Dalam Keluaran pasal 6, Tuhan berfirman kepada Musa bahwa Ia akan membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir dengan kekuatan-Nya dan mengingat perjanjian-Nya dengan para leluhur mereka, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub. Tuhan menjanjikan bahwa Ia akan membawa mereka ke tanah Kanaan dan menjadi Allah mereka. Namun, ketika Musa menyampaikan pesan ini kepada orang Israel, mereka tidak mendengarkan karena putus asa akibat beban perbudakan yang berat.

Tuhan kemudian memerintahkan Musa untuk menghadap Firaun dan meminta agar orang Israel dibebaskan. Musa merasa ragu karena orang Israel sendiri tidak mendengarkannya, dan ia mengungkapkan ketidakpercayaannya akan kemampuannya berbicara. Meskipun demikian, Tuhan tetap mengutus Musa dan Harun untuk berbicara kepada Firaun dan memimpin orang Israel keluar dari Mesir. Pasal ini juga mencatat silsilah keluarga Musa dan Harun, menegaskan peran mereka dalam rencana pembebasan ini.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 6 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran Pasal 6

1. Konteks Historis: Kitab Keluaran ditulis dalam konteks bangsa Israel yang berada di Mesir sebagai budak. Mereka mengalami penindasan di bawah pemerintahan Firaun. Pasal 6 muncul setelah peristiwa di mana Musa dan Harun diutus oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel, tetapi mereka menghadapi penolakan dan kesulitan, yang membuat rakyat Israel semakin putus asa.

2. Konteks Budaya: Budaya Mesir kuno sangat terikat pada sistem kasta dan dewa-dewa. Firaun dianggap sebagai dewa dan memiliki kekuasaan absolut. Dalam konteks ini, pengumuman pembebasan oleh Tuhan melalui Musa adalah tantangan langsung terhadap kekuasaan Firaun dan kepercayaan masyarakat Mesir.

3. Konteks Literatur: Keluaran 6 berfungsi sebagai transisi dalam narasi pembebasan Israel. Di sini, Tuhan menguatkan janji-Nya kepada Israel dan menegaskan identitas-Nya sebagai Tuhan yang setia. Ini juga merupakan bagian dari struktur naratif yang lebih besar yang menunjukkan perlawanan terhadap penindasan dan penegasan identitas bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan.

4. Konteks Teologis: Pasal ini menekankan tema janji dan penebusan. Tuhan mengingat perjanjian-Nya dengan nenek moyang Israel (Abraham, Ishak, dan Yakub) dan berjanji untuk membebaskan mereka dari perbudakan. Ini menunjukkan sifat Tuhan yang setia dan berkomitmen terhadap umat-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 6, dalam Keluaran 5, Musa dan Harun telah meminta Firaun untuk membebaskan bangsa Israel, tetapi Firaun menolak dan malah memperberat beban kerja mereka. Rakyat Israel menjadi marah kepada Musa dan Harun karena situasi mereka semakin sulit. Dalam konteks ini, Keluaran 6 dimulai dengan Tuhan memberikan penguatan kepada Musa dan menjelaskan bahwa Ia akan melakukan apa yang telah dijanjikan, meskipun ada penolakan dari Firaun.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat bagaimana Keluaran 6 berfungsi sebagai titik balik dalam narasi pembebasan Israel dan menegaskan komitmen Tuhan terhadap umat-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 6 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pernyataan Diri Tuhan
  Tuhan memperkenalkan diri-Nya kepada Musa dan menegaskan identitas-Nya sebagai TUHAN yang telah berjanji kepada nenek moyang Israel. (Keluaran 6:2-3)

• Perjanjian dengan Nenek Moyang
  Tuhan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub untuk memberikan tanah Kanaan kepada keturunan mereka. (Keluaran 6:4)

• Janji Pembebasan
  Tuhan berjanji untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir dan mengangkat mereka sebagai umat-Nya. (Keluaran 6:6-7)

• Respon Orang Israel
  Meskipun Tuhan memberikan janji-Nya, orang Israel tidak mendengarkan Musa karena putus asa akibat perbudakan yang berat. (Keluaran 6:9)

• Perintah kepada Musa
  Tuhan memerintahkan Musa untuk pergi kepada Firaun dan meminta agar orang Israel dibebaskan dari Mesir. (Keluaran 6:11)

• Ketidakpercayaan Musa
  Musa meragukan kemampuannya untuk berbicara dan meyakinkan Firaun, menunjukkan keraguan dan ketidakpercayaan dirinya. (Keluaran 6:12)

• Keturunan Lewi
  Pasal ini mencatat silsilah keluarga Lewi, termasuk Musa dan Harun, yang akan memimpin pembebasan orang Israel. (Keluaran 6:16-20)

• Tugas Musa dan Harun
  Tuhan menegaskan bahwa Musa dan Harun adalah utusan-Nya untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir. (Keluaran 6:26-27)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari pembebasan, identitas Tuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh pemimpin dalam menjalankan perintah Tuhan.

Nama Orang

• Musa: Pemimpin yang diutus oleh Tuhan untuk membebaskan orang Israel.
• Firaun: Raja Mesir yang menahan orang Israel dalam perbudakan.
• Harun: Saudara Musa yang juga diutus untuk berbicara kepada Firaun.
• Abraham: Nenek moyang orang Israel yang menerima janji tanah Kanaan.
• Ishak: Nenek moyang orang Israel, anak Abraham.
• Yakub: Nenek moyang orang Israel, anak Ishak.
• Henokh: Anak Ruben, salah satu kepala kaum keluarga Israel.
• Palu: Anak Ruben.
• Hezron: Anak Ruben.
• Karmi: Anak Ruben.
• Yemuel: Anak Simeon, salah satu kepala kaum keluarga Israel.
• Yamin: Anak Simeon.
• Ohad: Anak Simeon.
• Yakhin: Anak Simeon.
• Zohar: Anak Simeon.
• Saul: Anak Simeon, anak seorang perempuan Kanaan.
• Gerson: Anak Lewi.
• Kehat: Anak Lewi.
• Merari: Anak Lewi.
• Libni: Anak Gerson.
• Simei: Anak Gerson.
• Amram: Ayah Musa dan Harun.
• Yokhebed: Istri Amram, ibu Musa dan Harun.
• Korah: Anak Yizhar.
• Nefeg: Anak Yizhar.
• Zikhri: Anak Yizhar.
• Misael: Anak Uziel.
• Elsafan: Anak Uziel.
• Sitri: Anak Uziel.
• Eliseba: Istri Harun, ibu Nadab, Abihu, Eleazar, dan Itamar.
• Nadab: Anak Harun.
• Abihu: Anak Harun.
• Eleazar: Anak Harun.
• Itamar: Anak Harun.
• Asir: Anak Korah.
• Elkana: Anak Korah.
• Abiasaf: Anak Korah.
• Pinehas: Anak Eleazar.

Nama Lokasi

• Mesir: Tempat di mana orang Israel diperbudak.
• Tanah Kanaan: Tanah yang dijanjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 6:

1. Tuhan

   • Merujuk kepada Allah yang berfirman kepada Musa dan menunjukkan kuasa-Nya.

2. Firaun

   • Raja Mesir yang diperintahkan untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan.

3. Perbudakan

   • Kondisi orang Israel yang mengalami penindasan di Mesir, menjadi fokus pembebasan.

4. Perjanjian

   • Janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub mengenai tanah Kanaan yang akan diberikan kepada keturunan mereka.

5. Pembebasan

   • Janji Tuhan untuk membebaskan orang Israel dari kerja paksa dan perbudakan.

6. Umat Tuhan

   • Identitas yang diberikan kepada orang Israel sebagai umat pilihan Allah.

7. Keturunan Lewi

   • Penyebutan garis keturunan Musa dan Harun, menunjukkan asal-usul mereka.

8. Panggilan Musa

   • Penugasan Tuhan kepada Musa untuk berbicara kepada Firaun dan memimpin orang Israel keluar dari Mesir.

9. Ketidakpercayaan

   • Keraguan Musa terhadap kemampuannya untuk berbicara dan memimpin, mencerminkan tantangan dalam misi yang diemban.

10. Hukuman

    • Tindakan Tuhan yang akan dilakukan terhadap Mesir sebagai bagian dari pembebasan orang Israel.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal ini, yaitu pembebasan orang Israel dari perbudakan dan penegasan identitas mereka sebagai umat Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengenalan Nama Tuhan: Dalam ayat 2-3, Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai "TUHAN" dan menjelaskan bahwa Dia belum menyatakan nama-Nya kepada para leluhur. Apa makna dari pengenalan nama Tuhan ini bagi Anda? Bagaimana hal ini mempengaruhi pemahaman Anda tentang hubungan Tuhan dengan umat-Nya?

2. Perjanjian dan Janji: Tuhan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub (ayat 4). Apa arti pentingnya perjanjian ini dalam konteks keselamatan dan pembebasan umat Israel? Bagaimana Anda melihat relevansi perjanjian ini dalam kehidupan Kristen saat ini?

3. Respon Orang Israel: Dalam ayat 9, dikatakan bahwa orang Israel tidak mendengarkan Musa karena putus asa. Bagaimana Anda mengatasi saat-saat putus asa dalam hidup Anda? Apa yang bisa kita pelajari dari reaksi mereka terhadap janji Tuhan?

4. Ketidakpercayaan Musa: Musa merasa tidak layak untuk berbicara kepada Firaun karena ia tidak petah lidah (ayat 12). Apa yang bisa kita pelajari tentang keraguan dan ketidakpercayaan dalam panggilan Tuhan? Bagaimana kita bisa mengatasi rasa tidak layak dalam melayani?

Pertanyaan Diskusi

1. Tangan yang Kuat: Dalam ayat 1, Tuhan menyatakan bahwa Firaun akan dipaksa untuk membiarkan orang Israel pergi dengan "tangan yang kuat." Apa yang Anda pahami tentang kekuasaan Tuhan dalam mengatasi rintangan? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam situasi sulit yang kita hadapi saat ini?

2. Peran Musa dan Harun: Apa yang dapat kita pelajari dari peran Musa dan Harun sebagai pemimpin dalam konteks pembebasan umat Israel? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip kepemimpinan mereka dalam komunitas kita?

3. Keturunan Lewi: Pasal ini mencantumkan silsilah keluarga Lewi. Mengapa penting untuk mencatat silsilah dalam konteks Alkitab? Apa relevansinya bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

4. Panggilan untuk Berbicara: Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada Firaun (ayat 11). Apa tantangan yang Anda hadapi ketika harus berbicara tentang iman Anda kepada orang lain? Bagaimana Anda bisa lebih berani dalam menyampaikan pesan Tuhan?

Hal-Hal Menarik

• Nama Tuhan: Pengenalan nama Tuhan sebagai "TUHAN" (YHWH) menunjukkan hubungan yang lebih intim dan pribadi dibandingkan dengan nama-Nama lain yang digunakan sebelumnya.

• Perjanjian: Keluaran 6 menekankan pentingnya perjanjian dalam sejarah keselamatan, yang menjadi tema sentral dalam Alkitab.

• Kepemimpinan: Keterlibatan Musa dan Harun sebagai pemimpin menunjukkan bahwa Tuhan seringkali memilih orang-orang yang merasa tidak layak untuk menjalankan rencana-Nya.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Keluaran pasal 6!

Dari Kitab Keluaran pasal 6, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Janji Tuhan yang Setia:

   • Tuhan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah setia pada janji-Nya. Kita dapat mempercayai bahwa Tuhan juga akan memenuhi janji-Nya dalam hidup kita.

2. Pentingnya Mendengarkan Suara Tuhan:

   • Meskipun orang Israel tidak mendengarkan Musa karena putus asa, Tuhan tetap berbicara dan memberikan arahan. Ini mengingatkan kita untuk tetap peka terhadap suara Tuhan, meskipun situasi kita sulit.

3. Keterbatasan Manusia:

   • Musa merasa tidak mampu berbicara dengan baik, tetapi Tuhan tetap memilihnya untuk memimpin. Ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat menggunakan kita meskipun kita merasa tidak layak atau tidak mampu. Keterbatasan kita tidak menghalangi rencana Tuhan.

4. Kepemimpinan dan Tanggung Jawab:

   • Musa dan Harun diutus untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan yang bertanggung jawab dan bagaimana kita dipanggil untuk memimpin dalam berbagai aspek kehidupan kita.

5. Kekuatan dalam Kesulitan:

   • Meskipun orang Israel mengalami penindasan, Tuhan berjanji untuk membebaskan mereka. Ini mengingatkan kita bahwa dalam masa-masa sulit, kita harus tetap berharap dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar.

Doa Terkait Pasal Keluaran 6:

1. Doa untuk Mempercayai Janji Tuhan: "Tuhan yang setia, terima kasih atas janji-janji-Mu yang tidak pernah gagal. Bantu aku untuk selalu mengingat dan mempercayai janji-Mu dalam hidupku, terutama saat aku menghadapi tantangan. Amin."

2. Doa untuk Mendengarkan Suara Tuhan: "Ya Tuhan, ajar aku untuk peka terhadap suara-Mu. Dalam kesibukan dan kesulitan hidup, bantu aku untuk mendengarkan dan mengikuti petunjuk-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kekuatan dalam Keterbatasan: "Tuhan, aku sering merasa tidak mampu dan tidak layak. Namun, aku percaya bahwa Engkau dapat menggunakan aku meskipun dalam keterbatasanku. Berikan aku keberanian untuk melangkah maju dan melayani sesuai dengan panggilan-Mu. Amin."

4. Doa untuk Kepemimpinan yang Bijaksana: "Tuhan, berikan aku hikmat dan keberanian dalam setiap tanggung jawab yang Engkau percayakan kepadaku. Bantu aku untuk menjadi pemimpin yang baik dan teladan bagi orang lain. Amin."

5. Doa untuk Harapan di Tengah Kesulitan: "Ya Tuhan, saat aku menghadapi masa-masa sulit, ingatkan aku akan kasih dan kuasa-Mu. Berikan aku harapan dan keyakinan bahwa Engkau akan membebaskan dan memulihkan hidupku. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 6:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: TUHAN berfirman kepada Musa tentang pembebasan orang Israel dari perbudakan di Mesir. TUHAN mengingat perjanjian-Nya dengan nenek moyang mereka dan berjanji untuk membebaskan mereka. Musa diutus untuk berbicara kepada Firaun, tetapi Musa merasa tidak mampu karena ketidakpetahan lidahnya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • TUHAN: Yang memberikan perintah dan janji kepada Musa.
  • Musa: Utusan TUHAN yang diutus untuk membebaskan orang Israel.
  • Harun: Saudara Musa yang juga diutus bersamanya.
  • Firaun: Raja Mesir yang diperintahkan untuk membebaskan orang Israel.
  • Orang Israel: Yang diperbudak dan dijanjikan pembebasan oleh TUHAN.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Tanah Mesir: Tempat di mana orang Israel diperbudak dan di mana Musa menerima perintah dari TUHAN.
  • Kanaan: Tanah yang dijanjikan kepada nenek moyang orang Israel.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pasal ini menggambarkan peristiwa yang terjadi setelah orang Israel berada di Mesir selama masa perbudakan, sebelum mereka dibebaskan. Waktu spesifik tidak disebutkan, tetapi ini adalah bagian dari kisah pembebasan yang lebih besar.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • TUHAN ingin membebaskan orang Israel dari perbudakan dan memenuhi perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. TUHAN ingin menunjukkan kuasa-Nya kepada Firaun dan orang Israel agar mereka mengenal-Nya sebagai Allah yang membebaskan.

6. How (Bagaimana)

• Proses Pembebasan:
  • TUHAN berencana untuk menggunakan Musa dan Harun untuk berbicara kepada Firaun dan meminta agar orang Israel dibebaskan. TUHAN juga berjanji untuk menebus mereka dengan tangan yang teracung dan hukuman-hukuman yang berat.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Kuantitas:
  • Pasal ini tidak memberikan angka spesifik, tetapi menyebutkan bahwa Musa dan Harun adalah utusan untuk seluruh orang Israel, yang merupakan kelompok besar yang diperbudak di Mesir.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 6!

Dalam pasal 6 Kitab Keluaran, TUHAN berbicara kepada Musa dan memberitahukan rencana-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. TUHAN mengingat janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, bahwa Ia akan memberikan tanah Kanaan kepada keturunan mereka. Musa menyampaikan pesan ini kepada bangsa Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan karena patah semangat dan perbudakan yang berat. Musa juga meragukan kemampuannya untuk berbicara dengan Firaun, tetapi TUHAN memerintahkan Musa dan Harun untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. Pasal ini juga mencatat silsilah beberapa kepala kaum Israel, termasuk keturunan Ruben, Simeon, Lewi, dan Harun.

Latar belakang dari pasal 6 Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 6 terjadi setelah Musa dan Harun menghadap Firaun untuk meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Firaun menolak permintaan mereka dan memperberat penderitaan orang Israel. Pasal ini mencatat bagaimana Allah menegaskan janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dan menghukum Firaun.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Mesir adalah sebuah kerajaan yang kuat dan bangsa Israel adalah budak di sana. Budaya Mesir pada saat itu dipenuhi dengan dewa-dewa dan praktik-praktik penyembahan yang berbeda. Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada bangsa Mesir melalui tanda-tanda dan mujizat-mujizat-Nya.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab, yang terdiri dari berbagai jenis literatur seperti narasi sejarah, hukum, puisi, dan nubuat. Pasal 6 adalah bagian dari narasi sejarah yang mencatat peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Konteks Teologis:
Pasal 6 menunjukkan karakter Allah yang setia dan kuasa-Nya untuk memenuhi janji-Nya. Allah menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang mengenal dan mengasihi bangsa Israel, dan Ia akan membebaskan mereka dari perbudakan. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah akan menghukum Firaun dan bangsa Mesir karena menindas bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa dan Harun telah menghadap Firaun dan meminta izin untuk membebaskan bangsa Israel. Namun, Firaun menolak permintaan mereka dan memperberat penderitaan orang Israel. Allah kemudian berbicara kepada Musa dan menegaskan janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dan menghukum Firaun. Allah juga mengingatkan Musa tentang janji-janji-Nya kepada leluhur bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 6:

1. Allah menampakkan diri kepada Musa dan mengungkapkan identitas-Nya sebagai TUHAN yang Mahakuasa (Keluaran 6:2-3).
2. Allah mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub, serta mendengar erangan keturunan Israel yang diperbudak di Mesir (Keluaran 6:4-5).
3. Allah berjanji untuk membebaskan keturunan Israel dari perbudakan Mesir dan membawa mereka ke tanah Kanaan yang dijanjikan (Keluaran 6:6-8).
4. Musa menyampaikan pesan Allah kepada keturunan Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan karena patah semangat dan perbudakan yang berat (Keluaran 6:9).
5. Musa meragukan kemampuannya untuk meyakinkan Firaun karena keturunan Israel tidak mendengarkannya (Keluaran 6:12).
6. Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk mengeluarkan keturunan Israel dari Mesir (Keluaran 6:13).
7. Daftar kepala-kepala kaum keturunan Israel disebutkan, termasuk keturunan Ruben, Simeon, Lewi, dan Korah (Keluaran 6:14-25).
8. Harun dan Musa dipilih oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin keturunan Israel dan berbicara kepada Firaun (Keluaran 6:26-27).
9. Musa meragukan kemampuannya untuk berbicara dengan baik, tetapi TUHAN meyakinkannya bahwa Ia akan memberikan kata-kata yang harus diucapkan (Keluaran 6:30).

Referensi:
- Keluaran 6:2-3
- Keluaran 6:4-5
- Keluaran 6:6-8
- Keluaran 6:9
- Keluaran 6:12
- Keluaran 6:13
- Keluaran 6:14-25
- Keluaran 6:26-27
- Keluaran 6:30

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa
- Firaun
- Abraham
- Ishak
- Yakub
- Ketuunan Israel
- Henokh
- Palu
- Hezron
- Karmi
- Yemuel
- Yamin
- Ohad
- Yakhin
- Zohar
- Saul
- Lewi
- Gerson
- Kehat
- Merari
- Amram
- Yizhar
- Hebron
- Uziel
- Mahli
- Musi
- Yokhebed
- Korah
- Nefeg
- Zikhri
- Misael
- Elsafan
- Sitri
- Eliseba
- Aminadab
- Nadab
- Abihu
- Eleazar
- Itamar
- Asir
- Elkana
- Abiasaf
- Putiel
- Pinehas

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Mesir
- Tanah Kanaan

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "6" adalah sebagai berikut:

1. Firaun: Raja Mesir yang menindas bangsa Israel dan menjadi lawan utama dalam cerita keluar dari perbudakan.
2. TUHAN: Allah yang menyatakan diri-Nya kepada Musa dan memberikan perintah untuk membebaskan bangsa Israel.
3. Musa: Nabi yang dipilih oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka keluar dari Mesir.
4. Perjanjian: Kesepakatan antara TUHAN dan bangsa Israel untuk memberikan tanah Kanaan kepada mereka.
5. Kerja paksa: Perbudakan yang dialami oleh bangsa Israel di Mesir.
6. Milik: Janji TUHAN untuk memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel sebagai milik mereka.
7. Keturunan: Daftar nama-nama keturunan Israel yang menjadi kepala kaum mereka.
8. Harun: Saudara Musa yang menjadi juru bicara dalam berbicara dengan Firaun.
9. Mesir: Negeri di mana bangsa Israel diperbudak dan tempat di mana TUHAN akan membawa mereka keluar.
10. Bicara: Ketidakpercayaan Musa terhadap kemampuannya untuk berbicara dengan baik di hadapan Firaun.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari firman TUHAN kepada Musa mengenai perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub?
2. Bagaimana kita dapat melihat karakter Allah dalam firman-Nya kepada Musa?
3. Mengapa keturunan Israel tidak mau mendengarkan Musa? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?
4. Bagaimana Musa merespon perintah TUHAN untuk berbicara kepada Firaun? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa TUHAN memilih Musa dan Harun untuk menjadi pemimpin dalam memimpin keturunan Israel keluar dari Mesir?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari daftar keturunan Lewi yang disebutkan dalam pasal ini?
3. Bagaimana kita dapat melihat kasih dan kuasa Allah dalam janji-Nya kepada keturunan Israel?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pesan dari pasal ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 6:
1. Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah mengingat janji-Nya kepada keturunan Israel dan berjanji untuk membebaskan mereka dari perbudakan Mesir.
2. Firman TUHAN kepada Musa menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada perjanjian-Nya.
3. Pasal ini juga menunjukkan tantangan dan keraguan yang dihadapi oleh Musa dalam melaksanakan tugas yang diberikan TUHAN kepadanya.
4. Daftar keturunan Lewi yang disebutkan dalam pasal ini menunjukkan struktur keluarga dan keturunan yang penting dalam sejarah keturunan Israel.
5. Pasal ini menggambarkan bagaimana Allah memilih dan mempersiapkan pemimpin untuk memimpin umat-Nya keluar dari perbudakan.

Dari pasal 6 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Nya. Allah telah menampakkan diri-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa (ayat :4" context="true" vsf="TB">3). Kita dapat mempercayai bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya dalam hidup kita.

2. Allah mendengar erangan dan memperhatikan penderitaan umat-Nya. Allah mengingat perjanjian-Nya dengan keturunan Israel dan berjanji untuk membebaskan mereka dari perbudakan (ayat :6-7" context="true" vsf="TB">5-6). Kita dapat yakin bahwa Allah peduli dan memperhatikan penderitaan kita, dan Dia akan membebaskan kita dari segala perbudakan dan kesulitan.

3. Allah memanggil dan memilih orang-orang yang tidak sempurna untuk melakukan tugas-Nya. Musa merasa tidak pandai bicara dan tidak yakin bahwa Firaun akan mendengarkannya (ayat :13" context="true" vsf="TB">12). Namun, Allah memilihnya dan memberikan kekuatan serta hikmat yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-Nya. Kita juga dapat mempercayai bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan bagi kita untuk melaksanakan panggilan-Nya dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Bersyukur kepada Allah karena Dia adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Nya.
2. Memohon kepada Allah agar Dia mendengar erangan dan memperhatikan penderitaan kita, serta membebaskan kita dari segala perbudakan dan kesulitan.
3. Memohon kepada Allah agar Dia memberikan kekuatan dan hikmat bagi kita untuk melaksanakan panggilan-Nya dalam hidup kita, meskipun kita merasa tidak sempurna atau tidak mampu.

Contoh doa: "Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang Mahakuasa dan setia kepada janji-Mu. Kami memohon agar Engkau mendengar erangan kami dan memperhatikan penderitaan kami. Bebaskanlah kami dari segala perbudakan dan kesulitan yang kami hadapi. Berikanlah kami kekuatan dan hikmat yang diperlukan untuk melaksanakan panggilan-Mu dalam hidup kami, meskipun kami merasa tidak sempurna atau tidak mampu. Amin."