Dalam Roma 11, Paulus menegaskan bahwa Allah tidak menolak umat-Nya, yaitu Israel, meskipun sebagian dari mereka telah menolak Injil. Ia mengutip kisah Elia yang menunjukkan bahwa Allah selalu menyisakan sisa umat-Nya yang setia. Paulus menjelaskan bahwa keselamatan juga telah datang kepada bangsa-bangsa lain melalui pelanggaran Israel, dan ini bertujuan untuk membangkitkan kecemburuan di hati mereka agar mereka kembali kepada Allah.

Paulus mengingatkan bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk tidak bermegah, karena mereka hanya dicangkokkan ke dalam pohon zaitun yang sejati, yaitu Israel. Ia menekankan pentingnya iman dan kemurahan Allah, serta memperingatkan bahwa jika Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan mereka. Akhirnya, Paulus menegaskan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, berada dalam ketidaktaatan agar Allah dapat menunjukkan kemurahan-Nya kepada semua, dan mengakhiri dengan pujian kepada kebijaksanaan dan kekayaan Allah.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Roma pasal 11 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Roma Pasal 11

1. Konteks Historis:

   • Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 57 M, saat ia berada di Korintus. Pada waktu itu, gereja di Roma terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi (Gentil) yang baru saja bersatu setelah pengusiran orang Yahudi dari Roma oleh Kaisar Claudius.
   • Pasal 11 muncul dalam konteks diskusi tentang keselamatan dan peran Israel dalam rencana keselamatan Allah.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, ada ketegangan antara orang Yahudi dan non-Yahudi dalam gereja. Orang Yahudi merasa memiliki keunggulan karena mereka adalah umat pilihan Allah, sementara non-Yahudi merasa diizinkan untuk masuk ke dalam perjanjian Allah melalui iman kepada Kristus.
   • Budaya Romawi yang pluralistik juga mempengaruhi cara orang-orang memahami identitas dan kepercayaan mereka.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 11 adalah bagian dari argumen yang lebih besar yang dimulai di pasal 9 dan 10, di mana Paulus membahas tentang pemilihan Allah, penolakan Israel terhadap Injil, dan bagaimana keselamatan ditawarkan kepada semua orang.
   • Dalam pasal ini, Paulus menggunakan metafora pohon zaitun untuk menggambarkan hubungan antara Israel dan bangsa-bangsa lain.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menekankan bahwa meskipun Israel telah menolak Kristus, Allah tetap setia pada janji-Nya dan tidak membuang umat-Nya. Ada harapan bagi Israel untuk diselamatkan.
   • Paulus menekankan bahwa keselamatan adalah untuk semua orang, dan bahwa orang non-Yahudi tidak boleh merasa sombong terhadap orang Yahudi.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 11, dalam pasal 10, Paulus menjelaskan tentang pentingnya iman dan pengakuan terhadap Kristus untuk keselamatan. Ia menekankan bahwa keselamatan tersedia bagi semua orang yang percaya, baik Yahudi maupun non-Yahudi. Dia juga menggarisbawahi bahwa iman datang dari mendengar firman Kristus.

Pasal 9 hingga 10 membahas tentang pemilihan Allah, penolakan Israel, dan bagaimana Allah menggunakan penolakan ini untuk membawa keselamatan kepada bangsa-bangsa lain. Ini membangun konteks untuk pasal 11, di mana Paulus menjelaskan bahwa meskipun Israel telah tersandung, mereka tidak sepenuhnya ditolak oleh Allah.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam Roma pasal 11 dan bagaimana hal itu relevan bagi konteks gereja saat ini.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penolakan Allah terhadap Umat-Nya
  Penulis menegaskan bahwa Allah tidak menolak umat-Nya, meskipun ada sebagian dari Israel yang tidak percaya. (Roma 11:1)

• Sisa yang Dipilih
  Ada sisa dari Israel yang tetap setia kepada Allah, yang dipilih berdasarkan kasih karunia, bukan perbuatan. (Roma 11:5-6)

• Hati yang Tegar
  Sebagian besar Israel telah menjadi tegar, dan ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk keselamatan bangsa-bangsa lain. (Roma 11:7-8)

• Kesempatan bagi Bangsa-Bangsa Lain
  Pelanggaran Israel membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa lain, yang diharapkan dapat membuat Israel cemburu. (Roma 11:11)

• Pentingnya Iman
  Penulis mengingatkan bahwa iman adalah kunci untuk tetap terhubung dengan Allah, dan bukan kebanggaan atas status sebagai bangsa pilihan. (Roma 11:20)

• Kemurahan dan Kekerasan Allah
  Allah menunjukkan kemurahan kepada mereka yang percaya, tetapi juga kekerasan kepada yang tidak percaya. (Roma 11:22)

• Harapan untuk Pemulihan Israel
  Ada harapan bahwa Israel akan dicangkokkan kembali ke dalam pohon zaitun mereka sendiri jika mereka berbalik kepada Allah. (Roma 11:23)

• Rahasia Keselamatan
  Penulis mengungkapkan bahwa sebagian dari Israel menjadi tegar untuk memberi kesempatan kepada bangsa-bangsa lain, sehingga seluruh Israel akan diselamatkan. (Roma 11:25-26)

• Kasih Karunia dan Panggilan Allah
  Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya, yang berlaku untuk semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi. (Roma 11:29)

• Kekayaan Hikmat Allah
  Penulis mengagumi kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah yang tak terduga dan tak terselidiki. (Roma 11:33)

Setiap topik ini mencerminkan tema sentral dari pasal ini, yaitu hubungan antara Allah, Israel, dan bangsa-bangsa lain dalam rencana keselamatan-Nya.

Nama Orang

• Allah: Tuhan yang dipuja dalam agama Kristen.
• Elia: Nabi yang mengadukan Israel kepada Allah.
• Abraham: Tokoh penting dalam iman Yahudi dan Kristen, nenek moyang bangsa Israel.
• Daud: Raja Israel yang terkenal, penulis banyak mazmur.
• Baal: Dewa yang disembah oleh bangsa-bangsa lain, sering kali menjadi simbol penyembahan berhala.
• Israel: Merujuk pada bangsa Israel, keturunan Abraham.

Nama Lokasi

• Sion: Tempat yang sering diasosiasikan dengan kehadiran Allah dan kota Yerusalem.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Roma pasal 11:

1. Penolakan Allah

   • Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih, meskipun ada ketidaktaatan.

2. Sisa yang Dipilih

   • Ada sisa umat Israel yang tetap setia, sebagai bukti kasih karunia Allah.

3. Kasih Karunia vs. Perbuatan

   • Keselamatan datang melalui kasih karunia, bukan melalui perbuatan manusia.

4. Tegar Hati

   • Beberapa orang Israel menjadi tegar hati, sehingga tidak menerima keselamatan.

5. Cemburu

   • Keselamatan bangsa-bangsa lain membuat Israel cemburu, sebagai cara Allah untuk menarik mereka kembali.

6. Pohon Zaitun

   • Perumpamaan tentang pohon zaitun menggambarkan hubungan antara Israel dan bangsa-bangsa lain.

7. Iman dan Ketidakpercayaan

   • Cabang-cabang yang dipatahkan adalah simbol ketidakpercayaan, sedangkan yang dicangkokkan adalah iman.

8. Kemurahan dan Kekerasan Allah

   • Allah menunjukkan kemurahan kepada yang percaya dan kekerasan kepada yang tidak percaya.

9. Penerimaan Kembali

   • Allah berkuasa untuk mencangkokkan kembali umat-Nya yang telah tersesat.

10. Rahasia Allah

    • Sebagian Israel menjadi tegar untuk memberi kesempatan kepada bangsa-bangsa lain.

11. Keselamatan Seluruh Israel

    • Janji bahwa seluruh Israel akan diselamatkan pada akhirnya.

12. Hikmat dan Pengetahuan Allah

    • Mengagumi kebijaksanaan dan keputusan Allah yang tak terduga.

13. Kemuliaan bagi Allah

    • Segala sesuatu berasal dari Allah dan untuk kemuliaan-Nya selamanya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan ajaran dalam pasal 11 dari Kitab Roma.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Roma Pasal 11:

Pertanyaan Refleksi

1. Identitas dan Pilihan Allah: Apa makna bagi Anda bahwa Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya? Bagaimana hal ini mempengaruhi pemahaman Anda tentang identitas sebagai orang percaya?

2. Sisa yang Dipilih: Dalam ayat 5, Paulus menyebutkan adanya "sisa" yang dipilih oleh kasih karunia. Apa yang Anda pahami tentang konsep "sisa" ini dalam konteks kehidupan Anda sehari-hari?

3. Kasih Karunia vs. Perbuatan: Paulus menekankan bahwa keselamatan adalah karena kasih karunia, bukan perbuatan. Bagaimana Anda menerapkan prinsip ini dalam kehidupan spiritual Anda?

4. Cemburu dan Keselamatan: Dalam ayat 11, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bagi bangsa-bangsa lain datang melalui pelanggaran Israel. Apa yang bisa kita pelajari tentang rencana Allah yang lebih besar melalui situasi ini?

5. Pohon Zaitun: Apa arti simbol pohon zaitun dalam konteks hubungan antara orang Yahudi dan non-Yahudi? Bagaimana Anda melihat diri Anda sebagai bagian dari "pohon zaitun" ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Teguh dalam Iman: Apa yang dimaksud dengan "janganlah kamu sombong, tetapi takutlah" (ayat 20)? Bagaimana sikap ini dapat diterapkan dalam komunitas gereja saat ini?

2. Keselamatan Seluruh Israel: Paulus menyatakan bahwa "seluruh Israel akan diselamatkan" (ayat 26). Apa pandangan Anda tentang pernyataan ini? Bagaimana hal ini berhubungan dengan eskatologi Kristen?

3. Kemurahan dan Kekerasan Allah: Bagaimana kita dapat memahami keseimbangan antara kemurahan dan kekerasan Allah dalam konteks kehidupan kita? Apa implikasinya bagi cara kita berinteraksi dengan orang lain?

4. Rahasia Allah: Dalam ayat 25, Paulus menyebutkan "rahasia" tentang ketidaktaatan Israel. Apa yang Anda pikirkan tentang rahasia ini dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi cara kita melihat sejarah keselamatan?

5. Kekayaan Hikmat Allah: Apa yang Anda rasakan ketika membaca tentang "kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah" (ayat 33)? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara Anda berdoa dan berhubungan dengan Allah?

Hal-Hal Menarik

• Perbandingan dengan Perjanjian Lama: Bagaimana tema sisa yang dipilih dalam Roma 11 berhubungan dengan tema yang sama dalam Perjanjian Lama, seperti dalam kitab Yesaya?

• Pengaruh Terhadap Teologi Kristen: Diskusikan bagaimana pemahaman tentang Israel dan gereja dalam Roma 11 telah membentuk teologi Kristen, terutama dalam konteks hubungan antara Yahudi dan non-Yahudi.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Roma Pasal 11 dengan lebih baik!

Pasal 11 dari Kitab Roma mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta contoh doa yang relevan.

Pelajaran dari Roma 11

1. Kesetiaan Allah:

   • Allah tidak pernah menolak umat-Nya. Meskipun ada penolakan dari sebagian orang Israel, Allah tetap memiliki sisa yang setia. Ini mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia kepada janji-Nya, dan kita dapat mengandalkan-Nya dalam setiap keadaan.

2. Kasih Karunia:

   • Keselamatan datang melalui kasih karunia, bukan melalui perbuatan kita. Ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas anugerah keselamatan yang kita terima dan menghindari sikap sombong atau merasa lebih baik dari orang lain.

3. Pentingnya Iman:

   • Iman adalah kunci untuk tetap terhubung dengan Allah. Kita diingatkan untuk tidak sombong, tetapi tetap rendah hati dan bergantung pada iman kita kepada Kristus.

4. Rencana Allah yang Besar:

   • Allah memiliki rencana yang lebih besar, termasuk keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Ini mengajak kita untuk melihat lebih jauh dari diri kita sendiri dan memahami bahwa Allah bekerja dalam cara yang mungkin tidak kita pahami.

5. Kerendahan Hati:

   • Kita diajarkan untuk tidak menganggap diri kita lebih pandai dari orang lain. Kerendahan hati adalah sikap yang penting dalam hubungan kita dengan Allah dan sesama.

6. Kemurahan dan Kekerasan Allah:

   • Kita harus menyadari bahwa Allah menunjukkan kemurahan kepada kita, tetapi juga memiliki kekerasan terhadap mereka yang menolak-Nya. Ini mengingatkan kita untuk hidup dalam rasa syukur dan menghormati kemurahan-Nya.

7. Kekayaan Hikmat Allah:

   • Kita diingatkan akan kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang tak terduga. Ini mendorong kita untuk terus mencari-Nya dan mempercayai rencana-Nya, meskipun kita tidak selalu memahaminya.

Contoh Doa Terkait Roma 11

1. Doa Syukur atas Kesetiaan Allah: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas kesetiaan-Mu yang tidak pernah berakhir. Terima kasih karena Engkau tidak pernah menolak umat-Mu. Bantu aku untuk selalu mengingat kasih karunia-Mu dalam hidupku. Amin."

2. Doa Memohon Kerendahan Hati: "Tuhan, ajar aku untuk hidup dalam kerendahan hati. Jauhkan aku dari sikap sombong dan bantu aku untuk selalu mengandalkan iman kepada-Mu. Amin."

3. Doa untuk Memahami Rencana Allah: "Ya Bapa, aku berdoa agar Engkau membukakan mataku untuk melihat rencana-Mu yang lebih besar dalam hidupku. Berikan aku hikmat untuk memahami jalan-Mu dan bersyukur atas kemurahan-Mu. Amin."

4. Doa untuk Bangsa-Bangsa: "Tuhan, aku berdoa untuk bangsa-bangsa di dunia ini. Semoga mereka juga dapat merasakan kasih karunia-Mu dan datang kepada-Mu. Bantu aku untuk menjadi alat-Mu dalam menyebarkan Injil. Amin."

5. Doa untuk Menghadapi Ketidakpastian: "Ya Tuhan, ketika aku menghadapi ketidakpastian dan kesulitan, ingatkan aku akan kekayaan hikmat dan pengetahuan-Mu. Bantu aku untuk tetap percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 11 dari Kitab Roma menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Pasal ini membahas tentang pemilihan Allah terhadap umat-Nya, khususnya Israel, dan bagaimana mereka yang terpilih memperoleh kasih karunia meskipun ada sebagian yang menolak. Ini juga menjelaskan hubungan antara Israel dan bangsa-bangsa lain, serta pentingnya iman dan kemurahan Allah.

2. Who (Siapa)

• Penulis: Rasul Paulus.
• Subjek utama: Umat Israel, Elia, dan bangsa-bangsa bukan Yahudi.
• Penerima: Jemaat di Roma, khususnya orang-orang Kristen yang berasal dari latar belakang non-Yahudi.

3. Where (Di mana)

• Surat ini ditujukan kepada jemaat di Roma, yang merupakan pusat kekaisaran Romawi dan tempat pertemuan berbagai budaya dan agama.

4. When (Kapan)

• Surat ini ditulis sekitar tahun 57 M, pada saat Paulus berada di Korintus, menjelang perjalanan misinya ke Yerusalem.

5. Why (Mengapa)

• Paulus menulis untuk menjelaskan rencana keselamatan Allah yang mencakup baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, serta untuk memperingatkan orang-orang Kristen non-Yahudi agar tidak sombong terhadap orang Yahudi yang telah ditolak. Dia ingin menunjukkan bahwa kasih karunia Allah bersifat universal dan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, bergantung pada kemurahan-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Paulus menggunakan contoh dari sejarah Israel, seperti kisah Elia dan sisa yang tersisa, untuk menunjukkan bahwa Allah selalu memiliki rencana dan umat-Nya. Dia juga menggunakan metafora pohon zaitun untuk menggambarkan hubungan antara Israel dan bangsa-bangsa lain, serta pentingnya iman dalam menerima kasih karunia Allah.

7. How Much (Seberapa besar)

• Pasal ini menekankan betapa besar dan dalamnya kasih karunia dan hikmat Allah, serta betapa pentingnya untuk memahami posisi kita di hadapan-Nya. Ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah anugerah yang tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia, melainkan melalui iman dan kemurahan Allah.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Pasal 11 dari Kitab Roma!

Dalam pasal ke-11 dari Kitab Roma, Paulus menjelaskan bahwa Allah tidak menolak umat-Nya, meskipun Israel telah melakukan pelanggaran terhadap-Nya. Paulus mengutip kisah Elia yang mengadukan Israel kepada Allah, dan Allah menjawab bahwa Ia masih memiliki tujuh ribu orang yang setia kepada-Nya. Paulus juga menjelaskan bahwa ada suatu sisa yang dipilih oleh anugerah, bukan oleh perbuatan, dan bahwa pelanggaran Israel telah membawa keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Paulus mengingatkan bangsa-bangsa bukan Yahudi agar tidak sombong dan tetap takut akan Allah, karena jika Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan mereka. Paulus menyimpulkan bahwa Allah memiliki rencana penyelamatan bagi seluruh orang Israel dan bahwa anugerah dan panggilan Allah tidak dapat dibatalkan.

Kitab Roma ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan kepada jemaat Kristen di Roma pada sekitar tahun 57-58 Masehi. Roma pada saat itu adalah ibu kota Kekaisaran Romawi yang terkenal dengan kekayaan, kekuasaan politik, dan beragam budaya.

Pasal 11 dalam Kitab Roma membahas tentang hubungan antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi dalam rencana keselamatan Allah. Ayat-ayat sebelumnya, terutama pasal 9-10, menjelaskan bahwa keselamatan bukanlah hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk orang non-Yahudi yang percaya kepada Yesus Kristus.

Dalam pasal 11, Paulus menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Mesias, itu bukan berarti Allah telah menolak mereka sepenuhnya. Paulus mengatakan bahwa ada sisa orang Yahudi yang dipilih oleh anugerah Allah. Dia juga mengajarkan bahwa orang non-Yahudi yang percaya kepada Yesus telah diimpor ke dalam pohon zaitun yang merupakan Israel rohani.

Secara teologis, pasal 11 menekankan bahwa keselamatan adalah oleh anugerah Allah semata, bukan karena kebaikan atau keturunan seseorang. Paulus juga menekankan pentingnya iman dalam menerima keselamatan.

Dalam konteks historis, pasal 11 mencerminkan situasi di Roma di mana ada ketegangan antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi dalam jemaat Kristen. Paulus berusaha menjelaskan bahwa keselamatan adalah untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau etnis.

Dalam konteks literatur, pasal 11 menggunakan gambaran pohon zaitun untuk menggambarkan hubungan antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi dalam rencana keselamatan Allah. Gambaran ini mengacu pada perjanjian Allah dengan Israel dalam Perjanjian Lama.

Dengan demikian, pasal 11 Kitab Roma memberikan pemahaman tentang hubungan antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi dalam rencana keselamatan Allah, serta menekankan pentingnya iman dalam menerima keselamatan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 11:

1. Allah tidak menolak umat-Nya (ayat 1-2) - Allah tidak menolak umat-Nya yang telah dikenal-Nya sejak semula.

2. Ada sisa yang dipilih berdasarkan anugerah (ayat 5-6) - Seperti pada zaman Elia, ada sisa yang tetap setia kepada Allah.

3. Kegagalan Israel dan keselamatan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (ayat 7-12) - Meskipun Israel gagal, keselamatan diberikan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk membuat Israel cemburu.

4. Penerimaan Israel dan arti kepenuhan mereka (ayat 12-15) - Jika pelanggaran mereka menjadi kekayaan bagi dunia, betapa lebih lagi arti kepenuhan mereka jika mereka diterima kembali.

5. Perumpamaan pohon zaitun (ayat 16-24) - Israel yang tidak taat dipotong, sedangkan bangsa-bangsa bukan Yahudi yang percaya dicangkokkan. Jika Israel kembali taat, mereka juga akan dicangkokkan kembali.

6. Seluruh orang Israel akan diselamatkan (ayat 25-32) - Allah akan menyelamatkan seluruh orang Israel dan menghapus dosa-dosa mereka.

7. Anugerah dan panggilan Allah tidak dapat dibatalkan (ayat 28-29) - Anugerah dan panggilan Allah tetap berlaku, baik bagi bangsa Israel maupun bangsa-bangsa bukan Yahudi.

8. Kekayaan dan kebijaksanaan Allah (ayat 33-36) - Kekayaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan Allah yang tak terbatas dan tak terduga.

Referensi:
- Roma 11:1-36

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Allah
- Aku (penulis pasal ini, yang merupakan seorang Israel, keturunan Abraham, anggota suku Benyamin)
- Elia (nabi yang mengadukan Israel kepada Allah)
- Tuhan (Allah memberikan jawaban kepada Elia)
- Daud (raja Israel yang mengutip ayat-ayat dari Kitab Mazmur)
- Bangsa Israel (umat Allah yang tidak memperoleh apa yang mereka cari)
- Orang pilihan (orang-orang yang dipilih oleh Allah berdasarkan anugerah)
- Bangsa-bangsa bukan Yahudi (bangsa-bangsa lain selain Israel)
- Rasul (penulis pasal ini, yang diutus untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi)Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Israel (negara di Timur Tengah)
- Mazbah-mazbah (tempat penyembahan Allah di Israel)
- Baal (dewa yang disembah oleh bangsa Israel)
- Dunia (seluruh dunia)
- Pohon zaitun (simbol Israel)

Kata kunci dalam Kitab Roma pasal 11 adalah:

1. Allah tidak menolak umat-Nya (ayat 1-2): Allah tetap setia kepada umat-Nya, terutama kepada orang-orang Israel yang dipilih-Nya sejak dulu.

2. Sisa yang dipilih berdasarkan anugerah (ayat 5-6): Meskipun sebagian besar orang Israel menolak Yesus sebagai Mesias, masih ada sisa yang dipilih oleh Allah berdasarkan anugerah-Nya.

3. Pelanggaran dan kegagalan orang Israel (ayat 7-10): Orang Israel gagal memperoleh apa yang mereka cari karena ketidakpercayaan mereka, tetapi keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi.

4. Penerimaan orang bukan Yahudi (ayat 11-24): Orang-orang bukan Yahudi juga dapat menerima keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Mereka dicangkokkan ke dalam pohon zaitun yang adalah Israel.

5. Rahasia keselamatan bagi seluruh orang Israel (ayat 25-32): Allah memiliki rencana keselamatan bagi seluruh orang Israel, dan mereka akan diselamatkan melalui Yesus Kristus.

6. Anugerah dan panggilan Allah tidak dapat dibatalkan (ayat 28-29): Allah tetap setia kepada janji-Nya dan tidak akan membatalkan anugerah dan panggilan-Nya kepada umat-Nya.

7. Kekayaan dan kebijaksanaan Allah (ayat 33-36): Kekayaan dan kebijaksanaan Allah tidak dapat dipahami oleh manusia. Segala sesuatu berasal dari-Nya, melalui-Nya, dan untuk-Nya. Allah layak menerima kemuliaan selama-lamanya.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Paulus bahwa Allah tidak menolak umat-Nya?
2. Bagaimana kita dapat melihat kasih karunia Allah dalam pemilihan-Nya terhadap suatu sisa umat-Nya?
3. Mengapa penting bagi kita untuk mengakui bahwa keselamatan bukanlah hasil dari perbuatan kita, tetapi anugerah Allah semata?
4. Bagaimana kita dapat menghindari kesombongan dan tetap hidup dalam iman yang teguh?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari analogi pohon zaitun tentang hubungan antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana pandanganmu tentang peran Israel dalam rencana keselamatan Allah? Apakah Israel masih memiliki peran khusus dalam rencana-Nya?
2. Bagaimana kita dapat memahami konsep pemilihan Allah dan kebebasan manusia dalam konteks keselamatan?
3. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus? Apakah kita harus berusaha untuk menyelamatkan mereka?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?
5. Bagaimana kita dapat memahami kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yang tak terbatas dalam konteks pemahaman kita tentang rencana keselamatan-Nya?

Hal Menarik Terkait Roma 11:
1. Paulus menggunakan analogi pohon zaitun untuk menjelaskan hubungan antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah.
2. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan lebih dalam daripada yang dapat kita pahami.
3. Paulus menekankan pentingnya anugerah Allah dalam keselamatan dan mengingatkan kita untuk tidak sombong atau mengandalkan diri sendiri.
4. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki belas kasihan yang meluas kepada semua orang, baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa bukan Yahudi.
5. Paulus mengakhiri pasal ini dengan memuji kemuliaan Allah dan mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya, melalui-Nya, dan untuk-Nya.

Dari pasal 11 Kitab Roma, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Allah tidak menolak umat-Nya: Pasal ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak menolak umat-Nya, termasuk umat-Nya yang telah dikenal-Nya sejak semula. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak meragukan kasih dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya.

2. Ada sisa yang dipilih berdasarkan anugerah: Pasal ini mengajarkan bahwa ada sekelompok orang yang dipilih oleh Allah berdasarkan anugerah-Nya. Ini menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah hasil dari perbuatan kita, tetapi anugerah Allah semata.

3. Allah memiliki rencana yang lebih besar: Pasal ini menjelaskan bahwa meskipun bangsa Israel gagal memperoleh apa yang mereka cari, Allah menggunakan pelanggaran mereka untuk membawa keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi-Nya.

4. Kebaikan dan kekerasan Allah: Pasal ini mengajarkan bahwa Allah adalah Allah yang baik dan adil. Dia memberikan belas kasihan kepada mereka yang tetap tinggal dalam kebaikan-Nya, tetapi juga menghukum mereka yang tidak taat. Ini mengingatkan kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah dan menghargai belas kasih-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kesadaran akan kasih dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya.
2. Berdoa agar kita dapat menerima anugerah Allah dengan rendah hati dan menghargai bahwa keselamatan kita adalah hasil dari anugerah-Nya semata.
3. Berdoa agar kita dapat mempercayai rencana Allah yang lebih besar dan mengandalkan-Nya dalam setiap situasi.
4. Berdoa agar kita dapat hidup dalam ketaatan kepada Allah dan menghargai belas kasih-Nya.
5. Berdoa agar kita dapat memahami dan menghargai kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yang tak terbatas.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 11 Kitab Roma.

Analisis Roma 11 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini membahas tentang kesetiaan Allah kepada bangsa Israel dan rencana keselamatan-Nya bagi orang Yahudi dan non-Yahudi.

Who (Siapa): Penulisnya adalah Rasul Paulus, yang menulis surat ini kepada jemaat di Roma.

When (Kapan): Surat Roma ditulis sekitar tahun 57 Masehi.

Where (Di mana): Paulus menulis surat ini kemungkinan besar dari Korintus.

Why (Mengapa): Paulus menulis pasal ini untuk:

• Menjawab pertanyaan tentang apakah Allah telah menolak bangsa Israel.
• Menjelaskan bahwa Allah tetap setia pada perjanjian-Nya dengan Israel.
• Menunjukkan bahwa keselamatan tersedia bagi orang Yahudi dan non-Yahudi melalui iman kepada Yesus Kristus.
• Mendorong orang Kristen non-Yahudi untuk tidak sombong dan mengingat bahwa mereka dicangkokkan ke dalam pohon zaitun Israel.
• Menyatakan harapan bahwa seluruh Israel akan diselamatkan.

How (Bagaimana): Paulus menggunakan berbagai argumen dan ilustrasi untuk menjelaskan poin-poinnya:

• Ia menggunakan contoh Elia dan 7000 orang yang tidak menyembah Baal untuk menunjukkan bahwa selalu ada sisa orang Israel yang setia kepada Allah.
• Ia menggunakan analogi pohon zaitun untuk menggambarkan hubungan antara orang Yahudi dan non-Yahudi dalam rencana keselamatan Allah.
• Ia mengutip Perjanjian Lama untuk mendukung argumennya tentang kesetiaan Allah dan keselamatan Israel.

Kesimpulan: Roma 11 adalah pasal yang kaya dan kompleks yang mengajarkan kita tentang kesetiaan Allah, kedaulatan-Nya, dan rencana keselamatan-Nya yang mencakup semua bangsa. Pasal ini mendorong kita untuk bersyukur atas anugerah Allah dan untuk berdoa bagi keselamatan seluruh Israel.