SABDAweb Yeh 18:2

"Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini ¹  di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? ^l 

“Apa yang kamu maksudkan dengan mengulang perumpamaan ini mengenai negeri Israel, yang isinya: ‘Para ayah makan anggur asam, dan gigi anak-anak menjadi ngilu?’”

SABDAweb Yeh 18:2

Apa sebabnya maka kamu pakai perbahasaan ini akan hal tanah Israel, katamu: Bahwa bapa-bapa sudah makan buah anggur yang belum masak, maka gigi anak-anaknya sudah jadi ngilu?

SABDAweb Yeh 18:2

"Mengapa peribahasa ini terus disebut-sebut di negeri Israel? 'Orang tua makan buah anggur yang asam rasanya, tetapi anak-anaklah yang ngilu giginya.'

"Apa yang terjadi denganmu sehingga kamu menggunakan peribahasa ini tentang tanah Israel, dengan mengatakan: Ayah-ayah memakan buah anggur asam dan gigi anak-anaknya yang menjadi ngilu?

"Apa maksud kalian mengucapkan pepatah ini di Tanah Israil: Ayah makan buah anggur mentah dan gigi anak-anaknya jadi ngilu?

‘Apakah maksud kamu mengucapkan pepatah ini di Tanah Israel: “Ayah makan buah anggur mentah dan gigi anak-anaknya yang berasa ngilu”?

SABDAweb Yeh 18:2

SABDAweb Yeh 18:2

SABDAweb Yeh 18:2

"Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini ¹  di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu? ^l 

SABDAweb Yeh 18:2

"Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan ¹  kata sindiran ini di tanah ²  Israel: Ayah-ayah ³  makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu?

Yeh 18:1-32 ¹

Nas : Yeh 18:1-32

Rupanya banyak orang Yahudi percaya bahwa mereka dihukum karena dosa-dosa para leluhur dan karena itu Allah tidak adil; mereka tidak sadar bahwa dosa-dosa mereka sendiri lebih parah daripada dosa para leluhur itu. Pasal ini mengajarkan kebenaran dasar bahwa setiap orang bertanggung jawab kepada Allah atas hidupnya sendiri, dan bahwa setiap orang yang terus-menerus berbuat dosa akan mati secara rohani dan menderita hukuman kekal.

Yeh 18:2-4 ²

Nas : Yeh 18:2-4

Kata sindiran ini mungkin berdasarkan pada Kel 20:5 dan Ul 5:9, yang keduanya mengajarkan bahwa anak-anak terpengaruh oleh dosa-dosa orang-tuanya; akan tetapi, Yehezkiel menjelaskan bahwa nas-nas ini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan bahwa anak-anak akan dihukum karena dosa orang-tua. Semua orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri dan ketidaksediaanya sendiri untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjalankan hidup yang benar (lih. ayat Yeh 18:4). Rasul Paulus menyatakan kembali prinsip ini dengan mengatakan, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rom 6:23).