
Teks -- Wahyu 22:18 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Why 22:6-20; Why 22:18
Jerusalem: Why 22:6-20 - -- Bagian ini semacam kata penutup seluruh kitab Wahyu. Merupakan sebuah percakapan antara Malaikat (atau Yesus) dan si Penglihat. Mereka membicarakan pe...
Bagian ini semacam kata penutup seluruh kitab Wahyu. Merupakan sebuah percakapan antara Malaikat (atau Yesus) dan si Penglihat. Mereka membicarakan penglihatan-penglihatan yang termaktub dalam Wahyu, dan bagaimana penglihatan-penglihatan itu perlu dimanfaatkan. Kebanyakan ungkapan yang dipakai di sini sudah terserak-serak dalam kitab Wahyu. Bagian terakhir, Wah 22:16-20 berupa perkataan yang diucapkan Yesus sendiri.

Jerusalem: Why 22:18 - jika seorang... Ini peringatan yang lazim, Ula 4:2; 13:1; Ams 30:6; bdk Pengk 3:14, dan bermaksud melindungi sebuah tulisan suci terhadap pemalsuan.
Ini peringatan yang lazim, Ula 4:2; 13:1; Ams 30:6; bdk Pengk 3:14, dan bermaksud melindungi sebuah tulisan suci terhadap pemalsuan.
Ref. Silang FULL -> Why 22:18
Ref. Silang FULL: Why 22:18 - kitab ini // perkataan-perkataan ini // kitab ini · kitab ini: Wahy 22:7,10,19
· perkataan-perkataan ini: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab ini: Wahy 15:6-16:21
· kitab ini: Wahy 22:7,10,19
· perkataan-perkataan ini: Ul 4:2; 12:32; Ams 30:6
· kitab ini: Wahy 15:6-16:21
Defender (ID): Why 22:18 - kata-kata Perhatikan pentingnya kata-kata. Penyampaian pemikiran yang tepat memerlukan penggunaan kata-kata yang tepat. Hanya doktrin ketidakbersalahan verbal y...
Perhatikan pentingnya kata-kata. Penyampaian pemikiran yang tepat memerlukan penggunaan kata-kata yang tepat. Hanya doktrin ketidakbersalahan verbal yang secara memadai menggambarkan sifat sebenarnya dari inspirasi Alkitab. Peringatan ini di akhir kitab Wahyu (sebenarnya, di akhir Alkitab) menekankan perlunya interpretasi harfiah. Sebenarnya, interpretasi harfiah bukanlah interpretasi sama sekali, karena ia mengambil kata-kata apa adanya, dengan asumsi bahwa Roh Kudus (menggunakan pemikiran dan kemampuan dari penulis manusia yang kata-katanya Dia inspirasi) mampu mengatakan persis apa yang ingin Dia katakan. Jenis interpretasi alegoris atau kiasan atas kata-kata tersebut (kecuali diindikasikan langsung dalam konteks) mengasumsikan bahwa penafsir tahu lebih baik daripada Roh Kudus apa yang seharusnya Dia katakan, dan sikap seperti itu adalah angkuh, jika tidak, menghujat.

Defender (ID): Why 22:18 - buku ini Kata "buku" adalah bahasa Yunani biblion (dalam Wahyu 22:19 itu adalah biblos). Inilah asal usul nama "Alkitab". Di sini Yohanes memperingatkan agar t...
Kata "buku" adalah bahasa Yunani

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Why 22:18
Ref. Silang TB -> Why 22:18-19
Hagelberg: Why 22:18 - -- 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-pe...
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, kiranya741 Allah menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Sebelum mesin cetak diciptakan, penulis menanggung risiko bahwa tulisannya akan mengalami perubahan dalam proses penyalinan, maka kutuk seperti ini sangatlah lazim.742 Menurut Mounce743 pada waktu penerjemah selesai menerjemahkan Septuaginta, mereka mengucapkan suatu kutuk yang mirip dengan kutuk ini.744
Kadang-kadang ada teolog yang memakai pasal 22:18-19 sebagai bukti bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru. Memang benar bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru, tetapi kebenaran tersebut bukan merupakan maksud atau arti dari dua ayat ini. Kalau pasal 22:6, 7, 8, 9, 10, dan 16, dibaca, maka sangat jelas bahwa istilah perkataan-perkataan ini menunjuk pada seluruh Kitab Wahyu, bukan seluruh Alkitab atau seluruh Perjanjian Baru. Kutuk ini melingkupi naskah Kitab Wahyu, sama seperti Ulangan pasal 4:2 melingkupi Kitab Ulangan.
Morris745 mengamati bahwa pengulangan kata menambahkan menggarisbawahi suatu kelayakan, yaitu bahwa hukumannya sesuai dengan kelakuannya. Demikian juga dalam ayat yang berikut. Bandingkan Wahyu pasal 16:6.

Hagelberg: Why 22:18-21 - -- F. Bagian Penutup dari Kitab (22:18-21)
Bagian ini berfungsi sebagai penutup Kitab Wahyu. Dalam bagian ini Yohanes mengingatkan bahaya mengubah isi ki...
F. Bagian Penutup dari Kitab (22:18-21)
Bagian ini berfungsi sebagai penutup Kitab Wahyu. Dalam bagian ini Yohanes mengingatkan bahaya mengubah isi kitab ini. Ini semacam kutuk terhadap orang yang mau mengubah penulisan ini.

Hagelberg: Why 22:18 - -- 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-pe...
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, kiranya741 Allah menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Sebelum mesin cetak diciptakan, penulis menanggung risiko bahwa tulisannya akan mengalami perubahan dalam proses penyalinan, maka kutuk seperti ini sangatlah lazim.742 Menurut Mounce743 pada waktu penerjemah selesai menerjemahkan Septuaginta, mereka mengucapkan suatu kutuk yang mirip dengan kutuk ini.744
Kadang-kadang ada teolog yang memakai pasal 22:18-19 sebagai bukti bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru. Memang benar bahwa Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam kanon Perjanjian Baru, tetapi kebenaran tersebut bukan merupakan maksud atau arti dari dua ayat ini. Kalau pasal 22:6, 7, 8, 9, 10, dan 16, dibaca, maka sangat jelas bahwa istilah perkataan-perkataan ini menunjuk pada seluruh Kitab Wahyu, bukan seluruh Alkitab atau seluruh Perjanjian Baru. Kutuk ini melingkupi naskah Kitab Wahyu, sama seperti Ulangan pasal 4:2 melingkupi Kitab Ulangan.
Morris745 mengamati bahwa pengulangan kata menambahkan menggarisbawahi suatu kelayakan, yaitu bahwa hukumannya sesuai dengan kelakuannya. Demikian juga dalam ayat yang berikut. Bandingkan Wahyu pasal 16:6.

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21
Gill (ID) -> Why 22:18
Gill (ID): Why 22:18 - Karena aku bersaksi kepada setiap orang // yang mendengar kata-kata nubuat dari buku ini // jika ada orang menambah hal-hal ini // Tuhan akan menambah kepadanya tulah-tulah yang tertulis dalam buku ini. Sebab aku bersaksi kepada setiap orang,.... Ini bukanlah kata-kata seorang juru tulis, yang setelah menyalin buku ini, menambahkan sumpah berikut, unt...
Sebab aku bersaksi kepada setiap orang,.... Ini bukanlah kata-kata seorang juru tulis, yang setelah menyalin buku ini, menambahkan sumpah berikut, untuk mencegah orang-orang dari menambah atau mengurangi isinya; sebab buku ini belum selesai, dan baik Kristus maupun Yohanes berbicara setelah ini; dan memasukkan bagian seperti itu ke dalam teks akan menjadi tindakan yang berani dan nekat; juga bukan kata-kata Yohanes, penulis yang terinspirasi, melainkan dari Tuhan Yesus Kristus, saksi yang setia, seperti yang muncul dari Wahyu 22:16, yang dengan cara yang sangat khidmat menyatakan kepada setiap orang, tinggi atau rendah, kaya atau miskin, dari karakter apa pun, atau bagaimana pun terhormat, baik dalam cara sipil atau gerejawi,
yang mendengar kata-kata nubuat dari buku ini dibaca atau dijelaskan,
jika ada orang menambah hal-hal ini. "Menambah" pada hal-hal yang terkandung dalam buku ini, bukanlah menyampaikan, atau menulis eksposisi tentangnya, dengan cara yang sederhana, dengan niat tulus untuk memberikan penjelasan, sesuai dengan analogi iman; karena menafsirkan Kitab Suci, atau berkhotbah dari itu, yang konsisten dengan itu, bukanlah menambahinya, tetapi memberikan maknanya; tetapi kemudian dapat dikatakan bahwa hal itu ditambahkan, dan demikianlah buku ini, ketika diselewengkan dan diputarbalikkan, dan analisis yang salah diberikan padanya, seperti yang dilakukan orang Farisi terhadap hukum; dan ketika tradisi yang tidak tertulis disamakan atau diletakkan di atasnya, seperti yang dilakukan orang yang sama dengan tradisi para tua-tua, yang mana mereka melanggar hukum, dan menjadikan firman Tuhan tidak berdaya, dan dengan demikian melanggar perintah yang diberikan, Ulangan 4:2, seperti yang dilakukan orang Katolik dengan cara yang sama; dan ketika orang mengaku mendapatkan penglihatan dan wahyu, dan menjadikannya sebagai pedoman iman dan praktik, serta untuk mengkonfirmasi hal-hal yang tidak ada dalam buku ini, maupun di bagian lain dari firman Tuhan; dan ketika orang menginterpolasi dan mendirikan tulisan fiktif manusia dengan otoritas yang setara dengannya; yang menunjukkan keaslian buku ini, dan seluruh Alkitab, serta kesempurnaan dari kitabnya, yang kanonnya ditutup dengan itu: hukuman atas kejahatan semacam itu mengikuti,
Tuhan akan menambah kepadanya tulah-tulah yang tertulis dalam buku ini; hal-hal yang diancamkan kepada pihak antikristiani, Wahyu 2:22, tujuh tulah terakhir di mana murka Tuhan digenapkan, yang akan dikenakan kepada mereka, Wahyu 16:1, dan danau api dan belerang, ke mana binatang, nabi palsu, iblis, dan semua orang jahat akan dicampakkan, Wahyu 19:20; lihat Amsal 30:5.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 22:6-19
Matthew Henry: Why 22:6-19 - Peneguhan akan Kebenaran Kitab Ini Peneguhan akan Kebenaran Kitab Ini (22:6-19)
...
SH: Why 22:18-21 - Jangan menambah atau mengurangi (Rabu, 17 Desember 2014) Jangan menambah atau mengurangi
Judul: Jangan menambah atau mengurangi
Perikop penutup Wahyu ini sekal...

SH: Why 22:18-21 - Datanglah Tuhan Yesus (Senin, 24 Oktober 2022) Datanglah Tuhan Yesus
Dalam bagian terakhir Kitab Wahyu ini, Yohanes, sebagai penulis, memperingatkan celaka yang...

SH: Why 22:6-17 - Kesempatan terakhir (Selasa, 16 Desember 2014) Kesempatan terakhir
Judul: Kesempatan terakhir
Selesai sudah rangkaian penglihatan yang diperlihatkan ...
Utley -> Why 22:18-19
Topik Teologia -> Why 22:18
TFTWMS -> Why 22:6-21
TFTWMS: Why 22:6-21 - Dan, Kesimpulannya "DAN, KESIMPULANNYA"(WAHYU 22:6-21)
Tidak ada kata-kata y...
Constable (ID) -> Why 22:6-21; Why 22:12-20
Constable (ID): Why 22:6-21 - --IV. EPILOG BUKU 22:6-21 Pada bagian akhir buku ini, Yohanes melaporkan ...
