Teks -- Kisah Para Rasul 9:1-12 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Kis 9:3-19; Kis 9:11
Full Life: Kis 9:3-19 - PERTOBATAN PAULUS.
Nas : Kis 9:3-19
Ayat Kis 9:3-9 mengisahkan pertobatan Paulus di jalan menuju
Damsyik (bd. Kis 22:3-16; 26:9-18). Bahwa pertobatannya terjadi di
ja...
Nas : Kis 9:3-19
Ayat Kis 9:3-9 mengisahkan pertobatan Paulus di jalan menuju Damsyik (bd. Kis 22:3-16; 26:9-18). Bahwa pertobatannya terjadi di jalan dan bukan kemudian di rumah Yudas (ayat Kis 9:11) jelas dari yang berikut:
- 1) Paulus menaati perintah Kristus (ayat Kis 9:6; 22:10; 26:15-19), menyerahkan dirinya untuk menjadi "pelayan ... dan saksi" Injil (Kis 26:16) serta utusan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Kis 26:17-19) dan bertekun dalam doa (ayat Kis 9:11).
- 2) Paulus disebut "Saulus saudaraku" oleh Ananias (ayat Kis 9:17).
Ananias sudah menganggap Paulus sebagai orang yang sudah mengalami
kelahiran baru (lih. Yoh 3:3-6), diserahkan kepada Kristus serta
misi Allah dan hanya perlu dibaptiskan, memperoleh kembali
penglihatannya, dan dipenuhi dengan Roh Kudus (ayat Kis 9:17-18;
lihat cat. --> Kis 9:17).
[atau ref. Kis 9:17]
Full Life: Kis 9:11 - IA SEKARANG BERDOA.
Nas : Kis 9:11
Setelah berjumpa dengan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan
Mesias, Paulus berpuasa dan berdoa memohon bimbingan dengan sikap
p...
Nas : Kis 9:11
Setelah berjumpa dengan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Mesias, Paulus berpuasa dan berdoa memohon bimbingan dengan sikap penyerahan yang sepenuh hati kepada Allah. Iman yang menyelamatkan dan kelahiran baru sesudah itu akan selalu mengakibatkan orang percaya mencari persekutuan dengan Tuhan dan Juruselamat baru mereka.
Jerusalem: Kis 9:1-19 - -- Peristiwa yang maha penting dalam sejarah Gereja ini oleh Lukas diceritakan sampai tiga kali. Perbedaan-perbedaan kecil yang nampak dalam ketiga cerit...
Peristiwa yang maha penting dalam sejarah Gereja ini oleh Lukas diceritakan sampai tiga kali. Perbedaan-perbedaan kecil yang nampak dalam ketiga cerita itu dapat dijelaskan oleh perbedaan jenis sastra yang dipakai: kedua cerita lain menjadi sebagian dari wejangan Paulus. Lihat juga Gal 1:12-17. Mungkin sekali peristiwa itu terjadi dalam tahun 36, kira-kira dua belas (menurut perhitungan dahulu: empat belas) tahun sebelum "konsili Yerusalem", Gal 2:1 dst; bdk Kis 15. Konsili itu diadakan dalam th. 49.
Jerusalem: Kis 9:2 - Jalan Tuhan Harafiah: jalan itu. Jalan berarti kelakuan manusia dan seperti halnya di sini, ajaran dan hidup jemaat Kristen. Istilah itu sudah terdapat dalam Perj...
Harafiah: jalan itu. Jalan berarti kelakuan manusia dan seperti halnya di sini, ajaran dan hidup jemaat Kristen. Istilah itu sudah terdapat dalam Perjanjian Lama, bdk Maz 1, tetapi dalam Perjanjian Baru artinya diperdalam. Sebab dalam Perjanjian Baru jalan itu berarti gaya hidup yang sesuai dengan gaya hidup Kristen, Mat 7:13-14; 22:16; 1Ko 4:17; 12:31; Ibr 9:8; 10:19-22; 1Pe 2:2. Yesus menyebut diriNya "jalan", Yoh 14:6+. Hanya Kisah para rasul menggunakan istilah itu tanpa keterangan lebih jauh, Kis 18:25,26; 19:9,23; 22:4; 24:14,22
Jerusalem: Kis 9:2 - ke Yerusalem Pemerintah Roma membiarkan Imam Besar mempunyai wewenang atas semua anggota jemaat Yahudi, bahkan di luar negeri Palestina. Menurut 1Ma 15:21 Imam Bes...
Pemerintah Roma membiarkan Imam Besar mempunyai wewenang atas semua anggota jemaat Yahudi, bahkan di luar negeri Palestina. Menurut 1Ma 15:21 Imam Besar bahkan berhak menuntut bahwa orang Yahudi yang bersalah diserahkan kepadanya.
Jerusalem: Kis 9:4 - Saulus Naskah Yunani berbunyi: Saul, ialah bentuk Aram ("Ibrani"), Kis 26:14, dari nama Saulus.
Naskah Yunani berbunyi: Saul, ialah bentuk Aram ("Ibrani"), Kis 26:14, dari nama Saulus.
Ende: Kis 9:2 - Djalan Dalam bahasa Perdjandjian Lama istilah "djalan" digunakan dalam
arti: tjara hidup jang ditetapkan Allah untuk mengabdi kepadaNja dan jang harus
ditemp...
Dalam bahasa Perdjandjian Lama istilah "djalan" digunakan dalam arti: tjara hidup jang ditetapkan Allah untuk mengabdi kepadaNja dan jang harus ditempuh untuk dapat "dibenarkan" oleh Allah. Penundjuk djalan bagi orang Jahudi ialah taurat dan adat-istiadat jang didasarkan mereka pada taurat.
Dalam Yoh 14:6 Jesus menamakan Dirinja "djalan". Tentu dalam arti penundjuk djalan jang djedjaknja harus diikuti. Ibr 10:19-20 menerangkan bahwa Kristus telah membuka dengan DarahNja djalan kehadirat Allah bagi kita, jaitu djalan masuk Rumah-Kudus Allah disurga, dan menamakannja
Ende: Kis 9:2 - djalan baru dan hidup Tentu dimaksudkan Indjil Kristus jang menghidupkan.
Dalam Kis. Ras. seperti dalam Kis 9:2 ini, Kis 18:25 dan lain-lain,
artinja "djalan" sama dengan "...
Tentu dimaksudkan Indjil Kristus jang menghidupkan. Dalam Kis. Ras. seperti dalam Kis 9:2 ini, Kis 18:25 dan lain-lain, artinja "djalan" sama dengan "agama", namun kami tetap menterdjemahkannja dengan "djalan" karena tjoraknja jang chas. Tjoraknja ini terang pada Paulus, jang menamakan praktek hidup keagamaan "berdjalan", dan kegiatan hidup itu "berlari" atau "berlomba".
Ref. Silang FULL: Kis 9:2 - di Damsyik // Jalan Tuhan · di Damsyik: Yes 17:1; Yer 49:23
· Jalan Tuhan: Kis 19:9,23; 22:4; 24:14,22
· di Damsyik: Yes 17:1; Yer 49:23
· Jalan Tuhan: Kis 19:9,23; 22:4; 24:14,22
· mengelilingi dia: 1Kor 15:8
Ref. Silang FULL: Kis 9:7 - suara itu // seorang jugapun · suara itu: Yoh 12:29
· seorang jugapun: Dan 10:7
Ref. Silang FULL: Kis 9:10 - suatu penglihatan · suatu penglihatan: Kis 10:3,17,19; 12:9; 16:9,10; 18:9
· suatu penglihatan: Kis 10:3,17,19; 12:9; 16:9,10; 18:9
· dari Tarsus: Kis 9:30; Kis 11:25; 21:39; 22:3
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Kis 9:1-9; Kis 9:10-22
Matthew Henry: Kis 9:1-9 - Perjumpaam Saulus dengan Kristus
Dalam pasal ini kita mendapati,
I. Cerita yang terkenal tentang pertobatan Paulus, dari seorang penindas Injil Kristus yang garang menj...
- Dalam pasal ini kita mendapati,
- I. Cerita yang terkenal tentang pertobatan Paulus, dari seorang penindas Injil Kristus yang garang menjadi seorang percaya dan pemberita Injil terkemuka.
- 1. Bagaimana ia untuk pertama kali disadarkan dan diinsafkan oleh penampakan Kristus sendiri kepadanya ketika sedang menjalankan tugas ke Damsyik untuk menganiaya jemaat. Dan bagaimana keadaannya ketika ia berada di bawah kuasa yang menyakinkan dia akan keberdosaannya dan yang membuatnya ngeri itu (ay. Kis 9:1-9).
- 2. Bagaimana ia dibaptis oleh Ananias, melalui petunjuk-petunjuk langsung dari sorga (ay 10-19).
- 3. Bagaimana ia sudah menjadi ahli segera setelah ia memulai hidup sebagai orang Kristen, lalu mengabarkan iman di dalam Kristus, dan membuktikan apa yang diberitakannya (ay. Kis 9:20-22).
- 4. Bagaimana ia dianiaya, dan nyaris terancam nyawanya(ay. Kis 9:23-25).
- 5. Bagaimana ia diakui oleh saudara-saudara di Yerusalem: bagaimana ia berkhotbah dan dianiaya di sana (ay. Kis 9:26- 30).
- 6. Masa tenang dan tenteram yang dinikmati jemaat-jemaat selama beberapa waktu setelah peristiwa ini (ay. Kis 9:31).
- II. Kesembuhan yang diadakan Petrus pada Eneas, yang sudah lama terbaring karena lumpuh (ay. Kis 9:32-35).
- III. Dihidupkannya kembali Tabita, melalui doa Petrus (ay. Kis 9:36- 43).
Perjumpaam Saulus dengan Kristus ( Kis 9:1-9)
- Kita mendapati Saulus disebutkan sebanyak dua atau tiga kali dalam cerita tentang Stefanus, sebab penulis suci ini begitu rindu untuk sampai pada cerita tentang Saulus. Dan sekarang kita sampai juga pada cerita tentang dia, tanpa sama sekali meninggalkan Petrus. Tetapi mulai dari sekarang, yang sebagian besar mengambil alih adalah Paulus, sang rasul bagi orang-orang bukan-Yahudi, seperti halnya Petrus sang rasul bagi orang-orang bersunat. Namanya dalam bahasa Ibrani adalah Saul – yang diinginkan, meskipun tubuhnya luar biasa kecil jika dibandingkan dengan Raja Saul yang tinggi dan berwibawa, yang namanya sama dengan dia. Salah satu penulis kuno menyebutnya Homo tricubitalis – hanya setinggi 135 cm. Nama Romawi yang dipakainya di kalangan warga Roma adalah Paulus – kecil. Ia dilahirkan di Tarsus, sebuah kota di Kilikia, kota merdeka di bawah pemerintahan Romawi, dan ia sendiri orang merdeka di kota itu. Ayah dan ibunya sama-sama orang Yahudi asli. Oleh sebab itulah ia menyebut dirinya orang Ibrani asli. Ia berasal dari suku Benyamin, yang setia kepada Yehuda. Ia dididik pertama-tama di sekolah-sekolah Tarsus, yang merupakan Atena kecil untuk tempat belajar. Di sana ia mempelajari filsafat dan puisi orang-orang Yunani. Dari sana ia dikirim ke sekolah tinggi di Yerusalem, untuk mempelajari ilmu ketuhanan dan hukum Yahudi. Gurunya adalah Gamaliel, seorang Farisi terkemuka. Paulus memiliki kecerdasan luar biasa, dan perkembangan belajarnya sangat pesat. Ia juga berdagang kerajinan tangan (karena ia diajari untuk membuat tenda). Sudah biasa bagi orang-orang Yahudi yang dididik untuk menjadi alim ulama (seperti menurut Dr. Lightfoot), bahwa mereka harus mencari penghidupan sehari-hari, dan menghindari kemalasan. Inilah pemuda yang di dalam dia anugerah Allah mengerjakan perubahan besar yang dicatat di sini, sekitar satu tahun, atau lebih sedikit, setelah kenaikan Kristus. Di sini kita diberi tahu,
- I. Betapa jahat, betapa sangat jahatnya dia sebelum bertobat. Tidak lama sebelumnya ia menjadi musuh bebuyutan Kekristenan, berusaha sekuat tenaga untuk mencabut akar-akarnya, dengan menganiaya semua orang yang memeluknya. Dalam hal-hal lain ia cukup baik, tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat ia tidak bercacat. Ia memang bukan seorang yang bermoral bejat, tetapi seorang penghujat Kristus, penganiaya orang-orang Kristen, dan melukai keduanya (1Tim. 1:13). Dan hati nuraninya tidak begitu tahu apa yang benar, sehingga ia menyangka bahwa ia harus melakukan apa yang dilakukannya itu untuk menentang nama Kristus ( Kis 26:9). Ia mengira dengan berbuat demikian ia melayani Allah. Hal ini sudah dinubuatkan sebelumnya (Yoh. 16:2). Di sini kita mendapati,
- 1. Sifat permusuhan dan kegeramannya terhadap agama Kristen (ay. Kis 9:1): Sementara itu berkobar-kobar hatinya untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Orang-orang yang dianiaya itu adalah murid-murid Tuhan. Karena mereka murid-murid Tuhan, ia membenci dan menganiaya mereka. Penganiayaan itu berbentuk ancaman dan pembunuhan. Di dalam ancaman ada penganiayaan (4:17, 21). Ancaman itu menakut-nakuti dan mematahkan semangat. Dan walaupun orang berkata bahwa mereka yang terancam pasti akan hidup lama, namun bagi mereka yang diancam Saulus, jika ia tidak berhasil menakut-nakuti mereka dan menjauhkan mereka dari Kristus, maka ia akan membunuh mereka, menganiaya mereka sampai mati (22:4). Hatinya yang berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh menunjukkan bahwa ia sudah biasa melakukannya, dan itu sudah menjadi pekerjaan tetapnya. Ia bahkan suka menjalankannya. Hatinya berkobar-kobar dengan api yang membara. Bahkan nafasnya, seperti nafas makhluk berbisa, membawa kematian. Ia mengembuskan nafas kematian bagi orang-orang Kristen ke mana pun ia pergi. Ia menjadi tuan atas mereka dalam kesombongannya (Mzm. 12:5-6), menyemburkan racunnya pada mereka dalam kegeramannya. Hati Saulus yang berkobar-kobar seperti itu menunjukkan,
- (1) Bahwa ia masih bersikeras untuk melakukannya. Tidak puas dengan darah orang-orang yang sudah dibunuhnya, ia terus berteriak, berikan lagi, berikan lagi.
- (2) Bahwa sebentar lagi ia akan berubah pikiran. Sampai saat ini hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh, tetapi tidak akan lama ia hidup seperti ini, hati yang berkobar-kobar itu akan segera diredakan.
- 2. Rancangan khususnya untuk orang-orang Kristen di Damsyik. Ke sana Injil baru-baru ini dibawa oleh mereka yang melarikan diri dari penganiayaan waktu Stefanus mati. Dan mereka menganggap diri aman, tenang, dan dilindungi oleh para penguasa di sana. Tetapi Saulus tidak bisa tenang jika ia tahu ada orang Kristen yang tenang. Dan oleh sebab itu, ketika mendengar bahwa orang-orang Kristen di Damsyik tenang, timbullah niat dalam hatinya untuk mengganggu mereka. Untuk mencapai maksud ini, ia mendatangi imam besar untuk meminta mandat (ay. Kis 9:1) pergi ke Damsyik (ay. Kis 9:2). Imam besar tidak perlu dipanas-panasi untuk menganiaya orang-orang Kristen, ia sendiri gencar melakukannya. Tetapi tampaknya si penganiaya muda ini maju dengan lebih ganas daripada si penganiaya tua. Yang memimpin dalam dosa adalah pendosa terburuk. Orang yang masuk agama Yahudi karena ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sering kali menjadi anak-anak neraka, yang tujuh kali lebih jahat daripada mereka sendiri. Ia berkata (22:5) bahwa mandat ini dia terima sepenuhnya dari para tua-tua. Dan cukup bangga orang fanatik yang geram ini diberi mandat, yang dibubuhi meterai Mahkamah Agama. Nah, mandat itu memberi dia kuasa untuk menggeledah rumah-rumah ibadat atau kumpulan-kumpulan jemaat orang-orang Yahudi yang berada di Damsyik, untuk mencari tahu apakah ada di antara mereka yang condong mendukung sekte baru atau ajaran sesat ini, yang percaya kepada Kristus. Dan jika ia menemukan orang-orang seperti itu, entah laki-laki atau perempuan, ia akan membawa mereka sebagai tahanan ke Yerusalem, untuk ditindaklanjuti sesuai hukum oleh Mahkamah Agama di sana. Amatilah,
- (1) Orang-orang Kristen di sini dikatakan sebagai orang yang mengikuti Jalan Tuhan, orang-orang yang mengikuti jalan itu, begitu dalam bahasa aslinya. Mungkin itu karena orang-orang Kristen adakalanya menyebut diri mereka sendiri demikian, sebab Kristus adalah Jalan. Atau, karena mereka memandang diri mereka sendiri masih sedang di jalan, belum sampai rumah. Atau, musuh-musuh menggambarkannya demikian sebagai suatu jalan sendiri, jalan kecil, suatu golongan, suatu kelompok pecahan kecil.
- (2) Imam besar dan Mahkamah Agama mengaku mempunyai kuasa atas orang-orang Yahudi di semua bangsa, dan menuntut agar wewenang mereka dalam hal agama dihormati oleh semua rumah ibadah, sekalipun tidak berada di wilayah kekuasaan bangsa Yahudi. Kedaulatan seperti itu jugalah yang diakui oleh Gereja tertentu sekarang, seperti imam Yahudi dulu, meskipun kuasanya tidak begitu besar lagi.
- (3) Dengan mandat ini, semua orang yang menyembah Allah dengan mengikuti jalan yang mereka sebut sesat itu, meskipun sangat sesuai dengan ketetapan-ketetapan asli jemaat Yahudi, harus dianiaya, entah mereka laki-laki atau perempuan. Bahkan perempuan sebagai insan yang lemah, yang dalam kasus semacam ini patut diberi kelonggaran, atau setidak-tidaknya belas kasihan, tidak akan diperlakukan demikian oleh Saulus.
- (4) Ia diperintahkan untuk menangkap mereka semua ke Yerusalem sebagai para penjahat kelas kakap. Dan karena hal itu akan membuat mereka semakin takut, maka Saulus akan semakin dibesar-besarkan, sebagai orang yang mempunyai kekuatan untuk menangkap mereka, dan mendapat kesempatan untuk mengobar-ngobarkan ancaman dan pembunuhan. Itulah pekerjaan Saulus ketika anugerah Allah mengerjakan perubahan besar itu dalam dirinya. Maka janganlah kita berputus asa mengharapkan anugerah yang memperbaharui, yang akan membuat bertobat orang-orang paling berdosa. Juga, janganlah kita membiarkan orang-orang seperti itu berputus asa mengharapkan rahmat Allah yang bisa mengampuni dosa terbesar. Sebab Paulus sendiri beroleh rahmat, supaya ia menjadi tugu peringatan (1Tim. 1:13).
- II. Bagaimana secara tiba-tiba dan mengherankan, sebuah perubahan yang membahagiakan dikerjakan di dalam dia, bukan dengan sarana-sarana biasa, melainkan dengan mujizat-mujizat. Pertobatan Paulus adalah salah satu keajaiban jemaat. Inilah,
- 1. Tempat dan waktunya: Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu. Di sanalah Kristus menjumpai dia.
- (1) Ia sedang di tengah jalan, sedang dalam perjalanan. Bukan di bait Allah, atau di rumah ibadah, atau di pertemuan orang-orang Kristen, melainkan di tengah jalan. Jika orang bertobat, ia tidak harus berada di tengah-tengah jemaat, meskipun pada umumnya jemaat mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mengajak orang bertobat. Sebagian orang bertobat ketika sedang berbaring di atas tempat tidur (Ayb. 33:15-17), dan sebagian lagi ketika ada di tengah jalan sendirian. Pada waktu kita di tempat tidur, pikiran kita bebas, dan di situ ada kesempatan baik untuk bercakap-cakap dengan hati kita sendiri. Dan di situ Roh bisa saja bekerja di dalam diri kita, sebab angin itu bertiup ke mana ia mau. Sebagian orang mengamati bahwa Saulus dicegat di tempat terbuka, supaya peristiwa itu tidak dicurigai sebagai penipuan, atau bahwa ia diperdayai.
- (2) Ia berada di dekat Damsyik, hampir tiba di tempat tujuan, siap memasuki kota, kota utama Aram. Sebagian orang mengamati bahwa Saulus yang akan menjadi rasul bagi orang-orang bukan-Yahudi dipertobatkan kepada iman Kristus di sebuah negeri bukan-Yahudi. Damsyik dulu terkenal suka menganiaya umat Allah. Orang-orang di situ mengirik Gilead dengan eretan pengirik dari besi (Am. 1:3), dan sekarang kejadian itu mungkin akan terulang kembali.
- (3) Ia berjalan di jalan yang jahat, mengejar niatnya melawan orang-orang Kristen di Damsyik, dan menghibur dirinya dengan pikiran bahwa ia pasti akan memakan habis orang-orang Kristen yang baru lahir itu di sana. Perhatikanlah, adakalanya anugerah Allah bekerja atas orang-orang berdosa ketika mereka sedang melakukan pekerjaan terburuk, dan dengan hati yang membara nekat mengejar niat-niat mereka yang penuh dosa, yang ternyata banyak membawa kemuliaan bagi Allah karena Ia menunjukkan belas kasihan dan kuasa-Nya kepada mereka.
- (4) Maklumat dan ketetapan kejam yang dibawanya hampir saja terlaksana. Tetapi untung maklumat itu dicegah, yang bisa dipandang,
- [1] Sebagai kebaikan besar bagi orang-orang kudus yang malang di Damsyik, yang mengetahui kedatangannya, seperti yang tampak dari apa yang dikatakan Ananias (ay. Kis 9:13-14). Mereka cemas akan celaka yang ingin ditimpakannya kepada mereka, dan gemetar seperti domba-domba malang ketika serigala yang lapar datang mendekat. Jadi pertobatan Saulus membuat mereka aman untuk sementara waktu. Kristus mempunyai banyak cara untuk melepaskan orang saleh dari pencobaan, dan adakalanya Dia melakukan itu dengan suatu perubahan yang dikerjakan dalam diri para penganiaya mereka. Perubahan itu entah dengan menahan panas hati mereka (Mzm. 76:11) dan meredakannya untuk sementara waktu, seperti pada Saul dalam Perjanjian Lama, yang melepaskan Daud lebih dari satu kali (1Sam. 24:17; 26:21), atau dengan memperbaharui roh mereka, dan meninggalkan kesan-kesan yang mendalam padanya, seperti pada Saulus dalam Perjanjian Baru di sini.
- [2] Dan merupakan rahmat yang sangat besar bagi Saulus sendiri bahwa ia dihalang-halangi dalam melaksanakan niat jahatnya, yang seandainya diteruskannya, mungkin akan membuat kejahatannya memuncak. Perhatikanlah, harus dihargai sebagai pertanda dari kebaikan ilahi jika Allah, entah melalui pekerjaan-pekerjaan anugerah-Nya di dalam batin atau melalui kejadian-kejadian lahiriah dalam pemeliharaan-Nya, mencegah kita menjalankan dan melaksanakan suatu tujuan dosa (1Sam. 25:32).
- 2. Penampakan Kristus kepada dia dalam kemuliaan-Nya. Di sini hanya dikatakan bahwa tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Tetapi tampak dari apa yang dikatakan selanjutnya (ay. Kis 9:17) bahwa Tuhan Yesus berada di dalam cahaya ini, dan menampakkan diri kepadanya di tengah jalan. Ia melihat Yang Benar itu (22:14), dan lihat pasal 26:13. Entah ia melihat-Nya dari kejauhan di langit, seperti Stefanus melihatnya, atau lebih dekat di udara, tidaklah pasti. Bukannya tidak bersesuaian dengan apa yang dikatakan tentang sorga, bahwa ia menerima Kristus untuk tetap tinggal di sana sampai akhir zaman (3:21), bila kita menduga bahwa Kristus, pada kesempatan yang luar biasa seperti ini, mengadakan kunjungan pribadi, tetapi sangat singkat, ke dunia bawah ini. Penting bagi Paulus sebagai seorang rasul untuk melihat Tuhan, dan begitulah ia melihat-Nya (1Kor. 9:1; 15:8).
- (1) Cahaya ini menyinari dia secara tiba-tiba – exaiphnēs, tanpa Paulus pernah memikirkan hal seperti itu, dan tanpa diberi peringatan terlebih dahulu. Penyataan Kristus akan diri-Nya sendiri kepada jiwa-jiwa yang malang sering kali dilakukan secara tiba-tiba dan sangat mengejutkan. Dan tanpa mereka sangka, Ia mendahului mereka dengan berkat-berkat kebaikan-Nya. Inilah yang dialami oleh murid-murid yang dipanggil Kristus kepada diri-Nya. Tak sadar diri aku (Kid. 6:12).
- (2) Cahaya itu datang dari Sorga, sumber terang, dari Allah di sorga, Bapa segala terang. Cahaya itu lebih terang dari cahaya matahari ( Kis 26:13), sebab ia tampak di tengah hari, dan melebihi matahari ketika bersinar dengan amat terik dan terang (Yes. 24:23).
- (3) Cahaya itu memancar mengelilingi dia, bukan hanya pada wajahnya, melainkan juga pada setiap sisi dari tubuhnya. Ke mana pun ia berpaling, ia mendapati dirinya dikelilingi oleh cahaya yang meneranginya itu. Dan ini dimaksudkan bukan hanya untuk mengejutkan dia, dan menarik perhatiannya (wajar kalau ia berharap mendengar sesuatu, sebab ia sudah diizinkan melihat hal yang sangat luar biasa seperti itu), tetapi juga untuk melambangkan diteranginya pemahamannya dengan pengetahuan akan Kristus. Iblis mendatangi jiwa di dalam kegelapan. Dengan cara ini ia merenggut jiwa itu dan terus merasukinya. Tetapi Kristus datang kepada jiwa di dalam terang, sebab Ia sendiri adalah Terang dunia, cemerlang dan mulia bagi kita, seperti cahaya. Hal yang pertama ada dalam ciptaan baru ini, sebagaimana dalam dunia, adalah terang (2Kor. 4:6). Oleh karena itulah semua orang Kristen dikatakan sebagai anak-anak terang dan anak-anak siang (Ef. 5:8).
- 3. Penangkapan Saulus, dan penugasannya: Ia rebah ke tanah (ay. Kis 9:4). Ada yang berpikir bahwa ia sedang berjalan kaki, dan bahwa cahaya ini, yang mungkin datang disertai guruh, begitu menakutkan dia sehingga ia tidak tahan berdiri, lalu rebah ke tanah. Biasanya ini sikap memuja, tetapi di sini sikap takjub. Ada juga kemungkinan bahwa ia naik kereta kuda, seperti Bileam, ketika hendak mengutuk Israel, dan mungkin Paulus naik kereta kuda yang lebih bagus daripada yang dinaiki Bileam. Sebab Saul waktu itu sedang menjalankan tugas umum, sedang tergesa-gesa, dan harus menempuh perjalanan jauh, sehingga tidak mungkin ia bepergian dengan berjalan kaki. Cahaya yang datang tiba-tiba itu membuat takut binatang yang ditungganginya, dan membuat dia sendiri terlempar. Dan karena pemeliharaan Allah yang baik, maka tubuhnya tidak terluka karena jatuh. Tetapi para malaikat mempunyai tugas khusus berkenaan dengan dia, untuk menjaga semua tulang-tulangnya, sehingga tak satu pun yang patah. Tampak bahwa (26:14) semua orang yang ada bersama-sama dengan dia jatuh ke tanah juga, tetapi dialah yang menjadi sasaran utamanya. Hal ini bisa dipandang,
- (1) Sebagai dampak dari penampakan Kristus kepadanya, dan cahaya yang bersinar mengelilingi dia. Perhatikanlah, penyataan Kristus akan diri-Nya kepada jiwa-jiwa yang malang adalah pengalaman yang merendahkan. Penyataan-Nya itu membuat mereka sangat merendah, memandang diri mereka sendiri dengan hina, dan dengan rendah hati berserah kepada kehendak Allah. Sekarang mataku sendiri memandang Engkau, ujar Ayub, oleh sebab itu aku mencabut perkataanku. Aku melihat Tuhan, seru Yesaya, duduk di atas takhta, lalu kataku, “Celakalah aku! aku binasa!”
- (2) Sebagai langkah maju menuju pengangkatan yang sudah dirancangkan. Ia dirancang bukan hanya sebagai seorang Kristen, melainkan juga seorang hamba Tuhan, seorang rasul, seorang rasul besar, dan oleh sebab itu ia harus direndahkan seperti itu. Perhatikanlah, orang-orang yang dirancang Kristus untuk mendapatkan kehormatan-kehormatan terbesar biasanya direndahkan terlebih dahulu. Orang-orang yang dirancang untuk unggul dalam pengetahuan dan karunia biasanya direndahkan terlebih dahulu, ke dalam keadaan di mana mereka merasakan kebodohan dan keberdosaan mereka. Orang-orang yang hendak dipakai Allah dihantam terlebih dahulu dengan kesadaran diri tidak layak untuk dipakai.
- 4. Dakwaan terhadap Saulus. Setelah jatuh dan ditawan, seolah-olah dipenjarakan, ia mendengar sebuah suara yang berkata kepadanya (dan suara itu hanya dikhususkan bagi dia, sebab walaupun orang-orang yang ada bersamanya mendengar suatu suara [ay. Kis 9:7], mereka tidak tahu apa yang dikatakan [22:9]) Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Amatilah di sini,
- (1) Saulus tidak hanya melihat cahaya dari sorga, tetapi juga mendengar suara dari sorga. Di mana kemuliaan Allah terlihat, di situ firman Allah terdengar (Kel. 20:18). Demikianlah yang terjadi pada Musa (Bil. 7:89), dan para nabi. Dalam menyatakan diri-Nya, Allah tidak pernah sekadar pamer tanpa suara, sebab Ia memuliakan firman-Nya di atas semua nama-Nya, dan apa yang terlihat selalu dirancang untuk membuka jalan bagi apa yang dikatakan. Saulus mendengar suara. Perhatikanlah, iman timbul dari pendengaran. Karena itulah dikatakan bahwa Roh harus diterima melalui pendengaran iman (Gal. 3:2). Suara yang didengarnya adalah suara Kristus. Ketika melihat Yang Benar, ia mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya ( Kis 22:14). Perhatikanlah, firman yang kita dengar bisa membawa manfaat besar bagi kita apabila kita mendengarnya sebagai suara Kristus (1Tes. 2:13). Dengarlah suara kekasihku. Tidak ada suara lain selain suara-Nya yang bisa menembus hati. Melihat dan mendengar adalah dua alat indra untuk belajar. Di sini Kristus, melalui kedua pintu ini, masuk ke dalam hati Saulus.
- (2) Apa yang didengar Saulus membuat dia terbangun.
- [1] Ia dipanggil dengan nama, dan itu diucapkan sebanyak dua kali: Saulus, Saulus. Ada orang berpikir bahwa, dengan memanggilnya Saulus (KJV: Saul), Kristus menunjuk pada penganiaya Daud yang kejam yang namanya sama dengan dia itu. Saulus memang Saul kedua, dan menjadi musuh besar bagi Anak Daud sama seperti Saul menjadi musuh besar Daud. Dipanggilnya Saulus dengan nama menunjukkan perhatian khusus Kristus terhadapnya: Aku memanggil engkau dengan namamu, sekalipun engkau tidak mengenal Aku (Yes. 45:4). Lihat Keluaran 33:12. Dengan dipanggil nama oleh Kristus, hati nurani Saulus tersadar, dan sekarang tidak dapat dibantah lagi kepada siapa suara itu berkata-kata. Perhatikanlah, apa yang dikatakan Allah secara umum akan membawa manfaat baik bagi kita hanya apabila kita menerapkannya pada diri kita sendiri, dan bila kita menyertakan nama kita sendiri ke dalam ajaran-ajaran dan janji-janji yang dinyatakan secara umum itu, seolah-olah Allah berbicara kepada kita dengan memanggil nama kita sendiri. Dan sebelum Ia berkata, ayo, hai semua orang, Ia terlebih dahulu berkata, Hai saudara anu: Samuel, Samuel, atau, Saulus, Saulus. Diulanginya panggilan itu, Saulus, Saulus, menunjukkan, pertama, betapa Saulus sedang tertidur lelap. Ia perlu dipanggil berkali-kali, seperti dalam Yeremia 22:29, hai negeri, negeri, negeri! Kedua, perhatian sepenuh hati dari Yesus yang terberkati itu terhadap dia, dan bagi kesembuhannya. Ia berbicara dengan sungguh-sungguh, seperti Marta, Marta (Luk. 10:41), atau Simon, Simon (Luk. 22:31), atau Yerusalem, Yerusalem (Mat. 23:37). Ia berbicara kepadanya seperti kepada orang yang tengah terancam bahaya besar, yang berada di tepi jurang, dan sudah mau jatuh: “Saulus, Saulus, tahukah engkau ke mana engkau pergi, atau apa yang engkau lakukan?”
- [2] Dakwaan yang ditujukan kepada Saulus adalah, mengapakah engkau menganiaya Aku? Amatilah di sini,
- pertama, sebelum Saulus dijadikan orang kudus, ia dibuat melihat dirinya sendiri sebagai seorang pendosa, pendosa besar, pendosa melawan Kristus. Sekarang ia dibuat melihat kejahatan dalam dirinya sendiri yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Dosa hidup kembali, dan ia mati. Perhatikanlah, dengan rendah hati insaf akan dosa kita adalah langkah pertama menuju pertobatan yang menyelamatkan dari dosa.
- Kedua, ia diinsafkan akan suatu dosa tertentu, yang dilakukannya dengan amat terang-terangan, dan yang di dalamnya ia membenarkan dirinya sendiri. Dan dengan demikian, terbukalah jalan untuk menginsafkan dia akan semua dosanya yang lain.
- Ketiga, dosa yang diyakinkan kepada dia adalah penganiayaan: Mengapakah engkau menganiaya Aku? Itu merupakan pertanyaan pancingan yang penuh belas kasihan, yang sanggup mencairkan hati yang sekeras batu sekalipun. Amatilah,
- 1. Siapa yang berdosa itu: “Engkaulah orangnya. Engkau, yang bukan berasal dari kalangan yang tidak berpengetahuan, yang bersifat kasar, dan berpikiran pendek, yang tanpa pikir panjang menggilas apa saja yang mereka dengar sebagai sesuatu yang buruk. Sebaliknya, engkau berpendidikan tinggi, mendapat bagian-bagian yang baik, dan meraih pencapaian-pencapaian yang baik. Engkau mengenal Kitab Suci, yang, jika dipertimbangkan sebagaimana semestinya, akan menunjukkan kepadamu kebodohan dari perbuatanmu itu. Perbuatan ini lebih buruk karena engkaulah yang melakukannya, dan bukan orang lain.”
- 2. Kepada siapa ia berdosa: “Kepada-Ku, yang tidak pernah mencelakai kamu, yang turun dari sorga ke bumi untuk berbuat baik kepadamu, yang belum lama ini disalibkan bagimu. Tidakkah itu cukup, sehingga Aku harus disalibkan lagi olehmu?”
- 3. Jenis dosa dan berapa lama ia melakukannya. Dosa itu adalah penganiayaan, dan pada saat itu ia sedang melakukannya: “Engkau tidak saja sudah menganiaya, tetapi juga masih menganiaya. Engkau kukuh terus melakukannya.” Pada waktu itu ia tidak sedang menyeret siapa pun ke penjara, atau membunuhi mereka. Tetapi itulah tugas yang sedang diembannya di Damsyik. Sekarang ia sedang membayangkannya, dan menghibur dirinya dengan pikiran itu. Perhatikanlah, orang-orang yang merancangkan kejahatan berarti, dalam pandangan Allah, melakukan kejahatan.
- 4. Pertanyaan yang diajukan kepadanya karena itu: “Mengapakah engkau melakukannya?”
- (1) Ungkapan ini merupakan keluhan. “Mengapakah engkau berlaku sedemikian tidak adil, sedemikian jahat, terhadap murid-murid-Ku?” Kristus tidak pernah mengeluh begitu banyak tentang mereka yang menganiaya Dia secara pribadi seperti yang dikeluhkan-Nya di sini tentang mereka yang menganiaya Dia melalui diri para pengikut-Nya. Ia mengeluhkannya karena itu dosa Saul: “Mengapa engkau begitu memusuhi dirimu sendiri, memusuhi Allahmu?” Perhatikanlah, dosa-dosa para pendosa adalah beban yang amat menyedihkan Tuhan Yesus. Dia menjadi sedih karenanya (Mrk. 3:5), Ia tergoncang karenanya (Am. 2:13).
- (2) Itu adalah ungkapan yang mempersalahkan: “Mengapakah engkau berbuat demikian: Dapatkah engkau memberikan alasan yang baik untuk itu?” Perhatikanlah, baik bagi kita untuk sering-sering bertanya mengapa kita berbuat ini dan itu, supaya kita dapat memahami betapa dosa adalah hal yang tidak masuk akal. Dan dari semua dosa, tidak ada yang begitu tidak masuk akal, begitu tidak bisa dipertanggungjawabkan, seperti dosa menganiaya murid-murid Kristus, terutama apabila itu didapati menganiaya Kristus sendiri, yang sudah pasti demikian. Orang yang tidak memiliki pengetahuan memakan habis umat Allah (Mzm. 14:4). Mengapakah engkau menganiaya Aku? Ia menyangka bahwa ia hanya menganiaya sekelompok orang miskin, lemah, dan bodoh, yang menyinggung perasaan dan pandangan orang-orang Farisi. Tak sedikit pun ia membayangkan bahwa yang di sorgalah yang selama ini telah dihinanya. Sebab tentu saja, kalau sekiranya ia tahu, ia tidak akan menganiaya Tuhan segala kemuliaan.
- Perhatikanlah, mereka yang menganiaya orang-orang kudus berarti menganiaya Kristus sendiri, dan Ia memandang apa yang diperbuat melawan mereka sebagai perbuatan melawan diri-Nya sendiri, dan begitu pula pada hari pembalasan nanti (Mat. 25:45).
- 5. Pertanyaan Saul setelah mendapat dakwaan itu, dan jawaban yang diberikan atas pertanyaannya itu (ay. Kis 9:5).
- (1) Ia bertanya kepada Kristus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Ia tidak memberikan jawaban langsung terhadap dakwaan yang diajukan melawannya, karena hati nuraninya sendiri mengatakan bahwa ia bersalah, bahwa ia terkutuk. Jika Allah berbantah tentang dosa-dosa kita, kita tidak akan bisa memberikan jawaban biarpun hanya untuk satu dari antara seribu dosa, terutama untuk dosa yang berat seperti penganiayaan. Rasa bersalah dosa, apabila memukul hati nurani dengan kuat, akan membungkam semua alasan dan pembenaran diri. Walaupun aku benar, aku tidak mungkin membantah Dia. Tetapi ia ingin tahu siapa Hakimnya ini. Ia menyapa-Nya dengan hormat: Tuhan. Dia yang sebelumnya menghujat nama Kristus sekarang berbicara kepada Dia sebagai Tuhannya. Pertanyaan yang diajukannya pantas: Siapakah Engkau? Ini menandakan keadaannya pada saat itu yang tidak mengenal Kristus. Ia tidak mengenal suaraNya seperti domba-domba-Nya, tetapi ia ingin mengenal Dia. Ia diyakinkan oleh cahaya yang meliputinya ini bahwa yang berbicara kepadanya adalah Dia dari sorga, dan ia memuja segala sesuatu yang tampak olehnya datang dari sorga. Dan oleh sebab itu, Tuhan, siapakah Engkau? Siapakah nama-Mu? (Hak. 13:17; Kej. 32:29). Perhatikanlah, ada harapan bagi orang apabila mereka mulai bertanya-tanya tentang Yesus Kristus.
- (2) Kristus segera menjawab, yang di dalamnya kita mendapati,
- [1] Pewahyuan Kristus yang penuh rahmat tentang diri-Nya kepada dia. Ia selalu siap menjawab semua pertanyaan yang sungguh-sungguh dari orang-orang yang ingin mengenal Dia: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” Nama Yesus bukanlah nama yang tidak dia kenal. Hatinya sudah berkali-kali berkobar melawan nama itu, dan betapa ingin hatinya menguburkan nama itu hingga lenyap. Ia tahu bahwa itu adalah nama yang dia aniaya, tetapi sedikit terpikir olehnya bahwa ia akan mendengarnya dari sorga, atau dari tengah-tengah kemuliaan seperti yang sekarang bersinar mengelilingi dia. Perhatikanlah, Kristus membawa jiwa-jiwa untuk bersekutu dengan Dia dengan cara menyatakan diri-Nya kepada mereka. Dia berkata, pertama, Aku Yesus, Juru Selamat. Akulah Yesus, orang Nazaret, begitu dalam pasal 22:8. Saulus dulu menyebut-Nya demikian ketika menghujat-Nya: “Akulah Yesus itu, yang dulu dengan mencemooh engkau sebut Yesus dari Nazaret.” Dan Ia ingin menunjukkan bahwa sekalipun sekarang ada dalam kemuliaan, Ia tidak malu dengan keadaan-Nya dulu yang hina. Kedua, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu, dan oleh sebab itu engkau akan terancam bahaya jika engkau tetap bersikeras menapaki jalan fasik ini.” Tidak ada yang lebih berhasil untuk menggugah dan merendahkan jiwa daripada melihat dosa sebagai sesuatu yang menentang Kristus, yang menghina Dia, dan menentang rancangan-rancangan-Nya.
- [2] Teguran-Nya yang lembut kepada dia: Susah bagimu menendang duri (KJV), atau galah – menyepak paku tajam. Itu susah, dan dengan sendirinya tidak masuk akal dan tidak baik, dan akan berakibat mematikan bagi orang yang melakukannya. Orang yang menendang galah adalah orang yang melumpuhkan dan membungkam teguran-teguran hati nurani, yang memberontak melawan kebenaran-kebenaran dan hukum-hukum Allah, yang mempersoalkan pemeliharaan-pemeliharaan-Nya, dan yang menganiaya serta menentang hamba-hamba-Nya, karena hamba-hamba-Nya menegur mereka, yang perkataannya seperti galah dan paku. Orang yang terus memberontak setelah dihantam oleh firman atau tongkat Allah, yang geram terhadap teguran-teguran dan secara terang-terangan menentang orang yang menegur mereka, berarti menendang duri dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
- 6. Ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus pada akhirnya(ay. Kis 9:6). Lihatlah di sini,
- (1) Keadaan dan suasana hatinya, setelah Kristus berurusan dengan dia.
- [1] Dia gemetar, seperti orang yang sangat ketakutan. Perhatikanlah, keyakinan-keyakinan yang kuat akan keberdosaan kita, yang ditunjukkan oleh Roh yang terpuji itu, akan membuat gemetar jiwa yang tergugah. Bagaimana orang tidak gemetar apabila mereka melihat Allah yang kekal murka terhadap mereka, seluruh ciptaan berperang melawan mereka, dan jiwa mereka sendiri berada di tepi jurang kehancuran!
- [2] Dia tersentak, dipenuhi dengan rasa takjub, seperti orang yang dibawa ke sebuah dunia baru, yang tidak tahu di mana ia berada. Perhatikanlah, pekerjaan Kristus yang meyakinkan dan mempertobatkan adalah pekerjaan yang menyentakkan bagi jiwa yang tergugah, dan memenuhinya dengan rasa kagum. “Apa yang telah diperbuat Allah kepadaku ini, dan apa yang akan dilakukan-Nya?”
- (2) Seruannya kepada Yesus Kristus, ketika dalam suasana hati ini: Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan? (KJV). Hal ini bisa dipandang,
- [1] Sebagai permintaan yang sungguh-sungguh untuk menerima ajaran-ajaran Kristus: “Tuhan, aku melihat bahwa sampai saat ini aku tidak berjalan di jalan yang benar. Engkau telah menunjukkan kepadaku kesalahanku, dan mengarahkan aku ke jalan yang benar. Engkau telah mengungkapkan dosa kepadaku, menunjukkan kepadaku jalan untuk memperoleh pengampunan dan kedamaian.” Ini mirip dengan perkataan, apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara? Perhatikanlah, keinginan yang sungguh-sungguh untuk diajar oleh Kristus di jalan keselamatan merupakan bukti dari pekerjaan baik yang sudah dimulai di dalam jiwa. Atau,
- [2] Sebagai penyerahan dirinya yang tulus untuk dibimbing dan diperintah Tuhan Yesus. Ini adalah kata-kata pertama yang dikatakan oleh anugerah di dalam diri Paulus, dan dengan itu dimulailah sebuah kehidupan rohani: Tuhan Yesus, apa yang Engkau ingin aku lakukan? Tidakkah ia tahu apa yang harus dilakukannya? Bukankah ia sudah diserahi mandat? Dan apa lagi yang harus dilakukannya kecuali melaksanakannya? Tidak, apa yang telah dilakukannya untuk pekerjaan ini sudah cukup, dan sekarang ia memutuskan untuk mengabdi pada tuan lain, dan mengambil pekerjaan yang lebih baik. Sekarang yang dipertanyakan bukan, apa yang diinginkan oleh imam besar dan para penatua untuk aku perbuat? Apa yang ingin dilakukan oleh keinginan-keinginan dan hawa nafsuku yang jahat? Melainkan, apa yang Engkau ingin aku lakukan? Perubahan besar di dalam pertobatan terjadi pada kehendak, dan menjadi nyata dalam penyerahan kehendak itu kepada kehendak Kristus.
- (3) Petunjuk umum yang diberikan Kristus kepadanya, sebagai jawaban atas pertanyaan ini: Bangunlah dan pergilah ke dalam kota Damsyik, yang sudah dekat denganmu sekarang, dan di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat. Cukup membesarkan hatinya bahwa ia dijanjikan akan menerima petunjuk lebih lanjut, tetapi,
- [1] Ia tidak boleh diberi petunjuk itu terlebih dahulu. Sebentar lagi akan dikatakan kepadanya apa yang harus dia lakukan, tetapi, untuk saat ini, ia harus merenungkan sejenak apa yang telah dikatakan kepada dia, dan belajar sesuatu darinya. Hendaklah dia mempertimbangkan sejenak apa yang telah dilakukannya dengan menganiaya Kristus, dan betul-betul merendahkan diri olehnya, dan barulah ia akan diberi tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
- [2] Tidak seharusnya ia mendapatkan petunjuk dengan cara ini, melalui suara dari sorga, sebab jelas bahwa ia tidak sanggup menahannya. Ia gemetar dan tersentak. Oleh sebab itu, ia akan diberi tahu tentang apa yang harus dilakukannya oleh seorang manusia seperti dia sendiri, yang tidak mengerikan sehingga membuat dia takut, dan yang tangannya tidak akan menekan dia. Hal ini seperti yang diinginkan umat Israel di Gunung Sinai. Atau, ini merupakan petunjuk bahwa Kristus akan mengambil waktu lain untuk menyatakan diri-Nya lebih jauh kepada dia, ketika ia sudah lebih tenang, dan ketakutan ini sudah mereda. Kristus menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya secara bertahap. Dan meskipun sekarang mereka tidak tahu baik apa yang dilakukan-Nya maupun apa yang Dia ingin mereka lakukan, mereka akan mengetahui itu kelak.
- 7. Seberapa jauh rekan-rekan seperjalanannya terpengaruh oleh kejadian ini, dan kesan apa yang ditimbulkan pada mereka. Mereka jatuh ke tanah, sama seperti dia, tetapi mereka bangun tanpa disuruh, tidak seperti dia, yang tetap terbaring sampai kemudian dikatakan kepadanya, bangunlah. Sebab ia terbaring di bawah beban yang lebih berat daripada mereka. Tetapi ketika mereka bangun,
- (1) Mereka termangu-mangu, seperti orang yang kebingungan, dan itu saja (ay. Kis 9:7). Mereka hendak pergi untuk melaksanakan tugas jahat yang sama seperti Paulus, dan mungkin, dengan segenap kekuatan, mereka sama-sama geram seperti dia. Namun, kita tidak mendapati seorang pun dari mereka bertobat, sekalipun mereka melihat cahaya itu, dan terjatuh ke tanah serta terpaku bisu karenanya. Sarana lahiriah apa saja dengan sendirinya tidak akan membawa perubahan pada jiwa tanpa Roh dan anugerah Allah, yang membuat perbedaan antara sebagian orang dan sebagian yang lain. Dari antara mereka yang bepergian bersama-sama, yang satu dibawa, sedangkan yang lainnya dibiarkan. Mereka termangu-mangu. Tak seorang pun dari mereka bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” atau, “Apa yang Engkau ingin aku lakukan?” seperti yang ditanyakan Paulus. Anak-anak Allah tidak terlahir sebagai orang bisu.
- (2) Mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. Mereka mendengar Paulus berbicara, tetapi tidak melihat kepada siapa ia berbicara, atau mendengar dengan jelas apa yang dikatakan kepadanya. Itu sesuai dengan apa yang dikatakan tentang kejadian ini (22:9), bahwa mereka memang melihat cahaya itu dan takut (KJV) (mungkin mereka melihat cahaya itu, tetapi mereka tidak melihat siapa-siapa di dalamnya, seperti yang dilihat Paulus), dan bahwa suara Dia, yang berkata kepada Paulus, tidak mereka dengar dengan jelas, tetapi hanya samar-samar, sehingga mereka tidak paham apa yang dikatakan. Demikianlah, mereka yang datang ke sana untuk menjadi alat-alat pelaksana kegeraman Paulus melawan jemaat dijadikan sebagai saksi-saksi akan kuasa Allah atas diri Paulus.
- 8. Bagaimana keadaan Saulus setelah itu (ay. Kis 9:8-9).
- (1) Ia bangun dan berdiri, setelah Kristus menyuruhnya, tetapi mungkin bukannya tanpa pertolongan orang lain. Penglihatan itu membuatnya begitu lemah dan lunglai, saya tidak akan mengatakan seperti Belsyazar, yang sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan, tetapi seperti Daniel, yang ketika melihat suatu penglihatan tidak ada lagi kekuatan padanya (Dan. 10:16-17).
- (2) Ketika membuka matanya, ia mendapati bahwa penglihatannya lenyap, dan ia tidak dapat melihat apa-apa, tidak dapat melihat seorang pun dari mereka yang pergi bersamanya, yang sekarang mulai sibuk menuntunnya. Bukan cahaya yang begitu menyilaukan ini yang, karena memancar ke matanya, membuat suram pandangannya – Nimium sensibile laedit sensum. Sebab jika demikian, orang-orang yang ada bersamanya juga akan kehilangan penglihatan mereka. Namun, karena melihat Kristuslah, yang tidak dilihat orang lain, maka penglihatannya hilang seperti ini. Demikianlah, melihat kemuliaan Allah pada wajah Kristus dengan iman menyilaukan mata segala sesuatu yang ada di dunia bawah sini. Kristus, untuk mengungkapkan lebih jauh tentang diri-Nya dan Injil-Nya kepada Paulus, menghapuskan darinya pandangan tentang hal-hal lain, yang harus dijauhkannya, supaya ia bisa melihat kepada Yesus, dan hanya kepada Dia.
- (3) Mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Entah ke suatu penginapan, atau ke rumah seorang teman, tidaklah pasti. Tetapi demikianlah dia yang menyangka sudah menuntun murid-murid Kristus sebagai tahanan dan tawanan ke Yerusalem, malah dia sendiri yang dituntun sebagai tahanan dan tawanan kepada Kristus ke Damsyik. Dengan demikian, ia diajar betapa perlunya dia akan anugerah Kristus yang akan menuntun jiwanya (yang secara alami buta dan condong berbuat salah) ke dalam seluruh kebenaran.
- (4) Ia terbaring tanpa dapat melihat, dan tanpa makanan, ia tidak makan dan minum tiga hari lamanya (ay. Kis 9:9). Saya tidak berpikir, seperti menurut sebagian orang, bahwa pada saat itulah ia diangkat ke sorga tingkat ketiga, yang dibicarakannya dalam 2 Korintus 12. Yang sebenarnya terjadi justru jauh dari ini, sehingga kita mempunyai alasan untuk berpikir bahwa selama waktu itu dia lebih-lebih berada di dalam perut neraka, menderita kengerian-kengerian dari Allah atas dosa-dosanya, yang saat itu tengah diperhadapkan kepadanya. Ia sama sekali tidak tahu tentang keadaan rohaninya sendiri, dan rohnya begitu terluka karena dosanya, sehingga ia tidak bisa menikmati makanan atau minuman.
Matthew Henry: Kis 9:10-22 - Ananias dan Saulus;Saulus Memberitakan Kristus di Damsyik Ananias dan Saulus; Saulus Memberitakan Kristus di Damsyik ( Kis 9:10-22)
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna. Jika Ia memulai, Ia akan mengakhiri...
Ananias dan Saulus; Saulus Memberitakan Kristus di Damsyik ( Kis 9:10-22)
- Adapun Allah, jalan-Nya sempurna. Jika Ia memulai, Ia akan mengakhiri. Sebuah pekerjaan yang baik sudah dimulai di dalam diri Saulus, ketika ia bertelut di bawah kaki Kristus, dan berkata, apa yang Engkau ingin aku lakukan Tuhan? Dan Kristus tidak pernah meninggalkan siapa saja yang sudah bertelut di bawah kaki-Nya seperti itu. Meskipun Saulus sudah direndahkan secara menyedihkan ketika terbaring buta di situ selama tiga hari, namun ia tidak ditinggalkan. Kristus di sini menangani pekerjaan-Nya sendiri. Dia yang sudah merobek akan menyembuhkan, yang sudah memukul akan membalut, yang sudah menghukum akan menghibur.
- I. Ananias di sini diperintahkan untuk pergi dan menjaganya, untuk menyembuhkan dan menolongnya. Sebab, Dia yang membawa kesedihan juga akan menunjukkan belas kasihan.
- 1. Orang yang disuruh adalah Ananias, seorang murid Tuhan di Damsyik, bukan seorang yang akhir-akhir ini terpaksa mengungsi ke sana dari Yerusalem, melainkan seorang penduduk asli Damsyik. Sebab dikatakan (22:12) bahwa ia adalah seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Belum lama ini ia memeluk Injil, dan menyerahkan namanya kepada Kristus, dan, kelihatannya, menjabat sebagai hamba Tuhan, setidak-tidaknya pro hac vice – pada kesempatan ini, meskipun tidak tampak bahwa ia ditahbiskan oleh para rasul. Tetapi mengapa sebagian rasul dari Yerusalem tidak diutus dalam kesempatan besar ini, atau Filipus sang penginjil, yang baru-baru ini membaptis si sida-sida dari Etiopia itu, dan bisa saja dilarikan ke sana oleh Roh dalam waktu yang sebentar saja? Tentulah ini karena Kristus ingin memakai banyak tangan untuk melakukan pelayanan-pelayanan yang penting, sehingga kehormatan-kehormatan tidak hanya menjadi milik dari, atau dikuasai oleh, sedikit orang saja. Karena Ia ingin memberikan pekerjaan kepada banyak tangan, dan dengan demikian memberikan kehormatan ke atas kepala orang-orang yang terhina dan terlupakan, untuk membesarkan hati mereka. Juga, karena Ia ingin mengarahkan kita untuk memanfaatkan sebaik mungkin hamba-hamba Tuhan yang ada di tempat kita, yang beroleh rahmat untuk setia, meskipun mereka bukanlah orang-orang terkemuka.
- 2. Perintah yang diberikan kepada Ananias adalah pergi ke sebuah rumah, mungkin sebuah penginapan, dan mencari Saulus dari Tarsus. Kristus, dalam suatu penglihatan, memanggil Ananias dengan nama (ay. Kis 9:10). Ada kemungkinan bahwa ini bukan kali pertama ia mendengar perkataan Allah dan melihat penglihatan-penglihatan dari Yang Mahakuasa. Sebab, tanpa merasa ngeri atau bingung, ia dengan sigap menjawab, “Ini aku, Tuhan! Aku siap pergi ke mana saja Engkau mengutusku, dan melakukan apa saja yang Engkau perintahkan kepadaku.” “Mari, pergilah,” kata Kristus, ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas (di mana orang-orang asing biasa menginap) seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Perhatikanlah, Kristus tahu betul di mana menemukan orang-orang kepunyaan-Nya, yang sedang dalam kesusahan. Walaupun mungkin saudara-saudara mereka tidak tahu apa yang terjadi pada mereka, mereka mempunyai seorang Teman di sorga, yang mengetahui di jalan apa, di rumah mana, bahkan, terlebih lagi, dalam keadaan bagaimana mereka. Ia tahu jiwa mereka yang sedang dilanda kesusahan.
- 3. Dua alasan yang diberikan kepada Ananias mengapa ia harus pergi dan mencari orang asing ini, dan menawarkan bantuan kepadanya:
- (1) Karena orang itu sedang berdoa, dan kedatangan Ananias kepada dia harus menjawab doanya. Ini sebagai alasan,
- [1] Mengapa Ananias tidak perlu takut kepadanya. Kita memang melihat Ananias memang takut menemui dia (ay. Kis 9:13-14). Tidak diragukan lagi, kata Kristus, bahwa ia seorang petobat sejati, sebab ia sekarang berdoa (KJV: sebab lihatlah, ia berdoa). Lihatlah menandakan kepastian dari hal yang diperbincangkan. “Yakinkanlah dirimu bahwa demikianlah adanya. Pergi dan lihatlah.” Kristus begitu senang mendapati Paulus berdoa sehingga Ia ingin agar orang lain memperhatikannya juga: Bersukacitalah bersama-sama dengan Aku, sebab domba-Ku yang hilang itu telah Kutemukan. Kata lihatlah juga menandakan keajaiban dari perkara yang diperbincangkan: “Lihatlah, dan heranlah, bahwa dia yang hatinya baru kemarin berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh, sekarang berkobar-kobar hanya untuk berdoa.” Tetapi anehkah jika Saulus berdoa? Bukankah ia seorang Farisi? Dan tidakkah kita mempunyai alasan untuk berpikir, sebagaimana dengan orang-orang Farisi lain, bahwa ia mengucapkan doa yang panjang-panjang di rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya? Ya. Tetapi sekarang ia mulai berdoa dengan cara lain dari yang biasa dilakukannya. Dulu ia mengucapkan doa-doanya keras-keras, sekarang ia mendoakannya di dalam hati. Perhatikanlah, anugerah yang memperbaharui membuat orang senantiasa berdoa. Kalau kita bisa menemukan orang yang bisa hidup tanpa bernafas, barulah kita bisa menemukan orang Kristen yang bisa hidup tanpa doa. Jika orang tidak bernafas, maka ia tak bernyawa. Jadi, tidak ada doa, tidak ada anugerah.
- [2] Ini sebagai alasan mengapa Ananias harus segera menemuinya. Jangan menunda-nunda waktu, sebab lihatlah ia sekarang berdoa. Bila anak menangis, sang ibu yang lembut akan bergegas mendatanginya untuk memberi susu. Saulus di sini, seperti Efraim, meratapi dirinya sendiri, seperti lembu muda yang tidak terlatih memikul kuk, dan menendang-nendang galah. “Oh, cepatlah temui dia, dan katakanlah kepadanya bahwa dia anak kesayangan-Ku, anak kesenangan-Ku, dan walaupun Aku menghardik dia, karena menganiaya Aku, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya” (Yer. 31:18-20). Amatilah bagaimana keadaan Saulus pada saat itu. Hatinya berat oleh kesadaran akan keberdosaannya, gemetar dan tersentak. Apabila dosa kita diperhadapkan kepada kita, maka kita haruslah tergerak untuk berdoa. Ia sedang menderita penyakit tubuh, buta dan sakit. Dan, kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kristus sudah berjanji kepada Saulus bahwa kepadanya akan diberitahukan lebih jauh apa yang harus dia lakukan (ay. Kis 9:6), dan Saulus berdoa agar ada seseorang yang diutus kepadanya untuk mengajar dia. Perhatikanlah, apa yang sudah dijanjikan Allah haruslah kita doakan. Allah ingin dimintai untuk itu, dan khususnya untuk petunjuk ilahi.
- (2) Karena Saulus sudah melihat dalam suatu penglihatan ada seseorang yang datang kepadanya, untuk memulihkan penglihatannya. Dan kedatangan Ananias kepadanya pasti merupakan jawaban bagi mimpinya, sebab mimpi itu datang dari Allah (ay. Kis 9:12): Dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias, dan seorang yang persis seperti engkau ini, masuk ke dalam tepat pada waktunya untuk memberinya kelegaan, dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi. Nah, penglihatan yang dialami Paulus ini bisa dianggap,
- [1] Sebagai jawaban langsung atas doanya, dan untuk menjaga persekutuan dengan Allah yang sudah dimasukinya dengan doa. Dalam doa, ia sudah membeberkan kesusahannya di hadapan Allah, dan sekarang Allah menyatakan diri-Nya serta maksud-maksud baik dari anugerah-Nya kepada dia. Dan sungguh membesarkan hati bila kita tahu apa yang dipikirkan Allah terhadap kita.
- [2] Sebagai sesuatu yang dirancang untuk menimbulkan semua pengharapan di dalam dirinya, dan untuk membuat kedatangan Ananias lebih disambutnya. Dia akan siap menerima Ananias sebagai utusan Allah bila sebelumnya sudah diberitahukan demikian kepadanya, dalam penglihatan, bahwa seseorang yang bernama Ananias akan mendatanginya. Lihatlah betapa perkara besar untuk mempertemukan seorang tabib rohani dengan pasiennya: dibutuhkan dua penglihatan untuk mewujudkannya. Apabila Allah, dalam pemeliharaan-Nya, berbuat demikian tanpa penglihatan, membawa seorang utusan kepada jiwa yang menderita, seorang penafsir, satu di antara seribu, untuk menunjukkan kesetiaan-Nya kepada manusia, maka itu harus diakui dengan rasa syukur dan pujian bagi Dia.
- II. Ananias berkeberatan untuk mendatanginya, dan Tuhan menanggapi keberatan itu. Lihatlah betapa Tuhan mau merendah dengan memperbolehkan hamba-Nya berperkara dengan Dia.
- 1. Ananias membela diri dengan berkata bahwa Saulus ini terkenal sebagai penganiaya murid-murid Kristus (ay. Kis 9:13-14).
- (1) Dia sudah dikenal seperti itu di Yerusalem: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa ia adalah musuh yang kejam bagi Injil-Mu. Semua orang yang tersebar karena penganiayaan belakangan ini, yang banyak dari antara mereka datang ke Damsyik, memberitahukan betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem, bahwa ia seorang penganiaya yang paling ganas, paling keras dari semuanya, dan seorang pemimpin dalam kejahatan itu. Betapa besar kekacauan yang sudah dibuatnya di dalam jemaat. Tidak ada orang lain yang lebih mereka takuti, bahkan imam besar pun tidak, selain Saulus. Bahkan,”
- (2) “Tugasnya ke Damsyik pada saat itu adalah untuk menganiaya kami orang-orang Kristen: Ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu, untuk memperlakukan para penyembah Kristus sebagai penjahat-penjahat yang paling bejat.” Nah, mengapa Ananias berkeberatan dengan hal ini? Dengan ini dia tidak berkata, “Oleh sebab itu, aku tidak berutang budi apa pun kepada dia sehingga aku harus melayaninya baik-baik seperti itu. Mengapa aku harus berbuat baik kepada dia yang sudah melakukan dan merancangkan begitu banyak kejahatan terhadap kami?” Tidak, Kristus sudah mengajarkan kepada kita ajaran lain, untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya kita. Tetapi jika ia adalah seorang penganiaya yang sedemikian keji terhadap orang-orang Kristen,
- [1] Apakah aman bagi Ananias untuk menemui dia? Bukankah itu sama saja seperti melemparkan domba ke dalam mulut singa? Dan, jika ia sampai membawa masalah bagi diri sendiri seperti itu, maka ia sendiri yang salah karena kecerobohannya sendiri.
- [2] Apa ada gunanya pergi menemui dia? Bisakah hati yang keras seperti itu dilembutkan? Bisakah kulit orang diubah warnanya?
- 2. Kristus menepis keberatan ini (ay. Kis 9:15-16): “Jangan ceritakan kepada-Ku betapa buruk dia selama ini, Aku tahu betul hal itu. Tetapi lekas pergilah engkau, dan berilah dia segala pertolongan yang bisa engkau berikan, sebab orang ini adalah alat pilihan, atau bejana pilihan, bagi-Ku. Aku akan meyakinkan dia, maka engkau tidak perlu takut padanya.” Ia adalah bejana yang di dalamnya harta karun Injil akan disimpan, untuk disampaikan kepada banyak orang. Ia memang bejana tanah liat (2Kor. 4:7), tetapi itu bejana pilihan. Bejana yang digunakan Allah dipilih-Nya sendiri. Dan pantaslah Dia memilih sendiri alat yang ingin digunakan-Nya (Yoh. 15:16): Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dia adalah bejana kehormatan, dan tidak boleh diabaikan dalam keadaannya sekarang yang menyedihkan, atau dibuang sebagai bejana yang sudah rusak, atau yang tidak disukai. Ia dirancang,
- (1) Untuk melakukan pelayanan-pelayanan besar: Ia harus memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, harus menjadi rasul bagi bangsa-bangsa bukan-Yahudi, dan membawa Injil ke bangsa-bangsa kafir. Nama Kristus adalah panji yang kepadanya jiwa-jiwa harus berkumpul, dan di bawahnya mereka harus berdiri, dan Saulus harus menjadi sang pembawa panji. Ia harus memikul nama Kristus, harus membawa kesaksian untuk nama-Nya di hadapan para raja, raja Agripa dan Kaisar sendiri. Bahkan, ia harus membawa nama Kristus di hadapan anak-anak Israel, meskipun sudah ada begitu banyak tangan yang bekerja di antara mereka.
- (2) Untuk mengalami penderitaan-penderitaan yang dahsyat (ay. Kis 9:16): Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku. Dia yang sebelumnya menjadi penganiaya akan mengalami penganiayaan itu sendiri. Dengan ditunjukkannya hal ini oleh Kristus, itu berarti bahwa entah Kristus sendiri yang akan membawanya mengalami pencobaan-pencobaan ini (seperti dalam Mzm. 60:5), Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, atau Dia memberitahukan hal ini kepadanya terlebih dahulu, supaya ia tidak terkejut olehnya. Perhatikanlah, orang yang membawa nama Kristus harus bersiap-siap menanggung salib bagi nama-Nya. Dan mereka yang paling banyak berbuat bagi Kristus sering kali dipanggil untuk paling banyak menderita bagi Dia. Saulus harus mengalami penderitaan-penderitaan besar. Orang akan menyangka bahwa ini bukanlah penghiburan yang hangat bagi seorang yang baru bertobat. Tetapi itu sama saja dengan memberitahukan kepada seorang prajurit yang gagah berani, ketika baru terdaftar sebagai prajurit, bahwa sebentar lagi ia akan maju ke medan perang dan bertempur di sana. Penderitaan-penderitaan Saulus bagi Kristus akan banyak membawa kehormatan bagi Kristus dan akan membantu jemaat. Segala penderitaannya akan diimbangi begitu rupa dengan penghiburan-penghiburan rohani, dan dibalas dengan kemuliaan-kemuliaan kekal, sehingga ia tidak akan berkecil hati dengan diberi tahu betapa ia harus mengalami penderitaan-penderitaan besar demi nama Kristus.
- III. Ananias segera menjalankan perintah Kristus untuk menemui Saulus, dan itu berhasil dengan baik. Pada mulanya ia berkeberatan untuk pergi menemui Saulus, tetapi, setelah keberatan itu ditanggapi, ia merasa lega, dan tidak berbantah lagi. Bila kesulitan sudah disingkirkan, apalagi yang harus kita lakukan selain melanjutkan pekerjaan kita, dan tidak terus berkutat dengan keberatan kita?
- 1. Ananias menyampaikan pesan kepada Saulus (ay. Kis 9:17). Mungkin ia mendapati Saulus sedang terbaring di tempat tidur, dan memperlakukannya sebagai seorang pasien.
- (1) Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Sudah dijanjikan, sebagai salah satu tanda yang akan mengikuti orang-orang percaya, bahwa mereka akan menumpangkan tangan atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh (Mrk. 16:18). Dan untuk maksud itulah ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Saulus datang untuk menghujamkan tangan yang keras ke atas murid-murid Kristus di Damsyik, tetapi di sini seorang murid meletakkan tangan yang membantu dan membawa kesembuhan ke atasnya. Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.
- (2) Ia memanggil Saulus saudara, karena Saulus sudah diikutsertakan untuk ambil bagian dalam anugerah Allah, meskipun belum dibaptis. Dan kesiapan Ananias untuk mengakui Saulus sebagai saudara menunjukkan kepada Saulus kesiapan Allah untuk mengakuinya sebagai anak, sekalipun ia sudah menghujat Allah dan menganiaya anak-anak-Nya.
- (3) Ia menunjukkan bahwa yang memberinya mandat adalah tangan yang sama yang sudah mencegat Saulus di tengah jalan, dan yang sekarang menahan dia. “Tuhan Yesus yang sama, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, dan yang telah menginsafkan engkau akan dosamu dalam menganiaya Dia, telah menyuruh aku kepadamu untuk menghiburmu.” Una eademque manus vulnus opemque tulit – Tangan yang sudah melukai kini menyembuhkan. “Cahaya-Nya membutakan kamu seketika, tetapi Ia telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi. Sebab bukan maksud-Nya untuk membutakan matamu, melainkan untuk menyilaukannya, supaya engkau bisa melihat segala sesuatu dengan terang yang baru. Dia yang pada waktu itu melumuri matamu dengan tanah sekarang menyuruh aku untuk membasuhnya, supaya matamu bisa sembuh.” Sangat pantas bila Ananias menyampaikan pesan kepada Saulus dalam kata-kata Nabi Hosea (Hos. 6:1-2): Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Yang diminum bukan lagi racun melainkan obat.
- (4) Dia meyakinkan Saulus bahwa bukan hanya penglihatannya akan pulih, tetapi juga ia akan penuh dengan Roh Kudus. Ia sendiri akan menjadi seorang rasul, dan sekali-kali tidak akan kurang dari seorang rasul utama, dan oleh sebab itu ia harus menerima Roh Kudus dengan segera, dan bukan, seperti dengan orang lain, melalui perantaraan para rasul. Dan maksud dari Ananias menumpangkan tangan ke atas dia sebelum dia dibaptis bertujuan untuk melimpahkan Roh Kudus kepadanya.
- 2. Ananias melihat hasil yang baik dari misinya.
- (1) Dalam kebaikan Kristus kepada Saulus. Dengan perkataan Ananias, Saulus dilepaskan dari tahanannya melalui pemulihan penglihatannya. Sebab amanat Kristus untuk membuka kurungan bagi orang-orang yang terpenjara (Yes. 61:1) diungkapkan dengan membuka mata yang buta (Luk. 4:18; Yes. 42:7). Amanat Kristus adalah membuka mata-mata yang buta, dan mengeluarkan orang-orang dari penjara. Saulus dibebaskan dari roh perbudakan dengan mendapat penglihatan (ay. Kis 9:18), yang ditandai dengan gugurnya selaput dari matanya. Dan ini terjadi dengan seketika, dengan segera. Penyembuhan itu terjadi dengan tiba-tiba, untuk menunjukkan bahwa itu adalah mujizat. Ini menandakan pemulihan dirinya,
- [1] Dari kegelapan kehidupannya yang dulu yang belum bertobat. Ketika ia menganiaya jemaat Allah, dan berjalan dalam roh dan cara orang-orang Farisi, ia buta. Ia tidak melihat arti hukum Taurat atau Injil (Rm. 7:9). Kristus sering kali berkata kepada orang-orang Farisi bahwa mereka buta, namun mereka tidak pernah sadar akan hal itu. Mereka berkata, kami melihat (Yoh. 9:41). Saulus diselamatkan dari kebutaan Farisinya, dengan disadarkan akan hal itu. Perhatikanlah, anugerah yang mempertobatkan membuka mata jiwa, dan menggugurkan selaput darinya (26:18), membuka mata manusia, dan membuat mereka berbalik dari kegelapan kepada terang. Untuk maksud inilah Saulus diutus kepada bangsa-bangsa lain, dengan memberitakan Injil, dan karena itu ia harus mengalaminya sendiri terlebih dahulu bagaimana matanya dibukakan.
- [2] Dari kegelapan yang mengerikan yang tengah melandanya, di bawah cengkeraman rasa bersalah yang melanda hati nuraninya, dan murka Allah yang melawannya. Hal ini membuatnya bingung, selama tiga hari ia duduk dalam kegelapan, seperti Yunus selama tiga hari ada di dalam perut neraka. Tetapi sekarang selaput berguguran dari matanya, kabut diserakkan, dan Surya kebenaran terbit atas jiwanya, dengan kesembuhan pada sayapNya.
- (2) Dalam tunduknya Saulus kepada Kristus. Dia dibaptis, dan dengan demikian menyerahkan dirinya untuk diperintah Kristus, dan menempatkan dirinya dalam anugerah Kristus. Demikianlah ia masuk ke dalam didikan Kristus, dipekerjakan dalam keluarga-Nya, ikut serta membawa panjiNya, dan menggabungkan diri dengan-Nya dalam suka dan duka. Tujuannya sudah tercapai, perkaranya sudah diputuskan. Saulus sekarang menjadi murid Kristus, dan ia tidak saja berhenti menentang Dia, tetapi juga mengabdikan diri sepenuhnya untuk melayani Dia dan membawa kehormatan bagi-Nya.
- IV. Pekerjaan baik yang sudah dimulai di dalam diri Saul terus berlanjut dengan indah. Orang Kristen yang lahir baru ini, walaupun tampak seperti orang yang lahir terlambat, langsung bertumbuh dewasa.
- 1. Kekuatan raganya pulih (ay. Kis 9:19). Ia sudah berpuasa tiga hari lamanya, dan hal ini, ditambah beban amat berat yang ditanggung rohnya selama waktu itu, sudah membuatnya sangat lemah. Tetapi, setelah ia makan, pulihlah kekuatannya (ay. Kis 9:19). Tuhan adalah untuk tubuh, dan karena itu tubuh harus dirawat dengan baik, supaya ia tetap sehat, supaya ia segar untuk membantu jiwa dalam melayani Allah, dan supaya Kristus diagungkan di dalamnya (Flp. 1:20).
- 2. Dia berteman dengan murid-murid yang ada di Damsyik, mengakrabkan diri dengan mereka, bergaul bersama mereka, datang ke pertemuan-pertemuan mereka, dan ikut bersekutu bersama mereka. Belum lama ini hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh mereka, tetapi sekarang hatinya berkobar-kobar dengan cinta dan kasih sayang terhadap mereka. Sekarang serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di samping kambing (Yes. 11:6). Perhatikanlah, orang-orang yang menjadikan Allah sebagai Allah mereka akan menjadikan umat-Nya sebagai orang-orang mereka. Saulus berteman dengan murid-murid, karena sekarang ia melihat bahwa mereka ramah dan luar biasa, karena ia mengasihi mereka, dan mendapati bahwa pengetahuan dan anugerahnya bertambah dengan bergaul bersama mereka. Dan dengan demikian, ia membuat pengakuan iman Kristennya, dan secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai seorang murid Kristus, dengan bergaul bersama murid-murid-Nya.
- 3. Ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat (ay. Kis 9:20). Untuk tugas itu ia mendapat panggilan luar biasa, dan untuk menjalankannya ia diberi kemampuan luar biasa, sebab Allah sudah secara langsung menyatakan Anak-Nya kepada dia dan di dalam dia, supaya ia bisa memberitakan Dia (Gal. 1:15-16). Ia sendiri begitu penuh dengan Kristus, sehingga Roh dalam dirinya menahan dia untuk memberitakan Kristus kepada orang lain, dan, seperti Elihu, ia harus berbicara supaya merasa lega (Ayb. 32:20). Amatilah,
- (1) Di mana dia berkhotbah – di rumah-rumah ibadat orang Yahudi, sebab kepada merekalah tawaran ini pertama-tama harus diberikan. Rumah ibadat adalah tempat mereka berkumpul. Di sana ia menjumpai mereka berkumpul bersama-sama, dan di sana mereka biasa berkhotbah melawan Kristus dan menyiksa murid-murid-Nya, dengan cara yang sama seperti Paulus sendiri sering menyiksa mereka dalam rumah-rumah ibadat (26:11). Dan oleh sebab itu, di sana ia akan menghadapi musuh-musuh Kristus yang teramat berani, dan akan dengan terang-terangan mengakui Kekristenan di tempat dulu ia paling lantang menentangnya.
- (2) Apa yang diberitakannya: Ia memberitakan Kristus. Ketika mulai menjadi seorang pekabar Injil, ia menetapkan hal ini sebagai asasnya, yang setelah itu terus dipegangnya: Bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan. Tiada yang lain selain Kristus, dan Dia yang disalibkan. Dia berkhotbah tentang Kristus, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Anak kesayangan-Nya, yang kepadaNya Ia berkenan. Allah juga berkenan kepada kita di dalam Dia, dan tidak sebaliknya.
- (3) Bagaimana orang-orang terpengaruh olehnya (ay. Kis 9:21): Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Tetapi sekarang ia sendiri memanggil nama ini, dan membujuk orang lain untuk memanggilnya, dan menguatkan mereka yang memanggilnya.” Quantum mutatus ab illo – Oh, betapa sudah berubah! Apa Saul juga termasuk golongan nabi? Bahkan, bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap semua orang Kristen yang bisa didapatinya, dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala? Ya, memang begitu. Siapa yang menyangka pada waktu itu bahwa ia akan memberitakan Kristus seperti yang dilakukannya sekarang ini? Tidak diragukan lagi bahwa hal ini dipandang oleh banyak orang sebagai peneguhan yang sangat luar biasa akan kebenaran Kekristenan, bahwa orang yang sudah terkenal sebagai penganiaya Kekristenan datang dan tiba-tiba berubah menjadi orang yang mengabarkannya dengan sedemikian cerdas, kuat, dan tangguh. Mujizat yang terjadi atas akal budi manusia seperti itu bersinar melampaui mujizat-mujizat yang terjadi atas tubuh manusia. Selain itu, memberikan hati seperti itu kepada seorang manusia adalah perbuatan yang lebih besar daripada memberikan karunia untuk berbicara dalam bahasa lidah kepada seorang manusia.
- 4. Ia menyanggah dan mencengangkan orang-orang yang menentang ajaran Kristus (ay. Kis 9:22). Ia membuat dirinya berbeda bukan hanya di depan mimbar, tetapi juga di tempat-tempat mengajar, dan menunjukkan dirinya diberi kemampuan secara adikodrati bukan hanya untuk memberitakan kebenaran, melainkan juga untuk mempertahankan dan membelanya setelah ia memberitakannya.
- (1) Ia semakin bertambah dalam kekuatan. Ia semakin mengenal Injil Kristus dengan baik, dan kesalehan hatinya bertambah kuat. Ia bertumbuh semakin berani, pantang mundur, dan gigih dalam membela Injil: Pengaruhnya semakin besar kendati dengan celaan-celaan yang dilontarkan kepadanya (ay. Kis 9:21). Teman-teman barunya mencela dia karena sudah menganiaya, dan teman-teman lamanya mencela dia karena sekarang dia berkhianat. Tetapi Saulus, bukannya menjadi kecil hati karena berbagai macam perkataan orang tentang petobatannya, justru menjadi semakin jauh lebih berani, dan mendatangi sebanyak mungkin orang yang bisa ditemuinya. Ia merasa yakin bisa menanggapi hal terburuk yang mereka perkatakan terhadapnya.
- (2) Ia mengalahkan musuh-musuhnya, dan membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik. Ia membungkam mereka dan mempermalukan mereka, dengan menjawab keberatan-keberatan mereka yang tidak bisa disanggah sekalipun oleh siapa saja yang masa bodoh dengan perkara ini. Dan ia menekan mereka dengan pernyataan-pernyataan yang tidak bisa mereka tanggapi balik. Dalam semua percakapannya dengan orang-orang Yahudi, ia tetap membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias, adalah Kristus, yang diurapi Allah, Mesias sebenarnya yang dijanjikan kepada nenek moyang. Ia membuktikannya, symbibazōn – menegaskan dan meneguhkannya, mengajar dengan membujuk hati orang. Dan kita mempunyai alasan untuk berpikir bahwa dia sangat berperan dalam mempertobatkan banyak orang memeluk iman kepada Kristus dan membangun jemaat di Damsyik, yang sebelumnya ingin dikacaukannya. Demikianlah dari yang makan keluar makanan, dari yang kuat keluar manisan.
SH: Kis 9:1-19 - Menganiaya umat Tuhan=menganiaya Tuhan sendiri (Jumat, 11 Juni 1999) Menganiaya umat Tuhan=menganiaya Tuhan sendiri
Berita Injil makin tersebar dan penganiayaan terhadap pengikut
Kristus pun makin merebak. Dengan ...
Menganiaya umat Tuhan=menganiaya Tuhan sendiri
Berita Injil makin tersebar dan penganiayaan terhadap pengikut Kristus pun makin merebak. Dengan penuh semangat, Saulus memimpin pasukan menangkap pengikut Kristus. Ia bertindak sebagai musuh gereja yang ditakuti (ay. 2). Semua kekejaman ini dilakukannya karena menganggap bahwa semua ini demi membela kebenaran Allah. Di jalan menuju Damaskus, Kristus menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya. Saulus terkapar tanpa daya. Matanya pun tak kuasa melihat. Yesus menyatakan bahwa penganiayaan yang dilakukannya terhadap orang-orang Kristen adalah penganiayaan terhadap diri-Nya. Dia sadar bahwa yang dikiranya pengabdian, justru sebenarnya adalah memusuhi Tuhan sendiri.
Menjadi alat pilihan Tuhan. Tidak sedikit orang yang menolak kesempatan untuk melayani Tuhan. Ada yang merasa tidak punya waktu, tidak mampu atau merasa hidupnya terlalu kotor. Ananias sempat ragu menerima tugas dari Tuhan untuk menumpangkan tangannya ke atas Saulus, karena ia tahu betapa jahatnya Saulus (13). Tetapi setelah mendengarkan maksud Tuhan atas diri Saulus, Ananias taat. Saulus yang hidup sebelumnya jahat, telah dipilih Tuhan untuk memberitakan nama-Nya dan berani menderita bagi-Nya. Tugas tertentu apa yang Tuhan mau percayakan kepada kita sebagai alat pilihan-Nya?
SH: Kis 9:1-9 - Pembalikan keadaan (Senin, 30 Juni 2003) Pembalikan keadaan
Ini sering terjadi pada olahraga tinju. Sang juara dunia
memasuki gelanggang dengan lagak arogan, keyakinan tinggi,
irin...
Pembalikan keadaan
Ini sering terjadi pada olahraga tinju. Sang juara dunia memasuki gelanggang dengan lagak arogan, keyakinan tinggi, iringan musik megah, sabuk di pinggang dan bayaran lebih mahal. Namun pada saat ia kalah, ia keluar dengan muka bengap yang disembunyikan tudung, sembunyi-sembunyi, penuh sesal dan malu.
Keadaan seperti ini juga dialami oleh Saulus. Sebelum penampakan Yesus Kristus kepada dirinya (kristofani), ia pergi ke Damsyik dengan hati yang berkobar-kobar untuk menganiaya orang-orang Kristen, dan dengan kekuasaan dan kekuatan (ayat 1,2). Tetapi kemudian keadaan berbalik, ia memasuki dan tinggal di Damsyik sebagai orang yang tidak makan dan minum selama tiga hari (ayat 9), sebagai orang yang tidak dapat melihat, dan harus dituntun orang lain. Saulus juga berangkat ke Damsyik sebagai orang yang membenci para pengikut Tuhan (ayat 1-2), tetapi kemudian ia memanggil Yesus sebagai Tuhan (ayat 5; dalam tradisi kerabian Yahudi, suara dari langit selalu berkonotasi teofani/penyataan diri Tuhan). Ia berangkat ke Damsyik dengan rencana matang apa yang harus ia lakukan di sana (ayat 2), tetapi kemudian memasuki Damsyik dengan penantian perintah selanjutnya dari Tuhan tanpa mengetahui apa yang akan terjadi (ayat 6).
Pertobatan Saulus diawali oleh suatu pembalikan keadaan. Arogansi dan keyakinannya bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Allah hanya dapat dihancurkan melalui peristiwa ini. Secara dramatis Saulus disadarkan bahwa apa yang dilakukannya justru merupakan penganiayaan terhadap diri Tuhan sendiri, tidak hanya kepada Tuhan. Dari sinilah jalan pertobatan Saulus dimulai.
Renungkan: Allah memakai keterpurukan dan pembalikkan keadaan yang dialami seseorang untuk menuntunnya kepada pertobatan.
SH: Kis 9:1-19 - Yang memberitakan ke ujung bumi (Senin, 27 Juli 2009) Yang memberitakan ke ujung bumi
Upaya Saulus untuk menghabisi pengikut-pengikut Yesus tidak dapat
dihentikan lagi. Ia sudah mendapatkan surat sa...
Yang memberitakan ke ujung bumi
Upaya Saulus untuk menghabisi pengikut-pengikut Yesus tidak dapat dihentikan lagi. Ia sudah mendapatkan surat sakti dari majelis-majelis Yahudi yang memperlicin jalan untuk mencapai maksudnya itu (ayat 1-2). Namun Tuhan Yesus tidak tinggal diam melihat semua itu. Ia langsung menemui Saulus dalam perjalanan dan berbicara dengan dia (ayat 3-6). Suatu pertemuan yang tentu akan membekas dalam ingatan Saulus, karena ia kemudian tidak dapat melihat selama tiga hari. Sampai-sampai tiga hari pula ia tidak makan dan minum (ayat 9). Yesus, yang pengikutnya dia kejar-kejar, ternyata berbicara langsung kepada dia. Jadi Yesus sungguh-sungguh hidup dan bukan mati di dalam kubur! Jadi Yesus sungguh-sungguh Tuhan dan bukan nabi sesat! Dan Yesus menganggap penganiayaan yang dilakukan Paulus kepada orang-orang Kristen merupakan penganiayaan terhadap diri-Nya (ayat 5)!
Pertemuan Tuhan dengan Saulus tentu punya maksud tersendiri. Kita masih ingat bahwa Tuhan merencanakan agar semua orang, dari seluruh penjuru bumi, mendapat kesempatan mendengar Injil. Oleh sebab itu harus ada orang yang pergi untuk memberitakan Injil kepada mereka. Siapakah orang itu? Saulus. Dialah yang Tuhan tentukan untuk menyampaikan Injil kepada bangsa-bangsa lain (ayat 15-16). Namun pada waktu itu, Saulus belum mengenal Yesus. Ia malah membinasakan para pengikut Yesus. Sebab itu Tuhan menggunakan cara ekstrim untuk mengkonfrontasi Saulus.
Dan waktu membuktikan bahwa pertobatan Saulus memainkan peranan penting dalam pewartaan Injil kepada orang-orang dan tempat-tempat yang jauh. Banyak orang nonYahudi yang kemudian bertobat. Perluasan Injil yang Paulus lakukan berdampak pada penyebaran kekristenan dari Samaria sampai ke tempat-tempat lain juga.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena kita pun masuk ke dalam bilangan orang-orang yang dilayakkan untuk menerima anugerah keselamatan. Maka jangan tinggal diam. Wartakan kabar sukacita ini kepada sekitar Anda.
SH: Kis 9:1-19 - Keselamatan adalah anugerah Allah (Senin, 28 Mei 2012) Keselamatan adalah anugerah Allah
Monster ganas, barangkali itulah istilah tepat untuk melukiskan seorang Saulus sebelum ia bertemu Yesus. Betapa tid...
Keselamatan adalah anugerah Allah
Monster ganas, barangkali itulah istilah tepat untuk melukiskan seorang Saulus sebelum ia bertemu Yesus. Betapa tidak, Alkitab melukiskan bagaimana Saulus memasuki rumah demi rumah, menyeret orang-orang percaya, dan memenjarakan mereka (Kis. 8:3). Alkitab melukiskan betapa Saulus dengan semangat berkobar-kobar serta didukung oleh surat kuasa dari Imam Besar, pergi untuk menangkap dan membunuh setiap orang yang mengikuti Jalan Tuhan (Kis. 9:1, 2). Sungguh ganas dan mengerikan!
Saulus boleh saja punya semangat, punya rencana, dan dukungan Imam Besar, tetapi rencana tinggal rencana ketika ia kemudian bertemu dengan Imam Besar dan Pemilik Kuasa yang sesungguhnya. Segala sesuatu yang ia rencanakan pupus dengan segera. Di hadapan Yesus, Saulus terkapar di tanah dan tidak berdaya. Jangankan mencari dan menangkap orang-orang percaya, melihat pun ia tidak dapat (8-9).
Kisah selanjutnya, sungguh di luar penalaran kita, bahkan Ananias pun semula ragu bahwa Saulus telah bertobat. Namun Yesus telah memerintahkan Ananias untuk melayani Saulus, membaptis dia, dan membawanya ke dalam lingkungan orang percaya lainnya. Dalam sekali perjumpaan, melalui firman Yesus yang penuh kuasa, seorang monster yang ganas kemudian berubah menjadi seorang laki-laki biasa yang lemah dan butuh pertolongan. Di kemudian hari Saulus bahkan berubah menjadi salah satu tokoh Kristen yang paling gigih dalam memberitakan Injil Tuhan Yesus sampai akhir hayatnya.
Dari pertobatan Saulus ini kita belajar betapa keselamatan di dalam Yesus Kristus sungguh-sungguh merupakan suatu anugerah dari Tuhan. Ketika tidak ada orang yang berani mendekati Saulus karena kekejamannya, Allah sendiri bertindak. Seperti Saulus, kita pun bukan orang yang layak di hadapan Tuhan, tetapi kita pun telah mengalami perjumpaan dan menerima Firman itu sehingga kita menjadi orang percaya. Sudahkah kita bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan beri? Maukah kita taat pada pimpinan Yesus, Tuhan kita?
SH: Kis 9:1-19 - Terlibat Dalam Misi Allah (Sabtu, 1 September 2018) Terlibat Dalam Misi Allah
Dalam konteks penganiayaan para pengikut Yesus, Lukas mengisahkan pertobatan seorang penganiaya yang bernama Saulus. Dia ad...
Terlibat Dalam Misi Allah
Dalam konteks penganiayaan para pengikut Yesus, Lukas mengisahkan pertobatan seorang penganiaya yang bernama Saulus. Dia adalah salah seorang yang menyetujui pembunuhan Stefanus (8:1a). Bahkan, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan (9:1). Berita tentang keberingasan Saulus telah tersiar sampai ke Damsyik (13).
Agenda Saulus pergi ke Damsyik, dengan membawa surat kuasa dari Imam Besar, adalah menangkap para pengikut Yesus dan membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili. Namun, di tengah jalan Yesus menemuinya melalui cahaya yang membutakan dan berkata "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (6). Saulus pun melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan tinggal di rumah Yudas (11).
Ternyata di Damsyik Yesus punya misi khusus untuk seorang murid-Nya yang bernama Ananias. Tugas Ananias adalah menyampaikan isi hati Tuhan kepada Saulus. Ini tidak mudah baginya karena sepengetahuannya Saulus adalah seorang penganiaya yang beringas. (13, 14). Namun, Yesus tetap meminta Ananias pergi karena Ia telah menetapkan Saulus sebagai alat pilihan-Nya untuk memberitakan nama-Nya kepada bangsa-bangsa lain, raja-raja, dan orang-orang Israel. Ananias pun pergi dan menumpangkan tangan atas Saulus agar ia dapat melihat kembali (15-18).
Ananias bukanlah orang besar, namun tindakannya menggambarkan ketaatan yang besar dan kesediaan terlibat dalam misi Allah. Keterlibatan dalam misi Allah seharusnya lahir dari keyakinan akan suara Allah yang memanggil. Terlibat dalam misi Allah bukan berarti melakukan tindakan besar atau kecil, melainkan ketaatan kepada Allah.
Doa: Berilah kepada kami kerelaan untuk terlibat dalam misi-Mu dan ajarlah kami melakukan tindakan yang mencerminkan ketaatan kepada-Mu. [JH]
SH: Kis 9:10-19 - Peranan di belakang layar (Selasa, 1 Juli 2003) Peranan di belakang layar
Peranan Paulus dalam karya pelayanan sangat menentukan terobosan-
terobosan yang mengeutkan dengan pengorbanan dan ded...
Peranan di belakang layar
Peranan Paulus dalam karya pelayanan sangat menentukan terobosan- terobosan yang mengeutkan dengan pengorbanan dan dedikasi yang mengagumkan. Paulus menjangkau tempat-tempat terpencil, dengan semangat yang tidak pernah padam. Mempunyai pikiran yang brilian dan ide-ide cemerlang. Ia memberikan fondasi bagi kekristenan bukan saja di zamannya tetapi juga sampai hari ini. Tuhan telah menemukan alat-Nya yang sangat ampuh sehingga warna dan pertumbuhan kekristenan sangat ditentukan oleh karya pelayan-Nya. Kita tentu saja tidak perlu mengidolakan Paulus sehingga Paulus lebih dari Yesus, tetapi dengan jujur kita harus mengakui bahwa Paulus, Rasul Yesus Kristus itu telah memainkan peranan yang sangat menetukan dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah dan dalam memuliakan Tuhan.
Tetapi tokoh yang menarik untuk direnungkan hari ini bukan Paulus. Ada seorang tokoh yang juga sangat menentukan berada di belakang layar keberhasilan dan kebesaran Paulus. Tokoh itu adalah Ananias. Ia tenggelam dalam kemashuran dan kebesaran dan kebesaran Paulus tetapi ia memainkan peranan yang sangat menentukan untuk membimbing seorang Paulus menjadi Paulus yang besar dan tenar dalam berkarya bagi kristus. Ia menuntun Paulus yang bisa sampai ke alamat yang sebenarnya. Ia adalah seorang tokoh yang sederhana nyaris terlupakan sepanjang sejarah pelayanan. Tetapi ia yang bertanggungjawab sehingga Paulus menjadi Paulus yang saat ini kita kenal, menjadi seorang tokoh yang besar.
Renungkan: Banyak sekali tokoh-tokoh dibelakang layar yang terlupakan. Ibu- ibu sederhana di desa-desa yang pendidikannya tidak seberapa, tetapi menghabiskan hari-hari kehidupannya dengan doa, pengurbanan, kerja keras. Mereka telah menciptakan pemimpin- pemimpin umat atau pemimpin bangsa yang berguna. Apa peranan Anda dalam pemberitaan Injil Kristus?
Utley -> Kis 9:1-9; Kis 9:10-19
Utley: Kis 9:1-9 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 9:1-91 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam besar, 2 ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 9:1-9
1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam besar, 2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 3 Dalam perjalanannya ke Samsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" 5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kau aniaya itu. 6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, disana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat." 7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. 8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. 9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Kis 9:1 "Berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh" Secara harfiah artinya "mendengus". Dalam Kis 26:11, Paulus berkata pada dirinya sendiri, bahwa ia sangat marah pada mereka. Paulus bahkan membunuh beberapa orang Kristen (lih. Kis 8:1).
□ "Murid-murid Tuhan" Kata ini berarti pelajar. Ini hanya muncul dalam Injil dan Kisah Para Rasul. Istilah ini cepat digantikan oleh istilah "orang-orang kudus ". Perhatikan jumlah istilah yang digunakan dalam bab ini untuk menggambarkan umat Allah:
- 1. murid, ay. 1,10,19,25,26,36,38
- 2. Jalan, ay. 2
- 3. orang-orang kudus, ay. 13,32,41
- 4. saudara, ay. 17.
□ "Menghadap Imam Besar". Ini jelas merujuk kepada Sanhedrin (lih. Kis 26:10). Lihat catatan pada Sanhedrin di Kis 4:5.
Kis 9:2 "Surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik". Pemerintah Romawi telah diberi wewenang terbatas pada Sanhedrin untuk melakukan dan mengendalikan kejadian-kejadian di Sinagog atau yang terkait dengan kehidupan Yahudi di Kekaisaran (lih. I Macc. 15:16-21 atau Josephus, antiq Kis 14:10). Yudaisme adalah agama yang sah dan diakui oleh dunia Yunani-Romawi.
Rupanya ini adalah surat ekstradisi bagi orang Kristen Yahudi yang melarikan diri dari Yerusalem dalam menghadapi penganiayaan Yahudi (lih. Kis 9:14,21; 22:05; 26:10).
□ "Jika" ini adalah kalimat THIRD CLASS CONDITIONAL yang artinya aksi potensial.
□ "Jalan" Ini adalah sebutan awal bagi orang percaya (lih. Kis 19:9,23; 22:04; 24:14,22 dan mungkin Kis 18:25,26). Memiliki latar belakang Perjanjian Lama, berbicara tentang gaya hidup iman (lih. Mazm 1:1; 119:105; Ams 4:10-19). Ada sebuah kiasan untuk kata ini dalam Yoh 14:6.
□ "Wanita" Penyebutan wanita tiga kali di tengah-tengah kelompok yang Paulus aniaya adalah cara untuk menunjukkan intensitas tindakan Paulus (lih. Kis 8:3; 22:04).
Kis 9:3 "Damaskus" adalah sebuah kota kuno dan ibu kota Provinsi Romawi Syria di utara/timur laut Galilea. Letaknya 150 mil dari Yerusalem.
□ "Dan tiba-tiba" Istilah ini juga memiliki konotasi "tidak terduga"
□ "Cahaya memancar dari langit". Paulus memaparkan pengalamannya berkaitan dengan cahaya ini berbeda- beda dalam Kisah para rasul:
- 1. "Cahaya memancar dari langit mengelilingi dia" (Kis 9:3)
- 2. "Cahaya yang sangat terang tiba-tiba memancar dari langit di sekeliling saya" (Kis 22:6)
- 3. "Saya melihat cahaya dari langit sedang dalam perjalanan, lebih terang dari matahari, bersinar di sekeliling saya" (Kis 26:13)
Paulus jelas mengingat peristiwa ini! Kemungkinan bahwa cahaya ini adalah secara teologis / fisik berkaitan dengan kemuliaan Shekinah dari kehadiran YHWH dengan Israel selama periode pengembaraan di padang gurun. Konsep Ibrani tentang "kemuliaan" mengambil aspek cahaya terang dari peristiwa bersejarah ini (lihat Topik Khusus: Kemuliaan pada Kis 3:13). Cahaya ini akan menunjukkan Saul sang rabi bahwa ini adalah kehadiran pribadi Allah.
Kis 9:4 "kedengaranlah olehnya suatu suara" Suara dari surga ini adalah sesuatu yang sudah dikenal oleh Yudaisme. Hal ini dikenal sebagai bath kol. Ini adalah sarana bagi orang-orang Yahudi untuk menerima informasi dan/atau konfirmasi dari Allah (selama periode interbiblical antara penutupan Maleakhi dan awal pelayanan Yohanes Pembaptis). Bentuk pewahyuan seperti ini penting karena selama periode ini tidak ada nabi yang terinspirasi
□ "Saulus, Saulus" Dalam bahasa Ibrani, pengulangan nama berkali-kali adalah cara untuk menunjukkan intensitas.
□ "Mengapakah engkau menganiaya Aku" Ini merupakan hal teologis yang sangat signifikan karena menunjukkan kontinuitas dan keintiman antara Yesus dan gereja-Nya (lih. Mat 10:40; 25:40,45). Paulus menganiaya Gereja, tetapi Yesus melihatnya secara pribadi. Dari Kis 26:14 kita tahu bahwa Yesus berbicara kepada Paulus dalam bahasa Aram.
Ini juga hal teologis yang sangat signifikan bahwa Kekristenan adalah pribadi (Yesus) dan kelompok (gereja). Kata kiasan untuk gereja adalah:
- 1. tubuh
- 2. keluarga
- 3. bangunan
- 4. orang kudus
Semua sifat menekankan iman (lih. Kor Kis 12:7). Hal ini dimulai secara individual, tapi kemudian pindah ke kelompok (kesadaran dan kepedulian). Kebersamaan individu ini dapat dilihat dalam diskusi Paulus tentang Adam dan Kristus dalam Rom 5:12-21. Satu pribadi merupakan bagian dari semua, satu pribadi dapat mempengaruhi semua (lih. Yos 7).
Kis 9:5a "Siapakah Engkau, Tuhan?" Apa yang disiratkan Paulus dengan menggunakan kata "Tuhan"?
□ Tuan, panggilan untuk menghormati (contoh. Yoh 4:11)
□ YHWH, diterjemahkan sebagai TUHAN dalam PL (contoh. Kej 2:4)
Jika yang mengejutkan adalah fokusnya, maka kemungkinan No. 1 berlaku, tetapi jika cahaya dari surga menunjukkan tindakan Allah, maka No. 2 adalah kasusnya. Kalau benar No. 2, maka tiba-tiba teologi rabbi Paulus tertantang. Saat itu sungguh pasti sangat membingungkan dan menakutkan!
Kis 9:5b-6b Ayat-ayat ini tidak ditemukan dalam manuskrip Yunani mula-mula. Ini ditemukan dalam satu naskah keluarga Latin. Erasmus, menerjemahkan dari Vulgata, menempatkan mereka di edisi pertama dari Perjanjian Baru Yunani pada tahun 1516. Kata-kata ini ditemukan dalam Kis 26:14. Ketercantuman nya di sini menunjukkan kecenderungan penulis untuk membuat bentuk paralel dan sangat detil.
Kis 9:5 "Akulah Yesus yang kau aniaya itu" Paulus mengklaim telah melihat Kemuliaan Kristus (lih. Kis 22:14; 1Kor 9:1; 15:8-9). Paulus kemudian memahami pengalaman ini sebagai bagian integral dari panggilan untuk menjadi Rasul bagi bangsa-bangsa lain.
Kis 9:6 Ayat ini dijelaskan secara rinci dalam ay. 10-19.
Kis 9:7 "Teman-teman seperjalanannya" Ini mungkin merujuk kepada (1) Kepala penjaga yang bersama-sama Paulus; (2) orang Yahudi fanatik lainnya, mungkin dari sinagog Helenistik, atau (3) pelajar teologia lain dari Yerusalem.
□ "Mendengar suara itu tetapi tidak melihat seorangpun juga" Ada perbedaan yang tampak antara Kis 9:7; 22:9 didetail peristiwa ini. Ada beberapa teori bagaimana mengatasinya:
- 1. Itu adalah masalah sintaksis. Kata kerja "mendengar" dapat berarti GENITIVE (Kis 9:7) atau ACCUSATIVE (Kis 22:09). Bentuk-bentuk yang berbeda memiliki implikasi atau konotasi yang berbeda. Dalam sebuah catatan kaki NRSV, "Orang Yunani menunjukkan bahwa teman-temannya mendengar suara, tapi bukan kata-kata yang diucapkan"
- 2. Yang lain mengatakan itu adalah sama dengan Yoh 12:29-30 tentang masuknya Yesus ke Yerusalem dan suara dari langit.
- 3. Yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah suara Paulus, bukan Yesus. Mereka mendengar Paulus berbicara, tetapi mereka tidak mendengar Yesus berbicara.
- 4. yang lain mengatakan ini mirip dengan masalah Sinoptik. Penulis Injil yang berbeda-beda merekam peristiwa yang sama, khotbah, dan tindakan Yesus dalam cara yang berbeda, dengan saksi mata yang berbeda.
Kis 9:8 "lalu membuka matanya, tetapi ia tidak bisa melihat apa-apa" Paulus tampaknya memiliki masalah pada matanya sejak saat itu (lih. Gal 4:13-15; 6:11). Saya, pribadi, percaya "duri dalam daging" Paulus (lih. 2Kor 12:7-10) adalah Oftalmia oriental, mungkin disebabkan oleh pengalaman ini. Sungguh ironis; Paulus mengalami reorientasi. Dia pikir dia bisa melihat (secara fisik dan rohani, lih. Yoh 9), Tapi kenyataannya dia buta. Setelah pertemuan dengan Kristus secara fisik dia buta untuk beberapa waktu, tapi mata rohaninya terbuka lebar!
Kis 9:9 "Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat" Ini adalah PERIPHRASTIC IMPERFECT. Beberapa melihat hal ini sebagai kesempatan Paulus mendapatkan visi dari surga dan dicatat dalam 2Kor 12:1-4.
□ "tidak makan dan tidak minum" Paulus berpuasa dan berdoa (lih. ay. Kis 9:11). Benar-benar terjadi reorientasi dalam pikiran Paulus (teologi) dan hati (keinginan)! Dia memulai transformasinya dari penganiaya Injil menjadi seorang pengabar Injil!
Utley: Kis 9:10-19 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 9:10-19a10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" J...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 9:10-19a
10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: :"Ini aku, Tuhan!" 11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarangberdoa, 12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." 13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang telah dilakukannya terhadap orang-orangkudus-Mu di Yerusalem. 14 Dan ia datang kemari dengankuasa penuh dari imam-imam kepala untukmenangkap semua orang yang memanggil nama-Mu." 15 Tetapi Firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. 16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku". 17 Lalu pergilahAnanias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus". 18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. 19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.
Kis 9:10 "Ananias" Nama ini berarti "YHWH adalah murah hati". Rupanya ia adalah orang percaya Yahudi dengan reputasi yang baik, bukan pengungsi (lih. Kis 22:12).
□ "Ini aku, Tuhan" ini adalah idiom Yahudi yaitu bersedia (lih. Yes 6:8). Ayat Kis 9:11 jelas adalah kata kerja karena instruksinya sangat spesifik.
Kis 9:12 "dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias". "Dalam suatu penglihatan" tidak terdapat dalam the ancient Greek manuscripts P74, dan A , tetapi ada dalam MSS B and C. Ayat ini menunjukkan bahwa kedatangan Ananias, tindakan, dan pesannya meneguhkan kata-kata Yesus sebelumnya kepada Paulus (lih. ay. 6)
□ "Menumpangkan tangannya ke atasnya" Lihat Topik Khusus di Kis 6:6 .
Kis 9:13 "Dari bayak orang telah kudengar" Jelas Ananias telah mendengar laporan buruk tentang penganiayaan Paulus terhadap orang-orang percaya dari para pengungsi Yahudi di Yerusalem.
□ "Orang-orang kudus-Mu" Istilah hagioi berkaitan dengan kata Yunani "suci" (hagios). Latar belakang PL (Kadosh) berhubungan dengan beberapa hal, beberapa orang, atau beberapa tempat yang dipisahkan oleh Allah untuk tugas khusus. Istilah "orang kudus" selalu jamak, kecuali satu kali dalam Fil. Kis 4:21 namun meski demikian konteksnya membuatnya jamak. Diselamatkan adalah menjadi bagian dari keluarga, masyarakat. Tidak ada seorang diri dalam iman.
Kis 9:14 "imam-imam kepala" Dalam Perjanjian Lama jabatan Imam Besar adalah seumur hidup dan diwariskan kepada keturunannya (lih. Im 8; 9; 10). Namun, selama periode Romawi posisi ini dibeli dari para pejabat Romawi. Oleh karenanya, terdapat beberapa Imam Besar dalam Hanas, keluarga Saduki.
□ "Yang memanggil nama-Mu" frase ini memiliki implikasi teologia penting. Lukas menggunakannya beberapa kali dalam Kisah para rasul untuk
- 1. pribadi, menunjuk kepada Yesus (lih. Kis 7:59)
- 2. seseorang yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat (lih. Kis 9:14,21)
- 3. Kutipan PL dari Am 9:12, merujuk kepada seseorang yang memanggil nama YHWH (yaitu orang- orang percaya, lih. Kis 15:17)
- 4. Sebuah cara bagi seseorang untuk menyatakan imannya kepada Yesus dihadapan masyarakat umum (lih. Kis 22:16)
Frase ini juga merupakan bagian dari permohonan Paulus kepada Israel dari Yoel 2:32 dalam Rom 10:9-13 (lih. 2Tim 2:22). Petrus menggunakan bagian yang sama ini (Yoel 2:28-32) dalam khotbah Pentakosta dan mengajak semua yang hadir untuk "memanggil nama Tuhan" dari Yoel 2:32.
Nama tersebut adalah bagi orang pribadi. Dengan memanggil nama Yesus orang berdosa memohon kepada Yesus untuk bertindak atas nama mereka dan memasukkan mereka dalam keluarga-Nya.
Kis 9:15 "Pergilah" Ini adalah PRESENT MIDDLE (deponent) IMPERATIVE. Yesus dengan penuh kuasa mengutus Ananias yang enggan untuk mendapatkan Saul.
□ "Sebab orang ini adalah alat pilihan bagiku" Oh, sungguh besar kasih karunia dan pemilihan Allah! Paulus tidak cocok dengan model penginjilan sukarelawan, atas kehendaknya dia bertobat. Dia dirancang secara dramatis!
- NASB, NKJV "kepada orang-orang kafir"
- NRSV, NJB "untuk membawa nama –Ku kepada orang-orang kafir"
- TEV "untuk membuat nama-Ku dikenal diantara orang-orang kafir"
Sungguh suatu pernyataan mengejutkan bagi seorang Yahudi (lih. Ef 3:7)! Namun, rencana ini selalu menjadi rencana Allah (lih. Kej 12:3; Kel 19:5-6; Ef 2:11-3:13). Israel hanyalah alat untuk menjangkau dunia, yang diciptakan menurut gambar Allah (lih. Kej 1:26-27), tetapi telah jatuh. (lih. Kej 3:15).
□ "Serta raja-raja" Paulus berbicara kepada para pemimpin pemerintahan, kecil dan besar, dan akhirnya kepada Kaisar!
□ "Dan orang-orang Israel" Pola reguler pelayanan Paulus adalah untuk memberitakan Injil pertama-tama di sinagog lokal (lih. Rom 1:16). Lalu ia akan pergi ke orang kafir.
Kis 9:16 "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" Penderitaan itu bukan pengecualian, tetapi norma bagi orang Kristen dalam dunia yang telah jatuh (lih. Mat 5:10-12; Yoh 15:18-21; 16:1-2; 17:14, Kis 14:22, Rom 5:3-4; 8:17-18; 2Kor 4:7-12; 6:3-10; 11:24-33; Fil. 1:29; 1Tes 3:3; 2Tim 03:12, Yak 1:2-4, 1Pet 4:12-16).
Ada hubungan teologis antara penderitaan Kristus dan penderitaan para pengikut-Nya di dunia yang telah jatuh ini. Kitab I Petrus menunjukkan hubungan paralel ini.
- 1. Yesus menderita, Kis 1:11; 2:21,23; 3:18; 4:1,13; 5:1
- 2. Pengikut-Nya, Kis 1:6-7; 2:19; 3:13-17; 4:1,12-19; 5:9-10
Jika dunia menolak Dia maka dunia juga akan menolak pengikut-Nya (lih. Yoh 07:07; 15:18-19; 17:14).
Kis 9:17 "Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus" Tidak ada dasar alkitabiah bagi konsep "otoritas apostolik" dalam berlimpahnya karunia rohani. Ananias adalah orang percaya tidak dikenal di Damaskus yang menjadi (1) juru bicara Allah dan alat bagi, (2) Paul untuk dipenuhi dengan Roh Kudus (lih. ay. Kis 9:17); (3) Kesembuhan fisik Paulus (lih. ay. Kis 9:18); dan (4) Pembaptisan Paulus (lih. ay. Kis 9:18).
□ "Saudara Saulus" Sungguh suatu teladan tentang ketaatan dan kasih!
Kis 9:18 "seolah-olah selaput gugur dari matanya" Ini adalah istilah teknis medis untuk pengelupasan kulit dari luka. Lukas menggunakannya untuk menggambarkan apa yang terjadi pada mata Paulus di saat penyembuhan. Kata selaput digunakan untuk sisik ikan dalam Septuaginta (lih. Im 11:9,10,12; Ul 14:9). Perpanjangan metafora dapat dilihat dalam Bil 16:38, di mana ini digunakan untuk plat logam datar. Dalam konteks ini mungkin itu adalah selaput kulit atau kulit yang gugur dari mata Paulus.
□ "Dibaptis" Ananias tampaknya membaptis Paulus juga (lih. Kis 8:36,38). Baptisan dalam PB adalah tindakan ketaatan kepada teladan Yesus (lih. Mat 3:13-17, Mr 1:9-11, Luk 3:21-22) dan perintah-Nya (lih. Mat 28:19). Ini menandai perubahan kepemilikan dan ketaatan.
Kis 9:19 "Setelah ia makan, pulihlah kekuatannya" Paulus telah berpuasa dan berdoa sejak saat cahaya itu membuatnya jatuh ke tanah (lih. ay. 9). Setelah berpuasa tiga hari (total tidak ada makanan atau air), dia pasti sangat lemah.
Topik Teologia: Kis 9:1 - -- Pengudusan
Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
Nama-nama Untuk Orang Kristen
Orang Kristen Disebut Rekan Pengikut Jalan (Tu...
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Nama-nama Untuk Orang Kristen
- Orang Kristen Disebut Rekan Pengikut Jalan (Tuhan)
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Pemenjaraan Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 9:3 - -- Wahyu Allah
Mode atau Cara Wahyu
Wahyu Melalui Pembicaraan Langsung
Kej 3:8-13 Kej 6:13 Kej 12:1-4 Kej 22:1-2,9,11-12,15-18 Kej...
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Pembicaraan Langsung
- Keselamatan
- Pertobatan
- Natur Pertobatan
- Pertobatan Memimpin Kepada Keselamatan
- Pertobatan dan Keinsafan akan Dosa
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Mencari Allah
Topik Teologia: Kis 9:10 - -- Wahyu Allah
Mode atau Cara Wahyu
Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
Kej 15:1-2 Bil 12:6 1Sa 3:1 Yes 30:9-10 Rat 2:9 Yeh 1:1 Yeh 1...
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Mencari Allah
- Berpuasa
- Sikap-sikap Terhadap Puasa
- Puasa Disertai dengan Rasa Terhina dan Doa
Topik Teologia: Kis 9:11 - -- Wahyu Allah
Mode atau Cara Wahyu
Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
Kej 15:1-2 Bil 12:6 1Sa 3:1 Yes 30:9-10 Rat 2:9 Yeh 1:1 Yeh 1...
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Visi (Penglihatan)
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Paulus Bertekun dalam Doa
- Puasa Disertai dengan Rasa Terhina dan Doa
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi