Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1121 - 1126 dari 1126 ayat untuk Memang (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12) (Why 18:1) (sh: Satu jam saja! (Kamis, 14 November 2002))
Satu jam saja!

Babel adalah kata sandi/simbol yang cukup umum digunakan oleh orang Kristen abad pertama Masehi bagi kota Roma, ibukota kekaisaran Romawi (bdk. 1Pet. 5:13). Kota ini adalah simbol dari puncak keagungan dan kecemerlangan dari kekuasaan peradaban Romawi, dan kemewahan serta keberkilauan kekayaannya. Penting untuk dimengerti bahwa nas ini bukan nubuat spesifik tentang kejatuhan Roma, tetapi tentang runtuhnya puncak dari kebejadan moral, kejahatan, serta kesombongan dunia yang menghujat, yang terutama tampak bagi zaman Yohanes melalui kota Roma. Karena dosa-dosanya tersebut, Babel/Roma akan dihukum (ayat 3,5- 8, 13b). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari penghukuman ini. Pertama, tindakan penghukuman itu adalah kehendak Allah sendiri dan pasti terjadi. Seruan pembalasan pada ayat 6-7 datang dari sorga (ayat 4a), bukan dari pihak lain. Kedua, penghukuman ini menimbulkan ratapan dan ketakutan bagi mereka yang dekat dengan dan diuntungkan oleh kontaknya dengan Babel (ayat 9-10,11,14,15,17-19a), dan mendatangkan sukacita atas sorga dan orang-orang kudus (ayat 20). Ketiga, dan ini yang terpenting, semua keagungan dan kekuatan kota yang dahsyat itu dihancurkan Allah hanya "satu jam saja" (ayat 10,16,19). Singkatnya penghancuran ini juga menunjukkan bahwa hanya Allah saja yang sungguh-sungguh "kuat" (ayat 8), bukan kuasa duniawi manapun.

Ada sebuah peringatan sekaligus janji di sini. Kristen yang sezaman dengan Yohanes (juga kita) diperingatkan untuk tidak ikut mengambil bagian dalam dosa dan kekejian zaman dalam mana ia hidup (ayat 4). Ikut berdosa hanya berarti penghukuman- penghancuran, dan dukacita. Janji Allah bagi mereka yang setia dan tidak mengambil bagian adalah bahwa mereka akan berbahagia ketika Allah menunjukkan kepenuhan kekuasaan dan keadilan-Nya.

Renungkan:
Sedihkah Anda jika segala fasilitas dan kemewahan yang mempermudah hidup Anda selama ini tiba-tiba hilang? Kristen memang harus tinggal di tengah-tengah dunia sebagai saksi, tetapi ia tidak boleh menjadi tergantung pada dunianya, apalagi mengikuti segala dosa-dosa zamannya yang amoral, materialistis, dan korup.

(0.10) (Mzm 35:1) (full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU. )

Nas : Mazm 35:1-38

Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan.

Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:

  1. 1) Semuanya adalah doa memohon kelepasan dari ketidakadilan, kejahatan, dan penindasan. Orang percaya berhak untuk berdoa memohon perlindungan Allah dari orang jahat.
  2. 2) Mazmur-mazmur ini memohon kepada Allah untuk menjalankan keadilan dan mengirim hukuman kepada orang fasik yang sesuai dengan kejahatan mereka (lih. Mazm 28:4). Jikalau hukuman yang adil tidak dilaksanakan oleh Allah atau pemerintah manusiawi, kekerasan dan kekacauan akan memerintah dalam masyarakat (lih. Ul 25:1-3; Rom 13:3-4; 1Pet 2:13-14).
  3. 3) Ketika membaca doa-doa ini, perhatikan bahwa pemazmur tidak membalas dendam sendiri tetapi menyerahkannya kepada Allah (bd. Ul 32:35; Ams 20:22; Rom 12:19).
  4. 4) Mazmur-mazmur kutukan ini menunjuk kepada kebenaran bahwa apabila dosa orang jahat mencapai puncaknya, Tuhan di dalam kebenaran-Nya memang akan menghakimi dan membinasakan (lih. Kej 15:16; Im 18:24; Wahy 6:10,17).
  5. 5) Ingatlah bahwa doa-doa ini adalah kata-kata yang diilhamkan Roh Kudus (bd. 2Tim 3:16-17; 2Pet 1:19-21) dan bukan sekadar ungkapan keinginan pemazmur.
  6. 6) Sasaran utama dari doa-doa kutukan ini ialah melihat berakhirnya ketidakadilan dan kekejaman, kejahatan dimusnahkan, Iblis dikalahkan, kesalehan ditinggikan, kebenaran ditegakkan, dan Kerajaan Allah diwujudkan. Sasaran ini merupakan perhatian yang menonjol dalam PB. Kristus sendiri menyatakan bahwa orang percaya sejati boleh berdoa bagi pembenaran orang benar. Doa janda yang berbunyi, "belalah hakku melawan musuhku" (Luk 18:3) dijawab dengan pasti oleh Yesus bahwa Allah akan "membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya" (Luk 18:7; bd. Wahy 6:9-10)
  7. 7) Orang percaya harus memelihara keseimbangan di antara dua prinsip alkitabiah:
    1. (a) keinginan untuk melihat semua orang mencapai pengenalan akan keselamatan dari Yesus Kristus (bd. 2Pet 3:9), dan
    2. (b) keinginan untuk melihat kejahatan dimusnahkan dan Kerajaan Allah menang. Kita harus dengan sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan orang yang hilang dan meratapi mereka yang menolak Injil; namun kita juga harus tahu bahwa kebenaran, kebaikan, dan kasih tidak akan pernah ditegakkan sesuai dengan maksud Allah sebelum kejahatan dimusnahkan dan Iblis serta pasukannya dikalahkan untuk selamanya

      (lih. Wahy 6:10,17; 19:1-21:27). Orang percaya yang setia harus

      berdoa, "Datanglah Tuhan Yesus" (Wahy 22:20) sebagai pemecahan terakhir yang menentukan dari Allah atas kejahatan di dalam dunia ini.
(0.10) (Mat 6:16) (full: APABILA KAMU BERPUASA. )

Nas : Mat 6:16

Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang makanan demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".

  1. 1) Ada tiga bentuk puasa yang utama yang dikemukakan dalam Alkitab.
    1. (a) Puasa yang biasa: berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air

      (lihat cat. --> Mat 4:2).

      [atau ref. Mat 4:2]

    2. (b) Puasa sepenuhnya: tidak makan dan tidak minum (Est 4:16; Kis 9:9). Pada umumnya puasa semacam ini tidak harus dilaksanakan lebih lama daripada tiga hari. Tubuh seseorang mulai menjadi kering apabila tidak mendapatkan air selama lebih dari dua hari. Memang Musa dan Elia melakukan puasa sepenuhnya selama 40 hari, tetapi saat itu mereka berpuasa dengan keadaan yang adikodrati (Kel 34:28; Ul 9:9,18; 1Raj 19:8).
    3. (c) Puasa sebagian: pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali (Dan 10:3).
  2. 2) Kristus sendiri melakukan disiplin ini dan mengajarkan bahwa berpuasa hendaknya menjadi sebagian dari pengabdian orang Kristen kepada Allah dan suatu tindakan persiapan untuk kedatangan-Nya kembali

    (lihat cat. --> Mat 9:15).

    [atau ref. Mat 9:15]

    Gereja PB berpuasa (Kis 13:2-3; 14:23; 27:33).
  3. 3) Berpuasa dengan doa mempunyai beberapa tujuan:
    1. (a) menghormati Allah (ayat Mat 6:16-18; Za 7:5; Luk 2:37; Kis 13:2);
    2. (b) merendahkan diri di hadapan Allah (Ezr 8:21; Mazm 69:11; Yes 58:3) agar lebih banyak mengalami kasih karunia (1Pet 5:5) dan kehadiran Allah yang khusus (Yes 57:15; Yes 58:6-9);
    3. (c) meratapi dosa dan kegagalan pribadi (1Sam 7:6; Neh 9:1-2);
    4. (d) meratapi dosa-dosa gereja, bangsa, dan dunia (1Sam 7:6; Neh 9:1-2);
    5. (e) mencari kasih karunia untuk tugas yang baru dan menetapkan kembali penyerahan kita kepada Allah (Mat 4:2);
    6. (f) mencari Allah dengan mendekati Dia dan bertekun di dalam doa melawan kuasa-kuasa rohani yang menentang (Hak 20:26; Ezr 8:21,23,31; Yer 29:12-14; Yoel 2:12; Luk 18:3; Kis 9:10-19);
    7. (g) menunjukkan pertobatan dan dengan demikian memberikan kesempatan kepada Allah untuk mengubah maksud-Nya menghukum kita (2Sam 12:16,22; 1Raj 21:27-29; Yer 18:7-8; Yoel 2:12-14; Yun 3:5,10);
    8. (h) menyelamatkan orang dari kuk kejahatan (Yes 58:6; Mat 17:14-21; Luk 4:18);
    9. (i) memperoleh petunjuk dan hikmat mengenai kehendak Allah (Yes 58:5-6,11; Dan 9:3,21-22; Kis 13:2-3);
    10. (j) mendisiplinkan tubuh agar dapat menguasai diri (Mazm 35:13; Rom 13:14; 1Kor 9:27);
    11. (k) membuka jalan bagi pencurahan Roh Kudus dan datangnya Kristus kembali untuk umat-Nya

      (lihat cat. --> Mat 9:15).

      [atau ref. Mat 9:15]

(0.10) (Mat 7:21) (full: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU. )

Nas : Mat 7:21

Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:

  1. 1) Pengampunan Allah diberikan kepada kita melalui iman dan pertobatan yang dimungkinkan oleh kasih karunia dan kematian Kristus sebagai korban karena dosa kita

    (lihat cat. --> Mat 26:28;

    [atau ref. Mat 26:28]

    Luk 15:11-32; 18:9-14).
  2. 2) Ketaatan pada kehendak Allah memang merupakan syarat yang tetap berlaku untuk keselamatan, namun Kristus juga menyatakan bahwa ketaatan itu merupakan kasih karunia yang berkaitan dengan keselamatan dalam Kerajaan Allah. Dengan demikian kita harus senantiasa berdoa untuknya, menerimanya, dan mengamalkannya dengan iman dan usaha yang sungguh-sungguh. Perhatikanlah doa Bapa Kami (Mat 6:9-13) dan banyak nasihat lainnya yang ditujukan kepada orang percaya agar mematikan dosa dan mempersembahkan diri mereka sebagai persembahan yang hidup kepada Allah (bd. Rom 6:1-23; 8:1-17; 12:1-2;

    lihat cat. --> Mat 5:6;

    [atau ref. Mat 5:6]

    lihat art. KEHENDAK ALLAH).

  3. 3) Kita mampu melakukan kehendak Allah dan menjalankan hidup benar oleh karena kasih karunia, kuasa Allah dan hidup rohani yang terus-menerus diberikan kepada kita melalui Kristus (Ef 2:5). Alkitab menyatakan bahwa "karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah ... karena kita ini buatan Allah" (Ef 2:8-10).
  4. 4) Allah senantiasa menyediakan kemampuan untuk menaati Dia sebagaimana hal itu dikehendaki oleh-Nya. Penyediaan kemampuan tersebut termasuk tindakan penebusan Allah. "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya"

    (lihat cat. --> Fili 2:13).

    [atau ref. Fili 2:13]

    Namun, kasih karunia yang diberikan Allah ini tidaklah membatalkan tanggung jawab atau tindakan manusia. Kita harus menanggapi dengan positif penyediaan ketaatan itu dari Allah (Ef 4:22-32; Yud 1:20-21,24;

    lihat cat. --> Fili 2:12)

    [atau ref. Fili 2:12]

    karena kita tetap bebas untuk menolak kasih karunia Allah, menolak untuk menghampiri Allah melalui Kristus

    (lihat cat. --> Ibr 7:25),

    [atau ref. Ibr 7:25]

    dan menolak untuk berdoa memohon dan menerima kehidupan yang taat

    (lihat cat. --> Mat 5:6;

    [atau ref. Mat 5:6]

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.10) (Hos 1:2) (jerusalem: kawinlah seorang perempuan) Seperti nabi-nabi lain melakukan tindakan-tindakan yang merupakan lambang dan nubuat, bdk Yer 18:1+, demikian hidup nabi Hosea menjadi lambang yang menyingkapkan rahasia rencana Allah. Hosea sampai dua kali mencintai seorang perempuan yang hanya menanggapi cinta kasih nabi dengan ketidaksetiaan. Begitu juga Tuhan terus mengasihi umatNya, Israel, isteriNya yang tidak setia. Tuhan mencobai Israel, tetapi kemudian menganugerahkan kepadanya kebahagiaan kasih pertama itu dam membuat kasih isteriNya menjadi bertahan tak tergoncang lagi (bab 1-3). Agaknya di masa sebelum nabi Hosea orang sudah menyebut ibadat kepada dewa-dewa yang diadakan penduduk negeri Kanaan sebagai "persundalan", oleh karena memang dalam ibadat itu persundalan bakti dipraktekkan (Kel 34:15). Dengan meniru ibadat penduduk Kanaan Israelpun bersundal (Kel 34:16). Tetapi nabi Hosea adalah nabi pertama yang membandingkan persatuan Allah dengan Israel berdasarkan perjanjian yang diikat di gunung Sinai, dengan perkawinan. Karena itu nabi Hosea tidak hanya menyebut pemujaan dewa-dewa sebagai persundalan, tetapi sebagai zinah. Dengan mengikuti nabi Hosea nabi-nabi lain juga berkata demikian, Yes 1:21; Yer 2:2; 3:1; 3:6-12. Nabi Yehezkiel sampai dua kali mengutarakan pikiran itu dalam kiasan yang panjang terperinci, Yeh 16:23. Kitab Deutero-yesaya membandingkan pemulihan umat Israel di masa sesudah pembuangan dengan rujuk isteri yang tidak setia, Yes 50:1; 54:6-7; bdk Yes 62:4-5. Kidung Agung barangkali juga menggambarkan hubungan Allah dengan Israel sebagai hubungan suami-isteri. Dalam Perjanjian Baru Yesus membandingkan kebahagiaan di zaman Mesias dengan pernikahan, Mat 22:1-14; 25:1-13. Ia sendiri adalah mempelai-suami, Mat 9:15; bdk Yoh 3:29. Dengan jalan itu Yesus mengajar bahwa di dalam diriNya sendiri terikatlah perjanjian nikah, Pulau juga memanfaatkan lambang itu, 2Ko 11:2; Efe 5:25-33; bdk 1Ko 6:15-17. Akhirnya kitab Wahyu berkata tentang pernikahan Yerusalem sorgawi, Wah 21:2. - Bab 1-3 kitab Hosea merupakan suatu kesatuan tersendiri. Bab-bab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing terdiri atas sejumlah ayat yang mengenai mata sekarang di mana Allah mengecam Israel oleh karena dosanya, dan sejumlah ayat yang mengenai masa depan yang bahagia, Hos 1:2-9,10-11; 2:1-12; 2:13-22; 3:1-4; 3:5
(0.08) (Rm 5:5) (jerusalem: Kasih Allah) Ialah kasih yang dengannya Allah mengasihi kita dan yang andalannya ialah Roh Kudus yang karena hadir dan berkarya di dalam diri kita juga menjadi saksinya: bdk Rom 8:15 dan Gal 4:6. Dalam Roh Kudus kita menghadap Allah seperti seorang anak menghadap bapanya; kasih memang timbal-balik. Dalam Roh Kudus itupun kita mengasihi para saudara dengan kasih yang dengannya Bapa mengasihi Anak dan Kita (bdk Yoh 17:26)


TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA