Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 7441 - 7460 dari 8028 ayat untuk dari [Pencarian Tepat] (0.013 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.088503557142857) (Gal 2:19) (full: AKU TELAH MATI ... UNTUK HUKUM TAURAT. )

Nas : Gal 2:19

Teks :

Lihat cat. --> Rom 7:4

[atau ref. Rom 7:4]

mengenai arti mati terhadap hukum Taurat;

lihat cat. --> Mat 5:17

[atau ref. Mat 5:17]

mengenai hubungan orang percaya dengan hukum Taurat;

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.

(0.088503557142857) (Flp 3:9) (full: KEBENARAN YANG ALLAH ANUGERAHKAN. )

Nas : Fili 3:9

Kebenaran orang percaya pertama-tama terjadi karena ia telah diampuni, dibenarkan, dan diterima oleh Allah karena iman

(lihat cat. --> Rom 4:5).

[atau ref. Rom 4:5]

  1. 1) Akan tetapi, kebenaran kita lebih dari sekadar hal-hal di atas. Firman Allah menegaskan bahwa kebenaran kita adalah Kristus Yesus sendiri, yang diam di dalam hati kita (bd. Fili 1:20,21; Rom 8:10; 1Kor 1:30; Gal 2:20; Ef 3:17; Kol 3:4); di PL Mesias disebut sebagai "Tunas Adil" dan "Tuhan keadilan kita"

    (lihat cat. --> Yer 23:5-6).

    [atau ref. Yer 23:5-6]

    Demikianlah, kebenaran yang kita miliki bukan kebenaran kita sendiri melainkan kebenaran Yesus yang kita percayai

    (lihat cat. --> 1Kor 1:30 dan

    lihat cat. --> Gal 2:20).

    [atau ref. 1Kor 1:30; Gal 2:20]

    Karena Kristus diam di dalam kita, maka dalam Dia kita "dibenarkan oleh Allah"

    (lihat cat. --> 2Kor 5:21).

    [atau ref. 2Kor 5:21]

  2. 2) Dasar bagi keselamatan kita dan satu-satunya pengharapan kita akan kebenaran adalah kematian Kristus sebagai kurban dan darah-Nya yang telah tertumpah (Rom 3:24; 4:25; 5:9; 8:3-4; 1Kor 15:3; Gal 1:4; Gal 2:20; Ef 1:7; Ibr 9:14; 1Pet 1:18-19; 1Yoh 4:10) dan hidup kebangkitan-Nya di dalam hati kita (Rom 4:25; 5:9-10; 8:10-11; Gal 2:20; Kol 3:1-3;

    lihat cat. --> Rom 4:22).

    [atau ref. Rom 4:22]

(0.088503557142857) (Flp 3:20) (full: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA. )

Nas : Fili 3:20

Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23; Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11;

lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

  1. 1) Dalam hal kehidupan, nilai-nilai, dan arah kita, maka tanah air kita sekarang adalah sorga. Kita telah dilahirkan dari atas (Yoh 3:3), nama kita tertulis pada daftar sorga (Fili 4:3), kehidupan kita dipedomani oleh prinsip-prinsip sorgawi, dan hak serta warisan kita tersimpan di sorga.
  2. 2) Ke sorga doa kita dinaikkan (bd. 2Taw 6:21; 30:27) dan harapan kita ditujukan. Banyak sahabat dan kerabat kita sudah di sana, dan tidak lama lagi kita pun akan berada di sana. Yesus juga di sana, sambil menyiapkan tempat untuk kita, dan ia telah berjanji akan kembali dan membawa kita untuk tinggal bersama Dia

    (lihat cat. --> Yoh 14:2;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    [atau ref. Yoh 14:2-3]

    bd. Yoh 3:3; 14:1-4; Rom 8:17; Ef 2:6; Kol 3:1-3; Ibr 6:19-20; Ibr 12:22-24; 1Pet 1:4-5; Wahy 7:9-17). Karena alasan-alasan ini kita merindukan negeri yang lebih baik, yaitu negeri sorgawi. Oleh sebab itu, Allah tidak malu disebut Allah kita dan Ia telah menyediakan sebuah kota yang kekal untuk kita (Ibr 11:16).
(0.088503557142857) (Kol 3:25) (full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN. )

Nas : Kol 3:25

Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:

  1. 1) Penganiayaan terhadap orang lain oleh orang Kristen adalah suatu perkara serius yang akan mempengaruhi kemuliaan kita yang akan datang di sorga (bd. 2Kor 5:10).
    1. (a) Mereka yang memperlakukan orang lain dengan kasih dan kebaikan akan menerima pahala dari Tuhan (ayat Kol 3:24; Ef 6:8).
    2. (b) Siapa saja yang menganiaya dan berbuat salah terhadap orang percaya lainnya "akan menanggung kesalahannya." Orang yang bersalah akan memikul kesalahan itu ke kursi pengadilan dan menanggung akibat-akibatnya tanpa sikap memihak (Ul 10:17; 2Taw 19:7; Kis 10:34; Rom 2:11).
  2. 2) Prinsip pertanggungjawaban kelak yang akan diberikan kepada Tuhan seharusnya membantu mendorong kasih, kebaikan hati, dan kemurahan kita terhadap semua orang. Biarlah semua orang percaya mengingat bahwa Allah akan menganggap anak-anak-Nya bertanggung jawab atas cara perlakuan mereka satu sama lain (Gal 6:7;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Mat 22:39;

    lihat cat. --> Yoh 13:34;

    [atau ref. Mat 22:37,39; Yoh 13:34]

    lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.088503557142857) (1Tes 2:18) (full: TETAPI IBLIS TELAH MENCEGAH KAMI. )

Nas : 1Tes 2:18

Usaha pekabaran Injil Paulus kadang-kadang dihambat oleh Iblis. Kebenaran Alkitab mengenai perlawanan Iblis terhadap orang percaya yang setia meliputi hal-hal berikut:

  1. 1) Iblis diizinkan oleh Allah untuk berperang melawan orang percaya dan menghalang-halangi mereka untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan bagi Kristus (Ef 6:11-12; bd. Dan 10:13,20-21; Za 3:1; Mat 4:1-10).
  2. 2) Akan tetapi, kuasa Iblis harus tunduk kepada kekuasaan Allah yang lebih tinggi (Ayub 1:9-12; 2:6;

    lihat cat. --> Ayub 1:12);

    [atau ref. Ayub 1:12]

    Allah dapat membatalkan kegiatan Iblis dan membalik semuanya menjadi kebaikan bagi kerajaan-Nya (2Kor 12:7-9).
  3. 3) Perlawanan Iblis dapat diatasi oleh doa orang-orang kudus, oleh darah Anak Domba, perkataan kesaksian, dan kasih yang kokoh bagi Allah (bd. Wahy 12:11); oleh karena itu, perlawanan Iblis tidak perlu bersifat tetap (bd. Wahy 3:11). Karena itu kita harus berdoa setiap hari agar kita dilepaskan dari rencana dan kuasanya

    (lihat cat. --> 1Tes 3:5;

    lihat cat. --> Mat 4:10

    [atau ref. 1Tes 3:5; Mat 4:10]

    mengenai Iblis;

    lihat cat. --> Mat 6:13;

    lihat cat. --> Ef 6:12;

    [atau ref. Mat 6:13; Ef 6:12]

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.088503557142857) (2Tes 2:11) (full: MENDATANGKAN KESESATAN ATAS MEREKA. )

Nas : 2Tes 2:11

Setelah sang penahan disingkirkan

(lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS)

dan manusia durhaka dinyatakan, tidak akan ada lagi kesempatan untuk selamat bagi suatu kelompok tertentu:

  1. 1) Kelompok ini terdiri atas semua orang yang berada di dalam atau di luar gereja, yang setelah dengan memadai mendengarkan Firman Allah, maka dengan sukarela dan sadar mereka menolak untuk mengasihi kebenaran dan sebaliknya memilih untuk suka kejahatan dunia ini

    (lihat cat. --> 2Tes 2:10;

    lihat cat. --> 2Tes 2:12).

    [atau ref. 2Tes 2:10,12]

  2. 2) Allah akan mendatangkan kesesatan yang kuat atas orang-orang itu sehingga mereka tidak pernah lagi berkesempatan untuk mempercayai kebenaran yang sudah mereka tolak itu (ayat 2Tes 2:12). Mereka terkutuk untuk selamanya mempercayakan "dusta itu" (yaitu ajaran manusia durhaka).
  3. 3) Maksud Allah dalam mengirim "kesesatan" ialah supaya mereka akan "dihukum" (ayat 2Tes 2:12). Karena itu, bagi mereka yang pernah mendengar dan mengerti Firman Allah, namun tidak mengasihi kebenarannya, malahan telah memilih kesenangan dosa, "tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman" (Ibr 10:26-27;

    lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

  4. 4) Keselamatan sepanjang masa kesengsaraan besar itu akan ditawarkan hanya kepada mereka yang belum pernah mempunyai kesempatan yang memadai untuk menerima pengetahuan akan kebenaran atau memahami Injil (bd. Wahy 7:14; 11:3; 14:6-7). Mereka yang memberitakan Injil pada masa itu mungkin termasuk 144.000 orang dari suku Israel

    (lihat cat. --> Wahy 7:4), kedua saksi

    (lihat cat. --> Wahy 11:3) dan para malaikat

    (lihat cat. --> Wahy 14:6).

    [atau ref. Wahy 7:4; Wahy 11:3; Wahy 14:6]

(0.088503557142857) (1Tim 2:4) (full: YANG MENGHENDAKI SUPAYA SEMUA ORANG DISELAMATKAN. )

Nas : 1Tim 2:4

Alkitab menyatakan dua aspek kehendak Allah untuk manusia berhubung dengan masalah keselamatan: kehendak-Nya yang sempurna dan kehendak-Nya yang mengizinkan (lih. Mat 7:21; Luk 7:30; 13:34; Yoh 7:17; Kis 7:51;

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

  1. 1) Kehendak Allah yang sempurna sungguh-sungguh menginginkan "supaya semua orang diselamatkan". Allah tidak mau seorang pun binasa, "melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2Pet 3:9). Aspek kehendak Allah ini berkaitan dengan apa yang diinginkan oleh-Nya, dan bukan apa yang diizinkan-Nya.
  2. 2) Kehendak Allah yang mengizinkan berkaitan dengan apa yang dibiarkan atau diizinkan oleh-Nya, dan bukan apa yang sebenarnya diinginkan-Nya. Bahwa banyak orang tetap terhilang dalam dosa berhubungan dengan aspek kehendak Allah ini dan bukan karena kehendak-Nya yang sempurna. Kalau ada orang yang memilih untuk tetap tidak selamat, Allah akan mengizinkan hal itu karena Dia tidak memaksa mereka yang menolak untuk menerima keselamatan dari Anak-Nya. Dengan demikian, banyak hal yang terjadi di dunia ini sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah yang sempurna (yaitu dosa, hawa nafsu, kekerasan, kebencian, dan ketegaran hati), tetapi dalam kehendak-Nya yang mengizinkan.
  3. 3) Kedua aspek kehendak Allah ini juga berfungsi dalam pengalaman hidup yang menyedihkan dan mendukakan. Banyak penderitaan dan kesulitan pribadi diizinkan Allah, tetapi belum tentu menjadi maksud atau kehendak-Nya yang utama untuk orang itu. Karena dosa, pemberontakan, dan kesembronoan, maka kesulitan dan kesukaran dapat terjadi tanpa diinginkan Allah. Penderitaan pribadi kadang-kadang dapat disebabkan karena prinsip ilahi "yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7).
(0.088503557142857) (1Tim 2:15) (full: PEREMPUAN AKAN DISELAMATKAN KARENA MELAHIRKAN ANAK. )

Nas : 1Tim 2:15

Paulus mengatakan bahwa wanita pada umumnya akan diselamatkan oleh iman kepada Allah dan dengan menerima tugas yang telah ditetapkan oleh Pencipta mereka.

  1. 1) Kedudukan tertinggi dan martabat sejati wanita ialah sebagai istri dan ibu yang saleh. Tidak ada sukacita, kesenangan batin, berkat, atau kehormatan lebih tinggi yang dapat diperolehnya sebagai istri dan ibu Kristen, selain dengan melahirkan anak-anak (1Tim 5:14), mengasihi mereka (Tit 2:4), membesarkan mereka sehingga hidup bagi Kristus untuk memuliakan Allah (bd. 2Tim 1:5; 3:14-15;

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

    dan dia tetap setia kepada Juruselamatnya (ayat 1Tim 2:15).
  2. 2) Kehormatan dan martabat melahirkan anak jangan diremehkan oleh orang Kristen. Kemampuan melahirkan anak dari Marialah yang menjadi saluran keselamatan bagi umat manusia (Kej 3:15; Mat 1:18-25).
  3. 3) Masyarakat, kebudayaan, dan gereja yang merendahkan atau menolak maksud Allah untuk wanita, dan dengan demikian menurunkan nilai keluarga, rumah tangga, dan ibu Kristen akan semakin banyak mengalami kehancuran dalam pernikahan, keluarga, dan masyarakat

    (lihat cat. --> 2Tim 3:3).

    [atau ref. 2Tim 3:3]

  4. 4) Pernyataan Paulus kepada wanita Kristen bukan bermaksud merendahkan martabat wanita yang tidak menikah atau tidak bisa mempunyai anak. Iman, kasih, dan kekudusan wanita demikian dapat setingkat dengan wanita yang berkeluarga

    (lihat cat. --> 1Kor 7:34).

    [atau ref. 1Kor 7:34]

(0.088503557142857) (Yak 2:17) (full: JIKA IMAN ITU TIDAK DISERTAI PERBUATAN ... PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI. )

Nas : Yak 2:17

Teks :
  1. 1) Iman sejati yang menyelamatkan begitu penting sehingga mau tidak mau harus menyatakan diri di dalam tindakan saleh dan pengabdian kepada Yesus Kristus. Perbuatan tanpa iman adalah perbuatan yang mati. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Iman yang sejati selalu menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah dan perbuatan belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkannya

    (lihat cat. --> Yak 2:22;

    lihat cat. --> Rom 1:5;

    [atau ref. Yak 2:22; Rom 1:5]

    lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT;

    dan

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Yakobus mengarahkan ajaran ini kepada mereka di dalam gereja yang mengaku beriman kepada Kristus dan pendamaian oleh darah-Nya, sambil percaya bahwa pengakuan itu saja sudah cukup untuk keselamatan. Mereka berkeyakinan bahwa hubungan pribadi dalam ketaatan dengan Kristus sebagai Tuhan tidak penting. Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik (ayat Yak 2:14-16,20-24). Satu-satunya jenis iman yang menyelamatkan ialah "iman yang bekerja oleh kasih" (Gal 5:6).
  3. 3) Pada pihak lain, jangan beranggapan bahwa kita memelihara iman yang hidup hanya dengan usaha kita sendiri. Kasih karunia Allah, Roh Kudus yang mendiami kita dan syafaat Kristus

    (lihat cat. --> Ibr 7:25)

    [atau ref. Ibr 7:25]

    bekerja di dalam kehidupan kita untuk memungkinkan kita menanggapi Allah "yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman" (Rom 1:17). Jikalau kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan pimpinan Roh, maka iman kita akan mati.
(0.088503557142857) (1Ptr 2:5) (full: IMAMAT KUDUS. )

Nas : 1Pet 2:5

Dalam PL keimaman terbatas pada suatu golongan minoritas tertentu. Kegiatan mereka yang khusus ialah mempersembahkan kurban kepada Allah, mewakili umat-Nya dan berbicara langsung dengan Allah (Kel 28:1; 2Taw 29:11). Kini melalui Yesus Kristus, setiap orang Kristen sudah menjadi imam di hadapan Allah (Wahy 1:6; 5:10; 20:6). Keimaman semua orang percaya berarti sebagai berikut:

  1. 1) Semua orang percaya boleh langsung menghadap Allah melalui Kristus (1Pet 3:18; Yoh 14:6; Ef 2:18).
  2. 2) Semua orang percaya berkewajiban untuk hidup kudus (ayat 1Pet 2:5,9; 1:14-17).
  3. 3) Semua orang percaya harus mempersembahkan "persembahan rohani:" kepada Allah, termasuk:
    1. (a) hidup dalam ketaatan kepada Allah dan jangan menjadi serupa dengan dunia (Rom 12:1-2);
    2. (b) berdoa kepada Allah dan memuji Dia (Mazm 50:14; Ibr 13:15;

      lihat art. PUJIAN);

    3. (c) melayani dengan sepenuh hati dan pikiran (1Taw 28:9; Ef 5:1-2; Fili 2:17);
    4. (d) melakukan perbuatan baik (Ibr 13:16);
    5. (e) memberi dari harta milik (Rom 12:13; Fili 4:18); dan
    6. (f) mempersembahkan tubuh kita kepada Allah sebagai senjata kebenaran (Rom 6:13,19).
  4. 4) Semua orang percaya harus bersyafaat dan saling mendoakan serta berdoa untuk semua orang (Kol 4:12; 1Tim 2:1; Wahy 8:3; bd.

    lihat art. DOA SYAFAAT).

  5. 5) Semua orang percaya harus memberitakan Firman Allah dan mendoakan keberhasilannya (ayat 1Pet 2:9; 3:15; Kis 4:31; 1Kor 14:26; 2Tes 3:1).
  6. 6) Semua orang percaya dapat memimpin baptisan air dan Perjamuan Kudus (Mat 28:19; Luk 22:19).
(0.088503557142857) (2Ptr 2:1) (full: DI ANTARA KAMU AKAN ADA GURU-GURU PALSU. )

Nas : 2Pet 2:1

Roh Kudus berkali-kali mengingatkan bahwa akan ada banyak guru palsu dalam gereja. Peringatan mengenai guru dan pemimpin yang memperkenalkan bidat yang menghancurkan antara umat Allah ini sudah dimulai sejak Yesus sendiri (Mat 24:24-25;

lihat cat. --> Mat 24:11;

[atau ref. Mat 24:11])

dan dilanjutkan oleh Roh melalui Paulus (2Tim 3:1-5;

(lihat cat. --> 2Tes 2:7;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

[atau ref. 2Tes 2:7; 1Tim 4:1],

Petrus (ayat 2Pet 2:1-22), Yohanes (1Yoh 2:18; 1Yoh 4:1; 2Yoh 1:7-11), Yudas (Yud 1:3-4,12,18) dan surat Kristus kepada ketujuh jemaat

(lihat cat. --> Wahy 2:2;

lihat cat. --> Wahy 2:6;

[atau ref. Wahy 2:2,6]

lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.088503557142857) (Why 20:14) (full: LAUTAN API. )

Nas : Wahy 20:14

Alkitab melukiskan gambaran yang dahsyat sekali mengenai nasib akhir orang-orang terhilang.

  1. 1) Gambaran itu berbicara tentang "penderitaan dan kesesakan" (Rom 2:9), "ratap dan kertak gigi" (Mat 22:13; 25:30), "kebinasaan selama-lamanya" (2Tes 1:9), dan "dapur api" (Mat 13:42,50). Gambaran ini berbicara tentang "gua-gua yang gelap" (2Pet 2:4), "siksaan yang kekal" (Mat 25:46), dan sebuah "neraka ... api yang tak terpadamkan" (Mr 9:43), suatu "lautan api yang menyala-nyala oleh belerang" (Wahy 19:20), dan "asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa" (Wahy 14:11). Sungguh, "ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup" (Ibr 10:31); "adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan" (Mat 26:24; juga

    lihat cat. --> Mat 10:28).

    [atau ref. Mat 10:28]

  2. 2) Orang percaya dari jemaat PB sadar sekali mengenai nasib orang-orang yang hidup di dalam dosa. Demi alasan inilah mereka berkhotbah dengan cucuran air mata

    (lihat cat. --> Kis 20:19)

    [atau ref. Kis 20:19]

    dan membela Firman Allah yang tak pernah salah dan Injil Keselamatan melawan segala bentuk pemutarbalikan dan ajaran yang palsu

    (lihat cat. --> Fili 1:17;

    lihat cat. --> 2Tim 1:14;

    [atau ref. Fili 1:17; 2Tim 1:14]

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA)

  3. 3) Kenyataan yang sungguh-sungguh mengenai hukuman kekal untuk orang fasik merupakan daya pendorong yang terbesar untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dan berusaha sekuat-kuatnya untuk meyakinkan orang untuk bertobat dan menerima Kristus sebelum terlambat

    (lihat cat. --> Yoh 3:16).

    [atau ref. Yoh 3:16]

(0.088503557142857) (Kel 2:11) (jerusalem) Ayat-ayat ini (atau menurut sementara ahli hanya Kel 1:15-22) berasal dari tradisi Yahwista. Biasanya Midian dianggap terletak di Arabia, di sebelah selatan wilayah bangsa Edom dan di sebelah Teluk Akaba. Dalam tradisi rakyat Arabia memang terpelihara ingatan bahwa Musa pernah tinggal di daerah itu. Namun demikian di zaman agak belakangan barulah Midian dihubungkan dengan daerah tsb. Ada sejumlah ayat yang menyarankan bahwa suku Midian adalah sebuah suku Badui yang menyusuri jalan-jalan kafilah di Palestina, Kej 37:28,35, dan di Semenanjung Sinai, Bil 10:29-32, dan juga menyerbu wilayah bangsa Moab, Kej 36:35; bdk juga Bil 22:4,7; 25:6,18; 31:1-9; Yos 13:21. Kemudian suku Midian dikalahkan oleh Gideon di Palestina-tengah, Hak 6-8; bdk Yes 9:3; 10:26. Sebuah keterangan lebih tegas mengenai tempat tinggal suku Midian terdapat dalam 1Ra 11:18; seorang penguasa Edom melarikan diri ke Mesir melalui daerah Midian, lalu daerah Paran, ialah bagian selatan Negeb (yang terletak antara Kadesy dan Mesir). Berdasarkan keterangan itu harus dikatakan bahwa suku Midian berkediaman di Semenanjung Sinai di sebelah timur padang gurun Paran di Arabia. Jadi di bagian Semenanjung Sinai itulah Musa menerima penyataan Tuhan.
(0.088503557142857) (Kel 19:2) (jerusalem: gurun Sinai) Letaknya gunung Sinai sukar dipastikan. Sejak abad keempat Mas di kalangan Kristen umum diterima pendapat bahwa gunung tsb terletak di bagian selatan Semenanjung yang sama namanya dengan gunung itu. Sekarang gunung itu memang bernama "Jebel Musa" (2245 m). Dewasa ini pendapat yang tersebar luas di kalangan para ahli berkata bahwa gunung Sinai terletak di Arabia di mana gunung-gunung berapi masih hidup di zaman yang diceriterakan Alkitab. Pendapat itu berdasarkan ceritera mengenai penampakan Tuhan, Kel 19:16+, serta kisah mengenai tempat-tempat persinggahan bangsa Israel di padang gurun menurut Bil 33+. Tempat-tempat persinggahan yang disebut dalam Bil 33:16-35 memang terletak di bagian timur laut negeri Arabia. Tetapi bukti-bukti yang dikemukakan para pendukung pendapat ini kurang meyakinkan. Sebab ayat-ayat lain mengandaikan bahwa gunung Sinai terletak agak berdekatan dengan negeri Mesir dan dengan bagian selatan negeri Palestina. Oleh karena itu ada pendapat lain yang mengatakan bahwa gunung Sinai terletak dekat Kadesy. Pendapat ini berlandaskan beberapa ayat yang menghubungkan Seir, Edom dan gunung Paran dengan penampakan Tuhan, Hak 5:4; Ula 33:2; Hab 3:3 Akan tetapi Kadesy tidak pernah dihubungkan oleh Kitab Suci dengan gurun Sinai. Sejumlah ayat dengan jelas sekali berkata bahwa padang gurun itu jauh letaknya dari Kadesy, Bil 11-13; 33; Ula 1:2,19. Oleh karena itu tradisi Kristen tsb yang menempatkan gunung Sinai di bagian Selatan Semenanjung Sinai tetap paling meyakinkan. Walaupun apa yang terjadi di gunung itu dan hukum Taurat yang menurut tradisi diumumkan di situ, Kel 3:1-4:17; 18:19-27; Bil 1-10, membawa pengaruh penting bagi bangsa Israel untuk selanjutnya, namun tampaknya orang Israel agak segera lupa akan letaknya gunung Sinai. Kisah tentang nabi Elia di gunung Sinai, 1Ra 19 bdk Sir 48:7 adalah suatu kekecualian. Menurut Paulus, Gal 4:24 dst, gunung Sinai melambangkan Perjanjian Lama yang tidak berlaku lagi.
(0.088503557142857) (Kel 33:20) (jerusalem: tidak tahan memandang wajahKu) Antara kekudusan Allah dan ketidak-layakan manusia ada jurang, bdk Ima 17:1+, begitu rupa sehingga manusia pasti mati seandainya melihat Allah, Kel 19:21; Ima 16:2; Bil 4:20; bdk Kel 6:25+, atau hanya mendengarNya saja, Kel 20:19; Ula 5:24-26 bdk Kel 18:16. Itulah sebabnya mengapa Musa, Kel 3:6, dan nabi Elia, 1Ra 19:13, dan bahkan serafim, Yer 6:2, menutup mukanya di hadapan Tuhan. Orang kaget kalau terus hidup, meskipun melihat Allah, Kej 32:30; Ula 5:24, ataupun merasa takut (keagamaan). Hak 6:22-23; 13:22; Yes 6:5. "Memandang Allah" adalah sebuah karunia istimewa yang oleh Allah dianugerahkan, Kel 24:11, kepada Musa sebagai "sahabat Allah", Kel 33:11; Bil 12:7-8; Ula 34:10, dan kepada nabi Elia, 1Ra 19:11. Musa dan Elia nanti akan menyaksikan Yesus yang dimuliakan, ialah sebuah penampakan Allah dalam Perjanjian Baru, Maz 17:3 dsj. Dalam tradisi Kristen selanjutnya Musa dan Elia (bersama dengan Paulus, 2Ko 12:1 dst) tetap dianggap sebagai teladan unggul dari pengalaman mistik. Dalam Perjanjian Baru kemuliaan Allah. bdk Kel 33:18 dan Kel 24:16+, menyatakan diri melalui Yesus Kristus, Yoh 1:14+; Yoh 11:40; bdk 2Ko 4:4,6. Tetapi hanya Yesus sajalah yang melihat Manusia barulah melihat Allah berhadapan muka dalam kebahagiaan sorgawi, Mat 5:8; 1Yo 3:2; 1Ko 13:12
(0.088503557142857) (Im 25:1) (jerusalem) Peraturan-peraturan mengenai tahun-tahun suci milik atas tanah Suci: tanahpun harus menepati hukum Sabat, lih Kel 20:8+. Tahun Sabat, Ima 25:1-7, sudah disebut dalam Kitab Perjanjian, Kel 23:10-11. Di sini peraturan-peraturannya diperincikan lebih jauh. Pada masa sesudah pembuangan Tahun Sabat itu ternyata dirayakan, Neh 10:31 dan 1Ma 6:49-35; Ula 15:1-11 menambah peraturan yang mewajibkan bahwa segala hutang harus dihapus. Para budak berbangsa Ibrani harus dibebaskan pada tahun ketujuh perbudakannya, tetapi pembebasan itu tidak terikat pada Tahun Sabat, Kel 21:2; Ula 15:12-18. Peraturan itu hampir tidak pernah ditepati, bdk Yer 34:8-16. Dengan maksud meringankan peraturan itu maka ditetapkan bahwa hanya lima puluh tahun sekali perlu ditepati, yaitu pada "Tahun Yobel", Ima 25:8-17. Nama "Tahun Yobel" itu diambil dari kebiasaan mengumumkan pembukaan tahun itu dengan membunyikan sangkakala yang disebut "yobel". (Tahun Yobel disinggung dalam Yes 61:1-2). Pada Tahun Yobel tanah dibiarkan menganggur dan diumumkan pelepasan baik manusia maupun barang, sehingga setiap orang mendapat kembali milik warisannya dan pulang kepada kaumnya sendiri, Ima 25:10. Maksud peraturan itu ialah menjamin keseimbangan masyarakat yang tersusun berdasarkan keluarga dan milik warisan. Hanya dalam kenyataannya peraturan itu hanya menjadi suatu usaha pada zaman belakangan untuk membuat Tahun Sabat lebih berhasil. Tetapi rupanya peraturan Tahun Yobelpun tidak pernah dilaksanakan. Adapun Tahun Suci yang dirayakan Gereja Katolik memindahkan Tahun Yobel Yahudi ke tingkat rohani. Tahun Suci itu memberi kaum beriman kesempatan berkala buat membereskan hutangnya dengan Allah.
(0.088503557142857) (Ul 7:6) (jerusalem: engkaulah yang dipilih) Sama seperti dalam bangsa ditegaskan di sini bahwa Israel adalah bangsa terpilih. Allah telah pergi "mengambil bagiNya sebuah bangsa" dan mencarinya dengan jalan mujizat, Ula 4:34; bdk Ula 4:20; 26:7-8. Alasan-alasan mengapa Israel dipilih Allah dibentangkan dalam Ula 7:7-8; kasih dan kesetiaan Allah kepada janji-janji yang dengan cuma-cuma diberitakanNya kepada bapa leluhur, bdk Ula 4:37; 8:18; 9:5; 10:15. Pilihan itu ditegaskan dengan sebuah perjanjian, Ula 7:9; 5:2-3, yang menjadikan Israel suatu umat yang kudus, Ula 7:6 dan Ula 26:19. Teologi yang begitu jelas terungkap dalam kitab Ulangan meresap ke dalam seluruh Perjanjian Lama. Israel adalah sebuah bangsa tersendiri, Bil 23:9, umat Allah, Hak 5:13, bangsa yang kudus bagi Allah, Kel 19:6+, yang masuk perjanjian dengan Allah, Kel 19:1+, dan menjadi anakNya, Ula 1:31; 14:1; 32:6; Kel 4:22; Hos 11:1; Yes 63:16; Yer 31:9; Mal 2:10-11; Wis 18:13, bangsa yang menjadi milik Imanuel, artinya "Allah menyertai kami" Yes 8:8,10. Pilihan itu menjadikan Israel sebuah bangsa terpisah dari bangsa-bangsa lain. Tetapi para nabi menubuatkan bahwa semua bangsa akan mengakui Tuhan dan bahwa keselamatan teruntuk bagi seluruh umat manusia, Yes 49:6; 45:14+; Zak 14:16. Itulah zaman Mesias yang dimulai dengan kedatangan Yesus.
(0.088503557142857) (Ayb 1:6) (jerusalem: menghadap TUHAN) Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+
(0.088503557142857) (Mzm 68:1) (jerusalem: Perarakan kemenangan Allah) Ini mazmur yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, ada di antara mazmur yang paling sulit dalam seluruh kitab Mazmur. Seringkali maksud sama sekali tidak terang dan teksnya nampaknya agak rusak dan dicampuradukkan. Kidung ini menyinggung banyak peristiwa dalam sejarah Israel yang digambarkan sebagai perarakan kemenangan Tuhan. Tetapi caranya kejadian-kejadian itu disinggung adalah begitu halus, sehingga kerapkali tidak dapat dipastikan peristiwa manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa kiraan saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa pendahuluan yang menggambarkan Allah yang maju untuk menghancurkan musuh dan memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz 68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah sujud di hadapanNya.
(0.088503557142857) (Pkh 7:8) (jerusalem) Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.


TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA