Yosua 23:1--24:28
Konteks

[23:11] 1 Full Life : MENGASIHI TUHAN.
Nas : Yos 23:11
Yosua menasihati orang Israel untuk berpegang erat kepada Tuhan dan mengasihi Dia dengan tekun, sebagaimana mereka dikasihi-Nya (bd. Ul 7:7,13; 11:1; 19:9). Mengasihi dan bersyukur kepada Allah memberikan motivasi batiniah bagi mereka untuk menaati firman-Nya (ayat Yos 23:6) dan untuk tetap terpisah dari cara-cara fasik bangsa-bangsa di sekitarnya (ayat Yos 23:7,12). Orang percaya PB dipanggil untuk memiliki kasih dan penyerahan yang sama (bd. Mat 22:37; Mr 12:30; Yoh 14:15; Gal 5:6; 1Yoh 4:19).
[23:12] 1 Full Life : BERPAUT KEPADA SISA BANGSA-BANGSA INI.
Nas : Yos 23:12
Dengan Baal sebagai salah satu dewa tertinggi, agama orang Kanaan sangat merendahkan martabat.
- 1) Agama mereka mengembangkan pelacuran laki-laki dan perempuan, dan
penyembahan mereka terdiri atas pesta-pora dursila dan
perbuatan-perbuatan seksual. Para nabi dan imam mereka menjadi pembunuh
resmi anak-anak kecil, serta mengorbankan bayi-bayi yang baru lahir
dalam kuil-kuil mereka
(lihat art. PEMBINASAAN ORANG KANAAN).
- 2) Allah tahu jikalau umat-Nya bergaul dengan orang-orang Kanaan,
mereka juga akan mengikuti cara-cara yang memalukan ini. Panggilan Allah
kepada umat-Nya untuk memisahkan diri dari dunia yang fasik tetap
berlaku dalam PB
(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).
[23:13] 1 Full Life : KETAHUILAH DENGAN SESUNGGUHNYA.
Nas : Yos 23:13
Janji-janji Allah bukannya tidak bersyarat bagi orang Israel. Kasih kepada Allah yang terungkap dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya, iman akan pemeliharaan-Nya, dan pemisahan dari orang fasik menjadi syarat-syarat untuk menerima berkat, persekutuan, dan kekuatan-Nya (ayat Yos 23:3-13). Allah sendiri yang menyediakan kasih karunia yang diperlukan untuk memelihara persekutuan perjanjian di antara Allah dengan umat-Nya.
[24:1] 1 Full Life : MENGUMPULKAN SEMUA SUKU.
Nas : Yos 24:1
Pada akhir hidupnya, Yosua mengumpulkan semua orang Israel terakhir kalinya untuk memimpin mereka dalam upacara pembaharuan perjanjian ketika mereka berikrar untuk melayani Tuhan dengan setia dan pengabdian yang tetap. Yosua tidak memfokuskan perhatian pada dirinya selaku pemimpin mereka; sebaliknya ia mengarahkan perhatian kepada kebaikan dan pemeliharaan Allah atas Israel pada masa lalu (ayat Yos 24:2-13) dan berkali-kali mendorong mereka untuk tinggal setia kepada-Nya (ayat Yos 24:14-28). Pemimpin umat Allah yang sejati harus ikut memiliki perhatian Yosua akan kehormatan Allah. Mereka harus menasihati jemaatnya untuk mengasihi Tuhan, melayani Dia saja dan tetap terpisah dari dunia.
[24:15] 1 Full Life : TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN.
Nas : Yos 24:15
Soal pilihan pribadi memang termasuk dalam keselamatan yang disediakan Allah. Setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti dengan Yosua dan orang-orang Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bd. Yos 1:16-18; Ul 30:19-20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran, ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh, dan penyangkalan dosa serta kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (ayat Yos 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (ayat Yos 24:20; 23:11-13).
[24:16] 1 Full Life : JAUHLAH DARIPADA KAMI MENINGGALKAN TUHAN.
Nas : Yos 24:16
Janji bangsa itu untuk hanya melayani Tuhan ditepati, tetapi hanya selama Yosua dan para tua-tua masih hidup. Tidak lama sesudah kematian Yosua, bangsa itu meninggalkan Tuhan dan mulai berbakti kepada dewa-dewa lain (Hak 2:11-19).
[24:25] 1 Full Life : YOSUA MENGIKAT PERJANJIAN DENGAN BANGSA ITU.
Nas : Yos 24:25
Pembaharuan perjanjian di antara Tuhan dengan bangsa Israel mencakup komitmen ganda:
- (1) Allah membuat komitmen untuk memelihara umat-Nya, dan
- (2) bangsa Israel membuat komitmen untuk hanya beribadah kepada
Tuhan Allah.
Perjanjian itu suatu kontrak yang permanen dan mengikat di antara Israel
dan Allah. Di bawah perjanjian baru yang ditetapkan oleh kematian Kristus,
orang percaya juga telah membuat komitmen untuk mengikut Kristus dalam
pertobatan, iman, dan ketaatan. Sebaliknya, Kristus telah membuat komitmen
untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat kita dan menuntun kita ke rumah sorgawi
bersama Bapa. Sebagaimana dengan Israel, Allah yang datang dahulu kepada
kita dengan kemurahan dan kasih karunia serta menentukan syarat-syarat
perjanjian yang baru; kita, seperti halnya Israel ketika itu, harus hidup
sesuai dengan syarat-syarat perjanjian itu
(lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).