Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 15 dari 15 ayat untuk hebrew:08403 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.99800675675676) (Kej 35:9) (full: ALLAH MENAMPAKKAN DIRI PULA KEPADANYA. )

Nas : Kej 35:9-13

Setelah Yakub akhirnya kembali ke tanah perjanjian dan bersatu lagi dengan kehendak Allah, janji dari perjanjian Allah dengan Abraham (Kej 17:1-8) diperbaharui

(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.99800675675676) (Am 9:12) (full: SEGALA BANGSA. )

Nas : Am 9:12

Mesias akan memerintah atas semua bangsa, dan Israel akan menjadi berkat bagi mereka; ini merupakan penggenapan akhir dari perjanjian Allah dengan Abraham dan dengan Daud

(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN DAUD, dan

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.99800675675676) (Rm 9:11) (full: RENCANA ALLAH. )

Nas : Rom 9:11

Mengenai ulasan-ulasan tentang rencana Allah yang digenapi dalam Esau dan Yakub,

lihat art. ISRAEL DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH; dan

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...

bd. Kej 26:3-5.

(0.74850505405405) (Kej 17:8) (full: MILIKMU UNTUK SELAMA-LAMANYA. )

Nas : Kej 17:8

Tanah Kanaan dijanjian kepada Abraham dan keturunan lahiriahnya (Kej 12:7; 13:15; 15:7,18-21). Perjanjian itu bersifat "abadi" dari sudut pandangan Allah. Perjanjian itu hanya dapat dibatalkan oleh keturunan Abraham (Yes 24:5; Yer 31:32) sehingga pemilikan tanah itu tergantung pada ketaatan kepada Allah (ayat Kej 17:9;

lihat cat. --> Kej 17:1;

[atau ref. Kej 17:1]

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.74850505405405) (Kej 22:18) (full: KARENA ENGKAU MENDENGARKAN FIRMAN-KU. )

Nas : Kej 22:18

Karena ketaatan Abraham yang tulus dan sungguh-sungguh, yang ditunjukkan dengan kesediaannya untuk mengorbankan putranya, Abraham diberi tahu bahwa Allah akan melanjutkan perjanjian-Nya dengan-Nya

(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

"Keturunan" yang akhirnya akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa ialah Kristus Yesus (Gal 3:8,16,18;

lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

(0.74850505405405) (Yes 41:8) (full: YAKUB, YANG TELAH KUPILIH. )

Nas : Yes 41:8

Israel tidak perlu takut akan kebinasaan karena Allah telah memilih mereka sebagai saluran untuk melaksanakan janji penebusan yang diadakan-Nya dengan leluhur mereka. Melalui bangsa Israel akan datang baik Mesias maupun penyataan Allah yang tertulis, yang olehnya keselamatan akan datang kepada semua bangsa di bumi

(lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.74850505405405) (Yeh 16:60) (full: AKU AKAN MENGINGAT PERJANJIAN-KU. )

Nas : Yeh 16:60

Setelah Allah menghukum Yerusalem dan seluruh bangsa Israel, Ia akan mengingat kembali janji-Nya kepada Abraham (bd. Kej 17:7-8; Im 26:42;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...),

dan mengembalikan mereka ke tanah Kanaan dan persekutuan dengan Dia. "Perjanjian baru" yang diucapkan oleh Yeremia (Yer 31:31-34) dan Yehezkiel (Yeh 11:18-20; 36:26-28; 37:26-28) akan melibatkan pengorbanan dan kematian Yesus Kristus yang mendamaikan di salib.

(0.74850505405405) (Za 8:22) (full: MENCARI TUHAN SEMESTA ALAM. )

Nas : Za 8:22

Sukacita yang tak ada bandingan akan tiba ketika orang bukan Yahudi bergabung dengan orang Yahudi untuk mencari Tuhan di Yerusalem, karena Tuhan akan ada di situ (lih. Yeh 48:35); keadaan ini melukiskan penggenapan terakhir dari janji dalam perjanjian Abraham bahwa orang bukan Yahudi akan dibawa kepada Tuhan (Kej 12:3; Gal 3:8,26-29;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.62375418918919) (Kej 6:18) (full: DENGAN ENGKAU AKU AKAN MENGADAKAN PERJANJIAN-KU. )

Nas : Kej 6:18

Melalui perjanjian ini, Allah berjanji kepada Nuh bahwa ia akan selamat dari hukuman melalui air bah. Nuh menanggapi perjanjian Allah ini dengan percaya kepada Dia dan Firman-Nya (ayat Kej 6:13; Ibr 11:7). Imannya ditunjukkan dalam tanggapan "ketakutan kudus" (Ibr 11:7 -- versi Inggris NIV) dan tindakannya mempersiapkan dan memasuki bahtera itu (ayat Kej 6:22; 7:7;

lihat cat. --> 1Pet 3:21;

[atau ref. 1Pet 3:21]

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.62375418918919) (Kej 26:3) (full: AKU AKAN MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Kej 26:3-4

Allah menampakkan diri kepada Ishak dan menyalurkan kepadanya janji-janji yang diberikan-Nya kepada Abraham (Kej 12:1-3,7; 13:14-18; Kej 15:1-21; 17:1-8,15-22; 22:15-18). Seperti ayahnya, Ishak harus belajar hidup dengan janji-janji Allah. Bagian yang penting dari janji perjanjian itu adalah hubungan pribadi dengan Allah yang diungkapkan dalam kata-kata, "Aku akan menyertai engkau" (ayat Kej 26:24;

lihat cat. --> Kej 17:7;

[atau ref. Kej 17:7]

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

(0.62375418918919) (Ul 5:2) (full: PERJANJIAN. )

Nas : Ul 5:2

Keselamatan Israel merupakan suatu karunia ilahi yang diberikan sesuai dengan perjanjian Allah bahwa Ia akan mengangkat bangsa Israel sebagai anak-anak-Nya supaya memelihara dan memberkati mereka, sehingga mereka dapat tinggal lama di tanah yang diberikan Allah kepada mereka (Ul 4:40); sebagai tanggapan penuh syukur Israel diharapkan menerima Allah sebagai Tuhan mereka untuk disembah, dikasihi, dihormati, dan ditaati dalam iman yang hidup. Untuk pembahasan mengenai perjanjian Allah dengan Israel

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL;

dan

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...;

untuk pembahasan mengenai perjanjian yang mengikat orang percaya di dalam Kristus

lihat cat. --> Luk 22:20;

[atau ref. Luk 22:20]

lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.

(0.49900335135135) (Kej 15:6) (full: PERCAYALAH ABRAM ... MEMPERHITUNGKAN HAL ITU KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN. )

Nas : Kej 15:6

Untuk pertama kalinya iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab.

  1. 1) Di dalam PL, iman memiliki dua pengertian:
    1. (a) "percaya" atau "bergantung pada," dan
    2. (b) "taat" atau "kesetiaan." Jadi "percaya" (Ibr. _'aman_) berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram. Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap.
  2. 2) Allah melihat sikap hati Abram yang beriman dan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Istilah "kebenaran" berarti mempunyai hubungan yang benar dengan Allah dan kehendak-Nya (bd. Kej 6:9; Ayub 12:14 dst.). Lagi pula, Allah mengadakan perjanjian dengan Abram; dengan ini Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya (ayat Kej 15:1), keturunan yang banyak (ayat Kej 15:5), dan janji suatu negeri (ayat Kej 15:7;

    lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

  3. 3) Di bawah perjanjian yang baru, berkat Allah, hubungan benar dan persekutuan dengan Allah juga diterima melalui iman. Hal ini merupakan kebenaran yang mendasar dalam PB (Rom 4:3; Gal 3:6; Yak 2:23;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Demikianlah, Abraham menjadi "bapa semua orang percaya" (Rom 4:11).
(0.43662794594595) (Kej 17:1) (full: SEMBILAN PULUH SEMBILAN TAHUN. )

Nas : Kej 17:1

Abram kini berusia sembilan puluh sembilan tahun dan Sarai jauh melampaui usia yang mampu melahirkan anak. Tetapi tiga belas tahun setelah kelahiran Ismael dan dua puluh empat tahun setelah janji Allah yang pertama, Tuhan menampakkan diri kepada Abram dengan suatu berita dan sebuah tuntutan.

  1. 1) Allah menyatakan diri sebagai "Allah Yang Mahakuasa" (Ibr. _El Shaddai_), yang artinya bahwa Ia dapat melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagi Dia. Sebagai Allah Yang Mahakuasa, Ia dapat menggenapi semua janji-Nya ketika secara alami tidak mungkin digenapi lagi. Dengan demikian anak Abram yang dijanjikan itu akan lahir ke dalam dunia oleh suatu mukjizat (bd. ayat Kej 17:15-19; 35:11; Yes 13:6; Rom 4:19; Ibr 11:12).
  2. 2) Allah menuntut bahwa Abram berjalan di hadapan-Nya dengan tidak bercela (yaitu, mengabdi sepenuhnya untuk melaksanakan kehendak Allah). Sama seperti iman Abram diperlukan untuk menerima perjanjian Allah, demikian pula suatu usaha sungguh-sungguh untuk menyenangkan Allah dituntut bagi kesinambungan berkat-berkat perjanjian dengan Allah (bd. Kej 22:16-18). Iman Abram harus disertai ketaatan

    (lihat cat. --> Rom 1:5),

    [atau ref. Rom 1:5]

    jikalau tidak dia akan dinyatakan tak mampu berperan serta dalam maksud-maksud abadi Allah

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Dengan kata lain, semua janji dan mukjizat Allah hanya akan terjadi ketika umat-Nya berusaha untuk hidup tidak bercacat dan hati mereka tetap terarah kepada-Nya (bd. Kej 5:24; 6:9; Ul 13:4;

    lihat cat. --> Mat 17:20).

    [atau ref. Mat 17:20]

(0.37425254054054) (1Taw 1:1) (full: )

Penulis : Ezra (?)

Tema : Sejarah "Penebusan" Israel

Tanggal Penulisan: 450-420 SM

Latar Belakang

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

Tujuan

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

  1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
  2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
  3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

Survai

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

  1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
  2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

  1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
  2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
  3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
  4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
  5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

(0.37425254054054) (Mrk 1:15) (full: KERAJAAN ALLAH. )

Nas : Mr 1:15

Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:

  1. 1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka

    (lihat cat. --> Mat 21:43).

    [atau ref. Mat 21:43]

  2. 2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Luk 11:20).
  3. 3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yoh 3:3,5; Rom 14:17; Kol 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lih. Mr 1:27; 9:1; dan

    lihat art. KERAJAAN ALLAH

    untuk memperoleh uraian yang terinci mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
  4. 4) Kerajaan itu dalam perwujudannya. Inilah Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mazm 89:37-38; Yes 11:1-9; Dan 7:13-14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahy 20:4-6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1Kor 6:2-3; 2Tim 2:12; Wahy 2:26-27;

    lihat cat. --> Wahy 20:4).

    [atau ref. Wahy 20:4]

  5. 5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1-4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahy 21:12) dan PB (Wahy 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4; dan

    lihat cat. --> Wahy 21:1).

    [atau ref. Wahy 21:1]



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA