Dalam Lukas 20, Yesus menghadapi tantangan dari para pemimpin agama, termasuk imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, yang mempertanyakan kuasa-Nya. Yesus menjawab dengan pertanyaan tentang baptisan Yohanes, yang membuat mereka terjebak dalam kebingungan. Selanjutnya, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penggarap kebun anggur yang menolak hamba-hamba tuan mereka dan membunuh anaknya, yang menggambarkan penolakan Israel terhadap para nabi dan akhirnya terhadap Kristus sendiri. Para pemimpin agama menyadari bahwa perumpamaan itu ditujukan kepada mereka, tetapi mereka takut untuk menangkap-Nya.

Kemudian, Yesus menjawab pertanyaan tentang membayar pajak kepada Kaisar dengan bijak, menekankan kewajiban kepada pemerintah dan kepada Allah. Dia juga menjelaskan tentang kebangkitan orang mati, menegaskan bahwa mereka yang dibangkitkan tidak akan menikah. Yesus menantang pemahaman mereka tentang Mesias sebagai Anak Daud, menunjukkan bahwa Dia lebih dari sekadar keturunan Daud. Di akhir pasal, Yesus memperingatkan orang banyak untuk waspada terhadap ahli-ahli Taurat yang mencari penghormatan dan mengeksploitasi orang lain, yang akan menerima hukuman lebih berat.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Lukas 20 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Lukas 20

1. Konteks Historis:

   • Lukas ditulis pada abad pertama Masehi, kemungkinan antara tahun 70-90 M. Pada masa ini, masyarakat Yahudi berada di bawah kekuasaan Romawi, dan ketegangan antara otoritas agama Yahudi dan kekuasaan Romawi sangat tinggi.
   • Lukas menekankan peran Yesus sebagai Mesias yang datang untuk menyelamatkan umat manusia, dan banyak dari ajaran-Nya berfokus pada tantangan terhadap otoritas yang ada.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Yahudi, otoritas agama sangat dihormati. Para pemimpin seperti imam, ahli Taurat, dan Farisi memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.
   • Yesus sering kali berhadapan dengan para pemimpin ini, yang merasa terancam oleh ajaran dan pengaruh-Nya.

3. Konteks Literatur:

   • Lukas adalah salah satu dari empat Injil dan memiliki gaya penulisan yang lebih terstruktur dan naratif. Ia menekankan kasih dan belas kasihan Yesus, serta inklusivitas-Nya terhadap orang-orang yang terpinggirkan.
   • Pasal 20 berisi perdebatan antara Yesus dan para pemimpin agama mengenai otoritas-Nya dan ajaran-Nya.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, Lukas 20 menyoroti otoritas Yesus sebagai Anak Allah dan tantangan terhadap sistem keagamaan yang ada. Yesus mengajukan pertanyaan yang menantang pemimpin agama, menunjukkan kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya yang lebih tinggi.
   • Pasal ini juga mengandung perumpamaan yang menggambarkan penolakan terhadap Yesus dan konsekuensi dari penolakan tersebut.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Lukas 20, dalam Lukas 19, Yesus memasuki Yerusalem dengan cara yang megah (peristiwa Palungan) dan mengusir para pedagang dari Bait Allah. Ini menunjukkan otoritas-Nya dan menandakan konflik yang akan terjadi dengan pemimpin agama. Setelah itu, Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah, yang melambangkan Israel yang tidak menghasilkan buah rohani.

Dengan latar belakang ini, Lukas 20 dimulai dengan pertanyaan para pemimpin agama tentang dari mana Yesus mendapatkan otoritas-Nya, yang menjadi inti dari perdebatan yang akan berlangsung.

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami konteks Lukas 20 dengan lebih baik!

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 20 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Otoritas Yesus
  Yesus ditanya tentang kuasa-Nya untuk melakukan hal-hal yang Ia lakukan, menunjukkan tantangan terhadap otoritas-Nya oleh pemimpin agama. (Lukas 20:1-2)

• Baptisan Yohanes
  Yesus menggunakan pertanyaan tentang baptisan Yohanes untuk menunjukkan kebodohan dan ketidakberanian para pemimpin agama dalam menjawab pertanyaan yang sulit. (Lukas 20:3-8)

• Perumpamaan tentang Kebun Anggur
  Perumpamaan ini menggambarkan penolakan Israel terhadap para nabi dan akhirnya terhadap Anak Allah, serta konsekuensi dari tindakan mereka. (Lukas 20:9-16)

• Batu Penjuru
  Yesus mengutip nats dari Perjanjian Lama yang menunjukkan bahwa Dia adalah batu penjuru yang ditolak, dan peringatan tentang konsekuensi bagi mereka yang menolak-Nya. (Lukas 20:17-18)

• Pajak kepada Kaisar
  Yesus menjawab pertanyaan tentang membayar pajak dengan bijaksana, menekankan kewajiban kepada pemerintah dan kepada Allah. (Lukas 20:19-25)

• Kebangkitan Orang Mati
  Yesus menjelaskan tentang kebangkitan dan kehidupan setelah mati, menegaskan bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan orang mati. (Lukas 20:27-38)

• Mesias sebagai Anak Daud
  Yesus menantang pemahaman tentang Mesias sebagai Anak Daud dengan menunjukkan bahwa Daud sendiri menyebut Mesias sebagai Tuhannya. (Lukas 20:41-44)

• Peringatan terhadap Ahli Taurat
  Yesus memperingatkan orang banyak dan murid-murid-Nya tentang perilaku ahli Taurat yang hipokrit dan kesombongan mereka, serta konsekuensi dari tindakan mereka. (Lukas 20:45-47)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dalam pengajaran Yesus dan tantangan yang dihadapi-Nya dari pemimpin agama pada masa itu.

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama yang mengajar dan menjawab pertanyaan.
• Imam-imam kepala: Pemimpin agama yang datang untuk menantang Yesus.
• Ahli-ahli Taurat: Para ahli hukum agama yang berusaha menjebak Yesus dengan pertanyaan.
• Tua-tua: Anggota masyarakat yang berperan dalam pengambilan keputusan.
• Yohanes: Nabi yang baptisannya menjadi subjek pertanyaan.
• Saduki: Sekte yang tidak mengakui kebangkitan dan bertanya kepada Yesus.
• Musa: Tokoh yang disebut dalam konteks hukum tentang pernikahan.
• Daud: Raja Israel yang disebut dalam konteks Mesias.

Nama Lokasi

• Bait Allah: Tempat di mana Yesus mengajar orang banyak.
• Kebun anggur: Lokasi dalam perumpamaan yang diceritakan oleh Yesus.
• Negeri lain: Merujuk pada tempat yang ditinggalkan oleh tuan kebun anggur.
• Rumah ibadat: Tempat di mana ahli-ahli Taurat duduk di tempat terdepan.
• Pasar: Tempat di mana penghormatan diberikan kepada ahli-ahli Taurat.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Lukas pasal 20:

1. Kuasa Yesus

   • Yesus ditanya tentang kuasa-Nya untuk melakukan tindakan-Nya, menunjukkan tantangan terhadap otoritas-Nya.

2. Baptisan Yohanes

   • Pertanyaan tentang asal baptisan Yohanes mencerminkan kebingungan dan ketakutan para pemimpin agama.

3. Perumpamaan Kebun Anggur

   • Menggambarkan penolakan terhadap utusan Tuhan dan konsekuensi dari tindakan tersebut, serta meramalkan kematian Yesus.

4. Batu Penjuru

   • Mengacu pada Yesus sebagai batu yang dibuang, tetapi menjadi dasar iman, menunjukkan pentingnya penerimaan-Nya.

5. Pajak kepada Kaisar

   • Pertanyaan tentang membayar pajak menunjukkan usaha untuk menjebak Yesus, tetapi Dia memberikan jawaban yang bijak dan adil.

6. Kebangkitan

   • Diskusi dengan Saduki tentang kebangkitan menekankan kehidupan setelah mati dan identitas Allah sebagai Allah orang hidup.

7. Mesias dan Anak Daud

   • Yesus menantang pemahaman tentang Mesias sebagai Anak Daud, menunjukkan bahwa Dia lebih dari sekadar keturunan Daud.

8. Ahli Taurat

   • Peringatan terhadap ahli Taurat yang menyalahgunakan posisi mereka, menunjukkan bahaya dari kesombongan dan hipokrisi.

9. Hukuman yang Lebih Berat

   • Menyiratkan bahwa mereka yang menyalahgunakan otoritas dan menipu orang lain akan menghadapi konsekuensi yang serius.

10. Pengajaran Yesus

    • Seluruh pasal menekankan pengajaran Yesus yang penuh hikmat dan kebenaran, serta tantangan yang dihadapinya dari pemimpin agama.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan konflik dalam pasal ini, serta pengajaran penting yang disampaikan oleh Yesus.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Lukas pasal 20:

Pertanyaan Refleksi

1. Kuasa Yesus: Apa yang dapat kita pelajari tentang kuasa Yesus dari cara Dia menjawab pertanyaan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam hidup kita ketika menghadapi tantangan atau pertanyaan sulit?

2. Perumpamaan Kebun Anggur: Dalam perumpamaan tentang kebun anggur, apa makna dari tindakan penggarap yang menolak dan membunuh hamba-hamba yang diutus? Apa yang ini katakan tentang hubungan antara Tuhan dan umat-Nya?

3. Pajak kepada Kaisar: Apa yang Yesus ajarkan tentang kewajiban kita terhadap pemerintah dan terhadap Tuhan? Bagaimana kita dapat menyeimbangkan tanggung jawab kita sebagai warga negara dan sebagai orang percaya?

4. Kebangkitan: Apa yang Yesus sampaikan tentang kehidupan setelah kematian dan kebangkitan? Bagaimana pemahaman ini mempengaruhi cara kita hidup di dunia ini?

5. Ahli Taurat: Apa yang bisa kita pelajari dari sikap ahli-ahli Taurat yang berusaha menjebak Yesus? Bagaimana kita bisa menghindari sikap hipokrit dalam iman kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Yohanes Pembaptis: Mengapa Yesus menggunakan baptisan Yohanes sebagai contoh untuk menjawab pertanyaan tentang kuasa-Nya? Apa relevansinya bagi kita saat ini?

2. Makna Batu Penjuru: Apa yang dimaksud dengan "batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru"? Bagaimana ini berhubungan dengan identitas Yesus sebagai Mesias?

3. Pandangan tentang Kebangkitan: Bagaimana pandangan Saduki tentang kebangkitan berbeda dengan ajaran Yesus? Apa implikasi dari perbedaan ini bagi pemahaman kita tentang kehidupan setelah mati?

4. Perilaku Ahli Taurat: Mengapa Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang perilaku ahli-ahli Taurat? Apa yang bisa kita pelajari tentang integritas dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari?

5. Relevansi untuk Masa Kini: Bagaimana ajaran Yesus dalam pasal ini masih relevan untuk tantangan yang dihadapi oleh orang Kristen saat ini, baik dalam konteks sosial maupun spiritual?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Lukas pasal 20!

Pasal 20 dari Kitab Lukas mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari Lukas 20

1. Kuasa dan Otoritas Yesus:

   • Yesus ditanya tentang kuasa-Nya, dan Dia mengajukan pertanyaan yang menantang. Ini mengajarkan kita pentingnya memahami sumber otoritas kita dan tidak ragu untuk mempertanyakan hal-hal yang tidak jelas.
   • Aplikasi: Selalu cari pemahaman yang lebih dalam tentang iman kita dan jangan takut untuk bertanya.

2. Perumpamaan Kebun Anggur:

   • Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana Tuhan mengutus para nabi dan akhirnya Anak-Nya, Yesus, yang ditolak oleh umat-Nya. Ini menunjukkan kasih dan kesabaran Tuhan meskipun kita sering kali tidak menghargai-Nya.
   • Aplikasi: Hargai dan terima pesan Tuhan dalam hidup kita, serta berusaha untuk tidak mengabaikan panggilan-Nya.

3. Kewajiban kepada Pemerintah dan Tuhan:

   • Yesus mengajarkan bahwa kita harus memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi haknya dan kepada Allah apa yang menjadi hak-Nya. Ini mengajarkan kita tentang tanggung jawab kita sebagai warga negara dan sebagai orang percaya.
   • Aplikasi: Patuhi hukum dan peraturan yang berlaku, tetapi juga prioritaskan hubungan kita dengan Tuhan.

4. Kebangkitan dan Kehidupan Setelah Mati:

   • Yesus menjelaskan bahwa kehidupan setelah mati berbeda dari kehidupan di dunia ini. Ini memberikan harapan bagi kita bahwa ada kehidupan yang lebih baik setelah kematian.
   • Aplikasi: Hidup dengan perspektif kekekalan, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus.

5. Waspada terhadap Pemimpin yang Hipokrit:

   • Yesus memperingatkan tentang ahli-ahli Taurat yang mencari penghormatan dan tidak tulus dalam tindakan mereka. Ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam penampilan luar.
   • Aplikasi: Jadilah tulus dalam iman dan tindakan kita, serta hindari sikap hipokrit.

Doa Terkait Lukas 20

1. Doa untuk Memahami Kuasa Tuhan: "Tuhan yang Maha Kuasa, ajar aku untuk memahami dan menghargai kuasa-Mu dalam hidupku. Berikan aku kebijaksanaan untuk bertanya dan mencari kebenaran dalam imanku. Amin."

2. Doa untuk Menerima Panggilan Tuhan: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas kasih-Mu yang tak terhingga. Bantu aku untuk tidak mengabaikan panggilan-Mu dalam hidupku. Ajar aku untuk mendengarkan dan mengikuti petunjuk-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kewajiban sebagai Warga Negara: "Tuhan, berikan aku hati yang taat untuk menjalani kewajibanku sebagai warga negara. Bantu aku untuk selalu mengutamakan-Mu dalam segala hal yang aku lakukan. Amin."

4. Doa untuk Harapan Kebangkitan: "Tuhan, terima kasih atas janji-Mu tentang kehidupan setelah mati. Ajar aku untuk hidup dengan harapan dan keyakinan akan kebangkitan. Amin."

5. Doa untuk Menjaga Hati yang Tulus: "Ya Tuhan, jauhkan aku dari sikap hipokrit. Bantu aku untuk hidup dengan tulus dan jujur, baik di hadapan-Mu maupun di hadapan sesama. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Lukas pasal 20:

1. What (Apa)

• Yesus mengajar di Bait Allah dan memberitakan Injil.
• Dia ditanya oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mengenai kuasa-Nya.
• Yesus memberikan perumpamaan tentang penggarap kebun anggur.
• Dia menjawab pertanyaan tentang membayar pajak kepada Kaisar.
• Yesus menjelaskan tentang kebangkitan orang mati kepada Saduki.
• Dia juga menantang pemahaman tentang Mesias sebagai Anak Daud.
• Yesus memperingatkan tentang ahli-ahli Taurat yang korup.

2. Who (Siapa)

• Yesus: Tokoh utama yang mengajar dan menjawab pertanyaan.
• Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat: Mereka yang mempertanyakan Yesus.
• Saduki: Kelompok yang tidak percaya pada kebangkitan dan bertanya kepada Yesus.
• Murid-murid Yesus: Mereka yang mendengarkan ajaran-Nya.
• Orang banyak: Mereka yang hadir dan mendengarkan pengajaran Yesus.

3. Where (Di mana)

• Bait Allah: Tempat Yesus mengajar dan berinteraksi dengan orang banyak.
• Kebun anggur: Dalam perumpamaan yang digunakan Yesus untuk menjelaskan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.

4. When (Kapan)

• Peristiwa ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, menjelang penyaliban-Nya.
• Tidak ada tanggal spesifik yang disebutkan, tetapi konteksnya adalah saat Yesus berada di Yerusalem.

5. Why (Mengapa)

• Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat ingin menjebak Yesus dengan pertanyaan untuk mengurangi pengaruh-Nya di hadapan orang banyak.
• Yesus menggunakan perumpamaan untuk mengungkapkan kebenaran tentang diri-Nya dan menegur ketidakadilan.
• Dia menjelaskan pentingnya memahami kebangkitan dan identitas Mesias.

6. How (Bagaimana)

• Yesus menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, menunjukkan kebijaksanaan-Nya.
• Dia menggunakan perumpamaan untuk mengajarkan pelajaran moral dan spiritual.
• Yesus mengungkapkan kebenaran dengan cara yang menantang pemahaman yang salah.

7. How Much (Seberapa)

• Tidak ada angka atau ukuran yang spesifik dalam pasal ini, tetapi ada penekanan pada konsekuensi dari tindakan dan sikap, seperti hukuman yang lebih berat bagi ahli-ahli Taurat yang korup.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang isi dan konteks Lukas pasal 20, serta ajaran yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Semoga ini bermanfaat untuk studi Alkitab Anda!

Pada pasal 20 dari Kitab Lukas, Yesus sedang mengajar di Bait Allah ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat datang dan bertanya darimana kuasa-Nya. Yesus menjawab dengan perumpamaan tentang petani yang membunuh anak pemilik kebun anggur. Yesus juga ditanya tentang membayar pajak kepada Kaisar dan menjawab dengan bijaksana. Kemudian, Yesus diuji oleh orang Saduki tentang kebangkitan dan menjelaskan bahwa dalam kehidupan yang akan datang, tidak ada pernikahan. Yesus juga mengingatkan tentang perilaku licik ahli-ahli Taurat dan mengutuk mereka yang mengeksploitasi janda-janda.

Latar belakang dari pasal ke-20 dari Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter, sekitar tahun 80-90 Masehi. Lukas ditulis untuk memberikan rekaman yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Konteks Budaya:
Pasal ke-20 berbicara tentang pelayanan Yesus di Yerusalem menjelang kematian-Nya. Yerusalem pada waktu itu adalah pusat keagamaan dan politik bagi bangsa Israel. Yesus datang ke Yerusalem untuk memenuhi nubuat-nubuat tentang Mesias yang akan datang.

Konteks Literatur:
Pasal ke-20 terletak dalam bagian akhir pelayanan Yesus sebelum peristiwa penyaliban-Nya. Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, Yesus mengajar, melakukan mujizat, dan berhadapan dengan oposisi dari pemimpin agama Yahudi.

Konteks Teologis:
Pasal ke-20 menyoroti konflik antara Yesus dan pemimpin agama Yahudi. Yesus mengkritik kepemimpinan agama yang korup dan menunjukkan otoritas-Nya sebagai Mesias yang diutus oleh Allah. Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya mengasihi Allah dan sesama manusia.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus memasuki Yerusalem dengan sambutan yang meriah dari orang banyak. Dia membersihkan Bait Allah dari para pedagang yang menyalahgunakan tempat itu. Pemimpin agama Yahudi mencoba mencari cara untuk menangkap Yesus dan mencoba menjebak-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan sulit.

Dengan latar belakang ini, pasal ke-20 dari Kitab Lukas melanjutkan narasi tentang pelayanan Yesus di Yerusalem dan konflik yang terjadi antara-Nya dengan pemimpin agama Yahudi.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Lukas pasal 20:

1. Pertanyaan tentang kuasa Yesus (Lukas 20:1-8)
- Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang kuasa-Nya.
- Yesus menjawab dengan pertanyaan mengenai asal baptisan Yohanes.

2. Perumpamaan tentang petani yang jahat (Lukas 20:9-19)
- Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang pemilik kebun anggur yang mengutus pelayannya untuk mengambil hasil kebun anggur.
- Para petani memperlakukan pelayan-pelayan tersebut dengan kekerasan dan bahkan membunuh anak pemilik kebun.
- Pemilik kebun akan datang dan menghukum para petani jahat tersebut.

3. Pertanyaan tentang membayar pajak kepada Kaisar (Lukas 20:20-26)
- Orang-orang suruhan bertanya kepada Yesus apakah mereka harus membayar pajak kepada Kaisar.
- Yesus menjawab dengan mengatakan agar memberikan apa yang menjadi hak Kaisar dan memberikan apa yang menjadi hak Allah.

4. Pertanyaan tentang kebangkitan (Lukas 20:27-40)
- Beberapa orang Saduki bertanya kepada Yesus tentang pernikahan dan kebangkitan.
- Yesus menjelaskan bahwa dalam kebangkitan, orang-orang tidak akan menikah dan dinikahkan, melainkan menjadi seperti malaikat dan anak-anak Allah.

5. Yesus sebagai Tuan yang lebih besar dari Daud (Lukas 20:41-44)
- Yesus menunjukkan bahwa Daud menyebut Kristus sebagai Tuan, bukan sebagai anak Daud.
- Hal ini menunjukkan bahwa Kristus memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada Daud.

6. Peringatan terhadap ahli-ahli Taurat yang munafik (Lukas 20:45-47)
- Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang ahli-ahli Taurat yang suka berpura-pura dan mencari penghormatan.
- Mereka akan menerima hukuman yang lebih berat karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.

Orang:
- Yesus: Guru dan tokoh utama dalam cerita ini.
- Imam-imam kepala: Pemimpin agama Yahudi.
- Ahli-ahli Taurat: Orang-orang yang ahli dalam hukum Taurat.
- Tua-tua: Orang-orang yang lebih tua dan dihormati dalam masyarakat.
- Yohanes Pembaptis: Nabi yang melakukan baptisan dan dikenal oleh orang banyak.
- Pemilik kebun anggur: Orang yang memiliki kebun anggur dan menyewakannya kepada petani-petani.
- Petani-petani: Orang-orang yang bekerja di kebun anggur.
- Anak pemilik kebun anggur: Anak dari pemilik kebun anggur yang dikirim untuk meminta hasil kebun anggur dari petani-petani.
- Orang banyak: Orang-orang yang mendengarkan ajaran Yesus.
- Ahli Taurat: Orang-orang yang ahli dalam hukum Taurat.
- Imam kepala: Pemimpin agama Yahudi.

Lokasi:
- Bait Allah: Tempat Yesus mengajar orang banyak.
- Surga: Tempat asal baptisan Yohanes.
- Negeri yang jauh: Tempat pemilik kebun anggur pergi untuk waktu yang lama.
- Kebun anggur: Tempat di mana petani-petani bekerja dan dimiliki oleh pemilik kebun anggur.
- Ke dalam kuasa dan wewenang gubernur: Tempat Yesus akan diserahkan jika berhasil ditangkap.
- Sinagoge-sinagoge: Tempat ibadah Yahudi.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab Lukas Pasal 20:

1. Yesus mengajar di Bait Allah dan memberitakan Injil (ayat 1): Yesus sedang mengajar dan memberitakan Injil di Bait Allah.

2. Pertanyaan tentang kuasa Yesus (ayat 2-8): Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang kuasa-Nya.

3. Perumpamaan tentang petani yang jahat (ayat 9-19): Yesus menceritakan perumpamaan tentang petani yang memukuli dan membunuh pelayan-pelayan pemilik kebun anggur, termasuk anaknya sendiri.

4. Pertanyaan tentang membayar pajak kepada Kaisar (ayat 20-26): Orang-orang mengirim beberapa orang mata-mata untuk menanyakan kepada Yesus apakah mereka harus membayar pajak kepada Kaisar.

5. Pertanyaan tentang kebangkitan (ayat 27-40): Saduki bertanya kepada Yesus tentang pernikahan dan kebangkitan.

6. Yesus adalah Tuhan Daud (ayat 41-44): Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan yang lebih tinggi dari Daud.

7. Peringatan terhadap ahli-ahli Taurat (ayat 45-47): Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang perilaku dan motivasi yang salah dari ahli-ahli Taurat.

Kata kunci: mengajar, Bait Allah, Injil, kuasa, pertanyaan, perumpamaan, petani, pembayaran pajak, kebangkitan, Tuhan Daud, peringatan, ahli-ahli Taurat.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Lukas Pasal 20:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Yesus dengan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat? Bagaimana sikap mereka terhadap Yesus dan mengapa mereka ingin menangkap-Nya?
2. Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan tentang petani yang membunuh anak pemilik kebun anggur? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus melalui perumpamaan ini?
3. Bagaimana Yesus menanggapi pertanyaan jebakan tentang membayar pajak kepada Kaisar? Apa yang dapat kita pelajari dari jawaban-Nya?
4. Bagaimana Yesus menjawab pertanyaan tentang kebangkitan dan pernikahan dalam kehidupan setelah kematian? Apa yang Dia ajarkan tentang kehidupan setelah kematian?
5. Mengapa Yesus mengkritik ahli-ahli Taurat yang suka berpura-pura dan mencari penghargaan dari orang lain? Apa yang Dia ajarkan tentang sikap yang benar dalam beribadah dan melayani Tuhan?

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan ini dengan kelompok kecil atau dalam keluarga Anda. Selain itu, luangkan waktu untuk membaca dan mempelajari seluruh pasal 20 Kitab Lukas secara keseluruhan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks dan pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus.

Dari pasal 20 Kitab Lukas, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pertanyaan tentang kuasa: Yesus ditanya tentang kuasa-Nya dalam melakukan hal-hal yang luar biasa. Dalam hidup kita, kita juga harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kita lakukan berasal dari kuasa Tuhan. Kita harus bergantung sepenuhnya pada-Nya dan mengakui bahwa tanpa-Nya kita tidak bisa melakukan apa pun.

2. Perumpamaan tentang petani yang jahat: Perumpamaan ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati dan menghargai apa yang telah diberikan kepada kita. Kita harus mengelola dan menggunakan segala sesuatu yang Tuhan percayakan kepada kita dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

3. Pertanyaan tentang membayar pajak: Yesus memberikan jawaban yang bijaksana tentang membayar pajak kepada Kaisar dan memberikan apa yang menjadi milik Allah kepada Allah. Ini mengajarkan kita untuk menjadi warga yang baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat, serta memberikan yang terbaik kepada Tuhan.

4. Pertanyaan tentang kebangkitan: Yesus menjawab pertanyaan tentang kebangkitan dengan mengajarkan bahwa dalam kehidupan yang akan datang, tidak akan ada pernikahan seperti di dunia ini. Ini mengingatkan kita bahwa hidup ini sementara dan kita harus fokus pada hal-hal yang abadi.

5. Peringatan terhadap ahli-ahli Taurat yang munafik: Yesus mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap orang-orang yang berpura-pura saleh tetapi sebenarnya hanya mencari penghargaan manusia. Kita harus hidup dengan tulus dan rendah hati, tidak mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk mengakui kuasa Tuhan: Tuhan, aku mengakui bahwa segala sesuatu yang aku lakukan berasal dari kuasa-Mu. Aku berserah sepenuhnya kepada-Mu dan memohon agar Engkau memberiku kekuatan dan hikmat untuk melakukan kehendak-Mu.

2. Doa untuk menjadi pengelola yang bijaksana: Tuhan, ajarilah aku untuk mengelola segala sesuatu yang Engkau percayakan kepada ku dengan bijaksana. Bantu aku untuk menggunakan sumber daya yang Engkau berikan dengan bertanggung jawab dan untuk kemuliaan-Mu.

3. Doa untuk menjadi warga yang baik: Tuhan, bantu aku untuk menjadi warga yang baik dalam masyarakat ini. Berikan aku kebijaksanaan untuk memahami dan melaksanakan tanggung jawabku, termasuk membayar pajak dan memberikan yang terbaik kepada-Mu.

4. Doa untuk fokus pada hal-hal yang abadi: Tuhan, bantu aku untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi ini. Bantu aku untuk fokus pada hal-hal yang abadi dan hidup dengan perspektif kehidupan yang kekal.

5. Doa untuk hidup dengan tulus dan rendah hati: Tuhan, jauhkan aku dari sikap munafik dan pencarian penghargaan manusia. Bantu aku untuk hidup dengan tulus dan rendah hati, hanya mencari pengakuan dari-Mu saja.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk mengaplikasikan ajaran dari pasal 20 Kitab Lukas dalam kehidupan kita sehari-hari.

Analisis 5W+1H Lukas 20

What (Apa): Pasal 20 dari Kitab Lukas mencatat beberapa peristiwa penting dalam pelayanan Yesus, termasuk:

• Pertanyaan tentang otoritas Yesus: Para pemimpin agama Yahudi menantang otoritas Yesus dan menanyakan dari mana Ia mendapatkan kuasa untuk melakukan mukjizat.
• Perumpamaan tentang penggarap kebun anggur: Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menggambarkan penolakan bangsa Israel terhadap Allah dan konsekuensi dari penolakan tersebut.
• Pertanyaan tentang pajak kepada Kaisar: Para pemimpin agama mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang membayar pajak kepada Roma.
• Pertanyaan tentang kebangkitan: Orang-orang Saduki, yang tidak percaya akan kebangkitan, menantang Yesus dengan pertanyaan tentang pernikahan di surga.
• Pertanyaan tentang Kristus sebagai Anak Daud: Yesus menggunakan Mazmur 110 untuk menunjukkan bahwa Kristus lebih dari sekadar keturunan Daud.
• Peringatan terhadap ahli-ahli Taurat: Yesus mengecam kemunafikan dan keserakahan para ahli Taurat.

Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Yesus: Tokoh sentral yang diajarkan, ditantang, dan diuji.
• Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua: Para pemimpin agama Yahudi yang menentang Yesus.
• Orang banyak: Mereka yang mendengarkan ajaran Yesus dan menyaksikan perdebatan-Nya dengan para pemimpin agama.
• Orang Saduki: Sekelompok orang Yahudi yang tidak percaya akan kebangkitan.
• Murid-murid Yesus: Mereka yang belajar dari Yesus dan menerima peringatan-Nya.

When (Kapan): Peristiwa-peristiwa dalam Lukas 20 terjadi selama minggu terakhir pelayanan Yesus di Yerusalem, sebelum penyaliban-Nya.

Where (Di mana): Sebagian besar peristiwa dalam pasal ini terjadi di Bait Allah di Yerusalem.

Why (Mengapa):

• Para pemimpin agama menantang Yesus: Mereka merasa terancam oleh popularitas dan ajaran Yesus, yang mereka anggap menentang otoritas mereka.
• Yesus menceritakan perumpamaan dan menjawab pertanyaan: Ia ingin mengajar orang banyak tentang kebenaran, mengungkapkan kemunafikan para pemimpin agama, dan mempersiapkan murid-murid-Nya untuk masa depan.

How (Bagaimana):

• Yesus menanggapi tantangan dengan pertanyaan: Ia membalikkan pertanyaan para pemimpin agama dan memaksa mereka untuk menghadapi keyakinan mereka sendiri.
• Yesus menggunakan perumpamaan untuk mengajar: Ia menyampaikan kebenaran rohani melalui cerita-cerita yang mudah dipahami dan diingat.
• Yesus mengecam kemunafikan secara terbuka: Ia tidak takut untuk berbicara menentang ketidakadilan dan keserakahan para pemimpin agama.

Secara keseluruhan, Lukas 20 menggambarkan konflik yang meningkat antara Yesus dan para pemimpin agama Yahudi, yang pada akhirnya mengarah pada penyaliban-Nya. Pasal ini juga menyoroti otoritas ilahi Yesus, ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah, dan peringatan-Nya terhadap kemunafikan agama.