
Teks -- Ibrani 3:1-19 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Ibr 3:1 - SAUDARA-SAUDARA YANG KUDUS.
Nas : Ibr 3:1
Surat ini tampaknya ditulis kepada sekelompok orang Kristen Yahudi
yang setelah pertobatan mereka kepada Kristus, telah mengalami pen...
Nas : Ibr 3:1
Surat ini tampaknya ditulis kepada sekelompok orang Kristen Yahudi yang setelah pertobatan mereka kepada Kristus, telah mengalami penganiayaan dan keputusasaan (Ibr 10:32-39). Bahwa para pembaca surat Ibrani ini sungguh-sungguh sudah lahir baru tampak jelas berdasarkan alasan-alasan berikut:
- (1) Ibr 2:1-4, yang berbicara mengenai bahaya terbawa arus sehingga meninggalkan keselamatan;
- (2) Ibr 3:1 di mana orang-orang Kristen ini disebut dengan nama 'saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi' ;
- (3) di Ibr 3:6 mereka disebut rumah Allah. Untuk memperoleh bukti selanjutnya bahwa para pembaca sudah diselamatkan oleh Kristus, lih. Ibr 3:12-19; 4:14-16; 6:9-12,18-20; Ibr 10:19-25,32-36; Ibr 12:1-29; 13:1-6,10-14,20-21.

Full Life: Ibr 3:1 - RASUL DAN IMAM BESAR.
Nas : Ibr 3:1
Di bawah perjanjian yang lama, Musa (ayat Ibr 3:2-5) merupakan
rasul (yakni, orang yang diutus oleh Allah dengan kekuasaan-Nya) dan H...

Full Life: Ibr 3:6 - JIKA KITA ... BERPEGANG PADA KEPERCAYAAN DAN PENGHARAPAN.
Nas : Ibr 3:6
Pernyataan-pernyataan bersyarat dalam kitab ini perlu diperhatikan
(lih. Ibr 2:3; 3:6,14; 10:26), karena semuanya mengingatkan bahwa
...
Nas : Ibr 3:6
Pernyataan-pernyataan bersyarat dalam kitab ini perlu diperhatikan (lih. Ibr 2:3; 3:6,14; 10:26), karena semuanya mengingatkan bahwa keselamatan kita itu bersyarat.
- 1) Keamanan orang percaya terpelihara jikalau ia bekerja sama dengan kasih karunia Allah dengan cara bertekun dalam iman dan kekudusan hingga pada akhir hidup di dunia ini. Kebenaran ini ditekankan oleh Kristus (Yoh 8:31; Wahy 2:7,11,17,25-26; 3:5,11-12,21) dan merupakan nasihat yang diulang-ulang dalam surat ini (Ibr 2:1; 3:6,14; 4:16; 7:25; Ibr 10:34-38; 12:1-4,14).
- 2) Kepastian keselamatan bagi anggota gereja yang berbuat dosa dengan
sengaja, yang begitu lazim di beberapa kalangan dewasa ini, tidak
disebut sama sekali dalam PB (Wahy 3:14-16;
lihat cat. --> Luk 12:42-48;
lihat cat. --> Yoh 15:6).
[atau ref. Luk 12:42-48; Yoh 15:6]

Full Life: Ibr 3:7 - SEPERTI YANG DIKATAKAN ROH KUDUS.
Nas : Ibr 3:7
Bersama dengan penulis kitab-kitab PB lainnya, penulis surat Ibrani
menganggap Alkitab dalam pengertian yang dasar dan sesungguh-sung...
Nas : Ibr 3:7
Bersama dengan penulis kitab-kitab PB lainnya, penulis surat Ibrani menganggap Alkitab dalam pengertian yang dasar dan sesungguh-sungguhnya sebagai perkataan Roh Kudus sendiri dan bukan sekadar ucapan manusia (bd. Ibr 9:8; 10:15; 2Tim 3:16; 2Pet 1:21;
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
Ketika kita membaca Alkitab, janganlah kita berpikir bahwa kita hanya membaca pendapat Matius, Paulus, Petrus, Yohanes, dan lain-lain, melainkan perkataan Roh Kudus sendiri yang menyatakan kehendak Allah bagi gereja dan bagi kehidupan kita.

Full Life: Ibr 3:7-11 - HARI INI, JIKA KAMU MENDENGAR SUARA-NYA.
Nas : Ibr 3:7-11
Dengan mengutip Mazm 95:7-11, penulis menunjuk kepada
ketidaktaatan Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir
sebaga...
Nas : Ibr 3:7-11
Dengan mengutip Mazm 95:7-11, penulis menunjuk kepada ketidaktaatan Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir sebagai suatu peringatan bagi orang-orang percaya yang hidup di bawah perjanjian yang baru. Karena kegagalan orang Israel untuk melawan dosa dan tetap setia kepada Allah, maka mereka tidak diizinkan untuk memasuki tanah perjanjian
(lihat cat. --> Bil 14:29;
lihat cat. --> Bil 14:43;
lihat cat. --> Mazm 95:7-11).
[atau ref. Bil 14:29-43; Mazm 95:7-11]
Demikian pula, orang percaya harus sadar bahwa mereka juga dapat gagal untuk memasuki perhentian Allah di sorga apabila mereka tidak taat dan membiarkan hati mereka menjadi keras.

Full Life: Ibr 3:8 - JANGANLAH KERASKAN HATIMU.
Nas : Ibr 3:8
Roh Kudus berbicara kepada kita mengenai dosa, kebenaran, dan
penghakiman (Yoh 16:8-11; Rom 8:11-14; Gal 5:16-25). Apabila kita
menga...
Nas : Ibr 3:8
Roh Kudus berbicara kepada kita mengenai dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8-11; Rom 8:11-14; Gal 5:16-25). Apabila kita mengabaikan suara-Nya, hati kita akan menjadi makin keras dan tidak bersedia untuk menyerah sehingga akhirnya hati kita tidak peka lagi terhadap Firman Allah atau keinginan Roh Kudus (ayat Ibr 3:7). Pengabdian kepada kebenaran dan kehidupan yang benar tidak akan menjadi prioritas lagi, tetapi kita akan makin giat mencari kesenangan pada jalan-jalan dunia daripada jalan-jalan Allah (ayat Ibr 3:10). Roh Kudus mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan terus-menerus menghimbau kita apabila kita mengeraskan hati dalam pemberontakan (ayat Ibr 3:7-11; Kej 6:3). Adalah mungkin mencapai titik di mana kita tidak bisa kembali lagi (ayat Ibr 3:10-11; 6:6; 10:26).

Full Life: Ibr 3:12 - MURTAD DARI ALLAH YANG HIDUP.
Nas : Ibr 3:12
Pada saat-saat tertentu sepanjang surat ini, penulis mengingatkan
para pembacanya mengenai bahaya kemurtadan dari iman. Pembahasan l...
Nas : Ibr 3:12
Pada saat-saat tertentu sepanjang surat ini, penulis mengingatkan para pembacanya mengenai bahaya kemurtadan dari iman. Pembahasan lebih lanjut dapat dibaca dalam
lihat art. KEMURTADAN PRIBADI.

Full Life: Ibr 3:13 - NASIHATILAH SEORANG AKAN YANG LAIN SETIAP HARI.
Nas : Ibr 3:13
Banyak hamba Tuhan gagal dalam "menasihati" atau mendorong
orang-orang percaya untuk bertekun dalam iman. Orang-orang semacam itu
ti...
Nas : Ibr 3:13
Banyak hamba Tuhan gagal dalam "menasihati" atau mendorong orang-orang percaya untuk bertekun dalam iman. Orang-orang semacam itu tidak memberi peringatan-peringatan mendesak yang disampaikan oleh para rasul (Kol 1:21-23; 1Tim 4:1,16; Yak 5:19-20; 2Pet 1:8-11; 1Yoh 2:23-25), penulis surat ini (Ibr 2:3; 3:6-19) atau bahkan Yesus sendiri (Mat 24:11-13; Yoh 15:1-6).

Full Life: Ibr 3:18 - MEREKA TAKKAN MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-NYA.
Nas : Ibr 3:18
Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan
Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki ...
Nas : Ibr 3:18
Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian setelah Musa memimpin mereka ke luar dari Mesir
(lihat cat. --> Bil 14:29;
lihat cat. --> Ul 1:26).
[atau ref. Bil 14:29; Ul 1:26]
Penulis surat ini menunjukkan dua hal:
- 1) Orang Israel telah mengalami kuasa penebusan Allah (ayat Ibr 3:16), menyaksikan karya-karya Allah yang luar biasa (ayat Ibr 3:9), namun tidak taat karena mereka tidak mau mempercayai janji-janji atau memperhatikan peringatan-peringatan-Nya (ayat Ibr 3:18-19). Oleh karena itu, mereka mati di padang gurun (ayat Ibr 3:17) dan tidak memasuki tanah perjanjian.
- 2) Pengalaman mula-mula umat Israel dengan Allah tidak menjamin bahwa mereka akan memasuki Kanaan dengan selamat. Karena mereka tidak bertekun, mereka mengabaikan satu-satunya sumber jaminan mereka: kasih karunia, kemurahan, dan kehadiran "Allah yang hidup" (ayat Ibr 3:12).
Jerusalem: Ibr 3:1 - Rasul Yunani "apostolos". Kristus adalah "Rasul" atau "Utusan" dari
Allah kepada manusia, bdk Yoh 3:17, 34; 5:36; 9:7; Rom 1:1+; Rom 8:3; Gal 4:4;
Iapun Ima...
Yunani "apostolos". Kristus adalah "Rasul" atau "Utusan" dari Allah kepada manusia, bdk Yoh 3:17, 34; 5:36; 9:7; Rom 1:1+; Rom 8:3; Gal 4:4; Iapun Imam Besar bagi manusia pada Allah, bdk Ibr 2:17; 4:14; 5:5, 10; 6:20; 7:26; 8:1; 9:11; 10:21.
Ende: Ibr 3:1 - -- Tudjuan fasal ini adalah memperingatkan pembatja-pembatja supaja ia djangan mau
berbalik kepada "Moses" dan "Taurat", melainkan tetap mengikuti Kristu...
Tudjuan fasal ini adalah memperingatkan pembatja-pembatja supaja ia djangan mau berbalik kepada "Moses" dan "Taurat", melainkan tetap mengikuti Kristus.

Ende: Ibr 3:3-4 - Pembangun rumah Umat Israel dibangunkan oleh Allah dan Putera Allah turut
serta, sebab itu Kristus lebih agung dari umat itu dan Moses sendiri.
Umat Israel dibangunkan oleh Allah dan Putera Allah turut serta, sebab itu Kristus lebih agung dari umat itu dan Moses sendiri.

Ende: Ibr 3:7-11 - -- Ajat-ajat ini diambil dari Maz 95:7-11, diminta penjair mazmur itu
memperingatkan kaum sezamannja, supaja mereka tetap berharap dan taat kepada
Allah.
Ajat-ajat ini diambil dari Maz 95:7-11, diminta penjair mazmur itu memperingatkan kaum sezamannja, supaja mereka tetap berharap dan taat kepada Allah.

Ende: Ibr 3:8 - Tantangan Orang-orang bersungut-sungut dan memberontak terhadap
penjelenggaraan Allah, seolah-olah membantahi dan mentjobaiNja.
Orang-orang bersungut-sungut dan memberontak terhadap penjelenggaraan Allah, seolah-olah membantahi dan mentjobaiNja.

Ende: Ibr 3:9 - Perbuatan-perbuatanKu Tindakan-tindakan adjaib dan mukdjizat-mukdjizat Allah
dalam membebaskan mereka dari Mesir dan melindungi serta menolong mereka pada
perdjalanan melal...
Tindakan-tindakan adjaib dan mukdjizat-mukdjizat Allah dalam membebaskan mereka dari Mesir dan melindungi serta menolong mereka pada perdjalanan melalui padang gurun.

Ende: Ibr 3:11 - Istirahatku Inilah istirahat (kesedjahteraan dan kemakmuran) jang
didjandjikan Allah akan dinikmati mereka dalam tanah jang terdjandji).
Inilah istirahat (kesedjahteraan dan kemakmuran) jang didjandjikan Allah akan dinikmati mereka dalam tanah jang terdjandji).

selama masih ada kesempatan dalam hidup ini.
Ref. Silang FULL: Ibr 3:1 - hai saudara-saudara // dalam panggilan // Imam Besar // kita akui · hai saudara-saudara: Ibr 2:11
· dalam panggilan: Rom 8:28; Rom 8:28
· Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· kita akui: 1Tim 6...


Ref. Silang FULL: Ibr 3:5 - segenap rumah // sebagai pelayan · segenap rumah: Ibr 3:2; Bil 12:7
· sebagai pelayan: Kel 14:31

Ref. Silang FULL: Ibr 3:6 - sebagai Anak // dan rumah-Nya // teguh berpegang // dan pengharapan · sebagai Anak: Ibr 1:2; Ibr 1:2
· dan rumah-Nya: 1Kor 3:16; 1Kor 3:16; 1Tim 3:15
· teguh berpegang: Ibr 3:14; Rom 11:22; Rom 11:...


Ref. Silang FULL: Ibr 3:9 - melihat perbuatan-perbuatan-Ku · melihat perbuatan-perbuatan-Ku: Bil 14:33; Ul 1:3; Kis 7:36

Ref. Silang FULL: Ibr 3:11 - dalam murka-Ku // tempat perhentian-Ku // · dalam murka-Ku: Ul 1:34,35
· tempat perhentian-Ku: Ibr 4:3,5
· : Mazm 95:7-11


Ref. Silang FULL: Ibr 3:13 - setiap hari // tipu daya · setiap hari: Ibr 10:24,25
· tipu daya: Yer 17:9; Ef 4:22
· setiap hari: Ibr 10:24,25

Ref. Silang FULL: Ibr 3:14 - teguh berpegang // keyakinan iman · teguh berpegang: Ibr 3:6
· keyakinan iman: Ef 3:12; Ef 3:12

Ref. Silang FULL: Ibr 3:18 - tempat perhentian-Nya // tidak taat · tempat perhentian-Nya: Bil 14:20-23; Ul 1:34,35
· tidak taat: Ibr 4:6
· tempat perhentian-Nya: Bil 14:20-23; Ul 1:34,35
· tidak taat: Ibr 4:6

Ref. Silang FULL: Ibr 3:19 - karena ketidakpercayaan · karena ketidakpercayaan: Mazm 78:22; 106:24; Yoh 3:36
· karena ketidakpercayaan: Mazm 78:22; 106:24; Yoh 3:36

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg -> Ibr 3:1; Ibr 3:1-6; Ibr 3:1; Ibr 3:1--4:16; Ibr 1:5--4:16; Ibr 3:2; Ibr 3:2; Ibr 3:7--4:11; Ibr 3:13; Ibr 3:13; Ibr 3:14; Ibr 3:14
Hagelberg: Ibr 3:1 - -- 3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia ad...
3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia adalah Raja yang telah merintis bagi kita, dan karena kita sedang diberi kesempatan untuk ikut di dalam kemenanganNya, maka kita perlu menghayati peringatan ini.
...saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi...
Sebutan ini mengulangi dan menyatukan beberapa kebenaran dari pasal 2. Kita disebut "saudara-saudara," sesuai dengan 2:11-12, di mana kita disebut saudara-saudaraNya. Kita dikatakan "kudus," karena Dia sudah "menguduskan" kita, sesuai dengan 2:11. Kita juga "mendapat bagian dalam panggilan sorgawi," karena Allah membawa banyak orang kepada kemuliaan (2:10), dan karena kita diajak ikut menjadi teman-teman sekutu (metocoi/metokhoi) dalam kemenangan Kerajaan Sorga.
Apakah dapat dikatakan bahwa peringatan yang berikut dimaksudkan untuk orang "Kristen nominal"? Pendapat ini harus ditolak kalau kita membaca bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk "saudara-saudara yang kudus." Sebutan ini sama sekali tidak bisa dipakai untuk "orang Kristen nominal." Ini merupakan suatu bukti lagi bahwa orang seperti kita, orang yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, harus menerima peringatan ini sebagai suatu peringatan yang dimaksudkan untuk kita.
"Panggilan" itu memang "sorgawi," walaupun panggilan itu akan digenapi di muka bumi ini pada waktu Kerajaan Seribu Tahun, karena panggilan itu berasal dari sorga.
...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui...
Ini perintah dari bagian ini. Kita harus "memandang," atau "merenungkan" Dia yang sudah digambarkan sebagai Imam Besar kita. Dengan merenungkan Tuhan Yesus, "yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya," maka kita akan diarahkan kepada pusat dan inti dari agama kita. "Renungkanlah Dia" tidak berarti renungkanlah perasaan atau pengalaman, dan juga tidak berarti renungkanlah pelajaran teologia kita. Dia adalah lebih besar dari perasaan manusia yang paling indah, dan Dia adalah lebih mulia dari teologia kita yang paling akurat.
Rasul dan Imam Besar yang kita akui
Sebagai Dia yang diutus dari sorga untuk menyatakan Allah (1:1-2) Dia disebut "Rasul," dan Dia juga disebut "Imam Besar," sesuai dengan 2:17-18.

Hagelberg: Ibr 3:1-6 - -- 1. Himbauan untuk berpegang dengan teguh (3:1-6)
Di dalam nats ini kita dihimbau untuk merenungkan Dia yang setia (3:1-6a), dan kita dihimbau untuk m...

Hagelberg: Ibr 3:1 - -- 3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia ad...
3:1 Sebab itu...
Jelas sekali si penulis berpikir bahwa peringatan ini berakar dalam apa yang sudah dikatakan di dalam pasal 2. Justru karena Dia adalah Raja yang telah merintis bagi kita, dan karena kita sedang diberi kesempatan untuk ikut di dalam kemenanganNya, maka kita perlu menghayati peringatan ini.
...saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi...
Sebutan ini mengulangi dan menyatukan beberapa kebenaran dari pasal 2. Kita disebut "saudara-saudara," sesuai dengan 2:11-12, di mana kita disebut saudara-saudaraNya. Kita dikatakan "kudus," karena Dia sudah "menguduskan" kita, sesuai dengan 2:11. Kita juga "mendapat bagian dalam panggilan sorgawi," karena Allah membawa banyak orang kepada kemuliaan (2:10), dan karena kita diajak ikut menjadi teman-teman sekutu (metocoi/metokhoi) dalam kemenangan Kerajaan Sorga.
Apakah dapat dikatakan bahwa peringatan yang berikut dimaksudkan untuk orang "Kristen nominal"? Pendapat ini harus ditolak kalau kita membaca bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk "saudara-saudara yang kudus." Sebutan ini sama sekali tidak bisa dipakai untuk "orang Kristen nominal." Ini merupakan suatu bukti lagi bahwa orang seperti kita, orang yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, harus menerima peringatan ini sebagai suatu peringatan yang dimaksudkan untuk kita.
"Panggilan" itu memang "sorgawi," walaupun panggilan itu akan digenapi di muka bumi ini pada waktu Kerajaan Seribu Tahun, karena panggilan itu berasal dari sorga.
...pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui...
Ini perintah dari bagian ini. Kita harus "memandang," atau "merenungkan" Dia yang sudah digambarkan sebagai Imam Besar kita. Dengan merenungkan Tuhan Yesus, "yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya," maka kita akan diarahkan kepada pusat dan inti dari agama kita. "Renungkanlah Dia" tidak berarti renungkanlah perasaan atau pengalaman, dan juga tidak berarti renungkanlah pelajaran teologia kita. Dia adalah lebih besar dari perasaan manusia yang paling indah, dan Dia adalah lebih mulia dari teologia kita yang paling akurat.
Rasul dan Imam Besar yang kita akui
Sebagai Dia yang diutus dari sorga untuk menyatakan Allah (1:1-2) Dia disebut "Rasul," dan Dia juga disebut "Imam Besar," sesuai dengan 2:17-18.

Hagelberg: Ibr 3:1--4:16 - -- D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi....
D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi. Peringatan ini jauh lebih lengkap dan jelas dari yang pertama di dalam 2:1-4. Peringatan ini terdiri dari sebuah kutipan dari Mazmur 95:7-11 yang dikutip di dalam 3:7-11, dan diuraikan dalam 3:12-4:11. Inti dari peringatan ini adalah bahwa kita dihimbau untuk mencari pertolongan dari Imam Besar kita supaya kita tidak gagal seperti Israel gagal di padang gurun.

Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.

Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."

Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."

Hagelberg: Ibr 3:7--4:11 - -- 2. Peringatan supaya tidak meneladani Israel (3:7-4:11)
a. Janganlah keraskan hatimu {Maz 95:7b-11} (3:7-11)
Sejarah Israel di dalam Perjanjian Lama...
2. Peringatan supaya tidak meneladani Israel (3:7-4:11)
a. Janganlah keraskan hatimu {Maz 95:7b-11} (3:7-11)
Sejarah Israel di dalam Perjanjian Lama berulang kali menceritakan bagaimana Israel berdosa dan gagal. Sejak awal mereka tetap berdosa. (Justru ini sebabnya, waktu Stefanus menceritakan sejarah Israel, mereka marah sekali dengan dia, sampai mereka membunuh dia. Stefanus hanya menyatakan bagaimana Perjanjian Lama menceritakan dosa Israel.) Dosa Israel di Meriba yang diceritakan di dalam Keluaran 17:1-7 merupakan salah satu peristiwa di antara banyak peristiwa lain, tetapi peristiwa itu disebut di dalam Mazmur 95, di mana umat Israel dipanggil untuk menyembah TUHAN. Mazmur 95 tepat untuk dipakai di dalam nats ini karena nats ini juga memanggil orang percaya untuk menyembah dan melayani. Juga, sama seperti Mazmur 95 memperingatkan orang percaya untuk berjaga-jaga supaya tidak keras hati terhadap Tuhan, nats ini juga memperingatkan orang terhadap penipuan dosa.
Mengenai situasi dan peristiwa di Meriba di padang gurun, satu hal harus diamati. Walaupun TUHAN mengatakan bahwa angkatan itu "tidak mengenal jalanKu" (Ibrani 3:10) dan bahwa angkatan itu "takkan masuk ke tempat perhentianKu" (3:11), tetapi ternyata angkatan itu diampuni dosanya (Bilangan 14:11, 14:20-23). Mazmur 95 dimaksudkan untuk memperingatkan orang percaya supaya tidak keras hati.
b. Maz 95 diterapkan langsung pada para pembaca (3:12-15)
Jangan meneladani mereka di Meriba-- selamat tetapi tidak masuk perhentianNya. Di atas sudah dibuktikan bahwa surat ini dimaksudkan untuk orang percaya, dan bahwa peringatannya dimaksudkan untuk orang percaya. Sekali lagi di sini, si penulis menerapkan peringatan ini kepada yang disebut "saudara-saudara." Tidak ada dasar untuk mengatakan bahwa "saudara-saudara" ini berbeda dari yang disebut "saudara-saudara yang kudus" di atas di dalam 3:1.
Nats ini menghimbau supaya setiap orang percaya berjaga-jaga supaya hatinya tidak menjadi jahat, tidak beriman lagi, seperti sikap umat Israel yang berontak dari kehendak Allah di Meriba. Sikap dan hati seperti itu akan membelokkan orang "dari Allah yang hidup." Kata afisthmi/aphistemi bisa diterjemahkan "murtad" seperti di dalam Lukas 8:13, tetapi pada dasarnya afisthmi/aphistemi berarti "mundur" atau "meninggalkan" seperti di dalam Lukas 1:38, 2:37, KPR 12:10, 15:38, dan 19:9. Pemakaian istilah afisthmi/aphistemi di sini tidak berarti bahwa orangnya akan dicampakkan ke dalam neraka. Maksudnya adalah kalau hati orang percaya menjadi jahat dan tidak beriman, maka orang itu akan meninggalkan persekutuan sehari-hari dengan Allah yang hidup, tetapi dia masih memiliki pngampunan yang kekal. Memang dia meninggalkan Allah, tetapi tidak dikatakan bahwa Allah meninggalkan dia secara kekal!
Nats ini, "seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya, murtad dari Allah yang hidup" adalah lawannya dari pasal 3:6b, yang merupakan persyaratan untuk disebut "rumah"Nya, "jika kita... teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan."

Hagelberg: Ibr 3:13 - -- 3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain...
Di atas "penyakitnya" disebut, dan dalam nats ini "obatnya" untuk mencegah hati yang jahat itu dius...
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain...
Di atas "penyakitnya" disebut, dan dalam nats ini "obatnya" untuk mencegah hati yang jahat itu diusulkan. "Obatnya" adalah persekutuan di mana kita bisa saling dihibur dan saling ditegur. "Nasihatilah seorang akan yang lain...." Istilah yang diterjemahkan "nasihatilah" di sini ada kata parakalew/parakaleo. Kata kerja ini memang bisa berarti "menasihati" tetapi sebenarnya kata ini mempunyai suatu arti yang jauh lebih kaya dari terjemahan ini. Parakalew/parakaleo ini dapat berarti
menegur (Lk. 3:18)
menghibur (Mt. 5:4, Lk. 16:25, KPR 20:12, II Kor. 1:4b, 7:6a, I Tes. 3:2)
memanggil (KPR 28:20)
mengajak (Lukas 8:41)
memanggil untuk minta tolong (Mt. 26:53, II Kor. 12:8)
menghimbau atau membesarkan hati (KPR 16:40, II Kor. 10:1, I Tes. 2:12, 5:11)
meminta dengan sangat (Mt. 8:5, 18:32, Mk. 1:40, II Kor. 12:18).
Jadi obat untuk mencegah hati yang jahat itu adalah suatu persekutuan yang hidup dan terbuka di mana anggotanya bisa saling dikuatkan, sesuai dengan keperluan masing-masing orang. Sebenarnya "obat" ini sama dengan apa yang diperintahkan di dalam Ibrani 10:25, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." Masalahnya kita merasa sulit menerapkan pasal 3:13, karena kita merasa takut dengan unsur "nasihatilah seorang akan yang lain." Sedangkan dengan perintah "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..." kita merasa asal hadir pada kebaktian-kebaktian, kita sudah menerapkan perintah ini, dan kita berhak, malah kita harus, menegur orang yang tidak hadir. Di sini kita sering munafik. Kita munafik karena perintah ini tidak hanya menuntut kehadiran kita pada kebaktian. Tidak mustahil kita hadir pada seratus kebaktian setiap tahun, dan belum pernah "saling menasihati," karena dalam pertemuan, persekutuan, dan kebaktian ternyata kita tidak terbuka untuk memberi atau menerima nasihat apapun. Dengan cara ini kita mentaati "huruf-huruf" dari Alkitab, tetapi tidak melakukan apa yang dimaksudkan di dalamnya, sehingga kita munafik.
...selama masih dapat dikatakan "hari ini"...
Kata "hari ini" jelas menunjuk pada "hari ini" dalam Mazmur 95:7, dan maksudnya dari nats ini dalam Ibrani 3:13 adalah bahwa kalau 'masih dapat dikatakan "hari ini"' berarti kita masih ada kesempatan untuk meninggalkan tingkah laku yang mengeraskan hati kita, dan yang akan membawa suatu akibat yang buruk.
...menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa...
Ini beberapa kali dijelaskan oleh si penulis. Dosa berdaya untuk mengeraskan hati manusia, sehingga lama-kelamaan orang tidak merasa apa-apa kalau berdosa. Suara hati menjadi padam.

Hagelberg: Ibr 3:13 - -- 3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain...
Di atas "penyakitnya" disebut, dan dalam nats ini "obatnya" untuk mencegah hati yang jahat itu dius...
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain...
Di atas "penyakitnya" disebut, dan dalam nats ini "obatnya" untuk mencegah hati yang jahat itu diusulkan. "Obatnya" adalah persekutuan di mana kita bisa saling dihibur dan saling ditegur. "Nasihatilah seorang akan yang lain...." Istilah yang diterjemahkan "nasihatilah" di sini ada kata parakalew/parakaleo. Kata kerja ini memang bisa berarti "menasihati" tetapi sebenarnya kata ini mempunyai suatu arti yang jauh lebih kaya dari terjemahan ini. Parakalew/parakaleo ini dapat berarti
menegur (Lk. 3:18)
menghibur (Mt. 5:4, Lk. 16:25, KPR 20:12, II Kor. 1:4b, 7:6a, I Tes. 3:2)
memanggil (KPR 28:20)
mengajak (Lukas 8:41)
memanggil untuk minta tolong (Mt. 26:53, II Kor. 12:8)
menghimbau atau membesarkan hati (KPR 16:40, II Kor. 10:1, I Tes. 2:12, 5:11)
meminta dengan sangat (Mt. 8:5, 18:32, Mk. 1:40, II Kor. 12:18).
Jadi obat untuk mencegah hati yang jahat itu adalah suatu persekutuan yang hidup dan terbuka di mana anggotanya bisa saling dikuatkan, sesuai dengan keperluan masing-masing orang. Sebenarnya "obat" ini sama dengan apa yang diperintahkan di dalam Ibrani 10:25, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." Masalahnya kita merasa sulit menerapkan pasal 3:13, karena kita merasa takut dengan unsur "nasihatilah seorang akan yang lain." Sedangkan dengan perintah "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..." kita merasa asal hadir pada kebaktian-kebaktian, kita sudah menerapkan perintah ini, dan kita berhak, malah kita harus, menegur orang yang tidak hadir. Di sini kita sering munafik. Kita munafik karena perintah ini tidak hanya menuntut kehadiran kita pada kebaktian. Tidak mustahil kita hadir pada seratus kebaktian setiap tahun, dan belum pernah "saling menasihati," karena dalam pertemuan, persekutuan, dan kebaktian ternyata kita tidak terbuka untuk memberi atau menerima nasihat apapun. Dengan cara ini kita mentaati "huruf-huruf" dari Alkitab, tetapi tidak melakukan apa yang dimaksudkan di dalamnya, sehingga kita munafik.
...selama masih dapat dikatakan "hari ini"...
Kata "hari ini" jelas menunjuk pada "hari ini" dalam Mazmur 95:7, dan maksudnya dari nats ini dalam Ibrani 3:13 adalah bahwa kalau 'masih dapat dikatakan "hari ini"' berarti kita masih ada kesempatan untuk meninggalkan tingkah laku yang mengeraskan hati kita, dan yang akan membawa suatu akibat yang buruk.
...menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa...
Ini beberapa kali dijelaskan oleh si penulis. Dosa berdaya untuk mengeraskan hati manusia, sehingga lama-kelamaan orang tidak merasa apa-apa kalau berdosa. Suara hati menjadi padam.

Hagelberg: Ibr 3:14 - -- 3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang... pada keyakinan iman kita...
Sama seperti kita harus menolak...
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang... pada keyakinan iman kita...
Sama seperti kita harus menolak "tipu daya dosa," juga kita harus "teguh berpegang... pada keyakinan iman kita." Dengan demikian kita juga mempertahankan status kita sebagai orang yang "beroleh bagian di dalam Kristus." Secara harafiah, nats ini berkata bahwa asalkan kita berpegang teguh pada keadaan kita, maka kita adalah metocoi tou Cristou/metokhoi tou Khristou, atau "orang yang ikut dalam kemenangan Kristus." Inilah intinya dari berita Surat Ibrani. Haknya untuk ikut Kristus dalam kemenanganNya adalah suatu upah yang disediakan bagi orang percaya yang setia sampai kesudahannya.
Bagian ini ditutup dengan mengutip Maz. 95 sekali lagi, karena "sampai kepada akhirnya" (kata terakhir dari 3:14 dalam bahasa Yunani) adalah sama dengan masa di mana masih bisa dikatakan "Pada hari ini...."
c. Eksposisi secara rinci dari Mazmur 95 (3:16-4:11)
Dalam Ibrani 3:16 si penulis mengingatkan para pembaca bahwa "mereka yang membangkitkan amarah Allah" adalah sama dengan mereka "yang keluar dari Mesir." Hal ini penting bagi si penulis, karena mereka "yang keluar dari Mesir" dapat disamakan dengan kita, orang yang sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa oleh kuasa Allah. Kita harus mengerti bahwa angkatan itu sudah diampuni dari dosa mereka (Bilangan 14:11, 14:20-23). Walaupun mereka sudah diampuni, dan mereka sudah dimerdekakan dari Mesir, tetapi mereka juga kena hukuman amarah Allah karena iman mereka jatuh. Orang selamat itu tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan mereka. Oleh karena itu, maka mereka menjadi contoh peringatan yang tepat bagi kita, karena kita menghadapi hukuman yang sejajar kalau iman kita jatuh. Bukan kita tidak akan masuk Tanah Kanaan, tetapi kita tidak akan masuk ke dalam perhentianNya, kalau kita tidak waspada. Ingatlah, mereka adalah orang yang diampuni, dan Tanah Kanaan itu bukan sorga. Juga, surat ini dimaksudkan untuk orang percaya, orang selamat, dan perhentianNya itu juga bukan sorga.
Kesejajaran istilah "perhentian" (dalam bahasa Indonesia, "keamanan") dan istilah "warisan" (dalam terjemahan LAI, "dimiliki") dalam Ulangan 3:18-20 dan 12:10 membuktikan bahwa dua istilah ini menunjuk pada satu hal, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam nats ini yang memakai istilah ini dari Perjanjian Lama. Hari Sabat ("perhentian"), menurut pola pikiran tokoh-tokoh Yahudi pada zaman Perjanjian Baru, menggambarkan dunia yang akan datang. Jadi, berdasarkan semua latar belakang ini, dapat dikatakan bahwa memasuki PerhentianNya, mewarisi warisan, memperoleh bagian, semuanya memiliki satu arti, yaitu mengikuti Anak Manusia dalam kemenanganNya di dalam dunia yang akan datang. Sekarang, di dalam nats ini, si penulis memakai istilah "PerhentianNya" bukan karena membicarakan pokok yang baru, tetapi karena di dalam nats ini dia sedang menguraikan Mazmur 95, di mana istilah "perhentian" dipakai.

Hagelberg: Ibr 3:14 - -- 3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang... pada keyakinan iman kita...
Sama seperti kita harus menolak...
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang... pada keyakinan iman kita...
Sama seperti kita harus menolak "tipu daya dosa," juga kita harus "teguh berpegang... pada keyakinan iman kita." Dengan demikian kita juga mempertahankan status kita sebagai orang yang "beroleh bagian di dalam Kristus." Secara harafiah, nats ini berkata bahwa asalkan kita berpegang teguh pada keadaan kita, maka kita adalah metocoi tou Cristou/metokhoi tou Khristou, atau "orang yang ikut dalam kemenangan Kristus." Inilah intinya dari berita Surat Ibrani. Haknya untuk ikut Kristus dalam kemenanganNya adalah suatu upah yang disediakan bagi orang percaya yang setia sampai kesudahannya.
Bagian ini ditutup dengan mengutip Maz. 95 sekali lagi, karena "sampai kepada akhirnya" (kata terakhir dari 3:14 dalam bahasa Yunani) adalah sama dengan masa di mana masih bisa dikatakan "Pada hari ini...."
c. Eksposisi secara rinci dari Mazmur 95 (3:16-4:11)
Dalam Ibrani 3:16 si penulis mengingatkan para pembaca bahwa "mereka yang membangkitkan amarah Allah" adalah sama dengan mereka "yang keluar dari Mesir." Hal ini penting bagi si penulis, karena mereka "yang keluar dari Mesir" dapat disamakan dengan kita, orang yang sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa oleh kuasa Allah. Kita harus mengerti bahwa angkatan itu sudah diampuni dari dosa mereka (Bilangan 14:11, 14:20-23). Walaupun mereka sudah diampuni, dan mereka sudah dimerdekakan dari Mesir, tetapi mereka juga kena hukuman amarah Allah karena iman mereka jatuh. Orang selamat itu tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan mereka. Oleh karena itu, maka mereka menjadi contoh peringatan yang tepat bagi kita, karena kita menghadapi hukuman yang sejajar kalau iman kita jatuh. Bukan kita tidak akan masuk Tanah Kanaan, tetapi kita tidak akan masuk ke dalam perhentianNya, kalau kita tidak waspada. Ingatlah, mereka adalah orang yang diampuni, dan Tanah Kanaan itu bukan sorga. Juga, surat ini dimaksudkan untuk orang percaya, orang selamat, dan perhentianNya itu juga bukan sorga.
Kesejajaran istilah "perhentian" (dalam bahasa Indonesia, "keamanan") dan istilah "warisan" (dalam terjemahan LAI, "dimiliki") dalam Ulangan 3:18-20 dan 12:10 membuktikan bahwa dua istilah ini menunjuk pada satu hal, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam nats ini yang memakai istilah ini dari Perjanjian Lama. Hari Sabat ("perhentian"), menurut pola pikiran tokoh-tokoh Yahudi pada zaman Perjanjian Baru, menggambarkan dunia yang akan datang. Jadi, berdasarkan semua latar belakang ini, dapat dikatakan bahwa memasuki PerhentianNya, mewarisi warisan, memperoleh bagian, semuanya memiliki satu arti, yaitu mengikuti Anak Manusia dalam kemenanganNya di dalam dunia yang akan datang. Sekarang, di dalam nats ini, si penulis memakai istilah "PerhentianNya" bukan karena membicarakan pokok yang baru, tetapi karena di dalam nats ini dia sedang menguraikan Mazmur 95, di mana istilah "perhentian" dipakai.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ibr 3:1-6; Ibr 3:7-19
Matthew Henry: Ibr 3:1-6 - Perhatian yang Sepantasnya Diberikan kepada Kristus
Dalam pasal ini Rasul Paulus menerapkan apa yang telah dikatakannya dalam p...

Matthew Henry: Ibr 3:7-19 - Peringatan-peringatan terhadap Kemurtadan Peringatan-peringatan terhadap Kemurtadan (3:7-19)
...
SH: Ibr 3:1-6 - Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa? (Senin, 4 Oktober 1999) Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Faktor utama yang membedakan...

SH: Ibr 3:1-6 - Yesus Pengantara Agung (Kamis, 21 Juli 2005) Yesus Pengantara Agung
Yesus Pengantara Agung
Di dalam Perjanjian Lama, Musa adalah salah seorang hamba Al...

SH: Ibr 3:1-6 - Menemukan yang Terbesar (Jumat, 4 Agustus 2017) Menemukan yang Terbesar
Hal besar banyak dikejar oleh orang masa kini. Contohnya, besar usahanya, karier politik,...

SH: Ibr 3:1-6 - Setia Sampai Sempurna (Kamis, 22 Juni 2023) Setia Sampai Sempurna
Keselamatan, sebagai buah pekerjaan penyelamatan Allah, sudah diterima dan dialami oleh ora...

SH: Ibr 3:7-19 - Peringatan kedua (Selasa, 5 Oktober 1999) Peringatan kedua
Peringatan kedua.
Inti dari peringatan kedua adalah firman Tuhan sudah
diberitaka...

SH: Ibr 3:7-19 - Ketegaran hati yang membinasakan (Jumat, 22 Juli 2005) Ketegaran hati yang membinasakan
Ketegaran hati yang membinasakan
Apa yang akan terjadi pada seorang anak ...

SH: Ibr 3:7-19 - Waspada: Berpaling dari Iman (Sabtu, 5 Agustus 2017) Waspada: Berpaling dari Iman
Perpindahan agama atau pun keyakinan bukanlah hal baru. Mungkin kita bertanya mengap...

SH: Ibr 3:7-19 - Hidup Sesuai Firman Allah (Jumat, 23 Juni 2023) Hidup Sesuai Firman Allah
Alkitab adalah firman Allah yang melaluinya Dia menyatakan maksud dan kehendak-Nya. Keh...
Utley -> Ibr 3:1-6; Ibr 3:7-19


Topik Teologia: Ibr 3:2 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Pelambangan
Pribadi yang Melambangkan Kristus
...


Topik Teologia: Ibr 3:4 - -- Allah yang Berpribadi
Keberadaan Allah Didukung oleh Karya-Nya
Kej 1:1 ...

Topik Teologia: Ibr 3:5 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Pelambangan
Pribadi yang Melambangkan Kristus
...


Topik Teologia: Ibr 3:7 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:8 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:9 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:10 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:11 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:12 - -- Allah yang Berpribadi
Natur Allah sebagai Pribadi
Allah itu Hidup
Yos 3:1...

Topik Teologia: Ibr 3:13 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:14 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:15 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:16 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...

Topik Teologia: Ibr 3:18 - -- Yesus Kristus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Kristus dalam Paralel
Peristiwa yang Diparalelkan dengan Kristus
...
TFTWMS -> Ibr 3:1-6; Ibr 3:1-2; Ibr 3:3-4; Ibr 3:5-6; Ibr 3:7-11; Ibr 3:7; Ibr 3:8-10; Ibr 3:11; Ibr 3:12-19; Ibr 3:12; Ibr 3:13; Ibr 3:14-15; Ibr 3:16-19
TFTWMS: Ibr 3:1-6 - Lebih Besar Daripada Musa Lebih Besar Daripada Musa (Ibrani 3:1-6)
Orang-orang Yahudi merasa ba...

TFTWMS: Ibr 3:1-2 - Kristus, Rasul Yang Lebih Besar Daripada Musa KRISTUS, RASUL YANG LEBIH BESAR DARIPADA MUSA (Ibrani 3:1, 2)
1 Sebab...

TFTWMS: Ibr 3:3-4 - Kristus, Tukang Bangunan Yang Lebih Besar Daripada Musa KRISTUS, TUKANG BANGUNAN YANG LEBIH BESAR DARIPADA MUSA (Ibrani 3:3, 4)
...

TFTWMS: Ibr 3:5-6 - Kristus, Pribadi Yang Lebih Besar Daripada Musa KRISTUS, PRIBADI YANG LEBIH BESAR DARIPADA MUSA (Ibrani 3:5, 6)
5 Dan...

TFTWMS: Ibr 3:7-11 - Janganlah Keraskan Hatimu "Janganlah Keraskan Hatimu" (Ibrani 3:7-11)
Dalam terang a...

TFTWMS: Ibr 3:7 - Sebab Itu— Tentang Mendengarkan "SEBAB ITU"— TENTANG MENDENGARKAN (Ibrani 3:7)
Ungkapan "seper...

TFTWMS: Ibr 3:8-10 - Sebab Itu— Tentang Murka Allah "SEBAB ITU"— TENTANG MURKA ALLAH (Ibrani 3:8-10)
Allah mur...

TFTWMS: Ibr 3:11 - Sebab Itu—tentang Penghakiman Allah "SEBAB ITU"—TENTANG PENGHAKIMAN ALLAH (Ibrani 3:11)
Kata "seb...

TFTWMS: Ibr 3:12-19 - Menghindari Kemurtada Menghindari Kemurtada (Ibrani 3:12-19)
Seraya penulis itu melanjutk...


TFTWMS: Ibr 3:13 - Nasihatilah Seorang Akan Yang Lain "NASIHATILAH SEORANG AKAN YANG LAIN" (Ibrani 3:13)
13 Tetapi nasih...

