Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 70 ayat untuk (68-26) Di AND book:50 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.90601080508475) (Flp 1:9) (sh: Bertumbuh menuju kesempurnaan (Sabtu, 22 Mei 2004))
Bertumbuh menuju kesempurnaan

Bertumbuh menuju kesempurnaan. Banyak orang memulai sesuatu dengan baik, tetapi di tengah jalan mulai tersendat sampai pada akhirnya mandek. Demikian juga banyak orang Kristen memulai imannya dengan semangat berkobar-kobar, tetapi di tengah jalan ketika tantangan dan kesulitan menerpa, iman itu mulai terseok-seok bahkan pada akhirnya terhenti total. Lebih baik tidak memulai sesuatu bila kemudian tidak ada kesungguhan untuk menuntaskannya. Bagaimana kiat menghindari kemandekan iman itu?

Paulus mengenali bahaya berhenti bertumbuh. Oleh karena itu ia terus menerus mendoakan jemaat Filipi agar terus bertumbuh. Kiat untuk luput dari kemandekan bertumbuh adalah terus bertumbuh tanpa henti! Pertama, tenaga yang mendorong pertumbuhan iman adalah kasih kepada Tuhan dan sesama. Paulus mendoakan agar jemaat Filipi bertumbuh dalam hal itu (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">9a). Kedua, kasih bukan semata soal emosi tetapi soal kebenaran. Artinya, kasih sejati adalah kasih dalam kebenaran. Itu sebabnya Paulus berdoa agar mereka tumbuh dalam pengetahuan dan pengertian yang benar dan yang baik (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">9). Ketiga, pertumbuhan sejati tidak bisa lepas dari kekudusan. Hakikat pertumbuhan iman adalah bertumbuh di dalam Dia dan serupa Dia. Tumbuh dalam kasih dan dalam kebenaran berarti tumbuh dalam pengenalan akan Allah. Semakin akrab hubungan orang dengan Allah, semakin orang itu akan diubahkan oleh pancaran kemuliaan-Nya menjadi makin sekudus semulia Dia.

Dengan kata lain, tiga hal hakiki penangkal kemandekan rohani adalah: kobarkan kasih kepada Allah dan sesama, kenali firman secara mendalam oleh pertolongan Roh, hiduplah serasi dengan sifat kudus Allah dalam keseharian kita. Niscaya, kehidupan rohani kita akan mengalami dinamika yang menggairahkan.

Renungkan: Iman yang bertumbuh tidak hanya merenungkan dengan takjub kasih Allah. Iman yang tumbuh ialah yang aktif mengasihi, menggali firman penuh gairah, mencintai Allah dalam tindakan kudus.

(0.90601080508475) (Flp 2:19) (sh: Delegasi (Kamis, 6 Agustus 2020))
Delegasi

Timotius dan Epafroditus diutus Paulus ke jemaat di Filipi sebagai perwakilannya karena ia sedang berada dalam penjara. Kondisi ini sesungguhnya bisa menimbulkan dukacita bagi jemaat di Filipi. Namun, Paulus tidak ingin mereka bersedih. Oleh karena itulah, ia mengutus Timotius dan Epafroditus untuk memberi penguatan sehingga mereka bisa bersukacita dan terus hidup setia kepada Tuhan.

Dalam mengutus delegasi, Paulus menetapkan kriteria bagi siapa yang dianggapnya mampu mewakili dirinya. Timotius adalah orang yang paling dekat dengannya. Ia setia, tulus, dan giat memberitakan Injil. Ia mengerjakan semuanya dengan hati yang bersih dan tidak mencari keuntungan pribadi. Visi dan misinya, seperti Paulus, adalah untuk memuliakan Kristus Yesus.

Epafroditus pun diutus untuk kembali agar jemaat di Filipi mendengar langsung darinya tentang keadaan Paulus dalam penjara. Epafroditus memang utusan jemaat di Filipi untuk melayani Paulus selama dalam penjara. Epafroditus melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Pendelegasian oleh Paulus dilakukan dengan pertimbangan yang baik.

Paulus melakukan semua itu dengan semangat tunduk kepada Kristus, bukan berdasarkan keinginan sendiri. Walaupun demikian, pendelegasian itu tidak membuat Paulus menjadi tidak peduli kepada jemaat Filipi. Ia tetap berharap bisa datang ke sana, apabila perkaranya sudah selesai.

Pemberitaan Injil ternyata harus melibatkan orang lain dalam kerja sama. Kita bisa saja mendelegasikan tugas kepada orang yang dianggap mampu. Dengan demikian, penyebaran Injil bisa dikerjakan dengan efektif dan efisien. Namun, jika hendak memilih delegasi, kita tidak boleh melakukannya dengan sembarangan. Dalam hal ini pun, kita harus bersikap taat dan tunduk kepada kehendak Tuhan.

Kita harus mendengarkan kehendak-Nya dengan saksama. Maka siapa pun yang diutus, mari kita hidup sebagai delegasi Kristus yang terus memberitakan Injil di dunia ini. Kita menjalani hidup mulia dengan menonjolkan sifat-sifat ilahi. [DSY]

(0.90580169491525) (Flp 2:5) (full: HENDAKLAH KAMU DALAM HIDUPMU BERSAMA. )

Nas : Fili 2:5

Paulus menitikberatkan bagaimana Yesus meninggalkan kemuliaan yang tiada taranya di sorga dan mengambil kedudukan yang hina sebagai hamba, serta taat sampai mati untuk kepentingan orang lain (ayat Fili 2:5-8). Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya, yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri, mempedulikan orang lain dan berbuat baik kepada mereka.

(0.90580169491525) (Flp 1:20) (jerusalem: di dalam tubuhku) Orang Kristen benar-benar dipersatukan dengan Kristus melalui baptisan dan Ekaristi, sehingga juga tubuhnya menjadi milik Kristus, bdk 1Ko 6:15; 10:17; 12:12 dst, 1Ko 12:27; Gal 2:20; Efe 5:30. Itulah sebabnya maka hidup tubuh, penderitaan dan kematiannya secara mistik menjadi hidup, penderitaan dan kematian Kristus sendiri yang diam dalam tubuh itu dan dimuliakan oleh tubuh itu juga, 1Ko 6:20; Rom 14:8. Terutama pada seorang rasul seperti Paulus, persatuan itu erat sekali, bdk Kol 1:24; 2Ko 4:10 dst.
(0.90464686440678) (Flp 1:9) (full: KASIHMU MAKIN MELIMPAH DALAM PENGETAHUAN. )

Nas : Fili 1:9

Apabila kasih hendak menjadi kasih kristiani, maka itu harus didasarkan pada penyataan dan pengetahuan alkitabiah.

  1. 1) Di PB "pengetahuan" (Yun. _epignosis_) bukan sekadar pengetahuan dalam benak kita, melainkan suatu pengetahuan rohani di dalam hati. Pengetahuan itu menunjuk kepada penyataan Allah yang diketahui berdasarkan pengalaman praktis dan lebih banyak meliputi hubungan pribadi dengan Allah daripada secara intelektual mengetahui fakta-fakta mengenai Allah (ayat Fili 1:10-11; Ef 3:16-19;

    lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).

  2. 2) Jadi, untuk mengetahui Firman Allah (bd. Rom 7:1) atau mengetahui kehendak Allah (Kis 22:14; Rom 2:18) diperlukan pengetahuan yang diungkapkan dalam persekutuan, ketaatan, kehidupan, dan hubungan yang dekat dengan Allah (Yoh 17:3; 1Yoh 4:8). Sasaran dari mengetahui kebenaran teologis (1Tim 6:3; Tit 1:9;

    lihat cat. --> Gal 1:9)

    [atau ref. Gal 1:9]

    ialah kasih akan Allah dan kebebasan dari dosa (Rom 6:6;

    lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).

    "Dalam segala macam pengertian" (versi Inggris NIV -- "Pengertian yang mendalam") berarti bahwa orang percaya, melalui kasih dan pengetahuan, memahami mana yang baik dan yang jahat.
(0.90464686440678) (Flp 4:19) (full: AKAN MEMENUHI SEGALA KEPERLUANMU. )

Nas : Fili 4:19

Paulus menekankan pemeliharaan yang penuh kasih dari Allah Bapa terhadap anak-anak-Nya. Ia akan memenuhi segala keperluanmu (jasmaniah dan rohaniah) waktu saudara menyampaikannya kepada-Nya. Ia akan memenuhinya "dalam Kristus Yesus." Hanya dalam persatuan dengan Kristus dan dalam persekutuan-Nya dapatlah kita mengalami pemeliharaan Allah. Di antara banyak janji di Alkitab yang memberi harapan dan dorongan kepada umat Allah mengenai pemeliharaan dan pertolongan-Nya adalah: Kej 28:15; 50:20; Kel 33:14; Ul 2:7; 32:7-14; 33:27; Yos 1:9; 1Sam 7:12; 1Raj 17:6,16; 2Taw 20:17; Mazm 18:36; 23:1-6; 121:1-8; Yes 25:4; 32:2; 40:11; 41:10; Yes 43:1-2; 46:3-4; Yoel 2:21-27; Mal 3:10; Mat 6:25-34; 14:20; 23:37; Luk 6:38; 12:7; 22:35; Yoh 10:27-28; 17:11; Rom 8:28,31-39; 2Tim 1:12; 2Tim 4:18; 1Pet 5:7;

lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH

(0.90464686440678) (Flp 2:6) (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing-masing bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yang adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yang oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13 dst.
(0.90464686440678) (Flp 3:1) (sh: Maju di dalam iman (Kamis, 6 September 2012))
Maju di dalam iman

Judul: Maju di dalam iman
Menjadi pengikut Kristus merupakan sebuah keputusan yang harus sungguh-sungguh dijalani. Demikian juga bagi rasul Paulus. Kejayaan dan kemuliaan di masa lalu tidak lagi bernilai karena pengenalan akan Kristus. Apa yang dahulu dianggap bernilai, sekarang ini menjadi sama seperti sampah (7-8).

Mengapa Paulus mengungkapkan hal ini? Dia sedang memperingatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati terhadap "anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat yang palsu" (2). Orang-orang itu menekankan hidup keagamaannya secara lahiriah semata (4). Orang-orang yang demikian melakukan ibadahnya secara ritualistik dan legalistik. Mereka perlu diwaspadai karena ada di dalam jemaat dan berpotensi menyesatkan kerohanian jemaat. Dengan memakai kesaksian hidupnya, rasul Paulus menasihati jemaat Filipi. Dulu segala kemegahan lahiriah seperti itu dianggapnya keuntungan, tetapi sekarang tidak. Pengenalan akan Kristus itulah yang diingininya.

Nasihat ini ditulisnya dari penjara. Sekiranya Paulus tetap mengingini kejayaan dan kemuliaannya dulu, dia tidak akan ada di penjara. Paulus dengan tegas menyatakan imannya dan terus mengarahkan pandangannya ke depan bahkan 'berlari untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus' (14).

Sikap Paulus ini tidak mudah untuk diteladani. Bagi kita yang berada dalam keadaan aman dan nyaman, mengikut Kristus adalah mudah. Akan tetapi, kalau kita berada dalam keadaan seperti Paulus tentu lain ceritanya. Godaan untuk kembali kepada kejayaan hidup di masa lalu akan sangat besar. Ingat saja pengalaman bangsa Israel ketika keluar dari Mesir (Bil. 11:4-6). Ketika merasa bosan, mereka dengan mudah merindukan kemakmuran di Mesir. Oleh karena itu, kita perlu bertekad seperti Paulus, "melupakan apa yang telah ada di belakangku" agar dapat fokus ke depan! Sebagai pengikut-pengikut Kristus seharusnya kita juga memiliki kesungguhan dalam iman. Iman yang sejati akan terlihat dalam kerinduan untuk semakin mengenal Kristus dan bertumbuh di dalam-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/09/06/

(0.90464686440678) (Flp 3:17) (sh: Reformasi hidup. (Sabtu, 31 Oktober 1998))
Reformasi hidup.

Reformasi hidup.
Kristen tidak lagi hidup secara daging. Rupanya di antara jemaat Filipi terdapat orang-orang yang memberi teladan salah. Mereka tidak menolak Injil dengan jalan mengandalkan usaha moral dan keagamaan mereka, sebaliknya mereka meniadakan kuasa Injil dengan menganjurkan kehidupan yang memenuhi nafsu tubuh (ayat 19). Dengan berbuat demikian, mereka hidup sebagai musuh salib Kristus (ayat 18). Lagi-lagi kehidupan Paulus adalah contoh tentang bagaimana hidup Kristen seharusnya. Apabila anugerah Tuhan telah menjamah hidup kita, pastilah hidup itu akan mengeluarkan hal-hal yang benar.

Warganegara sorga. Dengan suatu kepastian yang kokoh, Paulus memberitahukan, bahwa jemaat Filipi adalah warga sorga yang tinggal di dunia ini (ayat 20). Keadaan jasmani kita kini bersifat sementara saja, sebab kelak kita akan diberikan tubuh surgawi yang mulia (ayat 21). Kita akan luput dari pengaruh keduniawian dengan hawa nafsunya yang membinasakan, bila kita ingat kedua kebenaran tersebut. Hiduplah sebagai warganegara sorga, bukan dunia ini. Hiduplah dalam perspektif mengharapkan kemuliaan tubuh sorgawi kita kelak, yang terpancar dalam tubuh jasmani kita kini!

Doa: Ya Tuhan, oleh pertolonganmu, jadikan hambamu teladan dalam seluruh hidupku.

(0.90309652542373) (Flp 2:12) (full: KERJAKAN KESELAMATANMU. )

Nas : Fili 2:12

Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.

  1. 1) Kita tidak mengerjakan keselamatan kita dengan usaha manusia saja, tetapi dengan kasih karunia Allah dan kuasa Roh yang diberikan kepada kita

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Agar mengerjakan keselamatan kita, kita harus menentang dosa dan mengikuti keinginan Roh Kudus di dalam hati kita. Hal ini meliputi usaha yang terus-menerus untuk menggunakan setiap cara yang ditetapkan Allah untuk mengalahkan kejahatan dan menyatakan kehidupan Kristus. Demikianlah, mengerjakan keselamatan kita berpusat pada pentingnya pengudusan

    (lihat cat. --> Gal 5:17;

    [atau ref. Gal 5:17]

    lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

  3. 3) Kita mengerjakan keselamatan kita dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Kristus

    (lihat cat. --> Ibr 7:25)

    [atau ref. Ibr 7:25]

    dan menerima kuasa-Nya untuk berkehendak dan berbuat menurut kerelaan-Nya

    (lihat cat. --> Fili 2:13).

    [atau ref. Fili 2:13]

    Demikianlah kita menjadi "kawan sekerja Allah" (1Kor 3:9) dengan menyempurnakan keselamatan kita di sorga.
(0.90243644067797) (Flp 1:6) (full: AKAN HAL INI AKU YAKIN SEPENUHNYA. )

Nas : Fili 1:6

Keyakinan Paulus akan jemaat Filipi itu tidak hanya didasarkan pada pekerjaan Allah yang baik di dalam diri mereka, tetapi juga pada semangat dan pengorbanan mereka demi iman (ayat Fili 1:5,7; 4:15-18). Kesetiaan Allah senantiasa tersedia bagi orang percaya yang setia, tetapi kesetiaan-Nya tak dapat berbuat apa-apa bagi mereka yang menolak kasih karunia-Nya

(lihat cat. --> Fili 2:13;

lihat cat. --> 2Tim 2:13).

[atau ref. Fili 2:13; 2Tim 2:13]

(0.90243644067797) (Flp 1:16) (full: MEMBELA INJIL. )

Nas : Fili 1:16

Allah memberi tugas yang penting kepada Paulus untuk membela isi Injil seperti yang ditegaskan di dalam Alkitab. Demikian pula, semua orang percaya dipanggil untuk membela kebenaran alkitabiah dan melawan mereka yang akan memutarbalikkan iman (ayat Fili 1:27);

lihat cat. --> Gal 1:9;

lihat cat. --> Yud 1:3;

[atau ref. Gal 1:9; Yud 1:3]

lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

Perkataan Paulus mungkin kedengaran aneh bagi para hamba Tuhan dewasa ini yang tidak merasa perlu untuk "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yud 1:3).

(0.90243644067797) (Flp 1:19) (full: ROH YESUS KRISTUS. )

Nas : Fili 1:19

Roh Kudus, yang tinggal di dalam orang percaya, disebut "Roh Yesus Kristus" (bd. Kis 16:7; Rom 8:9; Gal 4:6) karena Kristuslah yang memberikan Roh itu kepada orang percaya pada saat pertobatan

(lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID)

dan sesudah itu membaptis orang percaya dalam Roh

(lihat cat. --> Kis 1:8;

[atau ref. Kis 1:8]

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

Roh ini adalah Roh yang sama yang mengurapi Yesus untuk membawa penebusan kepada dunia (lih. Luk 4:18;

lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS).

(0.90243644067797) (Flp 4:11) (full: AKU TELAH BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI )

Nas : Fili 4:11

(versi Inggris NIV -- "Aku telah belajar untuk merasa puas"). Rahasia kepuasan hati ialah menyadari bahwa dalam keadaan yang sekarang ini Allah telah memberikan segala sesuatu yang kita perlukan untuk tetap berkemenangan di dalam Kristus (1Kor 15:57; 2Kor 2:14; 1Yoh 5:4). Kemampuan untuk hidup berkemenangan atas keadaan-keadaan yang berubah-ubah datang dari kuasa Kristus yang mengalir dalam dan melalui saudara (ayat Fili 4:13;

lihat cat. --> 1Tim 6:8).

[atau ref. 1Tim 6:8]

Akan tetapi, kemampuan ini tidak datang dengan sendirinya. Hal itu harus dipelajari melalui bersandar kepada Kristus.

(0.90243644067797) (Flp 4:16) (full: KAMU TELAH SATU DUA KALI MENGIRIM BANTUAN KEPADAKU. )

Nas : Fili 4:16

Gereja di Filipi adalah gereja misioner yang melayani kebutuhan Paulus selama ia mengadakan perjalanan (ayat Fili 4:15-17; 1:4-5). Memberi bantuan kepada pelayanan misi dihormati dan diterima oleh Allah sebagai "suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah" (ayat Fili 4:18). Jadi, apa yang kita berikan untuk membantu seorang utusan gerejawi yang setia dianggap sebagai suatu korban yang dipersembahkan kepada Allah. Apa pun yang dilakukan untuk salah seorang saudara seiman yang paling hina telah dilakukan untuk Tuhan sendiri (Mat 25:40).

(0.90226737288136) (Flp 4:8) (sh: Berpikir positif ala Kristen (Rabu, 2 Juni 2004))
Berpikir positif ala Kristen

Berpikir positif ala Kristen. Ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8 sering disebut orang sebagai Pemikiran Positif ala Kristen. Setelah lahir baru kita masuk ke dalam proses pengudusan yang berjalan seumur hidup. Pengudusan yang dikerjakan Tuhan mencakup seluruh aspek dalam hidup kita, salah satu yang sangat penting yaitu aspek pikiran.

Dalam dosa manusia suka memikirkan apa yang jahat dan tidak benar di mata Tuhan. Paulus mengajak jemaat di Filipi belajar mengontrol atau melatih pikiran untuk hal-hal yang baik. Banyak hal yang kita lakukan dipicu dan dikendalikan oleh apa yang kita pikirkan. Misalnya jika kita berpikir jahat tentang seseorang maka kita akan menyatakannya pula dalam relasi dan sikap kita terhadap dia. Ketika kita berpikir kotor kita didorong untuk melakukan hal yang kotor pula. Sebaliknya, apabila kita memikirkan apa yang benar, yang mulia, yang adil, suci dan seterusnya (ayat 8), kita juga akan melakukan hal-hal benar, mulia, adil, suci. Paulus sendiri mempraktikkan prinsip ini, sehingga ia dapat hidup tanpa didikte oleh keadaan (ayat 10-13).

Pikiran tidak memiliki kekuatan otonom untuk menentukan apa yang hendak dipikirkannya. Pikiran membutuhkan anugerah Tuhan agar dapat berfungsi dengan benar. Pengudusan pikiran adalah hal yang sangat penting. Dengan anugerah Tuhan kita melatih pikiran kita dengan jalan merenungkan firman Tuhan (ayat 8). Hal-hal dalam ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8 meliputi berbagai macam modus kehidupan. "Yang benar" mencakup aspek rasionalitas; "yang mulia" aspek ibadah; "yang adil" aspek hukum; "kesucian atau kemurnian" mencakup aspek kesalehan; "yang manis" aspek estetika; "sedap didengar" aspek informasi yang kita konsumsi; "kebajikan" berkaitan dengan moral dan etika; "patut dipuji" mencakup konsep nilai. Kekristenan mengajarkan keutuhan dan bukan keterkepingan. Jika hati kita telah dikuduskan oleh Kristus maka seluruh aspek hidup kita pun harus dikuduskan.

Tekadku: Aku akan belajar melatih pikiranku untuk merenungkan hal-hal yang benar, yang mulia, dll. dan mengekspresikannya dalam totalitas hidupku!

(0.90226737288136) (Flp 4:14) (sh: Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah (Kamis, 3 Juni 2004))
Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah

Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah. Bagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka. Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Dia bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (ayat 11). Paulus pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Dia (ayat 12). Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya.

Dengan kemurnian motivasi seperti itu Paulus dapat mendorong jemaat untuk terus memberi persembahan. Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan. Memberi bagi pekerjaan Tuhan sungguh adalah suatu hak istimewa yang tidak diberikan Tuhan kepada setiap orang. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari kita sebab segala sesuatu adalah milik-Nya. Kesempatan memberi adalah kebahagiaan dan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dilibatkan-Nya.

Sekali lagi, bagi Paulus yang utama bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya. Harta dunia suatu saat akan lenyap dan musnah, namun mereka yang dengan bijaksana menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan telah mengubahnya menjadi simpanan yang bertahan sampai kepada kekekalan. Mari kita belajar berkorban bukan hanya waktu, tenaga, kepandaian kita, melainkan juga harta kita, uang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga akan menikmati buah-buahnya.

Renungkan: Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, agar kita dapat menjadi pemberi-pemberi bagi Allah.

(0.89988779661017) (Flp 2:3) (full: DENGAN RENDAH HATI. )

Nas : Fili 2:3

Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi, Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.

  1. 1) Bersifat rendah hati berarti bahwa kita menyadari kelemahan-kelemahan kita dan dengan lekas akan menghormati Allah dan orang lain atas hal-hal yang kita kerjakan (Yoh 3:27; 5:19; 14:10; Yak 4:6).
  2. 2) Kita harus rendah hati karena kita adalah makhluk hina (Kej 18:27) dan berdosa, terlepas dari Kristus, (Luk 18:9-14) dan tak dapat membanggakan apa pun (Rom 7:18; Gal 6:3) kecuali bermegah di dalam Tuhan (2Kor 10:17). Kita harus mengandalkan Tuhan untuk menjadi orang yang berguna dan dapat menghasilkan buah. Kita tak dapat melakukan apa-apa yang baik tanpa pertolongan Allah dan bantuan orang lain (Mazm 8:5-6; Yoh 15:1-16).
  3. 3) Allah tinggal bersama orang yang hidup dengan rendah hati (Yes 57:15; Mi 6:8). Allah memberi kasih karunia lebih besar kepada orang yang rendah hati, tetapi menentang orang sombong (Yak 4:6; 1Pet 5:5). Anak-anak-Nya yang paling giat melayani Tuhan "dengan segala rendah hati" (Kis 20:19)
  4. 4) Sebagai orang percaya kita harus hidup dengan rendah hati terhadap orang lain, seraya menganggap mereka lebih penting daripada diri kita sendiri (bd. Rom 12:3).
  5. 5) Lawannya kerendahan hati adalah kesombongan, suatu perasaan yang berlebih-lebihan tentang kepentingan diri dan harga diri di dalam seseorang yang percaya akan kebaikan, keunggulan, dan prestasinya sendiri. Kecenderungan yang tak terelakkan dari sifat manusia dan dunia adalah ke arah kesombongan bukan kerendahan hati (1Yoh 2:16; bd. Yes 14:13-14; Yeh 28:17; 1Tim 6:17).
(0.89907118644068) (Flp 2:7) (full: TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI. )

Nas : Fili 2:7

Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28), dan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya (Yoh 5:19; 8:28; Yoh 14:10). "Pengosongan diri-Nya" ini tidak sekadar berarti secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib.

(0.89907118644068) (Flp 2:17) (full: DICURAHKAN PADA KORBAN. )

Nas : Fili 2:17

Kasih dan kepeduliaan Paulus terhadap jemaat Filipi sedemikian rupa sehingga ia bersedia untuk memberikan nyawanya karena mereka sebagai suatu kurban kepada Allah.

  1. 1) Paulus tidak akan menyesal, melainkan akan bersukacita menjadi kurban, apabila hal itu akan memperdalam iman dan kasih mereka kepada Kristus (bd. 2Tim 4:6).
  2. 2) Kalau Paulus mempunyai kasih yang rela berkorban seperti terhadap anak-anak rohaninya, betapa besarnya pengorbanan dan penderitaan yang seharusnya kita bersedia alami demi iman anak-anak kita sendiri? Kalau perlu bagi kita untuk mencurahkan nyawa dan bahkan darah kita sebagai satu kurban kepada Tuhan agar anak-anak kita dapat berkembang dengan sebaik-baiknya di dalam Tuhan, maka kita harus siap sedia untuk mempersembahkan kurban seperti itu

    (lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK,

    yang menguraikan lima belas langkah yang harus diambil para orang-tua untuk memimpin anak mereka kepada kehidupan yang saleh).


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA