9 September 2004

Jalanan yang Asing

Topik : Tuntunan/Pimpinan

Nats : Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, dan tuntunlah aku di jalan yang rata (Mazmur 27:11)
Bacaan : Mazmur 119:105-112

Kita sering menemui masalah ketika sedang menyusuri jalan yang tidak kita kenal.

Saya mengenal seorang remaja yang suatu pagi memutuskan mengambil jalan lain ke tempat kerjanya. Ketika mencoba menelusuri jalan yang tidak dikenalnya, ia melewati persimpangan tanpa melihat rambu-rambu merah segi delapan yang menginstruksikan untuk berhenti.

Dalam hitungan detik, ia pun berhenti. Tetapi ia berhenti bukan karena rambu-rambu tadi. Ia diminta menepi oleh seorang baik hati dari dalam mobil polisi, yang mengingatkan bahwa ia seharusnya berhenti. Akibatnya, ia harus merogoh koceknya sebesar 80 dolar untuk mempelajari jalan-jalan yang tak dikenalnya itu.

Apa yang akan terjadi seandainya pemuda ini ditemani seorang penunjuk jalan? Bagaimana seandainya ada orang yang duduk di sebelahnya untuk mengarahkan jalan dan memperingatkannya akan adanya bahaya? Pasti ia tak akan kehilangan uang 80 dolar.

Dalam hidup, kita kerap harus melewati jalanan yang tidak kita kenal. Jalan-jalan ini membuat kita takut. Bagaimana kita dapat melewatinya tanpa melakukan berbagai kesalahan yang mahal harganya?

Caranya adalah dengan mengajak Seseorang yang mengetahui jalan itu. Pemazmur mengenal Sang Penunjuk jalan ketika ia menulis, "Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu ... ratakanlah jalan-Mu di depanku" (Mazmur 5:9).

Apakah jalan yang sedang Anda tempuh hari ini adalah jalan yang tidak Anda kenal? Mintalah Bapa untuk menemani Anda melewati jalan itu --Dave Branon



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA