Index
: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Uang/Harta | Umat Manusia/Kelahiran | Usia | Warisan | XX | Yesus Kristus

Topik : Yesus Kristus

17 Oktober 2004

Penyembahan yang Aktif

Nats : Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian (Mazmur 100:4)
Bacaan : Mazmur 100

Di dalam bukunya Folk Psalms of Faith, Pendeta Ray Stedman berkata bahwa ia berharap semua orang yang datang ke gereja dapat berdiri di atas mimbar pada hari Minggu pagi dan memerhatikan wajah para jemaat selama khotbah berlangsung.

Walaupun sebagian besar orang tampaknya memerhatikan sang pendeta, banyak pula jemaat yang pikirannya ada di tempat lain. Stedman menulis, "Tentunya menarik untuk mengetahui, ke mana saja pikiran orang-orang mengembara selama kebaktian!"

Untuk memperoleh manfaat terbesar dari kebaktian di gereja, kita harus mempersiapkan hati dan menjadi peserta yang aktif. Kita harus terlibat dengan sungguh-sungguh dalam menyanyikan pujian, berdoa tanpa bersuara saat pendeta memimpin doa, dan menyembah dengan sepenuh hati saat paduan suara bernyanyi.

Pada akhirnya, kita perlu mendisiplinkan diri untuk mendengarkan pengajaran firman Allah dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang terbuka. Kita harus mengembangkan rasa lapar akan kebenaran yang menenangkan jiwa kita, mengilhamkan penyembahan, membangkitkan pujian kepada Allah, dan menggerakkan kita untuk melayani Dia.

Kita dengan mudah menyalahkan pendeta apabila kita meninggalkan kebaktian dengan perasaan hampa dan patah semangat. Namun pendeta hanyalah salah satu peserta; kita pun harus melakukan tugas kita. Mereka yang memperoleh berkat paling banyak dari penyembahan adalah mereka yang memberikan peranan paling banyak --Richard De Haan

1 September 2005

Anda Haus?

Nats : Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi (Mazmur 73:25)
Bacaan : Mazmur 73:23-28

Para pakar kesehatan menganjurkan kita untuk minum sedikitnya dua liter air setiap hari. Selain dapat mengurangi risiko serangan jantung, air juga menjadikan kulit kita sehat berkilau, dan membantu mengurangi berat badan. Bahkan kita harus minum lebih banyak air ketika berolahraga atau jika kita berada di suhu yang panas atau kering. Dan meskipun tidak haus, kita tetap harus minum air.

Kehausan kita akan Allah bahkan lebih bermanfaat lagi. Pada saat kita mengalami kekeringan rohani, kita akan rindu mendengar Dia melalui firman-Nya, dan kita akan mencari setetes pengetahuan akan Dia. Apabila kita melatih iman dengan cara baru, maka kita akan ingin menjadi dekat dengan-Nya dan menerima kekuatan-Nya. Kita akan menjadi semakin haus akan Allah apabila kita melihat dosa orang-orang yang ada di sekitar kita, atau ketika kita memperoleh kesadaran baru akan dosa kita sendiri dan memerlukan Dia.

Kehausan rohani adalah istilah yang dipakai di dalam Kitab Suci. Asaf haus akan jawaban dalam mazmur yang berisi pertanyaan. Ketika ia melihat kebahagiaan orang fasik, ia berseru kepada Allah untuk mengetahui alasannya (Mazmur 73:16). Ia mendapati Tuhan sebagai kekuatannya dan menyadari bahwa ia tidak mengingini apa pun selain Dia (ayat 25,26).

Apabila kita mengalami dahaga rohani, maka kita dapat mengikuti teladan Asaf dan mendekatkan diri kepada Allah (ayat 28). Dia akan memuaskan diri kita, dan membuat kita menjadi lebih haus akan Dia. Kita akan belajar untuk mengingini Dia lebih dari apa pun juga AMC

26 Januari 2006

Meninggikan Tuan Kita

Nats : Darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat (2Timotius 4:6)
Bacaan : 2Korintus 11:23-28

Sebagai seorang pria berkepribadian teguh, Rasul Paulus memiliki sebuah ambisi yang pasti. Ia menguraikannya dalam suratnya kepada jemaat di Filipi: "Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku" (1:20).

Tanpa memedulikan apa yang mungkin akan dideritanya, atau kesukaran yang mungkin akan dilaluinya, ia bertekad menjadikan hidupnya sebagai alat untuk memuliakan Yesus. Tanpa menyerah ia berpegang teguh pada keputusan yang telah diambilnya itu di dalam bahaya, kesakitan, dan penjara, dan bahkan bersedia mempersembahkan tubuhnya sebagai korban.

Sebagian dari kita barangkali tidak dapat melihat bagaimana Yesus dapat dimuliakan di dalam tubuh kita. Kita mungkin berpikir bahwa hal itu hanya dapat terjadi saat kita dianiaya karena kita memegang teguh iman kita. Namun sebenarnya tidak seperti itu.

Tangan kita dapat meninggikan Tuhan saat kita menulis surat-surat yang menghibur. Kaki kita dapat meninggikan Dia saat kita melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana menolong orang lain. Suara kita dapat meninggikan Dia saat kita memberikan kesaksian dan menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. Hati kita dapat meninggikan Dia saat kita menyatakan di dalam doa, kasih kita bagi Kristus Sang Penebus. Telinga kita dapat meninggikan Dia saat kita dengan penuh ucapan syukur mendengarkan khotbah-khotbah yang mengagungkan anugerah-Nya.

Jika kita mengenal Yesus, kita dapat meninggikan Dia dalam kehidupan kita sehari-hari --VCG

5 April 2007

Tidak Konsisten

Nats : Orang banyak ... berseru, "Hosana bagi Anak Daud!" (Matius 21:9)
Bacaan : Matius 27:15-23

Jika Anda mengikuti perkembangan olahraga, Anda tahu bahwa penggemar olahraga dapat berubah cepat seperti cuaca. Pemain bintang sebuah tim dapat mendengar 70.000 suara pujian jika ia bermain baik -- atau 70.000 suara cemoohan jika ia melakukan kesalahan.

Tokoh olahraga dapat dengan mudah kehilangan popularitasnya karena orang tidak konsisten. Mereka bersemangat mengikuti tokoh yang membuat mereka merasa senang, tetapi juga bersedia berbalik melawan orang yang sama jika semuanya tidak berjalan baik.

Kitab Suci memuat sebuah contoh ketidakkonsistenan yang jauh lebih serius. Sejumlah besar orang di Yerusalem memuji, memberi penghormatan, dan bersorak-sorai bagi Yesus pada hari Minggu saat Dia memasuki kota dengan menunggang seekor keledai (Matius 21:6-11). Namun, beberapa hari kemudian, sebagian dari orang banyak itu menuntut agar Yesus disalibkan (27:20-23). Pada hari Minggu mereka menyembah Dia, tetapi pada hari Jumat mereka tak lagi menginginkan Dia.

Dalam hubungan dengan Tuhan, janganlah kita berubah-ubah sikap. Kadang kita menyembah Yesus dengan segenap hati di hari Minggu, tetapi tepat keesokan harinya, kita hidup dengan sikap seakan-akan kehadiran-Nya mengganggu kita. Atau, di hari Minggu kita mengatakan kepada-Nya bahwa kita mengasihi Dia, tetapi kemudian kita lalai menaati Dia sepanjang minggu itu.

Janganlah menjadi pengikut Yesus yang tidak konsisten. Sembahlah Dia setiap hari -- bukan hanya pada hari Minggu --JDB


Jangan jadi pengikut tak setia
Yang berkata mengasihi Tuhan
Tetapi setiap hari menjauh dari-Nya
Dan firman-Nya yang menghidupkan. --Sper



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA