Jangan Ada Teror Lagi
Topik : KetakutanNats : Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! (Mazmur 31:17)
Bacaan : Mazmur 31:10-25
Setelah peristiwa pengeboman yang dilakukan teroris di Bali pada tahun 2002, seorang pria menjadi takut bepergian. Baru tiga tahun kemudian, ia mengajak keluarganya berlibur ke Bali bersama dengan lima puluh turis lainnya dari Newcastle, Australia. Liburan itu berakhir dengan tragedi ketika keluarganya terjebak dalam bom bunuh diri di sebuah kafe di daerah Pantai Jimbaran.
Dari New York sampai Indonesia, peringatan dan ancaman serangan teroris terus berlanjut. Terorisme menancapkan se-ngatannya dengan cara mengalirkan ketakutan. Tak seorang pun merasa aman.
Dalam Mazmur 31, Daud berada dalam cengkeraman ancaman di sekitarnya, yang meneror baik reputasi maupun hidupnya. Ia menulis, "... ada kegentaran dari segala pihak," dan berkata, "... mereka bermaksud mencabut nyawaku" (ayat 14).
Ketika semua tampak suram, Daud berseru dalam keputus-asaan, "Kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN" (ayat 15). Ia mulai merasa damai ketika mengakui, "Masa hidupku ada dalam tangan-Mu" (ayat 16).
Di dunia kita, tidak mungkin tersedia keamanan yang sempurna. Namun, Allah Daud adalah Allah kita juga. Meskipun keamanan duniawi kita terancam, kita tidak akan pernah kehilangan kasih Allah yang kekal dan tak ada habisnya .
Bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan, Daud menuliskan kata-kata yang penuh harapan berikut ini: "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu" (ayat 25). Ketika kita menyerahkan hidup kita di tangan-Nya, kita dapat menggantikan ketakutan terhadap teror dengan kedamaian dan pujian -AL