(0.91) | (Flp 1:9) |
(sh: Bertumbuh menuju kesempurnaan (Sabtu, 22 Mei 2004)) Bertumbuh menuju kesempurnaanBanyak orang memulai sesuatu dengan baik, tetapi di tengah jalan mulai tersendat sampai pada akhirnya mandek. Demikian juga banyak orang Kristen memulai imannya dengan semangat berkobar-kobar, tetapi di tengah jalan ketika tantangan dan kesulitan menerpa, iman itu mulai terseok-seok bahkan pada akhirnya terhenti total. Lebih baik tidak memulai sesuatu bila kemudian tidak ada kesungguhan untuk menuntaskannya. Bagaimana kiat menghindari kemandekan iman itu? Paulus mengenali bahaya berhenti bertumbuh. Oleh karena itu ia terus menerus mendoakan jemaat Filipi agar terus bertumbuh. Kiat untuk luput dari kemandekan bertumbuh adalah terus bertumbuh tanpa henti! Pertama, tenaga yang mendorong pertumbuhan iman adalah kasih kepada Tuhan dan sesama. Paulus mendoakan agar jemaat Filipi bertumbuh dalam hal itu (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">9a). Kedua, kasih bukan semata soal emosi tetapi soal kebenaran. Artinya, kasih sejati adalah kasih dalam kebenaran. Itu sebabnya Paulus berdoa agar mereka tumbuh dalam pengetahuan dan pengertian yang benar dan yang baik (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">9). Ketiga, pertumbuhan sejati tidak bisa lepas dari kekudusan. Hakikat pertumbuhan iman adalah bertumbuh di dalam Dia dan serupa Dia. Tumbuh dalam kasih dan dalam kebenaran berarti tumbuh dalam pengenalan akan Allah. Semakin akrab hubungan orang dengan Allah, semakin orang itu akan diubahkan oleh pancaran kemuliaan-Nya menjadi makin sekudus semulia Dia. Dengan kata lain, tiga hal hakiki penangkal kemandekan rohani adalah: kobarkan kasih kepada Allah dan sesama, kenali firman secara mendalam oleh pertolongan Roh, hiduplah serasi dengan sifat kudus Allah dalam keseharian kita. Niscaya, kehidupan rohani kita akan mengalami dinamika yang menggairahkan. Renungkan: Iman yang bertumbuh tidak hanya merenungkan dengan takjub kasih Allah. Iman yang tumbuh ialah yang aktif mengasihi, menggali firman penuh gairah, mencintai Allah dalam tindakan kudus. |
(0.91) | (Flp 2:19) |
(sh: Kualifikasi pelayan Kristus (Sabtu, 29 Mei 2004)) Kualifikasi pelayan KristusSetelah berbicara tentang hidupnya yang seolah semakin mendekati garis akhir (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">17), Paulus mulai memikirkan siapa yang akan meneruskan pekerjaan pelayanannya. Seperti tertulis pada makam John Wesley "Allah menguburkan hamba-Nya dan meneruskan pekerjaan-Nya". Pekerjaan Tuhan akan terus berlanjut selama langit dan bumi belum lenyap. Paulus tidak mempercayakan tugas tersebut kepada sembarang orang. Dia memiliki kualifikasi tertentu bagi seorang rekan kerja. Melalui dua rekan kerja Paulus, yaitu Timotius dan Epafroditus, kita dapat mempelajari kualifikasi itu. Pertama, sehati dan sepikir (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20). Ini penting, sebab Paulus telah membangun dengan kualitas yang tinggi. Seorang penerus harus memiliki pikiran yang sama, jika tidak demikian pekerjaan yang telah dibangun lambat laun akan hancur karena kontradiksi yang terjadi di dalam. Kedua,kesungguhan dan ketulusan memperhatikan kepentingan jemaat dan bukan kepentingannya sendiri (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20-21). Di sini sekali lagi penyangkalan diri dan pengorbanan merupakan syarat bagi seorang hamba Tuhan. Ketiga, kesetiaan. Ini berarti konsistensi, ketekunan, tahan uji. Kesetiaan adalah kerelaan untuk tetap tinggal bersama sekalipun segala sesuatu berjalan tidak baik. Timotius tidak meninggalkan Paulus di saat-saat sulit. Keempat, terlibat dalam pelayanan Injil. Ini bahkan adalah panggilan setiap orang percaya. Kelima, memiliki kerinduan yang lahir dari kasih kepada jemaat (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">26). Keenam, berani mempertaruhkan jiwanya (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">30) dan ketujuh, melengkapkan apa yang masih kurang dalam pelayanan yang telah dikerjakan. Inilah kualifikasi yang ditulis oleh Paulus bagi penerus pekerjaannya. Tekadku: Saya mau menjadi pelayan Tuhan. Tolong Tuhan, agar saya selalu melatih diri meneladani Kristus supaya layak menjadi hamba-Mu. |
(0.91) | (Flp 2:5) |
(full: HENDAKLAH KAMU DALAM HIDUPMU BERSAMA.
) Nas : Fili 2:5 Paulus menitikberatkan bagaimana Yesus meninggalkan kemuliaan yang tiada taranya di sorga dan mengambil kedudukan yang hina sebagai hamba, serta taat sampai mati untuk kepentingan orang lain (ayat Fili 2:5-8). Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya, yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri, mempedulikan orang lain dan berbuat baik kepada mereka. |
(0.91) | (Flp 1:20) | (jerusalem: di dalam tubuhku) Orang Kristen benar-benar dipersatukan dengan Kristus melalui baptisan dan Ekaristi, sehingga juga tubuhnya menjadi milik Kristus, bdk 1Ko 6:15; 10:17; 12:12 dst, 1Ko 12:27; Gal 2:20; Efe 5:30. Itulah sebabnya maka hidup tubuh, penderitaan dan kematiannya secara mistik menjadi hidup, penderitaan dan kematian Kristus sendiri yang diam dalam tubuh itu dan dimuliakan oleh tubuh itu juga, 1Ko 6:20; Rom 14:8. Terutama pada seorang rasul seperti Paulus, persatuan itu erat sekali, bdk Kol 1:24; 2Ko 4:10 dst. |
(0.90) | (Flp 1:9) |
(full: KASIHMU MAKIN MELIMPAH DALAM PENGETAHUAN.
) Nas : Fili 1:9 Apabila kasih hendak menjadi kasih kristiani, maka itu harus didasarkan pada penyataan dan pengetahuan alkitabiah.
|
(0.90) | (Flp 4:19) |
(full: AKAN MEMENUHI SEGALA KEPERLUANMU.
) Nas : Fili 4:19 Paulus menekankan pemeliharaan yang penuh kasih dari Allah Bapa terhadap anak-anak-Nya. Ia akan memenuhi segala keperluanmu (jasmaniah dan rohaniah) waktu saudara menyampaikannya kepada-Nya. Ia akan memenuhinya "dalam Kristus Yesus." Hanya dalam persatuan dengan Kristus dan dalam persekutuan-Nya dapatlah kita mengalami pemeliharaan Allah. Di antara banyak janji di Alkitab yang memberi harapan dan dorongan kepada umat Allah mengenai pemeliharaan dan pertolongan-Nya adalah: Kej 28:15; 50:20; Kel 33:14; Ul 2:7; 32:7-14; 33:27; Yos 1:9; 1Sam 7:12; 1Raj 17:6,16; 2Taw 20:17; Mazm 18:36; 23:1-6; 121:1-8; Yes 25:4; 32:2; 40:11; 41:10; Yes 43:1-2; 46:3-4; Yoel 2:21-27; Mal 3:10; Mat 6:25-34; 14:20; 23:37; Luk 6:38; 12:7; 22:35; Yoh 10:27-28; 17:11; Rom 8:28,31-39; 2Tim 1:12; 2Tim 4:18; 1Pet 5:7; lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH |
(0.90) | (Flp 2:6) | (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing-masing bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yang adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yang oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13 dst. |
(0.90) | (Flp 3:1) |
(sh: Bermegah bukan dalam hal lahiriah (Minggu, 30 Mei 2004)) Bermegah bukan dalam hal lahiriahHari ini firman Tuhan mengajarkan Kristen di Filipi agar beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam Kristus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">3). Banyak penipuan yang telah terjadi (seperti pada masa Paulus) dan akan terus terjadi. Orang-orang akan memalsukan ibadah mereka dengan bermegah dalam hal lahiriah. Paulus mengarahkan penyembahan kepada Allah di dalam Roh kepada pengenalan akan Kristus. Ia membuang semua yang bersifat lahiriah dan menganggapnya sebagai sampah jika dibandingkan dengan Kristus (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">4-8). Paulus tidak membanggakan kebolehan diri sendiri tetapi mengutamakan pengenalan akan Kristus sebagai gol tertinggi hidupnya. Inilah model hamba Tuhan sejati. Keinginan Paulus adalah mengenal Kristus melalui persekutuan dalam penderitaan-Nya dan mengenal kuasa kebangkitan-Nya. Kepenuhan kuasa Roh Kudus didapat melalui jalan salib, yaitu kematian terhadap diri sendiri (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">10). Ini bertolak-belakang dengan hal yang cenderung orang banggakan kini. Pengenalan Paulus adalah pengenalan dalam pengalaman iman, yang membawa Paulus kepada suatu proses identifikasi diri serupa Kristus. Hidup Kristus menjelma dalam dirinya sedemikian sehingga hidup Paulus seolah ungkapan ulang hidup Kristus sendiri. Semua yang bisa menghalangi proses identifikasi itu harus dibuang. Renungkan: Apa saja dalam hidup yang masih Anda pentingkan lebih daripada Tuhan? Bersediakah Anda menganggapnya sampah dan membuangnya? |
(0.90) | (Flp 3:17) |
(sh: Reformasi hidup. (Sabtu, 31 Oktober 1998)) Reformasi hidup.Kristen tidak lagi hidup secara daging. Rupanya di antara jemaat Filipi terdapat orang-orang yang memberi teladan salah. Mereka tidak menolak Injil dengan jalan mengandalkan usaha moral dan keagamaan mereka, sebaliknya mereka meniadakan kuasa Injil dengan menganjurkan kehidupan yang memenuhi nafsu tubuh (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">19). Dengan berbuat demikian, mereka hidup sebagai musuh salib Kristus (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">18). Lagi-lagi kehidupan Paulus adalah contoh tentang bagaimana hidup Kristen seharusnya. Apabila anugerah Tuhan telah menjamah hidup kita, pastilah hidup itu akan mengeluarkan hal-hal yang benar. Warganegara sorga. Dengan suatu kepastian yang kokoh, Paulus memberitahukan, bahwa jemaat Filipi adalah warga sorga yang tinggal di dunia ini (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">20). Keadaan jasmani kita kini bersifat sementara saja, sebab kelak kita akan diberikan tubuh surgawi yang mulia (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">21). Kita akan luput dari pengaruh keduniawian dengan hawa nafsunya yang membinasakan, bila kita ingat kedua kebenaran tersebut. Hiduplah sebagai warganegara sorga, bukan dunia ini. Hiduplah dalam perspektif mengharapkan kemuliaan tubuh sorgawi kita kelak, yang terpancar dalam tubuh jasmani kita kini! Doa: Ya Tuhan, oleh pertolonganmu, jadikan hambamu teladan dalam seluruh hidupku. |
(0.90) | (Flp 2:12) |
(full: KERJAKAN KESELAMATANMU.
) Nas : Fili 2:12 Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
|
(0.90) | (Flp 1:6) |
(full: AKAN HAL INI AKU YAKIN SEPENUHNYA.
) Nas : Fili 1:6 Keyakinan Paulus akan jemaat Filipi itu tidak hanya didasarkan pada pekerjaan Allah yang baik di dalam diri mereka, tetapi juga pada semangat dan pengorbanan mereka demi iman (ayat Fili 1:5,7; 4:15-18). Kesetiaan Allah senantiasa tersedia bagi orang percaya yang setia, tetapi kesetiaan-Nya tak dapat berbuat apa-apa bagi mereka yang menolak kasih karunia-Nya (lihat cat. --> Fili 2:13; lihat cat. --> 2Tim 2:13). |
(0.90) | (Flp 1:16) |
(full: MEMBELA INJIL.
) Nas : Fili 1:16 Allah memberi tugas yang penting kepada Paulus untuk membela isi Injil seperti yang ditegaskan di dalam Alkitab. Demikian pula, semua orang percaya dipanggil untuk membela kebenaran alkitabiah dan melawan mereka yang akan memutarbalikkan iman (ayat Fili 1:27); lihat cat. --> Gal 1:9; lihat cat. --> Yud 1:3; lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA). Perkataan Paulus mungkin kedengaran aneh bagi para hamba Tuhan dewasa ini yang tidak merasa perlu untuk "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yud 1:3). |
(0.90) | (Flp 1:19) |
(full: ROH YESUS KRISTUS.
) Nas : Fili 1:19 Roh Kudus, yang tinggal di dalam orang percaya, disebut "Roh Yesus Kristus" (bd. Kis 16:7; Rom 8:9; Gal 4:6) karena Kristuslah yang memberikan Roh itu kepada orang percaya pada saat pertobatan (lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID) dan sesudah itu membaptis orang percaya dalam Roh (lihat cat. --> Kis 1:8; [atau ref. Kis 1:8] lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS). Roh ini adalah Roh yang sama yang mengurapi Yesus untuk membawa penebusan kepada dunia (lih. Luk 4:18; lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS). |
(0.90) | (Flp 4:11) |
(full: AKU TELAH BELAJAR MENCUKUPKAN DIRI
) Nas : Fili 4:11 (versi Inggris NIV -- "Aku telah belajar untuk merasa puas"). Rahasia kepuasan hati ialah menyadari bahwa dalam keadaan yang sekarang ini Allah telah memberikan segala sesuatu yang kita perlukan untuk tetap berkemenangan di dalam Kristus (1Kor 15:57; 2Kor 2:14; 1Yoh 5:4). Kemampuan untuk hidup berkemenangan atas keadaan-keadaan yang berubah-ubah datang dari kuasa Kristus yang mengalir dalam dan melalui saudara (ayat Fili 4:13; lihat cat. --> 1Tim 6:8). [atau ref. 1Tim 6:8] Akan tetapi, kemampuan ini tidak datang dengan sendirinya. Hal itu harus dipelajari melalui bersandar kepada Kristus. |
(0.90) | (Flp 4:16) |
(full: KAMU TELAH SATU DUA KALI MENGIRIM BANTUAN KEPADAKU.
) Nas : Fili 4:16 Gereja di Filipi adalah gereja misioner yang melayani kebutuhan Paulus selama ia mengadakan perjalanan (ayat Fili 4:15-17; 1:4-5). Memberi bantuan kepada pelayanan misi dihormati dan diterima oleh Allah sebagai "suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah" (ayat Fili 4:18). Jadi, apa yang kita berikan untuk membantu seorang utusan gerejawi yang setia dianggap sebagai suatu korban yang dipersembahkan kepada Allah. Apa pun yang dilakukan untuk salah seorang saudara seiman yang paling hina telah dilakukan untuk Tuhan sendiri (Mat 25:40). |
(0.90) | (Flp 4:8) |
(sh: Berpikir positif ala Kristen (Rabu, 2 Juni 2004)) Berpikir positif ala KristenAyat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8 sering disebut orang sebagai Pemikiran Positif ala Kristen. Setelah lahir baru kita masuk ke dalam proses pengudusan yang berjalan seumur hidup. Pengudusan yang dikerjakan Tuhan mencakup seluruh aspek dalam hidup kita, salah satu yang sangat penting yaitu aspek pikiran. Dalam dosa manusia suka memikirkan apa yang jahat dan tidak benar di mata Tuhan. Paulus mengajak jemaat di Filipi belajar mengontrol atau melatih pikiran untuk hal-hal yang baik. Banyak hal yang kita lakukan dipicu dan dikendalikan oleh apa yang kita pikirkan. Misalnya jika kita berpikir jahat tentang seseorang maka kita akan menyatakannya pula dalam relasi dan sikap kita terhadap dia. Ketika kita berpikir kotor kita didorong untuk melakukan hal yang kotor pula. Sebaliknya, apabila kita memikirkan apa yang benar, yang mulia, yang adil, suci dan seterusnya (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8), kita juga akan melakukan hal-hal benar, mulia, adil, suci. Paulus sendiri mempraktikkan prinsip ini, sehingga ia dapat hidup tanpa didikte oleh keadaan (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">10-13). Pikiran tidak memiliki kekuatan otonom untuk menentukan apa yang hendak dipikirkannya. Pikiran membutuhkan anugerah Tuhan agar dapat berfungsi dengan benar. Pengudusan pikiran adalah hal yang sangat penting. Dengan anugerah Tuhan kita melatih pikiran kita dengan jalan merenungkan firman Tuhan (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8). Hal-hal dalam ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">8 meliputi berbagai macam modus kehidupan. "Yang benar" mencakup aspek rasionalitas; "yang mulia" aspek ibadah; "yang adil" aspek hukum; "kesucian atau kemurnian" mencakup aspek kesalehan; "yang manis" aspek estetika; "sedap didengar" aspek informasi yang kita konsumsi; "kebajikan" berkaitan dengan moral dan etika; "patut dipuji" mencakup konsep nilai. Kekristenan mengajarkan keutuhan dan bukan keterkepingan. Jika hati kita telah dikuduskan oleh Kristus maka seluruh aspek hidup kita pun harus dikuduskan. Tekadku: Aku akan belajar melatih pikiranku untuk merenungkan hal-hal yang benar, yang mulia, dll. dan mengekspresikannya dalam totalitas hidupku! |
(0.90) | (Flp 4:14) |
(sh: Menjadi pemberi-pemberi bagi Allah (Kamis, 3 Juni 2004)) Menjadi pemberi-pemberi bagi AllahBagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka. Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Dia bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">11). Paulus pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Dia (ayat Di+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">12). Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya. Dengan kemurnian motivasi seperti itu Paulus dapat mendorong jemaat untuk terus memberi persembahan. Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan. Memberi bagi pekerjaan Tuhan sungguh adalah suatu hak istimewa yang tidak diberikan Tuhan kepada setiap orang. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari kita sebab segala sesuatu adalah milik-Nya. Kesempatan memberi adalah kebahagiaan dan kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang dilibatkan-Nya. Sekali lagi, bagi Paulus yang utama bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya. Harta dunia suatu saat akan lenyap dan musnah, namun mereka yang dengan bijaksana menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan telah mengubahnya menjadi simpanan yang bertahan sampai kepada kekekalan. Mari kita belajar berkorban bukan hanya waktu, tenaga, kepandaian kita, melainkan juga harta kita, uang kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga akan menikmati buah-buahnya. Renungkan: Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya, agar kita dapat menjadi pemberi-pemberi bagi Allah. |
(0.90) | (Flp 2:3) |
(full: DENGAN RENDAH HATI.
) Nas : Fili 2:3 Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi, Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.
|
(0.90) | (Flp 2:7) |
(full: TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI.
) Nas : Fili 2:7 Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28), dan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya (Yoh 5:19; 8:28; Yoh 14:10). "Pengosongan diri-Nya" ini tidak sekadar berarti secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib. |
(0.90) | (Flp 2:17) |
(full: DICURAHKAN PADA KORBAN.
) Nas : Fili 2:17 Kasih dan kepeduliaan Paulus terhadap jemaat Filipi sedemikian rupa sehingga ia bersedia untuk memberikan nyawanya karena mereka sebagai suatu kurban kepada Allah.
|