Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Janji TUHAN diperbaharui

Jawaban Tuhan untuk doa Musa yang pertama. Perjanjian diperbarui. Keluarga Israel. Jabatan Musa diperbarui.

6:1 Allah memperbarui janji-Nya dengan nama-Nya Akulah TUHAN.
6:9 Musa sia-sia berusaha untuk menguatkan orang Israel.
6:10 Dia dan Harun diutus lagi menghadap Firaun.
6:14 Silsilah Ruben, Simeon, dan Lewi, yang berasal dari Musa dan Harun.
6:26 Sejarah dirangkum.

Pengutusan Musa (6:2-13)
Nenek moyang Musa dan Harun (6:14-27)
Musa menghadap Firaun (6:28--7:13)

Allah, Musa, Firaun.

Abiasaf, Abihu, Abraham, Allah, Aminadab, Amram, Asir, Eleazar, Eliseba, Elkana, Elsafan, Firaun, Gerson, Harun, Hebron, Henokh, Hezron, Ishak, Israel, Itamar, Kanaan, Karmi, Kehat, Korah, Lewi, Libni, Mahli, Merari, Mesir, Misael, Musa, Musi, Nadab, Nahason, Nefeg, Ohad, Palu, Pinehas, Putiel, Ruben, Saul, Simei, Simeon, Sitri, TUHAN, Uziel, Yakhin, Yakub, Yamin, Yemuel, Yizhar, Yokhebed, Zikhri, Zohar

Kebutuhan manusia yang sangat merupakan peluang Allah untuk menolong dan menyelamatkan. Perjanjian Allah seteguh kuasa dan kebenaran Allah dapat membuat itu terjadi dan kita bisa mengandalkan semua janji-Nya.

ay. 12. Rasa sedih/putus asa seringkali menjauhkan kita dari penghiburan yang merupakan hak kita di dalam Kristus dan kita berada di dalam pemahaman kita sendiri. Jika kita menuruti keresahan, kita kehilangan penghiburan dari Firman-Nya dan harus bersyukur jika kita tidak terhibur.

Dalam pasal 6 Kitab Keluaran, TUHAN berbicara kepada Musa dan memberitahukan rencana-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. TUHAN mengingat janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, bahwa Ia akan memberikan tanah Kanaan kepada keturunan mereka. Musa menyampaikan pesan ini kepada bangsa Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan karena patah semangat dan perbudakan yang berat. Musa juga meragukan kemampuannya untuk berbicara dengan Firaun, tetapi TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. Pasal ini juga mencatat silsilah beberapa kepala kaum Israel, termasuk keturunan Ruben, Simeon, Lewi, dan Harun.

Latar belakang dari pasal 6 Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 6 terjadi setelah Musa dan Harun menghadap Firaun untuk meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Firaun menolak permintaan mereka dan memperberat penderitaan orang Israel. Pasal ini mencatat bagaimana Allah menegaskan janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dan menghukum Firaun.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Mesir adalah sebuah kerajaan yang kuat dan bangsa Israel adalah budak di sana. Budaya Mesir pada saat itu dipenuhi dengan dewa-dewa dan praktik-praktik penyembahan yang berbeda. Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada bangsa Mesir melalui tanda-tanda dan mujizat-mujizat-Nya.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab, yang terdiri dari berbagai jenis literatur seperti narasi sejarah, hukum, puisi, dan nubuat. Pasal 6 adalah bagian dari narasi sejarah yang mencatat peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Konteks Teologis:
Pasal 6 menunjukkan karakter Allah yang setia dan kuasa-Nya untuk memenuhi janji-Nya. Allah menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang mengenal dan mengasihi bangsa Israel, dan Ia akan membebaskan mereka dari perbudakan. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah akan menghukum Firaun dan bangsa Mesir karena menindas bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa dan Harun telah menghadap Firaun dan meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel. Namun, Firaun menolak permintaan mereka dan memperberat penderitaan orang Israel. Allah kemudian berbicara kepada Musa dan menegaskan janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dan menghukum Firaun. Allah juga mengingatkan Musa tentang janji-janji-Nya kepada leluhur bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 6:

1. Allah menampakkan diri kepada Musa dan mengungkapkan identitas-Nya sebagai TUHAN yang Mahakuasa (Keluaran 6:2-3).
2. Allah mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub, serta mendengar erangan keturunan Israel yang diperbudak di Mesir (Keluaran 6:4-5).
3. Allah berjanji untuk membebaskan keturunan Israel dari perbudakan Mesir dan membawa mereka ke tanah Kanaan yang dijanjikan (Keluaran 6:6-8).
4. Musa menyampaikan pesan Allah kepada keturunan Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan karena patah semangat dan perbudakan yang berat (Keluaran 6:9).
5. Musa meragukan kemampuannya untuk meyakinkan Firaun karena keturunan Israel tidak mendengarkannya (Keluaran 6:12).
6. Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk mengeluarkan keturunan Israel dari Mesir (Keluaran 6:13).
7. Daftar kepala-kepala kaum keturunan Israel disebutkan, termasuk keturunan Ruben, Simeon, Lewi, dan Korah (Keluaran 6:14-25).
8. Harun dan Musa dipilih oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin keturunan Israel dan berbicara kepada Firaun (Keluaran 6:26-27).
9. Musa meragukan kemampuannya untuk berbicara dengan baik, tetapi TUHAN meyakinkannya bahwa Ia akan memberikan kata-kata yang harus diucapkan (Keluaran 6:30).

Referensi:
- Keluaran 6:2-3
- Keluaran 6:4-5
- Keluaran 6:6-8
- Keluaran 6:9
- Keluaran 6:12
- Keluaran 6:13
- Keluaran 6:14-25
- Keluaran 6:26-27
- Keluaran 6:30

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa
- Firaun
- Abraham
- Ishak
- Yakub
- Ketuunan Israel
- Henokh
- Palu
- Hezron
- Karmi
- Yemuel
- Yamin
- Ohad
- Yakhin
- Zohar
- Saul
- Lewi
- Gerson
- Kehat
- Merari
- Amram
- Yizhar
- Hebron
- Uziel
- Mahli
- Musi
- Yokhebed
- Korah
- Nefeg
- Zikhri
- Misael
- Elsafan
- Sitri
- Eliseba
- Aminadab
- Nadab
- Abihu
- Eleazar
- Itamar
- Asir
- Elkana
- Abiasaf
- Putiel
- Pinehas

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Mesir
- Tanah Kanaan

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "6" adalah sebagai berikut:

1. Firaun: Raja Mesir yang menindas bangsa Israel dan menjadi lawan utama dalam cerita keluar dari perbudakan.
2. TUHAN: Allah yang menyatakan diri-Nya kepada Musa dan memberikan perintah untuk membebaskan bangsa Israel.
3. Musa: Nabi yang dipilih oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka keluar dari Mesir.
4. Perjanjian: Kesepakatan antara TUHAN dan bangsa Israel untuk memberikan tanah Kanaan kepada mereka.
5. Kerja paksa: Perbudakan yang dialami oleh bangsa Israel di Mesir.
6. Milik: Janji TUHAN untuk memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel sebagai milik mereka.
7. Keturunan: Daftar nama-nama keturunan Israel yang menjadi kepala kaum mereka.
8. Harun: Saudara Musa yang menjadi juru bicara dalam berbicara dengan Firaun.
9. Mesir: Negeri di mana bangsa Israel diperbudak dan tempat di mana TUHAN akan membawa mereka keluar.
10. Bicara: Ketidakpercayaan Musa terhadap kemampuannya untuk berbicara dengan baik di hadapan Firaun.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari firman TUHAN kepada Musa mengenai perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub?
2. Bagaimana kita dapat melihat karakter Allah dalam firman-Nya kepada Musa?
3. Mengapa keturunan Israel tidak mau mendengarkan Musa? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?
4. Bagaimana Musa merespon perintah TUHAN untuk berbicara kepada Firaun? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa TUHAN memilih Musa dan Harun untuk menjadi pemimpin dalam memimpin keturunan Israel keluar dari Mesir?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari daftar keturunan Lewi yang disebutkan dalam pasal ini?
3. Bagaimana kita dapat melihat kasih dan kuasa Allah dalam janji-Nya kepada keturunan Israel?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pesan dari pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 6:
1. Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah mengingat janji-Nya kepada keturunan Israel dan berjanji untuk membebaskan mereka dari perbudakan Mesir.
2. Firman TUHAN kepada Musa menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada perjanjian-Nya.
3. Pasal ini juga menunjukkan tantangan dan keraguan yang dihadapi oleh Musa dalam melaksanakan tugas yang diberikan TUHAN kepadanya.
4. Daftar keturunan Lewi yang disebutkan dalam pasal ini menunjukkan struktur keluarga dan keturunan yang penting dalam sejarah keturunan Israel.
5. Pasal ini menggambarkan bagaimana Allah memilih dan mempersiapkan pemimpin untuk memimpin umat-Nya keluar dari perbudakan.

Dari pasal 6 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Nya. Allah telah menampakkan diri-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa (ayat :4" context="true" vsf="TB">3). Kita dapat mempercayai bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya dalam hidup kita.

2. Allah mendengar erangan dan memperhatikan penderitaan umat-Nya. Allah mengingat perjanjian-Nya dengan keturunan Israel dan berjanji untuk membebaskan mereka dari perbudakan (ayat :6-7" context="true" vsf="TB">5-6). Kita dapat yakin bahwa Allah peduli dan memperhatikan penderitaan kita, dan Dia akan membebaskan kita dari segala perbudakan dan kesulitan.

3. Allah memanggil dan memilih orang-orang yang tidak sempurna untuk melakukan tugas-Nya. Musa merasa tidak pandai bicara dan tidak yakin bahwa Firaun akan mendengarkannya (ayat :13" context="true" vsf="TB">12). Namun, Allah memilihnya dan memberikan kekuatan serta hikmat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-Nya. Kita juga dapat mempercayai bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan bagi kita untuk melaksanakan panggilan-Nya dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Bersyukur kepada Allah karena Dia adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Nya.
2. Memohon kepada Allah agar Dia mendengar erangan dan memperhatikan penderitaan kita, serta membebaskan kita dari segala perbudakan dan kesulitan.
3. Memohon kepada Allah agar Dia memberikan kekuatan dan hikmat bagi kita untuk melaksanakan panggilan-Nya dalam hidup kita, meskipun kita merasa tidak sempurna atau tidak mampu.

Contoh doa: "Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Mu. Kami memohon agar Engkau mendengar erangan kami dan memperhatikan penderitaan kami. Bebaskanlah kami dari segala perbudakan dan kesulitan yang kami hadapi. Berikanlah kami kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk melaksanakan panggilan-Mu dalam hidup kami, meskipun kami merasa tidak sempurna atau tidak mampu. Amin."