Teks -- Ayub 34:14 (TB)

34:14 Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ayb 34:14 - Ia menarik kembali RohNya

Roh itu ialah roh Allah yang memberi manusia dsb hidup. Terjemahan ini menurut terjemahan Siria dan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Ia meletakkan rohNya padanya.

Endetn: Ayb 34:14 - memulangkan

diperbaiki menurut beberapa naskah Hibrani dan ditinggalkan: "hatinja", sedang "rohnja" dipindahkan. Tertulis: "mengenakan kepadanja hatinja, rohnja dan nafasnja".

Ref. Silang FULL: Ayb 34:14 - kembali Roh-Nya // mengembalikan nafas-Nya

· kembali Roh-Nya: Kej 6:3; [Lihat FULL. Kej 6:3]

· mengembalikan nafas-Nya: Bil 16:22; [Lihat FULL. Bil 16:22]; Ayub 27:3; [Lihat FULL. Ayub 27:3]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ayb 34:14 - Jika dia memusatkan perhatian pada manusia // jika dia mengumpulkan roh dan napasnya untuk dirinya sendiri

Jika dia memusatkan perhatian pada manusia,.... Bukan cinta dan afeksinya; meskipun ada beberapa orang yang memang dia pusarakan perhatian dalam arti ini, dan jiwa mereka saat kematian dia kumpulkan untuk dirinya, tetapi dengan pengertian ini ayat berikutnya tidak akan sejalan; tetapi untuk menghancurkannya, seperti yang ditambahkan Jarchi sebagai penjelasan; jika dia bertekad untuk itu, terpaku padanya dan bertekad untuk melakukannya, tidak ada yang dapat menghalanginya; atau menentangnya dengan cara yang bermusuhan, hasilnya pasti akan menjadi kehancuran total dan kebinasaan ras manusia; tetapi jelas ini bukanlah keadaan yang ada, jika tidak semua pasti sudah hancur lama; atau jika dia sangat memperhatikan jalan dan perbuatan manusia, dan memperlakukan mereka sesuai dengan ketelitian keadilannya, yang lagi pula dia bisa lakukan tanpa tuduhan ketidakadilan, tidak ada yang bisa berdiri di depannya; tetapi ini tidak dilakukannya, sejauh ini dia dari segala ketidakadilan, atau bahkan tampak seperti itu;

jika dia mengumpulkan roh dan napasnya untuk dirinya sendiri; bukan roh dan napasnya sendiri, yang menarik dan mempertahankan itu di dalam dirinya, dan menahan pengaruhnya dari makhluk-makhluknya, yang tampaknya didukung oleh versi Septuaginta; tetapi roh dan napas manusia, yang berasal dari Tuhan, dan yang, karena dia memberikannya, bisa dia kumpulkan kapan dia mau. Roh atau jiwa rasional manusia ditanamkan ke dalam dirinya oleh Tuhan; ini pada saat kematian dipisahkan dari tubuh, namun tidak mati bersamanya, tetapi dikumpulkan kepada Tuhan: dan napas yang dia hembuskan ke dalam manusia, dan yang ada di lubang hidungnya, dan yang, karena dia memberikannya, bisa dia ambil kembali, dan kemudian manusia mati. Tetapi dalam melakukan ini, dia tidak melakukan ketidakadilan; memang, jika dia dalam kemarahan dan ketidakpuasan bangkit dan memperlakukan manusia secara umum seperti itu, konsekuensinya pasti sebagai berikut.