Teks -- 1 Timotius 5:22 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> 1Tim 5:22
Full Life: 1Tim 5:22 - JANGANLAH ENGKAU TERBURU-BURU MENUMPANGKAN TANGAN.
Nas : 1Tim 5:22
Paulus menegaskan beberapa hal mengenai pelantikan seorang penatua
(bd. 1Tim 4:14; Kis 6:6).
1) Tidak seorang pun yang boleh d...
Nas : 1Tim 5:22
Paulus menegaskan beberapa hal mengenai pelantikan seorang penatua (bd. 1Tim 4:14; Kis 6:6).
- 1) Tidak seorang pun yang boleh dilantik dengan terburu-buru untuk
jabatan ini. Artinya, sikap hati-hati yang pantas dan garis pedoman
alkitabiah harus ditaati dan dilaksanakan
(lihat cat. --> Tit 1:5;
[atau ref. Tit 1:5]
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
- 2) Melantik seseorang sebagai penatua adalah pernyataan umum kepada gereja bahwa kehidupan orang itu telah memenuhi syarat Allah dalam hal menekuni kesalehan seperti yang terdapat di 1Tim 3:1-7. Dengan kata lain, orang yang hendak dilantik kepada suatu jabatan kepemimpinan harus terkenal setia terhadap Tuhan selama mereka menjadi orang Kristen
- 3) Suatu jemaat yang melantik atau menetapkan seseorang kepada jabatan kepemimpinan di dalam gereja dengan terburu-buru, yaitu dengan mengabaikan garis pedoman Allah, menyebabkan jemaat itu "terbawa-bawa" dalam dosa orang itu. Nasihat Paulus untuk "jaga kemurniaan dirimu", berarti menolak untuk terlibat dalam memilih atau melantik orang yang tidak layak untuk jabatan sebagai gembala.
Ref. Silang FULL -> 1Tim 5:22
Ref. Silang FULL: 1Tim 5:22 - menumpangkan tangan // orang lain // Jagalah kemurnian · menumpangkan tangan: Kis 6:6; Kis 6:6
· orang lain: Ef 5:11
· Jagalah kemurnian: Mazm 18:27
· menumpangkan tangan: Kis 6:6; [Lihat FULL. Kis 6:6]
· orang lain: Ef 5:11
· Jagalah kemurnian: Mazm 18:27
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 1Tim 5:17-25
Matthew Henry: 1Tim 5:17-25 - Petunjuk mengenai Para Penatua dan Disiplin Jemaat Petunjuk mengenai Para Penatua dan Disiplin Jemaat (5:17-25)
Di sini ada petunjuk-petunjuk,
I. Tentang menyokong hamba-hamba Tuhan. Harus di...
Petunjuk mengenai Para Penatua dan Disiplin Jemaat (5:17-25)
- Di sini ada petunjuk-petunjuk,
- I. Tentang menyokong hamba-hamba Tuhan. Harus dipastikan bahwa hamba-hamba Tuhan ditopang kebutuhan hidupnya dengan rasa hormat (ay. 17): Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat (yaitu diurus dua kali lipat, dua kali lipat dari yang sudah mereka dapatkan, atau dari apa yang didapat orang lain), terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar, mereka yang bekerja lebih keras daripada orang lain. Cermatilah, yang memimpin adalah dewan penatua, dan orang yang sama yang memimpin ini adalah orang yang juga berkhotbah dan mengajar. Dalam jemaat waktu itu, tidak ada satu orang yang berkhotbah dan orang lain memimpin. Sebaliknya, pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang yang sama. Ada sementara orang yang berpendapat bahwa yang dimaksud Rasul Paulus dengan penatua-penatua yang baik pimpinannya itu adalah para penatua awam, yang bekerja untuk memimpin tetapi tidak mengajar, yang mengurus pengaturan jemaat, tetapi tidak mencampuri urusan menyampaikan firman dan sakramen. Dan saya mengakui bahwa ini adalah teks Kitab Suci yang paling jelas yang bisa ditemui untuk mendukung pendapat seperti itu. Namun, tampak sedikit aneh bahwa penatua-penatua yang hanya memimpin harus dianggap layak dihormati dua kali lipat, padahal Rasul Paulus lebih mengutamakan berkhotbah daripada membaptis, dan jauh terlebih lagi ia akan mengutamakan berkhotbah daripada memimpin jemaat. Dan lebih aneh lagi bahwa Rasul Paulus tidak menyebutkan mereka ketika berbicara tentang pekerja-pekerja jemaat. Tetapi, seperti yang tersirat sebelumnya, dalam jemaat mula-mula, tidak ada satu orang yang berkhotbah dan orang lain memimpin. Sebaliknya, memimpin dan mengajar dilakukan oleh orang yang sama, hanya saja sebagian orang mungkin lebih banyak berkhotbah dan mengajar dibandingkan dengan yang lain. Di sini kita mendapati,
- 1. Pekerjaan hamba-hamba Tuhan. Pekerjaan itu pada hakikatnya terdiri atas dua hal: memimpin dengan baik dan berkhotbah serta mengajar. Inilah yang menjadi pekerjaan utama para penatua di zaman para rasul.
- 2. Penghormatan yang layak diberikan kepada mereka yang tidak bermalas-malasan, tetapi yang berjerih payah dalam pekerjaan ini. Mereka layak mendapat penghormatan, penghargaan, dan topangan pemeliharaan dua kali lipat. Rasul Paulus mengutip sebuah ayat untuk menegaskan perintah mengenai pemeliharaan hamba-hamba Tuhan yang mungkin kita anggap tidak ada di dalam Kitab Suci. Dan hal ini menunjukkan betapa pentingnya banyak ketetapan di dalam hukum Musa, dan khususnya dalam hal ini, janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik (Ul. 25:4). Binatang yang dipekerjakan untuk mengirik gandum itu (sebab dengan mengirik, mulut binatang itu mengambil biji gandum dan bukan membuangnya) diperbolehkan diberi makan sewaktu sedang bekerja, sehingga semakin banyak pekerjaannya, semakin banyak pula makanannya. Oleh karena itu, biarlah para penatua yang berjerih dalam berkhotbah dan mengajar mendapat persediaan yang baik, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya (Mat. 10:10). Dan ada segudang alasan mengapa ia harus mendapatkannya. Dari sini kita dapat belajar bahwa,
- (1) Allah, baik di bawah hukum Taurat maupun sekarang di bawah Injil, memberi perhatian supaya hamba-hamba-Nya mendapat persediaan yang baik. Kalau Allah mengurusi lembu, masakan Ia tidak mau mengurusi hamba-hamba-Nya sendiri? Lembu hanya mengirik gandum, yang darinya hamba-hamba-Nya membuat roti yang akan binasa. Tetapi hamba-hamba Tuhan memecahkan roti kehidupan yang akan bertahan untuk selama-lamanya.
- (2) Menyediakan kebutuhan hidup bagi hamba-hamba Tuhan adalah sesuai dengan ketetapan Allah, bahwa mereka yang memberitakan Injil harus hidup dari Injil (1Kor. 9:14), dan demikian pula itu merupakan apa yang sepantasnya mereka dapatkan, sama seperti upah bagi pekerja. Dan orang yang membiarkan hamba-hamba Tuhan kelaparan, atau tidak mencukupi kebutuhan hidup mereka, pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah suatu hari.
- II. Mengenai tuduhan terhadap hamba-hamba Tuhan (ay. 19): Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. Inilah cara Kitab Suci menangani tuduhan terhadap seorang penatua, ketika dituduh melakukan suatu kejahatan. Amatilah,
- 1. Harus ada tuduhan. Yang harus diajukan bukan sekadar kabar burung yang tidak jelas, tetapi harus berupa tuduhan, yang berisi dakwaan tertentu. Lebih jauh lagi, penatua tidak boleh dituntut dengan cara ditanyai. Cara inilah yang dipakai dalam tindakan penyidikan masa kini, dengan menyebutkan kejahatan-kejahatan tertentu kepada seseorang, lalu melihat apakah dia bisa membersihkan diri dari kejahatan-kejahatan yang dituduhkan itu, atau dia sendiri yang menuduh diri sendiri dengan tuduhan-tuduhan itu. Sebaliknya, menurut nasihat Paulus, harus ada tuduhan yang diajukan terhadap seorang penatua.
- 2. Tuduhan ini tidak boleh diterima kecuali didukung oleh dua atau tiga orang saksi yang bisa dipercaya. Dan tuduhan itu harus diterima di hadapan mereka, yaitu tertuduh dan penuduh harus berhadapan muka dengan muka, karena nama baik seorang hamba Tuhan adalah hal yang peka. Dan karena itu, sebelum melakukan apa pun yang dapat mencemarkan nama baiknya, harus betul-betul diperhatikan bahwa hal yang dituduhkan kepadanya itu bisa dibuktikan dengan baik, supaya ia tidak dicela dengan sebuah dugaan yang tidak jelas. “Akan tetapi (ay. 20) mereka yang berbuat dosa hendaklah ditegur di depan semua orang. Maksudnya, engkau tidak perlu berlaku lembut kepada orang lain, tetapi tegurlah mereka di depan semua orang.” Atau “mereka yang berdosa di depan semua orang harus ditegur di depan semua orang, supaya perban bisa selebar lukanya, dan supaya orang lain yang ada dalam bahaya akan berbuat dosa bisa berhati-hati ketika melihat contoh kejatuhan mereka yang ditegur di depan umum itu, agar yang lain itu pun takut.” Perhatikanlah,
- (1) Orang-orang yang melakukan dosa memalukan di depan umum harus ditegur di depan semua orang. Sama seperti dosa mereka sudah menjadi umum, dan dilakukan di depan banyak orang, atau setidak-tidaknya terdengar oleh semua orang, demikian pula teguran kepada mereka harus diberikan secara umum, dan di depan semua orang.
- (2) Teguran di hadapan umum dimaksudkan demi kebaikan orang lain, supaya mereka takut, juga demi kebaikan pihak yang ditegur. Oleh karena itu, telah diperintahkan di dalam hukum Taurat bahwa para pelanggar di depan umum harus menerima hukuman di depan umum, supaya seluruh orang Israel mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat.
- III. Mengenai penahbisan hamba-hamba Tuhan (ay. 22): Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang. Tampaknya yang dimaksudkan adalah menahbiskan orang sebagai hamba Tuhan, yang tidak boleh dilakukan dengan gegabah dan tanpa pertimbangan, dan sebelum diadakan pengujian yang semestinya mengenai segala karunia dan anugerah yang mereka miliki, dan kemampuan serta syarat-syarat yang mereka penuhi untuk itu. Sebagian orang memahaminya sebagai absolusi (pengampunan dosa): “Janganlah terlalu terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang. Jangan cabut kecaman jemaat pada siapa saja, sebelum memberi waktu untuk melihat bukti ketulusan pertobatan mereka. Dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain, yang menyiratkan bahwa mereka yang terlalu mudah mencabut kecaman-kecaman jemaat berarti mendorong orang lain untuk melakukan dosa-dosa yang mudah dimaafkan itu, dan dengan demikian membuat diri mereka sendiri bersalah atas hal itu.” Amatilah, kita sangat perlu berjaga-jaga setiap saat, supaya tidak membuat diri kita terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. “Jagalah kemurnian dirimu, bukan saja dengan tidak melakukan dosa seperti itu, tetapi juga dengan tidak membiarkannya, atau dengan cara apa saja menyalurkan bantuan bagi orang lain untuk melakukannya.” Di sini kita mendapati,
- 1. Sebuah peringatan supaya tidak terburu-buru menahbiskan orang sebagai hamba Tuhan, atau mengampuni orang yang sedang dikecam jemaat: Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang.
- 2. Siapa yang terburu-buru, entah dalam menahbiskan orang sebagai hamba Tuhan atau mengampuni orang yang sedang dikecam jemaat, akan membuat diri mereka terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain.
- 3. Kita harus menjaga kemurunian diri kita, jika kita ingin murni. Anugerah Allahlah yang membuat dan menjaga kemurnian diri kita, tetapi kita juga harus berusaha menjaganya sendiri.
- IV. Mengenai pengampunan dosa, yang tampak dirujuk dalam ayat24-25: Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian, dst. Perhatikanlah, hamba-hamba Tuhan memerlukan hikmat yang amat dalam, untuk mengetahui cara menyesuaikan diri dengan berbagai pelanggaran dan pelanggar yang harus mereka tangani. Dosa beberapa orang begitu jelas dan kentara, dan tidak perlu lagi diselidiki secara diam-diam, sehingga tidak bisa dibantah lagi bahwa mereka memang harus dikecam jemaat. Mereka mendahului pengadilan, atau sudah diketahui sebelum diadili, dan setelah itu baru mendapat kecaman dari jemaat. Dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian, yaitu kefasikan mereka tidak tampak sekarang, sebelum dilakukan penyelidikan yang semestinya untuk itu. Atau, seperti yang dipahami sebagian orang, beberapa orang terus berdosa setelah dikecam. Mereka tidak diperbaharui oleh kecaman itu, dan dengan demikian tidak boleh mendapat pengampunan. Demikian pula halnya dengan bukti-bukti pertobatan: Perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, yaitu kalau perbuatan baik tidak tampak, maka kefasikan tidak dapat terus tinggal tersembunyi. Dengan begitu, akan mudah membedakan siapa yang harus diampuni dan siapa yang tidak. Amatilah,
- 1. Ada dosa rahasia atau tersembunyi, dan ada dosa yang terbuka. Dosa beberapa orang sempat ketahuan, dan diadili, sementara dosa beberapa orang lain baru menjadi nyata kemudian.
- 2. Orang-orang berdosa harus ditangani secara berbeda-beda oleh jemaat.
- 3. Dampak dari kecaman jemaat itu sangat berbeda-beda. Sebagian orang menjadi rendah hati dan bertobat karenanya, sehingga perbuatan baik mereka segera tampak, sementara yang lain justru sebaliknya.
- 4. Yang tidak dapat diperbaharui tidak bisa disembunyikan, sebab Allah akan membawa ke dalam terang hal-hal yang tersembunyi di dalam gelap, dan membukakan rahasia semua hati.
- V. Mengenai Timotius sendiri.
- 1. Berikut adalah pesan kepada Timotius untuk menjaga pekerjaannya dengan hati-hati, dan pesan itu diberikan dengan sungguh-sungguh: Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak (ay. 21). Perhatikanlah, tidak sepatutnya hamba-hamba Tuhan memihak, memandang bulu, dan mengutamakan yang satu daripada yang lain karena alasan duniawi. Rasul Paulus berpesan kepadanya, demi segala yang mulia, di hadapan Allah dan Tuhan Yesus Kristus, dan malaikat-malaikat pilihan-Nya, untuk berjaga-jaga agar ia tidak memihak. Hamba-hamba Tuhan harus memberikan pertanggungjawaban kepada Allah dan Tuhan Yesus Kristus, apakah dan bagaimana mereka menjalankan segala hal yang dipercayakan kepada mereka. Dan celakalah mereka jika mereka memihak dalam menjalankan pelayanan mereka demi kepentingan duniawi.
- 2. Rasul Paulus berpesan kepada Timotius supaya ia menjaga kesehatannya: Janganlah lagi minum air saja, dst. Tampaknya Timotius adalah orang yang sudah mati terhadap kesenangan indrawi. Ia hanya minum air, dan ia bukanlah orang yang berperawakan kuat. Oleh karena itu, Rasul Paulus menasihati dia memakai anggur untuk membantu pencernaannya dan memperkuat tubuhnya. Perhatikanlah, anggur yang boleh diminum itu hanya sedikit, sebab hamba-hamba Tuhan tidak boleh minum anggur banyak-banyak. Mereka boleh minum anggur sebanyak yang diperlukan untuk kesehatan tubuh, dan bukan untuk merusaknya, karena Allah membuat anggur untuk menyukakan hati manusia. Perhatikanlah,
- (1) Sudah menjadi kehendak Allah supaya orang merawat tubuhnya sebagaimana mestinya. Sama seperti kita tidak boleh menjadikan tubuh sebagai tuan atas diri kita, demikian pula kita tidak boleh menjadikannya budak kita. Sebaliknya, kita harus menggunakannya dengan begitu rupa supaya kita sehat dan berguna dalam melayani Allah.
- (2) Anggur paling cocok diberikan kepada orang sakit atau lemah, yang pencernaannya sering terganggu dan yang bekerja dengan tubuh yang lemah. Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati (Ams. 31:6).
- (3) Anggur harus digunakan sebagai penolong, dan bukan penghambat, bagi pekerjaan dan kebergunaan kita bagi sesama.
SH: 1Tim 5:17--6:2 - Sikap terhadap para penatua (Selasa, 18 Juni 2002) Sikap terhadap para penatua
Kelompok selanjutnya yang disebutkan Paulus dalam nasihatnya kepada Timotius adalah kepada para penatua. Paulus memberika...
Sikap terhadap para penatua
Kelompok selanjutnya yang disebutkan Paulus dalam nasihatnya kepada Timotius adalah kepada para penatua. Paulus memberikan arahan tentang bagaimana seharusnya Timotius bersikap dalam menangani kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di tengah-tengah jemaatnya, saat ia melayani bersama para penatua.
Para penatua patut menerima penghormatan yang pantas. Salah satu bentuk penghormatan itu dinyatakan dengan firman dari Tuhan Yesus, "seorang pekerja patut mendapatkan upahnya" (ayat 18). Masalah penghidupan dari seorang penatua yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar perlu mendapatkan perhatian dari jemaat. Kemudian, para penatua perlu dilindungi dari tuduhan-tuduhan tanpa dukungan keterangan saksi (ayat 19).
Walaupun begitu, tidak berarti ketegasan dan disiplin bagi para penatua diberlakukan secara longgar. Justru sebaliknya, Timotius harus menegur para penatua yang berbuat dosa di depan semua jemaat (ayat 20). Ia harus bertindak dalam segala sesuatu tanpa prasangka dan tanpa memihak (ayat 21). Dosa adalah dosa. Tidak boleh ada kompromi terhadap hal ini. Timotius juga harus bersikap hati-hati di dalam menetapkan dan mengangkat seseorang bagi suatu bentuk pelayanan. Jika tidak, Timotius punya andil dalam dosa yang timbul sebagai akibatnya (ayat 22).
Setelah diselingi tentang nasihat yang bersifat pribadi (ayat 23), Paulus beralih kepada kelompok lain: jemaat dari kalangan budak. Nasihat Paulus yang disampaikan kepada Timotius ini didasarkan pada satu prinsip, bahwa hidup sebagai seorang budak pun dapat dijalani secara Kristen sehingga membawa kemuliaan bagi nama Allah (ayat 6, bdk. 1Kor. 7:20-22). Dalam bagian ini, Paulus menunjuk pada satu godaan yang dapat timbul: tidak lagi segan kepada para pemilik budak yang juga Kristen. Persaudaraan yang saling mengasihi dalam Kristus seharusnya makin bertambah kuat, apa pun latar belakang masing-masing.
Renungkan: Hidup berjemaat berarti hidup saling menghormati dalam kasih dan saling menjaga yang lain agar jangan terpeleset ke dalam dosa.
SH: 1Tim 5:17-25 - Tanggung jawab terhadap penatua (Selasa, 5 Desember 2006) Tanggung jawab terhadap penatua
Dalam jemaat mula-mula, sebutan `penilik' jemaat sering dipakai
bergantian dengan sebutan `penatua' dan tampakny...
Tanggung jawab terhadap penatua
Dalam jemaat mula-mula, sebutan `penilik' jemaat sering dipakai
bergantian dengan sebutan `penatua' dan tampaknya mengacu pada
jabatan yang sama (mis. Kis. 20:17, 28; bdk. Flp. 1:1;
Penatua yang setia dalam mengajar dan menggembalakan jemaat harus dihormati ganda (1Tim. 5:17). Selain memberikan respek, jemaat juga harus menjamin kebutuhan hidup penatua (18). Ini didasarkan pada perintah Yesus (Luk. 10:7) dan prinsip PL, bahwa lembu yang mengirik diizinkan memakan gandum yang diiriknya (Ul. 25:4; bdk. 1Kor. 9).
Jika seorang penatua berbuat dosa, yang dalam konteks surat ini mungkin mengikuti ajaran sesat (bdk. 2Tim. 1:20; 2Tim. 2:17), maka tindakan yang diambil terhadap mereka harus didukung oleh bukti kuat (1Tim. 5:19), dilakukan di hadapan jemaat (20), dan tidak dimotivasi oleh prasangka atau keberpihakan (21). Instruksi ini serius berdasarkan otoritas rasuli Paulus dengan memanggil Allah sebagai saksi.
Calon penatua harus diseleksi dengan cermat (bdk. 2Tim. 3:1-7). Selain ajaran, kesaksian hidup serta karakternya harus diuji (1Tim. 5:24-25). Seleksi yang tergesa-gesa dapat melibatkan para pelaksananya "dalam dosa orang lain" (22).
Perikop ini menggariskan prinsip-prinsip penting yang selalu perlu diingat kembali oleh gereja Tuhan sebagai pedoman dalam menghadapi situasi atau kebutuhan yang serupa. Ingat, penatua adalah manusia biasa yang perlu didoakan, dilindungi dari berbagai gosip, dan didukung pelayanannya oleh jemaat.
Ingat!: Menghormati dan mendukung pemimpin gereja berarti menghormati Allah yang telah menetapkannya.
SH: 1Tim 5:17--6:2 - Memperlakukan Pemimpin Rohani (Rabu, 22 Juni 2016) Memperlakukan Pemimpin Rohani
Mendekati akhir dari suratnya kepada Timotius, Paulus memberikan beberapa petunjuk praktis tentang perlakuan terhadap p...
Memperlakukan Pemimpin Rohani
Mendekati akhir dari suratnya kepada Timotius, Paulus memberikan beberapa petunjuk praktis tentang perlakuan terhadap pemimpin rohani atau penatua. Paulus menasihati Timotius agar menghormati para penatua yang berkhotbah dan mengajar dengan benar dua kali lipat (17-18). Paulus mengajarkan agar penghormatan kepada penatua bukan hanya diberikan melalui sikap, tetapi juga dengan mencukupi kebutuhan mereka. Ada pembandingan dengan perintah untuk memberikan makanan yang cukup untuk binatang yang bekerja bagi kita, apalagi seorang pelayan Firman harus memperoleh kecukupan dalam pelayanannya (Ul. 25:4 band. 1Kor. 9:14).
Penghormatan terhadap penatua ini ditunjukkan melalui dukungan ketika ada yang menuduhnya. Tuduhan itu hanya layak diterima apabila jumlah saksi cukup (19, bdk. Ul. 19:5). Reputasi para penatua sangat penting dan menjadi kesaksian gereja, bahkan dapat menjadi alat serangan setan untuk merendahkan gereja. Oleh karena itu, penatua yang terbukti melakukan kesalahan harus mendapatkan teguran di depan umum (20-21, band. 3:7; Titus 2: 5, 8, 10).
Paulus juga menasihatkan Timotius sebagai pemimpin jemaat untuk bersikap bijak dan menjaga kekudusan hidupnya serta berani mengingatkan kesalahan orang lain (22, 24-25), serta menjaga kesehatannya (23). Timotius juga harus mengingatkan jemaat agar tetap menghargai tuan mereka, bahkan melayaninya lebih baik lagi karena kesamaan status sebagai orang percaya (6:1-2). Kemajuan pesat yang dialami oleh jemaat Efesus dan adanya serangan bertubi-tubi dari pengajar-pengajar sesat membutuhkan pemimpin rohani yang menghormati orang lain; bertindak tanpa memihak dan tetap memelihara kekudusan serta kesehatan fisiknya.
Sebagai jemaat, hormatilah pemimpin rohani kita. Jangan sembarang menuduhnya dan cukupi kebutuhannya. Sebagai pemimpin rohani, jaga kekudusan hidup, sampaikan ajaran yang benar dengan benar, jangan berpihak terhadap kejahatan, dan jaga kesehatan fisik! [MFS]
SH: 1Tim 5:17--6:2 - Sahabat Para Pemimpin (Sabtu, 20 November 2021) Sahabat Para Pemimpin
Pemimpin jemaat sering kali dianggap tidak memerlukan nasihat. Bukankah mereka punya relasi yang akrab dengan Tuhan sehingga te...
Sahabat Para Pemimpin
Pemimpin jemaat sering kali dianggap tidak memerlukan nasihat. Bukankah mereka punya relasi yang akrab dengan Tuhan sehingga terbebas dari pergumulan hidup? Tentu, tidaklah demikian. Pemimpin butuh sahabat yang mendukung dan mengingatkan. Sebagai seorang sahabat, Paulus memberi nasihat tentang bagaimana pemimpin diperlakukan, juga seperti apa perilaku pemimpin yang baik.
Pemimpin jemaat, yang disebut penatua oleh Paulus, dipanggil untuk berkarya memuliakan Tuhan melalui khotbah dan pengajaran (5:17). Atas karya pelayanan itu mereka pantas diperlakukan dengan semestinya, dan tidak boleh dituduh secara sembarangan tanpa bukti yang kuat (5:18-19).
Sejalan dengan itu, pemimpin jemaat harus melakukan karya pelayanan dengan sebaik-baiknya. Mereka selayaknya hidup dalam kekudusan. Itu sebabnya, jika ada kesalahan dan dosa, mereka harus ditegur secara terbuka dan adil (20-21). Jangan terlalu cepat mengangkat seseorang menjadi pemimpin yang baru, dan jangan mau termakan oleh dosa jemaat lain (21-22).
Pemimpin jemaat juga harus memelihara kesehatan fisik. Pada waktu itu, demi menjaga kekudusan, ada orang yang sama sekali menghindari anggur. Paulus menasihati demi kesehatan, air disterilkan dengan sedikit anggur (alkohol) (5:23). Nasihat ini penting agar pemimpin jemaat tidak menjadi sakit dan tetap memiliki kekuatan untuk melayani.
Dukungan bagi para pemimpin jemaat perlu mendapat perhatian anggota persekutuan. Pemimpin gereja butuh sahabat, yakni seorang sahabat di dalam Kristus yang tak segan memberi apresiasi, nasihat, dan kritik agar ia tidak terjatuh dalam kesalahan. Sebagai anggota, maukah kita menjadi sahabat bagi para pemimpin kita? Sebaliknya, sebagai pemimpin, maukah kita melayani sebaik-baiknya dan saling menjaga di dalam kasih yang murni?
Kita bukan mau saling menyalahkan atau memamerkan dosa orang lain. Sebaliknya, kita mau bertindak sebagai sahabat para pemimpin, dengan mencegah dosa yang mencelakakan serta menumbuhkan pelayanan di dalam kasih dan kekudusan. [ASP]
Baca Gali Alkitab 3
Tidak semua hal berlabel "Kristen" merupakan ajaran yang benar. Kita bisa saja mengikuti suatu ajaran Kristen dengan berapi-api hanya untuk menyadari di kemudian hari bahwa itu semua percuma. Ajaran Alkitab bisa disalahgunakan untuk menjual sesuatu, bahkan dipelintir sedemikian rupa untuk memanipulasi orang lain. Itulah mengapa kita harus melatih diri, memberitakan Injil yang sejati, dan bertekun dalam ajaran yang benar.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa peringatan tegas dari Allah? (1-2)
2. Apa yang dilakukan orang-orang yang murtad itu? Dan, apa pembelaan Rasul Paulus terhadap mereka (3-5)
3. Apa yang Rasul Paulus harapkan dari Timotius? (6)
4. Latihan seperti apa yang harus dilakukan Timotius? (7-8)
5. Mengapa Paulus dan Timotius harus berjuang (9-10)
6. Di tengah penyebaran ajaran sesat, apa yang harus dilakukan Timotius? (11-13)
7. Peringatan apa yang perlu Timotius ikuti supaya ia berhasil dan memperoleh keselamatan? (14-16)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah kekristenan yang Anda pegang berpusat pada larangan semata, atau pada berkat dan kekudusan Allah?
2. Manakah yang lebih berpengaruh bagi iman Anda, rutinitas kegiatan rohani atau pengajaran yang Anda pegang?
3. Melalui ibadah dan pelayanan Anda, apa yang sebenarnya Anda ingin kembangkan atau usahakan?
4. Dalam semua perkataan yang Anda terima dan ungkapkan, bagaimana Anda dapat menghidupi kebenaran Allah yang menyelamatkan?
Apa respons Anda?
1. Dengan cara apa Anda akan melatih diri Anda?
2. Sumber-sumber apa saja yang akan Anda gunakan dalam melawan ajaran sesat?
Pokok Doa:
Mohon penguatan dari Tuhan agar dimampukan untuk melawan kesesatan dan tetap bertahan di tengah dunia yang gelap.
Utley -> 1Tim 5:17-22
Utley: 1Tim 5:17-22 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 1Tim 5:17-2217 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah b...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 1Tim 5:17-22
17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. 18 Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya." 19 Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. 20 Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut. 21 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak. 22 Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.
1Tim 5:17 "penatua" Istilah "penatua" ini (presbuteros) adalah sebuah penunjukan kepemimpinan dari PL, sedangkan istilah "penilik" (episkopos, lih. 1Tim 3:1) adalah penunjukan kepemimpinan dari negara-kota Yunani. Kedua istilah tersebut digunakan secara sinonim dalam PB (lihat Kis 20:17,28 dan 1Pet 5:1-2, di mana penatua digunakan untuk para pendeta dan juga Tit 1:5,7, di mana penatua dan penilik digunakan untuk Pemimpin yang sama).
PB tidak dapat digunakan untuk membentuk sebuah kepengurusan gereja ilahi. PB mencatat seluruh ketiga bentuk yang dikembangkan.
- 1. episcopalian (Yakobus sebagai pemimpin yang berwibawa)
- 2. presbyterian (sekelompok penatua ditinjau)
- 3. kongregasional (jemaat memilih)
Bentuk JAMAK di sini dan dalam Kis 20:17 dan Tit 1:5 mungkin menunjuk ke gereja-gereja rumah. Gereja mula-mula tidak memiliki bangunan yang terpisah sampai pada abad ketiga. Tidak ada rumah seseorang yang cukup besar untuk menampung semua orang percaya, oleh karena itu, rumah-rumah Kristen yang berbeda di sekitar kota-kota besar membuka pintu mereka untuk pertemuan rutin dari komunitas Kristen. Pendekatan ini juga sekaligus melindungi gereja agar tidak ditangkap.
Persisnya bagaimana kepemimpinan sebuah kota dengan beberapa gereja rumah diorganisir tidak jelas.
Seiring perkembangan gereja, dibutuhklah organisasi. Bentuk organisasi itu tidaklah sepenting kesalehan dari para pemimpinnya.
□ "patut dihormati dua kali lipat" Ini adalah sebuah PRESENT PASSIVE IMPERATIVE. Ini bisa merujuk pada gaji (lih. Gal 6:6) atau untuk menghargai (lih. 1Tes 5:12-13). Konteks 1Tim 5:18 berikut menyarankan gaji.
□ "terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar." Tua-tua selalu disebutkan dalam bentuk JAMAK dalam PB, yang tampaknya menyiratkan beberapa gereja rumah lokal di kota-kota besar seperti Efesus (lih. Kis 20:17 dst). Para pendeta haruslah dapat mengajar sekaligus berkhotbah (lih. 1Tim 3:2; 2Tim 2:24; Ef 4:11).
Beberapa pemimpin memiliki satu karunia rohani dan pemimpin lainnya karunia yang lain. Para pemimpin haruslah berfokus pada karunia mereka dan membiarkan orang-orang Kristen berkarunia lainnya untuk mengisi kekosongannya. Beberapa orang percaya sangatlah berkarunia dalam kepemimpinan, seringkali dalam beberapa cara. Mereka yang berfungsi di beberapa bidang perlu diberi imbalan atas usaha mereka dan dilindungi oleh gereja di bidng ketidakefektifan mereka. Kita sebagai tubuh Kristus bersukacita atas karunia anggota kita, tetapi kita juga perlu mengingat bahwa kita sangat membutuhkan satu sama lain (lih. 1Kor 12:7)!
1Tim 5:18 "Bukankah Kitab Suci berkata:" Ini adalah kutipan dari Ul 25:4. Ini juga dikutip dalam 1Kor 9:6-7,14. Keunikan 1Tim 5:18 adalah bahwa PL dikutip pada kedudukan yang sama dengan kutipan PB yang kita temukan dikodifikasikan dalam Luk 10:7 ("para pekerja itu layak mendapat upahnya"). Ini menunjukkan pandangan Paulus bukan hanya tentang inspirasi PL, namun juga persamaan dari PB yang baru muncul (juga perhatikan bagaimana Petrus melakukan hal yang sama terhadap tulisan-tulisan Paulus, lih. 2Pet 3:15-16).
Paulus yang menegaskan konsep kepemimpinanyang dibayar sangatlah menarik.
- 1. Mengikuti warisan Yahudinya, dia biasanya tidak mengambil uang dari orang-orang yang dia ajar (Filipi dan Tesalonika adalah pengecualian).
- 2. Masalah yang sama ini telah digunakan oleh guru-guru palsu untuk menyerang Paulus (seperti di Korintus lih. 2Kor 11:7-9; 12:13).
- 3. Mungkin ada beberapa hubungan antara pernyataan singkat ini dan ajaran guru-guru palsu, tapi apa tepatnya tidak disebutkan.
1Tim 5:19 "Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi." Ini adalah sebuah PRESENT MIDDLE IMPERATIVE dengan NEGATIVE PRTICLE, yang biasanya berarti "menghentikan sebuah tindakan yang dalam proses." Ini mencerminkan gejolak dan tuduhan yang disebabkan oleh guru-guru palsu.
Konsep itu sendiri berasal dari tulisan-tulisan Musa (lih. Bil 35:30; Ul 17:6; 19:15).
1Tim 5:20 "Mereka yang berbuat dosa" Perhatikan PRESENT ACTIVE PARTICIPLEnya. Dalam konteks ini merujuk pada pemimpin yang terus berbuat dosa (lih. 1Kor 3:10-15). Ini tidak selalu berupa tindakan satu kali. Paulus membahas prosedur yang tepat untuk berurusan dengan orang percaya yang berdosa di dalam Rom 16:17-18; 1Kor 5; Gal 6:1-5; 1Tes 5:14; 2Tes 3:6-15; 1Tim 1:20; 5:19-20; dan Tit 3:10-11.
□ "hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut." Ini sepertinya berbicara tentang tindakan disipliner di depan umum (yaitu, dihadapan para penatua atau dihadapan segenap jemaat lainnya) (lih. Gal 2:14; Yak 5:16) yang dilakukan oleh beberapa penatua terhadap orang yang telah
- 1. melangkahi otoritas mereka
- 2. mempromosikan ajaran palsu
- 3. terlibat dalam tindakan tidak pantas lainnya
"Menegur" adalah istilah umum dalam Surat-surat Pastoral (lih. 2Tim 4:2; Tit 1:9,13; 2:15). "yang lain" ini mungkin merujuk pada
- 1. gereja rumah lainnya
- 2. sesepuh lokal lainnya
- 3. orang percaya lainnya
1Tim 5:21 "Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu:" Sumpah yang kuat ini ditemukan beberapa kali dalam Surat-surat Pastoral (lih. 1Tim 5:21; 6:13; 2Tim 4:1, dan dalam pengertian yang terkait dalam 2Tim 2:14). Paulus sangat serius dengan otoritas dan asal pengajarannya.
□ "Malaikat-malaikat pilihannya" Sungguh mengejutkan bahwa "malaikat pilihan" disebutkan sebagai pengganti dari Roh Kudus. Ini digunakan dalam pengertian
- 1. orang-orang yang melayani umat pilihan Allah dan yang ada bersama mereka (lih. Mazm 138:1; 1Kor 4:9; Mat 18:10; Luk 9:26; dan Ibr 1:14)
- 2. malaikat-malaikat istimewa di dekat takhta Allah yang secara unik diasosiasikan dengan hadirat-Nya (dalam literatur kerabbian, tujuh malaikat kehadiran)
Frasa ini berkebalikan langsung dengan Setan (lih. 1Tim 5:15).
□ "camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak." Timotius tidak boleh memiliki favorit dan juga menyimpan dendam! Istilah "memelihara" adalah kata Yunani untuk "menjaga". Sebagaimana Tuhan melindungi kita (lih. 2Tes 3:2; Yud 1:24) dan warisan kita (lih. 1Pet 1:4-5), kita harus menjaga kebenaran-Nya! Kita juga harus menjaga diri kita melawan ajaran sesat (lih. 2Tim 4:15; 2Pet 3:17; 1Yoh 5:21).
Perhatikan timbal balik dari perjanjian ini: Tuhan memelihara / menjaga kita; Orang percaya harus memelihara / menjaga kebenaranNya dan diri mereka sendiri! Ada kemungkinan bahwa tanggung jawab terhadap Timotius ini terkait dengan sikap pilih kasih dan keberpihakan yang ditunjukkan oleh guru-guru palsu yang mengaku sebagai kelompok elit atau memiliki pengetahuan khusus atau kebebasan khusus.
1Tim 5:22 "Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang" Ayat ini memiliki tiga lagi PRESENT ACTIVE IMPERATIVE. Ini telah ditafsirkan dalam dua cara: (1) merujuk pada pentahbisan (lih. 1Tim 3:10; 4:14) atau (2) merujuk pada menerima dan memulihkan seorang tua-tua yang bertobat yang telah mendapat teguran publik (lih. 1Tim 5:20). Nomor 2 tampaknya paling sesuai dengan konteks ayat 1Tim 5:24,25 dan konteks historis guru palsu. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus PENUMPANGAN TANGAN
\+ di 1Tim 4:14.
□ "janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain." Ini mungkin merujuk pada (1) penahbisan yang terlalu cepat (lih. 1Tim 3:6) atau (2) memulihkan tua-tua kepada kepemimpinan terlalu cepat. Ingatlah bahwa konteksnya adalah kegiatan para guru palsu yang menyusup ke dalam gereja. Tindakan kita dapat ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai penegasan atau persetujuan atas kesalahan orang lain (lihat 2Yoh 1:11).
□ "Jagalah kemurnian dirimu." Ini secara harfiah adalah "jaga dirimu agar tetap murni" (PRESENT ACTIVE IMPERATIVE, lih. 1Tim 4:12; 5:2). Dosa adalah
- 1. sebuah sikap
- 2. sebuah tindakan
- 3. sebuah asosiasi
Galilah -> 1Tim 5:17-25
Galilah: 1Tim 5:17-25 - Tanggung Jawab para Penatua 1Timotius 5:17-25 Sub Tema: Tanggung Jawab para Penatua
Penatua-penatua yang memimpin dengan baik, harus dianggap layak menerima honor dua kali lip...
1Timotius 5:17-25 Sub Tema: Tanggung Jawab para Penatua
Penatua-penatua yang memimpin dengan baik, harus dianggap layak menerima honor dua kali lipat, secara khusus mereka yang berjerih-payah dalam pemberitaan dan pengajaran. Karena kitab suci berkata “Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” dan “seorang pekerja patut menerima gajinya”.Jangan menerima tuduhan atas seorang penatua, kecuali didukung oleh dua, atau tiga saksi mata.
Bagi mereka yang bertekun dalam dosa, tegurlah di hadapan semua, supaya yang lain juga menjadi takut.Saya perintahkan kepadamu, di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihanNya, supaya kamu menjalankan hal-hal ini, tanpa prasangka, dan tanpa memihak dalam apa pun juga yang kamu buat.Jangan terburu-buru menumpangkan tangan atas siapa pun. Dan jangan juga supaya kamu ikut disalahkan karena dosa orang lain. Jagalah kesucian dirimu.Jangan lagi hanya minum air saja, melainkan minum sedikit anggur juga, karena perutmu dan karena kamu sering sakit.Dosa-dosa beberapa orang mencolok, mendahului mereka menuju penghakiman, tetapi dosa beberapa orang mencolok belakangan. Demikian juga perbuatan baik mencolok, dan yang tidak demikian pun tidak dapat tetap tersembunyi.
ay. 17 Bagian ini mengikuti aliran pengajaran yang sama, di mana Paulus menasihati Timotius mengenai cara dia berhadapan dengan pribadi-pribadi dalam jemaat. Jadi Paulus di sini tidak bermaksud bicara mengenai syarat-syarat bagi seorang penatua, melainkan kebijakan-kebijakan penting berkaitan dengan penatua yang melayani dengan baik, yang mulai beralih dan kenyataan bahwa kedua macam penatua (yang baik dan buruk) tersebut kadang-kadang memang ada dalam jemaat.
Penatua-penatua yang memimpin dengan baik – Paulus mulai dengan positif, yaitu mengenai seorang penatua yang melayani dengan baik. Kata penatua (presbyteros) bersifat jamak di sini, hampir selalu begitu, karena Paulus selalu mengajar kepemimpinan jamak. Di Kisah Para Rasul 20, kita juga melihat kata ini dipakai bersama penilik dan gembala359, menggambarkan satu jabatan, bukan tiga. Lihat penjelasan di 1 Tim 3:1. Kata prohistemi secara harfiah berarti berdiri di depan, atau menuntun dari depan, dalam arti memimpin.360 Ada juga unsur memelihara/memedulikan, seperti kita perhatikan di 1 Tim 3:4. Istilah ini berkaitan dengan otoritas.361 Sifat perfek,362 yang sudah beberapa kali muncul dalam 1 Tim 5 ini, berarti orang-orang ini sudah dan sedang memimpin dengan baik.363 Kata yang paling penting dimengerti dalam ayat ini adalah kata kalos, yang berarti baik/cocok/pantas dll.364 Kata ini sudah digunakan di 1 Tim 3:4, 12, 13, berkaitan dengan cara orang menjalankan tugasnya. Paulus sudah melatih para penatua dari Efesus di Kis 20:17-38, jadi mereka tidak perlu bertanya-tanya mengenai cara melayani dengan baik.
Harus dianggap layak menerima honor dua kali lipat – Harus dianggap layak (axioo) berbentuk perintah yang bersifat terus menerus.365 Jadi berkaitan dengan kebiasaan. Kata time, seperti kita perhatikan di 1 Tim 5:3, tidak hanya berkaitan dengan hormat/harga, tetapi menjadi cara halus untuk membicarakan pembayaran. Kalau melihat ay. 18 kita harus menyimpulkan bahwa uanglah (honor) yang dimaksudkan dengan sangat jelas. Nah, kalau begitu, apakah perintah ini bermaksud secara harfiah bahwa gereja harus memberi gaji dua kali lipat kepada para penatua yang melayani dengan baik? Sebenarnya tidak. Bukan gaji yang harus diberikan, tetapi kalau orang sangat giat dalam pelayanan, apakah dia bisa melakukannya dengan baik kalau dia harus juga bekerja penuh waktu? Tentu tidak. Jadi kalau gereja mau dilayani dengan baik, jemaat harus sadar bahwa mereka perlu ganti rugi, supaya seorang penatua bebas untuk melayani dengan baik.
Kata diples (dua kali lipat) tidak hanya bicara literal, tetapi sering juga berarti dengan murah hati.366 Supaya orang yang menjalankan pelayanan yang begitu berharga ini jangan menjadi miskin. Mereka harus dihargai dan ditolong. Melihat konteks yang lebih luas, mungkin boleh ditafsirkan sebagai berikut: Kalau jemaat memberi uang kepada para janda di jemaat, jangan lupa memberi kepada orang-orang yang siap berkorban terus untuk menggembalakan kalian – berilah dengan murah hati!
Secara khusus mereka yang berjerih-payah dalam pemberitaan dan pengajaran – Kata malista biasanya berarti secara khusus/terutama, tetapi ada beberapa tafsiran yang mau menerjemahkannya yaitu. Mungkin ditafsirkan begitu karena pengajaran adalah tugas untuk setiap penatua, sehingga mereka tidak mau membedakan. Masalahnya dari 6 versi bahasa Inggris yang dilihat, dan 3 versi Bahasa Indonesia,367 tidak ada satu pun yang menerjemahkannya yaitu. Sudah jelas bahwa seorang penatua perlu cakap mengajar Firman Tuhan (3:2), tetapi tidak semua penatua memberi banyak waktu kepada tugas ini. Jadi ketegasan ini ditujukan kepada orang yang meluangkan lebih banyak waktu, sehingga dia perlu diberi honor lebih banyak. Jadi maksudnya bukan dua kelas, atau status penatua, melainkan apakah dia bekerja sepenuh waktu, atau paruh waktu. Di antara suatu kelompok penatua, walaupun semua cakap mengajar, ada satu, atau dua yang menunjukkan kemampuan dan karunia khusus, sehingga orang sangat suka mendengar pengajarannya. Oleh karena itu, ada baiknya kalau mereka dibebaskan supaya bisa lebih giat dan menunaikan tugas yang tentu Allah berikan kepada mereka.
Kata kopiao sering dipakai Paulus untuk menggambarkan pekerjaan/pelayanan yang sangat melelahkan.368 Lihat 4:10 dan juga dasar motivasinya di 1 Kor 15:58. Jadi orang-orang ini secara sukarela meluangkan semua waktu dan tenaga mereka dalam pemberitaan Firman Tuhan dan Allah tidak mau hidup mereka menjadi susah. Kata logos berarti Firman/pembicaraan, tetapi juga pemberitaan.369 Kalau dibedakan dari pengajaran (didaskalia), pemberitaan ini berarti khotbah; yang menantang jemaat untuk menerapkan Firman Tuhan, sedangkan pengajaran membekali dengan doktrin yang sehat.370 Dua-duanya diperlukan. Kalau membayar orang seperti ini, yang mempunyai karunia dan motivasi untuk melayani, kita berinvestasi dalam kerajaan Allah, sehingga jemaat menjadi makin dewasa dan injil makin tersebar.
ay. 18 Karena kitab suci berkata – Kata gar (karena/sebab) mengikat ayat ini pada perintah tadi,371 sebagai penyebabnya, yaitu biayai pelayan gereja, karena Firman Tuhan berkata begitu. Menarik bahwa sifat dari berkata (lego) adalah masa kini, secara terus menerus.372 Jadi walaupun kutipan pertama di bawah ditulis 1400an tahun sebelum Paulus bicara di sini, Firman itu masih bicara dengan otoritas. Mengapa sampai begitu? Karena Allah yang berfirman. Kata grafe berarti tulisan, tetapi apabila Paulus menggunakan kata ini, artinya tulisan suci (Rom 4:3, 9:17, 10:11, 11:12, Gal 4:30, 16, dll.).
“Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” – Kutipan ini diambil dari Ulangan 25:4. Ayat ini digunakan, dan diuraikan lebih jauh di 1 Kor 9:9-11. Proses mengirik sangatlah menarik pada waktu itu. Oleh karena sekam dari gandum cukup keras, ada petani yang membuat semacam papan yang bagian bawahnya ada barang tajam. Seekor lembu diikatkan kepadanya, dan menariknya di atas gandumnya, sementara ada orang, atau batu di atas papan, dan dengan demikian terkupas kulit dari gandum itu.373 Pekerjaan ini cukup berat bagi lembu tersebut. Kasihan kalau dia tidak boleh makan sedikit dari hasil pekerjaannya. Jadi prinsipnya, seperti kita lihat di 1 Kor 9 adalah orang yang bekerja keras dalam ladang Tuhan, layak menerima uang dari orang yang dia layani, supaya dia pun boleh makan.
Dan “seorang pekerja patut menerima gajinya” – Kutipan yang kedua menarik juga, karena dikutip dari perkataan Kristus di Lukas 10:7. Mungkin karena Lukas adalah rekan Paulus dalam pelayanan, sehingga Paulus sudah mendapatkan kopi injil Lukas dan mengerti bahwa itu pun adalah tulisan suci. Lihat juga 2 Pet 3:16, di mana surat-surat Paulus disebut tulisan suci dan keyakinan Paulus di 1 Tes 2:13 bahwa dia menyampaikan Firman Allah. Paulus juga mengutip Lukas di 1 Kor 11:24-25. Di Lukas 10:7, Kristus bicara kepada ketujuh puluh orang yang Dia utus (10:1-20) dan mendorong mereka menerima kemurahan orang yang memberi tumpangan, makanan dan minuman, sehingga tidak perlu harus berpindah-pindah, karena mereka melakukan pelayanan dari Allah, patut mereka menerima sesuatu. Jadi hamba Tuhan tidak harus merasa seolah-olah dia hidup dari amal atau sedekah dari orang lain. Tidak begitu! Dia menerima uang karena jerih-payahnya dalam melayani Tuhan dan juga karena dia membangun orang.
ay. 19 Jangan menerima tuduhan atas seorang penatua – Kata paradekhomai, kalau berkaitan dengan orang, berarti menerima, tetapi kalau berkaitan dengan sesuatu, dan dalam konteks ini suatu tuduhan, kata ini berarti menganggap benar.374 Jadi tidak berarti Timotius tidak boleh mendengar tuduhan. Artinya dia tidak boleh langsung percaya tuduhan. Bentuk dari perintah ini adalah terus menerus, secara pribadi.375 Jadi Paulus mau supaya Timotius sendiri yang menerapkan perintah ini sebagai kebiasaan. Hal ini masuk akal, karena Timotius, sebagai penanam gereja, tentu mendengar tuduhan-tuduhan mengenai penatua setempat. Masalahnya, sering kali sifat tuduhan-tuduhan itu tidak adil, tidak benar, dibesar-besarkan, dibuat-buat, hasil kabar angin, dll. Banyak serangan yang menimpa seorang pemimpin, sehingga Allah perlu memberi peraturan-peraturan yang a). Melindungi seorang penatua yang tidak bersalah dan b). Mendisiplinnya kalau ternyata dia terus berbuat dosa.
Kecuali didukung oleh dua, atau tiga saksi mata – Syarat ini sebenarnya prinsip dari Perjanjian Lama (Ul 19:15), yang diterapkan beberapa kali di Perjanjian Baru (Mat 18:16, Yoh 8:16, 2 Kor 13:1, Ib 10:28) Kata martys berarti saksi mata, yaitu orang yang melihat langsung peristiwa yang mendasari suatu tuduhan.376 Jadi kalau orang hanya mendengar mengenai situasi, dia bukan saksi mata dan pendapatnya tidak boleh diterima. Dia tidak mencari 2 atau 3 simpatisan. Timotius harus bersikap adil kepada seorang penatua dan menjaga supaya hanya fakta-fakta yang diterima. Dalam hal ini dia juga harus berhati-hati dengan mendengar tuduhan dari saksi mata, karena sering kali orang yang tersinggung membesarkan situasi, atau menafsirkan tindakan orang, atau salah paham mengenai perkataan orang. Orang yang mendengar tuduhan harus menjadi pandai mengupas semua emosi, penafsiran, hal yang dibesar-besarkan, dll., dan hanya melihat fakta-fakta. Kadang-kadang tanggung-jawab ini berarti seorang pemimpin harus melakukan penyelidikan, yaitu mencari saksi mata. Tuduhan mengenai dosa seksual, yang paling banyak menuntut penyelidikan, karena sering kali hanya satu saksi mata yang menuduh. Jadi kita perlu melakukan penyelidikan dengan banyak berdoa, supaya muncul saksi mata lain yang melihat sesuatu yang menerangi situasi tersebut. Dalam hal ini kita bergantung pada Tuhan, yang pasti tidak mau supaya dosa tetap tersembunyi, sehingga Dia pasti menolong.
ay. 20 Bagi mereka yang bertekun dalam dosa – Kata hamartano (berdosa) bersifat terus menerus, berkaitan dengan orang yang bertekun, atau terus saja berdosa. Bentuk ini boleh berkaitan dengan seorang penatua yang sudah ditegur untuk semacam dosa, lalu terus saja melakukannya, atau pun yang kebiasaan melakukan dosa yang mencolok. Dalam semuanya ini, proses disiplin gereja di Mat 18:15-20 menuntun langkah-langkah yang diambil.
Tegurlah di hadapan semua – Kata elegkho berarti menegur, tetapi teguran di PB selalu mempunyai tujuan positif, yaitu supaya orang bertobat. Jadi tujuannya bukan untuk mempermalukan saja, melainkan untuk memulihkan.377 Perintah ini bersifat terus menerus,378 jadi menegaskan bahwa kepemimpinan jemaat dan Timotius harus selalu siap bertindak demikian. Frase enopion pas berarti di hadapan semua, yaitu di hadapan jemaat. Tindakan ini merupakan langkah yang ketiga di Mat 18:17. Seorang penatua mempunyai pengaruh besar, baik di dalam jemaat, maupun di luar, di mana orang pasti tahu posisinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga supaya pengaruh itu tetap baik.
Supaya yang lain juga menjadi takut – Klause ini menarik, karena tidak bicara mengenai pemulihan sebagai tujuannya, melainkan rasa takut. Tidak berarti bahwa tujuannya bukan pemulihan bagi pribadi yang ditegur di depan jemaat, tetapi Paulus mau supaya para penatua lain merasa takut dan karena itu dia tidak terpengaruh oleh teman penatua yang sedang didisiplin. Kata loipos berarti yang lain/sisa, dan kemungkinan besar berkaitan dengan para penatua lain, tetapi tentu saja jemaat diharapkan memiliki rasa takut juga, karena Matius 18 boleh dijalankan untuk jemaat biasa juga. Frase fobon ekhosin secara harfiah berarti mempunyai ketakutan.379 Sifat terus menerus380 berkaitan dengan kebiasaan. Bukan berarti seorang penatua dikuasai oleh ketakutan, melainkan bahwa dia terus mengerti kelemahannya dan terus memikirkan akibatnya kalau dia jatuh, sehingga apabila godaan muncul, dia takut. Kalau seorang penatua sudah sampai di langkah 3 dalam disiplin gereja, jelas dia bukan lagi teladan, karena tidak hidup tak bercacat (1 Tim 3:2 – Haruslah!). Artinya dia harus mundur dari posisinya sampai hidupnya tak bercacat lagi dan kemungkinan besar prosesnya lama. Jangan ada pemimpin yang menganggap posisinya sebagai hak.
ay. 21 Saya mendesak kepadamu – Kata diamartyromai berarti perintahkan/mendesak dengan sungguh-sungguh. Suara medium381 menggarisbawahi bahwa Paulus sendiri yang mendesak Timotius. Pesan ini menakutkan bagi Timotius, apalagi kalau melihat klausa berikut.
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihanNya – Untuk menguatkan pesannya, Paulus mengingatkan Timotius mengenai siapa yang menilai tindakannya. Seolah-olah dia membuka pintu surga, dan menunjukkan Allah di takhtanya, Kristus di sebelah kananNya dan para malaikat yang melayaniNya.382 Hal ini tentu membuat Timotius merinding. Paulus sering menggunakan bahasa seperti ini kalau dia mau menyampaikan sesuatu yang sangat serius. Lihat Gal 1:20, 1 Tim 5:21, 6:13, 2 Tim 2:14, 4:1.383 Menarik bahwa malaikat-malaikat pilihanNya ditambahkan di sini, karena jelas peran Allah Bapa dengan Sang Anak dalam menilai dan menghakimi manusia, tetapi mengapa sampai para malaikat disebut? Pertama-tama, malaikat pilihan384 membedakan antara malaikat yang jatuh dan yang tidak jatuh. Agak seperti sebutan malaikat-malaikat yang kudus.385 Tetapi malaikat-malaikat sering disebutkan dalam konteks penghakiman. Lihat Mat 25:31 (perhatikan perbedaan antara malaikat-malaikat Kristus dan malaikat-malaikat Iblis 25:41), Lukas 9:26, dll. Paulus mau supaya Timotius menjalankan hal-hal ini dengan keberanian yang tumbuh dari kesadaran bahwa dia perlu menyenangkan Allah saja, bukan manusia.
Supaya kamu menjalankan hal-hal ini, tanpa prasangka – Kata fylasso (jalankan) secara harfiah berarti menjaga, tetapi kalau berkaitan dengan perintah berarti mentaati/menuruti/menjalankan.386 Kata tauta (hal-hal ini) ditemukan lagi di sini, tentu berkaitan dengan disiplin kepada teman-teman penatua, yang sering sulit sekali. Jadi Timotius harus menjalankan tindakan di 19-20 dalam takut akan Tuhan, sehingga berhati-hati supaya tidak prasangka. Mungkin sifat ini berkaitan dengan ay. 19, di mana dia hanya mencari fakta saja, dan tidak cepat menganggap bahwa dia sudah tahu. Kata prokrima berarti memvonis sebelumnya, dalam arti terlalu cepat menjatuhkan penilaian.387 Jadi, seperti kita lihat tadi, harus ada penyelidikan yang adil.
Dan tanpa memihak dalam apa pun juga yang kamu buat – Kata prosklisis berarti pilih kasih, memihak, ataumemandang muka.388 Dalam menjalankan penyelidikan yang adil dan memberi disiplin yang tepat, Timotius sama sekali tidak boleh dipengaruhi oleh status orang, keluarga, apakah orang itu teman lama, dll. Dia harus berpihak dengan Allah saja dan lupakan ikatan-ikatan lain, yang mungkin bisa berdampak pada keputusannya. Hal ini sangat-sangat sulit, sehingga Paulus harus memberi desakan yang begitu tajam.
ay. 22 Jangan terburu-buru menumpangkan tangan atas siapa pun – Salah satu penyebab dari masalah dengan seorang pemimpin adalah karena orang itu terlalu cepat diangkat. Yaitu tanpa kedewasaan rohani yang cukup, atau berdasarkan penyelidikan karakter yang tidak cukup dalam. Kita akan melihat hal-hal ini di ay. 24. Perintah ini bersifat terus menerus,389 yang membawa arti jangan lagi atau jangan ada kebiasaan terburu-buru dalam hal ini. Seperti kita lihat di 4:14, menumpangkan tangan berarti mengangkat/melantik/mengutus sebagai pelayan Tuhan, jadi tentu bicara mengenai pengangkatan penatua. Kata medeis (siapa pun) mengingatkan Timotius mengenai peringatan tadi, bahwa dalam hal pengangkatan pun, dia harus teliti dan tidak boleh pilih kasih.
Dan jangan juga supaya kamu ikut disalahkan karena dosa orang lain – Kata koinoneo berarti membagikan, terlibat, ataumemiliki bersama.390 Kata ini cukup indah kalau bicara mengenai kehidupan kita bersama orang percaya lain. Akan tetapi maksud Paulus di sini cukup mengerikan, karena kata ini digunakan mengenai orang yang berdosa. Jadi maksudnya adalah, kalau Timotius tidak cukup berhati-hati dalam memilih dan mengangkat penatua, dialah yang akan ikut ternoda oleh dosa orang tersebut. Tidak berarti Timotius yang berbuat dosa tersebut, ataupun tergoda olehnya, tetapi dia pasti ikut disalahkan, karena dia yang mengangkat orang yang belum siap, atau yang hidup munafik. Perintah ini juga bersifat terus menerus,391 untuk mencegah agar hal buruk ini tidak menjadi kebiasaan.
Jagalah kesucian dirimu – Di sini Paulus menambahkan satu perintah lagi yang pasti membantu Timotius. Sudah ada banyak dorongan untuk dia menilai orang lain, apakah siap melayani atau tidak? Apakah hidup munafik atau tidak? Tetapi di sini Paulus kembali menantang Timotius lagi supaya dia (yang menilai orang lain) menjaga juga kesuciannya. Perintah ini bersifat terus menerus,392 berkaitan dengan gaya hidup. Jagalah terus kesucianmu Timotius. Kata hagnos (kesucian) jarang dipakai di PB. Lihat di 2 Kor 7:11 (tidak bersalah) dan 1 Yoh 3:3 (suci).
ay. 23 Jangan lagi hanya minum air saja, melainkan minum sedikit anggur juga – Ayat ini sedikit beralih dari alur pengajaran, karena ayat berikut bicara terus mengenai bahaya kalau mengangkat pemimpin dengan terburu-buru. Jadi ayat ini mungkin lebih baik ada dalam tanda kurung. Tidak biasa pada waktu itu untuk orang tidak minum anggur. Lihat penjelasan di 3:3. Jadi Timotius, kemungkinan besar berhenti minum karena dia tidak mau menjadi batu sandungan untuk orang lain, atau sangat menjaga supaya tidak dianggap pemabuk. Kita lihat hal ini karena Paulus menggunakan kata meketi (jangan lagi), menunjukkan kebiasaan Timotius hanya minum air saja. Dalam hal ini kita melihat karakter Timotius, karena tidak mudah menghindari alkohol pada waktu itu. Yang kita lihat dari Paulus ini adalah dia tidak setuju untuk Timotius sama sekali tidak minum anggur. Dalam kata lain, dia tidak menganggap itu suci.393 Lihat ay. 22. Jadi Paulus mendorong supaya dia mulai minum sedikit. Kata khraomai berarti memakai,394 tetapi dalam konteks ini pasti berarti minum. Sifat terus menerus secara pribadi 395 mendorong Timotius untuk sering minum sedikit. Jadi sangat jelas dia tidak menjadi mabuk, tetapi Paulus menyatakan bahwa kebiasaan minum sedikit tidak salah dan tidak membuat orang tersandung, kalau dalam budaya itu.
Karena perutmu dan karena kamu sering sakit – Alasan mengapa dia harus minum dijelaskan dalam klausa ini, yaitu bukan untuk dia bersenang-senang, melainkan karena dia sudah menjadi sakit, mungkin karena minum terus air yang tidak jernih. Anggur ada keuntungan dari segi minuman, karena proses fermentasi membunuh banyak kuman yang biasanya hidup dalam air396 dan dari segi kesehatan juga orang Yahudi dan orang Yunani pada waktu itu menggunakan anggur dalam proses penyembuhan.397 Kata stomakhos berarti perut, jadi mungkin berkaitan dengan masalah perut karena air tidak jernih. Kata astheneia boleh berati lemah, atau sakit dan dia sering begitu. Tidak dijelaskan di dalam teks apa yang dia derita secara spesifik.
Ayat ini bukan dorongan untuk setiap orang percaya berada di setiap tempat minum alkohol. Seperti kita lihat bersama di 3:3, tidak selalu bijaksana untuk orang minum alkohol. Dalam budaya Paulus dan Timotius anggur sangat biasa dan sulit dihindari, sehingga kalau Timotius minum sedikit, dia tidak membuat orang tersandung. Juga ada masalah air minum, di mana anggur menjadi minuman yang aman, sedangkan air menjadi yang tidak sehat. Hal-hal ini perlu dimengerti kalau kita ingin menerapkan ayat ini dengan tepat.
ay. 24 Dosa-dosa beberapa orang mencolok – Seperti dikatakan tadi, ayat ini terikat pada ay. 22, jadi masih bicara mengenai dosa seorang pemimpin dan bahwa Timotius harus berhati-hati supaya jangan mengangkat orang yang belum siap dan supaya di kemudian hari tidak ikut disalahkan karena mengangkat orang munafik. Kita melihat kata tis (beberapa) dua kali di ayat ini, bicara secara tidak spesifik. Lihat penjelasan di 1:3. Frase prodeloi eisin secara harfiah berarti adalah sangat jelas/kelihatan. Kata adalah (eimi) bersifat terus menerus,398 berarti selalu kelihatan. Maksudnya orang ini sangat jelas tidak layak menjadi penatua. Mungkin dalam konteks ini maksud Paulus adalah dengan beberapa orang, tugas Timotius sangat mudah memutuskan untuk tidak mencalonkan mereka, karena ketidakcocokan mereka sangat mencolok.
Mendahului mereka menuju penghakiman – Gambaran ini menarik, seolah-olah sementara orang jalan, dosa-dosanya jalan di depannya kalau dia menuju pengadilan/ penghakiman. Sekali lagi, sangat mencolok. Penghakiman (krisis) boleh dipakai mengenai penilaian manusia, atau juga penilaian/penghakiman dari Allah.399 Dalam konteks ini, yang bicara mengenai pentingnya Timotius menilai baik-baik orang yang mau dicalonkan menjadi penatua, lebih baik ditafsirkan bahwa ini berkaitan dengan penilaian Timotius dan para penatua lama.400 Jadi, seperti kita lihat tadi, orang seperti ini membuat tugas mereka mudah, karena sangat jelas dia belum layak.
Tetapi dosa beberapa orang mencolok belakangan – Kata epakoloutheo (mencolok belakangan) berarti mengikuti dari belakang, mengikuti jejak kaki orang, tetapi jelas dalam konteks ini bahwa maknanya adalah mencolok belakangan. Mengikuti gambaran tadi, beberapa orang ini, dosanya ikut dari belakang, yaitu tidak langsung kelihatan. Jadi dorongan Paulus adalah supaya Timotius sabar, jangan terburu-buru, memberi waktu untuk orang membuktikan kedewasaan dan kesungguhannya.401
ay. 25 Demikian juga perbuatan baik mencolok – Paulus mau menjelaskan bahwa dia tidak hanya bicara negatif saja. Perbuatan-perbuatan baik yang seseorang perbuat, juga mencolok (kata prodelos lagi).
Dan yang tidak demikian pun tidak dapat tetap tersembunyi – Klausa ini mengikuti bagian kedua dari ayat tadi, sebagaimana dosa orang kadang-kadang hanya mencolok belakangan, demikian juga perbuatan baik yang tidak langsung mencolok. Orang yang layak dicalonkan sebagai penatua, bukan hanya setia dalam mematikan dosanya, dia juga setia mengenakan manusia baru (berbuat baik). Lihat Efe 4:17-32 dan Kol 3:5-17. Kata dunamai (dapat) biasanya diterjemahkan mampu/dapat, jika berkaitan dengan kekuatan.402 Jadi dalam konteks ini, katanya perbuatan baik tidak dapat disembunyikan. Lama-kelamaan dia keluar, entah di dunia ini atau di surga. Hal ini menguatkan Timotius sehingga walaupun dia tahu dia harus berhati-hati, orang yang layak diangkat akan mencolok juga.
- Apakah saudara memikirkan keperluan-keperluan jasmani dari para pemimpin jemaat?
- Apakah ada gosip yang tidak adil mengenai seorang penatua di gereja saudara?
- Apakah saudara sudah percaya sesuatu yang tidak ada dasar?
- Apakah juga ada seorang penatua yang tidak lagi layak melayani, tetapi tidak ada yang berani menanganinya? Baca ay. 21
- Apakah ada kesan bahwa ada pilih kasih ?
- Apakah ada proses pencalonan dan penetapan/pengangkatan penatua yang jelas, adil dan tidak terburu-buru?
- Apakah saudara sudah terlalu ketat dalam hal yang sebenarnya bukan dosa di budaya Anda?
Topik Teologia -> 1Tim 5:22
Topik Teologia: 1Tim 5:22 - -- Dosa
Dosa-dosa Terhadap Sesama
Dosa-dosa Penipuan
Mencobai Orang Lain untuk Berdosa
Bil 25:1-2 Neh 6:13 Ams 1:10-16 A...
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Sesama
- Dosa-dosa Penipuan
- Mencobai Orang Lain untuk Berdosa
- Pengudusan
- Pengudusan: Fakta yang Tergenapi dan Proses Pertumbuhan
- Pengudusan sebagai Pertumbuhan dalam Anugerah
- Sarana Pertumbuhan
- Pertumbuhan dalam Anugerah Melalui Penuntutan Kesucian
- Ayu 28:28 Maz 19:14 Maz 24:3-6 Maz 37:27-28 Maz 97:10 Maz 119:1-3 Ams 16:17 Yes 51:1 Mat 5:6,8 Kis 24:16 Rom 6:1-23 Rom 13:12-14 Rom 16:19 1Ko 3:16-17 1Ko 5:6-8 1Ko 9:24-27 2Ko 7:1 2Ko 11:2 Gal 5:22-25 Efe 4:1 Efe 5:8-11 Fili 2:14-16 Fili 3:12-14 Fili 4:8 1Te 4:3-4,7 1Te 5:22 1Ti 5:22 1Ti 6:11-12 2Ti 2:19-22 Ibr 12:1-2 Ibr 12:14-15 Yak 1:21,27 1Pe 1:14-16 1Pe 2:9-12 1Pe 3:10-11 1Pe 4:1-2 2Pe 3:11-13 1Yo 2:1,29 1Yo 3:2-3 1Yo 5:21 3Yo 1:11 Wah 14:4-5
TFTWMS -> 1Tim 5:22; 1Tim 5:17-25
TFTWMS: 1Tim 5:22 - Tanpa Terburu-buru, 1 TANPA TERBURU-BURU, 1 (1 Timotius 5:22)
22 Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa ...
TANPA TERBURU-BURU, 1 (1 Timotius 5:22)
22 Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.
Ayat 22. Teguran terbuka atas seorang pemimpin gereja dapat menjadi peristiwa yang traumatis . Jika ini tidak dilakukan dengan benar, banyak jiwa dapat hilang dan pertumbuhan gereja dapat terhambat selama beberapa dekade. Cara terbaik untuk menghindari trauma ini adalah dengan memastikan bahwa pertama-tama jangan menetapkan orang yang tidak memenuhi syarat. Itu tampaknya menjadi pesan dari bagian terakhir pasal 5. Paulus memberitahu Timotius, Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang. Di sini, "menumpangkan tangan atas" mungkin berarti apa yang terjadi dalam 4:14: menetapkan kepada suatu jabatan dengan penumpangan tangan.30Alkitab NRSV menulis "Jangan menahbiskan orang dengan tergesa-gesa."
Tanggung jawab Timotius untuk "menumpangkan tangan atas" dapat dibandingkan dengan tugas Titus untuk menetapkan para penatua (Tit. 1:5). Tak satu pun dari persyaratan yang ditemukan di dalam petunjuk kepada para pengkhotbah muda itu memberi mereka wewenang untuk memilih kaum laki-laki.31Bahkan para rasul tidak secara pribadi memilih "diaken-diaken" yang pertama, namun memberi pelbagai kualifikasi kepada jemaat dan membiarkan mereka melakukan pemilihan (Kisah 6:1-3). Petunjuk itu, bagaimanapun, menyiratkan bahwa para pengkhotbah itu harus dilibatkan dalam mengembangkan para pemimpin dan mereka dapat berperan dalam upacara penetapan itu.
Namun begitu, Paulus memperingatkan Timotius bahwa ia harus jangan terburu-buru dalam menetapkan lagi para penatua. Peringatan ini secara khusus dibutuhkan oleh mereka yang memulai jemaat baru. Mereka mungkin memiliki keinginan untuk melihat jemaat itu "sepenuhnya terorganisir" sesegera mungkin. Beberapa orang mungkin mempercepat proses itu sehingga mereka dapat meninggalkan gereja itu di tangan para penatua ketika mereka melanjutkan untuk memulai pekerjaan baru di tempat lain. Paulus mengatakan bahwa jika kita "terburu-buru menumpangkan tangan atas sese- orang," kita janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Dengan kata lain, jika kita bertanggung jawab dalam mengizinkan orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari kepenatuaan, maka kita harus ikut menanggung kesalahan pelbagai masalah yang nanti mereka timbulkan.
Paulus menasihati Timotius, Jagalah dirimu terbebas dari dosa (NASB). "Terbebas dari dosa" diterjemahkan dari sebuah kata untuk "murni" (agno֧, hagnos).32Salah satu cara bagi Timotius untuk menjaga dirinya tetap murni adalah dengan jangan terburu-buru dalam memilih dan menetapkan para penatua.
TFTWMS: 1Tim 5:17-25 - Pelajaran 16: Pertimbangan Khusus Untuk Para Penatua PELAJARAN 16: PERTIMBANGAN KHUSUS UNTUK PARA PENATUA (1 Timotius 5:17-25)
Paulus menawarkan beberapa saran yang baik sekali untuk saudara-saudara y...
PELAJARAN 16: PERTIMBANGAN KHUSUS UNTUK PARA PENATUA (1 Timotius 5:17-25)
Paulus menawarkan beberapa saran yang baik sekali untuk saudara-saudara yang melakukan pelayanan khusus di dalam gereja. Pada era ini para penatua, atau para penilik jemaat, sudah terlalu sering diabaikan, dan terlalu banyak penatua yang telah mengabaikan pelayanan yang Paulus sarankan di sini. Berdasarkan pelbagai instruksi terilham dari Paulus, kita perlu memperbaiki segala masalah di atas agar sejalan dengan petunjuk ilahi dari Roh Kudus.
PELAYANAN ROHANI YANG HARUS DIBERIKAN (ay. 17)
Paulus memulai dengan, "Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar" (5:17). Penatua yang efektif adalah penatua yang "memimpin" 30dengan baik. Gereja tidak punya tempat untuk penatua yang diktator, egois, atau pastor yang sombong yang mengaitkan "kekuasaan" dengan hak suara yang ia miliki untuk kesenangannya yang menjengkelkan orang. Penatua tidak memiliki "hak veto" untuk menghentikan pekerjaan baik apa saja yang ingin ia hentikan. Otoritas penatua dalam memerintah mensyaratkan dia untuk bertekun dalam memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang ia asuh. Seperti Gembala Agung jiwa kita (1Petrus 2:25; 5:4; Matius 20:26-28), penatua memerintah melalui pelayanan dengan kepedulian terhadap mereka yang dipercayakan ke dalam kekuasaannya. Paulus mencantumkan beberapa cara penatua itu memerintah:
(1) Ia memerintah "dengan baik." Betapa suatu istilah yang sarat makna untuk mengenali sikap pelayanan seseorang! "Baik" menyiratkan keunggulan, kebenaran, dan kejujuran. Kata baik menyiratkan kemuliaan, pelayanan yang tanpa cela. Yang manakah dari sifat-sifat itu yang boleh tidak dihayati dalam kehidupan seorang penatua?
(2) Ia "yang dengan jerih payah"31Betapa berbahagianya jemaat yang punya para penatua yang melayani seperti itu di tengah-tengah mereka!
(3) Ia yang berjerih payah "berkhotbah." 32Sebagai seorang penatua ia bisa kelelahan dan kehabisan tenaga di dalam pekerjaannya. Karena terjemahan harfiahnya di sini artinya "di dalam dunia," maka sepertinya hal itu menyiratkan ceramah seseorang. Namun begitu, ungkapan seperti "dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ" dalam Kisah 20:2, bisa diterjemahkan dengan penuh makna, "menasihati mereka dengan banyak perkataan .…" Jika gagasan yang terakhir itu benar, maka penatua ini kehabisan tenaga di dalam pekerjaannya dalam (mempelajari) Firman itu. Jika gagasan yang pertama benar (sebab itu, dalam perkataan atau dalam ceramah), maka penatua itu kehabisan tenaga dalam mengendalikan dan memberi ceramah yang berisi nasihat di hadapan saudara-saudara. Gagasan yang mana pun menuntut penatua itu menjadi pelajar Firman yang cermat (1Petrus 4:11).
(4) Ia berjerih payah "mengajar," menjadi lelah, letih, dan kehabisan tenaga dalam membagi dan menantang jiwa-jiwa yang miskin dengan kebenaran. Pelayanan semacam itu tidak bisa dicapai hanya dengan "menjalani kehidupan yang baik." Kita memerlukan penatua-penatua yang menguasai Kitab Suci dan berjerih payah dalam pekerjaan efektif membagi Firman dengan orang lain, secara pribadi dan terbuka.
Ungkapan "yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar" selaras dengan prilaku Paulus di tengah-tengah para penatua Efesus. Belakangan ia berkata, "Aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu," memberi mereka contoh tentang bagaimana mereka sebagai penatua harus melayani (Kisah 20:20, 35).
SIKAP MENDUKUNG YANG HARUS DIMILIKI SAUDARA-SAUDARA (AY. 17, 22)
Para penatua yang bekerja seperti yang Paulus gambarkan sudah tentu "patut33dihormati34dua kali lipat" (5:17). Beragam pandangan pernah diberikan berkaitan dengan makna para penatua "dihormati dua kali lipat." Ungkapan itu bisa bermakna salah satu dari yang berikut ini:35
1.Bayarannya dua kali lipat
2.Kehormatan ditambah gaji
3.Dua kali lipat bayaran janda tua berusia 60 tahun
4.Dua kali lipat daripada bayaran diaken
5.Dihormati sebagai orang yang lebih tua dan sebagai seorang penatua
6.Dihormati sebagai seorang saudara dan sebagai seorang penatua
7.Dipandang istimewa oleh karena jabatan dan pekerjaannya—yang mencakup pemberian upah
Nomor 2 dan 7 dalam daftar itu harus dipikirkan dari konteks ini. Saudara-saudara itu memang "patut."
Ketika Seorang Penatua "Berjerih Payah" (ay. 17, 18)
Dalam upaya kita memulihkan maksud ilahi bagi gereja yang di bawah dan melalui Kristus, kita punya dua kebutuhan: (1) Kita harus menyediakan pelatihan yang benar, khusus, sehingga kaum pria akan mampu melakukan "jerih payah berkhotbah dan mengajar." (2) Ketika orang dipersiapkan untuk tugas besar ini (biasanya seorang penginjil yang terlatih yang telah pensiun dan yang tinggal bersama suatu jemaat untuk bekerja), kita perlu menawarkan biaya hidup sehingga mereka akan punya waktu dan sarana untuk melayani.
Dalam Perjanjian Baru kita menemukan instruksi yang sama banyaknya untuk membiayai para penatua dan para penginjil (lihat 1Korintus 9:13, 14; Galatia 6:6; 1Timotius 3:3; Titus 1:7; 1Petrus 5:2).
Konteks 5:17, 18 mengetengahkan bukti bahwa membiayai para penatua yang melakukan "jerih payah berkhotbah dan mengajar" haruslah dilakukan:
- 1. Konstruksi tatabahasanya menuntut tindakan itu. Ungkapannya adalah "dianggap patut." Yaitu, kita harus berdoa dan mengatur agar para penatua itu "dihormati dua kali lipat."
- 2. Paulus mengutip, "Bukankah Kitab Suci berkata: 'Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik'" (5:18; lihat Ulangan 25:4). Ia memakai ilustrasi ini dalam 1Korintus 9:9-14 untuk membuktikan kebenaran dalam membiayai seorang penginjil ketika ia memberitakan Firman.
- 3. Paulus menambahkan, "Seorang pekerja patut mendapat upahnya" (5:18). Ini berkaitan dengan pembayaran. Paulus menyiratkan bahwa membayar seorang pekerja adalah Alkitabiah. Sekarang kita mengetahui hal itu, sebab Paulus sudah menuliskan hal itu! Namun demikian, dalam Lukas 10:7 Yesus memakai ungkapan yang sama. Pada prinsipnya Perjanjian Lama mengajarkan hal itu, Paulus mengajarkan hal itu, dan Yesus juga mengajarkan hal itu.
Ketika Seorang Penatua Berbuat Dosa (ay. 19, 20)
Perhatikanlah faktor-faktor yang terlibat dalam sikap yang kita perlukan terhadap adanya dosa di tengah-tengah para saudara.
Pertama, kita jangan tergesa-gesa menuduh atau mempercayai suatu tuduhan (5:19). Secara kejiwaan ada sesuatu yang salah dalam diri seseorang yang menyuburkan "gosip yang keji" atau yang ingin sekali mendengar komentar penting yang paling baru atas diri orang lain. Kita harus mengikuti prosedur Alkitab dan akal sehat. Kita harus selalu meminta saksi mata terhadap tuduhan yang dilontarkan. Sikap itu akan mencegah tuduhan itu berkembang luas. Penambahan satu ungkapan atau satu kata saja pada saat-saat penuh emosi bisa mengubah suatu tuduhan dan bisa membelokkan kesimpulan yang akan ditarik mengenai kebenaran atau kesalahan yang telah dilakukan. Meminta saksi-saksi bisa mencegah adanya pembahasan yang sempit, gagasan-gagasan yang tidak penting (lihat 5:21). Sikap itu juga bisa mencegah beredarnya kebohongan terhadap seorang penatua
Kedua, kita harus memastikan bahwa tidak ada dosa yang tidak ditegor (5:20). Paulus menulis tentang mereka yang "bertekun dalam dosa." Perkataannya yang dalam bentuk present, active participle, menunjukkan bahwa dosa itu sedang dilakukan pada waktu itu, atau suatu perbuatan dosa yang sedang terjadi.36Ini bisa mengacu kepada tidak adanya penegoran terhadap dosa yang baru saja terjadi atau kasus seseorang yang bertekun dalam suatu dosa. Daripada mengabaikan dosa itu, kita harus "menegor" 37orang berdosa itu. Simaklah bahwa ini bukan suatu kejengkelan pribadi, melainkan suatu kasus dimana suatu dosa tertentu diungkapkan (lihat Matius 18:15). Alkitab bisa dibuka selama suatu kunjungan; Firman Allah adalah pedoman untuk menyatakan bentuk kesalahan apa saja yang telah dilakukan. Pelbagai pendapat pribadi dan ucapan "bagi saya kelihatannya" tidak boleh dijadikan pegangan dalam percakapan seperti itu.
Ketiga, kita harus memastikan bahwa respon terhadap dosa akan menyebabkan semua orang "yang lain itupun takut [berbuat dosa]." Setelah dosa Ananias dan Safira ditangani di dalam gereja dalam Kisah 5:1-11, "Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu."
Ketika Seorang Penatua Dipilih (ay. 21, 22)
Bila prinsip-prinsip Paulus ini diterapkan, maka kita bertindak bersama Allah, Kristus, dan para malaikat pilihan sebagai pendengar yang mengagumkan. Paulus mengetengahkan sifat-sifat dari orang-orang yang harus terlibat dalam pemilihan dan penetapan para penatua.
1. Orang itu harus adil: "Camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka"38(5:21). Ini bukan waktunya untuk "Saya bisa bayangkan" atau "Kemungkinan inilah apa yang terjadi." Kesimpulan yang tergesa-gesa atau tanpa dasar bisa menghasilkan apa saja kecuali keadilan dan kasih terhadap mereka yang sedang dipertimbangkan.
2. Orang itu harus tidak memihak: "Bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak." Secara khusus penginjil itu mungkin saja menemukan tekanan yang terjadi ke atas dia untuk sejalan dengan salah satu "pihak" dalam suatu permasalahan. Teman karib mungkin ingin membenarkan pendosa itu, sementara saudara-saudara yang lain mungkin sudah lama menunggu kesempatan untuk mencemarkan saudara yang terlibat dosa itu. Satu-satunya jalan yang aman adalah dengan secara penuh bersikap tidak memihak dengan cara membiarkan kebenaran bicara dan mengarahkan .
3. Orang itu harus tidak boleh orang yang suka tergesa-gesa: "Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang" (5:22). Meskipun para penatua itu dipilih oleh para anggota pada umumnya (lihat Kisah 6:1-6), namun para rasul atau para penginjil dalam Perjanjian Barulah yang melakukan penetapan (atau yang memisahkan). Ini bisa mencakup penumpangan tangan (lihat Kisah 13:1-3; 1Timotius 4:14). 39Titus, sebagai seorang penginjil, diminta untuk melakukan hal itu dalam Titus 1:5.40Penetapan yang tergesa-gesa sudah berulang kali nyaris langsung menimbulkan kekacauan, kebingungan, atau penyesalan yang mungkin tidak bisa "dipadamkan" selama satu dekade (lihat Matius 7:20).
Jika pernah ada saat-saat agar langkah-langkah Alkitabiah harus diambil, saat-saat itu adalah ketika kaum pria sedang dipilih dan ditetapkan untuk "berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab" (Ibrani 13:17).
4. Orang itu harus bersikap hati-hati untuk tidak "terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain." Mengoreksi dosa bisa membawa orang ikut berdosa (Galatia 6:1, 2). Memang menyedihkan ketika saudara-saudara mulai menegor seseorang dan akhirnya saudara-saudara itu sendiri yang harus ditegor (lihat Roma 2:21-24). Paulus secara singkat, dalam satu ayat, memperlihatkan jenis orang-orang yang memenuhi syarat untuk menasihati dan menegor orang lain (simaklah dengan cermat Roma 15:14).
5. Orang itu harus menjadi contoh: "Jagalah41kemurnian dirimu [bebas dari dosa; NASB]." Inilah kunci sebenarnya untuk memberikan penilaian yang adil dan benar dalam masalah ini. (Lihat Titus 1:15, 16.) Jika para penatua terpilih itu benar-benar mau menjaga kemurnian kelima karakter ini, maka tidak akan ada penilaian yang salah yang bisa dikemukakan dan hanya saudara-saudara yang memenuhi syarat yang akan ditetapkan!
NASIHAT ORANG TUA UNTUK KESEHATAN TIMOTIUS (1 Timotius 5:23)
Penginjil mana saja yang melakukan segala hal yang perlu ia lakukan akan menghadapi tekanan, ketegangan, dan pelbagai cobaan berat yang menyerang kesehatan. Paulus, karena menganggap Timotius sebagai seorang anak, memberikan beberapa saran praktis sehingga Timotius mampu bertahan untuk hari-hari pelayanan di masa depan.
Dalam ayat 23 Paulus mendorong, "tambahkanlah anggur [Yun.: oinos] sedikit berhubung pencernaanmu terganggu." Oinos bisa mengacu kepada anggur yang difermentasi, seperti yang terlihat dari penggunaanya dalam Roma 14:21 atau Efesus 5:18, atau Oinos bisa juga mengacu kepada anggur yang tidak difermentasi, seperti yang terlihat dari penggunaannya dalam Markus 2:22 (Yun.: oinon neon—anggur baru) dan dalam Yohanes 2:3. Kata yang sama dipakai juga dalam 1Timotius 3:8 dan Titus 1:7, dimana orang-orang tertentu diperingatkan tentang kegemaran mereka yang berlebihan terhadap anggur atau diperbudak oleh anggur. Terlepas jenis anggur apa yang Paulus maksudkan, yang Paulus diskusikan di sini bukanlah masalah penyalahgunaan anggur tetapi penggunaan anggur secara benar.
Dalam beberapa bangsa di zaman kini, air yang tidak dimasak bisa mengundang penyakit disentri dan pelbagai penyakit lainnya. Air anggur terbebas dari segala benih penyakit itu oleh sebab pemrosesannya. Dengan pertimbangan itu, simaklah apa yang Paulus sedang katakan dan apa yang ia tidak sedang katakan.
Inilah pelajaran yang positif! Penggunaan air anggur secara benar diberikan sebagai saran terilham tentang perbuatan apa yang orang bisa lakukan untuk kelemahan fisiknya. Paulus bukan hanya menyinggung pencernaan Timotius tetapi juga mendorong dia untuk melakukan sesuatu bagi penyakit ringan yang sering menyerang dia. Dalam Lukas 5:31ada pernyataan Kristus yang masuk akal: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." Penolakan yang keras terhadap bantuan pengobatan tidaklah sejalan dengan pengajaran Kristus atau resep yang Paulus buat untuk Timotius. Berusaha bersembunyi dari persoalan tidak akan menyelesaikan persoalan. Penundaan bisa berbahaya. Yakobus 5:14 membuktikan, terlepas pandangan apa yang mungkin orang anut, jika ada orang jatuh sakit, haruslah dilakukan sesuatu. Beberapa kelompok keagamaan berkata bahwa jika Anda pergi ke dokter, Anda tidak punya iman kepada Allah; ini jelas tidak Alkitabiah.
Pelajaran negatif diberikan juga di sini. Beberapa orang menyalahgunakan nas ini dengan menerapkan nas itu untuk membenarkan konsumsi alkohol dalam beragam bentuknya. Marilah kita dengan jujur menjawab pelbagai pertanyaan berikut ini:
- 1. Apakah orang yang bersikeras tentang masalah minum anggur yang didasarkan pada nas ini telah berhenti minum air? Bacalah ayat itu dengan cermat.
- 2. Apakah orang yang berusaha membenarkan minum anggur berdasarkan ayat ini berhenti minum hanya dengan "sedikit anggur" saja? Jika tidak, sudahkah ia menaati apa yang Paulus katakan kepada Timotius?
- 3. Apakah orang yang berusaha membenarkan minum anggur berdasarkan ayat ini hanya minum air anggur saja (bukan wiski, bir, atau minuman beralkohol lainnya)?
- 4. Apakah orang yang berusaha membenarkan minum anggur berdasarkan ayat ini memakai "anggur sedikit, berhubung pencernaan[nya] terganggu" atau karena "penyakit ringan yang sering menyerang"?
Kita hidup di zaman ketika banyak obat bisa diminum untuk menyembuhkan kelemahan kita tanpa menimbulkan pengaruh jahat apa saja atau menimbulkan pelbagai pertanyaan yang menyulitkan. Orang Kristen harus hidup sedemikian rupa sehingga tidak ada hal jahat yang bisa dikatakan tentang dia (lihat 2Korintus 8:20, 21; 1Korintus 10:28-33; 1Petrus 3:15-17; Roma 14:16, 21). Orang yang ingin hidup dengan cara itu akan sadar bahwa minuman keras (anggur atau yang lainnya) adalah sangat tidak bijaksana!
AKIBAT DARI DOSA ADALAH JAHAT DAN TIDAK DAPAT DIELAKKAN (1 Timotius 5:24, 25)
Apakah dosa itu bisa dibuktikan dari awalnya atau diketahui belakangan, kita tetap tidak bisa luput dari fakta ini bahwa dosa kita akan diketahui (5:24; lihat Bilangan 32:23). Karena tahu bahwa ada beberapa dosa yang terlihat "menyolok," maka kita harus menyelidiki, mengumpulkan fakta-fakta, dan menghindari keputusan dan tindakan yang tergesa-gesa (5:22). Allah melarang kita untuk mencoba "menutup-nutupi perbuatan" di hadapan mata Allah yang mahamelihat (Ibrani 4:12, 13) dan terhadap ikatan persaudaraan yang terluka yang bagaimanapun juga nantinya akan tahu (5:25b).
Kecenderungan yang tergesa-gesa menuju dosa telah tersebar ke seluruh pasal ini (5:6, 11-13, 20-22). Secara ringkas, pelajaran Paulus adalah dimana dosa terlibat, maka kita perlu berpikir seperti yang Yusuf lakukan (Kejadian 39:9) dan berdoa seperti yang pemazmur lakukan (Mazmur 19:12-14).
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 65 M
Latar Belakang
Surat 1 dan 2 Ti...
Penulis : Paulus
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 65 M
Latar Belakang
Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus (1Tim 1:1; 2Tim 1:1; Tit 1:1) kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.
Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30) rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67\68 M (lihat 2Tim 4:6-8; juga Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2TIMOTIUS" 08221).
Tujuan
Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:
- (1) menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
- (2) mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
- (3) memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.
Survai
Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1Tim 1:3-7; 1Tim 4:1-8; 1Tim 6:3-5,20-21). Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar).
Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan (1Tim 2:9-15; 1Tim 5:2), janda-janda (1Tim 5:3-16), orang laki-laki tua dan muda (1Tim 5:1), para penatua (1Tim 5:17-25), budak (1Tim 6:1-2), guru palsu (1Tim 6:3-10) dan orang kaya (1Tim 6:17-19). Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1Tim 1:18-20; 1Tim 3:14-16; 1Tim 4:11-16; 1Tim 5:21-25; 1Tim 6:20-21). Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
- (2) Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
- (3) Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
- (4) Surat ini memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua kelompok usia dan sosial dalam gereja.
Full Life: 1 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(1Tim 1:1-20)
I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
(1Tim 2:1-4:5)
A. Pentingnya Doa
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(1Tim 1:1-20) - I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
(1Tim 2:1-4:5) - A. Pentingnya Doa
(1Tim 2:1-8) - B. Perilaku Wanita yang Sopan
(1Tim 2:9-15) - C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
(1Tim 3:1-7) - 1. Pribadi
- a. Tak Bercacat
(1Tim 3:2) - b. Dapat Menahan Diri
(1Tim 3:2) - c. Bijaksana
(1Tim 3:2) - d. Sopan
(1Tim 3:2) - e. Suka Memberi Tumpangan
(1Tim 3:2) - f. Cakap Mengajar
(1Tim 3:2) - g. Bukan Peminum
(1Tim 3:3) - h. Bukan Pemarah
(1Tim 3:3) - i. Peramah
(1Tim 3:3) - j. Pendamai
(1Tim 3:3) - k. Bukan Hamba Uang
(1Tim 3:3) - m. Mempunyai Nama Baik
(1Tim 3:7) - l. Jangan Orang Baru Bertobat
(1Tim 3:6) - 2. Keluarga
- a. Suami dari Satu Istri
(1Tim 3:2) - b. Kepala Keluarga yang Baik
(1Tim 3:4-5) - c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
(1Tim 3:4) - D. Syarat-syarat bagi Diaken
(1Tim 3:8-12) - 1. Pribadi
- a. Orang Terhormat
(1Tim 3:8) - b. Jangan Bercabang Lidah
(1Tim 3:8) - c. Jangan Penggemar Anggur
(1Tim 3:8) - d. Jangan Serakah
(1Tim 3:8) - e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani
yang Suci
(1Tim 3:9) - f. Diuji dan Tak Bercacat
(1Tim 3:10) - 2. Keluarga
- E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
(1Tim 3:13-4:5) - II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
(1Tim 4:6-6:19) - A. Kehidupan Pribadinya
(1Tim 4:6-16) - B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
(1Tim 5:1-6:19) - 1. Orang yang Tua dan Orang Muda
(1Tim 5:1) - 2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
(1Tim 5:2) - 3. Janda-Janda
(1Tim 5:3-16) - 4. Penatua dan Calon Penatua
(1Tim 5:17-25) - 5. Budak-Budak
(1Tim 6:1-2) - 6. Guru-Guru Palsu
(1Tim 6:3-10)
Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
(1Tim 6:11-16) - 7. Orang-Orang Kaya
(1Tim 6:17-19) - Penutup
(1Tim 6:20-21)
Matthew Henry: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Sejauh ini surat-surat kerasulan Paulus selalu ditujukan kepada jemaat-jemaat, tetapi sekarang menyusul beberapa surat yang diperuntukkan kepada...
- Sejauh ini surat-surat kerasulan Paulus selalu ditujukan kepada jemaat-jemaat, tetapi sekarang menyusul beberapa surat yang diperuntukkan kepada orang-orang tertentu. Dua pucuk surat kepada Timotius, satu untuk Titus, dan satu lagi untuk Filemon, dan ketiganya adalah pelayan-pelayan Tuhan. Timotius dan Titus adalah pemberita Injil, suatu jabatan yang lebih rendah dibandingkan dengan jabatan rasul, sebagaimana tertulis di dalam surat Efesus 4:11, baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala. Tugas dan pekerjaan mereka banyak samanya dengan para rasul, yaitu untuk menanam bakal-bakal jemaat, dan mengairi jemaat-jemaat yang sudah ditanam itu, dan sesuai dengan tugas-tugas itu, mereka selalu melakukan perjalanan keliling, seperti yang dilakukan oleh Timotius. Timotius pertama kali dipertobatkan oleh Rasul Paulus, dan itulah sebabnya ia menyapa Timotius sebagai anaknya yang sah di dalam iman. Kita membaca mengenai pertobatannya di dalam Kisah Para Rasul 16:3. Tujuan dari kedua surat kepada Timotius adalah untuk mengarahkan dia bagaimana melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemberita Injil di Efesus, tempat ia berada pada saat itu. Paulus menyuruh dia ke sana supaya tinggal di situ untuk beberapa waktu guna menyempurnakan pekerjaan baik yang telah dimulai Paulus di sana. Adapun tugas penggembalaan jemaat sehari-hari, telah dipercayakan Paulus dengan sangat khidmat kepada para penilik jemaat, seperti tampak dalam Kisah Para Rasul 20:28, di mana ia memerintahkan para penilik, jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Galilah: 1 Timotius (Garis Besar)
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang mau menangani...
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang mau menangani Firman Tuhan dengan sebaik-baiknya. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Sangat disarankan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.571 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense berkaitan dengan waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi.
Contoh: “Kemarin dia belajar.”
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Misalnya “Kemarin, sementara dia sedang belajar…”
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga berkaitan dengan apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Misalnya “Dia sudah belajar (memiliki kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)”
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Misalnya “Dia sedang belajar.”
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Misalnya “Dia akan/mau belajar.”
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Misalnya “Saya mengasihi Yesus.”
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Misalnya Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku.
Contohnya:Saya yang selalu cuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Misalnya “Saya akan makan.”
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Misalnya “Makan!”
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Misalnya “Saya memasak supaya kamu bisa makan.”
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Misalnya “Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.”
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Misalnya “Makan, itu baik.”
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti tertentu (perjamuan kudus) sedangkan di ayat 46, tanpa artikel, berbicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Contoh: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Contoh: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Contoh: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Contoh: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif (Berkaitan dengan harapan)
Contoh: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat.
Aorist Aktif Indikatif
Contoh: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Contoh: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Contoh: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Contoh: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Contoh: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Contoh: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Contoh: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
2 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
3 Van Neste, Hal. 2321.
4 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
5 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
6 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52. Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
7 J. B. Polhill, Acts, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Illinois, 2008. Hal. 2125.
8 Menurut naskah-naskah Kisah Para Rasul yang terlestari di wilayah Barat dari dunia kuno itu, Paulus mengajar dari jam sebelas siang sampai jam empat sore, yaitu jam tidur siang di Efesus. Walaupun tidak ada bukti lain dari sejarah bahwa hal ini terjadi, ada cukup banyak ahli alkitab dari kalangan injili yang percaya bahwa itu benar. Hal ini cukup masuk akal karena tentu si Tiranus menggunakan rumah kuliahnya sendiri pada jam kerja dan kalau Paulus melayani jam istirahat, dia juga ada waktu pagi untuk bekerja. (Kis 20:34)
9 Wayne Grudem, Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994. Hal 91.
10 J. B. Polhill, Acts. Broadman & Holman Publishers. Nashville, 1992. Jilid. 26, hal. 401.
11 Yohanes melayani di sana, sesudah Timotius.
12 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
13 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
14 Knight, Hal. 57.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 61.
17 Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995. Hal. 9.
18 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Jil. 4, Hal. 145.
19 Knight, Hal. 62.
20 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata gnesios.
21 Knight, Hal. 63.
22 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
23 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
24 Knight, Hal. 66.
25 Knight, Hal. 68.
26 Aoris
27 Mounce, Hal. 17.
28 Aoris Aktif Infinitif
29 Kebanyakan versi bahasa Inggris menerjemahkannya begitu, termasuk: ESV, NASV, NIV & NKJV.
30 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paranggello.
31 Knight, Hal. 72.
32 Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996. p. 42.
33 Present Aktif Infinitif
34 Terikat pada kata datif.
35 TB di ayat 6 menerjemahkannya menerima dan di ayat 10 dan ayat 11 mengikutinya, artinya seharusnya mendengarkan, dalam arti asyik mendengar. Jadi boleh berarti mereka mengejar dia, tetapi supaya menerima ajarannya. Lihat Friberg, Friberg & Miller, kata prosekho.
36 Present Aktif Infinitif
37 Contoh: Buku Yobel-Yobel (The Book of Jubilees), yang ditulis dalam abad pertama sebelum masehi, dan Sejarah Alktab Filo (The Biblical Antiquities of Philo), yang ditulis 70 Masehi.
38 Stott, Hal. 43.
39 Lihat Stott, Hal. 45, Knight, Hal 74, Lea & Griffin, Hal 67, dll.
40 Arichea & Hatton, Hal. 17.
41 ESV, NASV.
42 Friberg, Friberg & Miller, kata agape.
43 Knight, Hal. 77.
44 Lihat penjelasan lebih mendetil di 4:2.
45 Aoris Aktif Partisip
46 Arichea & Hatton, Hal. 19.
47 Kadang-kadang kata kerja Aoris Pasif menjadi cara halus untuk mengkomunikasikan suara Medium, yaitu bahwa mereka sendiri menyimpang. Lihat Knight, Hal 79.
48 Mounce, Hal. 46.
49 Arichea & Hatton, Hal. 19.
50 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
51 Perfek Aktif Indikatif
52 Knight, Hal. 80.
53 Present Medium Subjunktif
54 Perfek Aktif Partisip
55 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata keimai.
56 Arichea & Hatton, Hal. 23.
57 Ibid, Hal. 23.
58 Ibid, Hal. 23.
59 Mounce, Hal. 37.
60 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anosios.
61 Mounce, Hal. 37.
62 Ibid, Hal. 46.
63 Memukul didukung oleh Mounce, Hal. 46. Membunuh didukung oleh Arichea & Hatton, Hal. 24.
64 Knight, Hal. 85.
65 Ibid, Hal. 85.
66 Arichea & Hatton, Hal. 25.
67 Mounce, Hal. 40.
68 Ibid, Hal. 40.
69 Knight, Hal. 88.
70 Guthrie, Hal. 76.
71 Present Aktif Indikatif
72 Sifat Aoris
73 Aoris Medium Indikatif (Menganggap) dan Aoris Medium Partisip (Mengangkat).
74 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
75 Present Aktif Partisip
76 Ibid, lihat kata blasfemos.
77 Arichea & Hatton, Hal. 30.
78 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hybristes.
79 Arichea & Hatton, Hal. 30.
80 Van Neste, Hal. 2326.
81 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata meta.
82 Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933. 1 Ti 1:15.
83 Lea & Griffin, Hal. 75.
84 Robertson, 1 Ti 1:15.
85 Present Aktif Indikatif
86 “Aku telah ada” (TB) kurang akurat dan sebenarnya mengikuti alkitab Saksi Yehova. Ego Eimi (Akulah Aku) di sana Kristus tentu menyebut diriNya Yahweh. Itu sebabnya para pendengar langsung mau membunuh Dia (Yoh 8:59).
87 UBS dan NA27
88 Lihat Knight, Hal. 105. Lea dan Griffin Hal. 77. Mounce, Hal. 60. Dll.
89 Lea dan Griffin Hal. 77.
90 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata doxa.
91 Ibid, lihat kata amen.
92 Stott, Hal. 56.
93 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paratithemi.
94 Present Medium Indikatif
95 https://en.wikipedia.org/wiki/Chapters_and_verses_of_the_Bible
96 Guthrie, Hal. 81.
97 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apotheo.
98 Aoris Medium Partisip
99 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paideuo.
100 Present Pasif Infinitif
101 Arichea & Hatton, Hal. 45.
102 Ibid, Hal. 45.
103 MacArthur, Hal. 1862.
104 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hyperokhe.
105 Mounce, Hal. 83. Lihat juga MacArthur, Hal. 1862.
106 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata thelo.
107 Ibid, lihat kata erkhomai.
108 Knight, Hal. 120.
109 Lea dan Griffin Hal. 89.
110 Ada yang menganggap bahwa bagian ini bicara mengenai Israel saja, tetapi jelas dari ayat Rom 9:24 bahwa orang percaya non-Yahudi, secara individu, dimaksudkan juga.
111 Mounce, Hal. 87.
112 Arichea & Hatton, Hal. 50.
113 Aorist Aktif Partisip.
114 Knight, Hal. 121-122.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
116 Mounce, Hal. 92.
117 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Lihat penjelasan di 1 Tim 2:7.
118 A. T. Robertson. Lihat penjelasan di 2:7.
119 Arichea & Hatton, Hal. 54.
120 Mounce, Hal. 106.
121 Lock, Hal. 30.
122 Present Aktif Partisip
123 Present Aktif Infinitif
124 Mounce, Hal. 113.
125 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 96.
126 Mounce, Hal. 115.
127 Ibid, Hal. 114.
128 Present Aktif Indikatif.
129 Knight, Hal. 136.
130 Present Medium Partisip.
131 Knight, Hal. 136.
132 Daftaran referensi ini diambil dari Mounce, Hal. 115.
133 Wallace, Hal. 253-254
134 Present Aktif Imperatif
135 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hesykhia.
136 Ceslas Spicq, The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994. Jil 2, Hal. 179
137 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 98.
138 A. T. Robertson. Word Pictures of the New Testament, Broadman Press, Nashville, 1930. Lihat komentar di 2:12.
139 Mounce, Hal. 121.
140 Daftaran ini terdapat di Mounce, Hal. 121. Ada yang jauh lebih janjang di sana berkaitan dengan semua surat Paulus.
141 Present Aktif Indikatif
142 Kata orang di ayat 2 Tim 3:14 bersifat jamak, jadi berkaitan dengan ibunya dan neneknya, bukan Paulus.
143 Ada beberapa tafsiran akhir-akhir ini yang berusaha mengubahkan makna dari ayat ini dengan menegaskan bahwa ada situasi di Efesus, di mana beberapa perempuan mengajar ajaran sesat, sehingga Paulus bicara secara khusus pada mereka. Akan tetapi tidak ada bukti dari sejarah yang mendukung teori mereka, ataupun informasi dari surat ini. Jadi kita terpaksa menerima saja ajaran ini, karena sangat jelas isinya.
144 Ada diskusi yang sangat teliti di Mounce, Hal. 120-130. William Mounce adalah ahli Bahasa Yunani yang mungkin paling terkenal bagi generasi sekarang, dan penelitiannya sangat jelas.
145 Kata plasso dipakai di versi PL Bahasa Yunani, LXX. Lihat Knight, Hal. 143.
146 Thomas R, Schreiner, Romans, ESV Study Bible, CrossWay Bibles, Illinois, 2008. Hal. 2166.
147 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata exapatao.
148 Knight, Hal. 144.
149 Arichea & Hatton, Hal. 62.
150 Ayat ini tidak bermaksud mengajar bahwa orang harus meraih keselamatannya, melainkan bahwa dia hidup sesuai dengan kenyataan bahwa dia sudah diselamatkan. Rasa takutnya bukanlah ketakutan karena mungkin dia ditolak, melainkan bahwa dia takut akan kuasa Allah, yang sedang bekerja di dalam dirinya. Lihat Melick, R. R. Philippians, Colossians, Philemon. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1991. Jil. 32, Hal. 110.
151 Van Neste, Hal. 2328
152 Mounce, Hal. 145.
153 Ibid, Hal. 147.
154 Arichea & Hatton, Hal. 64.
155 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pistos.
156 Present Medium Indikatif
157 Di sana , kata rasul, nabi, pemberita injil dan gembala mempunyai artikel, tetapi pengajar tidak. Itu sebabnya disimpulkan bahwa gembala/pengajar menggambarkan satu jabatan.
158 Informasi ini terdapat di kamus: en.wikipedia.org/wiki/Pandita
159 Mounce, Hal. 33.
160 Present Aktif Indikatif
161 Present Aktif Infinitif
162 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 109.
163 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata sofron.
164 Ibid, lihat kata kosmios.
165 Arichea & Hatton, Hal. 67.
166 Mounce, Hal. 175
167 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paroinos.
168 Arichea & Hatton, Hal. 67-68.
169 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata plektes.
170 Ibid, lihat kata epieikes.
171 Mounce, Hal. 176.
172 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
173 Mounce, Hal. 178.
174 Present Medium Partisip
175 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 112.
176 Knight, Hal. 161.
177 Ibid, Hal. 162.
178 Mounce, Hal. 180.
179 Lihat: Shade, W. Robert III and Nicholls, Bruce. J. Acts, Asia Bible Commentary Series, Asia Theological Association, Singapore. 2007. Hal. 298.
180 Knight, Hal. 163.
181 Present Aktif Infinitif
182 Knight, Hal. 165.
183 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oneidismos.
184 Kita lihat dari ayat 1 Kor 9:23 ke atas bahwa bagian ini berkaitan dengan pelayanannya, sehingga ditolak, yang secara harfiah berarti diskwalifikasi berkaitan dengan upahnya, bukan jiwanya. Lihat juga 1 Kor 3:10-15 yang sangat jelas dalam hal itu.
185 Spicq, Hal. 244.
186 MacArthur, Hal. 1865.
187 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katharos.
188 Present Aktif Imperatif
189 Mounce, Hal. 201.
190 Knight, Hal. 170.
191 Present Aktif Partisip
192 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anegkletos.
193 Van Neste, Hal. 2330
194 Knight, Hal. 172.
195 Aoris Aktif Partisip
196 Present Medium Indikatif
197 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata bathmos.
198 Mounce, Hal. 205.
199 Tidak mempunyai artikel.
200 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 119.
201 Mounce, Hal. 206.
202 MacArthur, Hal. 1865.
203 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata bradyno.
204 Mounce, Hal. 219.
205 Knight, Hal. 178.
206 Mounce, Hal. 219.
207 Disebut refleksif, yaitu bicara bagaimana orang mengatur diri (berlaku) dalam suatu konteks.
208 Knight, Hal. 179.
209 Mounce, Hal. 220.
210 Silva, lihat kata ekklesia.
211 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ekklesia.
212 Daftaran ayat ini dipinjam dari Mounce, Hal. 222.
213 Mounce, Hal. 222.
214 LXX adalah terjemahan PL dalam Bahasa Yunani.
215 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hedraioma.
216 Kedua kata tersebut tidak mempunyai artikel, jadi harus ada suatu/sebuah.
217 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata eusebeia.
218 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata homologoumenos.
219 Aoris Pasif Indikatif
220 Daftaran ayat dipinjam dari Mounce, Hal. 227.
221 Silva, kata sarks.
222 Biasanya Paulus menggunakannya dalam arti dibuat benar di hadapan Allah.
223 Daftaran ayat dipinjam dari Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 185.
224 Walaupun bukan kutipan langsung, bagian ini mengikut dengan cukup dekat Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 185.
225 Mounce, Hal. 229.
226 Kalau membandingkan dengan versi lain, dari Bahasa Inggris ESV, NASB, NIV, NLT, KJV dan HCSB semua menerjemahkannya seen (dilihat). BIS juga menggunakan dilihat.
227 Lock, Hal. 46.
228 Mempunyai artikel. Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi cukup mirip dengan arti ini/itu.
229 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata rhetos.
230 Present Aktif Indikatif
231 Mounce, Hal. 234.
232 Tidak ada artikel dalam Bahasa Indonesia, tetapi dalam konteks ini mungkin kataini memadai.
233 Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang. Buku 1. Hal. 385-386.
234 Pembahasan ini dipinjam dari tafsiran Galilah: Surat Galatia, penjelasan di Gal 5:4.
235 Arichea & Hatton, Hal. 89.
236 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata prosekho. Tata bahasa: Partisip terikat pada datif dari roh-roh dan juga datif pada ajaran.
237 Gundry, Hal. 106.
238 Mounce, Hal. 237.
239 Knight, Hal. 189.
240 Penggunaan ini disebut instrumental (memperalat). Lihat J.W. Wenham, Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996. Hal. 45-46.
241 Silva, Hal. 561-563.
242 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 129. Lihat juga Robertson, penjelasan di 1 Tim 4:2.
243 Perfek Pasif Partisip
244 Knight, Hal. 189.
245 Robertson, penjelasan di 4:3.
246 Keragu-raguannya dengan pernikahan di 1 Kor 7 berkaitan dengan “waktu darurat” (7:26) yang mereka hadapi. Masa penganiayaan sangat sulit untuk orang berkeluarga.
247 Perfek Aktif Partisip
248 Present Pasif Partisip
249 Present Medium Partisip
250 Future Medium Indikatif
251 Present Pasif Partisip
252 Mounce, Hal. 249.
253 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata parakoloutheo.
254 Perfek Aktif Indikatif
255 D. Edmond Hiebert, First Timothy, Moody, Chicago. 1957. Hal. 81
256 Present Medium Imperatif
257 Mounce, Hal. 250.
258 Mounce, Hal. 250.
259 Present Aktif Imperatif.
260 Knight, Hal. 198.
261 Mounce, Hal. 252.
262 Present Aktif Indikatif
263 Present Aktif Partisip
264 Pengecualian satu-satunya terdapat di Kis 23:21 (bersumpah).
265 Mounce, Hal. 254.
266 TB berbunyi hidup yang saleh, tetapi Bahasa asli berbunyi zoe (kehidupan) kai (dan) eusebia (pengabdian), berkaitan dengan hidup kita, baik jasmani, maupun rohani.
267 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
268 Ibid, lihat kata agonizomai.
269 Perfek Aktif Indikatif
270 Mounce, Hal. 256.
271 Present Aktif Imperatif
272 Present Aktif Imperatif
273 Knight, Hal. 205.
274 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katafroneo.
275 Present Medium Imperatif
276 Mounce, Hal. 259.
277 Mounce, Hal. 259.
278 Knight, Hal. 206.
279 Arichea & Hatton, Hal. 104.
280 Present Aktif Imperatif
281 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 138.
282 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anagnosis.
283 Mounce, Hal. 261.
284 BIS lebih akurat di 2 Tim 2:15. “Hendaklah engkau berusaha sungguh-sungguhsupaya diakui oleh Allah sebagai orang yang layak bekerja bagi-Nya. Berusahalah supaya engkau tidak malu mengenai pekerjaanmu, melainkan mengajarkan dengan tepatajaran-ajaran benar dari Allah.”
285 Present Aktif Imperatif
286 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ameleo.
287 Mounce, Hal. 261.
288 Knight, Hal. 210.
289 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epekho.
290 Present Aktif Imperatif
291 Future Aktif Indikatif
292 Mounce, Hal. 265.
293 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 145.
294 Aoris Aktif Subjunktif
295 Robertson, 1 Tim 5:1.
296 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata parakaleo.
297 MacArthur, Hal.1868.
298 Mounce, Hal. 270.
299 Mounce, Hal. 278.
300 Ibid, Hal. 280.
301 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata protos.
302 Present Aktif Imperatif
303 Mounce, Hal. 280.
304 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apodidomi.
305 Present Aktif Infinitif
306 Present Aktif Indikatif
307 Knight, Hal. 218.
308 Perfek Pasif Partisip
309 Perfek Aktif Indikatif
310 Robertson, 1 Tim 5:5.
311 Present Aktif Indikatif
312 Arichea & Hatton, Hal. 45.
313 Mounce, Hal. 282.
314 Ibid, Hal. 282.
315 Knight, Hal. 219.
316 Perfek Aktif Indikatif
317 Ibid, Hal. 219.
318 Ibid, Hal. 219.
319 Present Aktif Imperatif
320 Kata eimi dalam bentuk Present Aktif Subjunktif
321 Mounce, Hal. 284.
322 Present Aktif Subjunktif
323 Mounce, Hal. 286.
324 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pronoeo.
325 Ibid, lihat kata malista.
326 Perfek Medium Indikatif
327 Present Aktif Indikatif
328 Present Aktif Imperatif
329 Mounce, Hal. 286.
330 Knight, Hal. 223.
331 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 150.
332 Aoris Aktif Indikatif
333 Arichea & Hatton, Hal. 118.
334 Present Pasif Partisip
335 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata eparkeo.
336 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epakoloutheo.
337 Ibid, lihat kata paraiteomai.
338 Mounce, Hal. 289.
339 Ibid, Hal. 289.
340 Knight, Hal. 226.
341 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastreniao.
342 Van Neste, Hal. 2332.
343 Knight, Hal. 226.
344 Present Medium Partisip
345 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata flyaros.
346 Ibid, lihat kata periergos.
347 Present Aktif Partisip
348 Mounce, Hal. 294.
349 Ibid, Hal. 295.
350 Present Medium Indikatif
351 Knight, Hal. 229.
352 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ektrepo.
353 Mounce, Hal. 297.
354 LAI sedunia.
355 Bruce Metzger. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal. 574.
356 Mounce, Hal. 298.
357 Present Aktif Imperatif
358 Present Pasif Imperatif
359 Di Kis 20:28 kata kerja menggembalakan dipakai sebagai tujuan mengapa seseorang dijadikan penilik.
360 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata prohistemi.
361 Van Neste, Hal. 2333.
362 Perfek Aktif Partisip
363 Knight, Hal. 232.
364 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kalos.
365 Present Pasif Imperatif
366 Mounce, Hal. 309.
367 ESV, NASV, NIV, NLT, HCSB, KJV, lalu TB, BIS, TSI.
368 Mounce, Hal. 310.
369 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logos.
370 Knight, Hal. 233.
371 Ibid, Hal. 233.
372 Present Aktif Indikatif
373 Mounce, Hal. 310.
374 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paradekhomai.
375 Present Medium Imperatif
376 Ibid, lihat kata martys.
377 Mounce, Hal. 313.
378 Present Aktif Imperatif
379 Knight, Hal. 237.
380 Present Aktif Subjunktif
381 Present Medium Indikatif
382 Arichea & Hatton, Hal. 130.
383 Knight, Hal. 237.
384 Frase malaikat-malaikat pilihan hanya ada di sini saja.
385 Robertson, 1 Tim 5:21.
386 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata fylasso.
387 Ibid, lihat kata prokrima.
388 Ibid, lihat kata prosklisis.
389 Present Aktif Imperatif
390 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata koinoneo.
391 Present Aktif Imperatif
392 Present Aktif Imperatif
393 Mounce, Hal. 319.
394 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata khraomai.
395 Present Medium Imperatif
396 MacArthur, Hal. 1870.
397 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 158.
398 Present Aktif Indikatif
399 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata krisis.
400 Knight, Hal. 241.
401 Ibid, Hal. 240-241.
402 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dunamai.
403 Bruce Shelley, Church History in Plain Language, Thomas Nelson, Nashville, 1995. Hal. 33.
404 Kebanyakan informasi mengenai budak ini terdapat di: Judge, E. A. Dalam New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996. Hal. 1113
405 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata zygos.
406 https://en.wikipedia.org/wiki/Gettysburg_Address
407 Present Medium Imperatif
408 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hegeomai.
409 Knight, Hal. 246.
410 Ibid, Hal. 246.
411 Present Pasif Subjunktif
412 Present Aktif Imperatif
413 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mallon.
414 Knight, Hal. 246.
415 Present Aktif Imperatif
416 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata antilambano.
417 Mounce, Hal. 329.
418 Knight, Hal. 247.
419 Mounce, Hal. 337.
420 Arichea & Hatton, Hal. 142.
421 Knight, Hal. 250.
422 Berlagak tahu (TB), tetapi BIS/BMK menerjemahkannya angkuh dan TSI sombong.
423 Knight, Hal. 251.
424 Lock, Hal. 39.
425 Perfek Pasif Indikatif
426 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epistamai.
427 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noseo.
428 Ibid, lihat kata zetesis.
429 Mounce, Hal. 338.
430 Lock, Hal. 68.
431 Present Medium Indikatif
432 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 166.
433 Mounce, Hal. 339.
434 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata diaparatribe.
435 Ibid, lihat kata diaftheiro.
436 Perfek Pasif Partisip
437 Perfek Pasif Partisip
438 Ibid, lihat kata apostereo.
439 Knight, Hal. 252.
440 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata nomizo.
441 Knight, Hal. 252.
442 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata porismos.
443 Present Aktif Infinitif
444 Mounce, Hal. 340.
445 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata autarkeia.
446 Aoris Aktif Indikatif
447 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tis.
448 Mounce, Hal. 343.
449 Present Aktif Partisip
450 Knight, Hal. 254-255
451 Future Pasif Indikatif
452 Mounce, Hal. 343.
453 Knight, Hal. 255.
454 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata boulomai.
455 MacArthur, Hal. 1871.
456 Present Medium Partisip
457 Arichea & Hatton, Hal. 149.
458 Present Aktif Indikatif
459 Mounce, Hal. 344-45.
460 Mounce, Hal. 345.
461 Knight, Hal. 256.
462 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata blabepos.
463 Ibid, lihat kata bythizo.
464 Mounce, Hal. 345.
465 Knight, Hal. 256.
466 Kata itu dipakai karena artikel digunakan dalam bs Yunani, menandai orang tertentu. Tidak ada artikel dalam bs Indonesia, tetapi kata ini/itu adalah paling dekat. Lihat Knight, Hal. 256.
467 Knight, Hal. 257.
468 Lihat catatan kaki 468 mengenai artikel. Kalau artikel tidak ada, harus ada suatu, sebuah, yaitu tidak bicara secara tentu.
469 Mounce, Hal. 346.
470 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata rhiza.
471 Knight, Hal. 258.
472 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata orego.
473 Aorist Pasif Indikatif
474 Lihat catatan kaki 468 & 469. Artikel agak mirip dengan ini/itu sehingga menunjukkan iman yang tertentu, bukan iman secara umum.
475 Knight, Hal. 258.
476 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata peripeipo.
477 Aoris Aktif Indikatif.
478 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata odyne.
479 Mounce, Hal. 351.
480 Knight, Hal. 260.
481 Ibid, Hal. 260.
482 MacArthur, Hal. 1871.
483 Van Neste, Hal. 2334.
484 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata feugo.
485 Present Aktif Imperatif
486 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dioko.
487 Present Aktif Imperatif
488 Ibid, lihat kata dikaiosyne.
489 Mounce, Hal. 354.
490 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 172.
491 Knight, Hal. 262.
492 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
493 Arichea & Hatton, Hal. 153.
494 Mounce, Hal. 354.
495 Ibid, Hal. 355.
496 Present Medium Imperatif
497 Arichea & Hatton, Hal. 154. Dalam Friberg, Friberg & Miller, kata epilambanomai, mereka tentukan 1 Tim 6:12 sebagai contoh di mana kata ini seharusnya diterjemahkan mengalami. Lihat Stott juga, Hal. 157.
498 MacArthur, Hal. 1871
499 Aoris Medium Imperatif
500 Mounce, Hal. 356.
501 Aoris Pasif Indikatif
502 Aoris Aktif Indikatif
503 Arichea & Hatton, Hal. 155.
504 Friberg, Friberg & Miller, kata zoogoneo.
505 Stott, Hal. 158.
506 Present Aktif Partisip
507 Mounce, Hal. 357.
508 Knight, Hal. 266.
509 Arichea & Hatton, Hal. 156.
510 Knight, Hal. 266.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
512 Aoris Aktif Infinitif
513 Mounce, Hal. 359.
514 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
515 Mounce, Hal. 360.
516 Friberg, Friberg & Miller, kata deiknymi.
517 Future Aktif Indikatif
518 Mounce, Hal. 361.
519 Arichea & Hatton, Hal. 158.
520 Guthrie, Hal. 131.
521 Friberg, Friberg & Miller, kata kyrios.
522 Knight, Hal. 269.
523 Friberg, Friberg & Miller, kata oikeo.
524 Walaupun berkaitan dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya, ayat ini memberi contoh saja, bahwa cahaya kemuliaan Allah membuat manusia, bahkan manusia yang paling kudus, mau pingsan.
525 Aoris Aktif Indikatif
526 Knight, Hal. 270.
527 Present Pasif Indikatif
528 Knight, Hal. 271.
529 Friberg, Friberg & Miller, kata time.
530 Mounce, Hal. 363.
531 Knight, Hal. 271.
532 Mounce, Hal. 366.
533 Present Aktif Imperatif
534 Mounce, Hal. 366.
535 Knight, Hal. 272.
536 Present Aktif Infinitif
537 Perfek Aktif Infinitif
538 Friberg, Friberg & Miller, kata adelotes.
539 Knight, Hal. 272-273.
540 Friberg, Friberg & Miller, kata parekho.
541 Present Aktif Partisip
542 Knight, Hal. 273.
543 Friberg, Friberg & Miller, kata apolausis.
544 Mounce, Hal. 367.
545 Friberg, Friberg & Miller, kata agathoergeo.
546 Present Aktif Infinitif
547 Present Aktif Infinitif
548 Present Aktif Infinitif
549 Friberg, Friberg & Miller, kata eumetadotos.
550 Knight, Hal. 274.
551 Friberg, Friberg & Miller, kata apothesaurizo.
552 Arichea & Hatton, Hal. 162.
553 Knight, Hal. 276.
554 Arichea & Hatton, Hal. 163.
555 Aoris Aktif Imperatif
556 Robertson, di 1 Tim 6:20.
557 Knight, Hal. 276.
558 Friberg, Friberg & Miller, kata paratheke.
559 Mounce, Hal. 371. Knight, Hal. 276.
560 Present Medium Partisip
561 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
562 Ibid, kata antithesis.
563 Friberg, Friberg & Miller, kata pseudonymos.
564 Mounce, Hal. 372.
565 Friberg, Friberg & Miller, kata epanggellomai.
566 Mounce, Hal. 372.
567 Artikel tidak ada dalam bahasa Indonesia, tetapi fungsinya agak seperti ini/itu yang menandai sesuatu tertentu.
568 Arichea & Hatton, Hal. 165.
569 Friberg, Friberg & Miller, kata astokheo.
570 Aoris Aktif Indikatif
571 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 1 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 1 Timotius
Oleh: Simon Pyatt
Copyright © 2014 - 2019 Simon M C Pyatt
Di...
GALILAH
Surat 1 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 1 Timotius
Oleh: Simon Pyatt
Copyright © 2014 - 2019 Simon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Bung Kecil
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan.Harap tidak dibacakan di ibadah jemaat, karena bahan ini dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan harfiah yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan harfiah ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab berkaitan dengan peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengertiKonteks Sejarah. Langkah ini meliputi: meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Salah pengertian paling sering terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau berkaitan dengan penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurutKonteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, tetapi Dia juga ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus adaPenerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 1 Timotius
Surat 1 Timotius adalah surat pertama dari kumpulan surat yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1...
Pendahuluan 1 Timotius
Surat 1 Timotius adalah surat pertama dari kumpulan surat yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya dari surat-surat lain yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat. Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat ini bersifat sangat praktis, berkaitan dengan pengaturan jemaat dan juga terkesan sangat akrab karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak bimbing rohani dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu membahas tentang topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul Paulus, dan dengan jelas mengerti Injil dan ajaran dasar. Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya, pada tahun 1800an. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat lemah dan bersumber dalam falsafah suatu gerakan yang pada waktu itu meragukan keaslian dari banyak kitab. Sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya 1800 tahun kemudian. Bahasa yang digunakan di surat ini adalah bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.1
Oleh karena peristiwa-peristiwa yang tercatat di dalam 1 Timotius tidak ada di Kisah Para Rasul, yaitu tidak dikatakan bahwa nantinya Paulus datang ke Makedonia lagi, ataupun mengutus Timotius ke Efesus (1 Tim 1:3), ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa surat ini ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.2 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah pemerintahan kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.3 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjarah, dan kali itu, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan menjadi martir (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya4 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Umur Timotius diperkirakan menurut 1 Tim 4:12, di mana dia disebut muda. Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahun berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Diutus ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Diutus ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga membawa Timotius menjadi percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Timotius sering dianggap sebagai seorang penakut, hanya karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat muda, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, yang tentu sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas yang amat sulit ini kepadanya, dan Paulus bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau kita membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya. Dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.5 Timotius bukan seorang penakut!6 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius itu, berkaitan dengan kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami berbagai “benturan” dan “hempasan” dalam pelayanan yang demikian berat dan secara khusus banyak berjuang menghadapi dan menangani pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Seperti kita lihat, Timotius didesak Paulus, supaya tetap di Efesus dan menyuruh pengajar sesat untuk berhenti dari kelakuan mereka (1 Tim 1:3). Memang bukan Paulus yang menanam gereja di Efesus, melainkan Priskila dan Akwila, yang dia antar ke sana.( Kis 18:18-21) Hal ini terjadi di perjalanan misi yang kedua. Waktu Paulus kembali, pada perjalanan misi berikut, dia menetap di Efesus selama tiga tahun.( Kis 20:31) Hal ini terjadi pada tahun 52-55 Masehi.7 Jelas di Kisah Para Rasul sembilan belas bahwa Paulus, konsisten dengan kebiasaannya, mulai pelayanannya di rumah ibadat Yahudi dulu (Kis 19:8), tetapi oleh karena ada penganiayaan di sana, dia ke luar dan berpusat di Rumah Kuliah Tiranus.8 Di situ dia bersedia mengajar setiap hari sampai “semua penduduk Asia mendengar Firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.”( Kis 19:10) Jadi rupanya sebelum kedatangan Paulus, Priskila dan Akwila masih bergabung di rumah ibadat Yahudi, serta orang-orang percaya lain, tetapi karena Paulus bicara dengan begitu berani, penolakan orang ikut menjadi semakin keras, sehingga orang percaya tidak lagi bebas beribadah di antara teman-teman sebangsa.
Jelas juga bahwa pelayanan Paulus ini sangat luas pengaruhnya, sehingga “semua penduduk Asia mendengar” (Kis 19:10). Jadi walaupun Paulus tetap di Efesus, orang yang dia muridkan memberitakan Injil di seluruh Asia.
Menarik untuk dicermati, Lukas mengatakan bahwa Paulus melayani di Efesus selama dua tahun di pasal sembilan belas (19:10) lalu mengutip perkataan Paulus di pasal dua puluh bahwa masa itu berlangsung tiga tahun (20:31). Dalam hal ini harus disadari bahwa penulis-penulis Alkitab sering menggunakan perhitungan kasar.9 Jadi kalau dua tahun tersebut berkaitan dengan ketika di Rumah Kuliah Tiranus dan bicara mengenai waktu yang sedikit lebih, lalu dihitung tiga bulan di mana Paulus melayani di rumah ibadat Yahudi, lalu menambah “beberapa lama” dari Kis 19:22, perhitungan kasar boleh sampai di tiga tahun.10 Jadi boleh disimpulkan bahwa Paulus menjadi sangat akrab dengan jemaat ini dan pelayanannya di sana membawa perubahan besar, baik dari segi lokasi dan gaya beribadah, maupun dari segi penyebar-luasan Injil di Asia.
Sebelum dipenjarakan dan dibawa ke Roma, Paulus bertemu dengan para penatua dari Efesus dan, antara lain, memperingati bahwa tentu akan ada penyesat-penyesat yang masuk ke dalam gereja mereka, bahkan akan ada yang muncul dari dalam (Kis 20:29-30). Rupanya hal ini yang kemudian terjadi, sehingga Timotius diperlukan di sana.
Memang gereja ini mempunyai posisi yang sangat istimewa dibanding dengan gereja-gereja lain: Mereka dilayani oleh dua rasul, yaitu Paulus dan nanti Yohanes11 dan juga dibantu oleh empat tokoh Perjanjian Baru yang cukup menonjol, yaitu Timotius, Apolos (Kis 18:24-26), Priskila dan Akwila (Kis 18:19). Mereka menerima satu surat dan juga surat Satu Korintus ditulis di sana. Akan tetapi, walaupun mereka menerima begitu banyak pelayanan yang bermutu, mereka ditegur dengan berat di kitab Wahyu, bahkan diancam oleh Kristus karena mereka “meninggalkan kasih…yang semula”. (Wahyu 2:1-7) Hal ini perlu menjadi pelajaran untuk kita. Walaupun menerima pelajaran dan pengajar bermutu, hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana orang setempat meresponinya.
Jerusalem: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PERTAMA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Tiga surat Paulus -- jang terachir -- biasanja disebut surat-surat
penggembalaan, sebab hamp...
SURAT PERTAMA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Tiga surat Paulus -- jang terachir -- biasanja disebut surat-surat penggembalaan, sebab hampir melulu berisi petundjuk-petundjuk bagaimana dua wakilnja harus "menggembalakan", jaitu memimpin umat-umat dan menjusun badan pimpinan bagi tiap-tiap umat. Ketiga surat itu ialah I Tim.; Tit. dan 11 Tim.
Walaupun dialamatkan kepada tokoh-tokoh pribadi, namun tentu dimaksudkan untuk disimpan dan mendjadi pedoman jang lebih umum. Memang pada achir abad pertama dan diawal abad kedua telah tersiar sampai di Roma dan Siria. Ketiga Surat ini merupakan sekelompok tersendiri diantara surat-surat Paulus, mengenai isi dan bahasanja. Sebab isinja terdiri dari ketentuan-ketentuan mengenai tata- tertib dari pemimpinan umat-umat, jaitu bersifat hukum Geredja, maka dengan sendirinja gaja bahasa tenang dan sederhana. Bahan-bahan baru pula menimbulkan dan membutuhkan istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan baru, sehingga sudah sewadjarnja, bahwa dalam surat-surat ini kita bertemu dengan banjak perkataan dan ungkapan, jang tidak pernah digunakan Paulus dalam surat-surat perdjuangan, atu jang ditulis dalam tahanan di Roma. Untuk mengerti baik surat-surat ini perlu kita mengetahui waktu dan keadaan, dalam mana surat-surat ini ditulis. Pasti ditulis sesudah Paulus dibebaskan dari tahanan jang pertama.
Tentang riwajat hidup Paulus sesudah pembebasannja itu hanja sedikit jang kita ketahui, dan itu sebagian berdasarkan dugaan pula.
B.S. Klemens dari Roma menulis kira-kira dalam tahun 95, bahwa Paulus telah menjiarkan Indjil sampai keudjung Barat. Dari itu dapat diduga bahwa sesudah dibebaskan dalam tahun 63, Paulus dahulu pergi ke Spanjol, menurut rentjana jang diutjapkannja dalam Rom. 15:24. Untuk mendapat suatu pandangan atas hidupnja selandjutnja kita punjai hanja satu sumber, ialah ketiga surat tersebut. Dan didalamnja terdapat hanja beberapa pegangan jang pasti, jang harus ditambah dan dihubungkan dengan dugaan pula.
Agak pasti bahwa ia datang ke Asia-Ketjil (Efesus) dalam tahun 64, mengundjungi umat-umat disitu, lalu umat-umat di Masedonia dan Achaja sampai ke Korintus. Waktu itu atau barangkali sudah lebib dahulu ia pergi kepulau Kreta djuga, dan disana ditinggalkannja Titus untuk melandjutkan pekerdjaannja dipulau itu. Sekembali di Efesus ditinggalkannja Timoteus sebagai wakilnja disitu, dan ia sendiri pergi melalui Korintus dan Masedonia sampai di Nikopolis dalam wilajah Epirus. Pada perdjalanan ini, barangkali di Korintus, ia menulis surat kepada Titus, dan minta supaja. ia datang ke Nikopolis; dan satu surat lain lagi kepada Timoteus ke Efesus, jaitu I Tim. Selama musim dingin Paulus menetap di Nikopolis, jaitu rupanja pergi melalui Masedonia ke Efesus kembali dan mengundjungi sekurang-kurangnja Miletus dan Troas. Diduga bahwa di Efesus ia ditangkap lalu dibawa ke Roma. Dalam tahanan jang kedua di Roma itu, jang djauh lebih berat daripada jang pertama, dan berachir dengan mati martir, ia menulis 11 Tim., dan dalam surat itu ia minta supaja Timoteus datang ke Roma selekas mungkin.
Nilai-nilai ketiga surat penggembalaan ini besar bagi seluruh Geredja. Dalam ligkungan sedjarah Geredja dia merupakan dokumen-dokumen jang resmi tentang perkembangan hidup keagamaan dan susunan hierarki di Geredja purba. Tetapi nilai-nilai jang terutama ialah, bahwa dia mendjadi suatu pedoman jang rapat berdasarkan asas-asas Indjil, serta diilhamkan oleh Roh Kudus, bagi pemimpin Geredja umum, dan bagi masing-masing gembala. djiwa suatu tjermin untuk mengudji sifat-sifat kegembalaan dirinja sendiri dan pekerdjaannja. Dan bagi pembatja pribadi faedahnja tidak sedikit djuga. Ia melihat adjaran-adjaran Indjil dalam hubungan-hubungan baru, dan sebab itu segi-segi baru padanja, jang memberi pengertian dan adjakan-adjakan baru untuk praktek hidup. Lagipula djiwa dan semangat kerasulan Paulus jang tidak mengendur sampai pada achir hidupnia, seperti kelihatan dalam surat-surat ini, dan memuntjak dalam utjapannja dalam Il Tim. 4:6-8, tentu sadja berkesan pada tiap-tiap pembatja sampai memperkuat dan menghidupkan semangat keagamaannja.
Tentang pribadi Timoteus
Pertemuan pertama Paulus dengan Timoteus diberitakan dalam Kis. Ras. 16:2-3. la segera mengikuti Paulus pada perdjalanannja jang kedua. Tentu sebagai muridnja, tetapi pada perdjalanan ini, di Masedonia, ia djuga sudah tampil sebagai pembantu. Pada waktu Paulus terpaksa meninggalkan Masedonia, Timoteus dan Silas tinggal disitu dan kemudian dikirim kembali ke Masedonia, Timoteus chususnja ke Tesalonika (Kis. Ras. 16:40; 17:14; 1 Tes. 3:1). Dari tahun 53 sampai 56 ia tinggal bersama dengan Paulus di Efesus. Dari sana ia diutus ke Masedonia (Kis. Ras.19:22), lalu ia ke Korintus (I Kor. 4:17 dan 16:10 sld.). Kemudian ia bersama dengan Paulus di Masedonia Pula (II Kor. 1:1). Lalu di Korintus kembali (Rom. 16:21). Ia menemani Paulus pada perdjalanan ke Jerusalem dan dalam tahanan Paulus jang pertama di Roma. Dari sana Paulus bermaksud mengutusnja ke Pilipi (Pil. 2:19). Menurut Ibr. 13:23 iapun untuk sementara dipendjarakan di Roma. Barangkali dalam tahanan bersama dengan Paulus. Sesudah pembebasan Paulus di Roma Timoteus mengikutinja ke Timur, dan pada perkundjungan Paulus di Efesus, ia tinggalkan Timoteus sebagai wakilnja disitu.
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) 1 TIMOTIUS 5:17-25
MENGHORMATI PARA PENATUA
Penekanan pada bagian akhir 1 Timotius adalah tentang berurusan dengan banyak orang. Paulus telah memba...
1 TIMOTIUS 5:17-25
MENGHORMATI PARA PENATUA
Penekanan pada bagian akhir 1 Timotius adalah tentang berurusan dengan banyak orang. Paulus telah membahas tentang membantu para janda dalam 5:1-16. Dalam 5:17, ia berpaling kepada perlakuan terhadap para penatua. "Para penatua" adalah sebutan lain bagi para penilik gereja (lihat 3:1-7; Tit. 1:5, 7). Sementara pasal 3 memiliki daftar kualifikasi untuk para penilik/penatua, pasal 5 memiliki saran-saran praktis mengenai hubungan Timotius dengan para pemimpin gereja ini.
Seraya kita mempelajari 5:17-25, ada gunanya untuk mengingat bahwa beberapa dari guru-guru palsu di Efesus itu kemungkinan adalah para penatua (Kisah 20:17, 29, 30). Paling tidak, beberapa dari mereka mungkin ingin menjadi penatua (lihat 1 Tim. 1:7). Kita juga perlu mengingat bahwa situasi Timotius tidak persis seperti situasi kita sekarang ini. Ia adalah wakil Paulus. Meski demikian, kita masih dapat mengumpulkan beberapa prinsip dasar tentang bagaimana memperlakukan para penatua. Kita bahkan dapat memperoleh pengertian tentang bagaimana memperlakukan orang-orang pada umumnya—terutama sesama orang Kristen.
TFTWMS: 1 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pada awal pasal 5, presbuteros digunakan dalam pengertian non-teknis untuk "laki-laki yang lebih tua" (5:1).
2 Teks Yu...
Catatan Akhir:
- 1 Pada awal pasal 5, presbuteros digunakan dalam pengertian non-teknis untuk "laki-laki yang lebih tua" (5:1).
- 2 Teks Yunaninya tertulis "dalam kata" ( en log÷w, en logō).
- 3 Suatu usaha telah dilakukan oleh beberapa orang untuk membedakan antara "penatua yang berkhotbah" dan "penatua yang mengajar," namun tidak ada perbedaan seperti itu yang ditemukan di dalam Kitab Suci.
- 4 Situasi yang sama terjadi ketika pengkhotbah untuk sebuah jemaat memenuhi syarat untuk menjadi penatua dan dipilih oleh para anggota untuk menjadi salah satu penatua mereka.
- 5 Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 558; W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 349.
- 6 Kata Yunani timē dan timaō tidak selalu mencakup gagasan bantuan keuangan (1 Tim. 6:1), tapi terkadang mereka mengandung gagasan itu.
- 7 Vine, Unger, and White, 181.
- 8 Beberapa orang berpendapat bahwa Paulus dan Lukas mengutip dari sumber yang sama. Bagaimanapun, yang lebih, mungkin adalah bahwa Paulus mengutip dari Lukas.
- 9 Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul mungkin selesai pada saat pemenjaraan pertama Paulus di Roma, sedangkan Paulus menulis surat pertama kepada Timotius setelah pembebasannya dari tahanan rumah (David L. Roper, Acts 1-
- 14 , Truth for Today Commentary [Searcy, Ark.: Resource Publications, 2001], 12-13.)
- 10 Bahkan mungkin bahwa Paulus memiliki salinannya sendiri atas tulisan-tulisan Lukas (lihat komentar tentang 2 Timotius 4:13).
- 11 Lihat komentar tentang 2 Tim. 3:16, 17.
- 12 "Menerima" berasal dari kata majemuk, parade÷comai (paradechomai), yang memperkuat kata untuk "menerima" ( de÷comai, dechomai) dengan preposisi ( para, para).
- 13 Prinsip yang meminta dua atau tiga orang saksi untuk menetapkan suatu masalah ditemukan di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Ula. 17:6; 19:15; Mat. 18:16; 2 Kor. 13:1).
- 14 Kata kerja yang diterjemahkan "[terus] berbuat dosa" ( aJmarta÷nontaß, hamartanontas) berbentuk present tense, menunjukkan tindakan yang berkelanjutan (seperti yang terjemahan itu tunjukkan).
- 15 Beberapa pengkhotbah telah memahami 1 Timotius 5:20 sebagai izin untuk menegur secara terbuka (dari mimbar) orang-orang yang mereka percaya sedang berbuat dosa. Nas ini mengotorisasi tindakan kejemaatn, bukan dendam pribadi.
- 16 Bahasa Yunaninya hanya menulis "di hadapan semuanya."
- 17 John R. W. Stott, Guard the Truth: The Message of 1 Timothy & Titus, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1996), 139.
- 18 Bauer, 315.
- 19 William Barclay, The Letters to Timothy, Titus, and Philemon, rev. ed., The Daily Study Bible (Philadelphia: Westminster Press, 1975), 115.
- 20 Donald Guthrie, The Pastoral Epistles, rev. ed., The Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1990), 118.
- 21 David Lipscomb and J. W. Shepherd, A Commentary on the New Testament Epistles, vol. 5 (Nashville: Gospel Advocate Co., 1942), 173. Nas-nas tentang disiplin gereja mencakup Mat. 18:15-18; Rom. 16:17; 1 Kor. 5; 2 Kor. 2:6-11; 2 Tes. 3:6, 14, 15.
- 22 Ungkapan "kupesankan/berpesan dengan sungguh-sungguh" juga digunakan dalam 2 Timotius 4:1.
- 23 Kata Yunani yang diterjemahkan "dipilih" ( ejklekto֧, eklektos) dapat juga diterjemahkan "pilih" atau "memilih." Kata itu diterjemahkan "pilihan" dalam 2 Timotius 2:10.
- 24 Alih-alih "prinsip-prinsip ini," teks Yunaninya hanya menulis "hal-hal ini."
- 25 Vine, Unger, and White, 340.
- 26 Bauer, 1068.
- 27 Vine, Unger, and White, 483.
- 28 Ibid., 460. Vine, Unger, and White, 483.
- 29 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary: New Testament, vol. 2 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 233.
- 30 Lihat 1 Tim. 4:14. Beberapa orang percaya ini mengacukepada sebuah upacara untuk menerima kembali orang yang menyesali dosanya, namun praktik semacam itu "tidak dibuktikan sampai lebih dari seratus tahun setelah zaman pengarang itu" (A. T. Hanson, The Pastoral Epistles, The New Century Bible Commentary [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1982], 103).
- 31 Pembahasan tentang "penetapan" para penatua diberikan dalam Kisah Para Rasul 14:23 dalam Roper, Acts 1-
- 14 , 527-31, 536-37.
- 32 Hagnos berasal dari akar yang sama dengan a¢gioß (hagios, "kudus"). (Vine, Unger, and White, 498; Bauer, 13.)
- 33 "Saja" telah ditambahkan oleh para penerjemah NASB. Istilah ini tidak ditemukan dalam teks asli (lihat KJV), namun sebagian besar versi menawarkan kualifikasi tertentu (biasanya dengan menambahkan kata "hanya").
- 34 Gordon D. Fee, 1 and 2 Timothy, Titus, A Good News Commentary (San Francisco: Harper & Row, 1984), 87.
- 35 James Moffatt meletakkan ayat tersebut dalam catatan kaki dan menjelaskan bahwa kata-kata itu "merupakan catatan tepi atau salah tempat" (James Moffatt, The Bible: A New Translation [New York: Harper & Brothers, 1954], 265).
- 36 Don DeWelt, Paul's Letters to Timothy and Titus, Bible Study Textbook (Joplin, Mo.: College Press, 1961), 107.
- 37 William Paley, Horae Paulinae (London: Longman, Orme, Brown, Green, & Longmans, 1840), 172. Paley (1743-1805) was an English clergyman and Christian apologist.
- 38 H. D. M. Spence, "The Epistles to Timothy and Titus," in Ellicott's Bible Commentary, vol. 8 (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1959), 207.
- 39 Mengenai Timotius yang sakit meski Paulus memiliki karunia penyembuhan, lihat Timotius 4:20.
- 40 Timotius mungkin telah terkesan dengan cerita tentang kaum Rekhab, yang tidak minum anggur (Yer. 35:6, 8). Sekarang ini, beberapa orang (termasuk saya sendiri) tidak minum minuman beralkohol oleh karena efek buruk dari praktik ini terhadap masyarakat (lihat Rom. 14:21).
- 41 Ini menunjukkan bahwa Alkitab tidak menentang penggunaan obat-obatan (perhatikan 2 Timotius 4:20).
- 42 J. W. Roberts, Letters to Timothy, The Living Word (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1964), 61. Galen (A.D. c. 130-c. 200) dibangun di atas pondasi yang diletakkan oleh Hippocrates (460-370 S.M.) dan membuat kemajuan besar dalam ilmu kedokteran.
- 43 Bruce B. Barton, David R. Veerman, and Neil Wilson, 1 Timothy, 2 Timothy, Titus, Life Application Bible Commentary (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, 1993), 113.
- 44 Stott, 141.
- 45 Guthrie, 121.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) PERTIMBANGAN DI ANTARA SESAMA ORANG KRISTEN (1 Timotius 5:1-6:2)
"Peringatkanlah hal-hal ini juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup denga...
PERTIMBANGAN DI ANTARA SESAMA ORANG KRISTEN (1 Timotius 5:1-6:2)
"Peringatkanlah hal-hal ini juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup dengan tidak bercela" (1Timotius 5:7).
Paulus tahu bahwa penginjilan secara terus-menerus oleh para pemberita dan guru Firman (1Timotius 4), dibarengi dengan kepemimpinan yang tepat (1Timotius 3), akan menghasilkan panenan jiwa untuk gereja. Ujian selanjutnya bagi jemaat yang bertumbuh akan berupa menjaga keharmonisan dan memenuhi pelbagai kebutuhan di dalam keluarga Allah. Itulah apa yang sebenarnya terjadi ketika gereja mulai berdiri di Yerusalem. Oleh karena kepemimpinan yang cakap dan upaya penarikan jiwa yang berdedikasi oleh para rasul, maka jumlah murid-murid pun bertambah banyak (Kisah 2:41, 47; 5:14; 6:1). Namun begitu, terjadi penurunan dalam hubungan kemanusiaan, dan sungut-sungut pun muncul (Kisah 2:46, 47; 6:1-5). Penginjilan itu sendiri terancam.
Karena Paulus bisa mengenali realitas dan bahaya dari pola seperti itu, maka ia kemudian memberi garis pedoman dalam 1Timotius 5:1-6:2 untuk memastikan bahwa saudara-saudara itu akan saling berhubungan dengan baik. Ia sadar adanya perbedaan usia (5:1, 2) dan kebutuhan khusus untuk para janda (5:3-16). Ia juga menyinggung hubungan yang benar antara anggota dan penilik jemaat (5:17-25), menyelipkan suatu himbauan kepada Timotius supaya ia menjaga dirinya tetap sehat (5:23). Ia lalu memberikan pelbagai instruksi untuk menyeimbangkan prinsip-prinsip Kristiani dengan pelbagai masalah sosial, seperti halnya hubungan hamba-tuan (6:1, 2).1
Paulus juga telah mengantisipasi akan timbulnya gerakan dari dalam jemaat yang menganggap rendah pelbagai upaya penginjil di dalam jemaat itu. Jika sekarang ini saudara-saudara mau mendengarkan apa yang Paulus tulis, maka banyak persoalan yang bisa dicegah sebelum terjadi.
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Pengkhotbah Harus Bergaul Baik Dengan Semua Orang (1 Timotius 5)
Ketika saya bicara dengan siswa-siswa pengkhotbah, terkadang saya memulainya dengan ...
Pengkhotbah Harus Bergaul Baik Dengan Semua Orang (1 Timotius 5)
Ketika saya bicara dengan siswa-siswa pengkhotbah, terkadang saya memulainya dengan mengatakan, "Saya memiliki kabar baik dan kabar buruk. Yang manakah yang kalian ini dengar lebih dulu?" Jika mereka menjawab, "Kabar baik, "saya tersenyum dan berkata, "Kabar baiknya adalah bahwa, sebagai seorang pemberita injil, kalian harus dapat bekerja dengan semua orang! Orang dapat membantu dan mendukung. Mereka akan memberkati hidup kalian!" Jika mereka merespons, "Kabar buruk," saya mengerutkan kening. "Kabar buruknya adalah bahwa, sebagai seorang pemberita injil, kalian harus bekerja dengan semua orang! Orang dapat menjadi frustrasi dan menjengkelkan dan bahkan merasa benci!" Terlepas bagaimana hal itu diungkapkan, salah satu tantangan utama dari menjadi seorang pemberita injil adalah bergaul dengan semua orang.
TFTWMS: 1 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pencantuman 1Timotius 6:1, 2 di dalam bagian ini kelihatannya menjadi pembagian garis besar yang praktis. Hubungan dalam pasal 5 t...
Catatan Akhir:
- 1 Pencantuman 1Timotius 6:1, 2 di dalam bagian ini kelihatannya menjadi pembagian garis besar yang praktis. Hubungan dalam pasal 5 tampaknya membawa pemikiran untuk menyertakan dua ayat ini dalam pasal 6.
- 2 Orang yang lebih muda cenderung bersikap tergesa-gesa, gegabah, dan tidak sabaran. Beberapa orang yang lebih tua mungkin masih terus memerlukan dorongan, namun hal itu bisa dilakukan dengan himbauan daripada dengan cacian atau bersikap kasar.
- 3 Memarahi (Yun.: epiplesso)-to "menyerang ke atas, memukul ke atas … menghukum dengan perkataan, .…" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek-English Lexicon of the New Testament , trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprint ed., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 241).
- 4 Tegorlah (Yun.: parakaleo )-"meminta, memohon, meminta dengan sangat, menghibur, menenangkan, mendorong, mengarahkan"
- 5 "Cicero menulis, 'maka, tugas orang muda adalah memperlihatkan rasa hormat kepada para penatuanya, dan melekatkan dirinya kepada yang terbaik dan yang paling diakui dari mereka, sehingga bisa menerima manfaat dari nasihat dan pengaruh mereka .…' (Cicero, De Officiis, 1:34 .… Ada satu ungkapan Perancis yang berbunyi seperti keluhan: 'jika muda tidak punya pengetahuan, jika tua tidak punya kekuatan.' Namun jika ada saling menghormati … maka hikmat dan pengalaman bisa bekerja sama dengan kekuatan dan kepetualangan … masa muda, bagi keuntungan besar keduanya" (William Barclay, The Letters to Timothy, Titus and Philemon, The Daily Study Bible Series, rev. ed. [Philadelphia: Westminster Press, 1960], 120). (Lihat Filipi 2:22.)
- 6 Sangat dianjurkan bahwa saudara Kristen mana saja, khususnya setiap penginjil, membaca artikel yang tidak diketahui penulisnya ini "The War Within, An Anatomy of Lust," Leadership Magazine (Fall Quarter, 1982): 30-48.
- 7 William Hendriksen, A Commentary on 1 & 2 Timothy & Titus (London: The Banner of Truth Trust, 1964), 166.
- 8 Kemurnian (Yun.: hagnos)-menjadi "kudus…murni (dari dosa), 1Tim. 5:22 … tidak bersalah .…" (Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich [Chicago: University of Chicago Press, 1957], 11-12). 9 Lihat Kejadian 39:1-12; 2Korintus 8:20, 21; 1Korintus 10:31-33; Matius 5:27, 28; 1Tesalonika 4:3-7; dengan hati-hati bacalah Amsal 7:6-27; 6:20-35; 9:13-18.
- 10 Dihormati (Yun.: time)-"… menghargai, berharga, perkiraan … tingkatan, martabat … kebaikan hati (Edward Robinson, A Greek & English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1863], 721); rasa hormat "diperlihatkan kepada seseorang … yang lebih tinggi pangkatnya daripada yang lainnya…." (Thayer, 624).
- 11 Kesalehan (Yun.: eusebeo)-"menghormati, menyembah … terhadap orang tua, menghormati, meninggikan" (Robinson, 307).
- 12 Membalas budi (Yun.: apodidomi)-membebaskan, [menyerahkan] apa yang seseorang miliki … melunasi, melepaskan, apa yang seharusnya … bersyukur [pembayaran kembali]" (Thayer, 61).
- 13 Barclay, 124.
- 14 Lihat Keluaran 22:22; Ulangan 10:17-19; 24:19-21; 26:12; 27:19; Zakaria 7:9, 10; Maleakhi 3:5; Kisah 6:1-6; Yakobus 1:27.
- 15 Barclay, 125.
- 16 Ditinggalkan seorang diri (Yun.: monoo)-menjadi "single atau terkucil, … tanpa anak-anak" (Thayer, 418). Ungkapan ini ("terpencil"; ASV) merupakan ungkapan kunci tentang apa yang "benar-benar janda." Paulus menambahkan bahwa bahkan jika gereja tidak peduli, Allah selalu memikirkan kebutuhan kita. Oleh sebab itu, janda itu harus melayani Tuhan (1Petrus 5:6, 7; Matius 6:25-34).
- 17 Hidup mewah dan berlebih-lebihan (Yun.: spatalao)-"… kehidupan liar, kemewahan … hidup secara mewah .…" (Thayer 585).
- 18 Marvin R. Vincent, Word Studies in the New Testament , vol. 4 (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1957), 260.
- 19 Mendaftarkan [dia] (Yun.: katalego )-"… meletakkan dalam sebuah daftar, mendaftarkan (khususnya para prajurit; …): tentang janda-janda yang punya kedudukan terkemuka di dalam gereja …, dan punya tanggung jawab terhadap para janda dan anak yatim piatu yang disokong dengan biaya bersama" (Thayer, 333).
- 20 Vincent, 261. 21 Simaklah ketentuan "[jika] terbukti telah melakukan" dalam ayat 10. Kata "jika" dalam bahasa Yunani adalah ei ditambah indicative. W. H. Davis menunjukkan bahwa kata itu mengemukakan "kondisi yang ditetapkan telah terpenuhi" berbeda dengan tempat-tempat lainnya dimana kata "jika" itu adalah ean digabung dengan subjunctive, yang menyatakan kondisi yang ditetapkan itu sebagai belum terpenuhi. Simaklah pemakaian kata "jika" yang berbeda di dalam Matius 4:3, 9, dimana setan memakai kedua bentuk itu dalam mencobai Yesus. Dalam ayat 3 setan itu memakai ei ditambah indicative, yang beginilah bunyinya, "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah .…" (W. H. Davis, Beginner's Grammar of the Greek New Testament [New York: Harper & Brothers Publishers, 1923], 68, 88). Janda ini sudah melakukan hal-hal tersebut-persyaratannya telah terpenuhi.
- 22 Menggunakan (Yun.: epakoloutheo)-"… mengikuti yang di depan atau di belakang, menemani … mengikuti teladannya … mengikuti dengan dekat segala perbuatan baik, yaitu menjadi rajin belajar, bertekun, 1Tim. 5:10" (Robinson, 266). KJV menulis, "… jika ia sudah dengan tekun mengikuti segala pekerjaan baik."
- 23 Digairahkan oleh keberahian (Yun.: katastreniao)-"… merasakan dorongan keinginan seksual" (Thayer, 337); "… dorongan sensual yang menjauhkan mereka dari Kristus" (Arndt and Gingrich, 420).
- 24 Memungkiri (Yun.: atheteo)-"menghilangkan … menyikapi sesuatu seakan-akan sesuatu itu sudah dibatalkan; karena itu menolak kekuatan hukum dengan pendapat dan tindakan yang menentang hukum itu, … menolak, tidak menuruti, melalaikan" (Thayer, 13-14).
- 25 Kesetiaan (Yun.: pistinis)-"keyakinan atas kebenaran atau apa saja, … keyakinan atau kepercayaan yang menghormati hubungan manusia dengan Allah dan hal-hal keilahian, umumnya mencakup gagasan kepercayaan dan semangat kekudusan yang lahir dari iman dan bersatu dengan iman" (Thayer, 512-14).
- 26 Keluar masuk rumah orang (Yun.: perierchomai)-"… tentang orang yang berjalan-jalan, tentang pengembara … tentang navigator [membuat lingkaran] … keluar masuk dari rumah ke rumah" (Thayer, 502).
- 27 Meleter (Yun.: phluaros dari phloo)-"(… 'membuat mendidih,' 'membuat gelembung-gelembung' …; dan karena gelembung-gelembung itu adalah benda yang kosong tidak berguna, 'menuruti pembicaraan yang kosong dan bodoh'); tentang orang, mengatakan atau melakukan hal-hal yang bodoh, … ocehan … tidak berharga, sia-sia" (Thayer, 655).
- 28 Mencampuri soal orang lain (Yun.: periergos )- orang-orang yang "sibuk dengan hal-hal yang sepele dan mengabaikan hal-hal yang penting, khususnya sibuk dengan masalah orang lain .…" (Thayer, 502).
- 29 Memburuk-burukkan (Yun.: loidoiria)-"… penyalahgunaan perkataan, .…"; Janda itu harus "jangan memberi lawan kesempatan untuk mengecam" (Arndt and Gingrich, 480).
- 30 Memimpin (Yun.: proistemi)-"… meletakkan atau menempatkan di hadapan; meletakkan atas …, mengetuai atas … menjadi pelindung atau penjaga; memberi bantuan … merawat, memberi perhatian kepada" (Thayer, 539-40); "… bertekun di dalam, praktik, mempertahankan" (Robinson, 620).
- 31 Berjerih payah (Yun.: kopiao )-"… menjadi lelah, letih, kehabisan tenaga (karena kerja keras atau beban atau kesedihan): … tentang upaya yang melelahkan dari guru-guru yang memberitakan dan memajukan kerajaan Allah … 1Tim. 5:17 … 1Tes. 5:12 … 1Tim. 4:10 .…" (Thayer, 355).
- 32 Istilah Yunani untuk logo yang di sini diterjemahkan "berkhotbah" ("kata"; KJV) adalah sama seperti yang terdapat dalam 3:17; 1Timotius 4:12; dan Yakobus 3:2. "Penghilangan kata sandang di sini … mengaburkan acuan kepada ungkapan yang tetap tentang bicara atau memberitakan Firman, atau perkataan Allah" (W. Robertson Nicholl, The Expositor's Greek Testament, vol. 4 (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1961), 134.
- 33 Patut (Yun.: axios)-"… tentang seperti bobot, nilai … bicara tentang nilai, harga … patut dibandingkan dengan apa saja … layak … pantas, cocok … seharusnya" (Robinson, 66).
- 34 Dalam ayat 3 kata Yunani time dipakai untuk "hormatilah," kecuali di sini kata itu harus menjadi dua kali lipat untuk penatua yang layak.
- 35 Don DeWelt, Paul's Letters to Timothy and Titus (Joplin, Mo.: College Press, 1961), 105.
- 36 H. E. Dana and J. R. Mantey, A Manual Grammar of the Greek New Testament (New York: Macmillan Co., 1948), 230.
- 37 Menegor (Yun.: elegcho)-"… menghukum, membantah, menyangkal, umumnya tersirat rasa malu dari orang yang dihukum … dengan keyakinan membawa kepada terang, membeberkan … digunakan untuk mengungkapkan dan menyangkal guru-guru palsu agama Kristen, Tit. 1:9, 13 … mencari kesalahan, benar; … dengan perkataan menolak secara tegas, … mengingatkan, memarahi … memberi jawaban, menunjukkan kesalahan seseorang; menuntut penjelasan" (Thayer, 202-3).
- 38 Prasangka (Yun.: prokrima)-"… pendapat yang lebih dulu dibentuk sebelum fakta-fakta diketahui, pra-penghakiman, prasangka" (Thayer, 540).
- 39 Kata "menetapkan" (dari kata Yunani cheirontoneo) dalam Kisah 14:23 artinya menetapkan atau memilih dengan tangan yang diulurkan (Thayer, 668). 40A Re-Evaluation of the Eldership oleh Dayton Keesee (Abilene, Tex.: Quality Publications, 1967, 57-63) memberi pembahasan yang lebih penuh tentang penetapan dan "penumpangan tangan."
- 41 Jagalah (Yun.: terei adalah present, imperative, active dari tereo)- "terus mengawasi atas, menjaga … memegang, sikap hati-hati, memelihara, melindungi, … mengamati, memenuhi, memperhatikan … ia yang memasukkan perbuatanku ke dalam hati" (Arndt and Gingrich, 822-83).
- 42 Hormat (Yun.: time)-Bagian dari definisi Thayer yang secara khusus berlaku di sini adalah "menghormati orang yang lebih tinggi pangkatnya daripada orang lain …1Tim. 1:17; 6;16 … kehormatan yang orang miliki atas dasar pangkat dan keadaan jabatan yang ia pegang, Ibrani. 5:4" (624).
- 43 Dihujat (Yun.: blasphemeo)-"… bicara jahat tentang, … menghujat, mencerca" (Robinson, 128). Lihat 2Timotius 2:20, 21; Yehezkiel 20:24-27; Titus 2:5; 2Samuel 11:4, 5, 14-17; 12:13, 14.
- 44 Bersikap kasar (Yun.: kataphroneo)-"… menganggap rendah terhadap, … memandang rendah siapa saja, menganggap remeh, memandang hina … mengabaikan, tidak memperhatikan, …1Tim. 6:2" (Robinson, 390).
- 45 Manfaat (Yun.: euergesia)-"… berbuat baik, prilaku yang baik … manfaat yang dilakukan untuk orang lain" (Robinson, 302).
- 46 Barclay, 141.
- 47 Lihat 1Korintus 6:19, 20; Roma 12:1; 1Yohanes 3:16, 17; Galatia 6:2; Efesus 2:8-10; Lukas 9:23.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG PERTAMA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah
menjadi kawan dan pemb
SURAT PAULUS YANG PERTAMA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan Paulus. Ayah Timotius seorang Yunani dan ibunya Yahudi. Dalam Surat Paulus Yang Pertama \\Kepada Timotius\\, dibentangkan tiga hal yang ada sangkut pautnya satu sama lain.
Pertama-tama ialah peringatan kepada Timotius terhadap ajaran-ajaran salah yang terdapat di dalam jemaat. Ajaran-ajaran itu merupakan campuran faham Yahudi dan faham bukan Yahudi berdasarkan kepercayaan bahwa semesta alam sudah jahat, dan keselamatan hanya dapat diperoleh kalau orang mempunyai pengetahuan tentang rahasia tertentu, dan mentaati peraturan- peraturan seperti misalnya peraturan tidak boleh kawin, pantang makanan- makanan tertentu dan lain sebagainya.
Kedua, ialah petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pengurusan jemaat dan mengenai ibadat. Dijelaskan baginya sifat-sifat orang yang boleh menjadi penilik dan pembantu jemaat. Akhirnya Timotius diajar mengenai bagaimana ia dapat menjadi seorang hamba Yesus Kristus yang baik dan mengenai tanggung jawabnya terhadap setiap golongan orang yang menjadi anggota jemaat.
Isi
- Pendahuluan
1Tim 1:1-2 - Petunjuk-petunjuk mengenai jemaat dan para pengurusnya
1Tim 1:3-3:16 - Petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pekerjaannya
1Tim 4:1-6:21
Ajaran: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi Kitab I Timotius dan melakukan kebenaran
Firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
Pendahuluan
Penulis
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi Kitab I Timotius dan melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 63 Masehi.
Penerima : Seorang pendeta muda yang bernama Timotius, di kota Efesus. (Dan juga semua jemaat Kristen di dunia). Keadaan di jemaat Efesus: ada orang yang menjadi guru, tetapi tidak tahu Firman Allah. Mereka menyimpang dari ajaran Alkitab. Kehidupan rohani yang tidak bertumbuh. Juga ada persoalan-persoalan pribadi dan persoalan kepemimpinan dalam ibadah jemaat.
Isi Kitab: Kitab I Timotius terbagi atas 6 pasal. Kitab ini ditulis untuk meminta Timotius tetap tinggal di Efesus, agar Timotius menasehati orang-orang tertentu yang mengajarkan ajaran lain, dan membicarakan dongeng-dongeng yang justru membawa masalah bagi jemaat (/TB 1Tim
1:3-4). Tujuan khusus, ialah Paulus hendak menguatkan iman Timotius karena mungkin banyak orang tidak mau mendengarkan Timotius. Mereka itu adalah orang-orang yang mau menjadi pemimpin tetapi sebenarnya tidak mengenal Firman Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Timotius
Pasal 1 (1Tim 1:1-20).
Pengajaran tentang tugas seorang pendeta jemaat setempat
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 1:1-2. _Tanyakan_: Siapakah yang memerintahkan Rasul Paulus untuk memberitakan Injil? Siapakah yang memerintahkan saudara untuk memberitakan Injil?
- Bacalah pasal 1Tim 1:3-10. _Tanyakan_: Apakah yang harus dikerjakan oleh Timotius (tugas- tugas yang harus ia laksanakan)? Apakah saudara seorang pendeta? Bagaimanakah caranya Timotius menghadapi pengajar-pengajar sesat? Bagaimanakah caranya saudara menghadapi pengajaran-pengajaran yang sesat?
Pasal 2 (1Tim 2:1-15).
Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah
Dalam bagian ini dijelaskan mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap laki-laki ketika beribadah dan bagaimana sikap seorang perempuan di dalam ibadah.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 2:1-7. _Tanyakan_: Apakah yang dikehendaki. Allah dari doa anggota jemaat? Apakah isi doa jemaat yang diperintahkan dalam ayat-ayat itu?
- Bacalah pasal 1Tim 2:8-15. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap seorang laki-laki ketika beribadah kepada Allah? Bagaimanakah sikap seorang wanita ketika beribadah dalam kebaktian? Apakah perhiasan yang indah di hadapan Tuhan?
Pasal 3 (1Tim 3:1-16).
Pengajaran tentang syarat-syarat pekerja-pekerja gereja (Penatua/diaken)
Dalam bagian ini Rasul Paulus memberikan syarat-syarat seseorang yang akan dipilih menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken. Tetapi walaupun demikian syarat-syarat ini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiap orang Kristen.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 3:1-7. _Tanyakan_: Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat seorang penilik jemaat dan apakah hal itu ada pada saudara.
- Bacalah pasal 1Tim 3:8-13. _Tanyakan_: Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat untuk menjadi seorang diaken dan apakah hal itu sudah ada pada saudara.
Pasal 4-6 (1Tim 4:1-6:21).
Pengajaran tentang kehidupan seorang hamba Tuhan dan setiap orang Kristen
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa seorang hamba Tuhan haruslah menjadi seorang hamba Tuhan Yesus Kristus yang baik, yaitu tekun dalam mengajar dan setia kepada kebenaran Firman Allah. Dan kehidupannya haruslah dapat menjadi teladan setiap orang, khususnya dalam pergaulannya dengan semua anggota jemaat.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 4:1-16. _Tanyakan_: Apakah yang dikatakan oleh Roh Kudus pada hari kemudian? Lihat ayat 1-4 (1Tim 4:1-4). Apakah yang diperintahkan dalam ayat 11-12? (1Tim 4:11-12) Apakah hal itu sudah saudara lakukan?
- Bacalah pasal 1Tim 5:1-16. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap terhadap seorang janda?
- Bacalah pasal 1Tim 5:17-24. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap terhadap penatua-penatua yang baik? (lihat ayat 17; 1Tim 5:17) Bagaimanakah sikap terhadap tuduhan yang dijatuhkan orang lain kepada seorang penatua?
- Bacalah pasal 1Tim 6:2-10. _Tanyakan_: Apakah nasehat tentang bersilat lidah? Apakah akibat daripada memburu uang? (lihat ayat 10; 1Tim 6:10).
- Apakah akhir kitab ini? (Bacakan pasal 1Tim 6:19-20).
II. Kesimpulan
Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas akan kehidupan dari setiap orang Kristen dalam melayani jemaat atau Gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun anggota jemaat biasa. Ada empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada Timotius:
- _Larilah_ dari pertengkaran/pertentangan dan cinta akan uang.
- _Carilah_ buah-buah Roh.
- _Lawanlah_ ajaran sesat dengan iman yang teguh.
- _Peliharalah_ Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, denga melaksanakannya dalam sukacita.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab I Timotius?
- Apakah jabatan Timotius?
- Bagaimanakah keadaan jemaat saudara? Apakah jemaat saudara suda menuruti Firman Allah yang ada dalam I Timotius?
- Sudahkah saudara mengajarkan/berusaha melakukan syarat-syarat atau tanda tanda orang Kristen yang dewasa dalam rohani? (lihat pasal 1Tim 3:1-13).
Intisari: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Buku pegangan untuk para pemimpin Kristen
SURAT PENGGEMBALAAN.Tiga pucuk surat, I dan II Timotius serta Titus, dikenal sebagai surat penggembalaan, s
Buku pegangan untuk para pemimpin Kristen
SURAT PENGGEMBALAAN.
Tiga pucuk surat, I dan II Timotius serta Titus, dikenal sebagai surat penggembalaan, sebab sebagian besar isinya merupakan nasihat yang diberikan oleh seorang gembala yang dewasa kepada orang-orang yang lebih muda yang untuk gilir berikutnya akan membimbing orang-orang lain untuk memikul tugas penggembalaan jemaat.
TIMOTIUS.
Ayah Timotius adalah seorang Yunani, tetapi ibunya seorang Yahudi. Ia bertobat pada usia kurang lebih lima belas tahun, ketika Rasul Paulus mengunjungi kota asalnya, Listra (Kis 16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian ia ikut dalam pelayanan penginjilan Paulus dan terjalinlah hubungan persahabatan yang sangat erat antara Paulus yang saat itu sudah berumur kira-kira tujuh puluh tahun dengan rekannya yang lebih muda. Setelah pemenjaraan Paulus yang pertama, ia mengunjungi beberapa tempat antara lain Efesus, dan karena tidak dapat lama berada di sana ia meninggalkan Timotius untuk memikul pelayanan di sana. Ketika ditinggal sendirian Timotius mendapatkan ujian yang sangat berat, karena sebelumnya ia sangat bergantung kepada nasihat Paulus. Sifatnya agak pemalu dan peka. Paulus menulis surat kepadanya dari Korintus untuk mendorong dia dan memberikan beberapa nasihat. Ayat kunci kitab ini adalah 1Ti 3:15. Paulus sangat ingin melihat anak rohaninya memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin Kristen. Ia berkeinginan supaya dalam segala hal Timotius dapat memberi teladan kepada jemaat yang mengharapkan kepemimpinannya (1Tim 4:12).
CIRI-CIRI KHUSUS.
Ada beberapa kata dan frasa yang hanya terdapat dalam surat-surat penggembalaan, seperti 'Allah Juruselamatku' (1Tim 1:1; 2:3; 4:10; Tit 1:3; 2:10, 13; 3:4) dan petunjuk-petunjuk pada 'peribahasa' yang perlu mendapat perhatian khusus (1Tim 1:15; 3:1; 4:9, 10; 2Tim 2:11-13; Tit 3:8). Surat-surat penggembalaan ini senantiasa menjadi sumber pembangkit semangat dan nasihat praktis bagi para pekerja Kristen.
Pesan dan Penerapan
1. Gereja harus diperingatkan terhadap ajaran sesat.o Ajaran sesat sudah merupakan ancaman sejak permulaan (13-7) dan seringkali
sangat erat hubungannya dengan tingkah laku yang salah. 1Ti 1:8-11
o Kehidupan yang diubahkan oleh kasih karunia Allah merupakan jawaban yang
paling efektif. 1Ti 1:12-17
o Guru-guru palsu perlu didisiplin. 1Ti 1:20
2. Pentingnya doa.
o Doa harus melibatkan semua orang. 1Ti 2:1
o Doa untuk para penguasa merupakan prioritas. 1Ti 2:2
o Doa harus didukung dengan hidup yang sesuai. 1Ti 2:8-10
3. Petunjuk-petunjuk untuk para penilik jemaat.
o Penilik jemaat harus orang yang tak bercacat dalam masyarakat dan kehidupan
keluarganya terhormat. 1Ti 3:1-7
o Para diaken harus memiliki moral yang tak bercela dan memenuhi persyaratan
rohani. 1Ti 3:8-13
4. Seorang pendeta harus...
o Memiliki kearifan rohani. 1Ti 4:1-5
o Memberi petunjuk yang jelas tentang ajaran sesat. 1Ti 4:6, 7
o Memperhatikan nilai kesalehan. 1Ti 4:8-10
o Menjadi teladan bagi jemaat. 1Ti 4:11-15
o Mengatur prioritas yang tepat. 1Ti 4:16
o Berhati-hati memperlakukan orang lain.1Ti 5:1-22
o Menyiagakan kesehatan yang baik. 1Ti 5:23
5. Pesan terakhir.
o Praktislah dalam pengajaran. 1Ti 6:1, 2
o Jauhilah ketamakan akan harta. 1Ti 6:6-10
o Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. 1Ti 6:12
o Bertekunlah dalam panggilan. 1Ti 6:20
Tema-tema Kunci
1. Ajaran sesat.
Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang ditantang oleh berbagai macam 'isme' dan 'ideologi'. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini, peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup: kita harus 'menguji roh-roh itu' (1 Yoh. 4:1). Perhatikan berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu - (misalnya, Kis 20:28-30; Mat 24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11). Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu - mengenai hal ini - lihat 1Timotius 3:16.
2. Doa.
Seringkali doa-doa kita hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja, tetapi di sini kita didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat tempat yang istimewa dalam doa-doa kita. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah Kaisar Nero! Di dalam doa kita berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa kita ingin berhasil maka doa-doa itu harus didukung dengan kehidupan yang 98 sepadan. Tangan yang kita angkat untuk berdoa haruslah 'tangan-tangan yang kudus'. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah kita?
3. Kepemimpinan.
Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja itu harus mempunyai pola kepemimpinan yang benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan oleh Rasul Paulus. Perhatikan juga bahaya mengangkat petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (1Tim 3:6). Bandingkan persyaratan bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekuler. Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya? Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?
Garis Besar Intisari: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] PERLUNYA PENGAJARAN YANG BENAR 1Ti 1:1-20
1Ti 1:1-2Salam
1Ti 1:3-11Peringatan yang tepat waktu
1Ti 1:12-17Kesaksian pribadi
1Ti 1:18-20Tug
[1] PERLUNYA PENGAJARAN YANG BENAR 1Ti 1:1-20
1Ti 1:1-2 | Salam |
1Ti 1:3-11 | Peringatan yang tepat waktu |
1Ti 1:12-17 | Kesaksian pribadi |
1Ti 1:18-20 | Tugas yang serius |
[2] PERLUNYA DOA 1Ti 2:1-15
1Ti 2:1-8 | Orang Kristen yang berdoa |
1Ti 2:9-15 | Pelayanan kaum wanita |
[3] PERLUNYA KEPEMIMPINAN YANG BAIK 1Ti 3:1-16
Syarat-syarat yang diperlukan dari seorang pemimpin Kristen.
[4] PERLUNYA KEARIFAN ROHANI 1Ti 4:1-16
1Ti 4:1-6 | Untuk memberi peringatan kepada orang lain |
1Ti 4:7-16 | Untuk melatih disiplin diri |
[5] PERLUNYA PETUNJUK-PETUNJUK PRAKTIS 1Ti 5:1-25
Bagaimana menghadapi berbagai kelompok yang berbeda.
[6] PERLUNYA SIKAP-SIKAP YANG BENAR 1Ti 6:1-21
1Ti 6:1, 2 | Di pihak hamba |
1Ti 6:3-21 | Berbagai petunjuk |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi