Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal
33 dalam Kitab Keluaran terjadi setelah peristiwa penyembahan anak lembu emas oleh bangsa Israel dan pengampunan yang diberikan oleh Allah melalui Musa.
Secara historis, pasal ini terjadi sekitar tahun 1446-1445 SM, ketika bangsa Israel sedang berada di padang gurun Sinai setelah keluar dari Mesir. Budaya pada saat itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan praktik agama Mesir, yang terlihat dalam peristiwa penyembahan anak lembu emas.
Dalam konteks literatur, pasal
33 ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan hubungan antara Allah dan bangsa Israel. Pasal-pasal sebelumnya menceritakan tentang perjanjian Allah dengan bangsa Israel di Gunung Sinai, termasuk pemberian hukum-hukum (Sepuluh Perintah) dan instruksi untuk membangun Kemah Pertemuan.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal
32 menceritakan tentang peristiwa penyembahan anak lembu emas oleh bangsa Israel saat Musa berada di atas gunung untuk menerima hukum-hukum dari Allah. Ketika Musa turun dari gunung dan melihat penyembahan tersebut, ia marah dan memecahkan loh batu yang berisi hukum-hukum Allah.
Pasal
33 dimulai dengan Allah memerintahkan bangsa Israel untuk melanjutkan perjalanan ke tanah yang dijanjikan, tetapi Ia tidak akan ikut bersama mereka karena kemurkaan-Nya terhadap mereka. Musa kemudian mendirikan Kemah Pertemuan di luar perkemahan sebagai tempat pertemuan dengan Allah.
Secara teologis, pasal ini menunjukkan kasih dan kemurahan hati Allah yang memberikan pengampunan kepada bangsa Israel meskipun mereka melakukan dosa besar dengan menyembah anak lembu emas. Musa berperan sebagai perantara antara Allah dan bangsa Israel, dan pasal ini menekankan pentingnya hubungan pribadi dengan Allah dalam ibadah dan komunikasi dengan-Nya.
Dengan demikian, latar belakang pasal
33 dari Kitab Keluaran mencakup konteks historis perjalanan bangsa Israel, pengaruh budaya Mesir, narasi literatur tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel, serta pesan teologis tentang pengampunan dan pentingnya hubungan pribadi dengan Allah.