Statistik	29 pasal, 942 ayat, 20.369 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Sejarah "Penebusan" Israel; Yehovah adalah Tuhan yang berdaulat.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Canaan, (including Hebron, Jerusalem)
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

1. I. Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
   
1. A. Adam Sampai Abraham
   (1Taw 1:1-27)
   
2. B. Abraham Sampai Yakub
   (1Taw 1:28-54)
   
3. C. Yakub Sampai Daud
   (1Taw 2:1-55)
   
4. D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
   (1Taw 3:1-24)
   
5. E. Silsilah Dua Belas Suku
   (1Taw 4:1-8:40)
   
6. F. Silsilah Kaum Sisa
   (1Taw 9:1-34)
   
1. 1. Suku-Suku yang Kembali
   (1Taw 9:1-9)
   
2. 2. Imam-Imam yang Kembali
   (1Taw 9:10-13)
   
3. 3. Suku Lewi yang Kembali
   (1Taw 9:14-34)
   
7. G. Silsilah Saul
   (1Taw 9:35-44)
   
2. II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
   (1Taw 10:1-29:30)
   
1. A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
   (1Taw 10:1-14)
   
2. B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
   (1Taw 11:1-12:40)
   
3. C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
   (1Taw 13:1-16:43)
   
4. D. Perjanjian Allah dengan Daud
   (1Taw 17:1-27)
   
5. E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
   (1Taw 18:1-20:8)
   
6. F. Sensus Daud yang Berdosa
   (1Taw 21:1-30)
   
7. G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
   (1Taw 22:1-19)
   
8. H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
   (1Taw 23:1-26:32)
   
9. I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
   (1Taw 27:1-34)
   
10. J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
    (1Taw 28:1-29:20)
    
11. K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
    (1Taw 29:21-30)
    

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa
Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19). Dengan cara bagaimana doa-doa Daud itu memberikan kepada kita suatu pola bagi doa-doa kita sendiri?

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu (misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan
Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22) dan lihatlah bagaimana Daud telah melakukan suatu kesalahan; bagaimana Daud menanggung segala akibatnya; pelajaran apa yang didapat oleh Daud, dan apa reaksinya, serta bagaimana pada akhirnya segala sesuatu berjalan dengan baik.

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan
Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19). Sebutkan bahaya yang menyangkut pembangunan dan prinsip-prinsip apa yang dapat diungkapkan dari masalah itu?

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan
Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1). Mengapa fakta ini ditekankan di sini, dan apa tujuan praktis dari doktrin mengenai pemilihan?

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai memberi
Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)? Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

Pembagian para penjaga pintu

Pembagian para penunggu pintu bait suci. Orang Lewi sebagai bendahara. Para pejabat lain dan para hakim.

26:1 Pembagian para penjaga pintu.
26:13 Pintu-pintu gerbangnya ditentukan berdasarkan undian.
26:20 Orang Lewi bertugas mengawasi perbendaharaan.
26:29 Para pengatur dan hakim.

Para penunggu pintu dan para pejabat lain di antara orang Lewi (26:1-32)

Allah, Meselemya, Zakharia, Supin, Hosa, Obed-Edom.

Abner, Allah, Amiel, Amram, Daud, Ebyasaf, Elam, Eliezer, Elihu, Elyoenai, Elzabad, Gad, Gersom, Gerson, Hasabya, Hebron, Hilkia, Hosa, Isakhar, Israel, Kenanya, Kish, Korah, Kore, Ladan, Lewi, Manasye, Merari, Meselemya, Musa, Ner, Netaneel, Obed, Obed-Edom, Otni, Parbar, Peuletai, Refael, Rehabya, Ruben, Sakhar, Samuel, Saul, Sebuel, Selemya, Selomit, Semakhya, Semaya, Simri, Supim, Tebalya, TUHAN, Uziel, Yaezer-Gilead, Yatniel, Yediael, Yehiel, Yeria, Yesaya, Yizhar, Yoab, Yoah, Yoel, Yohanan, Yoram, Yordan, Yozabad, Zakharia, Zebaja, Zeruya, Zetam, Zikhri

Apapun pekerjaan yang diberikan kepada manusia oleh Allah, Dia akan mendapati itu sesuai atau menjadikannya demikian. Semua pekerjaan bagi Allah adalah terhormat, dan berbahagialah orang yang setia dengan bagian yang ditentukan baginya.

Harta bait suci menggambarkan banyaknya yang ada di dalam rumah Bapa, cukup dan berlebih. Di dalam Kristus, Bait suci yang sejati, tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan dan kekayaan untuk memenuhi semua kebutuhan orang percaya.

Pasal 26 dari Kitab 1 Tawarikh mencatat kelompok-kelompok penjaga pintu gerbang Bait Suci. Mereka berasal dari keturunan Korah dan Merari. Mereka bertugas melayani di Bait TUHAN dan melempar undi untuk menentukan tugas mereka di pintu gerbang. Selain itu, pasal ini juga mencatat tanggung jawab keluarga-keluarga Lewi dalam mengelola perbendaharaan Bait Allah dan barang-barang kudus. Ada juga catatan mengenai keluarga-keluarga yang bertanggung jawab atas perbendaharaan yang dikuduskan oleh Raja Daud dan para pemimpin Israel. Pasal ini juga mencatat pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dari suku-suku Ruben, Gad, dan Manasye yang diangkat oleh Raja Daud untuk mengawasi urusan Allah dan urusan raja.

Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah Israel, terutama mengenai silsilah dan sejarah raja-raja Israel.

Pasal 26 dalam Kitab 1 Tawarikh berbicara tentang tugas dan tanggung jawab para pengawal pintu Bait Suci di Yerusalem. Ayat-ayat sebelumnya, khususnya dalam pasal 25, berbicara tentang tugas dan tanggung jawab para penyanyi dan musisi dalam ibadah di Bait Suci.

Secara historis, pasal ini memberikan gambaran tentang organisasi dan struktur Bait Suci pada masa itu. Pengawal pintu bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar Bait Suci, sementara penyanyi dan musisi bertugas memimpin ibadah dan memuji Allah.

Secara budaya, tugas-tugas ini mencerminkan pentingnya kekudusan dan keagungan Bait Suci bagi umat Israel. Mereka menghormati dan memuliakan tempat ibadah mereka dengan menjalankan tugas-tugas ini dengan penuh tanggung jawab.

Secara literatur, pasal ini memberikan informasi tentang struktur organisasi dan peran-peran yang ada dalam ibadah di Bait Suci. Hal ini juga menunjukkan pentingnya musik dan penyembahan dalam ibadah Israel.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya menjaga kekudusan dan ketertiban dalam ibadah. Pengawal pintu dan penyanyi/musisi adalah bagian dari pelayanan yang kudus dan penting dalam memuliakan Allah.

Dengan demikian, pasal 26 dari Kitab 1 Tawarikh memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab para pengawal pintu Bait Suci di Yerusalem, serta pentingnya musik dan penyembahan dalam ibadah Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 26:

1. Kelompok-kelompok penjaga pintu gerbang (ayat 1-19)
- Orang-orang Korah dan Merari yang bertugas sebagai penjaga pintu gerbang Bait Allah.
- Mereka melakukan undian untuk menentukan tugas masing-masing.

2. Perbendaharaan Bait Allah (ayat 20-28)
- Orang-orang Lewi bertanggung jawab atas perbendaharaan Bait Allah dan barang-barang kudus.
- Mereka mengawasi perbendaharaan yang dikuduskan oleh Raja Daud dan pemimpin-pemimpin Israel.

3. Pengatur dan hakim di luar Israel (ayat 29-32)
- Orang-orang Yizhar dan Hebron ditugaskan sebagai pengatur dan hakim di luar Israel.
- Mereka bertanggung jawab atas urusan-urusan Allah dan pelayanan bagi raja.

4. Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa (ayat 33-34)
- Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dari suku-suku Ruben, Gad, dan Manasye diangkat oleh Raja Daud untuk mengawasi urusan Allah dan raja.

Referensi:
- 1 Tawarikh 26:1-34

Orang-orang:
- Meselemya anak Kore (dari orang Korah)
- Zakharia, Yediael, Zebaja, Yatniel, Elam, Yohanan, dan Elyoenai (anak-anak Meselemya)
- Semaya, Yozabad, Yoah, Sakhar, Netaneel, Amiel, Isakhar, dan Peuletai (anak-anak Obed-Edom)
- Otni, Refael, Obed, dan Elzabad (anak-anak Semaya)
- Elihu dan Semakhya (saudara-saudara Semaya)
- Selemya (penjaga pintu gerbang, undian untuk gerbang timur)
- Hosa (anak-anak dan saudara-saudara Hosa)
- Simri (anak-anak Hosa dari keturunan Merari, kepala kelompok)
- Hilkia, Tebalya, dan Zakharia (anak-anak Hosa)
- Supim dan Hosa (hasil undian untuk gerbang barat dan gerbang Syalekhet)
- Yehiel (keturunan Gerson melalui Ladan, kepala kelompok)
- Zetam dan Yoel (keturunan Yehiel)
- Sebuel (keturunan Amram, kepala perbendaharaan)
- Rehabya, Yesaya, Yoram, Zikhri, dan Selomit (saudara-saudara Sebuel)
- Kenanya (keturunan Yizhar, pengatur dan hakim di luar Israel)
- Hasabya (dari orang Hebron, pengawas Israel di sisi barat Sungai Yordan)
- Yeria (dari orang Hebron, kepala orang Hebron)
- Pahlawan-pahlawan di Yaezer-Gilead (ditemukan di antara orang-orang Hebron, pengawas orang Ruben, orang Gad, dan setengah suku Manasye)Lokasi:
- Bait TUHAN
- Gerbang timur
- Gerbang utara
- Gerbang selatan
- Gudang perlengkapan
- Gerbang barat
- Gerbang Syalekhet
- Parbar
- Jalan raya

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 26:

1. Penjaga pintu gerbang: Pasal ini mencatat kelompok-kelompok penjaga pintu gerbang Bait Allah, termasuk keturunan Korah dan Merari.

2. Keturunan Obed-Edom: Pasal ini menyebutkan keturunan Obed-Edom, yang termasuk dalam kelompok penjaga pintu gerbang.

3. Perbendaharaan Bait Allah: Pasal ini mencatat tanggung jawab kelompok Lewi dalam mengelola perbendaharaan Bait Allah dan barang-barang kudus.

4. Keturunan Yizhar, Hebron, dan Uziel: Pasal ini menyebutkan keturunan-keturunan ini yang memiliki peran dan tanggung jawab tertentu dalam pelayanan Bait Allah.

5. Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa: Pasal ini juga mencatat adanya pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa di antara keturunan Hebron, yang diangkat oleh Raja Daud untuk mengawasi suku-suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari peran penjaga pintu gerbang dalam kehidupan beribadah di Bait Allah?
2. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip undian yang digunakan dalam penugasan tugas-tugas rohani dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Mengapa penting bagi kita untuk memiliki pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengelola perbendaharaan gereja atau tempat ibadah?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari keluarga-keluarga yang disebutkan dalam pasal ini tentang pentingnya keturunan dan warisan dalam melayani Allah?
2. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip kepemimpinan yang terlihat dalam pasal ini dalam konteks gereja atau komunitas kita?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari peran orang-orang Lewi dalam menjaga perbendaharaan dan barang-barang kudus di Bait Allah? Bagaimana hal ini relevan dengan peran gereja dalam mengelola sumber daya yang diberikan oleh umat?

Hal-hal menarik terkait Kitab 1 Tawarikh pasal 26:
1. Pasal ini memberikan gambaran tentang organisasi dan tugas-tugas yang terkait dengan penjaga pintu gerbang di Bait Allah.
2. Terdapat penekanan pada kebijaksanaan dan kegagahan para pemimpin dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
3. Pasal ini juga mencatat peran orang-orang Lewi dalam menjaga perbendaharaan dan barang-barang kudus di Bait Allah.
4. Terdapat penekanan pada pentingnya pemilihan dan pengaturan tugas-tugas rohani melalui undian.
5. Pasal ini juga mencatat peran orang-orang Hebron dalam mengawasi urusan Allah dan raja di antara suku-suku Israel.

Dari pasal 26 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Tanggung jawab dan pelayanan: Pasal ini mencatat tentang kelompok-kelompok penjaga pintu gerbang dan tanggung jawab mereka dalam melayani di Bait Allah. Mereka melempar undi untuk tugas-tugas mereka dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Dalam hidup kita, kita juga dipanggil untuk melayani dengan setia dan bertanggung jawab dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama.

2. Kehormatan dan penghargaan: Pasal ini juga mencatat tentang penghargaan yang diberikan kepada keluarga Obed-Edom dan keluarga-keluarga lainnya. Mereka diberkati oleh Allah dan dihormati karena kesetiaan dan keberhasilan mereka dalam pelayanan. Dalam hidup kita, ketika kita setia dan berusaha dengan baik dalam pelayanan kita, Allah akan memberkati kita dan memberikan penghargaan kepada kita.

3. Kerja sama dan kebersamaan: Pasal ini juga mencatat tentang kerja sama dan kebersamaan antara penjaga pintu gerbang. Mereka bekerja berdampingan dan saling mendukung satu sama lain dalam tugas mereka. Dalam hidup kita, kita juga perlu belajar bekerja sama dan saling mendukung dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang setia,
Terima kasih atas contoh-contoh pelayanan yang diberikan dalam pasal ini. Ajarilah kami untuk melayani dengan setia dan bertanggung jawab seperti kelompok penjaga pintu gerbang. Berkatilah kami dalam pelayanan kami dan berikanlah penghargaan kepada kami ketika kami setia dalam pelayanan kami. Ajarilah kami untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam pelayanan kami. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.