Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 441 - 460 dari 863 ayat untuk selama (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19) (Ibr 8:1) (full: KITA MEMPUNYAI IMAM BESAR YANG DEMIKIAN. )

Nas : Ibr 8:1

Setelah Kristus sendiri menanggung hukuman atas dosa-dosa kita dengan mempersembahkan hidup-Nya sebagai korban, Ia masuk sorga di mana Ia melayani di hadapan Allah demi kita yang percaya. Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar (bd. Ibr 2:17) meliputi enam bidang:

  1. 1) Yesus merupakan Imam sekaligus korban yang dipersembahkan. Ia mempersembahkan diri-Nya bagi semua orang sebagai korban yang sempurna karena dosa dengan mencurahkan darah-Nya dan mati sebagai pengganti orang berdosa (Ibr 2:17-18; 4:15; 7:26-28; Mr 10:45; 1Kor 15:3; 1Pet 1:18-19; 2:22-24; 3:18;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  2. 2) Yesus menjadi pengantara perjanjian baru yang lebih baik supaya semua "yang telah terpanggil dapat menerima bagian (warisan) kekal yang dijanjikan" (Ibr 9:15-22;

    lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU),

    dan dapat senantiasa menghampiri Allah dengan penuh keyakinan (Ibr 4:16; 6:19-20; 7:25; 10:19-22;

    lihat cat. --> Yoh 17:1

    [atau ref. Yoh 17:1]

    mengenai doa Yesus selaku Imam Besar).
  3. 3) Ia berada di sorga di hadapan Allah untuk memberikan kasih karunia Allah kepada kita yang percaya (Ibr 4:14-16). Oleh kasih karunia ini yang diberikan kepada kita melalui Dia, Kristus memperbaharui kita (Yoh 3:3) dan mencurahkan Roh Kudus-Nya ke atas kita (Kis 1:4; Kis 2:4,33).
  4. 4) Yesus bertindak selaku perantara di antara Allah dengan semua orang yang telah melanggar hukum Allah dan mencari pengampunan serta pemulihan hubungan dengan-Nya (1Yoh 2:1-2).
  5. 5) Jabatan imam yang diduduki oleh Yesus adalah untuk selama-lamanya. Sebagai imam Ia turut merasa dengan orang-orang percaya dalam pencobaan serta menolong dalam keperluan mereka (Ibr 2:18; 4:15-16).
  6. 6) Yesus hidup selama-lamanya untuk senantiasa menjadi perantara bagi mereka yang dengan iman "datang kepada Allah" oleh Dia (Ibr 7:25). Akhirnya, Ia akan menyempurnakan keselamatan orang percaya

    (lihat cat. --> Ibr 7:25 dan

    lihat cat. --> Ibr 9:28).

    [atau ref. Ibr 7:25; 9:28]

(0.19) (1Raj 15:25) (sh: Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia (Sabtu, 26 Februari 2000))
Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia

Kalau Yerobeam, pegawai Salomo, bisa menjadi raja atas 11 suku Israel, semata anugerah Allah. Siapa Yerobeam, tidak ada "darah biru" mengalir dalam dia, namun Tuhan mempercayakan takhta Israel kepada dia. Konsekuensi terhadap anugerah yang ajaib ini antara lain Yerobeam seharusnya hidup dan memerintah Israel dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan. Tetapi Yerobeam berpaling kepada Tuhan. Ia telah mengawali dinasti Kerajaan Israel utara dengan beroposisi terhadap hukum Kerajaan Allah yakni harus mengutamakan dan beribadah kepada Allah saja. Nadab pun seperti kata pepatah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Anugerah mulia yang tidak dipertanggungjawabkan hanya berlaku atas 2 generasi, selama 24 tahun, Nadab hanya diberi kesempatan yang amat singkat, 2 tahun. Akhirnya seluruh keluarga Yerobeam punah sesuai firman Tuhan.

Mencermati sejarah Israel yang ditokohkan keluarga Yerobeam, kita belajar bahwa Allah tidak membuat manusia sebagai "robot" dalam melaksanakan "skenario"-Nya. Allah memberi keleluasaan kepada manusia untuk memilih dan menentukan sikap hidupnya. Kalau manusia taat, Allah akan memberkati, kalau ia membelakangi Allah, kutuk Allah akan ada atas-Nya. Allah tidak pernah diam sepanjang masa hidup manusia. Ia senantiasa terlibat. Bila saat ini kita tidak melihat tindakan Allah, tidak berarti Ia membiarkan semua berlalu tanpa pengawasan-Nya. Pada waktu-Nya, Ia akan bertindak dan manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah. Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari hadapan Dia dan yang tidak diperhitungkan-Nya. Allah yang telah menyatakan anugerah dan kasih setia-Nya juga adalah Allah yang adil dan murka terhadap dosa.

Renungkan: Generasi yang bagaimanakah yang akan kita bangun? Kalau kita ingin memiliki generasi yang diberkati Tuhan, kita harus mengawalinya dengan hidup sesuai kehendak dan rencana-Nya. Setiap anugerah Alllah yang memberi kita kesempatan untuk berkarya selama kita hidup hendaknya kita pertanggungjawab kan dengan penuh takut akan Dia. Seyogianya kita tidak hanya memberlakukan hal ini untuk diri kita saja, tetapi juga saat kita mempersiapkan anak-anak sebagai penerus generasi yang akan datang. Anugerah Allah telah disediakan bagi kita, hanya bagaimanakah kita mempertanggungjawabnya di hadapan-Nya.

(0.19) (2Raj 15:8) (sh: Tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa (Kamis, 8 Juni 2000))
Tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa

Zakharia anak Yerobeam baru memerintah selama 6 bulan ketika terjadi kudeta oleh Salum bin Yabesy. Sebagai balasan, Menahem anak Tirza pun melakukan kudeta berdarah dan menewaskan tidak hanya Salum tapi juga seluruh rakyat. Selama 10 tahun memerintah, takhta Menahem juga tidak luput dari goyangan, misalnya Pul, raja Asyur yang melakukan invasi ke Israel. Untuk mempertahankan takhtanya, ia harus memberikan upeti kepada Pul sebanyak 1.000 talenta perak atau sekitar 37 ton perak. Biaya upeti itu dibebankan kepada semua orang kaya di Israel.

Setelah Menahem meninggal, anaknya Pekahya menggantikannya. Pemerintahannya baru berlangsung 2 tahun ketika panglimanya sendiri Pekah melakukan kudeta dan membunuhnya. Seperti Menahem ia pun harus menghadapi serangan dari Asyur yang dipimpin oleh Tiglat Pileser. Akibatnya Tiglat Pileser memberlakukan pertukaran penduduk (29) agar terjadi proses 'pengasyuran' rakyat. Selain goyangan dari luar negeri, ia pun menghadapi goyangan dari dalam negeri yang dipimpin oleh Hosea. Ia tewas dibunuh oleh Hosea.

Lima dinasti Israel ini memerintah dari tahun 753-732 sM. Pada tahun 722 Israel dihancurkan oleh Asyur ketika di bawah dinasti Hosea yang memerintah dari 732-722 sM. Berarti dalam kurun waktu 31 tahun situasi dan kondisi di Israel memburuk drastis, tidak hanya secara politik namun secara moral, etika, dan iman. Darah dan nyawa orang-orang yang tidak tahu menahu urusan politik (16) menghantar sebuah dinasti kepada kekuasaan. Sikap tunduk, hormat, dan menghargai penguasa merupakan barang langka sehingga kudeta menjadi cara yang dilazimkan. Pengeksploitasian rakyat demi kepentingan elit politik disahkan (20). Uanglah yang menjadi penopang utama sebuah kekuasaan (19). Inilah yang membawa sejarah bangsa Israel menuju kehancuran nasional. Walau demikian tidak nampak seorang pun yang mempunyai kepekaan untuk berbalik, bertobat, dan memohon belas kasihan Allah (9,18,24,28).

Renungkan: Kehancuran dan kejayaan sebuah bangsa ditentukan oleh moral, etika, dan iman yang berlaku, sebab Allah sang Hakim Agung akan menghukum setiap dosa. Kepekaan umat Allah yang ada di dalam setiap negara dapat merupakan 'penunda' hukuman Allah dan 'pengubah' hukuman menjadi berkat. Masa depan bangsa tergantung kepekaan Anda.

(0.19) (2Taw 2:1) (sh: Persahabatan yang istimewa (Kamis, 9 Mei 2002))
Persahabatan yang istimewa

Penyebutan perdagangan internasional dalam 1:16-17 diperluas dengan kisah tentang bantuan internasional ketika Salomo akan membangun bait Allah. Salomo, yang sungguh-sungguh memiliki pengabdian untuk membangun bait Allah, dengan antusias mengerahkan banyak pekerja, yaitu orang-orang asing sebagai kuli dan kemungkinan orang-orang Israel Utara sebagai mandor (ayat 1-2,17-18, bdk. 10:1-4).

Selain mengatur para pekerja, Salomo mencari bahan untuk pembangunan bait Allah yang didirikan bagi nama TUHAN. Ia menulis surat kepada Huram, raja negeri Tirus (ayat 3-10). Surat ini mencakup 3 permintaan: [1] Kayu aras, karena ia membangun bait Allah demi penyembahan yang ideal kepada Allah, sebagai kewajiban orang Israel selama-lamanya (ayat 3b-4), [2] Seorang ahli (ayat 5-7), sebab ia ingin mendirikan bait Allah yang sangat besar karena Allahnya lebih besar daripada segala Allah, dan [3] Kayu aras, sanobar, dan cendana Libanon, sekali lagi adalah agar hasilnya menjadi megah dan luar biasa (ayat 8-10). Salomo menjanjikan akan membayar Huram agar permohonannya diterima.

Huram kemudian memberikan respons terhadap permohonan Salomo (ayat 11-16). Pertama-tama ia memuji Salomo sebagai tanda bahwa Allah mengasihi umat-Nya (ayat 11-12). Sebagai sahabat Daud, Huram juga menaikkan syukur atas bertakhtanya Salomo sebagai raja yang patut dipuji karena bijaksana. Kedua, Huram mengirim Huram Abi untuk menjadi salah satu koordinator ahli-ahli pembangunan bait Allah (ayat 13-14). Ketiga, Salomo diminta membayar dengan apa yang sudah Salomo ajukan sendiri sebagai pengganti material pembangunan bait Allah (ayat 15-16).

Hubungan Salomo dan Huram memberikan pelajaran bagi komunitas pascapembuangan tentang hubungan antara Israel dengan bangsa-bangsa lain. Kisah ini dimaksudkan agar komunitas pascapembuangan tidak menjadi eksklusif. Selama hubungan dengan bangsa-bangsa lain adalah untuk pelayanan dan kemuliaan Allah, kerja sama seperti itu tidak dilarang.

Renungkan: Persahabatan yang istimewa bisa Anda miliki dengan orang-orang non-Kristen — demi pelayanan dan kemuliaan Allah.

(0.19) (Mzm 125:1) (sh: Perjanjian Allah dengan umat-Nya (Minggu, 5 September 1999))
Perjanjian Allah dengan umat-Nya

Nyanyian ziarah dalam mazmur 125 ini kembali menegaskan hubungan TUHAN dan umat-Nya dalam ikatan perjanjian. TUHAN sebagai Yahweh bagi umat-Nya. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari bacaan ini: Pertama, tanda ikatan perjanjian antara TUHAN dan umat-Nya adalah kepercayaan umat kepada-Nya (ayat 1). Percaya artinya menyerahkan seluruh totalitas hidup hanya kepada TUHAN dalam segala keadaan dan sama sekali tidak menggantungkan hidup kepada diri sendiri, orang lain atau allah lain. Percaya penuh kepada Tuhan sebagai Allah Yahweh yang seharusnya dimiliki oleh umat-Nya (Israel dan Kristen). Kedua, dalam ikatan perjanjian ini TUHAN menjamin keselamatan umat-Nya selama-lamanya karena Ia berada di sekeliling umat-Nya (ayat 1-2). Tak ada musuh yang dapat menembus pertahanan-Nya dan mewujudkan rencana penghancuran bagi umat-Nya, karena Ia Maha Kuasa. Jaminan ini bersifat kekal. Ketiga, perbuatan TUHAN kepada orang baik dan tulus hati dibedakan dari orang fasik (ayat 4-5). TUHAN Maha Tahu dan bersikap adil terhadap umat-Nya. Ia akan melakukan kebaikan bagi orang yang baik dan orang fasik akan dienyahkan. Inilah perbuatan yang Allah nyatakan kepada umat perjanjian-Nya. Keempat, damai sejahtera diberikan bagi umat-Nya (ayat 5). Hanya TUHAN yang dapat memberikan damai sejahtera sejati kepada umat-Nya. Damai yang diberikan dunia adalah semu. Damai-Nya mengalahkan situasi dan kondisi apa pun yang terjadi, karena damai sejahtera-Nya lebih besar dari masalah apa pun yang dihadapi umat-Nya.

Digenapi dalam Yesus Kristus. Ikatan Perjanjian TUHAN dengan umat-Nya tergenapi di dalam diri Yesus Kristus, Sang Penebus. Kita percaya kepada-Nya sebagai Allah perjanjian yang akan memberikan keamanan dan damai sejahtera selama-lamanya.

Doa: Kami bersyukur menjadi umat-Mu di dalam Yesus Kristus. Engkaulah Allah Perjanjian yang setia. Peliharalah kesetiaan kami sebagai umat-Mu, agar kami berkenan kepada-Mu.

(0.19) (Yer 7:16) (sh: Semua belum terlambat (Jumat, 8 September 2000))
Semua belum terlambat

Kadang-kadang manusia terlambat untuk menghindari atau menanggapi peringatan akan adanya penghukuman Allah. Itulah yang dikatakan Allah kepada Yeremia tentang bangsa Yehuda. Sampai 3 kali Allah melarang Yeremia berdoa agar bangsa ini memperoleh pengampunan (16). Bahkan di dalam pasal-pasal berikutnya, larangan Allah ini terus-menerus diulang. Allah tidak pernah tiba-tiba menghukum, tanpa memberikan peringatan. Namun manusia terlalu bebal meresponi peringatan-Nya.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu bangsa sudah sampai kepada keadaan yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan seperti bangsa Yehuda? Allah memerintahkan Yeremia untuk melihat ke sekelilingnya. Masyarakat Yehuda di seluruh kota Yehuda dan Yerusalem telah memberontak kepada Allah (17). Tidak hanya orang dewasa ataupun kaum laki-laki, namun juga anak-anak dan kaum perempuan melakukan dan mendukung pemberontakan kepada Allah (18). Seluruh angkatan sudah bengkok. Itulah yang terjadi di sekeliling Yeremia. Apa yang telah terjadi sebelum Yeremia ada? Bukan pada masa Yeremia saja bangsa Yehuda memberontak kepada Allah. Sejak zaman nenek moyangnya, bangsa ini memang selalu mengikuti hawa nafsu dan kedegilan hatinya sendiri (24). Mereka selalu menolak, menentang, bahkan membunuh utusan-utusan Allah yang dikirim-Nya untuk menyadarkan dan membawa mereka kembali ke jalan Allah (25-26). Karena itu tidak perlu bagi Yeremia untuk berdoa ataupun mewartakan berita ini kepada bangsa Yehuda. Mereka tidak akan bertobat (27-28).

Penolakan terus-menerus untuk mendengarkan dan mentaati firman Tuhan membawa sebuah bangsa di luar jangkauan kuasa doa. Penolakan ini telah berlangsung selama berabad-abad dari generasi ke generasi, sebelum Allah melarang Yeremia untuk berdoa bagi bangsa ini.

Renungkan: Penolakan dan pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa kita, keluarga kita, saudara kita, atau teman kita terhadap kebenaran Allah belum berlangsung selama berabad-abad atau dari generasi ke generasi. Karena itu kita harus tetap berdoa agar bangsa dan orang-orang yang kita kasihi menerima kebenaran Allah. Sebelum terlambat, marilah kita bergumul bersama bangsa kita agar tidak mengeraskan hati

(0.19) (Yeh 3:16) (sh: Antara tugas, tanggung jawab, dan hasil (Rabu, 18 Juli 2001))
Antara tugas, tanggung jawab, dan hasil

Allah sangat memahami perasaan dan gejolak hati hamba-Nya (ayat 16). Ia memberikan kesempatan kepada Yehezkiel untuk berdiam diri selama tujuh hari sama seperti Ia memberikan kesempatan kepada Paulus untuk berdiam diri selama tiga hari sebelum menyatakan panggilan-Nya. Ini menandakan bahwa Allah tidak selalu menuntut, namun Ia sudi menunggu waktu yang paling tepat bagi hamba-Nya untuk mendengarkan lebih rinci tanggung jawabnya. Allah begitu sabar dan memperhatikan kebutuhan hamba-Nya demi mengemban misi- Nya

Apa tanggung jawab Yehezkiel? Ia diangkat menjadi penjaga kaum Israel -- baik orang jahat maupun orang benar. Ia harus mengobati orang sakit dan mencegah agar orang tidak sakit. Ini bukan tanggung jawab yang ringan sebab berdasarkan pernyataan Allah sebelumnya (ayat 2:3-8), tidak mustahil Yehezkiel akan mengalami berbagai tantangan dari bangsanya. Yehezkiel juga mempunyai pola kerja yang sudah ditetapkan oleh Allah yaitu mendengarkan firman- Nya dan memperingatkan bangsa Israel atas nama Allah. Pola ini tidak dapat dibolak-balik urutannya. Tahap pertama merupakan legitimasi bagi dirinya sebagai wakil Allah. Pola ini juga mempunyai implikasi bahwa Yehezkiel tidak boleh berbicara apa pun jika Allah tidak memberikan firman-Nya. Allah sangat serius dengan pola ini sehingga Ia menegaskan dengan membuat Yehezkiel bisu dan akan membuatnya dapat berbicara jika firman-Nya siap untuk diberitakan (ayat 3:26-27). Tugas yang diemban sangat berat demikian pula pola kerja yang harus diikuti sangat ketat, namun tanggung jawab yang dituntut bukanlah keberhasilan dalam misinya melainkan kesetiaan dalam menjalankan misi yang sudah Allah berikan.

Renungkan: Apa yang telah Allah lakukan terhadap Yehezkiel juga masih Allah lakukan terhadap hamba-Nya pada masa kini. Ia tidak akan memaksa kita untuk memikul suatu tanggung jawab pelayanan sampai kita benar-benar siap. Ia juga mau supaya kita mengikuti pola kerja-Nya dengan disiplin dan melakukan semua tugas dengan setia. Berapa jumlah orang yang berpaling dari dosa, bukanlah menjadi tanggung jawab kita. Berapa jumlah orang yang berkomitmen untuk taat kepada-Nya, bukanlah tanggung jawab kita.

(0.19) (Yoh 5:1) (sh: Di mana ungkapan syukur itu? (Sabtu, 5 Januari 2002))
Di mana ungkapan syukur itu?

Di Yerusalem Tuhan Yesus bertemu dengan seorang yang lumpuh. Meski namanya tidak diberi tahu, namun keadaannya secara rinci diungkapkan. Ia telah lumpuh selama 38 tahun (ayat 5). Tidak jelas ia lumpuh sejak lahir atau sesudahnya. Jadi, kita tidak tahu apakah saat itu ia berusia 38 tahun atau sudah lebih tua. Lamanya ia menderita lebih penting ketimbang usianya.

Menderita 38 tahun bukanlah singkat. Ia sudah putus asa. Ia tidak hanya menderita secara fisik, tetapi juga secara sosial. Ia hidup sendiri. Ia tidak memiliki teman yang memperhatikannya atau menolongnya (ayat 7). Suatu penderitaan yang luar biasa! Ketika Tuhan Yesus menyapanya dan menawarkan kesembuhan, segera terungkap keputusasaannya dan kesendiriannya. Ia tidak mengharapkan Yesus mampu menyembuhkannya. Tetapi, Tuhan Yesus menyembuhkannya (ayat 8). Sekarang ia bisa berjalan. Tidak lumpuh lagi (ayat 9). Namun, kita kecewa kepadanya. Ia lupa berterima kasih kepada Tuhan Yesus. Mungkinkah ia terlalu gembira sehingga lupa berterima kasih? Tetapi, ketika para pemimpin agama menuduhnya melanggar perbuatan yang dilarang pada hari Sabat karena mengangkat tilam, ia membela diri (ayat 10). Ia balik menuduh Tuhan Yesus sebagai sumber pelanggaran ini (ayat 11). Ia tidak hanya lupa berterima kasih kepada Tuhan Yesus, tetapi menjadikan Tuhan Yesus sebagai kambing hitam.

Ia tidak peduli pada Tuhan Yesus yang menyembuhkannya (ayat 13). Tetapi, Tuhan Yesus tidak membuangnya. Ia mencarinya. Mengapa? Karena Tuhan Yesus mengasihinya. Kala Tuhan Yesus memperingatkannya agar jangan berbuat dosa lagi, sebenarnya Ia sedang mengundangnya untuk percaya kepada-Nya (ayat 14). Tidak percaya kepada Yesus adalah dosa. Jika tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus, maka hukuman akan datang. Hukuman ini lebih dahsyat daripada kelumpuhan yang dialami oleh orang itu selama 38 tahun. Orang yang tidak percaya kepada Yesus adalah orang yang terasing. Ia terasing dari hadirat Allah. Ini adalah penderitaan yang dahsyat sekali. Bagaimana respons orang lumpuh yang disembuhkan ini? Ia tidak peduli dengan tawaran dan undangan Tuhan Yesus (ayat 15). Ia tetap tidak mau percaya kepada-Nya.

Renungkan: Mengalami mukjizat penyembuhan dari Tuhan Yesus tidak secara otomatis melahirkan iman pada Yesus.

(0.19) (Ibr 13:7) (sh: Kristen dan para pemimpinnya (Jumat, 12 Mei 2000))
Kristen dan para pemimpinnya

Ingatlah pemimpinmu yang telah berhasil di dalam hidup, pelayanan, dan mengakhiri 'perlombaan iman' dengan baik. Kenanglah mereka namun jangan mengidolakan. Karena mereka pun pasti mengakui bahwa mereka mendapatkan semua itu dari Yesus Kristus. Mereka sudah mati, tapi Yesus tetap sama: kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.

Di dalam Perjanjian Lama, Allah adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub yang telah menyatakan diri-Nya kepada setiap generasi. Demikian pula Tuhan Yesus Kristus. Siapa Dia bagi Paulus, bagi Luther, bagi Calvin, adalah juga siapa Dia bagi kita. Kita tidak perlu meminta kepada Allah untuk mengirim balik keindahan masa lalu. Bila kita melihat hidup mereka, melihat kemenangan akhir mereka, kita dapat bersyukur kepada-Nya, sebab kita tetap mempunyai sumber kekuatan yang tidak pernah berubah yaitu Yesus Kristus. Karena itu senantiasa datanglah langsung kepada Yesus. Janganlah terkecoh dengan ajaran-ajaran asing yang hanya akan merendahkan kemutlakan karya keselamatan Kristus seperti jemaat penerima surat Ibrani yang ingin kembali kepada Yudaisme. Mereka lupa bahwa makanan-makanan yang ada dalam upacara persembahan di altar Perjanjian Lama hanyalah simbol dari kasih karunia Allah yang menguatkan. Segala kepercayaan dan bentuk ritual yang ada di dalam Perjanjian Lama hanyalah merupakan simbol-simbol yang sudah digenapi di dalam Kristus. Kristus sudah menderita untuk menguduskan umat-Nya sekali untuk selamanya, itu sudah cukup. Apakah itu cukup? Tidak! Kita harus bersaksi tentang Allah dan karya keselamatan-Nya. Kesaksian yang hidup adalah kesaksian melalui penyembahan Allah yang benar. Penyembahan yang benar ini meliputi 2 hal. Pertama penyembahan dengan mulut-bibir. Kedua penyembahan kehidupan yang baik yaitu berkorban bagi orang lain, menghormati, bertanggung jawab, dan tunduk kepada para pemimpin rohani dan berdoa untuk para pendeta, penginjil, dan hamba Tuhan lainnya.

Renungkan: Di dalam Kekristenan semua membutuhkan semua. Para jemaat membutuhkan pemimpin sebagai teladan, pemimpin sebagai pembimbing dan penuntun. Namun pemimpin juga membutuhkan doa para jemaat. Dan semuanya membutuhkan Yesus yang selalu sama kemarin, hari ini, dan selama-lamanya.

(0.18) (Ul 33:1) (ende)

Disini Musa sebagai nabi menjampaikan berkatnja kepada suku-suku. Kata-kata berkat ini tidak hanja dipandang sebagai harapan supaja selamat: melainkan djuga sebagai visi jang menentukan hari depan. Ramalan-ramalan dalam bentuk berkat sematjam itu berulangkali muntjul dalam Kitab Sutji. Hal itu ada hubungannja dengan berkat kuno: dimana seorang bapa leluhur menjampaikan berkat: jang diterimanja dari Allah: kepada anak-anaknja: pertama-tama kepada anak jang tertua.Bandingkan berkat dari Ishak (Kej 27) dan dari Jakub (Kej 49). Ruben sebagai anak sulung disini djuga pertama-tama disebutkan: meskipun de fakto ia tidak mendjadi ahli waris utama berkat itu. Menjolok sekali bahwa disini semua pepatah bernada positif. Tjatjat tjela suku-suku tidak disebut-sebut.

Setjara historis rumusan-rumusan berkat ini merupakan karangan dari djaman sesudah Musa. Meskipun sifatnja sangat kuno: namun waktunja jang tepat sukar ditentukan. Isinja menundjukkan kepada suatu djaman ketika suku-suku telah menetap di Kanaan. Namun djelas kelihatan adanja kesadaran jang kuat pada suku-suku sebagai pembawa berkatnja masing-masing. Berkat itu disini oleh pengarang tidak dipulangkan kepada para leluhur: melainkan kepada Musa: djadi pada perdjandjian Sinai.

Pemberian berkat itu dipengantari dan ditutup dengan njanjian pudjian jang melukiskan pimpinan jang berkuasa dari Jahwe selama perdjalanan dari Sinai menudju kenegeri jang telah didjandjikan (aj.2-4)(Ula 33:2-4)

Jahwe adalah baik Tuhan semesta alam pun pula kekuatan-kekuatan alam: maupun Jang Berperang untuk bangsa Israil menghadapi musuh (aj. 26 sld)(Ula 33:26).

(0.18) (Hak 13:1) (ende)

Kisah jang paling pandjang dari kitab Hakim2 mengenai diri Sjimsjon. Dari antara para tokoh kitab ini ia mendjadi jang paling hidup untuk sipembatja. Seorang dengan perawakan raksasa dan kekuatan badani adjaib laksana singa, tetapi djiwanja masih primitip dan agak lemah dan diseret oleh hawanafsunja kian-kemari. Ia merupakan seorang pahlawan setempat sadja, jang sangat menarik pengchajalan rakjat, jang mengenal dirinja sendiri didalam tokoh ini. Ia tak pernah mendjadi pemimpin, entah dari salah satu suku entah bangsa seluruhnja, melainkan perbuatannja jang gagah dilakukannja sendirian sadja. Dari lain sudut orang jang agak kasar dan primitip ini sekaligus adalah seorang jang sungguh2 salah dengan tjaranja sendiri dan jang pertjaja pada Jahwe serta mengabdi kepadaNja. Dan itupun sebabnja ia dapat dimasukkan kedalam kitab Hakim2 dan mendapat tempatnja ditengah tokoh2 lain. Seperti jang lain2 Sjimsjonpun dipimpin dan dipengaruhi Jahwe dan sedjak kandungan ibunja ia dibaktikan kepada Jahwe, kendati kelakuannja jang kadang2 tidak dapat dipudji. Selain daripada itu didalam riwajat hidup pahlawan ini diulang sadja apa jang terdjadi dengan seluruh bangsa: selama setia pada panggilannja ia dibantu Allah; bila ia meninggalkan Jahwe, maka ia dihukum; setelah bertobat ditolong lagi. Boleh diterima, bahwa kisah Sjimsjon dalam tradisi rakjat agak dihias dan hal2nja agak dibesar2kan. Namun tjeritera itu achirnja bersandarkan peristiwa2 jang terdjadi dan itu bukan buah chajalan rakjat.

(0.18) (Kej 2:16) (full: TUHAN ALLAH MEMBERI PERINTAH INI KEPADA MANUSIA. )

Nas : Kej 2:16

Sejak awal sejarah umat manusia terikat dengan Allah melalui iman dan ketaatan kepada Firman-Nya sebagai kebenaran mutlak.

  1. 1) Hidup melalui iman dan ketaatan diberikan sebagai prinsip pengatur di dalam hubungan Adam dengan Allah di taman Eden. Adam diingatkan bahwa dia akan mati jikalau melanggar kehendak Allah dan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat Kej 2:17). Ancaman kematian ini harus diterima dengan iman berdasarkan firman Allah karena Adam belum melihat kematian manusia.
  2. 2) Perintah Allah (ayat Kej 2:16-17) diberikan kepada Adam sebagai ujian moral. Perintah itu menempatkan di hadapannya suatu pilihan yang tegas dan sengaja untuk percaya dan taat, atau tidak percaya dan tidak menaati kehendak Penciptanya.
  3. 3) Selama Adam mempercayai firman Allah dan taat, dia akan terus memiliki hidup kekal dan hubungan yang bahagia dengan Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Jikalau dia berdosa karena tidak taat, dia akan menuai bencana moral dan kematian (ayat Kej 2:17).
(0.18) (Kej 22:1) (full: ALLAH MENCOBA ABRAHAM. )

Nas : Kej 22:1

Iman dan penyerahan Abraham kepada Allah diuji seberat-beratnya. Allah memerintahnya untuk melakukan sesuatu yang sama sekali bertentangan dengan akal sehat dan kasihnya selaku seorang bapa dan harapan seumur hidupnya (ayat Kej 22:2). Di dalam kisah Abraham kita membaca tentang tiga ujian iman yang besar.

  1. (1) Panggilan untuk memisahkan dirinya dari bangsa dan tanah airnya (Kej 12:1) serta pergi tanpa mengetahui tujuannya (bd. Ibr 11:8);
  2. (2) tuntutan untuk mempercayai Allah akan menggenapi perjanjian-Nya walaupun penggenapan perjanjian itu tidak tampak selama 25 tahun (Kej 12:1-3; 15:6,8; 18:9-14; Ibr 11:8-13);
  3. (3) perintah untuk mempersembahkan Ishak, putra yang dijanjikan itu (pasal Kej 22:1-24). Dengan cara yang mirip dengan yang dialami Abraham, iman sejati semua orang percaya akan diuji.
(0.18) (Kel 3:14) (full: AKU ADALAH AKU. )

Nas : Kel 3:14

Tuhan sendiri memberikan diri nama "Aku adalah Aku" (dari sinilah muncul kata Ibr. _Yahweh_), sebuah frase Ibrani yang menunjuk tindakan. Allah sebenarnya mengatakan kepada Musa, "Aku ingin dikenal sebagai Allah yang hadir dan aktif."

  1. 1) Dalam nama Yahweh terkandung janji bahwa kehadiran hidup dari Allah sendiri ada bersama umat-Nya hari lepas hari (bd. ayat Kel 3:12;

    lihat cat. --> Kej 2:4).

    [atau ref. Kej 2:4]

    Nama itu mengungkapkan kasih dan perhatian-Nya yang setia, bersama kerinduan untuk menebus umat-Nya dan hidup dalam persekutuan dengan mereka. Hal ini selaras dengan janji mendasar dari perjanjian, "Aku akan menjadi Allahmu"

    (lihat cat. --> Kej 17:7;

    [atau ref. Kej 17:7]

    Mazm 46:1-12). Tuhan menyatakan bahwa nama ini merupakan nama-Nya untuk selama-lamanya (ayat Kel 3:15).
  2. 2) Sungguh penting bahwa ketika Yesus lahir, Ia dinamakan Imanuel yang artinya "Allah menyertai" (Mat 1:23). Ia juga menyebutkan diri-Nya dengan nama "Aku adalah" (Yoh 8:58).
(0.18) (Kel 25:10) (full: TABUT. )

Nas : Kel 25:10

Peti ini adalah tabut yang berisi Kesepuluh Hukum (bd. ayat Kel 25:16,22), sebuah buli-buli berisi manna (Kel 16:33-34), dan tongkat Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Tabut ini ditutup dengan sebuah penutup yang diberi nama "tutup pendamaian" (ayat Kel 25:17). Pada kedua ujung tutup tersebut terpasang ukiran dua kerub bersayap

(lihat cat. --> Kel 25:18).

[atau ref. Kel 25:18]

Tabut ini diletakkan di tempat Mahakudus dalam Kemah Suci (Kel 26:34) dan melambangkan takhta Allah. Di hadapan tabut ini imam besar berdiri setahun sekali pada Hari Pendamaian untuk memercikkan darah atas tutup pendamaian untuk mengadakan pendamaian karena dosa-dosa yang tidak disengaja selama setahun sebelumnya

(lihat art. HARI PENDAMAIAN).

(0.18) (Im 9:8) (full: DISEMBELIHNYALAH ANAK LEMBU. )

Nas : Im 9:8

Allah menetapkan korban binatang sebagai peraturan agar orang berdosa dapat menghampiri Dia dalam pertobatan dan iman sehingga mengalami pengampunan, keselamatan, dan persekutuan dari-Nya.

  1. 1) Penyembahan binatang itu merupakan pelajaran peraga, menunjuk kepada prinsip korban dan pendamaian untuk orang lain. Hidup binatang yang tidak bersalah dikorbankan sebagai pengganti penyembah yang berdosa dan bersalah

    (lihat cat. --> Im 1:4).

    [atau ref. Im 1:4]

  2. 2) Korban itu mengungkapkan pertobatan seorang dan merupakan pengakuan dosa serta kesadaran akan perlunya pentahiran dan penebusan (Im 16:30-34;

    lihat cat. --> Im 1:2).

    [atau ref. Im 1:2]

  3. 3) Apabila sebuah korban dipersembahkan dengan iman dan ketaatan, Allah berkenan akan tindakan penyembah sehingga memberi kasih karunia dan pengampunan yang didambakannya (Im 4:3,20; 5:15-16).
  4. 4) Korban itu menyediakan pendamaian dengan "menutupi" dosa

    (lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  5. 5) Perhatikan bahwa dari sudut PB, korban binatang tidak sempurna karena tidak dapat menuntun penyembah itu kepada keadaan iman dan ketaatan dewasa yang kini tersedia di bawah perjanjian yang baru (Ibr 10:1-4). Peraturan ini berlaku sebagai bayangan atau sketsa pendahuluan dari "satu korban saja karena dosa" untuk sepanjang masa yang disediakan ketika Kristus mempersembahkan tubuh-Nya satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 10:12).
(0.18) (Yos 1:1) (full: )

Penulis : Yosua

Tema : Menaklukkan Kanaan

Tanggal Penulisan: Abad ke-14 SM

Latar Belakang

Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos 21:43).

Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain (Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bil 27:18; bd. Ul 34:9).

Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yos 18:9; Yos 24:26). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita" dalam Yos 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan kitab ini, Yos 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat -- mis. Yos 15:13-17 (bd. Hak 1:9-13); Yos 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yos 24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yos 24:29).

Tujuan

Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

Survai

Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian.

  1. (1) Bagian pertama (Yos 1:1--5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yos 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14--4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yos 5:1-12). Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yos 1:3).
  2. (2) Bagian kedua (Yos 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yos 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yos 9:1--10:23), dan utara (pasal 11-12; Yos 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yos 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yos 7:1-26).
  3. (3) Bagian ketiga (Yos 13:8--22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yos 23:1--24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yos 24:29-33).

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.

  1. (1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.
  2. (2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.
  3. (3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).
  4. (4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.
  5. (5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:
    1. (a) kesetiaan-Nya,
    2. (b) kekudusan-Nya, dan
    3. (c) keselamatan-Nya.
  6. (6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.
  7. (7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> "Yos 1:1"). [atau ref. Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

(0.18) (1Sam 8:22) (full: ANGKATLAH SEORANG RAJA BAGI MEREKA. )

Nas : 1Sam 8:22

Sekalipun bukan kehendak Allah untuk memberikan Israel seorang raja pada waktu ini, Ia tetap melakukannya. Peristiwa ini merupakan contoh sejarah yang berjalan menurut kehendak Allah yang mengizinkan dan bukan kehendak-Nya yang sempurna

(lihat cat. --> 1Tim 2:4;

[atau ref. 1Tim 2:4]

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

Allah mengizinkan pengangkatan seorang raja dan pemerintahan kerajaan kendatipun di kemudian hari akan timbul kesukaran dan bencana (ayat 1Sam 8:10-18);

  1. (1) untuk menunjukkan perlunya kerajaan Allah yang sempurna dan demikian melambangkan Yesus Kristus sebagai Raja atas segala raja (Mat 2:2; 21:5; 1Tim 1:17; 6:15; Wahy 19:16);
  2. (2) untuk mengajar umat-Nya bahwa tidak satu pun bentuk pemerintahan di bumi ini akan menyelesaikan persoalan mereka atau menjamin kedamaian dan keamanan selama manusia berdosa masih ada. Hanya di langit dan bumi yang baru kebenaran akan berkuasa dan sejahtera dan kebahagiaan sempurna akan dinikmati semua orang (pasal Wahy 21:1-22:21).
(0.18) (1Sam 15:23) (full: PENDURHAKAAN ... DOSA BERTENUNG. )

Nas : 1Sam 15:23

Dosa "bertenung" artinya berusaha untuk memanipulasi peristiwa, orang, atau masa depan dengan mempergunakan roh-roh orang yang sudah mati (bd. Im 19:26; Ul 18:9-12). Pemberontakan terhadap Firman Allah adalah sama dengan dosa ini karena keduanya mencakup penolakan ke-Tuhanan Allah dan suatu usaha untuk menentukan kesudahan hal-hal dengan cara yang tidak selaras dengan cara Allah. Selanjutnya, kedua dosa itu mengeluarkan si pelanggar dari perlindungan Allah dan meletakkannya di bawah kuasa Iblis dan roh-roh jahat yang membinasakan (bd. 1Sam 16:14; 18:10; 19:9).

(0.18) (1Raj 8:1) (full: TABUT PERJANJIAN TUHAN. )

Nas : 1Raj 8:1

Tabut perjanjian menjadi satu-satunya perabot di Tempat Yang Mahakudus. Tabut itu merupakan sebuah kotak sepanjang 1 m 14 cm, lebar 68.5 cm dan setinggi 68.5 cm, terbuat dari kayu penaga dan dilapisi dalam dan luar dengan emas murni. Tabut itu mula-mula berisi tiga benda pengingat bahwa Allah adalah raja atas Israel:

  1. (1) loh-loh batu yang berukir Kesepuluh Hukum (bd. Kel 25:16,21; Kel 40:20;

    lihat cat. --> Kel 25:10);

    [atau ref. Kel 25:10]

  2. (2) sebuah buli-buli emas penuh dengan manna, yaitu makanan yang disediakan Allah setiap hari untuk Israel selama mereka mengembara di padang gurun; dan
  3. (3) tongkat Harun yang bertunas secara adikodrati. Akan tetapi, pada zaman Salomo tabut perjanjian hanya berisi dua loh batu (2Taw 5:10). Tabut itu ditutup dengan "tutup pendamaian," tempat darah dipercikkan setiap tahun sekali oleh imam besar pada Hari Raya Pendamaian. Dua kerub emas diukir seiras, ditempatkan dengan muka saling menghadap dengan sayap terbentang ke depan, sambil menudungi tutup tabut dalam bentuk lingkungan. Pada tengah tutup pendamaian, kehadiran Allah dilambangkan oleh terang adikodrati yang sangat cemerlang disebut shekinah

    (lihat art. KEMULIAAN ALLAH).



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA