Dalam Pasal 8 Kitab Yohanes, Yesus mengajar di Bait Allah ketika para ahli Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang tertangkap berzina. Mereka menantang Yesus dengan pertanyaan apakah perempuan itu harus dihukum sesuai hukum Taurat. Yesus menjawab dengan bijak, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu." Setelah mendengar perkataan-Nya, para penuduh pergi satu per satu, dan Yesus tidak menghukum perempuan itu, melainkan menyuruhnya untuk tidak berbuat dosa lagi.

Selanjutnya, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "terang dunia" dan menjelaskan hubungan-Nya dengan Bapa. Ia menegaskan bahwa mereka yang tidak percaya kepada-Nya akan mati dalam dosa mereka. Yesus juga mengungkapkan bahwa Ia telah ada sebelum Abraham dan bahwa Bapa yang memuliakan-Nya. Meskipun banyak orang percaya kepada-Nya, orang-orang Yahudi tetap menolak dan menganggap-Nya kerasukan setan, yang berujung pada upaya mereka untuk melempari-Nya dengan batu, tetapi Yesus menghilang dari mereka.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 8 Kitab Yohanes, serta konteks yang relevan:

Latar Belakang Pasal 8 Kitab Yohanes

1. Konteks Historis:

   • Kitab Yohanes ditulis pada akhir abad pertama Masehi, kemungkinan antara tahun 90-100 M. Pada masa ini, komunitas Kristen sedang menghadapi tantangan dari pihak Yahudi dan Romawi. Ada ketegangan antara pengikut Yesus dan pemimpin agama Yahudi yang menolak klaim Yesus sebagai Mesias.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Yahudi, hukum Taurat sangat dihormati. Pasal 8 dimulai dengan peristiwa di mana seorang wanita yang dituduh berzina dibawa kepada Yesus. Ini mencerminkan nilai-nilai moral dan hukum yang ketat dalam masyarakat Yahudi pada waktu itu.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 8 berisi beberapa peristiwa penting, termasuk pengampunan wanita yang berzina dan pernyataan Yesus sebagai "Terang Dunia". Ini menunjukkan tema utama dalam Injil Yohanes, yaitu identitas Yesus dan misi-Nya sebagai penyelamat.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan kasih dan pengampunan Yesus, serta penegasan bahwa Dia adalah sumber kebenaran dan kehidupan. Ini juga menunjukkan kontras antara hukum dan kasih karunia.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 8, di pasal 7, Yesus menghadapi penolakan dan keraguan dari orang-orang di Yerusalem. Dia mengajar di Bait Allah selama perayaan Pondok Daun, dan banyak yang bingung tentang identitas-Nya. Beberapa orang percaya kepada-Nya, sementara yang lain meragukan dan menentang-Nya. Ini menciptakan ketegangan yang berlanjut ke pasal 8, di mana Yesus harus menghadapi tantangan lebih lanjut dari para pemimpin agama.

Kesimpulan

Pasal 8 Kitab Yohanes sangat penting dalam menggambarkan karakter Yesus sebagai pengampun dan sumber kebenaran, serta menyoroti konflik antara hukum dan kasih karunia dalam konteks masyarakat Yahudi pada waktu itu.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 8 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pengampunan dan Kasih Karunia
  Yesus menunjukkan sifat pengampunan-Nya kepada perempuan yang tertangkap berbuat zinah, menekankan pentingnya kasih karunia dan kesempatan untuk bertobat. (Yohanes 8:1-11)

• Kebenaran dan Kebebasan
  Yesus mengajarkan bahwa kebenaran-Nya akan memerdekakan orang-orang yang percaya kepada-Nya, menekankan hubungan antara kebenaran dan kebebasan spiritual. (Yohanes 8:31-32)

• Identitas Yesus sebagai Terang Dunia
  Yesus menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia, yang memberikan petunjuk dan kehidupan kepada umat manusia. (Yohanes 8:12)

• Kesaksian Yesus dan Bapa
  Yesus menjelaskan bahwa kesaksian-Nya tentang diri-Nya adalah benar karena Ia berbicara atas perintah Bapa yang mengutus-Nya. (Yohanes 8:18)

• Keberadaan dan Asal Usul Yesus
  Yesus menegaskan bahwa Ia berasal dari atas dan bukan dari dunia ini, menunjukkan keilahian-Nya dan asal usul-Nya yang ilahi. (Yohanes 8:23)

• Pentingnya Iman
  Yesus menekankan bahwa iman kepada-Nya adalah kunci untuk memperoleh hidup yang kekal dan menghindari kematian rohani. (Yohanes 8:24)

• Konflik dengan Orang Farisi
  Yesus berhadapan dengan orang-orang Farisi yang meragukan otoritas dan identitas-Nya, menunjukkan ketidakpahaman mereka tentang kebenaran. (Yohanes 8:13-19)

• Pernyataan tentang Abraham
  Yesus menyatakan bahwa Abraham bersukacita melihat hari-Nya, yang menunjukkan hubungan-Nya dengan tokoh penting dalam sejarah iman Israel. (Yohanes 8:56)

• Pernyataan Keberadaan Sebelum Abraham
  Yesus mengklaim keberadaan-Nya yang kekal dengan menyatakan bahwa Ia sudah ada sebelum Abraham, menegaskan keilahian-Nya. (Yohanes 8:58)

• Penolakan dan Penganiayaan
  Reaksi orang-orang Yahudi terhadap pernyataan Yesus menunjukkan penolakan mereka terhadap kebenaran dan keilahian-Nya, yang berujung pada ancaman kekerasan. (Yohanes 8:59)

Setiap topik ini mencerminkan tema sentral dari pasal ini, yaitu identitas Yesus, pengampunan, kebenaran, dan hubungan-Nya dengan umat manusia.

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang mengajar dan memberikan pengajaran.
• Perempuan yang berbuat zinah: Dihadirkan oleh ahli Taurat dan orang Farisi untuk dihakimi.
• Ahli-ahli Taurat: Kelompok yang membawa perempuan itu kepada Yesus untuk mencobai-Nya.
• Orang-orang Farisi: Kelompok religius yang berinteraksi dengan Yesus dan mempertanyakan-Nya.
• Orang-orang Yahudi: Kelompok yang berdialog dengan Yesus dan mempertanyakan identitas-Nya.
• Abraham: Tokoh penting dalam tradisi Yahudi yang disebut oleh Yesus dan orang-orang Yahudi.

Nama Lokasi

• Bukit Zaitun: Tempat di mana Yesus pergi sebelum mengajar di Bait Allah.
• Bait Allah: Tempat di mana Yesus mengajar dan berinteraksi dengan orang banyak dan para pemimpin agama.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yohanes pasal 8:

1. Yesus di Bait Allah

   • Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah, menunjukkan perannya sebagai pengajar dan pemimpin spiritual.

2. Perempuan yang berbuat zinah

   • Kasus perempuan yang tertangkap berbuat zinah menjadi ujian bagi Yesus, menyoroti tema penghakiman dan kasih.

3. "Barangsiapa tidak berdosa"

   • Pernyataan Yesus bahwa yang tanpa dosa boleh melempar batu, menekankan pentingnya introspeksi dan pengertian akan dosa.

4. Pengampunan

   • Yesus tidak menghukum perempuan itu, melainkan memerintahkan untuk tidak berbuat dosa lagi, menunjukkan kasih dan pengampunan.

5. "Akulah terang dunia"

   • Yesus menyatakan diri sebagai terang, menekankan bahwa mengikuti-Nya membawa kepada kehidupan yang benar.

6. Kesaksian Yesus

   • Yesus berbicara tentang kesaksian-Nya dan Bapa, menegaskan kebenaran dan otoritas-Nya.

7. Kematian dalam dosa

   • Yesus memperingatkan bahwa tanpa iman kepada-Nya, orang akan mati dalam dosa, menyoroti pentingnya iman.

8. Anak Manusia

   • Penyebutan Anak Manusia merujuk pada identitas-Nya dan momen penyaliban yang akan datang.

9. Kebenaran yang memerdekakan

   • Yesus mengajarkan bahwa kebenaran-Nya akan membebaskan orang dari belenggu dosa.

10. Hubungan dengan Abraham

    • Diskusi tentang keturunan Abraham menunjukkan konflik antara identitas fisik dan spiritual.

11. Iblis sebagai bapa

    • Yesus menyatakan bahwa mereka yang tidak mendengarkan firman Allah adalah anak-anak Iblis, menekankan perbedaan antara kebenaran dan kebohongan.

12. "Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada"

    • Pernyataan ini menegaskan keilahian Yesus dan keberadaan-Nya yang kekal.

13. Penolakan dan penganiayaan

    • Reaksi orang-orang Yahudi yang ingin melempari Yesus menunjukkan penolakan terhadap kebenaran yang Dia bawa.

Kata-kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal 8, termasuk penghakiman, pengampunan, kebenaran, dan identitas Yesus sebagai Mesias.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Yohanes pasal 8:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengertian Kasih dan Pengampunan: Apa yang dapat kita pelajari tentang kasih dan pengampunan dari tindakan Yesus terhadap perempuan yang tertangkap berbuat zinah? Bagaimana sikap Yesus ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?

2. Kedudukan Hukum dan Kasih: Dalam konteks hukum Taurat, bagaimana kita dapat memahami pernyataan Yesus bahwa "barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu"? Apa makna dari pernyataan ini bagi kita sebagai orang Kristen?

3. Identitas Yesus: Yesus menyatakan bahwa Ia adalah "terang dunia". Apa arti pernyataan ini bagi Anda? Bagaimana Anda dapat menerapkan konsep "terang" dalam kehidupan Anda sehari-hari?

4. Kepercayaan dan Kebebasan: Yesus mengatakan bahwa "kebenaran akan memerdekakan kamu". Apa yang Anda pahami tentang hubungan antara kebenaran, kepercayaan, dan kebebasan dalam konteks iman Kristen?

5. Hubungan dengan Bapa: Yesus menekankan pentingnya mengenal Bapa. Bagaimana Anda memahami hubungan pribadi Anda dengan Allah Bapa? Apa langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk lebih mengenal-Nya?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Hukum: Bagaimana pernyataan Yesus tentang tidak menghakimi orang berdosa berbeda dengan pandangan masyarakat saat ini tentang hukum dan keadilan? Apa yang bisa kita pelajari dari pendekatan Yesus?

2. Reaksi Orang Farisi: Mengapa orang-orang Farisi dan ahli Taurat begitu terfokus pada kesalahan perempuan itu? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap kritis dan penghakiman dalam komunitas kita?

3. Makna "Anak Manusia": Apa yang dimaksud Yesus ketika Ia berbicara tentang "Anak Manusia"? Mengapa pernyataan ini penting dalam konteks keselamatan dan pengenalan akan diri-Nya?

4. Konteks Sejarah: Bagaimana konteks sejarah dan budaya pada zaman Yesus mempengaruhi cara orang-orang Yahudi memahami ajaran-Nya? Apa relevansinya bagi kita saat ini?

5. Persepsi Terhadap Yesus: Mengapa orang-orang Yahudi sulit menerima identitas Yesus sebagai Mesias? Apa yang bisa kita pelajari tentang keraguan dan iman dari reaksi mereka?

Hal-Hal Menarik

• Tindakan Menulis di Tanah: Apa yang mungkin Yesus tulis di tanah saat Ia membungkuk? Mengapa tindakan ini menarik untuk dipertimbangkan dalam konteks pengajaran-Nya?

• Perbandingan dengan Kisah Lain: Bandingkan kisah ini dengan kisah lain dalam Injil yang menunjukkan pengampunan dan kasih, seperti kisah tentang anak yang hilang. Apa kesamaan dan perbedaan yang Anda temukan?

• Simbolisme Terang: Apa simbolisme dari "terang" dalam konteks kehidupan Kristen? Bagaimana kita dapat menjadi "terang" bagi orang lain di sekitar kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Yohanes pasal 8 dengan lebih baik!

Pasal 8 dari Kitab Yohanes mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari Yohanes 8

1. Kasih dan Pengampunan:

   • Yesus menunjukkan kasih dan pengampunan kepada perempuan yang tertangkap berzina. Dia tidak menghukum, tetapi memberi kesempatan untuk bertobat. Ini mengajarkan kita untuk tidak cepat menghakimi orang lain dan untuk selalu siap memberikan pengampunan.

2. Kesadaran Diri:

   • Ketika Yesus berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu," kita diingatkan untuk merenungkan kesalahan kita sendiri sebelum menghakimi orang lain. Ini mengajarkan pentingnya introspeksi dan kesadaran akan kelemahan kita.

3. Kebenaran dan Kebebasan:

   • Yesus menyatakan bahwa kebenaran akan memerdekakan kita. Ini mengingatkan kita untuk mencari kebenaran dalam hidup kita dan tidak terjebak dalam kebohongan atau dosa. Kebenaran membawa kepada kebebasan sejati.

4. Identitas dan Hubungan dengan Allah:

   • Yesus menegaskan bahwa Dia berasal dari Bapa dan memiliki hubungan yang intim dengan-Nya. Ini mengajak kita untuk memahami identitas kita sebagai anak-anak Allah dan pentingnya hubungan kita dengan-Nya.

5. Keberanian dalam Menghadapi Tantangan:

   • Yesus tidak takut menghadapi tantangan dan penolakan dari orang-orang Farisi. Kita diajarkan untuk berani berdiri di atas kebenaran, meskipun itu mungkin tidak populer atau diterima oleh orang lain.

Doa Terkait Yohanes 8

1. Doa untuk Pengampunan: "Tuhan yang penuh kasih, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah dosaku dan ajar aku untuk mengampuni orang lain seperti Engkau mengampuni aku. Bantu aku untuk tidak menghakimi, tetapi untuk menunjukkan kasih dan pengertian kepada sesama. Amin."

2. Doa untuk Kebijaksanaan dan Kesadaran Diri: "Ya Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan untuk melihat diriku sendiri dengan jujur. Ajar aku untuk mengenali kelemahanku dan untuk tidak cepat menghakimi orang lain. Bantu aku untuk hidup dalam kebenaran dan untuk mencari jalan-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kebebasan dalam Kebenaran: "Tuhan Yesus, aku bersyukur atas kebenaran-Mu yang memerdekakan. Bantu aku untuk hidup dalam kebenaran-Mu dan menjauhkan diri dari segala bentuk kebohongan dan dosa. Biarlah hidupku mencerminkan terang-Mu. Amin."

4. Doa untuk Hubungan yang Lebih Dekat dengan Allah: "Bapa yang di surga, aku ingin lebih mengenal Engkau dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan-Mu. Ajar aku untuk mendengar suara-Mu dan mengikuti petunjuk-Mu dalam hidupku. Amin."

5. Doa untuk Keberanian: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk berdiri di atas kebenaran dan untuk tidak takut menghadapi tantangan. Bantu aku untuk menjadi saksi-Mu di dunia ini, meskipun ada penolakan. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Yohanes pasal 8:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang Yesus yang mengajar di Bait Allah, pertemuan-Nya dengan seorang perempuan yang tertangkap berbuat zinah, dan dialog-Nya dengan orang-orang Farisi. Yesus menekankan pentingnya tidak menghakimi orang lain dan menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yesus: Mengajar dan memberikan pengertian tentang hukum dan kasih.
  • Perempuan yang berbuat zinah: Menjadi objek percobaan oleh ahli Taurat dan orang Farisi.
  • Ahli Taurat dan orang Farisi: Menguji Yesus dengan pertanyaan tentang hukum Taurat.
  • Orang-orang Yahudi: Menanggapi ajaran Yesus dan mempertanyakan identitas-Nya.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Bait Allah: Tempat Yesus mengajar dan berinteraksi dengan orang banyak.
  • Dekat perbendaharaan: Tempat di mana Yesus berbicara kepada orang banyak dan orang Farisi.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pagi-pagi benar: Ketika Yesus berada di Bait Allah dan mengajar.
  • Saat perayaan: Momen di mana Yesus berbicara kepada orang banyak dan orang Farisi.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan:
  • Mengajarkan kasih dan pengertian: Yesus ingin menunjukkan bahwa tidak ada yang berhak menghakimi orang lain karena semua orang berdosa.
  • Menegaskan identitas-Nya: Yesus ingin mengungkapkan bahwa Dia adalah Mesias dan terang dunia, serta mengajak orang untuk percaya kepada-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Metode:
  • Menggunakan pertanyaan: Yesus menjawab tantangan dengan pertanyaan yang menggugah kesadaran orang-orang Farisi.
  • Menulis di tanah: Tindakan Yesus yang misterius saat menghadapi tuduhan terhadap perempuan itu.
  • Pernyataan langsung: Yesus menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia dan menjelaskan hubungan-Nya dengan Bapa.

7. How Much (Seberapa)

• Dampak:
  • Banyak orang percaya kepada-Nya: Setelah mendengar ajaran-Nya, banyak yang mulai percaya kepada Yesus.
  • Pemisahan antara yang percaya dan tidak percaya: Dialog ini menyoroti perbedaan antara mereka yang menerima kebenaran dan yang menolak-Nya.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang isi dan konteks dari Yohanes pasal 8, serta mengajak kita untuk merenungkan ajaran Yesus tentang kasih, penghakiman, dan identitas-Nya sebagai Mesias.

Pasal 8 dari Kitab Yohanes menceritakan ketika Yesus pergi ke Bukit Zaitun dan kemudian datang ke Bait Allah. Di sana, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina untuk diuji Yesus. Mereka bertanya apakah perempuan itu harus dilempari dengan batu sesuai hukum Taurat. Yesus menjawab dengan bijaksana dan mengatakan bahwa orang yang tidak berdosa haruslah menjadi yang pertama melempar batu. Setelah itu, orang-orang mulai pergi satu per satu dan hanya Yesus dan perempuan itu yang tinggal. Yesus mengampuni perempuan itu dan meminta agar dia tidak berbuat dosa lagi. Yesus juga mengajar tentang diri-Nya sebagai terang dunia dan berbicara tentang hubungannya dengan Bapa-Nya. Orang-orang Yahudi yang tidak mengerti dan tidak percaya kepada-Nya mencoba mencari alasan untuk menyalahkan-Nya. Yesus menjelaskan bahwa Dia adalah Anak Manusia yang datang dari atas dan bahwa mereka yang mengikuti-Nya akan mengetahui kebenaran dan dibebaskan oleh-Nya. Orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya bertanya tentang kebebasan yang Dia tawarkan, tetapi mereka tidak memahami bahwa mereka adalah hamba dosa dan membutuhkan pembebasan-Nya. Yesus menjelaskan bahwa mereka harus tetap dalam firman-Nya untuk benar-benar menjadi murid-Nya. Mereka berdebat dengan Yesus tentang Abraham dan Yesus menyatakan bahwa Dia telah melihat Abraham. Orang-orang Yahudi yang marah mencoba melempari Yesus, tetapi Dia berhasil menyembunyikan diri dan meninggalkan Bait Allah.

Latar belakang dari pasal 8 Kitab Yohanes adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Pasal ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, sekitar tahun 30 Masehi. Yohanes adalah salah satu dari empat Injil yang menceritakan kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

2. Konteks Budaya: Yohanes ditulis dalam bahasa Yunani dan ditujukan kepada pembaca-pembaca Kristen pada waktu itu. Budaya Yahudi dan Romawi memiliki pengaruh yang signifikan dalam konteks budaya di mana pasal ini ditulis.

3. Konteks Literatur: Yohanes adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil-injil ini menceritakan kehidupan Yesus dan ajaran-Nya. Pasal 8 adalah bagian dari narasi yang menggambarkan pelayanan Yesus dan interaksi-Nya dengan orang-orang pada waktu itu.

4. Konteks Teologis: Yohanes memiliki fokus teologis yang kuat, dengan penekanan pada keilahian Yesus sebagai Anak Allah dan penebusan dosa melalui iman kepada-Nya. Pasal 8 menggambarkan Yesus sebagai "terang dunia" dan "pintu domba" yang memberikan keselamatan kepada umat-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa peristiwa penting. Misalnya, dalam pasal 7, Yesus mengajar di Bait Allah dan menimbulkan perdebatan di antara orang-orang Yahudi. Dia juga berbicara tentang air hidup yang akan mengalir dari dalam diri orang yang percaya kepada-Nya. Pasal 8 dimulai dengan peristiwa perempuan yang tertangkap basah berzinah, yang dibawa kepada Yesus untuk dihukum. Ini adalah latar belakang dari peristiwa yang terjadi dalam pasal 8.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yohanes pasal 8:

1. Yesus mengampuni perempuan yang berbuat zina (Yohanes 8:1-11)
- Yesus menunjukkan belas kasihan dan pengampunan kepada perempuan yang kedapatan berbuat zina.
- Ayat referensi: Yohanes 8:3-11

2. Yesus adalah terang dunia (Yohanes 8:12)
- Yesus menyatakan diri-Nya sebagai terang dunia yang memberikan petunjuk dan kehidupan.
- Ayat referensi: Yohanes 8:12

3. Yesus bersaksi tentang diri-Nya dan Bapa-Nya (Yohanes 8:13-18)
- Yesus menjelaskan hubungan-Nya dengan Bapa dan bahwa kesaksian-Nya adalah benar.
- Ayat referensi: Yohanes 8:13-18

4. Yesus mengajarkan tentang kebebasan dalam kebenaran (Yohanes 8:31-36)
- Yesus mengajarkan bahwa hanya dengan tetap dalam firman-Nya, seseorang dapat menjadi murid-Nya dan mengenal kebenaran yang membebaskan.
- Ayat referensi: Yohanes 8:31-36

5. Perdebatan tentang keturunan Abraham (Yohanes 8:37-59)
- Yesus berbicara tentang hubungan-Nya dengan Abraham dan bahwa Dia adalah Anak Manusia yang telah ada sebelum Abraham.
- Ayat referensi: Yohanes 8:37-59

6. Percobaan orang-orang Yahudi untuk melempari Yesus (Yohanes 8:59)
- Orang-orang Yahudi marah dengan pernyataan Yesus dan mencoba melempari-Nya, tetapi Yesus berhasil menyembunyikan diri dan meninggalkan Bait Allah.
- Ayat referensi: Yohanes 8:59

Orang-orang:
- Yesus
- Ahli-ahli Taurat
- Orang-orang Farisi
- Perempuan yang kedapatan berbuat zina
- Bapa (disebut oleh Yesus)Lokasi:
- Bukit Zaitun
- Bait Allah
- Perbendaharaan

Kata kunci dalam Kitab Yohanes pasal 8 adalah sebagai berikut:

1. Yesus pergi ke Bukit Zaitun dan datang ke Bait Allah untuk mengajar.
2. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina.
3. Mereka mencoba mencobai Yesus dengan pertanyaan tentang hukum Taurat terhadap perempuan tersebut.
4. Yesus menulis di tanah dan berkata bahwa orang yang tidak berdosa harus melempari perempuan itu dengan batu.
5. Orang-orang mulai pergi satu per satu setelah mendengar perkataan Yesus.
6. Yesus mengampuni perempuan itu dan menyuruhnya untuk tidak berbuat dosa lagi.
7. Yesus menyatakan bahwa Ia adalah terang dunia dan bahwa setiap orang yang mengikutinya akan memiliki terang hidup.
8. Orang-orang Farisi meragukan kesaksian Yesus tentang diri-Nya sendiri.
9. Yesus menjelaskan bahwa kesaksian-Nya adalah benar karena Ia dikirim oleh Bapa-Nya.
10. Orang-orang bertanya kepada Yesus tentang Bapa-Nya.
11. Yesus menjelaskan bahwa jika mereka mengenal-Nya, mereka juga akan mengenal Bapa-Nya.
12. Yesus mengatakan bahwa Ia akan pergi dan mereka tidak dapat mengikutinya.
13. Orang-orang Yahudi bingung dengan perkataan Yesus dan mengira Ia akan bunuh diri.
14. Yesus menjelaskan bahwa Ia berasal dari atas dan bukan dari dunia ini.
15. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa, tetapi jika Anak membebaskan mereka, mereka benar-benar bebas.
16. Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun.
17. Yesus menjelaskan bahwa mereka ingin membunuh-Nya karena ajaran-Nya tidak diterima oleh mereka.
18. Yesus mengatakan bahwa Abraham tidak melakukan hal itu dan mereka hanya melakukan apa yang dilakukan oleh bapak mereka sendiri.
19. Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka memiliki satu Bapa, yaitu Allah.
20. Yesus menjelaskan bahwa jika Allah adalah Bapa mereka, mereka akan mengasihi-Nya.
21. Yesus mengatakan bahwa mereka berasal dari bapak mereka, yaitu setan, dan ingin melakukan keinginan-keinginan bapak mereka.
22. Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa Yesus kerasukan roh jahat.
23. Yesus menjelaskan bahwa Ia tidak kerasukan roh jahat, tetapi menghormati Bapa-Nya.
24. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang menuruti firman-Nya tidak akan pernah melihat kematian.
25. Orang-orang Yahudi mengklaim bahwa Abraham dan para nabi telah mati dan bertanya kepada Yesus siapa diri-Nya.
26. Yesus menjelaskan bahwa Bapa-Nya yang memuliakan-Nya dan bahwa Ia mengenal Bapa-Nya.
27. Yesus mengatakan bahwa sebelum Abraham ada, Ia sudah ada.
28. Orang-orang Yahudi mencoba melempari Yesus dengan batu, tetapi Ia menyembunyikan diri dan meninggalkan Bait Allah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Yohanes pasal 8:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Yesus terhadap perempuan yang kedapatan berbuat zina? Bagaimana sikap-Nya berbeda dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi?
2. Mengapa Yesus menulis di tanah ketika ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mencoba mencobai-Nya? Apa yang mungkin ditulis-Nya?
3. Mengapa orang-orang mulai pergi satu per satu setelah Yesus mengatakan, "Orang yang tidak berdosa di antara kalian hendaklah dia menjadi yang pertama melempar perempuan ini dengan batu"? Apa yang membuat mereka merasa tidak berdosa?
4. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "Aku adalah terang dunia"? Bagaimana hal ini berkaitan dengan pengampunan-Nya terhadap perempuan yang berbuat zina?
5. Mengapa orang-orang Farisi tidak percaya kepada kesaksian Yesus tentang diri-Nya sendiri? Apa yang membuat mereka meragukan-Nya?
6. Bagaimana Yesus menjelaskan hubungan-Nya dengan Bapa-Nya? Mengapa orang-orang Yahudi tidak mengerti apa yang Ia katakan?
7. Mengapa orang-orang Yahudi menganggap Yesus kerasukan roh jahat? Apa yang membuat mereka meragukan-Nya sebagai Mesias?
8. Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "Jika Aku memuliakan diri-Ku sendiri, kemuliaan-Ku itu tidak ada artinya; Bapa-Kulah yang memuliakan Aku"? Bagaimana hal ini mencerminkan hubungan-Nya dengan Bapa-Nya?
9. Bagaimana reaksi orang-orang Yahudi ketika Yesus mengatakan bahwa Ia telah melihat Abraham sebelum Abraham ada? Mengapa pernyataan ini begitu kontroversial bagi mereka?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi titik awal untuk refleksi pribadi atau diskusi kelompok tentang pesan dan pengajaran yang terkandung dalam pasal 8 Kitab Yohanes.

Dari pasal 8 Kitab Yohanes, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pengampunan: Yesus menunjukkan kasih dan pengampunan kepada perempuan yang kedapatan berbuat zina. Dia tidak menghukumnya, tetapi mengajaknya untuk berhenti berbuat dosa. Kita juga diajarkan untuk mengampuni orang lain dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berubah.

2. Keadilan: Yesus menunjukkan keadilan dalam menghadapi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang mencoba menjebak-Nya. Dia menegaskan bahwa hanya orang yang tidak berdosa yang berhak menghukum, dan Dia sendiri tidak menghukum perempuan tersebut. Kita juga diajarkan untuk berlaku adil dan tidak memaksakan hukuman kepada orang lain.

3. Kebenaran: Yesus menyatakan bahwa Dia adalah terang dunia dan bahwa setiap orang yang mengikutinya akan memiliki terang hidup. Kita diajarkan untuk hidup dalam kebenaran dan mengikuti ajaran-Nya agar kita tidak berjalan dalam kegelapan.

4. Kebebasan: Yesus mengajarkan bahwa jika kita tetap dalam firman-Nya, kita akan benar-benar menjadi murid-Nya dan mengenal kebenaran yang akan membebaskan kita. Kita diajarkan untuk hidup dalam kebebasan dari dosa dan menjadi hamba Allah yang setia.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk pengampunan: Memohon pengampunan kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan dan meminta-Nya memberikan kemampuan kepada kita untuk mengampuni orang lain.

2. Doa untuk keadilan: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat berlaku adil dalam segala hal dan tidak memaksakan hukuman kepada orang lain. Meminta-Nya memberikan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi yang memerlukan keadilan.

3. Doa untuk hidup dalam kebenaran: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat hidup dalam kebenaran-Nya dan mengikuti ajaran-Nya dengan setia. Meminta-Nya memberikan kekuatan dan pengertian untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

4. Doa untuk kebebasan: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat hidup dalam kebebasan dari dosa dan menjadi hamba-Nya yang setia. Meminta-Nya memberikan kekuatan untuk tetap berpegang pada firman-Nya dan mengenal kebenaran yang membebaskan kita.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Analisis Yohanes 8 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang konfrontasi antara Yesus dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka mencoba menjebak Yesus dengan membawa seorang perempuan yang tertangkap basah berzina. Yesus menanggapi dengan bijaksana dan penuh kasih, menantang mereka untuk memeriksa hati mereka sendiri. Selanjutnya, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "terang dunia" dan terlibat dalam perdebatan teologis yang mendalam tentang identitas dan asal-usul-Nya.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Yesus, ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, dan seorang perempuan yang tertangkap basah berzina.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada pagi hari di Bait Allah.

Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Bait Allah, dimulai di dekat Bukit Zaitun.

Why (Mengapa): Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin menjebak Yesus dan mencari alasan untuk menyalahkan-Nya. Yesus ingin mengungkapkan kebenaran tentang diri-Nya dan menantang pemahaman mereka tentang hukum dan Allah.

How (Bagaimana):

• Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mencoba menjebak Yesus dengan menggunakan hukum Taurat tentang perzinahan.
• Yesus menanggapi dengan kebijaksanaan dan kasih, menantang mereka untuk memeriksa hati mereka sendiri sebelum menghakimi orang lain.
• Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "terang dunia" dan terlibat dalam perdebatan teologis yang mendalam tentang identitas dan asal-usul-Nya.
• Yesus menantang pemahaman mereka tentang Allah dan hubungan mereka dengan Abraham.
• Orang-orang Yahudi menolak ajaran Yesus dan bahkan mencoba melempari-Nya dengan batu.

Kesimpulan: Yohanes 8 adalah pasal yang kaya akan makna, menunjukkan otoritas dan kasih Yesus, serta menantang kita untuk memeriksa hati kita sendiri dan mencari kebenaran.