Kejadian 33:18-19
Konteks33:18 Dalam perjalanannya dari Padan-Aram d sampailah Yakub dengan selamat ke Sikhem, e di tanah Kanaan, lalu ia berkemah di sebelah timur kota itu. 33:19 Kemudian dibelinyalah dari anak-anak Hemor, f bapa Sikhem, g sebidang tanah, h tempat ia memasang kemahnya, i dengan harga seratus kesita.
Kejadian 34:2
Konteks34:2 Ketika itu terlihatlah ia oleh Sikhem, l anak Hemor, m orang Hewi, n raja negeri itu, lalu Dina itu dilarikannya dan diperkosanya 1 . o
Kejadian 34:8
Konteks34:8 Berbicaralah Hemor kepada mereka itu: "Hati Sikhem anakku mengingini anakmu; kiranya kamu memberikan dia kepadanya menjadi isterinya a
Kejadian 34:11
Konteks34:11 Lalu Sikhem berkata kepada ayah anak itu dan kepada kakak-kakaknya: "Biarlah kiranya aku mendapat kasihmu, g aku akan memberikan kepadamu apa yang kamu minta;
Kejadian 34:13
Konteks34:13 Lalu anak-anak Yakub menjawab Sikhem dan Hemor, ayahnya, dengan tipu muslihat. i Karena Sikhem telah mencemari j Dina, adik mereka itu,
Kejadian 34:24
Konteks34:24 Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota x itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu.
Kejadian 48:22
Konteks48:22 Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, w suatu punggung gunung x yang kurebut dengan pedang y dan panahku dari tangan orang Amori."
[34:2] 1 Full Life : DILARIKANNYA DAN DIPERKOSANYA.
Nas : Kej 34:2
Baik Dina maupun orang-tuanya salah.
- 1) Yakub gagal karena memilih untuk tinggal dekat dengan orang yang jahat dan dursila, sebagaimana dilakukan oleh Lot (bd. Kej 13:12-13). Yakub tidak menetapkan batas-batas dan peraturan yang tegas bagi anak-anaknya mengenai pergaulan mereka dengan orang tidak percaya dan ia tidak mengawasi anak-anaknya dengan benar. Rupanya, Dina sendiri ingin bersahabat dengan perempuan-perempuan yang tidak beriman di negeri itu. Hasilnya adalah tragedi, sakit hati, dan rasa malu bagi Yakub, anak putrinya, dan keluarganya.
- 2) Orang-tua yang tidak tegas dalam memelihara pemisahan keluarga
mereka dari pergaulan yang jahat membiarkan anak-anak mereka terbuka
kepada pencobaan dan kompromi, bersamaan dengan kemungkinan akan
mengalami aib dan bencana
(lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).