Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 162 ayat untuk greek:67 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.29) (Ul 4:9) (full: SUPAYA JANGAN ENGKAU MELUPAKAN ... BERITAHUKANLAH KEPADA ANAK-ANAKMU. )

Nas : Ul 4:9

Kita harus dengan tekun mengingat pekerjaan Allah yang lampau dalam hidup kita dan tetap tinggal di dalam Firman-Nya sehingga kasih akan Allah dan hal-hal rohani tidak berkurang dalam hati kita. Mengabaikan hal ini dapat mengakibatkan kehancuran rohani yang menyedihkan bagi anak cucu kita. Ketaatan yang tekun dan gigih kepada Allah dan hukum-hukum-Nya diperlukan supaya dapat menyalurkan warisan rohani kepada anak-anak kita.

(0.29) (2Taw 28:3) (full: MEMBAKAR ANAK-ANAK-NYA SEBAGAI KORBAN DALAM API. )

Nas : 2Taw 28:3

Raja Ahas demikian menyerah kepada penyembahan berhala dan kegiatan okultisme sehingga ia membakar anak-anaknya sendiri dalam api sebagai korban bagi para dewa kafir (lih. Im 20:1-5; Yer 7:31-32;

lihat cat. --> 2Raj 16:3).

[atau ref. 2Raj 16:3]

Anak-anak dewasa ini juga dapat dirusak dengan kejam -- secara jasmaniah melalui pengguguran kandungan dan penyiksaan, dan secara rohani oleh orang-tua yang gagal mengajarkan mereka jalan-jalan Allah yang suci berlandaskan Alkitab

(lihat cat. --> Ul 6:7)

[atau ref. Ul 6:7]

atau memisahkan dan melindungi mereka dari kefasikan dunia ini

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

(0.29) (Mat 26:37) (full: MULAILAH IA MERASA SEDIH. )

Nas : Mat 26:37

Inilah tahap pertama dari penderitaan Kristus. Semua penderitaan rohani dan jasmaniah yang dialami oleh Kristus bermula di taman Getsemani. "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Luk 22:44). Di bawah tekanan yang hebat, pembuluh darah halus dalam kelenjar-kelenjar keringat dapat pecah sehingga keringat bercampur dengan darah

(lihat cat. --> Mat 26:39 berikut

[atau ref. Mat 26:39]

untuk memperoleh pengertian lebih lanjut mengenai tahapan ini dalam penderitaan Kristus; untuk tahap kedua dari penderitaan Kristus

lihat cat. --> Mat 26:67).

[atau ref. Mat 26:67]

(0.29) (Gal 4:2) (full: PENGAWASAN SAMPAI PADA SAAT YANG TELAH DITENTUKAN OLEH BAPANYA. )

Nas : Gal 4:2

Pernyataan Paulus ini, sekalipun terutama dipakai untuk menjelaskan keadaan orang percaya di bawah perjanjian yang lama, menunjukkan bahwa orang-tua rohani biasanya mengawasi pembinaan anak-anak mereka

(lihat cat. --> Ul 6:7).

[atau ref. Ul 6:7]

Pengawasan seperti itu dilaksanakan dengan pendidikan di rumah atau menyerahkan anak-anak kepada guru yang rohani. Alkitab dengan jelas mengajar bahwa orang-tua harus berusaha sebaik-baiknya supaya anak-anak mereka menerima pendidikan yang kudus dan sesuai dengan Kristus dan terlindung dari filsafat yang menyesatkan dan prinsip-prinsip yang non alkitabiah dari dunia

(lihat cat. --> Luk 1:17;

[atau ref. Luk 1:17]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.29) (Kid 8:5) (ende)

Disini dilukiskan keadaan terachir dimasa depan. Tuhan dan Israil jang pulang, bersatu sama sekali(Kid 8:5). Allah sendiri dinegeri Israil, dimana umatNja dahulu lahir (ibumu mengandung engkau), membangunkannja dari kelembikan dan kelalaiannja(Kid 8:5). Selandjutnja Israil akan sedia dan setia sama sekali dan takkan murtad lagi (meterai atas dada dan lengan). Tjintakasih Tuhanlah mahakuasa dan dapat mengatasi semua kesulitan untuk merebut mempelaiNja dan mengachiri semua kesesakan (Kid 6-7b).

(0.29) (Yoh 21:18) (full: ENGKAU AKAN MENGULURKAN TANGANMU. )

Nas : Yoh 21:18

Kata-kata ini menunjuk kepada cara Petrus akan menemui ajalnya sehingga memuliakan Allah. Tradisi menyatakan bahwa Petrus disalibkan di Roma di bawah perintah kaisar Nero kira-kira pada waktu yang sama Paulus dibunuh (sekitar 67/68), dan atas permintaannya sendiri dia disalibkan terbalik, karena dia menilai dirinya tidak layak untuk disalibkan seperti Tuhannya.

(0.29) (1Sam 5:1) (jerusalem) Orang Filistin serta dewa mereka, yaitu Dagon, bdk Hak 16:23+, mengalami akibat dahsyat dari kekudusan tabut, tempat kehadiran Allah, 1Sa 6:7+.
(0.29) (Nah 1:2) (jerusalem) Bagian ini berupa mazmur dan tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Ams 31:10+ (hanya abjad Ibrani tidak lengkap). Mazmur itu mengenai "murka Allah" sebuah pokok yang sering tampil dalam tradisi alkitabiah, Bil 11:33; 2Sa 6:7; 24:1; Maz 2:12; 60:3; 79:5; 110:5. dll. Begitu bagian pertama ini menjadi kata pendahuluan bagi nubuat mengenai kota Niniwe yang akan dihancurkan.
(0.29) (Luk 1:67) (jerusalem) Sama seperti madah Maria, demikianpun madah Zakharia inipun dipungut Lukas dari tradisi, lalu diletakkannya di mulut Zakharia dengan menambah Luk 1:76-77, supaya madah itu sesuai dengan keadaan. Madah itu tidak disisipkan ke dalam sebuah kisah sendiri, Luk 1:64, tetapi menyusulnya.
(0.29) (Kis 1:4) (jerusalem: Yerusalem) Menurut pandangan Lukas Yerusalem oleh Allah ditentukan menjadi pusat karya penyelamatan, Luk 2:22+; Luk 2:38+. Di sana karya Yesus di dunia diselesaikan, Luk 24:33 dst, dan dari situ bertolaklah karya para rasul yang memberitakan Injil kepada dunia semesta, Luk 24:47; Kis 1:8,12; 6:7; 8:1; 11:19; 15:30,36, dll.
(0.29) (Rm 1:5) (jerusalem: supaya mereka percaya dan taat) Harafiah: ketaatan kepercayaan/iman. Yang dimaksudkan bukan (hanya) ketaatan kepada Kabar Injil, melainkan (terutama) ketaatan yang tidak lain kecuali penyerahan iman. Bdk Kis 6:7; Rom 6:16-17; 10:16; 15:18; 16:19,26; 2Ko 10:5-6; 2Te 1:8; 1Pe 1:22; Ibr 5:9; 11:8.
(0.25) (Mzm 119:65) (sh: Taurat Tuhan bermuara pada kebaikan (Kamis, 30 Mei 2002))
Taurat Tuhan bermuara pada kebaikan

Keadaan tertindas tidak selamanya buruk, tetapi bisa membawa kebaikan (ayat 67,71). Pembuangan di Babel bukanlah akhir dari kehidupan. Keadaan umat Allah yang tertindas, termasuk pemazmur, ditanggapi secara positif oleh pemazmur, walau banyak juga yang menanggapi peristiwa itu secara negatif. Paling tidak tanggapan negatif itu muncul dari mereka yang disebut sebagai orang kurang ajar oleh pemazmur (ayat 69,78). Mereka ini adalah orang-orang yang meninggalkan Tuhan dan tidak lagi berpegang pada Taurat Tuhan. Pemazmur dan orang-orang yang sepaham dengannya mempunyai keyakinan bahwa penindasan yang mereka alami mengandung hikmat, kebaikan, dan kesetiaan Allah (ayat 67). Bagi pemazmur, keadaan tertindas itu adalah baik karena diciptakan Tuhan dalam kesetiaan (ayat 75). Artinya, keadaan tertindas itu justru menunjuk pada kasih setia Tuhan yang menuntun seseorang untuk ma u mem ahami Taurat Tuhan serta berpegang pada janji Tuhan (ayat 67,71). Keadaan tertindas itu juga lebih baik daripada emas dan perak (ayat 72), karena emas dan perak sering kali tidak hanya membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk merasakan, menikmati, dan mengalami kebaikan Taurat, tetapi bisa membuat umat Allah menyimpang dan tidak mengalami kebaikan Taurat.

Banyak ketetapan dan hukum Taurat yang secara konkret berbicara tentang kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Karena itu, walaupun pemazmur menggunakan bahasa liturgis, tetapi apa yang ia katakan itu merupakan refleksi dari berbagai ketetapan, peraturan, dan hukum yang konkret serta praktis. Hal ini tampak dalam berbagai peraturan, ketetapan, dan hukum seperti yang tertuang dalam kitab Keluaran 23:1-13.

Renungkan: Dari waktu ke waktu gereja selalu berusaha menemukan kebaikan, kebenaran, dan keadilan Allah dalam konteks pergumulannya di berbagai dimensi kehidupan. Karena itu, sikap dan tindakan kita mestinya tidak mementingkan diri sendiri, melainkan memberikan pengharapan bagi orang banyak, menghibur, dan menyukakan hati mereka yang tertindas. Karena itu, melaksanakan Taurat Tuhan haruslah dengan hati yang tulus (ayat 74,80).

(0.25) (Kej 1:2) (ende)

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat 6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.

(0.25) (Kel 16:6) (ende)

Aj. 6(Kel 16:6) dan Kel 16:7 dilandjutkan dengan aj. 9-10(Kel 16:9-10). Kemuliaan Jahwe menampakkan diri kepada umat Israel berbentukkan awan (lihat Kel 13:21). Tetapi dalam aj.8(Kel 16:8), jang merupakan kembaran aj. 6-7(Kel 16:6-7), Jahwe mewahjukan kemulianNja dalam anugerah-anugerah-Nja jang mengagumkan: daging dan roti (bandingkan aj.3)(Kel 16:3). Ini lebih selaras dengan keseluruhan teks.

(0.25) (Rm 6:10) (ende: Mati terhadap dosa)

Maksud ungkapan ini, sedjadjar dengan Rom 6:7, ialah: dibebaskan dari dosa semata-mata, Jesus hanja dapat dikuasai oleh dosa dalam arti, bahwa Ia dalam hidupNja sebagai manusia dibumi menderita segala akibat dosa manusia, chususnja dalam sengsara dan kematianNja, tetapi sesudah kebangkitanNja Ia bebas dari segala akibat dosa itu dan hidup setjara rohani dalam kemuliaan Allah.

Demikian manusia dalam permandian mendapat bagian dalam kematian dan kebangkitan Jesus, sehingga ia bebas dari perhambaan dosa, tetapi sebab itu pula harus hidup setjara rohani bagi Allah dan tidak mau mengabdi kepada dosa lagi.

(0.25) (1Raj 21:17) (full: DATANGLAH FIRMAN TUHAN KEPADA ELIA. )

Nas : 1Raj 21:17

Allah membenci ketidakadilan di kalangan umat-Nya. Karena kematian Nabot yang tidak bersalah, Elia bernubuat bahwa Ahab dan Izebel akan menderita (ayat 1Raj 21:17-29). Prinsip pembalasan dan keadilan Allah dilanjutkan ke zaman perjanjian yang baru. Misalnya, Paulus mengatakan bahwa "Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang"

(lihat cat. --> Kol 3:25).

[atau ref. Kol 3:25]

Umat Allah harus memperlakukan satu sama lain dengan adil, benar, dan penuh kemurahan (Mi 6:8; Kol 4:1; bd. Gal 6:7).

(0.25) (Ayb 4:7) (full: DI MANAKAH ORANG YANG JUJUR DIPUNAHKAN? )

Nas : Ayub 4:7

Teologi bahwa yang benar tidak akan binasa dan yang jahat akan dihukum adalah benar dari sudut pandangan kekekalan (lih. Gal 6:7; Ibr 10:13); pada akhirnya, keadilan akan dijalankan. Akan tetapi, di bumi ini, sering kali pembalasan adil justru tidak terjadi dan yang tidak bersalahlah yang menderita. Kegagalan untuk menyadari kebenaran ini menjadi kesalahan pokok dalam pikiran Elifas (mis. Mat 23:25; Luk 13:4-5; Yoh 9:1-3; 1Pet 2:19-20).

(0.25) (Ams 4:1) (full: DENGARKANLAH, HAI ANAK-ANAK, DIDIKAN SEORANG AYAH. )

Nas : Ams 4:1-4

Salomo telah belajar tentang jalan-jalan Allah dari ayahnya dan kini ia meneruskan pengarahan itu kepada anak-anaknya. Allah ingin agar kesalehan dan pengabdian sungguh-sungguh kepada jalan-jalan-Nya diajarkan terutama melalui pengajaran orang-tua dan teladan di rumah, dan bukan dengan mengalihkan tanggung jawab secara menyeluruh kepada program pendidikan gerejani (Ul 6:7;

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.25) (Yer 51:33) (full: SEDIKIT WAKTU LAGI AKAN DATANG WAKTU PANEN BAGINYA. )

Nas : Yer 51:33

Babel telah menabur benih-benih kekejaman, penyembahan berhala dan kebejatan; kini dia akan menuai panen hukuman Allah. Kita harus ingat bahwa dosa merupakan benih yang akhirnya akan menghasilkan panen besar yang dahsyat. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7).



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA