14 Maret 2004

Konsekuensi yang Mahal

Topik : Konsekuensi

Nats : Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan .... Sekarang kerajaanmu tidak akan tetap (1 Samuel 13:13,14)
Bacaan : 1 Samuel 13:1-15

Saya selalu sadar bahwa ketidaktaatan memiliki konsekuensi tertentu. Namun, saya terpaksa mengakuinya saat menjalani latihan dasar selama Perang Dunia II. Saya telah melakukan perjalanan melebihi jarak yang diizinkan pada akhir pekan untuk menemui istri saya Ginny. Dan saya terlambat pulang ke kamp karena kereta apinya rusak. Saya harus membayar pelanggaran itu dengan 20 jam tugas tambahan mencuci alat-alat dapur!

Raja Saul juga belajar tentang mahalnya sebuah ketidaktaatan. Ia menghadapi kemungkinan pertempuran melawan tentara Filistin yang sangat besar jumlahnya dan memiliki persenjataan lengkap, sedangkan ia hanya memiliki sekelompok kecil pengikut yang ketakutan dan tidak terlatih. Sementara menunggu kedatangan Samuel yang akan mempersembahkan korban sebelum menuju medan perang, Saul tidak sabar dan mempersembahkan korban itu sendiri. Padahal ia tahu bahwa Allah hanya memberikan hak itu kepada imam. Sungguh kesalahan yang harus dibayar mahal.

Saul sebenarnya telah memulai pemerintahannya dengan rendah hati serta penuh belas kasihan, dan ia memercayai Allah (1 Samuel 11). Dan Nabi Samuel memberitahunya bahwa Allah akan mempertahankan kedudukan raja dalam keluarganya jika saja ia menaati perintah Allah (13:13,14). Namun, satu ketidaktaatan telah mengubah jalan hidupnya. Sejak saat itu, perjalanan hidupnya semakin memburuk.

Jangan Anda lupa bahwa ketidaktaatan memiliki berbagai konsekuensi. Dan beberapa di antaranya harus dibayar mahal —Herb Vander Lugt



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA