Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 32 dari 32 ayat untuk membaptis [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14122133913043) (Mat 3:16) (full: ROH ALLAH ... TURUN KE ATAS-NYA. )

Nas : Mat 3:16

Segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus -- mengajar, menyembuhkan, menderita, memperoleh kemenangan atas dosa telah dilakukan-Nya dengan kuasa Roh Kudus. Jikalau Yesus tidak dapat melakukan apa-apa tanpa kuasa Roh Kudus, apalagi kita (bd. Luk 4:1,14,18; Yoh 3:34; Kis 1:2; 10:38). Roh Kudus turun ke atas Yesus untuk memperlengkapi-Nya dengan kuasa untuk melaksanakan karya penebusan-Nya

(lihat cat. --> Luk 3:22).

[atau ref. Luk 3:22]

Kemudian Yesus sendiri akan membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus supaya mereka juga mendapatkan kuasa untuk melayani Dia (Kis 1:5,8; Kis 2:4;

(lihat cat. --> Mat 3:11;

lihat cat. --> Kis 1:5;

lihat cat. --> Kis 1:8;

lihat cat. --> Kis 2:4).

[atau ref. Mat 3:11; Kis 1:5; Kis 1:8; Kis 2:4]

(0.14122133913043) (Mat 3:6) (jerusalem: dibaptis) Upacara baptisan (membenamkan orang ke dalam air) melambangkan pembersihan atau pembaharuan. Upacara itu lazim dalam agama-agama dahulu dan juga dalam agama Yahudi (baptisan kaum proselit; kaum Eseni). Baptisan Yohanes memang diambil dari upacara yang lazim, tetapi berbeda dengannya karena tiga ciri khas: Baptisan Yohanes tidak lagi berupa pembasuhan rituil, tetapi melambangkan pembersihan rohani dan akhlak, Mat 3:2,6,8,11; Luk 3:10-14; baptisan Yohanes tidak terulang, sehingga berupa sebuah inisiasi; baptisan Yohanes berhubung dengan akhir zaman dengan memasukkan orang ke dalam kalangan mereka yang menaruh harapan hangat akan kedatangan Mesias tidak lama lagi dan yang karenanya merupakan sebuah antisipasi jemaat Mesias, Mat 3:2,11; Yoh 1:19-34. Baptisan Yohanes memang mengerjakan sesuatu, meskipun bukan sebuah sakramen, oleh karena baptisan Yohanes bergantung pada penghakiman Allah di masa depan dan pada diri Mesias. Api Mesias akan membersihkan atau membakar habis orang, sesuai dengan sikap hatinya, dan hanya Mesias membaptis "dalam Roh Kudus". Mat 3:7,10-12 Baptisan Yohanes itu masih dilaksanakan oleh murid Yesus. Yoh 4:1-2, sampai saat diganti dengan upacara baru yang diadakan Yesus, Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5+; Rom 6:4+.
(0.14122133913043) (Yoh 1:33) (jerusalem: membaptis dengan Roh Kudus) Ungkapan ini menyimpulkan karya hakiki Mesias, bdk Luk 1:1+, sebagaimana dinubuatkan Perjanjian Lama, bdk Kis 2:33+, yakni melahirkan kembali seluruh umat manusia dalam Roh Kudus. Karena Roh Kudus turun ke atasNya, Yes 11:2; Yes 42:1; maka Mesias sanggup memberikan Roh Kudus itu kepada manusia (baptisan dalam Roh Kudus, bdk di sini dan Kis 1:5+), tetapi baru sesudah kebangkitanNya Yoh 7:39; Yoh 14:26+; Yoh 16:7,8; Yoh 20:22; Luk 24:49; Kis 2, baru sesudah "ditinggikan" dan beralih kepada Bapa maka Yesus "yang datang sebagai manusia" (Harafiah: ke dalam daging), 1Yo 4:2; 2Yo 7, sebagai manusia fana, Yoh 1:14, akan sepenuh-penuhnya diperlengkapi dalam badanNya yang dimuliakan dengan kekuasaan illahi yang memberi hidup: maka dari dalam badanNya, laksana sumber, Roh Kudus akan berpancar ke seluruh dunia: Luk 7:37-39; Luk 19:34; bdk Rom 5:5+; lihat air sebagai lambang Luk 4:1+.
(0.12356866956522) (Yes 11:2) (full: ROH TUHAN AKAN ADA PADANYA. )

Nas : Yes 11:2

Mesias akan diurapi secara luar biasa oleh Roh Kudus supaya dapat melaksanakan kehendak Bapa dan membawa keselamatan penuh bagi bangsa-bangsa (Yes 61:1; Mat 3:16-17; Yoh 1:33-34;

lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS).

Supaya melaksanakan rencana keselamatan-Nya, Mesias juga akan membaptis dan mengurapi para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Ini adalah tuntutan penting dalam karya penebusan yang berlangsung terus

(lihat cat. --> Mat 3:11;

lihat cat. --> Luk 3:16;

lihat cat. --> Kis 1:5;

[atau ref. Mat 3:11; Luk 3:16; Kis 1:5]

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

(0.12356866956522) (2Kor 10:4) (full: SENJATA KAMI DALAM PERJUANGAN. )

Nas : 2Kor 10:4

Peperangan kita ialah melawan kuasa rohani yang jahat (Ef 6:12). Oleh sebab itu, senjata duniawi seperti kecerdikan, bakat, kekayaan, ketrampilan berorganisasi, kefasihan bicara, propaganda, kharisma, dan kepribadian manusiawi tidaklah memadai untuk meruntuhkan benteng Iblis. Senjata satu-satunya yang memadai untuk membinasakan kubu-kubu Iblis, ketidakbenaran dan pengajaran yang palsu itu ialah senjata yang dikaruniakan Allah.

  1. 1) Senjata ini sangat ampuh oleh karena bersifat rohani dan berasal dari Allah. Di bagian lain, Paulus mencatat beberapa senjata ini: penyerahan kepada kebenaran, hidup yang benar, pemberitaan Injil, iman, kasih, pengharapan keselamatan, Firman Allah, dan doa yang tak berkeputusan (Ef 6:11-19; 1Tes 5:8). Dengan menggunakan berbagai senjata ini untuk melawan musuh, maka jemaat akan menang. Kehadiran dan kerajaan Allah akan dinyatakan dalam kuasanya untuk menyelamatkan orang berdosa, mengusir setan-setan, menguduskan orang percaya, membaptis dengan Roh Kudus dan menyembuhkan orang sakit

    (lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

  2. 2) Gereja masa kini sering dicobai untuk menghadapi tantangan dunia dengan senjata duniawi, yaitu melalui hikmat manusia, filsafat, psikologi, hal-hal yang memikat, pertunjukan hiburan di gereja, dsb. Hal-hal ini sering berfungsi sebagai pengganti bagi kebiasaan pokok PB seperti doa yang bersemangat, pengabdian yang tak berkompromi kepada Firman Allah, dan pemberitaan Injil dalam kuasa. Senjata duniawi tidak dapat menghasilkan suatu kebangunan rohani Roh Kudus, karena senjata demikian tidak mungkin dapat membinasakan benteng-benteng dosa, melepaskan kita dari kuasa Iblis atau meruntuhkan nafsu jahat yang sedang merajalela dalam dunia sekarang. Jikalau kita memakai senjata duniawi, maka kita hanya akan menjadikan gereja duniawi dan memisahkannya dari senjata iman, kebenaran dan kuasa Roh. Menyedihkan sekali, sebab gereja sendiri kemudian akan dikalahkan oleh kuasa kegelapan dan keluarga-keluarga dalam jemaat akan diruntuhkan dan ditawan oleh kuasa-kuasa dunia.
(0.12356866956522) (Rm 6:4) (jerusalem: Dengan demikian) Var: Sebab
(0.12356866956522) (Mrk 1:9) (sh: Awal pelayanan Yesus (Selasa, 14 Januari 2003))
Awal pelayanan Yesus

Awal pelayanan Yesus. Yesus menjumpai Yohanes untuk dibaptis. Apakah Yesus berdosa seperti lainnya? Tidak. Ketika Yohanes membaptis manusia lainnya tidak ada terjadi apa pun. Tidak ada suara dari langit, tidak ada Roh Kudus turun. Mengapa? Karena mereka dibaptis sebagai tanda pertobatan. Tetapi, ketika Yesus dibaptis langit terkoyak, Roh turun, dan suara Allah terdengar. Ini menyatakan Yesus tidak berdosa. Dosa adalah putusnya relasi Allah dan manusia. Baptisan Yesus mengungkapkan bahwa Yesus memiliki relasi dengan Bapa dan Roh Kudus. Bukti lain, Yesus menang terhadap pencobaan (ayat 12- 13). Roh Kudus tetap menyertai-Nya. Bukti apa lagi? Menurut kepercayaan Yahudi binatang-binatang buas dan liar tidak akan melukai orang benar. Kepercayaan seperti ini terekam dalam Ayub 5:22 dan juga telihat dalam kehidupan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Yesus hidup di tengah binatang buas juga menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias. Yesaya 11:6-7 dan Hosea 2:17 menubuatkan bahwa ketika Mesias datang, binatang-binatang akan hidup harmonis kembali. Juga perlindungan Allah terungkap, seperti Dia melindungi Daniel (Dan. 6:23), demikian juga Allah melindungi Yesus.

Melalui dan di dalam peristiwa baptisan, kita menyaksikan penyataan diri Allah Tritunggal. Karena itu, jelas bahwa tujuan Markus menulis Injilnya adalah untuk memberi laporan bahwa perkataan dan perbuatan Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Anak Allah (Mrk. 1:1).

Tidak semua orang melihat dan menerima bahwa Yesus adalah Anak Allah. Banyak yang menolak-Nya, meski tidak sedikit yang menerima-Nya. Puncak penolakan adalah ketika Yesus disalibkan. Yesus disalib karena manusia tidak mau menerima kenyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Renungkan: Sudahkah kita melihat dengan jelas bahwa Yesus adalah Anak Allah?

(0.12356866956522) (Mrk 11:27) (sh: Abstain terhadap kebenaran (Rabu, 2 April 2003))
Abstain terhadap kebenaran

Abstain terhadap kebenaran. Kita di Indonesia terbiasa mengerti, membaca, mendengar kata "politik" dan "kuasa" dalam makna silat kata, dan sering kali berujung pada silat antar pendukung. Nas ini memberikan suatu dimensi baru bagi kata "politik". Karya-karya mukjizat Yesus ternyata juga punya dimensi politis, sehingga menarik perhatian para petinggi sosio-religius Yahudi.

Pertanyaan para imam dan ahli Taurat itu bukanlah pertanyaan polos penuh kekaguman yang ingin sungguh-sungguh mengetahui kuasa yang menyebabkan Yesus mampu melakukan semua itu. Pertanyaan mereka adalah pertanyaan yang berusaha mengeksplorasi kemungkinan- kemungkinan untuk menjatuhkan Yesus. Respons Yesus justru membalikkan pertanyaan mereka sehingga kini para iman dan ahli Tauratlah yang terpojok dan harus memutuskan: menurut mereka sendiri dari manakah kuasa Yesus berasal? Respons mereka yang berupa jawaban "tidak tahu" sangat menyedihkan. Pemimpin bangsa memutuskan mana yang "benar" berdasarkan pertimbangan yang picik dan mementingkan diri secara politis, dan akhirnya bersikap pengecut dengan tidak berani menerima implikasi pertanyaan mereka sendiri.

Kuasa Yesus jelas datang dari Allah ("surga", ayat 30, adalah kata ganti favorit orang Yahudi untuk Allah, demi menaati hukum ke- 3), sama seperti jika kuasa dan panggilan Yohanes untuk membaptis dan memberitakan seruan pertobatan. Keduanya terkait. Menyatakan bahwa salah satu dari Allah berarti menegaskan keduanya dari Allah, juga sebaliknya. Kiranya Kristen masa kini tidak menjadi seperti para imam yang dengan konyol memilih tidak tahu pada saat harus memilih.

Renungkan: Dalam mengakui, menyatakan dan memperjuangkan kebenaran, tidak dikenal pilihan abstain. Sabda Yesus: "barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku ..." (Mat. 12:30).

(0.12356866956522) (Luk 3:21) (sh: Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya? (Senin, 30 Desember 2002))
Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya?

Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya?
Setelah penegasan Yohanes Pembaptis tentang kemesiasan Yesus, maka nas ini (serta nanti narasi tentang pencobaan Yesus) memberikan keterangan final tentang jati diri Yesus. Bagian ini menjadi pengantar bagi pembaca Injil Lukas sebelum mengikuti pelayanan Yesus, dari Galilea sampai ke Yudea, penyaliban dan kebangkitan-Nya. Bagian pertama adalah penegasan tentang status Yesus oleh Allah pada saat Ia dibaptis (ayat 21-22, Lukas sengaja tidak menyebutkan dengan jelas siapa yang membaptis Yesus untuk menekankan fakta ini). Yesus Kristus adalah Anak Allah yang dikasihi (ayat 22). Penyebutan ini ini juga merupakan penegasan ulang dari 2:49 yang memaparkan tentang hubungan khusus Bapa-Anak dengan Allah yang dimiliki Yesus.

Ada hal lain yang ingin ditegaskan Lukas. Melalui silsilah ini Lukas ingin memberikan beberapa penekanan khusus. Pertama, Lukas merinci silsilahnya dengan urutan terbalik. Pemaparan terbalik ini dimaksudkan Lukas untuk memfokuskan pikiran pembaca tentang dari mana Kristus berasal. Kedua, Lukas sengaja menelusuri silsilah Yesus, tidak hingga ke Abraham saja, tetapi juga hingga ke awal penciptaan, dari Allah sendiri yang menciptakan Adam (ayat 38). Ini bermakna, Lukas tidak hanya ingin menekankan keyahudian Yesus, tetapi juga fakta bahwa Kristus adalah anak Adam, bagian dari umat manusia secara umum (ayat 38). Ketiga, dari penempatan silsilah yang tidak di permulaan Injilnya, tetapi antara peristiwa pembaptisan dan pencobaan, Lukas ingin memberikan penegasan atas identitas Yesus Kristus; siapakah Dia yang dicobai Iblis lalu memulai pelayanan-Nya itu? Dia adalah Anak Allah, tetapi juga manusia sejati. Kedua fakta ini akan menjadi batu sandungan bagi sebagian orang, tetapi juga dasar dari kabar baik tentang anugerah Allah yang membawa sukacita. Termasuk dalam golongan manakah Anda sekarang?

Renungkan:
"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran" (Yoh. 1:14).

(0.12356866956522) (Luk 12:49) (sh: Api pemisahan dari Yesus (Sabtu, 28 Februari 2004))
Api pemisahan dari Yesus

Api pemisahan dari Yesus. Api di dalam Alkitab bisa melambangkan Roh Kudus yang membawa semangat menyala-nyala dalam hati orang percaya. Api juga bisa melambangkan kuasa Allah untuk memurnikan umat-Nya. Kelihatannya arti yang kedua inilah yang dipakai Yesus dalam pemberitaan-Nya di perikop ini.

Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Hal ini senada dengan apa yang Yohanes Pembaptis katakan tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas ini. “Ia akan membaptis kamu dengan . . . api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya . . . debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (ayat 3:16-17)

Api pemisahan itu datang untuk memurnikan siapa milik Allah siapa yang bukan. Memang Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi sekaligus untuk menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak-Nya. Api pemisahan itu merupakan penderitaan yang menimpa manusia. Orang percaya akan tetap pada percayanya, walau api penderitaan itu begitu dahsyat.

Yesus sendiri juga harus melalui baptisan api itu (ayat 12:50). Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen pemurnian tersebut.

Akibat pemurnian tersebut akan terjadi pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga (ayat 52-53). Gambaran keluarga yang terpecah sampai terjadi perlawanan di antara anggota keluarga sungguh mengerikan. Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang bertobat harus dikucilkan dan bahkan dibunuh oleh anggota keluarga yang lain tidak percaya?

Renungkan: Apakah Anda sungguh-sungguh sudah menjadi milik Tuhan? Ingat, Tuhan tahu siapa milik-Nya!

(0.12356866956522) (Yoh 1:19) (sh: Identitas diri yang teguh. (Minggu, 27 Desember 1998))
Identitas diri yang teguh.

Identitas diri yang teguh.
Serentetan pertanyaan diajukan orang-orang utusan para imam dan para Lewi kepada Yohanes tentang dirinya. Mungkin dia dianggap seorang pengganggu, karena berada di luar sistem agama Yahudi saat itu, apalagi dia tidak memegang jabatan tertentu dalam pelayanan di rumah ibadah orang Yahudi. Kehadirannya dipertanyakan, kiprah pelayanannya disepelekan, dan kuasa yang dimilikinya untuk membaptis diragukan. Semua ini ditimbulkan oleh kelompok orang yang menyebut diri sebagai kelompok "elite rohani". Yohanes sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meninggikan dirinya, atau mencatut nama Mesias demi keuntungan dan kepentingan pribadi. Justru kondisi tanya ini dia manfaatkan untuk menjelaskan siapa dirinya dan siapa Mesias yang dinanti-nantikan itu.

Misi Yohanes. Yohanes sadar betul akan tugas panggilan dan misi yang diembannya, yaitu memusatkan pelayanan dan kesaksiannya pada sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Dia hanyalah utusan dari Allah untuk sang Mesias. Dan Yohanes Pembaptis telah membuktikan bahwa seorang utusan yang baik tidak akan pernah berpikir apalagi bertindak berani untuk merebut kemuliaan Tuhan yang dilayaninya.

Misi Anak Domba Allah. Julukan Yohanes kepada Yesus yang baru saat itu ditemuinya sebagai "Anak Domba Allah", "yang menghapus dosa dunia," "yang telah mendahului aku." Kemungkinan besar julukan Yohanes ini mengacu kepada Anak Domba Paskah yang darahnya meluputkan tiap anak sulung Israel di Mesir. Dengan misi yang diemban-Nya jelas bahwa Yesuslah yang mampu mengangkut dosa kita hingga kita luput dari cengkeraman dosa dan akibatnya yang mematikan.

Renungkan: Pelayanan dan kesaksian hidup yang berpusatkan pada Sang Mesias, Yesus Kristus, akan menjaga kita dari kejatuhan, merebut kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang penuh dengan kasih dan kepekaan terhadap panggilan-Mu agar kami menyaksikan pada dunia tentang keselamatan-Mu yang agung.

(0.105916) (Kis 19:2) (full: SUDAHKAH KAMU MENERIMA ROH KUDUS? )

Nas : Kis 19:2

Perhatikan fakta-fakta berikut tentang pertanyaan Paulus:

  1. 1) Pertanyaan Paulus ini menunjukkan dengan tegas bahwa ia menganggap para murid di Efesus itu orang Kristen yang sungguh lahir baru yang belum dipenuhi oleh Roh Kudus.
  2. 2) Pertanyaan Paulus di sini menunjuk kepada baptisan dalam Roh Kudus untuk kuasa dan pelayanan, sama seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (bd. Kis 1:8; 2:4). Ini tidak bisa menunjuk kepada kehadiran Roh yang mendiami orang percaya, karena Paulus pasti mengetahui bahwa semua orang percaya mempunyai Roh Kudus yang tinggal dalam mereka dari saat mereka beriman, bertobat, dan dilahirkan baru (Rom 8:9).
  3. 3) Terjemahan harfiah dari pertanyaan Paulus ini adalah, "Setelah percaya, sudahkah kamu menerima Roh Kudus?" "Setelah percaya" (Yun. _pisteusantes_, dari pisteuo) adalah partisip aorist, yang biasa menunjuk kegiatan yang terjadi sebelum kegiatan dalam kata kerja utama (dalam hal ini, "menerima"). Dengan demikian, kita dapat menerjemahkannya, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus setelah kamu percaya?" Terjemahan ini sangat cocok dengan konteks karena hal itulah yang terjadi pada para murid di Efesus ini.
    1. (a) Mereka sudah percaya pada Kristus sebelum Paulus berjumpa dengan mereka (ayat Kis 19:1-2).
    2. (b) Mereka kemudian mendengar Paulus dan percaya semua yang dikatakannya kepada mereka tentang Kristus dan Roh Kudus (ayat Kis 19:4).
    3. (c) Paulus menganggap kepercayaan mereka dalam Kristus itu sungguh dan memadai, karena dia membaptis mereka dalam nama Tuhan Yesus (ayat Kis 19:5).
    4. (d) Pada saat itulah, setelah percaya dan menerima baptisan air, Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan "turunlah Roh Kudus atas mereka" (ayat Kis 19:6). Jadi, di antara saat mereka percaya pada Kristus dengan kedatangan Roh Kudus atas mereka terdapat suatu selang waktu. Pertanyaan Paulus menunjukkan dengan jelas bahwa dia menganggap adalah mungkin orang "percaya" pada Kristus tanpa mengalami baptisan dalam Roh Kudus. Bagian ini sangat menentukan sebagai bukti bahwa orang bisa menjadi orang Kristen tanpa mengalami kepenuhan Roh

      (lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA