Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal
7 dari Kitab Bilangan berbicara tentang persembahan-persembahan yang diberikan oleh para pemimpin suku-suku Israel pada saat mendirikan Kemah Pertemuan.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai, mereka sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan. Pada saat itu, mereka tinggal di sekitar Gunung Sinai dan sedang mempersiapkan diri untuk membangun Kemah Pertemuan, tempat ibadah yang portabel.
Dalam konteks budaya, persembahan-persembahan yang diberikan oleh para pemimpin suku-suku Israel merupakan bagian dari tradisi keagamaan mereka. Persembahan ini melibatkan berbagai macam barang seperti perak, emas, dan hewan ternak yang dipersembahkan sebagai tanda penghormatan kepada Allah.
Secara literatur, pasal
7 ini berisi daftar panjang persembahan-persembahan yang diberikan oleh masing-masing pemimpin suku. Daftar ini mencakup rincian yang sangat spesifik tentang jumlah dan jenis persembahan yang diberikan oleh setiap suku.
Dalam konteks teologis, persembahan-persembahan ini menunjukkan kesetiaan dan ketaatan suku-suku Israel kepada Allah. Mereka dengan sukarela memberikan persembahan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas berkat-berkat yang telah diterima dari Allah.
Sebelum pasal
7, terdapat peristiwa penting dalam Kitab Bilangan seperti pendaftaran suku-suku Israel, penunjukan dan tugas para Lewi, dan perintah untuk memurnikan perkemahan. Pasal
7 sendiri berfungsi sebagai catatan persembahan-persembahan yang diberikan oleh para pemimpin suku-suku Israel setelah Kemah Pertemuan didirikan.
Dengan demikian, pasal
7 dari Kitab Bilangan memberikan gambaran tentang pentingnya persembahan dan penghormatan kepada Allah dalam konteks perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan.