(0.99189358181818) | (Yes 59:10) | (jerusalem: Kami meraba-raba....) Bdk Ula 28:29 |
(0.85019447272727) | (Kel 28:23) |
(ende) Dalam terdjemahan junani ajat 23-28(Kel 28:23-28) ditaruh sesudah ajat 29(Kel 28:29) dalam bentuk lebih singkat. |
(0.70849545454545) | (Luk 3:21) | (jerusalem: dan sedang berdoa) Lukas suka menonjolkan bahwa Yesus berdoa, bdk Luk 5:16; Luk 9:18, 28-29; Luk 11:1; Luk 22:41. Bdk Mat 14:23. |
(0.70137469090909) | (Kel 28:29) |
(full: HARUS DIBAWA ... NAMA PARA ANAK ISRAEL.
) Nas : Kel 28:29 Sebagai imam besar, Harun harus mewakili umat di hadapan Tuhan ketika memasuki Tempat Kudus (ayat Kel 28:12,29). Dengan demikian, ia melambangkan Yesus sebagai Imam Besar, yang masuk ke sorga untuk menghadap kehadirat Bapa-Nya selaku wakil kita (Ibr 9:24; lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA). |
(0.56679632727273) | (Kel 14:7) |
(ende) Terutama tradisi P menggunakan gaja-sastra kepahlawanan (epis) dalam melukiskan peristiwa ini. Mesir sebagai keseluruhan berperang melawan Israel dan dialahkan oleh Jahwe. Ini tidak dengan sendirinja berarti seluruh balatentara Mesir madju berperang melawan Israel: atau bahwa semua orang-orang Mesir binasa (Bandingkan aj.28-29)(Kel 14:28-29). |
(0.28339816363636) | (2Sam 3:22) |
(sh: Diperbudak dendam. (Rabu, 18 Februari 1998)) Diperbudak dendam.Diperbudak dendam. Kemenangan yang ternoda. Perjuangan telah ternoda. Raja Daud yang cinta jalan damai jelas tak seprinsip Yoab yang suka kekerasan. Raja Daud dengan tegas mengutuk perbuatan biadab yang dilakukan Yoab (ayat 28-29), walaupun ia tidak dapat melakukan hukuman fisik pada saat itu kepada Yoab (ayat 39). Tetapi ia tetap berharap bahwa hukuman itu kelak akan terjadi (bdk. 1Raj. 2:5-6). Tindakan yang mengharukan. Suatu ucapan yang disampaikan seorang pemimpin yang kharismatik, memiliki kekuatan. Waktu raja Daud menggubah suatu ratapan untuk mengenang Abner (ayat 33-34), semua rakyat mengikuti apa yang dilakukan raja dan dianggapnya baik (ayat 31-37). Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk tetap bersandar kepada-Mu. |
(0.28339816363636) | (Yes 37:21) |
(sh: Jawaban doa (Minggu, 26 September 2004)) Jawaban doaJawaban doa. Doa Hizkia tidak sia-sia sebab Allah yang kepada-Nya ia berdoa itu adalah Allah yang hidup dan mengendalikan sejarah. Jawaban Allah ditujukan kepada Hizkia, meski berisi teguran dan pemaparan rencana tindakan-Nya terhadap Sanherib. Pertama, Allah menegur kesombongan Asyur. Mengganggap diri adikuasa karena kemenangan atas Mesir adalah kebodohan. Pada intinya semua keberhasilan dan kekuasaan tidak mungkin terjadi di luar kehendak dan izin Allah (ayat 26,27). Sebagai alat Asyur meninggikan diri melampaui perancangnya, Asyur sebenarnya sedang menghina kemuliaan Allah sendiri. Itu mengundang Allah bertindak mempermalukan dan merendahkan mereka (ayat 28,29). Kedua, Sion sama sekali tidak hancur sebaliknya akan bertahan dan berkembang (ayat 30-31). Faktor penyebab utamanya adalah sikap Allah membela kemuliaan diri-Nya sendiri (ayat 32). Penyebab Allah membela umat yang sering berontak bukan karena Ia memanjakan mereka, tetapi karena Ia berpegang teguh pada janji dan rencana kekal-Nya. Akhirnya kelak siapa pun harus menerima kehendak Allah, dan suka atau tidak harus tunduk kepada-Nya. Ketiga, Asyur tidak akan pernah memasuki Yerusalem sebab malaikat Allah membunuhi mereka. Sanherib sendiri malah mati di negaranya karena dibunuh anak-anaknya (ayat 38). Segala usaha manusia yang dilakukan untuk menentang Allah maupun umat-Nya akan berakhir seperti yang dialami oleh Raja Sanherib. Ingat: Kesombongan adalah awal kehancuran. Kemuliaan sejati didapat dalam perendahan diri ke bawah kemuliaan Allah. |
(0.28339816363636) | (Yl 2:28) |
(sh: Pencurahan Roh (Kamis, 13 Desember 2012)) Pencurahan RohJudul: Pencurahan Roh Janji itu diperdalam melalui nubuat tentang pencurahan Roh atas "semua manusia" (28). Istilah Ibrani basar ('daging'; Alkitab LAI: "manusia") pada dasarnya berarti manusia dalam kefanaan dan segala keterbatasannya. Sifat ini berbanding terbalik dengan ruakh ('roh, angin, kuasa') yang bergerak leluasa penuh daya. Roh inilah yang bergerak di atas permukaan air waktu penciptaan dan memberdayakan orang untuk pekerjaan Tuhan (bdk. Kel. 35:31; 1Sam. 10:6; Yeh. 11:5). Roh Tuhan yang memberdayakan para nabi kelak akan dicurahkan atas umat yang dipulihkan. Melalui peristiwa ini, semua, tua muda, laki-laki dan perempuan, tuan dan hamba diberdayakan untuk menjadi "penyambung lidah" Tuhan (28-29). Bukan saja hati dan hidup mereka diperbarui melalui pertobatan, tugas mereka pun diperluas sebagai penerus firman-Nya. Bahkan, melampaui apa yang terjadi pada tataran manusiawi, pencurahan Roh yang menandai zaman baru bagi umat Tuhan diiringi dengan perubahan tataran kosmik. Di zaman yang akan berakhir dan digantikan zaman baru, "gerhana belalang" dimaknai lebih luas lagi sebagai gerhana berskala kosmik seiring penampakan diri Tuhan yang disimbolkan dengan darah, api, dan asap. Inilah tanda kehadiran Tuhan yang membebaskan dan membimbing umat-Nya (bdk. Kel. 7:17; 19:18). Kelak nubuat itu dipahami secara baru sebagai pencurahan Roh Kudus yang menandai lahirnya gereja (Kis. 2:17-22). Dalam ajaran Yesus, gerhana kosmik yang dinubuatkan Yoel menandai tibanya akhir zaman menjelang kedatangan Anak Manusia untuk menghimpun umat pilihan-Nya (Mrk. 13:24-27). Di dalam Kristus, hari Tuhan yang mengerikan menjadi hari keselamatan bagi semua yang berseru kepada nama-Nya (32; Rm. 10:12-13)! Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.2479734) | (1Raj 12:25) |
(sh: Kehendak Tuhan, Bukan Kepentingan Kita (Sabtu, 18 Juli 2015)) Kehendak Tuhan, Bukan Kepentingan KitaJudul: Kehendak Tuhan, Bukan Kepentingan Kita Yerobeam kemudian berpikir panjang. Ia tahu bahwa bangsa Israel tunduk pada hukum Musa dan berkewajiban untuk mempersembahkan korban di rumah Tuhan di Yerusalem. Itu sebabnya, Yerobeam khawatir terhadap implikasi politis jika rakyat yang sekarang ini bersedia dia pimpin harus melakukan perjalanan tahunan ke Yerusalem (27). Bisa-bisa mereka berbalik arah, ingin kembali berada di bawah pemerintahan Rehabeam dan kemudian membinasakan dirinya. Yerobeam kelihatannya lupa akan janji Allah yang disampaikan melalui Ahia, bahwa takhtanya akan teguh bila ia taat kepada Allah dengan sepenuh hati. Artinya, tidak mengarahkan bangsa Israel pada penyembahan berhala. Maka untuk mengantisipasi semua yang dia khawatirkan, Yerobeam membuat dua anak lembu jantan dari emas dan menempatkannya di Betel serta Dan (28-29). Kedua tempat itu memiliki arti yang penting bagi Israel. Betel adalah tempat Abraham mendirikan mezbah bagi Allah (Kej. 12:8). Yakub menamakannya "bet-el", yang artinya rumah Tuhan karena ia melihat Dia di sana (Kej. 28:16-19; 35:7). Sedangkan Dan merupakan kota yang letaknya paling utara Israel. Pada masa Yonatan bin Gersom bin Musa menjadi imam, suku Dan -yang mendiami kota- jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala (Hak. 18:30-31). Dengan demikian, Yerobeam menggantikan penyembahan kepada Allah yang benar menjadi ibadah kepada Baal.Yerobeam menjadi contoh pemimpin yang memanfaatkan agama bagi kepentingan politiknya. Ini memperlihatkan bahwa Yerobeam tidak menghargai firman Tuhan. Kisah Yerobeam menjadi pelajaran bagi kita. Jangan sampai kita mengutamakan kepentingan-kepentingan kita di atas kebenaran firman Allah. Jangan juga memlintir firman Allah bagi kepentingan kita. Yang kita harus utamakan senantiasa adalah kehendak Tuhan, bukan kepentingan kita. |
(0.2479734) | (2Raj 6:24) |
(sh: Percaya, jangan menghujat! (Selasa, 10 Mei 2005)) Percaya, jangan menghujat!Percaya, jangan menghujat!
Raja Yoram sudah menerima banyak pertolongan Tuhan melalui hamba-Nya, Elisa. Pengalaman sewaktu diluputkan dari penghadangan musuh seharusnya membawa Yoram percaya pada pemeliharaan Tuhan. Rupanya, iman Yoram hanya sebatas penglihatan fisik saja sebab mata rohaninya tidak tercelik. Tatkala yang dilihatnya adalah pengepungan musuh sekeliling Samaria (ayat 24), bencana kelaparan di antara penduduk kota (ayat 25), dan hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri bangsanya (ayat 28-29), Yoram berbalik menghujat Allah (ayat 33) bahkan mengancam membunuh hamba-Nya (ayat 31). Sikap Raja Yoram itu menunjukkan: Pertama, ia mengelak bertanggung jawab sebagai raja dengan cara mempersalahkan Elisa (ayat 31). Padahal seharusnya ia mengupayakan segala daya untuk menyelamatkan bangsanya. Kedua, ia mengakui bahwa malapetaka yang menimpa Samaria berasal dari Tuhan. Akan tetapi, Yoram tidak mau mencari Dia untuk bertobat dan memohon pertolongan-Nya (ayat 35). Sikap yang serupa juga ditunjukkan oleh seorang perwira ajudan raja. Ia menyepelekan nubuat Elisa bahkan menghujat Tuhan (ayat 7:1-2). Itu sebabnya, ia hanya akan menyaksikan pertolongan Tuhan tanpa dapat menikmatinya. Berbeda dengan Yoram, Elisa tidak menggantungkan imannya pada penglihatan fisiknya melainkan percaya pada pemeliharaan Allah. Itulah sebabnya, Allah menyingkapkan pertolongan apa yang akan dilakukan-Nya bagi umat-Nya. Iman sejati tidak bergantung pada keadaan melainkan percaya pada janji firman Tuhan. Jadi, semakin berat masalah hidup menimpa, semakin anak-anak Tuhan mendekat kepada-Nya sehingga tidak menanggalkan iman ataupun berbalik mengkhianati-Nya. Tekadku: Musibah boleh datang menerpa silih berganti, tetapi aku akan tetap percaya pada pemeliharaan Tuhan. |
(0.2479734) | (Yes 41:17) |
(sh: Allah atau ilah? (Selasa, 26 Juli 2005)) Allah atau ilah?Allah atau ilah? Berjalan melintasi gurun pasir selama berhari-hari bukanlah perkara gampang. Dalam keadaan panas dan haus orang sering disesatkan oleh fatamorgana (seperti melihat mata air). Umat Allah pada nas ini digambarkan sedang berjalan melalui gurun pasir dalam keadaan panas dan haus. Namun, mereka tidak disesatkan oleh fatamorgana sebab Allah sendiri telah memelihara mereka melalui mata air yang menyegarkan (ayat 17-19). Perbuatan Allah menolong umat-Nya itu membuat bangsa-bangsa yang melihat dan memperhatikannya akan mengakui bahwa tangan Allah Israel yang melakukannya (ayat 20). Setelah Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya yang tak terbatas pada umat-Nya dan bangsa-bangsa maka kini Allah melucuti para penguasa dunia, berhala-berhala, dan ilah-ilah dunia ini (ayat 21). Merekalah para penyesat yang membuat manusia tidak dapat melihat Allah. Padahal mereka sendiri tidak berdaya untuk menolong manusia. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui peristiwa yang akan terjadi pada masa depan (ayat 22-23). Mereka juga tidak ada apa-apanya sehingga tidak mampu membela perkaranya sendiri (ayat 24). Terhadap rencana Allah dalam meninggikan atau merendahkan posisi seseorang mereka tidak mampu mencegahnya (ayat 25-27). Mereka tidak mampu memahami rencana Allah bagi sejarah dunia sehingga mereka pun tidak mampu menjawab Allah (ayat 28-29). Umat Allah dan bangsa-bangsa masa kini dihadapkan pada pilihan menyembah Allah atau penguasa dunia, berhala-berhala, dan ilah-ilah dunia ini. Sekaranglah waktunya untuk mengambil keputusan. Jangan salah pilih. Pilihan yang keliru berakibat fatal. Memilih Allah berarti memilih hidup. Memilih yang lain berarti memberi diri dihancurkan oleh kuasa-kuasa palsu. Camkan: Pertolongan Iblis adalah halusinasi. Berharap padanya sama dengan bergantung pada seutas benang. |
(0.2479734) | (Yeh 22:17) |
(sh: Runtuhnya sebuah komunitas (Minggu, 9 September 2001)) Runtuhnya sebuah komunitasRuntuhnya sebuah komunitas. Setelah Allah membeberkan tingkah laku umat-Nya seperti karat logam (ayat 18) yang layak dimasukkan ke dalam peleburan, maka kini Tuhan merujuk kepada cacat cela para pemimpinnya. Imam-imam sebagai pemimpin rohani umat itu memakai jabatan mereka untuk keuntungan pribadi serta menyerahkan diri kepada pemuasan nafsu dosa (ayat 25-27). Dari para imam, pemuka, sampai kepada nabi- nabinya tidak ada seorang pun yang berlaku benar. Sebagai akibat dari pengapuran oleh nabi-nabi, umat itu tidak lagi takut akan Allah atau hukuman-Nya, mereka justru tetap berkanjang di dalam rawa dosa (ayat 28-29). Di zaman kita ada hamba Tuhan yang menghibur jemaat dalam dosa mereka dengan argumentasi bahwa: [1] semua orang berdosa; [2] kita hidup di dalam arus zaman yang penuh dosa, sehingga mustahil kita luput dari perbuatan dosa; [3] kita hanya manusia lemah yang tak sanggup menuruti kriteria kekudusan Allah; [4] Allah mengasihi kita sebagaimana adanya kita; [5] Allah memaklumi kedagingan kita yang lemah. Ketidakbenaran melanda para pemimpin (ayat 25-28) dan umat-Nya (ayat 29), sehingga Allah tidak menemukan seorang pun yang akan berusaha menuntun umat-Nya kepada pertobatan. Adalah tragedi yang memilukan, apabila ada gereja yang begitu dikuasai oleh dosa, sehingga Allah tidak dapat menemukan seorang pun di dalam jemaat itu yang hidup benar. Renungkan: Kebenaran firman-Nya hari ini mengingatkan para pemimpin agar tidak terlena dengan pandangan zaman kini bahwa dosa itu wajar, dapat dimaklumi, dan dilakukan oleh semua orang. Menganggap bahwa prinsip hidup kudus telah usang berakibat hancurnya sebuah komunitas. Bacaan untuk Minggu ke-14 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 28 PA 1 Yehezkiel 18 Pembuangan yang dialami oleh bangsa Israel memang bukan akibat dosa satu generasi bangsa Israel, namun akibat dari ketidaktaatan mereka dari generasi ke generasi (ayat 2Raj. 21:15). Oleh sebab itu mereka yang mengalami pembuangan mempertanyakan keadilan Allah dengan mengutip sindiran yang sangat lazim di kalangan mereka (Yer. 31:29). Apakah benar Allah tidak adil? Apakah benar mereka tidak sepantasnya menerima hukuman ini? Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Sindiran apa yang diucapkan oleh bangsa Israel (ayat 2)? Pemahaman apa yang mereka miliki tentang pembuangan yang mereka alami sehingga mereka mengeluarkan sindiran seperti itu? Kebenaran apa yang ditekankan oleh Allah dalam meresponi sindiran mereka (ayat 3-5)? 2. Ada 3 ilustrasi yang digunakan Allah untuk memperjelas kebenaran yang ditekankan-Nya. Persamaan apa yang ada dalam masing-masing ilustrasi (ayat 5-9, 10-13, 14-18)? Inti kebenaran apa yang ingin diungkapkan oleh ketiga ilustrasi tersebut (ayat 19-20)? Mengapa Allah mampu melakukan hal itu (ayat 4)? Bagaimanakah karakter Allah diungkapkan dalam kasus ini? 3. Apakah kebenaran di atas memanifestasikan bahwa Allah adalah Allah yang senang melihat kematian orang fasik (ayat 21-23)? Jelaskan! Bagaimanakah Anda melihat penghukuman yang akan diterima oleh manusia dengan pilihan yang dapat ia buat (ayat 21-24)? Bagaimanakah pendapat Anda tentang respons bangsa Israel yang menyalahkan Allah (ayat 25-29)? 4. Apakah penghukuman yang dialami oleh bangsa Israel merupakan akhir dari kehidupan mereka (ayat 30-32)? Apa yang Anda pahami tentang Allah, berdasarkan ketegasan-Nya dalam menghukum dosa manusia dan kemurahan hati-Nya yang senantiasa mengundang umat-Nya untuk bertobat? 5. Berdasarkan kebenaran di atas tentang tanggung jawab individu, seberapa pentingkah pendidikan agama kristen dalam keluarga? Jelaskan! Apa yang dapat Anda lakukan untuk menyelenggarakan pendidikan agama kristen di keluarga, gereja, maupun masyarakat? |
(0.2479734) | (Mat 7:24) |
(sh: Siap diterpa badai? (Minggu, 16 Januari 2005)) Siap diterpa badai?Siap diterpa badai? Ucapan Yesus ini mengakhiri khotbah-Nya di bukit yang ditujukan untuk para murid-Nya. Dengan tekanan serius kini Yesus mengingatkan mereka bahwa hidup tiap orang suatu saat kelak akan diterpa badai. Badai itu akan sedemikian dahsyat dan pasti berakibat kekal. Badai itu akan membongkar kenyataan fondasi hidup macam apakah yang telah seseorang pakai untuk membangun kehidupannya. Hanya ada dua macam fondasi hidup. Fondasi batu karang teguh adalah sikap dan praktik hidup saat demi saat mematutkan hidup sesuai firman (ayat 24). Orang sedemikian disebut Tuhan bijaksana sebab kehidupan taat firman membuatnya tahan terpaan badai. Fondasi pasir adalah sikap dan praktik hidup yang mendengar firman dan ajaran Yesus, tetapi tidak melakukannya (ayat 26). Orang seperti itu bodoh sebab rumah kehidupannya pasti akan tersapu bersih oleh terpaan badai dan banjir dahsyat (ayat 27). Apakah badai dan banjir itu? Mengacu ke konteks sebelum ini, pastilah yang Tuhan maksudkan dengan badai itu adalah hari penghakiman akhir. Dengan ucapan-Nya yang penuh kuasa itu, Yesus mendesak para pendengar-Nya untuk merespons Dia dengan ketaatan dan kesetiaan agar luput dari penghukuman itu. Dari dulu sampai kini tidak ada penganjur agama mana pun seberani dan seberdaulat Yesus memaparkan soal hidup kekal dan tuntutan untuk percaya dan taat kepada-Nya sebagai syarat masuk hidup kekal. Ketika Yesus mengakhiri pengajaran-Nya, banyak orang mengakui kuasa kata-kata Yesus itu (ayat 28-29). Akan tetapi, yang Tuhan tuntut terus menerus sampai zaman ini juga, bukan saja mengagumi Dia melainkan mengikut dan menaati Dia. Dia tidak hanya menyampaikan klaim kosong sebab kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Ia memang kelak akan menghakimi dan menentukan nasib kekal kita. Ingat: Hidup yang singkat ini hanya awal dari hidup kelak. Bagaimana keadaan hidup kita kelak dalam kekekalan tergantung pada pilihan kita di hadapan Yesus. |
(0.2479734) | (Mat 19:13) |
(sh: Motivasi mengikut Yesus (Jumat, 18 Februari 2005)) Motivasi mengikut YesusMotivasi mengikut Yesus. Pada umumnya, orang datang ke gereja dengan kerinduan ingin bertemu Tuhan. Namun, ada juga mereka yang mengikut Tuhan karena kepentingan tertentu. Terdapat tiga motivasi mengikut Yesus yang tampil di nas ini. Pertama, menganggap diri paling layak mengikut Tuhan, yang diwakili oleh sikap para murid Yesus. Mereka menganggap diri sebagai pengikut-Nya yang paling baik, paling tinggi rohaninya, paling berkuasa, sampai-sampai merasa berhak menentukan siapa yang boleh mendekati Yesus (ayat 13-15). Kedua, menganggap diri paling baik. Ini diwakili oleh seorang muda yang kaya. Pemuda ini merasa dirinya telah menjalankan semua perintah Allah dan mengikuti tata peraturan agama (ayat 16, 18, 20). Oleh karena itu, ia ini yakin bahwa dia pasti masuk surga. Pertanyaannya kepada Yesus bukan lahir dari ketulusan melainkan pameran kebaikan di hadapan orang lain. Ketiga, merasa paling banyak berkorban, diwakili Petrus. Bukankah harga sudah dibayar, tentu hasil melimpah harus diraup dan dinikmati (ayat 27). Terhadap motivasi keliru ini Yesus menjawab tegas bahwa Dia melihat hati! Dia mengetahui siapa yang tulus hati seperti anak kecil sehingga beroleh anugerah Kerajaan Surga (ayat 14). Orang yang rendah hati, tidak terikat pada kekayaan adalah orang yang dikaruniai Kerajaan Surga (ayat 21). Sedangkan orang yang telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus, akan mendapatkan dirinya diperkaya dengan keluarga besar Allah (ayat 28-29). Sebaliknya mereka yang bertahan dalam motivasi keliru, kehilangan semuanya (ayat 30). Gereja banyak berisikan orang-orang yang bermotivasi keliru dalam mengikut Yesus. Yang dicari bukan kemuliaan Tuhan, tetapi nama, kehormatan, dan keuntungan pribadi. Tuhan mengenal hati setiap anak-Nya. Hanya mereka yang tulus di hadapan-Nya akan menerima kasih karunia menikmati Kerajaan Surga. Yang kulakukan: Menjaga motivasi diri tetap murni mengikut Tuhan. |
(0.2479734) | (Luk 14:25) |
(sh: Mengikut Yesus sepenuh hati (Jumat, 5 Maret 2004)) Mengikut Yesus sepenuh hatiMengikut Yesus sepenuh hati. Setelah krismon melanda Indonesia tahun 1997, kita bisa melihat di mana-mana monumen kegagalan pembangunan. Misalnya, gedung seperempat atau setengah jadi yang ditinggal mangkrak oleh pemiliknya karena dana yang menciut gara-gara dolar membengkak. Ilustrasi seperti ini (lihat 28-30) dipakai oleh Yesus untuk mengajarkan bahwa mengikut Yesus harus penuh perhitungan. Mengikut Yesus tidak boleh setengah-setengah, harus sepenuh hati. Kata-kata Tuhan Yesus bahwa seorang pengikut Yesus harus membenci orang tua, suami-istri, dan saudara-saudaranya (ayat 26), sebenarnya bermaksud menegaskan prioritas hati lebih kepada Yesus daripada kepada hal-hal lain, termasuk kepada dirinya sendiri. Untuk itulah Yesus mengajukan dua perumpamaan yang menegaskan kesungguhan hati mengikut Dia. Seorang yang mau membangun menara (mungkin sekali menara pengawas kebun anggur) harus memperhitungkan anggarannya supaya jangan sampai hanya separuh jalan sudah defisit, akhirnya terbengkalai (ayat 28-29). Atau, seorang yang mau pergi berperang harus memperhitungkan kekuatan lawan dengan kekuatan pasukannya untuk memastikan kemenangannya (ayat 30-32). Kedua perumpamaan ini menyimpulkan satu hal, yaitu seseorang harus memperhitungkan sungguh-sungguh harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan, baru dengan demikian ia layak disebut murid Tuhan (ayat 33). Mengikut Tuhan kalau separuh hati adalah ibarat garam yang berubah menjadi tidak asin. Garam yang kehilangan rasa asin berarti kehilangan fungsinya. Demikian juga menjadi murid Tuhan yang setengah-setengah sama saja dengan tidak berfungsi apa-apa. Tidak ada gunanya selain dibuang! (ayat 34-35) Untuk dilakukan: Anda sudah jalan sejauh ini sebagai anak Tuhan. Sekarang waktunya untuk memutuskan mau mengikut Dia sepenuh hati, dengan konsekuensi taat sepenuhnya, atau ...? |
(0.2479734) | (Luk 17:20) |
(sh: Kerajaan Allah sudah datang! (Sabtu, 13 Maret 2004)) Kerajaan Allah sudah datang!Kerajaan Allah sudah datang! Mungkin Anda masih ingat berapa kali muncul nubuat-nubuat mengenai kedatangan Yesus kedua kali dalam dua dekade terakhir ini. Bukan hanya melanda manca negara, tetapi juga di Indonesia. Berita-berita ini menjadi isu yang hangat dan sangat menggairahkan. Walau tidak satu pun terbukti benar, banyak orang yang terkecoh olehnya. Tak sedikit orang yang menjadi goncang imannya. Hari kedatangan Tuhan yang kedua kali tidak dapat diprediksi dengan melihat tanda-tanda lahiriah zaman ini (ayat 20-21). Oleh sebab itu semua usaha untuk menandai dalam kalender kita akan berakhir sia-sia. Kerajaan Allah sebenarnya sudah datang di dunia ini (ayat 21). Ia hadir pada setiap hati orang percaya. Orang percaya dan kehidupannya seharusnya menjadi bukti kehadiran kedaulatan dan pemerintahan Allah tersebut. Yesus mengingatkan orang banyak bahwa akan ada banyak sikap terhadap kedatangan Anak Manusia. Ada orang yang dengan semangat mencari-cari tanda, menghitung-hitung hari kedatangan Anak Manusia itu (ayat 22-23), namun mereka tidak akan menemukannya. Sebaliknya ada pula orang-orang yang tidak mempedulikan sama sekali hari kedatangan Anak Manusia itu. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hidup dalam dosa, sama seperti orang-orang yang kemudian dibinasakan oleh air bah pada masa Nuh (ayat 26-27) dan yang kemudian dimusnahkan oleh api dan belerang pada zaman Lot (ayat 28-29). Justru, penghukuman seperti yang dialami oleh nenek-nenek moyang mereka akan menimpa mereka pada masa kini (ayat 30-37) apabila mereka tidak bertobat dan mencari Kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh sebelum Anak Manusia benar-benar datang. Renungkan: Hanya dengan menerima kehadiran Kerajaan Allah, yaitu merajakan Anak Manusia dalam hidup kita, kita akan dihindarkan dari penghukuman yang begitu dahsyat. |
(0.2479734) | (Kis 26:24) |
(sh: Ancaman menyebarluaskan Injil (Jumat, 18 Agustus 2000)) Ancaman menyebarluaskan InjilAncaman menyebarluaskan Injil. Kekerasan dan ancaman bagi Kekristenan di Indonesia harus dipahami sebagai salah satu bentuk respons masyarakat terhadap keberadaan dan misi Kristen di bumi Indonesia. Kristen harus memberikan respons-balik yang tepat dan benar agar melalui peristiwa-peristiwa yang nampaknya merugikan Kekristenan, Injil justru semakin berkembang dan tersebar. Selama ini respons yang seringkali diberikan adalah respons yang bersifat reaktif seperti misalnya ketika gereja-gereja di suatu daerah dibakar maka beberapa hamba Tuhan bergabung untuk menulis sebuah surat protes yang ditujukan kepada kepala negara dengan tembusan ke kedutaan negara-negara tetangga. Respons yang demikian tidak memberikan dampak yang positif terhadap Injil, justru sebaliknya semakin menciptakan ketegangan dan jarak antara gereja dengan masyarakat sekitar, sehingga Injil semakin tidak mempunyai tempat untuk ditaburkan. Kita belajar dari Paulus bagaimana ia meresponi-balik respons Festus dan Agripa atas pembelaan diri Paulus yang sangat meyakinkan. Ketika dikatakan gila, Paulus menjawab bahwa apa yang ia jelaskan adalah kebenaran yang masuk akal karena berdasarkan fakta historis yang obyektif. Ini berarti Paulus mengundang Festus untuk meneliti segala sesuatu yang telah ia jabarkan, sebab iman kristen dibangun berdasarkan fakta sejarah. Undangan Paulus tidak menciptakan ketegangan antara dia dan Festus (11). Hubungan antara manusia yang baik merupakan sarana yang efektif bagi pemberitaan Injil. Terhadap respons Agripa, Paulus menanggapi secara serius dan tulus (28-29). Ia melihat bahwa mata kail Injil sudah terkait dalam pikiran Agripa. Paulus tidak mau melepaskan begitu saja. Kerinduan Paulus adalah keselamatan jiwa Agripa dan semua yang telah mendengarkan Paulus. Respons Paulus selalu bertujuan agar orang mempunyai kesempatan lebih banyak untuk mendengarkan dan memahami Injil sehingga pada akhirnya mereka akan menerima keselamatan. Renungkan: Mereka boleh mereka-reka untuk menghancurkan Kekristenan dengan jalan membakar dan menghancurkan gereja atau bahkan membunuh Kristen. Tapi Kristen dengan kekuatan Roh Kudus harus dapat mereka-rekakan 'bencana' kekristenan itu sebagai kekuatan yang dahsyat bagi bertumbuhkembangnya Injil di Indonesia. |
(0.21254861818182) | (Kel 23:14) | (jerusalem) Keempat tradisi yang termaktub dalam Pentateukh masing-masing memuat sebuah penanggalan liturgis: Kel 23:14-17 berasal dari tradisi Elohista; Kel 34:18-23 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Ulangan; Ima 23 berasal dari tradisi Para Imam dan bersesuaian dengan tata upacara yang tercantum dalam Bil 28-29. Kendati perbedaan dalam penetapan terperinci, keempat tradisi tsb sepakat dalam menyebut tiga perayaan pokok yang disajikan dalam Kel 23. 1 Di musim semi ada Hari Raya Roti Tidak Beragi; 2. perayaan panenan yang dalam Kel 34:22 disebut Hari Raya Tujuh Minggu; pesta ini dirayakan tujuh minggu. Ula 16:9, atau lima puluh hari, Ima 23:16, sesudah Paskah (karena itu dalam bahasa Yunani disebut Pentakosta, Tob 2:1); pesta ini mengakhiri musim panen gandum; kemudian pesta ini dihubungkan dengan pengumuman hukum Taurat gunung Sinai; 3. perayaan pemetikan buah-buahan di musim rontok, pada akhir musim buah-buahan; perayaan ini disebut Hari Raya Pondok Daun, Ula 16:13; Ima 23:34, sebab selama perayaan itu orang tinggal di gubuk-gubuk yang dibuat dari ranting-ranting dan didirikan di kebun anggur di musim pemetikan: pondok-pondok itu mengingatkan umat Israel yang dahulu berkemah di padang gurun, Ima 23:43; perayaan yang paling digemari rakyat justru Hari Raya Pondok Daun sehingga begitu saja disebut "Hari Raya", 1Ra 8:2,65; Yeh 45:25. Ketiga perayaan tsb baru mulai dirayakan setelah Israel menetap di tanah Kanaan. Dalam penanggalan Kel 23 dan Kel 34 tidak ada tanggal yang ditetapkan. Sebab penanggalan-penanggalan itu berasal dari zaman waktu ibadat belum berpusatkan Yerusalem. Orang dapat merayakan pesta-pesta tsb di tempat suci setelah sesuai dengan kemajuan pekerjaan di ladang di daerah tertentu. Di zaman kemudian masih ditetapkan beberapa hari raya lain, yakni: Tahun Baru, Ima 23:24; Hari Pendamaian, Ima 16; 23:27-32; Hari Purim (sesudah pembuangan), Est 9:24; Hari Raya Pentahbisan Bait Allah, 1Ma 4:59, dan Hari Nikanor, 1Ma 7:49. |