Pada Kisah Para Rasul pasal 3, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah untuk berdoa dan bertemu dengan seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir, yang meminta sedekah di Gerbang Indah. Petrus, setelah menatapnya, berkata bahwa ia tidak memiliki emas atau perak, tetapi dalam nama Yesus Kristus, ia menyuruh orang itu untuk berjalan. Dengan kuasa nama Yesus, orang itu sembuh, berdiri, dan mulai berjalan serta memuji Allah, menarik perhatian banyak orang yang mengenalnya sebagai pengemis.

Petrus kemudian menjelaskan kepada kerumunan bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kuasa atau kesalehan mereka, tetapi melalui iman dalam nama Yesus. Ia mengingatkan mereka bahwa mereka telah menolak Yesus, yang adalah Mesias, dan menyerukan mereka untuk bertobat agar dosa mereka dihapuskan. Petrus menegaskan bahwa nubuat-nubuat para nabi tentang Mesias yang menderita telah digenapi, dan bahwa melalui Yesus, semua bangsa akan diberkati.

Berikut adalah latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 3, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Latar Belakang Kisah Para Rasul Pasal 3

1. Konteks Historis:

   • Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63 M. Buku ini mencatat perkembangan awal gereja Kristen setelah kebangkitan Yesus.
   • Pasal 3 terjadi di Yerusalem, di mana para rasul, terutama Petrus dan Yohanes, aktif memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, masyarakat Yahudi sangat terikat pada tradisi dan hukum Taurat. Mereka sering berkumpul di Bait Allah untuk beribadah dan berdoa.
   • Penyakit dan cacat fisik dianggap sebagai tanda kutukan atau dosa, sehingga orang-orang yang sakit sering kali terpinggirkan.

3. Konteks Literatur:

   • Kisah Para Rasul ditulis dengan gaya naratif yang menggambarkan tindakan dan pengajaran para rasul. Pasal 3 berfokus pada mukjizat penyembuhan yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes, yang menunjukkan kuasa Tuhan melalui mereka.
   • Pasal ini juga menghubungkan peristiwa penyembuhan dengan penginjilan, di mana Petrus menjelaskan bahwa nama Yesus yang menyembuhkan orang yang lumpuh.

4. Konteks Teologis:

   • Pasal ini menekankan tema kuasa Yesus dan pentingnya iman. Penyembuhan orang lumpuh bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga simbol dari keselamatan yang ditawarkan melalui Kristus.
   • Petrus mengajak orang-orang untuk bertobat dan percaya kepada Yesus, menunjukkan bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 3, di pasal 2, kita melihat peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus dicurahkan kepada para rasul. Mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa dan banyak orang bertobat setelah mendengar khotbah Petrus. Ini menandai awal dari gereja Kristen dan menunjukkan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan para pengikut Kristus.

Dengan latar belakang ini, pasal 3 melanjutkan tema tentang kuasa Yesus dan misi gereja untuk memberitakan Injil kepada semua orang, dimulai dengan mukjizat yang menarik perhatian banyak orang di Yerusalem.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 3 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penyembuhan Orang Lumpuh
  Kejadian penyembuhan seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir oleh Petrus dan Yohanes menunjukkan kuasa nama Yesus Kristus dalam melakukan mujizat. (Kisah Para Rasul 3:1-8)

• Pentingnya Iman
  Iman dalam nama Yesus menjadi kunci untuk kesembuhan orang lumpuh, menekankan bahwa kepercayaan kepada Kristus adalah sumber kekuatan. (Kisah Para Rasul 3:16)

• Pemberitaan Injil
  Petrus menggunakan kesempatan setelah mujizat untuk memberitakan Injil kepada orang banyak, menjelaskan siapa Yesus dan pentingnya pertobatan. (Kisah Para Rasul 3:12-19)

• Pengenalan Yesus sebagai Mesias
  Petrus menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, yang harus menderita dan dibangkitkan, sesuai dengan nubuat para nabi. (Kisah Para Rasul 3:18-21)

• Panggilan untuk Bertobat
  Petrus menyerukan kepada orang banyak untuk bertobat agar dosa mereka dihapuskan dan menerima kelegaan dari Tuhan. (Kisah Para Rasul 3:19)

• Perjanjian dengan Nenek Moyang
  Menyebutkan perjanjian Allah dengan Abraham dan bagaimana melalui keturunannya semua bangsa akan diberkati, menunjukkan rencana keselamatan Allah. (Kisah Para Rasul 3:25)

• Nubuat tentang Nabi yang Akan Datang
  Mengutip nubuat Musa tentang seorang nabi yang akan dibangkitkan, menekankan pentingnya mendengarkan dan mengikuti ajaran Yesus. (Kisah Para Rasul 3:22-23)

Topik-topik ini mencerminkan inti dari pesan Injil dan pentingnya iman serta pertobatan dalam kehidupan orang percaya.

Nama Orang

• Petrus: Salah satu rasul Yesus yang menjadi pemimpin awal gereja.
• Yohanes: Sahabat dan rekan Petrus, juga seorang rasul Yesus.
• Orang lumpuh: Seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir dan disembuhkan oleh Petrus.
• Pilatus: Gubernur Romawi yang memerintahkan penyaliban Yesus.
• Yesus Kristus: Tokoh sentral dalam iman Kristen, disebut sebagai Hamba Allah.
• Abraham: Nenek moyang bangsa Israel, disebut dalam konteks perjanjian Allah.
• Ishak: Putra Abraham, disebut sebagai bagian dari nenek moyang bangsa Israel.
• Yakub: Cucu Abraham, juga disebut sebagai nenek moyang bangsa Israel.
• Samuel: Nabi yang disebut dalam konteks nubuat.
• Musa: Nabi yang diacu dalam nubuat tentang seorang nabi yang akan datang.

Nama Lokasi

• Bait Allah: Tempat ibadah bagi umat Yahudi di Yerusalem.
• Gerbang Indah: Pintu gerbang di Bait Allah tempat orang lumpuh diletakkan untuk meminta sedekah.
• Serambi Salomo: Tempat di Bait Allah di mana orang banyak berkumpul setelah mujizat terjadi.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 3:

1. Petrus dan Yohanes

   • Tokoh utama yang melakukan mujizat dan menyampaikan pesan Injil.

2. Bait Allah

   • Tempat ibadah yang menjadi latar kejadian, menunjukkan pentingnya konteks keagamaan.

3. Laki-laki lumpuh

   • Simbol dari ketidakberdayaan dan kebutuhan akan pertolongan, yang menjadi objek mujizat.

4. Gerbang Indah

   • Lokasi spesifik di Bait Allah, menandakan tempat di mana orang-orang berkumpul dan meminta sedekah.

5. Mujizat penyembuhan

   • Tindakan Petrus yang menyembuhkan orang lumpuh dengan nama Yesus, menunjukkan kuasa Allah.

6. Nama Yesus Kristus

   • Sumber kuasa yang digunakan Petrus untuk menyembuhkan, menekankan pentingnya iman dalam nama-Nya.

7. Kesaksian

   • Petrus memberikan kesaksian tentang Yesus, menekankan kebangkitan-Nya dan peran-Nya sebagai Mesias.

8. Pertobatan

   • Seruan untuk bertobat sebagai respons terhadap kesalahan dan ketidaktahuan, menunjukkan jalan menuju pengampunan.

9. Nabi yang dijanjikan

   • Referensi kepada nubuat tentang Mesias yang harus menderita, menghubungkan peristiwa dengan nubuat Perjanjian Lama.

10. Perjanjian dengan Abraham

    • Menyiratkan bahwa keselamatan dan berkat Allah diperuntukkan bagi semua bangsa melalui keturunan Abraham.

11. Waktu kelegaan

    • Janji akan pemulihan dan pengharapan bagi umat Allah, menandakan masa depan yang lebih baik.

12. Keselamatan

    • Tema sentral dari pengajaran Petrus, menekankan pentingnya iman kepada Yesus untuk mendapatkan keselamatan.

Kata kunci ini mencerminkan inti dari pasal 3 dalam Kisah Para Rasul, yang berfokus pada mujizat, kesaksian, dan panggilan untuk bertobat.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 3:

Pertanyaan Refleksi

1. Keajaiban Penyembuhan: Apa makna dari penyembuhan orang lumpuh dalam konteks iman Anda? Bagaimana Anda melihat kuasa Yesus bekerja dalam hidup Anda atau orang-orang di sekitar Anda?

2. Sikap Petrus dan Yohanes: Mengapa Petrus dan Yohanes memilih untuk tidak memberikan uang kepada orang yang meminta sedekah, tetapi malah memberikan penyembuhan? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap mereka dalam menghadapi kebutuhan orang lain?

3. Pentingnya Nama Yesus: Dalam ayat 6, Petrus menyebutkan nama Yesus sebagai sumber kekuatan. Apa arti nama Yesus bagi Anda secara pribadi? Bagaimana Anda mengandalkan nama-Nya dalam kehidupan sehari-hari?

4. Tanggapan Orang Banyak: Bagaimana reaksi orang banyak terhadap mujizat yang terjadi? Apa yang bisa kita pelajari tentang bagaimana orang merespons tindakan Tuhan dalam hidup mereka?

5. Panggilan untuk Bertobat: Dalam ayat 19, Petrus menyerukan kepada orang-orang untuk bertobat. Apa arti pertobatan bagi Anda, dan bagaimana Anda menerapkannya dalam hidup Anda?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Iman dalam Penyembuhan: Bagaimana iman berperan dalam penyembuhan yang terjadi? Apakah Anda percaya bahwa iman dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan spiritual seseorang?

2. Konteks Sosial dan Ekonomi: Apa yang bisa kita pelajari tentang konteks sosial dan ekonomi orang lumpuh tersebut? Bagaimana kita dapat membantu mereka yang berada dalam situasi serupa di zaman sekarang?

3. Nubuat dan Penggenapan: Petrus mengutip nubuat dari nabi-nabi sebelumnya. Bagaimana Anda melihat hubungan antara nubuat dalam Perjanjian Lama dan penggenapan dalam Perjanjian Baru?

4. Kesaksian Pribadi: Bagaimana Anda dapat menjadi saksi bagi orang lain tentang kuasa Yesus dalam hidup Anda? Apa langkah-langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk berbagi iman Anda?

5. Peran Gereja: Apa peran gereja dalam membantu orang-orang yang membutuhkan, seperti orang lumpuh di Gerbang Indah? Bagaimana gereja dapat lebih efektif dalam melayani masyarakat?

Hal-Hal Menarik

• Simbolisme Gerbang Indah: Apa makna dari Gerbang Indah dalam konteks spiritual? Mengapa tempat ini dipilih untuk menyaksikan mujizat?

• Perbandingan dengan Kisah Lain: Bandingkan kisah penyembuhan ini dengan penyembuhan lain yang dilakukan oleh Yesus dalam Injil. Apa kesamaan dan perbedaan yang Anda temukan?

• Dampak Sosial dari Mujizat: Bagaimana mujizat ini mempengaruhi komunitas di sekitar Bait Allah? Apa dampak dari tindakan iman terhadap masyarakat?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kisah Para Rasul pasal 3!

Dari Kisah Para Rasul pasal 3, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa dipelajari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Kekuatan Nama Yesus:

   • Petrus dan Yohanes menunjukkan bahwa kuasa untuk menyembuhkan datang dari iman kepada Yesus Kristus. Ini mengingatkan kita akan pentingnya iman dalam hidup kita. Kita harus percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengubah keadaan kita.

2. Perhatian terhadap Orang Lain:

   • Petrus dan Yohanes tidak hanya lewat begitu saja ketika melihat orang yang lumpuh. Mereka memberi perhatian dan berusaha membantu. Ini mengajarkan kita untuk peka terhadap kebutuhan orang lain di sekitar kita dan berusaha untuk membantu mereka.

3. Kesaksian yang Berani:

   • Petrus tidak ragu untuk bersaksi tentang Yesus di depan orang banyak, meskipun itu bisa berisiko. Kita juga dipanggil untuk bersaksi tentang iman kita dan berbagi kebaikan Tuhan kepada orang lain.

4. Pentingnya Pertobatan:

   • Petrus mengajak orang banyak untuk bertobat. Ini menunjukkan bahwa pertobatan adalah langkah penting dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita harus selalu siap untuk mengakui kesalahan dan kembali kepada-Nya.

5. Janji Pemulihan:

   • Ada janji bahwa Tuhan akan mendatangkan waktu kelegaan dan pemulihan. Ini memberi harapan bahwa Tuhan selalu memiliki rencana baik bagi kita, bahkan di tengah kesulitan.

Doa Terkait Pasal Tersebut:

1. Doa untuk Iman: "Tuhan Yesus, aku bersyukur atas kuasa-Mu yang menyembuhkan. Bantu aku untuk memiliki iman yang kuat seperti Petrus dan Yohanes, agar aku dapat melihat dan mengalami kuasa-Mu dalam hidupku. Amin."

2. Doa untuk Kepekaan terhadap Kebutuhan Orang Lain: "Ya Tuhan, berikanlah aku hati yang peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitarku. Ajari aku untuk tidak hanya melihat, tetapi juga bertindak dalam kasih untuk membantu mereka. Amin."

3. Doa untuk Kesaksian yang Berani: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk bersaksi tentang kasih dan kebaikan-Mu. Bantu aku untuk tidak takut berbagi tentang Yesus kepada orang lain, dan biarlah hidupku menjadi kesaksian yang hidup. Amin."

4. Doa untuk Pertobatan: "Ya Bapa, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah dosaku dan ajar aku untuk bertobat dengan tulus. Bantu aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

5. Doa untuk Pemulihan: "Tuhan, aku percaya bahwa Engkau adalah Allah yang memulihkan. Datangkanlah waktu kelegaan dalam hidupku dan di sekitarku. Aku percaya bahwa Engkau memiliki rencana yang baik untuk masa depanku. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 3:

1. What (Apa)

• Kejadian: Penyembuhan seorang laki-laki lumpuh sejak lahir oleh Petrus dan Yohanes di Bait Allah.
• Pesan Utama: Kuasa Yesus Kristus dapat menyembuhkan dan mengubah hidup seseorang, serta pentingnya iman dalam nama-Nya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Petrus dan Yohanes: Rasul yang melakukan penyembuhan.
  • Laki-laki lumpuh: Orang yang disembuhkan.
  • Orang banyak: Mereka yang menyaksikan keajaiban dan mendengarkan khotbah Petrus.
  • Yesus Kristus: Hamba Allah yang diutus dan menjadi pusat dari penyembuhan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Bait Allah, tepatnya di Gerbang Indah dan Serambi Salomo.

4. When (Kapan)

• Waktu: Menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Kejadian:
  • Untuk menunjukkan kuasa Allah melalui Yesus Kristus.
  • Untuk mengajak orang banyak bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai Mesias.
  • Untuk menggenapi nubuat para nabi tentang kedatangan Mesias yang harus menderita.

6. How (Bagaimana)

• Proses Penyembuhan:
  • Petrus memerintahkan laki-laki lumpuh untuk berjalan dalam nama Yesus Kristus.
  • Petrus mengulurkan tangan dan membantunya berdiri, dan seketika itu juga ia sembuh.
• Reaksi Orang Banyak: Mereka terheran dan takjub melihat keajaiban tersebut, lalu mendengarkan khotbah Petrus yang menjelaskan peristiwa itu.

7. How Much (Seberapa Banyak)

• Dampak:
  • Banyak orang yang terkesan dan percaya setelah melihat mukjizat tersebut.
  • Kesempatan bagi Petrus untuk memberitakan Injil dan mengajak orang banyak untuk bertobat.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang peristiwa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul pasal 3, serta makna dan implikasinya bagi pembaca. Semoga ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Alkitab!

Pada Kisah Para Rasul pasal 3, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada waktu jam doa dan bertemu dengan seorang lumpuh yang meminta sedekah. Petrus berkata kepadanya, "Aku tidak mempunyai perak atau emas, tetapi yang aku miliki akan kuberikan kepadamu. Dalam nama Kristus Yesus orang Nazaret itu, bangun dan berjalanlah!" Petrus memegang tangan lumpuh itu dan membantunya berdiri. Lumpuh tersebut menjadi kuat dan mulai berjalan serta memuji Allah. Orang banyak yang melihat hal ini menjadi takjub dan kagum. Petrus kemudian menyampaikan kepada mereka bahwa kekuatan ini datang melalui iman dalam nama Yesus dan mengajak mereka untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 3 berisi tentang peristiwa penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Bait Allah di Yerusalem.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, para pengikut-Nya, yang kemudian disebut sebagai rasul, mulai mengajar dan melakukan mujizat-mujizat di antara orang-orang Yahudi. Mereka juga mengalami penganiayaan dari pihak berwenang Yahudi.

Latar belakang budaya dari pasal ini adalah Yerusalem merupakan pusat kehidupan agama dan politik orang Yahudi pada waktu itu. Pintu Bait Allah adalah tempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang untuk beribadah.

Latar belakang literatur dari pasal ini adalah Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai lanjutan dari Injil Lukas dan menceritakan perkembangan gereja perdana.

Latar belakang teologis dari pasal ini adalah peristiwa penyembuhan ini menunjukkan kuasa dan otoritas yang diberikan oleh Yesus kepada rasul-rasul-Nya untuk melakukan mujizat-mujizat. Hal ini juga menunjukkan bahwa gereja perdana didirikan di atas dasar iman kepada Yesus Kristus.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus turun atas rasul-rasul dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda-beda. Setelah itu, Petrus memberikan khotbah yang kuat kepada orang-orang Yahudi dan banyak yang bertobat dan dibaptis. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat bahwa rasul-rasul melakukan mujizat-mujizat dan mengajar dengan penuh kuasa.

Dalam konteks ini, pasal 3 menceritakan tentang penyembuhan seorang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Bait Allah. Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang dan Petrus menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan tentang Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya. Penyembuhan ini menjadi bukti nyata akan kuasa dan otoritas Yesus yang masih bekerja melalui rasul-rasul-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 3:

1. Penyembuhan orang lumpuh (ayat 1-10)
- Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang laki-laki lumpuh sejak lahir di pintu gerbang Bait Allah.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:1-10

2. Kuasa dalam nama Yesus (ayat 6)
- Petrus menyatakan bahwa ia tidak memiliki perak atau emas, tetapi ia memiliki kuasa dalam nama Yesus untuk menyembuhkan orang lumpuh.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:6

3. Kesaksian tentang Yesus (ayat 12-16)
- Petrus menyampaikan kesaksian tentang Yesus kepada orang banyak yang terkejut dengan penyembuhan orang lumpuh.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:12-16

4. Panggilan untuk bertobat (ayat 19)
- Petrus mengajak orang banyak untuk bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:19

5. Nubuat tentang Yesus dalam Alkitab (ayat 22-24)
- Petrus mengutip nubuat-nubuat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Kristus akan menderita dan bahwa orang yang tidak mendengarkan-Nya akan dilenyapkan.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:22-24

6. Berkat melalui Yesus (ayat 25-26)
- Petrus mengingatkan orang banyak bahwa mereka adalah keturunan dari para nabi dan bahwa Allah telah mengutus Yesus untuk memberkati mereka.
- Ayat referensi: Kisah Para Rasul 3:25-26

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Petrus
- Yohanes
- Laki-laki yang lumpuh sejak dalam kandungan ibunya

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Bait Allah
- Pintu Gerbang Indah
- Gerbang Indah Bait Allah
- Serambi Salomo

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Petrus dan Yohanes: Dua rasul yang pergi ke Bait Allah dan melakukan mujizat penyembuhan pada seorang lumpuh.

2. Lumpuh: Seorang laki-laki yang lumpuh sejak dalam kandungan ibunya.

3. Bait Allah: Tempat ibadah umat Yahudi di Yerusalem.

4. Pintu Gerbang Indah: Salah satu pintu gerbang Bait Allah tempat orang lumpuh tersebut diletakkan untuk meminta sedekah.

5. Sedekah: Permintaan bantuan materi kepada orang-orang yang akan masuk ke Bait Allah.

6. Nama Kristus Yesus: Petrus menyembuhkan orang lumpuh dengan kuasa dan otoritas Kristus Yesus.

7. Serambi Salomo: Tempat di Bait Allah di mana orang banyak berkumpul setelah melihat mujizat penyembuhan.

8. Allah Abraham, Ishak, dan Yakub: Allah yang dipercayai oleh nenek moyang orang Israel.

9. Yesus: Hamba Allah yang dipilih dan diserahkan oleh orang Israel kepada Pilatus untuk disalibkan.

10. Iman: Keyakinan dalam nama Yesus yang memberikan kesehatan sempurna kepada orang lumpuh.

11. Bertobat: Mengubah pikiran dan tindakan yang salah menjadi hidup yang benar.

12. Musa: Nabi yang telah meramalkan kedatangan seorang nabi seperti dirinya dari antara saudara-saudara Israel.

13. Para nabi: Orang-orang yang telah memberitakan tentang hari-hari ini, termasuk penggenapan nubuat tentang Yesus.

14. Perjanjian: Perjanjian Allah dengan nenek moyang Israel, khususnya dengan Abraham, untuk memberkati semua keturunannya.

15. Keturunan: Orang-orang Israel yang merupakan keturunan dari para nabi dan perjanjian Allah.

16. Kejahatan: Tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah.

17. Mujizat: Tindakan luar biasa yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes dalam menyembuhkan orang lumpuh.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 3:

1. Apa yang menarik perhatianmu dari kisah ini? Mengapa?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Petrus dan Yohanes dalam menyembuhkan orang lumpuh ini?
3. Mengapa Petrus menekankan bahwa penyembuhan ini terjadi dalam nama Yesus Kristus?
4. Bagaimana reaksi orang banyak terhadap penyembuhan ini? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka?
5. Apa yang dikatakan Petrus kepada orang banyak setelah penyembuhan ini? Mengapa pesan ini penting?
6. Bagaimana kisah ini menggambarkan kuasa dan kemuliaan Allah?
7. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman dan pertobatan?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara tindakan orang banyak dan tindakan Petrus dan Yohanes dalam kisah ini?
9. Bagaimana kisah ini menghubungkan dengan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias?
10. Bagaimana kisah ini menginspirasi dan memotivasi kita sebagai orang percaya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kisah Para Rasul Pasal 3.

Dari pasal 3 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kekuatan dalam Nama Yesus: Petrus menyembuhkan seorang lumpuh dengan kuasa nama Yesus. Hal ini mengajarkan kita bahwa kekuatan dan kuasa ada dalam nama Yesus. Kita dapat memohon dan mengandalkan nama-Nya dalam segala situasi hidup kita.

2. Kebangkitan Kristus: Petrus mengingatkan orang-orang Israel tentang kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ini mengajarkan kita bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar iman kita sebagai orang percaya. Kita dapat hidup dengan penuh harapan dan keyakinan karena Kristus telah bangkit.

3. Pertobatan dan Pengampunan dosa: Petrus mengajak orang-orang untuk bertobat dan berbalik dari dosa-dosa mereka agar dosa-dosa mereka dihapuskan. Ini mengajarkan kita pentingnya pertobatan dan pengampunan dosa dalam hidup kita. Kita perlu selalu bersedia untuk bertobat dan memohon pengampunan kepada Allah.

4. Mendengarkan Firman Allah: Petrus mengingatkan orang-orang Israel bahwa mereka harus mendengarkan segala sesuatu yang dikatakan oleh nabi yang dijanjikan oleh Allah. Ini mengajarkan kita pentingnya mendengarkan dan mematuhi Firman Allah dalam hidup kita. Firman Allah adalah petunjuk dan pedoman bagi kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kekuatan dalam nama Yesus untuk menghadapi segala tantangan dan kesulitan dalam hidup kita.
2. Memohon pengertian dan kebijaksanaan untuk memahami dan menerapkan Firman Allah dalam hidup kita.
3. Memohon pertobatan dan pengampunan dosa agar kita dapat hidup dalam kebenaran dan kesucian di hadapan Allah.
4. Memohon kekuatan iman dan harapan yang diberikan oleh kebangkitan Kristus.
5. Memohon kasih dan belas kasihan Allah agar kita dapat hidup dalam kasih dan pengampunan kepada sesama.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengerti dan menerapkan Firman Allah.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 3

Ayat: Kisah Para Rasul 3:1

Teks: "Suatu hari, Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada waktu jam doa, yaitu pada jam kesembilan."

Analisis 5W+1H:

• Who (Siapa): Petrus dan Yohanes, dua rasul Yesus.
• What (Apa): Pergi ke Bait Allah untuk berdoa.
• When (Kapan): Pada jam kesembilan, yaitu sekitar pukul 3 sore.
• Where (Dimana): Bait Allah di Yerusalem.
• Why (Mengapa): Untuk berdoa pada waktu jam doa yang telah ditentukan.
• How (Bagaimana): Tidak dijelaskan secara detail bagaimana mereka pergi ke Bait Allah, namun dapat diasumsikan mereka berjalan kaki karena merupakan kebiasaan pada masa itu.

Tambahan:

• Ayat ini merupakan pembuka dari kisah penyembuhan orang lumpuh di pintu gerbang Bait Allah yang disebut Indah (Kisah Para Rasul 3:2-10).
• Jam kesembilan merupakan salah satu waktu doa yang ditetapkan dalam tradisi Yahudi (lihat juga Kisah Para Rasul 10:3, 30).
• Kehadiran Petrus dan Yohanes di Bait Allah menunjukkan kesetiaan mereka pada tradisi Yahudi dan ketaatan mereka pada perintah Yesus untuk memberitakan Injil di Yerusalem (Kisah Para Rasul 1:8).

Kesimpulan:

Ayat ini memberikan latar belakang penting untuk kisah penyembuhan yang akan terjadi. Ini menunjukkan bahwa Petrus dan Yohanes adalah orang-orang yang setia pada tradisi agama mereka dan taat pada perintah Yesus. Kehadiran mereka di Bait Allah pada jam doa membuka jalan bagi mereka untuk bertemu dengan orang lumpuh dan melakukan mukjizat atas nama Yesus.