2 Februari 2005

Pujian Saya

Topik : Dorongan

Nats : Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, ... karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus (Kolose 1:3,4)
Bacaan : Kolose 1:3-8

Ketika menerima suatu pujian, ada se-suatu yang memancar hangat dalam diri saya. Kadang kala saya merasa bersalah karena menikmati pujian itu. Lagi pula, bukankah hal itu merupakan suatu bentuk kesombongan? Namun, saya menyimpulkan bahwa menikmati pujian bukanlah hal yang keliru, apabila kita menerima pujian yang tulus atas apa yang telah kita kerjakan.

Dengan merasakan kegembiraan karena dipuji, kita mengizinkan orang lain untuk melatih talenta mereka dalam memberi dorongan kepada sesama. Perkataan mereka dapat membangkitkan semangat kita.

Apabila kita memuji orang lain, kita juga menunjukkan bahwa kesombongan tidak mendapat tempat dalam kehidupan kita. Orang yang sombong tenggelam dalam dirinya sendiri, sehingga ia tidak memerhatikan apa yang dilakukan sesamanya dan tidak memiliki hasrat untuk memuji mereka.

Paulus secara terbuka memuji teman-temannya di Kolose karena ia tahu bahwa pujian itu akan memberikan semangat kepada mereka. Maka demikian pulalah kita seharusnya.

Berikan tepukan di punggung sesama kita apabila mereka layak dipuji. Pujilah seorang anak yang melakukan sesuatu dengan baik. Pujilah ibu tunggal yang secara teratur mengajak anak-anaknya ke gereja. Berilah semangat kepada orang yang setia membantu orang lain, meski ia jarang menerima penghargaan dari mereka. Tetaplah berusaha menyenangkan Allah dan sesama di sekitar Anda.

Anda tak perlu merasa bersalah karena merasa senang ketika seseorang memuji Anda —Herb Vander Lugt



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA