Topik : Kemapanan

28 September 2003

Penyampai Pesan

Nats : Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2Petrus 1:21)
Bacaan : 2Petrus 1:19-21

Sumbangan dari para penyampai pesan terhadap kemenangan dalam Perang Dunia II sangatlah besar, tetapi hanya sedikit orang yang mengenal mereka. Pada tahun 1942, Angkatan Bersenjata AS merekrut dan melatih 29 pemuda Indian Navajo dan mengirim mereka ke pangkalan yang amat dijaga kerahasiaannya. Orang-orang ini disebut "penyampai pesan". Mereka diminta untuk memikirkan sebuah sandi khusus dalam bahasa asli mereka yang tidak dapat dipecahkan musuh. Mereka berhasil, sandi itu tak pernah dapat dipecahkan. Sandi itu menjaga keamanan pesan dan sangat mempermudah komunikasi di medan perang. Dua puluh tiga tahun setelah perang berakhir, sandi rahasia itu tetap tersimpan aman, untuk berjaga-jaga seandainya dibutuhkan lagi.

Namun tidak demikian dengan Alkitab. Alkitab tidak diberikan dalam bentuk sandi yang mustahil untuk dimengerti. Meskipun terdiri dari banyak perumpamaan, kata kiasan yang detail, dan juga catatan mengenai penglihatan yang luar biasa, Injil ditulis oleh manusia untuk diberikan kepada manusia.

Pesan tentang kasih dan penyelamatan Allah sangatlah jelas dan tidak mungkin salah. Para penulis Alkitab digerakkan Roh Allah untuk mencatat dengan tepat semua yang Dia ingin kita ketahui. Selama berabad-abad manusia telah dibebaskan dari dosa dan rasa bersalah mereka karena mempercayai pesan-Nya. Kita semua berutang besar kepada para penyampai pesan ini.

Kita bahkan berutang lebih besar lagi kepada para penulis Kitab Suci, yang menerima firman Allah dan menuliskannya. Oleh sebab itu, marilah kita sering-sering membacanya --Dave Egner

4 Juli 2004

Konstitusi yang Kuat

Nats : Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2:9)
Bacaan : 1 Petrus 2:1-10

Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menyatakan bahwa semua orang “diciptakan setara” dan kita dikaruniai “hak-hak tertentu yang tak dapat dirampas orang lain”. Konstitusi tersebut menjamin bahwa pemerintah akan melindungi hak-hak itu bagi seluruh warga negaranya. Kedua dokumen itu menyatakan dengan jelas bahwa kemerdekaan bangsa terutama bergantung pada konstitusi yang kuat.

Alkitab merupakan “pernyataan hak asasi manusia” yang jauh lebih baik daripada kedua dokumen ini. Alkitab berasal dari Allah sendiri, yang mendasarinya dengan keadilan-Nya, keprihatinan-Nya atas umat manusia, dan kedaulatan-Nya. Dan inilah satu-satunya perjanjian yang menjamin kebebasan dari hukuman dan kuasa dosa.

Seseorang datang kepada seorang pendeta untuk memperoleh nasihat tentang nilai-nilai religius dan kebebasan yang menyertainya. “Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai kekudusan?” tanyanya. Pendeta itu menjawab, “Ikutilah kata hatimu.” Kemudian ia menambahkan, “Untuk mengikuti kata hatimu, kau memerlukan sebuah konstitusi yang kuat.” “Konsititusi yang mana?” tanya pria itu. “Alkitab!” jawab si pendeta.

Petrus mengatakan bahwa orang-orang kristiani, sebagai “bangsa yang kudus”, diminta “supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9). Di sanalah kita menemukan kebebasan sejati. Ketika kita hidup berdasarkan “konstitusi”, kita akan menikmati hak-hak kita dan dapat memenuhi panggilan kita —Dennis De Haan

2 Oktober 2004

"merusak" Alkitab

Nats : Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2Timotius 3:16)
Bacaan : 2Timotius 3:10-17

Alkitab adalah buku yang luar biasa. Jutaan Alkitab terjual setiap tahunnya. Selama puluhan tahun Alkitab menjadi buku terlaris nomor satu. Namun sayangnya, Alkitab juga dikatakan sebagai buku terlaris yang paling sedikit dibaca orang.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa Kitab Suci diberikan kepada kita oleh Allah dan bahwa Alkitab mampu membawa perubahan bagi mereka yang menerimanya dengan sungguh-sungguh (2 Timotius 3:16). Penginjil dan pengkhotbah D.L. Moody berkata, "Kitab Suci diberikan tidak untuk menambah pengetahuan kita, namun untuk mengubah hidup kita."

Jadi, mengapakah kita kerap kali mengabaikan sumber kuasa yang dapat mengubah diri kita ini? Seorang penulis sekaligus profesor bernama J.I. Packer berkata, "Seandainya saya adalah iblis, maka salah satu sasaran pertama saya adalah menghentikan orang untuk menggali Alkitab."

Apakah Anda menggunakan Alkitab Anda setiap hari hingga halamannya terlepas? Guru Alkitab, Alan Redpath, menasihati orang-orang percaya untuk "merusak" satu Alkitab setiap 10 tahun. Begini alasannya: Allah ingin berbicara kepada kita melalui Alkitab, mengajarkan bagaimana kita dapat hidup bagi Dia, dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Lewat Alkitab, Allah memperingatkan kita terhadap bahaya dosa dan memberi kita makanan rohani yang bergizi.

Oleh karena itu, janganlah mengabaikan Alkitab Anda. Bila Anda mengabaikan Alkitab, itu artinya Anda mengabaikan kesehatan rohani Anda sendiri --Joanie Yoder

4 Desember 2004

Membaca Keseluruhan

Nats : Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16)
Bacaan : Mazmur 119:97-112

Beberapa keluarga kristiani mempraktikkan aktivitas membaca Alkitab secara menyeluruh. Seusai makan malam, mereka membaca satu atau dua pasal. Mereka membaca dari Kejadian sampai Wahyu, tak satu pun terlewatkan. Bahkan bagian tentang silsilah keturunan dengan nama- nama yang sulit dilafalkan, mereka baca dengan lantang.

Kita mungkin akan mempertanyakan relevansi metode seperti itu untuk anak kecil. Namun, cara itu benar-benar dapat mengenalkan firman Allah secara menyeluruh kepada semua anggota keluarga. Hal itu pun akan membukakan kepada anak-anak tentang kedalaman dosa dan posisi kerohanian tertinggi yang mampu kita capai, serta mengajarkan kepada mereka tentang yang benar dan yang salah.

Jika Anda belum pernah melakukan hal itu, mengapa tidak sekarang saja memulai program sendiri dalam membaca Alkitab secara menyeluruh? Usahakan menjalani hal itu dalam ibadah keluarga atau ibadah pribadi Anda.

Ada dua alasan persuasif untuk memutuskan melakukan program seperti itu. Pertama, pernyataan Paulus bahwa segala tulisan dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah dan bermanfaat (2 Timotius 3: 16). Kedua, banyak orang percaya bersaksi bahwa kehidupan mereka telah diubah karena mengikuti praktik seperti itu.

Bacalah firman Allah secara menyeluruh. Maka Anda akan mulai memahami rencana anugerah penebusan-Nya yang belum terungkap, dan bahwa Anda telah menjadi sasaran kasih-Nya bahkan sebelum Anda dilahirkan. Lakukanlah segera, dan Anda akan ingin melakukannya lagi —Vernon Grounds

28 Desember 2004

Saat Allah Mengguntur

Nats : Dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau; Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur (Mazmur 81:8)
Bacaan : Mazmur 81:7-11

Guntur menggelegar di pegunungan Sawtooth, berdentam, serta bergema di puncak-puncak dan ngarainya, menggetarkan tanah dengan ledakan suaranya. Anjing tua saya segera lari ketakutan. Saya berdiri terpana dan merasa gembira.

Badai itu mengingatkan saya akan “persembunyian guntur” di mana Allah menjawab umat-Nya (Mazmur 81:8). Bangsa Israel berseru dari parit-parit jerami dan dapur batu bata Mesir. Tepat pada waktunya, Allah menimpakan badai guntur pada seluruh tanah itu (Keluaran 9:13- 34).

Bagian lain dari Mazmur berbicara mengenai badai yang melindungi bangsa Israel ketika mereka menyeberangi Laut Merah (Mazmur 77:17- 21). Guntur itu menjadi malapetaka bagi bangsa Mesir, tetapi membawa pembebasan bagi umat Allah. Setiap sambarannya yang bergemuruh merupakan suara penghiburan dari Bapa bagi anak-anak-Nya.

Ketika Yesus meramalkan kematian-Nya dalam Yohanes 12: 28,29, Dia meminta Bapa-Nya untuk memuliakan nama-Nya. Terdengarlah suara dari surga, “Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi.” Bagi orang banyak, suara itu terdengar seperti guntur.

Apakah Anda sedang dalam kesusahan? Berserulah kepada Allah dalam kesesakan dan kesusahan Anda. Anda mungkin tidak akan mendengar guntur yang menggelegar, tetapi suaranya akan bergema lagi dari surga ketika Dia menjawab Anda dalam “per-sembunyian guntur”. Allah akan menghibur dan membebaskan Anda dari rasa takut —David Roper

7 Juli 2005

Kitab yang Hilang?

Nats : Setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus (1Yohanes 4:3)
Bacaan : 1Yohanes 4:1-3

Setiap orang menyukai cerita yang bagus, namun banyak orang menganggap novel terlaris The Da Vinci Code sebagai fakta sejarah.

Alur cerita utama dalam buku itu adalah adanya dugaan bahwa kitab yang hilang dari Alkitab telah dirahasiakan oleh gereja selama berabad-abad. Kitab-kitab yang hilang ini menyatakan bahwa Yesus menikahi Maria Magdalena dan memiliki beberapa anak dari pernikahan itu. Hal ini sama sekali tidak mengungkapkan sejarah dan menyesatkan banyak orang.

Kitab-kitab yang diduga sebagai kitab-kitab yang hilang dari Alkitab ini ditemukan di Nag Hammadi, Mesir, pada tahun 1945. Kitab-kitab ini menyangkal kealkitabiahan Yesus dan mengembangkan penyembahan terhadap dewa-dewa, pendewaan diri sendiri, dan informasi rahasia.

Lalu mengapa gereja tidak memasukkan kitab-kitab ini ke dalam Alkitab? Karena dokumen-dokumen di dalamnya tidak memenuhi kriteria keaslian Kitab Suci, yang melibatkan beberapa pertanyaan utama: Apakah penulisnya adalah seseorang yang telah dipilih Yesus sebagai seorang rasul? Apakah kitab tersebut diterima secara luas di kalangan para pemimpin gereja? Apakah Roh Allah berbicara melalui kitab itu? Kitab-kitab yang hilang itu tidak lolos tes ini. Namun, semua kitab yang kita miliki di dalam Perjanjian Baru lulus tes ini.

Ketika banyak orang mempertanyakan keabsahan Kitab Suci, kita perlu memberi mereka jawaban yang terhormat dan jelas. Hal itu mungkin akan membuat mereka ingin lebih mengenal Alkitab kitadan Allah kita HDF

27 Maret 2006

Kekuatan dan Dukungan

Nats : Orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kaukokohkan (Ayub 4:4)
Bacaan : Ayub 4:1-11

Surat kabar lokal memberitakan tentang seorang ibu yang kecewa. Anak laki-lakinya yang berumur 21 tahun, yang selalu tampak sebagai anak muda yang baik, ditangkap polisi karena terlibat narkoba.

Hal yang sama terjadi di komunitas kami. Orangtua dan saudara-saudara dari seorang anak lelaki yang berumur 15 tahun merasa berdukacita karena anak tersebut tewas terkena peluru nyasar.

Seorang teman yang telah lanjut usia merasa kecewa karena anak perempuan tunggalnya, yang paling ia andalkan, meninggal dunia karena kanker.

Orang-orang yang bersedih memiliki kebutuhan yang sama, yaitu penghiburan yang datang dari Allah yang dapat dipercaya. Mereka perlu diyakinkan bahwa tragedi atau dukacita bukanlah tanda kemarahan Allah. Sebaliknya, Allah menangis bersama mereka, mengasihi mereka, dan Dia tidak pernah meninggalkan umat kepunyaan-Nya.

Elifas berkata kepada Ayub, "Orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kaukokohkan" (Ayub 4:4). Ayub mendapatkan pujian ini sekalipun ia sedang sangat menderita. Dan ketika kita memberikan penghiburan kepada orang yang berduka atau menderita, kita tidak hanya sedang menyamai Ayub -- kita menyamai Yesus.

Di tengah-tengah orang yang sedang berduka, kita masingmasing dapat berupaya menjadi seorang penghibur seperti Ayub. Marilah kita memohon kepada Allah agar Dia membuat hati kita cukup lembut untuk mendukung dan menguatkan mereka yang berduka --HVL

17 Mei 2006

Ingatan yang Berkarat

Nats : Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang ... yang memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat (Ibrani 5:14)
Bacaan : Ibrani 5:12-14

Sumbangan Leonardo da Vinci bagi seni, ilmu pengetahuan, dan keahlian teknik menempatkannya sebagai salah seorang yang jenius dalam sejarah dunia. Entah ia sedang menggambar pesawat terbang atau melukis Mona Lisa, ingatannya hidup, tajam penuh pengamatan, dan kreatif. Ia dipercaya membuat komentar berikut tentang mempertahankan ketajaman ingatan: "Besi menjadi berkarat karena tidak dipakai; air yang mandek akan kehilangan kemurniannya; ... demikian juga tanpa kerja, daya ingatan seseorang akan melemah."

Kita juga dapat mengalami kemandekan dalam hidup kristiani kita. Inilah yang terjadi pada para penerima kitab Ibrani. Sang pengarang yang mendapat ilham dapat melihat gejala-gejalanya dan tahu bagaimana menyembuhkannya. "Makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang memiliki indra yang terlatih untuk membedakan yang baik dari yang jahat" (Ibrani 5:14).

Kata "terlatih" berasal dari kata Yunani gymnasium. Kata ini berhubungan dengan gambaran kita mengenai olahraga yang dilakukan secara disiplin. Kehidupan kristiani adalah kehidupan yang bertumbuh dalam pengetahuan sehingga kita dapat belajar untuk memilih jalan yang benar. Dan kita melakukannya dengan melihat firman Allah.

Bacalah Alkitab dengan semangat yang baru dan mintalah kepada Allah untuk memberikan berbagai pengertian yang baru mengenai hubungan Anda dengan-Nya, dan juga dengan orang lain. Berusahalah untuk selalu mempertahankan kesehatan rohani Anda --HDF

1 Juli 2006

Percaya Pada Firman-Nya

Nats : Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal (1Yohanes 5:13)
Bacaan : 1Yohanes 5:1-13

Banyak orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus ternyata me-ragukan keselamatan yang mereka nikmati. Meskipun telah bertobat dan mengimani Yesus sebagai Sang Juru Selamat, mereka masih saja bertanya-tanya di da-lam hati, "Apakah saya akan benar-benar masuk surga?"

Suami saya, almarhum Bill, kerap kali menceritakan peristiwa yang pernah dialaminya ketika ia berusia dua tahun. Suatu hari saat ia tidak patuh, ia keluyuran ke luar rumah dan tersesat. Saat menyadari bahwa Bill hilang, orangtuanya pun pergi mencarinya. Mereka begitu lega ketika akhirnya menemukan Bill yang sedang menangis. Kemudian mereka pun membawa Bill pulang dalam keadaan selamat.

Beberapa hari kemudian, Billy mendengar ibunya menceritakan peristiwa ini kepada seorang tamu. Saat sampai pada bagian yang mengisahkan pencarian mereka terhadapnya, Billy mulai teringat pada pengalamannya itu. "Ibu, Ibu!" isaknya. "Apakah dulu Ibu benar-benar menemukanku?" Karena terkejut dan sangat terharu oleh keraguan Bill, sang ibu memeluknya sambil berkata, "Tentu, Nak! Apa kamu tidak mengingat saat yang membahagiakan itu? Sekarang kamu bersama kami, dan kami jamin kamu akan selalu bersama kami." Perkataan itu menenangkan Billy karena ia memercayai perkataan ibunya.

Surat 1Yohanes dalam Perjanjian Baru ditulis untuk menyatakan kepada orang kristiani tentang jaminan keselamatan. Jaminan keselamatan itu pun dapat menjadi milik Anda jika Anda memercayai firman-Nya --JEY

8 Juli 2006

Sudut Pandang Ateis

Nats : Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari aku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih di dalam Kristus Yesus (2Timotius 1:13)
Bacaan : 2Timotius 1:8-13

Tiga orang pria yang mengaku sebagai ateis memutuskan untuk "mencicipi" dan memberi laporan tentang beberapa gereja yang ada di kota mereka. Salah seorang pria tersebut berkata, "Selain ajaran, ada hal lain yang memikat orang-orang. Kami sebenarnya tidak melihat adanya banyak doktrin .... Daya tariknya sebagian besar terletak pada komunitas itu sendiri. Di kebanyakan gereja, isi ajaran tidaklah sepenting apa yang tampak dari luar." Ketiga orang ateis itu memberikan penjelasan ini untuk menjawab mengapa ribuan orang di wilayah mereka datang ke gereja setiap hari Minggu: Daya tarik itu ternyata berasal dari identitas kristiani seseorang, bukan dari apa yang diajarkan agama.

Pengalaman mereka mirip dengan pengamatan penulis A.W. Tozer yang berkata, "Jumlah orang kristiani yang meningkat menjadi sesuatu yang memalukan apabila dicermati dari sisi kebenaran. Mereka menyatakan percaya kepada Kristus, tetapi kepercayaan mereka itu telah begitu menipis sehingga mustahil untuk dapat didefinisikan dengan jelas."

Rasul Paulus tahu siapa yang ia percayai, dan ia memerintahkan pengabar Injil muda Timotius, untuk memegang teguh kebe-naran yang telah diajarkannya (2Timotius 1:12,13). Kita pun harus memegang teguh keyakinan kita berdasarkan Alkitab yang bersifat pasti dan diilhami oleh Allah. Hal yang kita percayai tentang Allah lebih menentukan daripada perasaan apa pun yang kita dapatkan ketika berada di gereja. Tozer menyerukan kepada kita untuk tetap "teguh pada firman Allah yang hidup dan yang ada untuk selama-nya" --AMC

16 Maret 2007

Sebuah Peringatan

Nats : Seperti Tuhan bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan mem-buat kamu banyak, demi-kianlah Tuhan akan bergi-rang karena kamu untuk membinasakan dan memu-nahkan kamu (Ul. 28:63)
Bacaan : Ulangan 28:58-63

Istri saya membeli kartu ulang tahun yang berisi parafrasa ayat berikut ini: "Tuhan dengan senang hati telah melakukan banyak keajaiban untuk kamu" (Ul. 28:63, FAYH). Ayat itu tampaknya memang sangat indah sehingga ia ingin membaca bagian Alkitab tersebut lebih lanjut.

Ia mendapati bahwa ternyata kata-kata yang tercetak di kartu itu hanyalah sebagian dari sebuah kalimat ketika Allah memperingatkan umat-Nya tentang apa yang akan terjadi jika mereka berpaling dari-Nya dan tidak menaati perintah-Nya. Ayat itu selengkapnya berbunyi, "Tuhan dengan senang hati telah melakukan banyak keajaiban untuk kamu dan memperbanyak jumlahmu, demikian juga Tuhan dengan senang hati akan membinasakan kamu; dan kamu akan direnggut dari negerimu" (Ul. 28:63, FAYH).

Wah, benar-benar ucapan selamat ulang tahun yang aneh!

Pengalaman ini mengingatkan saya betapa mudahnya kita memilih frasa-frasa yang menyenangkan saja dari Alkitab, namun mengabaikan konteks dan artinya. Bacaan Alkitab hari ini merupakan sebuah peringatan Allah bagi umat-Nya. Kita perlu merenungkannya -- sebuah ungkapan kepastian di alam rohani yang seteguh hukum gravitasi di alam fisik.

Alkitab penuh dengan kata-kata yang menguatkan dan yang memperingatkan. Kita perlu menghargai kedua jenis kata-kata itu karena pengajaran di dalamnya berguna bagi kehidupan kita bersama Kristus --DCM

Firman Tuhan menyediakan makanan
Yang diperlukan bagi pertumbuhan;
Hari demi hari memberi kekuatan
Mengajarkan apa yang kita butuhkan. --Sper

31 Mei 2007

Injil Yudas

Nats : Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran (2Timotius 4:4)
Bacaan : 2Timotius 4:1-5

Manuskrip yang baru-baru ini ditemukan, yaitu Injil Yudas, mengatakan bahwa Yesus meminta Yudas mengkhianati-Nya. Menurut dugaan, Yesus berharap kematian-Nya akan membebaskan diri-Nya dari dunia fana ini untuk kembali menjadi roh yang mulia lagi.

Ada masalah besar dalam naskah kuno ini. Yudas tidak mungkin menulis naskah yang memuat namanya ini karena naskah tersebut ditulis jauh setelah zaman Yesus. Namun, karena Injil Yudas baru saja ditemukan, manuskrip ini memberikan sesuatu yang baru bagi mereka yang suka berspekulasi.

Kemunculan kisah-kisah isapan jempol yang hendak menggantikan isi Perjanjian Baru bukanlah hal baru. Paulus menulis, "Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng" (2Timotius 4:3,4).

Saat ini ada tren mencari teori-teori baru untuk menghancurkan Alkitab. Dalam 1Tesalonika 5, Paulus meminta kita: "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (ayat 21). Berdasarkan isi dan identitas penulis Injil Yudas yang perlu dipertanyakan, kita tahu bahwa Injil Yudas hanyalah sebuah dongeng. Injil yang sesungguhnya (Kabar Baik) berasal dari para rasul yang menjalani hidup bersama Yesus dan menuliskan pesan penyelamatan-Nya dalam Perjanjian Baru --HDF


Alkitab tetap teguh sampai selamanya
Meskipun dunia berlalu dan lenyap;
Alkitab disampaikan melalui ilham Allah --
Aku mau mematuhi segala ketetapannya. --Lillenas

MEMERCAYAI ALLAH BERARTI MEMERCAYAI FIRMAN-NYA YANG KUDUS

7 Agustus 2007

Madame Curie

Nats : Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau (Mazmur 119:11)
Bacaan : Mazmur 1

Dalam sejarah, Madame Marie Curie adalah seorang pelopor dalam penelitian radioaktif. Pada tahun 1903, ia menjadi wanita pertama yang memenangkan hadiah Nobel sebagai penghargaan tertinggi di bidang fisika. Selanjutnya, pada tahun 1911, ia menerima hadiah Nobel kedua, kali ini di bidang kimia.

Sumbangan yang luar biasa tersebut tidak muncul begitu saja tanpa adanya pengorbanan yang hebat. Madame Curie meninggal karena leukimia yang disebabkan oleh radiasi bahan-bahan radioaktif. Bahkan sampai saat ini, para pelajar yang memiliki keinginan membaca jurnal dan kertas-kertas laboratorium yang ditulisnya harus menggunakan pakaian pelindung karena benda-benda ini masih mengandung bahan radioaktif.

Tidak ada seorang pun saat ini yang mau mendekati bahan-bahan radioaktif tanpa perlindungan. Namun, tampaknya banyak orang tak memerhatikan radiasi bahaya dosa. Mazmur 1 mengingatkan kita supaya melawan sikap, kata-kata, dan kebiasaan yang penuh dosa (ayat 1,4-6).

Menaati hukum Allah adalah cara kita melindungi secara rohani dari dosa dan konsekuensinya yang mematikan. Pemazmur juga menulis, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (119:11).

Madame Curie tidak mengetahui bahaya radiasi bahan radioaktif terhadap kesehatan. Akan tetapi, Allah telah memberi kita peringatan yang cukup banyak mengenai bahaya dosa. Marilah kita menerapkan apa yang telah kita baca dalam Kitab kehidupan yang diberikan-Nya --HDF

29 November 2007

Terjemahan Shakespeare?

Nats : Nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri (2Petrus 1:20)
Bacaan : 2Petrus 1:16-2:3

Sebagian orang berspekulasi bahwa William Shakespeare turut membantu menerjemahkan Alkitab versi King James. Mereka menyatakan bahwa Shakespeare menyelipkan sebuah kriptogram (pesan tertulis dalam bentuk kode) ketika menerjemahkan Mazmur 46. Dalam mazmur ini, kata ke-46 dari awal adalah shake dan kata ke-46 dari akhir adalah spear. Selain itu, pada tahun 1610, ketika Alkitab versi King James sedang diterjemahkan, Shakespeare sudah berusia 46 tahun. Di samping kebetulan-kebetulan ini, tidak ada bukti serius yang mendukung teori tersebut.

Beberapa orang juga mengklaim telah menemukan makna tersembunyi ketika mereka menginterpretasikan Alkitab. Beberapa aliran kepercayaan tertentu mengutip sebuah ayat di luar konteksnya, sehingga menuntun orang pada doktrin yang keliru. Contoh lainnya, beberapa orang mengutip Yohanes 14:16 dan mereka mengatakan bahwa kata "Penolong" mengacu kepada "wahyu baru" mereka. Namun, ketika ayat tersebut dibandingkan dengan tulisan lain dalam Kitab Suci, Penolong yang dikirim Yesus kepada kita tentu saja adalah Roh Kudus (Yohanes 16:7-14; Kisah Para Rasul 2:1-4).

Rasul Petrus menulis, "Nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri" (2 Petrus 1:20). Untuk menginterpretasikan perikop Alkitab dengan akurat, kita harus selalu mempertimbangkan konteks dan membandingkannya dengan tulisan lain di Kitab Suci. Inilah yang mesti dilakukan agar kita dapat menemukan makna yang jelas dari Alkitab tanpa berusaha mencari makna tersembunyi di dalamnya --HDF

20 April 2008

Dia Tetap Setia

Nats : Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran .... Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang sauda (Amsal 17:17; 18:24)
Bacaan : Yohanes 15:9-15

Pernahkah Anda dikhianati oleh seorang sahabat? Dikhianati oleh seseorang yang begitu dekat dan kita percayai? Tentu, itu sangat menyakitkan. Inilah yang dialami Yesus di harihari terakhir-Nya berada di dunia. Dan bila menyimak kisah-Nya, sukar bagi kita untuk memahami sepenuhnya kasih Yesus. Betapa tidak? Dia sudah tahu bahwa Yudas akan menjual-Nya, tetapi Dia masih mau memperingatkan tentang niatnya yang jahat. Dia juga masih memberi tempat dan kesempatan kepada Yudas untuk menerima roti Perjamuan Malam terakhir (Yohanes 13:26). Bahkan lebih dari itu, kasih-Nya tidak mencegah Yudas untuk melanjutkan apa yang sudah ia rencanakan (Yohanes 13:27). Dan sebagai balasannya, Yudas tetap tega mencium Gurunya agar jangan sampai terjadi salah tangkap di Taman Getsemani malam itu!

Menjelang perpisahan-Nya dengan para murid, Yesus tidak lagi menyebut mereka hamba, tetapi sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 15:15). Namun, bagaimanakah sikap-Nya saat semua sahabat-Nya itu lari meninggalkan-Nya? Yesus tetap mengasihi mereka. Bahkan, kepada Petrus yang akhirnya benar-benar menyangkali Dia meski telah diperingatkan, Yesus masih membuka tangan lebar-lebar untuk merehabilitasinya (Yohanes 21:15-17). Yesus, Sang Sahabat Sejati, tak pernah meninggalkan sahabat-Nya, bahkan yang telah berubah setia daripada-Nya. Adakah kita memiliki sahabat yang begitu setia seperti Dia?

Dengan Roh Kudus-Nya, Dia akan tetap dekat dengan kita, anak-anak-Nya! Dia bahkan hanya sejauh doa, sebab Dia bersama kita untuk selamanya. Puji Tuhan! -CC

9 Mei 2008

Singapore Airlines

Nats : Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)
Bacaan : Kolose 3:5-17

Menurut majalah Asiamoney yang beredar di Hongkong, Singapore Airlines memperoleh penghargaan sebagai maskapai penerbangan terbaik di Asia, selama 11 tahun berturut-turut. Belum lagi penghargaan lainnya. Pelayanan yang berkualitas adalah kunci kesuksesan perusahaan ini, sesuai dengan kode maskapai penerbangannya, SQ (Service Quality). Konsistensi (keteguhan pada prinsip), persistency (ketekunan), dan inovasi (penemuan ide baru) adalah tiga hal yang membuatnya bertahan dalam persaingan global.

Sebagai manusia yang baru di dalam Kristus, adakah kita memiliki semangat untuk selalu memberi kualitas terbaik dari semua yang kita miliki saat menjalani hidup di dunia ini? Bila Allah telah mengangkat hidup kita dari yang lama dahulu (ayat 7), dan memperbarui hidup kita dengan berbagai kualitas karakter seperti yang dikatakan dalam bacaan kita hari ini, sudahkah kita hidup seturut dengan perubahan tersebut? Dalam konteks pelayanan kepada Tuhan, sudahkah kita memberi yang maksimal dari kapasitas yang Tuhan percayakan?

SQ selalu mengupayakan pelayanan yang berkualitas sehingga para pelanggannya merasa puas. Jika demikian, bukankah kita harus lebih lagi memberi kualitas terbaik dalam seluruh aspek hidup ini -- khususnya ketika kita melayani Tuhan, mengambil bagian dalam pekerjaanNya -- untuk menyenangkan Tuhan? Kualitas terbaik yang diberikan adalah nilai luhur tertinggi dalam pelayanan gerejawi. Ini melebihi SQ. Nah, sudahkah kita memberikan yang terbaik bagi Raja Semesta Alam? Rindukah kita memberikan seluruh sumber daya dan kapasitas terbaik bagi Dia? -BL



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA