Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Yesus bahwa tidak ada satu pun batu di Bait Allah yang akan dibiarkan ada di atas batu yang lain?
2. Bagaimana kita dapat menghindari penyesatan yang dilakukan oleh orang-orang yang datang dalam nama Kristus?
3. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya dalam menghadapi peperangan, kelaparan, dan gempa bumi yang Yesus sebutkan sebagai awal dari penderitaan sakit melahirkan?
4. Bagaimana kita dapat tetap bertahan dan diselamatkan dalam menghadapi pelanggaran yang semakin bertambah dan kasih yang kebanyakan orang menjadi dingin?
5. Apa yang Yesus maksudkan dengan Injil Kerajaan yang akan diberitakan ke seluruh dunia sebagai kesaksian bagi semua bangsa?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat memahami dan mengaplikasikan peringatan Yesus tentang pembinasa keji yang akan berdiri di tempat suci?
2. Mengapa Yesus menyarankan agar orang-orang yang ada di Yudea melarikan diri ke pegunungan saat masa penderitaan besar?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan pohon ara tentang tanda-tanda kedatangan Yesus?
4. Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri dan tetap siap sedia dalam menghadapi kedatangan Yesus yang tidak kita ketahui waktunya?
5. Bagaimana kita dapat menjadi hamba yang setia dan bijaksana yang disukai oleh Tuhan?
Hal menarik terkait Matius 24:
1. Yesus memberikan peringatan tentang penyesatan dan munculnya nabi-nabi palsu pada akhir zaman. Bagaimana kita dapat mengenali dan menghindari penyesatan tersebut?
2. Yesus menggambarkan masa penderitaan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan ini?
3. Yesus menyatakan bahwa hanya Sang Bapa yang mengetahui hari dan waktunya. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya dalam menghadapi ketidakpastian kedatangan Yesus?
4. Yesus mengajarkan tentang pentingnya kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi kedatangan-Nya. Bagaimana kita dapat mempersiapkan diri dan tetap siap sedia?
5. Yesus menekankan pentingnya menjadi hamba yang setia dan bijaksana. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan ini dalam pelayanan kita sebagai orang percaya?