(0.251645175) | (Yoh 1:10) |
(sh: Apakah artinya percaya pada Yesus? (Senin, 24 Desember 2001)) Apakah artinya percaya pada Yesus?Apakah artinya percaya pada Yesus? Apakah akibat jika seseorang percaya pada Yesus? Kata kerja 'menerima' (ayat 12) dengan jelas mengungkapkan hubungan pribadi dengan Yesus. Inilah artinya percaya pada Yesus. Yang diterima bukanlah suatu ajaran atau sistem keagamaan saja, melainkan juga seorang Pribadi. Percaya bukanlah sekadar persetujuan terhadap suatu dogma. Percaya bukan hanya berarti menjadi anggota gereja. Percaya tidak sekadar bersifat kognitif atau pengetahuan. Yang menjadi esensi, percaya berarti memiliki relasi dengan Yesus. Hubungan dengan Yesus bersifat pribadi dan dinamis. Yesus adalah objek iman. Percaya pada Yesus membawa akibat yang luar biasa! Orang yang percaya pada Yesus diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah (ayat 12). Siapa saja yang dapat menjadi anak-anak Allah? Istilah 'semua orang' dalam ayat 12 dengan jelas menunjuk ruang tanpa batas. Apakah kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, kulit putih atau hitam, semuanya dapat percaya pada Yesus. Tidak ada batasan gender atau suku untuk menjadi anak-anak Allah. Menerima atau percaya pada Yesus merupakan tindakan aktif manusia. Dengan perkataan lain, percaya adalah perbuatan manusia. Namun, percaya juga merupakan pemberian Allah (ayat 13). Ketika manusia dapat percaya pada Yesus, itu adalah tanda bahwa ia telah dilahirkan dari Allah. Dengan perkataan lain, percaya adalah pekerjaan Allah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa percaya pada Yesus bukan semata-mata pekerjaan manusia, melainkan juga pekerjaan Allah. Keseimbangan dalam melihat kedua perspektif tersebut harus dipertahankan. Jadi, meskipun percaya pada Yesus adalah perbuatan manusia, namun Allahlah yang mengakibatkan manusia dapat percaya dan menjadi anak-anak Allah. Renungkan: Orang yang menyebut diri Kristen dapat saja memiliki rasa dan tindakan keagamaan yang kuat. Namun demikian, kesejatian kekristenan ditentukan terutama oleh kepercayaan pada Yesus di dalam hubungan pribadi dengan Dia. Sudahkah Anda sungguh- sungguh menyerahkan diri kepada Yesus, menerima-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan? Hiduplah sebagai murid-Nya yang sejati! PA 7: Obaja 10-16 Kita dapat menganggap bahwa hardikan Obaja kepada bangsa Edom berkaitan dengan peristiwa yang tercatat dalam 2Raj. 8:20-22 dan 2Taw. 21:8-10. Sebagaimana Esau membenci Yakub setelah Yakub "mencuri" hak kesulungannya (Kej. 27:41), bangsa Edom pun menginginkan kecelakaan Israel (Bil. 20:14-21). Dendam ini pula yang membuat Edom memberontak melawan kerajaan Yehuda. Lepasnya Edom dari Yehuda menggenapi nubuatan Ishak (Kej. 27:39-40). Maka, datanglah Obaja menghardik bangsa Edom. Obaja 10-16 mencakup 3 alasan mengapa Edom harus dihukum dan pernyataan murka Allah kepada Edom. Melalui bagian ini, keadilan Tuhan dinyatakan secara sempurna. Pertanyaan-pertanyaan pengarah:
1. Apa kesalahan Edom yang pertama terhadap bangsa Israel (ayat
10)? Lihat pula Am. 1:11-12. Bagaimana kesalahan tersebut
dikaitkan dengan sikap Israel terhadap bangsa Edom (lihat 2. Apa kesalahan Edom yang kedua terhadap bangsa Israel (ayat 11)? Kaitkan dengan Luk. 10:25-36! Apakah Edom melakukan kesalahan secara aktif atau pasif? Apa yang dapat Anda pelajari mengenai sikap pasif? 3. Apa kesalahan Edom yang ketiga terhadap bangsa Israel (ayat 12-14)? Ada berapa kali frasa "pada hari . . . " diulang? Apa kira-kira maksud pengulangan tersebut (kaitkan dengan masalah "kesementaraan")? Apakah sikap bangsa Edom dapat disebut "takabur"? Mengapa? 4. Apa yang dimaksud dengan "hari TUHAN" (ayat 15a)? Lihat juga Yes. 2:12-21. Prinsip apa yang menjadi kunci bagi penghukuman Edom (ayat 15b)? Kaitkan dengan Kel. 21:24-25. 5. Apa perbedaan antara kata "minum" yang pertama dan kedua/ketiga dalam ayat 16? Kaitkan dengan kemenangan Edom (untuk kata yang pertama), dan cawan murka Allah (untuk kata yang kedua/ketiga)! Bagaimana Anda menerapkan pelajaran firman Tuhan ini dalam konteks Indonesia, melihat bahwa masih terjadi konflik berisu SARA di mana-mana? Apakah yang akan Anda lakukan sebagai Kristen? |
(0.251645175) | (Yoh 18:1) |
(sh: Reaksi Yesus ketika ditangkap (Senin, 25 Maret 2002)) Reaksi Yesus ketika ditangkapReaksi Yesus ketika ditangkap. Yohanes membuat lukisan yang berbeda dari catatan Injil sinoptis tentang penangkapan Yesus. Ia tidak mencatat tentang pergumulan doa Yesus di Getsemani, tetapi menyoroti hal lain dari peristiwa penangkapan tersebut. Yohanes melukiskan bagaimana reaksi Yesus menghadapi kedatangan Yudas si pengkhianat dengan rombongan serdadu yang ingin menangkapnya, dan menghadapi kemarahan Petrus yang ingin membela-Nya. Tempat penangkapan tersebut adalah tempat yang sering Yesus kunjungi untuk memelihara persekutuan-Nya dengan Bapa dan dengan para murid-Nya. Itulah sebabnya, Yudas si pengkhianat mengetahui tempat untuk menangkap Yesus (ayat 2). Yudas tentu sering juga berada di taman itu bersama para murid Yesus lainnya. Tetapi, keberadaannya kini adalah untuk mengkhianati Yesus. Ia telah menempatkan dirinya dalam status yang lain, bukan lagi murid, tetapi sebagai pemandu para musuh Yesus untuk menangkap dan membunuh-Nya. Yesus sama sekali tidak menunjukkan keinginan menyelamatkan diri apalagi ketakutan. Sebaliknya, wibawa Ilahi- Nya tampak jelas. Ketika Ia menjawab “Akulah Dia” atas pertanyaan para prajurit, segera saat itu semua pihak musuh menyadari kewibawaan kudus dalam diri Yesus (ayat 4-6). Hampir bersamaan dengan itu, kasih Yesus kepada para murid-Nya dinyatakannya dengan meminta agar mereka diizinkan pergi oleh para serdadu tersebut (ayat 8). Petrus rupanya telah menyiapkan pedang dan menyerang seorang hamba imam. “Sarungkan pedangmu,” kata Yesus kepada Petrus. Pengkhianatan dan permusuhan tidak boleh dilawan dengan permusuhan. Kekerasan jangan dibalas dengan kekerasan. Pedang tidak dapat menyelesaikan masalah. Kekerasan tidak dapat menyelamatkan. Hanya kasih yang mampu menutup permusuhan dan mengganti angkara murka dengan penyelamatan. Kasih Allah yang ingin menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya itu hanya dapat digenapi dengan jalan kematian Yesus. Seluruh permasalahan dosa harus diselesaikan dari akarnya, dan hanya dengan menyerahkan diri taat kepada Allahlah semua pemberontakan manusia dapat dihancurkan kuasanya. Renungkan: Jalan salib Yesus bukanlah jalan pembelaan diri, namun penaklukan diri penuh pada kehendak Allah, apa pun risikonya. |
(0.251645175) | (2Tim 1:6) |
(sh: Allah sumber kekuatan (Sabtu, 24 Agustus 2002)) Allah sumber kekuatanAllah sumber kekuatan. Dalam ketiga ayat ini, Paulus menasihatkan dan memperingatkan Timotius untuk melakukan tiga hal. Pertama, untuk mengobarkan karunia Allah yang diterimanya melalui penumpangan tangan Paulus (ayat 6). Karunia yang dimaksud di sini adalah segala pemberian Allah yang memungkinkan dan memperlengkapi Timotius untuk melayani di jemaat Efesus (bdk. 1Tim. 4:14). Karena itu, Paulus menasihatkan Timotius untuk mempergunakan karunia itu dengan lebih "berkobar lagi." Kedua, agar Timotius tidak merasa malu untuk memberitakan Injil dari Tuhan. Kemungkinan untuk merasa malu ini nyata bagi Timotius, karena Injil itu adalah dari Tuhan Yesus Kristus yang mati disalibkan sebagai seorang kriminal; Injil yang juga diberitakan oleh Paulus yang kini meringkuk sebagai tahanan (ayat 8a). Ketiga, agar Timotius mau ikut menderita bagi Injil tersebut (ayat 8b). Kata "ikut menderita" di ayat ini mengandung makna berbagi penderitaan. Hal yang patut direnungkan lebih mendalam lagi adalah alasan-alasan mengapa Paulus meminta Timotius untuk melakukan ketiga hal tersebut. Paulus menunjuk pada apa yang telah Allah persiapkan. Allah sendiri yang telah memberikan karunia yang mempersiapkan dan memperlengkapi Timotius untuk pelayanan yang sedang dilakukannya. Selanjutnya, Allah tidak memberikan "roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (ayat 7). Kata "roh" yang disebut terakhir jelas menunjuk kepada Roh Kudus. Hanya Allahlah sumber kekuatan, terutama yang sanggup memberi kekuatan bagi Kristen dalam penderitaan. Karena itu, hanya Roh Kudus yang sanggup membangkitkan kekuatan dalam diri Kristen untuk menghadapi tiap tantangan. Juga hanya Roh Kudus yang sanggup membangkitkan kasih di dalam diri Kristen secara pribadi, dan di antara sesama Kristen, dan dalam kesaksian mereka dengan orang lain. Terakhir, hanya Roh Kudus juga yang sanggup menjadi sumber ketertiban hidup atau disiplin diri. Renungkan: Kekuatan dalam menghadapi penderitaan, kasih, dan ketertiban hidup adalah tanda nyata kehadiran Roh Kudus dalam diri seorang Kristen dan kehidupannya. |
(0.251645175) | (Why 15:1) |
(sh: Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002)) Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad. Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat 5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat 6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat 1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.
Renungkan: |
(0.21569585416667) | (Kis 9:13) | (jerusalem: orang-orang kudusMu) Allahlah yang sungguh-sungguh kudus, Yes 6:3. Tetapi mereka yang membaktikan diri kepada ibadahNya juga dapat dikatakan kudus, Ima 17:1. Ini juga ditrapkan pada umat Israel, Kel 19:6, dan khusus pada jemaat di zaman Mesias, Dan 7:18. Kemudian istilah itu khususnya mengenai orang-orang Kristen yang merupakan "umat kudus" yang baru, 1Pe 2:5,9. Oleh pentahbisan dalam baptisan Efe 5:26 dst, mereka terpanggil, Rom 1:7; 1Ko 1:2; Efe 1:4; 2Ti 1:9; Mat 3:1, untuk hidup secara kudus, 1Ko 7:34; Efe 1:4; 5:3; Kol 1:22, yang membuat mereka menjadi kudus seperti Allah, 1Pe 1:15 dst; bdk 1Yo 3:3, dan seperti Yesus, Yang Kudus dari Allah. Mar 1:24+, sebab kekudusan dikerjakan oleh Allah, 1Te 4:3+; 1Te 5:23. Lama kelamaan istilah "orang-orang kudus" menjadi lazim untuk menyebut jemaat Kristen, lebih dahulu jemaat di Palestina, Kis 9:13,32,41; Rom 15:26,31; 1Ko 16:1,15; 2Ko 8:4; 9:1,12, dan kemudian semua jemaat, Rom 8:27; 12:13; 16:2,15; 1Ko 6:1 dst; Kis 14:28; 2Ko 13:12; Efe 1:15; 3:18; 4:12; 6:18; Fili 4:21 dst; Kol 1:4; 1Ti 5:10; File 5,7; Ibr 6:10; 13:24; Yud 3 (bdk alamat surat-surat, 2Ko 1:1, dll). Dalam Wah 5:8; 8:3 dll, istilah tsb mengenai para martir. Boleh jadi istilah itu terbatas artinya, sehingga mengenai para pemimpin, para "rasul dan nabi", Efe 3:5 dan Kol 1:26; Efe 3:8; 4:12; Wah 18:20. Akhirnya, seperti sudah halnya dalam Perjanjian Lama. Ayu 5:1, istilah itu dapat ditrapkan pada para malaikat, Mar 8:38; Luk 9:26; Kis 10:22; Yud 14; Wah 14:10. Adakalanya sukar memastikan apakah istilah "orang-orang kudus" berkata tentang para malaikat atau tentang manusia yang sudah dimuliakan, Efe 1:18; Kol 1:12+; 1Te 3:13; 2Te 1:10. |
(0.21569585416667) | (2Raj 2:1) |
(sh: Suksesi yang berhasil (Senin, 15 Mei 2000)) Suksesi yang berhasilSuksesi yang berhasil. Masalah suksesi kepemimpinan baik di dalaminstitusi sekuler maupun rohani merupakan peristiwa yang sangat penting. Karena kelanjutan hidup, misi, dan visi institusi itu terletak di tangan pemimpin pengganti. Peran, tugas, dan tanggung jawab seorang pemimpin memang sangatlah vital. Bagaimana gereja melakukan regenerasi agar kelangsungan misi dan visi gereja tetap terjamin? Suksesi dari Elia dan Elisa dapat memberikan model yang baik bagi gereja. Pembangunan iman bangsa Israel harus berlanjut. Konflik yang terjadi antara Allah yang diwakili oleh Elia dan kuasa iblis yang diwakili oleh raja-raja Israel akan terus berlanjut. Karena itu diperlukan seorang nabi pengganti Elia yang mempunyai kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Allah dalam misi pembangunan iman bangsa Israel. Elisa merupakan figur yang tepat sebagai pengganti Elia karena ia mempunyai kualifikasi sebagai berikut: Ia adalah seorang yang setia dan gigih berjuang. Hal ini terlihat dari keinginannya untuk tetap mengikuti Elia kemana pun Elia disuruh pergi oleh Tuhan, walaupun Elia telah berulangkali menyuruhnya pergi. Kesetiaan kepada Tuhan dan kegigihan untuk berjuang diperlukan karena Elisa akan menghadapi berbagai godaan dan ancaman. Tanpa karakter demikian, sulit bagi Elisa untuk menjalankan fungsinya. Elisa adalah saksi mata ketika Elia diangkat ke surga. Peristiwa itu merupakan penyataan Allah yang luar biasa yang meneguhkan Elisa bahwa Allahlah yang memilih dan mengutusnya untuk menggantikan Elia. Ini merupakan bukti legitimasi dari Allah yang diterima oleh Elisa. Di samping itu Elisa pun terbukti mempunyai kompetensi seperti Elia ketika ia membuat mukjizat seperti yang dilakukan Elia. Semua ini karena Roh Allah ada padanya. Di samping legitimasi dari Allah, Elisa pun mendapatkan legitimasi dari rekan-rekan nabi yang lain. Renungkan: Karakter, legitimasi dari Allah, kompetensi, dan legitimasi dari rekan sekerjanya merupakan kualifikasi seorang pemimpin yang tidak boleh dibolak-balik urutannya. Dua hal pertama menekankan siapa calon pemimpin itu di hadapan Allah dan yang ketiga menekankan apa yang ia punyai untuk melakukan tugasnya. Yang terakhir adalah siapa mereka di hadapan rekan-rekan sekerja lainnya. Bila urutan ini dibolak-balik, maka dapat dipastikan bahwa peran dan fungsi pemimpin itu tidak akan berjalan maksimal. Bagaimana gereja memilih para pemimpinnya? |
(0.21569585416667) | (Mzm 25:1) |
(sh: Jurus sakti dari Allah (Senin, 19 Maret 2001)) Jurus sakti dari AllahJurus sakti dari Allah. Hidup di bumi Indonesia terasa makin sulit terlebih bagi Kristen. Kesulitan itu bukan hanya disebabkan diskriminasi yang memang masih berlaku walau secara tidak resmi, tekanan dari berbagai pihak, dan sulitnya mempertahankan prinsip-prinsip Kristen dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Demi mempertahankan prinsip iman Kristen, tidak sedikit Kristen yang harus membayar mahal dengan kegagalan bahkan kehancuran, sehingga mendapatkan olokan dari teman-teman dan saudara- saudaranya. Hal serupa juga dialami oleh Daud, yang mempertahankan prinsip kebenaran seorang diri, maka ia harus mengalami penindasan dari banyak orang (16, 19). Penindasan yang dialaminya menimbulkan penderitaan fisik dan batin yang luar biasa (17, 18) sebab semua musuh-musuhnya dikuasai oleh kebencian yang sangat mendalam. Ini merupakan kebenaran umum yang berlaku di seluruh dunia dan di sepanjang zaman yaitu orang yang mempertahankan kebenaran akan sangat dibenci oleh mereka yang mencintai kejahatan. Begitu dahsyat tekanan dan derita yang harus ia alami sehingga ia pun terseret ke dalam dosa (18). Kondisi demikian tidak dapat disepelekan, sebab tidak hanya hidupnya akan hancur tapi ia juga dapat terus terseret ke dalam dosa yang lebih jauh. Bagaimana Daud menyikapi dan menghadapinya? Ia tetap menantikan dan berharap kepada Tuhan (2, 21) dan tidak berpaling sedikit pun kepada allah lain (15), sebab ia percaya bahwa hanya Allahlah yang mampu mengaruniakan jurus-jurus khusus untuk menghadapi semua penindasan, tantangan, dan penderitaan tanpa berbuat dosa. Ia tidak hanya memohon agar Allah memberitahukan jalan-jalan-Nya (4) namun juga menuntun dan mengajarkan jalan-jalan-Nya. Artinya ia tidak mau setengah-setengah dalam memahami dan menjalankan kehendak-Nya sebab hanya itulah satu-satunya jurus menghadapi zaman yang semakin tidak bersahabat. Daud yakin akan mendapatkan itu semua dari Allah sebab Ia adalah Allah yang setia dan penuh rakhmat, baik, mau bergaul, dan membimbing umat-Nya (6- 21). Renungkan: Kristen akan tetap dapat mempertahankan prinsip iman Kristen, apa pun tantangan dan derita yang dihadapi, jika Kristen senantiasa berharap kepada Allah dan mempelajari 'jurus-jurus sakti' dari Allah yang terdapat di dalam firman-Nya. |
(0.21569585416667) | (Mzm 107:23) |
(sh: Allah atas semesta untuk umat-Nya (Jumat, 26 April 2002)) Allah atas semesta untuk umat-NyaAllah atas semesta untuk umat-Nya. Alkitab menyaksikan bahwa Allah tidak hanya Allah atas umat tebusan-Nya, tetapi juga atas seluruh alam semesta ini. Catatan Alkitab tentang kisah penciptaan pertama sampai penciptaan baru nanti menunjukkan bahwa alam semesta berasal dari Allah, adalah milik Allah, dan berada di bawah kendali Allah. Namun, pada kenyataannya, dunia ini tidak saja indah dan harmonis, tetapi bisa juga menjadi liar dan menimbulkan malapetaka yang mengerikan. Dalam bagian ini, pemazmur melanjutkan kisah-kisah penebusan yang Allah lakukan terhadap orang per orang. Pengalaman pelepasan yang kini disaksikan adalah ancaman yang orang alami dari alam di dalam situasi bekerja (ayat 23-32). Bahaya dan ancaman dalam dunia kerja dilihat pemazmur sebagai kontrol penuh Allah dalam dunia ini. Laut adalah dunia kerja pelaut. Di dalam situasi kerja sehari-hari, para pelaut senantiasa berada di dalam situasi ketika keahlian dan keberanian sehebat apa pun tidak akan pernah membuatnya mampu mengendalikan dunia kerjanya itu. Pelaut yang harus menyesuaikan diri dan pandai-pandai membaca dunia kerjanya, bukan sebaliknya. Tetapi, hal itu juga berarti kesempatan untuk mengakui bahwa Allahlah pengendali dunianya (ayat 23-30). Di dalam ketidakmenentuan hidup dan dunia ini, orang beriman tidak saja menyadari keterbatasan dirinya, tetapi juga mensyukuri kekuasaan Allah atas segala sesuatu. Reaksi orang terhadap kenyataan bahwa kekuatan-kekuatan alam ini ada di luar kontrolnya tidak sama. Sejak dulu sampai kini, manusia cenderung menyembah hal-hal yang tak dapat dikuasainya. Dulu orang menyembah sungai, gunung, kesuburan, dewi laut, dll. Kini manusia memiliki lebih banyak lagi hal yang mereka sembah: kecantikan, kekayaan, kekuasaan, kenikmatan perut, dll. Pemazmur menolak kecenderungan menganggap bahwa hidup tergantung pada alam dan dunia ini. Allah yang mengatur irama perputaran alam (ayat 33-38) bahkan juga seluruh perjalanan sejarah (ayat 34-42). Kedahsyatan alam hanyalah sebagian kecil ungkapan kekuasaan Allah. Karena itu, kita harus bergantung kepada Allah, bukan menyembah kekuatan lain (ayat 33-43). Renungkan: Meminta tolong kepada Tuhan berarti mengakui kelemahan dan mengungkapkan keinginan untuk masuk ke dalam tangan kuasa kekal- Nya |
(0.21569585416667) | (Yer 14:17) |
(sh: Kristen, pemerintah, dan bangsanya (Jumat, 22 September 2000)) Kristen, pemerintah, dan bangsanyaKristen, pemerintah, dan bangsanya. Mengapa Allah begitu tega menghabisi umat-Nya sehingga menimbulkan kengerian bagi bangsa-bangsa lain (15:3-4)? Yeremia sendiri pun berduka karena penderitaan yang tak kunjung reda yang akan dialami oleh puteri bangsanya. Tidak ada seorang pun yang akan luput dari penghukuman itu (17-18). Kemana pun mata memandang pasti akan dijumpai mayat-mayat yang bergelimpangan, baik karena pedang ataupun kelaparan. Para nabi dan imam seakan-akan berada di negeri yang tidak dikenal. Sebab kondisi dan situasinya jauh berbeda sebelum bangsa Yehuda mengalami penghukuman Allah. Kita juga dapat mendengar bangsa Yehuda yang berteriak-teriak, menolak percaya bahwa Allah telah sungguh-sungguh meninggalkan mereka (19). Teriakan pengakuan dosa mereka, permohonan untuk tidak dihukum, dan agar Allah mengingat perjanjian dengan mereka, tidak lagi dipedulikan oleh Allah (20-21). Bahkan pertobatan yang dinyatakan dengan pengakuan bahwa Allahlah satu-satunya sumber pengharapan dan kehidupan mereka juga tidak didengar oleh-Nya (22). Allah tetap tidak akan membatalkan atau menunda penghukuman-Nya sekalipun Musa dan Samuel ada di tengah-tengah mereka (15:1). Tidak ada pilihan bagi masa depan bangsa Yehuda selain kehancuran. Pilihan yang tersedia bagi mereka hanyalah maut, pedang, kelaparan, atau menjadi tawanan. Mengapa semua itu harus terjadi? Karena dosa yang dilakukan oleh Manasye, raja Yehuda terhadap dirinya dan seluruh bangsanya sungguh amat jahat, melebihi apa yang dilakukan oleh bangsa Amori yang bukan umat pilihan Allah (lihat kembali 2Raja 21:1-16). Negara yang diperintah oleh raja yang tidak takut akan Tuhan hanya akan mendatangkan malapetaka dan penderitaan bagi rakyatnya. Pemerintahan seperti apa yang kita miliki sekarang? Sepak terjang dan tingkah laku para pemimpin bangsa ini pasti akan membawa dampak bagi seluruh rakyat. Renungkan: Kristen mempunyai dua tanggung jawab. Pertama, berdoa bagi mereka sebelum kejahatan dan kebobrokan moral mereka terlalu jauh tersesat sehingga bangsa kita tidak punya pilihan lain kecuali kehancuran. Kedua, suarakan kebenaran dan keadilan melalui saluran dan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. |
(0.21569585416667) | (Yer 46:13) |
(sh: Kiat dalam menghadapi kesulitan (Sabtu, 19 Mei 2001)) Kiat dalam menghadapi kesulitanKiat dalam menghadapi kesulitan. Nubuat penghukuman Mesir diberitakan lagi khususnya di 3 kota penting Mesir yaitu Migdol, menara yang terletak di sebelah utara Mesir, Tahpanhes kota perbatasan di sebelah timur, dan Memfis ibu kota Mesir zaman dulu dan pusat pemujaan dewa Mesir sepanjang masa. Ketiga kota ini bersama dengan kota Pathros merupakan pusat populasi Yehuda sejak tahun 582 s.M. Bukan kebetulan sebab memang nubuat ini diberikan bagi kepentingan Yehuda. Selama pemerintahan Yoyakim dan Zedekia, ada sekelompok pemuka Yehuda yang kuat mendukung pemberontakan kepada Babel dan persekutuan dengan Mesir. Apakah benar tindakan mereka? Apis, lambang kekuatan mereka gagal dan tentara bayaran Mesir yang kekuatannya sangat dibanggakan juga tercerai- berai (15, 21). Kesuburan tanah Mesir (20) lenyap. Nama Firaun hanya akan menjadi cemoohan karena ketidakberdayaannya (17). Dewa utama Mesir, Amon, tidak mampu melindungi mereka (25). Akhirnya Mesir dan setiap orang yang percaya kepada Amon harus menyerah kepada Babel dan pergi ke pembuangan (19,26). Mesir bukan tempat perlindungan. Sementara itu Babel adalah alat utama Allah yang dipakai untuk menggenapi rencana penghukuman-Nya atas bangsa-bangsa termasuk Mesir, karena kesombongan dan nafsunya untuk terus berekspansi (7-8, 21). Nubuat ini berusaha memimpin Yehuda ke arah dan prioritas yang benar yaitu keselamatannya sebagai sebuah bangsa, bukannya gengsi ataupun kemerdekaan sebuah bangsa. Keselamatan itu berada di dalam Allah (27-28) sebab Allahlah aktor utama dalam nubuat ini. Rencana Firaun untuk menaklukkan dunia ditaklukkan oleh rencana Allah. Renungkan: Nubuat ini merupakan peringatan keras bagi Kristen di dalam menentukan arah dan prioritas dalam kehidupan, ketika kesulitan ataupun masalah menghadang, jangan sekali-kali menjadikan kehebatan manusia beserta uang, koneksi, dan kekuasaannya sebagai parameter dalam menentukan tindakan. Sebaliknya mintalah Allah menyatakan rencana-Nya di balik setiap kesulitan. Kemudian bertindaklah sejalan dengan rencana-Nya walaupun itu mungkin suatu tindakan yang bodoh di mata orang lain dan membuat kita lebih menderita atau merugi. Namun janganlah kuatir sebab ujung dari semua itu adalah keselamatan dari Allah. |
(0.21569585416667) | (Yeh 6:1) |
(sh: Allah nomor satu (Sabtu, 21 Juli 2001)) Allah nomor satuAllah nomor satu. Bangsa Israel yang hidup sezaman dengan Yehezkiel adalah bangsa yang religius. Namun itu adalah masalah utama mereka. Selama berabad-abad mereka senantisa tertarik kepada bentuk penyembahan asing yang mereka temukan di dataran tinggi tanah Israel. Karena itulah firman Tuhan yang disampaikan dalam pasal ini berpusat kepada gunung-gunung Israel, dataran tinggi dimana sumber perzinahan rohani bangsa Israel terletak. Berita penghukuman atas Israel beserta seluruh bukit pengorbanan dan berhala-berhala menggunakan kata-kata menegaskan tidak ada kompromi sama sekali bagi mereka yang berzinah rohani (ayat 3-8, 11-12, 14). Kebenaran ini menegaskan bahwa Allah sangat menuntut kemurnian dan kekudusan umat yang menyembah-Nya. Tidak ada tempat bagi Baal di dalam rumah Allah dan di dalam kehidupan umat-Nya. Menarik untuk diperhatikan bahwa setiap pemberitaan penghukuman yang mengerikan selalu diakhiri dengan kata-kata `mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN' (ayat 7, 10, 13, 14). Penghukuman Allah atas dosa bukan akhir dari segala-galanya. Namun penghukuman dimaksudkan untuk memberikan kesaksian akan keadilan dan kekudusan Allah. Penghukuman dimaksudkan untuk memimpin umat-Nya kembali kepada pengenalan dan pengakuan bahwa Allahlah yang utama dalam hidupnya. Dalam zaman dimana banyak orang memandang peristiwa- peristiwa hanya sebagai rentetan peristiwa yang terisolasi dan terputus dari yang lain dan mereka menemukan kebebasan untuk melakukan apa pun yang menjadi kesukaannya, kesaksian tentang tatanan moral Allah harus dinyatakan dengan lantang yaitu Allah harus selalu menjadi nomor satu dalam kehidupan manusia. Setiap tindakan yang menomorduakan Allah akan mendapatkan penghukuman- Nya. Renungkan: Kristen harus mewartakan kesaksian ini tidak hanya dengan suara tapi juga dengan kehidupan sehari-hari yang menyatakan bahwa Allah yang nomor satu dalam hidupnya. Daftarkan hal-hal yang cenderung dinomorsatukan manusia sehingga menggeser kedudukan Allah. Lalu periksalah dalam urutan keberapakah hal-hal tersebut dalam hidup Anda. Jika menempati urutan pertama bertobatlah, jika kedua berdoalah mohon kekuatan-Nya. Jika nomor terakhir bersyukurlah untuk pimpinan dan bimbingan Tuhan dalam hidup Anda. |
(0.21569585416667) | (Mi 6:9) |
(sh: Penghukuman Allah itu pasti (Rabu, 20 Desember 2000)) Penghukuman Allah itu pastiPenghukuman Allah itu pasti. Keputusan pengadilan sudah ditetapkan untuk memenangkan Allah. Sebagai Tuhan dan Raja atas Israel, Ia selalu berlaku adil dan setia. Namun Israel selalu memberontak terhadap kehendak-Nya. Keadilan dan kebaikan hanyalah bahan cemoohan di antara mereka sedangkan kerendahan hati hanyalah sebagai bahan ejekan (10-12). Apakah Allah melupakan dan membiarkan segala ketidakadilan dan penindasan (10-11)? Allahlah yang menetapkan standar keadilan dan kebaikan yang dilanggar oleh Israel. Mereka tidak dapat berharap Allah akan meninggalkan standar yang telah Ia tetapkan dan belas kasihan-Nya terhadap orang-orang yang tertindas hanya untuk membebaskan mereka dari hukuman. Setiap pemberontakan terhadap- Nya pasti akan dihukum. Walaupun demikian Allah tidak menghukum tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu. Namun bangsa Israel yang tegar tengkuk ini telah meremehkan peringatan Allah. Mereka terus berkubang di dalam dosa dan menikmati hidup berdasarkan kedegilan hati mereka. Maka akhirnya Allah menghukum mereka, semua nubuat Allah tentang penghukuman yang akan menimpa bangsa Israel telah menjadi kenyataan. Apa yang terjadi ketika hukuman Allah dijatuhkan? Suatu yang sangat ironis terjadi, harta dan kekayaan yang dikejar oleh orang-orang kaya hingga menindas orang lain tidak akan membuat mereka puas dan bahagia. Tidak hanya itu. Harta berlimpah yang mereka puja- puja akan lenyap begitu saja. Sumber-sumber kekayaan yang menghidupi mereka tidak akan membuahkan apa-apa. Bahkan secara mental mereka pun akan mengalami siksaan yang tidak kecil (16). Hasil akhir tidak akan pernah membenarkan cara yang digunakan. Cara yang salah hanya akan membuat seseorang tidak akan pernah menggapai keberhasilan akhir. Allah adalah maha kasih dan maha adil. Dia akan mengampuni orang yang berdosa tapi pada saat yang sama Dia juga tidak akan berdiam diri terhadap orang yang memilih untuk hidup di dalam dosa-dosanya. Renungkan: Sudah berapa kalikah Allah telah memberikan peringatan kepada kita untuk berbalik kepada-Nya dan meninggalkan praktek-praktek dosa yang masih sering kita lakukan dalam berbisnis, berumah tangga, bersekolah, dan bermasyarakat? |
(0.21569585416667) | (Mat 6:5) |
(sh: Hubungan rahasia yang dikembangkan (Selasa, 16 Januari 2001)) Hubungan rahasia yang dikembangkanHubungan rahasia yang dikembangkan. Kita perlu mengembangkan hubungan kita dan Allah yang 'rahasia' itu dengan pergi ke kamar, menutup pintu, dan berdoa kepada-Nya. Artinya kita perlu menyediakan waktu dan tempat secara khusus untuk berkomunikasi dengan Allah secara pribadi, sehingga kita semakin mengenal-Nya secara pribadi dan bukan sekadar mengenal tentang Dia. Di samping itu kita pun perlu belajar prinsip doa yang benar dan sikap-sikap yang harus kita miliki ketika kita menghadap Dia dalam doa. Perkataan Bapa kami yang di surga mengajarkan bahwa di dalam doa, Allah yang jauh dari manusia (di surga) menjadi dekat dengan umat-Nya (Bapa kami). Dikuduskanlah nama-Mu menyatakan bahwa kita mengakui Allah sebagaimana Ia telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang kudus. Kita mengekspresikan penghormatan kita kepada-Nya, mengakui Dia sebagai Allah yang hidup, aktif, dan berperan dalam hidup manusia. Datanglah kerajaan- Mu mengungkapkan pengakuan kita bahwa Allahlah Raja yang sah atas seluruh penciptaan dan merindukan pemerintahan-Nya secara penuh terealisasi dalam kehidupan kita dan dunia. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga merupakan pernyataan bahwa kita tunduk dan taat kepada-Nya dalam segala hal. Kita tidak membedakan hal yang `suci' dan yang `sekuler'. Memohon Berikanlah kami... adalah pernyataan kepercayaan kita yang besar kepada Allah bahwa kita selalu dicukupkan dengan apa yang diberikan tiap hari tanpa keinginan untuk menumpuk harta bagi diri sendiri. Tiap hari yang baru kita lihat sebagai kesempatan untuk mengalami kebaikan Allah bagi kita. Permohonan Ampunilah kami. merupakan manifestasi dari merendahkan diri di hadapan Allah. Kita sadar akan kelemahan dan kegagalan kita namun kita pun bersukacita karena Allah tetap mengasihi kita. Kasih Allah yang mengampuni akan mendorong kita untuk berbelas kasihan kepada orang lain yang bersalah kepada kita. Ini merupakan kesempatan untuk mendemonstrasikan kemurahan Allah. Kita bersandar kepada Allah yang akan melepaskan kita dari pencobaan, jika kita tidak dengan sengaja mencari pencobaan ketika kita mengatakan Jauhkanlah kami.... Renungkan: Ketika kita mendatangi Allah dengan sikap seperti di atas, maka relasi dengan Allah akan semakin dalam dan bertumbuh. |
(0.1797465625) | (Mat 7:21) |
(full: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU.
) Nas : Mat 7:21 Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:
|