1 Yohanes 1:10
Konteks1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa 1 , u maka kita membuat Dia menjadi pendusta v dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. w
1 Yohanes 2:8
Konteks2:8 Namun perintah baru m juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap n dan terang o yang benar telah bercahaya. p
1 Yohanes 2:11
Konteks2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, u ia berada di dalam kegelapan v dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. w
1 Yohanes 3:10
Konteks3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah l dan anak-anak Iblis 2 : m setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi n saudaranya. o
[1:10] 1 Full Life : JIKA KITA BERKATA, BAHWA KITA TIDAK ADA BERBUAT DOSA.
Nas : 1Yoh 1:10
Jikalau kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa dan oleh karena itu tidak memerlukan khasiat penyelamatan dari kematian Kristus, kita menjadikan Allah pembohong (bd. Rom 3:23).
[3:10] 2 Full Life : ANAK-ANAK ALLAH DAN ANAK-ANAK IBLIS.
Nas : 1Yoh 3:10
Ayat ini merupakan inti dan kesimpulan ajaran Yohanes dalam 1Yoh 2:28-3:10. Dia telah mengingatkan para pembacanya agar jangan tertipu tentang sifat keselamatan (ayat 1Yoh 3:7). Oleh karena itu, orang percaya harus menolak setiap teologi atau ajaran yang mengatakan bahwa seorang tidak perlu bersekutu dengan Allah (1Yoh 1:3), berbuat dosa terus, melakukan perbuatan Iblis (ayat 1Yoh 3:8), mengasihi dunia (1Yoh 2:15), merugikan orang lain (ayat 1Yoh 3:14-18), namun tetap menjadi anak Allah yang selamat dan akan masuk sorga.
Bertentangan dengan ajaran palsu ini, Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa seseorang yang tetap berbuat dosa
(lihat cat. --> 1Yoh 3:9)
[atau ref. 1Yoh 3:9]
"berasal dari Iblis" (ayat 1Yoh 3:8) dan bukan "anak Allah". Jikalau mereka yang biasa berbuat dosa itu menyatakan bahwa mereka memiliki hidup kekal dan menjadi anak Allah, mereka itu tertipu dan adalah seorang pendusta (bd. 1Yoh 2:4). Lagi pula, yang menjadi ciri anak Allah yang sejati ialah kasih akan Allah yang ditunjukkan dengan melakukan perintah-Nya (1Yoh 5:2), sambil menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebutuhan rohani dan jasmani sesama orang percaya (ayat 1Yoh 3:16-17).