Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Orang Lumpuh disembuhkan

Orang lumpuh disembuhkan di dekat pintu gerbang Bait Allah.

3:1 Petrus mengajar orang banyak yang datang melihat orang lumpuh disembuhkan,
3:12 menyatakan bahwa kesembuhan itu bukan karena kuasa atau kesucian Yohanes sendiri, tetapi oleh Allah, dan Anak-Nya Yesus, dan melalui iman kepada nama-Nya;
3:13 mencela mereka karena menyalibkan Yesus;
3:17 mereka melakukannya karena ketidaktahuan mereka, dan karenanya menggenapi apa yang dikatakan oleh Allah, dan Kitab Suci,
3:19 dia menasihati mereka agar bertobat dan percaya memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan menerima keselamatan dalam diri Yesus yang sama.

Petrus menyembuhkan orang lumpuh (3:1-10)
Khotbah Petrus di Serambi Salomo (3:11-26)

Allah, Yesus, Petrus, Yohanes, orang lumpuh, Abraham, Ishak, Yakub, Pilatus, Musa, Samuel.

Abraham, Allah, Bait Allah, Ishak, Israel, Kristus, Mesias, Musa, Nazaret, Petrus, Pilatus, Salomo, Samuel, Tuhan, Yakub, Yesus, Yohanes

Tangan yang mengasihi, diulurkan oleh manusia yang dipenuhi Roh Kudus, di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit, penuh dengan kuasa untuk mengangkat manusia ke surga. Kesembuhan dari Kristus terlihat oleh semua orang - karenanya biarlah manusia mengetahui bahwa Dia yang disalibkan tidak lain adalah Penguasa Hidup.

ay. 15. Mereka membiarkan seorang pembunuh, penghancur kehidupan, dan berencana untuk menghabisi Juruselamat, perancang kehidupan. Namun Allah membangkitkan Dia dari kematian, membuktikan bahwa dalam permusuhan melawan Yesus, mereka artinya sedang menentang Allah. Ajaran Yesus Kristus karena itu diteguhkan, dan celaan akan penderitaan-Nya ditepis.

Pada Kisah Para Rasul pasal 3, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada waktu jam doa dan bertemu dengan seorang lumpuh yang meminta sedekah. Petrus berkata kepadanya, "Aku tidak mempunyai perak atau emas, tetapi yang aku miliki akan kuberikan kepadamu. Dalam nama Kristus Yesus orang Nazaret itu, bangun dan berjalanlah!" Petrus memegang tangan lumpuh itu dan membantunya berdiri. Lumpuh tersebut menjadi kuat dan mulai berjalan serta memuji Allah. Orang banyak yang melihat hal ini menjadi takjub dan kagum. Petrus kemudian menyampaikan kepada mereka bahwa kekuatan ini datang melalui iman dalam nama Yesus dan mengajak mereka untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 3 berisi tentang peristiwa penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Bait Allah di Yerusalem.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, para pengikut-Nya, yang kemudian disebut sebagai rasul, mulai mengajar dan melakukan mujizat-mujizat di antara orang-orang Yahudi. Mereka juga mengalami penganiayaan dari pihak berwenang Yahudi.

Latar belakang budaya dari pasal ini adalah Yerusalem merupakan pusat kehidupan agama dan politik orang Yahudi pada waktu itu. Pintu Bait Allah adalah tempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang untuk beribadah.

Latar belakang literatur dari pasal ini adalah Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai lanjutan dari Injil Lukas dan menceritakan perkembangan gereja perdana.

Latar belakang teologis dari pasal ini adalah peristiwa penyembuhan ini menunjukkan kuasa dan otoritas yang diberikan oleh Yesus kepada rasul-rasul-Nya untuk melakukan mujizat-mujizat. Hal ini juga menunjukkan bahwa gereja perdana didirikan di atas dasar iman kepada Yesus Kristus.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus turun atas rasul-rasul dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda-beda. Setelah itu, Petrus memberikan khotbah yang kuat kepada orang-orang Yahudi dan banyak yang bertobat dan dibaptis. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat bahwa rasul-rasul melakukan mujizat-mujizat dan mengajar dengan penuh kuasa.

Dalam konteks ini, pasal 3 menceritakan tentang penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Bait Allah. Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang dan Petrus menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan tentang Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya. Penyembuhan ini menjadi bukti nyata akan kuasa dan otoritas Yesus yang masih bekerja melalui rasul-rasul-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 3:

1. Penyembuhan orang lumpuh (ayat 1-10)
- Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang laki-laki lumpuh sejak lahir di pintu gerbang Bait Allah.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:1-10

2. Kuasa dalam nama Yesus (ayat 6)
- Petrus menyatakan bahwa ia tidak memiliki perak atau emas, tetapi ia memiliki kuasa dalam nama Yesus untuk menyembuhkan orang lumpuh.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:6

3. Kesaksian tentang Yesus (ayat 12-16)
- Petrus menyampaikan kesaksian tentang Yesus kepada orang banyak yang terkejut dengan penyembuhan orang lumpuh.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:12-16

4. Panggilan untuk bertobat (ayat 19)
- Petrus mengajak orang banyak untuk bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:19

5. Nubuat tentang Yesus dalam Alkitab (ayat 22-24)
- Petrus mengutip nubuat-nubuat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Kristus akan menderita dan bahwa orang yang tidak mendengarkan-Nya akan dilenyapkan.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:22-24

6. Berkat melalui Yesus (ayat 25-26)
- Petrus mengingatkan orang banyak bahwa mereka adalah keturunan dari para nabi dan bahwa Allah telah mengutus Yesus untuk memberkati mereka.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:25-26

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Petrus
- Yohanes
- Laki-laki yang lumpuh sejak dalam kandungan ibunya

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Bait Allah
- Pintu Gerbang Indah
- Gerbang Indah Bait Allah
- Serambi Salomo

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang pergi ke Bait Allah dan melakukan mujizat penyembuhan pada seorang lumpuh.

2. Lumpuh: Seorang laki-laki yang lumpuh sejak dalam kandungan ibunya.

3. Bait Allah: Tempat ibadah umat Yahudi di Yerusalem.

4. Pintu Gerbang Indah: Salah satu pintu gerbang Bait Allah tempat orang lumpuh tersebut diletakkan untuk meminta sedekah.

5. Sedekah: Permintaan bantuan materi kepada orang-orang yang akan masuk ke Bait Allah.

6. Nama Kristus Yesus: Petrus menyembuhkan orang lumpuh dengan kuasa dan otoritas Kristus Yesus.

7. Serambi Salomo: Tempat di Bait Allah di mana orang banyak berkumpul setelah melihat mujizat penyembuhan.

8. Allah Abraham, Ishak, dan Yakub: Allah yang dipercayai oleh nenek moyang orang Israel.

9. Yesus: Hamba Allah yang dipilih dan diserahkan oleh orang Israel kepada Pilatus untuk disalibkan.

10. Iman: Keyakinan dalam nama Yesus yang memberikan kesehatan sempurna kepada orang lumpuh.

11. Bertobat: Mengubah pikiran dan tindakan yang salah menjadi hidup yang benar.

12. Musa: Nabi yang telah meramalkan kedatangan seorang nabi seperti dirinya dari antara saudara-saudara Israel.

13. Para nabi: Orang-orang yang telah memberitakan tentang hari-hari ini, termasuk penggenapan nubuat tentang Yesus.

14. Perjanjian: Perjanjian Allah dengan nenek moyang Israel, khususnya dengan Abraham, untuk memberkati semua keturunannya.

15. Keturunan: Orang-orang Israel yang merupakan keturunan dari para nabi dan perjanjian Allah.

16. Kejahatan: Tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah.

17. Mujizat: Tindakan luar biasa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes dalam menyembuhkan orang lumpuh.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 3:

1. Apa yang menarik perhatianmu dari kisah ini? Mengapa?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Petrus dan Yohanes dalam menyembuhkan orang lumpuh ini?
3. Mengapa Petrus menekankan bahwa penyembuhan ini terjadi dalam nama Yesus Kristus?
4. Bagaimana reaksi orang banyak terhadap penyembuhan ini? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka?
5. Apa yang dikatakan Petrus kepada orang banyak setelah penyembuhan ini? Mengapa pesan ini penting?
6. Bagaimana kisah ini menggambarkan kuasa dan kemuliaan Allah?
7. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman dan pertobatan?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara tindakan orang banyak dan tindakan Petrus dan Yohanes dalam kisah ini?
9. Bagaimana kisah ini menghubungkan dengan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias?
10. Bagaimana kisah ini menginspirasi dan memotivasi kita sebagai orang percaya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kisah Para Rasul Pasal 3.

Dari pasal 3 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kekuatan dalam Nama Yesus: Petrus menyembuhkan seorang lumpuh dengan kuasa nama Yesus. Hal ini mengajarkan kita bahwa kekuatan dan kuasa ada dalam nama Yesus. Kita dapat memohon dan mengandalkan nama-Nya dalam segala situasi hidup kita.

2. Kebangkitan Kristus: Petrus mengingatkan orang-orang Israel tentang kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ini mengajarkan kita bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar iman kita sebagai orang percaya. Kita dapat hidup dengan penuh harapan dan keyakinan karena Kristus telah bangkit.

3. Pertobatan dan Pengampunan dosa: Petrus mengajak orang-orang untuk bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka agar dosa-dosa mereka dihapuskan. Ini mengajarkan kita pentingnya pertobatan dan pengampunan dosa dalam hidup kita. Kita perlu selalu bersedia untuk bertobat dan memohon pengampunan kepada Allah.

4. Mendengarkan Firman Allah: Petrus mengingatkan orang-orang Israel bahwa mereka harus mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan oleh nabi yang dijanjikan oleh Allah. Ini mengajarkan kita pentingnya mendengarkan dan mematuhi Firman Allah dalam hidup kita. Firman Allah adalah petunjuk dan pedoman bagi kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kekuatan dalam nama Yesus untuk menghadapi segala tantangan dan kesulitan dalam hidup kita.
2. Memohon pengertian dan kebijaksanaan untuk memahami dan menerapkan Firman Allah dalam hidup kita.
3. Memohon pertobatan dan pengampunan dosa agar kita dapat hidup dalam kebenaran dan kesucian di hadapan Allah.
4. Memohon kekuatan iman dan harapan yang diberikan oleh kebangkitan Kristus.
5. Memohon kasih dan belas kasihan Allah agar kita dapat hidup dalam kasih dan pengampunan kepada sesama.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengerti dan menerapkan Firman Allah.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan model pertanyaan 5W+1H untuk Kisah Para Rasul Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada waktu jam doa.
- Mereka bertemu dengan seorang laki-laki lumpuh yang meminta sedekah di pintu gerbang Bait Allah.
- Petrus menyembuhkan laki-laki tersebut dalam nama Yesus Kristus.
- Laki-laki tersebut berjalan, melompat-lompat, dan memuji Allah.
- Orang banyak terkejut dan berlari ke serambi Salomo.
- Petrus berbicara kepada orang banyak tentang Yesus dan mengajak mereka bertobat.

2. Who (Siapa):
- Petrus dan Yohanes
- Seorang laki-laki lumpuh sejak lahir
- Orang banyak di Bait Allah

3. Where (Di mana):
- Di Bait Allah, tepatnya di pintu gerbang yang disebut Pintu Gerbang Indah dan serambi Salomo.

4. When (Kapan):
- Kisah ini terjadi pada waktu jam doa, yaitu pada jam kesembilan.

5. Why (Mengapa):
- Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah untuk berdoa.
- Laki-laki lumpuh meminta sedekah.
- Petrus menyembuhkan laki-laki tersebut untuk memuliakan Yesus dan mengajak orang banyak bertobat.

6. How (Bagaimana):
- Petrus dan Yohanes melihat laki-laki lumpuh dan berkata kepadanya, "Lihat kami."
- Petrus menyembuhkan laki-laki tersebut dengan memegang tangannya dan berkata, "Dalam nama Kristus Yesus orang Nazaret itu, bangun dan berjalanlah!"
- Laki-laki tersebut berdiri, berjalan, melompat-lompat, dan memuji Allah.
- Orang banyak terkejut dan berlari ke serambi Salomo.
- Petrus berbicara kepada orang banyak tentang Yesus, mengajak mereka bertobat, dan mengingatkan mereka tentang nubuat-nubuat dalam Alkitab.