Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 2341 - 2360 dari 2807 ayat untuk greek:20 (0.006 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12566672222222) (Mat 13:24) (full: BENIH YANG BAIK ... BENIH LALANG. )

Nas : Mat 13:24-25

Perumpamaan tentang gandum dan lalang ini menekankan bahwa Iblis akan menabur di samping mereka yang menaburkan Firman Allah. "Ladang" melambangkan dunia, dan "benih yang baik" melambangkan orang percaya dalam Kerajaan Allah (ayat Mat 13:38).

  1. 1) Injil dan orang percaya yang sejati akan ditanam di seluruh dunia (ayat Mat 13:38). Iblis juga akan menanam para pengikutnya, "anak-anak si jahat" (ayat Mat 13:38), di antara umat Tuhan untuk meniadakan kebenaran Allah (ayat Mat 13:25,38-39).
  2. 2) Pekerjaan utama para pengikut Iblis di dalam Kerajaan Sorga yang kelihatan (yaitu gereja-gereja) adalah melemahkan kekuasaan Firman Allah

    (lih. Kej 3:4) serta memajukan ketidakbenaran dan ajaran yang palsu

    (bd. Kis 20:29-30; 2Tes 2:7,12). Beberapa waktu kemudian Kristus berbicara tentang suatu usaha besar untuk menyesatkan umat-Nya, yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku Kristen namun yang sesungguhnya ialah guru-guru palsu

    (lihat cat. --> Mat 24:11;

    [atau ref. Mat 24:11]

    lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

  3. 3) Keadaan adanya para pengikut Iblis di antara umat Tuhan akan berakhir ketika Allah pada akhirnya membinasakan segala orang jahat pada akhir zaman (ayat Mat 13:38-43). Perumpamaan lain yang menekankan keadaan campuran orang percaya dan orang tidak percaya ini, terdapat dalam Mat 22:11-14; 25:1-30; Luk 18:10-14;

    lihat art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT.

(0.12566672222222) (Mat 19:9) (full: KECUALI KARENA ZINAH. )

Nas : Mat 19:9

Kehendak Allah bagi pernikahan adalah satu pasangan, satu pernikahan untuk seumur hidup (ayat Mat 19:5-6;

lihat cat. --> Kej 2:24;

lihat cat. --> Kid 2:7;

lihat cat. --> Kid 4:12;

lihat cat. --> Mal 2:14).

[atau ref. Kej 2:24; Kid 2:7; 4:12; Mal 2:14]

Terhadap peraturan ini Yesus memberikan satu perkecualian yaitu "zinah". Perzinahan (Yun. _porneia_) meliputi segala macam bentuk kebejatan seksual (bd. Mat 5:32). Oleh karena itu, perceraian diizinkan apabila telah terjadi kebejatan seksual. Berikut ini ada beberapa fakta alkitabiah yang penting mengenai perceraian.

  1. 1) Ketika Yesus mengecam perceraian dalam ayat Mat 19:7-8, yang dikecam-Nya bukanlah perpisahan karena zinah, melainkan perceraian yang diizinkan dalam masa PL jikalau suami menemukan bahwa istrinya tidak perawan lagi setelah upacara pernikahan diadakan (Ul 24:1-4). Allah menginginkan agar dalam kasus semacam itu pasangan suami istri tetap bersatu. Akan tetapi, Ia mengizinkan perceraian dalam kasus semacam itu karena orang sudah keras hatinya (ayat Mat 19:7-8).
  2. 2) Dalam kasus perzinahan sesudah pernikahan, hukum PL mengizinkan terputusnya hubungan pernikahan itu dengan menghukum mati kedua pihak yang bersalah (Im 20:10; Ul 22:22). Tentu saja, hal ini akan membebaskan orang yang tidak berdosa untuk menikah kembali (Rom 7:2; 1Kor 7:39).
  3. 3) Di bawah perjanjian yang baru syarat-syarat bagi orang percaya sama saja. Sekalipun perceraian adalah peristiwa yang menyedihkan, ketidaksetiaan dalam hubungan pernikahan merupakan dosa yang begitu kejam terhadap pasangan dalam pernikahan. Kristus menyatakan pihak yang tidak bersalah berhak untuk mengakhiri pernikahan itu dengan menceraikan pasangannya.
  4. 4) Uraian Paulus dalam 1Kor 7:12-16 mengenai pernikahan dan pembelotan menunjukkan bahwa pernikahan dapat dibatalkan juga apabila pasangan yang belum beriman pergi meninggalkannya.
(0.12566672222222) (Mat 22:37) (full: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU. )

Nas : Mat 22:37

Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia (bd. Ul 6:5; Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13).

  1. 1) Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya, berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam penderitaan-Nya (Fili 3:10), memperluas kerajaan-Nya (1Kor 9:23), dan hidup bagi kemuliaan-Nya dan standar-Nya yang benar di bumi ini (Mat 6:9-10,33).
  2. 2) Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang menguasai seluruh diri kita, kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya kepada kita yang menyebabkan Dia mengutus Anak-Nya untuk kepentingan kita

    (lihat cat. --> Yoh 3:16;

    [atau ref. Yoh 3:16]

    Rom 8:32). Kasih kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2; Kol 3:12-17).
  3. 3) Kasih kepada Allah meliputi:
    1. (a) kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia;
    2. (b) iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia yang dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapak dengan anak;
    3. (c) kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya;
    4. (d) ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian kita kepada standar-Nya yang benar di tengah-tengah dunia yang menolak Allah; dan
    5. (e) kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya.
(0.12566672222222) (Mat 26:57) (full: MENANGKAP YESUS. )

Nas : Mat 26:57

Suatu penyelidikan terhadap peristiwa-peristiwa dari penangkapan Yesus sampai pada penyaliban-Nya dapat sangat bermanfaat. Urutannya adalah sebagai berikut:

  1. (1) Yesus ditangkap (Mat 26:47-56; Mr 14:43-52; Luk 22:47-53; Yoh 18:2-12);
  2. (2) pengadilan agama di hadapan Hanas (Yoh 18:12-14,19-24) dan di hadapan Kayafas (Mat 26:57,59-68; Mr 14:53,55-65; Luk 22:54,63-65; Yoh 18:24);
  3. (3) penyangkalan oleh Petrus (Mat 26:58,69-75; Mr 14:54,66-72; Luk 22:54-62; Yoh 18:15-18,25-27);
  4. (4) hukuman dijatuhkan oleh Sanhedrin (Mat 27:1; Mr 15:1; Luk 22:66-71);
  5. (5) kematian Yudas (Mat 27:3-10);
  6. (6) pengadilan di hadapan Pilatus (Mat 27:2,11-14; Mr 15:2-5; Luk 23:1-5; Yoh 18:28-38);
  7. (7) pengadilan di hadapan Herodes (Luk 23:6-12) yang mengirim Dia kembali kepada Pilatus (Mat 27:11-26; Mr 15:6-15; Luk 23:11-25; Yoh 18:28-19:1,4-16);
  8. (8) Yesus dicemoohkan (Mat 27:27-30; Mr 15:16-19; Yoh 19:2-3), setelah itu Ia dipukul dan dibawa ke luar untuk disalibkan (Mat 27:31);
  9. (9) menuju ke Golgota (Mat 27:32-34; Mr 15:20-23; Luk 23:26-33);
  10. (10) penyaliban

    (lihat cat. --> Mat 27:35).

    [atau ref. Mat 27:35]

(0.12566672222222) (Mrk 6:4) (full: YESUS ... SEORANG NABI. )

Nas : Mr 6:4

Di dalam kitab-kitab Injil Yesus digambarkan sebagai seorang nabi (ayat Mr 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; bd. Kis 3:20-23) sesuai dengan panggilan seorang nabi dalam PL

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Ciri-ciri berikut mengidentifikasi Ia sebagai seorang nabi:

  1. 1) Ia penuh dengan Roh dan Firman Allah (Mat 21:42; 22:29; Luk 4:1,18; 24:27; Yoh 3:34).
  2. 2) Ia memiliki hubungan erat dengan Allah

    (lihat cat. --> Luk 5:16).

    [atau ref. Luk 5:16]

  3. 3) Ia menyampaikan nubuat (Mat 24:1-51; Luk 19:43-44).
  4. 4) Ia melakukan tindakan simbolis yang mengungkapkan semangat bagi kemuliaan Allah (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-17).
  5. 5) Ia membongkar kemunafikan para pemimpin agama serta mengecam ketaatan mereka kepada tradisi dan bukan kepada Firman Allah (Mr 7:7-9,13).
  6. 6) Ia ikut merasakan kesedihan dan penderitaan Allah atas keadaan terhilang dari mereka yang tidak mau bertobat (Luk 13:34; 19:41).
  7. 7) Ia menekankan ajaran moral dari Firman Allah (kesucian, keadilan, kebenaran, kasih, kemurahan) dibandingkan ketaatan yang seremonial (Mr 12:38-40; Mat 23:1-36).
  8. 8) Ia memberitakan dekatnya pemerintahan dan penghakiman Allah (Mat 11:22,24; 10:15; Luk 10:12,14).
  9. 9) Ia memberitakan perlunya pertobatan, serta memanggil orang untuk berbalik dari dosa dan dunia serta kembali kepada Allah (ayat Mr 6:12; Mat 4:17).
(0.12566672222222) (Mrk 8:34) (full: MEMIKUL SALIBNYA. )

Nas : Mr 8:34

Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1Pet 2:21; 4:13), kematian (Kis 10:39), kehinaan (Ibr 12:2), cemoohan (Mat 27:39), penolakan (1Pet 2:4) serta penyangkalan diri (Mat 16:24). Apabila kita sebagai orang percaya mengangkat salib kita dan mengikut Yesus, maka kita menyangkal diri (Luk 14:26-27) dan mengabdikan diri kepada empat macam pergumulan dan penderitaan:

  1. 1) Kita menderita dalam perjuangan seumur hidup melawan dosa (Rom 6:1-23; 1Pet 4:1-2) dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa (Rom 6:1-23; 8:13; Gal 2:20; 6:14; Tit 2:12; 1Pet 2:11,22-24).
  2. 2) Kita menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu kita memajukan Kerajaan Allah (2Kor 10:4-5; 6:7; Ef 6:12; 1Tim 6:12). Kita mengalami baik perseteruan dari Iblis dengan pasukan setannya (2Kor 6:3-7; 11:23-29; 1Pet 5:8-10) maupun penganiayaan yang datang dari perlawanan kita terhadap para guru palsu yang memutarbalikkan Injil yang benar (Mat 23:1-36; Gal 1:9; Fili 1:15-17).
  3. 3) Kita menanggung kebencian dan ejekan dari dunia (Yoh 15:18-25; Ibr 11:25-26) ketika bersaksi dengan kasih bahwa perbuatannya itu jahat (Yoh 7:7), dengan memisahkan diri kita dari dunia secara moral dan rohani

    (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA),

    dan dengan menolak semua norma dan falsafahnya (1Kor 1:21-27).
  4. 4) Seperti Yesus, mungkin kita juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia agama (ayat Mr 8:31;

    lihat cat. --> Mr 8:15).

    [atau ref. Mr 8:15]

(0.12566672222222) (Mrk 14:9) (full: INJIL. )

Nas : Mr 14:9

Injil (Yun. _euangelion_) artinya kabar baik -- yaitu kabar baik bahwa Allah telah bertindak untuk menyelamatkan umat manusia yang menuju kebinasaan melalui penjelmaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus (Luk 4:18-21; 7:22; Yoh 3:16). Di mana pun Injil ini disampaikan dengan kuasa Roh Kudus (1Kor 2:4; Gal 1:11) maka

  1. (1) ia datang dengan kekuasaan (Mat 28:18-20);
  2. (2) ia menyatakan kebenaran Allah (Rom 1:16-17);
  3. (3) ia menuntut pertobatan (Mr 1:15; Mat 3:2; 4:17);
  4. (4) ia menginsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8; bd. Kis 24:25);
  5. (5) ia menghasilkan iman (Rom 10:17; Fili 1:27);
  6. (6) ia membawa keselamatan, hidup kekal dan karunia Roh Kudus (Kis 2:33,38-39; Rom 1:16; 1Kor 15:22; 1Pet 1:23);
  7. (7) ia membebaskan dari kuasa dosa dan Iblis (Mat 12:28; Kis 26:18; Rom 6:1-23);
  8. (8) ia membawa pengharapan (Kol 1:5,23), damai sejahtera (Ef 2:17; 6:15), serta keabadian (2Tim 1:10);
  9. (9) ia mengingatkan tentang penghakiman (Rom 2:16); dan
  10. (10) ia mendatangkan hukuman dan kematian kekal jikalau ditolak (Yoh 3:18).
(0.12566672222222) (Luk 22:24) (full: KEBESARAN YANG SEJATI. )

Nas : Luk 22:24-30

Kebesaran yang sejati menyangkut roh dalam batin dan hati. Sifat itu terlihat dalam hidup seseorang yang menampakkan kasihnya bagi Kristus dalam kerendahan hati yang tulus (Fili 2:3), dalam kerinduan untuk melayani Allah dan sesama manusia, dan dalam kerelaan untuk dipandang sebagai yang paling tidak penting di dalam Kerajaan Allah.

  1. 1) Kita harus memahami bahwa kebesaran itu bukanlah kedudukan, jabatan, kepemimpinan, kuasa, pengaruh, gelar pendidikan, ketenaran, kemampuan, prestasi atau keberhasilan yang besar. Itu bukanlah apa yang kita kerjakan bagi Allah, tetapi keadaan rohani kita di hadapan Dia (ayat Luk 22:25-27; Mat 18:3-4; 20:25-28).
  2. 2) Kebesaran yang sejati menuntut agar kita menjadi besar dalam hal-hal yang benar. Kita perlu belajar untuk menjadi besar di dalam iman, kerendahan hati, watak yang saleh, hikmat, penguasaan diri, kesabaran, dan kasih (Gal 5:22-23). Itu berarti memiliki kebesaran Kristus yang "mencintai keadilan dan membenci kefasikan" (Ibr 1:9).
  3. 3) Kebesaran yang sejati menyangkut kasih yang sepenuh hati dan penyerahan diri kepada Allah. Itu menuntut untuk terus mengabdi dan setia di manapun Allah memutuskan untuk menempatkan kita. Karena itu, dalam pandangan Allah, yang terbesar di dalam Kerajaan-Nya adalah mereka yang memiliki kasih yang terbesar bagi Dia dan komitmen kepada Firman yang dinyatakan (Luk 21:3; Rom 12:1-2).
  4. 4) Pengabdian diri akan meningkatkan hasil-hasil kita dalam pekerjaan Allah, namun hanya pada tempat di mana Allah telah menempatkan saudara dan di lingkungan karunia-karunia yang telah di berikan-Nya kepada saudara (Rom 12:3-8; 1Kor 12:1-31).
(0.12566672222222) (Kis 7:44) (full: MENURUT CONTOH. )

Nas : Kis 7:44

(Dalam versi Inggris NIV, kata "contoh" diterjemahkan "pola".) Allah selalu memiliki suatu pola ilahi yang harus diikuti oleh umat-Nya.

  1. 1) Allah mempunyai suatu pola bagi Musa yang berlaku sebagai patokan sepanjang perjanjian yang lama.
    1. (a) Dalam pasal Kel 12:1-51 Allah memberikan Musa petunjuk khusus untuk upacara Paskah di Mesir yang kemudian menjadi pola untuk diikuti semua angkatan Israel.
    2. (b) Dalam pasal Kel 20:1-26 Allah memberikan Musa Sepuluh Hukum sebagai pola dan patokan moral untuk semua angkatan berikutnya.
    3. (c) Dalam pasal Kel 25:1-40, Allah menugaskan Musa untuk membuat suatu kemah suci yang merupakan gambaran dan bayangan tentang hal-hal sorgawi serta penebusan yang direncanakan oleh Allah melalui Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Musa dengan teliti membuat kemah suci dan isinya tepat "menurut contoh" yang ditunjukkan Allah (Kel 25:9,40; bd. Ibr 8:1-5).
  2. 2) Sama seperti Allah mempunyai pola bagi Kemah Suci dalam perjanjian lama, Dia juga mempunyai pola bagi gereja-Nya dalam perjanjian baru. Para rasul PB tidak memutuskan sewenang-wenang bagaimana gereja akan dibentuk. Yang menetapkan pola rasuli bagi gereja adalah Allah Bapa dan Allah Anak lewat apa yang dicatat Roh Kudus dalam Injil-Injil, Kisah Para Rasul, surat-surat kiriman dan surat-surat kepada ketujuh gereja (pasal Wahy 2:1-3:22).
  3. 3) Sayangnya, setelah zaman rasuli, gereja mulai meninggalkan penyataan ilahi itu dan mengubah pola sorgawi Allah serta dari segi kebudayaan dan organisasi menyesuaikan diri menurut gagasan duniawi dan manusiawi. Hal ini telah mengakibatkan berlipatgandanya pola ciptaan manusia ke dalam gereja.
  4. 4) Jikalau gereja Yesus Kristus akan kembali mengalami rencana kuasa dan kehadiran Allah sepenuhnya, ia harus berbalik dari jalannya sendiri dan menganut pola rasuli PB sebagai patokan Allah untuk gereja-Nya selama-lamanya.
(0.12566672222222) (Rm 16:19) (full: BERSIH TERHADAP APA YANG JAHAT. )

Nas : Rom 16:19

Kata "bersih" (Yun. _akeraios_) berarti "murni", "tidak tercampur" yaitu, polos seperti anak yang pikirannya belum dicemarkan oleh kejahatan atau tercampur dengan nilai-nilai dunia ini (bd. 1Kor 14:20).

  1. 1) Prinsip alkitabiah ini bertentangan sama sekali dengan paham yang dianjurkan oleh kalangan tertentu bahwa anak-anak orang Kristen harus mengetahui tentang dosa, kedursilaan, ketidaksalehan dan hal-hal dari Iblis supaya belajar menghadapi pencobaan. Ada yang mengusulkan bahwa anak-anak tidak perlu dilindungi dari kejahatan. Akan tetapi, menurut penyataan Alkitab, filsafat ini bukan saja bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi sangat cocok dengan keinginan Iblis sendiri agar semua orang tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kej 3:5).
  2. 2) Pengenalan akan kejahatan, bersamaan dengan keterbukaan terus-menerus terhadap cara-cara Iblis, akan membelokkan banyak orang dari jalan iman dan ketaatan. Lot mengalami kenyataan pahit ini ketika dia kehilangan seluruh keluarganya (Kej 13:12-13; 19:1-38). Alkitab mengingatkan bahwa "pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik" (1Kor 15:33), dan bahwa "Tuhan Yesus Kristus ... telah menyerahkan diri-Nya ... untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini" (Gal 1:3-4). Mereka yang menganjurkan bahwa anak-anak yang tidak berdosa harus mengetahui lingkungan fasik dan/atau pengaruhnya, adalah dalam bahaya melanggar peringatan Yesus dalam Mat 18:6.
  3. 3) Orang percaya harus berusaha sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka terhadap kelicikan dan kekejian dosa angkatan ini. Menolak untuk melindungi anak-anak kita berarti mengabaikan kehendak Roh Kudus bahwa mereka itu harus bersih terhadap apa yang jahat.
(0.12566672222222) (2Kor 6:16) (full: BAIT ALLAH DENGAN BERHALA. )

Nas : 2Kor 6:16

Paulus menyajikan suatu argumentasi yang kuat bahwa seorang percaya yang sudah lahir baru, sebagai Bait Allah dan Roh Kudus (Yoh 14:23; 1Kor 6:19;

lihat art. BAIT SUCI),

tidak dapat dirasuk roh jahat.

  1. 1) Baik dalam PL maupun dalam PB, berhala melambangkan roh-roh jahat (Ul 32:17; 1Kor 10:20-21;

    lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).

    Karena itu, bentuk kenajisan yang paling buruk dalam PL ialah mendirikan berhala dalam bait Allah sendiri (2Raj 21:7,11-14). Begitu pula, kita sama sekali tidak boleh menajiskan tubuh kita yang merupakan tempat kediaman Roh itu dengan cara mengizinkan roh-roh jahat masuk ke dalamnya (bd. ayat 2Kor 6:15, di mana "Belial" menunjuk kepada Iblis; juga

    lihat cat. --> Luk 10:19;

    [atau ref. Luk 10:19]

    2Tim 2:25-26; 1Yoh 4:4; 5:18).
  2. 2) Walaupun roh jahat tidak dapat hidup berdampingan dengan Roh Kudus dalam diri orang percaya yang sejati, tetapi bisa terjadi keadaan di mana roh jahat itu hidup dalam diri seorang yang secara aktif berada dalam proses pertobatan, tetapi belum dilahirkan kembali dengan sepenuhnya oleh Roh Kudus

    (lihat art. PEMBAHARUAN).

    Kadang-kadang, pertobatan menuntut pengusiran roh-roh jahat dari seorang yang dengan tulus berhasrat untuk mengikuti Kristus, namun sedang mengalami masalah dengan dosa tertentu. Sebelum kuasa dan benteng roh-roh jahat itu dihancurkan

    (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN),

    orang itu tidak dapat mengalami keselamatan sepenuh sehingga menjadi "bait Allah yang hidup" (bd. Mat 12:28-29).
(0.12566672222222) (2Kor 8:2) (full: KAYA DALAM KEMURAHAN. )

Nas : 2Kor 8:2

Dua pasal ini menyingkapkan prinsip-prinsip dan janji-janji penting yang menyangkut pemberian orang Kristen:

  1. 1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2Kor 8:5).
  2. 2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (ayat 2Kor 8:5; Mat 6:24).
  3. 3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10;

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT),

    meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).
  4. 4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (ayat 2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
  5. 5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (ayat 2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (ayat 2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
  6. 6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (ayat 2Kor 8:5; 9:6,10-12).
  7. 7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
  8. 8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38). Untuk lebih banyak keterangan mengenai pokok ini,

    lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN.

(0.12566672222222) (Gal 2:19) (full: AKU TELAH MATI ... UNTUK HUKUM TAURAT. )

Nas : Gal 2:19

Teks :

Lihat cat. --> Rom 7:4

[atau ref. Rom 7:4]

mengenai arti mati terhadap hukum Taurat;

lihat cat. --> Mat 5:17

[atau ref. Mat 5:17]

mengenai hubungan orang percaya dengan hukum Taurat;

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.

(0.12566672222222) (1Tes 2:18) (full: TETAPI IBLIS TELAH MENCEGAH KAMI. )

Nas : 1Tes 2:18

Usaha pekabaran Injil Paulus kadang-kadang dihambat oleh Iblis. Kebenaran Alkitab mengenai perlawanan Iblis terhadap orang percaya yang setia meliputi hal-hal berikut:

  1. 1) Iblis diizinkan oleh Allah untuk berperang melawan orang percaya dan menghalang-halangi mereka untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan bagi Kristus (Ef 6:11-12; bd. Dan 10:13,20-21; Za 3:1; Mat 4:1-10).
  2. 2) Akan tetapi, kuasa Iblis harus tunduk kepada kekuasaan Allah yang lebih tinggi (Ayub 1:9-12; 2:6;

    lihat cat. --> Ayub 1:12);

    [atau ref. Ayub 1:12]

    Allah dapat membatalkan kegiatan Iblis dan membalik semuanya menjadi kebaikan bagi kerajaan-Nya (2Kor 12:7-9).
  3. 3) Perlawanan Iblis dapat diatasi oleh doa orang-orang kudus, oleh darah Anak Domba, perkataan kesaksian, dan kasih yang kokoh bagi Allah (bd. Wahy 12:11); oleh karena itu, perlawanan Iblis tidak perlu bersifat tetap (bd. Wahy 3:11). Karena itu kita harus berdoa setiap hari agar kita dilepaskan dari rencana dan kuasanya

    (lihat cat. --> 1Tes 3:5;

    lihat cat. --> Mat 4:10

    [atau ref. 1Tes 3:5; Mat 4:10]

    mengenai Iblis;

    lihat cat. --> Mat 6:13;

    lihat cat. --> Ef 6:12;

    [atau ref. Mat 6:13; Ef 6:12]

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.12566672222222) (Yak 2:17) (full: JIKA IMAN ITU TIDAK DISERTAI PERBUATAN ... PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI. )

Nas : Yak 2:17

Teks :
  1. 1) Iman sejati yang menyelamatkan begitu penting sehingga mau tidak mau harus menyatakan diri di dalam tindakan saleh dan pengabdian kepada Yesus Kristus. Perbuatan tanpa iman adalah perbuatan yang mati. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Iman yang sejati selalu menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah dan perbuatan belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkannya

    (lihat cat. --> Yak 2:22;

    lihat cat. --> Rom 1:5;

    [atau ref. Yak 2:22; Rom 1:5]

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT;

    dan

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Yakobus mengarahkan ajaran ini kepada mereka di dalam gereja yang mengaku beriman kepada Kristus dan pendamaian oleh darah-Nya, sambil percaya bahwa pengakuan itu saja sudah cukup untuk keselamatan. Mereka berkeyakinan bahwa hubungan pribadi dalam ketaatan dengan Kristus sebagai Tuhan tidak penting. Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik (ayat Yak 2:14-16,20-24). Satu-satunya jenis iman yang menyelamatkan ialah "iman yang bekerja oleh kasih" (Gal 5:6).
  3. 3) Pada pihak lain, jangan beranggapan bahwa kita memelihara iman yang hidup hanya dengan usaha kita sendiri. Kasih karunia Allah, Roh Kudus yang mendiami kita dan syafaat Kristus

    (lihat cat. --> Ibr 7:25)

    [atau ref. Ibr 7:25]

    bekerja di dalam kehidupan kita untuk memungkinkan kita menanggapi Allah "yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman" (Rom 1:17). Jikalau kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan pimpinan Roh, maka iman kita akan mati.
(0.12566672222222) (1Ptr 2:5) (full: IMAMAT KUDUS. )

Nas : 1Pet 2:5

Dalam PL keimaman terbatas pada suatu golongan minoritas tertentu. Kegiatan mereka yang khusus ialah mempersembahkan kurban kepada Allah, mewakili umat-Nya dan berbicara langsung dengan Allah (Kel 28:1; 2Taw 29:11). Kini melalui Yesus Kristus, setiap orang Kristen sudah menjadi imam di hadapan Allah (Wahy 1:6; 5:10; 20:6). Keimaman semua orang percaya berarti sebagai berikut:

  1. 1) Semua orang percaya boleh langsung menghadap Allah melalui Kristus (1Pet 3:18; Yoh 14:6; Ef 2:18).
  2. 2) Semua orang percaya berkewajiban untuk hidup kudus (ayat 1Pet 2:5,9; 1:14-17).
  3. 3) Semua orang percaya harus mempersembahkan "persembahan rohani:" kepada Allah, termasuk:
    1. (a) hidup dalam ketaatan kepada Allah dan jangan menjadi serupa dengan dunia (Rom 12:1-2);
    2. (b) berdoa kepada Allah dan memuji Dia (Mazm 50:14; Ibr 13:15;

      lihat art. PUJIAN);

    3. (c) melayani dengan sepenuh hati dan pikiran (1Taw 28:9; Ef 5:1-2; Fili 2:17);
    4. (d) melakukan perbuatan baik (Ibr 13:16);
    5. (e) memberi dari harta milik (Rom 12:13; Fili 4:18); dan
    6. (f) mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai senjata kebenaran (Rom 6:13,19).
  4. 4) Semua orang percaya harus bersyafaat dan saling mendoakan serta berdoa untuk semua orang (Kol 4:12; 1Tim 2:1; Wahy 8:3; bd.

    lihat art. DOA SYAFAAT).

  5. 5) Semua orang percaya harus memberitakan Firman Allah dan mendoakan keberhasilannya (ayat 1Pet 2:9; 3:15; Kis 4:31; 1Kor 14:26; 2Tes 3:1).
  6. 6) Semua orang percaya dapat memimpin baptisan air dan Perjamuan Kudus (Mat 28:19; Luk 22:19).
(0.12566672222222) (1Ptr 2:21) (full: KRISTUSPUN TELAH MENDERITA ... MENGIKUTI JEJAK-NYA. )

Nas : 1Pet 2:21

Kemuliaan dan kehormatan tertinggi yang dapat dialami seorang percaya ialah menderita bagi Kristus dan Injil

(lihat cat. --> Mat 5:10).

[atau ref. Mat 5:10]

Dalam penderitaan, orang percaya mengikuti teladan Kristus dan para rasul (Yes 53:1-12; Mat 16:21; 20:28; Ibr 5:8;

lihat cat. --> Kis 9:16).

[atau ref. Kis 9:16]

  1. 1) Orang Kristen harus bersedia untuk menderita (1Pet 4:1; 2Kor 11:23-29), yaitu turut dalam penderitaan Kristus (1Pet 4:13; 2Kor 1:5; Fili 3:10) dan menantikan penderitaan sebagai bagian dari pelayanannya (2Kor 4:10-12; bd. 1Kor 11:1).
  2. 2) Menderita bagi Kristus disebut sebagai menderita "karena kehendak Allah" (1Pet 4:19), "karena nama-Ku" (Kis 9:16), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "menderita karena kebenaran" (1Pet 3:14) dan "menderita karena Kerajaan itu" (2Tes 1:5).
  3. 3) Menderita bagi Kristus adalah suatu cara untuk mencapai kedewasaan rohani (Ibr 2:10), memperoleh berkat Allah (1Pet 4:14), dan membagikan hidup kepada orang lain (2Kor 4:10-12). Turut menderita bersama Kristus adalah prasyarat untuk dapat dimuliakan bersama Kristus (Rom 8:17) dan memperoleh kemuliaan abadi (Rom 8:18). Dalam pengertian ini penderitaan dianggap sebagai karunia Allah yang indah (ayat 1Pet 2:19; Fili 1:29).
  4. 4) Dalam hal hidup untuk Kristus dan Injil, penderitaan jangan dicari, tetapi orang percaya harus bersedia mengalaminya sebagai akibat dari pengabdian kepada Kristus.
(0.12566672222222) (2Ptr 2:1) (full: DI ANTARA KAMU AKAN ADA GURU-GURU PALSU. )

Nas : 2Pet 2:1

Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memperkenalkan bidat yang menghancurkan antara umat Allah ini sudah dimulai sejak Yesus sendiri (Mat 24:24-25;

lihat cat. --> Mat 24:11;

[atau ref. Mat 24:11])

dan dilanjutkan oleh Roh melalui Paulus (2Tim 3:1-5;

(lihat cat. --> 2Tes 2:7;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

[atau ref. 2Tes 2:7; 1Tim 4:1],

Petrus (ayat 2Pet 2:1-22), Yohanes (1Yoh 2:18; 1Yoh 4:1; 2Yoh 1:7-11), Yudas (Yud 1:3-4,12,18) dan surat Kristus kepada ketujuh jemaat

(lihat cat. --> Wahy 2:2;

lihat cat. --> Wahy 2:6;

[atau ref. Wahy 2:2,6]

lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.12566672222222) (1Yoh 3:9) (full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI. )

Nas : 1Yoh 3:9

Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).

  1. 1) Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4,18;

    lihat art. PEMBAHARUAN).

  2. 2) Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus hidup dalam dosa (ayat 1Yoh 3:6,10).
  3. 3) Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah "benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah sendiri yang ada dalam mereka (1Yoh 5:11-12; Yoh 15:4; 2Pet 1:4).
  4. 4) Oleh iman (1Yoh 5:4), Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh Kudus, dan Firman yang tertulis

    (lihat cat. --> 1Tes 2:10),

    [atau ref. 1Tes 2:10]

    semua orang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.
(0.12566672222222) (Kel 19:1) (jerusalem) Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat Kitab (Hukum) Perjanjian, Kel 20:22-23:33, harus dipisahkan, sebab baru belakangan dihubungkan dengan peristiwa di gunung Sinai. Bagian-bagian lain berasal dari sumber-sumber yang lebih tua usianya. Sering sukar menentukan bagian manakah berasal dari tradisi Yahwista dan bagian manakah berasal dari tradisi Elohista. Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yang disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yang terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: kesepuluh perintah (Allah) serta Kitab Perjanjian. Bersama dengan semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dengan Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi terhadap bangsa Israel", Ula 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sebagai pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristen bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7.


TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA