Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 221 - 233 dari 233 ayat untuk diselamatkan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12) (Yeh 16:1) (sh: Melihat diri sendiri dengan rasa malu (Senin, 27 Agustus 2001))
Melihat diri sendiri dengan rasa malu

Pasal 16 ini merupakan kisah penuh keharuan tentang anugerah dan perjanjian Tuhan yang sedemikian agung bagi umat-Nya yang menjadi tidak peka terhadap keadaan mereka. Alur kisah ini mengalir dalam beberapa babak: [1] Seorang anak yatim yang karena belas kasihan raja diangkat menjadi seorang ratu (ayat 1-14); [2] Seorang ratu yang melacurkan diri dengan kecantikan dan nafsunya (ayat 15-34); [3] Seorang ratu yang menjadi orang hukuman (ayat 35-43) dan bahan olok-olokan (ayat 44-52); [4] Seorang hukuman yang sangat memalukan dibanding dengan teman-temannya (ayat 53- 58); dan [5] Seorang hukuman yang karena anugerah dan kesetiaan raja diselamatkan, dibersihkan, diperbaharui, dan diangkat kembali (ayat 59-63).

Kisah ini merupakan gambaran kegagalan bangsa Israel untuk mempercayai Tuhan dan sebaliknya berupaya dengan kemampuannya sendiri mencari bantuan kepada bangsa-bangsa asing untuk menghadapi krisis politik yang mereka alami. Hal ini merupakan penyelewengan dan ketidaksetiaan di hadapan Tuhan. Di tengah situasi seperti ini firman Tuhan datang kepada Yehezkiel agar ia menyerukan ingatan terhadap masa lalu Israel yang memalukan, sementara mereka tidak lagi menyadari bahwa semua yang dimilikinya tidak lain berasal dari Tuhan (ayat 4-14, 22). Sebagai respons atas anugerah Tuhan yang sedemikian besar, mereka bukannya hidup dengan setia, namun sebaliknya tanpa rasa malu mengikuti nafsu mereka yang di luar akal sehat (ayat 15-22). Inilah gambaran dari kondisi nyata umat Tuhan, yang sedemikian mudah melupakan anugerah yang besar dan mengikuti nafsu yang berada di luar akal sehat. Inilah suatu cerminan yang memalukan bagi kita yang seringkali juga berada dalam kondisi yang sama. Alasan dari seruan firman Tuhan yang memperhadapkan mereka dengan rasa malu ini adalah kesetiaan Tuhan dalam memelihara janji-Nya (ayat 8,60), sehingga melalui rasa malu ini mereka dituntun untuk mengingat serta mengenali siapa diri mereka dan bagaimana kondisi mereka di hadapan Tuhan.

Renungkan: Masihkah kita memiliki kesadaran dan kepekaan tentang siapakah diri kita di hadapan kebesaran anugerah Tuhan? Apakah kita secara tidak sadar sedang mengikuti nafsu yang menuntun kita bertindak di luar akal sehat? Bagaimanakah seharusnya kita meresponi seruan Tuhan yang memperhadapkan kita dengan rasa malu?

(0.12) (Yeh 16:53) (sh: Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu (Kamis, 30 Agustus 2001))
Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu

Pernahkah kita merasa malu dengan masa lalu kita, terlebih lagi jikalau kita membandingkannya dengan anugerah dan kebaikan Tuhan? Inilah bagian dari anugerah yang Tuhan berikan, sebagaimana dapat kita lihat pada bagian ini. Bagian ini berbicara tentang pemulihan yang dikerjakan Tuhan (ayat 53-55) melalui peneguhan perjanjian yang kekal dengan mereka (ayat 60, 62). Pemulihan yang dikerjakan Tuhan ini menghasilkan rasa malu atas segala perbuatan mereka yang telah memandang ringan ikatan perjanjian dengan Tuhan (ayat 61, 63) yang diikat dengan sumpah (ayat 59, 60), padahal Tuhan dengan setia tetap mengingat perjanjian-Nya (ayat 22, 43, 60). Ini merupakan suatu perjanjian yang baru, dimana Tuhan sendiri akan menebus mereka sehingga terjadi persekutuan yang baru antara Tuhan dan Israel, sebagaimana janji Tuhan bahwa Ia akan menebus umat-Nya (ayat 63).

Setelah tiba pada akhir pasal ini kita dapat melihat pasal 16 ini sebagai berikut: (ayat 1) Dimulai dari dosa diakhiri dengan pemulihan; dan (ayat 2) Diawali dengan pernikahan kemudian diikuti dengan perzinahan, penghukuman, dan pembaharuan ikatan pernikahan. Hal ini menegaskan tema utamanya yang berbicara tentang anugerah Tuhan yang diberikan secara melimpah dan cuma-cuma. Hanya dengan anugerah Yerusalem diselamatkan, dan hanya karena anugerah Yerusalem dipulihkan.

Di dalam anugerah ini kita diampuni dan kesalahan kita dilupakan (Yes. 43:25). Namun hal ini bukanlah berarti bahwa kita tidak lagi memiliki kesadaran tentang keberadaan diri kita yang berdosa. Salah satu bukti adanya anugerah yang bekerja dalam diri kita adalah hadirnya rasa malu terhadap dosa-dosa kita (ayat 61, 63). Kesadaran dan ingatan kita akan masa lalu yang membuat kita sedih dan malu tidaklah selalu merupakan sesuatu yang salah, karena seringkali semakin kita mengenal kasih Tuhan, maka kita menjadi semakin malu terhadap apa yang sudah kita lakukan. Rasa malu seperti inilah yang akan mendorong kita untuk hidup bersih dan menghindari segala kecemaran.

Renungkan: Jika pada masa lalu kita terdapat ingatan yang membuat kita menjadi malu dan sedih, mungkin semuanya itu merupakan bagian dari anugerah Tuhan yang menjaga Anda tetap berada dalam kesetiaan.

(0.12) (Yeh 39:11) (sh: Gelisah dan wajah Allah (Senin, 19 November 2001))
Gelisah dan wajah Allah

Dunia penuh kegelisahan dan perasaan tidak aman. Meski sulit, manusia ingin damai. Kapankah dunia yang bergolak dahsyat bisa tenang seteduh air jernih di danau yang bersih?

Bangsa Israel telah kembali ke tanah mereka di Palestina (ayat 38:12). Akhirnya, mereka hidup bahagia dalam zaman mesianis. Sayangnya, suasana asri tak akan lama bersemi. Gog, raja agung Mesekh dan Tubal, dan rekan-rekannya akan menyerang Israel (ayat 38:5-6). Waktu penyerangan tidak diketahui. Alkitab mencatat bahwa serangan ini begitu dahsyat dan keji. Ketenangan di tanah Israel kembali menjadi ketegangan.

Allah tidak berpangku tangan. Dia akan berperang menyelamatkan umat-Nya. Setelah dalam ayat 1-10 Allah menyatakan kekalahan Gog, orang yang tak beradab itu, Allah akan meminta bangsa Israel menguburkan dia dan semua pengikutnya sampai tuntas (disimbolkan dengan angka 7, angka sempurna) di sebelah Timur Yordan agar tidak menajiskan tanah perjanjian (ayat 11-16). Kecelakaan komplotan Gog diperparah karena tubuh mereka akan dilalap binatang-binatang sampai ke lemak-lemaknya (ayat 17-- 20) seperti dalam festival kurban: suatu penghinaan (bdk. Why. 20:7-10 yang berbicara tentang akhir zaman).

Mengapa Allah melakukan hal itu? Sekali lagi untuk kemuliaan dan kekudusan nama-Nya (ayat 21-24). Di sini kita melihat bahwa Allah adalah Allah yang selalu setia dengan perjanjian-Nya. Bangsa-bangsa akan tunduk pada Allah dan bangsa Israel sekali lagi mengakui bahwa Yahweh adalah Allah mereka yang penuh kasih setia. Ketika Israel diselamatkan, nama Allah akan dipulihkan dan ditinggikan seluruh bumi. Akhirnya, Israel akan kembali melihat wajah Allah (ayat 23, 29). Secara sederhana, ini berarti Allah kembali berpaling pada mereka dan menyayangi mereka. Roh-Nya akan dicurahkan bagi mereka, tanda bahwa Ia akan menyertai mereka selama-lamanya - Immanuel!

Renungkan: Dalam dunia yang selalu bergolak, baik di dalam maupun di luar diri kita, hanya wajah Allah yang bisa memberikan ketenangan. Allah yang setia pada perjanjian-Nya akan meluputkan kita. Nama-Nya akan dimuliakan dan angin ribut akan diteduhkan. Percayalah!

(0.12) (Luk 18:18) (sh: Apakah yang terutama dalam hidup ini? (Kamis, 6 April 2000))
Apakah yang terutama dalam hidup ini?

Ini tampaknya merupakan strategi yang dijalankan oleh orang kaya dalam bacaan    kita hari ini. Di hadapan masyarakat umum, ia mempunyai    kehidupan moralitas yang tidak tercela karena ia telah mentaati    Hukum Taurat yang berbicara tentang hubungan antar manusia (ayat 20).    Sebagai pengusaha ia bersih luar dan dalam. Sebagai anak pun ia    termasuk anak yang berbakti kepada orang-tua. Kehidupan    moralitas yang mengagumkan ini bukan baru dijalani satu atau dua    tahun. Sebaliknya ia telah menjalani kehidupan untuk waktu yang    lama. Kesetiaan dan ketahanujiannya sudah terbukti.

Apa yang orang kaya lakukan ini, bagi Allah tidaklah cukup.    Allah masih menuntut kesempurnaan dalam menaati Hukum Taurat.    Dalam hal ini si orang kaya itu masih belum mengungkapkan    ketaatannya terhadap hukum yang pertama dan yang utama. Kualitas    hubungan dengan Allah yang dituntutNya tidak sekadar suatu    ketaatan agama seperti memberikan persembahan korban tiap bulan,    bahkan tiap hari. Lebih lagi, Allah menuntut tempat terutama di    dalam hati, jiwa, dan pikiran seseorang.

Perintah Yesus kepada orang kaya itu untuk menjual seluruh    hartanya, membagi-bagikan kepada orang miskin, dan mengikut    Tuhan  merupakan suatu ujian untuk mengetahui dimanakah orang    kaya itu menempatkan hati, jiwa, dan pikirannya. Dari perintah    itu terungkaplah   bahwa ia tidak menempatkan Allah pada porsi    utama dalam hidupnya. Bahkan bagi dirinya, nilai hidup kekal    yang ia ingin dapatkan tidak lebih besar dari kekayaan yang ia    miliki. Melalui ujian itu terungkaplah bahwa ia tidak sungguh-    sungguh secara utuh menggenapi Hukum Taurat Padahal Allah    menuntun ketaatan yang sempurna. Karena itulah murid-murid    bertanya siapakah yang dapat diselamatkan. Yesus meresponi    pertanyaan murid-murid-Nya dengan menegaskan bahwa bagi  Allah    tidak ada yang mustahil. Bahkan Dia menambahkan bahwa ada banyak    hal-hal lain yang jauh melebihi dari apa yang pernah mereka    miliki baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang yang    akan mereka terima  (ayat 30). Itu semua dimungkinkan karena kuasa    Allah.

Renungkan: Allah telah membuat ketidakmungkinan menjadi    kemungkinan melalui kasih-Nya yang melampaui segala kemungkinan    yang dapat dipikirkan manusia.

(0.12) (Luk 22:39) (sh: Semuanya bermula di sini. (Senin, 17 April 2000))
Semuanya bermula di sini.

Setelah perjamuan malam selesai, Yesus menuju Bukit Zaitun, tempat yang biasa Ia kunjungi (21:37-    38). Yudas, sang pengkhianat mengenal benar tempat itu. Terlihat    di sini bahwa Yesus tidak berniat melarikan diri. Jika Kerajaan    Allah segera didirikan, maka peperangan dengan penguasa    kegelapan harus dilakukan. Tiba di sana Yesus memerintahkan para    murid untuk berdoa agar tidak jatuh dalam pencobaan; karena    Iblis telah menyusun seluruh kekuatannya dan bergabung dengan    manusia berdosa untuk menentang terwujudnya kehendak Allah.    Pencobaan itu ingin menghindari peperangan, ingin menyerah,    ingin melarikan diri, dan tidak mau melakukan kehendak-Nya.

Setelah itu Yesus menjauhkan diri dari murid-murid-Nya. Apa    yang dilakukan Yesus menunjukkan dengan gamblang, pusat    peperangan ketika  masa depan seluruh ciptaan dipertaruhkan. Ini    suasana yang sangat genting. Hasil dari peperangan itu    tergantung penuh pada diri-Nya. Jika Ia gagal maka seluruh    ciptaan akan terhilang selamanya; jika Ia berhasil, kemenangan    mutlak akan dipetik. Kemudian Dia berlutut. Inilah pemandangan    yang indah dan kemenangan besar. Ia berlutut di Bukit Zaitun.    Beberapa hari yang lalu Dia datang ke bukit yang sama, dan Ia    dielu-elukan sebagai Raja (lih. 19:35-38) Sesampainya di    Yerusalaem Ia mendapati bahwa Yerusalem sudah berada di tangan    para pemberontak Allah, Bait Allah sudah dipenuhi dengan    perampok. Bagaimana mereka dapat diselamatkan dari murka Allah    dan dipulihkan kembali kepada ketaatan dan penyembahan kepada    Allah yang benar?

Upacara keagamaan tidak mampu mengubah seorang pemberontak    menjadi kudus. Jika Yerusalem dan seluruh dunia dibawa kembali    kepada Allah, semuanya bermula di Bukit Zaitun. Sang Mesias    harus menegakkan kehendak Allah di bumi dengan jalan mentaatinya    terlebih dahulu. Kristus mentaati kehendak Allah  meminum cawan    itu meskipun pahit. Ketika ditangkap, Yesus menghadapinya tanpa    pedang. Ia paham, yang dihadapi bukanlah kekuatan fisik.

Renungkan: Masalah kejahatan di dunia tidak dapat diatasi    dengan taktik politik dan konflik senjata, namun hanya dengan    ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa. Semuanya bermula di Getsemani    dan harus menyebar ke seluruh pelosok dunia. Di mana Kristen    berada di situ kehendak Allah harus ditegakkan dan    diwujudnyatakan.

(0.12) (1Ptr 3:18) (sh: Menang dalam penderitaan (Kamis, 21 Oktober 2004))
Menang dalam penderitaan

Konteks bagian sulit ini adalah menjadikan hidup Tuhan Yesus teladan dan sumber ketahanan orang Kristen ketika harus menderita karena kebenaran. Konteks ini perlu kita jadikan tempat beranjak untuk mengerti ayat-ayat sulit yang diapitnya.

Penderitaan dan kematian Kristus tidak saja merupakan sumber bagi keselamatan kita, tetapi juga menjadi teladan yang harus kita tiru. Ia rela menderita bahkan berkorban bagi orang-orang yang tidak benar, meski diri-Nya benar adanya. Tubuh-Nya dapat dibunuh, tetapi roh-Nya tidak (ayat 18). Itu sebab, Ia bangkit, naik ke surga dan dari sana memerintah segala sesuatu (ayat 22). Kesediaan Kristus untuk menderita dan kemenangan-Nya ini menjadi motif dan kekuatan bagi orang kristen yang menderita. Berarti apa yang ingin ditekankan Petrus dari Kristus ialah teladan, kemenangan dan dampak positif kematian-Nya.

Bagian ini tidak mengajarkan bahwa sesudah kematian orang masih berkesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Petrus ingin menegaskan bahwa bahkan pada saat kematian-Nya, Kristus menang sebab roh-Nya tidak mati, tetapi bebas dan mewartakan kemenangan-Nya. Tentang arti bagian sulit ini, ada empat pendapat. Pertama, roh-roh terpenjara itu adalah anak-anak Allah dan mereka yang jatuh ke dalam dosa. Kedua, proklamasi yang Kristus lakukan mirip tugas Nuh yang mengajarkan orang-orang zamannya untuk bertobat. Ketiga, roh-roh tersebut adalah orang-orang pilihan Allah yang belum sempat mendengar Injil. Keempat, roh-roh tersebut adalah orang-orang Yahudi yang terpenjara oleh Taurat dan menanti-nantikan Mesias. Entah tafsiran mana yang tepat, yang pasti tidak ada kekuatan apa pun dapat menghentikan kemenangan dalam dan menurut Kristus. Dengan mengacu kepada Tuhan Yesus, Petrus ingin mengorbankan harapan di dalam mereka yang sedang menderita karena Dia. Ia menang dalam kematian-Nya, mereka pun demikian.

Renungkan: Kematian-Nya menghapuskan kuasa dosa. Kebangkitan-Nya mengalahkan kuasa maut. Karena itu, bagi orang Kristen, menderita demi kebenaran adalah jalan menuju kemenangan.

(0.10) (Kel 14:31) (ende)

Penjeberangan laut Merah dalam keadaan sangat berbahaja ini salah satu peristiwa sedjarah jang terpenting dalam riwajat umat Israel. Dalam peristiwa ini Tuhan mewahjukan MahakuasaNja jang menjelamatkan serta maksudNja jang istimewa mengenai umatNja. Sangat mungkin sementara itu sebab musabab alam-kodrati berperanan djuga. Misalnja: angin Timur (aj.21)(Kel 14:21), demikian pula awan dan api (aj.20,24)(Kel 14:20,24). Akan tetapi kalau peristiwa ini kita terangkan setjara kodrati belaka, kita tidaklah menangkap maksud pengarang sutji, pun djustru tidak memahami apa jang menjebabkan tjerita ini begitu penting bagi iman kita.

Pertama-tama sangat djelaslah dalam riwajat ini tjampurtangan Tuhan sendiri ditekankan. Kemudian "angin Timur" tidak menundjukkan sebab kodrati semata-mata, melainkan serta merta mentjamkan karja Tuhan sendiri (Demikian pula halnja dengan awan dan api; lihat Kel 13:21 tjatatan).

Angin (ruah) memperingatkan kita akan Roh Allah, jang pada pentjiptaan alam melajang diatas air, dan jang kemudian memisahkan air dari daratan (Kej 1:2:9; bandingkan djuga dengan pemisahan terang dari gelap: dan pemisahan umat Israel dari rakjat Mesir: (Kel 14:20). Ini kita ketemukan djuga dalam tjerita air bah (Kej 8:1). Dalam Hos 13:15 angin Timur (qadim) sedjadjar dengan nafas Jahwe (ruah).

Angin dilukiskan sebagai alat Mahakuasa Tuhan djuga dalam Maz 104:3-4; Yer 10:13; Yeh 37:9 (hubungan antara roh dan angin). Dalam teks-teks bertjorak eskatologis-apokaliptis (mentjantum ramalan-ramalan tentang djaman terachir), jang ada persamaannja dengan teks-teks pentjiptaan, angin adalah Mahakuasa tuhan jang mengatur menjusun segala-galanja, dan berlawanan dengan keadaan katjau-balau. Salah-satu kekuasaan-pengatjau jang terpenting ialah laut beserta binatang-binatang isinja jang dahsjat (Maz 74:12-15; 89:10-11; Ayu 3:8; Yeh 27:1 bandingkan Kel 14:21 : Jahwe membendung arus laut). Djadi pada penjeberangan Laut Merah ini Jahwe seakan-akan mengulangi karjanja menjusun tjiptaanNja (demikian dengan djelasnja dalam Maz 77:17-20 dan Yes 51:9-10; binatang laut jang dahsjat itu kekuasaan-pengatjau dan sekaligus lambang Mesir). Djadi umat Israel dibebaskan oleh kekuasaan jang hanja dimiliki Tuhan sendiri.

Pengungsian dari Mesir dan pembebasan dari perbudakan ini mempunjai arti jang lebih dalam djuga, jakni pertobatan dari dosa, perubahan rohani dari hidup tanpa Tuhan mendjadi umat Tuhan, jang seutuh-utuhnja pertjaja akan Tuhan. Perubahan sikap hidup inilah maksud dan tudjuan pokok dari pembebasan jang serba mengagumkan itu (lih. aj.31)(Kel 14:31).

Perdjalanan menjeberangi air dalam Kitab Sutji tetap melambangkan Keselamatan dan harapan akan Keselamatan (bandingkan Kej 8:22 tjatatan). Demikianlah penjeberangan ini melambangkan baptis: melalui air kita diselamatkan, dan bersama Kristus kita bangkit memulai hidup baru mendjadi umat Tuhan. (Mat 3:13-17 par: Jesus sebagai Israel baru, sekaligus djuga menundjukkan baptis; 1Ko 10:2,6)

(0.10) (Mat 7:21) (full: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU. )

Nas : Mat 7:21

Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:

  1. 1) Pengampunan Allah diberikan kepada kita melalui iman dan pertobatan yang dimungkinkan oleh kasih karunia dan kematian Kristus sebagai korban karena dosa kita

    (lihat cat. --> Mat 26:28;

    [atau ref. Mat 26:28]

    Luk 15:11-32; 18:9-14).
  2. 2) Ketaatan pada kehendak Allah memang merupakan syarat yang tetap berlaku untuk keselamatan, namun Kristus juga menyatakan bahwa ketaatan itu merupakan kasih karunia yang berkaitan dengan keselamatan dalam Kerajaan Allah. Dengan demikian kita harus senantiasa berdoa untuknya, menerimanya, dan mengamalkannya dengan iman dan usaha yang sungguh-sungguh. Perhatikanlah doa Bapa Kami (Mat 6:9-13) dan banyak nasihat lainnya yang ditujukan kepada orang percaya agar mematikan dosa dan mempersembahkan diri mereka sebagai persembahan yang hidup kepada Allah (bd. Rom 6:1-23; 8:1-17; 12:1-2;

    lihat cat. --> Mat 5:6;

    [atau ref. Mat 5:6]

    lihat art. KEHENDAK ALLAH).

  3. 3) Kita mampu melakukan kehendak Allah dan menjalankan hidup benar oleh karena kasih karunia, kuasa Allah dan hidup rohani yang terus-menerus diberikan kepada kita melalui Kristus (Ef 2:5). Alkitab menyatakan bahwa "karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah ... karena kita ini buatan Allah" (Ef 2:8-10).
  4. 4) Allah senantiasa menyediakan kemampuan untuk menaati Dia sebagaimana hal itu dikehendaki oleh-Nya. Penyediaan kemampuan tersebut termasuk tindakan penebusan Allah. "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya"

    (lihat cat. --> Fili 2:13).

    [atau ref. Fili 2:13]

    Namun, kasih karunia yang diberikan Allah ini tidaklah membatalkan tanggung jawab atau tindakan manusia. Kita harus menanggapi dengan positif penyediaan ketaatan itu dari Allah (Ef 4:22-32; Yud 1:20-21,24;

    lihat cat. --> Fili 2:12)

    [atau ref. Fili 2:12]

    karena kita tetap bebas untuk menolak kasih karunia Allah, menolak untuk menghampiri Allah melalui Kristus

    (lihat cat. --> Ibr 7:25),

    [atau ref. Ibr 7:25]

    dan menolak untuk berdoa memohon dan menerima kehidupan yang taat

    (lihat cat. --> Mat 5:6;

    [atau ref. Mat 5:6]

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.10) (Mat 24:37) (full: KEDATANGAN ANAK MANUSIA. )

Nas : Mat 24:37

Pernyataan Yesus mengenai "kedatangan Anak Manusia" menunjuk kepada dua peristiwa: kepada tahap pertama dari kedatangan-Nya kembali pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga (yaitu pada saat keangkatan orang kudus zaman gereja,

lihat cat. --> Mat 24:42;

lihat cat. --> Yoh 14:3; dan

lihat cat. --> Wahy 3:10;

[atau ref. Mat 24:42; Yoh 14:3; Wahy 3:10]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

dan kepada tahap kedua dari kedatangan-Nya setelah masa kesengsaraan besar, apabila Ia akan membinasakan orang jahat dan mengumpulkan semua orang benar dalam kerajaan-Nya (Wahy 19:11-20:4). Kita menjumpai petunjuk rangkap dua ini ketika Kristus berbicara tentang tiga macam golongan manusia dalam ilustrasinya tentang "zaman Nuh" (ayat Mat 24:37-44). Hubungan antara ketiga golongan ini dengan kedatangan Kristus adalah sebagai berikut:

  1. 1) Orang tidak percaya pada masa kesengsaraan besar, yang dilambangkan oleh korban air bah pada zaman Nuh. Mereka tidak mengetahui saat kedatangan kembali Kristus sehingga tidak siap dan oleh karena itu mereka dibinasakan pada akhir zaman (ayat Mat 24:38-39,43; bd. Luk 17:26-28). Peristiwa ini merupakan tahap kedua dari kedatangan-Nya kembali, yaitu yang terjadi setelah masa kesengsaraan besar.
  2. 2) Orang percaya pada masa kesengsaraan besar, dilambangkan oleh Nuh. Karena tanda-tanda akhir zaman, orang kudus masa kesengsaraan besar mengetahui waktu yang hampir tepat dari kedatangan Tuhan sehingga mereka siap siaga dan diselamatkan. Kristus kembali untuk menjemput mereka pada saat yang telah dinantikan (ayat Mat 24:27; bd. Kej 7:4;

    lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

    Peristiwa ini juga menunjuk kepada tahap kedua dari kedatangan Kristus.
  3. 3) Orang percaya masa kini atau orang kudus yang hidup sebelum masa kesengsaraan besar, yang dilambangkan oleh murid Yesus. Mereka tidak mengetahui saat Kristus kembali untuk mengangkat mereka ke sorga (ayat Mat 24:42,44;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    [atau ref. Yoh 14:3]

    bd. 1Tes 4:14). Tidak ada tanda-tanda nyata yang mendahului kedatangan Tuhan untuk menjemput mereka karena Kristus telah mengatakan bahwa peristiwa itu akan terjadi pada saat yang tidak terduga (ayat Mat 24:42,44). Perhatikanlah bahwa Yesus tidak menyamakan murid (yaitu orang kudus zaman gereja) dengan Nuh (yaitu orang percaya masa kesengsaraan besar), tetapi dengan korban air bah pada zaman Nuh (bd. "mereka tidak tahu akan sesuatu" dari ayat Mat 24:39 dengan "kamu tidak tahu" dari ayat Mat 24:42). Maksudnya, orang kudus dalam satu arti adalah sama dengan korban air bah: mereka tidak akan mengetahui saat kedatangan Kristus dan akan terkejut ketika Ia datang, sama seperti para korban air bah tidak mengetahui saat terjadinya air bah dan terkejut ketika air bah itu datang. Karena itu semua orang kudus pada zaman gereja harus senantiasa siap sedia (ayat Mat 24:44).
(0.10) (1Tim 3:8) (full: DIAKEN-DIAKEN. )

Nas : 1Tim 3:8

Diaken (Yun. _diakonos_) berarti "seorang hamba". Salah satu fungsi ditunjukkan dalam Kis 6:1-6. Mereka menolong gembala dengan mengurus hal-hal jasmani dan bukan rohani dari gereja supaya gembala dapat memusatkan diri pada doa dan pelayanan Firman (Kis 6:2). Syarat-syarat rohani untuk jabatan diaken pada dasarnya sama dengan penilik dan gembala (bd. ayat 1Tim 3:1-7 dengan ayat 1Tim 3:8-13; lih. Kis 6:3).

(0.10) (Ibr 7:25) (full: HIDUP SENANTIASA UNTUK MENJADI PENGANTARA. )

Nas : Ibr 7:25

Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibr 8:1), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bd. Rom 8:33-34; 1Tim 2:5; 1Yoh 2:1;

lihat art. DOA SYAFAAT).

  1. 1) Melalui pelayanan syafaat Kristus, kita mengalami kasih dan kehadiran Allah serta memperoleh kemurahan dan kasih karunia untuk menolong kita dalam segala macam keperluan (Ibr 4:16), godaan (Luk 22:32), kelemahan (Ibr 4:15; 5:2), dosa (1Yoh 1:9; 1Yoh 2:1), dan pencobaan (Rom 8:31-39).
  2. 2) Doa Yesus sebagai Imam Besar bagi umat-Nya (pasal Yoh 17:1-26) dan keinginan-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus atas semua orang percaya (Kis 2:33), membantu kita untuk memahami apa yang terkandung dalam pelayanan syafaat Kristus

    (lihat cat. --> Yoh 17:1).

    [atau ref. Yoh 17:1]

  3. 3) Melalui doa syafaat Kristus, setiap orang yang datang (yaitu, yang terus-menerus datang, karena bentuk partisip Yunani di sini adalah dalam bentuk masa kini, yang menekankan tindakan yang tak putus-putusnya) kepada Allah dapat menerima kasih karunia untuk diselamatkan dengan sempurna. Doa syafaat Kristus selaku Imam Besar kita sangat penting untuk keselamatan kita. Tanpa doa syafaat itu dan tanpa kasih karunia-Nya, maka kemurahan dan pertolongan-Nya yang disalurkan kepada kita melalui doa syafaat tersebut, kita akan jauh dari Allah, menjadi hamba dosa dan Iblis kembali sehingga mendatangkan hukuman kekal yang patut diterima. Satu-satunya harapan kita adalah datang kepada Allah oleh Kristus dengan iman

    (lihat cat. --> 1Pet 1:5).

    [atau ref. 1Pet 1:5]

  4. 4) Perhatikanlah bahwa Kristus tidak tetap menjadi pembela dan pengantara bagi mereka yang menolak untuk mengakui dan meninggalkan dosa serta yang meninggalkan persekutuan dengan Allah (bd. 1Yoh 1:5-7,9; 1Yoh 3:10). Perantaraan-Nya untuk "menyelamatkan dengan sempurna" hanya berlaku bagi "semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah" (bd. Ibr 4:16). Tidak ada keselamatan dan jaminan bagi mereka yang dengan sengaja berdosa dan menolak untuk mencari Allah (Ibr 10:21-31;

    lihat cat. --> Ibr 3:6;

    [atau ref. Ibr 3:6]

    lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

  5. 5) Karena Kristus merupakan satu-satunya pengantara dan Jurusyafaat kita di sorga, setiap usaha untuk memandang malaikat atau orang-orang kudus yang sudah meninggal sebagai pengantara dan memanjatkan doa kepada Bapa melalui mereka adalah sia-sia dan tidak alkitabiah

    (lihat cat. --> Kol 1:2;

    lihat cat. --> Kol 2:18).

    [atau ref. Kol 1:2; 2:18]

(0.08) (Why 20:4) (full: TAKHTA-TAKHTA DAN ORANG-ORANG YANG DUDUK DI ATASNYA. )

Nas : Wahy 20:4

Mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu barangkali adalah pemenang-pemenang dari semua jemaat sepanjang masa (bd.

lihat cat. --> Wahy 2:7),

[atau ref. Wahy 2:7]

mungkin termasuk orang kudus PL (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; 3:6; Ibr 11:39-40). Mereka yang dihidupkan setelah kedatangan Kristus kembali disebut sebagai orang-orang setia yang mati selama masa kesengsaraan (Wahy 6:9; 12:17). Yohanes tidak menyebut kebangkitan orang kudus gereja yang telah mati, karena hal ini terjadi ketika Kristus memindahkan jemaat-Nya dari bumi dan mengangkatnya ke sorga (yaitu, keangkatan gereja;

lihat cat. --> Yoh 14:3;

lihat cat. --> 1Kor 15:51;

[atau ref. Yoh 14:3; 1Kor 15:51]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.07) (Kis 12:5) (full: JEMAAT. )

Nas : Kis 12:5

Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang diterima gereja PB.

  1. 1) Yang pertama dan utama ialah bahwa suatu gereja akan terdiri atas orang-orang yang dibentuk dalam jemaat setempat dan dipersatukan oleh Roh Kudus, yang dengan tekun mencari suatu hubungan pribadi dengan Allah dan Tuhan Yesus Kristus (Kis 13:2; 16:5; 20:7; Rom 16:3-4; 1Kor 16:19; 2Kor 11:28;

    lihat cat. --> Ibr 11:6).

    [atau ref. Ibr 11:6]

  2. 2) Melalui kesaksiannya yang berkuasa, orang berdosa akan diselamatkan, dilahirkan kembali, dibaptiskan dalam air dan dijadikan anggota jemaat; mereka akan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan menantikan kedatangan Kristus (Kis 2:41-42; 4:33; 5:14; 11:24; 1Kor 11:26).
  3. 3) Baptisan dalam Roh Kudus akan diberitakan dan disampaikan kepada orang percaya yang baru

    (lihat cat. --> Kis 2:39)

    [atau ref. Kis 2:39]

    serta kehadiran dan kuasa Roh akan dinyatakan.
  4. 4) Karunia-karunia Roh Kudus bekerja (Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-11; Ef 4:11-12), termasuk tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat serta penyembuhan (Kis 2:18,43; 4:30; 5:12; 6:8; 14:10; 19:11; 28:8; Mr 16:18).
  5. 5) Allah memberikan kepemimpinan rangkap lima kepada gereja "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan" (Ef 4:11-12;

    lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

  6. 6) Orang percaya akan mengusir setan (Kis 5:16; 8:7; 16:18; 19:12; Mr 16:17).
  7. 7) Akan ada kesetiaan penuh kepada Injil, yaitu, ajaran asli Tuhan Yesus dan para rasul (Kis 2:42;

    lihat cat. --> Ef 2:20).

    [atau ref. Ef 2:20]

    Umat akan dengan tekun mempelajari dan menaati Firman Allah (Kis 6:4; Kis 18:11; Rom 15:18; Kol 3:16; 2Tim 2:15).
  8. 8) Pada hari pertama dari setiap minggu (Kis 20:7; 1Kor 16:2), jemaat lokal akan bertemu untuk berbakti serta membangun diri bersama melalui Firman Allah dan penyataan-penyataan Roh (1Kor 12:7-11; 1Kor 14:26; 1Tim 5:17).
  9. 9) Gereja akan berada di hadapan Allah yang kudus dengan kerendahan hati, kegentaran, dan kekaguman (Kis 5:11). Umat akan sangat memperhatikan kesucian gereja, sambil mendisiplinkan anggota yang berdosa dan guru-guru palsu yang tidak setia kepada iman alkitabiah (Kis 20:28; 1Kor 5:1-13;

    lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

  10. 10) Mereka yang bertekun dalam sifat kesalehan dan patokan-patokan kebenaran yang ditetapkan para rasul akan ditahbiskan sebagai penatua untuk menilik jemaat-jemaat lokal sambil memelihara kehidupan rohani mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15;

    [atau ref. Mat 18:15]

    1Kor 5:1-5; 1Tim 3:1-7; Tit 1:5-9;

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  11. 11) Demikian pula, gereja akan mempunyai para diaken yang bertanggung jawab atas berbagai urusan sekular dan jasmani

    (lihat cat. --> 1Tim 3:8).

    [atau ref. 1Tim 3:8]

  12. 12) Di antara anggota-anggota jemaat akan tampak kasih dan persekutuan dalam Roh (Kis 2:42,44-46;

    lihat cat. --> Yoh 13:34),

    [atau ref. Yoh 13:34]

    bukan saja dalam jemaat lokal, tetapi juga antara jemaat-jemaat lain yang percaya Alkitab (Kis 15:1-31; 2Kor 8:1-8).
  13. 13) Gereja akan menjadi gereja yang berdoa dan berpuasa (Kis 1:14; Kis 6:4; 12:5; 13:2; Rom 12:12; Kol 4:2; Ef 6:18).
  14. 14) Orang percaya akan memisahkan diri dari pendapat dunia dan roh duniawi yang berlaku dalam kebudayaan di sekitarnya (Kis 2:40; Rom 12:2; 2Kor 6:17; Gal 1:4; 1Yoh 2:15-16).
  15. 15) Akan ada penderitaan karena dunia serta cara hidupnya (Kis 4:1-3; Kis 5:40; 9:16; 14:22).
  16. 16) Gereja akan menolong secara aktif mengirim misionaris ke negara lain (Kis 2:39; 13:2-4). Tidak ada satu pun gereja lokal yang berhak menyebutkan dirinya gereja menurut norma PB kecuali ada usaha untuk menjalankan keenam belas sifat ini dalam sidangnya.

    Lihat art. GEREJA

    untuk pembahasan selanjutnya mengenai doktrin alkitabiah gereja.


TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA