Statistik	50 pasal, 1533 ayat, 38.267 kata
Penulis	Musa
Tema	Permulaan; Kegagalan manusia menemukan keselamatan dari Tuhan.
Waktu	+ 1445 -- 1405 SM
Tempat	Bumi, Eden, Ararat, Babel; Ur, Haran Mesopotamia, Kanaan, Mesir
Kata Kunci	Permulaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah keturunan dari *sang wanita

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

1. I. Permulaan Sejarah Manusia
   (Kej 1:1-11:26)
   
1. A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
   (Kej 1:1-2:25)
   
1. 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
   (Kej 1:1-2:4)
   
2. 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
   (Kej 2:5-25)
   
2. B. Asal Mula Dosa
   (Kej 3:1-24)
   
1. 1. Pencobaan dan Kejatuhan
   (Kej 3:1-6)
   
2. 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
   (Kej 3:7-24)
   
3. C. Asal Mula Peradaban
   (Kej 4:1-5:32)
   
1. 1. Kain: Kebudayaan Kafir
   (Kej 4:1-24)
   
2. 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 4:25-26)
   
3. 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
   (Kej 5:1-32)
   
4. D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
   (Kej 6:1-8:19)
   
1. 1. Kebejatan Universal
   (Kej 6:1-8,11-12)
   
2. 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 6:9-22)
   
3. 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
   (Kej 7:1-8:19)
   
5. E. Permulaan Baru bagi Manusia
   (Kej 8:20-11:26)
   
1. 1. Keturunan Nuh
   (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
   
2. 2. Menara Babel
   (Kej 11:1-9)
   
3. 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
   (Kej 11:10-26)
   
2. II. Permulaan Bangsa Ibrani
   (Kej 11:27-50:26)
   
1. A. Abraham
   (Kej 11:27-25:18)
   
1. 1. Latar Belakang Keluarga Abram
   (Kej 11:27-32)
   
2. 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
   (Kej 12:1-14:24)
   
3. 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
   (Kej 15:1-21)
   
4. 4. Hagar dan Ismael
   (Kej 16:1-16)
   
5. 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
   (Kej 17:1-27)
   
6. 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
   (Kej 18:1-19:38)
   
7. 7. Abraham dan Abimelekh
   (Kej 20:1-18)
   
8. 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
   (Kej 21:1-24:67)
   
9. 9. Keturunan Abraham
   (Kej 25:1-18)
   
2. B. Ishak
   (Kej 25:19-28:9)
   
1. 1. Kelahiran Esau dan Yakub
   (Kej 25:19-26)
   
2. 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
   (Kej 25:27-34)
   
3. 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
   (Kej 26:1-17)
   
4. 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
   (Kej 26:18-33)
   
5. 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
   (Kej 26:34-28:9)
   
3. C. Yakub
   (Kej 28:10-37:2)
   
1. 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
   (Kej 28:10-22)
   
2. 2. Yakub dengan Laban di Haran
   (Kej 29:1-31:55)
   
3. 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
   (Kej 32:1-33:17)
   
4. 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
   (Kej 33:18-35:20)
   
5. 5. Keturunan Yakub dan Esau
   (Kej 35:21-37:2)
   
4. D. Yusuf
   (Kej 37:2-50:26)
   
1. 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
   (Kej 37:2-36)
   
2. 2. Yehuda dan Tamar
   (Kej 38:1-30)
   
3. 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
   (Kej 39:1-41:57)
   
4. 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
   (Kej 42:1-45:28)
   
5. 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
   (Kej 46:1-47:26)
   
6. 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
   (Kej 47:27-50:14)
   
7. 7. Ringkasan Yusuf
   (Kej 50:15-26)
   

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.

2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?

3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?

4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?

5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.

6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?

7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?

8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?

9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

Kematian Yusuf

Penguburan Yakub. Kematian Yusuf.

50:1 Perkabungan atas Yakub.
50:4 Yusuf berpamitan kepada Firaun untuk menguburkannya.
50:7 Penguburan.
50:15 Yusuf menghibur saudara-saudaranya, yang meminta maaf kepadanya.
50:22 Usianya.
50:23 Dia melihat keturunan ketiga dari anak-anaknya.
50:24 Dia menubuatkan saudara-saudaranya tentang kembalinya mereka.
50:25 Dia meminta mereka bersumpah mengenai tulang-tulangnya.
50:26 Dia meninggal, dan ditaruh dalam peti mati.

Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya (50:15-21)
Yusuf meninggal (50:22-26)

Yakub, Yusuf, saudara-saudara.

Abel-Mizraim, Abraham, Allah, Efraim, Efron, Firaun, Goren-Haatad, Gosyen, Het, Ishak, Israel, Kanaan, Makhir, Makhpela, Mamre, Manasye, Mesir, Yakub, Yordan, Yusuf

Sama seperti adalah sebuah kehormatan untuk meninggal dengan ditangisi, demikian juga adalah sebuah tugas untuk menghormati orang meninggal yang telah berguna di dalam Tuhan. Tulus dan rendah hati meratapi orang-orang yang rohani adalah tepat, karena kematian mereka merupakan kehilangan besar di tempat mana pun.

Menemukan manusia di Taman Eden yang indah, Kejadian 1, kita meninggalkan dia di pasal 50 di sebuah peti mati di Mesir.

Dalam pasal 50 Kitab Kejadian, Yusuf meratapi kematian ayahnya, Yakub, dan meminta izin kepada Firaun untuk menguburkannya di tanah Kanaan. Yusuf pergi ke Kanaan dengan rombongan besar, menguburkan Yakub di gua Makhpela, dan kembali ke Mesir. Setelah itu, saudara-saudara Yusuf khawatir bahwa Yusuf akan membalas kejahatan yang mereka lakukan terhadapnya, tetapi Yusuf memaafkan mereka dan menenangkan mereka. Yusuf hidup selama 110 tahun dan meminta anak-anak Israel untuk membawa tulang-tulangnya keluar dari Mesir ketika Allah memenuhi janji-Nya untuk membawa mereka ke tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Yusuf meninggal dan dikuburkan di Mesir.

Latar belakang dari pasal ke-50 dari Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ke-50 ini merupakan bagian akhir dari Kitab Kejadian, yang merupakan salah satu dari lima kitab pertama dalam Alkitab. Kitab Kejadian berisi tentang sejarah awal manusia dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Israel. Pasal ke-50 ini mengisahkan tentang kematian dan pemakaman Yakub, serta hubungan antara Yusuf dan saudara-saudaranya setelah kematian Yakub.

Konteks Budaya:
Kisah dalam pasal ke-50 ini terjadi pada zaman kuno di Mesir, di mana Yusuf menjadi seorang pejabat tinggi di istana Firaun. Budaya Mesir pada saat itu memiliki sistem hierarki yang kuat, di mana Firaun dan keluarganya memiliki kekuasaan mutlak. Selain itu, keluarga Yakub adalah keluarga yang berasal dari bangsa Israel, yang memiliki tradisi dan kepercayaan agama mereka sendiri.

Konteks Literatur:
Pasal ke-50 ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab Kejadian, yang mengisahkan tentang kehidupan Yakub dan keturunannya. Narasi ini mencakup kisah-kisah tentang penciptaan dunia, Adam dan Hawa, Nuh dan air bah, serta kisah-kisah tentang Abraham, Ishak, dan Yakub. Pasal ke-50 ini merupakan penutup dari kisah Yakub dan Yusuf.

Konteks Teologis:
Pasal ke-50 ini menunjukkan bagaimana Allah memelihara dan memimpin umat-Nya melalui peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yakub dan Yusuf. Meskipun Yusuf mengalami banyak kesulitan dan pengkhianatan, Allah tetap setia kepada janji-Nya dan menggunakan Yusuf untuk menyelamatkan keluarga Yakub dan banyak orang lainnya dari kelaparan. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi dalam hubungan antara saudara-saudara Yusuf.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yusuf dan saudara-saudaranya telah bertemu kembali setelah lama terpisah. Yusuf memaafkan saudara-saudaranya atas pengkhianatan mereka dan memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka mendapatkan tempat tinggal yang aman di Mesir. Yakub juga telah meninggal dan dimakamkan dengan upacara yang layak. Pasal ke-50 ini berfokus pada hubungan antara Yusuf dan saudara-saudaranya setelah kematian Yakub, serta rencana Yusuf untuk memastikan keamanan dan kelangsungan hidup keluarganya di Mesir.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kejadian pasal 50:

1. Kematian dan pemakaman Yakub (Kejadian 50:1-14)
- Yusuf merempah-rempahi jenazah ayahnya (Kejadian 50:1-3)
- Orang Mesir meratapi kematian Yakub selama tujuh puluh hari (Kejadian 50:4-11)
- Yusuf memohon izin kepada Firaun untuk menguburkan ayahnya di tanah Kanaan (Kejadian 50:4-6)
- Yusuf dan keluarganya serta para pelayan Firaun menguburkan Yakub (Kejadian 50:7-14)

2. Ketakutan saudara-saudara Yusuf setelah kematian Yakub (Kejadian 50:15-21)
- Saudara-saudara Yusuf khawatir bahwa Yusuf akan membalas kejahatan yang mereka lakukan terhadapnya (Kejadian 50:15-17)
- Mereka mengirim pesan kepada Yusuf memohon ampun (Kejadian 50:18-21)

3. Keselamatan dan rencana Allah (Kejadian 50:19-21)
- Yusuf menenangkan saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa Allah merancang yang baik dari kejahatan yang mereka lakukan (Kejadian 50:19-20)
- Yusuf berjanji untuk memelihara mereka dan anak-anak mereka (Kejadian 50:21)

4. Kematian dan permintaan Yusuf (Kejadian 50:22-26)
- Yusuf hidup selama 110 tahun (Kejadian 50:22)
- Yusuf melihat generasi ketiga dari anak-anak Efraim (Kejadian 50:23)
- Yusuf meminta anak-anak Israel untuk membawa tulang-tulangnya keluar dari Mesir (Kejadian 50:24-25)
- Yusuf mati dan diletakkan dalam peti di Mesir (Kejadian 50:26)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yusuf
- Ayahnya (Yakub)
- Para pelayan Yusuf
- Para tabib
- Firaun
- Para tua-tua istana Firaun
- Tua-tua tanah Mesir
- Saudara-saudara Yusuf
- Anak-anak Yusuf
- Anak-anak Israel

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Kanaan
- Tanah Gosyen
- Goren-Haatad
- Yordan
- Abel-Mizraim
- Gua di ladang Makhpela (sebelah timur Mamre)
- Mesir

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Kejadian" pasal "50" dari Alkitab:

1. Yusuf (ayat 1, 4, 5, 7, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23): Yusuf adalah tokoh utama dalam pasal ini. Dia adalah anak Yakub yang menjadi pemimpin di Mesir. Dia mengatur pemakaman ayahnya dan memberikan pengampunan kepada saudara-saudaranya.

2. Ayah (ayat 1, 4, 5, 7, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23): Ayah yang dimaksud dalam pasal ini adalah Yakub, ayah Yusuf. Yusuf meratapi kematian ayahnya dan menghormatinya dengan menguburkannya dengan layak.

3. Pelayan (ayat 2): Yusuf memerintahkan para pelayannya, yaitu para tabib, untuk merempah-rempahi jenazah ayahnya. Mereka melakukan tugas ini selama 40 hari.

4. Mesir (ayat 2, 7, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23): Tempat di mana Yusuf tinggal dan menjadi pemimpin. Pemakaman Yakub dan perjalanan kembali Yusuf ke Mesir menjadi fokus dalam pasal ini.

5. Firaun (ayat 4, 5): Yusuf meminta izin kepada Firaun untuk pergi menguburkan ayahnya. Firaun memberikan izin tersebut.

6. Kuburan (ayat 5, 6): Yakub telah meminta Yusuf untuk menguburkannya di kuburan yang telah Yakub gali sendiri di tanah Kanaan. Yusuf memenuhi permintaan ayahnya ini.

7. Saudara-saudara (ayat 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23): Saudara-saudara Yusuf khawatir bahwa Yusuf akan membalas kejahatan yang mereka lakukan terhadapnya. Namun, Yusuf memberikan pengampunan kepada mereka dan menenangkan mereka.

8. Allah (ayat 19, 20): Yusuf mengingatkan saudara-saudaranya bahwa meskipun mereka merancang yang jahat terhadapnya, Allah merancang yang baik untuk menyelamatkan hidup banyak orang.

9. Hidup (ayat 20): Yusuf menyelamatkan hidup banyak orang melalui posisinya di Mesir dan memberikan makanan selama masa kelaparan.

10. Mati (ayat 2, 3, 5, 13, 14, 15, 17, 19, 22, 23): Pasal ini berfokus pada kematian Yakub dan pemakamannya. Yusuf juga menyadari bahwa dia akan mati dan meminta anak-anak Israel untuk membawa tulang-tulangnya keluar dari Mesir.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa pesan utama yang dapat kita ambil dari kisah ini?
2. Bagaimana Yusuf menunjukkan kasih dan pengampunan kepada saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat padanya?
3. Bagaimana kehidupan Yusuf dapat menjadi contoh bagi kita dalam menghadapi cobaan dan kesulitan?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menghormati dan memenuhi keinginan orang tua kita?
5. Bagaimana kisah ini menggambarkan kuasa dan rencana Allah dalam hidup manusia?

Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa Yusuf meminta saudara-saudaranya untuk mengampuninya? Apakah mereka benar-benar berdosa padanya?
2. Mengapa Yusuf meminta saudara-saudaranya untuk membawa tulang-tulangnya keluar dari Mesir? Apa arti pentingnya?
3. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi dalam hubungan keluarga?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menghormati dan memenuhi keinginan orang tua kita?
5. Bagaimana kisah ini menggambarkan kuasa dan rencana Allah dalam hidup manusia?

Hal Menarik Terkait Kitab Kejadian Pasal 50:
1. Kisah ini menunjukkan bagaimana Yusuf memenuhi keinginan ayahnya untuk dikuburkan di tanah Kanaan, meskipun dia tinggal di Mesir.
2. Perkabungan yang dilakukan oleh Yusuf dan penduduk Mesir selama tujuh puluh hari menunjukkan penghormatan dan penghargaan terhadap Yakub.
3. Nama tempat "Abel-Mizraim" yang diberikan kepada tempat pemakaman Yakub memiliki arti "Perkabungan orang Mesir", menunjukkan pengaruh dan penghormatan yang diberikan oleh orang Mesir kepada Yakub.
4. Yusuf menenangkan saudara-saudaranya dan memberikan jaminan bahwa Allah akan membawa mereka keluar dari Mesir dan memenuhi janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.
5. Kisah ini menunjukkan bagaimana Yusuf hidup dalam kesetiaan kepada Allah dan keluarganya sepanjang hidupnya, dan bagaimana Allah memelihara dan memberkati hidupnya.

Dari pasal 50 Kitab Kejadian, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Penghormatan terhadap orang tua: Yusuf mencium dan meratapi jenazah ayahnya, menunjukkan penghormatan dan kasih sayang yang tinggi terhadap orang tuanya. Kita juga harus menghormati dan menghargai orang tua kita.

2. Menghormati keinginan orang tua: Yusuf menghormati permintaan ayahnya untuk dikuburkan di tanah Kanaan. Kita juga harus menghormati keinginan dan permintaan orang tua kita.

3. Mengampuni dan berdamai: Yusuf memaafkan saudara-saudaranya yang telah berbuat jahat padanya. Kita juga harus belajar untuk memaafkan dan berdamai dengan mereka yang telah menyakiti kita.

4. Percaya pada rencana Allah: Yusuf menyadari bahwa meskipun saudara-saudaranya merencanakan yang jahat, Allah merencanakan yang baik untuk menyelamatkan banyak orang. Kita juga harus percaya bahwa Allah memiliki rencana yang baik dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Allah untuk memberikan penghormatan dan kasih sayang kepada orang tua kita.

2. Memohon kepada Allah untuk memberikan kemampuan kepada kita untuk menghormati dan menghargai keinginan orang tua kita.

3. Memohon kepada Allah untuk memberikan hati yang penuh kasih dan kemampuan untuk memaafkan mereka yang telah menyakiti kita.

4. Memohon kepada Allah untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan dalam rencana-Nya dalam hidup kita.

5. Memohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan keberanian untuk hidup dalam damai dan berdamai dengan orang lain.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu.