
Teks -- Keluaran 13:7 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus


kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kel 13:7
Full Life: Kel 13:7 - SESUATUPUN YANG BERAGI TIDAK BOLEH DILIHAT.
Nas : Kel 13:7
Selama minggu Paskah, ragi (Ibr. _se'or_, yaitu semua zat yang dapat
mengakibatkan fermentasi dalam adonan atau cairan) dan semua ba...
Nas : Kel 13:7
Selama minggu Paskah, ragi (Ibr. _se'or_, yaitu semua zat yang dapat mengakibatkan fermentasi dalam adonan atau cairan) dan semua bahan yang kena ragi (Ibr. _hamets_; yaitu segala sesuatu yang telah mengalami fermentasi atau beragi) harus dibuang dari rumah orang Israel (bd. Kel 12:15,19). Dalam Kel 13:7 _hamets_ diterjemahkan "sesuatu pun yang beragi"; tetapi arti harfiah adalah "sesuatu yang difermentasi." Semua makanan untuk Paskah harus disesuaikan dengan perintah ilahi ini
(lihat art. PASKAH).
- 1) Alasan utama dari larangan ini sangat mungkin ditemukan dalam ajaran
alkitabiah yang memandang fermentasi atau sesuatu yang difermentasi
sebagai melambangkan kecemaran, kejahatan, dan ketidaksucian moral
(1Kor 5:6-8;
lihat cat. --> Mat 16:6;
lihat cat. --> Mr 8:15).
- 2) Perhatikan pula bahwa hukum Musa tidak meminta anggur, baik yang
difermentasi maupun yang tidak, dipakai sepanjang minggu Paskah. Akan
tetapi, anggur atau makanan apa pun yang dipakai harus sesuai dengan
peraturan tidak boleh ada ragi atau fermentasi ini (Kel 12:20).
Karena peristiwa ini memandang ke depan kepada korban darah Kristus yang
sempurna
(lihat art. PASKAH),
dapatlah dimengerti bahwa sama sekali tidak boleh ada pencemaran di dalam apa yang melambangkan darah-Nya (bd. Kel 34:25; Im 2:11; 6:17; 1Kor 5:7-8;lihat cat. --> Luk 22:18;
[atau ref. Luk 22:18]
lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)).
Jerusalem -> Kel 12:1--13:16
Jerusalem: Kel 12:1--13:16 - -- Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada ...
Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada beberapa tambahan yang bergaya bahasa tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; 13:3-16, barangkali juga Kel 13:1-2; dan ada beberapa tambahan dari penggubah dari tradisi Para Imam yakni: peraturan mengenai ibadat dan keterangan tentang arti perayaan Paskah, Kel 12:1-20,28,40-51. Baik tambahan-tambahan tsb dibandingkan dengan Ima 23:5-8; Bil 28:16-25; Ula 16:1-8. - Sebenarnya perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yang berbeda. Hari Raya Roti Tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dengan perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku-suku Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yang berawal dengan Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun. Ini mengandaikan bahwa Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun untuk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24, apa yang dimaksudkan justru pesta Paskah tsb. kalau demikian duduknya perkara, maka hubungan antara perayaan Paskah dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari Mesir serba kebetulan: keluaran itu kebetulan bertepatan dengan perayaan Paskah kuno itu. Tetapi oleh karena kedua peristiwa tsb benar-benar bertepatan waktunya, maka dapat dibenarkan bahwa tambahan-tambahan yang disisipkan oleh tradisi Ulangan, Kel 12:24-27; 13:3-10 menerangkan perayaan Paskah (dan juga Hari Raya Roti Tidak Beragi) sebagai kenangan akan keluaran Israel dari negeri Mesir, bdk kitab Ulangan sendiri, Kel 16:1-3. Tradisi Para Imam menghubungkan seluruh tata upacara Paskah kuno dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari negeri Mesir, Kel 12:11-14,42. Tetapi sebelum tradisi Para Imam menghubungkannya sudah berhubungan juga. Sebab kisah yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:34-39, sudah menghubungkan upacara kuno dengan roti tidak beragi yang termasuk upacara Paskah dahulu, dengan keluaran dari negeri Mesir. Oleh karena dikaitkan pada peristiwa yang memutuskan dalam sejarah bangsa Israel, yaitu panggilannya oleh Tuhan, maka upacara kuno itu mendapat makna keagamaan yang serba baru: upacara-upacara itu sekarang merayakan keselamatan yang dikurniakan Allah kepada umatNya, sebagaimana diungkapkan dalam wejangan yang menurut Kel 12:26-27; 13:8 membarengi perayaan itu. Dengan demikian Paskah Yahudi merupakan persiapan bagi Paskah Kristen: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci). Kristus membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Pembaharuan mistik dari tindakan penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yang berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kel 13:1-10
SH: Kel 13:1-16 - Hak Allah (Minggu, 17 April 2005) Hak Allah
Hak Allah
Anak sulung penting bagi banyak keluarga. Anak sulung menjadi
penerus keturun...

SH: Kel 13:1-16 - Mengingat karya Tuhan (Selasa, 14 April 2009) Mengingat karya Tuhan
Judul: Mengingat karya Tuhan
Hal penting apa yang harus diingat terus oleh seora...

SH: Kel 13:1-16 - Mengingat Karya Allah (Minggu, 25 November 2018) Mengingat Karya Allah
Aturan yang telah ditetapkan Tuhan berkait dengan anak sulung dan Hari Raya Roti tidak bera...
