27 Juni 2004

Mazmur, Dupa, Pujian

Topik : Ekspresi

Nats : Biarlah segala yang bernapas memuji Tuhan (Mazmur 150:6)
Bacaan : Mazmur 150

Pengkhotbah Inggris yang terkenal, yakni Charles H. Spurgeon (1834-1892) menuliskan sesuatu yang baik untuk diingat ketika kita hendak memulai suatu hari: “Jadikanlah pikiranmu sebagai mazmur, doamu sebagai dupa, dan napasmu sebagai pujian”. Marilah kita telaah masing-masing ungkapan dari pengkhotbah ini.

Jadikanlah pikiranmu sebagai mazmur. Seratus lima puluh pasal dalam kitab Mazmur masing-masing mempunyai tema yang berbeda-beda. Tema-tema dalam kitab Mazmur itu di antaranya adalah tentang pujian, karakter Allah, dan ungkapan ketergantungan kepada Tuhan. Sepanjang hari kita dapat menjadikan pikiran-pikiran kita sebagai mazmur dengan merenungkan kekudusan Allah, kelayakan-Nya untuk menerima pujian kita, dan betapa kita sangat membutuhkan-Nya.

Jadikanlah doamu sebagai dupa. Di dalam bait suci Yahudi, dupa dibakar terus-menerus sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan (Keluaran 30:7,8). Doa-doa yang kita naikkan bagaikan dupa bagi Allah (Mazmur 141:2), yang membawa suatu aroma yang harum ke dalam hidung-Nya, yaitu pengagungan dan kebutuhan kita akan Dia.

Jadikanlah napasmu sebagai pujian. Kitab Mazmur ditutup dengan perkataan, “Biarlah segala yang bernapas memuji Tuhan. Haleluya!” (Mazmur 150:6). Berbicara tentang Allah dan mempersembahkan pujian bagi-Nya haruslah kita lakukan secara alami sebagaimana layaknya kita bernapas.

Biarlah Tuhan tetap bertakhta di dalam pikiran, doa, dan perkataan Anda hari ini —Dave Egner



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA