Topik : Kemurnian

3 Oktober 2004

Jangan Putus Asa

Nats : Kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia (2Petrus 3:14)
Bacaan : 2Petrus 3

Hari-hari ini terjadi berbagai peristiwa mengerikan di dunia. Orang kristiani boleh takut, tetapi tak perlu terkejut. Yesus telah memperingatkan kita tentang waktu-waktu sulit yang akan datang (Lukas 21:25-28). Dalam bacaan Alkitab hari ini, Petrus menghibur orang-orang percaya dengan mengingatkan mereka akan maksud Allah yang akan dinyatakan serta kemenangan terakhir.

Petrus menjelaskan tentang para pengejek kafir, yang pada hari-hari terakhir akan berkata, "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?" (2 Petrus 3:4). Kita pun mungkin bertanya-tanya mengapa Kristus tidak datang sekarang dan mengubah segalanya. Petrus menegaskan bahwa Tuhan "tidak lalai menepati janji-Nya", namun Dia menunda kedatangan-Nya yang kedua agar banyak orang di mana saja punya lebih banyak waktu untuk bertobat (ayat 9).

Kita tidak boleh lupa bahwa "di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari" (ayat 8). Akhirnya hari Tuhan akan datang, membawa penghakiman dalam bentuk api yang menghanguskan. Hal ini akan diikuti oleh langit dan bumi yang baru, tempat bagi kebenaran dan orang-orang yang telah diampuni Allah (ayat 13).

Selagi menantikan hari yang penuh kemenangan itu, kita harus hidup dengan konsisten dan suci (ayat 14), menolak semua pengaruh jahat (ayat 17), dan bertumbuh dalam kasih karunia serta pengenalan akan Kristus (ayat 18). Maka kita tak akan putus asa atas kejahatan, tetapi mampu membagikan kabar baik tentang Yesus kepada dunia --Joanie Yoder

10 Mei 2006

Keagungan Kesalehan

Nats : Yakub memohonkan berkat bagi Firaun, sesudah itu keluarlah ia dari depan Firaun (Kejadian 47:10)
Bacaan : Kejadian 47:7-12

Dalam pandangan sebagian besar orang, Esau, saudara Yakub, adalah orang yang lebih hebat di antara kedua saudara kembar tersebut. Selama bertahun-tahun ia telah mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan yang luar biasa. Ia adalah penguasa di tanah Edom dan dapat bertemu Firaun dengan mudah. Namun Esau, dengan segala kekuasaan duniawinya, tidak dapat memberkati Firaun. Hanya Yakub yang dapat melakukannya (Kejadian 47:10).

Kekuatan rohani lebih besar dibandingkan kekuatan jasmani. Allah dapat mengaruniakan kepada seorang insan sederhana kekuatan moral yang dahsyat. Di dalam kesucian sendiri terdapat kuasa yang sanggup mengatasi segala kuasa lainnya.

Kata Yunani untuk kuasa atau otoritas (exousia) berawalan ex, yang berarti "keluar dari" atau "dari". Hal ini menyatakan bahwa kemampuan untuk memengaruhi orang lain keluar dari dalam diri kita. Kemampuan itu berakar dalam siapa diri kita. "Apakah Anda ingin menjadi pribadi yang agung?" tanya Agustinus. "Jika ya, mulailah menjadi pribadi yang agung." Keagungan berasal dari kesucian, tidak lebih.

Saya mempunyai teman yang dapat memasuki ruang-ruang penting di Washington, DC, dan bertemu dengan orang-orang yang paling berkuasa di dunia. Ia hanya berbicara sepatah dua patah kata, kemudian pergi, tetapi ia meninggalkan pengaruh Kristus yang berkesan dan mendalam di hati mereka. Ia mempunyai aura agung yang meliputi semua orang yang hidupnya mencerminkan sifat Yesus. Inilah keagungan dari kesalehan --DHR

29 Agustus 2008

Seribu Banding Satu

Nats : Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya (Kejadian 40:23)
Bacaan : Kejadian 40

Salah satu dialog dalam film "Dumb and Dumber" yang masih saya ingat adalah ketika Lloyd Christmas menyatakan cinta kepada Mary Swanson. Mary menolak. Lloyd tidak menyerah. Ia bertanya, berapa banyak kesempatan yang ia miliki untuk mendapat cinta Mary. Lalu wanita itu menjawab: seribu banding satu. Anehnya, Llyod justru bersorak gembira mendengarnya. "Itu berarti saya masih memiliki kesempatan, kan?" katanya.

Begitulah seorang yang optimis. Ia akan berfokus pada kesempatan yang ada, sekecil apa pun kesempatan itu. Karenanya ia akan selalu mempunyai pengharapan; tidak akan patah arang dalam kesusahan.

Yusuf juga seorang yang optimis. Ia tidak putus berharap, pun ketika ia berada dalam penjara. Ia menolong juru minuman dengan menafsirkan mimpinya. Lalu ia berpesan, "Ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini" (ayat 14). Kesempatan yang Yusuf miliki itu memang tidak besar, buktinya si juru minuman kemudian melupakannya (ayat 23). Namun, justru dari kesempatan kecil tersebut, Yusuf mengawali kisah suksesnya di Mesir.

Mungkin saat ini kita tengah berada dalam "penjara kesulitan". Dan kesempatan yang kita miliki untuk keluar dari situ begitu kecil. Jangan berkecil hati. Jangan menyerah. Teruslah berusaha. Lakukan apa yang bisa dilakukan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Ingat lah bahwa dari kesempatan kecil itu tidak jarang tersedia jalan yang lebar bagi kesuksesan. Seperti yang Yusuf alami -RY



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA