28 Juni 2004

Pernah Merasa Terdakwa?

Topik : Rasa Bersalah

Nats : Allah adalah lebih besar daripada hati kita serta mengetahui segala sesuatu (1 Yohanes 3:20)
Bacaan : 1 Yohanes 3:16-20

Allah lebih mengenal kita daripada kita mengenal diri sendiri. Dia mengetahui kelemahan kita, kenangan akan dosa yang sering membuat kita cenderung gagal berulang kali. Dia mengetahui leluhur kita dan cara kita dibesarkan, pengaruh masa lalu dan masa kini yang mendorong kita ke jalan yang salah. J.I. Parker menyebutnya “kekuatan tersembunyi” yang juga merupakan “kenyataan yang menetap” dari keberadaan kita.

Dalam tahap pertumbuhan kristiani saya, saya berjuang melawan sifat dan tindakan yang sulit saya kendalikan. Saya seperti Dostoevsky yang berkata, “Pada dasarnya sifat dasar selalu ingin menampilkan diri.” Paulus menyebutnya sebagai “dosa yang ada di dalam aku” (Roma 7:17). Hal ini membuat saya merasa bersalah dalam banyak hal, dan dapat merasa lebih bersalah lagi. Karena itu, hati saya terkadang mendakwa, sekalipun saya adalah seorang percaya.

Allah mengetahui semua hasrat yang menggoda diri saya. Dia juga mengetahui keinginan hati saya -- bahwa saya ingin mengasihi sesama dan rindu untuk melakukan hal yang benar. Dia mengetahui rasa malu saya ketika gagal dan dengan cepat mengampuni ketika saya mengakuinya (1 Yohanes 1:9). Kebenaran yang indah ini melegakan hati ketika saya merasa terdakwa, karena “Allah adalah lebih besar daripada hati kita serta mengetahui segala sesuatu” (3:20).

Jika Anda memercayai Yesus sebagai Juruselamat tetapi hati Anda senantiasa mendakwa, ingatlah bahwa Dia mengetahui segala sesuatu tentang diri Anda dan tetap mengasihi Anda —David Roper



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA