Teks -- Yesaya 7:4-25 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Yes 7:1-25 - DALAM ZAMAN AHAS ... RAJA YEHUDA.
Nas : Yes 7:1-25
Sekitar tahun 735/734 SM raja Israel dan raja Aram menyerang Yehuda.
Raja Ahas diberi tahu oleh Yesaya agar percaya Allah untuk ke...
Nas : Yes 7:1-25
Sekitar tahun 735/734 SM raja Israel dan raja Aram menyerang Yehuda. Raja Ahas diberi tahu oleh Yesaya agar percaya Allah untuk kelepasan. Namun Ahas menolak untuk menerima tawaran Allah akan sebuah tanda ajaib, ia malah meminta bantuan Asyur (lih. 2Raj 16:5-18; 2Taw 28:16-21). Sekalipun demikian Allah tetap memberi tanda kepada seluruh rumah Daud ini -- lahirnya Imanuel (ayat Yes 7:13-17). Walaupun serbuan Aram-Israel akan gagal, Allah kelak akan mengirim orang Asyur dan Babel untuk menghancurkan negeri itu.
Full Life: Yes 7:8 - DALAM ENAM PULUH LIMA TAHUN.
Nas : Yes 7:8
Israel (juga disebut Efraim) dikalahkan pada tahun 722 oleh Asyur,
yang membawa orang asing ke negeri itu untuk kawin-mengawini denga...
Nas : Yes 7:8
Israel (juga disebut Efraim) dikalahkan pada tahun 722 oleh Asyur, yang membawa orang asing ke negeri itu untuk kawin-mengawini dengan sedikit orang Israel yang tertinggal; keturunan campuran itu kemudian disebut orang Samaria (lih. 2Raj 17:24-34; bd. Yoh 4:7-42).
Full Life: Yes 7:12 - AKU TIDAK MAU MEMINTA.
Nas : Yes 7:12
Ahas menolak nasihat nabi Yesaya untuk percaya Allah buat kelepasan;
dia malah lebih mengandalkan akalnya yang terbatas dengan memin...
Nas : Yes 7:12
Ahas menolak nasihat nabi Yesaya untuk percaya Allah buat kelepasan; dia malah lebih mengandalkan akalnya yang terbatas dengan meminta pertolongan Asyur (lih. 2Raj 16:5-18; 2Taw 28:16-21).
Full Life: Yes 7:14 - SEORANG PEREMPUAN MUDA MENGANDUNG ... IMANUEL.
Nas : Yes 7:14
"Perempuan muda" (juga diterjemahkan "perawan"; bah. Ibr. _almah_)
dapat berarti "perawan" atau "seorang wanita muda sebelum nikah"....
Nas : Yes 7:14
"Perempuan muda" (juga diterjemahkan "perawan"; bah. Ibr. _almah_) dapat berarti "perawan" atau "seorang wanita muda sebelum nikah".
- 1) Penerapan langsung tanda ini ialah pada seorang pengantin perempuan baru yang masih perawan hingga saat pernikahannya. Sebelum anaknya cukup besar untuk mengetahui perbedaan di antara baik dengan buruk, raja-raja Aram dan Israel akan binasa (ayat Yes 7:16).
- 2) Penggenapan akhir nubuat ini terjadi dalam kelahiran Yesus Kristus
oleh perawan Maria (Mat 1:23). Maria adalah perawan dan tetap
perawan hingga Yesus lahir (Mat 1:18,25). Maria hamil secara ajaib
oleh Roh Kudus dan bukan oleh seorang laki-laki
(lihat cat. --> Mat 1:16;
lihat cat. --> Mat 1:23;
lihat cat. --> Luk 1:35).
[atau ref. Mat 1:16,23; Luk 1:35]
- 3) Putra sang perawan akan diberi nama "Imanuel", yaitu "Allah menyertai kita" (Mat 1:23); nama tersebut memperoleh arti yang lebih dalam ketika Anak Tunggal Allah sendiri datang ke dalam dunia (bd. Yoh 3:16).
Imanuel: Nama ini dalam bahasa Ibrani berarti "Allah beserta kita."
BIS: Yes 7:15 - makmur makmur: Menurut naskah Ibrani: Ia akan minum susu dan madu. Makanan itu dihubungkan dengan permulaan sejarah Israel.
makmur: Menurut naskah Ibrani: Ia akan minum susu dan madu. Makanan itu dihubungkan dengan permulaan sejarah Israel.
Jerusalem: Yes 7:6 - Tabeel Orang ini agaknya seorang berbangsa Aram di istana raja Damsyik. Nama itu berarti: Allah adalah baik. Tetapi naskah Ibrani membubuhi huruf-huruf mati ...
Orang ini agaknya seorang berbangsa Aram di istana raja Damsyik. Nama itu berarti: Allah adalah baik. Tetapi naskah Ibrani membubuhi huruf-huruf mati dengan (tanda) huruf hidup (tabal), sehingga artinya: tidak berguna (baik) apa-apa.
Jerusalem: Yes 7:8-9 - -- Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun...
Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun menjadi 5 atau 6 tahun (kota Samaria memang direbut pada th 722 seb Mas). Seperti tersedia sekarang kedua ayat ini sembunyi-sembunyi membandingkan negeri Yehuda serta ibu kotanya dengan musuh-musuhnya. Kepala negeri Yehuda yang sebenarnya ialah Tuhan, dan musuh-musuh memang tidak mempunyai keistimewaan semacam itu. Selebihnya nabi memberitahukan bahwa kerajaan Israel akan hilang lenyap, asal saja ada kepercayaan di pihak Ahas. Adapun kepercayaan menurut pandangan para nabi bukannya hanya keyakinan bahwa Tuhan ada dan esa. Kepercayaan itu mencakup bahwa orang mengandalkan Tuhan berdasarkan dipilihnya umat. Tuhan telah memilih bangsa Israel lalu menjadi Allahnya, Ula 7:6+. hanya Tuhan sajalah yang mampu menyelamatkan umatNya. Kepercayaan mutlak pada Tuhan itu menjamin keselamatan, Yes 28:16, tetapi tidak mengizinkan umat minta tolong pada sesuatu yang lain, entah manusia entah dewa-dewa asing, bdk Yes 30:15; Yer 17:5; Maz 52:9.
Jerusalem: Yes 7:14 - Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda Meskipun raja Ahas menolak pertanda yang ditawarkan, namun Allah memberi pertanda juga. Pertanda itu ialah kelahiran seorang anak yang namanya, Imanue...
Meskipun raja Ahas menolak pertanda yang ditawarkan, namun Allah memberi pertanda juga. Pertanda itu ialah kelahiran seorang anak yang namanya, Imanuel, berarti: Allah beserta kita, Yer 8:8,10. Nama itu merupakan suatu nubuat, bdk Yes 1:26+. Ia menubuatkan bahwa Allah akan melindungi dan memberkati bangsa Yehuda. Dalam nas-nas lain, Yes 9:1-6; 11:1-9, nabi Yesaya lebih jauh menjelaskan ciri-ciri keselamatan yang akan dibawakan oleh anak itu. Nubuat-nubuat itu mengungkapkan pengharapan akan Mesias yang menjadi raja keturunan Daud. Pengharapan itu sudah diungkapkan nabi Natan, 2Sa 7, dan kembali nampak pada nabi Mikha, Mik 4:13, nabi Yehezkiel, Yeh 34:23, dan nabi Hagai, Hag 2:23; bdk Maz 2:1-12; 45:1-17;72:1-20; 110:7. Melalui seorang raja, pengganti Daud, Tuhan mewujudkan keselamatan bagi umatNya. Pengharapan orang yang percaya kepada Tuhan itu bertumpu pada keturunan Daud yang tetap akan ada. Mungkin sekali nabi Yesaya sendiri berpikir kepada anak Ahas, misalnya Hizkia (memang ada kesukaran sedikit sehubungan dengan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu; rupanya Hizkia sudah lahir pada waktu itu) sebagaimana disarankan terjemahan Yunani ini; engkau akan menamakan dia. Namun demikian nada meriahnya nubuat itu serta makna nama yang diberikan kepada anak itu memberi kesan bahwa nabi Yesaya memfirasatkan bahwa makna kelahiran anak raja itu melampaui keadaan sekarang dan melambangkan pertolongan Tuhan yang terakhir yang menegakkan kerajaan Mesias. Begitu nubuat tentang Imanuel itu melampaui perwujudan pertamanya. Karenanya Mat 1:23(=Yes 7:14) dan Mat 4:15-16(Yes 8:22-9:1) dan seluruh tradisi Kristen selanjutnya tidak salah dalam mengartikan nubuat itu sebagai nubuat tentang kelahiran Kristus
Jerusalem: Yes 7:14 - perempuan muda Kata Ibrani (almah) oleh terjemahan Yunani (LXX) dialihbahasakan dengan parthenos, artinya perawan. Kata Ibrani sendiri berarti baik seorang gadis yan...
Kata Ibrani (almah) oleh terjemahan Yunani (LXX) dialihbahasakan dengan parthenos, artinya perawan. Kata Ibrani sendiri berarti baik seorang gadis yang belum kawin maupun seorang perempuan muda yang sudah bersuami. Jadi terjemahan Yunani menentukan lebih lanjut arti kata itu. Begitu LXX itu menjadi saksi bagaimana (sementara) orang Yahudi mengartikan nubuat Yesaya. Pengartian itu didukung oleh Perjanjian Baru. Menurut Mat 1:23 Yesaya menubuatkan kelahiran Mesias (Yesus) dari seorang perawan.
Jerusalem: Yes 7:16 - -- Sama seperti nubuat dahulu, Yes 7:7-9, demikian firman ini memberitahukan penghancuran kerajaan Samaria dan Damsyik. Ini pembebasan yang dijanjikan Tu...
Sama seperti nubuat dahulu, Yes 7:7-9, demikian firman ini memberitahukan penghancuran kerajaan Samaria dan Damsyik. Ini pembebasan yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Yehuda yang kini terancam.
Jerusalem: Yes 7:17 - hari-hari seperti yang belum pernah datang Maksud ayat ini kurang jelas. Mungkin sekali dimaksudkan masa kesejahteraan dan kejayaan sama seperti zaman raja Daud dan Salomo. Begitu bagian kedua ...
Maksud ayat ini kurang jelas. Mungkin sekali dimaksudkan masa kesejahteraan dan kejayaan sama seperti zaman raja Daud dan Salomo. Begitu bagian kedua nubuat tentang Imanuel ditutup dengan pengharapan akan masa depan yang bahagia
Jerusalem: Yes 7:17 - yakni raja Asyur Ini sebuah sisipan yang (secara salah) mengartikan nubuat itu sebagai ancaman.
Ini sebuah sisipan yang (secara salah) mengartikan nubuat itu sebagai ancaman.
Jerusalem: Yes 7:18-25 - -- Bagian ini tidak berkata tentang perang yang dilancarkan kerajaan Aram dan kerajaan Israel. Sebaliknya tampil ke depan Mesir dan Asyur. Bagian ini tid...
Bagian ini tidak berkata tentang perang yang dilancarkan kerajaan Aram dan kerajaan Israel. Sebaliknya tampil ke depan Mesir dan Asyur. Bagian ini tidak menubuatkan kebahagiaan dan berkat, melainkan penghancuran negeri Yehuda oleh serbuan dari pihak Asyur. Nubuat ini agaknya disampaikan Yesaya pada waktu yang lain, yaitu pada akhir karyanya menjelang penyerbuan yang dilontarkan raja Sanherib. Nubuat ini disisipkan di sini oleh karena menyebut "dadih dan madu", Yes 7:22, yang juga disebut dalam Yes 7:15. Tetapi dalam Yes 7:15 "dadih (susu) dan madu" itu merupakan lambang rahmat dan berkat, bdk Kel 3:8; Ula 6:3; 11:9, dll, sedangkan dalam Yes 7:22 "dadih dan madu" merupakan satu-satunya makanan yang masih tersisa di tanah yang dibumihanguskan: penduduknya terpaksa hidup seperti suku Badui di padang pasir.
Ende: Yes 7:4 - -- Kedua radja itu disebut "udjung kaju bakar jang berasap", oleh karena mereka
sesungguhnja tidak kuat, sehingga tidak perlu ditakuti. Sesungguhnja Aram...
Kedua radja itu disebut "udjung kaju bakar jang berasap", oleh karena mereka sesungguhnja tidak kuat, sehingga tidak perlu ditakuti. Sesungguhnja Aram dan Israil sudah sangat dilemahkan oleh Asjur.
Tidak diketahui siapa "Bin Tabeel" itu.
Ende: Yes 7:8-9 - -- Maksudnja: Aram dan Israil tetap sama sadja, sehingga usahanja gagal. Kepala
Aram dan Efraim serta ibukotanja tidak berarti apa2, kalau dibandingkan d...
Maksudnja: Aram dan Israil tetap sama sadja, sehingga usahanja gagal. Kepala Aram dan Efraim serta ibukotanja tidak berarti apa2, kalau dibandingkan dengan ibukota Juda serta kepadanja, jaitu Jahwe. Maka itu Ahaz djangan takut, melainkan hendaknja ia pertjaja pada Jahwe.
Ende: Yes 7:8 - masih enampuluh tahun..... Agaknja baris ini suatu tambahan. Beberapa
ahli menempatkannja kebelakang Yes 7:9a.
Agaknja baris ini suatu tambahan. Beberapa ahli menempatkannja kebelakang Yes 7:9a.
Ende: Yes 7:11-12 - -- Radja Ahaz menolak suatu tanda (adjaib) jang membenarkan sabda nabi. Dengan
pura2 saleh Ahaz enggan, oleh sebab ia tidak pertjaja pada Jahwe, melainka...
Radja Ahaz menolak suatu tanda (adjaib) jang membenarkan sabda nabi. Dengan pura2 saleh Ahaz enggan, oleh sebab ia tidak pertjaja pada Jahwe, melainkan pada pertolongan dari Asjur.
Ende: Yes 7:13 - -- Si nabi (manusia) dan Allah "pajah", tidak sabar lagi karena Ahaz dan seluruh
wangsa Dawud jang kurang pertjaja itu.
Si nabi (manusia) dan Allah "pajah", tidak sabar lagi karena Ahaz dan seluruh wangsa Dawud jang kurang pertjaja itu.
Ende: Yes 7:14-15 - -- Kurang djelas apakah "alamat" itu. Biasanja dimengerti kelahiran anak dari
seorang dara, jakni anak Ahaz sendiri, Hizkia. Tapi rupanja seluruh nubuat ...
Kurang djelas apakah "alamat" itu. Biasanja dimengerti kelahiran anak dari seorang dara, jakni anak Ahaz sendiri, Hizkia. Tapi rupanja seluruh nubuat ini harus suatu antjaman, sedangkan kelahiran anak itu merupakan djandji keselamatan (nama Imanuel-Allah beserta dengan kita aj. 15-16)(Yes 7:15-16). Maka itu beberapa ahli memisahkan 14b-16(Yes 7:14-16) dari ikatan teks ini dan membuatnja mendjadi nubuat tersendiri. ajat 14a(Yes 7:14a) lalu diteruskan Yes 7:17-25. Ahli lain berpendapat, bahwa anak jang didjandjikan itu adalah anak Jesaja sendiri. Dara adalah wanita muda, entah isteri radja Ahaz, entah isteri Jesaja. Terdjemahan Junani menterdjemahkan kata ini dengan "prawan". (demikianpun terdjemahan Latin Vlg.) Si nabi mendjadikan keselamatan dengan perantaraan seorang anak (keturunan radja) dan anak itu merupakan hasil karya Jahwe. Keselamatan jang sesungguhnja disampaikan Allah dengan perantaraan anak dari seorang prawan, Maria. Demikian apa jang disini didjandjikan si nabi sama sekali kesampaian oleh kelahiran anak adjaib jang sesungguhnja "Imanuel", Allah beserta dengan kita. Itulah sebabnja maka Perdjandjian Baru menterapkan nubuat ini pada Jesus. Baru ketika itu djandji itu dipenuhi seluruhnja, lebih2 daripada apa jang dikirakan nabi Jesaja sendiri.
Ende: Yes 7:14 - -- Menurut naskah Hibrani si dara (ibu) memberi anak namanja, hal mana berlawanan
dengan adat Israil. Bapaklah jang berhak. tapi dalam beberapa naskah Hi...
Menurut naskah Hibrani si dara (ibu) memberi anak namanja, hal mana berlawanan dengan adat Israil. Bapaklah jang berhak. tapi dalam beberapa naskah Hibrani dan terdjemahan Junani terbatja: kaunamai, jaitu radja Ahaz. Naskah Qumran: ia (laki2) akan menamainja. Terdjemahan Latin kuno: kamu (djamak) menamainja.
Ende: Yes 7:15 - makan dadih dan madu Kurang djelas makna ungkapan itu. Adakah makanan itu
makanan patjeklik atau makanan kelimpahan (negeri jang mengalirkan air madu dan
susu adalah istil...
Ende: Yes 7:16 - -- Kedua radja itu ialah radja Israil dan Aram. Kurang djelas mengapa kedua radja
itu dikatakan radja satu tanah.
Kedua radja itu ialah radja Israil dan Aram. Kurang djelas mengapa kedua radja itu dikatakan radja satu tanah.
ialah oleh penduduknja jang ditumpas.
Ende: Yes 7:17 - semendjak jaitu semendjak perpetjahan keradjaan Sulaiman mendjadi dua
keradjaan tersendiri, Israil dan Juda.
jaitu semendjak perpetjahan keradjaan Sulaiman mendjadi dua keradjaan tersendiri, Israil dan Juda.
Ende: Yes 7:18 - lalat "lebah", ialah tentara besar. Mesir dan Asjur akan saling bertempur
ditanah Juda. Kedua tentara itu "dipanggil" oleh Jahwe, oleh karena merupakan
alat...
"lebah", ialah tentara besar. Mesir dan Asjur akan saling bertempur ditanah Juda. Kedua tentara itu "dipanggil" oleh Jahwe, oleh karena merupakan alat penghukum di tangan Jahwe.
ialah Sungai Efrat di Mesopotamia (Asjur-Babel).
Ende: Yes 7:20 - radja Asjur adalah keterangan jang ditambahkan. Tentara Asjur akan
merampasi negeri Juda (mentjukur).
adalah keterangan jang ditambahkan. Tentara Asjur akan merampasi negeri Juda (mentjukur).
Ende: Yes 7:21 - -- Ajat ini melukiskan keadaan negeri jang lengang dan sutji sepi setelah tentara
musuh lewat. Penduduk jang masih tersisa hidup dalam kemiskinan besar.
Ajat ini melukiskan keadaan negeri jang lengang dan sutji sepi setelah tentara musuh lewat. Penduduk jang masih tersisa hidup dalam kemiskinan besar.
Ende: Yes 7:22 - -- Bagian pertama ajat ini, jang memang sukar untuk diartikan, ditjoret sadja oleh
beberapa ahli. Mungkin dapat diartikan sbb: Oleh sebab tanah tidak dio...
Bagian pertama ajat ini, jang memang sukar untuk diartikan, ditjoret sadja oleh beberapa ahli. Mungkin dapat diartikan sbb: Oleh sebab tanah tidak diolah lagi, maka perumputan bertambah, sehingga ada lebih banjak makanan untuk ternak. Karena itupun susu bertambah banjak (aj.25)(Yes 7:25), sekalipun tetap ada kekurangan bagi penduduk jang terpaksa kembali kepada peternakan.
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "karena".
Endetn: Yes 7:11 - dipratala diperbaiki menurut dua terdjemahan Junani dan terdjemahan Latin (Vgl.). Tertulis: "permohonan".
diperbaiki menurut dua terdjemahan Junani dan terdjemahan Latin (Vgl.). Tertulis: "permohonan".
Ref. Silang FULL: Yes 7:4 - tinggallah tenang // janganlah takut // hatimu kecut // kedua puntung // kepanasan amarah // anak Remalya · tinggallah tenang: Yes 30:15; Rat 3:26
· janganlah takut: Kej 15:1; Kej 15:1; Ul 3:2; Ul 3:2; Yes 8:12; 12:2; 35:4; 37:6; Mat 24:6
&mi...
· tinggallah tenang: Yes 30:15; Rat 3:26
· janganlah takut: Kej 15:1; [Lihat FULL. Kej 15:1]; Ul 3:2; [Lihat FULL. Ul 3:2]; Yes 8:12; 12:2; 35:4; 37:6; Mat 24:6
· hatimu kecut: Ul 20:3; [Lihat FULL. Ul 20:3]; Yes 21:4; [Lihat FULL. Yes 21:4]
· kedua puntung: Am 4:11; Za 3:2
· kepanasan amarah: Yes 10:24; 51:13; 54:14
· anak Remalya: 2Raj 15:27; [Lihat FULL. 2Raj 15:27]
Ref. Silang FULL: Yes 7:5 - anak Remalya // telah merancang · anak Remalya: Yes 7:1; Yes 7:1
· telah merancang: Yes 7:2
Ref. Silang FULL: Yes 7:7 - beginilah firman // akan terjadi · beginilah firman: Yes 24:3; 25:8; 28:16
· akan terjadi: Mazm 2:1; Yes 8:10; 14:24; 28:18; 40:8; 46:10; Kis 4:25
· beginilah firman: Yes 24:3; 25:8; 28:16
· akan terjadi: Mazm 2:1; Yes 8:10; 14:24; 28:18; 40:8; 46:10; Kis 4:25
Ref. Silang FULL: Yes 7:8 - sebab Damsyik // dan Rezin // akan pecah · sebab Damsyik: Kej 14:15; Kej 14:15
· dan Rezin: Yes 7:1; Yes 9:10
· akan pecah: 2Raj 17:24; Yes 8:4; 17:1-3
· sebab Damsyik: Kej 14:15; [Lihat FULL. Kej 14:15]
· dan Rezin: Yes 7:1; Yes 9:10
· akan pecah: 2Raj 17:24; Yes 8:4; 17:1-3
Ref. Silang FULL: Yes 7:9 - Dan Samaria // tidak percaya // sungguh // teguh jaya · Dan Samaria: 2Raj 15:29; 2Raj 15:29; Yes 9:8; 28:1,3
· tidak percaya: 2Taw 20:20
· sungguh: Mazm 20:9; Mazm 20:9; Yes 8:10; 40:...
· Dan Samaria: 2Raj 15:29; [Lihat FULL. 2Raj 15:29]; Yes 9:8; 28:1,3
· tidak percaya: 2Taw 20:20
· sungguh: Mazm 20:9; [Lihat FULL. Mazm 20:9]; Yes 8:10; 40:8
· teguh jaya: Yes 8:6-8; 30:12-14
Ref. Silang FULL: Yes 7:11 - suatu pertanda // tempat tertinggi · suatu pertanda: Kel 7:9; Kel 7:9; Ul 13:2; Ul 13:2
· tempat tertinggi: Mazm 139:8
· suatu pertanda: Kel 7:9; [Lihat FULL. Kel 7:9]; Ul 13:2; [Lihat FULL. Ul 13:2]
· tempat tertinggi: Mazm 139:8
Ref. Silang FULL: Yes 7:13 - keluarga Daud // Belum cukupkah // kamu melelahkan // Allahku · keluarga Daud: Yes 7:2; Yes 7:2
· Belum cukupkah: Kej 30:15; Kej 30:15
· kamu melelahkan: Yes 1:14; Yes 1:14
· Allahku: ...
· keluarga Daud: Yes 7:2; [Lihat FULL. Yes 7:2]
· Belum cukupkah: Kej 30:15; [Lihat FULL. Kej 30:15]
· kamu melelahkan: Yes 1:14; [Lihat FULL. Yes 1:14]
· Allahku: Mazm 63:2; 118:28; Yes 25:1; 49:4; 61:10
Ref. Silang FULL: Yes 7:14 - suatu pertanda // perempuan muda // anak laki-laki // Dia Imanuel · suatu pertanda: Kel 3:12; Kel 3:12; Luk 2:12; Luk 2:12
· perempuan muda: Kej 24:43; Kej 24:43
· anak laki-laki: Kej 3:15; Kej 3...
Ref. Silang FULL: Yes 7:15 - makan dadih // dan madu · makan dadih: Kej 18:8; Kej 18:8
· dan madu: Yes 7:22
Ref. Silang FULL: Yes 7:16 - itu tahu // yang baik // ditinggalkan kosong · itu tahu: Yes 8:4
· yang baik: Ul 1:39
· ditinggalkan kosong: Ul 13:16; Ul 13:16; Yes 17:3; Yer 7:15; Hos 5:9,13; Am 1:3-5
Ref. Silang FULL: Yes 7:17 - menjauhkan diri // raja Asyur · menjauhkan diri: 1Raj 12:16
· raja Asyur: Yes 7:20; Yes 7:20; 2Taw 28:20; 2Taw 28:20
· menjauhkan diri: 1Raj 12:16
· raja Asyur: Yes 7:20; [Lihat FULL. Yes 7:20]; 2Taw 28:20; [Lihat FULL. 2Taw 28:20]
Ref. Silang FULL: Yes 7:18 - hari itu // Tuhan bersuit // tanah Asyur · hari itu: Yes 7:20,21; Yes 2:11; Yes 2:11
· Tuhan bersuit: Yes 5:26; Yes 5:26
· tanah Asyur: Yes 13:5
Ref. Silang FULL: Yes 7:19 - di celah-celah // pagar duri · di celah-celah: Yes 2:19; Yes 2:19
· pagar duri: Yes 7:25; Yes 17:9; 34:13; 55:13
· di celah-celah: Yes 2:19; [Lihat FULL. Yes 2:19]
· pagar duri: Yes 7:25; Yes 17:9; 34:13; 55:13
Ref. Silang FULL: Yes 7:20 - hari itu // dengan // sungai Efrat // raja Asyur // paha, bahkan // melenyapkan janggut · hari itu: Yes 7:18; Yes 7:18
· dengan: Yes 10:15; 29:16
· sungai Efrat: Yes 11:15; Yer 2:18
· raja Asyur: Yes 7:17; 2Raj...
· hari itu: Yes 7:18; [Lihat FULL. Yes 7:18]
· dengan: Yes 10:15; 29:16
· sungai Efrat: Yes 11:15; Yer 2:18
· raja Asyur: Yes 7:17; 2Raj 18:16; Yes 8:7; 10:5
Ref. Silang FULL: Yes 7:21 - hari itu // ekor domba · hari itu: Yes 7:23; Yes 2:17
· ekor domba: Yer 39:10
Ref. Silang FULL: Yes 7:22 - makan dadih // sungguh, dadih · makan dadih: Kej 18:8; Kej 18:8
· sungguh, dadih: Yes 7:15; Yes 14:30
Ref. Silang FULL: Yes 7:23 - hari itu // syikal perak // dan rumput · hari itu: Yes 7:21
· syikal perak: Kid 8:11
· dan rumput: Yes 5:6; Yes 5:6; Hos 2:11
Ref. Silang FULL: Yes 7:25 - segala lereng // dan rumput // akan berkeliaran · segala lereng: Hag 1:11
· dan rumput: Yes 7:19; Yes 7:19
· akan berkeliaran: Yes 5:17; Yes 5:17
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Yes 7:1-9 - Kesusahan Ahas; Penghiburan yang Diberikan kepada Ahas
Pasal ini adalah sebuah khotbah khusus untuk peristiwa tertentu, yang di dalamnya sang nabi menyanyikan baik kasih karunia maupun penghakiman bag...
- Pasal ini adalah sebuah khotbah khusus untuk peristiwa tertentu, yang di dalamnya sang nabi menyanyikan baik kasih karunia maupun penghakiman bagi orang-orang yang tidak juga mau sadar atau mengerti. Dia meniup seruling bagi mereka, tetapi mereka tidak mau menari. Dia meratapi mereka, tetapi mereka tidak menangis. Inilah,
- I. Ketakutan besar yang dirasakan Ahas karena ada usaha serbuan dari gabungan pasukan Aram dan Israel terhadap Yerusalem (ay. 1-2).
- II. Kepastian yang Allah kirimkan kepadanya melalui nabi untuk membangkitkan semangatnya, bahwa usaha tersebut akan dikalahkan dan Yerusalem akan dipelihara (ay. 3-9).
- III. Penegasan mengenai hal ini melalui sebuah pertanda yang Allah berikan kepada Ahas, ketika dia tidak mau memintanya. Pertanda ini menunjuk kepada Kristus, dan penebusan kita oleh-Nya (ay. 10-16).
- IV. Sebuah ancaman tentang kehancuran besar yang akan Allah timpakan kepada Ahas dan kerajaannya melalui orang-orang Asyur, walaupun mereka luput dari terpaan badai saat ini, karena mereka tetap meneruskan kejahatan mereka (ay. 17-25). Dan ini dituliskan untuk menghibur sekaligus untuk memperingatkan kita.
Kesusahan Ahas; Penghiburan yang Diberikan kepada Ahas (7:1-9)
- Penugasan Nabi Yesaya diperbarui pada tahun raja Uzia meninggal (6:1). Yotam, anaknya, memerintah, dan memerintah dengan baik, selama enam belas tahun. Selama masa itu, sudah pasti, Yesaya bernubuat sesuai dengan yang diperintahkan kepadanya, tetapi kita tidak mendapati satu pun nubuatnya dalam kitab ini yang dibubuhi tanggal dari masa pemerintahan Yotam. Namun nubuat ini, yang ditulis pertama, adalah pada zaman Ahas, anak Yotam. Banyak khotbah yang sangat baik dan berguna yang dia khotbahkan yang tidak disebarluaskan dan dicatat. Karena jika semua yang mengesankan ditulis, maka dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (Yoh. 21:25). Mungkin pada masa pemerintahan Ahas, seorang raja yang jahat, dia tidak memiliki kesempatan untuk berkhotbah di istana sebanyak pada zaman Yotam, dan oleh karena itu dia menulis lebih banyak pada masa Ahas, untuk memberi kesaksian melawan mereka. Inilah,
- I. Sebuah rancangan yang sangat hebat dibuat melawan Yerusalem oleh Rezin raja Aram dan Pekah raja Israel, dua raja yang bertetangga, yang belum lama sebelumnya sudah pernah membuat serangan-serangan terhadap Yehuda secara terpisah. Pada akhir pemerintahan Yotam, TUHAN menyuruh Rezin dan Pekah menyerang Yehuda (2Raj. 15:37). Tetapi sekarang, pada tahun kedua atau ketiga masa pemerintahan Ahas, didorong oleh keberhasilan-keberhasilan mereka yang sebelumnya, mereka mengadakan suatu persekongkolan melawan Yehuda. Karena Ahas, walaupun mendapati ada pedang yang mengancam kepalanya, memulai pemerintahannya dengan penyembahan berhala, maka Allah menyerahkannya ke dalam tangan raja orang Aram dan raja Israel (2Taw.28:5), dan seorang pembantai besar yang mereka bangkitkan di kerajaannya (ay. 6-7). Bersemangat karena kemenangan ini, mereka naik menuju Yerusalem, kota kerajaan, untuk berperang melawannya, untuk menyerbu kota itu, dan menjadikan diri mereka penguasanya. Namun ternyata hasilnya adalah mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka. Perhatikanlah, dosa suatu negeri mendatangkan serbuan-serbuan bangsa asing ke negeri itu dan menyingkapkan tempat-tempat dan jalan-jalan yang paling menguntungkan kepada musuh. Dan kadang kala Allah membuat satu bangsa yang jahat menjadi sebuah alat hukuman bagi yang lain. Namun penghakiman, biasanya, dimulai di rumah Allah.
- II. Kesusahan besar yang dialami Ahas dan istananya ketika mereka menerima nasihat tentang rencana ini: Diberitahukanlah kepada keluarga Daud bahwa Aram dan Efraim telah sepakat bersekutu melawan Yehuda (ay. 2). Keluarga kerajaan yang mengalami kemerosotan akhlak ini disebut keluarga Daud, untuk mengingatkan kita tentang pokok perjanjian Allah dengan Daud (Mzm. 89:31-34): Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya, yang digenapi dengan luar biasa dalam pasal ini. Berita yang disampaikan bahwa Aram dan Israel bergabung, dan telah merebut padang, istana, kota, dan negeri, menimbulkan ketakutan besar. Hati Ahas gemetar ketakutan, dan kemudian tidaklah mengherankan bahwa hati rakyatnya demikian pula, seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Mereka terguncang dan gemetar, dan dibuat sangat kacau dan bingung, ragu-ragu dan tidak yakin dalam diri mereka, pontang-panting ke sana kemari, dan tidak dapat menenangkan diri. Mereka menyerah kepada badai, dan membiarkan segalanya hilang, karena menganggap sia-sia saja untuk melawan. Nah, hal yang menyebabkan ketakutan ini adalah perasaan bersalah dan kelemahan iman mereka. Mereka telah menjadikan Allah sebagai seteru mereka, dan tidak tahu cara menjadikan-Nya sebagai kawan mereka, dan oleh karena itu ketakutan menguasai mereka. Sebaliknya, orang-orang yang hati nuraninya tetap bersih tanpa pelanggaran, dan yang hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN, tidak perlu takut kepada kabar celaka. Sekalipun bumi berubah, mereka tidak akan takut. Tetapi orang-orang jahat akan lari karena bunyi daun yang ditiupkan angin (Im. 26:36).
- III. Perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada Yesaya supaya pergi dan membesarkan hati Ahas yang sedang mengalami kesusahan. Ini bukanlah untuk kepentingan Ahas sendiri (dia tidak pantas mendengar apa pun dari Allah kecuali kata-kata kengerian, yang dapat menambahkan penderitaan pada kesedihannya), melainkan karena dia adalah seorang keturunan Daud dan raja Yehuda. Allah baik kepadanya demi bapa leluhurnya, yang tidak boleh dilupakan, dan demi rakyatnya, yang tidak boleh ditinggalkan, tetapi akan bangkit semangatnya jika Ahas pun demikian. Perhatikanlah,
- 1. Allah menugaskan sang nabi untuk menemui Ahas, walaupun Ahas tidak menyuruh orang untuk memanggil nabi supaya berbicara dengan dia, ataupun ingin supaya nabi bertanya kepada Tuhan bagi dia (ay. 3). Baiklah engkau keluar menemui Ahas. Perhatikanlah, Allah sering ditemukan oleh orang-orang yang tidak mencari Dia, jadi terlebih lagi Ia akan ditemukan oleh orang-orang yang mencari Dia dengan tekun. Dia memberikan penghiburan kepada banyak orang yang bukan hanya tidak pantas mendapatkannya, melainkan juga tidak memintanya.
- 2. Allah menyuruh dia supaya membawa anaknya yang kecil, karena anaknya itu membawa sebuah khotbah di dalam namanya, Syear Yasyub – Orang-orang yang tersisa akan kembali. Terkadang nabi-nabi merekam hal yang mereka khotbahkan di dalam nama-nama anak-anak mereka yang mengandung arti (seperti dalam Hos. 1:4, 6, 9). Itulah sebabnya dikatakan bahwa anak-anak Yesaya adalah untuk menjadi tanda (8:18). Anak ini diberi nama demikian untuk membangkitkan semangat orang-orang dari umat Allah yang ditawan, dengan meyakinkan mereka bahwa mereka akan kembali, setidaknya suatu jumlah sisa dari mereka, yang lebih banyak daripada yang dapat mereka anggap layak untuk diperoleh. Namun kali ini Allah melakukan lebih baik dari yang dijanjikan-Nya. Sebab, Dia memelihara bukan hanya supaya orang-orang yang tersisa akan kembali, melainkan juga semua orang yang ditawan oleh pasukan sekutu Aram dan Israel (2Taw. 28:15).
- 3. Allah menunjukkan kepadanya di mana dia akan menemukan Ahas. Dia akan menemukannya bukan di dalam bait Allah, atau rumah ibadah, atau ruang sembahyang kerajaan, melainkan di ujung saluran kolam atas, tempat dia, mungkin dengan banyak pelayannya di sekitarnya, merencanakan cara mengatur pekerjaan penanganan air, untuk mengamankannya bagi kota, atau menghalangi musuh mendapatkan manfaatnya (22:9-11; 2Taw. 32:3-4), atau memberikan beberapa petunjuk yang diperlukan untuk memperkuat pertahanan kota sebaik mungkin menurut kemampuan mereka. Dan mungkin karena mendapati segala sesuatu dalam keadaan buruk atau tidak memiliki pertahanan yang baik, saluran harus diperbaiki serta hal-hal lainnya sudah lapuk, ketakutannya meningkat, dan kebingungannya kini bertambah dahsyat lebih daripada sebelumnya. Oleh karena itu, Baiklah engkau keluar menemui Ahas. Perhatikanlah, adakalanya Allah mengirimkan penghiburan bagi umatnya pada waktu yang sangat tepat, dan pada saat mereka sudah dalam puncak ketakutan, Dia mendorong mereka untuk percaya kepada-Nya.
- 4. Allah menaruh kata-kata di mulutnya. Jika tidak demikian, sang nabi tidak akan tahu bagaimana membawakan kabar baik kepada seseorang yang sedemikian jahat, seorang pendosa di Sion, yang sangat ditakuti. Tetapi Allah memaksudkannya sebagai dukungan bagi orang-orang Israel yang setia.
- (1) Sang nabi harus mengusir ketakutan mereka, dan menasihati mereka supaya sama sekali tidak menyerah kepada ketakutan itu, melainkan mengendalikan diri mereka, dan memelihara nyawa mereka sendiri (ay. 4): Teguhkanlah hatimu (KJV: Perhatikanlah) dan tinggallah tenang. Perhatikanlah, untuk menghibur dibutuhkan peringatan. Supaya kita dapat tenang, kita perlu memperhatikan dan berjaga-jaga terhadap hal-hal yang mengancam sehingga membuat kita gelisah. “Janganlah takut dengan hal yang luar biasa ini, dengan ketakutan ini, yang melemahkan, dan menyiksa. Janganlah juga hatimu menjadi lemah, sehingga hancur dan tidak berdaya di dalam dirimu. Tetapi bangkitkanlah semangatmu, bergembiralah atas hal itu, dan jadilah berani. Jangan biarkan ketakutan mengacaukan pertolongan yang ditawarkan akal sehat dan iman untuk mendukungmu.” Perhatikanlah, orang-orang yang mengharapkan Allah supaya menolong mereka harus menolong diri mereka sendiri (Mzm. 27:14).
- (2) Sang nabi harus mengajar mereka untuk menganggap rendah musuh-musuh mereka, bukan dalam kesombongan, atau percaya diri, atau kurang pertimbangan (tidak ada yang lebih berbahaya daripada menganggap rendah musuh dengan cara demikian), melainkan dengan iman dan ketergantungan kepada Allah. Dengan ketakutan Ahas menyebut mereka dua raja cerdik yang sangat kuat, karena dia bukanlah lawan yang setara bagi salah seorang dari mereka, sehingga apalagi jika mereka bersatu, dia tidak berani memandang langsung ke wajah mereka, ataupun bangkit melawan mereka. “Tidak,” kata nabi, “mereka adalah dua puntung kayu api yang berasap. Mereka marah, mereka ganas, mereka sangat geram, seperti kayu-kayu api, seperti bola-bola api, dan mereka membuat satu sama lain semakin hebat dengan bersekutu, seperti batang-batang api yang disatukan supaya membakar lebih ganas. Tetapi mereka hanyalah kayu-kayu api yang berasap. Dan, di mana ada asap di situ ada api, tetapi bisa saja tidak sehebat yang ditakutkan. Ancaman-ancaman mereka akan menghilang bersama asap. Firaun raja Mesir hanyalah tukang ribut (Yer. 46:17), dan Rezin raja Aram hanyalah asap. Dan seperti itulah semua musuh jemaat Allah, sumbu yang pudar nyalanya, yang akan segera dipadamkan. Bukan hanya itu saja, mereka adalah puntung kayu api yang berasap, yang berarti sudah terbakar habis. Kekuatan mereka sudah terpakai habis. Mereka telah membakar habis diri mereka sendiri dengan panasnya kemarahan mereka sendiri. Engkau dapat meletakkan kakimu di atas mereka dan menginjak mereka.” Kedua kerajaan, Aram dan Israel, saat itu sudah hampir berakhir. Perhatikanlah, semakin kita memandang Allah sebagai sebuah api yang membakar sampai habis, semakin sedikit alasan bagi kita untuk takut kepada manusia, sehebat apa pun kegeraman mereka. Bukan hanya itu saja, kita akan mampu memandang rendah mereka sebagai kayu-kayu api yang berasap.
- (3) Sang nabi harus meyakinkan mereka bahwa rencana sekutu-sekutu besar itu (demikianlah mereka menganggap diri mereka sendiri) melawan Yerusalem ini sudah pasti akan digagalkan dan menjadi sia-sia (ay. 5-7).
- [1] Hal yang Ahas anggap paling hebat justru menjadi alasan kekalahan mereka, yaitu dalamnya rencana-rencana mereka dan tingginya harapan-harapan mereka: “Oleh karena itu mereka akan dibuat bingung dan mundur dengan rasa malu, karena mereka telah merancang yang jahat atasmu, yang merupakan pelanggaran bagi Allah. Kayu-kayu api ini seperti asap yang naik ke dalam hidung-Nya (65:5), dan oleh karena itu harus dipadamkan.” Pertama, mereka sangat pendengki dan jahat, dan, oleh karenanya mereka tidak akan berhasil. Yehuda tidak melakukan kesalahan apa pun terhadap mereka. Mereka tidak memiliki dalih untuk berseteru dengan Ahas, tetapi, tanpa alasan apa pun, mereka berkata, Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya. Perhatikanlah, orang-orang yang mengganggu, jangan berharap akan berhasil, orang-orang yang senang berbuat jahat, jangan berharap akan maju. Kedua, mereka sangat percaya diri, dan yakin akan berhasil. Mereka akan mengganggu Yehuda dengan menyerangnya. Namun bukan hanya itu saja. Mereka tidak ragu-ragu untuk membuat lubang lebar pada tembok Yerusalem supaya tentara mereka dapat berbaris masuk melewatinya. Atau mereka mengharapkan akan membelah atau membagi kerajaan itu menjadi dua bagian, satu untuk raja Israel, yang lainnya untuk raja Aram, yang telah sepakat mengenai seorang raja muda – seorang raja yang akan diangkat di tengah-tengahnya, yaitu anak Tabeel, seseorang yang tidak dikenal, tidak pasti dia seorang Aram atau Israel. Begitu yakinnya akan mencapai tujuan, sehingga mereka membagi-bagi mangsa sebelum menangkapnya. Perhatikanlah, orang yang paling suka mencemooh biasanya adalah yang paling kurang berhasil, karena Allah pasti mencemooh orang yang suka mencemooh.
- [2] Allah sendiri memberikan janji-Nya kepada Ahas bahwa usaha tersebut tidak akan berhasil (ay. 7): Beginilah firman Tuhan ALLAH, Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, yang menggagalkan rencana bangsa-bangsa (Mzm. 33:10), Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi. Langkah-langkah mereka akan digagalkan, dan mereka tidak akan dapat berhasil dengan usaha mereka.” Perhatikanlah, apa pun yang menentang Allah, atau mengira dapat bertahan tanpa Dia, tidak dapat bertahan lama. Manusia berencana, tetapi Allah yang menentukan. Dan siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? (Rat. 3:37). Perhatikanlah 21.
- (4) Dia harus menyampaikan kepada mereka harapan akan hancurnya musuh-musuh ini pada akhirnya, walaupun saat itu sangat mengerikan bagi mereka.
- [1] Mereka tidak akan memperluas kekuasaan mereka, atau memaksakan penaklukan lebih jauh: Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam hal inilah mereka bermegah, dan biarlah mereka puas dengannya (ay. 8). Sudah lama Samaria ialah ibu kota Efraim, dan kepala Samaria sekarang adalah Pekah, anak Remalya. Ini supaya mereka mengetahui milik mereka, batas-batas mereka sudah ditetapkan, dan mereka tidak akan melanggar batas-batas itu, untuk menjadikan diri mereka penguasa kota-kota Yehuda, apalagi menjadikan Yerusalem sebagai mangsa mereka. Ingatlah, seperti halnya Allah telah menetapkan bagi manusia batas-batas kediaman mereka (Kis. 17:26), demikian pula Dia menetapkan bagi para raja batas-batas kekuasaan mereka, dan mereka harus menahan diri agar tetap di dalamnya, dan tidak melanggar hak-hak tetangga mereka.
- [2] Efraim, yang mungkin adalah musuh yang lebih jahat dan lancang di antara keduanya, tidak lama lagi akan benar-benar disapu bersih, dan sama sekali tidak dapat merampas tanah orang lain, bahkan untuk mempertahankan tanah mereka sendiri saja tidak mampu. Para penafsir sangat bingung bagaimana menghitung kurun waktu enam puluh lima tahun di mana Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi, karena penawanan sepuluh suku terjadi hanya sebelas tahun sesudah ini. Dan sebagian orang menyimpulkan bahwa itu adalah kesalahan pencatat kitab ini, dan berpendapat bahwa seharusnya yang benar adalah dalam enam dan lima tahun, hanya sebelas tahun. Tetapi ini sulit diterima. Yang lain beranggapan bahwa yang dimaksudkan adalah enam puluh lima tahun dari waktu ketika Nabi Amos pertama kali menubuatkan kehancuran kerajaan sepuluh suku. Dan beberapa penafsir baru-baru ini menyimpulkannya sebagai memandang jauh ke depan ke saat kehancuran terakhir negeri itu oleh karena Esarhadon, yang terjadi sekitar enam puluh lima tahun setelah ini. Kemudian Efraim begitu hancur sehingga tidak ada lagi suatu bangsa. Nah, sungguh suatu kebodohan terbesar di dunia bagi barangsiapa yang menghancurkan tetangga mereka padahal mereka sendiri menjadi sasaran kehancuran, dan sudah begitu dekat dengan kehancuran itu. Lihatlah apa yang diberitahukan oleh seorang nabi kepada mereka pada saat itu, ketika mereka menang atas Yehuda (2Taw. 28:10). Tidak adakah pada kamu sendiri kesalahan yang besar terhadap TUHAN, Allahmu?
- (5) Dia harus mendesak Ahas dan rakyatnya untuk memadukan iman dengan jaminan-jaminan yang dia sampaikan kepada mereka (ay. 9): “Jika kamu tidak percaya pada perkataan yang disampaikan kepadamu, sungguh, kamu tidak teguh jaya. Keadaanmu yang goyah dan kacau tidak akan berdiri teguh, jiwamu yang tidak tenang dan gelisah juga tidak. Walaupun hal-hal yang diberitahukan kepadamu sangat menguatkan, namun semua itu tidak akan membangkitkan semangatmu, kecuali kamu mempercayainya, dan mau mempercayai firman Allah.” Perhatikanlah, anugerah iman sungguh-sungguh diperlukan untuk menenangkan dan menenteramkan pikiran di tengah segala guncangan pada masa kini (2Taw. 20:20).
Matthew Henry: Yes 7:10-16 - Janji tentang Imanuel Janji tentang Imanuel (7:10-16)
Di sini,
I. Allah, melalui sang nabi, memberikan tawaran yang murah hati kepada Ahas, untuk meneguhka...
Janji tentang Imanuel (7:10-16)
- Di sini,
- I. Allah, melalui sang nabi, memberikan tawaran yang murah hati kepada Ahas, untuk meneguhkan nubuat-nubuat terdahulu, dan menguatkan imannya dalam hal-hal tersebut, dengan pertanda atau mujizat seperti yang dia pilih (ay. 10-11): Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu. Lihatlah kesetiaan dan kebenaran dari Allah di sini. Allah memberitahukan kepada kita tidak lain daripada apa yang Dia mampu dan siap buktikan. Lihatlah perendahan diri-Nya yang sangat menakjubkan kepada anak-anak manusia, yang dengannya Ia mau meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya (Ibr. 6:17). Dia mempertimbangkan apa kita ini, dan bahwa, karena hidup di dalam dunia indra, kita cenderung membutuhkan bukti-bukti yang dapat dipahami melalui indra, yang oleh karenanya Dia telah menganugerahi kita dengan tanda-tanda dan meterai-meterai sakramen. Ahas adalah orang yang jahat, tetapi Allah disebut sebagai Tuhan Allahnya, karena dia adalah keturunan dari Abraham dan Daud, dan bagian di dalam kovenan-kovenan yang dibuat dengan mereka. Lihatlah betapa Allah murah hati bahkan kepada orang-orang yang jahat dan tidak bersyukur. Ahas disuruh memilih pertandanya, sama seperti Gideon dengan bulu domba (Hak. 6:37). Biarlah dia meminta suatu pertanda di udara, atau di bumi, atau di dalam air, karena kuasa Allah sama dalam segala hal.
- II. Ahas menolak tawaran yang murah hati ini dengan kasar, dan (yang tidak sopan jika disampaikan kepada siapa pun yang lebih tinggi) mengeluhkan kebaikan hati tersebut, dan meremehkannya (ay. 12): Aku tidak mau meminta. Alasan yang sebenarnya bahwa dia tidak mau meminta pertanda adalah karena dia selama ini bergantung pada bantuan bangsa Asyur, pada kekuatan mereka, dan pada ilah-ilah mereka, sehingga dia tidak mau berutang kepada Allah Israel, atau membuat dirinya harus bertanggung jawab kepada Dia. Ahas tidak mau meminta pertanda untuk meneguhkan imannya karena dia sudah menetapkan hati untuk bertahan dalam ketidakpercayaannya, dan ingin terus ada dalam keraguan-keraguan dan ketidakpercayaannya. Walaupun begitu, dia berpura-pura memiliki alasan yang saleh: Aku tidak mau mencobai TUHAN, seolah-olah melakukan apa yang Allah sendiri minta dan arahkan untuk dia lakukan sama saja dengan mencobai Allah. Perhatikanlah, tindakan ketidaksetiaan yang tersembunyi terhadap Allah sering kali ditutupi dengan topeng penghormatan kepada-Nya yang tampaknya bagus. Dan orang-orang yang sudah menetapkan hati untuk tidak percaya kepada Allah, biasanya berpura-pura tidak mau mencobai Dia.
- III. Sang nabi menegur dia dan istananya, dia dan keturunan Daud, seluruh keluarga kerajaan, karena mereka menghina nubuat, dan sama sekali tidak menghargai wahyu ilahi (ay. 13) “Belum cukupkah kamu melelahkan orang dengan penindasan dan kelaliman yang engkau lakukan, yang dengannya kamu memberatkan dan memuakkan seluruh umat manusia, sehingga kamu melelahkan Allahku juga dengan penghinaan yang engkau lontarkan kepada-Nya?” Seperti hakim yang tidak adil yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun (Luk. 18:2). Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu (Mal. 2:17). Tidak ada yang lebih menyedihkan Allah di sorga daripada tindakan tidak mempercayai-Nya. “Masakan kamu melelahkan Allahku? Masakan kamu mengira Dia lelah dan tidak mampu menolongmu, atau lelah melakukan kebaikan untukmu? Meskipun orang-orang muda menjadi lelah dan lesu, meskipun kamu dapat melelahkan semua sesamamu, namun Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu (40:28-31). Atau ini: “Dengan menghina nabi-nabi, kamu mengira bahwa kamu hanya meremehkan manusia yang sama dengan dirimu sendiri, dan tidak mempertimbangkan bahwa kamu menghina Allah sendiri, yang pembawa-pembawa berita-Nya adalah mereka itu, dan meremehkan Dia, yang akan marah karenanya.” Di sini sang nabi memanggil Allah sebagai Allahnya dengan sangat senang. Ahas tidak akan mau mengatakan bahwa, “Dia adalah Allahku,” walaupun sang nabi telah mengajak dia mengatakan demikian (ay. 11): TUHAN, Allahmu. Namun Yesaya mau mengatakan, “Dia adalah Allahku.” Perhatikanlah, apa pun yang dilakukan oleh orang lain, kita harus tetap mengakui Tuhan sebagai Tuhan kita dan tunduk kepada-Nya.
- IV. Sang nabi, atas nama Allah, memberi mereka suatu pertanda: “Kamu tidak mau meminta suatu pertanda, tetapi ketidakpercayaan manusia tidak akan membatalkan janji Allah: Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda (ay. 14), suatu pertanda ganda.”
- 1. “Sebuah pertanda umum mengenai perkenan-Nya bagi Israel dan keluarga Daud. Kamu boleh menyimpulkan bahwa Dia menyediakan rahmat bagimu, dan bahwa kamu tidak ditinggalkan oleh Allah-mu, biar sebesar apa pun kesusahan dan bahaya yang kamu hadapi. Karena, dari bangsamu, dari keturunanmu, Mesias akan dilahirkan, dan kamu tidak dapat dihancurkan sementara berkat itu ada padamu, yang akan diperkenalkan,”
- (1) “Dengan penuh kemuliaan. Karena, mengingat kamu sudah sering diberitahukan bahwa Dia akan dilahirkan di antara kamu, sekarang aku memberi tahu kamu lebih jauh bahwa Dia akan dilahirkan oleh seorang perawan, yang akan menandakan baik kuasa ilahi maupun kesucian ilahi yang dengannya Dia dibawa ke dalam dunia ini. Itu juga menandakan bahwa Dia adalah pribadi yang luar biasa, karena Dia tidak akan dilahirkan oleh generasi yang biasa. Dan bahwa Dia kudus, tidak dinodai oleh kecemaran kodrat alami manusia, sehingga tak terbantahkan lagi Dia sungguh layak untuk memiliki mahkota Daud bapa-Nya yang diberikan kepada-Nya.” Nah, walaupun baru akan digenapi lebih dari 500 tahun kemudian, ini adalah pertanda yang paling menguatkan bagi keluarga Daud (dan kepada mereka, yang memiliki sebutan itu, yang menerima nubuat ini [ay. 13]) dan sebuah jaminan bahwa Allah tidak akan membuang mereka. Efraim memang benar-benar iri kepada Yehuda (11:13) dan mengusahakan kehancuran kerajaan itu, tetapi tidak dapat berhasil, karena tongkat kerajaan tidak akan pernah beranjak dari Yehuda sampai kedatangan Silo (Kej. 49:10). Orang-orang yang dirancang Allah untuk keselamatan besar bisa menerima pertanda itu bagi mereka sebagai tanda bahwa mereka tidak akan ditelan oleh kesusahan apa pun yang mereka temui.
- (2) Mesias akan diperkenalkan dengan sebuah pesan yang mulia, yang dibungkus dalam nama-Nya yang mulia: Mereka akan menamakan Dia Imanuel – Allah menyertai kita, Allah di dalam kodrat kita, Allah yang berdamai dengan kita, dalam perjanjian dengan kita. Ini digenapi ketika mereka menyebut Dia Yesus – Seorang Juruselamat (Mat. 1:21-25), karena jika Dia bukan Imanuel – Allah menyertai kita, maka Dia tidak bisa menjadi Yesus – Seorang Juruselamat. Nah, ini adalah sebuah pertanda lebih jauh tentang perkenan Allah bagi keturunan Daud dan suku Yehuda. Sebab, Dia yang bermaksud mengerjakan keselamatan besar ini di antara mereka sudah pasti akan mengerjakan bagi mereka segala keselamatan lain yang merupakan lambang dan gambarannya, dan yang mendahuluinya. “Inilah sebuah pertanda untukmu, bukan di tempat yang dalam ataupun di tempat yang tinggi, melainkan dalam nubuat, dalam janji, dalam kovenan yang dibuat dengan Daud, yang tidak asing bagimu. Tunas yang dijanjikan akan menjadi Imanuel, Allah menyertai kita. Biarlah kata itu menghiburmu (8:10), bahwa Allah menyertai kita, dan (ay. 8) bahwa negerimu adalah negeri Imanuel.” Janganlah hati keluarga Daud gemetar ketakutan karena hal itu (ay. 2), dan janganlah juga Yehuda takut karena pengangkatan anak Tabeel (ay. 6), karena tidak ada yang dapat memotong garis keturunan Anak Daud yang akan menjadi Imanuel. Perhatikanlah, penghiburan-penghiburan yang terbesar pada masa kesusahan adalah yang diperoleh dari Kristus, yaitu hubungan kita dengan Dia, kepentingan kita di dalam Dia, dan harapan-harapan kita akan Dia dan dari Dia. Mengenai Anak ini diberitahukan lebih lanjut (ay. 15) bahwa walaupun Dia tidak akan dilahirkan seperti anak-anak lain, melainkan dari seorang perawan, namun Dia akan tetap benar-benar dan sungguh-sungguh seorang manusia, dan akan dirawat dan dibesarkan seperti anak-anak lain: Ia akan makan dadih dan madu, seperti anak-anak lain, khususnya anak-anak di negeri yang dialiri susu dan madu itu. Walaupun Dia dikandung oleh kuasa Roh Kudus, namun Dia tidak akan diberi makan dengan makanan para malaikat oleh karenanya, melainkan, seperti yang sepantasnya bagi Dia, akan dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya (Ibr. 2:17). Dia juga, walaupun dilahirkan secara luar biasa, tidak akan langsung menjadi seorang laki-laki dewasa, tetapi, seperti anak-anak lain, akan bertumbuh secara bertahap melalui beberapa keadaan, yaitu masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan bertumbuh dalam hikmat dan kebesaran, dan pada akhirnya menjadi kuat dalam roh, dan menjadi matang, hingga tahu bagaimana menolak yang jahat dan memilih yang baik. Lihat 40, 52. Perhatikanlah, anak-anak diberi makan ketika mereka kecil supaya mereka dapat diajar dan dididik ketika mereka tumbuh besar. Pemeliharaan mereka adalah untuk pendidikan mereka.
- 2. Di sini terdapat pertanda lain yang khusus mengenai kehancuran yang sebentar lagi akan menimpa raja-raja yang kuat ini, yang saat itu menjadi ketakutan bagi Yehuda (ay. 16). “Sebelum anak ini (demikianlah seharusnya diartikan), anak ini yang saat ini ada dalam dekapanku.” Yang dia maksudkan bukanlah Imanuel, melainkan Syear Yasyub anaknya sendiri, yang harus dia bawa bersamanya untuk sebuah pertanda (ay. 3). “Sebelum anak ini tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik” (dan orang-orang yang melihat tinggi postur anak itu dan pertumbuhan mentalnya saat itu dapat dengan mudah memperkirakan berapa lama lagi hal itu akan terjadi), “sebelum anak ini tiga atau empat tahun lebih tua, negeri yang kedua rajanya engkau takuti, persekongkolan kekuatan bangsa Israel dan Aram ini, yang sangat kamu benci dan takuti, akan ditinggalkan oleh kedua rajanya (KJV), baik Pekah maupun Rezin.” Mereka memiliki persekongkolan yang sedemikian erat sehingga seolah-olah mereka adalah raja-raja dalam satu kerajaan saja. Hal ini sepenuhnya digenapi, karena dalam waktu dua atau tiga tahun setelah itu, Hosea bersekutu melawan Pekah, dan membunuh dia (2Raj. 15:30). Dan sebelum itu raja Asyur merebut Damsyik, dan membunuh Rezin (2Raj. 16:9). Bukan hanya itu, ada suatu peristiwa saat itu, yang terjadi dengan segera, dan ketika anak ini membawa nubuat tersebut dalam namanya, yang merupakan sebuah pertanda dan jaminan untuk peristiwa di masa yang akan datang ini. Syear Yasyub berarti suatu sisa akan kembali, yang sudah pasti menunjuk kepada kembalinya secara luar biasa 200.000 tawanan yang ditawan oleh Pekah dan Rezin, yang dibawa kembali, bukan dengan kekuatan atau kekuasan, melainkan oleh Roh Tuhan semesta alam. Bacalah ceritanya dalam 8-15. Karena penamaan anak ini yang mengandung nubuat digenapi, maka pastilah hal yang ditambahkan lebih jauh mengenai dia akan digenapi juga, yaitu bahwa Aram dan Israel akan kehilangan raja-raja mereka. Satu rahmat dari Allah mendorong kita untuk mengharapkan rahmat lainnya, jika rahmat itu mengajak kita untuk bersiap-siap menerima rahmat lainnya.
Matthew Henry: Yes 7:17-25 - Penghakiman Diumumkan Penghakiman Diumumkan (7:17-25)
Setelah janji-janji yang menghibur diberikan kepada Ahas sebagai keturunan keluarga Daud, di sini menyusul ancaman-...
Penghakiman Diumumkan (7:17-25)
- Setelah janji-janji yang menghibur diberikan kepada Ahas sebagai keturunan keluarga Daud, di sini menyusul ancaman-ancaman yang mengerikan terhadap dia, sebagai keturunan yang merosot akhlaknya dari keluarga itu. Karena, walaupun kasih setia Allah tidak akan seluruhnya dicabut, demi Daud dan perjanjian yang dibuat dengan dia, namun kejahatannya akan dihukum dengan rotan, dan dosanya akan dihukum dengan pukulan-pukulan. Biarlah orang-orang yang tidak mau memadukan iman dengan janji-janji Allah bersiap untuk mendengar tanda bahaya ancaman-ancaman-Nya.
- I. Penghakiman yang diancamkan sangat besar (ay. 17). Penghakiman itu sangat besar, karena bersifat luas, akan dijatuhkan ke atas sang raja sendiri (setinggi apa pun dia, dia tidak akan luput darinya), dan atas rakyat, seluruh bangsa, dan keluarga kerajaan, atas seluruh kaum keluarga. Ini akan menjadi penghakiman yang diwariskan kepada anak-cucu, dan akan mengalir dalam darah keluarga kerajaan. Penghakiman ini sangat besar, karena belum pernah terjadi sebelumnya – hari-hari seperti yang belum pernah datang. Begitu gelap, begitu suram, begitu murung, seperti yang belum pernah terjadi sejak pemberontakan sepuluh suku, ketika Efraim meninggalkan Yehuda, yang benar-benar merupakan saat yang menyedihkan bagi keluarga Daud. Perhatikanlah, semakin lama manusia bertahan di dalam dosa, semakin menyakitkan penghukuman yang pantas mereka harapkan. Tuhanlah yang akan menjatuhkan hari-hari itu ke atas mereka, karena waktu-waktu kita ada di tangan-Nya. Siapa yang dapat melawan atau meloloskan diri dari penghakiman yang Dia adakan?
- II. Musuh yang akan dipakai sebagai alat penghakiman ini adalah raja Asyur. Ahas menyimpan kepercayaan yang sangat besar terhadap raja ini untuk membantunya melawan kekuatan persekongkolan Israel dan Aram, dan tidak peduli dengan apa yang Allah katakan kepadanya melalui nabi-Nya untuk membesarkan hatinya, karena dia sudah sangat mengandalkan raja Asyur untuk kepentingan-kepentingannya, dan dengan rendahnya telah berjanji untuk menjadi hambanya jika dia mau mengirim beberapa bantuan kepadanya. Dia juga memberikan hadiah emas dan perak kepadanya, dan untuk itu dia menguras perbendaharaan rumah Tuhan dan negara (2Raj. 16:7-8). Sekarang Allah mengancam bahwa raja Asyur yang dia jadikan pelindung dengan mengesampingkan Allah akan menjadi alat penghukuman bagi dia. Dan raja Asyur sangat cepat. Ketika datang kepadanya, raja Asyur bukan membantu dia, melainkan menyesakkannya (2Taw. 28:20). Buluh penopang yang diandalkannya bukan hanya patah melainkan juga mengenai tangannya dan menusuknya. Dan seperti itulah raja Asyur sejak saat itu, untuk waktu yang lama, menjadi duri yang menyakitkan bagi Yehuda, dan memberi mereka banyak sekali kesukaran. Perhatikanlah, makhluk ciptaan yang kita jadikan pengharapan biasanya terbukti merugikan kita. Raja Asyur, tidak lama setelah itu, menjadi tuan atas sepuluh suku, menawan mereka, dan memorak-porandakan negeri mereka, sehingga benar-benar memenuhi nubuat di sini. Dan mungkin ini menunjuk kepada hal itu, sebagai sebuah penjelasan terperinci untuk ayat 8, ketika dinubuatkan bahwa Efraim akan pecah, dan tidak menjadi sebuah bangsa lagi. Dan mudah untuk mengira bahwa sang nabi (pada ay. 17) mengarahkan kata-katanya kepada raja Israel, dengan mengumumkan penghakiman Allah melawan dia karena menyerbu Yehuda. Tetapi para penafsir biasanya memahaminya sebagai Ahas dan kerajaannya. Sekarang perhatikanlah,
- 1. Panggilan-panggilan yang diberikan kepada penyerbu-penyerbu (ay. 18): TUHAN bersuit memanggil lalat dan lebah. Lihatlah pasal 5:26. Musuh-musuh yang sepertinya sama hinanya dengan seekor lalat atau seekor lebah, dan mudah diremukkan, tetapi ketika Allah berkenan, mereka akan melakukan pekerjaan-Nya seampuh singa-singa dan singa-singa muda. Walaupun mereka berjauhan satu sama lain seperti sungai-sungai di Mesir dan tanah Asyur, namun mereka akan bertemu tepat pada waktunya untuk bergabung dalam pekerjaan ini ketika Allah memerintahkan mereka untuk datang. Karena, ketika Allah memiliki pekerjaan yang harus dikerjakan, Dia tidak akan kekurangan alat untuk mengerjakannya.
- 2. Harta milik yang mereka ambil (ay. 19). Tampaknya seolah-olah negeri itu tidak dalam keadaan mampu untuk mengadakan perlawanan. Mereka tidak menemui kesulitan dalam memaksakan kehendak, melainkan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal (KJV: lembah-lembah yang ditinggalkan), yang telah ditinggalkan penduduknya saat tanda bahaya pertama, dan menjadi mangsa empuk bagi para penyerbu. Mereka akan datang dan beristirahat di tanah-tanah rendah seperti kerumunan lalat dan lebah, dan akan membuat diri mereka tidak terkalahkan dengan berlindung di dalam celah-celah batu, seperti yang sering dilakukan lebah, dan menunjukkan kehebatan mereka dengan muncul secara terbuka di segala pagar duri dan segala tanah penggembalaan. Demikianlah di mana-mana negeri itu akan diselimuti oleh mereka. Lebah-lebah ini akan menyatu dengan pagar duri dan tanah penggembalaan, dan di sana beristirahatlah mereka dengan tenang.
- 3. Ketandusan yang luas yang terjadi, dan negeri itu sebagian besar kehilangan penduduk (ay. 20): Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan janggut juga. Dia akan menyapu bersih semuanya, seperti penderita penyakit kusta, ketika ditahirkan, mencukur seluruh rambutnya (Im. 14:8-9). Ini dilakukan dengan sebilah pisau cukur yang dipinjam, yang dipinjam Allah (seolah-olah Dia tidak memiliki sendiri sebilah pun. Tetapi apa pun yang Dia pinjam, dan siapa pun yang dia pekerjakan dalam pelayanan apa pun untuk-Nya, akan Dia bayar. Lihat Yeh. 29:18-19), atau yang dipinjam Ahas untuk membantunya. Allah akan menjadikannya alat penghancuran-Nya yang Dia bayar untuk melayani Dia. Perhatikanlah, ada banyak orang yang dipukul oleh tangan manusia yang lebih mereka percayai daripada tangan Tuhan, dan yang membuat mereka membayar banyak, padahal dengan iman dan doa mereka dapat menemukan pertolongan yang murah dan mudah di dalam Allah.
- 4. Akibat kekurangan penduduk di mana-mana ini.
- (1) Kawanan-kawanan ternak akan diporak-porandakan seluruhnya, sehingga orang yang memiliki banyak sekali kumpulan dan kawanan ternak akan kehilangan semua itu karena dirampas musuh, dan akan dengan susah payah memelihara seekor lembu muda dan dua ekor domba untuk dirinya sendiri. Itu adalah persediaan yang sedikit (ay. 21), namun dia merasa bahagia karena masih ada yang tersisa untuk dimiliki.
- (2) Sedikit ternak yang tersisa akan menyediakan makanan untuk wilayah yang sangat luas sehingga banyak susu yang dihasilkan, dan itu adalah susu yang sangat baik, yang menghasilkan cukup dadih (ay. 22). Juga akan ada kekurangan jumlah manusia sedemikian rupa sehingga susu dari satu ekor sapi dan dua ekor domba akan cukup untuk seluruh keluarga, yang dulu memiliki banyak sekali hamba dan menghabiskan jumlah yang sangat banyak, tetapi sekarang sudah berkurang.
- (3) Benih ternak akan dihancurkan, sehingga orang-orang yang biasanya makan daging (seperti yang biasa dilakukan bangsa Yahudi) akan terpaksa membatasi diri dengan dadih dan madu, karena tidak ada daging untuk mereka. Dan negeri itu akan kehilangan begitu banyak penduduknya sehingga akan ada cukup dadih dan madu untuk sedikit orang yang tersisa di dalam negeri itu.
- (4) Tanah yang subur, yang biasanya terawat baik-baik, akan ditutupi seluruhnya dengan puteri malu dan rumput (ay. 23, KJV: onak dan duri). Di tempat biasanya ribuan tanaman anggur ditanam, yang untuk itu para penyewa biasanya membayar seribu syikal atau kepingan perak sewa tahunan, tidak akan ada apa pun sekarang kecuali onak dan duri, tidak ada keuntungan baik untuk tuan tanah maupun penyewa, seluruhnya diporak-porandakan oleh tentara penyerbu. Perhatikanlah, Allah dapat dengan cepat mengubah suatu tanah yang subur menjadi tandus, dan hanya Dia saja dapat mengubah pohon anggur menjadi tumbuhan berduri jika kita, bukannya mempersembahkan anggur kepada-Nya, malah mempersembahkan anggur asam (5:4).
- (5) Peralatan pertanian akan berubah menjadi perlengkapan perang (ay. 24). Karena seluruh daratan telah menjadi onak dan duri, daerah-daerah yang biasanya orang datangi dengan membawa sabit dan alat pemangkas untuk mengumpulkan buah sekarang mereka datangi dengan membawa anak panah dan busur, untuk berburu binatang liar di semak belukar, atau untuk mempertahankan diri mereka dari perampok-perampok yang mengintip di semak-semak, mencari mangsa. Atau untuk membunuh ular dan binatang-binatang berbisa yang bersembunyi di situ. Ini menunjukkan perubahan yang sangat menyedihkan pada wajah negeri yang indah itu. Namun perubahan menyedihkan apakah yang tidak akan dihasilkan dosa pada suatu bangsa?
- (6) Di tempat onak dan duri biasanya berguna dan bermanfaat, bahkan pada tanaman pagar, untuk menjaga tanah-tanah tertutup, onak dan duri itu akan dicabuti, dan semuanya jatuh ke tanah. Akan ada onak dan duri yang berlimpah-limpah di tempat yang seharusnya tidak ada, dan malah tidak ada di tempat yang seharusnya ada (ay. 25). Lereng gunung yang akan dicangkul, untuk penggunaan khusus, yang darinya ternak biasa menjauh karena takut pada onak dan duri, sekarang akan dibuat terbuka, temboknya dilanda sehingga babi hutan menggerogotinya (Mzm. 80:13-14). Lembu jantan akan dibiarkan bebas berlarian masuk dan hanya ada sedikit ternak. Lihatlah akibat dosa dan kutuk. Ia menjadikan bumi menjadi hutan duri dan widuri, kecuali dibuat teratur dengan pemeliharaan terus-menerus dan kerja keras manusia. Dan lihatlah betapa bodohnya jika kita mematrikan hati kita untuk memiliki tanah-tanah, betapapun suburnya, betapapun indahnya. Jika tanah-tanah itu sedikit saja terabaikan dan tidak diolah, atau jika disalahgunakan oleh seorang ahli waris atau penyewa yang pemboros dan ceroboh, atau negeri itu diporakporandakan oleh perang, maka tanah-tanah itu akan segera menjadi padang pasir yang mengerikan. Sorga adalah taman firdaus yang tidak akan pernah mengalami perubahan seperti itu.
SH: Yes 7:1-25 - Teguh berpegang pada kuasa Allah. (Jumat, 25 September 1998) Teguh berpegang pada kuasa Allah.
Takut terhadap ancaman dari luar, cenderung membuat seseorang mencari jalan keluar salah. Itulah yang dibuat Ahaz. ...
Teguh berpegang pada kuasa Allah.
Takut terhadap ancaman dari luar, cenderung membuat seseorang mencari jalan keluar salah. Itulah yang dibuat Ahaz. Penolakannya untuk bergabung dengan Aram dan Israel melawan Asyur, sudah benar. Tetapi karena takut pada tekanan Aram dan Israel, Ahas meminta bantuan Asyur. Itu salah! Sebelum ia melakukan kesalahan fatal itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan sendiri agar ia tidak takut (ayat 4) memohon bantuan Asyur. Alasan yang Tuhan berikan: 1) Aram dan Israel tak bisa mengalahkanNya (ayat 7-9); 2) Allah akan memberinya anda bahwa Ia menyertai (ayat 10-16);
Pertimbangan sendiri. Orang yang takut dan panik, tak mungkin berpikir jernih. Orang yang berpikir dalam iman yang didasarkan kebenaran firman saja yang mampu membuat pertimbangan yang benar dan jernih. Meski firman telah datang, Ahas tetap saja dalam pertimbangan-pertimbangannya yang tak beriman. Bahkan tawaran agar meminta tanda dari Tuhan pun ditolaknya (ayat 12). Oleh karena tawaran janji Allah ditolak, maka peringatan hukuman Allah pun harus ditanggung.
Renungkan: Menolak firman Allah berarti menempatkan diri dalam jalan menuju kehancuran.
Doa: Berilah kami hati yang selalu berharap dan memegang janji-Mu.
SH: Yes 7:1-9 - Menantikan pertolongan Allah (Senin, 13 Oktober 2003) Menantikan pertolongan Allah
Keadaan krisis dalam hidup manusia sebenarnya menunjukkan bahwa
ada satu keadaan yang urgen, yang harus direspons s...
Menantikan pertolongan Allah
Keadaan krisis dalam hidup manusia sebenarnya menunjukkan bahwa ada satu keadaan yang urgen, yang harus direspons segera. Kepada siapakah kita berespons? Dalam era telepon genggam ini, kita tinggal menekan nomor telepon dan menghubungi seorang rekan ketika kita kesepian. Kita tidak lagi memanjatkan doa-doa kepada Allah yang bisa memenuhi hati kita. Bahkan kita lebih memilih untuk menyogok dan mencari bekingan ketika urusan kita sedang sulit. Bisakah kita menantikan pertolongan Allah di saat krisis?
Pertanyaan tersebut jugalah yang melatarbelakangi bacaan kita hari ini. Yehuda dan Yerusalem akan diserang oleh Aram dan Israel. Raja Ahas yang ketakutan tidak mengetahui cara lain untuk dapat selamat kecuali meminta tolong kepada kerajaan yang waktu itu begitu terkenal, Asyur. Yesaya diutus Tuhan untuk memberitahukan agar Ahas tidak meminta bantuan kepada Asyur. Ahas harus mengingat bahwa perbuatannya melawan Asyur hanya akan membawa kehancuran bagi Yehuda.
Pada saat pertemuan itu, Yesaya ditemani oleh anaknya yang bernama Syear Yasyub. Nama anaknya berarti "hanya sisa seorang yang akan kembali [dari pembuangan]." Dengan kehadiran anaknya, Yesaya menambah bobot pesannya kepada Ahas. Nama anak itu seharusnya diperhatikan oleh Ahas dan bisa menjadi pengingat bahwa tindakannya meminta tolong kepada Asyur akan mencelakakan dirinya dan bangsanya. Yahweh meminta Ahas untuk melakukan 4 hal (ayat 4): meneguhkan hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak berhati kecut. Ahas harus berdiri teguh dalam iman, menantikan Tuhan yang tidak kelihatan, namun pasti akan bertindak (ayat 9).
Renungkan: Sering kali kita mengambil jalan pintas karena merasa Tuhan berdiam diri ketika kita kesulitan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat. Berjalanlah dalam kebenaran-Nya apa pun yang terjadi.
SH: Yes 7:1-9 - Percaya penuh pada Tuhan (Jumat, 21 November 2008) Percaya penuh pada Tuhan
Apa bukti iman sejati? Bukti iman sejati adalah tidak mencari
alternatif untuk penyelesaian masalah, tetapi sepenuhnya
...
Percaya penuh pada Tuhan
Apa bukti iman sejati? Bukti iman sejati adalah tidak mencari alternatif untuk penyelesaian masalah, tetapi sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Itulah yang dituntut Tuhan dari Raja Ahas, melalui nabi-Nya, Yesaya. Saat itu Yehuda sedang diancam oleh koalisi dua negara, yaitu Israel dan Aram. Tuhan sudah menyatakan janji-Nya kepada Daud dan keturunannya bahwa mereka akan tetap memerintah bangsa Israel turun-temurun. Ikatan itu teguh karena Tuhan tidak pernah ingkar janji. Namun ancaman Aram-Israel ini ternyata membuat kecut Ahas dan penduduk Yerusalem (ayat 2). Mungkin terlintas dalam pikirannya untuk mencari bantuan dari Asyur (lih. ayat 21).
Iman Ahas sedang diuji. Akankah ia bersandar penuh kepada Tuhan dan berpegang teguh pada janji-Nya? Atau ia mencari penyelamat alternatif? Yesaya mengingatkan Ahas bahwa kedua musuh Yehuda bagaikan puntung berasap, panas membara, tetapi akan segera redup dan mati (ayat 4). Sementara Tuhan berkuasa memelihara Yehuda.
Apa jadinya kalau Ahas menolak percaya Tuhan dan mencari penyelamat alternatif? Janji Tuhan tidak mungkin diingkari, tetapi orang yang menolak akan dihukum. Yesaya membawa anaknya, Syear Yasyub, yang artinya "suatu sisa akan kembali", sebagai tanda penghukuman. Umat Tuhan, karena dosa-dosa dan ketidakpercayaan mereka kelak akan dihukum dan dihancurkan, sehingga hanya sejumlah kecil umat yang akan tertinggal dan selamat.
Mudah sekali tergelincir dari iman kalau kita hanya melihat secara sempit apa yang terlihat di depan mata kita. Berbagai kesulitan hidup, ekonomi yang semakin terpuruk, ketiadaan jaminan keamanan untuk beribadah, pendidikan bagi anak-anak kita yang tidak mencerdaskan dan tidak membangun karakter dan moral, sangat menakutkan untuk dihadapi. Namun kita, umat tebusan Kristus, memiliki janji dan jaminan-Nya: Dia akan menyertai kita sepanjang perjalanan hidup kita. Tak ada lagi yang perlu kita takuti.
SH: Yes 7:1-9 - Harus percaya (Kamis, 22 Desember 2011) Harus percaya
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki hikmat dan keyakinan supaya orang yang dipimpin merasa aman dan percaya penuh kepadanya. Hikmat...
Harus percaya
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki hikmat dan keyakinan supaya orang yang dipimpin merasa aman dan percaya penuh kepadanya. Hikmat diperlukan untuk menilai kemampuan diri sendiri secara tepat dalam memimpin. Keyakinan adalah iman kepada Tuhan yang memercayakan kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan Ahas diuji. Koalisi Israel dan Aram mengancam Yehuda. Karena Ahas adalah keturunan Daud, dan Tuhan telah mengikat janji kepada Daud bahwa takhta Israel selamanya ada pada keturunan Daud, seharusnya Ahas tidak perlu takut. Yesaya diutus kepada Ahas untuk meneguhkan janji tersebut. Yesaya menubuatkan umur pendek dari koalisi tersebut. Sayang, Ahas yang ketakutan menghadapi mereka (2) justru mencari pertolongan dari Asyur, (2Raj. 16:7-9).
Untuk apa Yesaya membawa putranya Syear Yasyub bertemu Ahas. Secara harfiah nama itu berarti "suatu sisa akan kembali". Tema 'sisa Israel' memang dominan di kitab Yesaya. Tema ini berbicara bahwa Yehuda tidak akan bisa menghindar dari hukuman Allah. Mereka kelak akan dihancurkan, namun tidak sama sekali. Selesai penghukuman akan ada sisa Israel yang kembali untuk membangun Yerusalem. Apakah Yesaya membawa anaknya untuk mengingatkan Ahas, bahwa 'penolakan Ahas untuk percaya' menegaskan keadilan penghukuman Allah?; bahwa Tuhan sudah tahu bangsa yang bebal ini akan menolak percaya kepada pemberitaan nabi (lihat 6:9-10)?
Apa pun alasan Yesaya, kita belajar satu hal yang penting. Ketidakpercayaan Ahas tidak membuat janji penyelamatan, maupun ancaman penghukuman Tuhan terganggu. Tuhan tetap berdaulat menyatakan rencana-Nya. Kalau demikian, tidak ada kata lain selain harus percaya kepada Allah! Apalagi kita yang dipercaya untuk memimpin umat-Nya. Jangan sekali-kali kita menaruh percaya pada pihak lain, selain Allah. Dialah yang berdaulat penuh baik untuk mengampuni maupun untuk menghukum! Di dalam Kristus kita yang percaya kepada-Nya hanya akan mengalami anugerah-Nya!
SH: Yes 7:1-9 - Janganlah Takut (Senin, 30 Oktober 2017) Janganlah Takut
Israel telah terpisah menjadi dua negara, yaitu bagian Utara disebut Israel dan bagian Selatan yang disebut Yehuda (1). Saat itu teng...
Janganlah Takut
Israel telah terpisah menjadi dua negara, yaitu bagian Utara disebut Israel dan bagian Selatan yang disebut Yehuda (1). Saat itu tengah terjadi perlawanan terhadap Kerajaan Asyur. Rezin (Raja Aram) dan Remalya (Raja Israel) telah bersekutu mengajak Ahas, Raja Yehuda. Namun ajakan mereka ditolak oleh Ahas. Itu sebabnya Aram dan Israel hendak menyerang Yehuda. Di tengah situasi yang panas, Yesaya hadir dan meminta Ahas tidak perlu takut (4) dan menyarankan agar ia memegang janji Tuhan (9).
Keadaan Yehuda memang serbasalah. Dalam perhitungan politik, melawan Kerajaan Asyur bukan perkara gampang. Sedangkan ajakan untuk bersekutu yang ditawarkan Rezin dan Remalya belum tentu mampu mengalahkan Asyur. Bagi Ahas, hal itu bukan menyelesaikan masalah, malahan menambah masalah baru. Karena itu, Ahas mengambil keputusan menolak ajakan Rezin dan Remalya. Keputusannya justru membuat Rezin dan Remalya marah. Kedua raja tersebut bersiap menyerang Yehuda. Situasi genting itu membuat Ahas dan rakyatnya berada dalam ketakutan (2).
Tuhan mengutus Yesaya untuk memberikan dukungan kepada Ahas agar tidak takut menghadapi ancaman Rezin dan Remalya. Yang dibutuhkan Ahas dan rakyatnya hanyalah berpegang teguh pada Tuhan. Melalui Yesaya, Tuhan menjanjikan bahwa apa yang ditakuti Ahas dan rakyatnya, tidak akan terjadi (7). Tampaknya janji Tuhan tidak mampu meredakan rasa cemas dan takut pada Ahas. Malahan Ahas mencari perlindungan pada bangsa Asyur (2Raj. 16:7). Ketakutan Ahas membuatnya mengabaikan keberadaan dan sabda Tuhan. Ahas lebih memilih mengandalkan kekuatan manusia daripada Tuhan.
Orang yang berada dalam ketakutan sering kali mengambil tindakan gegabah dan jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Alhasil, ketakutan justru menciptakan persoalan baru. Karena itu, kita perlu belajar bahwa di tengah ketakutan semestinya berpegang teguh pada janji Tuhan. Sebab Ia tidak pernah mengecewakan kita. [ASP]
SH: Yes 7:1-9 - Jaminan Tuhan di Tengah Ancaman Musuh (Selasa, 13 Oktober 2020) Jaminan Tuhan di Tengah Ancaman Musuh
Pernahkah saudara mendapat ancaman dan tekanan dari pihak yang lebih kuat? Biasanya hal seperti ini akan mendat...
Jaminan Tuhan di Tengah Ancaman Musuh
Pernahkah saudara mendapat ancaman dan tekanan dari pihak yang lebih kuat? Biasanya hal seperti ini akan mendatangkan kepanikan, kegelisahan, bahkan ketakutan yang menguras tenaga dan pikiran. Bisa saja ini menyita fokus hidup kita. Hidup menjadi tidak produktif dan kita jadi meragukan keberadaan Tuhan.
Kira-kira seperti itulah yang dialami Yehuda. Karena mereka selalu mengeraskan hati dan mengabaikan peringatan yang diberikan Tuhan, maka saat penghukuman pun tiba. Ancaman dari pihak musuh mulai menghampiri mereka. Rezin, raja Aram dan Pekah bin Remalya, raja Israel maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu (1). Yerusalem, yang merupakan kota kudus Tuhan dan menjadi tempat peribadatan mereka, berubah menjadi tempat yang mendatangkan ketakutan kepada Raja Ahas maupun rakyatnya (2).
Dalam situasi seperti itu Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya terhadap umat-Nya, yaitu dengan memberikan jaminan perlindungan kepada mereka. Melalui Yesaya, Tuhan menegaskan akan ancaman yang datang bahwa "Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi" (7). Namun, jaminan perlindungan Tuhan harus diikuti dengan sikap raja yang percaya kepada firman Tuhan, yang mengatakan: "Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut" (4). Dengan jaminan ini, diharapkan Raja Ahas dan segenap bangsa Yehuda berbalik kepada Tuhan dan sepenuhnya berlindung kepada Tuhan. Iman mereka kepada Tuhan membawa mereka kembali hidup dalam berkat Tuhan.
Jaminan perlindungan Tuhan kepada umat pilihan merupakan bukti bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya, sekalipun mereka memberontak. Tuhan tetap berpihak pada perjanjian-Nya. Bukti kasih setia Tuhan harus menjadi magnet yang membawa umat berbalik kepada-Nya.
Mari kita merespons kasih Tuhan secara patut dengan hidup sesuai kehendak-Nya. Kasih Tuhan adalah jaminan bagi kita bahwa sekalipun ketika kita berada di tengah ancaman, kita aman dalam lindungan-Nya. [MAM]
SH: Yes 7:10-25 - Menolak tanda (Selasa, 14 Oktober 2003) Menolak tanda
Apakah yang dipikirkan Ahas ketika ia memutuskan untuk meminta
tolong kepada Asyur? Ketika itu Ahas dalam keadaan panik dan
t...
Menolak tanda
Apakah yang dipikirkan Ahas ketika ia memutuskan untuk meminta tolong kepada Asyur? Ketika itu Ahas dalam keadaan panik dan takut, sebab Aram dan Israel akan menyerang Yehuda. Karena ketakutannya itulah maka Ahas melakukan tindakan yang "rasional". Sebagai seorang kepala negara, ia harus memikirkan keselamatan bangsanya dan dirinya sendiri. Ia tidak bisa menunggu lagi karena Aram dan Israel akan segera menghancurkan Yerusalam dan Yehuda. Ia harus bertindak cepat, berpikir logis dan minta bantuan kepada Asyur. Harus, harus, harus! Kelihatannya Ahas sudah terjebak dengan situasi. Pada waktu itu, memang tidak gampang -- Ahas diminta Allah untuk beriman. Dalam situasi krisis, bukankah beriman merupakan pilihan paling akhir yang akan diambil oleh seorang yang berpikir logis?
Ahas diminta untuk memohon sebuah tanda. Sayang sekali, Ahas sudah menutup hatinya. Ia tidak akan mengubah keputusannya untuk meminta tolong kepada Asyur. Karena itu, Tuhan memberikan tanda meskipun Ahas tidak memintanya. Pemberian tanda ini merupakan sebuah demonstrasi yang dilakukan Allah untuk menentang Ahas. Allah ingin menunjukkan bahwa janji-Nya pasti terlaksana namun Ahas tetap buta. Tanda yang diberikan adalah akan lahirnya seorang anak sebagai simbol Imanuel, simbol bahwa "Allah beserta dengan kita [umat-Nya]." Namun, Ahas tetap keras hati. Maka, Allah menunjukkan bahwa Asyur akan memusnahkan Yehuda.
Mulai ayat 18, dikatakan bahwa Asyur akan menyerang Yehuda. Asyur akan "mencukur" Yehuda, mempermalukan mereka karena jenggot mereka, bahkan rambut kemaluan mereka, akan dicukur. Meskipun akan ada sisa-sisa yang akan kembali, tanah Yehuda akan ditinggalkan manusia -- hanya binatang dan rumput yang hidup.
Renungkan: Anda boleh merasa takut. Namun, ingat bahwa mendengarkan dan menaati Allah adalah tindakan paling logis yang dapat ditempuh!
SH: Yes 7:10-25 - Ketika tidak beriman (Sabtu, 22 November 2008) Ketika tidak beriman
Apa akibat bila seseorang menolak percaya Tuhan, padahal janji-Nya
jelas dan nyata? Tuhan tidak pernah ingkar janji, tetapi...
Ketika tidak beriman
Apa akibat bila seseorang menolak percaya Tuhan, padahal janji-Nya jelas dan nyata? Tuhan tidak pernah ingkar janji, tetapi menolak Tuhan berarti menolak penyertaan-Nya.
Dia berjanji menyertai keturunan Daud untuk memimpin umat-Nya. Walau Ahas menolak meminta tanda dari Tuhan, Tuhan tetap menyatakan tanda tersebut. Inti dari tanda bukan pada wanita muda yang mengandung, melainkan pada kehadiran anak yang diberi nama Imanuel, "Allah beserta kita" (ayat 14). Penyertaan Tuhan mengakibatkan kedua musuh Yehuda, yaitu Israel dan Aram akan mengalami kehancuran di tangan Asyur (ayat 16).
Namun penolakan Ahas untuk memercayakan umat-Nya kepada Tuhan memiliki dampak yang lebih jauh. Asyur akan menekan Yehuda dan Yerusalem (ayat 17). Yehuda akan mengalami serangkaian akibat karena penolakannya terhadap penyertaan dan campur tangan Tuhan. Hal ini diuraikan dalam ayat 18-25 dengan menggunakan serangkaian kata "Pada hari itu..." (ayat 18, 20, 21, 23). Seperti lalat yang menjijikkan serta mendatangkan penyakit dan seperti lebah yang menyengat menyakitkan, demikianlah Asyur bagi Yehuda dan Yerusalem (ayat 18). Kepala, paha, dan janggut yang digunduli, meru-pakan suatu penghinaan (ayat 20). Secara ekonomi pengepungan Asyur atas Yerusalem akan membuat kemelaratan yang luar biasa bagi penduduknya (ayat 23-25). Walau demikian, oleh anugerah Tuhan mereka tetap akan disisakan, tidak binasa sepenuhnya (ayat 21-22).
Kadang cara terakhir Tuhan pakai untuk menyadarkan kita tentang perlunya bersandar pada Tuhan, yaitu dengan membiarkan kita mengalami dan merasakan hidup tanpa penyertaan-Nya. Saat kita harus berjuang sendirian menghadapi tantangan kehidupan, kita sadar bahwa hanya bersama Tuhan kita bisa menang terhadap pencobaan. Jadi jangan tunggu sampai Tuhan harus bertindak demikian keras baru kita mau bertobat.
SH: Yes 7:10-25 - Belajar menaati Tuhan (Jumat, 23 Desember 2011) Belajar menaati Tuhan
Harga sebuah ketidaktaatan jauh lebih mahal daripada ketaatan itu sendiri, itulah yang dialami oleh Ahas dan Yehuda. Walau Ahas...
Belajar menaati Tuhan
Harga sebuah ketidaktaatan jauh lebih mahal daripada ketaatan itu sendiri, itulah yang dialami oleh Ahas dan Yehuda. Walau Ahas tidak memercayai dan mengandalkan Tuhan, Tuhan tetap berfirman kepada Ahas, agar percaya kepada Tuhan jika ingin terlepas dari malapetaka itu. Tuhan bahkan memberikan tawaran kepada Ahas untuk meminta tanda. Namun Ahas menolak dan meminta bantuan kepada Asyur. Allah tetap memberi tanda kepada seluruh keturunan Daud, yakni lahirnya Imanuel (13-17). Imanuel berarti Tuhan beserta kita. Nama ini dimaksudkan untuk meyakinkan Ahas bahwa Tuhan akan melindungi dia dan Yehuda. Sayang, Ahas menutup hati. Penolakannya ternyata berakibat fatal.
Secara politis, Asyur akhirnya justru menekan Yehuda (17). Walaupun serbuan Aram-Israel gagal, Allah akan mengirim Asyur dan Babel untuk menghancurkan negeri itu. Penggunaan frase "Pada hari itu..." (18, 20, 21, 23) menunjukkan bahwa saat penghukuman itu pasti akan tiba. Seperti lalat yang menjijikkan serta mendatangkan penyakit dan seperti lebah yang menyengat menyakitkan, demikianlah Asyur bagi Yehuda (18). Meskipun ada sisa yang akan kembali, tanah Yehuda akan ditinggalkan manusia (21-22). Asyur yang selama ini diandalkan justru akan menyerang Yehuda. Asyur akan 'mencukur' Yehuda dan mempermalukan mereka. Mencukur kepala, janggut, dan paha adalah aib besar dan simbol penghinaan (20). Ironisnya Asyur adalah 'pisau cukur' yang dipakai Tuhan. Pengepungan Asyur atas Yehuda akan membuat kemelaratan luar biasa bagi penduduknya (23-25). Kebun anggur yang luas dan mahal, berubah menjadi padang rumput dan semak duri.
Ketidaktaatan terhadap firman Tuhan harus dibayar dengan mahal. Saat Tuhan berbicara kepada kita melalui firman yang kita renungkan setiap pagi, jangan keraskan hati dan menolaknya. Mari kita belajar untuk menaati firman-Nya. Jangan mengandalkan manusia karena manusia dapat mengecewakan kita, sebaliknya percayakan hidup hanya kepada Tuhan.
SH: Yes 7:10-25 - Imanuel (Selasa, 31 Oktober 2017) Imanuel
Untuk meyakinkan Ahas, Yesaya menunjukkan tanda dari Tuhan, sekalipun Ahas tidak memintanya (12). Tanda itu berupa seorang anak yang dilahirk...
Imanuel
Untuk meyakinkan Ahas, Yesaya menunjukkan tanda dari Tuhan, sekalipun Ahas tidak memintanya (12). Tanda itu berupa seorang anak yang dilahirkan dari perempuan muda. Anak itu akan dinamakan Imanuel (14). Anak itu dituturkan akan makan dadih dan madu, sampai bisa menolak yang jahat dan memperjuangkan yang baik (15). Apa yang disampaikan Yesaya ini menunjuk pada keadaan Israel yang akan mengalami penindasan hebat sampai anak itu tumbuh menjadi dewasa.
Ahas menyatakan bahwa ia tidak mau meminta tanda dari Tuhan. Alasannya, ia tidak mau mencobai Tuhan. Penolakkan Ahas hanyalah alasan yang dibuat-buat. Di balik keengganannya, sebenarnya Ahas sudah membuat keputusan untuk bersandar pada kekuatan Asyur. Itu berarti Ahas menjadi hamba Asyur. Keputusan Ahas menunjukkan ketidaktaatan dan ketidakpercayaannya pada Tuhan. Ahas merasa kekuatan Asyur dapat menolongnya keluar dari persoalan.
Dalam nubuatannya, Yesaya menyatakan bahwa pengharapan Ahas akan menjadi kesia-siaan. Asyur yang diharapkan menjadi tempat Ahas bersandar dan berlindung, justru akan berbalik. Asyur dinubuatkan menjadi ancaman serius yang akan menghancurkan kerajaan Yehuda (17). Peristiwa penyerangan Asyur ini menjadi awal dari penderitaan panjang yang akan dialami Ahas, keturunannya, dan rakyat Yehuda. Mereka akan menjadi bangsa yang kalah dan hancur. Anak yang dijanjikan itulah yang akan mengembalikan kejayaan umat Allah. Siapakah anak itu tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Yesaya. Ia hanya mengatakan anak itu bernama Imanuel. Dalam tradisi Yahudi, Imanuel adalah nama yang merujuk pada figur Mesias, orang yang diurapi Allah yang kehadirannya dinanti-nantikan umat Israel.
Iman Kristen meyakini bahwa yang dimaksud Imanuel adalah Yesus. Injil Matius mencatat dengan jelas pernyataan malaikat yang menubuatkan tentang figur Imanuel akan tergenapi dalam diri Yesus (Mat. 1:23). Yesus disebut Imanuel menandakan bahwa Allah menyertai umat-Nya. [ASP]
SH: Yes 7:10-25 - Tanda Kedatangan Mesias (Rabu, 14 Oktober 2020) Tanda Kedatangan Mesias
Sebuah tanda atau rambu biasanya digunakan sebagai petunjuk arah bagi seseorang untuk mengarahkannya ke tujuan. Selama mengik...
Tanda Kedatangan Mesias
Sebuah tanda atau rambu biasanya digunakan sebagai petunjuk arah bagi seseorang untuk mengarahkannya ke tujuan. Selama mengikuti tanda yang ada, dapat dipastikan bahwa siapa pun yang mengikutinya tidak akan tersesat.
Kehadiran Mesias seharusnya bukan sesuatu yang mengejutkan bagi orang Israel karena mereka telah mendapat tanda atau petunjuk tentang hal itu. Tanda itu diberikan dengan jelas kepada mereka: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel" (14). Sebagai nubuat, tanda yang diberikan kepada Israel benar-benar menunjuk kepada Yesus Kristus yang akan datang dengan membawa perjanjian yang baru.
Sekalipun Tuhan mempertegas tanda yang berkaitan dengan hari kedatangan-Nya, selalu terjadi penolakan dari pihak umat (17-25). Begitu pula bagi generasi selanjutnya dari umat Perjanjian Lama. Ternyata tanda yang diberikan tidak cukup untuk mengantarkan mereka kepada pengenalan akan Kristus kala nubuat itu digenapi.
Ketika Yesus hadir, Ia kerap mendapat pertentangan dan penolakan dari bangsa itu. Mulai dari terkejutnya orang Israel ketika orang majus datang menanyakan di mana tempat Mesias dilahirkan (lih. Mat. 2:1-3), hingga sikap mereka yang kerap mencurigai dan mempertanyakan sumber kuasa dari mukjizat yang Yesus lakukan (lih. Mat. 13:54). Masih banyak lagi rangkaian penolakan yang Yesus alami dari orang Israel. Puncak penolakan terjadi ketika mereka menyeret Yesus ke kayu salib.
Tuhan senantiasa memberi tanda dan petunjuk. Kita pun sudah diberi kemampuan untuk menangkap setiap tanda dari Tuhan, baik melalui firman-Nya maupun tanda-tanda alam yang terjadi seperti bencana, permusuhan antarbangsa, pandemi, pergeseran tatanan hidup, atau kesulitan ekonomi. Dengan memahami tanda-tanda itu, kita mampu melakukan kehendak-Nya pada zaman akhir ini sambil menantikan kedatangan-Nya untuk yang kedua kali. [MAM]
SH: Yes 7:10-25 - Tanda Ajaib Imanuel (Sabtu, 25 Desember 2021) Tanda Ajaib Imanuel
Masalah sering kali membuat kita takut, khawatir, bahkan panik. Hal ini sering membuat iman kita goyah. Muncullah keraguan atas r...
Tanda Ajaib Imanuel
Masalah sering kali membuat kita takut, khawatir, bahkan panik. Hal ini sering membuat iman kita goyah. Muncullah keraguan atas rencana Tuhan yang terbaik dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat mengatasi keraguan ini?
Ketika Ahas ketakutan, Tuhan berfirman lewat Nabi Yesaya supaya tetap tinggal tenang (lih. Yes. 7:2-4). Tuhan juga menawarkan pemberian tanda untuk menguatkan imannya (11). Sayangnya, Ahas tidak memilih untuk bersikap tenang. Sebaliknya, ia justru memutuskan untuk tidak percaya dan mengatasi masalah dengan kekuatannya sendiri. Parahnya lagi, Raja Ahas malah menunjukkan sikap berpura-pura taat dengan memakai alasan: "aku tidak mau mencobai TUHAN" (12). Sikap ini berakibat pada kekacauan hidupnya dan juga bangsanya.
Andai saja, sang raja mau bersikap tenang dan bersandar pada Tuhan, tentu ceritanya akan berbeda. Karena, dalam ketenangan diri dan kepercayaan kepada Tuhan, di situlah terletak kekuatan dan keselamatan. Untunglah Tuhan tidak membiarkan ketidakpercayaan Ahas berlangsung lama. Melalui Nabi Yesaya, Tuhan pun memberikan sebuah pertanda: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel" (14). Inilah tanda ajaib dari Tuhan. Imanuel berarti Tuhan beserta kita.
Penyertaan Tuhan di tengah umat-Nya, pada satu pihak, bisa berarti hukuman atas kemurtadan bangsa itu. Pada pihak lain, penyertaan-Nya berarti hadirnya kelepasan dan keselamatan bagi "sisa Israel". Begitulah cara Tuhan bekerja lewat tanda yang ajaib, Imanuel. Siapa pun bisa dipakai-Nya untuk mewujudkan rencana-Nya itu. Tidak heran bila Allah memberi hukuman melalui raja Asyur atas Yehuda karena ketidakpercayaan Raja Ahas.
Dalam sejarah keselamatan, tanda Imanuel ini dipakai sebagai nubuat tentang kelahiran Tuhan Yesus Kristus (lih. Mat. 1:23). Inilah peristiwa yang dirayakan Gereja melalui perayaan Natal, sebuah kisah tentang Allah yang menyelamatkan dunia lewat kehadiran-Nya di dunia. Alangkah bersukacitanya, orang yang percaya pada berita Natal ini. [SZR]
Baca Gali Alkitab 8
Semua orang suka mendengar kabar baik, entah itu kabar kesehatan atau berita kesuksesan. Dunia mengajarkan kepada kita untuk selalu berpikiran positif. Alkitab menasihati kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Berkali-kali melalui khotbah di gereja kita diajarkan untuk hidup dalam sukacita dan damai, tanpa merasa gelisah atau mengkhawatirkan apa pun juga.
Namun, apa benar itu semua pesan yang berasal dari Allah? Mari kita perhatikan kembali isi firman Allah yang sesungguhnya.
Apa saja yang Anda baca?
1. Kepada siapa saja Yehezkiel harus bernubuat? (1-2, 17)
2. Nabi-nabi dan nabiah-nabiah seperti apa yang menerima nubuat penghukuman dari Allah? (3-5, 18)
3. Kebohongan apa saja yang mereka ajarkan kepada kaum Israel? (6-7, 19)
4. Apa yang akan Allah lakukan terhadap dusta nabi-nabi palsu dan ramalan nabiah-nabiah palsu? (8-9, 20-21)
5. Mengapa mereka harus dihukum dengan keras? (10-12, 22)
6. Atas kekejian mereka, bagaimana Allah menunjukkan amarah dan kuasa-Nya? (13-16)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Kekristenan bisa dimanipulasi untuk menguntungkan diri sendiri, tetapi apa konsekuensi yang akan terjadi?
2. Apa yang mau Anda beritakan: kabar bohong yang meninabobokan atau firman Allah yang menyadarkan orang?
3. Kecurangan bisa memberi keuntungan sesaat, tetapi apa dampak jangka panjangnya bagi umat Allah?
Apa respons Anda?
1. Jika ada, kebohongan apa yang ingin Anda lepaskan demi berbalik kembali kepada Allah?
2. Di kala ketidakbenaran dan ketidakadilan terjadi di dalam gereja, bagaimana Anda menjaga pendirian iman Anda?
Pokok Doa:
Mohon ampun bila hati kita masih tertarik pada kebohongan, dan serahkan hidup kita agar kita tetap tinggal di dalam-Nya.
Utley: Yes 7:3-9 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:3-93 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:3-9
3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, 4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. 5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: 6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya, 7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi, 8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. 9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."
Yes 7:3 "Yesaya" Namanya adalah kombinasi dari dua kata benda, "keselamatan" dan "YHWH." Untuk menegaskan makna yang dipahami atau tersirat, sebuah KATA KERJA harus diasumsikan, "YHWH adalah keselamatan," "YHWH membawa keselamatan," dll
□ "Syear-yasyub" Ini adalah anak pertama Yesaya. Namanya berarti "yang tertinggal yang akan kembali" dari bab Yes 10:20-23. Kenyataan bahwa Yesaya diperintahkan untuk membawa anaknya untuk bertemu dengan raja menunjukkan bahwa namanya relevansi dengan topik pertemuan. Ini bisa merujuk kepada:
- 1. hanya sebagian kecil dari tentara yang menyerang akan bertahan untuk pulang ke rumah
- 2. hanya sebagian kecil dari Yehuda yang tidak percaya, yang akan bertahan. Yesaya sering menggunakan konsep "sisa-sisa yang setia". Lihat Topik Khusus pada Yes 1:9.
□ "ke ujung saluran kolam atas" Hal ini berkaitan dengan mata air Gihon yang memasok air ke Yerusalem selama pengepungan. musim semi ini juga digunakan untuk penobatan raja-raja Yehuda. Ahas sedang memeriksa persiapan pengepungan. Dia memeriksa sumber-nya!
Yes 7:4-9 ini adalah pesan YHWH untuk Ahas melalui Yesaya. Bagian pertama ditujukan pada Ahas.
- 1. Teguhkanlah hatimu, BDB 1036, KB 1581, Niphal IMPERATIVE
- 2. tinggallah tenang, BDB 1052, KB 1641, Hiphil IMPERATIVE
- 3. janganlah takut, BDB 431, 432 KB, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti jussive
- 4. Janganlah hatimu kecut, BDB 939, KB 1236, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
Penyebab ketakutan Ahas adalah rencana invasi Suriah dan Israel (ay. 5).
YHWH mencirikan pemikiran koalisi Siro-Efraim (ay. 6).
- 1. mari kita maju menyerang Yehuda, BDB 748, 828 KB, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti cohortative
- 2. Menakut-nakutinya (NASB margin), BDB 880, KB 1089, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam arti cohortative
- 3. membuat pelanggaran di dinding untuk diri kita sendiri, BDB 131, 149 KB, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam arti cohortative
- 4. Mengangkat putra Tabeel menjadi raja, BDB 573, 590 KB, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam arti cohortative
YHWH menggambarkan rencana-Nya dalam ay. 7.
- 1. tidak akan sampai hal itu, BDB 877, KB 1086, Qal IMPERFECT
- 2. dan tidak akan terjadi, BDB 224, 243 KB, Qal IMPERFECT
YHWH mengendalikan sejarah, bukan pasukan manusia, apakah Suriah/ Israel atau Asyur. Namun, ada persyaratan atas nama kepemimpinan Yehuda -mereka harus yakin/ percaya perkataan YHWH (ay. 9)!
- 1. percaya, BDB 52, KB 63, Hiphil IMPERFECT, PLURAL (istana kerajaan dan kepemimpinan, lih ay. 13,14)
- 2. Tidak akan terakhir (lit. "dikonfirmasikan"), BDB 52, KB 63, Niphal IMPERFECT, PLURAL
Ini permainan yang sama tentang arti אמן ditemukan dalam 2Taw 20:20. KATA KERJA yang sama digunakan dalam 2Sam 7:16 sehubungan dengan keabadian dari kerajaan Daud. Dalam hubungan perjanjian YHWH memilih untuk tidak bertindak jika mitra perjanjian-Nya menolak untuk yakin/ percaya dalam Dia (lih. Yes 30:15). Lihat Topik Khusus pada "Percaya" di Yes 22:25.
□ "kedua puntung kayu api yang berasap ini" Kedua penjajah digambarkan sebagai segera menjadi "telah". Syria (yaitu, Damaskus) jatuh kepada Asyur di 732 SM dan Israel (yaitu, Samaria) jatuh pada 722 SM. Angka (65 tahun) yang ditemukan dalam ay. 8 sulit untuk dicocokkan dengan informasi historis kita terkini tentang periode sejarah.
- NASB "menerobos dindingnya "
- NKJV "membuat celah di temboknya"
- NRSV "menaklukkannya"
- NJB "menghancurkannya"
- Peshitta "menerobosnya"
- REB "mematahkan jiwanya"
KATA KERJA Ini (BDB 131, 149 KB, Hiphil IMPERFECT digunakan dalam pengertian COHORTATIVE) pada dasarnya berarti "untuk membuka" atau "untuk menembus" (lih. 2Raj 3:26).
Nama "Tabeel" (BDB 370) adalah nama Asiria. Ada dua yang dikenal yang menggunakannya: (1) sebuah suku orang di Gilead atau (2) nama raja Tirus (To-ba-il, Tabeel LXX, juga dikenal dengan Ethba'al), namun, MT menambahkan huruf vokal ke namanya dan mengubahnya menjadi "Tabeal," yang dalam bahasa Ibrani berarti "tidak berguna apa-apa." Perubahan nama itu umum dalam PL untuk menunjukkan pandangan penulis tentang karakter orang. Namun, dalam konteks ini mengacu pada pendukung Asyur yang tidak dikenal dalam Yehuda.
Yes 7:7 "maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi" Ini adalah salah satu dari beberapa ayat dalam konteks yang mengajarkan kendali Tuhan dan kedaulatan-Nya atas semua bangsa dan semua sejarah (lih. ay. 17,18 & 20). Juga perhatikan Yes 8:10; 28:18.
Yes 7:8 "(Dalam enam puluh lima tahun)" Elemen waktu ini sulit dimengerti. Ini mungkin berhubungan dengan Esarhaddon menyelesaikan deportasi dan pemukiman kembali tanah Israel (lih. 2Raj 17:24; Ezr 4:2). Ini bisa menjadi contoh yang baik dari (1) ambiguitas dari nubuatan prediktif dalam PL, (2) penulis kemudian memperbarui teks Yesaya dengan komentar editorial, atau (3) keduanya.
NIV menyatakan permainan kata Yesaya sebagai "Jika kamu tidak berdiri teguh dalam imanmu, kamu tidak akan berdiri sama sekali."
Yes 7:9 "Jika kamu tidak percaya" Lihat Topik Khusus: Percaya, yakin, iman dan Kesetiaan dalam PL di Yes 22:25.
Utley: Yes 7:10-17 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:10-1710 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11 Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu s...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:10-17
10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11 Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas. 12 Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." 13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? 14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 15 Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, 16 sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. 17 TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda-- yakni raja Asyur."
Yes 7:11Ada dua cara untuk memahami naskah Ibrani dari ay. Yes 7:11.
- 1. dua penggunaan dari KATA KERJA "bertanya" (BDB 981, KB 1371, qal Qal IMPERATIVE), lih. NKJV, Peshitta
- 2. salah satu penggunaan KATA KERJA (שׁאלה) dan satu digunakan untuk kata Sheol (שׁאלה), lih. NASB, Vulgate, TEV, NJB, REB (LXX memiliki "kedalaman")
Laporan UBS Pendahuluan pada Teks Ibrani telah diberi dua "bertanya" (IMPERATIVES) rating "B" (yaitu, keraguan). Keduanya sesuai dengan konteks langsung. Di sini sekali lagi kata-kata yang tepat tidak pasti, namun makna dari ayat ini jelas. Hal ini berlaku dari sebagian besar jenis-jenis masalah tekstual. Ingat, ide sentral dari bait (atau paragraf), bukan rincian, merupakan kunci untuk pemahaman yang tepat dari wahyu Allah kepada kita. Keinginan untuk tahu lebih banyak, lebih dari yang lain, bukan dari Tuhan!
Herannya, Allah bersedia untuk menolong hamba-Nya yang kecut hatinya untuk percaya kepada firman-Nya. Dia memberi tanda-tanda untuk umat perjanjian-Nya (lih. Yes 37:30; 38:7,8; 55:13). Jenis konfirmasi fisik tidak tersedia atau dijanjikan bagi semua orang percaya (lih. Mat 12:38-39; 16:1,4, Mr 8:11-12; 13:4, Luk 11:16,29; Yoh 2:18; 4:48; 6:30, 1Kor 1:22). Tanda dan/atau mukjizat sering kali menjadi trik setan (lih. Mat 7:21-22; 24:24, Mr 13:22)!
□ "Dari TUHAN, Allahmu" Sangat menarik untuk dicatat permainan kata antara "Tuhan -mu" vs "Tuhan- ku". Namun, banyak orang percaya di PL menggunakan istilah "Tuhan-mu" dalam percakapan dengan orang lain. Ini adalah sebuah ungkapan tanpa maksud teologis.
□ "biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas" Nabi itu menegaskan bahwa Ahas dapat meminta tanda di bumi, di bawah bumi, atau di langit di atas untuk memastikan kebenaran Allah. Allah bersedia untuk secara jelas mengungkapkan kehendak-Nya kepada Ahas.
Untuk diskusi tentang Sheol lihat Topik Khusus: Dimana orang Mati? di Yes 5:14.
Yes 7:12 "Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN." Ini kedengarannya seperti pernyataan yang layak karena umat Allah dikatakan untuk tidak "mencobai" (BDB 650, 702 KB) Allah (lih. Kel 17:2,7; Bil 14:22; Ul 6:16; Mazm 78:18,41,56; 95:9; 106:14). Namun, motif raja ini adalah bahwa ia telah memutuskan untuk berkonsultasi dengan Asyur, bukan dengan Allah, untuk pertolongan. Itu tidak menghormati Allah. Allah sendiri memberikan raja dari keturunan Daud kesempatan ini untuk mengonfirmasi kepercayaan pada firman-Nya, perlindungan, dan pemberian, namun ia tidak!
Yes 7:13 "Baiklah dengarkan" KATA KERJA ini (BDB 1033, KB 1570, Qal IMPERATIVE, PLURAL) digunakan begitu sering dalam Yesaya, tetapi hanya di sini di "buku Imanuel" (yakni, bab 7-12). Tuhan ingin untuk didengar dan dipatuhi!
□ "Keluarga Daud" Dalam konteks ini, frasa ini yang dapat berarti bersamaan, mengacu kepada Ahas sebagai wakil kerajaan Daud (lih. 2Sam 7).
□ "Belum cukupkah kamu" Ini adalah sebuah ungkapan Ibrani (BDB 589, lih. Bil 16:13; Yos 22:17; Yeh 16:20; 34:18). Orang-orang memperlakukan Allah dan kehendakNya yang disingkapkan (hukum Musa) sebagai hal yang kecil, hal yang tidak penting.
"melelahkan orang" KATA KERJA ini (BDB 521, 512 KB) digunakan dua kali.
- 1. sekali merujuk kepada manusia (Hiphil INFINITIVE CONSTRUCT)
- 2. sekali merujuk kepada Tuhan (Hiphil IMPERFECT)
Ahas tidak melaksanakan tugasnya sebagai wakil YHWH (lih. 2Sam 7) di antara manusia dengan baik!
Yes 7:14 " Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda" Tanda ini (BDB 16) awalnya harus berlaku pada jaman Ahas (khususnya ay. 15-16.)!
□ "seorang gadis" istilah Ibrani di sini adalah almah (BDB 761). Istilah ini digunakan untuk seorang wanita muda pada usia menikah (lih. Kej 43:24; Kel 2:8; Ams 30:19.). Ini menunjuk wanita yang dewasa secara seksual. Ada istilah Ibrani lain untuk gadis, bethulah (BDB 143), yang digunakan oleh Yesaya pada Yes 23:4,12; 37:22; 47:1; 62:5. Septuaginta menerjemahkan ayat ini dengan istilah Yunan "perawan". Istilah ini secara semantis tumpang tindih dan semua gadis-gadis muda dalam budaya Israel dianggap perawan. Namun, saya tidak percaya pada dua perawan yang melahirkan, tetapi satu. Ada konsepsi normal di jaman Ahas sebagai tanda dan ("itu," MT) konsepsi perawan pada zaman Yesus (lih. Mat 1:18-23; Luk 1:26-38). Ini adalah nubuatan multi- penggenapan!
Saya pikir alasan bahwa PB tidak menekankan ini lebih (hanya muncul dalam dua narasi kelahiran [yaitu, Mat 1:23; Luk 1:31,34] dan tidak pernah dalam khotbah di Kisah Para Rasul atau Surat oleh Rasul) adalah karena kemungkinan kesalahpahaman dari agama Yunani-Romawi di mana kohabitasi para dewa dan manusia dan menghasilkan keturunan, adalah hal biasa.
Untuk mencoba meletakkan dasar doktrin dosa ditransmisikan melalui sperma laki-laki dan, oleh karena itu, menunjukkan alasan untuk kelahiran perawan adalah, menurut pendapat saya, kebodohan! Pada kenyataannya itu mirip dengan istri mandul para Leluhur yang memiliki anak hanya atas dorongan Allah. Allah mengendalikan Mesias! Sebuah kebenaran yang lebih besar terungkap dalam PB di mana Mesias disampaikan secara jelas sebagai Tuhan yang menjelma (yaitu, Yoh 1:1; 5:18; 10:33; 14:9-11; Fil Yes 2:6.)! Jadi kebutuhan untuk kelahiran perawan!
- NASB "akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki"
- NKJV, Peshitta "akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki"
- NRSV "sedang mengandung dan melahirkan anak laki-laki"
- TEV "yang hamil dan akan memiliki anak laki-laki"
- NJB, REB "mengandung dan akan melahirkan anak laki-laki" LXX "akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki"
ADJECTIVE (BDB 248) biasanya menunjukkan seseorang yang sudah hamil, tapi ada beberapa ambiguitas, seperti yang jelas dari versi tersebut.
Ini pasti mengacu kepada beberapa wanita pada masa Yesaya, apakah itu istri raja (yaitu, kelahiran Hizkia), istri nabi, atau seorang wanita muda di mahkamah tidak pasti, tetapi Hizkia (anak Ahas) yang paling terbaik sesuai dengan konteks Daud.
□ "Imanuel" Nama ini (BDB 769) berarti "Allah beserta kita" (lih. Yes 8:8,10). Pada zaman Yesaya banyak anak- anak diberi nama dengan nama yang melibatkan Tuhan. Nama anak adalah tanda, bukan kelahiran yang unik! Orang-orang ini tidak mengharapkan, perawan supranatural lahir, jelmaan Tuhan, anak supranatural! Ini bukan suatu kebenaran PL, tetapi suatu kebenaran wahyu PB progresif!
Yes 7:15-16 Ayat-ayat ini paralel (pengulangan tiga VERBAL). Paralelisme Ini adalah karakteristik dari gaya bahasa penulisan Ibrani (baik dalam unit literal, dan pada tingkat paragraf dan ayat).
Yes 7:15 "Ia akan makan dadih dan madu" Ada dua teori mengenai arti kalimat: ini juga berarti ia akan datang pada waktu kelimpahan yang besar (yaitu, Kel 3:8.), atau justru sebaliknya, ia akan datang pada waktu yang kekurangan besar (lih. Ay. Yes 7:21-22).
□ "sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik" ini tampaknya mengacu pada
- 1. "usia dapat bertanggungjawab" (yaitu, hasil pelatihan agama)
- 2. bahwa ia akan menjadi anak muda yang tahu apa yang dilarang atau pantas. Dalam kehidupan Yahudi selanjutnya, biasanya ini berkisar tiga belas tahun (yaitu, Bar-Mitzvah). Namun, Yes 8:4 berarti jauh lebih awal dari sebelumnya!
Yes 7:16 "negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong" Ini mengacu pada kekalahan dan pembuangan Syria (lih. Am 1:3-5) dan Israel (lih. Yes 17:3) oleh Asyur. Ibu kota Israel, Samaria, jatuh ke Asyur pada 722 SM setelah pengepungan diperpanjang. Sebagian besar suku ini tidak pernah kembali ke Kanaan, tetapi dipikat oleh penduduk di mana mereka dibuang (yaitu, Media).
Yes 7:17 "TUHAN akan mendatangkan atasmu" Ini adalah contoh yang baik bahwa setiap krisis historis dalam bangsa Israel dikendalikan oleh YHWH untuk tujuan-Nya.
Utley: Yes 7:18-19 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:18-1918 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil l...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:18-19
18 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur. 19 Dan semuanya akan datang hinggap di lembah- lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan.
Yes 7:18 "Pada hari itu" "hari itu" adalah hari pemenuhan janji-janji-Nya Tuhan (lih. ay. 18,20,21,23). Hal ini dapat merujuk pada waktu dekat (musim gugur Suriah dan Israel, lih. ay. 16.) atau akhir zaman, pengaturan eskatologis (yaitu, jaman Mesianik, masa kelahiran perawan yang benar).
□ "bersuit" lihat catatan di Yes 5:26.
□ "orang Mesir" Umat Tuhan masih terjebak dalam perjuangan kekuasaan antara kerajaan dari Bulan Sabit dan Sungai Nil. Mesir dimaksud dalam Hos 7:11; 8:13; 9:3,6; 11:5,11; 12:1.
Yes 7:19 "di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan." Ini adalah serangkaian metafora untuk menggambarkan penyerangan tentara besar yang akan menempati bahkan sampai daerah terpencil Tanah Perjanjian.
Utley: Yes 7:20 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:2020 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kep...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:20
20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.
Yes 7:20 "Pada hari itu Tuhan akan mencukur dengan pisau cukur" Ini sepertinya merujuk kepada Ahas mengirim upeti untuk menyewa Asyur agar membantunya keluar, 2Raj 16:7-9. Kepala dan jenggot yang dicukur adalah tanda malu dan berkabung (lih. 2Sam 10:4-5; 1Taw 19:4; Yer 48:37).
Ungkapan "bulu paha" tampaknya berhubungan dengan rambut kemaluan laki-laki muda (lih. Yes 6:2; Hak 3:24; 1Sam 24:3), yang akan menunjukkan rasa malu.
Istilah Ibrani "kaki" (BDB 919) di beberapa tempat dapat merujuk ke
Utley: Yes 7:21-22 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:21-2221 Pada hari itu setiap orang akan memiara seekor lembu betina yang muda dan dua ekor domba, 22 dan karena banyaknya...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:21-22
21 Pada hari itu setiap orang akan memiara seekor lembu betina yang muda dan dua ekor domba, 22 dan karena banyaknya susu yang dihasilkan, mereka akan makan dadih; sungguh, dadih dan madu akan dimakan oleh setiap orang yang masih tinggal di dalam negeri.
Yes 7:21Ada banyak diskusi apakah ini mengacu pada kelimpahan atau kekurangan seperti ay. 15.
Utley: Yes 7:23-25 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:23-2523 Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, a...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 7:23-25
23 Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, akan menjadi tempat puteri malu dan rumput. 24 Orang pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur, sebab puteri malu dan rumput belaka seluruh negeri itu. 25 Dan engkau tidak berani pergi ke segala lereng gunung yang biasanya dicangkul, karena takut akan puteri malu dan rumput; di situ hanya lembu dan domba akan berkeliaran.
Yes 7:24-25 ini mengacu pada sejumlah besar binatang buas yang akan menempati Tanah Perjanjian karena kosong dan tidak ditinggali (baik yang berhubungan dengan kutukan perjanjian di Ul 28).
Topik Teologia: Yes 7:10 - -- Wahyu Allah
Mode atau Cara Wahyu
Wahyu Melalui Pembicaraan Langsung
Kej 3:8-13 Kej 6:13 Kej 12:1-4 Kej 22:1-2,9,11-12,15-18 Kej...
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Wahyu Melalui Pembicaraan Langsung
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Penolakan
Topik Teologia: Yes 7:13 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Panjang Sabar
Kel 34:6-7 Bil 14:18 Neh 9:17 Maz 78:38 Maz 103:8,10 Yes 7:...
- Allah yang Berpribadi
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Penolakan
Topik Teologia: Yes 7:14 - -- Yesus Kristus
Mesias
Maz 110:1 Yes 7:14 Yes 9:5-6 Yer 23:5-6 Mik 5:1 Zak 13:7 Mal 3:1
Nubuat
Y...
- Yesus Kristus
- Mesias
- Nubuat
- Yesus Diberi Gelar-gelar Allah dalam Perjanjian Lama
- Mat 1:23 (Yes 7:14) Mat 3:3 (Yes 40:3) Yoh 3:31 (Maz 97:9) Yoh 12:38-41 (Yes 53:1; 6:10); Kis 3:14 (1Sa 2:2) Rom 10:9-13 (Yes 28:16) (Yoe 2:32) Rom 14:10-12 (Yes 49:18; 45:23); 1Ko 1:30 1Ko 2:8 (Maz 24:7-10) 2Ko 5:10 (Pengk 12:14) Efe 4:7-8 (Maz 68:18) Fili 2:9-11 (Yes 45:23) 2Te 1:6-10 (Yes 2:10-19) 2Te 1:12 (Yes 66:5) Tit 2:13 (Hos 1:7) Ibr 1:8-9 (Maz 45:6-7) Ibr 13:20 (Yes 40:10-11) 1Pe 3:15 (Yes 8:13) Wah 1:17 (Yes 44:6)
TFTWMS: Yes 7:1-9 - Persekongkolan Melawan Raja PERSEKONGKOLAN MELAWAN RAJA (7:1-9)
1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel,...
PERSEKONGKOLAN MELAWAN RAJA (7:1-9)
1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya. 2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: 'Aram telah berkemah di wilayah Efraim,' maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Perang yang disebut di ayat 1 dikenal sebagai Perang Siro-Efraim. Perang itu terjadi di awal pemerintahan Ahas (2 Raja-Raja 15:38; 16:5). Raja Aram (Siria) dan Israel membentuk koalisi untuk berperang melawan Asyur. Ahas menolak untuk bergabung dengan koalisi itu, jadi mereka pertama-tama menyerang kerajaan Yehuda untuk menaklukkannya.
Bangsa Aram berkemah di Efraim (ay. 2). Homer Hailey berkata, 'Dalam terminologi moderen kita akan mengatakan bahwa Siria dan Efraim [atau Israel] menjadi 'sekutu''3
'Keluarga Daud' mengacu kepada Ahas, raja yang memerintah dari keturunan Daud (7:13). Allah sudah berjanji kepada Daud bahwa disnatinya akan terus memerintah atas bangsa itu. Nabi-nabi menggunakan terminologi ini untuk menekankan fakta itu (Zakaria 12:7, 10; 13:1; Yeremia 21:12).
Ketika raja Ahas diberitahu apa yang akan terjadi, 'hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan.' Ketakutan mereka itu dapat dipahami oleh sebab pelbagai kekalahan yang pernah mereka alami di tangan Pekah dan Rezin (2 Tawarikh 28:5, 6). 4 Dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. 5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: 6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya, 7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi, 8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. 9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.
Ayat 3 berisi satu-satunya penyebutan di dalam Alkitab tentang anak laki-laki Yesaya yang bernama Syear Yasyub. Namanya itu berarti 'yang tersisa akan kembali.' Nama anak-anak memiliki makna penting di zaman Perjanjian Lama.4
Yesaya dan anaknya itu harus menemui raja di 'ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu.' Ini adalah tempat yang sama di mana belakangan Elyakim, Sebna, dan Yoah—para wakil Hizkia—akan menemui Rabshakeh, komandan pasukan Sanherib, raja Asyur (36:2). Beberapa orang menduga bahwa Ahas sedang memeriksa pasokan airnya. Air adalah bagian yang sangat penting bagi sebuah kota yang sedang dikepung.
Ada empat perintah yang diberikan di dalam ayat 4: dua bersifat positif ('teguhkanlah hatimu,' 'tinggallah tenang') dan dua lagi bersifat negatif ('janganlah takut,' 'janganlah hatimu kecut'). Sebenarnya, semua ini bermakna sama: 'Jangan panik oleh sebab pelbagai ancaman terhadap engkau, tetapi percayalah kepada Tuhan.'
'Aram dan Efraim' (yaitu, Israel) 'telah merancang yang jahat atas' Ahas dan Yehuda (ay. 5). Mereka bertekad untuk merebut Yerusalem dengan tujuan untuk mengganti Ahas, dengan mendudukkan 'anak Tabeel' (ay. 6) di atas takhta itu. Anak Tabeel tidak disebut di dalam nas-nas Suci lainnya; ia itu 'orang yang tidak dikenal.' Ini merupakan ancaman yang nyata bagi akhir dinasti Daud dengan mendudukkan di atas takhta itu seseorang yang bisa dimanipulasi oleh raja Siria dan Israel.
Rencana mereka tidak akan berhasil. 'Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,' Yesaya menyatakan (ay. 7). Yesaya bernubuat bahwa dua bangsa ini akan dihancurkan dalam waktu enam puluh lima tahun (ay. 8). 'Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya,' lanjutnya (ay. 9). Di dalam kalimat ini terdapat permainan kata-kata. Kata 'percaya' dan 'teguh jaya' keduanya berasal dari akar kata Ibrani < ('aman, 'percaya'). Terry Beriley berkata, 'Karena gagasan dasar dari kata itu adalah untuk menjadi teguh atau tetap, maksudnya adalah bahwa orang tidak dapat berdiri di atas pijakan yang kokoh tanpa berdiri di atas pondasi Allah dan segala janji-Nya.'5J. Alec Motyer berkomentar, 'Iman adalah realitas inti umat Allah, bukan sekedar keistimewaan mereka tetapi merupakan dasar keberadaan mereka. Tidak ada iman, tidak ada umat.'6Begitu juga halnya di zaman kini, sebab 'tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia' (Ibrani 11:6). Tersirat di dalam iman kita adalan ketaatan kita yang terus menerus kepada Allah (Ibrani 3:18, 19; 4:2, 11).
TFTWMS: Yes 7:10-17 - Tanda Tuhan TANDA TUHAN (7:10-17)
10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11'Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu...
TANDA TUHAN (7:10-17)
10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11'Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.' 12 Tetapi Ahas menjawab: 'Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.' 13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: 'Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? 14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 15 Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, 16 sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. 17 TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda— yakni raja Asyur.'
Di dalam ayat 10 Tuhan bicara lagi. Haruslah diperhatikan bahwa Yesaya tidak bicara untuk dirinya sendiri atau dengan kuasanya sendiri. Perkataan yang ia ucapkan adalah perkataan Allah. Pernyataan ini memiliki arti yang sangat penting tentang perwahyuan. Petrus berkata, 'Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah' (2 Petrus 1:20, 21). John N. Oswalt berkata, 'Jika ia *Yesaya+ benar, maka dunia jangan berani melenyapkan perkataan itu semudah yang biasa ia lakukan terhadap perkataan Yesaya, dan agama Israel hanya sebagai satu lagi pencarian manusia terhadap Ilahi. Yesaya tidak mengaku bicara tentang Allah, ia mengaku bicara untuk Allah.'7
'Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu' tantang nabi itu (ay. 11).
'Mintalah' adalah bersifat memerintah, suatu perintah. 'Tanda' (Ibr.: 'oth) bisa diterjemahkan 'mujizat' atau 'jaminan.'8Kata ini muncul sebelas kali di dalam nubuatan Yesaya.9Yesaya sedang memohon Ahas dalam terang kehendak Allah.
'Biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas,' desak Yesaya. Tantangan Allah terhadap iman tidak memiliki batas.
Raja itu menjawab, 'Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN' (ay. 12). Pada tampak luarnya, jawaban Ahas itu bisa terlihat didasarkan pada kesalehan. Namun begitu, jelas terlihat bahwa ia sudah menetapkan jalan yang akan ia tempuh dalam mengajukan permohonan kepada raja Asyur daripada percaya kepada Tuhan. Ia tidak punya niat untuk mentaati kehendak Allah; jadi penolakannya itu menunjukkan bahwa ia tidak percaya kepada Tuhan. Ketika ia memberitahu Tiglat-Pileser, 'Aku ini hambamu dan anakmu' (2 Raja-Raja 16:7), ia sudah melanggar perjanjiannya dengan Allah.
Ungkapan 'keluarga Daud' (ay. 13) mengingatkan akan janji Tuhan kepada Daud. Keturunannya harus memerintah atas Israel (2 Samuel 7:8-16; 1 Tawarikh 17:24; 2 Tawarikh 21:7).
Meskipun Ahas enggan-engganan, Yesaya berkata, 'Tuhan < akan memberikan kepadamu suatu pertanda' (ay. 14). Segala maksud Tuhan akan tercapai, terlepas dari kurangnya ketaatan yang setia oleh Ahas. Seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Kata 'perawan' (Ibr.: 'almah10) hanya ditemukan di sini di dalam Kitab Yesaya. Banyak sarjana hanya menerjemahkan kata ini dengan 'perempuan muda pada usia yang bisa menikah,' apakah sudah kawin atau belum.11Yang lainnya bersikeras bahwa 'perempuan muda' yang dipertanyakan itu adalah seorang perawan pada waktu nubuatan itu.12
'Ia akan menamakan Dia Imanuel,' kata nabi itu. Alkitab NASB menganggap Imanuel sebagai Ilah. (Perhatikanlah bahwa 'Dia' diberi huruf besar.) Arti kata itu adalah 'Allah menyertai kita.' Matius menerapkan nubuatan ini kepada Yesus: 'Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel'' (Matius 1:22, 23a).
Ini bisa menjadi contoh tentang nubuatan dengan penggenapan ganda. Yaitu, nubuatan itu memiliki penerapan di zaman Ahas dan juga menunjuk kepada Yesus, Imanuel sejati.13Ayat 15 dan 16 memberitahukan bahwa seorang bayi akan dilahirkan. Sebelum bocah laki-laki itu akan cukup tahu untuk 'menolak yang jahat dan memilih yang baik,' ancaman kepada Yehuda akan sudah lenyap. Yesaya memberitahu Ahas, '< negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.' Ini menunjukkan suatu penggenapan yang cepat dan segera dalam suatu periode waktu yang singkat. Namun begitu, nubuatan itu juga menunjuk ke depan kepada Yesus, Imanuel sejati yang akan memerintah selama-lamanya.
Strategi Ahas dibongkar di ayat 17: Ia akan mencari bantuan dari Asyur. Namun begitu, hal ini tidak akan mendatangkan keamanan kepada Ahas, tetapi bencana. Edward J. Young berkata bahwa 'kadang-kadang hukuman paling berat yang dapat menimpa kita adalah dikabulkannya pelbagai keinginan dan doa-doa kita.'14Itulah yang terjadi dengan Ahas dan Yehuda. Juruselamat bangsa itu menjadi algojo!15Hikmat manusia yang tidak percaya selalu gagal!
Dalam waktu singkat, krisis Siro-Efraim berlalu. Kenyataannya, Asyur menaklukkan bangsa Filistin hanya setahun kemudian. Tiga tahun kemudian, Damsyik jatuh; tiga belas tahun kemudian (722 S. M.), Israel dihancurkan dan penduduknya dibuang.
Daripada percaya kepada janji-janji Allah, Ahas malah bersandar kepada hikmatnya sendiri. Imanuel tidak akan mendatangkan kelegaan bagi dia. Usulan J. Alec Motyer bahwa Imanuel akan dilahirkan 'pada masa depan yang tidak bertanggal < setelah zaman Asyur' menawarkan kemungkinan yang memikat.16Ia menyimpulkan, Dari zaman Ahas tidak pernah ada lagi 'keluarga Daud' dalam pengertian sebenarnya tetapi hanya sederetan boneka, raja-raja bohongan di bawah dominasi asing sampai, di pembuangan, mereka bahkan lenyap ke dalam lautan sejarah dan tidak pernah muncul lagi. Nama kekuasaan tuan besar akan berubah, dari Asyur menjadi Babel [lalu] menjadi Persia [lalu] menjadi Yunani dan akhirnya menjadi Romawi, sebelum Imanuel akan dilahirkan, tetapi ketika ia dilahirkan kelahiran itu untuk merasakan kemiskinan umatnya, mewarisi takhta yang tidak ada dan merasakan beban penuh sang penindas. Kesalahan atas semua ini berada pada Ahas dan kegagalannya untuk percaya kepada firman Allah. Janji itu menunggu waktunya tetapi ancaman itu segera terjadi.17
Profesor Alkitab J. Wash Watts mengungkapkan banyak pikiran yang sama di dalam suatu seminar tentang Yesaya.
Melalui penglihatan yang bersifat nubuatan, Yesaya mengetahui hari-hari kehancuran penindasan Asyur dan Babel atas bangsa yang ia kasihi. Ia juga melihat pelbagai akibat yang akan segera terjadi karena percaya kepada Tuhan tentang kematian Siria dan Israel. Akhirnya, ia melihat kemenangan menakjubkan dari Imanuel, Mesias, Tunas dari Tuhan, yang akan dilahirkan dari seorang perawan.
TFTWMS: Yes 7:18-25 - Hukuman Atas Kaum Yang Tidak Percaya HUKUMAN ATAS KAUM YANG TIDAK PERCAYA (7:18-25)
Dalam empat paragraf yang singkat, yang masing-maisng diperkenalkan dengan perkataan 'pada hari i...
HUKUMAN ATAS KAUM YANG TIDAK PERCAYA (7:18-25)
Dalam empat paragraf yang singkat, yang masing-maisng diperkenalkan dengan perkataan 'pada hari itu,' Yesaya menggambarkan pelbagai akibat mengerikan karena membuat persekutuan dengan Asyur. 18 Pada hari itu akan terjadi: TUHAN bersuit memanggil lalat yang ada di ujung anak-anak sungai Nil, dan memanggil lebah yang ada di tanah Asyur. 19 Dan semuanya akan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan.
Ayat 18 dan 19 mengacu kepada apa yang disebut dengan sekutu-sekutu Yehuda. Mesir, yang selama itu menjadi musuh bebuyutan umat Allah tidak pernah dapat diandalkan untuk pertolongan. Asyur akan juga terbukti menjadi musuh yang sengit bagi bangsa itu. Sekutu-sekutu yang tidak dapat diandalkan ini akan memiliki ciri-ciri yang tak terhindarkan sama seperti insek yang berkerumun. 20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat, yakni raja Asyur, Tuhan akan mencukur kepala dan bulu paha, bahkan pisau itu akan melenyapkan janggut juga.
'Pisau cukur yang dipinjam dari seberang sungai Efrat' adalah acuan kepada persekutuan dengan bangsa-bangsa lain. Yesaya mengumumkan bahwa ada harga yang akan dibayar karena membentuk persekutuan jahat. Kiasan mencukur mengungkapkan kehinaan yang akan menimpa Yehuda sebab mereka sudah membentuk persekutuan dengan bangsa Asyur. 21 Pada hari itu setiap orang akan memiara seekor lembu betina yang muda dan dua ekor domba, 22 dan karena banyaknya susu yang dihasilkan, mereka akan makan dadih; sungguh, dadih dan madu akan dimakan oleh setiap orang yang masih tinggal di dalam negeri.
Kegiatan pertanian sudah lenyap oleh sebab kehancuran negeri itu. Begitu sedikitnya orang yang tersisa sehingga mereka hanya akan memiliki hasil alam untuk dimakan: susu dan madu. 23 Pada hari itu setiap tempat, di mana biasanya tumbuh seribu pohon anggur dan yang berharga seribu syikal perak, akan menjadi tempat puteri malu dan rumput. 24 Orang pergi ke sana terpaksa membawa anak-anak panah dan busur, sebab puteri malu dan rumput belaka seluruh negeri itu. 25Dan engkau tidak berani pergi ke segala lereng gunung yang biasanya dicangkul, karena takut akan puteri malu dan rumput; di situ hanya lembu dan domba akan berkeliaran.
Ayat 23 sampai 25 menggambarkan kehancuran negeri Yehuda. Tempat di mana 'pohon-pohon anggur, dihargai seribu syikal perak' pernah tumbuh, akan menjadi tempat 'puteri malu dan rumput *berduri+' (ay. 23). Negeri di mana umat itu pernah mengolah hasil panen mereka akan menjadi tempat 'lembu dan domba berkeliaran' (ay. 25). Ayat-ayat ini merupakan kiasan terhadap nyanyian kebun anggur di 5:1-7. Kurangnya iman dan ketaatan kepada Tuhan menghancurkan negeri dan juga umat itu.
Motyer meringkas bagian ini dengan mengatakan, 'Mereka tidak memiliki martabat (20), direndahkan kepada penderitaan (21), dan menderita kehilangan semua yang pernah mereka simpan (23) atau bekerja keras untuknya (24-25)—dan semua itu terjadi oleh karena iman dan ketaatan sudah digantikan dengan ketidakpercayaan dan hikmat duniawi.'18
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pel...
Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pelayanan nubuat Yesaya, anak Amos adalah Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 SM (bd. 1Sam 6:1) dan Hizkia pada tahun 687 SM; jadi, pelayanan Yesaya meliputi lebih daripada setengah abad sejarah Yehuda. Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (+ 680 SM).
Yesaya rupanya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi, mengenal keluarga raja, dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda. Biasanya, Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu.
Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (Yes 7:3-7; Yes 30:1-17). Yesaya mempunyai pengaruhnya terbesar pada masa pemerintahan Raja Hizkia.
Beberapa cendekiawan meragukan apakah Yesaya menulis seluruh kitab ini. Mereka menentukan pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) saja yang ditulis Yesaya dari Yerusalem; biasanya mereka beranggapan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) berasal dari seorang atau beberapa orang pengarang lain sekitar satu atau satu setengah abad kemudian. Akan tetapi, tidak ada data alkitabiah yang mengharuskan kita menolak Yesaya sebagai penulis seluruh kitab ini. Nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) untuk para buangan Yahudi di Babel jauh setelah kematiannya menekankan kemampuan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabi-Nya (mis. Yes 42:8-9; Yes 44:6-8; Yes 45:1; Yes 47:1-11; Yes 53:1-12). Jikalau seorang dapat menerima perwujudan penglihatan dan penyataan kenabian (bd. Wahy 1:1; Wahy 4:1--22:21), maka lenyaplah sudah halangan utama untuk percaya bahwa Yesaya menulis seluruh kitab ini. Bukti-bukti pendukung positif cukup banyak dan tergolong di bawah dua bagian yang luas.
- (1) Bukti dari dalam kitab ini sendiri mencakup pernyataan pembukaan (Yes 1:1) (yang berlaku untuk seluruh kitab) dan banyak kesamaan ungkapan dan pikiran yang mencolok di antara kedua bagian utama kitab ini. Salah satu contoh terkenal ialah ungkapan "Yang Mahakudus, Allah Israel" yang muncul 12 kali dalam pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan 14 kali dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24), dan hanya enam kali di seluruh bagian PL lainnya. Tidak kurang dari 25 bentuk kata Ibrani muncul dalam kedua bagian utama Yesaya, tetapi tidak terdapat di kitab nubuat yang lain di PL.
- (2) Bukti dari luar kitab ini mencakup kesaksian Talmud Yahudi dan PB sendiri, yang menghubungkan seluruh bagian kitab ini dengan nabi Yesaya (mis. bd. Mat 12:17-21 dengan Yes 42:1-4; Mat 3:3 dan Luk 3:4 dengan Yes 40:3; Yoh 12:37-41 dengan Yes 6:9-10 dan Yes 53:1; Kis 8:28-33 dengan Yes 53:7-9; Rom 9:27 dan Yes 10:16-21 dengan Yes 10:1-34; Yes 53:1-12; Yes 65:1-25).
Tujuan
Tujuan lipat tiga jelas kelihatan dalam tulisan Yesaya.
- (1) Sang nabi pertama-tama menghadapi bangsanya sendiri dan bangsa lain yang sezaman dengan firman Tuhan mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (2) Lalu, melalui berbagai penglihatan yang mengandung wahyu dan Roh nubuat, Yesaya menubuatkan pengharapan bagi angkatan masa depan orang Yahudi buangan. Mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan akan ditebus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.
- (3) Akhirnya, Yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengirim Mesias dari keturunan Daud, yang keselamatan-Nya pada akhirnya akan meliputi semua bangsa di bumi ini, sehingga memberikan pengharapan bagi umat Allah di bawah perjanjian yang lama dan yang baru.
Survai
Sebagian besar sarjana berpendapat bahwa ke-66 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian utama: pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24). Dalam hal-hal tertentu kitab Yesaya adalah seperti suatu Alkitab kecil:
- (1) Kedua bagian besar ini menekankan tema umum penghukuman dan keselamatan, sesuai dengan tema-tema umum di PL dan PB; dan
- (2) dalam kedua bagian Yesaya dan Alkitab, hal yang menyatukannya adalah karya penebusan Kristus.
- (1) Bagian pertama Yesaya (pasal 1-39; Yes 1:1--39:8) berisi empat kelompok besar materi.
- (a) Dalam pasal 1-12 (Yes 1:1--12:6) Yesaya mengingatkan dan mengecam Yehuda karena penyembahan berhala, kebejatan, dan ketidakadilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan. Terjalin dengan berita mengenai hukuman yang akan datang adalah beberapa nubuat penting tentang Mesias (mis. Yes 2:4; Yes 7:14; Yes 9:5-6; Yes 11:1-9), bersama kesaksian Yesaya tentang pentahiran dirinya dari dosa dan penugasan ilahi untuk pelayanan kenabian (pasal 6; Yes 6:1-13).
- (b) Dalam pasal 13-23 (Yes 13:1--23:18) Yesaya bernubuat kepada bangsa-bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (c) Pasal 24-35 (Yes 24:1--35:10) berisi bermacam-macam janji bersifat nubuat tentang keselamatan dan hukuman yang akan datang.
- (d) Pasal 36-39 (Yes 36:1--39:8) mencatat aneka cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia yang serupa dengan 2Raj 18:13--20:21.
- (2) Bagian utama kedua (pasal 40-66; Yes 40:1--66:24) berisi berbagai nubuat yang paling akbar dalam Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Pasal-pasal ini membangkitkan harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia (Yes 38:5) dan untuk abad-abad selanjutnya. Bagian ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai kuasa dan kemuliaan Allah dan janji-janji-Nya untuk memulihkan kaum sisa di Israel yang benar dan berbuah dan di antara bangsa-bangsa sebagai perwujudan penuh dari kasih penebusan-Nya. Janji-janji dan penggenapannya ini secara khusus dikaitkan dengan tema penderitaan dan berisi "nyanyian hamba" gubahan Yesaya (lih. Yes 42:1-4; Yes 49:1-6; Yes 50:4-9; Yes 52:13--53:12), yang menunjuk kepada titik waktu melewati pengalaman orang buangan Yahudi kepada kedatangan Yesus Kristus di kemudian hari dan kematian-Nya yang mendamaikan (pasal 53; Yes 53:1-12). Sang nabi menubuatkan bahwa datangnya Mesias akan memungkinkan kebenaran bersinar dengan terang dan keselamatan keluar kepada bangsa-bangsa bagaikan obor yang menyala (pasal 60-66; Yes 60:1--66:24). Yesaya mengutuk kebutaan rohani mengenai jalan-jalan Allah (Yes 42:18-25) dan menghargai doa syafaat dan rasa sakit melahirkan oleh umat Allah sebagai perlu agar segala sesuatu dapat digenapi (bd. Yes 56:6-8; Yes 62:1-2,6-7; Yes 66:7-18).
Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab Yesaya ini.
- (1) Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra tidak dapat dibandingi keindahan, kuasa, dan keanekaragaman dalam syairnya. Kekayaan kosakata Yesaya mengungguli semua penulis PL lainnya.
- (2) Yesaya disebut "nabi injili" karena, dari semua kitab PL, nubuat-nubuatnya tentang Mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas dari Injil Yesus Kristus.
- (3) Penglihatannya tentang salib dalam pasal 53 (Yes 53:1-12) adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai kematian Yesus yang mendamaikan bagi orang berdosa.
- (4) Kitab ini menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; ia menjangkau ke belakang kepada saat Allah menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia (mis. Yes 42:5) dan memandang ke depan kepada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru (mis. Yes 65:17; Yes 66:22).
- (5) Kitab ini berisi lebih banyak penyataan tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang diperlihatkan Yesaya adalah kudus dan mahakuasa, Yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam umat manusia dan bangsa-bangsa. Ungkapan yang digemari untuk Allah ialah "Yang Mahakudus, Allah Israel".
- (6) Yesaya, yang artinya "Tuhan menyelamatkan", adalah nabi keselamatan. Ia memakai istilah "keselamatan" hampir tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam kaitan dengan Mesias.
- (7) Yesaya sering kali mengacu kembali kepada peristiwa-peristiwa penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel, mis. peristiwa keluaran (Yes 4:5-6; Yes 11:15; Yes 31:5; Yes 43:16-17), pemusnahan Sodom dan Gomora (Yes 1:9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (Yes 9:4; Yes 10:26; Yes 28:21); ia juga mengutip dari nyanyian Musa yang bersifat nubuat dalam Ul 32:1-52 (Yes 1:2; Yes 30:17; Yes 43:11,13).
- (8) Bersama dengan Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak dikutip dalam PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yesaya bernubuat tentang Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu yang ditentukan bagi Mesias (Yes 40:3-5; bd. Mat 3:1-3). Berikut ini adalah sebagian dari nubuat-nubuat Yesaya tentang Mesias serta penerapan PB-nya dalam kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus: - penjelmaan dan ke-Tuhanan-Nya (Yes 7:14; lih. Mat 1:22-23; Luk 1:34-35; Yes 9:5-6; lih. Luk 1:32-33; Luk 2:11); - masa remaja-Nya (Yes 7:15-16 dan Yes 11:1; lih. Luk 3:23,32 dan Kis 13:22-23); - misi-Nya (Yes 11:2-5; Yes 42:1-4; Yes 60:1-3; Yes 61:1; lih. Luk 4:17-19,21); - ketaatan-Nya (Yes 50:5; lih. Ibr 5:8); - berita dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus (Yes 11:2; Yes 42:1 dan Yes 61:1; lih. Mat 12:15-21); - mukjizat-mukjizat-Nya (Yes 35:5-6; lih. Mat 11:2-5); - penderitaan-Nya (Yes 50:6; lih. Mat 26:67; Mat 27:26,30; Yes 53:4-5,11; lih. Kis 8:28-33); - penolakan-Nya (Yes 53:1-3; lih. Luk 23:18; Yoh 1:11; Yoh 7:5); - rasa malu-Nya (Yes 52:14; lih. Fili 2:7-8); - kematian-Nya yang mendamaikan (Yes 53:4-12; lih. Rom 5:6); - kenaikan-Nya (Yes 52:13; lih. Fili 2:9-11); dan - kedatangan-Nya yang kedua (Yes 26:20-21; lih. Yud 1:14; Yes 61:2-3; lih. 2Tes 1:5-12; Yes 65:17-25; lih. 2Pet 3:13).
Full Life: Yesaya (Garis Besar) Garis Besar
I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10)
A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
...
Garis Besar
- I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10) - A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
(Yes 1:1-31) - B. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula
(Yes 2:1-5:30) - 1. Hari Tuhan
(Yes 2:1-22) - 2. Hukuman Terhadap Yehuda dan Yerusalem
(Yes 3:1-4:1) - 3. Nubuat-Nubuat Tentang Hukuman dan Kemuliaan
(Yes 4:2-6) - 4. Perumpamaan Tentang Hukuman dan Pembuangan Yehuda
(Yes 5:1-30) - C. Penyucian dan Pengutusan Yesaya
(Yes 6:1-13) - D. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula Tentang Mesias
(Yes 7:1-12:6) - 1. Tanda Imanuel
(Yes 7:1-25) - 2. Berbagai Lambang Tentang Pelepasan oleh Mesias
(Yes 8:1-9:6) - 3. Berbagai Nubuat Tentang Hukuman Terhadap Israel (Kerajaan Utara)
dan Asyur
(Yes 9:7-10:34) - 4. Mesias dari Keturunan Daud dan Kerajaan-Nya
(Yes 11:1-12:6) - E. Berbagai Nubuat Yesaya Tentang Hukuman Terhadap Bangsa-Bangsa
(Yes 13:1-23:18) - 1. Terhadap Babel
(Yes 13:1-14:23) - 2. Terhadap Asyur
(Yes 14:24-27) - 3. Terhadap Filistea
(Yes 14:28-32) - 4. Terhadap Moab
(Yes 15:1-16:14) - 5. Terhadap Damsyik dan Efraim
(Yes 17:1-14) - 6. Terhadap Etiopia
(Yes 18:1-7) - 7. Terhadap Mesir
(Yes 19:1-20:6) - 8. Terhadap Babel (Nubuat Kedua)
(Yes 21:1-10) - 9. Terhadap Duma
(Yes 21:11-12) - 10. Terhadap Arabia
(Yes 21:13-17) - 11. Terhadap Yerusalem
(Yes 22:1-25) - 12. Terhadap Tirus dan Sidon
(Yes 23:1-18) - F. Berbagai Nubuat Tentang Akhir Zaman
(Yes 24:1-27:13) - G. Berbagai Nubuat Tentang Celaka yang Kait-Mengait Dengan Harapan
Nubuat akan Keselamatan
(Yes 28:1-35:10) - II. Sisipan Sejarah Mengenai Hizkia
(Yes 36:1-39:8) - A. Pelepasan Hizkia dari Asyur
(Yes 36:1-37:38) - B. Penyakit dan Kesembuhan Hizkia
(Yes 38:1-22) - C. Kesombongan Hizkia yang Bodoh
(Yes 39:1-8) - III.Berbagai Nubuat Tentang Keselamatan dan Pengharapan
(Yes 40:1-66:24) - A. Berbagai Janji yang Menubuatkan Pemulihan Umat Allah
(Yes 40:1-48:22) - 1. Kemuliaan Tuhan dan Hamba-Nya akan Dinyatakan
(Yes 40:1-42:25) - 2. Pemulihan Kaum Sisa yang Ditebus
(Yes 43:1-45:25) - 3. Pelajaran Iman bagi Yehuda Ketika Allah Menghukum Babel
(Yes 46:1-48:22) - B. Berbagai Janji yang Menubuatkan Mesias, Hamba yang Menderita
(Yes 49:1-53:12) - 1. Tugas dan Ketaatan-Nya
(Yes 49:1-50:11) - 2. Dorongan dan Nasihat-Nya untuk Kaum Sisa
(Yes 51:1-52:12) - 3. Penderitaan dan Kematian-Nya yang Mendamaikan
(Yes 52:13-53:12) - C. Penyataan Selanjutnya yang Menubuatkan Pemulihan dan Penebusan
(Yes 54:1-59:21) - D. Berbagai Penglihatan yang Menubuatkan Masa Depan Sion yang Mulia
(Yes 60:1-66:24) - 1. Kemakmuran dan Damai Sejahtera Sion
(Yes 60:1-22) - 2. Pengurapan dan Misi Mesias
(Yes 61:1-11) - 3. Syafaat yang Bersifat Nubuat untuk Pemulihan dan Kemuliaan Sion
(Yes 62:1-64:12) - 4. Jawaban Allah yang Memberi Kemurahan dan Akhir yang Mulia
(Yes 65:1-66:24)
Matthew Henry: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan...
- Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan dengan gelar itu tampak sangat hina. Seorang nabi adalah orang yang memiliki hubungan yang sangat karib dengan Sorga dan mempunyai kepentingan besar di sana, dan karena itu ia juga memiliki suatu kuasa untuk memerintah atas bumi ini. Nubuat memiliki hubungan dengan semua pewahyuan ilahi (2Ptr. 1:20-21). Hal itu karena melalui sarana-sarana yang biasanya dipakai, seperti mimpi, suara, dan penglihatan, wahyu pertama-tama disampaikan kepada nabi-nabi, baru kemudian oleh mereka disampaikan kepada anak-anak manusia (Bil. 12:6). Memang satu kali Allah sendiri pernah berbicara langsung kepada seluruh ribuan orang Israel dari puncak Gunung Sinai. Tetapi, akibatnya sungguh tiada terkira mengerikannya sampai mereka memohon dengan sangat agar setelah itu Allah berbicara saja kepada mereka dengan cara sebelumnya, yaitu melalui manusia seperti mereka, Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat (Ayb. 33:7). Allah pun menyetujui permintaan itu (segala yang dikatakan mereka itu baik, kata-Nya, Ul. 5:28), dan perkaranya pun ditetapkan dengan persetujuan semua pihak, bahwa kita tidak akan berharap untuk mendengar dari Allah lagi dengan cara langsung seperti itu, tetapi melalui para nabi, yang menerima segala petunjuk langsung dari Allah, dengan tugas untuk mengantar petunjuk-petunjuk tersebut kepada jemaat-Nya. Sebelum kanon atau kitab-kitab Perjanjian Lama mulai ditulis, ada nabi-nabi yang berfungsi sebagai Alkitab bagi jemaat. Tuhan Penyelamat kita tampaknya memasukkan Habel di antara para nabi itu (Mat. 23:31, 35). Henokh adalah seorang nabi, dan melalui dialah pertama-tama dinubuatkan nubuat yang paling akhir akan didigenapi, yaitu penghakiman pada hari besar itu. Yud. 1:14, sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya. Nuh adalah seorang pemberita kebenaran. Allah berkata mengenai Abraham, dia seorang nabi (Kej. 20:7). Yakub menubuatkan hal-hal yang akan dialami di kemudian hari (Kej. 49:1). Bahkan, semua bapa-bapa leluhur (patriarkh) dipanggil nabi. Jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku! (Mzm. 105:15). Musa, tak tertandingi lagi, merupakan nabi yang paling terkenal dari semua nabi Perjanjian Lama, sebab dengan dia TUHAN berbicara dengan berhadapan muka (Ul. 34:10). Dia adalah nabi pertama yang menulis, dan dengan tangannya fondasi-fondasi pertama dari perintah-perintah kudus diletakkan. Bahkan orang-orang yang menjadi pembantunya dalam pemerintahannya ikut memiliki roh bernubuat. Begitu hebatnya penyebaran roh nubuat pada masa itu (Bil. 11:25). Akan tetapi, setelah kematian Musa, selama beberapa masa, Roh TUHAN muncul dan bertindak dalam jemaat Israel lebih sebagai roh peperangan daripada roh nubuat, dan mengilhami orang lebih untuk berbuat daripada berbicara. Maksud saya, pada masa hakim-hakim. Kita dapati Roh TUHAN datang ke atas Otniel, Gideon, Simson, dan lain-lain, untuk melayani negeri mereka, dengan pedang, bukan dengan pena. Pesan-pesan pada masa itu dikirim dari sorga oleh para malaikat, seperti kepada Gideon dan Manoah, dan kepada umat itu (Hak. 2:1). Dalam seluruh kitab Hakim-hakim tidak pernah disebutkan ada nabi, kecuali Debora yang dipanggil seorang nabiah. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering (1Sam. 3:1). Mereka sudah punya hukum Musa, yang belum lama ditulis ketika itu, jadi biarlah mereka mempelajarinya. Tetapi dalam diri Samuel nubuatan hidup kembali, dan dalam dia sejarah atau periode jemaat dimulai, sebuah masa terang besar di mana nabi-nabi silih berganti tak putus-putusnya, hingga suatu waktu setelah pembuangan di Babel, ketika kanon atau seluruh Kitab Perjanjian Lama menjadi lengkap dengan adanya Kitab Maleakhi. Setelah itu nubuat berhenti selama hampir 400 tahun, sampai kedatangan Sang Nabi Agung dan pendahulu-Nya. Beberapa nabi diilhami secara ilahi untuk menulis sejarah-sejarah jemaat. Tetapi mereka tidak menaruh nama mereka pada tulisan-tulisan itu. Mereka hanya menunjukkan keterangan-keterangan asli yang ada pasa masa itu sebagai bukti, yang diketahui orang memang dipakai oleh para nabi, seperti Gad, Ido, dan lain-lain. Daud dan yang lain-lain merupakan nabi-nabi yang menulis lagu-lagu kudus untuk digunakan jemaat. Sesudah mereka, kita sering membaca mengenai nabi-nabi yang diutus untuk tujuan-tujuan khusus, dan dibangkitkan untuk pelayanan-pelayanan khusus bagi umat. Di antaranya yang paling terkenal adalah Elia dan Elisa di kerajaan Israel. Namun, tidak satu pun dari nabi-nabi ini yang menuliskan nubuat-nubuat mereka, peninggalannya pun tidak kita punyai, selain beberapa penggalan mengenai nubuat-nubuat mereka yang tercatat dalam sejarah mengenai zaman mereka. Tidak ada satu pun tulisan mereka (yang saya ingat), selain surat Elia (2Taw. 21:12). Tetapi menjelang akhir masa kerajaan Yehuda dan Israel, Allah berkenan mengarahkan para hamba-Nya nabi-nabi untuk menulis dan menyebarkan beberapa khotbah mereka, atau ringkasannya. Tanggal dari banyak nubuat mereka tidaklah pasti, tetapi yang paling awal adalah dalam masa Uzia raja Yehuda, dan raja Yerobeam kedua dari kerajaan Israel, yang hidup dalam zaman yang sama dengan Uzia, yaitu sekitar 200 tahun sebelum pembuangan dan tidak lama sesudah Raja Yoas membunuh Zakharia, anak imam Yoyada di pelataran rumah TUHAN. Walaupun mereka mulai membunuh nabi-nabi, namun mereka tidak bisa membunuh nubuat-nubuat mereka, yang akan tinggal tetap menjadi saksi melawan mereka. Hosea merupakan nabi yang pertama dari nabi-nabi yang menuliskan nubuat mereka. Juga Yoel, Amos, dan Obaja menyebarkan nubuat-nubuat mereka yang tertulis kira-kira pada waktu yang sama. Yesaya memulai menulis beberapa waktu kemudian, tidak lama sesudahnya. Namun, nubuatnya ditempatkan lebih dulu, sebab itu yang terbanyak dari antara semua yang lain dan di dalamnya terdapat nubuat mengenai Dia yang tentang-Nya para nabi bersaksi. Dan sesungguhnya, di dalamnya ada begitu banyak kabar mengenai Kristus sampai tepatlah bila Yesaya diberi gelar sebagai Nabi Injil, dan oleh beberapa penulis kuno, sebagai seorang Penginjil Kelima. Nanti kita akan mempelari judul umum dari Kitab Yesaya ini (ay. 1), dan karena itu hanya beberapa hal saja yang kita amati untuk sementara ini:
- I. Mengenai sang nabi sendiri. Dia berasal (jika kita boleh percaya pada tradisi orang Yahudi) dari keluarga raja, ayahnya (katanya) adalah saudara laki-laki dari raja Uzia. Pastilah dia banyak berada di lingkungan istana, terutama dalam zaman Hizkia, seperti kita lihat sejarahnya, dan banyak orang berpikir inilah yang membuat gaya tulisannya sangat tidak biasa dan penuh tata krama lebih daripada tulisan sebagian nabi-nabi lain, dan di beberapa tempat gaya tulisannya luar biasa anggun dan luhur. Roh Allah kadang-kadang menjalankan tujuan-Nya melalui kejeniusan istimewa seorang nabi. Sebabnya, nabi-nabi itu bukan sekadar terompet yang berbicara, yang melaluinya Roh berbicara, tetapi mereka itu adalah manusia yang berbicara, yang olehnya Roh berbicara, dengan menggunakan kekuatan-kekuatan alamiah mereka, yang berkenaan dengan terang dan api, dan memajukan mereka di atas diri mereka sendiri.
- II. Mengenai nubuat. Nubuat Yesaya sungguh unggul tiada tara dan berguna. Ini benar demikian bagi jemaat Allah pada saat itu, nubuat Yesaya menginsafkan mereka akan dosa, memberi mereka petunjuk akan kewajiban mereka, dan memberi penghiburan bagi mereka dalam kesusahan. Ada dua kesusahan besar yang menimpa jemaat kala itu yang dirujuk di sini, dan penghiburan diberikan dalam kaitan dengan itu, yaitu penyerbuan Sanherib, Raja Asyur, yang terjadi pada zaman Yesaya sendiri, dan penawanan di Babel, yang terjadi lama sesudah nubuat Yesaya ini. Dan dalam semua dukungan dan dorongan yang diberikan untuk kedua masa sukar tersebut, kita temukan anugerah Injil yang melimpah. Tidak ada nubuat-nubuat Perjanjian Lama, dibandingkan dengan semua kitab Perjanjian Lama yang lain, yang paling banyak dikutip oleh kitab-kitab Injil selain nubuat-nubuat dari Kitab Yesaya. Tidak pula ada nubuat yang dengan begitu jelas memberi kesaksian tentang Kristus seperti nubuat Yesaya ini. Lihat saja misalnya mengenai kelahiran-Nya dari seorang perawan (ps. 7) dan semua penderitaan-Nya (ps. 53). Bagian awal kitab ini banyak berkenaan dengan kecaman-kecaman mengenai dosa dan ancaman penghakiman. Sedangkan bagian akhirnya penuh dengan kata-kata keras dan kata-kata penghiburan. Cara seperti ini dipakai oleh Roh Kristus pada waktu dulu melalui para nabi, dan masih dipakai-Nya terus sampai sekarang, dengan pertama-tama menginsafkan hati, baru kemudian menghibur. Dan barangsiapa mau diberkati dengan penghiburan, ia harus tunduk dahulu untuk diinsafkan. Tak diragukan lagi, Yesaya memberitakan banyak khotbah, dan menyampaikan banyak pesan kepada umat, tetapi tidak ditulis dalam kitab ini. Ini juga dilakukan Kristus. Dan barangkali khotbah-khotbahnya itu disampaikan dengan lebih panjang lebar daripada yang diceritakan di sini. Walaupun begitu, yang tertinggal dalam catatan di sini adalah jumlah yang menurut Sang Hikmat Tak Terbatas sudah pantas disampaikan kepada kita yang kini tengah mengalami datangnya akhir zaman itu. Dan semua nubuat ini, serta juga semua sejarah mengenai Kristus, dicatat supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Karena untuk kitalah Injil ini dikabarkan dan juga untuk mereka yang hidup kemudian, dan dengan lebih jelas. Oh, semoga ini ditambah lagi dengan iman.
Jerusalem: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut &qu...
PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut "Nabi-nabi kemudian". Kitab- kitab tsb ditempatkan sesudah kitab-kitab Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja yang oleh Alkitab Ibrani disebut "Nabi-nabi terdahulu". Alkitab Yunani, Septuaginta, menempatkan kitab-kitab para Nabi sesudah Ketubim (Hagiographa) dalam urutan berbeda dengan urutannya di dalam Alkitab Ibrani. Selain itu urutan kitab-kitab para Nabi dalam Alkitab Yunani kurang menentu. Alkitab Yunani menggabungkan kitab Ratapan dan kitab Daud pada kitab-kitab para nabi, padahal Alkitab Ibrani menempatkan kedua kitab tsb pada akhir daftar kitab-kitab suci. Alkitab Yunani juga menambah beberapa tulisan lain yang tidak pernah dikarang ataupun terpeliharadalam bahasa Ibrani, mis. bagian-bagian tambahan kitab Daniel. Kitab Barukh ditempatkan sesudah kitab Yeremia, dan Surat Yeremia menyusul kitab Ratapan. Terjemahan Vulgata pada umumnya mengikuti urutan tsb, tetapi sesuai dengan urutan Alkitab Ibrani Vulgata menempatkan kedua belas nabi "kecil" sesudah kitab-kitab empat nabi "besar" serta menggabungkan Surat Yeremia pada kitab Barukh yang ditempatkan olehnya sesudah kitab Ratapan.
KENABIAN
Semua agama besar yang berkembang di zaman purba, memiliki dengan perbedaan dalam tingkat dan bentuk orang-orang tertentu, yang telah menerima ilham dan menganggap diri wakilnya yang berbicara atas nama dewanya. Berhubungan dengan bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel, perlu dicatat sebuah berita mengenal seseorang yang kerasulan roh kenabian pada abad ke-11 seb. Mas. di Byblos. Juga ada berita mengenai pelihat-pelihat dan nabi-nabi di Hama dekat sungai Orontos pada abad ke-8 seb. Mas. dan ada beberapa berita mengenai orang semacam yang tampil di Mari dekat sungai Efrat pada abad ke-18 seb. Mas. Ditinjau dari segi bentuk dan isi, pesan para pelihat itu yang ditujukan kepada penguasa menyerupai pesan nabi-nabi tertua di Israel yang dalam Kitab Suci. Kitab Suci sendiri memberi kesaksian mengenai pelihat yang bernama Bileam, yang dipanggil dari Aram oleh raja Moab, Bil 22-24, dan mengenai 450 nabi dewa Baal yang dipanggil Izebel dari Tirus lalu dipermalukan nabi Elia di gunung Karmel, 1Raj 18:19-40. Serupa dengan nabi-nabi Baal itu ialah 400 nabi lainnya yang diminta nasihatnya oleh raja Akhab, 1Raj 22:5-12. Ke-400 nabi ini seperti juga 450 nabi Baal yang disebut sebelumnya, ialah sekelompok besar orang kerasulan roh yang rusuh dan kacau. Namun mereka berbicara atas nama Yahwe. Meskipun nabi-nabi itu kadang-kadang ternyata nabi palsu, namun pastilah sudah, bahwa agama Yahwe kuno mengenal dan mengakui lembaga kenabiaan. Kitab Suci menyebut juga rombongan-rombongan nabi yang mendampingi Samuel, 1Sam 10:5; 19:20. Di zaman kegiatan nabi Elia, 1Raj 18:4, ada rombongan-rombongan nabi yang berhubungan dengan Elisa, 2Raj 2:3-18; 4:38 dst; 6:1 dst; 9:1. Kemudian mereka tidak disebut lagi dalam Kitab Suci, kecuali dalam Am 7:14. Terangsang oleh musik, 1Sam 10:5, nabi-nabi itu bersama-sama kerasukan roh masuk ekstase, lalu keadaan mereka menular kepada para hadirin, 1Sam 10:10; 19:20- 24. Ada kalanya nabi-nabi itu mengambil tindakan yang berupa lambang, 1Raj 22:11.
Sekali terjadi, bahwa nabi Elisa, sebelum mulai bernubuat, membantu diri dengan musik, 2Raj 3:15. Nabi-nabi kemudian lebih sering melakukan tindakan berupa lambang, mis, nabi Ahia dari Silo, 1Raj 11:29 dst, dan juga nabi Yesaya, Yes 20:2-5, sering kali nabi Yeremia, Yer 13:1 dst; 19:1 dst; 27:2 dst, dan terutama nabi Yehezkiel, 4:1-5:4; 12:1-7, 18; 21:18 dst; 37:15 dst. Baik dalam melakukan tindakan berupa lambang maupun lepas dari itu, nabi-nabi kerap kali berkelakuan aneh. Mereka dapat mengalami pebagai keadaan jiwa yang secara psikologis tidak normal. Akan tetapi gejala-gejala yang aneh-aneh itu tidak pernah menjadi inti-pokok karya para nabi yang kegiatan dan perkataan- perkataannya termaktub di dalam Kitab Suci. Mereka ini berbeda sekali dengan rombongan-rombongan nabi dan orang-orang kerasukan roh yang disebut di muka.
Walaupun demikian mereka semua, tanpa dibeda-bedakan, diberi nama yang sama yaitu \\ abi. Memang kadang-kadang kata kerja yang berasal dari kata benda abi\\ ini (bernubuat) mendapat arti "kerasukan" (mengigau), 1Sam 18:10 (juga di tempat-tempat lain). Hal ini dikarenakan cara "nabi-nabi" tertentu berlaku sebagai nabi. Akan tetapi arti kata kerja yang sampingan itu tidak merubah arti asli kata bendanya. Kemungkinan besar, kata benda itu berpautan dengan kata dasar yang berarti "memanggil-manggil, memaklumkan". Menurut arti ini \\ abi\\ ialah orang yang terpanggil ataupun orang yang memaklumkan. Kedua arti kata ini menyatakan inti pokok karunia kenabian pada bangsa Israel. Nabi ialah seorang pembawa pesan seorang juru bicara Allah. Arti ini dengan jelas diungkapkan dalam dua kutipan yang serupa yaitu dalam Kel 4:15-16 dan Kel 7:1. Menurut Kel 4:15-16, Harun akan menjadi "Allah yang memberi ilham kepadanya". Menurut Kel 7:1 Musa akan menjadi "Allah bagi Firaun" dan Harun akan bertindak sebagai "nabinya". Kedua keterangan ini bergema dalam firman Yahwe yang ditujukan kepada Yeremia ini: "Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu", Yer 1:9. Para nabi menyadari, bahwa pesan mereka berasal dari Allah. Oleh karena itu mereka menyampaikan pesannya dengan terlebih dahulu berkata: "TUHAN berfirman TUHAN" atau "Beginilah firman TUHAN".
Firman yang diterima para nabi, memaksakan diri kepada mereka. Mereka tidak dapat mendiamkannya, Amos misalnya berseru: "Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?", Am 3:8. Percuma saja Yeremia melawan firman itu yang mendesaknya untuk bernubuat, Yer 20:7-9. Semua nabi, pada suatu hari dipanggil Allah dan mereka tidak dapat mengelakkan panggilan itu, Am 7:15; Yes 6, khususnya Yer 1:4-10. Mereka semua dipilih sebagai juru bicara Allah, Yes 6:8. Awal kisah Yunus memnunjukkan, betapa mahalnya tebusan yang harus dibayar orang yang mau menghindari perutusan itu. Para nabi diutus sebagai saksi-saksi hekendak Allah. Mereka sendiri harus menjadi "alamat" kehendak Allah itu. Bukan saja perkataan-perkataan mereka melainkan juga perbuatan-perbuatan mereka, bahkan seluruh kehidupan mereka menjadi nubuat. Inilah beberapa contohnya: Perkawinan riil Hosea yang malang adalah sebuah lambang, Hos 1-3; Yesaya harus berjalan dalam keadaan bugil untuk menjadi alamat malapetaka yang datang, Yes 20:3; Yesaya sendiri serta anak-anaknya telah menjadi "tanda dan alamat", Yes 8:18; kehidupan Yeremia merupakan pengajaran, Yer 16; sewaktu Yehezkiel melaksanakan perintah-perintah aneh yang disampaikan kepadanya oleh Allah, maka ia menjadi "lambang bagi kaum Israel", Yeh 4:3; 12:6, 11; 24:24.
Pesan Allah diterima nabi dengan pelbagai cara. Ada yang menerimanya melalui penglihatan seperti Yesaya, 6, atau Yehezkiel 1; 2; 8, dll, Daniel, Dan 8-12, Zakharia, Za 1-6, jarang melalui penglihatan di malam hari, bdk Bil 12:6, seperti pada Dan 7; Za 1:8 dst. Ada juga yang menerimanya melalui pendengaran. Tetapi pada umumnya para nabi menerima pesan Allah itu melalui ilham batiniah. Ungkapan-ungkapan seperti "Firman TUHAN datang kepadaku" atau "Firman TUHAN kepada....", biasanya dapat diartikan sebagai ilham batiniah. Ilham itu datang kepada nabi entah dengan tiba-tiba, entah dengan alasan suatu peristiwa biasa saja, mis. sewaktu Yeremia melihat sebatang dahan pohon badam, Yer 1:11, dua keranjang buah ara, Yer 24, dan mengunjungi tukang periuk, Yer 18:1-4. Isi pesan yang telah diterima, disampaikan nabi kepada orang-orang lain dengan pelbagai cara, mis. dalam bentuk sajak liris atau cerita dengan pakai kiasan atau dengan jelas, dalam gaya bahasa singkat berupa "firman" ataupun dalam gaya bahasa yang biasanya dipakai dalam kecaman, perdebatan sengit, khotbah, perkara pengadilan, tulisan-tulisan hikmat atau mazmur-mazmur yang lazim dalam ibadat, lagu-lagu cinta, sindiran, ratapan, dsb.
Perbedaan dalam cara menerima dan menyampaikan pesan Allah itu pada umumnya tergantung dari watak pribadi dan kecakapan-kecakapan alamiah masing-masing nabi. Namun demikian dalam perbedaan itu terdapat suatu persamaan dasari. Setiap nabi sejati menyadari penuh, bahwa dia hanya sebuah alat; bahwa perkataan- perkataan yang diucapkannya sekaligus perkataannya sendiri dan perkataan pribadi lain. Setiap nabi yang benar sungguh-sungguh yakin, bahwa ia telah menerima firman Allah dan firman itu harus diteruskan kepada orang lain. Keyakinannya itu bertumpu pada pengalaman luar biasa, katakanlah pengalaman mistik, bahwa antara dia dengan Allah terjalin suatu hubungan langsung. Sebagaimana telah dikatakan di muka, kadang-kadang terjadi genggaman Ilahi yang dialami nabi nampak di luar dalam gejala-gejala yang kurang biasa. Tetapi seperti halnya dengan para mistikus ternama, hal ini terjadi jarang sekali. Sebaliknya, sesuai dengan pengalaman para mistikus besar, pengalaman akan Allah itu membawa nabi ke dalam suatu keadaan yang dengan tepat dapat disebut"adikodrati". Berkata, bahwa nabi tidak mengalami keadaan semacam ini berarti menurunkan karunia kenabian menjadi "inspirasi" sastrawan biasa dan lamunan-lamunan orang yang pura-pura diilhamkan.
Jarang sekali pesan kenabian ditujukan kepada orang perorangan saja, Yer 22:15 dst, atau menyangkut hanya sebuah keluarga tertentu, Yer 20:6; Am 7:17. Dalam hal ini perlu dikecualikan raja, mengingat kedudukannya sebagai kepala bangsa (sebagai contoh dapat disebut pesan nabi Natan kepada raja Daud, pesan nabi Elia kepada raja Ahab, pesan Yesaya kepada Ahas dan Hizkia serta pesan nabi Yeremia kepada raja Zedekia). Perlu juga mengecualikan nubuat yang ditujukan kepada imam besar yang bertindak sebagai kepada jemaat setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, Za3. Dengan tidak memperhatikan beberapa kekecualian tsb, dapat dikatakan, bahwa nabi-nabi besar, yang tulisannya terpelihara bagi kita, berbeda sekali dengan para nabi di Israel yang mendahului mereka dan dengan "nabi-nabi" yang pernah tampil di dunia Timur di zaman purba. Dan yang justru membedakan nabi-nabi besar dengan yang lain-lain itu ialah bahwa pesan mereka ditujukan kepada seluruh rakyat. Dalam setiap kisah panggilan nabi besar tercantum pula, bahwa ia diutus kepada seluruh rakyat, Am 7:15; Yes 6:9; Yeh 2:3, malahan kepada segala bangsa, sebagaimana halnya dengan Yeremia, Yer 1:10.
Pesan para nabi menyangkut masa sekarang dan masa depan. nabi diutus kepada orang-orang sezamannya. Ia memberitahu mereka tentang kehendak Allah. Namun sejauh bertindak sebagai juru bicara Allah, nabi tidak terikat pada waktu tertentu. Nubuat-nubuat yang diucapkan nabi tentang masa depan memperkuat serta melanjutkan wejangan-wejangan yang dibawakannya. Nabi dapat menubuatkan sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat sebagai suatu tanda. Pelaksanaan nubuat itu akan membenarkan perkataan dan karyanya, 1Sam 10:1 dst; Yes 7:14; Yer 28:15 dst; Yer 44:29-30; nabi melihat hukuman yang akan menimpa bangsanya sebagai balasan atas kesalahan-kesalahan yang dikecamnya. Ia melihat juga keselamatan mendatang sebagai ganjaran atas bertobatnya bangsa Israel yang selalu diusahakan oleh nabi. Dalam ajaran para nabi yang berkarya di zaman kemudian, terdapat nubuat-nubuat yang menyangkut akhir zaman, malahan hari kemenangan terakhir Allah. Tetapi dari nubuat itu selalu diambil ajaran yang berpautan dengan waktu nubuat itu diucapkan. Perlu ditambahkan pula, bahwa justru oleh karena nabi hanya semacam alat saja, pesan yang dibawakannya dapat mempunyai arti dan makna jauh lebih luas. Ada kalanya pesan itu tidak terbatas pada keadaan kongkrit saja yang mendesak nabi untuk mengucapkannya dan ia malahan melampaui kesadaran nabi itu sendiri. Kalau demikian pesan itu diselubungi suatu tabir rahasia dan baru menjadi jelas setelah itu terlaksana di kemudian hari.
Nabi Yeremia diutus Allah, "untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam", Yer 1:10. Pesan para nabi memang mempunyai dua segi: mengecam dan menghibur. Sesungguhnya sering kali pesan itu kejam, penuh ancaman dan celaan. Nada keras itu bahkan dapat menjadi bukti, bahwa nubuat memang sejati Yer 28:8-9, bdk Yer 26:16-19; 1 Raj 22:8. Nada keras disebabkan dosa, yang sebagai penghalang dilaksanakan rencana Allah, menghantui hati nabi. Namun demikian di dalam pesan nabi selalu masih bergema harapan akan keselamatan. Bagian kitab Yesaya yang berjudul Kitab Penghibur, Yer 40-55, adalah semacam puncak kurnia kenabian. Tidaklah tepat berkata, bahwa nabi-nabi yang berkarya di zaman dahulu tidak mengumandangkan berita-berita gembira penuh hiburan semacam ini. Nubuat keselamatan semacam itu sudah dapat dijumpai dalam kitab Am 9:8-15; Hos 2:13-22; 11:8-11; 14:2-9. Dalam sikap dan tindakan Allah terhadap umatNya kerelaan dan hukuman saling melengkapi.
Nabi diutus Allah kepada bangsa Israel, tetapi pandangannya selalu lebih luas dan tidak terbatas pada bangsanya sendiri saja, sama seperti kuasa Allah yang karyanya diberikan nabi lebih luas dari Israel melulu. Dalam kitab nabi Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel terdapat beberapa kelompok nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23, Yer 46-51, Yeh 25-32. Kitab nabi Amos dimulai dengan hukuman- hukuman yang dijatuhkan atas bangsa-bangsa tetangga Israel. Kitab nabi Obaja memuat sebuah nubuat mengenai Edom. Dalam kitab nabi Nahum tercantum hanya satu nubuat semacam ini mengenai kota Niniwe, padahal nabi Yunus diutus Allah justru ke kota itu untuk mengajak penduduk-penduduknya, supaya mereka bertobat.-
Nabi berkeyakinan, bahwa ia berbicara atas nama Allah. Tetapi dari manakah para pendengarnya dapat tahu, bahwa di amemanglah nabi yang sejati? Sebab sejarah Israel mengenal juga nabi-nabi palsu. Mereka sering disebut dalam Kitab Suci. Mungkin saja nabi-nabi palsu itu secara pribadi jujur, tetapi dalam kenyakinannya mereka keliru. Mungkin juga mereka pura-pura berlagak nabi. Bagaimanapun juga tingkah-laku mereka yang dapat dilihat mata tidak berbeda dengan tingkah-laku nabi-nabi yang sejati. Nabi-nabi palsu itu menipu rakyat dan nabi-nabi sejati terpaksa melawan dan berdebat dengan mereka. Demikianlah terjadi dengan Mikha bin Yimla yang melawan nabi-nabi raja Akhab, 1Raj 22:8 dst. Nabi Yeremia melawan Hananya, Yer 28, atau nabi-nabi palsu pada umumnya, Yer 23. Juga Yehezkiel melawan sejumlah nabi dan nabiah palsu Yeh 13. Dari mana dapat diketahui, bahwa pesan yang diberikannya nabi berasal dari Allah? Bagaimana membedakan nubuat benar dari yang palsu? Menurut Kitab Suci ada dua tanda pengenal bahwa nubuat itu benar: 1) nubuat itu terlaksana, Yer 28:9; Ul 18:22 (bdk juga 1Sam 10:1; Yes 7:14; Yer 28:15; 44:29-30), dan terutama 2) isi nubuat itu sesuai dengan ajaran agama Yahwe, Yer 23:22; Ul 13:2-6.
Nas-nas yang dikutip dari kitab Ulangan itu menunjukkan, bahwa kenabian diakui oleh agama resmi sebagai suatu lembaga tersendiri. Kadang-kadang para nabi tampil disamping para imam, Yer 8:1; 23:11; 26:7 dst. dll, Za 7:3, dll. Dalam kitab Yeremia dikatakan, bahwa di dalam Bait Allah di Yerusalem tersedia "sebuah kamar untuk Ben Yohanan, abdi Tuhan" yang agaknya seorang nabi. Berdasarkan keterangan tsb dan bertumpu pada keserupaan sejumlah nubuat para nabi dengan doa-doa liturgis, dewasa ini sementara ahli sampai pada kesimpulan, bahwa para nabi, termasuk nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel) adalah petugas-petugas Bait Allah dan memainkan suatu peranan dalam ibadat resmi. Kesimpulan ini terlalu berlebih-lebihan, jika dibandingkan dengan keterangan- keterangan dalam Kitab Suci yang menjadi landasan pendapat tsb. Cukuplah orang menerima, bahwa memang ada hubungan antara para nabi dengan pusat-pusat hidup keagamaan dan bahwa ada nubuat yang gaya bahasa dan susunannya terpengaruh oleh ibadat. Pengaruh ini nampak terutama dalam kitab Habakuk, Zakharia dan Yoel.
Gagasan pokok yang agaknya dapat disimpulkan dari keadaan nyata yang serba majemuk dan dari nas-nas yang berpautan dengan tugas para nabi ialah sbb: seorang nabi ialah seorang yang secara langsung mengalami Allah; ia telah menerima penyataan mengenai kekudusan dan kehendak Allah; ia menilai peristiwa- peristiwa yang terjadi di masa hidupnya dan melihat masa depan dengan diterangi cahaya Ilahi; ia diutus Allah untuk mengingatkan kepada orang-orang lain tuntutan-tuntutan Allah dan untuk membawa mereka kembali ke jalan ketaatan dan cinta kasih kepada Allah. Ditinjau demikian, maka karunia kenabian pada bangsa Israel nampak sebagai suatu gejala khusus, kendati kesamaan lahiriahnya dengan gejala-gejala keagamaan serupa yang ditemukan pada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel. Karunia kenabian merupakan suatu cara khas yang dipakai Penyelenggaraan Ilahi untuk membimbing umat terpilih.
GERAKAN KENABIAN
Mengingat sifat-sifat dan peranan para nabi sebagaimana tadi diuraikan, maka tidak mengherankan, bahwa Kitab Suci memberi kepada Musa tempat yang paling depan dalam rangkaian para nabi, Ul 18:15, 18, dan menganggapnya sebagai nabi yang melebihi semua nabi lainnya, Bil 12:6-8; Ul 34:10-12. Sebab Musa menghadap Yahwe muka dengan muka, ia langsung berbicara dengan Tuhan serta menyampaikan hukum Taurat kepada bangsa Israel. Di antara bangsa Israel selalu ada sejumlah orang yang mewarisi karunia-karunia istimewa itu, mulai dengan Yosua, pengganti Musa, "seorang yang penuh roh", Bill 27:18, bdk Ul 34:9. Di zaman para Hakim dikenal seorang nabiah yaitu Debora, Hak 4-5, dan seorang nabi yang tidak disebut namanya, Hak 6:8. Kemudian tampillah nabi dan pelihat ternama, yaitu Samuel, 1Sam 3:20; 9:9; bdk 2Taw 35:18. Di masa itu roh kenabian memenuhi juga kelompok-kelompok orang "keraskan" yang bertindak secara aneh-aneh, seperti sudah diuraikan di muka, 1Sam 10:5; 19:20. Lalu Kitab Suci menyebut beberapa "rombongan nabi" yang membentuk semacam tarekat dan nampaknya kurang ekstatis, 2Raj 2, dll. Dalam bagian-bagian berikut Kitab Suci tarekat- tarekat tsb tidak disinggung lagi, namun sampai masa sesudah kembalinya orang- orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Kitab Suci menyebut nabi-nabi itu sebagai kelompok tersendiri, Za 7:3. Di samping tarekat-tarekat yang pengaruhnya atas hidup keagamaan bangsa Israel sukar ditentukan itu, terdapat juga beberapa tokoh yang menyolok: Gad, nabi raja Daud, 1Sam 22:5; 2 Sam 24:11. Natan yang mendampingi raja yang sama, 2Sam 7:2 dst; 12:1 dst; 1 Raj 1:11 dst; Ahia di masa pemerintahan raja Yerobeam, 1Raj 11:29 dst; 14:2 dst; Uria (bin Semaya) di mana pemerintah Yoyakim, Yer 26:20. Daftar ini ditambahi oleh Tawarikh dengan nabi Semaya di masa pemerintahan Rehabeam, 2Taw 12:5 dst; Ido di masa raja Abia, 2Taw 13:22; Azarya (bin Oded) di masa pemerintahan Asa, 2Taw 15:1 dst; Oded di masa pemerintahan Ahas, 2Taw 28:9 dst, dan beberapa nabi lain yang tidak disebut namanya.
tentang kebanyakan nabi tsb kita tidak tahu banyak oleh karena dalam Kitab Suci hanya disinggung sebentar atau hanya disebut namanya saja. Tetapi ada beberapa yang tampil ke depan. Natan memberitakan kepada raja Daud, bahwa wangsanya yang berkenan kepada Allah akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat Natan ini merupakanmata rantai pertama dalam serangkaian nubuat yang semakin terperinci mengenai Mesias keturunan Daud, 2Sam 7:1-17. Namun Natan ini juga menghardik keras raja Daud yang telah berzinah dengan Batsyba. Setelah raja bertobat Natan menjamin kepadanya, bahwa Allah akan mengumpulkan dosanya itu, 2 Sam 12:1-26.
Dua nabi lain yaitu Elia dan Elisa lebih kita kenal berkat sejumlah cerita mengenai mereka yang tercantum dalam kedua kitab Raja-raja, Elia berperan sebagai pembela iman kepada Allah yang Esa dan secara gemilang mengalahkan nabi- nabi dewa Baal di puncak gunung Karmel, 1Raj 18. Elia memang tampil di panggung sejarah Israel tepat pada waktu agama Yahwe terancam bahaya dari pihak kepercayaan serta ibadat kafir yang mulai berpengaruh pada orang-orang Yahudi. Pertemuan Elia dengan Allah di gunung Horeb, yaitu di tempat pernah diadakan Perjanjian suci, secara langsung menghubungkan diri Elia dengan Musa, 1Raj 19. Elia adalah seorang pembela iman akan Yahwe dan sekaligus pembela keluhuran akhlak. Elia menyerahkan hukuman Allah atas diri raja Ahab yang telah membunuh Nabot untuk merampas kebun anggurnya, 1Raj 21. Akhir hidup Elia yang terselubung suatu rahasia, 2Raj 2:1-18, menyemarakkan kepribadiannya, yang makin hari makin dimasyurkan dalam tradisi Yahudi. Elia selalu berjuang sendirian. Bukan demikian halnya dengan Elisa yang melibatkan diri dalam kehidupan orang-orang sezamannya. Elisa turun tangan di waktu orang-orang yahudi berperang dengan bangsa Moab, 2Raj 3, dan dengan bangsa Aram, 2Raj 6-7. Elisa memainkan peranan dalam perebutan kuasa raja oleh Hazael di Damsyik, 2 Raj 8:7-14, dan oleh Yehu di kerajaan Utara (Israel), 2Raj 9:1-3. Beberapa penguasa yaitu Yoas, raja Israel, 2Raj 13:14-19. Benhadad, raja Damsyik, 2 Raj 8:7-8, dan Namaan, panglima raja Aram, 2Raj 5, meminta nasehat kepada Elisa. Elisa berhubungan juga dengan tarekat-tarekat nabi. Mereka menceritakan pelbagai kisah ajaib mengenai Elisa, 2Raj 4:1-7, 38-44; 6:1-7.
Sudah barang tentau keterangan-keterangan paling lengkap diberi mengenai nabi-nabi yang kitabnya termasuk daftar Kitab Suci. Keterangan-keterangan itu dapat dicari dalam pengantar kepada masing-masing kitab nabi. Di sini sukup menunjukkan kedudukan nabi itu dalam gerakan kenabian dan menggariskan segi-segi baru pada nabi ini dalam perbadingan dengan zaman dahulu. Semua nabi yang kitabnya terdapat dalam Kitab Suci, tampil ke muka di zaman ketika bangsa Israel berada dalam keadaan gawat yang mendahului dan bertepatan dengan kejadian- kejadian penting yang menentukan sejarah bangsa Israel untuk selanjutnya. Kejadian-kejadian itu ialah ancaman dari pihak kerajaan Asyur dan kemusnahan kerajaan Israel (Utara) runtuhnya kerajaan Yehuda (Selatan) dan pembuangan bangsa Israel ke Babel, akhir masa pembuangan dan kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan. Para nabi menunjukkan pesannya bukan kepada raja melainkan kepada seluruh bangsa. Oleh karena pesan mereka bersifat umum, maka pesan itu terpelihara secara tertulis dan membawa pengaruh untuk selanjutnya. Yang paling dahulu dari nabi-nabi itu ialah Amos. Ia menunaikan tugasnya di pertengahan abad ke-8 seb. Mas., yaitu l.k. 50 thn. sesudah wafatnya nabi Elisa. Gerakan kenabian yang besar berlangsung sampai zaman pembuangan bangsa Israel, yaitu kurang dari dua abad lamanya. Dalam masa itu menonjollah peranan nabi Yesaya dan Yeremia. Tetapi di masa yang sama tampil juga nabi Hosea, Mikha, Nahum, Zefanya dan Habakuk. Akhir kegiatan nabi Yeremia bertepatan dengan awal kegiatan Yehezkiel. namun bersamaan dengan Yehezkiel, yang berkarya di tengah-tengah bangsa Israel di pembuangan, berubahlah nada nubuat. Nubuat-nubuat menjadi kurang spontan dan kurang berapi-rapi; nubuat-nubuat kerap kali berupa penglihatan-penglihatan hebat namun berbelit-belit; dalam menggambarkan sesuatu sangat terperinci; perhatian terpusat pada peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung di akhir zaman. Pendek kata, nubuat-nubuat makin sering bercorak kesusasteraan apokaliptik. Namun demikian aliran kenabian yang berpangkal pada nabi Yesaya juga diteruskan, bahkan diperkaya dalam kitab Penghiburan, Yes 40-55, Hagai dan Zakharia, memusatkan perhatiannya pada pembangunan Bait Suci. Sesudah kedua nabi ini, maka Maleakhi mengemukakan kekurangan-kekurangan yang timbul dalam jemaat Israel baru. Lalu menyusul kitab kecil Yunus. Dalam kitab ini yang sudah mulai bercirikan jenis midrasy, ajaran yang dikemukakan dalam karangan-karangan kuno Alkitab menjadi landasan buat sebuah ajaran baru. Aliran apokaliptik yang bermula dalam kitab Yehezkiel, dapat dijumpai kembali dalam kitab Yoel dan dalam bagian kedua kitab Zakharia. Aliran itu menjiwai seluruh kitab Daniel. Kitab Daniel menggabungkan penglihatan-penglihatan mengenai masa lampau dengan penglihatan-penglihatan yang menyangkut masa depan dan menyajikannya dalam suatu gambaran yang sama sekali lepas dari masa tertentu. Dalam gambaran itu kejahatan dihancurkan dan Kerajaan Allah ditegakkan. Di masa itu inspirasi kenabian nampaknya sudah padam, sehingga orang berseru kepada "nabi-nabi di masa yang lampau", Dan 9:6; bdk Za 7:7, 12. Nabi Zakharia, Za 13:2-6, memang meramalkan bahwa karunia kenabian akan lenyap, oleh karena sudah dicemarkan nabi-nabi palsu. Tetapi kitab nabi Yoel, Za 3:1-5, menubuatkan, bahwa di zaman Mesias Roh Kudus, ialah roh kenabian, akan dicurahkan lagi. Nubuat Yoel itu terlaksana pada hari Pentakosta, lih Kis 2:16, yang merupakan permulaan zaman baru. Zaman itu sudah diberitakan Yohanes Pembaptis yang menjadi nabi terakhir dari Perjanjian Lama, "Seorang nabi, bahkan lebih dari pada nabi", Mat 11:9; Luk 7:26.
AJARAN PARA NABI
Para nabi berperan penting dalam perkembangan agama bangsa Israel. Mereka bukan hanya mempertahankan dan membimbing bangsanya dalam kepercayaan murni kepada Yahwe, Allahnya. Mereka memegang juga peranan utama dalam memperkembangkan penyataan Ilahi. Dalam peranan rangkap ini masing-masing nabi mengambil bagiannya sendiri dan masing-masing nabi memberi sumbangan khasnya bagia ajaran keagamaan. Sumbangan mereka masing-masing saling bertemu dan bergabung menurut 3 tema pokok, tepatnya menurut tema-tema khas dalam agama Perjanjian Lama, yaitu: monoteisme, ajaran kesusilaan dan penantian akan keselamatan.
Monoteisme. Secara falsafiah, monoteisme dapat dirumuskan begini: mengaku adanya satu Allah saja dan menolak adanya ilah-ilah lain. Bangsa Israel sampai kepada pengertian monoteisme sedemikian lambat sekali dan tahap demi tahap. Berabad-abad lamanya orang-orang Israel menganut paham, bahwa bangsa-bangsa lain boleh saja mempunyai ilah-ilah lain, tetapi mereka sendiri tidak perduli akan ilah-ilah itu. Orang-orang Israel hanya menerima Yahwe saja. Di antara ilah-ilah lain Yahwelah yang paling berkuasa. Yahwe menuntut, supaya orang-orang Israel berbakti kepada Dia saja. Peralihan dari paham dan praktek monoteis semacam ini kepada suatu perumusan abstrak terjadi berkat pewartaan para nabi. Ketika Amos, nabi pertama dalam urutan waktu, menggambarkan Yahwe sebagai Allah yang menguasai kekuatan-kekuatan alam dan bertindak sebagai Penguasa manusia dan segala kejadian, maka nabi itu hanya mengingatkan kebenaran yang sudah lama diketahui untuk mendukung ancaman-ancaman yang dilontarkannya. Namun kepercayaan lama itu makin hari makin jelas dipahami. Demikianpun kesimpulan praktis dari kepercayaan itu semakin nyata dan terasa. Pernyataan Allah di gunung Sinai dahulu berhubungan erat dengan terpilihnya bangsa Israel sebagai umat Allah dan dengan diikatnya Perjanjian. Setelah itu Yahwe nampak sebagai Allah Israel, allah yang berkediaman di Tanah dan tempat-tempat suci Israel. meskipun tetap menekankan ikatan-ikatan khas antara Yahwe dengan umatNya, namun para nabi menegaskan, bahwa Yahwe menentukan hal-ihwal bangsa-bangsa lain juga, Am 9:7. Yahwe menghakimi bangsa-bangsa kecil maupun yang besar, Am 1-2 (lih juga semua nubuat melawan bangsa-bangsa kafir). Yahwe memberi mereka kekuasaannya dan mengambilnya kembali, Yer 27:5-8. Yahwe memakai negara-negara lain sebagai alat penghukumanNya, Am 6:11; Yes 7:18-19; 10:6; Yer 5:15-17, tetapi Iapun menahan negara-negara itu sesuai dengan kehendakNya, Yes 10:12. Walaupun para nabi memaklumkan, bahwa Tanah Israel adalah milik Yahwe, Yer 7:7, dan Bait Suci adalah tempat kediamanNya, Yer 6; Yer 7:10-11, namun mereka menubuatkan juga kehancuran Bait Allah itu, Mi 3:12; Yer 7:12-14; 26, dan nabi Yehezkiel melihat "kemuliaan Yahwe" meninggalkan kota Yerusalem, Yeh 10:18-22; 11:22-23.
Di samping Yahwe, Penguasa semesta alam, tidak ada tempat bagi ilah-ilah lain. Dengan melawan pengaruh dari upacara-upacara kafir dan gejala-gejala sinkretisme yang membahayakan kepercayaan Israel, para nabi menandaskan, bahwa dewa-dewa tidak berkuasa sama sekali dan bahwa berhala-berhala mereka hampa belaka, Hos 2:7-15; Yer 2:5-13, 27-28; 5:7; 16:20. Lenyapnya segenap pengharapan nasional yang selama ini menjiwai bangsa Israel oleh karena pembuangan ke Babel dapat menimbulkan kesangsian mengenai kekuasaan Yahwe. Maka justru di masa itu nabi Deutero-Yesaya, Yes 40:19-20; 41:6-7, 21-24; 44:9-20; 46:1-7; bdk Yer 10:1-16, dan kemudian surat Yeremia, Bar 6, dan Dan 14 (Yun) mempertajam dan merassionalisasikan serangan atas berhala-berhala. Imbalan kecaman atas berhala itu ialah pengungkapan monoteisme mutlak yang jaya seperti tercantum dalam Yes 44;6-7; 46:1-7, 9.
Allah itu adalah Allah yang transenden yang mengatasi dan melampaui segala ciptaan. Transendensi Allah terutama diungkapkan oleh para nabi dengan berkata, bahwa allah adalah "kudus". Ungkapan ini sangat digemari oleh Yesaya, Yes 6 dan di banyak tempat lain: mis. Yes 1:4; 5:19, 24; 10:17, 20, dll; tetapi juga terdapat dalam Hos 11:9; Yes 40:25; 41:14, 16, 20, dll; Yer 50:29; 51:5; Hab 1:12; 3:3. Allah diselubungitabir rahasia, Yes 6; Yeh 1. Allah berada jauh di atas "anak-anak manusia" sebagaimana berulang kali dikatakan nabi Yehezkiel yang dengan ungkapan itu menegaskan jarak pemisah yang terbentang antara dia dengan Pembicara Ilahinya. Namun demikian allah digambarkan sebagai Tuhan yang berbeda dekat melalui kebaikan bahkan cinta mesra yang dinyatakanNya kepada umat- milikNya. Kasih dan kebaikan Allah itu secara khusus ditegaskan nabi Hosea dan Yeremia serta diibaratkan dengan perkawinan yang diadakan Yahwe dengan Israel, Hos 2; Yer 2:2-7; 3:6-8. Ibarat ini diuraikan dengan panjang lebar dalam kitab Yehezkiel, Yeh 16 dan 23.
Ajaran kesusilaan. Melalui renungan mengenai perbedaan antara kekudusan Allah dan kedosaan manusia, Yes 6;5, para nabi mengerti dengan jelas arti dan hakekat dosa. Sama seperti halnya dengan monoteisme, demikianpun ajaran kesusilaan para nabi bukan sesuatu yang baru. Ajaran itu sudah tersurat dalam ke-10 Perintah Allah (Dekalog). Berlandaskan ajaran Dekalog itu nabi Natan menghardik raja Daud, 2Sam 12, dan nabi Elia berani mengecam raja Akhab, 1 Raj 21. Dalam kitab-kitab para nabi yang terpelihara dalam Alkitab, berulang kali ditegaskan, bahwa dosa memisahkan manusia dari pada Allah, Yer 59:2. Dosa, pada hakekatnya adalah pemberontakan terhadap Allah yang adil (Amos), terhadap Allah yang penuh kasih (Hosea), terhadap Allah yang kudus (Yesaya). Dosa menjadi pusat perhatian nabi Yeremia; dosa itu menjalar kepada selurh bangsa yang tampaknya sudah termakan olehnya dan tidak dapat ditobatkan lagi, Yer 13:23. Kejahatan membanjiri seluruh umat dan menuntut hukuman Allah, penghaliman yang akan dijatuhkan pada "Hari TUHAN", Yers 2:6-22; 5:18-20; Hos 5:9-14; Yl 2:1-2; Zef 1:14-18. Nubuat mengenai malapetaka yang akan datang itu dianggap oleh nabi Yeremia sebagai tanda nubuat yang sejati, Yer 28:8-9. Dosa yang dilakukannya oleh seluruh bangsa menurut hukuman umum itu. Di tengah renungan mengenai dosa dan hukuman kolektip itu mulai juga timbul gagasan baru mengenai ganjaran pribadi, Yer 31:29-30(bdk Ul 24:16). Gagasan itu diperkuat dalam Yeh 18, bdk Yeh 33;10-20.
"Monoteisme etis" para nabi ini tidak berlawanan dengan hukum. Ajaran kesusilaan para nabi justru bertumpu pada hukum yang pernah dimaklumkan Allah. Hukum itu terus dilanggar atau/dan diremehkan, lih wejangan Yer 7:5-10 dan hubungannya dengan Dekalog.
Bersamaan dengan berkembangnya ajaran kesusilaan itu, pengertian mengenai hidup keagamaan makin diperdalam. Manusia dapat luput dari hukuman Allah, bilamana ia "mencari TUHAN", Am 5:4; Yer 50:4; Zef 2:3; yaitu bilamana, sesuai dengan kata Zefanya manusia melaksanakan perintah-perintah Allah, memenuhi hukum dan bersifat rendah hati, bdk Yes 1:17; Am 5;24; Hos 10:12; Mi 6:8. Allah menghendaki supaya manusia beragama secara batiniah. Menurut nabi Yeremia, agama batiniah itu adalah syarat bagi sebuah Perjanjian baru, Yer 31:31-34. Seluruh hidup keagamaan serta tanda-tanda lahiriah ibadat harus dijiwai semangat batiniah itu. Para nabi mengecam upacara-upacara meriah kaku yang tidak menghiraukan akhlah manusia yang beribadat, Yes 1:11-17; Yer 6:20; Hos 6:6; Mi 6:6-8. Tetapi kelirulah orang yang berpendapat, bahwa para nabi memusuhi ibadat pada umumnya. Malahan nabiYehezkiel, hagai dan Zakharia, emnaruh perhatian istimewa pada peribadatan dan Bait Suci.
Penantian akan keselamatan. Hukuman yang akan menimpa bangsa Israel bukan babak terakhir dalam drama hubungan antara Allah dengan umatNya. Allah tidak menghendaki, bahwa umatNya musnah seluruhnya. Walaupun umat itu terus-menerus mengingariNya, namun Allah tetap mengusahakan janji-janjiNya dipenuhi. Allah akan menyayangi suatu "sisa Israel", Yes 4:3. Istilah "sisa" ini untuk pertama kalinya disebut dalam kitab Amos, 5;15. Dalam kitab nabi-nabi berikut istilah ini diulang-ulang dan diberi arti lebih mendalam. Dalam pandangan para nabi gambaran mengenai hukuman yang sudah dekat bercampur baur dengan gambaran mengenai penghakiman Allah pada akhir zaman. "Sisa Israel" akan luput dari hukuman yang sudah dekat itu dan akan dikaruniai keselamatan pada akhir zaman. Dengan majunya sejarah menjadi jelas, bahwa hukuman yang mendekat itu bukanlah penghakiman terakhir. Tetapi sesudah setiap malapetaka justru "sisa" itulah yang selamat: para penduduk negeri yang masih tersisa setelah Samaria musnah dan Sanherib merebut negeri Yehuda, Am 5:15; Yes 37:31-32; mereka yang terbuang ke negeri Babel setelah Yerusalen hancur Yer 24:8; jemaat yang dari pembuangan kembali ke Palestina, Za 8:6, 11, 12; Ezr 9:8, 13, 15. Dalam tiap-tiap kali "sisa" yang selamat itu sekaligus menjadi pangkal suatu umat yang suci yang diberi janji mengenal masa depan, Yes 11:10; 37:31; Mi 4:7; 5:6-7; Yeh 37:12- 14; Za 8:11-13.
Kebahagiaan di masa mendatang itu tiada taranya: orang-orang Yahudi dari Kerajaan Israel dan Yehuda yang terserak-serak itu, Yes 11:12-13; Yer 30-31, akan kembali ke tanah Suci. Di situ mereka akan hidup sejahtera dan tidak berkekurangan apapun, Yes 30:23-26; 32:15-17. Umat Allah akan membalas dendam kepada para musuhnya, Mi 4;11-13, 5:6-8. Namun demikian kesejahteraan dan kekuasaan materiil dan politik ini bukannya inti pokok kebangkitan itu. Kesejahteraan itu hanya menyertai Allah yang berkuasa sebagai Raja dan mengandaikan suatu suasana spirituil yaitu: keadilan dan kesucian, Yes 29:19- 24, pertobatan batiniah dan pengampunan Ilahi, Yer 31:31-34 pengenalan akan Allah, Yes 2:3; 11:9; Yes 31:34, kedamaian dan suka-cita, Yes 2:4; 9:6; 11:6- 8; 29:19.
Untuk mendirikan dan memimpin kerajaanNya di bumi, TUHAN selaku Raja akan memilih seorang wakil. Wakil itu akan diurapi dan ia akan mengabdi kepada Allah dengan taat. Ia akan disebut "yang diurapi" oleh Yahwe, yaitu Sang Mesias. Pengharapan akan Mesias-Raja (Mesianisme) untuk pertama kalinya diungkapkan nabi Natan, ketika ia berjanji kepada raja Daud, bahwa wangsanya akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat itu berkumandang juga dalam beberapa mazmur, bdk Pengantar kitab Mazmur. Namun ketidak-berhasilan dan buruknya tingkah-laku kebanyakan pengganti raja Daud nampaknya membatalkan janji yang melekat pada wangsa Daud. Maka seluruh harapan terarah akhirnya pada seorang raja saja, yang kedatangannya dinantikan, entah di waktu dekat di waktu yang masih lama. Para nabi, khususnya Yesaya dan juga Mikha dan Yeremia, secara samar-samar menantikan penyelamat sedemikian. Mesias itu, menurut mereka, akan berasal dari wangsa raja Daud, Yes 11:1; Yer 23:5 = 33:15. Ia akan lahir di Betlehem-Efrata, tempat asal raja Daud. Mi 5:1. Ia akan diberi gelar-gelar yang paling agung, Yes 9:5. Tuhan serta segala karuniaNya ada padanya, Yes 11;1-5. Yesaya menyebut Mesias itu dengan nama Imanuel ("Allah beserta kita"), Yes 7:14. Yeremia memberi kepadanya nama "Yahwe zidqenu"("Tuhan-keadilan kita"), Yer 23:6. Kedua nama ini meringkaskan pandangan yang murni bersih tentang Mesias.
Harapan akan datangnya Mesias tetap hidup di tengah-tengah bangsa Israel, kendati mereka melihat, bahwa hasrat mereka untuk menguasai seluruh bumi, adalah suatu mimpi belaka yang tidak mungkin terwujud. Mereka tetap berharap, kendati mereka mengalami pahitnya hidup dalam pembuangan di Babel. Hanya harapan itu diberi wujud dan sorotan baru. Untuk sementara waktu harapan itu oleh nabi Hagai dan Zakharia dianggap terwujud dalam diri Zerubabel, keterangan raja Daud. Kemudian harapan akan kedatangan Mesias-Raja semakin menipis dan menghilang. Sebab tidak seorang keturunan Daudpun naik takhta. Israel dijajah dan diperintah oleh penguasa asing. Nabi Yehezkiel memang menantikan kedatangan seorang Daud baru. Tetapi ia tidak menyebutnya "raja" lagi melainkan "pangeran". Ia menggambarkan Mesias itu lebih-lebih sebagai seorang pengantara dan gembala dari pada seorang penguasa, Yeh 34:23-24; 37:24-25. Nabi Zakharia memang berbicara mengenai seorang raja yang akan datang, tetapi raja itu lemah-lembut dan seorang pencinta damai, Za 9:9-10. Dalam bagian kedua kitab Yesaya (Deutero-Yesaya), "orang yang diurapi Yahwe" itu bukan lagi seorang raja yang berasal dari wangsa Daud, melainkan raja Persia yaitu Koresy, Yes 45:1. Dia itu dipakai Allah sebagai alat untuk membebaskan umat Israel. namun Deutero-Yesaya yang sama ini menampilkan juga seorang tokoh keselamatan lain yang Hamba TUHAN. Hamba itu adalah guru bagi bangsa Israel dan cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Dengan lembut hati Ia mengajarkan hukum Allah. Rupa Hamba Yahwe itu tidak semarak. ia ditolak oleh saudara-saudara sebangsanya, namun menyelamatkan mereka dengan mengorbankan hidupnya sendiri, Yes 42:1-7; 49:1-9; 50:4-9, khususnya Yes 52:13-53:12. Akhirnya nabi Daniel melihat dalam penglihatan, bahwa di atas awan-awan akan datang seorang yang menyerupai Anak Manusia. Allah akan memberi kepadanya kekuasaan atas segala bangsa, dan sebuah kerajaan yang tidak akan berkesudahan, Dan 7. Akan tetapi pengharapan yang lama kemudian tampil kembali. Menjelang tarikh Masehi bagian besar bangsa Israel dijiwai harapan akan kedatangan Mesias- Raja. Tetapi juga ada golongan-golongan tertentu yang menantikan seorang Mesias- imam dan ada pula golongan-golongan lain yang mengharapkan kedatangan seorang Mesias yang tidak berasal dari dunia ini.
Jemaat kristen purba menghubungkan semua nubuat para nabi mengenai Mesias itu dengan diri Yesus, yang mempersatukan di dalam diriNya nubuat-nubuat yang berbeda-beda nadanya itu. Dalam pandangan jemaat purba itu Yesus adalah Penyelamat, Kristus artinya Mesias, keturunan Daud: Ia lahir di Betlehem: Ia Raja pencinta damai, yang dinubuatkan nabi Zakharia; Dialah Hamba yang bersengsara, sesuai dengan nubuat yang tercantum dalam bagian kedua kitab Yesaya; Yesus adalah kanak-kanak yang bernama Imanuel yang dinubuatkan nabi Yesaya dan juga Anak Manusia yang berasal dari surga, sesuai dengan kitab Daniel. Akan tetap penggunaan nubuat-nubuat yang lama itu tidak boleh mengaburkan pandangan khas kristen mengenai Mesias. Pandangan kristen memancari diri pribadi dan karya Yesus. Nubuat-nubuat itu digenapi Yesus, tetapi dengan tegas pengertian tradisionil mengenai Mesias-Raja dengan arti politik.
KITAB-KITAB PARA NABI
Para nabi yang kitabnya tercantum dalam Alkitab, biasanya disebut "nabi-nabi penulis". Tetapi sesuai dengan yang diuraikan di muka mengenai cara kerja para nabi, sebutan ini kurang tepat. Seorang nabi itu bukan seorang penulis. Nabi adalah pengkhotbah, seorang pembicara. Pesan para nabi itu disampaikan secara lisan.Hanya perlu dijelaskan, bagaimana wejangan-wejangan para nabi yang lisan itu akhirnya diberi bentuk tertulis.
Dalam kitab-kitab para nabi terdapat 3 unsur yang berbeda satu sama lain, yaitu 1. "kata-kata kenabian" yang berupa "firman". Yang berbicara ialah Allah sendiri atau nabi nama Allah. Kadang-kadang firman itu berupa sajak yang berisikan suatu ajaran, suatu berita, suatu ancaman atau janji....; 2. cerita- cerita di mana nabi sendiri angkat bicara dan mengisahkan pengalamannya sendiri, khususnya panggilannya; 3. cerita-cerita di mana orang lain menceritakan kejadian-kejadian dari kehidupan nabi atau hal-ihwal yang berpautan dengan karyanya. Ketiga unsur ini kadang-kadang tercampur. Sering kali firman Ilahi atau wejangan disisipkan ke dalam cerita.
Bagian-bagian di mana orang lain angkat bicara menunjukkan, bahwa bagian- bagian itu ditulis orang lain dari nabi sendiri. Paling jelas hal itu terungkap dalam kitab Yeremia. Nabi Yeremia mendiktekan kepada Barukh, Bar 36:2-3, segala sesuatu yangtelah diucapkan nabi atas nama Yahwe selama 23 tahun, Yer 36:4, bdk Yer 25:3. Kumpulan wejangan nabi Yeremia itu lalu dibakar ileh raja Yoyakim, Yer 36:2-3. Maka Barukh kembali menulis kitab itu, Yer 36:32. Cerita mengenai kejadian-kejadian itu hanya dapat berasal dari Barukh. Ia agaknya juga menulis cerita-cerita berikut mengenai riwajat hidup Yeremia, Yer 37-44. Cerita-cerita itu berakhir dengan sebuah kata penghiburan yang ditujukan nabi Yeremia kepada Barukh sendiri, Bar 45:1-5. Sepintas lalu dikatakan, bahwa gubahan kedua yang dikerjakan Barukh "ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu", entahlah oleh Barukh sendiri atau oleh orang lain, Yer 36:32.
Hal-hal yang serupa dapat menjelaskan susunan kitab-kitab lain pula. Para nabi sendiri agaknya mencatat atau mendiktekan sebagian nubuat maupun cerita yang mengisahkan pengalaman mereka, bdk Yes 8:1; 30:8; Yer 30:2; 51:60; Yeh 43:11; Hab 2:2. Sebagian warisan para nabi itu kiranya hanya dipelihara dengan setia dalam tradisi lisan saja oleh orang-orang yang mendampingi atau berguru kepada mereka. Agaknya dapat dipastikan, bahwa nab Yesaya mempunyai sekelompok murid, Yes 8:16. Kejadian-kejadian dari riwayat hidup para nabi kiranya juga terpelihara dalam ingatan kelompok-kelompok tsb dan termasuk ke dalamnya beberapa firman kenabian pula. Contohnya ialah tradisi mengenai nabi Yesaya yang tercantum dalam kitab Raja-raja, 2Raj 18-20, yang kemudian disisipkan ke dalam kitab Yesaya, Yes 36-39. Sama halnya denga kisah mengenai bentrokan nabi Amos dengan imam Amazia, Am 7:10-17.
Berpangkal pada ketiga unsur yang disebut di muka dibuat kumpulan-kumpulan yang menghimpunkan nubuat-nubuat yang bernada sama atau berita-berita mengenai hal yang sama (mis. kumpulan-kumpulan nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terdapat dalam kitab Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel); ataupun disusun kumpulan nubuat-nubuat yang mengancamkan malapetaka yang diimbangi kumpulan nubuat-nubuat mengenai keselamatan (mis. kitab nabi Mikha). Tulisan-tulisan ini dibacakan dan direnungkan, dan begitu mengabadikan cita-cita dan gagasan-gagasan yang dicetuskan para nabi. Orang-orang yang hidup sezaman dengan nabi Yeremia mengutip suatu nubuat nabi Mikha, Yer 26:17-18. Nabi-nabi terdahulu sering kali disebut, Yer 28:8. Penyebutan nabi-nabi terdahulu ini berupa ulangan muncul dalam Yer 7:25; 25:4; 26:5, dll, dan juga dalam Za 1:4-6; 7:7,12; Dan 9:6,10; Ezr 9:1. Dalam lingkungan orang-orang bersemangat yang memupuk iman dan kesalehannya dengan tulisan-tulisan itu, kitab-kitab para nabi tetap hidup dan selalu aktuil. Sebagaimana halnya dengan gulungan yang digubah Barukh, Yer 36:32, tulisan-tulisan nabi-nabi lainpun "masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu". Tambahan-tambahan itupun diilhamkan Allah dan bertujuan menyesuaikan tulisan-tulisan para nabi dengan keadaan konkrit bangsa Israel ataupun memperkaya tulisan-tulisan itu. Kadang-kadang tambahan-tambahan itu banyak dan luas (hal ini berlaku untuk kitab Yesaya dan kitab Zakharia seperti akan diuraikan lebih lanjut pada tempatnya). Orang-orang yang menerima warisan berupa tulisan-tulisan para nabi itu yakin, bahwa dengan berbuat demikian mereka memelihara dan memanfaatkan harta yang mereka warisi.
Dalam Alkitab keempat nabi besar diuraikan sesuai dengan urutan mereka dalam waktu. Urutan kitab-kitab kedua nabi "kecil" agak kebetulan saja. Sedapat- dapatnya kami akan membahas kitab-kitab ini sesuai dengan urutannya dalam waktu.
YESAYA
Nabi Yesaya lahir di sekitar thn. 765 seb. Mas. Ia dipanggil Allah untuk menjadi nabiNya pada thn. mangkatnya raja Uzia, yaitu pada thn. 740. Yesaya menerima panggilannya di dalam Bait Suci di Yerusalem. Ia ditugaskan Allah untuk memaklumkan kemusnahan kerajaan Israel dan Yehuda sebagai hukuma atas ketidak- setiaan umat kepada Yahwe, 6:1-13. Nabi menunaikan tugasnya selama 40 thn. Selama masa itu bertambah ancaman dari pihak kerajaan Asyur yang semakin mendesak kerajaan Isarel dan Yehuda. Masa 40 thn. ini dapat dibagi atas empat satuan waktu. Segala nubuat nabi dengan lebih atau kurang pasti dapat ditempatkan dalam masing-masing satuan waktu itu.
1. Nubuat-nubuat pertama diucapkan Yesaya antara hari panggilannya, thn. 740 dan permulaan pemerintahan raja Ahas, thn. 736. Di masa itu Yesaya pada umumnya mengecam kemerosotan akhlak yang merajalela dalam kerajaan Israel (Utara) dan disebabkan kemakmuran materiil, 1-5(bagian besar).
2. Rezin, raja Damsyik dan Pekah, raja Israel berusaha membujuk raja Ahas yang masih muda untuk bersekutu dengan mereka guna melawan Tiglat Pileser III, raja Asyur. Karena usul mereka ditolak Ahas, maka mereka menyerang Ahas yang mohon bantuan Asyur. Dalam keadaan ini tampilan lagi Yesaya. Dengan sia-sia ia mencoba menggagalkan politik raja Ahas yang tidak memperhitungkan bantuan Allah dan terlalu percaya kepada percaturan politik. Bagian kitab Yesaya yang boleh diberi judul "Kitab Imanuel" berasal dari masa ini, yaitu sebagian besar Yes 7:1-11:9 dan juga Yes 5:26-29(?);17:1-6; 28:1-4. Karena gagal meyakinkan raja Ahas, maka Yesaya mengundurkan diri dari kegiatan umum, bdk Yes 8:16-18.
3. Akibat permohonan raja Ahas kepada Tiglat Pileser, kerajaan Yehuda menjadi negeri taklukan Asyur. Permohonan ini mempercepat juga jatuhnya kerajaan Israel (Utara). Pada thn. 734 sebagaian wilayah kerajaan itu dijadikan bagian kerajaan Asyur. lalu tekakan Asyur semakin menjadi dan pada thn. 721 Samaria jatuh ke dalam tangannya. Sesudah Ahas mangkat, tahta kerajaan Yehuda diduduki raja Hizkia. Hizkia adalah raja yang saleh. Ia dijiwai semangat pembahasan. Tetapi percaturan politik mulai kembali dan kali ini kerajaan Yehuda minta bantuan pada Mesir guna melawan kerajaan Asyur. Yesaya yang selalu teguh dalam pendiriannya menghendaki, supaya bangsanya menolak setiap persekutuan militer dan mengharapkan bantuan dari pada Allah melulu. Bagian-bagian berikut kitab Yesaya, yakni:14:28-32; 18:20; 28:7-22; 29:1-14; 30:8-17, berhubungan erat dengan awal pemerintahan raja Hizkia. Sesudah Sargon, panglima Asyur, berhasil merebut Asdod dan menindas keras pemberontakan Yehuda, Yes 20, nabi Yesaya lagi menghentikan kegiatannya.
4. Nabi Yesaya tampil ke muka kembali pada thn. 705, ketika raja Hizkia ikut terlibat dalam pemberontakan terhadap kerajaan Asyur. Pada thn. 701 Sanherib menghancurkan negeri Palestina, tetapi raja Yehuda bertekad mempertahankan kota Yerusalem. Yesaya menyokong raja dalam tekadnya itu dan berjanji kepadanya bantuan Allah. Dan memang kota itu akhirnya selamat. Dari masa terakhir kegiatan nabi Yesaya ini sekurang-kurangnya berasal nubuat-nubuat berikut ini: Yes 1:4- 9(?); 10:5-15; 27b-32; 14:24-27 dan bagian-bagian dari 28-32 yang tidak dihubungkan dengan satuan waktu ketiga tadi.
Tentang hal-ihwal nabi Yesaya sesudah thn. 700 tidak diketahui apa-apa. Menurut suatu tradisi Yahudi, nabi Yesaya dibunuh di masa pemerintahan raja Manasye.
Oleh karara terlibat langsung dalam nasib bangsanya, maka Yesaya tampil sebagai pahlawan nasional. Akan tetapi Yesaya adalah juga seorang penyair yang berbakat istimewa. Gaya bahasanya yang semarak dan gambaran-gambaran baru yang terdapat dalam kitabnya menjadikan Yesaya seorang sastrawan yang unggul dalam Kitab suci. Tulisan-tulisannya sungguh-sungguh bernilai seni sastera gemilang yang ringkas namun padat-berisi, yang luhur dan seimbang. Seni sasteranya kemudian tidak pernah tercapai lagi. Namun kebesaran Yesaya terutama terletak di bidang agama. Panggilannya yang diterimanya di dalam Bait Suci membentuk pribadi Yesaya untuk seterusnya. Pada saat panggilannya itu nabi memperoleh penyataan mengenai Allah yang transenden dan mengenai manusia yang rapuh tidak berdaya. Pandangan Yesaya mengenai Allah adalah jaya dan mendahsyatkan. Allah adalah Kudus, Perkasa, Berkuasa dan Raja. Manusia adalah ciptaan yang dinodai dosa. Allah menuntut, supaya dosa itu disilih. Sebab Allah menuntut, supaya hubungan- hubungan sosial dijiwai keadilan dan supaya ibadat kepadaNya dilaksanakan dengan jujur dan tulus hati. Allah menghendaki kesetiaan. Yesaya adalah nabi yang menekankan pentingnya iman-kepercayaan. Dalam keadaan gawat bangsanya, ia berseru, supaya mereka percaya kepada Allah saja, sebab Dialah satu-satunya jaminan keselamatan. Nabi Yesaya insaf, bahwa percobaan berat akan menimpa bangsanya, tetapi ia yakin, bahwa suatu "sisa" akan disayangi dan selamat dan raja "sisa" itu ialah Mesias. Yesaya adalah nabi terbesar dalam memupuk pengharapan akan kedatangan Mesias. Menurut dia, Mesias yang akan datang itu adalah keturunan Daud. Mesias akan menegakkan di bumi sebuah kerajaan kedamaian dan keadilan dan Ia akan menyebarkan pengetahuan akan Allah, Yes 2:1-5; 7:10- 17; 9:1-6; 11:1-9; 28:16-17.
Tidak mengherankan, bahwa bakat keagamaan Yesaya yang sungguh luar biasa itu membawa pengaruh besar pada seluruh zamannya dan mendapat sejumlah pengikut. Orang menyimpan di hati perkataan-perkataan Yesaya dan menambahinya. Kitab yang diberi nama Yesaya adalah hasil kerja penggubahan yang diusahakan lama sekali. Tidak mungkin menentukan segala tahap penggubahannya. Susunan terakhir kitab Yesaya ini mengingatkan bagan yang dipakai dalam kitab Yesaya (menurut terjemahan Yunani), dan kitab Yehezkiel: nubuat-nubuat melawan Yerusalem dan Yehuda, Yes 1-12; nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23; janji-janji ; Yes 24-35.
Tetapi rangka umum ini tidak terlalu ketat. Selain itu, seperti diuraikan di muka kitab Yesaya tidak disusun secara tegas menurut urutan dalam waktu yang sejalan dengan kehidupan Yesaya. Kitab Yesaya terbentuk berdasarkan sejumlah kumpulan pelbagai nubuat. Ada beberapa kumpulan berasal dari nabi sendiri, bdk Yes 8:16; 30:8. Para murid Yesaya, baik yang sezaman maupun yang hidup kemudian menyusun kumpulan-kumpulan lain dan kadang-kadang menerangkan atau malahan menambah kata gurunya. Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terkumpul dalam Yes 13-23, ditambahi dengan beberapa bagian yang dikarang di kemudian hari, khususnya Yes 13-14 dengan nubuat melawan Babel (Bab Yes 13- 14 ini berasal dari zaman pembuangan bangsa Israel ke Babel). Tambahan lebih luas ialah "Apokalipsis Yesaya", Yes 24-27. Mengingat gaya kesusasteraan dan ajarannya, harus dikatakan, bahwa bagian ini dikarang baru pada abad ke-5 seb. Mas. Tambahan-tambahan lain ialah: bab 33, sebuah liturgi kenabian yang berasal dari zaman sesudah pembuangan: bab 34-36, sebuah "Apokalipsis kecil" yang bergantung pada Deutero-Yesaya. Ke dalam bagian-bagian tambahan ini perlu dimasukkan pula kisah kegiatan Yesaya selama penyerbuan tentara Sanherib, 36-39, yang diambil dari 2Raj 18-19, dan sebuah mazmur yang disusun dimasa sesudah pembuangan, tepat diletakkan di mulut raja Hizkia, Yes 38:9-20.
Selain tambahan-tambahan kecil yang disebut tadi, dalam kitab Yesaya terdapat juga beberapa tambahan yang lebih besar. Bab-bab 40-55 pasti bukanlah karya nabi Yesaya yang hidup dalam abad ke-8 seb. Mas. Dalam bagian kitab ini, nama Yesaya tidak disebut sama sekali. Tetapi yang lebih penting lagi ialah, bahwa latar belakang historis bab-bab ini ialah peristiwa-peristiwa yang terjadi dua abad sesudah nabi Yesaya, yaitu: kota Yerusalem sudah jatuh ke tangan Babel: bangsa Israel sudah diangkut ke Babel; raja Koresy mulai tampil di panggung sejarah dan ia akan membebaskan bangsa Israel. Memang benar, Allah itu mahakuasa. Allah dapat membuka kepada nabi rahasia mengenai masa depan yang masih jauh. Allah dapat "memindahkan" nabi ke zaman lain serta mempengaruhi angan-angan dan pikirannya. Akan tetapi semuanya itu mengandaikan semacam adanya dua pribadi yang berbeda dalam satu diri nabi. "Berpindahnya" nabi ke dalam zaman lain mengandaikan pula, bahwa nabi itu dengan sendirinya kehilangan hubungan dengan orang-orang sezamannya, padahal ia justru diutus kepada mereka. Dan Kitab Sucipun tidak tahu-menahu tentang hal-hal semacam itu, sehingga sukar diterima, bahwa itu ada dalam Yes 40-55. Selebihnya hal semacam itu berlawanan dengan tugas sebenarnya seorang nabi, yang hanya mengikut-sertakan masa depan dalam nubuat-nubuatnya buat menasihati orang sezamannya. Maka boleh disimpulkan, bahwa Yes 40-55 berisikan nubuat-nubuat seorang nabi yang tidak dikenal namanya, seorang penerus karya Yesaya yang sama besarnya dengan nabi itu sendiri. Nabi itu lazimnya disebut "Yesaya Kedua" atau "Deutero-Yesaya". Dia berkarya di Babel dan menunaikan tugasnya pada waktu antara kemenangan-kemenangan pertama raja Koresy, thn. 550 seb. Mas. yang membuat orang memfirasatkan, bahwa kerajaan Babel akan hancur di masa mendatang akan dikeluarkannya maklumat raja pada thn. 538, yang memberi kepada orang-orang Yahudi izin kembali ke tanah-airnya. Meskipun tidak disusun secara rapi teratur, namun kumpulan nubuat-nubuat ini, 40-55, memberi kesan sebuha kesatuan yang lebih padat dari pada bagian pertama kitab ini, Yes 1:39. Kumpulan ini dimulai dengan semacam kisah mengenai panggilan nabi, Yes 40:1-11 dan diakhiri sebuah kata penutup, Yes 55:6-13. Oleh karena dibuka dengan kata-kata: "Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu", Yes 40:1, maka kumpulan nubuat-nubuat ini disebut "Kitab Penghiburan Israel".
Sebenarnya tema hiburan adalah tema utama kumpulan ini. Nubuat-nubuat dalam bab 1-39 lpada umumnya bernada ancaman dan sering menyinggung peristiwa- peristiwa sedih yang terjadi di masa pemerintahan raja Ahas dan Hizkia. Sebaliknya nubuat-nubuat dalam bab 40-55 bertemakan hiburan dan isinya sama sekali tidak menyinggungperistiwa-peristiwa di zaman Ahas dan Hizkia. Hukuman Allah sudah terlaksana, sebab kota Yerusalem telah jatuh. Sekarang dekatlah sudah masa pemulihan. Di masa yang akan datang itu segala-galanya akan diperbaharui. Tema pembaharuan itu tampaknya sangat penting bagi pengarang bagian kitab ini. Hal ini jelas dari dua tema, yang diberi tempat utama dalam Deutero-Yesaya ini, yaitu: Allah adalah pencipta, Allah adalah penyelamat. Bangsa Israel akan mengalami suatu peristiwa keluaran baru, yang lebih ajaib dari pada keluaran dari pada keluaran dari negeri Mesir. Umat akan diantar kembali ke kota Yerusalem yang sama sekali baru dan jauh lebih indah dari pada yang dahulu. Pembedaan antara dua masa yaitu "masa lampau" dan "masa mendatang" inimenunjukkan awal pemikiran eskatologis. Kalau bagian kitab in dibandingkan dengan bab 1-39, maka jelas sekali, bahwa pemikiran teologis bagian kedua (40- 55) lebih matang. Dalam bagian ini suatu ajaran mengenai monoteisme dirumuskan. Mengenai dewa-dewa dikatakan, bahwa mereka itu sia-sia oleh karena tidak berdaya sama sekali kali. Pengarang kitab Deutero-Yesaya menekankan kebijaksanaan dan pemeliharaan Ilahi yang tidak terselami. Untuk pertama kalinya dengan tegas terungkap, bahwa agama sejati teruntuk bagi dunia semesta. Semua kebenaran ini diungkapkan dengan gaya yang berapi-api dan dalam irama kalimat-kalimat pendek yang dipakai guna menegaskan, betapa dekatnya keselamatan.
Kitab Deutero-Yesaya memuat 4 bagian liris yang disebut "nyanyian Hamba TUHAN", yaitu: Yes 42:1-4(5-9); 49:1-6; 50:4-9 (10-11); 52:13-53:12. Nyanyian- nyanyian ini menggambarkan seorang Hamba TUHAN yang sempurna. Hamba itu mengumpulkan umat Israel dan menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Ia memberitakan iman yang sejati. Dengan kematiannya ia menebus dosa-dosa umat lalu dimulaikan Allah.
Nyanyian-nyanyian ini merupakan bagian Perjanjian Lama yang paling banyak dipelajari. Para ahli tidak sepaham mengenai asal dan arti nyanyian-nyanyian tsb. Agaknya dapat dipastikan, bahwa ketiga nyanyian pertama digubah oleh Yesaya Kedua. Nyanyian keempat mungkin disusun oleh seorang murid dari Yesaya Kedua. Yang paling diperdebatkan ialah persoalan: Siapa yang dimaksudkan sebagai Hamba TUHAN itu? Kerap kali Hamba itu dianggap sebagai suatu lambang jemaat Israel, sebab di bagian-bagian lain kitabnya pengarang memberi Israel gelar "hamba". Akan tetapi Hamba Tuhan dalam nyanyian-nyanyian tsb digambarkan sebagai seorang pribadi. Oleh karena itu ahli-ahli Kitab lain berpendapat, bahwa Hamba itu ialah seorang tokoh sejarah dari zaman lampau atau yang sezaman dengan pengarang kitab itu sendiri. Kalau demikian maka yang paling menarik ialah pendapat yang menganggap Hamba itu sama dengan Yesaya Kedua sendiri. Nyanyian keempat agaknya ditambah pada ketiga nyanyian pertama itu sesudah wafat Yesaya Kedua. Ada juga beberapa ahli yang menggabungkan kedua pendapat tsb dan berkata, bahwa Hamba itu ialah seorang pribadi yang menjadi penjelmaan nasib bangsanya.
Bagaimana juga, tafsiran-tafsiran yang hanya menghubungkan Hamba Tuhan dengan maa yang lampau atau dengan masa nabi sendiri tidak cukup memperhatikan apa yang dikatakan mengenai Hamba itu. Ia nampak sebagai pengantara keselamatan di masa mendatang juga. Dan ini membenarkan tafsiran sebagai tradisi Yahudi yang menggantikan Hamba Tuhan itu sebagai Mesias. Hanya tafsiran Yahudi itu tidak mengikut-sertakan penderitaan Hamba. Sebaliknya Yesus justru menonjolkan apa yang dikatakan mengenai penderitaan Hamba Tuhan itu serta mengenai kematiannya yang menyilih dosa banyak orang. Yesus mengetrapkan itu kepada diriNya sendiri serta karyaNya, Luk 22:19-20, 37; Mrk 10:45. Maka pemberitaan Kristen semula menegaskan bahwa Hamba Tuhan yang sempurna yang dinubuatkan Deutero-Yesaya tidak lain dari Yesus Kristus, Mat 12:17-21; Yoh 1:29.
Bagian terakhir kitab Yesaya, Yes 55-56, kadang-kadang dipandang sebagai sebuah karya seorang nabi lain lagi, yang disebut Trito-Yesaya, yaitu Yesaya ketiga. Tetapi dewasa ini pada umumnya diterima, bahwa bagian ini adalah sebuah kumpulan yang majemuk, Mazmur yang tercantum dalam Yes 63:7-64:12 agaknya dikarang sebelum masa berakhirnya pembuangan Israel di Babel. Nubuat dalam Yes 66:1-4 berasal dari masa pembuangan Bait Suci di sekitar thn. 520 seb. Mas. Gagasan-gagasan dan gaya bahasa bab-bab 60-62 sangat serupa pikiran dan gaya bahasa Deutero-Yesaya. Bab-bab 56-59, seluruhnya dapat ditanggalkan pada abad ke-5 seb. Mas. Bab-bab 65-66 (kecuali Yes 66:1-4) yang menunjukkan ciri-ciri jenis apokaliptik, menurut sejumlah ahli Kitab Suci dikarang di zaman penjajahan Israel oleh bangsa Yunani. Namun sementara ahli lain berpendapat, bahwa bab-bab ini dikarang tidak lama sesudah Israel kembali dari pembuangan. Pendek kata, bagian kitab Yesaya ini tampaknya sebuah karya para penerus Yesaya Kedua. Bagian ini adalah hasil terakhir sebuah tradisi yang berpangkal pribadi Yesaya. Tradisi ini melanjutkan karya nabi Yesaya yang tampil pada abad ke-8 seb. Mas.
Dalam sebuah gua di tepi Mati (Qumran) ditemukan sebuah naskah lengkap kitab Yesaya. Naskah ini barangkali berasal dari abad ke-2 seb. Mas. Naskah ini berbeda dari naskah yang ditetapkan oleh para Masoret. Ia ditulis dalam ejaan khusus dan memuat sejumlah varian yang sebagian dalam menentukan bunyi naskah asli.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat
sedjumlah tulisan kenabian, jak...
PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat sedjumlah tulisan kenabian, jakni tudjuhbelas (Lagu ratap termasuk djenis sastera lain), jang merangkum djangka waktu antara l.k. 750 dan 200 seb. Mas. Tulisan2 itu mewakili suatu aliran kuat dalam agama Israil, jang sebelumnja sudah ber-abad2 lamanja berlangsung. Kitab2 nabi itu merupakan puntjak dan buah masak2 dari kurnia kenabian jang mengalami sedjarah dan perkembangannja sendiri sebelum menghasilkan buah2 jang terpelihara dalam kitab para nabi. Kurnia kenabian itu boleh dianggap sebagai kechasan agama Israil jang mentjapai kepenuhannja dalam diri Jesus Kristus.
Namun demikian kurnia tsb. boleh ditempatkan dilatarbelakang jang lebih luas dan melewati perbatasan bangsa Israil dan Perdjandjian Lama. Sebab beberapa gedjala jang diketemukan dalam keterangan2 Kitab Sutji tentang aliran kenabian terdapat pula pada bangsa2 tetangga Israil, jang serumpun dengannja; dengan perkataan lain: pada bangsa2 Semit pada umumnja (bangsa2 Semit ialah bangsa2 keturunan Sem menurut Kitab Sutji). Tidak disangkal, bahwa gedjala2 kenabianpun terdapat pada bangsa2 lain, akan tetapi kalau demikian, agak djarang2 saja ada. Tokoh2 besar dari agama lain, seperti Budha dan para Reshi Hindu tidak boleh dibandingkan dengan nabi2 Israil apalagi filsuf seperti Kon Fu Se atau Lao Tse. Sebaliknja pada bangsa2 jang mendiami negeri Kena'an sebelum Israil memasukinja dan pada bangsa2 disekitar Israil diketemukanlah gedjala2 jang mirip gedjala2 kenabian di Israil. Kitab Sutji sendiri mentjeritakan mengenai "nabi2 Baal dan nabi2 'Asjera", jang menjertai permaisuri Izebel jang berasal dari Fenesia (1Ra 18:19; bdk. 2Ra 10:19). Diluar Kitab Sutjipun ada berita tentang "nabi2" di Mesopotamia dan Palestina. Tjontoh jang paling djelas ialah Muhammad, orang jang berbangsa Arab, djadi berbangsa Semit, dan tokoh2 kenabian lain jang mendahuluinja di Arabia. Penjerupaan Muhammad dengan nabi2 Israil tentu sadja tidak terpungkiri.
Bukan maksud kami untuk begitu sadja menjamaratakan kurnia kenabian di Israil dengan gedjala2 jang serupa pada bangsa2 Semit jang lain. Namun demikian kiranja boleh diterima, bahwa kurnia ilahi jang chas itu mendapat tanah jang subur dalam watak bawaan bangsa2 Semit. Watak alamiah digunakan oleh Allah untuk maksud- tudjuanNja sendiri; bawaan itu diangkat serta dihaluskan oleh anugerah ilahi, jang dapat bertumpu pada sifat alamiah tanpa merusakkannja. Bangsa Israil seakan2 ditjiptakan oleh penjelenggaraan Allah sedemikian rupa sehinggga pada waktunja dapat dianugerahi kurnia kenabian jang chas. Itulah sebabnja maka orang tidak usah heran atau kaget, pabila diluar Israil pun terdapat gedjala2 jang segera mengingatkan kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Kemiripan jang kelihatan tidak usah mengurangi sedikitpun keaselian kurnia kenabian di Israil. Dan untuk mempertahankan keistimewaan umat Allah tidak perlu orang menjangkal kesamaan jang njata. Kesamaan itu kan dibarengi dengan perbedaan asasi, meskipun perbedaan itu tak kelihatan sekalipun. Demikian misalnja orang boleh menerima, bahwa Muhammad melandjutkan, bahkan menjelesaikan serta menutup aliran kenabian bangsa2 Semit, tanpa menerima bahwa tokoh itu adalah landjutan dan penjelesaian kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Bagi kita ini Jesus dari Nasaret adalah nabi terachir dari para utusan Allah kepada umatnja jang terpilih, jakni Israil. Nabi2 jang diketemukan dalam Perdjandjian Baru sama sekali lain tjorak dan tugasnja. Tapi tanpa keberatan sedikitpun Muhammad boleh dipandang sebagai penutup aliran kenabianalamiah jang terdapat pada bangsa2 Semit pada umumnja. Jang pertama terletak dibidang adikodrati jang bertumpu pada susunan alamiah, pada hal jang kedua adalah alamian belaka. Perbedaan njata antara kurnia kenabian sedjati di Israil dengan gedjala2 kenabian pada bangsa2 kafir disekelilingnja kiranja boleh diringkaskan sbb.: Kurnia kenabian bersifat etis, kesusilaan, oleh karena berasal dari Allah jang etis tjoraknja. Kurnia itupun menentang atau sekurang2nja mengatasi keinginan dan harapan nasional. Tetapi nabi kafir tidak mempunjai tjorak etis dan selalu berbatas kepentingan dan keinginan bangsanja sendiri. Muhammad tentu ada tjorak etis padanja djuga dan ia melampaui batas duku dan bangsanja. Tetapi tjorak itu pada Muhammad djauh kurang njata dari pada para nabi Israil.
Selandjutnja disini dibahas hanja kurnia kenabian jang merupakan kechasan dan keistimewaan umat Allah dari Perdjandjian Lama.
Tetapi perlu segera ditambahkan, bahwa kurnia kenabian itu merupakan suatu gedjala jang amat madjemuk dengan sedjarah dan perkembangannja sampai kepuntjak. Keterangan2 jang disadjikan Kitab Sutji sendiri djauh dari terang dari segala sudut dan seginja. Istilah "nabi" dan "bernubuat" ada pelbagai maknanja. Perkataan "nabi" sendiri (demikianpun bunjinja dalam bahasa Hibrani) tidak memberi banjak pendjelasan. Arti perkataan itu ialah: berseru, berbitjara, memaklumkan. Tetapi istilah itu tidak mengatakan sedikitpun tentang siapa jang berbitjara atau apa jang dikatakan. Memang Kitab Sutji sendiri memberikan suatu keterangan, jakni dalam kisah panggilan Musa (Kel 4:15-16; 17:1) Musa diutus Allah kepada Fare'o. Tetapi Musa menolak oleh karena tidak fasih lidah. Ia lalu diberi pembantu, jakni adiknja Harun, jang akan mendjadi djurubitjaranja. Ia adalah "mulut" Musa dan Musa mendjadi "Allah" Harun. Di depan Fare'o Musa mendjadi Allah dan Harun nabinja. Djadi "nabi" disini "djurubitjara Allah". Sudah barang tentu arti kata itu dengan tegas lagi ringkas menundjukkan tugas nabi2 besar jang tampil kedepan dalam kitab para nabi. Tetapi dalam Kitab Sutji sendiri istilah jang sama dipergunakan sehubungan dengan tokoh2 lain serta kegiatan mereka.
Kelompok2 orang ekstatisi jang memainkan peranannja dalam ibadah kadang2 disebut
"nabi" dan mereka "bernubuat dalam ekstasenja. Disekitas Sjemuel, jang melajani
tempat sutji di Sjilo (1Sa 2:18) terdapatlah "nabi2" jang
bersangkutan dengan tempat sutji (1Sa 10:5). Setjara buatan, jakni
dengan alat2 musik, mereka menimbulkan ekstase lalu "bernubuat" (mengigau).
Keadaan itu disertai pelbagai gedjala jang aneh (1Sa 10:11-13; 19:20-24)
Orang2 itu nampaknja madjenun (bdk. 2Ra 9:11), kerasukan roh Allah
(1Sa 19:20,23). Kemudian dalam sedjarah diketemukan pula kelompok2
"nabi" sehubungan dengan Elija (1Ra 18:4). Elisja'pun mempunjai
hubungan dengan "tjanterik2 nabi" (2Ra 2:3-18). Ungkapan "tjanterik
nabi" dalam bahasa Hibrani berbunji "putera2 (anak) nabi" dan artinja ialah
orang jang mendjadi anggota kumpulan atau kelompok tertentu, djadi anggota
kumpulan nabi2. Sudah barang tentu kelompok2 nabi2 itu melandjutkan nabi2 jang
ada disekeliling Sjemuel. Mereka tinggal ber-kelompok2, kadang2 ratusan orang
(1Ra 18:4; 2Ra 2:3,5,7) dan diam terpentjil dari pergaulan masjarakat
(2Ra 6:1-2), di sekitar tempat sutji, seperti Gilgal (
Sudah barang tentu nabi2 ekstatisi tsb. Mempunjai tjorak keigamaan jang njata dan bersangkutan dengan ibadah. Tetapi keterangan2 Kitab Sutji tidak mengidjinkan untuk menetapkan perasaan mana mereka pegang dalam ibadah. Adakah mereka dalam ekstasenja membawakan firman Allah dalam ibadah sebagai djawaban atas permohonan para pemudja atau peranan lain dipegangnja? Ada ahli jang berpendapat, bahwa salam ibadah Israil, dahulu dan kemudian, nabi2 memegang peranan tertentu, suatu djawatan tetap, disamping para imam. Orang2 itu menundjukkan beberapa mazmur (misalnja Maz 2:6; 110:2:4) tempat suatu firman Jahwe dibawakan. Katanja kalimat2 sedemikian itu diutjapkan oleh seorang nabi dalam ibadah. Selandjutnja dikatakan, bahwa beberapa nubuat jang terkumpul dalam kitab para nabi (misalnja Joel) berasal dari ibadah, sehingga nabi jang bersangkutan merupakan nabi ibadah pula. Akan tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan dan keterangan2 jang dapat dikumpulkan dari Perdjandjian Lama tidak tjukup untuk meneguhkan hipotese tsb. Maka dari itu harus dikatakan, bahwa kitapun tidak tahu peranan manakah dimainkan kelompok2 nabi dalam ibadah. Halnja tetap kabur sadja.
Disamping dan bersama dengan nabi2 tsb. kita menemukan dalam Kitab sutji
pelbagai tokoh lain jang diberi djulukan "nabi", namun amat berlainan dari para
ekstatisi tsb. dan djuga dari nabi2 besar jang tampil dalam kitab para nabi. Di
djamanpara Hakim ada nabiah Debora, jang menghakimi Israil (Hak 4:4).
Dalam Kitab itupun muntjul seorang nabi jang tak bernama (Hak 6:8).
Mungkin sekali nabi itu hanja akal kesusateraan sadja dengan mana pengarang
kitab mengemukakan pikirannja sendiri. Pada achir djaman para Hakim tampilah ke
depan tokoh besar nabi Sjemuel (1Sa 3:20; 9:9; 2Ta 35:18), jang
berhubungan dengan dan malah memimpin para ekstatisi (1Sa 19:20).
Tetapi terang sekali Sjemuel tidak termasuk kedalam kalangan orang2 itu.
Kemudian dari itu ber-kali2 nabi jang serupa diketemukan dalam Kitab Sutji,
seperti Ahia (1Ra 1:29-30; 14:2-3) Jehu (1Ra 16:7), Jona
(2Ra 14:24), nabiah Hulda (2Ra 22:14-15), Urijahu
(Yer 26:20), Sjemaia (2Ta 12:5-6), Ido (
Sudah barang tentu nabi2 jang sedemikian itu merupakan suatu djabatan dan lembaga tetap di Israil. Achirnja undangpun mengaturnja. Sebab dalam kitab Ulang tutur (Ula 18:15-22) sesungguhnja terdapatlah suatu undang mengenai nabi2. Undang itu kiranja mengatur keadaan jang sudah lama berlangsung dan sedikit banjak merosot, sehingga perlu diberi petundjuk untuk membedakan nabi2 sedjati dan nabi2 gadungan. Undang itupun menjatakan, bahwa lembaga kenabian itu di Israil memegang peranan, jang pada bangsa2 lain dimainkan oleh tukang sihir dan tukang tenung, jang di Israil dilarang (bdk. (Ima 19:26,31); 1Sa 28:7). Apabila rakjat memerlukan petundjuk2 ilahi dalam hidup se- hari2 mereka dapat menghadap nabi2 itu. Sebagaimana radja Babel, Ninive atau Mesir mempunjai tukang2 tenung jang tetap untuk diminta nasehat2nja dalam urusan negara, dalam perkara perang dan damai, demikianpun dalam istana radja Israil ada nabi2 Jahwe.
Pengarang 1Sa 9:9 mengatakan, bahwa orang jang dimasanja disebut
"nabi, dahulu, misalnja ada masa Sjemuel, dinamakan "pelihat". Makna keterangan
itu tidak amat djelas, tetapi jang berikut ini boleh diterima. Dahulu istilah
"nabi" adalah sebutan kelompok2 nabi ekstatis dalam ibadah, sebagaimana jang
dipaparkan diatas. Disamping nabi2 itu ada "pelihat2", perseorangan dan pribadi
untuk keperluan hidup se-hari2 (sebutan lain ialah: orang ilahi atau "pesuruh
Allah", (bdk. 1Ra 13:1) Kemudian orang2 inipun disebut "nabi". Dan
kiranja perkaranja bukan hanja perpindahan sebutan, tetapi djuga tjampuran
fungsi. Mula2 "nabi" dan "pelihat" berbeda satu sama lain, tetapi kemudian nabi2
itupun bertindak sebagai "pelihat". "Pelihat Sjemuel sudah berhubungan erat2
dengan para nabi dan Elisja'pun bergaul dengan "tjanterik2 nabi" pula.
Demikianpun terdjadilah kedua tugas jang mula2 berlainan itu lama kelamaan
melebur mendjadi satu sadja, sehingga istilah "nabi" melingkupi ke-dua2nja.
Menurut 2Ra 21:10 didjaman radja Menasje ada "nabi2" (djamak)
ditempat lain nabi2 disebut disamping para imam (
Dapat dimengerti pula, bahwa kedua fungsi tsb. melebur mendjadi satu. Sebab antara nabi2 ekstatisi dan nabi2 profesionil ada kesamaan djuga kendati perbedaan. Kedua2nja mempunjai hubungan chusus dan langsung dengan Allah. Ekstatisi dianggap kerasukan roh ilahi jang menampakkan diri dalam ekstase mereka. Pelihat2 itu berkat hubungannja dengan Allah mengenal hal2 tersembunji atau kedjadian dimasa depan. Dan pengetahuan adjaib itupun menjatakan pengaruh ilahi jang chusus. Maka dari itu masuk akal, bahwa semua orang dalam siapa pengaruh Allah menjatakan diri, entah dengan ekstase entah dengan pengetahuan adjaib, kemudian disebut "nabi" sadja.
Tetapi lembaga kenabian ekstatis-profesionil mengalami kemerosotan pula. Dalam hal ini kiranja pengaruh agama2 kafir memegang peranannja. Nabi2 Jahwe jang menjertai radja Israil (1Ra 22:5-28) pasti bukan nabi2 sedjati, melainkan pendjilat radja sadja, terutama pemimpin mereka Sidkia. Sudah dikatakan, bahwa nabi2 profesionil harus diberi upah untuk pernjataannja (bdk. 1Sa 9:7-10; 1Ra 14:3; 2Ra 5:15). Mudah sadja adat itu mendjadi alasan kemerosotan lembaga kenabian (bdk. 2Ra 5:20-24), oleh karena itu nabi2 itu terlalu mentjari keuntungan sendiri, atau sebagai pegawai radja terlalu tjondong untuk menjenangkan madjikannja sadja. Karenanja salam kitab para nabi atjap kali diketemukanlah "nabi palsi", jang merupakan lawan jang gigih utusan2 Jahwe jang sedjati. Jeremia harus menentang sekelompok nabi jang disebut namanja dan bekerdja diantara kaum buangan di Babel (Yer 29:21-23) dan dalam Bait Allah ia bergulat dengan seorang nabi jang bernama Hananja bin 'Azur (Yer 28:1-17). Dimasa radja Jojakim ia ditangkap oleh para imam dan nabi (Yer 26:7-15). Mereka itu disebut "pembohong" (Yer 6:13; 8:10), jang bernubuat hanja untuk makanannja melulu (Mik 3:11). Mereka pemabuk (Yes 28:7) dan pendjinah (Yer 29:23). Mereka sesungguhnja tidak diutus Jahwe (Yeh 13:6) dan meramalkan apa jang diinginkannja sendiri, rakjat serta radjanja (Yer 5:31; 6:14; 13; Yes 30:10). Dengan demikian mereka tidak mengusahakan pertobatan rakjat, melainkan membuat mereka tinggal di dalam kedurdjanaannja (Yer 23:14; Yeh 23:23). Nabi2 palsu itu sungguh suatu bentjana di Israil, sebab mereka menjesatkan rakjat dan merupakan antjaman untuk bangsa maupun agama Israil. Mungkin sekali bahwa tidak semua nabi itu mula2 buruk maksudnja dan barangkali mula2 mereka sungguh nabi Jahwe sedjati. Tetapi demi untuk keuntungan materiil dan hendak menjenangkan rakjat dan radja mereka kadang2 menjalahgunakan kurnianja atau tertipu oleh angan2nja sendiri dengan tidak membedakan apa jang datang dari Jahwe dan apa jang tjotjok dengan keinginan hatinja sendiri (bdk. Zak 13:2-6).
Kendati kemerosotan jang kadang2 menurunkan para nabi ekstatis-profesional itu,
mereka toh tjukup besar pengaruhnja akan jang baik dalam hidup keigamaan Israil.
Tidak ada banjak tjerita tentang pengaruh para ekstatisi. Tetapi setidak2nja
pada permulaan mereka nampak sebagai pembela agama Jahwe jang murni. Permaisuri
kafir Izebel mengejar serta membunuh mereka (bdk. 1Ra 18:4; 19:10,14).
Tetapi terutama nabi profesionil adalah djagoan agama Jahwe dan tatasusila. Nabi
Natan menegur radja Dawud karena berdjinah dan membunuh orang jang tak berdosa
(2Sa 12:1-5) dan mendukung radja itu untuk mendirikan pusat agama
jang baru (2Sa 7:1-17). Waktu Jerobe'am mulai dengan ibadah
tersendiri, maka seorang nabi menentang (1Ra 11:29-39), tetapi iapun
menegur radja itu oleh karena terlalu tjondong kepada kekafiran (
Djustru nabi2 profesionil, terutama jang disebut diatas, merupakan pendahuluan
sedjati dari nabi2 besar jang nubuat2nja terpelihara dalam Kitab Sutji.
Chususnja Elija amat mirip mereka. Namun demikian nabi2 besar itu ada tjoraknja
tersendiri, sehingga tidak boleh digolongkan kedalam lembaga kenabian tsb.
Perbedaanja bukan hanja, bahwa nabi2 jang dahulu tidak terpelihara nubuat2nja
dalam tulisan tersendiri, sedangkan para nabi2 jang terachir kurnia kenabian
dibarengi dengan kurnia untuk menulis, entah pada mereka sendiri entah pada
orang lain, sehingga utjapan2nja tersimpan dalam Kitab Sutji. Adakalanja orang
membedakan "nabi2 penulis" dan "nabi2 bukan penulis", perbedaan mana hanja
lahiriah belaka. Kelainan, sesungguhnja djauh lebih mendalam. Jang pertama
diantara nabi2 "penulis",jakni amos (Amo 7:14) membedakan diri dengan
"nabi2" (profesionil) dan "tjanterik2 nabi" (ekstatisi). Dan jang sama kiranja
boleh diterapkan pada semua nabi jang tampil dalam kitab para nabi. Mereka itu
bukan ekstatisi dan bukan pedjabat kenabian, melainkan charismatisi, jang
menerima panggilan chas dari pihak Allah dengan tugas tersendiri. Beberapa
diantaranja seperti Jesaja (Yes 6), Jeremia (Yer 1)
Jeheskiel (Yeh 2:1-10) Amos (Amo 7:14-15) mentjeritakan
panggilannja. apa jang dahulu kadang2 terdjadi dengan nabi2 profesionil, jang
diberi tugas chusus oleh Allah (bdk. 1Sa 3:1-14; 2Sa 7:4-6;
Tugas nabi charismatis pada umumnja ialah: Mendjadi djurubitjara Allah, suara Allah, pada umatnja untuk memperingatakan kepadanja tuntutan2 keigamaan dan tatasusila. Allah Israil kan pentjipta dan pendukung tatasusial dan Dialah Allah jang mahaesa, satu2nja Allah dan tidak menanggung persaingan dewata kafir. Para nabi diutus untuk memperingatkan kepada Israil akibat dan kesimpulan dari pilihannja dari pihak Allah, jang telah mengikat perdjandjian dengan bangsa ketjil ini.
Tetapi perdjandjiaan itu adalah suatu peristiwa dalam sedjarah dan terlaksana oleh sedjarah umat, jang diselenggarakan oleh Allah perdjandjian itu. Karenanja para nabi nampaknja terutama terutama sebagai penafsir sedjarah, sedjarah nasional Israil dan sedjarah internasional, sedjauh bersangkutan dengan sedjarah umat Allah. Sedjarah itu dihadapi para nabi dari segi keigamaan dan kesusilaan. Mereka betul2 sadar dan isxaf, bahwa dibelakang peristiwa2 kenegaraan tangan Allah sedang bekerja serta memimpin. Apa jang kelihatan oleh mata insani ada dasar dan latarbelakang ilahinja jang tak nampak. Para nabi menembusi permukaan untuk membuka dasar ilahinja itu. Sedjarah Israil jang insani adalah sedjarah keselamatan jang dikerdjakan Allah didalamnja. Allah sendirilah jang bertindak dan berbuat didalam peristiwa jang rupanja insani belaka, akan keselamatan umatNja, bahkan akan keselamatan umat manusia seluruhnja. Djustru segi itulah disingkapkan oleh sabda kenabian, sehingga para nabi menghubungkan satu sama lain pernjataan perbuatan dan pernjataan-sabda. Kedua itu lalu melebur mendjadi satu, sehingga peristiwa mendukung sabda kenabian dan sabda itu pada gilirannja membuka rahasia kedjadian. Peristiwa2 politik bagi para nabi mendjadi hukuman atau -atjap kali sekaligus - berkah ilahi; hukuman atas dosa umat atau dosa lawan umat, dan berkah perdjandjian jang mendapat wujud jang njata.
Karenanja para nabi bertumpu pada dan berakar dalam tradisi iman Israil. Sudah barang tentu mereka mendjulang tinggi diatas tingkatan jang umum dan merupakan puntjak didataran. Tetapi mereka tidak terpisah dari umat Allah dan tidak melangkah tersendiri2 sadja. Sebenarnja mereka termasuk kedalam tradisi iman Israil jang djuga dikembangkannja. Iman Israil mempunjai tjorak historis, artinja mengenai peristiwa dan kedjadian jang njata. Memang Israil pertjaja akan Tuhan, tetapi Allah Israil bukan gagasan niskala dan mudjarad, melainkan pribadi jang berbuat sesuatu dan menjatakan diri dengan perbuatan dalam sedjarah. Iman jang terpelihara dalam tradisi itulah jang diambil alih oleh para nabi. Dengan amat tepatnja mereka pernah disebut "suara kalbu Israil", suara rasa keigamaan dan kesusilaan. Lebih dari pada siapapun djua para nabi sadar dan insjaf akan seluruh isi dan segala akibat praktis dari iman Israil itu. Apa jang mereka terima dari leluhur diselami dan diresapkannja sedalam2nja. Dengan tadjam mereka melihat apa jang pernah dibuat dan terus dikerdjakan Allah dan djuga siapa Allah jang berbuat dan bertindak itu. Djustru berkat kehalusan kesadarannja itulah para nabi bukan hanja penjalur iman dan tradisi jang tidak berubah sedikitpun. Ditolong oleh terang Ilahi jang chas para nabi djuga mengembangkan dan memadjukan iman dan tradisi jang hidup. Tanpa meninggalkan apa sadja jang sedjati dari dahulukala, mereka sekaligus menambahkan sesuatu jang baru, landjutan tulen dari jang sudah2. Dengan demikian para nabi bukan hanja pembawa tradisi dan pemelihara iman jang bertumpu pada wahju ilahi, tetapi mereka djuga alat wahju jang baru betul. Tetapi jang baru langsung berkembang dari jang lama, jang dibawah penerangan ilahi dipikirkan dan lalu dipahami se-penuh2nja oleh para nabi.
Didalam arus besar tradisi iman Israil para nabi merupakan suatu aliran ketjil jang mendjadi tulang punggung tradisi umum itu. Sebab sesungguhnja para nabi bukanlah orang jang tersendiri2 sadja. Mereka melandjutkan satu sama lain serta mengembangkan satu sama lain. Jang kemudian bertumpu pada pendahulunja, bahkan ada kalanja dalam tjaranja kabar dibawakan mereka. Tidak demikian halnja, bahwa tiap2 nabi se-akan2 mulai kembali, melainkan kabar nabi jang dahulu diambil alih dan diteruskan oleh nabi jang baru. Dengan demikian para nabi mendjadi satu sungai jang terus mengalir didalam sedjarah Israil, sampai kurnia kenabian lenjap dari umat Allah.
Sebagai penafsir sedjarah adakalanja nabi Israil membitjarakan mengenai masa depan djuga. Memang seringkali nabi dianggap terutama sebagai peramal akan tetapi hanja dalam gabungan seluruh tugasnja hal sedemikian itu kadang2 terdjadi. Dajdi fungsi itu hanja segi tertentu dan bukanlah jang paling penting dari kurnia kenabian. Sebagai djurubitjara Allah nabi per-tama2 menembusi sedjarah aktuil jang sedang berlangsung dimasanja sendiri untuk menjingkapkan segi ilahinja. Tetapi sedjarah itu adalah sedjarah keselamatan dan nabi insaf bahwa keselamatan jang dikerdjakan Allah dalam sedjarah sekarang belum terlaksana, belum sampai djuga. Sebaliknja, keselamatan jang direntjanakan Allah dibahajakan oleh ketidaksetiaan umat. Namun demikian Allah tetap setia pada djandjinja dan karenanja selandjutnja Ia akan bertindak lagi untuk mengembalikan umat kedjalan jang lurus dengan hukuman jang menghasilkan pertobatan, supaja achirnja keselamatan ilahi itu terlaksana. Karenanja para nabi kerap kali berbitjara tentang bentjana2 jang akan ditimpakan Allah kepada umatnja. Bahkan orang mungkin mendapat kesan, bahwa nabi2 umumnja tjukup pessimis, chususnja jang terdahulu. Akan tetapi sebenarnja para nabi optimis, meskipun realis djuga. Mereka tidak menutup mata bagi keadaan jang njata, tetapi mereka mempunjai iman jang tak tergontjangkan akan Allah serta kesetiaanNja. Memang hukuman2 berat didjatuhkan atas Israil, teapi dengan maksud supaja bertobat dan allah lalu dapat melaksanakan rentjanaNja. Harapan itu tak pernah lenjap dari para nabi. Mereka jakin, bahwa setidak2nja sisa Israil akan bertobat lalu diselamatkan. Berdasarkan imannja nabi kadang2 mendapat intuisi tentang masa depan, masa keselamatan. Intuisi jang asasi itu kadang2 digambarkan nabi dengan menggunakan gagasan dan gambaran jang tidak diambil dari intuisi itu, melainkan dari apa jang diketahui nabi setjara lain dan jang sesuai dengan gagasan jang laku dilingkungannja.
Dalam hubungan itulah muntjul nubuat2 masehi. Para nabi adalah pembawa ulung dari harapan Israil jang kuno. Oleh karena sedjarah jang njata belum djuga memenuhi harapan itu atau hanja memenuhinja sebagian sadja, maka pandangan Israil terutama pandangan para nabinja melajang kemasa jang akan datang. Dengan kejakinan mutlak diharapkan turun tangan Allah jang terachir dalam sedjarah umatnja dan bagsa manusia seluruhnja. Entah Allah sendiri, entah seorang utusan Allah achirnja toh akan memenuhi seluruh harapan. Dalam intuisinja itu nabi sesungguhnja membawa suatu kabar bagi jang melampaui masanja sendiri dan karenanja tetap kabur bagi nabi sendiri pula. Ia tahu, bahwa sesuatu jang maha hebat akan terdjadi, tapi tidak tahu bagaimana dan apa jang terdjadi. Maka itu ia menggambarkan intuisinja dengan bahan jang diambil dari lingkungannja jang amat terbatas sambil bertumpu pada keadaan, kedjadian2 dan tokoh2 jang sedjamannja. Dari sebab itu dalam nubuat2 itu amat perlu dibedakan baik2 dua unsur, jakni intuisi asasi dan gambaran pembungkusnja. Kenjataan jang dinubuatkan dapat agak berlainan dari lukisan jang disadjikan nabi, meskipun tjotjok dan serasi dengan intuisi tsb. Nabi pasti tahu akan keselamatan jang terachir, jaitu keselamtan masehi, tetapi ia tidak tahu akan wudjud jang njata. Namun demikian wudjud itupun digambarkannja. Maka dari itu sama seklai tidak tjotjok dengan tjorak nubuat, djika kenjataan masehi melebihi gambaran kenabian. Intuisi asasi dipenuhi seluruhnja tapi gambaran diatasi, oleh sebab lukisan itu terikat pada masa dan lingkungan nabi dalam sedjarah. Itulah sebabnja maka gambaran jang disadjikan masing2 nabi dapat agak berlainan, sedemikian rupa sehingga tidak dapat disesuaikan satu sama lain. Tetapi kelainan itu tidak mengurangi sedikit djuapun kebenaran asasi jang adalah milik bersama para nabi. Perlulah orang ingat akan tjorak nubuat tsb. apabila Perdjandjian Baru menundjukkan kepada nubuat2 jang lama itu se-akan2 terpenuhi dalam diri Jesus dan karjaNja sungguh2 memenuhi intuisi asasi nabi setjara pari-purna, tetapi sekaligus menembusi dan djauh melampaui gambaran dalam mana intuisi itu dibungkus oleh mereka. Karena itulah nubuat2 Pendjandjian Lama sering kali tidak dapat dimengerti, kalau tidak bertolak dari kenjataan Perdjandjian Baru.
Apa jang dikatakan diatas menjatakan se-terang2nja, bahwa para nabi adalah tokoh keigamaan dan kesusilaan. Sebagai pendukung dan penjaga agama jang murni dan tatasusila jang sehat mereka diutus Allah kepada umatNja dan liwat umatNja kepada bangsa manusia seluruhnja. Dengan gigihnja mereka berdjuang, atjap kali hampir2 sendirian sadja, untuk membersihkan agama perdjandjian dari kemerosotan insani. Kerap kali agama Israil sungguh dirusakkan oleh pengaruh kekafiran. Sebenarnja nabi2 tidak djarang turun tangan dalam urusan kenegaraan, tapi maksud-tudjuannja selalu bersifat agamiah belaka. Politikkan seirng2 mengantjam kemurnian agama Jahwe dan hubungan2 diplomatik dengan negeri2 kafir tidak djarang menghantar dewa2 kafir masuk wilajah Jahwe, Allah Israil. Apabila nabi2 menjerang bangsa2 kafir serta mengantjam kepada keruntuhannja, maka bukanlah nasionalisme jang me-luap2 mendorong mereka, melainkan rasa keigamaannja. Bangsa2 itu entah menindas umat Allah entah membahajakan kemurnian agamanja. Dan tidak sedikit nabi toh membuka pintu keselamatan untuk kaum kafir djuga. Pelbagai nabi pun menentang kemerosotan sosial di Israil sendiri, penindasan dan pengisapan dari pihak golongan jang satu terhadap golongan jang lain. Tetapi dasar terachir dari ketjaman itu ialah agama para nabi. Semua orang Israil adalah umat Jahwe, anak Allah jang melindungi jang lemah. Semua sama sadja kedudukan dan haknja. Penindasan sosial achirnja merusakkan agama, hubungan Allah dengan seluruh umatNja. Para nabi tentu sadja tidak bermaksud merobohkan susunan masjarakat, sebagaimana jang dikehendaki Allah. Tetapi djandji2 jang termuat dalam perdjandjian jang diikat Jahwe dengan Israil, teruntukkan bagi semua. Dan tiada seorangpun boleh menghalangi djandji2 itu terlaksana untuk semua. Para nabi pun mempertahankan seluruh Taurat, oleh sebab merupakan pernjataan kehendak ilahi jang harus dilaksanakan manusia. Dahulu beberapa ahli pernah mempertentangkan Taurat Musa serta para imam jang adalah pendukung Taurat, dengan para nabi, se-akan2 mereka tidak peduli akan Taurat. Tetapi pandangan itu keliru sama sekali. Apabila nabi2 sampai mengetjam ibadah mendjadi formalisme belaka atau malahan tachajul sadja. Dalam agama Israil ibadah tanpa tatasusila tidak masuk akal, oleh karena agama itu etis karena Allahnjapun etis adanja. Adakalanja nabi2 berbentrokan dengan para iman, tetapi sebabnja ialah: imam2 itu melalalaikan tugasnja sebagai pendukung tatasusila. Pada dirinja djabatan keimanan dan kurnia kenabian tidak bertentangan satu sama lain, melainkan saling mendukung untuk mempertahankan kemurnian agama dan tatasusila jang bersangkutan. Nabi2 menentang iman2 gadungan seperti mereka melawan nabi2 palsu. Djasa jang terbesar para nabi di Israil ialah menginsafkan kepada bangsa itu, bahwa agama-ibadah dan tata-susila tak terpisahkan.
Sebagai djurubitjara Allah para nabi menjampaikan kabarnja sebagai sabda Allah sendiri. Mereka sendiri insaf, bahwa pesannja berasal dari Allah. Kesadaran itu nampak dalam rumus2 jang lazim dipakai, misalnja: Demikianlah Jahwe bersabda; sabda Jahwe disampaikan kepadaku; itulah firman Jahwe dll. Sabda Tuhan itu kadang2 se-olah2 dipaksakan kepada mereka (Amo 3:8), sehingga tidak dapat ditolak. Dengan sia2 sadja Jeremia berusaha melarikan diri (Yer 20:7-9); bdk. kisah nabi Jona'). Tetapi bagaimanapun djua para nabi sendiri jakin se- kuat2nja, bahwa mereka utusan Allah (bdk. Yes 6:8). Diri nabi sendiri seluruhnja mendjadi suatu "tanda", nubuat jang hidup (bdk. Hos 1-3; Yes 20:3; 8:18; Yer 16; Yeh 4:3; 12:6,11; 24; 24).
Dengan beberapa djalan sabda Jahwe dan kabar jang harus dibawakan dapat sampai kepada nabi. Adakalanja mereka mendapat penglihatan (Yes 6; Yeh 1:2,8; Zak 1-6; Amo 7:8: kemudian dalam apokaliptik djalan itu mendjadi djalan biasa sadja; bdk. Kitab Daniel), atau mimpi dimalam hari (Ula 13:6; Zak 1:8-9), ataupun mereka mendengar suatu suara (Yeh 1:28; 3:13; 10:5; Amo 9:1). Kadang2 mereka disergap oleh ilham ilahi (Yeh 8:1) dengan melihat barang sesuatu dari hidup se-hari2 jang mendapat makna luar biasa bagi nabi (bdk. Amo 8:1-3; Yer 1:11-12; 32:1-44; 18:1-4). Tetapi djalan jang lebih lazim ialah suatu ilham batin, dorongan untuk berbitjara. Atas dorongan dan penerangan ilahi mereka memikirkan imannja serta kedjadian2 jang njata, lalu mereka melihat kebenaran dan kesimpulan daripadanja. Allah mendorong mereka untuk merumuskan dan mengeluarkan buah pikirannja itu, jang menurut kejakinan nabi sendiri sungguh berasal dari Tuhan. Setiap nabi sedjati sadar dan insaf, bahwa ia hanja alat ditangan Allah, meski bukan alat mati sekalipun, sehingga apa jang dikatakan nabi sungguh dikatakan Allah sendiri.
Dalam hal membawakan kabarnja nabi dapat menempuh pelbagai djalan. Adakalanja
mereka menggunakan perbuatan lambang (Yes 20:3-4; Yer 27:19; 13),
jang merupakan kesukaan Jeheskiel jang chas (
Djadi nubuat2 jang dibawakan nabi setjara lisan kemudian terkumpul dan tersusun
dalam kitabnja, atjap kali oleh orang lain. Dalam menjusun bahannja para
penghimpun menuruti asas2 jang seringkali bukan asas seorang pengarang moderen.
Kadang2 mereka menghimpun bahan jang mengenai hal jang sama (misalnja nubuat
tentang bangsa2 kafir; Yes 13:1-23:18; Yer 46:1-51:64;
Kesemuanja itu mengakibatkan, bahwa kitab2 nabi tidaklah gampang dibatja. Tetapi mahapentinglah orang ingat akan tjaranja kitab itu terdjadi. Tiap bagian adalah sebuah "chotbah", lebih kurang pandjang (kadang2 beberapa ajat sadja) jang harus dimengerti sebagai suatu kesatuan tersendiri. Umumnja orang dapat membedakan empat unsur dalam kitab2 para nabi. Memang tidak semua unsur terdapat dalam semua kitab, tetapi dalam banjak kitab terutama jang lebih besar, diketemukan kembali. Unsur jang merupakan kechasan nabi ialah "firman Jahwe". Atjap kali nabi hanja mengutip sadja apa jang dikatakan Jahwe. Itu selalu ditundjuk dengan rumus: Demikianlah Jahwe bersabda... dan ditutup dengan rumus: Itulah sabda Jahwe. Karenanja bagian2 itu umumnja mudah dikenali. Firman Jahwe itu kadang2 pendek dan padat, kadang2 lebih pandjang. Disamping itu ada bagian dimana nabi sendiri berbitjara sebagai penchotbah untuk membentangkan pikirannja sebagaimana atas ilham Ilahi muntjul dan bergelora dalam hatinja. Isi chotbah itu bermatjam- ragam, antjaman, nasehat, petundjuk, adjaran dll. Dan ada djuga bagian dalam mana nabi sendiri menteritakan halihwal kehidupannja, baik batin maupun lahuir (Yes 6; Yer 1:4-6; 20:7-18; Hos 3). Adakalanja orang lain (penghimpun kitab?) mengisahkan hal-ihwal nabi (Amo 7:10-17); Hos 1:2-8; Yes 20:1-6; Yer 19:1-20:8; 26:1-24 dll.) Dalam bagian2 ini kerap kali dikutiplah firman Jahwe atau chotbah nabi. Achirnja ada bagian2 lain lagi dalam kitab para nabi, jang berupa lagu jang bermatjam-ragam. Ada lagu ratap, lagu edjekan, lagu pudji; ada doa dll. Adakalanja pelbagai djenis kesusteraan bertjampur-baur dan tidak gampang digolongkan.
Banjak bagian dan nubuat kitab para nabi berupa sandjak. Orang dapat melihat, bahwa pada umumnja persandjakkan itu lama-kelamaan berkurang. Nabi2 jang lebih dahulu menggunakan hanja gaja sastera itu, tetapi jang kemudian mulai memakai prosa djuga prosa se-mata2. Persandjakan Hibrani ada undang2 dan patokan2nja sendiri, jang belum diketahui seluruhnja. Namun demikian tidak dapat disangsikan para nabi umumnja suka akan djenis kesusasteraan itu, meskipun tidka selalu pasti apakah salah satu abgian berupa sandjak atau itu, meskipun tidak selalu pasti apakah salah satu bagian berupa sandjak atau prosa sadja. Penterdjemah kadang2 memilaih sajda entah jang satu entah jang lain. Daja puetis memang tidak sama pada semua nabi. Ada jang berbakat luhur dan ada jang berbakat rendah. Persandjakan itupun mengakibatkan, bahwa nubuat2 tidak selalu gampang dibatja. Tetapi umumnja boleh dikatakan, bahwa puesi agak sukar, sehingga para nabi Israil bukan suatu keektjualian. Maka itu perlu nubuat2 dibatja dan dipelajari dengan perhatian jang sewadjarnja. Lalu orang kiranja sampai menikmati puesi Hibrani djuga, kalaupun dalam terdjemahan memang banjak dari kekuatan aselinja hilang.
Kitab para nabi memang kitab dari Perdjandjian Lama, sehingga mungkin orang bertanja apakah gerangan gunanja bagi kita jang hidup didjaman perdjandjian baru. Sudah barang tentu kitab itupun mentjerminkan tahapan wahju ilahi tertentu sadja. Karenanja kitab para nabi, seperti Perdjandjian Lama seluruhnja, menundjuk kepada diri Jesus Kristus dan perdjandjian baru. Namun demikian perbuatan2 nubuat2 itu tidak hanja berguna sebagai persiapan sadja dan sebagai saksi penjelenggaraan ilahi adjaib jang memimpin sedjarah menudju kedjaman terakhir. Banjak adjaran para nabi terus berlaku dan dengan rupa jang sama tidak terdapat dalam Perdjandjian Baru jang selalu mengandaikan Perdjandjian Lama. Demikian misalnja tekanan atas Allah jang mahaesa, jang mahakuasa, mahaadil, jang memimpin seluruh sedjarajh umat manusia. Dalam kitab itu kitapun masih terus dapat menimba pengetahuan tentang Tuhan itu; nabi2 terus mengadjar bahwa iman tanpa amal sesungguhnja iman jang mati dan tak berguna. Iman para nabi adalah dasar iman kita. Para nabi merupakan pendorong suatu tradisi jang bergerak madju, dan tradisi itu kita butuhkan djuga. Tanpa mengetahui kitab para nabi orang tidak mengetahui Perdjandjian Lama dan tidak mengetahui imannja sendiri. Maka dari itu nubuat2 jang lama itu dapat terus hangat bagi kita, mungkin lebih hangat dari pada bagi umat Allah perdjandjian lama, oleh sebab kita dapat mengerti intisari kitab para nabi ialah nabi terachir lagi terbesar, jaitu Jesus Kristus jang dengan kabur dinubuatkan para nabi.
Baiklah kiranja kami sadjikan disini daftar para nabi bersama dengan djaman mereka tampil. \= AMOS l.k. 760-750 Hosea l.k 759-725 Micha 745-697 Jesaja 740-700 Sefanja 630-622 Jeremija 626-585 Habakuk 625-586 Nahum 614 Jeheskiel 597-580 Obadja 520 Hagai 520 Zakarja 520 Maleachi 520-480 (450-430) Joel 500? Baruch 200? Daniel 160 \+ Untuk hal2 terperintji lihatlah kata pendahuluan masing2 Alkitab.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni
pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisah...
JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisahkan sama sekali dan diberi kata pendahuluan tersendiri, sehingga kitab jang satu itu mendjadi tiga karya. Dengan demikian sudah diambillah pendirian tertentu dalam suatu masalah jang chusus mengenai kitab Jesaja. Pembagian jang sedemikian kan tidak ada entah dalam naskah Hibrani entah dalam terdjemahan2 kuno. Bahkan kebanjakan terdjemahan moderenpun tidak tahu akan pembagian jang kentara itu. Masalah jang bersangkutan ialah: Adakah seluruh kitab ini, sebagaimana sekarang ada dalam naskah Hibrani, berasal dari nabi Jesaja jang tampil kedepan dalam abad kedelapan seb. Mas.? Ataukah pengarang pasal 40-55 dan 56-66 adalah nabi lain dari djaman lain pula?
Masalah kesatuan dan keaseliab kitab Jesaja masih agak baru djuga. Dahulu, seperti a.l. njata dalam naskah Hibrani dan terdjemahan2 kuno, kitab ity dipandang sebagai kesatuan dan pengarangnjapun satu dan sama djuga, jakni nabi Jesaja. Jesus Sirah dalam abad kedua seb. Mas. sudah memberikan kesaksian tentang pendapat orang2 Jahudi didjaman itu (bdk. Sir. 48,22-24). Katanja sbb.: "Sebab Hizkia melakukan apa jang berkenan pada Tuhan dan berkukuh djalan2 Dawud, bapanja; jang diperintahkan nabi Jesaja kepadanja.... Pada masanja mundurlah matahari dan hidup radja diperpanjangnja (bdk. Js. 38,1-8). Da;am rohnja jang kuasa ia (jakni Jesaja) melihat kesudahan waktu dan melipur orang2 jang bersukatjita di Sion". Terang sekali, bahwa ajat2 tsb. menjindir kitab Jesaja sebagaimana sekarang ada, termasuk kitab pelipur (pas. 40-66). Naskah2 kitab Jesaja, jang diketemukan di Qumranpun dan jang harus ditanggalkan antara 100 seb. Mas. dab 100 Mas., memuat seluruh kitab itu sebagai satu kesatuan jang digandingkan dengan nabi Jesaja. Dalam Perdjandjian Baru bagian2 kitab Jesaja dikutip sebagai nubuat Jesaja dan diambil dari seluruh kitabnja. Demikian umpamanja dari bagian kedua (fasal 40-66) dipetiklah beberapa ajat oleh Mk. 1,3; Mt. 12,18-21; Lk. 4,18-19; Joh. 12,38; Rm. 10.16.20; Ks. Rs. 8,30-33. Kemudian tradisi Jahudi tanpa keraguan sedikitpun (diketjualikan sadja Ibn Ezra dari abad pertengahan) dan tradisi keristen menerima kesatuan dan keaselian seluruh Alkitab. Baru semendjak abad kedelapanbelas keraguan muntjul dan terus bertambah besar, sehingga mendjadi kepastian jang hampir2 umumditerima, jakni bagian kedua kitab Jesaja tidak berasal dari nabi jang bernama begitu. Panitya kepausan tentang Kitab Sutji dalam tahun 1908 menerangkan, bahwa dimasa itu belum terbukti, bahwa pasal 40-66 tidak berasal dari nabi Jesaja. Dan dimasa itu sesungguhnja banjak ahli menjangkal keaselian bagian itu, oleh sebab nubuat jang sebenarnja tudaklah mungkin. Tetapi semendjak itu bukti makin lama makin banjak dan mejakinkan, sehingga penetapan tsb. sekarang tidak usah diterima lagi. Maka dari itu orang2 umumnja memisahkan pasal 1-39 dan pasal 40-66. Bagian terakhir itu berasal dari seorang nabi jang namanja tidak diketahui. Lazimnja disebut "Deutero-jesaja". Banjak ahli lalu membagi pasal 40-66 atas dua bagian lagi, jakni 40-55 (Deutero-jesaja) dan 56-66. Bagian terachir ini sering disebut "Trito-jesaja". Namun demikian tidak semua nubuat jang terkumpul didalamnja berasal dari satu orang sadja (seperti pada umumnja halnja dengan pasal 40-55). Sesungguhnja bagian ini memuat nubuat2 dari pelbagai tokoh kenabian dari pelbagai djaman. Dengan demikian i tilah "Trito-jesaja" tidak menundjukan satu tokoh, melainkan hanja bagian terachir dari kitab Jesaja sadja.
Kamipun menerima pendapat jang lebih umum diterima dewasa ini. Anggapan tsb. berdasarkan pelbagai bukti, jang semua diambil dari kitab Jesaja sendiri. Dapatlah ditundjukkan perbedaan bahasa, gaja bagasa dan perbendaharaan kata anatara pasal 1-39, pasal 40-55 dan pasal 56-66. Sudah barang tentu perbedaan tsb. tidak dapat disangkal, tetapi perbedaan kesusasteraan sendiri jang sedemikian itu tidak dapat memutuskan perkara keaselian, apalagi pabila disertai kesamaan djuga, seperti dalam kitab Jesaja. Tetapi bukti jang terkuat dan memutuskan ialah perbedaan suasana kesedjarahan jang njata sekali. Latar belakang historis pasal 1-39 memang abad kedelapan seb. Mas. dan nabi terus berbitjara kepada penduduk Jerusalem dan Juda dimasa itu. Kesemuanja itu amat tjotjok dengan nabi Jesaja jang bekerdja didjaman itu pula. Akan tetapi dalam pasal 40-55 orang2 Jahudi ada dalam pembuangan di Babel dan pembuangan itu hampir berachir. Nabi berbitjara kepada kaum buangan itu, memberi mereka hati dan menubuatkan pembebasan jang sudah mendekat. Ia malah sampai menjebut nama si pembebas, jakni radja Parsi Cyrus (44,28;45,1), jang sudah agak berkuasa dan segera akan mengalahkan Babel. Sudah barang tentu untuk orang beriman bahwa seorang nabi menubuatkan masa depan (seperti nabi Jesaja dalam pasal 1-39). Tetapi seorang nabi jang menelah sesuatu toh selalu berbitjara kepada orang sedjamannja atau untuk memberi mereka hati. Selain dari pada itu nubuat2 tentang masa depan selalu tjukup kabur dan tak terperintji. Dan akchirnja apa gunanja berbitjara kepada oran2 jang baru hidup dimasa depan, sebagaimana sungguh djadi seandainja pasal 40-45 dibawakan dalam abad kedelapan seb. Mas. Dan bagaimana nabi Jesaja sampai memerintjikan gambarannja hingga malah menjebut nama Cyrus? Latar belakang pasal 56-66 sesungguhnja kurang djelas, tetapi ada jang mengandaikan djaman sesudah pembuangan (58,12;57,19;56,8;64,10-11;66,1-2;60,10 dll.). Nabi berbitjara kepada kaum buangan jang sudah pulang ke Palestina tapi masih dalam kesusahan, sehingga perlu diberi hati. Tetapi bagian2 lain dari pasal2 itu lebih tjotjok dengan masa lain, entah dalam pembuangan entah sebelumnja, sehingga dapat berasal dari Deutero-jesaja atau Jesaja sendiri. Tjorak trito-jesaja sesungguhnja agak madjemuk.
Sudah barang tentu pendapat jang membedakan Jesaja dan Deutero-(Trito-)jesaja tidak terluput dari kesulitang jang sukar dipetjahkan seluruuhnja. Bagaimana gerangan halnja dengan tradisi Jahudi-keristen jang rupa2nja dikukuhkan oleh Kitab Sutji sendiri? Orang boleh mendjawab: Masalah pengarang insani Kitab Sutji adalah masalah sastera belaka jang tidak mau atau dapat dipetjahkan oleh Kitab Sutji atau tradisi teologis. Pengarang2 Perdjandjian Baru dalam hal itu menganuti sadja pendapat umum dimasanja tanpa membenarkannja dan tradisi kemudian malah tidak sampai mengemukakan masalah keaselian. Selain dari pada itu Deutero- dan Trito-jesaja melandjutkan pekerjaan dan semangat nabi Jesaja, sehingga tjara tertentu nubuat2 mereka boleh digandingkan dengan tokoh besar jang berdiri pada permulaan aliran itu. Sedikit serupa keadaannya dengan dengan kelima kitab Musa jang oleh tradisi digandingkan dengan tokoh besar itu karena melandjutkan karya dan semangatnja. Soal jang lebih sukar dipetjahkan ialah sbb.: Bagaimana gerangan mungkin nama tokoh sebesar nabi jang ada dibelakang pasal 40-55 (66) sampai terlupakan? Tokoh2 seperti nabi Obadja terus terpelihara peringatannya dan Deutero-jesaja tidak teringat lagi namanja! Pelbagai hipotese dapat dikemukakan dan sungguh sudah diusulkan para ahli. Umpanja dapat dikatakan bahwa dahulu kala tidaklah mahapenting siapa mengatakan sesuatu, melainkan apa jang dikatakannja inilah jang diutamakan. Boleh djadi djuga, bahwa nubuat2 Deutero-jesaja mula2 dikumpulkan oleh para tjanteriknja dan dikalangan itu nama gurujang umum diketahui tidak perlu disebutkan. Kemudian kumpulan itu tergabung dalam kumpulan nubuat2 Jesaja dan dengan demikian nama Deutero-jesaja lama- kelamaan hilang dari ingatan. Mungkin sekali orang tidak merasa amat puas dengan keterangan serupa itu, tapi baiklah orang lalu ingat, bahwa anggapan tradisionil menghadapi kesulitan jang djauh lebih besar lagi.
Maka dari itu lebih baiklah kiranja orang menerima sadja anggapan, bahwa kitab Jesaja sekarang terdiri atas tiga karya jang mula2 tersendiri. Jang pertama (pasal 1-39) pada umumnja berasal dari nabi Jesaja jang bekerdja dalam abad kedelapan. Karya kedua (pasal 40-55) berasal dari tokoh kenabian besar jang bekerdja diantara kaum buangan di Babel. Karya ketiga (pasal 56-66) merupakan kumpulan nubuat2 dari beberapa tokoh dan pelbagai djaman, baik sebelum maupun selama dan sesudah pembuangan.
NUBUAT-NUBUAT JESAJA
PENDAHULUAN
Tentang diri Jesaja (=Jahwe menjelamatkan) tidak banjaklah jang diketahui orang. Memang ada beberapa keterangan terdapat dalam kitabnja sendiri, tetapi sesungguhnja amat sedikit sadja, apabila dibandingkan dengan apa jang dikatakan kitab Jeremia tentang diri nabi itu atau malah kitab Hosea tentang riwajat hidup nabi itu. Jesaja jarang sekali mengeluarkan isi hatinja dan orang lainpun tidak memberi banjak keterangan. Diri nabi se-akan2 sama sekali terembunji dibelakang tugasnja. Menurut petundjuk jang terdapat dalam kitab itu (1,1) Jesaja bekerdja antara th. 740 dan 700 seb. Mas. Oleh karena ia dalam th. 740 dipanggil mendjadi nabi, boleh diterima,bahwa ia lahir sekitar th. 760 (bdk. 6,1). Ajahnja bernama Amos (1,1), tetapi tidak diketahuo apa2 tentang Amos itu; ia pasti bukan nabi Amos (1,1). Dalam bahasa Hibrani kedua nama itu ditulis setjara lain. Oleh sebab Jesaja bekerdja di Jerusjalem - nabi sedjamannja Micha bekerdja di pedalaman - kiranja ia warga kota itu djuga. Dalam kitabnja ia sering berhubung dengan kaum terkemukadan bergaul dengan radja sendiri (7,3;8,2;37,2.21;38,1;39,1)dan karenanja mungkin sekali ia sendiripun termasuk golongan tertinggi itu. Kitabnja membuktikan pula, Jesaja merupakan seseorang jang berpendidikan tinggi dan berkebudajaan. Umumnja para ahli memudji bakat puetisnja jang luar biasa kuat dan halusnja, sehingga sasteranja terbilang antara karya seni Hibrani jang bermutu tinggi. Ia pun njata mengenal sastera Hibrani jang sudah ada pada djamannja. Rupanja Jesaja bukan imam atau turunan imam. Oleh karena ia mendapat panggilannja dalam bait Allah (6), maka beberapa ahli mengambil kesimpulan, bahwa Jesaja termasuk kedalam kalangan para imam atau se-tidak2nja mempunjai hubungan erat dengan ibadah, umpanja sebagai "nabi ibadah". Tetapi kesimpulan itu sesungguhnja tidak ada dasarnja. Sebagai orang saleh nabi memang sering mengundjungi Bait Allah. Jesaja beristri (8,3) jang disebutnja "nabiah", bukannja oleh karena iapun mendapat kurnia kenabian, melainkan hanja oleh sebab ia bersuamikan seorang nabi, meskipun Jesaja kiranja tak pernah menjebut dirinja "nabi". Dari istrinja itu Jesaja mendapat se-kurnag2nja dua anak, jang diberinja nama beribarat, jakni Sjear-jasjub (7,3) dan Maher-sjalal-haz-baz (8,3.18). Kegiatan Jesaja sebagai nabi sungguhpun tidak selalu berhasil (8,12), namun tidak mendapat perlawanan sebesar permusuhan jang harus dihadapi nabi Jeremia. Kegiatan kenabian jang berlangsung empatpuluh tahun (740-701) mengalami dua puntjak, jakni sekitar perang antara Juda dengan Aram (Syriah) serta Israil (th. 735) dan tatkala radja Asyriah Sanherib menjerbu Juda (th. 701). Berapa lama Jesaja masih hidup sesudah th. 701 tidak diketahui. Ada suatu tradisi Jahudi jang mengatakan, bahwa nabi itu pun ikut dibunuh (digergadji) oleh radja Menasje (687-642), tetapi berita itu tidak dapat dipertjaja. Menurut djudul kitab (1,1) ia bekerdja dimasa pemerintahan Hizkia, jang masih meradja beberapa tahun sesudah th. 701, tetapi tidak ada petundjuk, bahwa Jesaja sedang meneruskan kegiatannja sepandjang seluruh pemerintahan Hizkia itu. Nabi Jesaja mengumpulkan beberapa murid atau beberapa penganut jang setiawan (8,13). Berita ketjil itu tjukup penting berkenaan dengan tjaranja nubuat2 Jesaja terpelihara dan pengaruh nabi jang tidak lenjap sesudah wafatnja.
Sebagaimana halnja dengan beberapa nabi lain, demikian Jesaja aktip ikut dalam urusan negara dan turun tangan dalam masalah2 politik. Ber-ulang2 nubuat2nja menjindir keadaan atau peristiwa kenegaraan tertentu, meskipun seringkali tidak lagi dapat dipastikan apa jang dimaksudkan. Karena itu mahapentinglah orang tahu sedikit banjak tentang latar belakang kesedjarahan karya Jesaja. Tetapi serata merta perlu ditambahkan, bahwa djalan sedjarah dimasanja bagi kita agak kabur djuga. Sungguhpun ada tjukup banjak keterangan, baik dari Kitab Sutji maupun dari dokumen2 lainnja, namun tidak selalu gampang menjesuaikan berita2 itu satu sama lain. Maka dari itu pabila dibawah ini disadjikan garis besar sedjarah itu baiklah orang ingat, bahwa kesemuanja itu tidak sama sekali pasti dan mutlak adanja.
Pemerintahan 'Uzia atau 'Azarja (jang ber-sakit2) bersama dengan puteranja Jotam (781-740) merupakan djaman kesedjarahan dan kemakmuran kenegaraan dan ekonomi bagi negeri Juda (bdk. II Twr. 26,1-5; II Rdj. 15,1-6). 'Uzia daan Jotam dapat memerintah dengan tenang, oleh karena negara2 besar, jakni Asyriah dan Mesir, agak lemah dimasa itu, sehingga tidak menjadi antjaman bagi keradjaan kerdil Juda. Karena itu keradjaan Israilpun tjukup makmur dan sedjahtera, seraja perhubungan kedua keradjaan bersaudara itu tjukup lantjar. Tetapi kesedjahteraan ekonomis itu dibarengi dengan kemerosotan agama dan tata susila, baik di Israil (bdk. 1,29-31;2,6-22) maupun di Jerusalem dan Juda (bdk. 1,2-9.11-20.21-28; II Twr. 27,2). Akan tetapi pada achir pemerintahan Jotam bintang Asyriah mulai naik kembali dibawah pimpinan Tiglatpeleser III (744-727) (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,5-6). Itulah sebabnja maka pemerintahan pengganti Jotam, jakni Ahaz (736-716), mendjadi masa jang malang (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,1-27). Dalam tahun naik tahta ia sudah menghadapi serangan musuh. Diantara negara2 ketjil disekelilingnja diadakan suatu persekutuan lawan Asyriah jang njata mengantjam kemerdekaan mereka. Persekutuan itu dipimpin oleh radja Syriah (Aram) dan radja Israil. Ahaz pun diundang untuk ikut serta, tapi ia menolak. Syriah dan Israil lalu mau memaksa Juda dan dengan maksud itu menjerbu ke Jerusalem. Radja Juda tidak mampu menangkis (II Twr. 28,5-6) dan mundur ke Jerusalem. Ia putus harap dan oleh karena umumnja agak tjondong kepada kekafiran ia sampai mempersembahkan anaknja sendiri sebagai kurban (II Rdj. 16,3). Dalam keadaan darurat itu Ahaz berminat minta tolong pada Tiglatpeleser di Ninive. Nabi Jesaja menentang itu dan mengajak radja untuk pertjaja pada Jahwe se-mata2 (bdk. 7,1- 9). Nabi jakin, bahwa pertolongan dari pihak Asyriah mendjadi tjelaka jang mahabesar (bdk. 7,10-25;8,5-8). Ia dapat menubuatkan kebinasaan musuh Ahaz, Syriah dan Israil (8,24). Namun demikian Ahaz tidak mau mendengarkan adjakan dan djandji Jesaja dan ia minta tolong di Ninive (II Rdj. 16,7-8) dengan mengirimkan hadiah jang sewadjarnja. Dalam pada itu musuh2 lainpun menjerang, jakni Felesjet (II Twr. 28,17-18) dan Edom (II Rdj. 16,5). Tiglatpeleser dengan rela mengabulkan permihinan Ahaz, oleh sebab kesemuanja itu achurnja tertudju kepada dia sendiri sadja. Segera ia madju perang (th. 734). Lebih dahulu ia mengalahkan Felesjet, lalu madju ke Damsjek. Setelah dua tahun dikepung kota itu harus menjerah, dalam tahun 732 (bdk. 17, 1-6). Wilajah Syriah lalu mendjadi provinsi Asyriah. Nasib Israil tidak jauh lebih baik djuga. Sebagian negeri diduduki (II Rdj. 15,29; Js 8,25b-9,6). Di Sjomron petjahlah pemberontakan jang mengangkat Hosjea mendjadi radja disitu dengan disetujui Tiglatpeleser. Sebagai taklukan Asyriah, jang memotong bagian besar dari negerinja, Hosjea beberapa tahun lamanja membajar upeti. Pertolongan Tiglatpeleser sungguhpun menjelamatkan Jerusalem, namun rupa2nja tentara Asyriah memasuki Juda djuga (II Twr. 28,20) dan se-kurang2 nja Ahaz diharuskan membajar upeti jang besar sekali (II Rdj 16,17-18). Ia sendiri pergi ke Damsjek untuk menjatakan diri takluk kepada Asyriah (II Rdj. 16,10) dan selandjutnja ia boleh meradja berkat kerelaan madjikannja di Ninive. Hubungannja dengan Asyria mengakibatkan, bahwa kekafiran di Juda subur berkembang (II Rdj. 16,11-16; II Twr. 28,22-25). Waktu Tiglatpeleser meninggal (727) bangsa2 taklukan disebelah barat bersatu lagi untuk membebaskan diri. Persekutuan itu memang didukung oleh musuh kawakan Asyriah, jakni Mesir. Radja Israilpun, Hosjea, ikut serta, terbudjuk oleh partai anti-Asyriah di Sjomron dan oleh harapan akan bantuan dari Mesir (bdk. II Rdj. 17,3-4). Pengganti Tiglatpeleser, Sjalmaneser V (726-722) turun tangan. Ia menjerbu dan mengepung Tyrus (22,15-17). Hosjea masih mau meluputkan diri dengan membajar upeti (II Rdj. 17,3), tetapi pertjuma sadja. Sjalmaneser madju perang lawan Sjomron. Ia menawan Hosjea dan mengepung ibukotanja. Tiga tahun lamanja pengepungan itu berlangsung. Dalam pada itu Sjalmanesemangkat dan penggantinja Sargon II (722-705) berhasil merebut Sjomron (722). Sebagian penduduk negeri Israil dibuang dan diganti dengan bangsa2 kafir (bdk. II Rdj. 17,5-6.24). Kemudian pemberontakan petjah lagi, tapi ditindas dengan ganas, pembunuhan dan pembuangan (720). Dalam tahun itu djua Sargon mengalahkan musuh2 lainnja, terutama Mesir, didekat Rafia. Nasib Israil jang malang itu sudah lama dinubuatkan Jesaja (bdk. 9,7-10;4;10,20-23;28,1-6). Rupa2nja radja Juda, Ahaz, tidak terlibat dalam pemberontakan itu dan tetap taklukan jang setiawan dan membajar upeti pada waktunja.
Tetapi hubungan2 dengan Asyriah itu lama kelamaan berubah dalam pemerintahan Hizkia (716-687). Mula2 ia meneruskan politik Ahaz, tetapi tidak melandjutkan sikap keigamaannja. Sebaliknjalah. Hizkia merupakan suatu reaksi dibidang itu. Mungkin kesan jang ditinggalkan kebinasaan keradjaan Israil berpengaruh djuga. keruntuhan bangsa bersaudara itu bukan sadja membuktikan kekuatan Asyriah jang tak terkalahkan, tetapi djuga kebenaran nabi jang telah mengantjamkannja. Maka dari itu Hizkia melantjarkan suatu pembaharuan agama jang radikal. Itulah sebabnja ia amat dipudji Kitab Sutji (II Rdj. 18,3;7; II Twr. 29-32; Sir. 48,22;49,4). Ia membersihkan Bait Allah dan seluruh negeri dari segenap kekafiran dan memusatkan ibadah jang sjah di Jerusalem. Ketika dengan meriah paska dirajakan iapun mengundang penduduk bekas keradjaan Israil dan dengan demikian meluaskan pengaruhnja. Iapun giat dibidang kesusasteraan keigamaan dengan mengumpulkan pepatah Sulaiman (Ams. 25,1) dan kiranja djuga matjam2 hukum dan tradisi keigamaan dari dahulukala, termasuk bahan jang dibawa dibawa serta oleh kaum pelaruan dari keradjaan utara. Mungkin sekali Hizkia sudah mulai dengan apa jang kemudian mendjadi Taurat Musa, kelima kitabnja. Dibidang profanpun ia tidak ketinggalan. Ia mulai dengan memperbaiki dan mengukuhkan Jerusalem, supaja dapat menghadapi pengepungan dari pihak musuh, siapaun djua (Js. 22,9-11; II Twr. 32,5.30; II Rdj. 20,20). Usaha untuk memperbaiki keigamaan kiranja didukung oleh Jesaja, sekalipun tidak ada keterangan djelas. Tetapi berita seperti terdapat dalam Js.38,18 (= II Rdj. 20,1-11) kiranja membuktikan, bahwa hubungan antara radja dengan nabi tjukup baik. Apakah nabi Jesaja mendukung djuga kegiatan politik radja boleh diragukan. Kegiatan, jang untuk sementara mengenai hanja urusan dalam negeri sadja itu, merupakan persiapan untuk merobah politik luar negeri pula. Dan perubahan sedemikian itu tidak dapat tidak mengakibatkan, bahwa radja mentjari bantuan diluar negeri lawan Asyriah. Tetapi hubungan politik serupa itu selalu ditentang Jesaja. Dan sesungguhnja perobahan politik terdjadi djuga. Tindakan jang diambil Hizkia didalam negeri membuktikan, bahwa keadaan di Juda tjukup tenang. Selama Hizkia membajar upetinja Asyriah tidak tjampur tangan dipolitik dalam negeri Juda. Hasil jang ditjatat radja Hizkia dalam politiknja mengelabui dia serta memberanikannja mentjari pelepasan dari tuannja di Ninive. Kesetiaannja makin lama makin rapuh. Di Babel Merodak-baladan (Marduk-apal-iddi-na) telah mengangkat diri menjadi radja (721-711) dan sepuluh tahun lamanja ia berhasil mempertahankan diri terhadap Sargon II, jang sibuk dengan pemberontakan2 lain. Di-mana2 Merodak- baladan mentjari sekutu dan pembantu, antara lain di Juda. Hizkia jang melihat radja Babel itu sudah lama bertahan amat tjondong untuk membiarkan diri dibudjuk, meskipun Jesaja menentang persekutuan jang membahajakan itu (14,28- 32;39,1-8). Rupa2nja Hizkia tidak terus-terang mendukung Merodak-baladan, melainkan mengambil sikap netral dan simpatik. Demikianpun sikapnja terhadap persekutuan lain lawan Asyriah si sebelah barat, jang didukung oleh Mesir. Pusat persekutuan itu adalah radja Asjdot di Felesjet. Didalam hal itupun Jesaja tidak dapat menjetudjui sikap radja, meskipun hanja sembunji2 sadja Hizkia menolong persekutuan tsb. Dalam th. 711 Sargon turun tangan dan merebut Asjdod (bdk. Js. 20). Agaknja Hizkia dan sekutu2 lainnja lalu menjatakan diri taklukan jang setiawan, sebab Sargon njata tidak mengambil tindakan. Namun demikian Hizkia mendapat nama buruk di Ninive. Ketika Sargon meninggal dan diganti Sanherib (705-681) pemberontakan petjah di-mana2, antara lain sekali lagi Merodak-baladan (703). Disebelah barat musuh kawakan jaitu Mesir mengahasut bangsa2 ketjil dan berusaha mentjiptakan persekutuan baru anti-asyriah. Kini Hizkia dengan terus- terang terlibat dalam pemberontakan (II Rdj. 18,7), bahkan membuka perang dengan menjerang daerah taklukan Asyriah, Felesjet (II Rdj. 18,8; Js. 22,1-8) dan djuga menjiapkan Jerusjalem untuk pengepungan (II Twr. 32,2-8; Js. 22,8-14). Tjepa
Sanherib mengambil tindakan. Dalam tahun 702 Babel ditaklukan, lalu Sanherib berpaling ke barat, kepada musuh utamanja Mesir. Ia lebih dahulu merebut Sidon (23,1-4.12-14) menaklukan Fenesia, Edom dan Moab (15,1-16;13;21,11-12-13-17). Tetapi Akaron, Asjkalon dan Jerusalem bertahan. Asjkalon direbut dahulu dan Sanherib ditengah menggempur Akaron ketika tentara Mesir dan sekutu2 sampai. Di Elekeh, dekat Akaron, tentara Fare'o dikalahkan, tetapi tidak dikedjar oleh Sanherib. Kemudian Akaron direbut dan tentara Asyriah menjerbu Juda jang sebagiannja diduduki (II Rdj. 18,13), antara lain kota Timna didekat Jerusjalem. Sanherib sendiri mulai mengepung Lakisj dan memasang disitu markas besarnja. Dalam pada itu radja Hizkia sudah mundur ke Jerusjalem bersama dengan tentaranja sementara berusaha mendapat bantuan dari Mesir. Usaha itu mati2an ditentang nabi Jesaja (30,1-7;31,1-3) dengan menubuatkan keruntuhan Mesir (18,1-6;19,1-5), tetapi ia memberi hati kepada radja Hizkia dengan menubuatkan kalahnja Asyriah (10,5-19;14,24-27;31,4-9) dan keselamatan Jerusalem dari pengepungan dengan mengirimkan upetinja ke Sanherib di Lakisj (II Rdj. 18,13-16), tetapi usaha itu gagal sadja. Radja Asyriah menuntut penjerahan Jerusjalem (36,1-22;37,9-18) dan dalam pada itu memindahkan markas besarnja dari Lasjkis ke Libna karena tentara Mesir sekali lagi madju perang lawan dia (II Rdj. 19,9) Agaknja karena tentara itulah maka Sanherib tidak mau merebut Jerusjalem ditimpa salah satu bala (II Rdj. 19,35-37; Js. 37,36-38) dan Sanherib lalu pulang ke Ninive, mungkin djuga oleh sebab ia tidak merasa diri sanggup lagi menghadapi angkatan perang Mesir akibat kerusuhan di Asyriah sendiri. Dengan demikian Jerusjalem kali ini masih terluput dan nubuat Jesaja terpenuhi djuga. Baik Sanherib maupun Hizkia masih meradja beberapa lamanja, tetapi tidak ada keterangan lagi mengenai hubungan antara kedua negara itu. Kiranja Juda tetap taklukan Asyriah jang setiawan. Twr. 32,22-23 mendjadikan gambaran jang tjukup optimis berkenaan dengan pemerintahan Hizkia selandjutnja.
Kitab Jesaja (pasal 1-39) boleh dibagi atas enam bagian. Pembagian sedemikian berdasarkan naskah kitab sendiri, sekalipun pembagian lain, chusunja dalam pasal 28-39 mungkin djuga, sehingga para ahlipun tidak sependapat. Pembagian atas enam bagian itu berdasarkan djudul2 jang diketemukan dalam kitab sendiri maupun pada isi dan tjorak kesusasteraan bagian masing2.
Bagian pertama (1-5) pada umumnja memuat nubuat2 jang dibawakan Jesaja pada permulaan kegiatannja sebelum perang antara Syriah-Israil dengan Juda. Ada setengah ahli memandang pasal 1 sebagai bagian tersendiri (2,1). Nubuat2 jang terkumpulkan dalam 2-5 menggambarkan keburukan Jerusjalem dan Juda serta mengantjamkan hukuman kepadanja. Matjam2 dosa dan kedjahatan didaftarkan pasal 2-5. Tetapi nubuat tentang pertobatan dan keselamatan tak ketinggalan djuga (2,1-5;4,1-5). Di-tengah2 nubuat tentang Juda itu muntjullah djuga bagian jang mengenai keburukan Israil jang keruntuuhannja ditelah pula (2,6-22). Perlu ditjatat, bahwa 2,1-8 terdapat djuga dalam kitab Micha (4,1-3).
Pasal 6-12 memuat pelbagai nubuat jang kebanjakan bersangkutan dengan perang Syriah-Israil lawan Juda. Bagian ini dibuka dengan panggilan Jesaja (6,1-13) jang merupakan suatu ringkasan seluruh karya nabi itu. Panggilan itu memanga terdjadi pada permulaan kegiatannja dalam th. 740. Dalam bagian kedua ini bertjampurlah nubuat2 jang mengantjamkan hubungan kepada Juda dan wangsa keradjaannja (7,17-25;8,5-10) dan lain2 nubuat jang mendjandjikan keselamatan dimasa depan dengan seorang radja jang mulkia (7,10-15;9,1-6;11,1-9). Ada djuga beberapa nubuat jang kiranja dubawakan kemudian dan bersangkutan dengan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 (10,24-27.27-34) dan lain2 lagi mengenai keradjaan Israil (9,7-10,4;10,20-22) dan Asyriah (10,5-19).
Menjusullah sekelompok nubuat mengenai pelbagai bangsa kafir (13-23) tentang Babel (13,1-14;23), Asyriah (14,24-27;17,12-14;18,1-7), Felesjet (14,28-32;20,1- 6), Moab (15,1-16,14), Aram (17,1-3), Mesir (19,1-25;20,1-6), Edom (21,11-12; bdk. 34,13-17), Tyrus dan Sidon (23,1-18) dan Arabia (21,13-17). Pasal 22 mendjandjikan sebuah nubuat tentang Jerusjalem dan melukiskan salah satu penjerbuan dari pihak Asyriah (22,1-14) dan lagi dua nubuat tentang pegawai istana jang bernama Sjebna (22,15-18.19-23). Tidak terang mengenai apakah nubuat 17,12-=14. Mungkin bagian ini menelah keruntuhan Babel. Mengenai Israillah 17,4- 11. Nubuat2 jang terkumpulkan dalam pasal 13-23 itu dibawakan pada waktu jang ber-lain2an dan dihimpun ber-sam2 oleh karena mengenai pokok jang sama, jakno hukuman bangsa2 kafir.
Bagian keempat (24-27) umumnja diberi berdjudul "Apokalips Jesaja". Menurut tafsir jang lebih umum diterima pasal2 ini mengenai achir djaman, pengadilan terachir atas musuh umat Jahwe dan keselamatan umat Allah. Di tengah2 nubuat diketemukan doa sjukur (25,1-5), lagu kemenangan (26,1-6) dan mazmur jang memohon achir djaman (26,7-19).
Menjusullah sekelompik nubuat berkenaan dengan Israil (28,1-6) dan terutama mengenai Juda dan Jerusjalem (28,7-35,30). Kebanjakan nubuat itu bersangkutan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam tahun 701. Serangan itu merupakan hukuman atas keburukan Jerusjalem dan Juda. Jesaja chususnja mengantjam persekutuan politik lawan Asyriah (30,1-7;31,1-3), sebagaimana jang diandjurkan para penasehat radja (28,14-15.17b-22;39,15-24). Pasal 34-35 ada tjirinja sendiri. Pasal 34 menggambarkan pengadilan terachir taas Edom, padahal pasal 35 melukiskan keselamatan penghabisan umat Allaj. Pasal jang terachir ini amat serupa dengan Deutero-jesaja. Ada ahli2 jang berpendapat kedua pasal ini (34-35) harus dibuat mendjadi bagian tersendiri.
Kitab Jesaja ditutup dengan suatu tambahan (36-39), jang dengan perbedaan ketjil2 sadja terdapat pula dalam kitab Radja2 (II Rdj. 18,13-20,19). Hanja 38,9-20 merupakan bagian chusus dari kitab Jesaja. Pasal2 jang berupa prosa dengan diselipkan dua potongan puesi (37,22-25;38,10-20) itu mengisahkan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 dan penjembuhan radja Hizjkia oleh nabi Jesaja dan lagi utusan dari radja Merodak-baladan. Bagian ini kiranja diambil alih dari kitab Radja@ olelh penjusun kitab Jesaja dengan menambahkan suatu mazmur (38,10- 20), jang diketemukan dalam sumber lain dan ditaruh dalam mulut Hizkia. Baiklah pembatja melihat tjatatan jang diberikan dalam kitab Radja2.
Ringkasan kitab Jesaja jang disadjikan diatas, kiranja sudah memberukan kesan, bahwa susunan kitab itu agak tidak keruan. Djika lalu teks dibatja kesan tsb. tidaklah hilang melainkan mendalam sadja. Sesungguhnja orang hampir tidak dapat menemukan suatu garus logis dan djalan pikir lantjar dalam kitab Jesaja. Matjam2 teks dan nubuat terhimpun didalamnja dengan tidak ada banjak gandungan. Orangpun tidak melihat menurut asas manakah teks itu disusun. Tapi sudah barang tentu susunan itu tidak mengikuti urut2an dalam waktu. Disana sini rupanja ada prinsip penjusunan tertentu, tapi prinsip itu tidak dikenakan setjara konsekwen.
Nah, kekatjauan tersebut dapat mendjadi sedikit djelas, djika orang mengingat, bahwa kitab Jesajapun lama-kelamaan terbentuk. Tentu sadja tidak demikian djadinja, bahwa pada suatu hari nabi sendiri duduk untuk mengubah kitabnja. Ber- kala2 ia membawakan nubuatnja setjara lisan dan tidak terang apakah ia kadang2 djuga mentjatat nubuatnja. Teks2 seperti 8,1.16;30,8 kiranja tidak mentjukupi untuk membuktikan, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuatnja. Namun demikian boleh diterima, bahwa Jesaja sendiri menuliskan 6,1-13 dan beberapa nubuat lain djuga. Sudah dikatakan di atas, bahwa Jesaja mempunjai beberapa murid (8,16) dan kiranja murid2 itulah jang dahulu menghafalkan nubuat2 gurunja dan kemudian memegang oeranan besar dalam pembentukan kumpuln nubuat2 itu setjara tertulis.
Lagi pula "murid2 Jesaja" itu bukan hanja murid2 pribadi dan langsung, melainkan djuga orang2 jang kemudian melangsungkan semangat dan karya tokoh jang besar itu.
Kitab Jesaja lalu tidak sekaligus disusun dengan bagan jang terpelihara dalam ingatan para m uridnja itu, melainkan lebih dahulu terbentuk kumpulan2 ketjil dan tersendiri. Tidak selalu gampang untuk membataskan kumpulan2 ketjil itu, tetapi dalam kitab itu sendiri masih diketemukan bekas2 dari kumpulan2 tersendiri itu. Umpamanja 2,1 merupakan suatu djudul, jang sekarang kurang pada tempatnja mengingat djudul dalam 1,1. Nah, keanehan itu mendjadi tjukup djelas, djika diterima, bahwa mula2 2,1 membuka suatu kumpulan nubuat2 tersendiri. Pasal 6 jang memuat kisah panggilan nabi kiranja pernah merupakan kata pendahuluan untuk sedjumlah nubuat jang sudah terkumpul. Dengan demikian dapat diterangkan tempat aneh kisah ini dalam kitab Jesaja seperti sekarang ada. Mungkin sekali pula, bahwa pasal 13-23 aselinja suatu himpunan nubuat2 tentang bangsa2 kafir. Hampir semua nubuat ini kan mulai dengan perkataan jang sama, jakni: Amanat (13,1;15,1;17,1;19,1;21,1.13,22,1;23,1). Demikianpun pasal 28-33 kiranja berasal dari suatu kumpulan nubuat2 jang aselinja berkenaan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam th.701. Sudah dikatakan, bahwa pasal 36-39 merupakan suatu tambahan jang diambil dari kitab Radja2.
Nah dengan kumpulan2 ketjil itu kitab Jesaja achirnja digubah sebagai suatu keseluruhan dan bahan lain2 lagi dipergunakan. Baiklah orang ingat, bahwa nubuat2 dari para nabi biasanja terpelihara dalam tradisi jang hidup dan tradisi itu tidak menganggap nubuat2 itu sebagai kitab jang bermeterai tudjuh. Kadang2 pemakluman nabi disesuaikan dengan keadaan baru atau diterapkan pada hal2 jang serupa, ditambahkan pula bahan dan nubuat2 jang dianggap tjotjok dan serasi. Para penjusun mengambil kumpulan2 ketjil jang sudah tersedia dan menjelipkan kedalamnja atau diantaranja nubuat2 dan bagian lain2. Djadi dari penjusun berasallah bukan hanja tjatatan2 ketjil (seperti 1,1;2,1;13,1) dan berita (7,1- 3;14,28;20,1-6;36-39), tetapi djuga bagian2 lain jang sukar dikenali dengan pasti.
Dengan perkataan lain tidak seluruh isi kitab Jesaja sebagaimana sekarang kita batja (pasal 1-39) berasal dari nabi sendiri. Memang kami tidak menjangkal, bahwa bagian terbesar berasal dari nabi itu, sebagaimana telah dipungkiri beberapa ahli jang terlalu kritis. Namun demikian ada djuga bagian tjukup besar dan agak banjak djumlahnja jang ditjiptakan "murid2" Jesaja dan nabi2 lain. Umpamanja 4,4-5;11,10-16;14,1-2.22;21,1-10;30,19-26;32,15-20;34,1-17;35,1-10 sesungguhnja lebih tjotjok dengan masa pembuangan dan dengan Js. 40-66 daripada dengan djaman Jesaja sebelum pembuangan. Seluruh Apokalips (24-27) boleh djadi berasal dari djaman sesudah pembuangan dan 19,1-25 pun merupakan suatu tambahan seperti djuga halnja dengan 33,17-24. Tentu sadja orang boleh berpendapat lain tentang bagian ini atau itu, tetapi semua menerima, bahwa ada bagian2 tjukup banjak dan besar jang tidak aseli. Namun demikian bagian terbesar kitabnja sungguh karya Jesaja dan keseluruhan didjiwai semangatnja.
Oleh siapa dan kapan kitab Jesaja digubah, baik bagian2nja maupun keseluruhan tidakklah diketahui dengan tepat. Para penjusun harus ditjari diantara para murid Jesaja, jaitu orang jang mengganggap diri sebagai ahliwaris semangat dan karya tokoh jang besar itu. Sudah barang tentu kitab Jesaja (1-66)baru selesai disusun didjaman sesudah pembuangan. Dan jang sama kiranja boleh dikatakan tentang bagian pertama (1-39). Tetapi oleh karena tidak ada sindiran sedikitpun kepada pembangunan Bait Allah sesudah pembuangan (th. 520), maka seluruh kitab selesai digubah selesai th. 520, djadi antara 538 (kembali dari pembuangan) dan 520. Tentang kumpulan2 ketjil jang mendahului keseluruhan tidak dapat dipastikan waktu penjusunannja.
Adapun gagasan2 keigamaan nabi Jesaja se-akan2 "in nutshell" termuat dalam kisah panggilannja. Disitu tegas dikatakan, bahwa Allah adalah kudus (6,3) dan manusia fana dan tidaklah sutji dihadapan Tuhannja (6,4). Namun demikian Allah jang mahakudus berhubung erat dengan manusia untuk menguduskannja (6,6) dan lagi dengan umatNja jang terpilih, kepada siapa Ia mengutus nabiNja guna memaklumkan hukuman atas doa dan penjelamatan sisa jang bertobat; sisa jang sutji itu lalu akan mendjadi akar umat jang baru (6,8-13). Dengan demikian dirumuskanlah anggapan Jesaja tentang Allah, tentang nasabah Tuhan dengan umatNja, baik sekarang maupun dimasa jang akan datang. Gagasan2 itulah jang mendjiwai dan meresapi seluruh kitabnja.
Allah adalah kudus. Itulah jang langsung dialami nabi dikala di Bait Allah ia dipanggil serta diutus olehNja (6,1-3). Kesan dari Allah jang bersemajam diatas tachta surgawi tak pernah lenjap dari hati dan kesadaran Jesaja. Ia mentjiptakan rumus jang chas, sebutan baru, jakni: "Sang Kudus", "Sang Kudus Israil" (1,4;5,19.24;10,17.20). Suara2 machluk surgawi jang berseru "Kudus, kudus, kuduslah Jahwe Ballatentara" (6,3) tetap mendengung ditelinganja. Allah adalah kudus oleh karena Ia melampaui segenap machluk serta terpisah dari tjiptaanNja. Ia tidak kena oleh kekurangan jang melekat pada machluk. Ia bebas dari segala tjatat-tjela disagala bidang. Maka dari itu Iapun terluput dari kekurangan jang merupakan kechasan manusia, jaitu dosa. karena itu Allah Jesaja bersifat etis, kesempurnaan susila dan ukuran tatasusila. Allah jang mahakudus djuga radja jang mahakuasa atas alam semesta. KemuliaanNja memenuhi seluruh dunia (6,3). Than jang mahakuasa itu membimbing sedjarah Israil (25,1). Dan bukan hanja Israil dipimpin Jahwe, tetapi Iapun berkuasa atas bangsa2 lain. Deretan nubuat2 tentang kaum kafir membuktikan kejakinan Jesaja berkenaan dengan Jahwe Israil jang menentukan bangsa2 itu dalam rentjanaNja sebagai alat sadja (10,5- 6.15;13,171;5,26;7,18). Tuhan jang kuasa dan kudus itupun adil dan tak dapat ditentangi machluk jang fana (5,16;10,14;14,24;19,1;23,6;30,18). Tetapi keadilan Allah disertai belaskasihanNja, terutama terhadap jang rendah hati dan hina-dina (29,19). Hanja jang angkuh hati dihukum dan direndahkan Jahwe dengan tidak kenal ampun ((2,11-17).
Dihadapan hadirat Allah manusia tampaknja ketjil dan berdosa (6,4), bahkan machlu2 surgawipun menutup muka dihadapanNja (6,2). Namun demikian Allah peduli akan manusia dan memimpin dia didjalan jang lurus (26,7). Betapa dekatnja Allah pada manusia akan kebahagiaanNja dilukiskan mazmur 26,7-19. Maka dari itu manusia bersjukur kepada Tuhan (12,1-6) dan patuh kepada kehendakNja (1,19;30,9;33,6) dan tidak hanja dengan beribadah (29,113-14;1,10-20), melainkan terutama dengan melaksanakan keadilan dan belaskasihan dalam masjarakat (1,15.17.21.23;5,8.17.23;3,15;10,1;29,21). Dosa menurut nabi Jesaja adalah keangkuhan hati dari pihal\k manusia dna ber-tubi2 ia mengetjam ketjongkakan manusia dan bangsa2 (2,9.11.17;9,8-9.13-15;14,13-14;16,6;23,9;25,2;26,5;28,1).
Nabi Jesaja merupakan nabi iman dan kepertjajaan, penuh harapan jang tak tergontjangkan. Djika manusia tidak pertjaja, tentu sadja ia tidak dapat bertahan (7,9). Iman dan kepertjajaan itu berarti pasrah dan penjerahan kepada penjelenggaraan Allah, setjara mutlak dan membabi-buta (8,17;12,2;26,3-4;30,15). Sebab dari Jahwe sadjalah orang dapat mengharapkan keselamatan (8,17;25,9;26,8;30,18;32,2). Dialah penopang dan penolong satu2nja (10,20;31,5), pada hal manusia tidak dapat memberi jaminan sedikitpun (2,22;28,15-17b.18;30,2- 3;31,1). Tatkala radja Ahaz dan Hizkia dalam keadaan darurat mentjari bantuan dari manusia sadja, mereka ditegur nabi Jesaja jang mengadjak untuk pertjaja pada Jahe\we (7,4-9.10-16;8;4;33,7-15;37,5-7.22-35). Jahwe merupakan sebuah wadas Israil jang tak tergontjangkan (26,4;23,29). Barang siapa tidak pertjaja "menghina Jahwe" (1,4), melupakan Tuhan (17,10) dan menjamahkan Allah (7,13).
Kepertjajaan Jesaja itu berdasarkan bukan hanja pada kekuasaan Allah, tetapi terutama pada kejakinannja, bahwa Israil adalah umat Jahwe jang terpilih. Pilihan itu tidak hanja mengenai Juda sadja, tetapi keradjaan utara, Israil djuga (2,5;10,20-22;28,5-6). Pemeliharaan Jahwe bagi umatNja dengan indah digambarkan perumpamaan kebun anggur, milik Jahwe jang chas (5,1-7; bdk. 27,2- 5). Namun demikian pilihan itu tidak mentjegah Allah menghukum Israil dan Juda, pabil mereka berdosa dan tidak setia. Kitab Jesaja penuh dengan antjaman2. Tetapi achirnja belaskasihan Allah toh akan menjelamaatkan bukan seluruh umat, melainkan sisanja jang bertobat. Gagasan "sisa" itu memegang peranan penting dalam nubuat2 Jesaja (1,9;4,2-3;3;6,13;7,3;10,20-22;28,56;37,4.31-32). Sisa itu kemudian mendjadi djembatan kemasa depan jang gemilang serta bahagia (6,13;37,31). Harapan Jesaja itu didjelmakan dalam nama anaknja "Sjear-jasjub" (sisa akan berbalik).
Atjap kali Jesaja melukiskan masa jang akan datang itu dengan warna jang hebat (2,2-5;4,2-3.4-5;11,10.16;30,19-26;32,15-20;33,17-24). Nubuat2 itu mendjandjikan pula kaum kafir akan mengambil bagian dalam keselamatan kelak setelah bertobat kepada Allah Israil, Jahwe (2,2-5;18,7;19,16-24;23,15-18). Dengan demikian Jesaja melampaui batas nasionalisme Israil dan membuka djalan untuk universalisme Perdjandjian Baru.
Dalam hubungan itu Jesajapun ber-ulang2 berbitjara tentang seorang tokoh
keradjaan, turunan Dawud, jang memainkan peranan mahapenting dimasa depan itu
(7,14-16;8,6-8;9,1-6;11,1-9.10;33,1-5). Radja itu digambarkan sebagai radja
kedfamaian, sehingga perang malah tidak sampai disebut berkenaan dengan radja
adjaib itu. Njata pulalah radja itu ada tjiri keigamaan padanja dan ia sama
sekali tjojok dengan radja jang di-tjita2kan. Sungguhpun tafsir masing2 teks
tidaklah mudah dan ada perbedaan pendapat jang besar diantara para ahli, namun
terang sekali, bahwa Jesaja mengikat keselamatan dan kebahagiaan kelak pada
turunan Dawud. Dengan demikian Jesaja melandjutkan nubuat natan (II Sjem. 7,16),
bahkan harapan jang terkandung dalam berkah Jakub bagi anaknja Juda (kedj.
49,10). Lagi pula Jesaja tidak sendirian dibidang itu, tetapi dalam harapannja
itu ia didampingi nabi sedjamannja, Micha (4,8;5,2). Djadi nabi Jesaja termauk
aliran masehi di Israil, jang tidak ditjiptakannja, melainkan hanja amat
dikuatkannja. Al-Masih sebagai dilihat Jesaja adalah radja keduniaan jang mulia,
membawa serta kedamaian jang terdjamin olehnja, keadilan dan kemakmuran didunia
jang baru. Deutero-jesaja dengan "Hamba Jahwe"-nja akan memperlihatkan segi lain
dari Al-Masih, tanpa melenjapkan tjiri jang dipandang Jesaja, jang tetap
merupakan nabi harapan masehi jang unggul. Dalam Perdjandjian Baru kedua segi
tsb. jang dalam Perdjandjian Lama masih terpisah itu akan melebur mendjadi satu
dalam diri Jesus (Mt. 1,23;4,13-16; Rm. 15,12; Whj. 19,11.15;22,16;
Dalam kata pendahuluannja untuk nubuat2 Jesaja dikatakan sudah, bahwa latar belakang kesedjarahan Deutero-jesaja adalah masa pembuangan Juda di Babel. Pendapat bahwasannja nabi itu bekerdja di Palestina setelah kaum Jahudi sudah pulang, kiranja tidak mungkin dipertahankan. Garis besar sedjarah politik dimasa itu, chususnja terbitnja bintang radja Parsi, Cyrus, sudah diringkaskan dalam pendahuluan kitab Esra-Nehemia. Disitupun diketemukan tjatatan2 serba singkat tentang keadaan kaum buangan di Babel, jang djuga diutarakan oleh kata pendahuluan kitab Jehezkiel. Hendaknja dibatja kembali apa jang dipaparkan disitu. Adapun nabi "Deuter-jesaja" kiranja baru tampil tengah bintang Cyrus naik dengan pesatnja dan radja itu sudah siap untuk menjergap keradjaan Babel, jang diperintahkan oleh radja Nabonid(es). Nabi kan sudah menjebut nama Cyrus (Yes 44:28; 45:11), bukanlah sebagai tokoh dimasa jang akan datang, melainkan sebagai orang jang njata ada. Mungkin sekali Yes 41:6 menjindir perlawatan Cyrus terhadap radja Lidia, Kroeses (547-546) dan ekspedisi ity berachir dengan perebutan kota Sardes dalam th. 546. Dahulu Cyrus sudah dinubuatkan dan nubuat2 itu kini sudah terlaksana (Yes 41:2-6,21-29; 48:14-16). Cyrus dianggap sebagai pembebas jang diutus Allah (Yes 44:28; 45:1-4,13; 46:11), bahkan padanja diterapkan tjiri al-Masih !!(= jang diurapi: Yes 45:11), jang sebagai alat ditangan Jahwe melaksanakan rentjanaNja mengenai Israil. Dari lain pihak Babel masih berdiri tegak, sebab keruntuhannja ditelah nabi sendiri untuk waktu jang singkat (Yes 43:14; 47:1-15). Cyrus sesungguhnja merebut Babel dalam th. 539. Maka dari itu nabi Deutero- jesaja bekerdja antara th. 546 (perebutan Sardes) dan 539 (perebutan Babel). Dengan demikian nabi ini merupakan penjambung antara Jeheskiel jang tampil pada awal pembuangan, dan Hagai, nabi pertama sesudah pembuangan. Djadi pada achir masa pembuangan Deutero-jesaja hidup dan bekerdja, waktu keradjaan Babel terantjam oleh radja Parsi. Karenanja dapat dimengerti pula, bahwa keadaan kaum buangan jang dahulu lam-kkelamaan bertambah baik, untuk sementara waktu memburuk lagi, sebagaimana disarankan kitab Deutero-jesasa (Yes 41:14; 42:22-25; 47:6; 49:26; 52:5). Sudah barang tentu tampilnja Cyrus menimbulkan harapan hangat pada semua bangsa jang ditindas Babel, sehingga kerusuhan kiranja terdjadi didalam negeri. Keadaan genting itu pada gilirannja mengakibatkan reaksi dari pihak polisi Babel jang memakai kekerasan untuk mengendalikan semangat bangsa2 buangan. Tindakan jang keras lalu melahirkan semangat ketakutan dan putus harap pada setengah orang dari kaum buangan Juda (bdk. Yes 40:27; 49:24-25; 50:1-2; 51:21-23). Tetapi keadaan itupun menginspirasikan lagu2 jang hangat dan penuh bersemangat seperti Maz 137.
Tentang riwajat hidup Deutero-jesaja tidak banjaklah jang diketahui, meskipun kitabnja menjatakan dia tokoh jang luar biasa besarnja. Beberapa ahli berpandapat, bahwa Yes 47:7; 42:19 menjebut namanja, jakni Mesjulam (utusan pewarta), tetapi dasar dugaan itu terlalu sempit untuk dapat diterima. Kitabnja tjukup membuktikan, bahwa nabi itu seorang jang bersemangat dan giat bekerdja diantara kaum buangan hendak memupuk semangat jang ber-api2 dan keberanian untuk selekas mungkin pulang ketanah airnja, dengan perkataan lain: ia mengobarkan semangat kebangsaan dan nasional. Tetapi perlu orang ingat, bahwa nasionalisme itu berakar dalam kejakinan agamiah, iman akan Allah, serta djandji2Nja. Dengan demikian Deutero-jesaja seorang nabi sedjati, jang dengan tjara tertentu melandjutkan karya Jeheskiel, jang djuga menubuatkan pemulihan nasional pada permulaan nasional pada pemulaan pembuangan, bahkan langsung mau menjiapkan pemulihan otu. Anehnja Deutero-jesaja rupa2nja tidak mengenal pendahulunja itu.
Tjaranja kabar Deutero-jesaja diterima oleh kaum buangan kurang djelas djuga. Dalam hal itu suatu soal lain memgang perannanja. Djika orang menerima, bahwa bagian2 kitab jang lazim disebut "Lagu2 Hamba Jahwe" (dibawah ini akan kami bahas) mengenai nabi sendiri, maka ternjatalah ia mendapat perlawanan hebat dari pihak kaum sebangsa, bahkan achirnja mati terbunuh entah oleh polisi Babel entah oleh orang2 Jahudi. Ada djuga petundjuk2 lain jang menjatakan tidak semua orang senang hati dengan kabar nabi itu (Yes 45:9-10; 42:18; 40:27; 46:12-13; 50:2).
Dengan menjingkirkan untuk sementara waktu masalah keaselian Lagu Hamba Jahwe, umumnja diterima, bahwa nubuat2 jang terkumpul dalam pasal 40-55(Yes 40:1-55:13) ini berasal dari satu tokoh kenabian, jakni Deutero-jesaja. Tentu sadja ada ahli2 jang me-motong2 pasal2 tsb. mendjadi pelabgai bagian jang masing2 ada pengarangnja tersendiri. Tetapi pendapat itu tidak tjotjok dengan kesatuan bahasa, gaja bahasa dan gagasan2 jang mendjiwai semua pasal tsb. Karenanja kesatuan pengarangpun harus diterima. Hanja bagian2 ketjil sadjalah, seperti Yes 40:19-20; 41:6-7 dan Yes 44:9-22 kiranja harus diketjualikan dan meruoakan tambahan dari tangan orang lain. Mungkin pulalah bahwa nubuat2 Deutero-jesaja kemudian disadur sedikit, tapi sudah barang tentu penjadur itu tidak merobah banjak dalam teks aselinja. Sangat mungkin, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuat2nja. Memang umumnja para nabi adalah "pengchotbah" dan bukan "penulis". Tetapi Deutero-jesaja hidup dan bekerdja dalam keadaan jang tjukup gentung, jang se-akan2 memaksa dia untuk bekerdja dibawah tanah. Ia kan mau mengobarkab semangat kaum buangan dan memupuk rasa kebangsaannja. Kesemuanja itu tentu sadja adalah pendirian anti-Babel, jang kentara sekali dalam nubuat2 jang memudji Cyrus dan menelah kebinasaan Babel. Tokoh jang sedemikian itu tentu sadja ditjurigai polisi negara dan tidak dibiarkan bekerdja dengan leluasa didepan umum dan dulapangan terbuka. Nabi lalu hanja dapat berbitjara dalam kalangan ketjil penganut2nja jang setiawan. Kabarnja harus disampaikan kepada orang lain pula dan djalan jang masih terbuka ialah setjara tertulis. Karenanja harus diterima kiranja, bahwa nubuat2 disebarkan duantara kaum buangan dengan tulisan, dengan pamlet2. Sekedar keadaan mengidjinkan dan menurut kesempatan jang njata nabi menjiarkan pikirannja dengan djalan tersebut.
Seandainja sungguh demikian halnja, nistjaja nubuat2 itu tidak diterbitkan sekaligus, melainkan ber-angsur2 sadja. Baru kemudian semua bahan itu dihimpun dan disusun dalam satu kumpulan besar, jakni kitab Deutero-jesaja. Sukar sekali untuk memastikan apakah nabi sendiri sudah menjelenggarakan penghimpunan nubuat2nja atau para muridnja selama nabi masih hidup atau sesudah wafatnja. Kiranja mula2 himpunan itu tersendiri (pemulihan bangsa Israil jang njata belum disindir) dan kemudian digandingkan dengan pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) dan pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) dari kitab Jesaja.
Mustahillah membuat suatu pembagian dalam kitab Deuteri-jesaja. Pelbagai nubuat dihimpun dan tak mungkin suatu asas penjusunan ditundjuk, jang memimpin si penghimpun. Maka dari itu suatu urutan tertentu tidaklah nampak. Sesungguhnja semua nubuat mengenai satu pokok sadja, jakni pembebasan dari pembuangan oleh radja Cyrus (dan Hamba Jahwe), pulangnja Israil ketanahairnja dan djalan kembali, jang dilukiskan sebagai pengungsian jang baru, dan pemulihan Jerusjalem dimasa depan. Djika orang toh ingin membagikan kitab itu, maka ia boleh membedakan dua bagian besar, jakni Yes 40:1-49:13 dan Yes 49:14-55:13. Sebab sungguh ada perbedaan ketjil djuga. Bagian pertama tertudju kepada Israil- Jakub dab vaguab jedya jeoada Sion-Jerusjalem. Ada ahli jang lalu mengambil kesimpulan, bahwa bagian2 itu ada pengarangnja tersenduru djuga. Tetapi kesimpulan itu djauh melewati buktinja. Pikiran jang termuat dalam bagian pertama ialah sbb. Jaher, pentjipta jang mahakuasa dan satu2nja menubuatkan kedjadian2 sebelum terdjadi dan djauh melampui dewata kafir jang malah tidak ada sama sekali, telah memilih radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja. Iapun akan membinasakan Babel, si penindas, dan umat lalu akan mengungsi ke Palestina. Pengungsian itu adjaib sekali, sehingga malah melebihi pengungsian dari Mesir dahulu. Nubuat2 lama tentang Cyrus merupakan djaminan nubuat2 baru itupun akan terlaksana pula. Bagian kedua memaparkan gagasan jang sama. tetapi radja Cyrus tidak di-sebut2 lagi dan pemulihan Jerusjalem ditekankan.
Banjak soal madjemuk dan ber-belit ditimbulkan bagian2 jang disebut "Lagu2 Hamba Jahwe". Bagian2 tsb. memperbintjangkan mengenai seorang tokoh gaib jang mempersatukan didalam dirinja matjam2 sifat dan tjiri, jang tidak mudah disesuaikan satu sama lain. Mulai sediakala (bdk. Kis 8:34) para ahli Kitab sudah memeras otak untuk memetjahkan teka-teki jang mempesona itu, tetapi hingga dewasa ini belum djuga sependapat dalam tafsir dan keterangannja. Ada puluhan pendapat jang disini tidak dapat dipaparkan satu demi satu. Kami harus puas dengan menundjukkan persoalannja dan mengichtisarkan anggapan jang mungkin kena dan benar.
Soal jang pertama ialah: Bagian2 manakah termasuk kedalam lagu2 itu?
Umumnja diterima, bahwa Yes 42:1-4 memuat lagu2 jang pertama. Tetapi ada ahli jang melandjutkannja sampai dengan ajat 7(Yes 42:7) atau ajat 9(Yes 42:9). Pendapat terachir kiranja paling baik dan dianuti dalam terdjemahan ini. Lagu pertama itu lalu terdiri atas dua bagian, jakni Yes 42:1-4 dan Yes 42:5-9 ataupun kedua bagian itu merupakan dua lagu tersendiri.
Lagu kedua merangkum se-tidak2nja Yes 49:1-6. Tetapi boleh djadi lagu itu harus diteruskan sampai dengan ajat 7(Yes 49:7) atau Yes 9a, bahkan sampai ajat 13. Djika ajat Yes 49:8b dipertahankan sebagai ajat aseli, nistjaja lagu itu harus diteruskan sampai dengan Yes 9a. Akan tetapi Yes 49:8b sesungguhnja suatu tambahan dan karenanja lebih baiklah lagu itu ditutup dengan ajat 4(Yes 49:4). Maka dari itu kami menuruti pendapat pertama, jakni lagu kedua itu merangkum Yes 49:1-4.
Adakah lagu ketiga meliputi Yes 50:4-9 atau Yes 50:4-10 atau Yes 50:4-11? Ketiga anggapan itu ada penganut-nja. Lebih baiklah kiranja Yes 50:4-11 dianggap satu lagu jang terdiri atas dua bagian, jakni Yes 50:4-9 dan Yes 50:10-11.
Tentang luasnja lagu keempat (Yes 52:13-53:12) tidak ada banjak keraguan. Umumnja bagian tsb. diterima sebagai satu kesatuan sadja. Hanja salah satu ahli sadja mentjoba membedakan dua lagu jang aselinja tersendiri tapi sekarang tertjampur. Akan tetapi pendapat ini tidak mendapat banjak penganut, oleh karena sukar dibuktikan atau dipertahankan.
Adakah bagian2 lain lagi dari kitab Deutero-jesaja termasuk kedalam kelompok
lagu2 Hamba Jahwe itu? Ada ahli jang menemukan satu lagu lagi (atau bagian lagu)
dalam Yes 51:15-16 Tetapi lebih baiklah Yes 51:15-16
dianggap sebagai tambahan sadja jang dipengaruhi lagu Hamba2 Jahwe, sehingga
tidaklah aseli. Dalam Yes 61:1-3 diketemukan suatu nubuat jang mirip
lagu2 Hamba Jahwe kedua (Yes 49:1-3). Maka dari itu beberapa orang
tjondong menganggap bagian itupun sebagai lagu Hamba Jahwe (jang kelima). Ada
djuga jang melandjutkjan lagu itu sampai ajat 5(Yes 49:5). Apakah
anggapan itu diterima atau ditolak, bergantung pula pada tafsir jang diberikan
kepada lagu2 lain. Njatanja nabi sendiri angkat bitjara dalam
Oleh karena disini tidak ada tempat untuk menguraikan masalah tsb. setjara terperintji, maka kami menerima hanja empat lagu sadja, jaitu: Yes 41:1-9; 49:2-6; 50:4-11; 52:13-53:12.
Soal lain jang berkenaan dengan lagu2 Hamba Jahwe ialah: bagaimana gerangan hubungan dengan kitab Deutero-jesaja? Tidak sedukut ahli ilmu tafsir membela pendapat, bahwasannja lagu2 itu aselinja suatu kumpulan tersendiri. Baru kemudian diselipkan kedalam kitab Deutero-jesaja dengan dipisahkan satu sama lain. Pendapat itu bertumpu chususnja pada kenjataan; bahwa ditempatnja jang sekarang lagu2 iotu tidak ada banjak gandungan dengan nubuat2 disekelilingnja. Sekiranja lagu2 itu tidak ada, nistjaja tidak ada seorang djuapun jang menduga, bahwa bagian2 tertentu sudah hilang dari kitab Deutero-jesaja. Tetapi tidak semua orang jang mendukung pendirian tsb. sependapat mengenai asal-usul keempat lagu itu. Ada jang berkata Deutero-jesaja sendirilah jang mentjiptakannja. Orang2 lain beranggapan lagu2 itu berasal dari tokoh kenabian lain, jaitu seorang murid Deutero-jesaja. Djika lagu2 itu mengenai nabi sendiri, nistjaja se-tidak2nja lagu keempat, jang mengisahkan kematiannja adalah karangan orang lain. Dan djika orang lalu mempertahankan kesatuan pengarang, maka tidak dapat tidak semua lagu tidak b erasal dari Deutero-jesaja. Djika kesatuan pentjipta dilepaskan, boleh djadi tiga lagu dikarang Deutero-jesaja sendiri dan jang keempaat adalah karya seorang muridnja. Karena kesamaan bahasa, gaja bahasa dan gagasan dalam keempat lagu itu, beberapa ahli lalu berkata pengarangnja satu orang sadja. Dan orang itu bukan Deutero-jesaja, jang kematiannja ditjeritakan lagu keempat. Orang jang berpendapat keempat lagu itu tidak mengenai nabi sendiri mudah sadja menerima satu pengarang, entah Deutero-jesaja karena kesamaan bagasa dan gagasan, entah orang lain jang dipengaruhi Deutero-jesaja.
Semua ahli menerima lagu2 itu sebagai kumpulan jang aselinja tersendiri, lalu harus menerangkan mengapa lagu2 itu dipisahkan dan ditaruh ditempatnja jang sekarang ini. Dan djawaban soal itu tidaklah gampang. Bahwasannja tidak ada gandingan antara lagu2 itu dengan konteksnja sesungguhnja tidak membuktikan apa2. Nubuat2 lainpun tidak ada gandingan sedemikian.
Maka dari itu pendapat lain ialah: lagu2 itu sekarang ada pada tempatnja jang aseli. Ditaruh disitu oleh penghimpun nubuat2 Deutero-jesaja. Tidak pernah lagu2 itu merupakan kumpulan tersendiri melainkan sebagai nubuat tersendiri sadja dikumpulkan bersama dengan nubuat2 lain. Umumnja lalu diterima, bahwa pengarangjapun satu dan sama djua, jakni Deutero-jesaja. Orang jang mempertahankan lagu jang keempat menjindir kematian nabi sendiri dan mempertahankan kesatuan pengarang, terpaksa mengambil kesimpulan, bahwa lagu2 itu berasal dari seorang murid Deutero-jesaja.
Soal jang paling rumit mengenai tafsiran lagu2 itu. Ada perbedaan pendapat jang amat besar sekali. Beberapa masalah harus diberi pemetjahannja.
Jang pertama ialah: Adakah Hamba Jahwe itu seorang tokoh perseorangan atau suatu kolektivita? Kedua anggapan itu ada pembela2nja. Anggapan jang menjamakan Hamba Jahwe dengan suatu kolektivita per-tama2 bertumpu pada ungkapan itu sendiri. Istilah "Hamba Jahwe" oleh Deutero-jesaja dipakai untuk menundjukkan umat Israil dalam pembuangan (Yes 41:8; 43:10?; Yes 44:1,21; Yes 42:19?; Yes 48:20). Maka dari itu dalam lagu2 itupun dipakai demikian, sebagaimana dibuktikan Yes 49:3. Tetapi pendapat itu terbentur pada beberapa ajat jang njata membedakan Hamba Jahwe dan umat Israil dalam pembuangan (Yes 42:6; 49:6-7; 52:14; 53:8). Untuk menjingkirkan kesulitan itu beberapa ahli lalu mengira, bahwa Hamba Jahwe itu bukan Israil kesedjaharan, melainkan Israil idiil, jang di-idam2kan sadja. Tetapi bagaimana Israil jang tidak njata dapat berbuat sesuatu bagi Israil jang njata dan bagi kaum kafir, sebagaimana jang dikatakan lagu2 itu (Yes 42:2; 49:5). Karenanja muntjullah tafsir jang menduga Hamba Jahwe ialah sebagian dari Israil jang njata, jakni para orang djudjur sadja. Tetapi tafsir itu hampir2 tidak dapat bertumpu pada teks sendiri dan rupa2nja ditjiptakan hanja demi untuk kesulitan jang harus dipetjahkan. Maka dari itu lebih banjak ahli berpendapat, bahwa Hamba Jahwe seorang tokoh perseorangan. Ber-lain2anlah pendapat apakah tokoh itu digambarkan sebagai seorang nabi atau sebagai seorang radja.
Tetapi siapakah tokoh itu? Adakah dia seorang njata hidup atau pernah hidup; seorang dimasa depan atau hanja tokoh idiil belaka, lambang2 sadja? Disinipun perbedaan pendapat besar sekali. Adakalanja hamba Jahwe disamakan dengan seorang dari sedjarah dahulu, seperti Musa, Jeremia, Zorubbabel, Sjesbasar, radja Joshijahu atau Hizkia. Lebih sering tokoh itu disamakan dengan nabi sendiri, Deutero-jesaja, jang riwajat hidupnja dikisahkan oleh lagu2 itu. Sama banjaknja jang menjatakan Hamba Jahwe itu al-Masih, jang langsung dimaksudkan oleh nabi itu. Pendapat jang pernah agak laku jakni bahwasannja Hamba Jahwe adalah tokoh mitis sadja, jang diambil dari dongeng2 Babel tentang seorang dewa jang mati tapi hidup kembali, dewasa ini tidak banjak penganutnja lagi. Achirnja masih ada tafsir jang agak baru dan menggabungkan satu sama lain tafsir individuil dan tafsir kolektip. Menurut tafsiran itu Hamba Jahwe adalah seorang tokoh (Deutero- jesaja atau al-Masih), jang se-akan2 pendjelmaan umat Israil (atau para nabi, atau orang2 djudjur). Tokoh jang sedemikian itu oleh orang2 Inggris disebut "corporate personality".
Lain sama sekali tafsir orang jang berkata, bahwa lagu2 itu tidak mengenai pokok jang satu dan sama sadja. Menurut pendapat itu lagu pertama (Yes 42:1-7) mengenai radja Cyrus, lagu kedua (Yes 49:1-6: Israil dalam ajat 3 dihapuskan) dan lagu ketiga (Yes 50:4-11) mengenai nabi, dan jang keempat Yes 52:12-55:12) memperbintjangkan tokoh dimasa depan jaitu al-Masih.
Diantar tafsiran sebanjak itu manakah kiranja jang paling benar dan lebih baik diterima?
Sudah barang tentu Perdjandjian Baru menterapkan lagu2 itu pada Jesus Kristus
(Mat 8:17; 12:18-20; 16:21-23; Mar 8:31-33;
Djadi kami menerioma tafsiran jang berkata, bahwa lagu2 Hamba Jahwe mengenai tokoh tertentu dalam sedjarah, kiranja Deutero-jesaja, dan tokoh dimasas depan jaitu al-Masih. Kedua tokoh itu mewakili suatu kolektivita, jakni para nabi dan para djudjur. Tafsiran jang sedemikian kiranja lebih tjotjok dengan keseluruhan gambaran Hamba Jahwe jang disadjikan oleh keempat lagu itu.
Adapun adjaran kitab Deutero-jesaja tjukup kaja dan penting. Sungguhpun ia tidak membahas polil sebanjak jang diutarakan Jesaja, namun setjara lebih mendalam ia menguraikan pokok2nja.
Tentang Allah jang mahakudus Deutero-jesaja meneruskan adjaran Jesaja
(Yes 41:14,16; 43:3-14,15; 46:11; 47:4; 48:17; 49:7; 55:5), tetapi ia
lebih menekan kekuasaan Allah pentjipta (
Hubungan Allah dengan umatNja jang terpilih mendapat tekanan jang chas. Memang
seluruh Perdjandjian Lama berpendapat demikian, tetapi pilihan itu amat
ditondjolkan Deutero-jesaja (Yes 41:8; 43:20; 44:1-2; 45:4; 48:12; 51:2).
Umat itu ditjiptakan Jahwe dan Ia terus meradjainja (
Allahpun menguasai dan memerintah bangsa2 lain. Kuasa itu ternjata dalam hal
ini, bahwa Jahwe menggunakan radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja
(Yes 41:2-25,27; 45:1; 48:14-15). Iapun mengadili dunia semesta
(Yes 51:4-8), tetapi kum kafir akan bertobat kepada Jahwe dan
mengambil bagian dalam keselamatan Israil (
Tetapi adjaran kitab Jesaja, bahkan adjaran seluruh Perdjandjian Lama memuntjak dalam lagu2 Hamba Jahwe. Hamba itu kan chususnja dipanggil Jahwe sedjak haribaan (Yes 49:1-5) dan dibentuk olehNja (Yes 42:6; 49:5) serta dipenuhi roh ilahi(Yes 42:1). Hamba itu adalah murid Jahwe jang taat (Yes 50:4-5). Karenanja ia mampu menunaikan tugas berat jang diserahkan kepadanja, jakni memberi hati kepada jang tawar hatinja (Yes 50:4), mengembalikan umat kepada Jahwe (Yes 49:5) dan ketanah airnja (Yes 49:6), membebaskan kaum tawanan (Yes 42:7; 49:9) dan memulihkan suku2 Israil serta wilajahnja (Yes 49:6,8). Tetapi tugas lebih luas lagi dipikulkan kepadanja. Iapun membawakan hukum Allah kedunia seluruhnja (Yes 42:1-3), mengadjar manusia jang diadili oleh perkataannja (Yes 50:10-11). Dengan tenang dan sabar tugas itu ditunaikannja (Yes 42:2-3), meskipun gagal sadja rupanja (#/ENDE Yes 49:4). Ia malah dihina dan disiksa, tapi dengan tenang semua ditanggungnja (Yes 50:5-6; 52:14; 53:2-3), oleh karenanja ia merasa diri kukuh-kuat berkat perlindungan dari Allah (Yes 42:4; 49:5; 50:7-9). Setjara kotor dan terhina ia achirnja sampai mati terbunuh (Yes 53:4,8-12). Namun demikian djusteru dengan djalan itulah ia mendjadi pengantara antara Allah dan manusia, sebab dengan sengsaranja dan kurban hidupnja ia menghapus dosa manusia, baik Israil maupun kaum kafir (Yes 53:4-6,8,11-12). Ia mendjadi pengantara perdjandjian baru (49,5-6) dan terang kaum kafir (Yes 42:6; 49:6; 50:10). Demikianpun Hamba itu diluhurkan oleh Jahwe setelah wafat (Yes 52:13) dan mendapat turunan besar, jang telah ditebus olehnja (Yes 53:10,12). Adjaran tsb. tentang seorang sutji jang mentjilih dosa serta menjelamatkan manusia dengan derita dan kematian laksana kurban pemulih, sungguh adjaran jang benar2 baru sama sekali dalam Perdjandjian Lama. Dan djustru adjaran itulah jang diambil alih oleh Perdjandjian Baru, jang mengindahkan bagaimana adjaran itu se-penuh2nja terlaksana dalam sedjarah jang njata oleh Hamba Jahwe, Tuhan kita Jesus Kristus, jang mendjadi pengantara sekalian bangsa, terang dunia semesta, djalan kebenaran dan kehidupan, dengan menebus sekalian orang dan begitu masuk kedalam kemuliaanNja dengan mereka.
KUMPULAN NUBUAT-NUBUAT
PENDAHULUAN
Latar belakang historis pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) kitab Jesaja
sesungguhnja kurang djelas. Pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) mudah sadja
(pada umumnja) dapat ditempatkan dalam abad kedelapan seb. Mas; pasal
Maka dari itu tidak dapat tidak orang mendapat kesan, bahwa pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) menghimpun pelbagai nubuat, jang berasal dari djaman sesudah pembuangan, sebagian dari masa pembuangan dan sebagian lagi dari djaman sebelumja. Tetapi sudah barang tentu semua ditjiptakan sebeum Bait Allah dibangun kembali (th. 520-515)(Yes 66:6; 56:1-8 dapat diterangkan begitu rupa, sehingga tidak menjatakan Bait Allah sudah ada). Tentu sadja sukar untuk membalaskan masing2 bagian dan menaggalkannja dengan persis, tetapi ada tjukup keterangan untuk berkata, bahwa tidak semua nubuat itu berasal dari masa jang sama sadja.
Karenanja serta merta boleh disimpulkan, bahwa pengarang atau pembawa semua nubuat itu bukan hanja satu orang sadja, djadi bukan pula hanja Deutero-jesaja melulu, apalagi Jesaja. Namun demikian karena kemiripan Yes 60:1-22 serta Yes 62:1-12 dengan pasal 40-55(Yes 40:1-55:13), nistjaja mungkin sekali bagian ini berasal dari Deutero-jesaja atau boleh djadi salah seorang muridnja. Demikian pula halnja dengan Yes 61:1-11, jang segera mengingatkan lagu Hamba Jahwe jang ketiga (Yes 50:4-10). Boleh djadi, bahwa Yes 59:15-20,21 dan Yes 6:1-6 harus digandingkan dengan Yes 24-27 dan berasal dari orang jang sama (bukan Jesaja atau Deutero-jesaja). Tetapi djumlah terbesar nubuat dan lagu2 jang terkumpulkan disini tidak dapat diketahui asal-usulnja. Namun demikian boleh disimpulkan, bahwa semua dibawakan sebelum Bait Allah dibangun kembali, djadi sebelum th. 520. Boleh diterima pula, bahwa himpunan ini mula2 suatu karja tersendiri, jang kemudian digabungkan dengan Deutero-jesaja dan kitab Jesaja, kiranja oleh karena nubuat2 itupun berasal dari serta terpelihara dalam kalangan jang sama, jakni "murid2" kedua tokoh jang besar itu, dan didjiwai semangat jang sama.
Sukar sekali dalam pasal2 itu diketemukan suatu urutan jang logis. Karenanja tidak perlu diusahakan suatu pembagian. Namun demikian orang kiranja dapat menundjukkan beberapa kesatuan jang adakalanja dalam susunan jang sekarang terpetjah. Demikian Yes 59:15-20,21 aselinja njata bergandingan dengan Yes 63:1-6 sebagai satu lagu apokaliptis. Kemudian kesatua itu dipetjahkan oleh Yes 60:1-62:12. Jang sama terdjadi dalam pasal 60-62 (Yes 60:1-62:12), tempat lagu tentang kemuliaan Jerusjalem dimasa depan (Yes 60:1-22; 62:1-12) terpotong oleh lagu tentang panggilan nabi (Yes 61:1-11). Susunan kesatuan jang aseli kiranja sbb: Yes 61:1-11; 60:1-22; 62:1-12 Ternjata pulalah, bahwa Yes 63:7-64:11 adalah satu mazmur. Demikianpun Yes 65:1-66:24 umumnja dianggap keseluruhan tersendiri, meskipun kesatuannja didalam kurang kuat (bdk. Yes 66:1-2,3-4,17)
Adapun wedjangan2 pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) adalah mirip adjaran Deutero-jesaja. Djika kitab Deutero-jesaja boleh didjuluki "Kitab Pelipur" bagi kaum buangan, maka pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) boleh diberi berdjudul "Kitab Pelipur" bagi kaum jang bersedih hati di jerusjalem.
Kekudusan Allah jang ditekan Deutero-jesaja diketemukan kembali
(Yes 60:14; 63:11-64:9-10). Demikian pula keluhuran dan kebesaran
Allah ditjondongkan (Yes 57:15; 63:19(Yes 64:1);
Yes 66:1). Allah adalah kuasa dan keras sekaligus (Yes 64:3-4),
dan apabila Ia menghukum tidak ada seorangpun dapat menentangNja (Yes 63:1-6; 66:15)
Tuhan tjinta akankebaikan danbentji kepada kedjahatan (Yes 61:8). Ia
mengadili manusia sekedar perbuatan2nja (Yes 59:18) danmenghukum
dengan alat murkaNja (Yes 63:1-6; 65:12; 66:24). Akan tetapi bukan
sifat2 itulah jang ditekankan, melainkan kebaikan Jahwe, terutama terhadap
umatNja (Yes 63:7-9). Ia tidak pernah akan membinasakan seluruh umat
(Yes 65:8-9), melainkan siap untuk menjelamatkan (
Pelbagai nubuat mengenai masa depan jang gemilang bagi Jersjalem dan penduduknja (Yes 60:1-22; 62:1-12; 65:17-25; 66:9-16). Allah akan mengikat perdjandjian baru dengan mereka (Yes 60:21) didunia jang baru (Yes 65:17-18; 66:24).Adaoun kaum kafir sungguhpun akan diadili (Yes 63:1-6; 64:1), namun mengagumi umat Jahwe jang diberkati olehNja (Yes 61:9) dan menghubungi mereka dengan menghantarkannja kembali ke Palestina dan mengabdi kepada mereka disitu (Yes 60:3,5-14); merekapun akan mempersembahkan kurban kepada Jahwe Israil, bahkan boleh mendjadi imamNja (Yes 66:17-21), asal sadja mereka bertobat dan mengakui Dia (Yes 56:3,6-7). Maka dari itu bangsa2 kafirpun dapat mengambil bagian dalam keselamatan dan mendjadi anggota umat Allah. Dengan demikianlah bagian terachir kitab Jesaja itu terbuka bagi serta menundjuk kepada Perdjandjian baru, jang diharapkan nabi itu dan diikat oleh Tuhan Kita Jesus Kristus.
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) SANGAT MEREMEHKAN ALLAH(Yesaya 6:11, 22)
Salah satu "hal yang menjengkelkan" saya adalah persoalan yang saya lihat di mana banyak orang san...
SANGAT MEREMEHKAN ALLAH(Yesaya 6:11, 22)
Salah satu "hal yang menjengkelkan" saya adalah persoalan yang saya lihat di mana banyak orang sangat meremehkan Allah. Oleh sebab cara beberapa orang melonjak-lonjak dan melompat-lompat dengan alasan untuk memuliakan Allah, saya tiba pada kesimpulan bahwa sulit bagi saya untuk hadir di pelbagai konferensi pemuda. Saya pernah bicara satu kali di mana, pada waktu mereka sudah selesai dan siap untuk mendengarkan saya bicara, saya hanya ingin kembali ke kamar saya. Kala itu keadaan pikiran saya sedang tidak tepat untuk mengatakan sapa saja.
Jika Allah hadir di sini, kita tidak akan bertindak secara bodoh. Kita akan bersembunyi di belakang kursi dan meja. Kita tidak akan berkata, "Hai Pak. Bagaimanakah kabarnya?" Saya bahkan tidak memperlakukan bapak duniawi saya seremeh itu; saya pasti tidak akan bersikap seperti itu kepada Bapa alam semesta. Kita orang Kristen masih memiliki banyak hal untuk dipelajari.
Ini bukan hanya persoalan yang menimpa kaum muda. Beberapa gereja berfokus pada sentimentilitas dan pada memiliki waktu yang indah bersama Allah. Itu bukanlah cara yang saya lihat orang-orang di Alkitab menyembah Allah. Orang-orang di dalam Kitab Suci sujud menyembah di hadapan Dia. Saya tahu bahwa kita harus mengasihi Allah dan jangan takut untuk menghampiri Dia dan memuji Dia, tetapi kita harus selalu mengenali adanya jarak antara Allah dan kita. Kita harus berhati-hati untuk tidak memasuki jarak itu.
Neale Pryor
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Yesaya 7
TANDA IMANUEL
Pasal 7 sampai 12 dipenuhi dengan banyak nubuatan yang menakjubkan. Menyusul pemanggilan Yesaya di pasal 6, pertemuan Yesaya ...
Yesaya 7
TANDA IMANUEL
Pasal 7 sampai 12 dipenuhi dengan banyak nubuatan yang menakjubkan. Menyusul pemanggilan Yesaya di pasal 6, pertemuan Yesaya dengan Raja Ahas menuntun kepada pengumuman tentang Imanuel kecil di pasal 7. Pasal 8 berkisah tentang runtuhnya Asyur dan Israel (kerajaan utara), sambil memberikan jaminan bahwa yang tersisa akan diselamatkan. Raja Damai yang ilahi dijanjikan di pasal 9. Asyur disebut sebagai sarana hukuman Allah di dalam nubuatan di pasal 10, dengan jaminan tambahan bahwa yang tersisa akan diselamatkan. Tunas yang benar adalah tema pasal 11. Satu pujian ucapan syukur atas keselamatan menutup bagian ini di pasal 12.
Sekitar lima tahun sebelum kematian Uzia , Pada 745 S. M., Tiglat-pileser III, seorang jenderal pada pasukan Asyur, mengambil alih takhta Asyur. Ia dengan segera melakukan penguasaan dunia. Ketika bergerak ke arah barat, ia menebar teror di hati raja-raja Aram (Siria) dan Israel.1
Pekah, raja Israel, dan Rezin, raja Siria, membentuk koalisi untuk menangkal gerak maju Tiglat-pileser III, raja Asyur. Mereka menekan Yehuda untuk bergabung dengan komplotan mereka. Ketika Ahas menolak, mereka menyerang Yehuda pada 735 S. M. Dalam satu pertempuran dengan Pekah, 120.000 orang Yehuda terbunuh (2 Tawarikh 28:6), dan yang 200.000 lagi ditawan. Begitu juga halnya, orang-orang Aram (Siria) menawan banyak orang Yudea ke Damsyik (2 Tawarikh 28:5). Pada waktu yang sama, orang-orang Filistin menyerang perbatasan Yehuda di selatan (2 Tawarikh 28:18), dan bangsa Edom mengambil Elat, kota pelabuhan. Jadi Yehuda diserang dari tiga sisi. Pertemuan Yesaya dengan Ahas terjadi pada waktu krisis ini, yang disebut Perang Siro-Efraim.2
Dalam kesulitan yang tanpa harapan, Ahas tidak melihat adanya solusi kecuali meminta bantuan Tiglat-pileser. Tiglat-pileser segera bertindak. Pasukannya turun ke bawah menuju pantai Israel untuk menaklukkan orang-orang Filistin pada 734 S. M. Setahun kemudian, ia menggempur Israel lagi—dengan kekuatan penuh. Semua kekuasaan Israel di Galilea dan Transyordan diserbu, dan sebagian penduduknya dideportasi (2 Raja-Raja 15:29). Banyak kota dihancurkan. Israel selamat dari kehancuran total ketika Hosea membunuh Pekah, menyerah kepada Asyur, dan membayar upeti (2 Raja-Raja 15:30). Pada 732 S. M. bangsa Asyur merebut Damsyik, menjarah kota itu, dan sebagian besar penduduknya dideportasi. Yehuda untuk sementara selamat dengan membayar upeti yang besar sekali. Namun begitu, Yesaya melihat tindakan Ahas sebagai kurangnya iman dia kepada Tuhan Allah. Pada 722 S. M. Israel dihancurkan, dengan sebagian besar penduduknya dibawa ke dalam pembuangan.
TFTWMS: Yesaya (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Tiglat-pileser III memerintah dari 745-727 S. M. Ia menyombongkan pelbagai perbuatannya yang gagah berani pada tawarikhnya. Ia men...
Catatan Akhir:
- 1 Tiglat-pileser III memerintah dari 745-727 S. M. Ia menyombongkan pelbagai perbuatannya yang gagah berani pada tawarikhnya. Ia menyebut nama Rezin, Pekah, dan Hosea. (James B. Pritchard, ed., Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament, 3d ed. [Princeton: Princeton University Press, 1969], 282-84.)
- 2 Rincian atas krisis ini dicatat di dalam 2 Raja-Raja 16:1-10 dan 2 Tawarikh 28:1-27. 'Siro' adalah acuan kepada Siria, dan Efraim mengacu kepada Efraim, atau Israel.
- 3 Homer Hailey, A Commentary on Isaiah (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1985; reprint, Louisville, Ky.: Religious Supply, 1992), 80.
- 4 Lihat penamaan anak-anak Yakub di dalam Kejadian 29 dan 30.
- 5 Terry Briley, Isaiah, vol. 1, The College Press NIV Commentary (Joplin, Mo.: College Press Publishing Co., 2000), 108.
- 6 J. Alec Motyer, The Prophecy of Isaiah: An Introduction & Commentary (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1993), 83.
- 7 John N. Oswalt, The Book of Isaiah, Chapters 1-39, The New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1986), 204.
- 8 Francis Brown, S. R. Driver, and Charles A. Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament (Oxford: Clarendon Press, 1972), 16.
- 9 Tanda-tanda disebut di dalam 7:11, 14; 8:18; 19:20; 20:3; 37:30; 38:7, 22; 44:25 ('pertanda-pertanda'); 55:13; 57:8; 66:19. Tanda-tanda ini dicantumkan di dalam Gerhard Lisowsky, Konkordanz zum Hebraischen Alten Testament (Stuttgart: Wurttembergische Bibelanstalt, 1958), 37-38.
- 10 Mengenai nubuatan ini dan kata 'almah, lihat pembahasan di dalam pelajaran ini
- 11 John T. Willis, Isaiah, The Living Word Commentary on the Old Testament (Abilene, Tex.: A.C.U. Press, 1980), 159; Briley, 122-23; Jack P. Lewis, The Major Prophets (Henderson, Tenn.: Hester Publications, 1999), 15.
- 12 J. W. Roberts, 'Is Isaiah 7:14 a Primary or Secondary Prediction of the Virgin Birth?' Firm Foundation (17 August 1971): 519; Hugo McCord, 'The Fuller or Typological Meaning of Prophecies,' Gospel Advocate (2 July 1987): 401-02; Edward J. Young, The Book of Isaiah, vol. 1, The New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1965), 291; Oswalt, 210-11
- 13 Hal ini sangat dimengerti oleh McCord, 401-02; Roberts, 519; Lewis, 15; Briley, 124; dan yang lain-lainnya.
- 14 Young, 294.
- 15 Motyer, 88.
- 16 Ibid., 87.
- 17 Ibid.
- 18 Motyer, 90.
- 1 Young mempertahankan perawan yang melahirkan dalam cara yang menakjubkan di dalam komentarinya tentang
- 1 Dikutip dari George L. Robinson, The Book of Isaiah in Fifteen Studies, rev. ed. (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1954), 15.
- 2 Ibid.
- 1 Ahas menggulingkan Yotam pada 736 S. M. tetapi menjadi penguasa tunggal Yehuda pada 732. Para sarjana memberikan tanggal yang beragam.
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) "TINJAUAN PENUH YESAYA 1-39"
RINGKASAN ATAS PASAL 1-39
Tuhan mengungkapkan kepada Yesaya pelbagai akibat mengerikan atas keputusan Ahas yang memint...
"TINJAUAN PENUH YESAYA 1-39"
RINGKASAN ATAS PASAL 1-39
Tuhan mengungkapkan kepada Yesaya pelbagai akibat mengerikan atas keputusan Ahas yang meminta bantuan kepada Asyur daripada percaya kepada Allah untuk melindungi umat-Nya dari para musuh yang waktu itu sedang menyerang Yehuda dari segala sisi. Ketidakpercayaan raja dan umat itu menyebabkan timbulnya bencana nasional.
Pasal 1 sampai 12 mencerminkan periode awal pelayanan nubuatan Yesaya, dari kematian Raja Uzia pada 739 S. M. sampai terjadinya krisis Siro-Efraim yang melibatkan Raja Ahas pada 732 S. M.
Pasal 13 sampai 23 berfokus pada pelbagai nubuatan yang menentang bangsa-bangsa, dengan memberikan beberapa rincian tentang dosa-dosa mereka dan hukuman yang akan menimpa mereka dari Tuhan segala bangsa.
Pasal 24 dan 27 menyajikan sebuah ramalan yang diperluas hingga ke seluruh bumi (pasal 24) dan gambaran tentang dampak penghakiman ke atas umat Allah "pada hari itu." Bagian ini menampilkan lagu pujian kepada Tuhan dan sebuah lagu tentang percaya kepada Dia dan diakhiri dengan janji tentang umat-Nya yang datang bersama-sama untuk menyembah Dia.
Pasal 28 sampai 33 berhubungan dengan masa kehidupan Yesaya dari awal pemerintahan Hizkia di Yehuda sekitar 715 S. M. hingga invasi Sanherib terhadap Yerusalem pada tahun 701 S. M. Bagian ini, dikenal sebagai "Kitab Celaka," yang berbicara tentang penghakiman ke atas orang-orang yang telah menolak Tuhan. Namun, bagian ini juga mengatakan tentang pelbagai berkat bagi mereka yang mau bertobat dan menyajikan satu pesan mesianis tentang Batu Penjuru yang akan diletakkan di Sion (28:16).
Pasal 34 dan 35 menggambarkan penghakiman kejam Allah terhadap semua bangsa yang memusuhi Dia (menggunakan Edom sebagai contoh) dan janji-janji mulia tentang orang-orang tertebus yang berjalan di "Jalan Kudus" (35:8).
Pasal 36 sampai 39 menggunakan kisah tentang kesetiaan Raja Hizkia sebagai jembatan sejarah antara pasal 1 sampai dengan 35 dan 40 sampai 66.
Catatan Editor: Pasal 1 sampai 7 dibahas di dalam "Yesaya, 1"; pasal 8 sampai 18 dibahas di dalam "Yesaya, 2"; pasal 19 sampai 29 dibahas di dalam edisi ini, "Yesaya, 3"; dan pasal 30-39 akan dibahas di dalam " Yesaya, 4."
GARIS BESAR TERPERINCI YESAYA 19-33 ( MENCAKUP KITAB CELAKA ; 28-33 )
I. NUBUATAN PENGHUKUMAN (1-35), sambungan
B. Nubuatan Menentang Bangsa-Bangsa (13-23), sambungan
- 7. Sabda Allah Tentang Mesir (19; 20)
- 8. Mesir Dan Etiopia Terhina Dan Melarat (20)
- 9. Sabda Allah Tentang Padang Gurun Di Tepi Laut (Babel) (21:1-10)
- 10. Sabda Allah Tentang Edom (21:11, 12)
- 11. Sabda Allah Tentang Arabia (21:13-17)
- 12. Sabda Allah Tentang Lembah Penglihatan: Yerusalem (22)
- a. Sabda Allah Tentang Yerusalem (22:1-14)
- b. Sabda Allah Tentang Sebna (22:15-19)
- c. Sabda Allah Tentang Elyakim (22:20-25)
- 13. Sabda Allah Tentang Tirus (23)
C. Penghakiman Allah Atas Seluruh Bumi (24-27)
- 1. Penghakiman Dunia (24)
- a. Kehancuran Bumi (24:1-6)
- b. Kesuraman Dan Kekacauan Di Kota (24:7-13)
- c. Yang Selamat Memuliakan Tuhan (24:14-16)
- d. Penghakiman Tak Dapat Dihindarkan (24:17-20)
- e. Tuhan Memerintah (24:21-23)
- 2. Lagu Pujian Kepada Allah Atas Penghakiman Dan Keselamatan (25)
- a. Pujian Kepada Allah Karena Menggulingkan Orang Yang Kejam (25:1-5)
- b. Pujian Kepada Allah Karena Menghibur Orang Benar (25:6-12)
- 3. Lagu Tentang Percaya Kepada Perlindungan Allah (26)
- a. Penduduk di Kota Kuat Allah (26:1-6)
- b. Jalan Orang Benar (26:7-10)
- c. Tuhan Memimpin Kepada Kemenangan (26:11-19)
- d. Penghakiman Akan Datang (26:20, 21)
- 4. Penghukuman Dan Pembebasan (27)
D. Kitab Celaka (28-33)
- 1. Celaka Kepada Efraim Dan Para Pemimpin Yehuda (28)
- a. Kepada Efraim: Allah Akan Menghukum (28:1-6)
- b. Kepada Para Pemimpin Agama: Allah Akan Menghakimi (28:7-13)
- c. Kepada Para Penguasa Politik: Allah Menegur Para Pengejek (28:14-22)
- d. Pelajaran Dari Alam: Tindakan Allah Adalah Bijaksana (28:23-29)
- 2. Celaka Terhadap Yerusalem Karena Munafik (29:1-14)
- a. Pengepungan Yerusalem (29:1-8)
- b. Kebutaan Rohani (29:9-12)
- c. Agama Yang Tidak Berharga (29:13, 14)
- 3. Celaka Kepada Mereka Yang Bersembunyi Dari Allah (29:15-24)
- a. Keadailan Ilahi Mengungkapkan Maksud Jahat Tersembunyi (29:15, 16)
- b. Kebahagiaan Masa Depan Setelah Pendisiplinan (29:17-21)
- c. Janji Kepada Abraham Terpenuhi (29:22-24)
- 4. Celaka Kepada Pemberontak (30)
- a. Kebodohan Mempercayai Mesir (30:1-7)
- b. Akibat Pemberontakan Didokumentasikan (30:8-17)
- c. Allah Adalah Pemurah Dan Adil (30:18)
- d. Berkat Bagi Mereka Yang Bertobat (30:19-26)
- e. Asyur Akan Dihukum (30:27-33)
- 5. Celaka Kepada Kepercayaan Duniawi (31)
- a. Celaka Kepada Kepercayaan Yang Tanpa Iman (31:1-3)
- b. Percaya Kepada Tuhan (31:4, 5)
- c. Seruan Kepada Pertobatan (31:6-9)
- 6. Masa Depan Yang Gemilang Diramalkan (32)
- a. Raja Dan Hari Baru (32:1-8)
- b. Kaum Perempuan Yang Puas Memberitahukan Penghakiman Dan Harapa (32:9-20)
- 7. Celaka Kepada Pembinasa (33)
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) RANGKUMAN PASAL 1-35(Yes 1-35)
Pasal 35 menutup bagian pertama nubuatan Yesaya dengan harapan yang penuh percaya diri kepada Tuhan. Allah telah menu...
RANGKUMAN PASAL 1-35(Yes 1-35)
Pasal 35 menutup bagian pertama nubuatan Yesaya dengan harapan yang penuh percaya diri kepada Tuhan. Allah telah menunjukkan diri-Nya sebagai penguasa atas semua bangsa. Bukan saja Ia memandu urusan orang-orang Yehuda, tetapi Ia juga memberkati dan menghukum bangsa-bangsa itu. Sangatlah penting bagi para raja, para penasihat, dan semua orang untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada Dia, bukan kepada ketergantungan mereka yang tak berakal kepada bangsa-bangsa yang memiliki kecakapan militer saat itu. Pasal 36 sampai 39 memberikan demonstrasi sejarah tentang kebijaksanaan percaya kepada Allah.
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) TANDA BAGI SEMUA ORANG(Yesaya 7:14)
Pekah, raja Israel utara, dan Rezin, raja Siria, sudah membuat persekutuan untuk tujuan membebaskan diri mereka d...
TANDA BAGI SEMUA ORANG(Yesaya 7:14)
Pekah, raja Israel utara, dan Rezin, raja Siria, sudah membuat persekutuan untuk tujuan membebaskan diri mereka dari dominasi Asyur. Mereka mengharapkan negara-negara di belahan barat bergabung dengan mereka dalam pemberontakan mereka melawan Asyur, tetapi Ahas dari Yehuda menolak untuk menjadi sekutu mereka. Oleh sebab itu, Pekah dan Rezin menggerakkan pasukan mereka ke Yerusalem (7:1; 2 Raja-Raja 16:5) untuk mengepung kota itu dan menekan Ahas agar bergabung dengan mereka. Mereka berencana untuk menggulingkan Ahas dan mengganti dia dengan anak Tabeel, orang yang mereka anggap akan mendengarkan mereka. Ketika Yesaya 7 dibuka, Siria sudah turun ke Israel; pasukannya berkemah di tanah Israel, sekitar tiga hari perjalanan dari wilayah Yehuda.
Ahas, dalam keputusasaan, menyewa Tiglat-pileser III (Pul), raja Asyur, untuk menolong dia mengalahkan dua pasukan yang sedang datang melawan dia. Dalam menyewa Tiglat-pileser, Ahas mendukakan Allah. Yesaya diutus untuk memberitahu raja itu bahwa ia harus jangan takut terhadap Pekah dan Rezin. Allah akan menyediakan bantuan yang Ahas perlukan, dan Ahas harus secara total menempatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Yesaya kemudian berkata bahwa persekongkolan dua raja ini tidak akan berhasil. Ahas harus disuruh meminta tanda dari Allah yang menunjukkan bahwa dua raja itu akan segera digulingkan.
Awalnya, Ahas menolak minta tanda dari Allah. Ia berkata bahwa ia tidak mau mencobai Allah. Allah, dengan kesabaran-Nya terhadap Ahas yang hampir habis, menyuruh Yesaya memberitahu raja itu bahwa ketika Allah mengusulkan satu tanda, hal itu bukan untuk menguji Dia. Ia berkata, 'Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda' (ay. 14a). Tanda yang Allah berikan adalah salah satu tanda yang paling menakjubkan di dalam Perjanjian Lama. Ia berkata, Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong (ay. 14b-16).
Singkatnya, tanda itu adalah ini: Seorang gadis (perawan) akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Pada waktu yang diperlukan bagi bocah kecil itu untuk tumbuh cukup besar guna mengetahui kebaikan dari kejahatan, dua raja yang Ahas sangat takuti akan dilenyapkan. Tanda itu sendiri adalah penting dalam beberapa hal. Marilah kita tarik pelbagai pelajaran dari tanda yang akan diberikan itu.
Itu adalah tanda bagi Ahas untuk percaya kepada Allah. Ia sedang diberitahu oleh tanda itu untuk percaya kepada Allah sebab dalam periode waktu yang singkat dua raja yang ia takuti akan dilenyapkan. Bagi Ahas, tanda itu hanyalah suatu rentang waktu. Pada waktu seorang perempuan bisa mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan anak itu bisa tumbuh hingga usia yang memiliki wawasan, kedua raja itu akan sudah lenyap.
Ahas kemungkinan besar tidak memahami bagian tanda itu yang berupa seorang perawan yang melahirkan. Tidak diragukan lagi ia mengabaikan gagasan yang terdapat di dalam kata 'almah itu, kata untuk 'perawan' yang digunakan.
Itu adalah tanda untuk suatu hari yang jauh bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan. Bagian nubuatan yang berisi kelahiran-perawan itu hanya berlaku kepada Yesus, seperti yang Matius tunjukkan:
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel'—yang berarti: Allah menyertai kita (Matius 1:22, 23).
Kata yang digunakan oleh Yesaya adalah 'almah, yang mengacu kepada perempuan muda yang tak bernoda yang sudah mencapai usia untuk menikah. Itu adalah kata yang dapat digunakan mengenai seorang perawan, dan Alkitab LXX menerjemahkannya seperti itu. Tentu saja, Ahas (kemungkinan besar bahkan Yesaya) tidak menyadari makna dari bagian nubuatan ini; tetapi Roh Kudus memiliki gagasan ini di dalam pikiran, seperti yang belakangan diperlihatkan oleh Matius. Betapa menakjubkan ada orang terilham yang memberitahu kita arti yang lebih tinggi tentang satu nubuatan seperti ini! Ramalan itu adalah bahwa Mesias akan masuk ke dalam dunia dengan melalui seorang perawan yang melahirkan.
Itu adalah tanda untuk kita percaya bahwa Allah menjadi manusia. Nubuatan ini, tanda ini, membantu kita untuk melihat rencana Allah yang berjangkauan jauh bagi dunia. Jika orang bisa percaya bahwa Allah Anak, anggota kedua dari ke-Allahan, datang ke dalam dunia, maka orang ini berada pada jalurnya yang baik untuk mempercayai semua bagian agama Kristen. Untuk menolong kita dalam tugas ini, Allah sudah memberi kita bukti memungkinkan yang paling kuat bahwa Anak yang dilahirkan oleh Maria adalah benar-benar Allah yang menjadi daging, Allah menjadi Imanuel. Matius mengungkapkan bahwa seorang perawan yang melahirkan Yesus adalah makna Yesaya 7:14 yang paling tinggi dan paling menakjubkan. Melalui nubuatan tentang seorang perawan yang melahirkan ini dan penggenapannya, kita memiliki bukti pasti yang kita perlukan untuk percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah.
Betapa luar biasa tanda yang Allah berikan kepada Ahas ini! Tanda itu mengandung pesan ini kepada dia: 'Ahas, engkau harus percaya kepada Allah. Hanya dalam sekejap musuh-musuhmu akan dilenyapkan.' Selanjutnya, tanda itu mengungkapkan satu pesan untuk suatu hari yang masih jauh. Tanda itu berkata kepada semua pembaca Injil Matius, 'Tahukah Anda kelahiran siapakah yang dicatat di sini? Ia adalah orang yang dinubuatkan dahulu sekali oleh Yesaya! Ia adalah fokus dari Yesaya 7:14!' Namun begitu, bahkan di luar semua ini, bahkan yang lebih menakjubkan dan menggetarkan, nubuatan itu berkata, 'Inilah beberapa bukti yang Allah sedang berikan kepada kita supaya kita dapat percaya dengan yakin bahwa Yesus adalah Kristus, anggota kedua dari ke-Allahan, dan bahwa Ia sudah menjadi salah seorang dari kita dan mati bagi dosa-dosa kita!' Marilah kita bersukacita bahwa di dalam kelahiran Yesus kita melihat penggenapan atas salah satu nubuatan Perjanjian Lama yang paling indah.
Eddie Cloer
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) KATA ' ALMAH(Yesaya 7:14)
Di dalam teks Ibrani, kata yang digunakan di dalam Yesaya 7:14 untuk 'perempuan' di dalam pembahasan ini ada...
KATA ' ALMAH(Yesaya 7:14)
Di dalam teks Ibrani, kata yang digunakan di dalam Yesaya 7:14 untuk 'perempuan' di dalam pembahasan ini adalah 'almah. Makna dasar kata ini adalah 'perempuan muda yang dalam usia bisa kawin.' 'Almah digunakan dalam enam kesempatan lain di dalam Perjanjian Lama. Orang dapat dengan mudah menelusuri penggunaannya. Kata itu secara beragam diterjemahkan di Kejadian 24:43; Keluaran 2:8; Mazmur 68:25; Kidung Agung 1:3; 6:8; dan Amsal 30:19. Semua konteks ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan adalah perempuan muda yang dalam usia bisa kawin dan yang memliki reputasi moral yang baik.
Edward J. Young meminta perhatian kepada empat kata di dalam bahasa Ibrani yang mungkin sudah digunakan bagi seorang perempuan muda: (1) yaldah, yang selalu digunakan dalam acuan kepada seorang anak; (2) naarah, yang dapat diterapkan kepada perempuan mana saja tanpa pandang bulu; (3) bethulah, yang bisa menunjukkan seorang perawan (tetapi di dalam Yoel 1:18 menunjukkan seorang perempuan yang menikah); dan (4) 'almah, yang tidak pernah digunakan di dalam Kitab Suci untuk perempuan yang menikah. Young berkata bahwa 'almah digunakan sebab kata itu tanpa ragu lagi menunjukkan seorang perempuan yang belum kawin. Alkitab LXX menggunakan kata Yunani biasa untuk kata seorang perawan, parthenos, sebagai terjemahan 'almah. Jadi, bagian nubuatan itu yang berisi perawan yang melahirkan hanya berlaku kepada kelahiran Yesus. Tanda untuk Ahas adalah panjangnya waktu yang dibutuhkan bagi seorang anak untuk dilahirkan dan mencapai usia yang dapat memiliki kebaikan dan menolak kejahatan.1
Eddie Cloer Yesaya. (Edward J. Young, The Book of Isaiah, vol. 1 [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1965], 288.) Pelajaran baik lainnya tentang bahasan ini terdapat di dalam H. C. Leupold, Exposition of Isaiah, vol. 1 (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1968), 144-53.
CATATAN DARI PENULIS
Kajian yang penuh semangat atas Kitab Yesaya selama tiga tahun terakhir ini sudah menjadi sumber sukacita besar dan pertumbuhan bagi saya. Saya berharap pelbagai kajian ini akan menolong Anda untuk menghargai salah satu nabi Allah yang paling hebat dan menghargai beritanya bagi orang-orang seangkatannya di Yerusalem maupun bagi semua orang di segala zaman. Pelajaran ini dikirim kepada Anda dengan doa semoga kita semua boleh diperingatkan oleh pelbagai peringatan dari Yesaya, semoga kita bisa didorong oleh perkataannya yang memberi dorongan, dan 'supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci' (Roma 15:4).
Don Shackelford
YESAYA, SANG NABI
James A. Garfield menjadi Presiden Amerika Serikat pada 1880. Namun begitu, sebelum ia terpilih menjadi Presiden, ia adalah seorang pemberita injil. Setelah ia menjadi Presiden, ia membuat pernyataan ini: 'Ketika saya menjadi Presiden, saya mundur ke jabatan yang lebih rendah. Memberitakan injil adalah jabatan terhebat yang siapa saja bisa duduki.'
Yesaya tidak pernah menjadi raja, tetapi ia lebih besar daripada seorang raja; ia menasihati raja-raja tentang bagaimana menjadi pemimpin yang akan membawa kehormatan kepada Allah. Ia bernubuat selama pemerintahan Yotam, Ahas, dan Hizkia (739-686 S. M.), berawal pada tahun kematian Raja Uzia. Yesaya meramalkan penghakiman atas Yehuda dan kedatangan Mesias. Pencapaian tertinggi kehidupannya adalah pembebasan Yehuda dari bangsa Asyur.
Ia dijuluki 'raja para nabi,' 'penginjil Perjanjian Lama,' dan 'nabi negarawan.' Augustine, sesaat setelah menjadi orang Kristen, menanya Ambrose tentang kitab-kitab sakral manakah yang harus ia mulai pelajari. Ambrose dengan segera menjawab, 'Nubuatan Yesaya.'1Edmund Burke, orator dan anggota parlemen Inggris yang terkenal, secara tetap membaca kitab Yesaya sebelum menghadiri pelbagai pertemuan dengan lembaga tertinggi pembuat undang-undang di Kerajaan Inggris.2
Pada zaman kini di mana pesan dapat ditinggalkan pada pesawat telepon, kita perlu ingat bahwa pesan yang paling penting sudah ditinggalkan oleh para nabi. Pesan Yesaya adalah untuk Israel, Yehuda, dan semua pencari Allah di masa akan datang.
Eddie Cloer
KERAJAAN YANG TERPECAH
Raja-Raja Asyur
- 1. Adad-nirari III (810-783 S. M.)
- 2. Salmaneser IV (783-773)
- 3. Ashur-dan III (773-755)
- 4. Ashur-nirari V (755-745)
- 5. Tiglat-pileser III (Pul) (745-727)
- 6. Salmaneser V (727-722)
- 7. Sargon II (722-705)
- 8. Sanherib (705-681)
Raja-Raja Israel
- 1. Yoahas (814-798 S. M.)
- 2. Yoas (798-782)
- 3. Yerobeam II (782-753)
- 4. Zakaria (753-752)
- 5. Salum (752)
- 6. Menahem (752-742)
- 7. Pekahya (742-740)
- 8. Pekah (740-732)
- 9. Hosea (732-722)
Raja-Raja Yehuda
- 1. Yoas (835-796 S. M.)
- 2. Amazia (796-767)
- 3. Uzia, atau Azarya (767-739)
- 4. Yotam (739-732)1
- 5. Ahas (732-715)
- 6. Hizkia (715-686)
BIS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam
bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhn
YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhnya dapat dibagi dalam tiga bagian:
- 1. Pasal 1-39 (Yes 1:1-39:8) berasal dari zaman ketika Yehuda, kerajaan selatan, diancam oleh Asyur, negara tetangga yang sangat kuat. Yesaya menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Baik dengan kata-kata, maupun dengan perbuatan, Nabi Yesaya mendorong rakyat serta para pemimpin mereka untuk hidup menurut kehendak Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mau mendengarkan TUHAN. Yesaya juga meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang diidam- idamkan.
- 2. Pasal 40-55 (Yes 40:1-55:13) berasal dari masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat tentang "Hamba TUHAN" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian Lama.
- 3. Pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat, mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah Yes 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas- Nya di dunia.
Isi
- Peringatan dan janji
Yes 1:1-12:6 - Hukuman untuk bangsa-bangsa
Yes 13:1-23:18 - Pengadilan Allah terhadap dunia
Yes 24:1-27:13 - Peringatan lebih lanjut dan janji
Yes 28:1-35:10 - Raja Hizkia dari Yehuda dan orang-orang Asyur
Yes 36:1-39:8 - Pesan penuh janji dan harapan
Yes 40:1-55:13 - Peringatan dan janji
Yes 56:1-66:24
Ajaran: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa
anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kris
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menjelma menjadi "hamba" yang menderita dan mati sebagai korban dosa manusia.
Pendahuluan
Penulis : Nabi Yesaya.
Isi Kitab: Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal. Isi Kitab ini dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Bagian kedua adalah penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan dengan jelas.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya
Pasal 1-35 (Yes 1:1-35:10).
Israel, Umat Allah yang tidak setia
Pasal-pasal ini menjelaskan tentang beberapa hal penting berikut ini.
- Dosa bangsa ini (Yes 1:1-31; 3:1-26; 5:1-30).
- Keadaan masa depanny (Yes 2:1-22; 4:1-6; 9:1-21; 11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10).
- Panggilan nabi Yesaya (Yes 6:1-13).
- Raja-raja bangsa ini yang tidak percaya (Yes 7:1-25).
- Hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang memusuhi-Nya.
- (1) Babel (pasal Yes 13:1-22; 14:1-32; 21:1-17).
- (2) Asyur (Yes 14:24-27).
- (3) Filistin (Yes 14:28-32).
- (4) Moab (pasal 15-16; Yes 15:1-16:14).
- (5) Damsyik (pasal 17; Yes 17:1-14).
- (6) Etiopia (pasal 18; Yes 18:1-7).
- (7) Mesir (pasal 19-20; Yes 19:1-20:6).
- (8) Arabia (Yes 21:13-17).
- (9) Tirus (pasal 23; Yes 23:1-18). (10) Edom (Yes 34:5-15). (11) Bangsa-bangsa di dunia (pasal 24-25; Yes 24:1-25:12).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 1:1-9. Sebagai gambaran dosa bangsa ini.
- Bacalah pasal Yes 1:10-20.
- Bacalah pasal Yes 2:1-5. Sebagai gambaran masa depan umat Allah.
Pasal 36-39 (Yes 36:1-39:8).
Hizkia, hamba Allah yang penakut
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 37:1-7. Ia sangat takut kepada raja Asyur.
- Bacalah pasal Yes 38:1-3. Ia sangat takut kepada kematian.
- Bacalah pasal Yes 39:1-8. Hizkia sangat takut kepada Babel, sehingga i memperlihatkan semua apa yang ada dalam kerajaannya.
Pasal 40-66 (Yes 40:1-66:24).
Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia
Dalam pasal-pasal ini, ada 3 bagian besar, yaitu:
- Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberika penyelamatan dan penghiburan kepada bangsa Israe (pasal 40-48; Yes 40:1-48:22).
- Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangs Israel dan penyelamat bangsa lain. Dan juga pemberitaa tentang penderitaan yang akan dialami oleh penyelama (pasal 49-53; Yes 49:1-53:12).
- Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dala pemerintahan raja (Penyelamat) yang keka (pasal 54-66; Yes 54:1-66:24).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 40:1-11. Apakah yang terjadi dengan bangsa Israel?
- Perhatikanlah pasal 52 (Yes 52:1-15). Apakah yang terjadi dengan Penyelamat?
- Bacalah pasal Yes 66:22-24. Apakah yang terjadi pada masa depan?
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Yesaya mengajarkan tentang kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut hidup yang kudus dari umat-Nya.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Tuhan Yesus sudah menjadi rencana Allah.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah perwujudan daripada Allah yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau kehancuran.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa- dosa manusia.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Yesaya?
- Apakah isi Kitab Yesaya?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara terima dar mempelajari Kitab Yesaya?
Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman s
Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA
"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman selalu bersama-sama dalam Alkitab; jika Anda tidak mau diselamatkan, maka Anda akan dihakimi. Oleh karena itu, Yesaya menggabungkan kedua tema ini: penghakiman (Yes 1:1-35:10) dan keselamatan (Yes 40:1-66:24). Kedua tema utama ini dipadukan dengan adanya bagian bersejarah tentang Raja Hizkia (Yes 36:1-39:8).
WAKTU
Yesaya menerima visinya pada masa pemerintahan empat orang raja yaitu Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 sebelum Masehi (lihat Yes 6:1), dan Hizkia pada tahun 687 sebelum Masehi, dengan demikian visi-visi Yesaya mencakup kurun waktu setengah abad.
NUBUATAN
Yesaya adalah seorang nabi, bukan semata-mata seorang pengkhotbah dan Kitab Yesaya merupakan buku nubuatan, bukan hanya buku sejarah. Yesaya tidak hanya mampu menganalisis keadaan, tetapi juga mempunyai banyak visi. Nubuatan mengatakan bahwa ada Allah yang mengetahui hari depan dan yang mengungkapkan sebagian rencana-Nya kepada para nabi.
LATAR BELAKANG
Waktu Yesaya mulai bekerja, Israel sedang berada di ambang kehancuran. Dalam tahun 722 sebelum Masehi kerajaan utara dengan kesepuluh sukunya dikalahkan oleh bangsa Asyur (2Ra 17). Tetapi kerajaan selatan, Yehuda, sedang menuju nasib yang sama. Secara sosial, politis mereka sudah rusak, demikian juga iman percaya mereka. Kerajaan utama telah dihukum dan musnah. Tetapi, Yehuda berbeda. Negeri itu harus dihakimi, tetapi oleh karena adanya perjanjian abadi dengan Allah, maka Yehuda juga akan diselamatkan. Pada suatu saat, dari Yehuda akan datang seorang Hamba Tuhan, Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan bukan hanya Yehuda, tetapi seluruh dunia.
CARA PENULISAN DAN KESATUAN
Menurut pasal Yes 1:1, penulisnya ialah Yesaya. Namun demikian, seringkali orang beranggapan bahwa ketiga bagian kitab Yesaya (Yes 1:1-35:10; Yes 36:1-39:8; Yes 40:1-46:13) ditulis oleh penulis yang berbeda-beda. Alasan ini didasarkan pada bentuk penulisan yang jelas berbeda antara pasal Yes 1:1-35:10 dengan bagian lain, juga munculnya nama-nama Bel dan Nebo, dewa-dewa Babel dan bahkan nama Koresy, penakluk dari kerajaan Babel dan nubuatan Yesaya mengenai kembalinya bangsa Yehuda dari pembuangan jauh sebelum pembuangan itu sendiri terjadi. Tetapi kitab itu sendiri menekankan mengenai kemampuan Allah untuk mengungkapkan hari depan (misalnya Yes 41:21-27; 42:8,9; 44:6-8; 48:3). Tidak ada bukti tertulis bahwa terdapat dua atau lebih kitab Yesaya dan tidak ada bukti tentang penulis-penulis lainnya. Perjanjian Baru mengutip dari berbagai bagian dari kitab ini dan mengacunya ke Yesaya.
Pesan
1. Kesuciano Allah adalah "Allah Israel yang mahakudus". Yes 1:4; 5:19: 5:24; 10:20; 12:6; 17:7; 29:19
o Yesaya dipanggil oleh Allah yang kudus. Yes 6:3
o Allah memanggil Yesaya dari "Tempat yang mahakudus" dalam Rumah-Nya Yes 6:1-4
o Walaupun Yehuda akan dibinasakan, sisanya yang kudus akan diselamatkaan Yes 6:13
o Gunung Sion, tempat Yerusalem akan didirikan, harus menjadi gunung yang kudus. Yes 11:9; 27:13
o Menjadi suci berarti menjadi lain, "memisahkan diri"; ini adalah terjemahan kata "kudus" dari bahasa Ibrani dalam ayat ini. Yes 23:18
o "Jalan" yang ditempuh oleh umat Allah adalah jalan kekudusan. Dahulu salah satu panggilan untuk Kekristenan adalah "Jalan" (Kis 9:2; 19:9,23; 22:4; 24:22). Yes 35:8
2. Kebenaran
o Keadilan dan kebenaran berjalan bersama-sama. Orang yang "benar secara rohani" akan menjadi orang yang "adil dalam masyarakat" Yes 1:21
o Iman dan kebenaran juga berjalan berdampingan; iman kepada Allah membawa kita untuk bersikap benar terhadap Allah, yang akhirnya akan membuat kita menjadi adil, bijaksana terhadap orang lain. Yes 1:26
o Alkitab mengajarkan bahwa pada akhirnya kebenaran itu akan membawa kebaikan. Yes 3:10; 26:2
o Kebenaran merupakan ciri penghakiman Allah: Allah tidak terpengaruh oleh kekayaan atau kedudukan manusia. Yes 11:3,4
o Kebenaran tidak dapat "dipelajari" oleh orang yang melakukan kesalahan. Lingkungan yang baik dari seseorang tidak akan menjadikan orang itu baik. Yes 26:10
o Pemerintahan Mesias akan merupakan pemerintahan yang adil. Yes 32:1
3. Penghakiman
Menurut Yesaya ada dua macam penghakiman:
o Penghakiman manusia. Kita harus berlaku adil, terbuka, jujur dalam segala hal yang menyangkut penghakiman. Yes 1:17,21,26; 5:20-23; 10:1-4; 33:12-16
o Penghakiman Allah. Kita tidak dapat menghindari hal ini. Dengan cara inilah Allah membereskan hal-hal yang dipandang tidak adil dalam kehidupan. Yes 1:24-28; 2:6-21; 3:13-15; 5:18-30; 11:1-5; 28:16-29; 33:2-6
4. Hari kedatangan Tuhan
Hari kedatangan Tuhan erat hubungannya dengan penghakiman. Tetapi, Hari itu juga merupakan hari pada waktu segalanya dibereskan: damai memerintah. Kedua aspek dari Hari Kedatangan Tuhan inilah yang selalu menjadi tema Yesaya. Yes 2:6-22; 13:9-22; 22:5-14; 24:1-23; 2:1-5; 4:2-6; 11:1-16; 12:1-6; 14:1-8; 25:1-9
Penerapan
Penghakiman dan kasih Allah Bagian pertama nubuat Yesaya menyangkut penghakiman dan hal ini merupakan tema yang sering berulang dalam Alkitab. Dalam Kejadian 4 ada kisah mengenai penghakiman atas Kain, banjir dalam Kejadian 7, Sodom dan Gomora dalam Kejadian 19. Ada penghakiman atas Mesir dalam Keluaran 12 dan penghakiman atas bangsa Israel dalam Keluaran 32. Dalam Perjanjian Baru kita membaca kisah Ananias dan Safira dan mengenai raja Herodes dalam Kis 12. Elimas si tukang sihir mendapat ganjaran dalam Kis 13. Dan tentu saja ada gambaran mengenai penghakiman dalam Wahyu 20. Yesus bercerita mengenai kisah seorang kaya yang disiksa dalam neraka (Lukas 16). Namun demikian, banyak orang, bahkan orang Kristen, yang sukar menerima ide mengenai penghakiman ini. Yesaya mengemukakan dengan jelas mengenai dua aspek penghakiman yaitu: sekarang dan yang akan datang, sementara dan kekal. Pasal Yes 2 memfokuskan mengenai penghakiman akhir dan peringatan mengenai Hari itu, yaitu Hari Kedatangan Tuhan. Sebagian besar dari kita mempunyai suatu pengertian mengenai keadilan. Kita sering mengeluh, "Itu tidak adil". Penghakimanlah yang membuatnya adil. Nyatanya banyak terdapat hal yang tidak adil dewasa ini. Jika hidup ini memang berarti, maka hal itu baru dapat dirasakan setelah hidup itu berakhir. Kristus mati untuk membebaskan kita dari penghakiman semacam itu. Jika ada orang yang dihakimi maka hal ini disebabkan karena mereka menolak jalan keluar yang diberikan Allah. Tetapi umat Kristen harus tahu bahwa ada penghakiman selama hidup di dunia sekarang ini. Yesaya 3 memperingatkan Yehuda mengenai penghakiman yang akan terjadi masa itu, mengenai pengasingan dan pembuangan. Orang Kristen harus sadar akan kenyataan penghakiman selama di dunia ini (Ibrani 12:1- 29).
Tema-tema Kunci
1. Allah (pasal 6)Pasal Yes 6 mencatat mengenai penglihatan yang diberikan kepada Yesaya untuk menunjukkan dengan jelas kepadanya siapakah Allah dan apa yang dikerjakan-Nya.
o Penglihatan (Yes 6:1-4): Apa ciri-ciri Allah seperti yang digambarkan di sini?
o Jawaban (Yes 6:5-7): Apa arti dari "mezbah pembakaran" dan dari mana asalnya (Keluaran 30:1-10)?
o Panggilan (Yes 6:8): "Siapakah yang akan Kuutus?" Allah mengutus dan mengundang para sukarelawan. Apa syarat pertama untuk menjadi misionaris? (Lihat juga Yohanes 20:21-23)?
o Kenyataan (Yes 6:9-13): Seorang utusan tidak dijamin mendapat sukses besar, tetapi ia dijamin untuk sukses dalam beberapa hal (lihat juga Yesaya 55:11). Referensi untuk ayat Yes 6:9 diambil dari Perjanjian Baru: Matius 13:1-17; Yohanes 12:23-43; Kisah 28:23-28; Roma 11:1-8.
2. Menafsirkan nubuatan (pasal 7)
Nubuatan biasanya diberikan kepada orang-orang tertentu pada suatu saat yang tertentu pula. Dalam menafsirkan suatu nubuatan kita harus mengajukan dua pertanyaan:
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi mereka?
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi kita?
Biasanya nubuatan mengacu kepada kejadian-kejadian pada saat nabi itu hidup dan masa yang akan datang. Demikian juga halnya dengan Yesaya 7:14. Baca dengan cermat Yes 7:1-25; 2Ra 15:27-16:9; 2Ta 28:1-21. Penggenapan pertama dari nubuatan itu terjadi ketika seorang wanita muda melahirkan seorang bayi dan pada saat bayi itu masih belum dapat memilih makanannya sendiri, tentara Israel dan Siria yang sedang mengepung Yehuda mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas. Penggenapan kedua terjadi pada waktu seorang perawan melahirkan bayi Kristus. Baca Matius 1:18-23.
3. Kebun anggur (pasal 5)
Umat Allah, bangsa Yahudi, membanggakan diri mereka sebagai pokok anggur Allah. Dalam masa Perjanjian Baru sebuah pokok anggur yang besar terbuat dari emas menghiasi tembok luar Rumah Allah. Pelajarilah pasal Yes 5. Apa yang dikerjakan oleh pemilik kebun anggur dalam kebun anggurnya? Oleh karena kisah ini merupakan perumpamaan, apa penafsiran Anda untuk semua yang dilakukannya? Seandainya kita adalah "kebun anggur" Allah, apa yang akan dilakukan-Nya atas kita? Mengapa pemilik kebun anggur itu melakukan segalanya seorang diri? Apa yang diharapkan Allah dari umat-Nya dewasa ini? Baca Matius 21:33-46; 20:1-16. Apa yang ditambahkan oleh pasal-pasal ini terhadap pengertian kita mengenai apa yang dilukiskan Yesaya?
YESAYA (2)
Keselamatan dan Hamba
Bagian Kitab Yesaya ini bertema keselamatan. Utusan Tuhan membawa penghiburan kepada umat-Nya. Penghakiman (Yes 1:1-39:8) tidak dapat dihilangkan dari setiap tulisan yang berhubungan dengan penyelamatan, tetapi pasal-pasal ini, Yes 40:1-66:24, membicarakan mengenai Allah yang siap untuk menyelamatkan, berapa pun harganya.
UNTUK SIAPA BERITA INI DITULIS? Pesan Yesaya terutama ditulis untuk bangsa Yehuda yang berada dalam pengasingan di Babel. Pengasingan ini merupakan konsekuensi dari Yesaya bagian pertama, "Penghakiman". Tetapi, sekarang Yesaya mendapat kata baru yaitu "keselamatan". Bangsa Yehuda di Babel tidak boleh putus asa: Allah akan menghampiri mereka dan mereka akan diselamatkan. Tentu saja pasal-pasal ini juga ditulis untuk kita juga. Babel merupakan suatu kota yang nyata, tetapi seringkali kata itu dipakai sebagai gambaran mengenai kerajaan Setan. Bangsa Yahudi berada dalam belenggu dosa, demikian juga halnya dengan kita; mereka perlu diselamatkan, begitu pula kita. Pesan ini ditulis buat mereka, juga untuk kita.
HAMBA TUHAN Empat pasal Yesaya disebut Nyanyian Hamba Tuhan: Yes 42:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12. Kata "hamba" dan panggilan "Hamba Tuhan" muncul dalam pasal Yes 41:8-53:12, dan pada kenyataannya kata "hamba" sangat sering ditemukan dalam seluruh kitab Yesaya. Hamba Allah digambarkaan dalam tiga cara: 1. Semua keturunan Abraham 2. Hanya keturunan Abraham yang setia 3. Seseorang yang tak bernama yang dalam Perjanjian Baru disebut Yesus
Perhatikan dengan saksama ayat-ayat Yes 49:1-6; 52:13-53:12. Kedua "nyanyian" ini merupakan gambaran seorang hamba yang bukan mewakili Israel, melainkan merupakan seorang oknum.
KERENDAHAN HATI ALLAH Pasal Yes 63:1-65:25 merupakan kesaksian yang luar biasa mengenai kerendahan hati Allah. Dalam pasal Yes 63 Yesaya menengok fakta sejarah untuk melihat apa yang telah dilakukan Allah bagi umat-Nya di masa lampau. Dalam pasal Yes 64 Yesaya memohon kepada Allah untuk menunjukkan bahwa Dia masih mempunyai kuasa yang sama. Bahkan Yesaya seakan-akan mempertanyakan keadilan Allah: "Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat; janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya" (Yes 64:9). Pasal Yes 65:1-5 merupakan jawaban Allah. Dia memberi petunjuk kepada mereka yang tidak menanyakan-Nya; berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Dia; Dia menjawab mereka yang tidak memanggil nama- Nya; Dia menawarkan anugerah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh telah berdosa.
Pesan
1. Penghibur ditawarkan kepada umat Allaho Allah berbicara kepada Yesaya: suatu tugas baru diberikan: "Hiburkanlah umatku" Yes 40:1,2
o Dua suara yang berseru-seru: mereka mempersiapkan jalan, Yes 40:3,6
o Yesaya berkata. Suaranya hanya suara pengkhotbah yang putus asa. Tetapi "firman Allah tetap selama-lamanya". Yes 40:6-8
o Ada suara lain yang berseru-seru dan meminta supaya berita kelepasan itu diberitakan sekarang. Dia melihat Allah datang! Yes 40:9-11
2. Iman berarti iman kepada satu Allah saja
o Umat Allah dan apa yang dilakukan Allah. Tetapi ini tidak cukup untuk memberi kelepasan. Umat Allah harus memilih, Allah yang satu itu ataukah ilah-ilah yang lain. Yes 44:1-23
o Israel bangsa yang terpilih. Harus menjadi bangsa "yang lurus" ("Jeshurun" berarti "Yang lurus") Yes 44:1-5
o Allah Israel: Raja, Penyelamat, Allah yang Mahakuasa, Yang Pertama, Yang Terakhir, Satu-satunya, Batu Karang. Yes 44:6-8
o Pilihan lain: ilah-ilah yang tidak dapat memberi anugerah apa-apa, bahkan kepada pencipta mereka sendiri! Yes 44:9-20
o Saat pengambilan keputusan: "Kembalilah kepadaku". Masa lalu dapat diampuni, disapu bagaikan awan. Yes 44:21-23
3. Iman adalah iman pada kebesaran perbuatan Allah
o Hamba yang menderita. Allah yang diungkapkan kepada kita dalam Alkitab tidak bisa semata-mata mengampuni dosa. Dosa harus dilunasi, oleh si pendosa atau oleh Sang Penebus. Gereja Kristen selalu mengartikan ini sebagai Kristus. Yes 52:13-53:12
o Penderitaan dan kemuliaan. Pasal ini dimulai dengan kemuliaan; pada suatu hari Hamba Tuhan akan sangat ditinggikan (Filipi 2:1-11). Tetapi penderitaan dialami terlebih dahulu. Seperti terjadi pada Hamba Tuhan, maka demikian pula halnya dengan para hamba Tuhan sekarang ini. Yes 52:13-15
o Penderitaan. Masa kecil Hamba Tuhan tidaklah mudah (sebagai tunas dari tanah kering), hidup dan kematian-Nya pun tidak mudah. Tetapi, semua itu terjadi demi kita: kelemahan kita, kesusahan kita, pemberontakan kita, kejahatan kita. Yes 53:1-9
o Penjelasan. Penderitaan Hamba Tuhan ini bukan suatu yang kebetulan, bukan merupakan kegagalan keadilan: "Tuhan berkehendak meremukkan dia" Yes 53:10-11
o Kemuliaan. Kemudian Allah Bapa memanggil kembali Hamba-Nya yang "membagi-bagikan barang rampasan" dan kita kembali kepada akhir dari Nyanyian Hamba Tuhan: "Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan". Yes 52:13, 53:12
Penerapan
Sifat Allah
Yesaya merupakan kitab misionaris. Allah telah memilih suatu bangsa untuk menjadi saksi-Nya. Tetapi kesaksian tentang Allah harus datang dari mereka yang mempunyai hubungan yang benar dengan Allah, hidup sesuai dengan kehendak Allah. "Kebenaran" merupakan kata yang sering dipakai oleh Yesaya untuk menggambarkan apa yang Allah kehendaki dari para saksi-Nya. Allah menuntut kesalehan dari umat-Nya. Allah itu "kudus", istimewa oleh karena itu umat-Nya pun harus istimewa. Masalah kita ialah bahwa kita tidak layak. Kita tidak melakukan apa yang benar. Keadaan ini diikuti oleh dua kemungkinan. Jika kita tidak dapat menghasilkan suatu kebenaran yang dituntut oleh Allah, dan jika Allah tidak melakukan apa-apa untuk membuat kita benar, maka hukuman tidak dapat dihindari. Dan ini merupakan berita buruk, sebab menurut Allah "perbuatan kita yang saleh" adalah seperti "kain kotor" (Yesaya 64:6). Sifat Allah juga terlihat jelas dengan adanya pemberitaan bahwa Allah mau membereskan masalah kita. Hamba Tuhan datang dan Dia menderita oleh karena pemberontakan kita, kejahatan kita (Yes 53:5). Kemudian Yesaya memberi gambaran jelas tentang Allah yang kudus, yang menuntut hal yang tidak mungkin yaitu kesalehan kita, dan kemudian Dia sendiri membuka jalan keselamatan bagi kita. Dan semua ini semata-mata karena anugerah Allah. Ada satu hal lagi yang perlu disebutkan, yaitu bahwa Allah itu tidak ada bandingan-Nya: "Dengan siapa engkau dapat membandingkan Aku? (Yes 40:18-25; 44:7; 46:5,9). Firman yang maha penting dewasa ini adalah Firman Allah sendiri: "Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain daripada-Ku" (Yes 43:11).
Tema-tema Kunci
1. Hamba Tuhan
Bacalah dengan saksama pasal Yes 40-66 dan catatlah setiap kata yang mengacu pada "hambaku". Kemudian bagilah acuan ini ke dalam tiga kelompok: yang mengacu kepada "Yakub" atau "Israel"; bagian yang mengenai kesetiaan Yakub atau Israel, dan bagian yang mengacu kepada suatu oknum. Arti dari pengajaran Yesaya mengenai hamba digambarkan sebagai suatu segitiga dengan Israel berada di bagian paling bawah, sisa bangsa yang masih setia di tengah dan Mesias di puncak. Bagaimana hal ini dapat diaplikasikan dengan gereja? Pelajarilah "Hamba" yang terdapat dalam Perjanjian Baru seperti dalam Yohanes 13:1-20; Markus 10:32-45 dan Matius 10:24-42.
Dari pasal Yes 40:1-49:26 kita menemukan hal-hal yang menunjukkan keunikan Allah. Dia bersifat unik:
o sebagai pencipta alam semesta;
o sebagai pemberi hidup kepada manusia;
o sebagai perencana hari depan;
o Allah dari perjanjian dan panggilan;
o satu-satunya Juruselamat dan Penebus.
Cocokkan pasal-pasal yang sesuai dengan pokok-pokok di atas.
3. Kebodohan pemujaan berhala
Ada tiga pasal yang membicarakan tema ini:
o Yes 40:18-24, berhala yang tidak dapat bergerak. Terbelenggu atau tertindih, tidak mempunyai ciri utama kehidupan, yaitu gerak.
o Yes 44:9-20, berhala yang tidak dapat memberikan berkat. Mereka bahkan tidak dapat memberkati para pandai besi dan tukang kayu yang menciptakan mereka!
o Yes 46:1-7, berhala yang menjadi beban. Pada waktu suatu kerajaan jatuh, maka dewa-dewa mereka diangkut ke pembuangan bersama-sama dengan rakyat mereka. Beban yang harus mereka pikul! Catatlah komentar Allah sendiri: tetapi Aku selalu menggendong kamu.
Bukan hanya ketiga pasal di atas yang membicarakan mengenai penyembahan kepada berhala. Carilah pasal-pasal lain. Apa yang diajarkan oleh Yesaya mengenai berhala? Apa hubungannya dengan agama-agama lain? Lihat Kis 19:21-41 dan Efesus 2:11-16.
4. Kedaulatan Allah Kita mudah melupakan bahwa Allah adalah Tuhan dari raja kafir Koresy sebagaimana juga Dia adalah Allah gereja. Perhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan Koresy (Yes 44:28; 45:1; 41:25; 46:11) dan lihatlah penggenapan dari nubuatan dalam 2Ko 3:6 dan Ezra 1. Tetapi mengapa harus repot-repot mencari kehendak Allah dalam hidup saya? Lihat Roma 12:1,2.
Garis Besar Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) [1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak
Yes 2:1-22Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang
Yes
[1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31 | Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak |
Yes 2:1-22 | Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang |
Yes 3:1-26 | Yerusalem dan Yehuda: penghakiman pada saat itu |
Yes 4:1-6 | Hari penghakiman: cabangnya |
Yes 5:1-30 | Yehuda: Kebun anggur yang tidak berguna karena tidak berbuah |
[2] VISI DAN PENGUTUSAN Yes 6:1-13
[3] IMMANUEL Yes 7:1-12:6
Yes 7:1-25 | Tanda-tanda Immanuel |
Yes 8:1-22 | Tanda-tanda anak Yesaya sendiri |
Yes 9:1-7 | Tanda Raja Damai |
Yes 9:8-10:19 | Penghakiman: Israel dan Asyur |
Yes 10:20-34 | Sisanya akan selamat |
Yes 11:1-16 | Tunas, cabang dan panji-panji |
Yes 12:1-6 | Nyanyian keselamatan |
[4] MUSUH-MUSUH NEGERI Yes 13:1-24:23
Yes 13:1-14:23 | Melawan Babel I |
Yes 14:24-27 | Melawan Asyur |
Yes 14:28-32 | Melawan Filistin |
Yes 15:1-16:14 | Melawan Moab |
Yes 17:1-14 | Melawan Damsyik |
Yes 18:1-7 | Melawan Etiopia |
Yes 19:1-20:6 | Melawan Mesir |
Yes 21:1-10 | Melawan Babel II |
Yes 21:11-12 | Melawan Edom |
Yes 21:13-17 | Melawan Arabia |
Yes 22:1-25 | Melawan Yerusalem |
Yes 23:1-18 | Melawan Tirus |
Yes 24:1-23 | Sebuah nubuatan |
[5] NYANYIAN KESELAMATAN Yes 25:1-27:13
[6] MUSUH ANAK-ANAK ALLAH Yes 28:1-31:9
Yes 28:1-29 | Nubuatan terhadap kerajaan utara |
Yes 29:1-24 | Nubuatan terhadap kerajaan selatan |
Yes 30:1-33 | Nubuatan terhadap bangsa yang keras kepala |
Yes 31:1-9 | Nubuatan terhadap para oportunistis politik |
[7] RAJA YANG MEMBAWA KEADILAN Yes 32:1-33:10
Yes 32:1 | -8 Raja dan kerajaannya |
Yes 32:9-20 | Penghakiman, keadilan dan kebenaran |
Yes 34:1-17 | Penghakiman dan bangsa bangsa |
Yes 35:1-10 | Kerajaan damai |
[8] SUMBANGAN BERSEJARAH Yes 36:1-39:8
Yes 36:1-22 | Ancaman Sanherib |
Yes 37:1-20 | Reaksi Raja Hizkia |
Yes 37:21-38 | Sanherib dikalahkan |
Yes 38:9-20 | Nyanyian syukur raja Hizkia |
Yes 39:1-8 | Utusan dari Babel |
[1] PENGANTAR Yes 40:1-11
[2] ALLAH YANG TIDAK ADA BANDINGANNYA Yes 40:12-48:22
Yes 40:12-31 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung I |
Yes 41:1-24 | Allah: penolong bangsa Israel |
Yes 41:25-29 | Allah: Tuhan hal-hal yang akan datang |
Yes 42:1-9 | Hamba Tuhan! |
Yes 42:10-17 | Nyanyian pujian bagi Allah |
Yes 42:18-25 | Hamba yang buta dan bisu |
Yes 43:1-13 | Allah: penyelamat Israel |
Yes 43:14-28 | Hamba yang tidak berterima kasih |
Yes 44:1-5 | Allah: Tuhan dan pemberi kehidupan |
Yes 44:6-23 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung II |
Yes 44:24-45:7 | Koresy, hamba yang tidak mengenal Tuhan |
Yes 45:8-13 | Allah: penjunan yang ahli |
Yes 45:14-25 | Allah: Tuhan yang besar |
Yes 46:1-13 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung III |
Yes 47:1-15 | Ratapan bagi Babel |
Yes 48:1-22 | Israel yang tegar hati, Allah yang penyabar |
[3] PENDERITAAN DAN KESELAMATAN Yes 49:1-55:13
Yes 49:1-6 | Hamba Tuhan II |
Yes 49:7-26 | Keselamatan: Israel dipulihkan |
Yes 50:1-3 | Israel: dipisahkan tetapi tidak pernah diceraikan |
Yes 50:4-11 | Hamba Tuhan III |
Yes 51:1-16 | Keselamatan dan kebenaran |
Yes 51:17-23 | Keselamatan dan murka Allah |
Yes 52:1-12 | Keselamatan dan pengampunan |
Yes 52:13-53:12 | Hamba Tuhan IV |
Yes 54:1-17 | Keselamatan: sekilas kemuliaan |
Yes 55:1-13 | Keselamatan: undangan bagi yang dahaga |
[4] MENGGUGAH SUARA HATI Yes 56:1-59:21
Yes 56:1-8 | Mengapa memisahkan orang asing? |
Yes 56:9-57:13 | Mengapa tidak mengecualikan bangsa Israel? |
Yes 57:14-21 | Panggilan untuk pertobatan |
Yes 58:1-14 | Panggilan untuk berpuasa dengan benar |
Yes 59:1-21 | Dosa, keselamatan dan Roh Allah |
[5] KESELAMATAN SUDAH DATANG! Yes 60:1-63:6
Yes 60:1-22 | Nubuatan Yerusalem baru |
Yes 61:1-11 | Nubuatan mengenai kemenangan |
Yes 62:1-12 | Nubuatan mengenai Juruselamat |
Yes 63:1-6 | Keselamatan dan penghakiman |
[6] KERENDAHAN HATI ALLAH Yes 63:7-65:16
Yes 63:7-10 | Mengenang kembali: siapakah Allah? |
Yes 63:11-64:12 | Gugatan: di manakah Dia sekarang? |
Yes 65:1-16 | Jawaban: Aku selalu berada di sini |
[7] SURGA DAN DUNIA YANG BARU Yes 65:17-66:24
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi