekankan. Dengan jalan itu gagasan "tubuh Kristus" dijadikan lebih bersifat pribadi, Efe 4:12 dst; Kol 2:19, dan selanjutnya Kristus ditonjolkan sebagai "kepala", Efe 1:22; 4:15 dst; Efe 5:23; Kol 1:18; 2:19 (bandingkan dengan 1Ko 12:21); dalam hal ini Paulus kiranya terpengaruh oleh pikirannya tentang Kristus sebagai "Kepala semua pemerintah dan penguasa", Kol 2:10. Akhirnya "tubuh Kristus" bahkan sampai merangkum, entahlah bagaimana, seluruh jagat raya yang dipersatukan di bawah kekuasaan Kyrios, Tuhan Kristus, Efe 1:23+, bdk Yoh 2:21+. |
(0.13116137931034) | (Luk 11:1) |
(sh: Yang terutama dalam hidup Kristen (Rabu, 22 Maret 2000)) Yang terutama dalam hidup KristenYang terutama dalam hidup Kristen. Hal yang utama dan yang pertama dalam kehidupan Kristen adalah memberikan Allah kesempatan untuk berbicara kepada kita. Hal yang utama dan yang kedua adalah Kristen harus berbicara kepada-Nya. Kita harus berdoa, karena tujuan terpenting dalam hidup kita tidak dapat dicapai tanpa doa. Apa saja yang terpenting dan yang paling perlu dalam hidup kita? Seperti sebuah perjalanan panjang, kita senantiasa berjalan ke depan. Apakah tujuan hidup kita? Apa yang seharusnya menjadi ambisi utama kita? Dalam Doa Bapa Kami kita menemukan jawabannya, yaitu bahwa kepentingan Allah harus diutamakan (ayat 2). Kita berdoa agar nama- Nya dikuduskan, yaitu dikhususkan sebagai yang paling suci, paling bernilai, dan paling mulia. Nilai kehidupan manusia tidak akan dihargai secara pantas kecuali jika manusia memandang Nama- Nya sebagai yang paling berharga dan merupakan sumber dari seluruh nilai yang benar. Kepentingan pribadi merupakan hal utama yang kedua yang dipintakan dalam doa yaitu dengan urutan kebutuhan fisik, moralitas dan rohani (ayat 3-4). Yesus tidak menyangkal bahwa kebutuhan fisik merupakan kebutuhan dasar manusia. Setelah kebutuhan fisik, kita perlu pengampunan untuk masa lalu kita dan terlepas dari pencobaan di masa yang akan datang. Kita perlu pengampunan dan bimbingan-Nya setiap hari seperti kita perlu berkat jasmani-Nya tiap hari juga. Inilah prioritas yang benar dalam doa kita. Namun Yesus tidak berhenti sampai di sini, Ia menambahkan permintaan lain dalam doa yang akan menyatakan secara lebih nyata lagi apa prioritas utama kita dan perhitungan kita tentang apa yang paling penting dalam hidup ini, yaitu Roh Kudus. Yesus memahami bahwa murid- murid-Nya selama hidup di dunia ini akan mengalami segala macam pencobaan, masalah, dan marabahaya, yang selain membahayakan hidupnya juga dapat menggoyahkan imannya. Itulah sebabnya Ia mengajarkan bahwa Allah Bapa sudah siap memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya yaitu Roh Kudus jika mereka memintanya dengan sungguh. Meminta karunia Roh Kudus bukanlah suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam hidup. Renungkan: Dalam kehidupan di negara kita sekarang ini yang segala sesuatunya sangat tidak pasti, di mana Kekristenan terus- menerus di bawah ancaman, hal apakah yang senantiasa Anda minta kepada Allah? |
(0.13116137931034) | (Yoh 16:16) |
(sh: Duka jadi suka (Rabu, 12 Maret 2008)) Duka jadi sukaJudul: Duka jadi suka
Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya. Ia berkata bahwa mereka akan
mengalami kesedihan yang teramat dalam setelah kematian-Nya.
Pada saat yang sama, orang-orang yang telah menyalibkan Yesus
justru akan bersukacita karena kematian Dia. Hari kematian Yesus
bagaikan hari kemenangan bagi mereka. Namun kesedihan para murid
tidak akan lama. Dukacita mereka akan berubah menjadi sukacita.
Betapa besarnya sukacita yang akan dialami para murid ketika
mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit dari kematian ( Banyak orang mengharapkan sukacita, tetapi tidak ingin mengalami dukacita dulu untuk memperoleh sukacita itu. Namun jika sukacita yang dimaksud Yesus adalah dukacita yang ditransformasi Allah menjadi sukacita, maka murid Kristus harus menanggung dukacita dulu, baru mengalami sukacita. Kebenaran ini digambarkan Yesus seperti seorang ibu yang akan melahirkan bayinya (ayat 21). Si ibu harus menanggung rasa sakit lebih dulu saat melahirkan. Sesudah itu, ia dapat bersukacita, yakni saat ia melihat dan menggendong bayinya. Seperti itulah derita dan kesedihan dalam hidup murid-murid Tuhan. Ada rasa sakit untuk seketika waktu lamanya, tetapi rasa sakit itu ditransformasi ke dalam sukacita kekal (band. 2Kor. 4:16-18). Sukacita kita sebagai orang Kristen bukan ditemukan dalam kepemilikan segala sesuatu yang kita inginkan. Seharusnya kita bersukacita karena kita membutuhkan Allah dan mengalami bagaimana hidup kita dipuaskan oleh Dia. Sukacita semacam itu adalah sukacita kekal, yang hanya dapat kita miliki bila kita berpaut pada Kristus. |
(0.13116137931034) | (2Yoh 1:1) |
(sh: Mengasihi dalam kebenaran (Kamis, 6 Desember 2001)) Mengasihi dalam kebenaranMengasihi dalam kebenaran. Surat ini ditujukan kepada "Ibu yang terpilih dan anak- anaknya". Ungkapan ini digunakan sebagai personifikasi bagi gereja, dalam hal ini salah satu gereja lokal yang berada di bawah asuhan Yohanes. "Anak-anaknya" adalah anggota-anggota jemaat. "Saudaramu yang terpilih" (ayat 13) adalah gereja tetangga, tempat Yohanes berada, dan "anak-anak saudaramu" adalah anggotanya. Pemakaian istilah "terpilih" (ayat 1, 13) menunjukkan penuhnya anugerah Allah bagi umat-Nya.
Dalam salam pembuka, rasul Paulus dan penulis Perjanjian Baru
lainnya tidak menggunakan kata "salam" (Yun. chairein) yang
sifatnya umum, tetapi menggantinya dengan charis (kasih
karunia), yang mempunyai makna kristiani. Salam pembuka yang
digunakan Yohanes di sini sangat khas. Pertama, Yohanes
menyisipkan kata "rahmat" sesudah "kasih karunia". Kedua kata
ini merefleksikan kasih Allah: kasih karunia (anugerah) bagi
yang berdosa dan tidak layak, rahmat (belas kasihan) bagi
yang miskin dan tak berdaya. Kedua, Kristus disebutnya
sebagai "Anak Bapa", suatu hal yang ditekankan Yohanes dalam
kristologinya. Manusia Yesus bukan hanya Juruselamat
(Mesias), tetapi juga Anak Allah Bapa. Dengan mengulang kata
"dari" di depan Yesus Kristus, Yohanes menekankan kesetaraan
Anak dan Bapa sebagai sumber segala berkat. Ketiga, Yohanes
menekankan "kebenaran dan kasih", dua ciri utama kehidupan
Kristen. Kasih Yohanes yang mendalam terhadap jemaatnya
terungkap dalam kalimat pertama, "yang benar-benar aku
kasihi". Akar kata "benar-benar" sama dengan "kebenaran"
(Yun. aletheia), yang disebutkan empat kali dalam 1-3. Yesus
adalah Kebenaran (Yoh. 14:6), Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
(Yoh. 14:15-17), dan firman Allah adalah kebenaran ( Renungkan: Jika kebenaran menyertai kita selama-lamanya dan Yesus adalah Kebenaran, maka ucapan salam "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera akan menyertai kita", bukan menyatakan harapan, melainkan keyakinan yang penuh kepastian! |
(0.12621011206897) | (Ul 19:21) |
(ende) Hak untuk melandjutkan pembalasan atas dasar kesalahan merupakan hal jang sangat biasa didalam masjarakat timur kuno. Hukuman jang lebih ringan daripada kesalahan jang dilakukan tidak tjukup efektif untuk menghalang-halangi orang melakukan kekerasan terhadap musuhnja. Dilain pihak harus didjaga djangan sampai orang jang membuat kerugian bagi orang lain: mendjadi kurban dari pembalasan jang tidak setimpal. Aturan itu menundjukkan suatu moralitas: jang masih harus dibina dengan hukum dan hukuman. Akan tetapi hukum Deut. mengandaikan bahwa kebanjakan diantara umat mempunjai kesetiaan batin kepada Allah. Itu tidak berarti: bahwa hukuman tidak lagi perlu bagi pelanggaran-pelanggarannja: tetapi bahwa itu diatur menurut hukum dan bukan dibiarkan sekehendak hatinja sadja. Dalam Perdjandjian Baru persesuaian batin dengan hukum sebagai Kehendak Penjelamatan Allah akan disempurnakan oleh Jesus dengan mentjurahkan Roh Kudus didalam diri manusia jang beriman. Dengan demikian bukan hukuman sendiri jang dibatalkan: melainkan segala matjam bentuk balas dendam kepada musuh. (Mat 5:38-41). |
(0.12621011206897) | (Mat 28:19) |
(ende: Buatlah segala bangsa mendjadi muridku) Bukan dengan memaklumkan Indjil setjara mengadjar sadja sampai orang pertjaja. Orang jang pertjaja harus mendjadi murid Jesus jang sedjati. Mereka masuk mendjadi milik Jesus dengan menerima Permandian, mendjadi satu denganNja sebagai anggota tubuh-mistikNja. Tetapi sesudah itu barulah mereka mulai mengikuti Jesus dengan sebetulnja, dengan terus-menerus beladjar padaNja dan meneladanNja sambil rela berkurban, sebagaimana dituntut dalam Mat 10:37-38; Mar 8:34; Luk 14:26-27 dan Yoh 13:35. |
(0.12621011206897) | (Kis 1:13) |
(ende) Teranglah bahwa rasul-rasul jang disebut namanja disini, dan bersiap untuk menerima Roh Kudus dan bertolak melaksanakan amanat Jesus, adalah jang sama dengan jang mula-mula dipilih dan selama dua tiga tahun dididik setjara istimewa oleh Jesus. Oleh hal itu njata pula, bahwa pertumbuhan dan perkembangan umat jang diriwajatkan dalam karangan Kis. Ras. ini, dengan sebenar-benarnja umat Keradjaan Allah baru jang dimaklumkan oleh Jesus, dan berdiri "diatas dasar para rasul dan nabi-nabi, dan Jesus sebagai batu sendinja" Efe 2:20. |
(0.12621011206897) | (1Kor 11:4) |
(ende) Pada orang Jahudi, Junani dan Roma terasa tidak wadjar seorang wanita memperlihatkan diri dimuka umum tanpa bertudung kepala. Tudung itu bukan tudung lingkup jang menutup wadjah, melainkan hanja rambut sampai dipertengahan dahi. Dewasa itu wanita menanggalkan tudung dalam perkumpulan ibadat didalam kuil-kuil. Wanita serani rupanja mulai meniru adat itu. Itu mendjadi satu persoalan dalam umat, jang diadjukan kepada Paulus. Baru dalam ajat 16 (1Ko 11:16) Paulus memberi djawaban jang tegas. Uraian sebelumnja bukan dimaksudkan sebagai bukti-bukti tepat, melainkan Paulus hanja hendak mengutarakan, djuga dengan sindiran-sindiran, bahwa tidak patut wanita berlaku begitu "bebas" dalam perkumpulan-perkumpulan, mau menjamai kaum pria dll. Memang "dalam Tuhan" mereka sama deradjat dan martabatnja, tetapi ketertiban hidup bersama-sama menundjukkan itu dengan menudungi kepalanja. Demikian pendirian Paulus. |