19 Februari 2005

Melayani Dalam Keterbatasan

Topik : Kekuasaan / Kekuatan

Nats : Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna (2 Korintus 12:9)
Bacaan : Ibrani 11:8-19

Ketika belum genap berusia empat tahun, Itzhak Perlman terserang polio, sehingga ia tidak bisa menggunakan kakinya. Tetapi ia lalu mengimbangi kehilangan ini dengan belajar biola. Bertahun-tahun kemudian, ia menghibur banyak orang dengan musik yang ia mainkan. Ia memang kehilangan fungsi kakinya, tetapi permainan musiknya telah memberinya sayap. Itu adalah sebuah contoh devosi yang benar-benar menggugah!

Beberapa pelayan Allah pun telah menunjukkan devosi yang serupa kepada Tuhan. Mereka telah kehilangan kemampuan tertentu, tetapi kemudian tergugah untuk mengembangkan kemampuan pelayanan yang lain. Misalnya, ketika William Booth, pendiri Bala Keselamatan, menyadari bahwa ia akan buta, ia tidak putus asa. Dengan berpandangan positif, ia berkata kepada teman-temannya bahwa ia telah melayani Kristus ketika ia masih bisa dapat mempergunakan daya penglihatannya, dan ia akan tetap melayani Dia sekuat tenaga meskipun mengalami kebutaan.

Hal apa yang memotivasi orang kristiani untuk tetap melayani dan mengikuti Yesus sebaik dan sebisa mungkin meskipun mereka mengalami kehilangan atau menghadapi kesulitan? Seperti Abraham, kita hidup menurut iman. Kita mengarahkan pandangan melampaui hidup ini dan menunggu “kota ... yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (Ibrani 11:10). Itu adalah “tanah air yang lebih baik ... tanah air surgawi” (ayat 16).

Kiranya Roh Kudus memberikan kita kekuatan untuk memuliakan Kristus— entah apa pun keterbatasan kita yang kita miliki —Vernon Grounds



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA