Teks -- Kisah Para Rasul 19:6-41 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Kis 19:6 - TURUNLAH ROH KUDUS KE ATAS MEREKA.
Nas : Kis 19:6
Peristiwa ini terjadi sekitar 25 tahun setelah peristiwa Pentakosta
(Kis 2:4), namun, pola penerimaan Roh Kudus dari 12 orang ini sa...
Nas : Kis 19:6
Peristiwa ini terjadi sekitar 25 tahun setelah peristiwa Pentakosta (Kis 2:4), namun, pola penerimaan Roh Kudus dari 12 orang ini sangat konsisten dengan pola biasa yang sudah disajikan Lukas
(lihat cat. --> Kis 8:5-24).
[atau ref. Kis 8:5-24]
- 1) Mereka percaya kepada Kristus dan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus
(lihat cat. --> Kis 19:5 sebelumnya).
[atau ref. Kis 19:5]
- 2) Setelah mereka dibaptis dalam air (ayat Kis 19:5), Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan mereka dibaptis dalam Roh Kudus.
- 3) Pada saat Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka mulai berkata-kata
dengan bahasa roh dan bernubuat. Lukas tidak pernah menyampaikan
pencurahan Roh Kudus sebagai sesuatu yang dapat diketahui dengan iman
saja. Sebaliknya, Lukas menunjukkan bahwa pengalaman ini dapat diketahui
dan dikenali serta dapat dibuktikan secara obyektif; berkata-kata dengan
bahasa roh adalah bukti luar yang kelihatan bahwa Roh Kudus telah turun
atas para pengikut Yesus ini
(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).
Full Life: Kis 19:12 - SAPUTANGAN ATAU KAIN.
Nas : Kis 19:12
Pelayanan Paulus di Efesus ditandai dengan berbagai mukjizat
penyembuhan dan pelepasan dari setan yang luar biasa, yang terjadi lan...
Nas : Kis 19:12
Pelayanan Paulus di Efesus ditandai dengan berbagai mukjizat penyembuhan dan pelepasan dari setan yang luar biasa, yang terjadi langsung atau melalui saputangan atau kain yang pernah menyentuh tubuhnya (yaitu, saputangan keringat atau celemek yang dipakainya ketika membuat tenda). Penyakit sembuh dan roh-roh jahat lari ketika yang sakit menyentuh kain tersebut (bd. Kis 5:15; Mr 5:27). Para penginjil sekarang ini yang berusaha untuk memperoleh sumbangan keuangan dengan meniru cara yang dipakai Paulus tidak melakukannya dengan motivasi dan roh Paulus, karena dia tidak melakukan ini untuk memperoleh uang. Paulus hanya melipatgandakan kuasa yang ada di atasnya melalui sarana-sarana yang nyata, dengan menyembuhkan dan membebaskan orang dalam jumlah lebih banyak daripada yang dapat disentuhnya sendiri dengan tangannya.
Full Life: Kis 19:19 - PERNAH MELAKUKAN SIHIR.
Nas : Kis 19:19
Pembakaran kitab-kitab sihir di hadapan umum menunjukkan bahwa orang
yang baru percaya itu segera diajar untuk meninggalkan perbuat...
Nas : Kis 19:19
Pembakaran kitab-kitab sihir di hadapan umum menunjukkan bahwa orang yang baru percaya itu segera diajar untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan ilmu gaib. Ilmu gaib, guna-guna, ilmu sihir, spiritisme, dan perbuatan gaib yang sama merupakan tindakan-tindakan setan yang bertentangan sama sekali dengan iman Kristen. Tidak mungkin seorang menjadi orang Kristen sungguh dan pada saat bersamaan terlibat dengan roh-roh atau, berusaha menghubungi orang yang sudah mati. Allah mengutuk semua kegiatan seperti itu sebagai kekejian
(lihat cat. --> Ul 18:9-11;
lihat cat. --> Ul 18:10;
lihat cat. --> Ul 18:11).
[atau ref. Ul 18:9-13]
Bermain-main dengan ilmu sihir dan spiritisme akan membuat seorang terbuka kepada pengaruh setan yang kuat dan kerasukan setan.
BIS: Kis 19:9 - -- Dalam beberapa naskah kuno ada kata-kata: dari jam 11.00 siang sampai jam 16.00 sore.
Dalam beberapa naskah kuno ada kata-kata: dari jam 11.00 siang sampai jam 16.00 sore.
BIS: Kis 19:19 - uang perak uang perak: sekeping uang perak adalah upah harian bagi seorang pekerja biasa (lih. Mat 20:2).
uang perak: sekeping uang perak adalah upah harian bagi seorang pekerja biasa (lih. Mat 20:2).
BIS: Kis 19:20 - Demikianlah ... Tuhan Demikianlah ... Tuhan: atau Maka dengan kuasa Tuhan, berita itu.
Demikianlah ... Tuhan: atau Maka dengan kuasa Tuhan, berita itu.
Paulus memutuskan: atau Paulus, dengan pimpinan Roh, memutuskan.
Jerusalem: Kis 19:8-10 - -- Kisah yang terputus oleh catatan-catatan mengenai Apolos dan murid-murid Yohanes di sini melanjutkan: Kis 19:8 meneruskan Kis 18:23 dan Kis 19:1.
Jerusalem: Kis 19:9 - di ruang kuliah Tiranus Teks Barat menambah bahwa Paulus mengajar dari pukul 11 sampai pukul 16.
Teks Barat menambah bahwa Paulus mengajar dari pukul 11 sampai pukul 16.
Jerusalem: Kis 19:10 - dua tahun lamanya Dalam Kis 20:31 dikatakan: tiga tahun lamanya. Selama waktu ini Paulus menulis surat pertama kepada jemaat di Korintus, surat kepada jemaat-jemaat di ...
Dalam Kis 20:31 dikatakan: tiga tahun lamanya. Selama waktu ini Paulus menulis surat pertama kepada jemaat di Korintus, surat kepada jemaat-jemaat di Galatia, dan mungkin surat kepada umat di Filipi
Jerusalem: Kis 19:10 - Asia Bukan seluruh "Asia proconsularis" (bagian Barat Asia Kecil), tetapi daerah yang pusatnya kota Efesus dan di mana terletak ketujuh kota yang disebutka...
Bukan seluruh "Asia proconsularis" (bagian Barat Asia Kecil), tetapi daerah yang pusatnya kota Efesus dan di mana terletak ketujuh kota yang disebutkan dalam Wah 1:11. Kepada Epafras, orang Kolose, Paulus mempercayakan pewartaan Injil di kota Kolose, Epafras memperluas pewartaannya sampai Laodikia dan Hierapolis, Kol 1:7; 4:12-13. Paulus juga dibantu oleh Timotius dan Erastus, Kis 19:22, Gayus dan Aristarkhus, Kis 19:29; Titus (yang namanya tak pernah disebut-sebut dalam Kisah para rasul) dan lain-lain orang. Karya seluruh kelompok itu oleh Lukas dihubungkan dengan Paulus, bdk Kol 4:10+.
Jerusalem: Kis 19:13 - tukang jampi Yahudi Mengenai tukang-tukang jampi Yahudi, bdk Mat 12:27. Yesus sendiri dan sesudahnya para rasul, bdk Kis 5:16; 16:18 seringkali membebaskan orang yang ker...
Mengenai tukang-tukang jampi Yahudi, bdk Mat 12:27. Yesus sendiri dan sesudahnya para rasul, bdk Kis 5:16; 16:18 seringkali membebaskan orang yang kerasukan setan, bdk Mat 8:29+
Jerusalem: Kis 19:16 - mereka semua Terjemahan lain: yang satu dan yang lain, atau: kedua-duanya (dua dari mereka?).
Terjemahan lain: yang satu dan yang lain, atau: kedua-duanya (dua dari mereka?).
Jerusalem: Kis 19:18 - perbuatan-perbuatan seperti itu Ialah: sihir, tenung, tahayul dan sebagainya. Kota Efesus terkena karena hal semacam itu.
Ialah: sihir, tenung, tahayul dan sebagainya. Kota Efesus terkena karena hal semacam itu.
Jerusalem: Kis 19:20 - -- Dalam naskah Aleksandria ayat ini berbunyi: Dengan jalan itu maka oleh kekuasaan Tuhan makin tersiarlah firman dan makin berkuasa.
Dalam naskah Aleksandria ayat ini berbunyi: Dengan jalan itu maka oleh kekuasaan Tuhan makin tersiarlah firman dan makin berkuasa.
Jerusalem: Kis 19:23 - -- Bagian ini diambil dari sumber khusus; gaya bahasanya berbeda dengan gaya Lukas yang lazim. Oleh Lukas sendiri disisipkan ke dalam kisahnya mengenai p...
Bagian ini diambil dari sumber khusus; gaya bahasanya berbeda dengan gaya Lukas yang lazim. Oleh Lukas sendiri disisipkan ke dalam kisahnya mengenai pewartaan Injil di Efesus.
Jerusalem: Kis 19:28 - mereka berteriak-teriak Teks barat menambah: Mereka berlari ke jalan dan berteriak-teriak.
Teks barat menambah: Mereka berlari ke jalan dan berteriak-teriak.
Jerusalem: Kis 19:29 - Aristarkhus Aristarkhus berasal dari Tesalonika. Kis 20:4 dan menjadi teman Paulus selama di penjara, Kis 27:2; Kol 4:10; File 24
Kiranya Gayus yang disebut dalam Kis 20:4
Jerusalem: Kis 19:33 - -- Terjemahan lain: Beberapa orang dari orang banyak itu meyakinkan Aleksander yang didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi.
Terjemahan lain: Beberapa orang dari orang banyak itu meyakinkan Aleksander yang didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi.
Ende: Kis 19:19 - Matauang perak Diduga bahwa matauang itu seharga dengan denar jang pada
orang Jahudi merupakan upah para pekerdja untuk sehari kerdja.
Diduga bahwa matauang itu seharga dengan denar jang pada orang Jahudi merupakan upah para pekerdja untuk sehari kerdja.
Ende: Kis 19:24 - Artemis Orang Romawi menamakannja Diana. Ia adalah dewi-ibu, lambang dan
pelindung kesuburan, jang banjak sekali dipudja. Kuilnja di Efesus adalah jang
paling...
Orang Romawi menamakannja Diana. Ia adalah dewi-ibu, lambang dan pelindung kesuburan, jang banjak sekali dipudja. Kuilnja di Efesus adalah jang paling besar dan indah dan patung dewi didalamnja menurut kepertjajaan orang turun dari langit.
Para pandai perak mengerdjakan kuil ketjil dengan patung dewi jang ketjil, tiruan dari jang besar, jang banjak sekali dibeli orang guna mendjadi pudjaan dalam rumah mereka.
Ende: Kis 19:29 - Lapangan tontonan (theatron): Ruangan luas tak beratap, tempat
pertundjukan sandiwara dan permainan-permainan olah-raga, lagi digunakan untuk
rapat-rapat umum.
(theatron): Ruangan luas tak beratap, tempat pertundjukan sandiwara dan permainan-permainan olah-raga, lagi digunakan untuk rapat-rapat umum.
Ende: Kis 19:29 - Kajus dan Aristarchus Kita bertemu dengan mereka lagi dalam Kis 20:4; 27:2; Kol 4:10 dan File 24.
Kita bertemu dengan mereka lagi dalam Kis 20:4; 27:2; Kol 4:10 dan File 24.
Ende: Kis 19:35 - Panitera kota Dia sangat berkewibawaan sebagai ketua dewan rakjat jang
bertugas pula meletakkan keputusan-keputusan dewan itu.
Dia sangat berkewibawaan sebagai ketua dewan rakjat jang bertugas pula meletakkan keputusan-keputusan dewan itu.
Ref. Silang FULL: Kis 19:6 - atas mereka // atas mereka // bahasa roh · atas mereka: Kis 6:6; Kis 6:6
· atas mereka: Kis 10:44; Kis 10:44
· bahasa roh: Mr 16:17; Mr 16:17
Ref. Silang FULL: Kis 19:8 - rumah ibadat // Kerajaan Allah · rumah ibadat: Kis 9:20; Kis 9:20
· Kerajaan Allah: Mat 3:2; Mat 3:2; Kis 28:23
Ref. Silang FULL: Kis 19:9 - beberapa orang // Jalan Tuhan // memisahkan murid-muridnya · beberapa orang: Kis 14:4
· Jalan Tuhan: Kis 19:23; Kis 9:2; Kis 9:2
· memisahkan murid-muridnya: Kis 19:30; Kis 11:26; Kis 11:2...
Ref. Silang FULL: Kis 19:10 - tahun lamanya // penduduk Asia // firman Tuhan · tahun lamanya: Kis 20:31
· penduduk Asia: Kis 19:22,26,27; Kis 2:9; Kis 2:9
· firman Tuhan: Kis 13:48; Kis 13:48
· mengadakan mujizat-mujizat: Kis 8:13
· lenyaplah penyakit: Kis 5:15
Ref. Silang FULL: Kis 19:17 - penduduk Efesus // maka ketakutanlah · penduduk Efesus: Kis 18:19; Kis 18:19
· maka ketakutanlah: Kis 5:5,11
· penduduk Efesus: Kis 18:19; [Lihat FULL. Kis 18:19]
· maka ketakutanlah: Kis 5:5,11
Ref. Silang FULL: Kis 19:20 - firman Tuhan // makin berkuasa · firman Tuhan: Kis 13:48; Kis 13:48
· makin berkuasa: Kis 6:7; 12:24
· firman Tuhan: Kis 13:48; [Lihat FULL. Kis 13:48]
· makin berkuasa: Kis 6:7; 12:24
Ref. Silang FULL: Kis 19:21 - ke Yerusalem // melalui Makedonia // dan Akhaya // Roma juga · ke Yerusalem: Kis 20:16,22; 21:4,12,15; Rom 15:25
· melalui Makedonia: Kis 16:9; Kis 16:9
· dan Akhaya: Kis 18:12; Kis 18:12
&m...
· ke Yerusalem: Kis 20:16,22; 21:4,12,15; Rom 15:25
· melalui Makedonia: Kis 16:9; [Lihat FULL. Kis 16:9]
· dan Akhaya: Kis 18:12; [Lihat FULL. Kis 18:12]
· Roma juga: Rom 15:24,28
Ref. Silang FULL: Kis 19:22 - orang pembantunya // yaitu Timotius // dan Erastus // di Asia · orang pembantunya: Kis 13:5
· yaitu Timotius: Kis 16:1; Kis 16:1
· dan Erastus: Rom 16:23; 2Tim 4:20
· di Asia: Kis 19:1...
· perusahaan ini: Kis 16:16,19,20
Ref. Silang FULL: Kis 19:26 - di Efesus // seluruh Asia // bukanlah dewa · di Efesus: Kis 18:19; Kis 18:19
· seluruh Asia: Kis 2:9; Kis 2:9
· bukanlah dewa: Ul 4:28; Mazm 115:4; Yes 44:10-20; Yer 10:3-5...
· di Efesus: Kis 18:19; [Lihat FULL. Kis 18:19]
· seluruh Asia: Kis 2:9; [Lihat FULL. Kis 2:9]
· bukanlah dewa: Ul 4:28; Mazm 115:4; Yes 44:10-20; Yer 10:3-5; Kis 17:29; 1Kor 8:4; Wahy 9:20
Ref. Silang FULL: Kis 19:29 - menyeret Gayus // dan Aristarkhus // orang Makedonia · menyeret Gayus: Kis 20:4; Rom 16:23; 1Kor 1:14
· dan Aristarkhus: Kis 20:4; 27:2; Kol 4:10; Filem 1:24
· orang Makedonia: Kis 1...
· menyeret Gayus: Kis 20:4; Rom 16:23; 1Kor 1:14
· dan Aristarkhus: Kis 20:4; 27:2; Kol 4:10; Filem 1:24
· mengatakan itu: Kis 21:34
Ref. Silang FULL: Kis 19:38 - dan tukang-tukangnya // ada gubernur · dan tukang-tukangnya: Kis 19:24
· ada gubernur: Kis 13:7,8,12; 18:12
· dan tukang-tukangnya: Kis 19:24
· ada gubernur: Kis 13:7,8,12; 18:12
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Kis 19:1-7 - Paulus di Efesus
Dalam pasal sebelumnya kita meninggalkan Paulus yang sedang berkeliling mengunjungi jemaat-jemaat (18:23). Tetapi kita tidak lupa, tidak pula dia,...
- Dalam pasal sebelumnya kita meninggalkan Paulus yang sedang berkeliling mengunjungi jemaat-jemaat (18:23). Tetapi kita tidak lupa, tidak pula dia, akan janji yang diucapkannya kepada sahabat-sahabatnya di Efesus, untuk kembali kepada mereka, dan tinggal selama beberapa waktu di sana. Sekarang, pasal ini menunjukkan kepada kita bagaimana ia menggenapi janji itu, datang ke Efesus, dan tinggal di sana selama dua tahun. Di sini kita diberi tahu,
- I. Bagaimana ia bekerja keras di sana memberitakan firman dan mengajar. Bagaimana ia mengajar beberapa saudara yang lemah yang belum beranjak lebih jauh dari baptisan Yohanes (ay. Kis 19:1-7). Bagaimana ia mengajar selama tiga bulan di rumah ibadat orang Yahudi (ay. Kis 19:8). Dan, ketika terusir dari rumah ibadat, bagaimana ia mengajar bangsa-bangsa bukan-Yahudi dalam waktu yang lama di sebuah tempat pengajaran umum (ay. Kis 19:9-10), serta bagaimana ia meneguhkan ajarannya dengan mujizat-mujizat (ay. Kis 19:11-12).
- II. Apa buah jerih payahnya, khususnya di antara tukang-tukang sihir, orang-orang berdosa yang terburuk. Sebagian orang menjadi terpukau dan memanfaatkan namanya (ay. Kis 19:13-17), tetapi sebagian lain bertobat dan menerima serta memeluk ajarannya (ay. Kis 19:18-20).
- III. Apa rencana-rencana dia selanjutnya (ay. Kis 19:21-22), dan apa masalah yang akhirnya menimpa dia di Efesus karena para tukang perak, yang memaksanya pergi dari situ dan menghentikan rencana-rencana yang sudah dibuatnya. Bagaimana orang banyak dipanas-panasi oleh Demetrius untuk menyerukan nama dewi Artemis (ay. Kis 19:23-34), dan bagaimana mereka ditenangkan dan dibubarkan oleh seorang panitera kota (ay. Kis 19:35-40).
Paulus di Efesus ( Kis 19:1-7)
- Efesus adalah sebuah kota terpenting di Asia, terkenal dengan sebuah kuil yang dibangun untuk dewi Artemis, yang merupakan salah satu keajaiban dunia: ke sanalah Paulus datang untuk memberitakan Injil, ketika Apolos masih di Korintus (ay. Kis 19:1). Sewaktu Apolos sedang menyirami jemaat di Korintus, Paulus menanam jemaat di Efesus. Paulus tidak kesal terhadap Apolos karena mengambil alih pekerjaannya dan membangun di atas dasar yang sudah dia letakkan. Sebaliknya, ia bersukacita atas pekerjaan Apolos itu, dan melanjutkan pekerjaan baru yang sudah dipersiapkan untuk dia di Efesus dengan hati yang semakin ceria dan puas. Ini karena dia tahu bahwa seorang hamba Perjanjian Baru yang begitu cakap seperti Apolos tengah berada di Korintus, untuk meneruskan pekerjaan baik di sana. Meskipun ada orang-orang yang menjadikan Apolos sebagai ketua dari suatu golongan melawan dia (1Kor. 1:12), dia tidak iri hati terhadapnya, tidak pula ia membenci kenyataan bahwa orang-orang suka kepadanya. Setelah melalui daerah Galatia dan Frigia, menjelajah daerah-daerah pedalaman, Pontus dan Bitinia, yang terletak di utara, akhirnya Paulus tiba di Efesus. Di sana sebelumnya ia meninggalkan Akwila dan Priskila, dan di sana juga ia menemukan mereka kembali. Pada kedatangannya yang pertama, ia bertemu dengan beberapa murid di sana, yang menyatakan iman kepada Kristus sebagai Mesias yang benar. Tetapi mereka masih memahami ajaran Kristus pada tingkat yang paling dasar dan rendah, dengan mengikuti ajaran pelopor-Nya, Yohanes Pembaptis. Jumlah mereka kira-kira dua belas orang (ay. Kis 19:7). Pemahamam mereka masih sama seperti ketika Apolos tiba di Efesus (sebab waktu itu Apolos hanya mengetahui baptisan Yohanes, 18:25). Tetapi mereka belum sempat mengenal Akwila dan Priskila, atau belum begitu lama tinggal di Efesus, atau tidak begitu rela diajar seperti Apolos. Sebab kalau tidak, bisa jadi Jalan Tuhan sudah diterangkan kepada mereka dengan lebih sempurna, sebagaimana yang diterangkan kepada Apolos. Amatilah di sini,
- I. Bagaimana Paulus mengajar mereka. Ia diberi tahu, mungkin oleh Akwila dan Priskila, bahwa mereka orang percaya, bahwa mereka benar-benar mengakui Kristus, dan telah menyerahkan diri kepada-Nya. Maka dari itu, sekarang Paulus menguji mereka.
- 1. Mereka benar-benar percaya kepada Anak Allah. Tetapi Paulus mencari tahu apakah mereka sudah menerima Roh Kudus. Apakah mereka percaya kepada Roh, yang bekerja atas pikiran manusia, untuk menginsafkan, mempertobatkan, dan menghibur, seperti yang diwahyukan beberapa saat setelah ditetapkan ajaran bahwa Yesus adalah Kristus. Apakah mereka sudah mengenal dan mengakui pewahyuan ini? Ini belum semua. Karunia-karunia yang luar biasa dari Roh Kudus kini dianugerahkan kepada para rasul dan murid-murid lain setelah kenaikan Kristus. Dan segala karunia ini sering kali dianugerahkan kembali pada kesempatan-kesempatan tertentu. Sudahkah mereka menerima karunia-karunia ini? “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya? Sudahkah dirimu dimeteraikan dengan kebenaran ajaran Kristus?” Sekarang kita tidak perlu mengharapkan karunia-karunia luar biasa seperti yang mereka dapatkan waktu itu. Kanon Perjanjian Baru sudah lama lengkap dan disahkan sejak saat itu, dan kita bergantung padanya sebagai firman nubuatan yang paling teguh. Semuanya ini merupakan anugerah-anugerah Roh yang diberikan kepada semua orang percaya, tetapi bagi mereka, hal itu seperti pertanda (2Kor. 1:22; 5:5; Ef. 1:13- 14). Sekarang, kita semua yang memeluk iman Kristen berkepentingan untuk mencari tahu dengan sungguh-sungguh apakah kita sudah menerima Roh Kudus atau belum. Roh Kudus dijanjikan kepada semua orang percaya, kepada semua orang yang meminta-Nya (Luk. 11:13). Akan tetapi, banyak orang tertipu dalam hal ini. Mereka menyangka sudah menerima Roh Kudus, padahal belum. Sama seperti ada orang yang mengaku-ngaku sudah menerima karunia-karunia Roh Kudus, demikian pula ada orang yang mengaku sudah menerima anugerah dan penghiburan-Nya. Oleh sebab itu, kita harus menguji diri kita sendiri secara ketat, sudahkah kita menerima Roh Kudus ketika kita menjadi percaya? Pohon akan dikenal dari buahnya. Apakah kita menghasilkan buah-buah Roh? Apakah kita dipimpin oleh Roh? Apakah kita berjalan di dalam Roh? Apakah kita diperintah oleh Roh?
- 2. Mereka mengakui ketidaktahuan mereka akan perkara ini: “Bahwa ada Roh Kudus kami belum tahu. Bahwa ada janji tentang Roh Kudus kami sudah tahu dari Kitab Suci Perjanjian Lama, dan bahwa janji itu akan digenapi pada waktunya tidak kami ragukan. Tetapi sungguh kami tidak tahu-menahu tentang perkara ini sehingga kami bahkan belum mendengar bahwa Roh Kudus sudah dicurahkan sekarang sebagai roh nubuatan.” Mereka tahu (seperti yang diamati Dr. Lightfoot) bahwa, menurut ajaran tradisi bangsa mereka, setelah kematian Ezra, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi, Roh Kudus telah lenyap dari Israel, dan naik. Dan mereka mengaku bahwa mereka belum pernah mendengar tentang kembalinya Roh itu. Mereka berbicara seolah-olah mereka mengharapkan kedatangan-Nya kembali, dan bertanya-tanya mengapa sampai sekarang mereka belum mendengar tentang-Nya, dan mereka siap menerima tanda-tanda kedatangan-Nya. Terang Injil, seperti terang pagi, bersinar semakin cerah, secara perlahan-lahan. Bukan saja ia bersinar semakin terang dalam diungkapkannya kebenaran-kebenaran yang belum pernah didengar, melainkan juga ia bersinar semakin luas dalam diungkapkannya kebenaran-kebenaran itu kepada orang-orang yang belum pernah mendengarnya.
- 3. Paulus bertanya bagaimana mungkin mereka dibaptis, tetapi tidak tahu apa-apa tentang Roh Kudus. Sebab, jika mereka dibaptis oleh salah seorang hamba Kristus, mereka pasti diajar mengenai Roh Kudus, dan dibaptis dalam nama-Nya. “Tahukah kamu bahwa karena Yesus sudah dimuliakan, maka Roh Kudus diberikan? Kalau begitu dengan baptisan manakah kamutelah dibaptis? Ini sungguh mengherankan dan tidak bisa dijelaskan. Bagaimana mungkin! Dibaptis, tetapi belum tahu apa-apa tentang Roh Kudus? Pasti baptisanmu tidak sah, kalau kamu tidak tahu apa-apa tentang Roh Kudus. Sebab menerima Roh Kudus adalah hal yang ditandakan dan dimeteraikan oleh upacara pembasuhan yang memperbaharui hidup itu. Tidak sepantasnya orang yang mengaku tulus beriman Kristen tidak tahu Roh Kudus. Itu sama saja berarti ia tidak tahu Kristus.” Jika kita menerapkannya pada diri kita sendiri, percumalah baptisan kita, dan sia-sialah kita meminta anugerah Allah, jika kita tidak menerima dan tunduk kepada Roh Kudus. Ini juga merupakan pertanyaan yang harus sering-sering kita ajukan, yaitu bukan saja untuk kehormatan siapa kita dilahirkan, melainkan juga untuk melayani siapa kita dibaptis, supaya kita berusaha memenuhi tujuan-tujuan kita dilahirkan dan dibaptis. Marilah kita sering-sering merenungkan untuk apa kita dibaptis, supaya kita dapat hidup sesuai dengan tujuan baptisan kita.
- 4. Mereka mengakui bahwa mereka dibaptis dengan baptisan Yohanes – eis to Iōannou baptisma, maksudnya, sebagaimana yang saya pahami, mereka dibaptis dalam nama Yohanes. Bukan dibaptis oleh Yohanes sendiri (dia tidak akan berani berpikiran seperti itu), melainkan oleh sebagian muridnya yang lemah iman tetapi bermaksud baik. Mereka ini tanpa sadar terus mengusung namanya sebagai ketua golongan, sambil mempertahankan semangat dan gagasan murid-muridnya yang iri hati terhadap kemajuan kepentingan Kristus, dan mengeluhkannya kepada Yohanes (Yoh. 3:26). Salah seorang atau lebih dari mereka, yang mendapati diri mereka banyak dibangun oleh baptisan pertobatan untuk pengampunan dosa dari Yohanes ini, tanpa berpikir bahwa Kerajaan Sorga, yang diberitakan Yohanes sudah dekat, ternyata sudah amat sangat dekat, membawa diri dengan gagasan itu. Mereka mencukupkan diri dengan apa yang sudah mereka punya, dan berpikir bahwa mereka tidak bisa berbuat lebih baik selain membujuk orang lain untuk memberitakan kerajaan itu juga. Dan dengan demikian, tanpa mereka ketahui, dalam semangat buta memberitakan ajaran Yohanes, mereka membaptis orang di sana sini dalam nama Yohanes. Atau, seperti yang diungkapkan di sini, mereka membaptis dengan baptisan Yohanes, tanpa mereka sendiri melihat lebih jauh, atau mengarahkan lebih jauh, orang-orang yang sudah mereka baptis.
- 5. Paulus menjelaskan kepada mereka maksud dan arti sebenarnya dari baptisan Yohanes, sebagai baptisan yang terutama merujuk kepada Yesus Kristus. Dengan demikian, ia meluruskan kesalahan mereka yang sudah membaptis banyak orang dengan baptisan Yohanes tanpa mengarahkan mereka untuk mencari tahu lebih jauh lagi, tetapi hanya mencukupkan diri dengan baptisan itu. Mereka yang sudah dibiarkan dalam ketidaktahuan, atau dituntun di dalam kesalahan, oleh karena pendidikan yang kurang baik, tidak boleh direndahkan atau ditolak oleh orang yang lebih berpengetahuan dan mengerti ajaran yang benar. Sebaliknya, mereka harus diajar dengan penuh belas kasihan dan diberi tahu apa yang benar, seperti yang dilakukan Paulus terhadap murid-murid ini.
- (1) Ia mengakui bahwa baptisan Yohanes itu sangat baik, sejauh itu sesuai dengan tujuannya: Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat. Dengan baptisan ini Yohanes meminta orang menyesali dosa-dosa mereka, mengakuinya, dan berbalik darinya. Membawa orang bertobat seperti ini merupakan suatu hasil yang sangat besar. Akan tetapi,
- (2) Ia menunjukkan kepada mereka bahwa baptisan Yohanes menunjuk pada sesuatu yang lebih jauh, dan Yohanes tidak pernah bermaksud agar orang-orang yang dibaptisnya berhenti di situ saja. Sebaliknya, ia memberi tahu bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang akan datang sesudah Yohanes, yaitu Kristus Yesus. Bahwa baptisan pertobatan dari Yohanes hanya dirancang untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, dan mencondongkan hati orang untuk menerima dan menyambut Kristus. Dengan harapan besar akan Kristus itulah Yohanes meninggalkan mereka. Bahkan, ia mengarahkan mereka kepada-Nya: Lihatlah Anak Domba Allah. “Yohanes adalah seorang yang besar dan baik. Tetapi ia hanyalah seorang perintis jalan, tetapi Kristuslah Sang Raja. Baptisan Yohanes adalah teras untuk kamu lewati, bukan rumah untuk kamu tinggali. Dan karena itu, salah jika kamu hanya dibaptis dengan baptisan Yohanes.”
- 6. Ketika diberi tahu kesalahan yang sudah menjerumuskan itu, mereka amat berterima kasih atas pemberitahuan itu, dan kemudian dibaptis dalam nama Tuhan Yesus (ay. Kis 19:5). Sedangkan Apolos, yang tentang dia dikatakan (18:25) bahwa ia hanya mengetahui baptisan Yohanes bahwa ia memahami artinya dengan benar ketika dibaptis dengan baptisan itu, meskipun hanya itu saja yang diketahuinya namun, setelah memahami Jalan Tuhan dengan lebih sempurna, ia tidak dibaptis lagi. Ini sama seperti murid-murid Kristus yang pertama. Mereka sudah dibaptis dengan baptisan Yohanes dan tahu bahwa baptisan itu merujuk kepada Mesias yang sudah dekat (dan, dengan mata yang mengarah pada kedatangan-Nya ini, mereka memberi diri dibaptis). Oleh karena itu, mereka tidak dibaptis lagi. Tetapi bagi murid-murid ini, yang menerimanya dengan mata yang hanya tertuju pada Yohanes dan tidak melihat lebih jauh, seolah-olah ia adalah juru selamat mereka, itu merupakan kesalahan yang amat mendasar dan penting, sama seperti kalau ada orang yang dibaptis dalam nama Paulus (1Kor. 1:13). Dan karena itu, setelah mereka memahami segala sesuatunya dengan lebih baik, mereka ingin dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, dan demikianlah yang terjadi. Mereka tidak dibaptis oleh Paulus sendiri, seperti yang kita tahu, melainkan oleh beberapa orang yang menyertai dia. Oleh karena itu, tidak bisa disimpulkan dari sini bahwa ada pertentangan antara baptisan Yohanes dan baptisan Kristus, atau bahwa inti dari keduanya tidak sama. Apalagi sampai menyimpulkan bahwa orang yang dulu dibaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (yang merupakan rumusan tetap baptisan Kristus), bisa dibaptis lagi dalam nama yang sama. Sebab mereka yang dibaptis dalam nama Tuhan Yesus tidak pernah dibaptis dalam rumusan tetap itu sebelumnya.
- II. Bagaimana Paulus meneruskan karunia-karunia Roh Kudus yang luar biasa kepada mereka (ay. Kis 19:6).
- 1. Paulus dengan sungguh-sungguh berdoa kepada Allah supaya memberi mereka karunia-karunia itu, yang ditandai dengan menumpangkan tangan di atas mereka. Para bapa leluhur Yahudi mengambil postur tubuh ini ketika memberikan berkat, terutama ketika mempercayakan janji agung itu, seperti dalam Kejadian 48:14. Karena Roh merupakan janji agung dari Perjanjian Baru, para rasul menyampaikannya dengan menumpangkan tangan: “Tuhan memberkati engkau dengan berkat itu, dengan berkat dari segala berkat itu” (Yes. 44:3).
- 2. Allah mengaruniakan apa yang didoakan Paulus: Turunlah Roh Kudus ke atas mereka dengan cara yang mengejutkan dan penuh kuasa, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat, seperti yang dilakukan para rasul dan orang-orang bukan-Yahudi pertama yang bertobat ( Kis 10:44). Pengaruniaan Roh dimaksudkan untuk memperkenalkan Injil di Efesus, dan untuk membangkitkan dalam pikiran orang suatu harapan akan perkara-perkara besar dari Injil. Sebagian orang berpikir bahwa pengaruniaan Roh itu dimaksudkan lebih jauh untuk melayakkan kedua belas orang ini untuk menjalankan pekerjaan pelayanan, dan bahwa kedua belas orang ini adalah para penatua di Efesus, yang diserahi tugas oleh Paulus untuk menjaga dan mengurus jemaat di sana. Mereka mendapatkan Roh nubuat supaya mengerti sendiri rahasia-rahasia Kerajaan Allah, dan diberi karunia-karunia bahasa roh supaya memberitakan rahasia-rahasia itu ke segala bangsa dan bahasa. Oh, betapa menakjubkannya perubahan yang terjadi secara tiba-tiba di sini dalam diri orang-orang ini! Mereka yang hanya beberapa saat lalu belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus, sekarang dipenuhi sendiri dengan Roh Kudus. Sebab Roh, seperti angin, bertiup ke mana dan bilamana ia mau.
Matthew Henry: Kis 19:8-12 - Paulus di Efesus Paulus di Efesus ( Kis 19:8-12)
Di Efesus, Paulus sangat sibuk melakukan perbuatan baik.
I. Ia memulai, seperti biasa, dari rumah ibadat o...
Paulus di Efesus ( Kis 19:8-12)
- Di Efesus, Paulus sangat sibuk melakukan perbuatan baik.
- I. Ia memulai, seperti biasa, dari rumah ibadat orang Yahudi, dan menawarkan Injil pertama-tama kepada mereka, supaya bisa mengumpulkan domba-domba yang hilang dari umat Israel, yang sekarang terpencar di pegunungan. Amatilah,
- 1. Di mana ia berkhotbah kepada orang-orang Yahudi: di rumah ibadat mereka (ay. Kis 19:8), seperti yang biasa dilakukan Kristus dulu. Ia datang dan beribadah bersama mereka di rumah ibadat, untuk menghapuskan prasangka-prasangka buruk mereka terhadap dia, dan untuk membuat dirinya diterima oleh mereka, selama masih ada harapan untuk memenangkan mereka. Demikianlah ia mau memberikan kesaksiannya dalam ibadah umum pada hari-hari Sabat. Sebelum perkumpulan-perkumpulan Kristen terbentuk, ia mengunjungi perkumpulan-perkumpulan Yahudi, selama orang-orang Yahudi belum sepenuhnya dicampakkan. Paulus masuk ke rumah ibadat, karena di sana dia bisa menjumpai mereka sedang berkumpul bersama, dan, semoga saja, mendapati mereka dalam suasana hati yang baik.
- 2. Apa yang dikhotbahkannya kepada mereka: Perkara-perkara tentang Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia, perkara-perkara besar yang menyangkut pemerintahan Allah atas semua orang dan perkenanan-Nya kepada mereka, serta tunduknya manusia kepada Allah dan kebahagiaan mereka di dalam Dia. Ia menunjukkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan kepentingan mereka di dalam Dia, sebagai Sang Pencipta, dan melalui semua kewajiban dan kepentingan inilah Kerajaan Allah didirikan. Bahwa pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban itu, dan hilangnya kepentingan mereka, oleh dosa, Kerajaan Allah pun diruntuhkan. Dan juga bahwa diperbaharuinya kewajiban-kewajiban itu serta dipulihkannya manusia kepada kepentingan mereka lagi, oleh Sang Penebus, maka Kerajaan Allah itu pun ditegakkan kembali. Atau, lebih khusus lagi, ia berkhotbah tentang perkara-perkara tentang Kerajaan Mesias, yang diharap-harapkan oleh orang-orang Yahudi, yang di dalamnya mereka menghibur diri dengan janji-janji besar. Ia membuka ayat-ayat Kitab Suci yang berbicara tentang hal ini, memberi mereka pengertian yang benar tentang kerajaan ini, dan menunjukkan kepada mereka kesalahan-kesalahan mereka tentangnya.
- 3. Bagaimana ia berkhotbah kepada mereka.
- (1) Ia berkhotbah dengan cara memberi alasan dan penjelasan.Ia bersoal jawab. Ia memberikan alasan-alasan, alasan-alasan berdasarkan Kitab Suci, atas apa yang dikhotbahkannya, dan menjawab keberatan-keberatan, untuk meyakinkan penilaian dan hati nurani mereka, supaya mereka tidak hanya percaya, tetapi juga melihat alasan untuk percaya. Ia berkhotbah dialegomenos – dengan cara bertukar pendapat. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka dan menerima jawaban-jawaban mereka, membiarkan mereka menanyai dia, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
- (2) Ia berkhotbah dengan penuh perasaan. Ia berusaha membujuk orang. Ia tidak hanya memberikan alasan-alasan yang masuk akal, untuk menegaskan apa yang dikatakannya supaya dimengerti oleh mereka, melainkan juga alasan-alasan yang menyentuh perasaan untuk membuat perkataannya berkesan dalam hati mereka. Untuk itu ia menunjukkan kepada mereka bahwa perkara-perkara yang dikhotbahkannya mengenai Kerajaan Allah adalah perkara-perkara mengenai diri mereka sendiri, yang teramat menyangkut kepentingan mereka. Dan karena itu, mereka harus memikirkannya baik-baik (2Kor. 5:11), kami berusaha meyakinkan orang. Paulus adalah seorang pengkhotbah yang mampu menggerakkan hati orang, dan seorang pembicara yang ulung dalam meyakinkan orang.
- (3) Dia berkhotbah tanpa gentar, dan dengan tekad kudus. Ia berbicara dengan berani, sebagai orang yang sedikit pun tidak ragu akan hal-hal yang dibicarakannya, tidak pula sedikit pun menyangsikan Dia yang dibicarakannya, atau pun takut kepada orang-orang yang kepada mereka ia berbicara.
- 4. Berapa lama ia berkhotbah kepada mereka: Selama tiga bulan, waktu yang cukup lama bagi mereka untuk mempertimbangkannya. Selama waktu itu, mereka yang sudah dipilih oleh anugerah Allah terpanggil, sementara sisanya dibiarkan tidak dapat berdalih. Selama itulah Paulus memberitakan Injil dengan perjuangan yang berat (1Tes. 2:2), namun ia tidak gagal, tidak pula berkecil hati.
- 5. Bagaimana keberhasilan khotbahnya di antara mereka.
- (1) Ada beberapa orang yang berhasil diyakinkan untuk percaya kepada Kristus. Menurut sebagian orang, hal ini tersirat dalam kata meyakinkan, yaitu ia memenangkan mereka. Tetapi,
- (2) Banyak dari antara mereka tetap tidak percaya dan semakin mengeras dalam prasangka-prasangka mereka terhadap Kekristenan. Ketika Paulus memanggil mereka sebelumnya, dan hanya mengajarkan hal-hal umum kepada mereka, mereka ingin agar ia tinggal bersama-sama dengan mereka ( Kis 18:20). Tetapi sekarang, setelah ia menetap di antara mereka, dan perkataannya semakin lebih dekat ke hati nurani mereka, mereka segera muak dengannya.
- [1] Mereka sendiri sudah tidak suka dengan Injil Kristus, dan perasaan tidak suka ini tidak bisa diubah. Mereka tegar hati, dan tidak mau diyakinkan. Mereka bertekad untuk tidak mau percaya, meskipun kebenaran bersinar di hadapan wajah mereka dengan terang dan bukti yang begitu meyakinkan. Mereka tidak percaya, karena mereka tegar hati.
- [2] Mereka berusaha sekuat tenaga untuk memanas-manasi orang lain supaya tidak suka dengan Injil dan menjaganya demikian. Mereka sendiri bukan saja tidak masuk ke dalam Kerajaan Allah, tetapi juga tidak membiarkan orang lain masuk ke dalamnya. Sebab mereka mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak, untuk membuat mereka berprasangka buruk terhadap Jalan itu. Meskipun mereka tidak bisa menunjukkan apa yang jahat di dalam Jalan itu, mereka mengatakan segala macam hal yang jahat tentangnya. Pendosa-pendosa ini, seperti malaikat-malaikat yang berdosa, sudah menjadi iblis-iblis, musuh-musuh dan setan-setan, pendakwa-pendakwa palsu.
- II. Setelah membawa perkara itu sejauh yang dia bisa di rumah ibadat orang Yahudi, dan mendapati bahwa perlawanan mereka semakin mengeras, Paulus meninggalkan rumah ibadat, karena ia tidak bisa dengan aman, atau lebih tepatnya dengan nyaman dan berhasil, tetap bersekutu dengan mereka. Meskipun ibadah mereka merupakan ibadah yang bisa diikutinya, dan mereka belum sepenuhnya membungkam dia, tidak juga melarangnya untuk berkhotbah kepada mereka, namun mereka mengusirnya dengan jalan mencemooh perkara-perkara yang dibicarakannya tentang Kerajaan Allah. Mereka benci diperbarui, benci diajar, dan karena itu Paulus meninggalkan mereka. Di sinilah kita yakin terjadi pemisahan, tetapi bukan perpecahan. Sebab ada alasan yang baik dan panggilan yang jelas untuk pemisahan itu. Sekarang amatilah,
- 1. Ketika Paulus meninggalkan orang-orang Yahudi, ia membawa serta murid-muridnya bersama dia, dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, untuk menyelamatkan mereka dari angkatan yang jahat ini (sesuai perintah Petrus kepada orang-orang yang baru dipertobatkannya, 2:40). Supaya jangan mereka tertular oleh lidah-lidah beracun dari para penghujat itu, ia memisahkan orang-orang percaya, yang akan menjadi fondasi jemaat Kristen, sebab sekarang jumlah mereka sudah mencukupi. Juga supaya orang lain mengikuti mereka untuk mendengar pemberitaan Injil, dan, apabila orang-orang itu percaya, ditambahkan lagi ke dalam bilangan mereka. Ketika Paulus pergi, tidak perlu lagi memisahkan murid-murid. Sebab ke mana saja ia pergi, mereka akan mengikutinya.
- 2. Setelah memisahkan diri dari rumah ibadat, Paulus mengadakan pertemuan sendiri, ia setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Ia meninggalkan rumah ibadat orang Yahudi, supaya bisa melanjutkan pekerjaannya dengan lebih leluasa lagi. Ia masih bersoal jawab bagi Kristus dan Kekristenan, dan siap menjawab semua lawan dari mana saja demi membela keduanya. Dan dengan mengadakan pemisahan ini, ia mendapat keuntungan berlipat ganda.
- (1) Bahwa sekarang ia mendapat lebih banyak kesempatan. Di rumah ibadat, ia hanya bisa berkhotbah setiap hari Sabat ( Kis 13:42), tetapi sekarang setiap hari ia berbicara. Ia mengadakan kuliah setiap hari, dan dengan demikian menebus waktu yang sudah terhilang. Kalau orang harus bekerja dan tidak bisa datang hari ini, ia bisa datang besok. Dan orang yang setiap hari menunggu pada pintu hikmat ini,yang menjaga tiang pintu gerbangnya, diundang masuk.
- (2) Bahwa sekarang mereka lebih terbuka. Mungkin tidak ada orang yang mau datang, atau bisa datang, ke rumah ibadat orang Yahudi kecuali orang-orang Yahudi sendiri atau mereka yang masuk agama Yahudi. Bangsa-bangsa bukan Yahudi dikucilkan. Tetapi, ketika ia mengadakan pertemuan di sekolah Tiranus, baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang Yunani menghadiri pelayanannya (ay. Kis 19:10). Dengan demikian, sebagaimana ia menggambarkan gerbang kesempatan di Efesus ini (1Kor. 16:8-9), banyak kesempatan terbuka untuk dia, sekalipun ada banyak penentang. Menurut sebagian orang, sekolah Tiranus ini adalah sekolah ilmu ketuhanan untuk orang-orang Yahudi, yang biasanya mereka dirikan di kota-kota besar, selain rumah ibadat. Mereka menyebutnya Bethmidrash, rumah belajar, atau rumah mengulang pelajaran. Mereka pergi ke situ pada hari Sabat, setelah pulang dari rumah ibadat. Mereka berjalan makin lama makin kuat, dari rumah ibadat ke rumah pengajaran. Jika memang demikian, maka itu menunjukkan bahwa meskipun meninggalkan rumah ibadat, Paulus melakukannya secara perlahan-lahan, dan tetap berusaha berada sedekat mungkin dengan rumah ibadat itu, seperti yang sudah dilakukannya ( Kis 18:7). Tetapi sebagian orang lagi berpendapat bahwa itu adalah sekolah filsafat bangsa-bangsa bukan-Yahudi milik seorang yang bernama Tiranus, atau sebuah tempat peristirahatan (sebab itulah yang kadang-kadang diartikan dari kata scholē), milik seorang pembesar atau wali kota. Sungguh nyaman tempat yang digunakan oleh Paulus dan murid-muridnya itu, dari segi keuntungan rohani atau penghematan.
- 3. Di sini ia melanjutkan kerja kerasnya selama dua tahun, menyampaikan kuliahnya dan bersoal jawab setiap hari. Dua tahun ini dihitung setelah tiga bulan ia menghabiskan waktu di rumah ibadat (ay. Kis 19:8). Setelah tiga bulan itu berakhir, ia tetap tinggal selama beberapa waktu di daerah sekitarnya, mengabarkan Injil. Oleh sebab itu, bisa dibenarkan jika ia menghitung seluruhnya tiga tahun, seperti yang dikatakannya (20:31).
- 4. Dengan cara ini Injil tersebar di tempat-tempat yang dekat maupun jauh (ay. Kis 19:10): Semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan Yesus, bukan saja semua orang yang tinggal di Efesus, melainkan juga mereka yang tinggal di wilayah luas yang bernama Asia itu, yang kota terpentingnya adalah Efesus– Asia Kecil sebutannya. Ada banyak sekali orang yang berkunjung ke Efesus dari seluruh penjuru negeri, untuk keperluan hukum, jual beli, agama, dan pendidikan. Ini memberi Paulus kesempatan untuk menyebarkan Injil ke semua kota dan desa di wilayah itu. Mereka semua mendengar firman Tuhan Yesus. Injil adalah firman Kristus, firman tentang Kristus. Firman ini mereka dengar, atau setidak-tidaknya tentang firman itu mereka dengar. Sebagian orang dari semua aliran keagamaan, sebagian dari seluruh penjuru baik kota maupun desa, memeluk Injil ini, menyambutnya, dan oleh mereka Injil itu disampaikan kepada orang lain. Dengan demikian, mereka semua mendengar firman Tuhan Yesus, atau mungkin sudah mendengarnya. Mungkin Paulus kadang-kadang mengadakan perjalanan sendiri ke daerah pedesaan, untuk memberitakan Injil, atau mengirim utusan-utusan atau orang-orang yang menyertai dia, dan dengan begitu firman Tuhan terdengar di seluruh wilayah itu. Sekarang mereka yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar.
- III. Allah meneguhkan ajaran Paulus dengan mujizat-mujizat, yang menggugah rasa ingin tahu orang banyak tentang ajaran itu, membuat hati mereka terpatri padanya, dan menuntun mereka untuk mempercayainya (ay. Kis 19:11-12). Heran mengapa kita belum membaca tentang satu mujizat pun yang diadakan Paulus sejak ia mengusir roh jahat dari seorang anak perempuan di Filipi. Mengapa ia tidak mengadakan mujizat di Tesalonika, Berea, dan Atena? Atau, jika ia mengadakannya, mengapa mujizat-mujizat itu tidak dicatat? Apakah keberhasilan Injil, tanpa mujizat-mujizat di kerajaan alam, dengan sendirinya merupakan suatu mujizat di kerajaan anugerah, dan kuasa ilahi yang menyertainya merupakan bukti bahwa ajaran ini berasal dari Allah, sehingga tidak diperlukan mujizat-mujizat lain? Sudah pasti bahwa di Korintus ia mengadakan banyak mujizat, meskipun Lukas tidak mencatat satu pun dari antaranya, sebab ia memberi tahu mereka (2Kor. 12:12) bahwa di antara tanda-tanda kerasulannya adalah mujizat-mujizatdan kuasa-kuasa. Tetapi di Efesus ini kita mendapati laporan umum tentang bukti-bukti semacam itu, yang diberikannya untuk menyatakan bahwa ia mengemban tugas ilahi.
- 1. Bukti itu adalah mujizat-mujizat khusus – Dynameis ou tychousas. Allah mengerahkan kekuatan-kekuatan yang tidak bekerja menurut peredaran alam seperti biasa: Virtutes non vulgares. Terjadi perkara-perkara yang sama sekali tidak mungkin terjadi karena kebetulan atau penyebab-penyebab yang bukan ilahi. Atau, mujizat-mujizat itu tidak saja (sebagaimana halnya dengan semua mujizat) di luar jalan umum, melainkan juga bahkan tidak biasa, mujizat-mujizat yang tidak akan pernah diadakan oleh tangan seorang rasul lain mana pun. Penentang-penentang Injil begitu berprasangka buruk sehingga mujizat-mujizat apa saja tidak akan meyakinkan mereka. Oleh sebab itu, Allah mengerahkan virtutes non quaslibet (demikianlah mereka mengartikannya), sesuatu yang mengatasi jalan mujizat pada umumnya.
- 2. Bukan Paulus yang mengadakannya (Siapa itu Paulus, dan siapa itu Apolos?) melainkan Allah-lah yang mengadakan mujizat-mujizat itu oleh tangan Paulus. Paulus hanyalah alat, Allahlah Pelaku utamanya.
- 3. Ia tidak hanya menyembuhkan orang sakit yang dibawa kepadanya, atau yang kepada mereka ia dibawa, tetapi juga bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus. Mereka mengambil saputangan Paulus, atau celemeknya, yang menurut sebagian orang dipakai Paulus pada waktu berdagang, dan dengan dipakaikan kepada orang sakit, orang sakit itu sembuh seketika. Atau, mereka membawa saputangan si sakit, atau celemek mereka, atau topi mereka, atau penutup kepala mereka, dan meletakkannya selama beberapa saat di tubuh Paulus, lalu membawanya kepada si sakit itu. Pengertian pertama lebih mungkin. Sekarang digenapilah firman Kristus kepada murid-murid-Nya itu, pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu akan engkau lakukan. Kita pernah membaca tentang seseorang yang disembuhkan dengan menjamah jumbai jubah Kristus yang sedang Dia kenakan, dan Ia merasa bahwa kuasa keluar dari pada-Nya. Tetapi di sini orang-orang disembuhkan oleh kain Paulus sesudah kain itu diambil daripadanya. Kristus memberikan kekuatan kepada para rasul-Nya untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit (Mat. 10:1). Maka kita pun mendapati di sini bahwa orang-orang yang sudah disembuhkan Paulus mempunyai dua masalah ini: sebab lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat. Keduanya menandakan rancangan agung Injil dan keberhasilannya yang penuh berkat, yaitu kesembuhan penyakit rohani dan pembebasan jiwa-jiwa manusia dari kuasa dan pemerintahan Iblis.
Matthew Henry: Kis 19:13-20 - Cela bagi Tukang-tukang Jampi Cela bagi Tukang-tukang Jampi ( Kis 19:13-20)
Para pewarta Injil diutus untuk meneruskan peperangan melawan Iblis, dan dalam peperangan itu Kristu...
Cela bagi Tukang-tukang Jampi ( Kis 19:13-20)
- Para pewarta Injil diutus untuk meneruskan peperangan melawan Iblis, dan dalam peperangan itu Kristus maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Pengusiran roh-roh jahat dari orang yang kerasukan merupakan satu contoh dari kemenangan Kristus atas Iblis itu. Tetapi, untuk menunjukkan betapa ada banyak cara yang dipakai Kristus dalam kemenangan-Nya atas si musuh besar itu, kita mendapati dalam perikop di atas dua contoh yang luar biasa dari penaklukan-Nya terhadap Iblis, yaitu yang tidak hanya terjadi atas orang-orang yang dirasukinya dengan paksa, tetapi juga yang dengan sukarela mengabdi kepadanya.
- I. Di sini terjadi kebingungan pada beberapa pengikut Iblis, beberapa tukang jampi Yahudi yang berjalan keliling di negeri itu, yang memanfaatkan nama Kristus dengan sembarangan dan cemar dalam jampi-jampi mereka. Tetapi mereka harus membayar mahal atas kelancangan mereka itu. Amatilah,
- 1. Ciri-ciri umum dari orang yang bersalah atas kelancangan ini. Mereka adalah orang-orang Yahudi, tetapi mereka ini tukang jampi yang suka berjalan keliling. Mereka berasal dari bangsa dan agama Yahudi, tetapi berkeliling dari kota ke kota untuk mencari uang dengan ilmu sihir. Mereka berkeliling sambil meramal peruntungan, dan berpura-pura menyembuhkan penyakit dengan mantra dan jampi-jampi. Mereka menyedot perhatian orang-orang yang sedang dirundung rasa sedih dan kalut. Mereka menyebut diri sebagai pengusir setan, karena dalam tipu daya mereka, mereka memakai jampi-jampi, dengan menyebut nama si ini dan si itu yang punya kuasa. Orang-orang Yahudi yang percaya takhayul, untuk memberikan nama baik pada ilmu sihir ini, dengan jahat menganggap bahwa ilmu sihir itu ditemukan oleh Salomo. Demikianlah Yosefus (Antiq. 8. 45-46) berkata bahwa Salomo menyusun mantra-mantra yang dengannya berbagai penyakit disembuhkan, dan setan-setan diusir supaya tidak pernah kembali lagi. Pekerjaan ini tetap berjalan dan biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada zaman Yosefus. Dan Kristus tampak merujuk pada pekerjaan ini ketika berkata (Mat. 12:27), dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya?
- 2. Sebuah laporan khusus tentang beberapa orang di Efesus yang menjalani hidup seperti ini dan waktu itu sedang singgah di sana dalam perjalanan mereka. Mereka adalah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa (ay. Kis 19:14). Sungguh menyedihkan melihat keturunan Yakub menjadi sedemikian merosot, terlebih jauh lagi keturunan Harun, keluarga yang secara khusus ditahbiskan bagi Allah. Benar-benar menyedihkan melihat siapa saja dari bangsa itu yang bersekutu dengan Iblis. Ayah mereka adalah imam kepala, kepala dari salah satu dari dua puluh empat golongan imam. Orang akan berpikir bahwa anak-anak imam kepala tidak akan kekurangan pekerjaan maupun dorongan, sekalipun jumlah mereka dua kali lipat. Tetapi mungkin kegilaan yang sia-sia, ngawur, dan nakal yang menjadikan mereka dukun-dukun palsu, dan menjelajah ke seluruh dunia untuk menyembuhkan rakyat jelata yang tidak berpikiran waras.
- 3. Mereka bersalah atas kecemaran ini: Mereka mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat. Bukan seperti orang yang menghormati Kristus dan yakin pada nama-Nya, seperti yang kita baca tentang beberapa orang yang bukan murid-murid Kristus yang mengusir setan dalam nama-Nya (Luk. 9:49). Kristus memerintahkan murid-murid-Nya untuk tidak membuat orang-orang seperti itu berkecil hati. Sebaliknya, anak-anak Skewa ini memakai nama Kristus sebagai orang yang suka mencoba-coba segala macam cara untuk meneruskan pekerjaan mereka yang jahat, dan, tampaknya, mereka mempunyai niat ini: Jika roh-roh jahat tunduk pada mantra yang diucapkan dalam nama Yesus oleh orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya, maka mereka akan berkata bahwa dengan demikian ajaran-Nya tidak benar, karena percaya atau tidak percaya kepada-Nya tidak ada bedanya. Sebab hasilnya sama saja, entah mereka percaya atau tidak. Dan sebaliknya, jika setan-setan tidak tunduk pada nama itu, mereka akan berkata bahwa nama Kristus tidak begitu berkuasa seperti nama-nama lain yang mereka gunakan, yang kepadanya setan-setan sering kali tunduk melalui suatu kesepakatan. Mereka berkata, kami menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus. Bukan, “yang kami percayai, atau yang kepada-Nya kami bergantung, atau yang oleh-Nya kami diberi wewenang,” melainkan, yang diberitakan oleh Paulus. Seolah-olah mereka berkata, “Coba lihat apa yang bisa dilakukan oleh nama itu.” Ada para pengusir setan dari gereja tertentu yang berpura-pura mengusir setan dari orang yang kerasukan dengan mantra-mantra dan jimat-jimat yang tidak mereka mengerti, dan, karena tidak adanya perintah ilahi, tidak dapat digunakan dengan iman. Mereka ini para pengikut tukang-tukang sihir Yahudi yang suka berkeliling ini.
- 4. Kekacauan yang menimpa mereka sebagai akibat dari pekerjaan mereka yang fasik itu. Janganlah mereka sesat, Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan, tidak pula nama Yesus yang mulia dibiarkan dilacurkan untuk memenuhi tujuan yang keji seperti ini. Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?
- (1) Roh jahat itu memberi mereka jawaban yang tajam (ay. Kis 19:15): “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu? Aku tahu bahwa Yesus telah menaklukkan pemerintah-pemerintah dan kuasa-kuasa, dan bahwa Paulus mempunyai wewenang dalam nama-Nya untuk mengusir setan. Tetapi kuasa apakah yang engkau miliki untuk memerintah kami dalam nama-Nya, atau siapakah yang memberimu kuasa seperti itu? Apa urusanmu menyatakan kuasa Yesus, atau menyebut-nyebut kovenan dan perintah-Nya dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran-teguran-Nya” (Mzm. 50:16-17). Perkataan ini ditarik keluar dari mulut roh jahat oleh kuasa Allah, untuk memberikan kehormatan kepada Injil, dan untuk mempermalukan orang-orang yang menggunakan nama Kristus dengan seenaknya. Para penguasa dan golongan anti-Kristen berpura-pura membela Yesus dan Paulus dengan begitu bersemangat, dan mendapat wewenang dari mereka. Tetapi, ketika dilihat masalahnya, kepentingan duniawi sematalah yang mereka dukung. Bahkan, yang mereka dukung itu adalah musuh bagi agama yang benar: Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?
- (2) Orang yang dirasuk roh jahat itu memberi mereka sambutan yang tidak terduga. Ia menyerang mereka, dan menerpa mereka dengan begitu gila dan murkanya. Ia menggagahi mereka dan semua mantra mereka. Ia mengalahkan mereka, dan terlalu tangguh bagi mereka. Akibatnya mereka lari dari rumah orang itu bukan saja dengan telanjang melainkan juga luka-luka. Pakaian mereka robek, dan kepala mereka hancur. Ini ditulis sebagai peringatan bagi semua orang yang menyebut nama Kristus, tetapi tidak meninggalkan kejahatan. Musuh yang sama yang mengalahkan mereka dengan godaan-godaannya akan mengalahkan mereka dengan kengerian-kengeriannya. Dan percuma mereka mengusirnya jauh-jauh dalam nama Kristus, itu tidak akan menolong. Jika kita melawan Iblis dengan iman yang benar dan hidup dalam Kristus, maka Iblis akan lari dari kita. Tetapi jika kita berniat melawannya dengan hanya menggunakan nama Kristus, atau mengutip salah satu firman-Nya, seperti kita mengutip mantra atau jimat, maka Iblis akan menang atas kita.
- 5. Perhatian orang banyak terhadap peristiwa ini, dan kesan baik yang mereka dapatkan (ay. Kis 19:17): Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani. Peristiwa itu menjadi bahan pembicaraan seluruh kota. Dan sebagai akibatnya,
- (1) Orang banyak menjadi ketakutan: maka ketakutanlah mereka semua. Dalam peristiwa ini mereka melihat kejahatan setan yang mereka layani, dan kuasa Kristus yang mereka lawan. Dan kedua-duanya sungguh mengerikan. Mereka melihat bahwa nama Kristus tidak boleh dipermainkan, tidak pula agama-Nya boleh dicampuradukkan dengan kepercayaan-kepercayaan takhayul dari agama kafir.
- (2) Allah dimuliakan. Nama Tuhan Yesus, yang dengannya hamba-hamba-Nya yang setia mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, tanpa menemui perlawanan, menjadi makin masyhur. Karena tampaklah sekarang bahwa nama-Nya mengatasi segala nama.
- II. Terjadi pertobatan pada hamba-hamba Iblis yang lain, disertai bukti-bukti dari pertobatan mereka.
- 1. Orang yang sudah bersalah atas perbuatan-perbuatan jahat mengakuinya (ay. Kis 19:18). Banyak orang yang sudah percaya dan dibaptis, tetapi belum mengaku dosa secara terperinci, menjadi begitu ketakutan dengan peristiwa-peristiwa yang memasyhurkan nama Yesus Kristus ini. Sampai-sampai mereka datang kepada Paulus, atau beberapa hamba Tuhan lain yang ada bersamanya, dan mengakui seperti apa jahatnya kehidupan mereka dulu, dan betapa banyaknya kefasikan yang telah mereka perbuat secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui dunia – tipu muslihat rahasia dan kecemaran rahasia. Oleh karena semuanya ini, hati nurani mereka mendakwa mereka. Mereka mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu. Mereka mempermalukan diri sendiri, dan memberikan kemuliaan bagi Allah serta peringatan bagi orang lain. Pengakuan ini tidak keluar dari mulut mereka secara terpaksa, melainkan secara sukarela, untuk menenangkan hati nurani mereka, yang merasa ngeri oleh mujizat-mujizat yang belakangan ini terjadi. Perhatikanlah, di mana ada penyesalan dosa yang sungguh-sungguh, di situ ada pengakuan dosa yang tulus kepada Allah dalam setiap doa, dan kepada sesama manusia yang sudah kita sakiti, apabila kita dituntut melakukannya.
- 2. Orang yang sudah mempelajari buku-buku sesat membakarnya (ay. Kis 19:19): Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, ta perierga – hal-hal yang tidak pantas. Multa nihil ad se pertinentia satagentes – sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (itulah kata yang digunakan, 2Tes. 3:11; 1Tim. 5:13). Mereka menghabiskan waktu mempelajari ilmu sihir dan ramalan, membaca buku-buku ramalan bintang, primbon, peruntungan nasib, pemanggilan roh, tafsir mimpi, ramalan kejadian-kejadian masa depan, dan sejenisnya. Menurut sebagian orang, harus ditambahkan juga sandiwara, drama, kisah cinta, dan sajak-sajak cabul – histrionica, amatoria, saltatoria. Setelah hati nurani orang-orang ini lebih tergugah dari sebelumnya untuk melihat jahatnya perbuatan-perbuatan yang diajarkan oleh buku-buku itu, mereka mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Efesus terkenal dengan penggunaan ilmu-ilmu sihir ini. Itulah sebabnya mantra dan jampi disebut Literæ Ephesiæ (Kesastraan Efesus – pen.). Di sana orang memenuhi rak buku mereka dengan buku-buku sejenis itu, dan, ada kemungkinan, mengundang guru-guru pribadi untuk mengajarkan ilmu-ilmu hitam itu kepada mereka. Oleh karena itu, kehormatan Kristus dan InjilNyalah yang semakin dijunjung tinggi dengan adanya kesaksian mulia melawan ilmu-ilmu aneh itu, di tempat di mana ilmu-ilmu itu amat digemari. Kita bisa pastikan bahwa mereka diyakinkan mengenai kejahatan ilmu-ilmu sihir ini, dan bertekad untuk tidak mau lagi berurusan dengannya. Tetapi mereka merasa tidak cukup jika tidak membakar buku-buku mereka.
- (1) Demikianlah mereka menunjukkan kemarahan yang kudus terhadap dosa-dosa yang sudah mereka perbuat. Seperti para penyembah berhala, ketika bertobat, berkata kepada berhala-berhala mereka, “Keluar!” (Yes. 30:22), dan bahkan melemparkan berhala-berhala perak dan emas kepada tikus dan kelelawar (Yes. 2:20). Demikianlah, dengan hati kudus mereka membalas dendam pada hal-hal yang sudah memperalat mereka untuk berdosa, dan menyatakan keyakinan mereka yang kuat akan jahatnya semua itu, dan bahwa apa yang dulunya mereka sukai sekarang mereka benci, setelah mereka tahu yang sebenarnya.
- (2) Demikianlah mereka menunjukkan tekad untuk tidak pernah lagi menggunakan ilmu-ilmu sihir itu dan buku-buku yang berhubungan dengannya. Mereka begitu yakin sepenuhnya akan kejahatan dan bahaya dari buku-buku itu sehingga tidak mau membuang buku-buku itu di tempat yang dekat, yang masih bisa mereka datangi, karena takut kalau-kalau mereka berubah pikiran. Sebaliknya, karena sudah bertekad teguh untuk tidak pernah menggunakannya lagi, mereka membakarnya.
- (3) Demikianlah mereka menjauhkan godaan untuk kembali kepada buku-buku itu lagi. Seandainya mereka menyimpan buku-buku itu di tempat yang dekat, maka ada bahaya kalau-kalau, ketika mereka tidak begitu yakin lagi seperti sekarang, mereka akan penasaran ingin melihatnya lagi, dan dengan demikian akan tergoda untuk menyukai dan menyenanginya lagi. Oleh sebab itu, mereka membakarnya. Perhatikanlah, orang yang benar-benar bertobat dari dosa akan menjaga diri sejauh mungkin dari apa yang bisa menuntun mereka untuk berdosa lagi.
- (4) Demikianlah mereka mencegah berbuat kejahatan kepada orang lain. Seandainya Yudas ada di dekat situ, ia akan berkata, “Juallah buku-buku itu, dan sumbangkanlah uangnya kepada orang miskin.” Atau, “Pakailah uangnya untuk membeli Kitab Suci dan buku-buku bagus.” Tetapi siapa tahu akan jatuh ke tangan siapa buku-buku yang berbahaya ini, dan kejahatan apa yang akan diperbuat olehnya? Karena itu, jalan yang paling aman adalah membakar semuanya. Orang yang pulih dari dosa akan berbuat semampunya untuk menjaga orang lain supaya tidak jatuh ke dalam dosa itu, dan akan jauh lebih takut memberikan kesempatan untuk berbuat dosa di jalan orang lain.
- (5) Demikianlah dengan hati kudus mereka memandang hina kekayaan dunia ini. Sebab harga buku-buku itu dihitung, mungkin oleh orang-orang yang membujuk mereka untuk tidak membakarnya, dan harganya didapati lima puluh ribu uang perak, jumlah yang sangat banyak waktu itu. Ada kemungkinan buku-buku itu langka, atau terlarang, dan karena itu mahal. Mungkin mereka sudah membayar sangat mahal untuk buku-buku itu. Namun, karena itu adalah buku-buku setan, walaupun mereka sampai begitu bodoh untuk membelinya, mereka tidak berpikir bahwa mahalnya buku-buku itu akan membenarkan mereka berlaku sedemikian jahat untuk menjualnya lagi.
- (6) Demikianlah mereka memberi kesaksian di muka umum tentang sukacita mereka atas pertobatan mereka dari perbuatan-perbuatan yang fasik ini, seperti yang dilakukan Matius dengan mengadakan pesta besar ketika Kristus memanggilnya dari rumah cukai. Orang-orang yang baru bertobat ini berkumpul bersama-sama dalam membuat api unggun ini, dan mereka membuatnya di depan semua orang. Mereka bisa saja membakar buku-buku itu diamdiam, setiap orang membakarnya di rumah sendiri. Tetapi mereka memilih melakukannya bersama-sama, atas persetujuan bersama, dan melakukannya di depan mata orang (seperti yang kita katakan), supaya Kristus dan anugerah-Nya di dalam mereka menjadi semakin masyhur, dan semua orang yang menyaksikannya semakin dibangun.
- III. Sekarang kita akan melihat laporan umum tentang perkembangan dan keberhasilan Injil di Efesus dan sekitarnya (ay. Kis 19:20): Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa. Sungguh suatu pemandangan yang penuh berkat melihat firman Allah tersiar dan berkuasa, seperti yang kita lihat di sini. Sungguh senang,
- 1. Melihat firman Allah tersiar luas, dengan bertambah banyaknya orang yang masuk ke dalam jemaat. Apabila makin banyak orang yang dijamah oleh Injil, dan ditundukkan kepadanya, maka Injil tersiar. Apabila orang-orang yang paling tampak tidak mungkin berserah padanya, dan paling keras menentangnya, ditawan dan dibuat taat kepadanya, maka dapat dikatakan Injil semakin berkembang dan makin berkuasa.
- 2. Melihat firman Allah berkuasa secara luas, dengan bertumbuhnya pengetahuan dan anugerah pada orang-orang yang ditambahkan ke dalam jemaat. Apabila kebobrokan-kebobrokan yang kuat dimatikan, kebiasan-kebiasaan keji diubah, adat istiadat yang jahat dan bertahan lama dipatahkan, dan dosa-dosa yang menyenangkan, menguntungkan, dan digemari ditinggalkan, maka Injil makin berkuasa. Dan Kristus di dalamnya maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Matthew Henry: Kis 19:21-41 - Huru-hara di Efesus Huru-hara di Efesus ( Kis 19:21-41)
I. Paulus di sini dihadapkan pada suatu masalah di Efesus, persis ketika ia hendak pergi dari sana, dan men...
Huru-hara di Efesus ( Kis 19:21-41)
- I. Paulus di sini dihadapkan pada suatu masalah di Efesus, persis ketika ia hendak pergi dari sana, dan menyiapkan pekerjaan untuk dirinya di tempat lain. Lihatlah di sini,
- 1. Bagaimana ia menyampaikan maksudnya untuk pergi ke tempat-tempat lain (ay. Kis 19:21-22). Ia seorang yang penuh dengan rancangan besar untuk Allah, dan memanfaatkan pengaruhnya seluas mungkin. Setelah menghabiskan waktu selama lebih dari dua tahun di Efesus,
- (1) Ia berencana mengunjungi jemaat-jemaat di Makedonia dan Akhaya, terutama di Filipi dan Korintus, dua kota utama dari masing-masing wilayah itu (ay. Kis 19:21). Di sana dia sudah menanam jemaat-jemaat, dan sekarang ia ingin mengunjungi mereka. Ia bermaksud dalam roh (KJV), entah dalam rohnya sendiri, tanpa menyampaikan tujuannya terlebih dahulu, tetapi merahasiakannya sendiri. Atau melalui arahan Roh Kudus, yang memandu segala gerak-geriknya, dan yang oleh-Nya ia dipimpin. Ia bermaksud pergi dan melihat bagaimana kelanjutan pekerjaan Allah di tempat-tempat itu, supaya bisa meluruskan apa yang salah dan mendorong apa yang baik.
- (2) Dari sana ia berencana pergi ke Yerusalem, untuk mengunjungi saudara-saudara seiman di sana, dan memberikan laporan kepada mereka tentang terlaksananya kehendak baik Tuhan melalui tangannya. Dan dari situ ia berniat pergi ke Roma, pergi dan melihat Roma. Bukan seolah-olah ia hanya bermaksud memuaskan rasa ingin tahunya melihat-lihat kota kuno yang terkenal itu, melainkan karena itulah ungkapan yang biasa dipakai orang, bahwa mereka ingin pergi dan melihat Roma, ingin berjalan-jalan di sana. Tetapi yang diniatkannya di sini adalah melihat orang-orang Kristen di sana, dan membantu melayani mereka (Rm. 1:11). Orang-orang baik di Roma adalah kemuliaan kota itu yang ingin dilihatnya. Menurut dugaan Dr. Lightfoot, setelah kematian Kaisar Klaudius-lah, yang meninggal setelah Paulus berada di Efesus selama dua tahun, Paulus berencana pergi ke Roma, karena sewaktu kaisar itu hidup, orang-orang Yahudi dilarang pergi ke Roma ( Kis 18:2).
- (3) Ia mengutus Timotius dan Erastus ke Makedonia, untuk memberi tahu mereka tentang kunjungan yang direncanakannya, dan untuk mempersiapkan persembahan mereka bagi saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem. Segera setelah itu ia menulis surat pertama kepada jemaat di Korintus, dengan maksud untuk menindaklanjutinya sendiri, seperti yang tampak dalam 1 Korintus 4:17, 19: Aku mengirimkan kepadamu Timotius, tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Untuk sementara, ia tinggal di Asia, di daerah sekitar Efesus, mendirikan jemaat-jemaat.
- 2. Bagaimana maksudnya itu didukung, dan ia wajib memenuhinya karena masalah-masalah yang pada akhirnya menimpa dia di Efesus. Sungguh mengherankan bahwa di Efesus ia tinggal tenang begitu lama. Namun, tampaknya ia sudah mendapat masalah di sana yang tidak dicatat dalam cerita ini, sebab dalam suratnya yang ditulis pada waktu itu ia berbicara tentang perjuangannya melawan binatang buas di Efesus (1Kor. 15:32). Tampaknya ini menyinggung tentang pergulatannya dengan binatang-binatang buas di gedung kesenian, sebuah perlakuan biadab yang kadang-kadang mereka perbuat terhadap orang-orang Kristen. Dan ia berbicara tentang masalah yang menimpa mereka di Asia Kecil, dekat Efesus, ketika ia putus asa akan hidup, dan merasa seolah-olah telah dijatuhi hukuman mati (2Kor. 1:8-9).
- II. Tetapi, dalam masalah yang disampaikan di sini, ia lebih ketakutan daripada kesakitan. Yang pada umumnya menjadi masalah adalah, timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan (ay. Kis 19:23). Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Apolonius Tyaneus, si penipu yang tersohor itu, yang ingin menyaingi Kristus, dan, seperti Simon si tukang sihir, berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting, berada di Efesus pada saat Paulus ada di sana. Tetapi tampaknya perlawanan yang diberikannya kepada Injil begitu tidak berarti sehingga Lukas berpikir hal itu tidak layak diperhatikan. Gangguan yang diceritakannya di sini bersifat lain: marilah kita lihat secara terperinci apa gangguan itu. Inilah,
- 1. Keluhan besar melawan Paulus dan para pewarta Injil lain karena sudah menarik orang banyak untuk tidak lagi menyembah dewi Artemis, dan dengan demikian merugikan penjualan para tukang perak yang bekerja untuk membuat kuil-kuilan dewi Artemis.
- (1) Yang mengeluh adalah Demetrius, seorang tukang perak, yang tampaknya tuan dari perusahaan pembuat perak itu, dan juga dianggap sebagai orang yang memahami dan mengedepankan kepentingan-kepentingan perusahaannya daripada orang lain di situ. Apakah ia bekerja menyepuh perak untuk keperluan lain kita tidak diberi tahu. Tetapi yang paling menguntungkan dari perusahaannya itu adalah membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak (ay. Kis 19:24). Menurut sebagian orang, yang mereka buat itu adalah medali-medali yang dicap gambar-gambar dewi Artemis, atau kuilnya, atau kedua-duanya. Tetapi menurut sebagian yang lain, yang mereka buat itu adalah gambar-gambar kuil, dengan gambar dewi Artemis berukuran kecil di dalamnya, yang kesemuanya terbuat dari perak. Tetapi gambar-gambar itu begitu kecil sehingga bisa dibawa-bawa, seperti sebagian orang Kristen membawa-bawa salib mereka. Orang yang datang dari jauh untuk beribadah di kuil Efesus, ketika pulang, membeli kuil-kuilan atau tempat-tempat keramat berukuran kecil ini, demi memuaskan rasa ingin tahu teman-teman mereka di kampung, dan untuk terus mengingat bangunan yang megah itu. Lihatlah bagaimana para pengrajin dan orang-orang licik yang jauh mengatasi tukang-tukang perak, memanfaatkan kepercayaan takhayul rakyat kecil demi keuntungan diri mereka sendiri, dan memenuhi kepentingan-kepentingan duniawi mereka dengannya.
- (2) Orang-orang yang didatangi Demetrius bukanlah para hakim, melainkan gerombolan orang banyak. Ia mengumpulkan para pengrajin bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahan itu (serikat buruh, yang tidak mengerti apa-apa selain memenuhi kepentingan duniawi mereka). Mereka ini dipanas-panasinya untuk melawan Paulus, dan orang-orang ini hanya sedikit saja digerakkan oleh akal sehat, dan lebih banyak oleh amarah, sebanyak yang diinginkannya.
- (3) Keluhan dan duduk perkara yang disampaikannya sangat lengkap.
- [1] Ia menjunjung tinggi asas bahwa seni dan rahasia membuat kuil-kuilan perak untuk para penyembah dewi Artemis sangat perlu didukung dan dilestarikan (ay. Kis 19:25): “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa hasil perusahaan ini bukan hanya sumber penghidupan kita, dan tempat kita mencari makan, melainkan juga kemakmuran kita. Kita menjadi kaya, dan harta kita bertambah banyak. Kita hidup enak, dan bisa terus bersenang-senang. Dan karena itu, apa pun yang terjadi pada usaha kita ini, kita tidak boleh membiarkan kerajinan tangan ini menjadi barang hinaan.” Perhatikanlah, wajar bagi orang untuk cemburu karena sesuatu yang dengannya, entah benar atau salah, mereka mendapat kekayaan. Dan sudah banyak orang yang, karena alasan ini saja, menetapkan diri melawan Injil Kristus, karena Injil memanggil orang untuk meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak halal, seberapa banyak pun kekayaan yang bisa diperoleh darinya.
- [2] Ia menuduh Paulus telah membujuk orang untuk tidak lagi menyembah berhala-berhala. Yang dikatakannya, seperti yang mereka tuduhkan, adalah bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa (ay. Kis 19:26). Kebenaran apa yang lebih sederhana dan jelas daripada kebenaran ini, atau penalaran apa yang lebih kuat dan meyakinkan daripada penalaran para nabi, itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Gagasan pertama dan paling asali yang kita miliki tentang Allah adalah bahwa Ia ada dengan sendiri-Nya, dan tidak bergantung pada siapa pun. Sebaliknya, segala sesuatu ada karena Dia, dan bergantung pada-Nya. Maka kesimpulannya adalah bahwa apa yang merupakan makhluk-makhluk hasil khayalan dan buah tangan manusia bukanlah Allah. Tetapi, mereka harus memandangnya sebagai gagasan bidah dan tidak mengakui Tuhan, dan Paulus sebagai penjahat karena mempertahankan gagasan itu. Ini bukan karena mereka bisa mengajukan alasan apa saja untuk melawan ajaran itu sendiri, melainkan karena akibat dari ajarannya itu tidak hanya terasa di Efesus, kota terpenting, melainkan juga hampir di seluruh Asia, di antara orang-orang desa, yang merupakan pelanggan terbaik mereka. Dan mereka amat yakin bahwa orang-orang itu sudah dibujuk dan disesatkan Paulus untuk tidak lagi menyembah dewi Artemis. Sehingga sekarang tidak ada begitu banyak permintaan untuk kuil-kuilan perak seperti dulu, dan juga harganya tidak sebagus seperti dulu. Ada orang yang mau tetap berpegang teguh pada apa yang jelas-jelas ganjil dan tidak masuk akal, dan yang sudah terbukti salah dengan sendirinya, seperti hal ini, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa, jika di dalamnya terdapat aturan manusia dan kepentingan duniawi.
- [3] Demetrius mengingatkan mereka akan bahaya yang akan membuat penghasilan mereka merosot. Apa yang terjadi dengan usaha mereka, maka itu akan ikut memengaruhi bagian hidup mereka yang paling peka. “Jika ajaran ini dipercaya, tamatlah riwayat kita, dan bahkan mungkin kita harus gulung tikar. Perusahaan kita berada dalam bahaya, akan dipersalahkan, diejek sebagai takhayul, sebagai penipu, dan setiap orang akan berusaha merobohkannya. Bagian kita ini (itulah kata yang dipakai), kepentingan kita atau bagian kita dalam penjualan dan perdagangan itu,” kindyneuei hēmin to meros, “tidak hanya akan terancam hilang, tetapi juga kita akan terancam bahaya, dan kita tidak hanya akan menjadi pengemis, melainkan juga penjahat.”
- [4] Ia berpura-pura amat bersemangat mengabdi dewi Artemis, dan gigih membela kehormatannya: Bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya. Seandainya hanya itu, ia tidak akan tampak berbicara begitu bersemangat. Tetapi yang dipedulikannya hanyalah bahwa kuil Artemis, dewi besar itu, akan kehilangan artinya dan akan kehilangan kebesarannya. Dan ia tidak rela, demi apa pun juga, melihat kehormatan dewi itu berkurang, dewi yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab. Lihatlah apa yang harus dibela supaya orang tetap menyembah dewi Artemis, dan apa hal terpenting yang harus diucapkan oleh penganutnya yang paling fanatik untuk membela namanya.
- Pertama, bahwa penyembahan dewi Artemis itu semarak. Kemegahan kuilnya memesona mereka, menawan mereka. Mereka tidak tahan memikirkan apa saja yang akan membuat semarak penyembahan itu berkurang, apalagi sampai hancur.
- Kedua, bahwa pengikutnya banyak. Seluruh Asia dan seluruh dunia menyembahnya. Dan karena itu, pastilah ini cara beribadah yang benar, tak peduli apa pun yang dikatakan Paulus yang bertentangan dengannya. Jadi, karena seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu, maka naga itu, si Iblis, ilah zaman ini, memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar (Why. 13:2-3).
- 2. Kebencian orang banyak setelah disulut oleh keluhan ini. Tuduhan itu dirancang oleh seorang pengrajin, dan dibuat untuk memanas-manasi rakyat banyak, dan berhasil seperti yang diinginkan. Sebab setelah itu orang banyak menunjukkan,
- (1) Perasaan sangat tidak suka terhadap Injil dan para pewartanya. Meluaplah amarah mereka (ay. Kis 19:28), mereka penuh amarah dan kegeraman, itulah arti dari kata itu. Para pengrajin menjadi amat marah ketika diberi tahu bahwa mata pencarian mereka dan berhala mereka sama-sama dalam bahaya.
- (2) Semangat yang besar untuk membela kehormatan dewi mereka: Mereka berteriak-teriak, katanya: “Besarlah Artemis dewi orang Efesus. Kami bertekad untuk berdiri di sampingnya, dan hidup mati membela dia. Kalau ada yang menghina dia, atau mengancam akan menghancurkannya, biarlah kami sendiri yang berhadapan dengan mereka. Meskipun Paulus bersusah payah membuktikan bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa, kami akan tetap berpegang teguh bahwa apa pun yang terjadi pada dewa-dewa dan dewi-dewi lain, Besarlah Artemis dewi orang Efesus. Kami harus dan akan berdiri membela agama negara kami, yang sudah kami terima turun temurun dari nenek moyang kami.” Demikianlah segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, dan semuanya menganggap baik allah mereka sendiri. Maka, terlebih lagi hamba-hamba Allah yang benar harus berbuat demikian, sebab mereka bisa berkata, TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
- (3) Kekacauan besar di antara mereka sendiri (ay. Kis 19:29): Seluruh kota menjadi kacau – inilah akibat umum dan wajar dari semangat berlebihan membela agama palsu. Semangat itu mengacaukan semua orang, menurunkan akal budi, dan meninggikan amarah. Dan banyak orang berlarian ke sana kemari, bukan saja tanpa tahu apa yang dipikirkan satu sama lain, melainkan juga tanpa tahu apa yang mereka pikirkan sendiri.
- 3. Orang banyak main hakim sendiri di bawah kuasa kebencian ini, dan bagaimana mereka terbawa-bawa olehnya.
- (1) Mereka menyerang beberapa teman seperjalanan Paulus, dan menyeret mereka ke dalam gedung kesenian (ay. Kis 19:29), dengan maksud, menurut sebagian orang, untuk membuat mereka berjuang melawan binatang buas, seperti yang dulu pernah terjadi pada Paulus. Atau mungkin orang-orang itu hanya bermaksud melecehkan mereka, dan menjadikan mereka tontonan orang banyak. Yang mereka tangkap adalah Gayus dan Aristarkhus. Tentang keduanya kita bisa baca di tempat lain. Gayus berasal dari Derbe (20:4). Aristarkhus juga dibicarakan di situ, dan dalam Kolose 4:10. Mereka datang bersama-sama dengan Paulus dari Makedonia, dan inilah satu-satunya kejahatan mereka, bahwa mereka adalah teman-teman seperjalanan Paulus, baik dalam pelayanan maupun penderitaan.
- (2) Paulus, yang sudah terhindar dari tangkapan mereka, ketika melihat teman-temannya mengalami kesusahan karena dia, mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, untuk mengorbankan dirinya sendiri, seandainya tidak ada obat penawar lain, daripada teman-temannya harus menderita karena dia. Ini merupakan bukti kemurahan hatinya, dan bukti bahwa ia mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.
- (3) Ia tidak jadi melakukannya oleh karena kebaikan teman-temannya, yang berhasil membujuk dia.
- [1] Murid-muridnya tidak mengizinkannya, karena lebih pantas mereka yang menderita daripada dia yang menawarkan diri untuk menderita. Mereka mempunyai alasan untuk berkata kepada Paulus, seperti yang dikatakan tentara-tentara Daud kepadanya, ketika ia menawarkan diri untuk maju berperang, engkau sama harganya dengan sepuluh ribu orang dari pada kami (2Sam. 18:3).
- [2] Teman-temannya menyela, untuk mencegah dia agar tidak terjun ke dalam bahaya. Mereka akan memperlakukan dia jauh lebih buruk daripada Gayus dan Aristarkhus, karena mereka memandang dia sebagai kepala. Oleh karena itu, lebih baik biarkan mereka menghadapi terjangan badai itu daripada ia harus mempertaruhkan diri (ay. Kis 19:31). Ada beberapa pembesar yang berasal dari Asia, raja-raja Asia – Asiarchai. Menurut para ahli tafsir, mereka ini adalah kepala-kepala para pendeta. Atau, seperti menurut sebagian yang lain, kepala-kepala para pembesar. Apakah mereka orang yang sudah bertobat memeluk iman Kristen (dan memang ada sebagian dari mereka yang bertobat, bahkan dari kalangan imam dan wali negeri), ataukah mereka hanya ingin mendukung Paulus, sebagai orang yang pandai dan baik, kita tidak diberi tahu, selain bahwa mereka ini adalah sahabat-sahabat Paulus. Dr. Lightfoot berpendapat bahwa mereka tetap bersikap hormat dan baik kepada Paulus sejak ia berjuang melawan binatang buas di gedung kesenian mereka, dan takut kalau-kalau dia akan disiksa seperti itu lagi. Perhatikanlah, sungguh bersahabat jika orang memperhatikan kehidupan dan penghiburan orang-orang baik daripada diri mereka sendiri. Akan sangat berbahaya jika Paulus pergi ke gedung kesenian itu. Seribu banding satu, nyawanya akan terancam. Dan karena itu, Paulus mau mengikuti saran teman-temannya untuk mematuhi hukum mempertahankan diri, dan mengajar kita untuk menjauh dari bahaya sejauh mungkin tanpa meninggalkan kewajiban kita. Bisa saja kita dipanggil untuk menyerahkan nyawa kita, tetapi tidak untuk menyia-nyiakan hidup kita. Paulus lebih pantas pergi ke rumah ibadat daripada ke gedung kesenian.
- (4) Orang banyak itu betul-betul kacau-balau (ay. Kis 19:32): Orang berkumpul berteriak-teriak, yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, terbawa oleh khayalan dan amarah mereka, dan mungkin oleh laporan-laporan yang mereka terima. Beberapa orang berteriak, ganyang orang-orang Yahudi! Sebagian yang lain, ganyang Paulus! Tetapi kumpulan itu kacau-balau, karena tidak memahami apa pikiran satu sama lain. Mereka saling bertentangan, dan siap saling baku hantam untuk itu, tetapi mereka tidak mengerti apa yang mereka sendiri lakukan. Karena yang sebenarnya terjadi adalah bahwa kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. Mereka tidak tahu apa, atau siapa, yang memulai kerusuhan itu, apalagi ada urusan apa mereka di sana. Sebaliknya, pada kesempatan itu, kebanyakan dari mereka hanya datang untuk menanyakan apa masalahnya. Mereka ikut berteriak, mengikuti orang banyak, dan seperti bola salju yang bergulir, semakin lama mereka semakin bertambah banyak.
- (5) Orang-orang Yahudi pasti tertarik dengan huru-hara ini (di tempat-tempat lain, merekalah yang pertama-tama menyulut kegaduhan seperti itu). Tetapi di Efesus ini mereka tidak begitu tertarik menggalang orang untuk bergerombol. Namun, ketika orang banyak sudah berkumpul, mereka berniat jahat juga dengan ikut terjun ke dalamnya (ay. Kis 19:35): Mereka mendorong seorang bernama Aleksander ke depan, memanggilnya untuk berbicara atas nama orang-orang Yahudi melawan Paulus dan teman-temannya: “Kamu telah mendengar apa yang dikatakan Demetrius dan para tukang perak melawan mereka sebagai musuh agama mereka. Sekarang izinkanlah kami memberi tahu kamu apa yang hendak kami katakan melawan dia sebagai musuh agama kami.” Orang-orang Yahudi mendorongnya ke depan untuk berbicara, menyemangati dia, dan memberi tahu dia bahwa mereka akan membela dan mendukungnya. Hal ini mereka pandang perlu demi membela diri, dan oleh karena itu apa yang harus dikatakannya disebut permohonan maafnya kepada orang banyak. Bukan untuk dirinya sendiri secara khusus, melainkan untuk orang-orang Yahudi secara umum, yang dipandang para penyembah dewi Artemis sebagai musuh mereka, sama seperti Paulus adalah musuh mereka. Sekarang orang-orang Yahudi ingin agar orang-orang Efesus tahu bahwa mereka adalah musuh Paulus, sama seperti orang-orang Efesus musuh Paulus. Orang yang sekarang demikian berhati-hati dalam membedakan diri dari hamba-hamba Kristus, dan takut disangka sebagai murid-Nya, akan mendapat hukuman yang pantas pada hari penghakiman agung nanti. Aleksander memberi isyarat dengan tangannya, supaya orang mendengarnya menentang Paulus. Karena mengherankan jika ada penganiayaan yang digencarkan melawan orang-orang Kristen, tanpa ada orang-orang Yahudi di belakangnya. Jika mereka tidak bisa memulai kejahatan, mereka akan membantu kejahatan itu bergulir, dan itu membuat mereka ikut ambil bagian dalam dosa-dosa orang lain. Menurut sebagian orang, Aleksander ini sudah menjadi orang Kristen, tetapi kemudian murtad kembali ke agama Yahudi, dan oleh sebab itu diajukan sebagai orang yang tepat untuk menuduh Paulus. Dan bahwa ia adalah Aleksander, tukang tembaga itu, yang sudah banyak berbuat kejahatan terhadap Paulus (2Tim. 4:14), dan yang telah Paulus serahkan kepada Iblis (1Tim. 1:20).
- (6) Hal ini membuat para pendakwa menghentikan dakwaan mereka melawan sahabat-sahabat Paulus, dan mengubahnya menjadi pujian hangat untuk menghormati dewi mereka (ay. Kis 19:34): Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, dan, sebagai orang Yahudi, memusuhi penyembahan terhadap dewi Artemis (sebab sekarang orang-orang Yahudi sudah membenci berhala dan penyembahan berhala, tanpa bisa ditawar-tawar lagi), apa pun yang dikatakannya untuk membela atau menentang Paulus, mereka bertekad untuk tidak mau mendengarnya. Oleh sebab itu, mereka memanas-manasi rakyat untuk berseru, “Besarlah Artemis dewi orang Efesus. Siapa pun yang menggulingkannya, entah dia orang Yahudi atau Kristen, kami bertekad untuk tetap mengelu-elukannya. Dia adalah Artemis dari Efesus, Artemis kami. Dan merupakan kehormatan bagi kami bahwa kuilnya ada bersama kami. Ia agung, dewi yang terkenal, dan dipuja di mana-mana. Ada Artemis-Artemis lain, tetapi Artemis dari Efesus melampaui mereka semua, karena kuilnya lebih kaya dan megah daripada kuil-kuil Artemis lain.” Hanya inilah yang mereka teriakkan bersama-sama selama dua jam. Dan itu dianggap cukup untuk membantah ajaran Paulus, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa. Demikianlah, kebenaran-kebenaran yang paling suci sering kali dilindas oleh sesuatu yang tiada lain hanyalah keributan, hiruk-pikuk, dan amarah orang banyak. Dulu dikatakan tentang para penyembah berhala bahwa mereka menjadi gila oleh berhala-berhala mereka, dan inilah contohnya. Artemis membuat orang-orang Efesus besar, sebab kota itu diperkaya dengan banyaknya orang yang berziarah ke kuil dewi Artemis dari seluruh penjuru negeri. Dan oleh sebab itu, dengan segala cara mereka berusaha mengangkat nama baik dewi Artemis yang tengah tenggelam dengan berseru, besarlah Artemis dewi orang Efesus.
- 4. Diredam dan dibubarkannya para perusuh ini, oleh kecerdikan dan kewaspadaan seorang panitera kota. Ia disebut sebagai grammateus – juru tulis, atau sekretaris, atau juru catat (begitu menurut sebagian orang). “Pencatat permainan-permainan mereka,” permainan-permainan Olimpiade (begitu menurut sebagian yang lain), yang pekerjaannya mencatat nama-nama pemenang dan hadiah-hadiah yang mereka peroleh. Dengan susah payah, akhirnya dia menenangkan keributan itu, sehingga suaranya bisa didengar. Lalu ia menyampaikan kata-kata perdamaian kepada mereka, dan memberi kita contoh dalam meneladani kata-kata bijak Salomo, perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh, begitulah yang dilakukan Demetrius di sini (Pkh. 9:17).
- (1) Ia menghibur mereka dengan mengakui bahwa Artemis adalah dewi Efesus yang terkenal (ay. Kis 19:35). Mereka tidak perlu bersuara begitu lantang dan geram dalam menegaskan kebenaran yang tidak disangkal oleh siapa pun, atau yang pasti diketahui oleh semua orang. Semua orang tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, bahwa kota Efesus adalah neōkoros. Bukan hanya penduduknya yang menyembah dewi ini, melainkan juga kota mereka, sebagai tempat bersama, dalam piagamnya, diberi kepercayaan untuk melestarikan penyembahan dewi Artemis ini, untuk merawat kuilnya, dan menyambut orang-orang yang datang ke sana untuk menghormati dia. Efesus adalah æditua (menurut mereka itulah kata yang paling tepat), atau penjaga dewi agung Artemis. Kota itulah yang lebih menjaga dan melindungi dewi Artemis daripada Dewi Artemis sendiri yang menjaganya. Demikianlah besarnya perhatian para penyembah berhala untuk mempertahankan penyembahan dewa-dewa yang dibuat dengan tangan, sedangkan penyembahan Allah yang hidup dan benar diabaikan, dan sedikit saja bangsa atau kota bermegah dalam mempertahankan dan melindungi penyembahan kepada Allah yang benar itu. Bangunan kuil dewi Artemis di Efesus sangatlah kaya dan megah. Tetapi, tampaknya, patung dewi Artemis di kuil, yang mereka anggap menyucikan kuilnya, lebih dipuja daripada kuilnya. Sebab mereka membuat orang percaya bahwa patung itu turun dari langit, dan karena itu sama sekali bukan dewa yang dibuat dengan tangan manusia. Lihatlah betapa mudahnya orang-orang yang percaya takhayul diperdaya oleh penipu yang licik. Karena patung Artemis ini sudah berdiri sejak zaman purbakala, dan tak seorang pun tahu siapa yang membuatnya, mereka membuat orang banyak percaya bahwa patung itu jatuh dari langit. “Nah, hal itu,” kata si panitera kota dengan sangat khidmat (tetapi entah bersungguh-sungguh atau tidak, dan sebagai orang yang mempercayai cerita itu sendiri atau tidak, bisa dipertanyakan), “tidak dapat dibantah. Hal itu sudah diakui di mana-mana sehingga kamu tidak perlu takut disanggah. Kamu tidak perlu berprasangka yang bukan-bukan.” Sebagian orang mengartikannya demikian: “Karena patung dewi Artemis jatuh dari langit, seperti yang kita semua percayai, maka apa yang dikatakan melawan dewa-dewa bahwa mereka dibuat dengan tangan manusia sama sekali tidak menggoyahkan kepercayaan kita.”
- (2) Si panitera kota itu memperingatkan mereka semua agar tidak main hakim sendiri dengan kekerasan dan keributan, yang tidak dibutuhkan agama mereka, dan sedikit pun tidak membawa keuntungan (ay. Kis 19:36): Karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak. Ini pedoman yang sangat baik untuk dipegang sepanjang waktu, baik dalam urusan umum maupun pribadi: Jangan terburu-buru dan gegabah dalam bertindak, tetapi berhati-hatilah dan ambillah waktu untuk mempertimbangkan segala sesuatunya. Jangan membuat panas hati sendiri atau orang lain, tetapi bersikaplah tenang dan berkepala dingin, selalu meninggikan akal budi dan mengendalikan amarah. Perkataan ini harus siap terucap dari bibir kita, untuk membawa perdamaian, ketika kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita menjadi semakin beringas: Hendaklah kita tenang dan janganlah terburu-buru bertindak. Janganlah kita terburu-buru bertindak, supaya tidak menyesal kemudian.
- (3) Si panitera kota itu menghapuskan kebencian orang banyak selama ini kepada Paulus dan sahabat-sahabatnya, dan memberi tahu mereka bahwa Paulus dan sahabat-sahabatnya itu bukanlah seperti yang digambarkan orang kepada mereka (ay. Kis 19:37): “Kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, dan siap untuk mencabik-cabik mereka. Tetapi sudahkah kamu memikirkan apa pelanggaran dan kejahatan mereka? Apa yang dapat kamu buktikan tentang mereka? Mereka bukan perampok kuil, kamu tidak dapat menuduh mereka bersalah atas penistaan agama, atau telah mencuri barang suci apa pun. Mereka tidak berbuat kekerasan sedikit pun terhadap kuil dewi Artemis atau harta benda yang ada di dalamnya. Mereka juga tidak menghujat nama dewimu. Mereka tidak mengatakan sesuatu yang menghina para penyembah dewi Artemis, ataupun berbicara tidak pantas tentang dia atau kuilnya. Mengapa kamu harus menghukum dengan semua kekerasan ini orang-orang yang meskipun tidak sepaham dengan kamu, namun tidak mengecam kamu dengan pahit? Mereka tenang, lalu mengapa kamu panas?” Berhala di dalam hatilah yang ingin mereka lawan dengan segenap kekuatan mereka, dengan mengajukan alasan dan bantahan. Jika saja mereka dapat meruntuhkan berhala di dalam hati, maka berhala di dalam kuil akan jatuh dengan sendirinya. Apabila orang berkhotbah melawan gereja-gereja penyembah berhala, maka kebenaran berpihak pada mereka, dan mereka harus mempertahankannya dengan penuh semangat dan menancapkannya pada hati nurani manusia. Akan tetapi, janganlah mereka merampok gereja-gereja itu (kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan, Est. 9:15-16), atau menghujat penyembahan-penyembahan itu. Ajarlah dengan lemah lembut, dan janganlah mencemooh pihak lawan dengan amarah dan bahasa kotor. Sebab kebenaran Allah tidak membutuhkan dusta manusia, begitu pula kebenaran tidak membutuhkan panas hati manusia yang melampaui batas. Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
- (4) Dia mengarahkan mereka supaya memakai cara-cara biasa menurut hukum yang berlaku, yang harus senantiasa mengatasi huru-hara, dan yang akan dilakukan oleh bangsa-bangsa yang beradab dan tertib. Sungguh suatu rahmat yang besar jika bisa tinggal di sebuah negara di mana ada ketetapan hukum untuk menjaga ketenteraman, berjalannya keadilan umum, dan ditetapkannya suatu obat penawar untuk setiap kesalahan. Dan dalam hal ini, kita sebagai bagian dari bangsa ini merasa bahagia seperti bangsa-bangsa lain.
- [1] Jika yang dikeluhkan adalah urusan pribadi, hendaklah mereka mendatangi hakim-hakim dan sidang-sidang pengadilan, yang terbuka untuk umum pada waktu-waktu yang telah ditetapkan. Jika Demetrius dan kumpulan tukang perak itu, yang sudah membuat semua kekacauan ini, merasa dirugikan, atau hak istimewa mereka yang sah dilanggar atau diserobot, biarlah mereka bertindak, mengambil jalur hukum, maka perkaranya akan diuji dengan adil, dan keadilan pun terlaksana: Bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur. Ada gubernur dan wakilnya, yang pekerjaannya mendengarkan perkara dari kedua belah pihak, dan membuat keputusan yang adil. Dan keputusan mereka itu harus disetujui oleh semua pihak yang terlibat. Dan pihak-pihak itu tidak boleh main hakim sendiri, atau meminta pembelaan dari rakyat. Perhatikanlah, hukum itu baik kalau tepat digunakan, sebagai obat penawar terakhir, baik untuk memutuskan hak yang dipersengketakan maupun mengembalikan hak yang dirampas.
- [2] Jika yang dikeluhkan adalah urusan umum, yang berhubungan dengan undang-undang, maka itu harus ditangani, bukan oleh rakyat yang kacau-balau, melainkan oleh badan-badan negara (ay. Kis 19:39): Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, yang merupakan kepedulian bersama, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah, yang terdiri atas para penatua dan dewan rakyat, yang dipanggil sesuai aturan oleh pihak-pihak yang berwenang. Perhatikanlah, sebagai pribadi, orang tidak boleh ikut campur urusan umum, apalagi sampai mendahului keputusan pihak-pihak yang pekerjaannya menangani urusan-urusan itu. Kita sendiri sudah punya cukup banyak hal yang harus kita urus sendiri.
- (5) Si panitera kota itu membuat mereka sadar akan bahaya yang mengancam mereka, dan ancaman pelanggaran yang akan ditimpakan kepada mereka sendiri karena kerusuhan ini (ay. Kis 19:40): “Sungguh baik apabila kita tidak akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, apabila kita tidak dikeluhkan di depan pengadilan kaisar, sebagai kota pemecah belah dan pemberontak, dan apabila quo warranto – surat panggilan tidak dilayangkan kepada kita dan piagam kota kita dicabut. Karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini. Kita tidak mempunyai alasan apa-apa untuk berdalih. Kita tidak dapat membenarkan diri dalam melanggar perdamaian dengan berkata bahwa orang lain melanggarnya terlebih dahulu, dan kita hanya membela diri. Kita tidak bisa membela diri seperti itu, dan karena itu janganlah masalah ini diperpanjang, sebab ini sudah bergulir terlampau jauh.” Perhatikanlah, kebanyakan orang takut pada penghakiman manusia daripada penghakiman Allah. Sungguh baik jika kita mau menenangkan kekacauan hawa nafsu dan amarah kita seperti itu, dan mengendalikannya supaya tidak meluap-luap, dengan mempertimbangkan pertanggungjawaban yang tidak lama lagi harus kita berikan kepada Hakim langit dan bumi atas segala kekacauan ini! Kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini di hati kita, di rumah kita. Dan bagaimanakah kita akan menjawabnya, sementara tidak ada alasan, alasan yang benar, atau alasan yang sepadan, yang bisa kita ajukan untuk kekacauan ini, dan untuk panas hati serta kekerasan ini? Kita harus menahan hawa nafsu, dan juga amarah kita, yang berlebihan dengan berpikir seperti ini, bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa kita ke pengadilan (Pkh. 11:9). Dan kita berkepentingan untuk mengatur diri sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya.
- (6) Setelah menunjukkan kepada mereka betapa ganjilnya huru-hara mereka itu, dan akibat-akibat buruk yang bisa terjadi, ia menyarankan mereka untuk segera bubar (ay. Kis 19:41): ia membubarkan kumpulan rakyat itu, mungkin menyuruh orang-orang yang berteriak untuk memperhatikan bahwa semua orang harus pergi dengan tenang dan mengurusi urusan masing-masing. Dan mereka pun melakukannya. Lihatlah di sini,
- [1] Bagaimana pemeliharaan Allah yang selalu menang berhasil menjaga ketenteraman masyarakat, melalui kuasa yang tidak bisa dijelaskan atas roh-roh manusia. Dengan cara itulah tatanan dunia dijaga, dan manusia dicegah supaya tidak menjadi seperti ikan-ikan di laut, di mana yang besar melahap yang kecil. Mengingat bahwa orang banyak yang beringas pasti tidak sabar dan cepat marah, tidak bisa diatur dan dijinakkan seperti binatang liar, maka kita bisa melihat alasan untuk mengakui kebaikan Allah bahwa kita tidak selalu berada di bawah kendali keberingasan orang banyak seperti itu. Dia meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan (suatu contoh kuat kuasa-Nya yang tidak kalah penting) kegemparan bangsa-bangsa (Mzm. 65:8).
- [2] Lihatlah berapa banyak cara yang bisa dipakai Allah untuk melindungi umat-Nya. Mungkin si panitera kota itu sama sekali bukan teman Paulus, tidak juga mendukung Injil yang diberitakannya. Namun, kebijaksanaan manusiawinya diarahkan untuk melayani tujuan ilahi. Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.
SH: Kis 19:1-12 - Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan (Kamis, 22 Juni 2000) Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan
Mengapa hanya dari sebuah biji dapat bertumbuh menjadi sebuah
pohon yang besar? Mengapa sebuah sel has...
Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan
Mengapa hanya dari sebuah biji dapat bertumbuh menjadi sebuah pohon yang besar? Mengapa sebuah sel hasil pertemuan antara sperma dan sel telur dapat bertumbuh dan berkembang hingga menjadi seorang manusia? Jawabannya hanya satu yaitu adanya kehidupan di dalam biji dan sebuah sel tadi. Namun kehidupan saja tidaklah cukup, diperlukan proses pemberian nutrisi, baik secara alamiah atau yang diusahakan manusia.
Prinsip inilah yang kita lihat dalam pola pelayanan Paulus. Gereja bertumbuh, berkembang, dan berbuat jika dimulai dari kehidupan. Karena itu ketika di Efesus, Paulus mempertanyakan jati diri para murid (2-4). Paulus tidak puas jika hanya melihat 'penampilan seorang Kristen' seperti pergi beribadah tiap Minggu, memuji Tuhan, dan bahkan mempelajari Alkitab sekalipun. Sebelum memulai pengajaran yang lebih intensif dan mendalam bagi pembangunan sebuah jemaat, para murid harus sudah mempunyai kehidupan baru di dalam Kristus yaitu pertobatan sejati.
Dua pertanyaan Paulus itu memaksa para murid untuk melihat diri mereka sendiri dengan sebuah cermin Ilahi. Karena bagi Paulus pertobatan, iman kepada Yesus, baptisan air, dan penerimaan Roh Kudus merupakan satu paket peristiwa wajar dan umum bagi setiap Kristen. Sebelumnya mereka dibaptis oleh baptisan Yohanes yaitu baptisan pertobatan terhadap dosa yang berpengharapan kepada karya penebusan Kristus. Pembangun-an jemaat harus dimulai dari pertobatan yang memberikan benih kehidupan baru (5). Fenomena yang terjadi (6) seperti yang terjadi di Samaria, merupakan konfirmasi Allah secara demonstratif dan publik, bahwa mereka menjadi bagian dari tubuh Kristus oleh karya Roh Kudus.
Pertobatan yang menandai, mulai adanya benih kehidupan harus diikuti dengan memberi nutrisi yaitu pembinaan yang intensif dan mendalam agar jemaat dapat bertumbuh, berkembang, dan berbuah - terjadi penginjilan di seluruh propinsi Asia (8-10). Proses ini diperkokoh oleh Allah yang mendemonstrasikan kuasa-Nya. Pernyataan kuasa Allah yang luar biasa ini memang diperlukan karena kota Efesus terkenal dengan segala ilmu sihir, magis, dan segala jenis ilmu tenung yang jahat.
Renungkan: Bagaimanakah pertumbuhan gereja Anda? Adakah proses ini dengan setia dilalui oleh gereja Anda? Bagaimana Anda melihat peran mukjizat di dalam pertumbuhan dan perkembangan gereja?
SH: Kis 19:1-10 - Injil buat semua (Selasa, 28 Agustus 2007) Injil buat semua
Rupanya Apolos tidak sendirian. Di Efesus, Paulus juga menemui
orang-orang yang hanya mengetahui baptisan Yohanes (1-2). Mereka...
Injil buat semua
Rupanya Apolos tidak sendirian. Di Efesus, Paulus juga menemui orang-orang yang hanya mengetahui baptisan Yohanes (1-2). Mereka mengenal Mesias hanya dari pemberitaan Kitab Suci (Perjanjian Lama) melalui pengajaran Yohanes Pembaptis.
Bagi Paulus, menjadi percaya berarti menerima Roh Kudus, dan menerima
Roh Kudus adalah bukti bahwa orang telah percaya. Rupanya waktu
itu pertanyaan tentang iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, dan
menerima Roh Kudus adalah pertanyaan standar saat orang menerima
baptisan. Maka waktu Paulus tahu bahwa mereka belum kenal Roh
Kudus, ia tahu bahwa sesungguhnya mereka belum terhitung dalam
bilangan orang percaya. Sebab itu Paulus mengajar mereka (3-4).
Lalu mereka percaya dan menerima Roh Kudus (6), seperti yang
telah dialami para murid pada peristiwa Pentakosta (Kis. 2). Ini
bukan peristiwa pembaptisan ulang atau pengalaman rohani kedua,
karena baptisan pertobatan yang telah mereka terima dari Yohanes
bukan hanya tidak lengkap tetapi juga jadi usang (lih.
Mempelajari kisah ini membuat kita memahami, bahwa Injil perlu diberitakan bukan hanya kepada mereka yang belum pernah mendengarnya sama sekali. Injil juga harus diwartakan kepada mereka yang tahu tentang Yesus Kristus namun belum menerima Dia sebagai Juruselamat mereka secara pribadi. Kita tidak boleh lupa membimbing orang-orang (terutama generasi muda), agar mereka sungguh mengenal Yesus oleh Roh Kudus dan bukan sekadar tahu tentang Yesus.
SH: Kis 19:1-12 - Pemberita dan pelaku Injil (Minggu, 13 Juni 2010) Pemberita dan pelaku Injil
Sudah berapa lama Anda menyatakan diri sebagai orang Kristen? Apakah Anda memiliki sebuah hubungan pribadi yang indah deng...
Pemberita dan pelaku Injil
Sudah berapa lama Anda menyatakan diri sebagai orang Kristen? Apakah Anda memiliki sebuah hubungan pribadi yang indah dengan Dia?
Menepati janji untuk kembali ke Efesus jika Tuhan menghendaki (Kis. 18:21), Paulus datang setahun kemudian ke kota itu. Di situ ia menemukan dua belas orang murid (1, 7). Namun ketika Paulus berbicara dengan mereka, ia merasakan sesuatu yang janggal sampai akhirnya ia menanyakan apakah mereka pernah mendengar tentang Roh Kudus (2). Ternyata belum. Mungkin mereka mengenal dan percaya pada Mesias secara umum saja, yakni berdasarkan penyataan yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Atau paling jauh, pengenalan berdasarkan khotbah Yohanes Pembaptis. Kita tentu masih ingat bahwa seperti ini jugalah keadaan Apolos sebelum ia bertemu dengan Akwila dan Priskila. Maka seperti Akwila dan Priskila mengajar Apolos, begitu pulalah Paulus mengajar kedua belas orang tersebut. Lalu ketika mereka percaya, mereka semua menerima Roh Kudus (4-6), sama seperti orang-orang percaya di Yerusalem pada peristiwa Pentakosta (Kis. 2), atau peristiwa di Samaria (Kis. 8), atau di Kaisarea (Kis. 10).
Injil memang perlu disampaikan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar, tetapi kita juga telah mempelajari bahwa Injil juga perlu diberitakan kepada orang-orang yang belum memahami bahwa orang perlu diperdamaikan dengan Allah melalui Anak-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Hanya melalui Kristus saja orang dapat diselamatkan dan memiliki hubungan baik dengan Allah. Dan bila orang menerima keselamatan maka pada saat itu ia akan menerima Roh Kudus. Sebaliknya menerima Roh Kudus merupakan tanda bahwa seseorang telah diselamatkan.
Tentu saja orang yang mengalami kehadiran Roh Kudus akan terlihat nyata dalam kehidupannya. Bagaimana dengan hidup Anda? Akankah orang melihat kehadiran, damai, dan kuasa Roh Kudus dalam hidup Anda? Ataukah bila melihat Anda, orang masih meragukan ada Allah dalam hidup Anda?
SH: Kis 19:1-12 - Kepastian keselamatan (Senin, 28 Juli 2014) Kepastian keselamatan
Apa yang dialami Priskila dan Akwila di kota Efesus di perikop kemarin, terjadi juga pada Paulus ketika ia kembali ke sana. Mer...
Kepastian keselamatan
Apa yang dialami Priskila dan Akwila di kota Efesus di perikop kemarin, terjadi juga pada Paulus ketika ia kembali ke sana. Mereka bertemu dengan orang-orang yang sudah mendapatkan pengetahuan dasar tentang iman Kristen menurut Perjanjian Lama, tetapi belum memiliki relasi pribadi dengan Sang Mesias. Baptisan mereka baru baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan karena kesadaran umum akan dosa.
Orang-orang yang ditemukan Paulus di pedalaman, dikatakan belum menerima Roh Kudus. Padahal Roh Kuduslah yang melahirbarukan seseorang menjadi milik Kristus. Maka, Paulus memberitakan Injil kepada mereka. Mereka percaya kepada Kristus, dan memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Bukti atau tanda bahwa mereka sudah menjadi milik Kristus, yaitu mereka menerima karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Ternyata, walaupun ada dua belas orang yang telah diselamatkan dan menjadi murid-murid Kristus sejati di bawah bimbingan Paulus, tidak berarti pelayanan di Efesus berjalan mulus. Ada saja orang yang tetap mengeraskan hati dan menjelek-jelekkan kekristenan di depan banyak orang. Padahal, pelayanan Paulus disertai tanda-tanda mukjizat yang luar biasa (11-12). Bisa jadi para pengumpat kekristenan itu melihat atau bahkan mengalami mukjizat itu.
Kita membutuhkan kepekaan seperti yang dimiliki Paulus, atau juga Priskila dan Akwila dalam perikop sebelum ini, untuk memastikan orang-orang yang kita layani sudah menerima keselamatan sejati di dalam Kristus. Ingat juga, yang membuat seseorang percaya Yesus bukan semata-mata karena melihat atau mengalami mukjizat. Keselamatan ialah anugerah. Mukjizat hanya salah satu tanda anugerah.
Jangan puas melihat orang rajin ke gereja, berperilaku saleh, ataupun membicarakan Alkitab atau gereja. Penting juga untuk memastikan bahwa mereka sungguh memiliki iman pribadi kepada Tuhan Yesus Kristus. Ingat, bisa percaya merupakan anugerah. Maka mari beritakan Injil kepada mereka sambil mendoakan agar Roh Kuduslah yang memenangkan mereka. .
SH: Kis 19:1-12 - Kemuliaan Allah dalam Kehidupan (Kamis, 27 September 2018) Kemuliaan Allah dalam Kehidupan
Tidak salah jika Paulus disebut sebagai salah satu pewarta Injil yang besar. Pelayanan dan tulisannya memengaruhi per...
Kemuliaan Allah dalam Kehidupan
Tidak salah jika Paulus disebut sebagai salah satu pewarta Injil yang besar. Pelayanan dan tulisannya memengaruhi perkembangan wawasan dunia Kristen. Apabila tidak ada Paulus, mungkin saja perkembangan dan penyebaran Injil tidak terlihat seperti sekarang ini. Kegigihan Paulus memberitakan Yesus memberikan dampak besar dalam kehidupan orang percaya sampai saat ini.
Paulus menjelajahi daerah pedalaman untuk bertemu dengan para pengikut Yohanes Pembaptis (1). Paulus ingin melihat kondisi keimanan mereka agar ia dapat memahami sejauh mana pemahaman mereka tentang Yesus dan karya-Nya. Paulus bertanya kepada mereka apakah sudah menerima baptisan Roh Kudus? Para murid menjawab bahwa mereka sama sekali tidak tahu mengenai hal itu. Bahkan baru kali itu mereka mendengar ada baptisan Roh Kudus (2). Setelah mendapat penjelasan dari Paulus tentang perbedaan baptisan Yohanes dan baptisan dalam nama Yesus, mereka pun memberikan diri untuk dibaptis dalam nama Yesus (3-5). Dengan baptisan tersebut, setiap orang percaya menyatakan kemuliaan Allah melalui pimpinan Roh Kudus. Dalam kasus ini, pimpinan Roh Allah dinyatakan dalam bentuk pencurahan Roh Kudus dan manifestasi bahasa Roh (6).
Lain halnya pimpinan Allah dalam kehidupan Paulus. Ia harus bergiat dalam pewartaan Injil dan mengajar di rumah ibadat. Sebab itu, Allah mencurahkan kuasa-Nya atas Paulus sehingga ia dapat melakukan banyak mukjizat yang luar biasa (11).
Allah berkuasa menyatakan kemuliaan-Nya dengan berbagai cara agar dapat dimengerti oleh manusia. Dengan memahami kemuliaan Allah dan manifestasi mukjizat, seharusnya membawa manusia percaya kepada Kerajaan Allah.
Marilah kita memahami kemuliaan Allah dalam kehidupan ini. Jangan mengukur kemuliaan Allah menurut kemampuan manusia. Hal ini menghambat kita melihat kemuliaan Allah yang besar.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk memahami kuasa-Mu yang besar dalam keseharian hidup kami. [JS]
SH: Kis 19:11-20 - Sihir vs kuasa Tuhan (Rabu, 29 Agustus 2007) Sihir vs kuasa Tuhan
Selain melalui Injil, Allah juga menyatakan kuasa-Nya melalui
mukjizat yang dilakukan oleh Paulus (11-12). Mukjizat ini
...
Sihir vs kuasa Tuhan
Selain melalui Injil, Allah juga menyatakan kuasa-Nya melalui mukjizat yang dilakukan oleh Paulus (11-12). Mukjizat ini merupakan tanda yang menggarisbawahi pesan Injil yang disampaikan oleh Paulus.
Keajaiban mukjizat membuat beberapa tukang jampi keliling, yang adalah anak-anak Skewa, ingin meniru tindakan Paulus. Mereka ingin mengusir roh jahat dalam nama Yesus (13), tanpa mereka sendiri merasa perlu terlebih dulu percaya pada Yesus. Perbuatan itu pada intinya justru merupakan penghinaan terhadap Yesus, sebab telah membuat nama-Nya menjadi mantera. Tentu saja Yesus tidak menyertai mereka. Tak heran bila roh jahat itu tidak takut dan malah balik menyerang anak-anak Skewa. Roh jahat hanya takut pada orang yang menghormati Yesus seperti Paulus, tetapi tidak takut kepada orang-orang yang tidak menghormati nama Tuhan Yesus (15). Mereka memakai nama Yesus tidak seperti Paulus, yakni sebagai orang yang secara pribadi mengenal Dia, percaya pada-Nya dan menjadi milik-Nya.
Peristiwa ini membuat banyak orang Kristen di Efesus mengerti bahwa praktek sihir yang dilakukan anak-anak Skewa adalah tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Mereka menyadari kesalahannya karena telah terlibat dalam praktek sihir. Maka sebagai kesaksian mengenai pertobatan dan ketaatan mereka, mereka pun rela menghancurkan kitab-kitab sihir mereka yang berharga mahal di depan publik (18-19). Inilah demonstrasi pertobatan yang radikal dan mahal! Ini bukan kasih paksaan tetapi hasil karya kuasa firman yang mengerjakan pembaruan di hati manusia.
Budaya kita sedikit banyak mirip kepercayaan di Efesus. Melalui penggunaan media, berbagai kepercayaan yang jahat di hadapan Allah mengalami kebangunan dan penyiaran yang meluas. Bisa jadi ada orang yang menyebut diri Kristen, tetapi masih masih terlibat dalam kepercayaan dunia gelap itu. Kita perlu berdoa agar firman kebenaran beroperasi lebih dalam di gereja-gereja di seluruh Indonesia.
SH: Kis 19:13-20 - Sudahilah! (Senin, 14 Juni 2010) Sudahilah!
Keterlibatan dengan menggunakan kuasa berbagai roh akan menjauhkan orang dari Allah. Pikirannya pun akan dirusak oleh pengaruh roh itu.
P...
Sudahilah!
Keterlibatan dengan menggunakan kuasa berbagai roh akan menjauhkan orang dari Allah. Pikirannya pun akan dirusak oleh pengaruh roh itu.
Pikiran yang rusak ini terlihat dalam diri anak-anak Skewa, yang berprofesi sebagai dukun Yahudi (padahal ayah mereka adalah imam kepala! 13-14). Mengetahui bahwa Paulus menggunakan kuasa nama Yesus Kristus untuk melakukan mukjizat, membuat anak-anak Skewa mengira bahwa nama itu bisa disebut oleh siapa saja. Mereka tak tahu bahwa orang yang menggunakan kuasa Tuhan adalah orang yang telah menjadi milik Tuhan. Mungkin mereka sudah berharap bahwa kuasa nama Yesus itu akan membuat nama mereka tenar. Selanjutnya tentu ini akan berpengaruh terhadap arus uang yang masuk ke dalam pundi-pundi mereka sebagai dukun. Namun hasilnya sama sekali di luar dugaan mereka. Mereka bermaksud mengusir roh jahat, tetapi yang terjadi malah mereka diperdaya dan dikalahkan oleh roh jahat itu hingga tubuh mereka luka-luka (15-16). Roh jahat ternyata tidak tunduk pada nama Yesus yang mereka sebut. Apakah karena nama Yesus sudah hilang kuasanya? Tentu tidak. Paulus dapat bertindak dalam kuasa Tuhan karena ia tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan tinggal di dalam dirinya. Ada hubungan khusus yang membuat Paulus berhak atas kuasa itu. Lalu apakah anak-anak Skewa jadi jera dan bertobat karena peristiwa memalukan itu? Tidak jelas.
Peristiwa itu menelanjangi dosa banyak orang yang sudah percaya, tetapi masih bermain-main dengan kuasa kegelapan (18). Syukurlah mereka mau mengakui dosa dan menyatakan pertobatan dengan membakar buku-buku yang membawa mereka pada dosa, meski berharga mahal (19).
Bagaimana dengan kita? Adakah kebiasaan, kegemaran, atau tindakan yang merusak jiwa kita dan menjauhkan kita dari Allah? Apalagi bila hal itu menyangkut hubungan de-ngan setan. Jika kita percaya Kristus dan tahu bahwa Dia sudah mati untuk dosa-dosa kita, sudahilah semua itu.
SH: Kis 19:13-41 - "Memuliakan nama Yesus" (Selasa, 29 Juli 2014) "Memuliakan nama Yesus"
Bagi banyak budaya di dunia, nama seseorang mengandung arti yang dalam. Di Alkitab, pemberian nama menyatakan otoritas si pem...
"Memuliakan nama Yesus"
Bagi banyak budaya di dunia, nama seseorang mengandung arti yang dalam. Di Alkitab, pemberian nama menyatakan otoritas si pemberi, bisa juga harapan dari si pemberi bagi yang diberikan nama. Allahlah yang menamai manusia! Manusia memberi nama kepada makhluk ciptaan lainnya (Kej. 2:19). Sedangkan nama Yesus berasal dari Allah sendiri (Luk. 1:31). Akan tetapi Artemis, dewi sesembahan penduduk kota Efesus, merupakan nama pemberian manusia yang menyembahnya.
Dari dua kisah dalam bacaan hari ini, ada orang-orang yang sembarangan memakai nama Yesus (13-16) dan yang lainnya menyejajarkan nama pemberian manusia, yaitu Artemis dengan nama Yesus (24-27). Keduanya merupakan dosa di mata Allah.
Anak-anak Skewa, para tukang jampi Yahudi, menyebut nama Yesus untuk mengusir roh jahat. Padahal mereka tidak percaya kepada Yesus. Akibatnya, roh jahat itu berbalik menyerang mereka. Namun, nama Yesus menjadi semakin masyhur dan firman Tuhan semakin tersiar (17-20).
Di tempat lain, Demetrius dan para karyawannya, pembuat kuil-kuilan perak dewi Artemis, merasa usahanya terancam karena pemberitaan Jalan Tuhan (nama Yesus) oleh Paulus dan teman-temannya. Bagi Demetrius, pudarnya penyembahan kepada dewi Artemis merupakan kerugian besar bagi usahanya. Itu sebabnya, Demetrius membangkitkan sentimen agama yang menyebabkan huru-hara dan kerusuhan (23). Jelas, Demetrius bukan membela nama Artemis melainkan membela kepentingannya sendiri. Agama dipakai untuk kepentingan bisnis!
Ada dua pelajaran bagi kita. Pertama, jangan sembarangan memakai nama Yesus, baik untuk percakapan ringan sesehari, sumpah, ketidak-yakinan, atau kebohongan (Kel. 20:7). Kedua, tentangan datang kepada iman Kristen tidak selalu karena masalah keagamaan, melainkan kepentingan tertentu, yang mengatasnamakan agama. Yang penting kita harus tetap setia menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang datang untuk membawa damai sejati dari Allah!
SH: Kis 19:13-20 - Nama Yesus Memberikan Kekuatan (Jumat, 28 September 2018) Nama Yesus Memberikan Kekuatan
Dalam setiap kebudayaan terdapat kepercayaan kepada kekuatan magis. Suatu tindakan yang menggunakan "kekuatan" roh dan...
Nama Yesus Memberikan Kekuatan
Dalam setiap kebudayaan terdapat kepercayaan kepada kekuatan magis. Suatu tindakan yang menggunakan "kekuatan" roh dan benda yang dianggap mempunyai kekuatan untuk membantu manusia. Salah satu bentuknya adalah praktik penyembuhan atau pengusiran roh jahat dengan mengucapkan nama tertentu. Ini disebut sebagai mantra.
Tujuh orang anak Skewa menjadi tukang jampi. Mereka menggunakan nama Yesus untuk mengusir roh jahat (13). Nama Yesus yang diberitakan oleh Rasul Paulus menjadi masyhur kuasanya. Sebab nama Yesus mengandung kuasa. Itulah yang menyebabkan anak-anak Skewa memilih mencatut nama Yesus dalam praktik mengusir roh jahat (eksorsisme). Mereka hanya tahu nama Yesus, tetapi tidak mau hidup dalam kebenaran Allah.
Akibatnya roh jahat itu tidak tunduk kepada nama Yesus yang dikatakan oleh para dukun Yahudi itu. Roh jahat juga mengetahui tentang Yesus dan Paulus, namun roh itu tidak mengenal otoritas anak-anak Skewa (15). Akibatnya orang yang dirasuki roh jahat balas menyerang orang-orang tersebut. Mereka menerjang sehingga orang-orang itu lari ketakutan.
Ada perbedaan antara tahu dengan percaya. Perasaan tahu hanya melihat atau mendengar, belum sampai pada pemahaman yang sebenarnya. Sedangkan percaya adalah sikap mengandalkan sesuatu yang dipercayai. Orang yang percaya kepada Yesus akan hidup menurut kehendak-Nya.
Kegagalan anak-anak Skewa mengusir roh jahat justru membuat nama Yesus semakin terkenal. Melalui kejadian itu orang-orang menjadi tahu bahwa nama Yesus bukan nama yang sembarangan. Sebab, dalam nama Yesus ada kemenangan dan kuasa bagi setiap orang yang mau hidup mengikuti kehendak-Nya.
Jangan biarkan identitas Kristiani yang kita miliki hanya menjadi aksesori kehidupan. Identitas Kristiani harus menjadi bagian kehidupan yang membawa kita dekat dengan Kristus.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami menjadikan nama Yesus sebagai sumber kekuatan dan pengharapan. [JS]
SH: Kis 19:21-41 - Pertobatan sejati (Jumat, 23 Juni 2000) Pertobatan sejati
Di dalam dunia magis purba, mengenal nama adalah sangat vital,
karena dengan mengenal nama sebuah pribadi yang sangat berkuasa...
Pertobatan sejati
Di dalam dunia magis purba, mengenal nama adalah sangat vital, karena dengan mengenal nama sebuah pribadi yang sangat berkuasa maka ia bisa mendapatkan dan menggunakan kuasa dari si empunya nama itu. Karena itulah tukang jampi Yahudi sangat dipandang tinggi oleh mayarakat. Mereka tenar karena dianggap mengenal nama rahasia dari Allah yang Maha Kuasa. Ketenaran ini bersumber dari rasa hormat orang Yahudi terhadap nama pribadi Allah, YAHWEH, yang tidak pernah diucapkan secara terbuka oleh orang Yahudi yang saleh.
Nampaknya, keluarga Skewa mempunyai kehidupan ekonomi yang baik sebagai tukang jampi. Ketika Paulus datang dan mulai membuat mukjizat penyembuhan dan pengusiran setan dengan memakai nama Yesus, keluarga Skewa memutuskan untuk memihak kepada nama yang dipandangnya lebih berkuasa dan dapat memberikan keuntungan lebih besar. Namun tindakan itu tidak menghasilkan apa-apa karena kuasa supranatural bukanlah dalam pengucapan nama Yesus. Berdasarkan jawaban orang yang dirasuk setan itu dapat ditegaskan bahwa hanya seseorang yang mempunyai hubungan pribadi dengan Kristus dan yang dengan rendah hati menyebut nama-Nya, yang mempunyai posisi yang tepat untuk melihat Allah berkarya mengusir roh-roh jahat.
Hubungan pribadi dengan Kristus harus diwujudnyatakan melalui pertobatan sejati. Ciri-ciri pertobatan sejati adalah pengakuan dosa secara terbuka (18-19), perubahan yang konkrit walaupun itu harus dibayar dengan harga yang mahal termasuk di dalamnya harga diri yang mungkin dilecehkan karena mengakui aib di depan umum dan kehilangan materi dalam jumlah yang cukup besar (50.000 uang perak setara dengan 35.000 dollar). Dampak yang dihasilkan dari pertobatan sejati adalah firman Tuhan makin tersiar dan makin berkuasa. Pertobatan sejati seseorang mempunyai dampak nyata bagi masyarakat karena di dalamnya terkandung kekuatan dan merupakan sarana yang tepat bagi firman Tuhan untuk berkarya di dalam masyarakat.
Renungkan: Banyak orang yang ingin ikut Kristus karena motivasi seperti anak-anak Skewa. Test paling dasar untuk mengetahui apakah Anda sudah bertobat dengan benar adalah apakah Anda rela untuk membayar dengan harga yang mahal sebagai konsekuensi atas tindakan Anda untuk meninggalkan cara hidup Anda yang lama.
SH: Kis 19:21-41 - Dampak negatif suatu keberhasilan (Sabtu, 24 Juni 2000) Dampak negatif suatu keberhasilan
Ketika sebuah yayasan Kristen dibakar oleh massa dari sebuah
kelompok tertentu tahun kemarin, seorang pejabat ...
Dampak negatif suatu keberhasilan
Ketika sebuah yayasan Kristen dibakar oleh massa dari sebuah kelompok tertentu tahun kemarin, seorang pejabat pemerintah menjelaskan bahwa penyebab utamanya adalah yayasan tersebut telah menyalahgunakan izin penggunaan bangunan. Bangunan yang diperuntukkan panti rehabilitasi namun juga dipergunakan sebagai tempat ibadah. Difitnah dan dianiaya demi kepentingan dan keuntungan kelompok lain adalah biasa dan lumrah menimpa Kristen, yang pelayanannya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keberhasilan pelayanan Kristen yang minoritas merupakan ancaman bagi keberadaan dan kebanggaan kelompok mayoritas, karena itu harus dibungkam, diberangus, dan bila perlu dimusnahkan.
Di Efesus, Paulus pun difitnah telah menghina dewa kepercayaan orang Efesus karena dampak pelayanan Paulus yang merasuki dan mentransform masyarakat secara total dan radikal. Ada pihak tertentu yang akan merasa terusik dan terancam seperti Demetrius. Kemudian ia memprovokasi para karyawan dan masyarakat dengan fitnahan-fitnahan yang memang merupakan masalah yang sangat sensitif bagi mayoritas penduduk Efesus yaitu masalah ekonomi, nasionalisme, dan agama. Yang paling akhir adalah yang paling sensitif karena Dewi Artemis merupakan dewi yang paling dihormati dan paling disanjung di dunia purba.
Masa pendukung yang terprovokasi akhirnya menjadi beringas dan melakukan ancaman balik terhadap keberadaan Kristen, dengan fisik dan kekerasan (28-34). Reaksi mereka semakin menyatakan dan memperteguh keunggulan Kristen atas kepercayaan yang mereka yakini. Apa yang dikatakan oleh panitera kota untuk menenangkan massa secara tidak langsung mengungkapkan taktik pendekatan Paulus dalam menyampaikan kebenaran Allah kepada non-Kristen. Paulus tidak melecehkan reputasi masyarakat Efesus sebagai pendukung dan penjaga kuil Dewi Artemis yang diakui seluruh dunia. Paulus juga tidak menghujat Dewi Artemis atau pun merugikannya secara materi (37). Dengan kata lain Paulus tidak memprovokasi ketegangan sosial budaya lokal. Hasilnya Paulus mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah Efesus.
Renungkan: Menjadi saksi Injil Kristus yang mentransform sebuah masyarakat tanpa melanggar dan melecehkan hukum, membuat kemajuan yang tak akan terbendung.
SH: Kis 19:21-29 - Saat Injil menjadi ancaman (Kamis, 30 Agustus 2007) Saat Injil menjadi ancaman
Menyalanya terang Injil di seluruh Asia membuat kegelapan kuasa jahat
tersingkap. Kebenaran kuasa firman Tuhan yang d...
Saat Injil menjadi ancaman
Menyalanya terang Injil di seluruh Asia membuat kegelapan kuasa jahat tersingkap. Kebenaran kuasa firman Tuhan yang diberitakan oleh Paulus dan rasul yang lain, menelanjangi segala praktek kuasa gelap, termasuk di dalamnya penyembahan berhala. Orang-orang yang terbuka mata hatinya dan melihat kebenaran, meninggalkan segala kebiasaan yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Tentu saja termasuk kebiasaan penyembahan dewi Artemis.
Perkembangan situasi ini mencemaskan Demetrius. Ia adalah seorang tukang perak, yang juga mengkoordinir bisnis kerajinan perak. Hasil utamanya adalah kuil-kuilan dewi Artemis (24). Efesus memang merupakan sentra segala kegiatan okultisme dan hal-hal yang berbau magis. Karena itu Efesus menjadi lahan subur bagi perkembangan bisnis, seperti yang dilakukan Demetrius. Tidak heran bila Demetrius menganggap bahwa pemberitaan Injil yang Paulus lakukan merupakan ancaman bagi masa depan bisnisnya. Itulah isu utama yang dia sampaikan dalam rangka menghasut para perajinnya (25-26). Selain itu Demetrius meniupkan isu yang juga sensitif, yakni runtuhnya kebanggaan sebagai warga Efesus bila dewi Artemis dan kuilnya kehilangan pamor (27). Para perajin yang tahu bahwa kelangsungan hidup mereka bergantung pada bisnis kerajinan perak itu, jadi merasa terancam. Begitu pula kebanggaan mereka sebagai warga kota yang berbudaya tinggi.
Sekarang pun banyak orang yang menganggap Injil sebagai ancaman bagi kemakmuran ekonomi, kebanggaan nasional dan kelangsungan agama nasional. Bila Injil terus dikumandangkan, banyak pihak yang kuatir bila fondasi dan tiang-tiang yang dibangun untuk menyangga rasa nasionalisme menjadi hancur. Tidak heran bila Injil dianggap sebagai ancaman, sehingga begitu banyak upaya yang dunia lakukan untuk membungkam "suara Injil". Sebagai orang percaya, kita tidak perlu melancarkan aksi protes. Biarkanlah Injil menyatakan terang dan kuasa Allah melalui hidup kita.
SH: Kis 19:21-41 - Injil menyoroti hidup (Selasa, 15 Juni 2010) Injil menyoroti hidup
Mengapa banyak orang menolak Injil? Karena Injil mengkonfrontir pemahaman yang salah atau gaya hidup yang keliru, tetapi telah ...
Injil menyoroti hidup
Mengapa banyak orang menolak Injil? Karena Injil mengkonfrontir pemahaman yang salah atau gaya hidup yang keliru, tetapi telah mendarah daging.
Penyembahan berhala adalah peribadatan kepada sesuatu di luar Allah yang hidup dan benar. Seringkali ritual ibadahnya menggunakan patung, dan ini dengan tegas dilarang oleh Hukum Taurat yang kedua (Kel. 20:4). Penyembahan kepada Dewi Artemis telah berlangsung begitu lama di Efesus sehingga mungkin Efesus identik dengan Dewi Artemis, begitu pula sebaliknya. Bahkan kuil Dewi Artemis di Efesus dise-but-sebut sebagai salah satu keajaiban dunia pada masa purba. Maka adalah konsekuensi logis bila roda perekonomian di Efesus menjadi laju karena keberadaan kuil Artemis.
Akan tetapi, pengajaran Paulus bahwa Tuhan yang mencipta manusia dan bukan manusia yang membuat dewa (26) mengancam kelangsungan kehidupan perekonomian di Efesus. Bila orang mengikuti ajaran Paulus sehingga tidak datang lagi ke Efesus maka usaha penjualan kuil-kuilan, patung dewi, juga berbagai usaha penginapan dan kuliner, tentu akan terhenti. Ini mengkhawatirkan Demetrius, pebisnis di bidang pembuatan kuil-kuilan (24-25). Sebab itu ia berusaha menggalang keprihatinan terhadap situasi Efesus dan juga fanatisme terhadap Dewi Artemis (27). Kebanggaan terhadap Efesus akan pudar karena Dewi Artemis dan kuilnya akan kehilangan keagungannya. Menurut Demetrius, ajaran Paulus sungguh merupakan ancaman bagi hidup mereka, bisnis mereka, dan juga kebanggaan mereka. Dan karena menyentuh hal yang paling penting dalam hidup mereka, hasutan Demetrius berhasil. Gedung kesenian seolah jadi tempat orang bersidang untuk memperkarakan masalah itu.
Bagaimana jika firman Tuhan menohok banyak sisi dalam hidup Anda: pekerjaan, keuangan, gaya hidup, hobi, waktu luang, dsb., yang semua Anda pakai untuk kesenangan Anda dan bukan untuk Tuhan? Kiranya kita tidak bersikap seperti Demetrius, melainkan rela tunduk kepada Tuhan.
SH: Kis 19:21-41 - Ilmu Komunikasi Massa (Sabtu, 29 September 2018) Ilmu Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah cara penyampaian suatu maksud kepada sekelompok orang. Tujuannya adalah agar orang banyak dapat dikenda...
Ilmu Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah cara penyampaian suatu maksud kepada sekelompok orang. Tujuannya adalah agar orang banyak dapat dikendalikan. Melalui ilmu komunikasi massa ini, kita dapat mengarahkan sekelompok orang untuk melakukan hal yang baik atau pun merusak.
Ketika Paulus hendak pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya, di Efesus sedang terjadi keributan (23). Demetrius mengobarkan kebencian kepada Paulus. Ia mengatakan bahwa Paulus mengajar hampir di seluruh Asia bahwa patung yang dibuat manusia bukan dewa (26). Hal ini akan mengancam kelangsungan hidup kuil Dewi Artemis karena orang tidak akan datang ke kuil untuk menyembah para dewa lagi (27).
Penjelasan Demetrius memicu amarah penduduk kota Efesus yang sebagian besar menyembah Dewi Artemis. Dalam kemarahan besar, orang banyak membuat keonaran dan kerusuhan (28). Mereka pun menangkap teman Paulus yang bernama Gayus dan Aristarkus (29). Ternyata hal itu tidak meredakan amarah massa yang berkumpul di gedung kesenian (32).
Aleksander seorang Yahudi mencoba untuk menenangkan massa yang sedang mengamuk, namun upayanya gagal (34). Akhirnya Panitera Kota turun tangan menenangkan orang banyak itu (35). Ia membujuk masyarakat Efesus untuk tenang dan berhenti melakukan tindakan anarkis. Caranya adalah memuji keagungan Dewi Artemis dan martabat kota Efesus sebagai kota pemelihara kuil (35). Ternyata strategi Panitera Kota cukup jitu meredakan emosi massa secara perlahan.
Terkadang kehadiran orang Kristen menjadi serbasalah di tengah masyarakat. Karena ada pihak yang sengaja memojokkan pengikut Kristus. Keadaan ini perlu direspons secara bijaksana. Pada saat yang sama kita tetap menguasai diri dan tidak terpancing oleh keadaan. Terus pertahankan iman kepada Kristus sambil memohon hikmat-Nya.
Doa: Terpujilah nama-Mu, ya Tuhan, yang telah menempatkan kami di negara Indonesia. Mampukan kami menyatakan kehendak-Mu di mana pun kami berada. [JS]
Baca Gali Alkitab 4
Korintus adalah kota besar pada masa kekaisaran Roma. Kota ini berada di jalur perdagangan yang penting. Sebagai kota niaga yang banyak dilalui orang, Korintus terkenal dengan hedonisme dan kehidupan amoral. Apa yang dialami Paulus di kota ini?
Apa saja yang Anda baca?
1. Bagaimana sikap pemerintah Roma terhadap kekristenan bila dilihat dari perintah Kaisar Klaudius untuk mengusir orang Yahudi dari Roma (2)?
2. Bagaimana peranan Akwila dan Priskila dalam hidup dan pelayanan Paulus (2-3, bdk. 18-19, 24-28)?
3. Apa yang Paulus rasakan dalam pelayanannya kepada jemaat Korintus (6, bdk. 1Kor. 2:3)?
4. Apa yang terjadi pada Sostenes, pengganti Krispus (8, 17)?
5. Bagaimanakah jaminan dari Allah terbukti kemudian (12-17)?
6. Ke mana Paulus pergi selepas dari Korintus dan apa yang dia lakukan (18-23)?
7. Apa pengaruh bimbingan Akwila dan Priskila terhadap pelayanan Apolos kemudian (27-28)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah perintah Kaisar Klaudius mengurangi semangat orang Kristen dalam menginjili saat itu?
2. Salahkah bila seorang yang melayani Tuhan melakukan pekerjaan untuk menghidupi dirinya?
3. Efek apa yang akan dimunculkan oleh pertobatan dua kepala rumah ibadat itu, terhadap komunitas Yahudi?
Apa respons Anda?
1. Apa upaya yang gereja Anda lakukan untuk memberitakan Injil? Lalu apa yang dilakukan untuk memelihara iman jemaat?
Pokok Doa:
Agar gereja melakukan penginjilan dan juga memerhatikan iman warga jemaat.
SH: Kis 19:30-41 - Intervensi Allah (Jumat, 31 Agustus 2007) Intervensi Allah
Kerusuhan yang tadinya disulut Demetrius hanya di kalangan tukang
perak, ternyata meluas ke seluruh kota dan terpusat di gedung...
Intervensi Allah
Kerusuhan yang tadinya disulut Demetrius hanya di kalangan tukang perak, ternyata meluas ke seluruh kota dan terpusat di gedung kesenian. Mungkin karena ingin menyampaikan kesaksian atau ingin menunjukkan solidaritas pada rekannya yang ditawan, Paulus ingin masuk ke gedung itu. Tentu saja murid-muridnya tidak mengizinkan (30). Begitu pula beberapa pembesar dari Asia yang bersahabat dengan Paulus (31). Situasi saat itu begitu eksplosif. Paulus menerima nasihat mereka. Begitulah kita seharusnya, perlu keseimbangan antara sikap berani dan sikap hati-hati! Juga perlu keterbukaan untuk mendengar pendapat orang lain.
Benar saja. Ketika seorang Yahudi bernama Aleksander didorong untuk berbicara, kumpulan orang yang begitu kacau (32) itu tidak mau memberikan kesempatan pada dia. Mereka tidak mau mendengarkan penjelasan dari seorang Yahudi (33-34). Barulah ketika panitera kota bicara, mereka mau mendengar. Kata-katanya gamblang dan menohok pada pokok permasalahan yang sesungguhnya (35-40). Pemaparannya membuat kumpulan orang banyak itu menyadari kekeliruan tindakan mereka yang begitu emosional. Ia memperingatkan mereka bahwa melakukan kekerasan adalah tindakan yang justru menghina pemujaan mereka sendiri. Ini bisa saja menjadi bumerang yang berbalik pada mereka. Maka dengan cara halus, ia membuat mereka bubar tanpa adanya tindak kekerasan.
Lagi-lagi Paulus selamat dari bencana yang dapat membinasakan dirinya. Intervensi Allah melalui tindakan pencegahan yang dilakukan murid-murid Paulus serta para pembesar dari Asia, bahkan juga panitera kota, memperlihatkan kedaulatan Allah. Sekali lagi Allah menyatakan bahwa janji-Nya untuk melindungi Paulus ditepati. Kuasa Allah pun berkarya juga di dalam dan melalui diri kita, dengan atau tanpa kita sadari. Bila kita peka pada kehadiran Allah, niscaya kita akan merasakan perlindungan dan penyertaan-Nya nyata juga dalam hidup kita.
Utley: Kis 19:1-7 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:1-71 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapa...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:1-7
1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. 2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." 3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." 4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." 5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. 7 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Kis 19:1 "daerah-daerah pedalaman" ini mengacu pada rute alternatif melalui daerah pedesaan dan kepada jemaat- jemaat yang dimulai oleh Paulus pada aktivitas misionaris sebelumnya di Galatia Selatan.
Kis 19:2 "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?" Fakta bahwa mereka disebut "murid-murid" (ay. 1) dan pernyataan "ketika kamu percaya" berarti mereka adalah orang-orang percaya. Pertanyaan ini menghubungkan (1) penerimaan pribadi Roh Kudus pada saat seseorang menjadi percaya (AORIST ACTIVE INDICATIVE dan AORIST ACTIVE PARTICIPLE) dan (2) tindakan persiapan Roh Kudus di mana tanpa Roh Kudus tidak seorang pun bisa percaya (lih. Yoh 6:44,65 ; Rom 8:9). Ada beberapa tingkat dan tahapan pekerjaan Roh Kudus (lih. Kis 8:11,15-17). Kitab Kisah Para Rasul sendiri harus memperingatkan para penafsir modern untuk tidak bersikap dogmatis terhadap elemen-elemen yang "diperlukan" dan perintah keselamatan. Kisah Para Rasul mencatat apa yang terjadi, bukan apa yang harus terjadi setiap waktu. Keselamatan adalah hubungan pribadi yang melibatkan keseluruhan pribadi seseorang, tapi seringkali ini menjadi pengalaman yang progresif untuk mempererat hubungan dan lebih memahami informasi alkitabiah.
□ "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus" khotbah Yohanes tidak bisa menghasilkan efek spiritual tanpa Roh Kudus (lih. Rom 8:6-11; 1Kor 12:3; 1Yoh 4:2 ). Yohanes menyebutkan Roh Kudus dalam khotbah-Nya (lih. Mat 3:11; Mr 1:8; Luk 3:16; Yoh 1:32-33), tetapi harus diingat bahwa itu adalah pemberitaan sebagai persiapan, bukan penggenapan ( lih. Yes 40:3; Mat 3:3). Yohanes adalah nabi PL terakhir dan pengkhotbah transisi yang mempersiapkan kedatangan Mesias. Dia membawa orang-orang kepada Yesus (lih. Yoh 1:19-42).
Kis 19:3 "dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis" Mereka adalah pengikut Yohanes Pembaptis. Rupanya mereka setia kepada terang yang mereka miliki, namun mereka butuh penjelasan lebih lanjut tentang kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan (yaitu Injil) Yesus, sama seperti Apolos (lih. Kis 18:24-28).
Kis 19:3-4 "baptisan Yohanes" baptisan Yohanes menyangkut pertobatan dan pengharapan (lih. Mat 3:11; Mr 1:15). Namun, harus dilakukan dalam iman kepada Yesus. Dari sejarah kita tahu bahwa ada beberapa kelompok sesat yang dibentuk pada abad pertama yang mengaku sebagai pengikut Yohanes Pembaptis (Recognitions of Clement, bab 60). Catatan tentang hal ini mungkin adalah cara Lukas untuk menghilangkan pengaruh kelompok- kelompok tersebut. Pelayanan Yohanes menjauhkan dari dirinya sendiri dan membuat orang lain mendekat kepada Yesus (lih. Yoh 1:19-42).
Kis 19:4 "Orang-orang percaya di dalam Dia" Lihat Topik Khusus: Orang-orang Percaya pada Kis 3:16.
Kis 19:5 "Mereka dibaptis" Lihat Topik Khusus di Kis 2:38.
□ "dalam nama Tuhan Yesus" Lukas menyebut baptisan di "dalam nama Yesus" (lih. Kis 2:38; 8:12,16; 10:48). Lihat Topik Khusus: Nama Tuhan di Kis 2:21. Matius memperkatakan baptisan di "dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (lih. Mat 28:19). Rumus baptisan bukanlah kunci untuk memperoleh keselamatan, melainkan hati dari orang yang dibaptis. Melihat rumus baptisan sebagai kunci sama dengan menempatkan penekanan di tempat yang salah. Keselamatan bukanlah tata cara kebenaran sakramental, melainkan masuk ke dalam pertobatan / hubungan iman dengan Yesus. Lihat catatan pada Kis 2:38.
Sejauh yang kita tahu bahwa Apolos, yang juga hanya mengenal baptisan Yohanes, tidak dibaptis ulang! Roh Kudus sangat jelas terlihat dalam pemberitaan firman dan pengajarannya yang penuh kuasa.
Kis 19:6 "ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka" Penumpangan tangan sering disebutkan dalam hubungannya dengan Roh Kudus (lih. Kis 8:16-17; 9:17), tetapi tidak selalu ( lih. Kis 10:44). Lihat Topik Khusus di Kis 6:6. Alkitab menghubungkan Roh Kudus dengan orang-orang percaya dalam tiga cara yang berbeda: (1) pada saat seseorang menjadi percaya; (2) pada saat pembaptisan, dan (3) dengan penumpangan tangan. Pembedaan ini hendaknya mengingatkan kita terhadap dogmatisme dalam hal ini. Kisah Para Rasul tidak dimaksudkan untuk mengajarkan suatu set pola, tetapi untuk menggambarkan gerakan dinamis dari Roh Kudus.
Harus saya akui bahwa kedua belas murid Yohanes dapat berbahasa roh merupakan hal yang mengejutkan bagi saya. Biasanya dalam Kisah Para Rasul, bahasa roh adalah bukti bagi orang-orang percaya Yahudi untuk memberitakan bahwa Allah telah menerima sebuah kelompok baru atau mematahkan penghalang geografis (lihat catatan lengkap pada Kis 2:4b). Apakah kelompok baru itu mewakili orang-orang ini? Mereka sudah menjadi murid (lih. Ay. Kis 19:1). Mengapa Lukas memilih untuk mencatat peristiwa ini? Dia memilih untuk memperkenalkannya bersama dengan Apolos dalam bab 18. Ini tidak sesuai dengan pola, yang mungkin berarti bahwa penafsir modern mencoba menyesuaikan agenda atau grid interpretif atas tulisan Lukas yang tidak cocok! Mungkin perihal berbahasa roh ini lebih mirip dengan peristiwa di Korintus!
□ "dan bernubuat" Istilah ini memiliki konotasi PL perilaku ekstatis (lih. 1Sam 10:10-12; 19:23-24). Konteksnya dapat mendukung penafsiran ini. Namun, istilah dalam I & II Korintus (lih. 1Kor 11:4,5,9; 14:1,3,4,5,24,31,39) menyiratkan keberanian untuk memberitakan Injil. Sulit untuk mendefinisikan nubuatan di PB. Karena dipenuhi oleh Roh Kudus sering dikaitkan dengan keberanian memberitakan Injil, mungkin ini juga maksud dari konteks tersebut. Lihat Topik Khusus: Nubuatan PB di Kis 11:27.
Kis 19:7 "Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang" Dua belas adalah salah satu angka yang sering digunakan secara simbolis dalam Alkitab, tapi di ayat ini kelihatannya punya makna sejarah. Lihat Topik Khusus: Dua belas di Kis 1:22.
Utley: Kis 19:8-10 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:8-108 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berus...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:8-10
8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. 10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
Kis 19:8 "mengunjungi rumah ibadat" Ini merupakan pola standar Paulus (lih. Kis 9:20; 13:5,14; 14:1; 17:2,10; 18:4,19,26).
□ "mengajar dengan berani" Ini merupakan PERFECT MIDDLE INDICATIVE. Merupakan salah satu dampak dari "dipenuhi oleh Roh Kudus" (lih.Kis 4:13,29,31; 9:28,29; 14:3; 18:26). Paulus berdoa untuk hal ini di Ef 6:19.
□ "tiga bulan" Sinagog di Efesus mengizinkan Paulus untuk berkhotbah, mengajar, dan berbicara kepada mereka selama beberapa hari Sabat. Hal ini menunjukkan tingkat keterbukaan mereka terhadap Injil dan suatu penghargaan atas kemampuan yang diberikan Tuhan kepada Paulus.
□ "Kerajaan Allah" merupakan tema utama khotbah Yesus. Mengacu pada Kerajaan Allah dalam kehidupan manusia sekarang dimana suatu hari nanti akan dinikmati oleh seluruh bumi, sama seperti di surga (lih. Mat 6:10). Lihat Topik Khusus di Kis 1:3.
Kis 19:9 "ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan" Semua orang yang mendengar Injil punya pilihan (lih. Kis 17:32,34). Hal ini mencerminkan perumpamaan tentang penabur (lih.Mat 13; Mr 4). Inilah misteri dari iniquity (lih.2Kor 4:4).
Istilah "mengeraskan hati" adalah IMPERFECT PASSIVE INDICATIVE (tidak mau diyakinkan adalah IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE), yang berarti awal dari suatu tindakan atau tindakan berulang di masa lalu. Kata ini digunakan di Rom 9:18 untuk menggambarkan Allah mengeraskan hati bangsa Israel dan juga pengulangan kata dalam Ibr 3; 4 (lih. Kis 3:8,13,15; 4:7) menyangkut kekerasan hati bangsa Israel selama periode mengembara di padang gurun. Allah tidak secara aktif mengeraskan hati manusia yang Dia kasihi dan diciptakan menurut gambar-Nya, namun Dia mengizinkan pemberontakan manusia untuk menyatakan dirinya (lih. Rom 1:24,26,28) dan kejahatan pribadi untuk mempengaruhi orang-orang yang diciptakan-Nya ( lih. Ef 2:1-3; 4:14; 6:10-18).
□ "mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak" Berita Injil secara radikal sangat berbeda dengan eksklusivisme dan pola pikir yang berorientasi pada perbuatan baik Yudaisme bahwa tidak ada persamaan jika prinsip dasar Injil ditolak.
Pola berulang yang ditulis Lukas tentang oposisi agresif Yahudi terhadap Injil terus berlanjut (lih. Kis 13:46-48; 18:5-7; 19:8-10; 28:23-28).
□ "Jalan Tuhan" Lihat catatan di Kis 18:25.
□ "ruang kuliah Tiranus" Naskah kuno Bezae, D, dari abad kelima, menambahkan bahwa Paulus mengajar dari jam 11:00 pagi sampai jam 4:00 sore, ketika sebagian besar penduduk kota beristirahat dan gedung tersebut bisa digunakan. Ini adalah soal tradisi lisan. Paulus bekerja di tempat pekerjaannya selama jam kerja reguler dan kemudian mengajar selama waktu istirahat (lih. Kis 20:34).
Ada beberapa teori untuk mengidentifikasi Tiranus.
- 1. Dia adalah seorang sarjana yang disebutkan oleh Suidas. Suidas menulis pada abad kesepuluh, namun menggunakan sumber-sumber terpercaya kembali ke zaman klasik. Karya tulisnya seperti sebuah ensiklopedia dari orang-orang politik, sastra, dan gerejawi.
- 2. Dia seorang rabi Yahudi (Meyer) yang menjalankan sekolah swasta untuk mengajar hukum Musa, tetapi tidak ada bukti tekstual untuk jabatan ini.
- 3. Bangunan ini awalnya adalah gymnasium namun kemudian menjadi sebuah ruang kuliah yang dimiliki oleh atau diberi nama sesuai dengan nama pemiliknya yaitu Tiranus.
Paulus harus meninggalkan Sinagog dan kelihatannya jumlah orang yang bertobat terlalu banyak sehingga sebuah rumah tidak cukup untuk menampungnya, jadi ia menyewa sebuah ruang kuliah. Hal ini memungkinkan dia melakukan kontak dengan penduduk Efesus.
Kis 19:10 "dua tahun" Dalam Kis 20:31 Paulus menyatakan berapa lama ia tinggal di provinsi ini (tiga tahun).
□ "semua penduduk Asia mendengar" Ini adalah hiperbola yang jelas. Yesus seringkali berbicara menggunakan pernyataan yang dilebih-lebihkan. Ini hanyalah bagian dari sifat idiomatik sastra timur.
Utley: Kis 19:11-20 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:11-2011 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, 12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang ...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:11-20
11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, 12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat. 13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." 14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. 15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" 16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. 17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus. 18 Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuata seperti itu. 19 Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. 20 Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.
Kis 19:11 Ini bukan pertama kalinya Allah menggunakan mukjizat yang luar biasa untuk meneguhkan kebenaran-Nya dan utusan-Nya (lih. Kis 3:1-10; 5:15; 8:6,13; 9:40-42; 13:11-12; 14:8-11). Takhayul dan praktek-praktek okultisme meluas dan berakar kuat di Efesus. Allah, yang kaya dengan rahmat, mengizinkan kuasa dan otoritas-Nya, yang berdiam di dalam Mesias, untuk diekspresikan melalui Paulus kepada orang-orang yang terikat setan. Oh, sungguh anugerah Allah!
Kis 19:12 "saputangan" Mungkin ini adalah handuk untuk mengelap keringat yang diikatkan pada kepala selama bekerja.
□ "kain" ini mengacu pada kain untuk bekerja, mirip celemek tukang kayu. Penyembuhan ini menunjukkan belas kasih Allah dan kuasa untuk meneguhkan berita Injil serta pelayanan Paulus.
□ "keluarlah roh-roh jahat" Di sini setan (lih. Luk 10:17) disebut "roh jahat" (lih. Mat 12:45; 7:21 Lukas; Kis 8:2; 11:26,19 Kis 12:13,15,16). Tetapi Lukas juga menyebut mereka "roh jahat" (lih.Kis 5:16; 08:07). Dalam Kis 16:16 setan disebut "roh python (ramalan)". Semua frasa ini tampaknya sama. Paulus sering berbicara tentang kategori setan seperti "segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan" (Ef 1:21), atau "pemerintah- pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga" (Ef 3:10), atau "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Ef 6:12). Ini pasti mengacu pada tingkatan roh-roh jahat yang terorganisir. Tapi bagaimana, mengapa, di mana, dan siapa, semuanya itu spekulatif karena Alkitab memilih untuk tidak mengungkapkan penjelasan rinci tentang dunia roh. Alkitab jelas menunjukkan kuasa Kristus (dan para rasul-Nya) atas Iblis dan kerajaan kegelapan serta maut.
"Nama Yesus" adalah Nama di atas segala nama! Mengenal-Nya mendatangkan keselamatan, kedamaian, keutuhan, pemulihan, dan kesehatan.
Kis 19:13-16 "Tukang jampi Yahudi" Tukang jampi Yahudi sudah umum (lih.Luk 11:19). Konteks ini jelas menunjukkan bahwa pengusiran setan bukan oleh rumus ajaib (nama), tetapi oleh hubungan pribadi dengan Yesus. Jika pasal ini tidak begitu sedih pasti akan lucu! Josephus bercerita tentang suatu upacara eksorsisme Yahudi di antiq. 8.2.5 oleh Eleazar, menggunakan mantra Salomo.
Kis 19:13 "roh-roh jahat" Ini mengacu pada setan/kuasa kegelapan. PB sering berbicara tentang realitas rohani ini, tetapi tidak membahas asalnya atau rincian tentang organisasi atau kegiatannya. Rasa ingin tahu, ketakutan, dan kebutuhan akan pelayanan praktis telah menyebabkan banyak spekulasi. Tidak pernah ada karunia untuk mengadakan pelepasan yang tercantum dalam Perjanjian Baru, tetapi jelas itu perlu. Beberapa buku yang membantu adalah:
- 1. Konseling Kristen dan Hal Gaib oleh Kouch
- 2. Demonologi Alkitabiah dan Iblis dalam Dunia Sekarang oleh Unger
- 3. Penghulu-penghulu dan Penguasa-penguasa oleh Montgomery
- 4. Kristus dan Penguasa-penguasa oleh Hendrik Berkhof
- 5. Tiga Pertanyaan Krusial Mengenai Peperangan Rohani oleh Clinton E. Arnold. Liat Topik Khusus: Setan di Kis 5:16.
Kis 19:14 "Seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa" Para Sarjana modern tidak dapat menemukan nama ini dalam tulisan-tulisan lain. Sangat sulit bagi Imam Besar Yahudi (archiereus) untuk berada di Efesus. Ada sebuah rumah ibadat setempat, tapi tempat ibadah orang Yahudi ada di Yerusalem. Lukas menggunakan kata ini beberapa kali dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul bagi Imam Besar dan keluarganya di Yerusalem.
Beberapa berspekulasi bahwa orang itu entah bagaimana terhubung ke keluarga Imam Besar, atau mungkin salah satu kepala dari 24 urutan imam yang dibuat oleh Daud (lih. 1Taw 24:7-19).
Jika orang ini dan anak-anaknya adalah imam, cukup mengejutkan mereka tidak menggunakan YHWH sebagai Nama yang berkuasa untuk mengendalikan roh-roh seperti halnya sihir atau okultisme
Kis 19:15 "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui," Kata pertama adalah gin∩sk∩; yang kedua adalah epistamai. Entah bagaimana keduanya sinonim. Keduanya sering digunakan dalam Kisah Para Rasul, namun dalam konteks ini jelas ada perbedaan yang dibuat antara pengetahuan iblis tentang Yesus sebagai Kristus dan Paulus sebagai juru bicara-Nya.
Kis 19:17 Lukas mencatat hal ini untuk menunjukkan bagaimana Roh kudus memasyhurkan (IMPERFECT PASSIVE INDICATIVE) Yesus.
Kis 19:18 "mereka yang telah menjadi percaya" ini adalah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE. Pertanyaannya adalah, apakah mereka percaya hal gaib atau apakah kalimat ini merujuk kepada keyakinan baru mereka dalam Injil? Mungkin juga orang yang baru percaya kepada Injil masih dipengaruhi oleh takhayul masa lalu mereka. Lihat Topik Khusus: Kalimat Yunani Digunakan untuk Keselamatan di Kis 2:40.
Penganut okultisme sebelumnya mungkin telah diyakinkan oleh apa yang terjadi atas tukang jampi Yahudi dalam ay. 13-16. Berita tentang peristiwa menyebabkan kuasa Yesus atau Nama Yesus cepat menyebar (lih. ay. Kis 19:17). Orang-orang ini sangat sadar akan kuasa "Nama-Nya".
□ "selalu datang" Ini merupakan IMPERFECT MIDDLE INDICATIVE
□ "mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu" Mediterania kuno tenggelam dalam okultisme. Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa membuka rahasia sihir seseorang akan membuatnya menjadi tidak efektif. Ini adalah cara mereka menyangkal kegiatan masa lalu mereka sebagai penganut okultisme. Ada jenis literatur sihir terkenal di zaman dahulu yang disebut "tulisan-tulisan Efesus" Insiden ini menunjukkan keunggulan Injil atas okultisme (lih.ay. Kis 19:20!).
Kis 19:19 "sihir" Lihat Topik Khusus di Kis 8:9. "kitab" (biblous) bisa merujuk ke kitab besar atau gulungan kecil papyrus tempat menulis sumpah atau kutukan. Ini dipakai sebagai jimat. Harga kitab yang sangat tinggi menunjukkan (1) betapa orang-orang ini sangat percaya kepada takhayul (2) bagaimana Injil telah memerdekakan mereka!
□ "membakarnya di depan mata semua orang" Ini adalah buku-buku yang sangat mahal dan sangat dicari- cari, kertasnya terbuat dari kulit. Membakar buku-buku ini merupakan bentuk pertobatan orang-orang percaya baru di hadapan umum dan pengakuan iman mereka dalam Kristus, bukan "kuasa!"
Kis 19:20 Berita Injil dipersonifikasikan dan diringkas. Ringkasan Lukas membantu kita membagi Kisah Para Rasul menjadi enam bagian (lih.Kis 6:7; 9:31; 12:24; 16:5; 19:20; 28:31).
Utley: Kis 19:21-22 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:21-2221 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesu...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:21-22
21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga." 22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.
- NASB "Paulus bermaksud"
- NKJV "Paulus bermaksud"
- NRSV "Paulus berniat"
- TEV, NJB "Paulus memutuskan"
- TEV (catatan kaki) "Paulus, yang dipimpin oleh Roh, memutuskan"
Berikut adalah kombinasi dari kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia. Tidak pasti apakah penggunaan kata "roh" merujuk ke:
- 1. Roh Kudus atau
- 2. roh manusia (lih. Kis 7:59; 17:16; 18:25; Rom 1:9; 8:16; 1Kor 2:11; 5:4; 16:18; 2Kor 2:11; 7:13; 12:18; Gal 6:18; Fil Kis 4:23).
Jika mengacu kepada Roh Kudus, maka ini merupakan contoh lain kepemimpinan ilahi dikombinasikan dengan respon manusia yang tepat.
Lukas sering memberi komentar singkat untuk memperkenalkan peristiwa-peristiwa yang terjadi nanti. Kemungkinan Lukas mencatat bahwa Paulus memutuskan untuk pergi ke Yerusalem atas pimpinan Allah (yaitu mati, ay. 21), bukan sebagai akibat dari kerusuhan yang disebabkan oleh Demetrius dan serikat tukang pengrajin perak di Efesus (lih. ay. 23-41).
□ "Aku harus melihat Roma juga" Paulus ingin (dei) mengunjungi jemaat di Roma (lih. Kis 9:15; Rom 1:10). dalam perjalanan ke Spanyol (lih. Rom 15:24,28). Dia ingin mereka mengenal dia dan mendukung pekerjaan misinya. Dia juga ingin menambahkan berkat/karunia kepada mereka.
Kis 19:22 "Erastus" Ada seorang laki-laki dengan nama ini, disebutkan dalam Rom 16:23. Dia disebut bendahara kota Korintus. Nama ini disebut lagi di 2Tim 4:20. Tidak dapat dipastikan apakah nama tersebut merujuk pada orang yang sama atau tidak.
□ "ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia" Injil telah mulia menyebar, mempengaruhi dan mendatangkan pertobatan di provinsi tersebut (lih. 1Kor 16:9).
Utley: Kis 19:23-27 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:23-2723 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan. 24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, se...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:23-27
23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan. 24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya. 25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini! 26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa. 27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."
Kis 19:23 "Jalan Tuhan" Ini adalah sebutan yang paling awal bagi kekristenan. Berbicara tentang konsep PL (mis. Mazm 1:1,6; 5:8; 25:4,8,9,12; 27:11; 37:5,7,23,34; 119:101,105 ) yaitu gaya hidup iman (lih. Kis 9:2; 19:9,23; 22:4; 24:14,22; juga mungkin Kis 18:25-26).
Kis 19:24 "kuil-kuilan dari perak" ini mengacu pada gambar perak kecil (1) dari Kuil Artemis atau (2) meteorit yang tampak seperti seorang wanita berpayudara banyak. Arkeologi telah menemukan banyak gambar perak dewi ini, tapi tidak menemukan tempat suci (kuil). Ini adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Lihat catatan pada Kis 18:19, # 4.
□ "Artemis" Artemis yang dipuja di Efesus tidak diidentifikasi dengan Diana dari jajaran Romawi. Dewi ini mirip dengan Cybele, ibu dewi-dewi. Praktek keagamaan ini memiliki banyak kesamaan dengan kultus kesuburan Kanaan (lihat M.R. Vincent, Word Studies, jilid 1, hal. 271).
□ "mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit" penganiayaan ini memiliki dasar ekonomi (lih.ay. Kis 19:25,27).
□ "tukang-tukang" Dari kata Yunani ini kita mendapatkan kata Inggris "teknisi". Dalam dunia serikat Mediterania kuno atau asosiasi pengrajin, sangat populer dan kuat. Paulus telah menjadi bagian dari serikat para pembuat tenda.
Kis 19:26-27 Ini memberi kita wawasan dari keberhasilan dan perluasan pelayanan Paulus di Asia.
□ "bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa" ini mencerminkan konsep PL tentang kesia-siaan penyembahan berhala (lih.Ul 4:28; Mazm 115:4-8; 135:15-18; Yes 44:9-17; Yer 10:3-11).
Kis 19:27 Ada banyak bagian dalam sastra Yunani dari abad pertama yang menyebutkan Artemis dari Efesus. Rupanya ada tiga puluh sembilan kota terpisah dari dunia Mediterania yang juga terlibat dalam pemujaan dewi kesuburan.
Utley: Kis 19:28-41 - --NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:28-4128 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesu...
NASKAH NASB (UPDATED): Kis 19:28-41
28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!" 29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus. 30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya. 31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu. 32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. 33 Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu. 34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!" 35 Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit? 36 Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak. 37 Sebab kamu telah membawa orang- orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya. 38 Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang- sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ. 39 Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah. 40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru- hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini." 41 Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu.
Kis 19:28 Ayat ini menunjukkan betapa dekatnya dunia kuno dipengaruhi kepercayaan dan tradisi lokal. Banyak orang menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan cara-cara yang berhubungan dengan kuil berhala lokal.
□ "Besarlah Artemis dewi orang Efesus" dewi kesuburan ini sering disebut "maha besar". Ini mungkin slogan kuil tempat ibadah.
Kis 19:29 "ramai-ramai membanjiri gedung kesenian" Reruntuhan amfiteater Romawi yang sangat besar masih tetap ada sampai hari ini. Dapat menampung antara 25 dan 56 ribu orang (perkiraan berbeda).
□ "dengan sehati" Kisah Para Rasul sering menggunakan frasa "sehati" untuk menggambarkan kesatuan dan persekutuan orang percaya (lih. Kis 1:14; 2:1,46; 4:24; 5:12; 8:6; 15:25), tetapi juga tentang bagaimana kejahatan bisa bersatu (lih. Kis 7:57; 12:20; 18:12). Persatuan itu sendiri bukanlah tujuan akhir. Namun tujuan dari kesatuan itu yang sangat penting!
□ "Gayus" Berasal dari Derbe (lih. Kis 20:4). Ini adalah nama yang sangat umum, sehingga sangat sulit untuk mengidentifikasi orang ini (lih. 1Kor 1:14; 3Yoh 1:3).
□ "Aristarkus" Berasal dari Tesalonika (lih. Kis 20:4; 27:2; Kol 4:10-11; Phil Kis 2:4).
Kis 19:30 "murid-muridnya tidak mengizinkan dia" Paulus adalah seorang yang berkemauan keras! Namun, ia mengizinkan orang percaya lainnya untuk mempengaruhi beberapa keputusan (lih.ay. Kis 19:31).
Kis 19:31 "beberapa pembesar" Istilah ini berarti "pejabat lokal yang terpilih ", namun digunakan dalam beberapa arti. Ini merupakan istilah teknis untuk pejabat politik local, digunakan oleh Lukas dengan begitu akurat. Rupanya mereka telah menjadi orang percaya juga, atau setidaknya teman-teman Paulus. Sekali lagi Lukas menunjukkan bahwa kekristenan bukanlah ancaman bagi otoritas pemerintah lokal. Ayat-ayat seperti ini yang menyebabkan beberapa komentator menduga bahwa Kisah para Rasul ditulis untuk dibaca di pengadilan Paulus di Roma. Lagi dan lagi jemaat masuk ke dalam konflik dengan orang-orang Yahudi, tetapi tidak dengan pemerintah!
Kis 19:32 "kumpulan" ini adalah kata Yunani yang sama (ekkelsia) yang digunakan untuk jemaat. Dalam Kis 19:32,39,41 itu mengacu pada perkumpulan warga kota.
Gereja mula-mula memilih istilah ini karena penggunaannya dalam Septuaginta untuk "perkumpulan bani Israel". Lihat Topik Khusus: Gereja (ekklesia) di Kis 5:11.
□ "kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul" Ini adalah ciri khas perkumpulan massa.
Kis 19:33 "Aleksander" Orang-orang Yahudi lokal ingin untuk dipahami bahwa mereka adalah kelompok yang terpisah dari misionaris Kristen yang berjalan keliling, namun menjadi bumerang bagi mereka. Apakah ini adalah orang yang sama yang disebutkan dalam 2Tim 4:14 tidak pasti, tapi 1Tim 1:20 menjadikannya sangat meragukan.
□ "memberi isyarat dengan tangannya" Ini adalah cara budaya untuk mencari keheningan sehingga seseorang bisa berbicara (lih. Kis 12:17; 13:16; 19:33; 21:40) .
□ "pembelaan" Kita mendapatkan istilah bahasa Inggris "permintaan maaf" dari istilah Yunani, yang merujuk kepada pembelaan hukum. Lukas sering menggunakan kata kerja (lih. Luk 12:11; 21:14, Kis 19:32; 24:10; 25:8; 26:1,2,24) dan kata benda ini dalam Kis 22:1; 25:16 .
Kis 19:34 Ini menunjuk kepada (1) anti-Semitisme dunia Yunani-Romawi atau (2) kemarahan orang banyak ini terhadap pelayanan Paulus.
Kis 19:35 "panitera kota" ini adalah kepala sipil resmi, yang bertindak sebagai penghubung antara pemerintah Romawi di kota-kota ini dengan kuil-kuil terkenal. Istilahnya grammateus. Paling sering digunakan dalam Kisah para rasul untuk ahli-ahli Taurat Yahudi (lih. Kis 4:5; 6:12; 23:9). Dalam Septuaginta merujuk kepada pemimpin Mesir yang tunduk dan melapor ke otoritas yang lebih tinggi (lih.Kel 5:6) dan untuk perwira Yahudi (lih.Ul 20:5).
□ "kota Efesuslah yang memelihara kuil dewi" Kata memelihara secara harfiah berarti "penyapu kuil" (neōkos, penjaga kuil). Ini telah menjadi sebutan kehormatan, meskipun sebenarnya ini mengacu kepada pelayan kuil terendah.
□ "patungnya yang turun dari langit" Rupanya itu adalah sebuah meteor berbentuk seperti wanita dengan payudara banyak. Ini adalah idola sempurna bagi kultus kesuburan. Istilah "surga" secara harfiah berarti"yang turun dari Zeus (Dios)".
Kis 19:37 Penyebab kerusuhan tersebut tidak memiliki dasar yang benar, karena itu, dapat dikenakan disiplin Romawi (lih. Ay. Kis 19:40).
Kis 19:38-39 "hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ" Hendaklah mereka melalui jalur yang tepat yang disediakan untuk pengaduan. Kedua ayat ini juga memiliki dua kalimat FIRST CLASS CONDITIONAL.
Kis 19:38 "gubernur" Ada dua jenis provinsi Romawi, yang dikendalikan oleh Kaisar dan yang dikendalikan oleh Senat (Augustus, Acts of Settlement, 27 SM). Provinsi Romawi diperintah oleh
- 1. senatorial propinsi dipimpin oleh gubernur atau propraetors
- 2. imperial propinsi dipimpin oleh legatus pro proetors
- 3. Propinsi yang lebih kecil atau bermasalah dipimpin oleh praefectus
- 4. Kota-kota bebas dipimpin oleh pemimpin lokal, tetapi di bawah pedoman Romawi negara-negara klien seperti Palestina diatur oleh para pemimpin lokal, tetapi dengan batasan tertentu dan pembatasan
Efesus berada dalam senatorial provinsi dan dengan demikian memiliki "gubernur". Gubernur disebutkan tiga kali:
- 1. Sergius Paulus, Siprus, Kis 13:7-8,12
- 2. Annaeus Galio, Akhaya, Kis 18:12
- 3. Tidak ada nama khusus, tetapi kategori, Efesus, Kis 19:38
Kis 19:39-41 "kumpulan rakyat" Ini adalah kata ekklesia, yang digunakan oleh Negara negara-kota Yunani untuk kumpulan rakyat kota. Digunakan untuk kumpulan jemaat karena dalam Septuaginta diterjemahkan istilah Ibrani untuk "kumpulan rakyat" (Qahal).
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Gereja
Topik Teologia: Kis 19:8 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Penghinaan Verbal Terhadap Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 19:9 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Nama-nama Untuk Orang Kristen
- Orang Kristen Disebut Rekan Pengikut Jalan (Tuhan)
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Penghinaan Verbal Terhadap Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 19:10 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Keputusan-keputusan Allah
Kedaulatan Pemerintahan Allah
Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjia...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah (Kerajaan) di Dalam Perjanjian Baru
- Gereja dan Kerajaan
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
Topik Teologia: Kis 19:11 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
Kis 8:12 Kis 14:21-23 Kis 19:8-11 Kis 20:25-31 Kis 28:23,3...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Kehidupan Kerajaan di Dalam Gereja
- Kis 8:12 Kis 14:21-23 Kis 19:8-11 Kis 20:25-31 Kis 28:23,31 Rom 14:17 1Ko 4:20 1Ko 6:9-11 Gal 5:16,19-21,24 Efe 5:5 Kol 1:13-14 Kol 4:11 1Te 2:11-12 2Te 1:5 Yak 2:5 2Pe 1:5-11 Wah 1:9 Wah 12:10-12
- Mujizat-mujizat Penyembuhan Keselamatan dan Restorasi
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:12 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Pemeliharaan Allah
Mujizat-mujizat sebagai Pemeliharaan Khusus dari Allah
Contoh Mujizat-mujizat
...
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Pemeliharaan Allah
- Mujizat-mujizat sebagai Pemeliharaan Khusus dari Allah
- Contoh Mujizat-mujizat
- Mujizat-mujizat Penyembuhan Keselamatan dan Restorasi
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:13 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:14 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:15 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:16 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:17 - -- Makhluk-makhluk Supranatural
Iblis-iblis
Kerasukan Iblis
Akibat dari Kerasukan Iblis
Pengakuan Oleh Orang Lain
...
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Iblis-iblis
- Kerasukan Iblis
- Akibat dari Kerasukan Iblis
- Pengakuan Oleh Orang Lain
- Keselamatan
- Pertobatan
- Natur Pertobatan
- Pertobatan Diilustrasikan dalam Alkitab
- Ilustrasi Pertobatan Pribadi
- Pertobatan Jemaat Efesus
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:18 - -- Keselamatan
Pertobatan
Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
...
- Keselamatan
- Pertobatan
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
- Pengakuan Menyertai Iman
Topik Teologia: Kis 19:19 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
Sarana dari Memuliakan Allah
Memuliakan...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Menyatakan Kuasa dalam Kristus
Topik Teologia: Kis 19:23 - -- Pengudusan
Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
Nama-nama Untuk Orang Kristen
Orang Kristen Disebut Rekan Pengikut Jalan (Tu...
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Nama-nama Untuk Orang Kristen
- Orang Kristen Disebut Rekan Pengikut Jalan (Tuhan)
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Penghinaan Verbal Terhadap Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 19:24 - -- Gereja
Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
Penghinaan Verbal Terhadap O...
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Penghinaan Verbal Terhadap Orang Percaya
Topik Teologia: Kis 19:26 - -- Dosa
Dosa-dosa Terhadap Allah
Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
Penyembahan Berhala
Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaa...
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
- Gereja
- Masalah-masalah Yang Dihadapi Gereja
- Masalah dalam Gereja yang Muncul dari Orang Tidak Percaya
- Penghinaan Verbal Terhadap Orang Percaya
TFTWMS: Kis 9:3--26:15 - Konfrontasi Yang Tak Terduga KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik...
KONFRONTASI YANG TAK TERDUGA (Kis 9:3-5; 22:6-8; 26:13-15)
Saat itu menjelang tengah hari pada hari terakhir perjalanan tersebut. Tembok kota Damsyik sudah kelihatan. Di siang hari para pejalan biasanya berhenti untuk istirahat untuk menghindari sengatan sinar surya tengah hari yang membakar; namun Saulus, yang ingin sekali memulai penggeledahannya yang kejam, mendesak rombongannya untuk maju terus. Lalu, tiba-tiba, dunianya terbalik.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu [kira-kira tengah hari40], tiba-tiba cahaya [yang amat terang41] memancar dari langit [lebih terang dari matahari42] mengelilingi dia [dan mereka yang pergi bersama (dia)43]. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya [dalam bahasa Ibrani44]: "Saulus, Saulus,45mengapakah engkau menganiaya Aku? [Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.46]" (9:3, 4).
Cahaya yang menyilaukan mata itu tidak memberikan ruang keragu-raguan: Ini merupakan sebuah penglihatan dari sorga! Saulus dapat melihat sesosok Manusia, 47namun sosok itu bukanlah orang yang dapat ia kenali dengan segera. Siapakah Dia, dan mengapa Ia berkata sedang dianiaya? Dengan ketakutan Saulus bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Jawaban datang: "Akulah Yesus [dari Nazaret48] yang kauaniaya itu" (9:5)! Beberapa orang yang menyangkal pelbagai mujizat Alkitab menyatakan bahwa Saulus tidak melihat Tuhan, melainkan terkena serangan penyakit epilepsi atau ayan49pada waktu terjadi badai elektris! (Jika benar begitu, kita harus berdoa supaya semua orang terkena serangan epilepsi pada waktu terjadi badai elektris—jika pengalaman seperti itu akan membuat mereka menjadi pekerja yang penuh semangat bagi Yesus!) Betapa bodohnya pendapat ini! Siapa saja yang membaca surat-surat Paulus pasti akan terkesan dengan fakta bahwa ia adalah orang pandai yang tidak suka berkhayal. Ia dapat mengenali perbedaan antara penderitaan jasmani dengan lawatan sorgawi! Selain itu, semua orang yang berpergian bersama dia ikut rebah juga ke tanah. Apakah mereka semua terserang epilepsi secara serempak? Lebih dari itu, Dr. Lukas, yang kenal baik dengan gejala-gejala epilepsi, telah mengatakan yang sebenarnya: Tuhan yang bangkit telah menampakkan diri kepada Saulus dan berkata, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu"!50
Bayangkanlah pelbagai pemikiran yang membanjiri benak Saulus pada saat pengumuman yang mengejutkan itu: Para pengikut Yesus mengumumkan bahwa Yesus tidak mati melainkan hidup—dan mereka memang benar! Mereka menegaskan bahwa Yesus adalah ilahi—dan Ia memang ilahi! Mereka bersikeras bahwa Yesus adalah Kristus—dan Ia jelas Kristus! Mereka memang benar, dan ia salah— benar-benar salah! Yang ia lakukan selama ini bukanlah berjuang untuk Allah yang ia kasihi, tetapi menentang Allah itu! Meskipun penganiayaan Saulus ditujukan kepada para pengikut Yesus, namun tamu sorgawi itu mengungkapkan bahwa ketika Saulus menganiaya murid-murid Kristus, dalam kenyataannya ia telah menganiaya Dia!51Ketika ia menangkapi umat Kristen, ia menangkap juga Yesus! Ketika ia menyiksa umat Kristen, ia menyiksa juga Kristus! Ketika ia membunuhi umat Kristen, ia membunuh juga Anak Allah!52
Ia pernah menyombongkan diri sebagai orang yang "tanpa cacat" "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat" (Filipi 3:6); sekarang ia menganggap dirinya sebagai "kepala" segala orang berdosa (1Timotius 1:15; KJV)! Dengan gemetar ia bertanya, "Apakah yang harus kuperbuat?" (22:10). Apakah masih ada harapan?
TFTWMS: Kis 9:6--26:18 - Tantangan Yang Luar Biasa TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untu...
TANTANGAN YANG LUAR BIASA (Kis 9:6-9; 22:9-11; 26:16-18)
Jawaban Tuhan sama mengejutkannya seperti penampakan diri-Nya. Yesus memberitahu Saulus untuk berhenti gemetar ketakutan di tanah:
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi53tentang segala sesuatu yang telah kaulihat54dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu55nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain.56Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan (26:16-18).57
Tidak ada tantangan yang lebih besar daripada ini pernah diberikan! Para pakar berdebat tentang mengapa Yesus menampakkan diri kepada Saulus, namun Tuhan sendiri telah memberikan alasan-Nya: "[Untuk tujuan ini," NASB] kata Dia kepada Saulus, "Aku menampakkan diri kepadamu" (ay. 16; huruf miring oleh saya). Tujuan itu dapat dibagi ke dalam tiga bagian.58
Pertama, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai seorang saksi — "untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi" (ay. 16). Salah satu kualifikasi seorang rasul adalah harus menjadi saksi Kebangkitan (1:21, 22). Belakangan ketika Paulus membuat daftar pelbagai penampakan Kristus, ia berkata, "Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul" (1Korintus 15:8, 9). "Bukankah aku rasul?" tulis dia kepada jemaat yang sama. "Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita?" (1Korintus 9:1).
Kedua, Yesus menampakan diri kepada Saulus untuk mengkualifikasikan dia sebagai seorang saksi bagi bangsa-bangsa lain—Yesus berbicara tentang "bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau" (26:17). Paulus telah dijuluki sebagai "rasul untuk dunia," namun pelayanan khusus dia adalah untuk bangsa-bangsa non-Yahudi. Hal ini untuk pertama kalinya dinyatakan secara gamblang bahwa bangsa non-Yahudi disertakan dalam rencana induk Tuhan. Anda dan saya tahu bahwa bangsa non-Yahudi ikut disertakan dalam tantangan Yesus untuk menjadi "saksi ... sampai ke ujung bumi" (1:8). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam pernyataan Petrus bahwa "janji itu ... bagi orang yang masih jauh" (2:39). Bangsa non-Yahudi dimasukkan juga dalam janji yang diberikan kepada Abraham, yang dikutip oleh Petrus dalam 3:25: "Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati." Bagaimanapun, bangsa non-Yahudi baru secara khusus disebut setelah Tuhan menampakkan diri kepada Saulus. Bagi kita yang non-Yahudi, peristiwa itu merupakan saat yang patut dirayakan! Ketiga, Yesus menampakkan diri kepada Saulus untuk mengualifikasikan dia sebagai saksi bagi bangsa non-Yahudi "untuk membuka mata mereka" (26:18). Ayat 18 merupakan pernyataan yang paling agung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan tugas memenangkan jiwa. Sebagai pemenang jiwa, tugas kita ada lima buah: [1] membuka mata [orang berdosa] [2] supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang [3] dan dari kekuasaan Iblis kepada Allah [4] supaya mereka boleh memperoleh pengampunan dosa [5] dan mendapat bagian di antara mereka yang telah dikuduskan dengan iman kepada [Yesus] (26:18).
Tujuan Yesus menampakkan diri kepada Saulus adalah untuk mengualifikasikan dia sebagai rasul bagi bangsa non-Yahudi! Benar, penampakan Yesus memang membuahkan iman di dalam hati Saulus dan memelopori proses perubahan hidup, 59namun Yesus mengatakan bahwa tujuan khusus penampakan-Nya kepada Saulus bukanlah untuk menyelamatkan dia, melainkan untuk mengirim dia sebagai seorang saksi kepada bangsa non-Yahudi. Saulus (Paulus) belakangan menulis dalam Roma 11:13, "Aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi" (TB; huruf miring oleh saya; lihat juga Galatia 2:6-9).
Apakah Saulus memahami semuanya itu ketika Yesus menampakkan diri? Saya meragukannya. Yang paling penting di dalam pikirannya sudah tentu terdapat fakta bahwa Yesus benar-benar Mesias—dan ia telah melawan Anak Allah! "Apakah yang harus kuperbuat?" adalah pertanyaan yang sangat penting bagi dia. Yesus menyimpulkan, "Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus60 kauperbuat" (9:6).
Ketika semua itu sedang berlangsung, "Termangu-mangulah teman-temannya [Saulus] seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun"61(9:7). Mereka "melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar" (22:9). 62Orang-orang itu adalah saksi-saksi berharga bahwa sesuatu yang luar biasa di jalan memang benar-benar telah terjadi.
Lalu "Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa [karena silaunya cahaya63]; mereka [teman-teman seperjalanannya] harus menuntun dia masuk ke Damsyik" (9:8). Saulus berharap untuk menyapu isi Damsyik dengan pamer kekuatan sebagai agen penuntut balas Allah; sebaliknya ia malahan dituntun masuk ke dalam kota itu sebagai pendosa yang berdukacita, selemah pengemis buta.
Dengan terseok-seok Saulus dituntun menuju salah satu jalan utama di Damsyik yang bernama jalan Lurus,64hingga rombongan itu tiba di sebuah rumah milik orang bernama Yudas. 65Ia dibimbing ke ruang tamu dan ditinggal sendirian. Air mata membasahi pipinya,66ia berlutut dan mulai berdoa.67"Tiga hari68lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum"69(9:9).
Suasananya adalah suasana seorang pria yang dikuasai oleh rasa penyesalan yang amat dalam. Saulus sekarang percaya kepada Kristus, ia sangat menyesal, dan bahkan mengakui Yesus sebagai "Tuhan,"70namun kesalahan akan dosa tetap menggerogoti jiwanya. Ia telah memperoleh suatu penglihatan, namun ia masih memerlukan suatu kunjungan—seseorang yang akan memberitahu dia71apa yang ia "harus perbuat" (9:6; huruf miring oleh saya).
TFTWMS: Kis 9:18--26:19 - Mualaf Yang Tidak Ragu-ragu MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa se...
MUALAF YANG TIDAK RAGU-RAGU (Kis 9:18, 19; 26:19)
Bagi Saulus keputusan itu memang berat. Memang selalu berat bagi siapa saja untuk mengakui bahwa selama ini ia salah.32Bahkan lebih berat lagi melakukan apa yang Ananias perintahkan. Baptisan itu sendiri tidaklah berat. Saulus sudah kenal baik dengan upacara penyucian dan pembenaman dalam air. Bagian yang sulit adalah "menyeru nama" Yesus. "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Artinya Saulus mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahwa ia dibaptis oleh otoritas-Nya, dan ia menyerahkan sisa hidupnya kepada Dia ! Artinya Saulus menjauhi segala hal yang dekat dengannya dan yang ia sayangi: keluarga, teman-teman, ketenaran, dan keberuntungan.
Meskipun keputusan itu berat, ketika Ananias memberitahu Saulus apa yang ia "harus perbuat," ia tidak ragu-ragu. Belakangan ia memberitahu raja Agripa, "Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat" (26:19). Seketika itu juga, "Ia bangun lalu dibaptis" (9:18). Tempat Saulus dibaptis tidak disebutkan, namun ada sungai Abana yang melintasi kota itu, dan sungai Parpar juga tidak jauh dari situ.33
Perbuatan sudah dilaksanakan; tidak ada jalan mundur bagi Saulus. Belakangan ia menulis, Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus (Filipi 3:7, 8).
Ketika Saulus dibaptis, dosa-dosanya disucikan dalam darah Kristus. Ia menerima karunia Roh Kudus (2:38), menggenapi perkataan Ananias bahwa ia akan "dipenuhi oleh Roh Kudus."34Ia juga ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja yang sudah ia upayakan untuk dihancurkan (2:41, 47). Saulus memiliki hidup baru dalam Kristus! Belakangan ia mengatakan bahwa ia telah menguburkan masa lalunya dalam kuburan air baptisan:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru ... Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan [bersama Dia], supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, .... (Roma 6:3-6; huruf miring oleh saya). Dengan hati yang bersukacita, untuk pertama kalinya dalam hari-hari itu Saulus "makan, [dan] pulihlah kekuatannya" (9:19a).
Kita mungkin ingin bertanya, "Mengapa Saulus?" Dari seluruh manusia di dunia, mengapa Tuhan memilih Saulus, seorang pembunuh masal, untuk menjadi rasul bagi bangsa non-Yahudi? Ia tentunya bisa memilih dari banyak orang Kristen yang hebat, seperti Barnabas. Jika Tuhan ingin memanggil seorang non-Kristen, ada banyak orang Yahudi yang takut akan Allah yang tidak punya kesalahan seperti kekejaman Saulus itu. Mengapa Saulus?
Karena kita tidak memiliki pikiran Tuhan (Yesaya 55:8, 9), kita tidak dapat menjawab pertanyaan itu dengan pasti —namun kita dapat membuat pelbagai dugaan yang cerdas. Salah satu faktor tentunya adalah keunikan kualitas Saulus—intelektualnya, semangatnya, tenaganya. Jika semuanya itu dialirkan ke arah yang benar, betapa hebat perbuatannya itu! Ia juga kemungkinan dipilih karena, setelah menghabiskan awal hidupnya di Tarsus, ia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berpikir bangsa non-Yahudi dibandingkan dengan siapa saja yang dibesarkan di Palestina. Ia adalah orang yang tepat untuk tugas tersebut.
Adalah mungkin bahwa faktor-faktor lainnya ikut terlibat juga dalam pemilihan Tuhan itu. Sebagai contoh, Saulus punya keyakinan bahwa tidak ada kompromi antara Yudaisme dan agama Kristen, keyakinan yang telah mendorong dia untuk berusaha menghancurkan agama Kristen.35Ketika ia menjadi orang Kristen, ia mempertahankan keyakinan tersebut. Surat-suratnya dipenuhi dengan kebenaran bahwa agama Kristen tidak dapat dikompromikan! Satu faktor lain yang memungkinkan bisa juga disebutkan di sini, satu faktor yang disiratkan oleh Yesus dalam kata-kata ini: "Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih" (Lukas 7:47). (Ini menyiratkan, "Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih.") Ketika Kristus menampakkan diri kepada Saulus di jalan itu, tiba-tiba Saulus sadar akan besarnya dosa dia. Ia sudah bersalah karena menghujat dan tidak layak menerima apa-apa selain kematian! Kesediaan Tuhan untuk mengampuni dia telah memenuhi dirinya dengan rasa kagum selama hidupnya. Ia menulis tentang "Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20; huruf miring oleh saya). Ia berkata, Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, ... Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1Timotius 1:12, 13, 15)! Orang yang banyak diampuni, banyak juga ia berbuat kasih dan menghabiskan sisa hidupnya dengan menyebarkan iman yang pernah ia coba hancurkan!
TFTWMS: Kis 9:20--26:20 - Belajar Bicara BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. ...
BELAJAR BICARA (Kis 9:20-22, 27-29; 26:20)
Anak bayi harus belajar bicara. Beberapa dapat belajar dengan cepat; beberapa lagi perlu waktu agak lama. Betapa senangnya kita saat mereka mengucapkan kata-kata pertama mereka! Ketika saya melihat betapa cepatnya Saulus mulai "bicara," saya teringat kepada anak sulung kami, Cynthia. Saat masih kecil sekali, Cindy akan berusaha meniru kata apa saja yang kami ucapkan ("hippopotamus," "rhinoceros," apa saja). Ia gemar bicara banyak sehingga kadang-kadang kami pikir kami perlu "menjelaskan" kepada para kenalan baru kami. "Ulahnya itu tidak dibuat-buat," kata kami. "Lagi pula, ayahnya seorang pengkhotbah, dan ibunya memang perempuan." Ketika Saulus "dilahirkan kembali," ketika itu juga ia mulai bicara—dalam kalimat lengkap—tentang Yesus.
Kita tidak tahu pada hari apa dalam minggu itu ia dibaptis, namun pada hari Sabat berikutnya ia telah hadir dalam sinagoga: "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (9:20). Ketika Saulus muncul dalam sinagoga, orang-orang yang hadir pasti bergairah tetapi tidak terkejut.20Adalah suatu kehormatan dikunjungi oleh seorang sarjana Yahudi yang terkenal dan fanatik. Ketika tiba waktu untuk pelajaran, pengurus sinagoga itu mungkin berpaling kepada Saulus dan berkata, "Saudara, jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" (Lihat 13:15.) Para pendengar itu tentunya mengharapkan ceramah yang berapi-api tentang bagaimana orang Kristen sedang menghancurkan kemurnian agama Yahudi. Kenyataannya, mereka diceramahi tentang Yesus sebagai Anak Allah! Untuk pertama kalinya Yesus diberitakan sebagai "Anak Allah" dalam kitab Kisah.21Yesus telah menampakkan diri sebagai Anak Allah kepada Saulus di jalan menuju Damsyik,22dan Saulus ingin semua orang mengetahui kebenaran agung itu. Istilah "Anak Allah" menjadi tema pokok dalam tulisan rasul Paulus.23
Orang-orang yang hadir itu terkejut dengan isi berita itu, namun mereka lebih terkejut lagi dengan si pemberita-nya. Kita baca, "Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: ‘Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?’" (9:21).
Sejalan dengan berlalunya waktu, Saulus tetap dengan "keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus" (9:27). "Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias" (9:22). Kata "membuktikan" diterjemahkan dari kata gabungan Yunani yang secara harfiah berarti "membawa bersama-sama, menyatukan, menjahit bersama-sama." Paulus mengutip beberapa acuan Perjanjian Lama tentang Mesias dan kemudian meletakkannya di sebelah pelbagai fakta kehidupan Yesus.24
Kedua sumber yang "dijahit bersama-sama" itu memberikan bukti yang sangat kuat bahwa Yesus adalah Mesias! Yang Saulus lakukan bukan hanya menyatakan Yesus adalah Mesias. Ia memberitahu sesamanya orang Yahudi bahwa mereka, sebagaimana dirinya, perlu merubah kesetiaan mereka! Ia menyatakan "kepada orang-orang Yahudi di Damsyik ... bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan" (26:20; huruf miring oleh saya).
Masa awal Saulus di Damsyik membentuk pola pelayanannya. Ketika ia pergi ke Yerusalem, ia bicara "dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani [di dalam sinagoga mereka25]" (9:28, 29). Kemana saja rasul itu meneruskan perjalanan, kebiasaan dia adalah selalu pergi dulu ke sinagoga26—dan beritanya adalah selalu "Yesus ... adalah Anak Allah" (9:20; lihat 1Korintus 2:2; Galatia 6:14).
Teladan Saulus ini patut ditiru oleh setiap orang Kristen baru. Pertama, kita melihat bahwa ia mulai bicara seketika itu juga. Faktanya, mereka tidak dapat membungkam dia! Kedua, ia mulai bicara dimana saja ia berada. Sering kali yang paling sulit adalah berbicara kepada orang-orang yang telah mengenal kita sebelum kita menjadi orang Kristen, tetapi Saulus justru memulainya dari orang-orang yang telah mengenal dia dengan sangat baik. Ketiga, ia mengatakan apa yang ia ketahui. Mungkin ia diilhami ketika mulai memberitakan; mungkin juga tidak.27Apakah benar atau tidak, ia tetap memiliki kisah untuk diberitakan! Keempat, pokok dari cerita Saulus adalah selalu Yesus Kristus dan apa yang Yesus telah perbuat bagi dia!
Marilah kita membuat pelbagai penerapan sebagai berikut: (1) Setiap orang Kristen baru perlu mulai segera memberitahu orang lain tentang Yesus. "Murid pendiam tidak cocok dengan istilah murid."28(2) Setiap orang Kristen baru, "dimana saja berada" perlu mulai memberitahu orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang mengenal dia dengan baik mungkin akan sama terkejutnya seperti orang-orang Yahudi ketika Saulus mulai memberitakan Yesus! (Band. 1Petrus 4:4.) (3) Setiap orang Kristen baru perlu memberitahukan apa yang ia ketahui. Ia mungkin tidak tahu banyak, tetapi ia tahu apa yang ia percayai dan apa yang ia lakukan untuk menjadi orang Kristen. Awalnya, ia dapat memberitahukan hal itu—lalu belakangan ia dapat belajar lebih banyak lagi. (4) Setiap orang Kristen baru perlu tetap menempatkan Yesus pada pokok pemberitaannya.
Kita sering berharap terlalu sedikit dari orang-orang Kristen baru—namun kita lalu terkejut ketika hidup mereka sesuai dengan apa yang kita harapan. Tidakkah kita berharap terlalu banyak dari anak-anak yang masih bayi itu? Kita mengharapkan mereka bertumbuh, belajar jalan dan bicara—dan kita berusaha semampu kita untuk mendorong mereka berkembang. Marilah kita juga mendorong orang-orang Kristen baru, dengan cara apa saja semampu kita, untuk segera mulai mengungkapkan hidup baru mereka dalam Yesus.
TFTWMS: Kis 9:29--22:21 - Rintangan Kedegilan RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagog...
RINTANGAN KEDEGILAN (Kis 9:29, 30; 22:17-21)
Ketika Saulus memberitakan injil di Yerusalem, salah satu tempat pertama yang ia kunjungi adalah sinagoga Helenistik27tempat Stefanus pernah memberitakan injil.28
Ia punya urusan yang belum selesai di situ: "Ia juga berbicara dan bersoal jawab29dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani" (Kisah 9:29a). Dalam kitab Kisah, kata Yunani yang diterjemahkan "bersoal jawab" hanya ditemukan satu kali di tempat lainnya, yaitu dalam Kisah 6, dimana kita membaca orang-orang Yahudi berbahasa Yunani itu "bersoal jawab dengan Stefanus" (6:9; huruf miring oleh saya). Saulus datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Stefanus.
Sinagoga Helenistik adalah tempat yang paling berbahaya bagi Saulus. Sewaktu orang-orang Yahudi Helenistik itu tidak mampu menjawab Stefanus, mereka membenci dia dan membunuh dia. Kebencian mereka terhadap Saulus bahkan lebih sengit lagi, sebab dalam benak mereka Saulus adalah orang murtad dan pengkhianat, orang yang telah mencampakkan agama dan mengkhianati mereka!30Oleh sebab itu kita tidak terkejut saat membaca, "Tetapi mereka itu berusaha membunuh dia" (9:29b)! Saulus perlu waktu tiga tahun di Damsyik dan tanah Arab untuk membuat orang-orang itu begitu marah sehingga ingin membunuh dia. Tetapi di Yerusalem ia hanya perlu waktu dua minggu (Galatia 1:18). Sekali lagi, dalam penyediaan Allah, rencana jahat itu tersingkap, dan sekali lagi dalam penyediaan Allah, Saulus memiliki teman-teman Kristen yang menyelamatkan dia. Kita baca, "Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus" (9:30). Kaisarea merupakan pelabuhan utama di Palestina, sekitar 112 kilometer barat laut Yerusalem.31 Sedangkan Tarsus adalah kampung halaman Saulus.32 Kisah 22 memberi kita rincian tentang keberangkatan dia dari Yerusalem yang tidak terdapat dalam Kisah 9.33 Dalam Kisah 22 Paulus menekankan bahwa ketika orang-orang Yahudi Helenistik itu ingin membunuh dia, jika ia diberi pilihan, ia memilih untuk tetap tinggal di Yerusalem.
Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,34rohku diliputi oleh kuasa ilahi.35Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain" (22:17-21).
Untuk pertama dan terakhir kalinya, Saulus berdebat dengan Tuhan. Pada intinya ia berkata "Aku rasa aku dapat meyakinkan mereka!"—dengan implikasi tambahan "Dan kalaupun aku tidak dapat, aku rela mati seperti Stefanus!"36Secara tidak langsung Tuhan menjawab, "Aku tidak siap bagi kematianmu! Tujuanmu paling akhir— memberitakan injil kepada bangsa non-Yahudi—masih menunggu di depan. Di sini engkau tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tinggalkan kota ini, dan cepat kerjakan!" Saulus berhenti mendebat dan mulai mematuhi. Ia menyingkirkan rintangan kedegilan dengan ketundukan.
Sedikit nasihat paling penting yang dapat saya berikan kepada orang Kristen baru mana saja adalah ini: Belajarlah mempercayai Tuhan dan bersandarlah kepada hikmat-Nya! Jika Allah memberitahu Anda untuk melakukan sesuatu dalam firman-Nya, Ia adalah benar—baik Anda mengerti atau tidak mengerti alasan bagi perintah-Nya itu. Belajarlah mentaati Dia tanpa bertanya—dan bersandarlah dalam jaminan bahwa Ia akan memberkati Anda!
TFTWMS: Kis 19:1-7 - Membereskan Beberapa Murid MEMBERESKAN BEBERAPA MURID (Kis 19:1-7)
Setelah masuk ke sebuah kota baru, Paulus biasanya masuk dahulu ke dalam sinagoga (jika kota itu memilikinya)...
MEMBERESKAN BEBERAPA MURID (Kis 19:1-7)
Setelah masuk ke sebuah kota baru, Paulus biasanya masuk dahulu ke dalam sinagoga (jika kota itu memilikinya), untuk mencari orang-orang berhati jujur. Situasi di Efesus berbeda. Di situ sudah ada satu gereja kecil,2 kemungkinan berhimpun di rumah Akwila dan Priskila (1Korintus 16:19). Oleh sebab itu, Paulus pertama-tama meluangkan waktunya dengan saudara-saudaranya di situ. (Dalam pikiran saya, saya dapat melihat reuni Paulus yang penuh sukacita dengan Akwila dan Priskila, sahabat lamanya.)
Selagi Paulus menjelajah kota itu, untuk menolong dan menguatkan hati orang-orang Kristen baru (lihat 18:23), ia "mendapati beberapa orang murid" (19:1b), "kira-kira dua belas orang" (ay. 7).3Apakah pentingnya kata "mendapati" itu? Apakah artinya Paulus sudah diberitahu tentang mereka dan ia sedang mencari mereka,4atau apakah itu semata-mata berarti bahwa, dalam pemeliharaan Allah, Paulus "secara kebetulan menemukan mereka"? Saya menyukai yang belakangan, namun fakta pentingnya adalah bahwa Paulus melakukan kontak dengan mereka.
Apakah orang-orang ini sudah menjadi Kristen? Biasanya kita akan menduga sudah. Lukas biasanya memakai kata "murid" untuk mengacu kepada orang-orang yang menjadi pengikut Yesus (11:26; dll.). Namun begitu, dalam kasus ini kita menghadapi persoalan serius untuk menggolongkan kedua belas orang ini sebagai orang Kristen. Ketika Paulus menanyai mereka, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus?" mereka menjawab "Belum" (19:2). Karena Perjanjian Baru tidak mengakui adanya kemungkinan orang menjadi Kristen tanpa memiliki Roh Kudus (Kisah 2:38; Roma 8:9; Titus 3:5; Ibrani 6:4; 1 Yohanes 3:24; 4:13), maka sulit untuk mengerti bagaimana orang-orang ini bisa disebut orang Kristen.
Lukas mungkin memakai istilah "murid" dalam makna umumnya yaitu "pelajar dan pengikut" tanpa mengidentifikasikan siapakah yang diikuti oleh orang-orang itu. Adalah mungkin bahwa kata Yunani yang diterjemahkan "beberapa" menunjukkan maksud Lukas untuk menggunakan kata yang lebih umum. Umat Kristen mula-mula banyak yang beranggapan bahwa kedua belas orang itu adalah murid Yohanes, bukan murid Yesus.5Penafisaran-penafsiran lainnya atas kata "murid" ini boleh ditarik juga. Seorang penafsir mengusulkan pendekatan ini: "Penjelasan yang benar atas nas ini adalah bahwa Lukas menceritakan kisah itu dari sudut pandang aktor utama: Paulus bertemu dengan seseorang yang baginya terlihat seperti murid-murid."6Secara pribadi saya percaya bahwa Paulus menganggap kedua belas orang ini sudah menjadi orang Kristen, dan karenanya pertanyaannya itu di dasarkan pada anggapan ini.7
Ketika Paulus mendapati orang-orang itu, ia menanyai mereka, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika8kamu menjadi percaya?" (19:2a). "Percaya" di sini dipakai dalam pengertian yang luas atas respon total mereka kepada Tuhan, termasuk baptisan (ay. 3). Paulus tidak sedang bertanya apakah mereka sudah atau belum menerima "karunia biasa" non-mujizatiah dari Roh sewaktu mereka dibaptis; 9setiap orang yang dibaptis secara alkitabiah akan menerima karunia itu. 10Ayat-ayat selanjutnya mengungkapkan bahwa maksud Paulus ketika ia mendapati orang-orang itu adalah untuk menumpangkan tangannya ke atas mereka dan memberi mereka karunia mujizatiah (ay. 6) kalau-kalau mereka itu belum memiliki karunia seperti itu. Jadi, rasul itu sebenarnya bertanya, "Sudahkah kamu menerima manifestasi mujizatiah Roh Kudus, ketika kamu menjadi orang Kristen?"
Jawaban mereka mengejutkan Paulus, "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus" (ay. 2b). Saya bisa mendengar sirene dalam kepala Paulus berbunyi. Kini ia tahu (jika sebelumnya ia tidak tahu) bahwa ada sesuatu yang salah dalam baptisan mereka, sebab baptisan Amanat Agung banyak terkait dengan Roh Kudus: Baptisan Kristiani adalah dalam nama Bapak, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:19). Di antara pelbagai berkat yang terkait dengan baptisan ini adalah penerimaan Roh Kudus sebagai suatu karunia (Kisah 2:38). Selanjutnya, dibaptis dengan cara seperti itu disebut juga dengan "dilahirkan dari air dan Roh" (Yohanes 3:5). 11
Bagaimanapun haruslah dicatat bahwa meskipun ungkapan "bahwa ada Roh Kudus" (huruf miring oleh saya) bisa jadi merupakan terjemahan yang tepat, namun ungkapan itu tidak mengungkapkan makna yang diminta oleh konteks itu. Bahkan seandainya kedua belas orang itu hanya mengetahui pengajaran Yohanes Pembaptis, mereka tentunya akan sudah mengetahui tentang adanya Roh Kudus (Matius 3:11).12Makna dalam konteks itu adalah kalaupun Roh Kudus itu sudah datang, mereka tidak menyadari akan hal itu. Kata Yunani dalam Kisah 19 yang diterjemahkan "ada" ditemukan dalam Yohanes 7:39 dalam bentuk kata kerja lampau, terkait dengan kedatangan Roh Kudus, dan di situ diterjemahkan "belum datang [diberikan]."13ASV (pendahulu NASB) menerjemahkan perkatan orang-orang dalam Kisah 19 itu, "Tidak, kami tidak begitu banyak mendengar apakah Roh Kudus itu sudah diberikan."14(Huruf miring oleh saya.)
Karena mengetahui ada yang salah dengan baptisan mereka, Paulus lalu bertanya, "Kalau begitu dengan baptisan manakah [ke dalam apakah] 15kamu telah dibaptis?" (Kisah 19:3a), 16dan mereka menjawab, "Dengan baptisan Yohanes" (ay. 3b). Dimanakah orang-orang ini mempelajari baptisan Yohanes Pembaptis? Beberapa rincian dalam konteks itu menyiratkan bahwa mereka sudah diajar dan dibaptis oleh Apolos: dekatnya kisah ini dengan kisah Apolos si penginjil yang fasih bicara, yang "hanya mengetahui baptisan Yohanes" (Yohanes 18:25), ditambah dengan fakta bahwa Lukas membuat pokok pembicaraan tentang Apolos ketika memperkenalkan kedua belas orang ini (19:1). Pelbagai skenario lainnya adalah mungkin,17namun yang pertama adalah yang paling memungkinkan. Bagaimanapun, kebanyakan pakar percaya bahwa Apolos dibaptis dengan baptisan Yohanes sebelum Hari Pentakosta (Kisah 2), tetapi orang-orang yang ia ajar dan baptis telah dibaptis dengan baptisan Yohanes setelah Hari Pentakosta. 18
J.W. McGarvey menulis, Jawaban yang paling mungkin [tentang mengapa orang-orang ini harus diselam ulang], dan satu-satunya yang selaras dengan pelbagai fakta, adalah bahwa mereka telah dibaptis oleh Apolos, atau oleh seseorang yang ajarannya seperti yang ia ajarkan, karena baptisan Yohanes sudah tidak lagi menjadi peraturan yang sah.19
Dalam perkataan Richard Oster, kedua belas murid ini adalah "penganut post-Pentakosta dengan peraturan pre-Pentakosta."20Kadang-kadang, saya merujuk kepada peta yang sudah kadaluwarsa dan saya tersesat. 21 Kesalahan tidak terletak pada peta itu, peta itu bagus pada zamannya. Masalahnya adalah peta itu sudah usang dan tidak tepat lagi. Dalam perjalanan keagamaan mereka, kedua belas murid itu merujuk kepada peta rohani yang sudah kadaluwarsa dan ketinggalan zaman.
Pengertian Yang Tidak Lengkap Dilengkapi
Karena pengertian orang-orang itu tidak lengkap, kebutuhan pertama mereka adalah memperbaharui pengetahuan mereka. Demikianlah Paulus mengajar mereka:22"Baptisan Yohanes23adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus" (19:4). Di sepanjang kitab Kisah, Lukas tanpa kecuali memberi ringkasan pelbagai pelajaran yang didasarkan pada ilham Roh Kudus, namun kata "ringkasan" untuk laporan Lukas atas ajaran Paulus kepada kedua belas murid itu tidaklah memadai. Di sini Lukas memakai peringkas/pemadat tugas berat. Baptisan Yohanes akan bisa menjadi titik awal ucapan Paulus. Ia mungkin akan sudah memberitahu mereka tentang Ia yang datang setelah Yohanes, "yaitu, ... Yesus": Kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya; kenaikan-Nya dan pengiriman Roh Kudus; pendirian, pengaturan, dan penyebaran gereja Kristus. Respon kedua belas orang itu (ay. 5) juga menunjukkan bahwa Paulus secara hati-hati membedakan baptisan mereka dari baptisan dalam nama Yesus.
Kini, pertanyaan Paulus "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" menjadi pertanyaan favorit orang-orang karismatik. Mereka memakai pertanyaan itu sebagai batu loncatan untuk memberitakan Roh Kudus.24Bagaimanapun, Paulus tidak menyambung pertanyaannya itu dengan pelajaran tentang Roh Kudus, tetapi dengan pelajaran tentang Yesus. Roh Kudus datang tidak untuk meninggikan diri-Nya, tetapi untuk memuliakan Yesus (Yohanes 16:14). Menurut rasul Yohanes, keberadaan Roh Kudus dalam diri kita tidak diperlihatkan dengan tubuh yang berputar-putar atau bicara yang tak dapat dipahami, tetapi sebaliknya dengan pengakuan "bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia" (1Yohanes 4:2).
Memperbaiki Ketaatan Yang Belum Lengkap
Setelah Paulus selesai bicara, kedua belas orang itu bisa saja merespon dengan beragam cara. Mereka bisa marah kepada rasul itu karena menyiratkan bahwa baptisan mereka tidak menyukakan Allah. Jika mereka bersikap seperti beberapa orang di zaman kini, mereka akan sudah berkata, "Namun baptisan hanya sekedar simbol dan tentunya tidak patut untuk dicemaskan. Semua baptisan adalah sama baiknya." Respon mereka menunjukkan kejujuran hati mereka. Pengajaran Paulus telah mengungkapkan bahwa bukan saja pengertian mereka tidak lengkap, namun ketaatan mereka juga tidak memadai. Tanpa ragu-ragu, "ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus" (Kisah 19:5).
Selagi kita membaca baptisan orang-orang ini, pelbagai pertanyaan membanjiri pikiran kita: Mengapakah penting bagi mereka untuk diselam ulang? Dalam hal apakah baptisan Yohanes itu berbeda dari baptisan dalam nama Yesus?25Mengapa baptisan Yohanes sudah tidak diberlakukan lagi? Pertanyaan kedua merupakan kunci jawaban bagi pertanyaan lainnya: Bagaimanakah baptisan Yohanes berbeda dari baptisan yang dilakukan oleh Paulus?
Kebanyakan penafsir berkata seperti ini, " satu perbedaan antara kedua baptisan itu adalah ...." lalu diikuti dengan apa yang mereka anggap perbedaan paling penting. Namun begitu, dalam konteks itu terdapat banyak perbedaan yang tersurat maupun tersirat. (Lihat bagan dalam pelajaran ini.) Marilah kita mulai dengan pertanyaan Paulus tentang Roh Kudus (ay. 2): Baptisan Yohanes tidak menjanjikan adanya Roh Kudus; sementara baptisan Amanat Agung menjanjikan hal itu (Kisah 2:38).
Lagi, Paulus mengacu kepada baptisan Yohanes sebagai "pembaptisan orang yang telah bertobat" (19:4); dengan kata lain, baptisan itu mewujudkan dan mengungkapkan pertobatan. Di sisi lain, adalah patut untuk mengacukan baptisan Kristiani sebagai "baptisan orang beriman," karena baptisan itu mewujudkan dan mengungkapkan iman—khususnya iman kita kepada kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus (Roma 6:3, 4). Ketika orang-orang menerima baptisan Yohanes, mereka mengakui dosa-dosa mereka (Markus 1:5); sebelum orang dibaptis dengan baptisan Yesus, mereka mengakui iman mereka kepada Yesus (Kisah 8:3726).
Mungkin perbedaan yang paling penting adalah yang dinyatakan oleh pernyataan Paulus bahwa Yohanes memberitahu "mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, ...." (Kisah 19:4; huruf miring oleh saya). Iman murid-murid Yohanes menunjuk ke depan kepada datangnya Mesias, sementara iman kita menunjuk ke belakang kepada Dia yang telah mati bagi kita (Galatia 2:20). Karena murid-murid Yohanes itu memandang ke depan kepada kedatangan Dia, maka mereka tidak mengetahui kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya, yang merupakan inti injil (1Korintus 15:1-4). Akibatnya, baptisan mereka tidak "sama dengan kematian-Nya" dan tidak "sama dengan kebangkitan-Nya" sebagaimana baptisan Kristiani (Roma 6:5). Mereka tidak tahu apa-apa tentang hubungan baptisan dengan kematian Yesus (Roma 6:3). Mereka tidak tahu bahwa dosa-dosa mereka dapat disucikan oleh darah Yesus sewaktu mereka diselamkan dalam air (Kisah 22:1627).
Akhirnya, fakta bahwa kedua belas murid itu "dibaptis dalam nama Tuhan Yesus" (ay. 5) mengingatkan kita bahwa tampaknya sama sekali tidak ada nama yang terkait dengan baptisan Yohanes. Baptisan Amanat Agung, bagaimanapun, dilaksakan dalam "nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" yang suci (Matius 28:19).28
Kenyataannya, selagi kita dengan cermat meneliti kedua baptisan itu, kita menemukan bahwa kedua baptisan itu hanya memiliki sedikit sifat yang sama: Dua-duanya dengan cara penyelaman dalam air (Yohanes 3:23; Matius 3:16; Kisah 8:3829), dan dua-duanya "untuk pengampunan dosa" (Markus 1:4; Lukas 3:3; Kisah 2:3830). Bahkan perbandingan singkat yang sudah kita buat menyisakan sedikit keraguan mengenai mengapa orang-orang ini perlu diselamkan untuk kedua kalinya, "dalam nama Tuhan Yesus."
Penting diketahui bahwa teks itu tidak mengatakan kedua belas orang itu "dibaptis ulang."31Alkitab tidak berkata sama sekali tentang "baptis ulang." Jika orang sudah dibaptis secara alkitabiah, maka ia sudah dibaptis. Ia sudah menerima pengampunan atas dosa-dosanya, sudah ditambahkan oleh Tuhan kepada gereja-Nya, dan tidak pernah perlu untuk mengulangi perbuatan itu. Di sisi lainnya, meskipun seseorang sudah melaksanakan perbuatan yang disebut baptisan, tetapi jika ritual itu tidak sesuai dengan pola Perjanjian Baru, maka ia itu belum dibaptis; ia hanya sekedar basah kuyup. Orang itu perlu dibaptis—untuk sekali dan selama-lamanya.32
Setelah kedua belas orang itu dibaptis, mereka tentunya akan diterima ke dalam persekutuan kelompok kecil di Efesus. Sebagai bagian dari peristiwa yang menggembirakan itu, Paulus akhirnya bisa melaksanakan apa yang tampaknya telah menjadi niat awalnya ketika ia bertemu dengan orang-orang itu. "Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat" (Kisah 19:6). 33
Perbuatan Paulus adalah serupa dengan apa yang Petrus dan Yohanes perbuat ketika mereka datang ke Samaria dan menumpangkan tangan mereka ke atas penduduk Samaria yang sudah menjadi Kristen.34Kebiasaan para rasul adalah menumpangkan tangan ke atas orang-orang Kristen untuk memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah.35Karunia-karunia itu membolehkan umat Kristen untuk mengetahui kehendak Allah dalam ketiadaan Perjanjian Baru yang tertulis dan memampukan mereka untuk berfungsi sebagai gereja dalam ketiadaan seorang rasul.
Masih tersisa satu pertanyaan: Mengapa Lukas menyinggung fakta bahwa Paulus menumpangkan tangannya ke atas orang-orang itu dan bahwa mereka berkata-kata dalam bahasa roh? Menumpangkan tangan ke atas orang Kristen baru tampaknya merupakan praktik umum Paulus (2Timotius 1:6), namun ini merupakan satu-satunya kesempatan Lukas menceritakan hal itu. Sebagai contoh, dengan jelas Paulus menumpangkan tangannya ke atas banyak orang di Korintus selama pelayanannya di situ, sehingga beberapa orang bisa berbahasa roh (1Korintus 1:7; 12:10), tetapi Lukas tidak mencatat fakta itu. Lalu, mengapa di sini Lukas memberitahukan tentang hal itu? Mungkin Lukas sedang menarik beberapa persamaan antara apa yang Petrus perbuat di Samaria dengan apa yang Paulus perbuat di Efesus.36Mungkin fakta itu dicatat untuk menekankan bahwa orang-orang yang diselamkan kembali ini telah diterima ke dalam persekutuan gereja di Efesus tanpa syarat—sebagaimana halnya penumpangan tangan kedua rasul dalam Kisah 8 menunjukkan bahwa orang-orang Samaria itu sudah diterima dalam persekutuan.37
Richard Oster berkata, Ini merupakan episode ketiga dalam Kisah yang berhubungan dengan bahasa roh. Ketiga fenomena ini semuanya berhubungan dengan pengajaran tentang Roh Kudus dalam konteks pentingnya sebuah penyatuan atas pelbagai kelompok baru ke dalam gereja (2:4; 10:46; 19:5).38
BERGUMUL DENGAN PENERAPAN
Awal pekerjaan Paulus di Efesus berjalan baik. Dalam pelajaran kita berikutnya, kita akan meneruskan pelajaran kita tentang pelayanannya di kota besar itu. Namun begitu, sebelum kita mengakhirinya, kita perlu bergumul dengan penerapan apakah, jika ada, yang kita harus buat dari cerita dalam Kisah 19:1-7.
Beberapa orang percaya bahwa sama sekali tidak apa penerapan yang harus dibuat. Mereka menunjukkan bahwa (sejauh yang kita tahu) tidak seorangpun di zaman kini yang sedang dibaptis dengan baptisan Yohanes Pembaptis. Namun begitu, tampaknya tidak mungkin Lukas menulis kisah itu hanya untuk memenuhi halaman Kitab Kisah; Allah tentunya punya sesuatu yang Ia ingin kita pelajari dari situ. Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita sudah membuat beberapa penerapan dari kisah Apolos, yang hanya mengetahui baptisan Yohanes. Jika kita bisa menerapkan kisah Apolos itu, maka tentunya kita juga bisa menerapkan kisah ini.
Jika ada penerapan yang harus dibuat dari Kisah 19:1-7, penerapan itu haruslah seperti ini: Kadang kala "baptisan" bukanlah baptisan.39Akan timbul kesempatan dimana orang-orang yang sudah melaksanakan ritual yang disebut baptisan masih perlu untuk diselamkan. Karena sekarang kita tidak memiliki persamaan kasus yang persis seperti baptisan Yohanes, maka tentunya tidak mudah untuk bersikap pasti dalam seluruh kasus jika keperluan akan hal itu muncul. Tetap saja, titik awal penerapan yang mana pun haruslah kebenaran bahwa tidak setiap ritual yang disebut baptisan adalah baptisan.
Untuk memulai diskusi kita, marilah kita bertanya, "Apakah penting untuk membuat baptisan menjadi alkitabiah?" Inlah jawaban sederhana yang didasarkan pada kajian kita dalam Kisah: "Baptisan harus memiliki cara yang benar, orang yang benar, dan tujuan yang benar." Cara yang benar adalah penyelaman dalam air.
Kata "baptis" adalah transliterasi kata Yunani yang makna harfiahnya "penyelaman."40Dalam Kisah 8 orang yang dibaptis turun ke dalam air, lalu dibaptis, dan kemudian ke luar dari air (ay. 38, 39). Subyek yang benar adalah orang yang cukup dewasa untuk membuat komitmen pribadi atas hidupnya, yang percaya kepada Tuhan, sudah bertobat dari dosa-dosanya, dan yang bersedia mengakui imannya (2:37, 38; 8:37). Kitab Kisah tidak memberi otoritas bagi baptisan anak bayi. Tujuan yang benar adalah untuk memperoleh pengampunan dosa (2:38; 22:16), untuk menerima Roh Kudus sebagai suatu karunia (2:38), dan untuk menjadi anggota gereja Tuhan (2:41, 47 41).
Dua syarat pertama—cara dan subyek yang benar— tidak menyulitkan kita dalam membuat penerapan. Orang itu sudah diselamkan dalam air atau belum, dan ia itu sudah cukup dewasa atau belum dalam membuat komitmen pribadi.42Jadi, meskipun gagasan itu mungkin saja dianggap hinaan oleh sebagian besar lapisan "Kekristenan," namun jika seseorang dipercik sewaktu bayi, orang itu tetap perlu dibaptis menurut pola Perjanjian Baru.
Masalah ini menjadi rumit bila tiba pada tujuan baptisan. Kita bergumul dengan pertanyaan tentang apa yang orang harus benar-benar ketahui dan pahami sebelum baptisannya itu menjadi alkitabiah. Apakah pertanyaan tentang tujuan baptisan itu rumit atau tidak adalah terkait dengan penerapan mana saja yang kita buat dari Kisah 19:1-7. Kedua belas orang itu adalah orang dewasa (ay. 7) (subyek yang benar) yang sudah pernah diselamkan dalam air (cara yang benar). Pada dasarnya, kegagalan baptisan mereka terletak pada masalah tujuannya. Mereka tidak tahu apa-apa tentang hubungan baptisan dengan darah Yesus; baptisan mereka bukan untuk menerima karunia Roh Kudus, baptisan mereka bukan untuk menjadi anggota gereja Tuhan.
Sambil kita mempertimbangkan pertanyaan tentang tujuan baptisan, kita harus mencoba menghindari penyederhanaan yang berlebihan. Memberi penekanan berlebihan atas satu tujuan baptisan memang suatu godaan. Sebagai contoh, saya pernah mendengar perkataan bahwa jika seseorang diselamkan "untuk pengampunan dosa," maka baptisannya tidak bermasalah. Ingatlah bahwa kedua belas orang itu sudah dibaptis "untuk pengampunan dosa" (Markus 1:4), namun mereka tetap perlu diselamkan kembali.43
Satu contoh lagi tentang bagaimana mudahnya menyederhanakan pertanyaan ini secara berlebihan adalah dengan menyimpulkan bahwa sejauh orang yang membaptis itu mengucapkan perkataan "dalam nama Tuhan Yesus" (ay. 5), maka baptisan itu alkitabiah. Dibaptis "dalam nama Yesus" semata-mata bukanlah untuk mengacu kepada penyeruan nama Yesus; hal itu, di antaranya, mengacu kepada orang yang sedang dibaptis dengan otoritas Yesus.44Baptisan yang berbeda dari yang diotoritaskan oleh Yesus tidak bisa dilakukan "dalam nama-Nya," meskipun nama-Nya itu dipakai sebagai bagian dari ritual itu.
Tantangan untuk mengetahui tujuan dari manusia yang sedang dibaptis adalah bahwa pada saat itu kita sedang berusaha untuk mengetahui isi hati manusia, dan hal itu sulit. "Siapa gerangan ... yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?" (1Korintus 2:11a). Pada sisi lainnya, penulis Ibrani mengatakan bahwa "firman Allah ... sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita" (Ibrani 4:12; huruf miring oleh saya). Oleh sebab itu, kita berpijak di tempat yang aman bila kita membandingkan apa yang Firman katakan tentang tujuan baptisan dengan pelbagai tujuan manusia.
Saat saya belajar dengan kaum pria dan wanita selama bertahun-tahun, tampaklah bahwa mereka itu menganut banyak alasan buatan manusia untuk baptisan. Beberapa dibaptis "hanya karena setiap orang dibaptis." Beberapa dibaptis untuk menyukakan orang lain. Beberapa dibaptis sebab mereka disyaratkan untuk melakukan hal itu untuk bisa masuk ke dalam denominasi pilihan mereka. Beberapa diberitahu bahwa satu-satunya tujuan baptisan mereka adalah untuk menjadi "sebuah tanda lahiriah" dari penyucian batiniah mereka. Banyak juga yang tidak yakin mengapa mereka dibaptis, "namun orang berharap begitu."45
Ketika saya belajar secara orang per orang, kebiasaan saya adalah membandingkan baptisan Alkitab (termasuk tujuannya) dengan baptisan murid saya. Murid itu sendiri yang harus membuat keputusan akhir tentang apakah ia perlu atau tidak diselamkan (atau diselam ulang), sebab ia sendiri yang tahu isi hatinya. Setelah belajar secara mendalam, kebanyakan murid-murid saya memutuskan bahwa, untuk menyempurnakan ketaatan mereka, mereka perlu untuk dibaptis.
Izinkan saya segera mengatakan bahwa saya tidak sedang menuntut bahwa orang harus mengetahui segala hal tentang baptisan sebelum ia dapat secara alkitabiah dibaptis; saya juga tidak sedang mengatakan bahwa jika penilaian dan pemahaman seseorang tentang baptisan tumbuhnya perlu waktu bertahun-tahun, maka ini berarti ia tidak dibaptis secara alkitabiah. Perkataan Paulus dalam Roma 6:3-6 tidak diragukan lagi memberi umat Kristen di Roma pengertian baru mengenai pentingnya baptisan. Di sisi lainnya, karena kita harus "mentaati dari hati" ketika kita dibaptis (lihat Roma 6:3, 4, 17, 18), maka kita harus punya beberapa pengertian mendasar tentang apa saja yang terlibat dalam baptisan alkitabiah dan komitmen yang kita buat.
Terus terang saja, penyebaran pelbagai ritual buatan manusia di zaman kini yang disebut baptisan sudah sangat mengacaukan persoalan tentang apakah seseorang itu sudah atau belum dibaptis secara alkitabiah. Namun begitu, saya menduga bahwa situasi zaman kini tidak jauh berbeda dari situasi yang Paulus temukan di Efesus. Baptisan Yohanes yang kadaluwarsa yang hidup berdampingan dengan baptisan Kristiani juga mengacaukan persoalan di era Paulus. Kedua belas orang itu percaya bahwa mereka sudah dibaptis; bahkan kemungkinan beberapa orang Kristen menganggap kedua belas orang itu sudah dibaptis. 46Pendekatan Paulus untuk menyelesaikan kebingungan itu adalah dengan meletakkan baptisan Amanat Agung di samping baptisan Yohanes. Itu merupakan pendekatan yang patut ditiru di zaman kini.
TFTWMS: Kis 19:6 - Berbahasa Roh 10 BERBAHASA ROH (Kis 19:6)
Dalam Kisah 19:6 kita menemukan untuk yang terakhir kalinya penyebutan bahasa roh mujizatiah dalam Kitab Kisah. Ini bis...
10 BERBAHASA ROH (Kis 19:6)
Dalam Kisah 19:6 kita menemukan untuk yang terakhir kalinya penyebutan bahasa roh mujizatiah dalam Kitab Kisah. Ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk mengatakan satu dua patah kata tentang fenomena ini dan hal-hal yang terkait.
Selama bertahun-tahun telah ada suatu gerakan yang kadang kala disebut Pentakostalisme, yang mengajarkan bahwa mujizat-mujizat Perjanjian Baru adalah untuk zaman kini juga. Hanya tahun-tahun belakangan ini saja "gerakan karismatik" atau "neo-Pentakostalisme" ini mulai memasuki pintu denominasi.
Kemungkinan banyak faktor yang ikut berperan atas meningkatnya keinginan terhadap hal-hal yang bersifat mujizatiah ini. Faktor-faktor itu termasuk (1) reaksi dingin terhadap formalisme gereja-gereja "yang sudah mapan," (2) reaksi terhadap ketidakpastian waktu (beberapa orang lebih menyukai berjalan dengan penglihatan daripada dengan iman; lihat 2Korintus 5:7), dan (3) reaksi atas serangan terhadap Alkitab yang bertubi-tubi. (Manusia perlu mempercayai sesuatu; jika ia pikir ia tidak bisa lagi bergantung pada Alkitab, maka ia akan berpaling kepada sesuatu yang misterius.)
Secara relatif, perkembangan terbaru dalam gerakan karismatik adalah adanya penambahan penekanan pada "bahasa roh" atau "glossalalia." "Glossalalia" adalah kata bentukan yang dihasilkan dengan menggabungkan kata Yunani untuk "lidah" dengan satu kata Yunani yang artinya "berbicara."
Selain itu, bisa jadi ada banyak alasan mengapa karunia mujizatiah khusus ini ditekankan di zaman kini. Inilah dua kemungkinannya: (1) Bahasa roh adalah lebih tenang sehingga lebih bisa diterima dalam era kita "yang lebih berbudaya" dibandingkan dengan pelbagai tindakan gila-gilaan yang menjadi ciri-ciri generasi Pentakostalisme masa lalu. (2) Bahasa roh bisa lebih mudah diperlihatkan daripada menyembuhkan penyakit, memegang ular berbisa, atau membangkitkan orang mati. Bertolak belakang dengan perhatian zaman kini yang lumayan banyaknya terhadap bahasa roh, di dalam Perjanjian Baru sebenarnya hanya terdapat lima acuan bahasa roh. Yesus sendiri tidak berbahasa roh. Ketika murid-murid-Nya meminta Dia untuk mengajarkan mereka berdoa, Ia tidak mengajarkan mereka "bahasa doa yang khusus," melainkan mengajar mereka untuk berdoa seperti ini: "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu ...." (Matius 6:9).
Untuk menolong Anda mempelajari kelima acuan ini, saya sudah menyiapkan sebuah bagan. Luangkanlah waktu sejenak untuk mencermati bagan ini. Anda akan melihat bahwa lima pertanyaan penting yang ditanyakan terdapat di sisi kiri bagan tersebut, sedangkan jawabannya terdapat di bawah acuan yang beragam. Jika ada kotak yang kosong, itu berarti dalam acuan khusus itu tidak terdapat jawaban khusus—maka pertanyaan itu harus dijawab dari acuan-acuan itu sendiri dimana jawabannya terdapat di dalamnya. Beberapa keterangan bagan itu dapat ditemukan setelah bagan tersebut.
Simaklah bahwa dalam setiap acuan tersebut terdapat kata Yunani glossa yang semata-mata artinya "lidah." Beberapa penerjemah memasukkan penafsiran mereka ke dalam teks itu sehingga di dalam beberapa acuan itu kata glossa diterjemahkan "ucapan-ucapan kegembiraan"; namun kata Yunani yang artinya "kegembiraan" bukanlah glossa, dan kata itu tidak pernah dipakai untuk menggambarkan karunia ini.
Bagan kedua, yang membandingkan glossalalia zaman kini dengan bahasa roh Perjanjian Baru, terdapat di pada halaman berikutnya.
BERBAHASA ROH |
|||||
1 Markus 16:14-20 "BAHASA BARU" |
2 Kisah 1; 2 "BAHASA LAIN" |
3 Kisah 10; 11 "BAHASA ROH" |
4 Kisah 19:1-7 "BAHASA ROH" |
5 1Korintus 12-14 "BAHASA ROH" |
|
A. APA? | SATU JANJI | BAHASA sezamannya Kisah 2:4,6,8,11 | BAHASA YANG TIDAK DIPELAJARI Kisah 11:15,17;10:46 | ||
B. KEPADA SIAPA? | BEBERAPA orang percaya | PARA RASUL Kisah 1:2-5,26; 2:1-4,7,14,37 | MUALAF NON-YAHUDI yang pertama Kisah 11:8, 18 | 12 murid | BEBERAPA orang Korintus |
C. BAGAIMANA DITERIMANYA? | BAPTISAN ROHKUDUS Kisah 1:5;2:1-4 | Seperti di hari Pentakosta | TUMPANGAN TANGAN PARA RASUL Kisah 19:6 (lihat juga 8:18) | "melalui Roh" (rincian tidak diberikan) | |
D. MENGAPA? "TANDA" | "TANDA"untuk meneguhkan Firman Markus 16:17,20 | Tanda mereka mengatakan kebenaran Kisah 2:33 | Tanda Allah telah menerima orang non-Yahudi Kisah 10:44-48;11:18 | "TANDA" bagi orang yang tidak beriman 1 Korintus 14:21-25 | |
E. BERAPA LAMA? | selama masih ada MINUM RACUN Markus 16:18 | selama masih ada ANGIN KERAS dan LIDAH API Kisah2:1-4 | selama masih ada KUNJUNGAN dan PENAMPAKAN MALAIKAT Kisah 10:3,11 | selama masih ada NUBUATAN(wahyu terilham)Kisah 19:6 | akan "BERHENTI" jauh lebih dulu sebelum iman dan pengharapan-bila "yang sempurna" sudah tiba 1Korintus13:8-13 |
KETERANGAN BAGAN
Saya harap sebagian besar informasi pada bagan itu akan bisa menjelaskan dirinya sendiri, namun beberapa penjelasan mengenai beberapa acuan itu mungkin tetap diperlukan. Untuk menolong Anda menemukan acuan-acuan tersebut maka pertanyaan-pertanyaan di sisi kiri Anda pada bagan itu sudah ditandai dengan huruf "A," "B," "C," dst., sedangkan acuan-acuan pada bagian atas bagan itu sudah dinomori dengan angka "1," "2," "3," dst. "1-A" mengacu kepada kotak di perpotongan "1. Markus 16:14-20" dengan "A. Apa?"; "5-C" mengacu kepada kotak di perpotongan "5. 1Korintus 12-14" dengan "C. Bagaimana Diterimanya?"; dan seterusnya. Dalam penjelasan singkat saya, saya menggunakan huruf tebal untuk mengacukan perkataan di dalam kotak-kotak itu.
1-A. Hanya ada satu janji mengenai bahasa roh yang diberikan oleh Yesus. Jadi, apapun makna "bahasa roh" yang terdapat dalam nas-nas yang bermakna jelas, makna itu berlaku juga terhadap nas-nas yang maknanya tidak jelas.
1-B. Kebanyakan orang mengakui bahwa seluruh karunia yang tercantum tidak Yesus janjikan untuk seluruh orang percaya. Diperlukan beberapa macam persyaratan. (Dalam konteks Markus 16:14-20, janji itu diberikan kepada para rasul.) Dalam bagan itu, kita hanya sekedar mencatat bahwa janji untuk berbahasa roh diberikan kepada beberapa orang yang percaya. Kotak-kotak sebelah kanan dalam baris yang sama menunjukkan orang percaya yang manakah yang telah menerima karunia ini.
1-E. Bahasa yang digunakan terhadap minum racum adalah persis sama dengan yang digunakan terhadap bahasa roh. Karena itu, saya menyatakan bahwa selama karunia minum racun masih ada (dan tetap tidak terluka), maka karunia bahasa roh pun tetap ada.
2-B. Untuk pembuktian bahwa hanya para rasul yang telah menerima karunia ini, lihat catatan tentang Kisah 2 pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
2-E. Seluruh manifestasi mujizatiah di Kisah 2 (bunyi angin keras, lidah-lidah seperti nyala api, bahasa roh) adalah untuk tujuan yang sama (ay. 33). Jika satu dari manifestasi itu harus dipulihkan kembali, maka yang lainnya juga harus dipulihkan kembali. Oleh sebab itu, saya percaya bahwa selama manifestasi khusus suara angin dan lidah-lidah seperti nyala api masih ada, maka keberadaan manifestasi khusus bahasa roh pun tetap ada. (Beberapa orang berusaha mengacukan bagian akhir Kisah 2:38 kepada karunia bahasa roh, namun itu tidak benar. Lihat catatan tentang Kisah 2:38.)
3-A. Saya tidak ragu-ragu untuk menyatakan bahwa Kornelius dan seisi rumahnya berkata-kata dalam pelbagai bahasa yang mereka belum pernah pelajari, sebab Petrus menekankan bahwa mereka menerima karunia yang sama yang diterima oleh para rasul pada Hari Pentakosta. (Untuk nas-nas yang tercantum ini, lihat catatan pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II.")
3-E. Dalam perubahan hidup Kornelius, Allah memakai kunjungan, penampakan malaikat, dan bahasa roh untuk mencapai tujuan-Nya. (Lihat catatan tentang perubahan hidup Kornelius, mulai dari pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II.") Jika kita harus memulihkan kembali salah satu manifestasi mujizatiah ini, maka kita juga harus memulihkan kembali yang lainnya. Tampaknya jelas bahwa bahasa roh hanya bertahan selama adanya kunjungan dan penampakan malaikat. Untuk mengetahui pentingnya hal ini, lihatlah catatan berikutnya.
4-E. Ketika Paulus menumpangkan tangannya ke atas dua belas orang itu, "mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat" (Kisah 19:6; huruf miring oleh saya). Jadi saya menyatakan bahwa bahasa roh akan tetap ada selama nubuatan (wahyu terilham) masih ada. Jika orang percaya bahwa karunia bahasa roh mengaku telah menerima wahyu. (Berdasarkan pengalam-an saya, mereka yang mengaku bisa berbahasa roh hanya mempercayai Alkitab di bibir saja, namun semakin jauh mereka masuk ke dalam pergerakan itu, semakin kurang mereka bergantung pada pengajaran obyektif Alkitab dan semakin banyak mereka bersandar kepada perasaan subyektif.)
5-A. Kotak ini dibiarkan kosong sebab bahasa roh dalam 1Korintus 12-14 ini tidak dijabarkan. (Para pembaca Lukas memerlukan penjabaran, namun jemaat Korintus tidak memerlukan.) KJV menulis "bahasa roh tak dikenal," namun dalam teks aslinya tidak terdapat kata "tak dikenal;" kata di situ hanya glossa. Dalam teks itu tidak ada yang bisa mendorong kita untuk percaya bahwa bahasa roh dalam 1Korintus 12-14 berbeda dari yang terdapat dalam Kisah 2 dan Kisah 10 (yaitu, bahasa pada zaman itu yang belum pernah dipelajari).
5-B. Dalam 1Korintus 12 Paulus menekankan bahwa tidak semua orang memiliki karunia yang sama. Ini menyiratkan bahwa hanya beberapa orang Korintus saja yang memiliki karunia berbahasa roh.
5-C. 1Korintus 12-14 mengajarkan bahwa karunia bahasa roh diberikan "melalui Roh," tanpa diberikan rinciannya . Kita harus melihat acuan-acuan lainnya untuk mengetahui rincian itu. Dari acuan-acuan lainnya itu kita mengetahui bahwa karunia itu dilimpahkan melalui baptisan Roh Kudus (2-C) atau penumpangan tangan para rasul (4-C). Demikianlah, sebagaimana telah dicatat dalam pelajaran-pelajaran sebelumnya dalam serial ini, sarana untuk menerima karunia ini sekarang tidak lagi tersedia bagi kita.
Istilah "orang yang tidak beriman" dalam 1Korintus 14:23 bisa mengacu kepada orang-orang Yahudi atau orang-orang Kristen yang tidak percaya. Teks yang Paulus gunakan dalam 14:21 adalah dari Yesaya 28, dimana nabi itu berkata bahwa kedatangan bangsa Asyur akan menjadi sebuah tanda bagi bangsa Israel yang tidak percaya (yaitu, anak-anak Allah yang tidak percaya). (Ya, anak-anak Allah bisa saja tidak percaya kepada Allah.) Dalam tatacara 1 Korintus 14, karunia bahasa roh kemungkinan merupakan sebuah "tanda" bagi orang-orang Kristen yang tidak percaya, meskipun ada kemungkinan bahwa yang Paulus maksudkan adalah tanda bagi orang-orang Yahudi yang tidak percaya.
5-E. 1Korintus 13:8-13 menegaskan bahwa pelbagai karunia mujizatiah akan berhenti. Selanjutnya, ayat 13 menunjukkan bahwa iman dan pengharapan adalah dua hal yang akan terus tetap ada, berbeda dengan sifat temporer pelbagai karunia mujizatiah lainnya. Demikianlah pelbagai karunia mujizatiah itu akan lenyap jauh lebih dulu sebelum iman dan pengharapan lenyap. Karena, saat Yesus kembali lagi, iman dan pengharapan akan lenyap (iman akan menjadi penglihatan dan pengharapan akan menjadi kenyataan), maka pelbagai karunia mujizatiah itu harus lenyap jauh sebelum Yesus kembali. Sebagian besar setuju bahwa Yesus bisa saja datang kembali pada hari ini; jika benar begitu (dan memang benar), maka di zaman kini kita tidak bisa memiliki pelbagai karunia mujizatiah tersebut. Secara khusus, Paulus mengatakan bahwa (pelbagai karunia) yang temporer dan yang tidak sempurna itu akan lenyap ketika yang permanen dan lengkap ("sempurna") itu tiba. Kata Yunani yang diterjemahkan "sempurna" adalah bersifat netral dan bisa diterjemahkan "benda yang sempurna [atau lengkap]." Kata Yunani yang sama dipakai dalam Yakobus 1:25 untuk mengacukan kesempurnaan Firman Allah. Perwahyuan yang temporer dan tidak lengkap melalui pelbagai karunia mujizatiah akan diganti dengan perwahyuan yang permanen dan lengkap yang terdapat dalam Perjanjian Baru. (Untuk kajian lebih lanjut tentang topik penting ini, lihatlah edisi Truth for Today April 1995 tentang "Roh Kudus.")
TFTWMS: Kis 9:1--26:12 - Keyakinan Yang Kokoh KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang h...
KEYAKINAN YANG KOKOH (Kis 9:1, 2; 22:4, 5; 26:9-12)
Untuk menghargai perubahan yang terjadi atas diri Saulus, kita perlu mengetahui sesuatu tentang hidupnya sebelum hidupnya itu berubah. Ketika kita menyatupadukan pelbagai acuan pribadi dari pelbagai tulisan dan khotbahnya, maka gambaran yang muncul adalah seorang anak muda yang terobsesi yang punya keyakinan kokoh bahwa semua orang Kristen7harus dihancurkan dan nama Yesus dienyahkan dari muka bumi.
Saulus dilahirkan dari orang tua Yahudi di Tarsus, sebuah koloni Romawi di Kilikia dan merupakan "kota terkenal."8Keluarganya berasal dari suku kecil Benyamin (Filipi 3:5); orang tuanya memberi dia nama yang paling terkenal yang mewakili suku tersebut: Raja Saul.9Dari keluarganya itu, Saulus dari Tarsus mewarisi kekayaan, kewarganegaraan Romawi, dan kecintaan yang berkobar-kobar terhadap agama Yahudi.10Ia dibesarkan sebagai seorang Farisi (23:6), dalam "mahzab yang paling keras" dalam agama Yahudi itu.11
Saulus menghabiskan masa kecilnya di Tarsus, mempelajari Firman Allah12dan belajar berniaga.13Ketika masih remaja, ia dikirim ke Yerusalem14untuk belajar di bawah bimbingan Gamaliel,15seorang guru Yahudi yang amat terkenal. Diberkahi dengan pikiran yang kritis, semangat yang berapi-api, dan energi yang tidak pernah kendur,16ia membuat kemajuan yang pesat dalam komunitas Yahudi (Galatia 1:14). Ada kemungkinan ia pernah menjadi anggota Sanhedrin. 17Apakah hal itu benar atau tidak, yang jelas ia merupakan "salah seorang pemuda Farisi yang paling menjanjikan di Yerusalem, berada tepat di jalurnya untuk menjadi seorang pemimpin besar agama Yahudi."18
Ketika berusia tiga puluhan,19ia melihat Yudaisme yang ia cintai terancam oleh penyimpangan.20Ribuan rekannya sesama orang Yahudi berpaling dari beriman kepada Taurat Musa menjadi beriman kepada seorang tukang kayu yang tak terkenal dari Galilea yang bernama Yesus. Para imam pun banyak yang terjerat dalam ajaran bidah ini (6:7). Ia tidak dapat mengerti mengapa orang mau menjadi pengikut seorang penjahat yang dihukum dan disalibkan. Bukankah Taurat sendiri mengatakan, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib"? (Lihat Galatia 3:13; Ulangan 21:22, 23.)
Penasihatnya, Gamaliel, mengutuk penggunaan kekerasan dalam menundukkan gerakan yang baru muncul serta mendorong kehati-hatian,21namun bagi Saulus sudah jelas bahwa Yudaisme dan agama Kristen tidak dapat hidup bersama. Jika Yudaisme mau tumbuh subur, maka agama Kristen harus dihancurkan! Didukung oleh struktur kekuatan politik di Yerusalem, ia menyusun suatu kampanye besar-besaran untuk membasmi tumor berbahaya yang menggerogoti jantung Yudaisme. 22
Belakangan ia menulis obsesi yang menguasai dirinya itu: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara (22:4). Dan ketika darah Stefanus ... ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu .... (22:20). Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati (26:10). ... aku ... berusaha membinasakannya [jemaat Allah] (Galatia 1:13). Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak orang Kristen yang telah mati martir karena perbuatan Saulus itu.23
Ketika para pengikut Yesus melarikan diri dari Yerusalem (8:1), Saulus pasti mengira kemurtadan itu sudah dapat dibungkam. Kemudian datang berita bahwa kemana saja murid-murid Yesus itu pergi, mereka menyebarluaskan iman mereka (8:4). Orang yang kurang termotivasi mungkin sudah mengaku kalah—tetapi Saulus tidak. Ia memutuskan untuk mengejar orang-orang Kristen itu! Ini kali mereka tidak akan lolos dari dia! Strategi Saulus bergantung pada beberapa prinsip hukum:24(1) menurut kitab undang-undang Yahudi, semua orang Yahudi di seluruh dunia harus tunduk terhadap Imam Besar (oleh sebab itu, sepucuk surat dari Imam Besar akan memiliki pengaruh yang besar sekali). (2) Di bawah hukum Romawi, umat Kristen secara hukum adalah orang Yahudi— Yahudi yang murtad, namun tetap orang Yahudi25(Bangsa Romawi tidak akan terlalu peduli jika penguasa Yahudi mendisiplinkan orang-orang Yahudi yang Kristen itu).
Dengan bersenjatakan pelbagai surat dari Imam Besar (9:2; 22:5), Majelis Tua-Tua (22:5), dan para penguasa Yahudi lainnya (26:10, 12), Saulus memimpin kelompok bersenjatanya menuju "ke kota-kota asing." 26Dengan bantuan para pengurus sinagoga setempat, ia mengumpulkan para pengikut Yesus dan menyeret mereka kembali ke Yerusalem untuk dihukum. Dalam pembukaan pasal 9, Saulus sedang menyiapkan perjalanannya paling ambisius sejauh ini—perjalanan ke kota kuno, Damsyik.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh27murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,28[dan semua Majelis Tua-Tua29] dan meminta surat kuasa dari padanya30untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,31supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan32yang mengikuti Jalan Tuhan,33ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem [sebagai tawanan untuk dihukum34] (9:1, 2).
Damsyik adalah salah satu pusat populasi manusia terbesar dalam jarak perjalanan yang pantas, sekitar 225 kilometer arah utara timur laut Yerusalem.35Perlu waktu hampir satu minggu untuk sampai ke kota itu dengan berjalan kaki.36
Para penafsir sudah dengan leluasanya membayangkan pergolakan yang berkecamuk di dalam hati Paulus saat perjalanan itu sedang berlangsung,37tetapi kita harus berhati-hati. Anak muda yang penuh semangat ini punya banyak hal untuk dipikirkan dalam perjalanan itu: 38khotbah Stefanus yang penuh kuasa dan cara dia mati, fakta dimana para pengikut Yesus tetap mempertahankan iman mereka meskipun dianiaya, dan bahkan argumentasi Gamaliel bahwa agama Kristen akan mati secara alami jika tidak berasal dari Allah. (Agama Kristen tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sekarat!) Pada waktu yang sama, kita harus menghormati pernyataan rasul itu sendiri mengenai keadaan pikirannya sebelum hidupnya berubah:
"Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah" (23:1). ... Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku, ... (2 Timotius 1:3). Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret (26:9).
Galatia 1:15a menyiratkan bahwa Paulus belakangan memutuskan bahwa segala sesuatu yang terjadi telah membawa dia kepada detik-detik perubahan hidupnya, namun untuk menggambarkan dia sebagai orang yang terpukul batinnya sebelum Kristus menampakkan diri adalah suatu penekanan kasus yang sangat berlebihan.39 Saulus adalah orang yang penuh dengan keyakinan yang tak tergoyahkan baik di awal maupun di akhir perjalanannya. Perubahan hidupnya bukanlah akibat dari kata hatinya yang menuduh, melainkan karena belas kasihan Kristus!
TFTWMS: Kis 9:10--22:16 - Orang Kristen Yang Tidak Bersemangat ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara ...
ORANG KRISTEN YANG TIDAK BERSEMANGAT (Kis 9:10-17; 22:10, 12-16)
Tuhan membiarkan Saulus dalam kegelapan—secara harfiah, secara rohani, dan secara intelektual—selama tiga hari.5Mengapa? Sebelumnya, dalam kitab Kisah tidak ada pendosa yang menyesal diperlakukan seperti ini, jadi pasti ada alasannya.6Mungkin Tuhan meninggalkan Saulus sendirian untuk "menghitung biaya" komitmennya (band. Lukas 14:28); ia harus mengorbankan segala sesuatu yang berharga baginya (band. Filipi 3:7). Mungkin Tuhan memberi kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk melihat kebutaan Saulus, supaya mereka dapat lebih terkesan ketika perubahan hidup Saulus telah lengkap.7
Saya biasa mengatakan bahwa Tuhan perlu tiga hari untuk menemukan seorang penginjil yang cukup berani untuk mendekati sang penyiksa yang kejam itu. Hal itu saya katakan sambil bercanda, sebab jika Tuhan benar-benar kehendaki, Ia pasti dapat menempatkan seorang penginjil menanti di depan pintu gerbang kota Damsyik sebagaimana Ia pernah menyuruh seorang penginjil menanti datangnya sida-sida di sebuah jalan. Memang benar ketika Tuhan akhirnya menemui penginjil itu,8penginjil itu kurang bersemangat untuk menemui Saulus.
"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.9Firman Tuhan [Yesus10] kepadanya dalam suatu penglihatan: ‘Ananias!’ Jawabnya: ‘Ini aku, Tuhan!’" (9:10). Jangan kacaukan Ananias yang pencinta uang dalam pasal 5 dengan anak Allah yang setia ini. Ananias ini adalah "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ" (22:12).11Ketika Yesus menampakkan diri kepada dia, awalnya ia menjawab dengan positif: "Ini aku, Tuhan." (Band. 1Samuel 3:1-18; Yesaya 6:8-13.) Saya dapat bayangkan Ananias dengan segera mengambil pena dan beberapa lembar kertas untuk menuliskan perintah Tuhan. 12
Yesus memulainya dengan, "Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus" (9:11a).
Ananias mencatat. "Jalan yang bernama Jalan Lurus.
Titik."
"Dan carilah di rumah Yudas" (9:11b).
"Rumah Yudas. Titik."
"... carilah ... seorang dari Tarsus ...." (9:11c).
Saya bayangkan Ananias mulai ragu-ragu, lalu bergumam: "Dari Tarsus. Titik."
"... seorang ... yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi" (9:11d, 12; huruf miring oleh saya).
Saya lihat Ananias menjatuhkan penanya. "Seorang yang bernama Saulus? Tuhan, saya tahu benar tentang orang ini.
Biar saya ceritakan kepada-Mu tentang orang ini!"
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu13di Yerusalem.14Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu" (9:13, 14).15
Ketika Tuhan memberi perintah, kata "Tidak" bukanlah jawaban yang Ia mau dengar. Yesus mengulangi perintah-Nya untuk "pergi," dengan menambahkan kata-kata penjelasan: Ananias menyebut Saulus sebagai seorang penganiaya, namun Yesus melihat ke depan bukan ke belakang. Yang Yesus lihat bukanlah seorang pembunuh, melainkan "alat pilihan bagi-Ku16untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain17serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku" (9:15, 16).
Perkataan Yesus itu menggambarkan "Suka-Duka (The Agony and the Ecstasy)"18pelayanan Saulus. "Sukanya" adalah bahwa ia akan memperoleh kehormatan membawa nama Yesus "kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Yang pertama kali disebut adalah bangsa-bangsa lain, sebab ini merupakan misi khusus Paulus. Raja-raja yang di hadapannya ia akan berdiri adalah termasuk Herodes Agripa (lihat 25:23-26) dan Nero.19
"Dukanya" tercermin dalam kata-kata "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."20Ada ironi di dalam perkataan Yesus ini: Orang yang datang ke Damsyik dengan niat untuk menimbulkan penderitaan malahan harus menanggung penderitaan. Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, biasanya Ia juga memanggil kita untuk menderita (2Timotius 3:12).
Sebelum kita berlalu dari perintah Tuhan kepada Ananias ini, beberapa kata dalam ayat 12 harap digarisbawahi: "ia melihat ... seorang ... masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." (Huruf miring oleh saya.) Timbul beberapa perdebatan mengenai mengapa Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus. Teks itu dengan jelas mengatakan bahwa tujuan penumpangan tangan itu adalah untuk memulihkan penglihatan Saulus.
Ananias tidak berkata "tidak" untuk yang kedua kalinya:
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,21katanya: "Saulus, saudaraku, 22Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus" (9:17). Simaklah Ananias tidak mengatakan bahwa penumpangan tangannya itu adalah untuk melimpahkan Roh Kudus ke atas Saulus, sebaliknya ia diutus untuk dua tujuan: (1) supaya Saulus dapat melihat kembali dan (2) supaya Saulus dipenuhi oleh Roh Kudus. Sebagaimana sudah Yesus katakan sebelumnya, penumpangan tangan Ananias itu untuk menyelesaikan tujuan yang pertama. Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" (22:13). "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput23gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi [Dan seketika itu juga (ia) melihat kembali dan menatap dia]" (9:18a; band. 22:13).
Ananias kemudian mengulangi tantangan utama yang diberikan oleh Yesus di jalan itu:24
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar25dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang26tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar27(22:14, 15). Pengulangan kata-kata itu mengukuhkan Ananias sebagai utusan Tuhan dan, pada waktu yang sama, memberi bobot pada tugas itu.
Saulus masih belum diberitahu apa yang ia "harus perbuat" untuk diselamatkan. Ananias menatap Saulus yang tengah berlutut itu, air mata mengalir di pipinya, dan ia menyampaikan perintah Tuhan: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"28(22:16).
Sewaktu saya masih kanak-kanak, para pengkhotbah kebangunan rohani dari denominasi biasa berteriak, "Diselamatkan seperti Saulus diselamatkan di jalan menuju Damsyik! Milikilah penglihatan, dengarkanlah suara itu, milikilah pengalaman!" Jika Saulus sudah diselamatkan di jalan menuju Damsyik, maka Tuhan pasti tidak tahu soal itu, sebab Ia sendiri memberi tahu Saulus, "Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (9:6; huruf miring oleh saya). Saulus juga tidak tahu soal itu, sebab ia masih bertanya, "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" (22:10) dan kemudian ia berpuasa dan berdoa selama tiga hari. (Jika Saulus sudah selamat, maka ia adalah orang selamat yang paling merana di dalam seluruh isi Kitab Suci!) Selanjutnya, penginjil terilham dari Allah juga tidak tahu soal itu, sebab ia memberitahu Saulus, "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (22:16; huruf miring oleh saya).
Saulus sudah percaya kepada Yesus, namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Ia sudah bertobat dari dosa-dosanya,29namun dosa-dosanya itu masih perlu disucikan. Ia sudah mengakui Kristus sebagai "Tuhan," namun dosa-dosanya masih perlu disucikan. Menurut utusan Allah itu, dosa-dosa Saulus tidak akan disucikan sampai ia dibaptiskan—diselamkan dalam air.
Ini tidak berarti air Damsyik memiliki kuasa istimewa untuk menyucikan dosa. Air yang dengannya Saulus dibaptis adalah air yang sama yang digunakan oleh penduduk Damsyik untuk memasak makanan dan mencuci pakaian mereka. Kitab Suci menekankan bahwa dosa-dosa kita disucikan dalam darah Yesus (Wahyu 7:14; band. Wahyu 1:5; simak KJV). Darah Kristus adalah yang menyucikan dosa kita; sedangkan baptisan adalah saat dimana darah-Nya itu menyucikan dosa-dosa kita.
Beberapa orang mengatakan bahwa cara seorang pendosa diselamatkan adalah dengan berdoa kepada Allah. Jika Saulus perlu melakukan "doa orang berdosa"30agar diselamatkan, maka ia sudah dalam posisi tubuh yang tepat ketika Ananias menghampiri dia—namun secara tidak langsung penginjil itu malah berkata, "Berhenti mengulur-ulur waktu! Bangkitlah. Berhenti berdoa dan mulailah mentaati!" Orang berdosa yang masih meminta Allah untuk mengasihi dia atau menyelamatkan dia adalah sama dengan "berdiam diri" (KJV), sebab Allah telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk meyakinkan orang berdosa bahwa Ia mengasihi dia, dan semua yang dapat Ia lakukan untuk menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa (Yohanes 3:16). Sekarang terserah kepada orang berdosa itu sendiri untuk menjawab dalam ketaatan. "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"31
TFTWMS: Kis 19:8-10 - Tantangan Lama TANTANGAN LAMA (Kis 19:8-10)
Sebelum mempelajari tantangan kekuatan gaib, kita perlu mengingat bagaimana Paulus menghadapi tantangan lama, tantangan ...
TANTANGAN LAMA (Kis 19:8-10)
Sebelum mempelajari tantangan kekuatan gaib, kita perlu mengingat bagaimana Paulus menghadapi tantangan lama, tantangan untuk mengajar orang-orang sebangsanya.
Selama kunjungan singkatnya ke Efesus di akhir perjalanannya yang kedua, Paulus sudah berbicara dalam sinagoga dan sudah diminta oleh orang-orang itu untuk tinggal lebih lama. Ia sudah mengatakan bahwa ia harus pergi tetapi akan kembali lagi, jika Allah kehendaki (18:19-21). Ia kini menepati janjinya itu. "Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani" (19:8a). Diizinkan berbicara di sinagoga selama tiga bulan tanpa dipukuli atau ditendang ke luar merupakan catatan tersendiri bagi Paulus! 6 Kemungkinanan ia diizinkan tetap mengajar dengan begitu lama karena kesan menyenangkan yang ia tampilkan pada kunjungan pertamanya.7
Dalam penginjilan Paulus di sinagoga, ia "berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah" (ay. 8b). Ungkapan "kerajaan Allah" adalah cara lain untuk mengatakan tentang Mesias dan kerajaan-Nya (lihat 28:31). Paulus memberitahu orang-orang itu tentang Yesus dan gereja-Nya.8
Meskipun penerimaan pertama terhadap Paulus di sinagoga itu lebih baik dari biasanya, namun hasil akhirnya sama. Beberapa orang Yahudi menjadi "tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan"9dan mulai "mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak"10(19:9a). Istilah "Jalan" mengacu kepada agama Kristen (mengikuti Yesus, yang adalah "jalan [itu]" [Yohanes 14:6; huruf miring oleh saya]). Ketika orang-orang Yahudi yang tidak percaya itu menghina Yesus di depan umum, Paulus memutuskan bahwa sudah tiba waktunya untuk meninggalkan sinagoga (lihat Matius 7:6). Demikianlah "Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka" (Kisah 19:9b)—yaitu mereka yang sudah menganut pengajarannya tentang Mesias dan kerajaan-Nya.
Di Filipi, Paulus mengajar di tepi sungai; di Atena, ia mengajar di agora dan di Areopagus; di Korintus di kediaman pribadi Titius Yustus. Di Efesus, Paulus mendapatkan sebuah ruang kuliah dimana ia dapat memberitakan injil.11"Setiap hari" ia berbicara "di ruang kuliah12Tiranus" (ay. 9c). Seorang yang bernama Tiranus (yang sama sekali tidak kita ketahui lagi siapa dia) memiliki ruang kuliah yang ia sewakan atau pinjamkan kepada Paulus.13"Tiranus" adalah kata Latin untuk "tiran." Jika Tiranus memberi kuliah di sekolahannya sendiri, maka nama ini mungkin sebuah julukan yang diberikan oleh murid-muridnya sendiri!14
Naskah Roma menambahkan satu catatan yang menarik tentang pengajaran Paulus itu: "Ia setiap hari mengajar ... dari jam kelima sampai jam kesepuluh."15"Dari jam kelima sampai jam ke sepuluh" adalah sama dengan dari jam 11 pagi sampai jam 4 sore. Orang-orang di belahan dunia itu biasanya beristirahat selama penggalan hari itu.16Kerja sehari-hari biasanya dimulai dari jam 7 sampai 11 pagi, lalu dilanjutkan dari jam 4 sore sampai 9:30 malam. Selama lima jam istirahat di tengah hari itu, ketika yang lainnya beristirahat dan ruang kuliah itu tidak dipakai, Paulus mengajar mereka yang mau belajar tentang Kristus.
Belakangan, Paulus menulis bahwa di Efesus ia bekerja dengan tangannya sendiri untuk membiayai hidupnya dan para teman sekerjanya (20:34). Selanjutnya, ia tidak hanya mengajar di muka umum, tetapi juga dari rumah ke rumah (ay. 20)—bukan hanya di siang hari, tetapi juga di malam hari (ay. 31). Jika begitu, jadwal sehari-hari Paulus tentunya seperti ini: Dari jam 7 sampai 11 pagi ia bekerja membuat tenda (kemungkinan di bengkelnya Akwila dan Priskila); dari jam 11 pagi sampai 4 sore, ia mengajar Firman Allah di ruang kuliah Tiranus; dari jam 4 sore sampai 9:30 malam, ia membuat tenda lagi; dari 9:30 malam sampai 12 tengah malam, ia mengajar di pelbagai rumah tangga. Jadwal ini menunjukkan sesuatu tentang diri Paulus: Ia senang mengajar Firman!
Jadwal pengajaran Paulus di ruang kuliah Tiranus juga menunjukkan sesuatu tentang penduduk di daerah situ: Mereka senang mempelajari Firman Allah. Setiap hari ketika para sahabat dan tetangga mereka tidur siang, mereka mendengarkan Paulus! Seandainya kita tinggal di Efesus, akankah kita begitu berhasrat untuk belajar? Apakah kita kini begitu bergairah untuk belajar dimana kita tinggal?
Ayat 10 berkata bahwa "hal ini dilakukannya dua tahun lamanya." Masa dua tahun ini ditambah dengan masa tiga bulan Paulus mengajar di sinagoga (ay. 8), ditambah (mungkin) dengan masa "beberapa lama lagi" di ayat 22, bila ditotal-bulatkan menjadi "tiga tahun," angka yang belakangan diacu sendiri oleh Paulus (20:31). Ini merupakan masa tinggal Paulus yang paling lama di kota mana saja selama perjalanan misionari khususnya, ini menunjukkan adanya pelbagai kesempatan unik yang ia temukan di Efesus (1 Korintus 16:9).
Sebagai akibat dari usaha Paulus itu, Firman itu secara luas menyebar tidak hanya ke seluruh Efesus, tetapi juga ke seluruh propinsi Romawi di Asia, "sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (Kisah 19:10b). Para musuh Paulus belakangan mengatakan, "Bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia [Paulus ini] telah membujuk ... banyak orang ...." (ay. 26). Sebagian besar, jika tidak semuanya, "tujuh gereja" di Asia (Wahyu 1:11) kemungkinan didirikan pada masa ini, ditambah dengan jemaat di Kolose dan Hierapolis (Kolose 1:2; 4:13). 17Penginjilan itu tidak semuanya dilakukan oleh Paulus. Seorang pemimpin yang bijak selalu melipat gandakan dirinya sendiri dengan melatih dan memotivasi orang lain. Sebelumnya kita sudah catat bahwa dalam pelayanan di Efesus ini, nama Timotius dan Titus dikaitkan dengan Paulus. Seorang saudara yang bernama Erastus sepertinya ikut juga bekerja dengan dia (Kisah 19:22), sebagaimana yang dilakukan juga oleh seorang Kristen bernama Sostenes (1Korintus 1:1, 2). Selain itu, dua saudara dari Kolose—Epafras dan Arkhipus—tampaknya ikut dilatih juga dan ditugaskan oleh Paulus (Kolose 1:7, 8; 4:12, 13, 17; Filemon 2, 23). Ada kemungkinan juga bahwa "teman-teman seperjalanan Paulus dari Makedonia," Gayus dan Aristarkhus (Kisah 19:29), ikut bekerja sebentar dengan dia di Asia—dan kita juga tidak boleh melupakan teman-teman penginjil Paulus, Akwila dan Priskila (18:18, 19, 26).18
Paulus sepertinya melakukan sendiri sebagian besar pengajaran umumnya tentang Firman Allah di Efesus, di ruang kuliah Tiranus (19:9, 10). Di situ ia mengajar murid-murid yang datang dari segala pelosok propinsi. Mereka kemudian membawa Firman itu pulang ke kota-kota kediaman mereka. Sebagai contoh, Paulus belakangan berkata bahwa ia secara pribadi belum pernah mengunjungi Kolose, Laodikia, dan kota-kota lainnya di wilayah itu (termasuk Hierapolis, yang dekat Laodikia) (Kolose 2:1). Injil dibawa ke Kolose, dan kemungkinan ke Laodikia dan Hierapolis oleh seorang anak didiknya yang bernama Epafras 19(Kolose 1:7, 8; 4:12, 13).
Betapa inginnya saya memiliki semangat Paulus dan teman-teman sekerjanya itu! Supaya bisa juga dikatakan bahwa semua orang yang tinggal di daerah kita sudah "mendengar firman Tuhan"!
TFTWMS: Kis 19:10-22 - Banyak Kesempatan—dan Banyak Penentang BANYAK KESEMPATAN—DAN BANYAK PENENTANG (Kis 19:10, 20-22)
Dalam Kisah 19 kita hanya menyoroti pekerjaan Paulus di Efesus. Dari pelbagai acuan lainn...
BANYAK KESEMPATAN—DAN BANYAK PENENTANG (Kis 19:10, 20-22)
Dalam Kisah 19 kita hanya menyoroti pekerjaan Paulus di Efesus. Dari pelbagai acuan lainnya, kita mendapat pengertian tambahan mengenai keberhasilan dan pencobaan Paulus selama tiga tahun di situ. Sewaktu ia berada di Efesus, ia menulis, "Sebab di sini banyak kesempatan [pintu terbuka] bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang" (1Korintus 16:9).
Gambaran tentang "pintu yang lebar [atau terbuka]" dipakai dalam Kitab Suci untuk mengacu kepada kesempatan, khususnya pelbagai kesempatan untuk memberitakan injil (2Korintus 2:12; Kolose 4:3). Paulus tidak berjalan santai melewati pintu kesempatan menginjil itu; ia melewatinya sambil berlari. Ketika akhirnya ia keluar dari Efesus, ia meninggalkan satu jemaat yang kuat dengan para penatuanya (Kisah 20:17) yang terus menjadi kekuatan bagi kebaikan selama beberapa dekade. Selanjutnya, melalui pelbagai upaya Paulus dan teman sekerjanya, "semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (ay. 10b; huruf miring oleh saya). Selama kurang dari tiga tahun, mereka menyebarkan injil di seluruh suatu wilayah yang luasnya lebih besar dari tiga kali pulau Jawa,1dan mendirikan sekitar sepuluh jemaat!2
Satu kesempatan istimewa yang Paulus miliki selama waktu itu adalah mendorong terus jemaat-jemaat yang telah didirikan sebelumnya. 3Sebagai contoh, selama pekerjaan Paulus di Efesus, ia terus mempertahankan hubungannya dengan gereja di Korintus (1Korintus 5:94), bahkan sampai menyeberangi Laut Aegea untuk mengunjungi mereka (2Korintus 12:14; 13:15).
Paulus bukan hanya menyinggung tentang fakta bahwa sebuah "pintu lebar" sudah terbuka, tetapi ia juga menulis bahwa di situ ada "banyak penentang." Belakangan, dalam mengacukan hari-harinya di Efesus, Paulus berbicara bahwa "dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi" (Kisah 20:19). Selain itu, Paulus menulis tentang "penderitaan yang dialami di Asia kecil," sambil mencatat, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami" (2Korintus 1:8).6Mungkin beberapa pencobaan yang disebut dalam 2Korintus 11:23-27 terjadi di Efesus, seperti halnya dipukuli oleh orang-orang Yahudi (ay. 24) dan dipenjarakan (ay. 23). Paulus berbicara tentang berjuang "melawan binatang buas di Efesus" 7(1Korintus 15:32) dan mengatakan bahwa Akwila dan Priskila "yang mempertaruhkan nyawanya" untuk dia (Roma 16:3, 4).8Ketika di Efesus nyawa Paulus terancam bahaya,9teman-temannya mempertaruhkan nyawa mere-ka untuk menyelamatkan dia.
Lukas menyimpulkan pelbagai peristiwa menggembirakan ini dalam kesimpulan sederhana berbentuk ungkapan umum "daripada semuanya itu" (Kisah 19:21). Kita mungkin mau berkata, "Tentang apakah semuanya itu, Lukas? Kami ingin mendengar tentang semuanya itu!" Jika kita menginginkan pelbagai rincian itu, kita harus mendapatkannya dari Paulus atau Lukas bila nanti kita sampai di sorga. Batasan dari Alkitab memang menakjubkan! Setelah beberapa tahun di Efesus, Paulus memutuskan bahwa pekerjaannya di situ sudah selesai. Injil sudah tersebar ke seluruh wilayah itu. Gereja-gereja yang kuat sudah berhasil didirikan. Kaum pria sudah dilatih. Para penatua sudah ditetapkan untuk melanjutkan pekerjaan di Efesus. Oleh sebab itu, Paulus mulai membuat banyak rencana: "Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud [dalam roh] pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: 'Sesudah berkunjung ke situ aku harus10melihat Roma juga'" (ay. 21). "Bermaksud dalam roh" semata-mata dapat berarti bahwa Paulus bersungguh-sungguh tentang pelbagai rencana yang ia buat, atau hal itu bisa berarti bahwa Roh Kudus ikut terlibat dalam merencanakan proses itu.11
Menurut 19:21, rencana Paulus terdiri dari tiga bagian: (1) Ia berencana pergi ke Yerusalem. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk membawa sumbangan kebajikan dari umat Kristen non-Yahudi kepada umat Kristen Yahudi yang kekurangan di Yerusalem (Roma 15:25, 26, 30, 31). (2) Sebelum pergi ke Yerusalem, ia berencana melakukan perjalanan kembali ke Makedonia dan Akhaya, mengunjungi kembali gereja-gereja yang telah ia dirikan. Selain mengunjungi gereja-gereja itu untuk menghibur mereka,12Paulus juga berniat menyelesaikan masalah dana kebajikan bagi Yerusalem (1Korintus 16:1, 2; 2Korintus 8:1-4; 9:1, 2; Roma 15:26). Setelah membawa sumbangan khusus ke Yerusalem, Paulus kemungkinan berniat mengunjungi kembali jemaat "kampung halamannya" di Antiokhia. Lalu (3) ia berencana untuk mulai pergi ke Roma, meskipun ia berkata bahwa sudah "beberapa tahun lamanya" ia rindu untuk bertemu dengan saudara-saudara di situ (Roma 15:23). 13Ia dengan jelas berencana menjadikan Roma sebagai pangkalannya untuk menginjili Barat, sebagaimana Antiokhia sudah ia jadikan pangkalannya untuk menginjili Timur.14Kisah 19:21 merupakan ayat yang sangat penting dalam Kisah; bagian ketiga terakhir dari kitab itu mengetengahkan urut-urutan peristiwa yang memuncak pada ketibaan Paulus di Roma.
Saya telah nyatakan bahwa tujuan utama Paulus mengunjungi gereja-gereja di Makedonia dan Akhaya adalah untuk menuntaskan masalah dana kebajikan bagi Yerusalem. Namun begitu, Paulus memiliki satu alasan yang lebih mendesak dalam mengunjungi salah satu jemaat itu, yaitu gereja di Korintus. Satu utusan dari Korintus telah tiba (1Korintus 16:17), dengan membawa sepucuk surat dari jemaat itu. Surat itu (1Korintus 7:1) ditambah dengan laporan dari si pembawa surat (1Korintus 1:11; 5:1) menunjukkan bahwa gereja Korintus itu dipenuhi oleh pelbagai persoalan doktrin dan praktik. 15Dengan hati sedih (2Korintus 2:4), Paulus mendiktekan sebuah surat kepada seorang teman sekerjanya yang bernama Sostenes16(1Korintus 1:1, 2; 16:8, 9, 21 17)—yaitu surat yang kita sebut "1Korintus." Surat itu menyebutkan pelbagai persoalan dalam jemaat itu dan menjanjikan kunjungan pribadi dalam waktu yang tidak lama lagi (1Korintus 4:19; 16:3-7).
Paulus mengirim surat itu ke Korintus melalui seorang penginjil muda, Timotius (1Korintus 4:17; 16:10). Lukas mencatat bahwa, sekitar waktu itu, Paulus "menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia" (Kisah 19:22a). Kedua orang ini kemungkinan disuruh melakukan pekerjaan persiapan di Makedonia 18sebelum melanjutkan ke Korintus.19Tidak lama setelah itu, Paulus mengutus lagi seorang penginjil muda, Titus, untuk menindaklanjuti pekerjaan Timotius di Korintus 20(2Korintus 2:12, 13; 7:5-7; 8:6, 23). Sementara itu, Paulus "sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia" (ay. 22b), memanfaatkan pelbagai kesempatan yang Allah berikan kepadanya.
TFTWMS: Kis 19:11-20 - Tantangan Baru TANTANGAN BARU (Kis 19:11-20)
Kini kita tiba pada tantangan khusus Paulus di Efesus, tantangan kekuatan gaib. Paulus sebelumnya pernah menghadapi seo...
TANTANGAN BARU (Kis 19:11-20)
Kini kita tiba pada tantangan khusus Paulus di Efesus, tantangan kekuatan gaib. Paulus sebelumnya pernah menghadapi seorang tukang sihir (13:6-11) dan seorang perempuan yang memiliki roh tenung (16:16-18), namun ia belum pernah menghadapi kebatinan dan ketakhyulan dengan skala begitu besar seperti yang ada di Efesus.
Paulus Diberi Kuasa
Ketika Allah menugaskan seseorang, Ia memberi orang itu segala hal yang ia butuhkan untuk melaksanakan tugas itu. Allah sudah mengadakan pelbagai mujizat melalui Paulus (14:8-10; lihat 2Korintus 12:12), namun ketika Paulus menghadapi masyarakat Efesus yang dipenuhi dengan kekuatan gaib dan akrab dengan sihir, Tuhan bahkan memberi dia kuasa yang lebih besar: "Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang [lebih] luar biasa" (Kisah 19:11; huruf miring oleh saya). Berdasarkan sifatnya, semua mujizat adalah luar biasa. Oleh sebab itu, mujizat-mujziat ini adalah lebih luar biasa.
Mujizat-mujizat ini tidaklah begitu luar bisa dalam hal hasil yang diperolehnya, dibandingkan dengan cara yang digunakannya: "Bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat"20(ay. 12). Teks itu tidak mengatakan bahwa orang-orang itu membawa potongan-potongan kain kepada Paulus untuk diberkati oleh dia, namun sebaliknya "saputangan" dan "kain" itu adalah "yang pernah dipakai oleh Paulus." Ini mungkin berupa potongan-potongan kain yang pernah bersentuhan dengan tubuh Paulus dalam peristiwa-peristiwa biasa. "Saputangan" itu bukanlah sebuah kain persegi empat yang tepi-tepinya dikelim, tetapi sebuah kain lap yang lebar yang dipakai Paulus, kemungkinan untuk menyeka keringat di wajahnya ketika ia sedang membuat tenda. Ia mungkin mengikat kain lap itu di kepalanya sebagaimana kebiasaan waktu itu (dan sekarang). Seorang penerjemah menyebutnya "lap keringat"21; yang lainnya, "pembalut keringat." 22"Kain [celemek]" itu kemungkinan adalah celemek pekerja yang dipakai Paulus untuk melindungi pakaiannya.23
Kata "luar biasa" menunjukkan bahwa cara penyembuhan ini adalah peristiwa yang tidak lumrah bahkan di era Perjanjian Baru sekalipun. Saya perlu menyinggung hal ini sebab Kisah 19:12 sudah dijadikan "teks bukti" favorit oleh beberapa orang yang hidup makmur dengan cara membohongi orang-orang miskin dan sakit. Jika semua saputangan dan potongan kain yang sudah "diberkati" dan dikirim keluar oleh mereka yang disebut penyembuh itu dijahit semuanya, maka kain-kain itu tentunya akan bisa menutupi sebagian besar permukaan bumi!
Apa yang Allah lakukan melalui Paulus adalah sebuah penggenapan janji Yesus dalam Markus 16:17, 18: "Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, ... mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Tuhan melakukan mujizat-mujizat itu "oleh Paulus" untuk membuat penduduk Efesus tahu bahwa Allah menyertai dia dalam cara yang istimewa.
Tukang Jampi Merasa Malu
Di antara orang-orang yang terkesan dengan kemampuan Paulus adalah "tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa" (19:14). Istilah "imam kepala" bisa menunjukkan bahwa Skewa adalah imam kepala keluarga.24Gelar itu kemungkinan besar merupakan anggapan Skewa sendiri untuk menambah bobot klaim bohong keluarganya (seperti para levaransir obat berpaten di era Koboi Lama Amerika sering menambahkan gelar "Doktor" atau "Profesor" di depan nama mereka). "Jika saja tanda kutip sudah ada di era Lukas, kemungkinan ia akan sudah menempatkan kata-kata itu di antara dua tanda kutip."25
Pemakaian angka "tujuh" menambah "pancaran misteri" terhadap keluarga ini. Angka tujuh dianggap memiliki makna khusus—bukan saja oleh bangsa Yahudi, tetapi juga oleh kaum penakhyul.26
Lukas menggambarkan ketujuh anak laki-laki ini sebagai "beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu" (ay. 13a). "Exorcist [tukang jampi]" merupakan kata majemuk Yunani yang ditransliterasi, dengan menggabungkan kata "keluar" dengan bentuk kata kerja "menyumpahi."27Kata itu umumnya diacukan untuk mengusir setan "keluar dengan sumpah-serapah." Baik penulis sekular maupun terilham menulis bahwa, dalam era Perjanjian Baru, ada orang-orang Yahudi yang mengaku 28punya kemampuan mengusir roh-roh jahat (Matius 12:27; Lukas 11:19).
Ayat 13 adalah satu-satunya tempat dimana kata "exorcist" ditemukan dalam Alkitab NASB.29Yesus sendiri bukanlah seorang tukang jampi. Ia tidak pernah memakai umpatan untuk mengusir setan. Ia sekedar berkata, "Diam, keluarlah dari padanya. ...!" (Markus 1:25), dan roh-roh jahat itu tunduk.30Begitu juga halnya, ketika para rasul mengusir setan, mereka tidak mengeluarkan umpatan. Tanpa upacara mereka berkata, "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar. ...!" (Kisah 16:18)—dan hanya dengan itu saja masalah sudah bisa diselesaikan.31
Benarkah "para tukang jampi" Yahudi ini bisa mengusir setan? Mungkin saja,32namun saya yakin bahwa ketujuh orang ini adalah para penipu ulung33—dikarenakan alasan sebagai berikut: (1) Pertimbangkanlah basis operasi mereka. Seorang yang jujur akan menghindar untuk berbisnis di sarang penyamun. Namun ketujuh orang ini malah berbaur dengan sempurnanya bersama kaum mistis penipu di Efesus. (2) Mereka digambarkan sebagai orang-orang "yang berjalan keliling di negeri itu" (ay. 13). KJV menulis "mengembara"; NCV (New Century Version) menulis "berjalan keliling." Menetap lama di suatu tempat bisa membahayakan para penipu itu; mereka umumnya sering berpindah tempat. (3) Mereka memutuskan untuk memakai perkataan Paulus dalam mengusir setan (ay. 13). Jika selama ini mereka sama berhasilnya seperti Paulus, mengapa mereka mencoba untuk memakai "jampa-jampi sihir" milik Paulus? (4) Sebagai orang Yahudi yang tidak percaya, mereka itu bersekutu dengan Iblis, baik disadari atau tidak disadari (Wahyu 2:9). Yesus berkata bahwa adalah kebodohan bagi Iblis untuk mengusir setan yang melayani dia (Matius 12:26)—dan Iblis tidak bodoh.
Karena melihat Paulus berhasil, anak-anak Skewa itu lalu memutuskan untuk memakai "mantera" milik Paulus untuk melihat apakah mantera itu manjur di tangan mereka. Mereka "mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat" (Kisah 19:13b). Kaum penakhyul ini menganggap kata-kata tertentu memiliki kekuatan batin, sihir. Gulungan-gulungan kitab yang dipenuhi dengan "rahasia" omong kosong yang dimulti-suku-katakan, yang "dijamin" dapat memberi pemiliknya kekuatan fantastik, dibeli dengan harga yang sangat tinggi (ay. 19). Ketujuh anak laki-laki itu memutuskan bahwa "mantera rahasia" Paulus adalah "Yesus."34Karena mereka tidak mengenal Yesus secara pribadi, mereka lalu berkata, "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus" (ay. 13; huruf miring oleh saya).
Sentuhan humor sinis terlihat dalam reaksi setan itu:
Tetapi roh jahat itu menjawab:35"Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui,36tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua37dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka (ay. 15, 16).
Karena diberi kekuatan manusia super (lihat Markus 5:2-4), orang yang kerasukan setan itu menyerang para calon38tukang jampi itu, memaksa mereka kabur untuk menyelamatkan diri, pakaian mereka terkoyak copot,39 tubuh mereka dipukuli dan memar-memar. "Ketika mereka mencoba untuk memakainya [nama Yesus dalam ritual mereka], bagaikan sepucuk senjata yang belum dikenal baik yang ditangani secara salah dan meledak ditangan mereka."40Orang-orang ini tidak mengerti bahwa yang membuat nama Yesus berkuasa bukanlah sifat-sifat kekuatan gaib yang tak jelas, tetapi "iman kepada nama-Nya" (Kisah 3:16; huruf miring oleh saya).
Yesus Dimuliakan
Berita tentang kegagalan tukang jampi itu menyebar ke seluruh kota: "Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (19:17a). Jelaslah bahwa Paulus adalah orang yang Allah restui sedangkan yang disebut para pembuat keajaiban adalah orang-orang yang Allah tolak. Satu hasilnya adalah "maka ketakutanlah mereka semua" (ay. 17b), sebagaimana ketakutan yang pernah menyelimuti Yerusalem setelah Allah menghukum Ananias dan Safira (5:10). Hasil lainnya adalah "dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus" (19:17c). Para tukang sihir akhirnya tahu bahwa memakai nama Yesus secara gegabah akan membahayakan kesehatan mereka!
Salah satu hasil yang paling penting adalah bahwa kejadian itu menyadarkan pengertian beberapa orang Kristen. Kelihatannya, beberapa orang Kristen Efesus yang mendalami kekuatan gaib sejak kanak-kanak, belum bisa secara total meninggalkan pelbagai praktik keberhalaan mereka ketika mereka menjadi orang Kristen. Karena "sihir" kekuatan gaib itu sudah jelas sekali berbeda dengan mujizat-mujizat sejati, maka "banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang [terus] dan mengaku di muka umum" (ay. 18). 41Simaklah tindakan yang berkelanjutan: "datang [terus] dan mengaku di muka umum ...."42Yang pertama kali maju ke depan adalah orang Kristen, ia menangis saat mengakui tindakannya yang salah; lalu orang kedua maju; lalu lusinan orang maju; sampai akhirnya kaum pria dan wanita ramai-ramai maju ke depan untuk putus hubungan selama-lamanya dengan ketakhyulan masa lalu.
Garisbawahilah ungkapan "mengaku dimuka umum ... perbuatan-perbuatan seperti itu." Ingatlah bahwa kata "occult" secara harfiah berarti "tersembunyi." Barang dagangan alam kekuatan gaib waktu itu (dan kini) adalah "pengetahuan rahasia," yang diduga tersedia bagi sedikit orang pilihan saja. Membocorkan pengetahuan rahasia itu adalah sama dengan memutuskan semua hubungan dengan kekuatan gaib.43
Yang terpengaruh oleh kegagalan memakai nama Yesus untuk jampa-jampi bukan hanya para anggota gereja saja, tetapi juga orang banyak di luar gereja.44 Demikianlah "Banyak juga di antara mereka [orang Kristen dan non-Kristen], yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak" (ay. 19). Ini merupakan gulungan-gulungan kitab yang dipenuhi dengan mantera, guna-guna untuk memberkati atau mengutuk, ramuan obat pelet, ramuan untuk mengusir roh-roh jahat, cara-cara untuk meramal masa depan, dll. "Uang perak" itu kemungkinan adalah dirham Yunani.45Satu dirham adalah satu koin perak yang nilainya, seperti dinar Romawi, sekitar upah sehari kerja pekerja biasa. Untuk menghargai nilai uang yang dibakar itu, kalikanlah upah minimum regional (UMR) di tempat Anda kerja dengan lima puluh ribu! Ratusan juta rupiah, bahkan mungkin milyaran rupiah lenyap menjadi asap!
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa mereka itu tidak menjual saja gulungan-gulungan kitab itu dan memberikan uang penjualannya itu untuk pekerjaan Tuhan. Ketahuilah, orang-orang yang membakar "Surat-surat Efesus" itu sedang membuat pernyataan: Mereka sudah selesai dengan masa lalu, dan mereka ingin semua orang mengetahui hal itu! (Lihat Matius 3:8.) Selain itu, mereka tidak mau berkas-berkas penuh kejahatan itu mengutuki lagi kehidupan.
Akibatnya, "tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa" (ay. 20).46Tantangan Efesus itu telah ditanggapi dengan cara yang luar biasa.
TANTANGAN YANG BERKELANJUTAN
Selagi kita memandangi asap kobaran api Efesus itu berputar ke atas, kita perlu bertanya, "Penerapan apakah yang Allah ingin kita terapkan dalam hidup kita?"
Putuskan Hubungan Dengan Pelbagai Praktik Iblis
Penerapan yang sangat jelas adalah bahwa Allah ingin kita memutuskan hubungan dengan kekuatan gaib apa saja yang mungkin kita miliki. Umat Kristen tidak boleh sama sekali berhubungan dengan horoskop, menelepon paranormal, papan Quija, 47atau bahkan mantera-mantera keberuntungan. 48Kekuatan gaib memiliki banyak bahaya:
(1) Bahaya karena menginginkan pengetahuan yang Allah tidak mau kita memilikinya (Ulangan 29:29). "Segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh" sudah dinyatakan dalam Alkitab (Yohanes 14:26;492Petrus 1:3; 2 Timotius 3:16, 17; Kolose 1:28). Ketika kita mencari pelbagai jawaban, "kita sering mencari jalan singkat daripada jalan pasti."50Ingatlah bahwa keinginan akan pengetahuan yang dilarang telah mengakibatkan kejatuhan manusia (Kejadian 3:1-7).
(2) Bahaya karena berusaha untuk memuaskan keingintahuan yang tak wajar ketimbang mempelajari kebenaran kekal. "Perwahyuan" kekuatan gaib terkonsentrasi pada hal-hal sepele; sedangkan Alkitab berbicara tentang dosa dan keselamatan, sorga dan neraka.
(3) Bahaya karena membiarkan hidup kita terpusat pada manusia ketimbang pada Allah. Alam kekuatan gaib berkata, "Dalam skema materi, pelbagai persoalan pribadi Anda adalah penting, dan dengan usaha Anda sendiri Anda dapat mengatasi pelbagai persoalan itu." Semakin jauh orang masuk ke dalam kekuatan gaib, semakin jauh ia pergi dari Allah.
(4) Bahaya karena membiarkan pikiran kita terbuka untuk dikendalikan oleh kejahatan. Ketika orang masuk ke alam kekuatan gaib, ia masuk ke dalam wilayah iblis. Praktik kekuatan gaib banyak melibatkan penyerahan kehendak ("biarkan pikiranmu kosong," dll.). Setiap praktik kekuatan gaib memberi setan kesempatan untuk mengendalikan hidup Anda. Ananias memboleh-kan Iblis memenuhi hatinya (lihat Kisah 5:351); setan juga akan memenuhi hati Anda jika Anda mengizinkan dia!
(5) Bahaya karena dijauhkan dari kebenaran menuju kesalahan, dan menjadi sesat. Tujuan Iblis dalam memajukan kekuatan gaib adalah sama dengan tujuannya mendorong apapun juga yang berlawanan dengan kehendak Allah: Ia ingin manusia mengikuti dia bukan Tuhan; ia ingin semua orang menetap kekal dalam neraka bersama dia, bukan di sorga bersama Allah. Dalam Firman-Nya, Allah dengan jelas memerintahkan kita untuk menjauhi kekuatan gaib! Orang non-Kristen, yang dibutakan oleh "ilah dunia ini" (2Korintus 4:4), kemungkinan besar akan memandang horoskop, menelepon paranormal, papan Quija, dan mantera-mantera keberuntungan 52sebagai tidak berbahaya. Namun umat Kristen, yang sudah diterangi oleh Firman, tahu bahwa hal-hal itu sama bahayanya dengan seekor ular berbisa yang marah. Kebijakan Kristiani adalah "jangan sentuh," tanpa syarat. "Sedikit" mencoba-coba kekuatan gaib adalah sama dengan sedang hamil "sedikit." Akhirnya akan membesar.
Putuskan Semua Hubungan Masa Lalu Yang Penuh Dosa
Anda mungkin akan berkata, "Tetapi saya tidak punya hubungan dengan kekuatan gaib." Bahkan jika Anda tidak punya hubungan, dalam teks kita ini masih ada satu pesan kuat untuk Anda: Pastikan untuk memutuskan semua hubungan dengan masa lalu Anda yang penuh dosa.
Secara teori, seluruh hubungan dengan masa lalu terputus ketika kita bertobat dan menjadi orang Kristen (Kisah 2:38). Namun begitu, kenyataannya sulit untuk melepaskan segala hal sekali gus. Banyak orang Efesus yang sudah percaya masih mempertahankan hubungan mereka dengan kekuatan gaib di masa lalu (19:18).53 Begitu juga halnya, kita mungkin masih melekat kepada beberapa dosa yang punya daya tarik luar biasa terhadap kita. Rentangnya bisa dari berkata dusta sampai menipu pajak pendapatan kita, dari memanjakan pelbagai pikiran mesum sampai memelototi pornografi.
Beberapa minggu setelah seorang anak muda dibaptis, ia membawa sebuah kotak besar berisi majalah Playboy [majalah porno] ke ruang belajar penginjil. "Sekarang saya sudah menjadi orang Kristen dan saya tidak boleh menyimpan barang-barang ini," katanya. Ia dan penginjil itu kemudian bersama-sama membuang semua majalah itu. Beberapa minggu berlalu lagi dan pemuda itu muncul kembali di ruang belajar penginjil dengan sebuah amplop kertas manila besar di tangannya. Ia meletakkan amplop itu di meja penginjil dan berkata, dengan wajah malu-malu, "Ini adalah gambar-gambar yang saya gunting dari majalah-majalah itu sebelum saya memberikannya kepada Anda." Memang sukar untuk memutuskan semua hubungan dengan masa lalu yang penuh dosa.
Beberapa dari kita mungkin perlu mempunyai gelora api kita sendiri dan "melemparkan ke dalam api itu" segala pikiran dan kebiasaan penuh dosa yang kita labuhkan di dalam hati dan hidup kita!
TFTWMS: Kis 19:23-41 - Penginjilan Yang Sukses—dan Kegetiran PENGINJILAN YANG SUKSES—DAN KEGETIRAN (Kis 19:23-41)
Ini membawa kita kepada insiden utama selama pelayanan Paulus di Efesus, insiden terakhir yang...
PENGINJILAN YANG SUKSES—DAN KEGETIRAN (Kis 19:23-41)
Ini membawa kita kepada insiden utama selama pelayanan Paulus di Efesus, insiden terakhir yang mempercepat kepergian Paulus.21Insiden ini dengan jelas menunjukkan apa yang bisa terjadi ketika agama Kristen mengancam kocek uang.
"Diana," Demetrius, dan Huru-hara
Ayat 23 menulis, "Kira-kira pada waktu itu22timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan."23Huru-hara ini dikobarkan oleh "seorang bernama Demetrius,24seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis25dari perak" (ay. 24a).
KJV mengganti nama dewi Romawi Diana dengan nama dewi Yunani Artemis. Di tempat lainnya dalam Kisah, praktik seperti ini tidak menimbulkan kesan salah (14:12), namun di sini tidak begitu. Diana adalah seorang dewi perawan, sedangkan dewi Artemis di Efesus dan di tempat lainnya dikaitkan dengan dewi kesuburan penduduk Asia purba. Jadi, sementara Diana digambarkan sebagai seorang pemburu muda cantik yang dikelilingi oleh banyak kijang dan anjing, maka Artemis digambarkan sebagai seorang ibu tengah baya, pencipta yang menyusui banyak orang dan penopang kehidupan.
Di seluruh dunia Artemis disembah sebagai bunda dewi (ay. 27),26namun pusat kebaktian bagi dia adalah di Efesus. Warga Efesus menganggap dewi itu hanya milik mereka; mereka menyebutnya "Artemis dewi orang Efesus" (ay. 28, 34). Kota Efesus sendiri menganggap dirinya "memelihara ... kuil dewi Artemis, yang mahabesar" (ay. 35).
Di dalam kuil Artemis terdapat sebuah patung yang, menurut tradisi, "turun dari langit" (ay. 35). Patung ini tadinya mungkin sebuah meteorit yang, oleh orang-orang yang percaya, dimiripkan sebagai Artemis.27Kuil pualam terbesar di dunia28didirikan tepat di luar Efesus untuk menaungi bongkahan batu kasar ini. Kuil ini, satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, menarik banyak turis dari seluruh dunia.
Ketika para turis datang untuk melihat kuil itu, seperti halnya semua turis, mereka juga membeli cendera mata. Mereka pulang bukan hanya dengan replika Menara Eiffel atau Daud karya Michelangelo, sebagaimana yang dilakukan para turis zaman kini.29Sebaliknya, mereka membeli kuil-kuilan mini—"model yang terlihat seperti kuil dewi Artemis" (ay. 24; NCV)—dan mempersembahkan kuil-kuilan itu di dalam kuil. Dalam pikiran mereka yang penuh ketakhyulan, ketika mereka membawa pulang kuil-kuilan itu, mereka membawa kehadiran Artemis ke dalam rumah mereka.
Seperti yang bisa Anda bayangkan, pembuatan kuil-kuilan perak ini memang menguntungkan. Lukas mengamati bahwa usaha ini "mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukang [lokal]nya" (ay. 24b). Bagaimanapun, penginjilan Paulus telah membuat omset penjualan kuil-kuilan itu terpuruk. Demetrius, seorang pembuat kuil-kuilan, sangat marah. Ia mengumpulkan semua perajin perak lainnya di daerah itu, "bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain [yang seprofesi]" (ay. 25a) dan menggaungkan tanda bahaya:
Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini! Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia30telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa (ay. 25b, 26).
Pandangan Paulus terhadap keberhalaan bukan rahasia lagi. Ia telah menegaskan bahwa Allah bukanlah "seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia" (17:29). Ia membaktikan tenaganya untuk memalingkan manusia "dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar" (1Tesalonika 1:9). Penginjilan itu minimbulkan dampak; ia memang telah "membujuk dan memalingkan banyak orang" untuk tidak menyembah Artemis—yang mematikan keuntungan Demetrius dan para pembuat berhala lainnya. Setidaknya dalam pernyataannya itu Demetrius telah bersikap jujur kepada rekan-rekan bisnisnya; ia lebih peduli terhadap kocek uangnya daripada kitab doanya.31
Bagaimanapun, ia cukup cerdik untuk menyadari bahwa ia dan pematung lainnya tidak bisa menghimpun dukungan orang banyak berdasarkan kerugian keuangan mereka, jadi ia menopang tuduhannya itu dengan kefanatikan agama dan kebanggaan warga negara:
Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya (ay. 27).
Bagian dari kitab Kisah ini adalah lain daripada yang lain dimana kita memiliki beberapa ceramah orang-orang tak terilham. Lukas membolehkan mulut para penyembah berhala itu bersaksi tentang pengaruh kuat agama Kristen. Tidak ada kesaksian yang lebih baik yang dapat ditemukan tentang kekuatan injil selain perkataan Demetrius itu. Jika ada yang mengira Demetrius membesar-besarkan akibat penginjilan Paulus, simaklah bahwa empat puluh tahun kemudian Pliny32menulis dari Asia kepada kaisar Trajan, mengeluh bahwa agama Kristen sudah menyebab-kan banyak kuil dan dewa ditinggalkan.
Perkataan Demetrius yang membakar itu menimbulkan akibat yang diinginkan. "Meluaplah amarah" para pendengarnya itu dan mereka mulai "berteriak-teriak, katanya: `Besarlah Artemis dewi orang Efesus!'" (ay. 28). Mereka "menghambur ke jalan" (naskah Roma), meneriakkan slogan mereka. (Para provokator selalu punya slogan-slogan yang cocok sebagai pengganti nalar sehat.) Para pemrotes itu berjalan keliling kota, mengumpulkan orang-orang kemana saja mereka pergi, sampai "seluruh kota menjadi kacau" (ay. 29a). Ketika jumlahnya membengkak, "mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian" (ay. 29b), sebuah stadion yang sangat besar dan terbuka yang memiliki 25.000 tempat duduk. Orang banyak itu telah menjadi gerombolan, demonstrasi berubah menjadi kerusuhan.
Beberapa Murid, Maut Di Ambang Mata, Dan Sebuah "Pembelaan"
Dalam gerakan mereka ke seluruh kota, para penghasut ini kemungkinan telah merencanakan untuk melenyapkan Paulus—berharap gerombolan orang akan membunuh dia—namun mereka tidak menemukan rasul itu. Yang mereka temukan adalah "Gayus33dan Aristarkhus, 34keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus" 35(ay. 29c), jadi orang-orang itu menyeret mereka ke dalam gedung kesenian. Adegan itu adalah adegan yang dipenuhi oleh kegilaan; maut sudah di ambang mata. Nasib Gayus dan Aristarkhus tergantung pada seutas benang.36
Ketika Paulus mendengar kabar bahwa teman-temannya ada dalam bahaya, ia berniat pergi ke gedung kesenian itu—mungkin untuk menawarkan dirinya sebagai pengganti bagi kebebasan teman-temannya itu. Namun begitu, ketika "Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu [perkumpulan], 37tetapi murid-muridnya tidak mengizin-kannya" (ay. 30). Mereka tahu bahwa nalar sehat tidak ada gunanya dalam berhubungan dengan gerombolan orang seperti itu, dan kepentingan Tuhan bisa rugi besar bila kehilangan Paulus (lihat 2Samuel 21:17).
Lukas menambahkan catatan bahwa "bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia [Asiarchs] yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu" (ay. 31). "Asiarchs" merupakan transliterasi dari kata majemuk Yunani yang makna harfiahnya "para penguasa Asia." 38Mereka ini merupakan para pejabat Asia "yang dipilih ... dari para warga negara yang kaya raya, untuk mengawasi pelbagai hal yang berkaitan dengan ibadah keagamaan, dan untuk mengadakan pelbagai pertanding-an umum tahunan atas biaya mereka sendiri untuk menghormati para dewa."39Posisi mereka itu membuat mereka mustahil telah menjadi orang Kristen, namun setidaknya mereka bersimpati terhadap Paulus dan keyakinan yang ia anut. 40Ungkapan "mengirim peringatan kepadanya" menunjukkan betapa sulitnya untuk mengendalikan Paulus.
Sementara itu, di dalam gedung kesenian, "orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu41kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul" (ay. 32). 42Ini merupakan adegan klasik tentang gerombolan orang. Negarawan dan penulis Amerika mula-mula, Benyamin Franklin, menjabarkan gerombolan orang sebagai "sekelompok orang dengan banyak kepala namun tanpa otak."
Untuk menggambarkan betapa bingungnya orang-orang itu, Lukas mengatakan bahwa "lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi" (ay. 33a). Mengapakah orang-orang Yahudi itu ada di tengah-tengah para penyembah berhala yang sedang gila-gilaan itu? Apakah mungkin bahwa para perajin Yahudi itu selama ini ikut mengeruk keuntungan dari kebodohan para penyembah berhala? Siapakah Aleksander yang mereka dorong ke depan itu? Belakangan Paulus mengacu kepada seorang "Aleksander tukang tembaga" yang sudah "banyak menjahati" dia (2Timotius 4:14; lihat juga 1Timotius 1:20). Bisakah orang ini adalah orang yang sama?43Mengapakah mereka mendorong Aleksander (siapapun dia) ke depan gerombolan orang itu? Apakah mereka ingin Aleksander menjelaskan bahwa orang Yahudi di Efesus tidak bertanggung jawab atas kesulitan apa saja yang mungkin sudah Paulus alami?44Apapun niat Aleksander itu, niat itu tidak terlihat jelas bagi orang banyak. Beberapa orang mungkin menyimpulkan bahwa Aleksander adalah orang yang menghasut pertemuan itu; yang lainnya mungkin mengira bahwa ia sedang diadili.
Aleksander kemungkinan di "dorong ke depan" ke areal panggung di bawah deretan kursi yang tersusun bertingkat. Ia memberi isyarat supaya orang banyak itu diam, "dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu" (ay. 33b), namun ia tidak pernah punya kesempatan. "Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi,45berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: 'Besarlah Artemis dewi orang Efesus!'" (ay. 34).
Kepedulian orang banyak itu semata-mata bukanlah untuk Artemis. Jika gerombolan orang yang sedang bingung itu mengerti bahwa kuil Artemis sedang terancam, maka dengan sendirinya mereka mengerti bahwa penghasilan mereka pun sedang terancam bahaya. Bila sebuah industri besar ambruk, maka akibatnya akan dirasakan oleh setiap orang di wilayah itu. Mungkin juga mereka berteriak-teriak karena merasa penghasilan mereka sangat berkurang.
Saya pernah coba membayangkan pekik keributan selama dua jam oleh 25,000 penduduk Efesus yang histeris itu! Hasil terdekat yang bisa saya bayangkan adalah ingatan akan suatu malam ketika seluruh anjing di lingkungan rumah saya menggonggong bersama-sama. Setelah beberapa menit mendengarnya, saya begitu terganggu sampai-sampai mau menjambaki rambut saya!
Kekacuan, Bahaya, dan Pembubaran
Pusat pemerintahan kota itu hanya beberapa puluh meter dari gedung kesenian itu.46Para pejabat kota itu pasti sudah tahu adanya kerusuhan di stadion itu, namun tidak ada usaha untuk mengendalikan orang banyak itu sampai gerombolan orang itu kelelahan sendiri karena menjerit-jerit kegilaan selama dua jam. Panitera kota kemudian memasuki arena dan memberi isyarat agar diam (ay. 35). Kata Yunani yang diterjemahkan "panitera kota"47adalah kata umum yang dipakai untuk "tukang tulis" dan mengacu kepada kenyataan bahwa pejabat kota ini bertugas mencatat bisnis kota. Bagaimanapun, di Efesus ia lebih dari hanya sekedar seorang sekretaris. Ia adalah "pejabat setempat yang paling penting ["walikota"; The Living Bible] dan pejabat kepala eksekutif rakyat, yang bertindak sebagai perantara bagi para penguasa Efesus dan Romawi."48
Sebagaimana Demetrius efektif dalam menyulut kerusuhan, pejabat ini pun terbukti efektif dalam memadamkan kerusuhan. Ia memulainya dengan meyakinkan kembali orang-orang dalam gedung kesenian itu: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil49dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?" (Ay. 35). Ia kemudian mengingatkan mereka: "Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak" (ay. 36). NCV menulis "Tenang dan berpikirlah sebelum kamu melakukan sesuatu."
Selama dua jam yang penuh teriakan itu, pejabat itu sempat melakukan penyelidikan; ia diperlengkapi dengan pelbagai fakta. Ia menuding ke arah Gayus dan Aristarkhus, katanya, "Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya" (ay. 37). Apakah panitera itu berdusta ketika ia berkata bahwa dua orang Kristen itu bukanlah penghujat (yaitu, tidak berkata-kata menentang) Artemis? Mungkin saja ia berdusta. Ingatlah bahwa (1) pejabat itu sedang berbicara kepada sekelompok orang yang sedang bingung, sebagian besar tidak tahu apa yang sedang terjadi (ay. 32); (2) tujuannya bukanlah untuk membela kedua orang itu, tetapi untuk memulihkan ketertiban; dan (3) karena ia bukan seorang Kristen, maka kemungkinan ia tidak akan ragu-ragu untuk berdusta jika dengan dusta tujuannya tercapai. Pada sisi lainnya, Demetrius dan para pematung lainnya akan bisa menantang dia jika ia terlalu jauh melebih-lebihkan kebenaran itu. Dalam pernyataanya itu, sepertinya ia tidak terlalu jauh ke luar garis. Sewaktu Paulus dan teman-teman sekerjanya memberitakan injil bahwa "apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa" (ay. 26b), mereka kemungkinan tidak secara pribadi menyerang Artemis. Mereka tidak menggerakkan rapat umum anti-berhala; mereka tidak menggelar protes di depan kuil itu; mereka hanya "sekedar" memberitakan injil.
Seandainya saja Demetrius dan para pematung lainnya sudah tergoda untuk memprotest, maka pejabat itu akan dengan efektifnya membungkam mereka dengan mencap mereka sebagai para pelaku kekacauan:
Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan50dan ada gubernur[-gubernur],51jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ. Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah52(ay. 38, 39).
Dengan kata-kata itu panitera itu mencapai dua tujuan. Pertama, ia menekankan bahwa ada cara yang benar dan salah dalam menangani keluhan—dan mereka telah memilih cara yang salah. Kedua, ia membuat para perajin itu mengetahui siapakah orang yang akan dimintai pertanggungan jawab jika timbul pelbagai akibat.
Pejabat itu lalu mengisyaratkan pelbagai akibat yang bisa terjadi: "Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini" (ay. 40). Untuk menghargai kekuatan perkataan ini, kita harus memahami sikap Roma terhadap kerusuhan. Di peman-dangan Roma, hanya sedikit tindak kriminil yang lebih buruk daripada kekacauan sipil (hukuman bagi yang mendorong terjadinya kerusuhan adalah hukuman mati). Efesus adalah kota bebas dan menikmati pelbagai hak istimewa. Kebanyakan, jika tidak semuanya, dari mereka bisa dilenyapkan jika gangguan dalam gedung kesenian itu dilaporkan ke Roma. Para pasukan legiun Roma dapat mengambil alih kota itu. Yang bersalah bisa dipenjarakan dan bahkan dihukum mati (termasuk panitera kota karena membiarkan kerusuhan itu terjadi)! Paling tidak, denda akan dijatuhkan, pajak akan dinaikkan, dan serikat kerja kemungkinan akan dibubarkan. Dengan kata lain, para tukang perak dan yang lainnya itu akan terancam mata pencariannya ketika mereka memulai kerusuhan dalam usahanya untuk melindungi mata pencarian mereka!
Ketika pejabat itu selesai berbicara, orang banyak yang ia tatap itu sudah jauh dari sikap seperti gerombolan orang yang tak bisa dikendalikan beberapa menit sebelumnya. Lukas mencatat bahwa "dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu" (ay. 41). Saya bisa melihat orang-orang itu—membisu, dengan kepala menunduk—saat mereka meninggalkan gedung kesenian dan bergegas pulang. Saya juga bisa melihat panitera itu saat ia menyeka keningnya, dan kemudian kembali ke balai kota untuk menangani pelbagai peristiwa sehari-hari. Saya bayangkan ia berpikir, "Saya senang bahwa saya tidak harus menangani hal itu setiap hari!" dan mungkin, "Mereka tidak menggaji saya cukup besar untuk apa yang harus saya tangani ini!"
Apakah yang terjadi dengan Gayus dan Aleksander, teman-teman seperjalanan Paulus yang sudah diseret ke dalam gedung kesenian itu? Mereka dibebaskan, kemungkinan dengan permintaan maaf dari pejabat itu, sebab pada pasal berikutnya kita mendapati mereka sedang berpergian lagi bersama Paulus53(20:3, 4).
Itu merupakan kemenangan lain bagi Jalan itu. Sekali lagi, orang-orang percaya dinyatakan bebas tidak bersalah dan para penganiaya mereka mendapat kecaman. Lukas telah menunjukkan kepada para pembacanya bahwa yang menjadi ancaman bagi masyarakat bukanlah umat Kristen, melainkan para penganiaya mereka.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulis...
Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
Kuasa Roh KudusTanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.
Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).
Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --
- (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
- (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.
Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.
Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.
Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:
- (1) keempat Injil dan
- (2) surat-surat Paulus.
Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.
Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.
- (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
- (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.
Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.
Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya
- (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
- (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
- (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).
Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.
Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).
Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.
- (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
- (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
- (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
- (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
- (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
- (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
- (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
- (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
- (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.
Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"). [atau ref. Kis 7:44]
Full Life: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Kis 1:1-11)
I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41)
A. Persiapan untuk Perjanjian
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Kis 1:1-11) - I. Pencurahan Roh Kudus
(Kis 1:12-2:41) - A. Persiapan untuk Perjanjian
(Kis 1:12-26) - B. Hari Pentakosta
(Kis 2:1-41) - II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
(Kis 2:42-8:1a) - A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
(Kis 2:42-47) - B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
(Kis 3:1-4:31) - C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
(Kis 4:32-5:11) - D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
(Kis 5:12-42) - E. Pemilihan Tujuh Diaken
(Kis 6:1-7) - F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
(Kis 6:8-8:1) - III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
(Kis 8:1-9:31) - A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
(Kis 8:1-4) - B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
(Kis 8:5-40) - C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
(Kis 9:1-31) - IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
(Kis 9:32-12:25) - A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
(Kis 9:32-43) - B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
(Kis 10:1-48) - C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
(Kis 11:1-18) - D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
(Kis 11:19-30) - E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
(Kis 12:1-23) - F. Ringkasan Perkembangan Gereja
(Kis 12:24-25) - V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
(Kis 13:1-14:28) - A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
(Kis 13:1-3) - B. Wilayah Tertentu Diinjili
(Kis 13:4-14:28) - VI. Sidang di Yerusalem
(Kis 15:1-35) - VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
(Kis 15:36-18:22) - A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
(Kis 15:36-40) - B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
(Kis 15:41-16:5) - C. Penginjilan Wilayah Baru
(Kis 16:6-18:21) - D. Kembali ke Antiokhia di Siria
(Kis 18:22) - VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
(Kis 18:23-21:16) - A. Dalam Perjalanan ke Efesus
(Kis 18:23)
Sisipan: Pelayanan Apolos
(Kis 18:24-28) - B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
(Kis 19:1-41) - C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
(Kis 20:1-5) - D. Kembali ke Yerusalem
(Kis 20:6-21:16) - IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
(Kis 21:17-28:31) - A. Di Yerusalem
(Kis 21:17-23:35) - B. Di Kaisarea
(Kis 24:1-26:32) - C. Menuju ke Roma
(Kis 27:1-28:15) - D. Di Roma
(Kis 28:16-31)
Matthew Henry: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita ...
- Dengan rasa puas hati yang melimpah kita sudah menyaksikan bagaimana dasar agama kita yang kudus dibangun di atas sejarah Juruselamat kita yang terberkati itu, yang adalah Sang Pendiri Agung dari agama kita itu. Sejarah itu disampaikan dan dicatat oleh empat penulis yang diilhami Roh Kudus, yang semuanya setuju dengan kebenaran yang suci ini dan bukti-buktinya yang tak terbantahkan, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah yang hidup. Di atas batu karang inilah jemaat Kristen dibangun. Bagaimana jemaat itu mulai dibangun di atas batu karang ini, itulah yang selanjutnya akan disampaikan dalam kitab ini, yang ada di hadapan kita sekarang. Dan mengenai hal ini kita hanya mempunyai kesaksian dari satu saksi. Sebab kejadian-kejadian nyata tentang Kristus jauh lebih penting untuk disampaikan dan dibuktikan secara penuh daripada kejadian-kejadian nyata tentang para rasul. Seandainya Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya baik, mungkin kita akan mempunyai Kitab Kisah Para Rasul dalam jumlah yang sama banyak dengan Kitab-kitab Injil yang kita miliki. Bahkan, mungkin kita akan mempunyai lebih banyak lagi kitab Injil. Akan tetapi, karena takut akan terlalu membebani dunia (Yoh. 21:25), maka apa yang ada pada kita sudah cukup untuk memenuhi tujuan, kalau kita mau memanfaatkannya. Sejarah kitab ini (yang selalu diterima sebagai bagian dari kanon suci) dapat dipandang,
- I. Sebagai tindakan menengok ke belakang pada kitab-kitab Injil sebelumnya, dengan menerangkannya, dan membantu meneguhkan iman kita padanya. Janji-janji yang ada di sana kita dapati di sini sedang ditepati, terutama janji-janji agung tentang turunnya Roh Kudus, dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang menakjubkan, baik pada diri para rasul maupun dengan para rasul. Di sini dalam beberapa hari kita mendapati para rasul sudah menjadi orang-orang yang sangat berbeda dibandingkan ketika mereka terakhir kali diceritakan dalam Injil. Tidak lagi mereka lemah otak dan kecut hati, tetapi sanggup mengatakan apa yang sebelumnya tidak sanggup mereka tanggung (Yoh. 16:12). Mereka kini berani seperti singa dalam menghadapi kesusahan-kesusahan yang sebelumnya untuk membayangkannya saja mereka sudah gemetar seperti domba. Para rasul membuat firman sanggup meruntuhkan benteng-benteng Iblis, padahal sebelumnya firman itu seakan-akan diberitakan dengan sia-sia. Mandat yang di dalam Injil diberikan kepada para rasul, di sini kita dapati sedang dijalankan. Dan kuasa-kuasa yang di sana dikaruniakan kepada mereka, di sini kita dapati sedang dikerahkan dalam mujizat-mujizat yang diadakan pada tubuh orang. Ada mujizat belas kasihan, yang memulihkan tubuh orang sakit menjadi sehat, dan tubuh yang mati menjadi hidup. Ada mujizat penghakiman, yang membuat para pemberontak menjadi buta atau mati. Dan ada mujizat-mujizat jauh lebih besar yang dilakukan terhadap pikiran orang, dengan memberi mereka karunia-karunia rohani, baik untuk memahami maupun menyampaikan. Dan semua ini untuk memenuhi tujuan-tujuan Kristus, dan melaksanakan janji-janji-Nya, yang kita dapati di dalam Injil. Bukti-bukti kebangkitan Kristus yang ada pada bagian akhir kitab-kitab Injil, di sini diteguhkan dengan melimpah, bukan hanya melalui kesaksian yang tetap dan tak gentar dari orang-orang yang berjumpa dengan-Nya sesudah Ia bangkit, melainkan juga melalui pekerjaan Roh bersama kesaksian itu untuk mempertobatkan banyak orang supaya beriman kepada Kristus. Sebelumnya semua murid Kristus meninggalkan Dia, dan salah satunya mengkhianati Dia. Dan kalau bukan karena kebangkitan-Nya, mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi, tetapi pasti akan terpencar untuk seterusnya. Namun oleh kebangkitan itu mereka dimampukan untuk mengakui Dia dengan ketetapan hati yang lebih lagi daripada sebelum-sebelumnya, dengan menantang belenggu dan maut. Dan pekerjaan Roh bersama kesaksian itu, yang mempertobatkan banyak orang, adalah sesuai dengan perkataan Kristus sendiri, bahwa kebangkitan-Nya, tanda Nabi Yunus itu, yang disimpan untuk saat terakhir, akan menjadi bukti yang paling meyakinkan bahwa tugas perutusan-Nya sungguh berasal dari Allah. Kristus sudah memberi tahu para murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya, dan kitab ini menggambarkan mereka yang tengah bersaksi bagi-Nya, bahwa mereka harus menjadi penjala manusia, dan di sini kita mendapati mereka menjaring banyak orang dalam jala Injil. Juga bahwa mereka harus menjadi terang dunia, dan di sini kita mendapati dunia diterangi oleh mereka. Tetapi hari itu, kuasa dari tempat tinggi yang penampakan pertamanya kita ketahui dalam Injil, di sini kita dapati bersinar semakin terang. Biji gandum, yang di sana jatuh ke tanah, di sini tumbuh dan berbuah banyak. Biji sesawi di sana sudah menjadi pohon besar di sini. Dan Kerajaan Sorga, yang di sana sudah dekat, di sini didirikan. Nubuatan-nubuatan Kristus tentang penganiayaan besar-besaran yang akan menimpa para pemberita Injil (walaupun tidak dapat dibayangkan bahwa ajaran yang begitu patut diterima sepenuhnya justru menjumpai banyak perlawanan) kita dapati di sini digenapi secara melimpah. Juga bahwa kepastian-kepastian yang Dia berikan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat dukungan dan penghiburan yang luar biasa dalam penderitaan mereka. Bagian akhir dari sejarah Perjanjian Lama meneguhkan janji-janji yang dibuat kepada para bapa leluhur di bagian awalnya (seperti yang tampak dari pengakuan Salomo yang terkenal dan khidmat itu, yang terdengar seperti tanda terima lunas, 1Raj. 8:56, dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi). Demikian pula halnya, bagian akhir dari sejarah Perjanjian Baru ini secara persis menggenapi perkataan Kristus di bagian awalnya. Dan dengan begitu, kedua perjanjian itu meneguhkan dan menggambarkan satu sama lain.
- II. Sejarah Kitab Para Rasul ini juga dapat dipandang sebagai tindakan menatap ke depan pada surat-surat kerasulan sesudahnya, yang merupakan penjelasan Injil, dan membukakan rahasia-rahasia kematian dan kebangkitan Kristus, yang sejarahnya kita dapati dalam kitab-kitab Injil. Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan pengantar pada surat-surat kerasulan itu, dan merupakan kunci untuknya, seperti sejarah Daud merupakan kunci untuk mazmur-mazmurnya. Kita adalah anggota-anggota jemaat Kristen, kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia itu, dan merupakan kehormatan dan hak istimewa bagi kita bahwa kita termasuk anggota-anggotanya. Nah, kitab ini memberi kita penjelasan tentang dibangunnya dan berdirinya kemah itu. Keempat kitab Injil menunjukkan kepada kita bagaimana dasar dari rumah itu diletakkan, sementara kitab ini menunjukkan kepada kita bagaimana bangunan atasnya mulai didirikan,
- 1. Di antara orang-orang Yahudi dan Samaria, yang kisahnya kita dapati di bagian awal kitab ini.
- 2. Di antara bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang kisahnya kita dapati di bagian akhir kitab ini. Dari situ, dan untuk seterusnya sampai ke zaman kita, kita mendapati jemaat Kristen hidup dalam pengakuan iman kepada Kristus sebagai Anak Allah dan Juruselamat dunia. Pengakuan itu dapat dilihat semua orang, dan dibuat oleh murid-murid-Nya yang sudah dibaptis. Mereka ini bergabung dalam persekutuan-persekutuan Kristen, mengadakan pertemuan-pertemuan ibadah secara teratur, mendengarkan ajaran para rasul, dan berkumpul bersama-sama untuk berdoa dan memecahkan roti, di bawah bimbingan dan pimpinan orang-orang yang memberi diri untuk berdoa dan melayani firman. Dan mereka mengadakan persekutuan-persekutuan rohani dengan semua orang di segala tempat yang melakukan hal serupa. Dalam tubuh inilah kita sekarang berada di dunia ini, sebagai anggota-anggotanya. Dan, bagi kepuasan dan kehormatan kita yang besar, dalam kitab ini kita mendapati kemunculan dan asal-usul jemaat Kristen, yang sangat jauh berbeda dari jemaat Yahudi, dan didirikan di atas kehancurannya. Tetapi tak dapat disangkal bahwa jemaat itu berasal dari Allah, dan bukan dari manusia. Betapa dengan yakin dan terhibur kita bisa melanjutkan pengakuan iman Kristen kita, dan berpegang teguh padanya, sejauh kita mendapatinya sesuai dengan contoh di atas gunung ini, yang harus kita jadikan teladan dan batasan dalam hidup beriman!
- Ada dua hal lagi yang harus dicermati mengenai kitab ini:
- (1) Penulisnya. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang menulis kitab ketiga dari empat kitab Injil, yang disebut dengan namanya. Dan Lukas juga (seperti yang ditunjukkan oleh cendekiawan Dr. Whitby) besar kemungkinan merupakan salah satu dari tujuh puluh murid, yang diberi tugas (Luk. 10:1, dst.) yang sedikit lebih rendah daripada tugas kedua belas rasul. Lukas ini adalah kawan setia Rasul Paulus dalam segala pelayanan dan penderitaannya. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku (2Tim. 4:11). Kita bisa mengetahui hal ini berdasarkan gaya penulisannya di bagian akhir kitab ini ketika dia sedang bersama Paulus. Sebab di situ ia menulis, kami ber buat ini dan itu, seperti pada pasal Kisah 16:10 dan 20:6, dan seterusnya sampai akhir kitab. Ia ada bersama Rasul Paulus dalam perjalanannya yang berbahaya ke Roma, ketika Rasul Paulus dibawa ke sana sebagai tahanan. Ia ada bersama Rasul Paulus ketika dari penjaranya di sana Rasul Paulus menulis surat-suratnya kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon, yang dalam keduanya nama Timotius disebutkan. Dan tampak bahwa Lukas menulis sejarah ini ketika ia masih ada bersama Rasul Paulus di Roma, selama Rasul Paulus menjadi tahanan di sana, dan membantu dia. Sebab sejarah ini ditutup dengan Rasul Paulus yang memberitakan Injil di sana dalam rumah yang disewanya sendiri.
- (2) Judulnya: Kisah Para Rasul (KJV: Tindakan Para Rasul – pen.). Tindakan Para Rasul yang kudus, begitu judulnya dalam kitab-kitab berbahasa Yunani pada umumnya, dan itulah sebutan mereka, bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai rasul-rasul yang kudus (Why. 18:20, KJV). Ada satu naskah yang memberinya judul, Tindakan Para Rasul oleh Lukas Penulis Injil.
- [1] Kitab ini adalah sejarah para rasul. Tetapi di dalamnya ada juga sejarah Stefanus, Barnabas, dan beberapa orang lain yang bisa dipandang sebagai rasul, yang walaupun bukan termasuk salah satu dari kedua belas rasul, namun dikaruniai Roh yang sama, dan mengerjakan pekerjaan yang sama. Dan, dari antara mereka yang merupakan para rasul, hanya sejarah Petrus dan Paulus yang dicatat di sini (dan Paulus sekarang termasuk dua belas rasul). Petrus adalah rasul untuk orang-orang bersunat, dan Paulus rasul untuk bangsa-bangsa bukan-Yahudi (Gal. 2:7). Tetapi ini sudah cukup untuk menjadi contoh dari apa yang dilakukan mereka yang lain di tempat-tempat lain, dalam menjalankan mandat mereka, sebab tak seorang pun dari mereka hanya berpangku tangan. Dan seperti halnya kita harus memandang apa yang disampaikan dalam kitab-kitab Injil mengenai Kristus itu sudah cukup, karena Sang Hikmat Tak Terbatas memandangnya demikian, begitu pula halnya di sini mengenai apa yang disampaikan tentang para rasul dan pekerjaan mereka. Sebab hal-hal lain yang dikatakan kepada kita dari tradisi tentang berbagai pekerjaan dan penderitaan para rasul, dan jemaat-jemaat yang mereka tanam, secara keseluruhan masih meragukan dan tidak pasti, dan menurut saya sama sekali tidak bisa kita jadikan dasar yang memuaskan untuk membangun apa pun. Yang berasal dari Kitab Suci dasarnya adalah emas, perak, dan batu permata, sedangkan yang berasal dari tradisi dasarnya adalah kayu, rumput kering, jerami.
- [2] Kitab ini disebut tindakan atau perbuatan para rasul. Gesta apostolorum, hal-hal yang dilakukan para rasul, begitu menurut sebagian orang. Praxeis – penerapan mereka terhadap pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan kepada mereka oleh Guru mereka. Para rasul adalah orang-orang yang giat. Dan walaupun mujizat-mujizat yang mereka adakan dilakukan dengan kata-kata, namun itu pantas disebut sebagai tindakan mereka. Mereka berkata-kata, atau lebih tepatnya Roh berfirman melalui mereka, maka semuanya jadi. Sejarah ini dipenuhi dengan berbagai khotbah dan penderitaan mereka. Tetapi begitu kerasnya mereka bekerja memberitakan firman, dan betapa dengan rela mereka membuka diri pada penderitaan, dan begitu besar apa yang mereka capai melalui khotbah dan penderitaan itu, sehingga semuanya itu dengan baik dapat disebut sebagai tindakan-tindakan mereka.
Jerusalem: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "...
KISAH PARA RASUL
PENGANTAR
Injil ketiga dan Kisah para Rasul aslinya merupakan hanya satu karya saja, yang sekarang kiranya dapat diberi judul: "Sejarah awal mula agama Kristen". Sekitar th. 150 Mas. umat kristen menghendaki keempat injil dikumpulkan menjadi satu buah Kitab. Maka karya asli satu itu dibagikan dan dipisahkan menjadi dua. Boleh jadi judul "Kisah Para Rasul" atau "Kisah Beberapa Rasul" ditambahkan, sesuai dengan kelaziman dalam kesusasteraan Ke-Yunanian di zaman itu. Terkenallah di masa itu "Kisah (Yunaninya: perbuatan-perbuatan) Hanibal" atau "Kisah (perbuatan-perbuatan) Aleksander" dsb. Hubungan asli antara kedua Kitab Perjanjian Baru tersebut ditampilkan oleh prakata kedua kitab itu dan oleh persamaan sasteranya. Baik prakata Kisah Para Rasul maupun prakata injil ketiga ditunjukan kepada seseorang yang bernama Teofilus (bdk Luk 1:1-4 dan Kis 1:1), sedangkan prakata Kis menyebutkan injil ketiga itu sebagai "buku yang pertama" dan melanjutkan pokok cerita injil dengan meringkaskan kejadian-kejadian yang terakhir (penampakan-penampakan Kristus yang telah dibangkitkan serta pengangkatanNya ke sorga), yang digabungkan dengan sambungan cerita selanjutnya. Bahasanyapun erat-erat menghubungkan Kis dengan Luk. Tidak hanya ciri-ciri bahasanya (perbendaharaan kata, tata bahasa dan gaya bahasa) ditemukan dalam seluruh Kis, sehingga merupakan sebuah kesatuan literer, tetapi juga dalam injil ketiga. Maka tidak dapat diragukan bahwa pengarang yang sama menggubah kedua kitab tersebut.
Tradisi Gereja sepakat dalam menyebutkan nama pengarang itu sebagai Lukas. Baik dahulu maupun sekarang belum juga dapat secara sungguh-sungguh disebutkan nama orang lain selain dari Lukas. Sudah sekitar th. 175 Mas. semua jemaat sependapat dalam hal ini, sebagaimana dibuktikan oleh sebuah dokumen dari Roma yang disebut sebagai "Kanon Muratorius, oleh kesaksian yang diberikan dalam Prakata Anti- Markos, dalam karya Ireneus, Klemens, Origenes dari Aleksandria dan Tertualinus. Semua sehati dalam menyebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Kis. Pendapat tersebut dikuatkan oleh petunjuk-petunjuk yang diketemukan dalam kitab Kis dan Luk sendiri. Ternyata pengarangnya seorang Kristen dari zaman para rasul, seorang Yahudi yang berkebudayaan ke-Yunanian atau bahkan seorang Yunani berpendidikan, yang mengetahui cukup banyak mengenai ilmu kedokteran dan mengenal Kitab Suci dalam terjemahan Yunaninya, yakni Septuaginta serta adat- kebiasaan Yahudi. Pengarang terutama nampak sebagai teman seperjalanan Paulus. Hal ini dibuktikan oleh cerita-cerita yang termuat dalam bagian kedua Kis. Di sana pengarang menggunakan kata ganti diri pertama jamak (kami), sehingga kelihatan ikut serta dalam hal ihwal yang diceritakannya. Kesemuanya itu hanya sesuai dengan Lukas dari antara semua teman seperjalanan Paulus: menurut tradisi lama 4:10-14); diperkenalkan oleh Paulus sebagai seorang teman yang karib yang menyertainya selama kedua penahanannya di Roma (Kol 4:14; Flm 24; 2Tim 4:11). Lukas kiranya menemani Paulus dalam perjalanan yang kedua (Kis 16:10 dst) dan yang ketiga (Kis 20:6 dst; barangkali juga 2Kor 8:18); kalau Lukas tidak turut disebutkan dalam daftar-daftar nama, seperti yang termuat dalam Kis 20:4, maka sebabnya kiranya ialah: Lukas sendirilah yang menuliskannya.
Dalam tradisi lama tidak ditemukan petunjuk-petunjuk pasti sehubungan dengan waktu dan tempat Lukas menuliskan karyanya (di negeri Yunani selatan setelah Paulus meninggal? di kota Roma, sebelum perkara Paulus diselesaikan oleh pengadilan?). Maka kita harus bersandar pada isi karya itu sendiri. Karya Lukas berakhir dengan penahanan Paulus di Roma tahun 61-63. Sehubungan dengan itu dalam Kis 28:30+ disebutkan jangka waktu dua tahun. Ini merupakan jangka waktu yang ditentukan oleh hukum, sehingga habis waktu itu sebuah perkara pengadilan dihentikan, bila tidak ada sesuatu bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan. Maka boleh jadi bagian Kis ini ditulis setelah Paulus dibebaskan dalam th. 63. Ini rupanya harus diterima atas dasar pertimbangan sebagai berikut: umumnya disetujui bahwa injil Mrk dikarang sekitar tahun 64; Injil Lukas apa lagi Kis pasti dikarang sesudah Mrk; maka haruslah Luk dan Kis dikarang sesudah tahun 64. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan tahun 80-100 sebagai waktu Luk dan Kis dikarang. Hal ini memanglah tidak mustahil juga. Hanya sudah diaktan bahwa tidak ada petunjuk pasti yang memaksa kita menunda waktu dituliskannya Luk sampai sesudah tahun 70 Mas. Dan hal yang sama harus dikatakan sehubungan dengan Kis.
Tetapi menentukan waktu tepat merupakan hal yang kurang penting. Sebab nilai utama Kis terletak dalam kenyataan bahwa kitab ini dikarang oleh seseorang yang dengan mata kepala sendiri menyaksikan sebagian besar dari peristiwa yang diceritakannya; sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak disaksikannya sendiri, pengarang menimba dari sumber-sumber lain yang melimpah. Lukas dengan teliti mengumpulkan bahan yang melimpah dari berbagai sumber yang cukup luas dan terperinci. Ini sudah dinyatakan dalam prakata untuk seluruh karyanya (Luk 1:1-4). Penyelidikan karyanya hanya meneguhkan keterangan Lukas itu. Meskipun Lukas dengan saksama mengolah bahannya, hingga di mana-mana nampak kepribadiannya sendiri dan karyanya sungguh sebuah kesatuan juga ditinjau dari segi sastra, namun toh penggunaan sumber-sumber (tertulis) dengan mudah dapat ditunjuk. Ajaran yang disajikan berubah-ubah sesuai dengan situasi-situasi kongkrit dan kadang-kadang memberikan kesan ketuaannya. Kecuali itu bahasa sendiri berubah- ubah: ada bahasa Yunani yang baik sekali; yakni bilamana Lukas sendiri menulis hanya bergantung pada dirinya sendiri atua mengambil bahannya dari buku catatannya sendiri mengenai perjalanannya; tetapi bahasa Yunaninya menjadi berbau bahasa Semit, kurang lancar dan bahkan salah, bila Lukas menceritakan tentang awal-mula jemaat di Yerusalem. Boleh jadi dalam hal ini Lukas dengan sengaja meniru bahasa suci dari Septuaginta, tetapi lebih sering ia mau menghormati berita-berita yang disampaikan kepadanya dalam bahasa Aram, sehingga sesedikit mungkin merubahnya. Ini jelas nampak dalam injil Lukas kalau dibandingkan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, yakni injil Markus, dan sumber-sumber yang dipakai baik oleh Lukas maupun oleh Matius. Yang sama kiranya terjadi dalam Kis, meskipun di sini orang tidak dapat membandingkan tulisan Lukas dengan sumber-sumbernya. Namun demikian orang sudah berusaha merekonstruksikan sumber-sumber Kis. Sementara ahli membayangkan sebuah teks menyeluruh dalam bahasa Aram, atas dasar penyelidikan seluruh bagian pertama Kis (1-15:35). Hipotesa ini terlalu kaku, oleh karena tidak memperhatikan kerja Lukas sendiri dalam mengolah sumber-sumbernya, sebagai yang nampak dalam bab-bab Kis tersebut. Sumber-sumber Lukas sebenarnya bermacam-macam dan berkeping- keping. Bahkan tidak pasti juga, kalau-kalau sumber-sumber itu berupa tulisan, meskipun kadang-kadang kiranya mesti diterima. Bagaimanapun juga halnya dengan pembedaan terperinci yang selalu sukar dan tidak pasti, orang dengan mudah dapat menggali beberapa tradisi utama yang dikumpulkan Lukas. Ada sejumlah tradisi mengenai jemaat purba di kota Yerusalem (1-5), kemudian transaksi yang bercerita tentang karya beberapa tokoh khusus, seperti Petrus (TB Kis 9:32-11:18; 12) dan Filipus (TB Kis 8:4-40). Yang terakhir ini mungkin sendiri memberikan informasi kepada Lukas yang berjumpa dengan Filipus di kota Kaisarea (TB Kis 21:8). Jemaat di kota Antiokia kiranya menjadi asal-usul cerita-cerita yang mengisahkan bagaimana pendirian jemaat itu disiapkan dan diwujudkan oleh gerakan orang-orang Yahudi yang berbudaya Yunani (TB Kis 6:1-8:3; 11:19-30; 13:1-3).
Sudah barang tentu Paulus sendiri memberitahu Lukas tentang pertobatannya dan perjalanannya untuk mewartakan Injil kepada orang bukan Yahudi (TB Kis 9:1- 30; 13:4-14:28; 15:36 dst). Sehubungan dengan perjalanan- perjalanan Paulus yang terakhir Lukas juga menggunakan catatan-catatan pribadinya. Mungkin sekali ia hanya menyalin catatan-catatan itu di bagian Kis, tempat ia berkata "kami" dan tempat paling padat ditemukan ciri-ciri bahasa yang bercirikan khas bahasa Lukas (Kis 11:28; 16:10-17; 20:5-21:18; 27:1-28:16). Bahan melimpah yang dikumpulkan itu oleh Lukas disusun dengan mahirnya menjadi kesatuan yang menderetkan macam-macam unsur yang dihubungkan dengan pertolongan semacam "pengulangan" karya ciptaan Lukas sendiri, misalnya Kis 6:7; 9:31; 12:24 dll.
Kesegaran sumbernya dan rasa hormat yang dipakai Lukas mengolah bahannya menjamin nilai historis Kis. Sudah barang tentu usaha yang sukar untuk menghubungkan sutu sama lain unsur-unsur sumber yang bermacam-ragam mengakibatkan, bahwa kadang-kadang apa yang terjadi kemudian ditempatkan dahulu dan peristiwa-peristiwa yang sama diceritakan sampai dua kali atau peristiwa- peristiwa yang aslinya tersendiri dijadikan satu. Misalnya apa yang dikisahkan dalam bab 12 pasti terjadi sebelum Barnabas dan Paulus mengunjungi kota Yerusalem, seperti diceritakan dalam 11:30 dan 12:25, seandainya kunjungan itu tidak harus disamakan dengan yang diceritakan dalam bab 15. Tidak mustahil juga bahwa "konsili di Yerusalem (15) sesunggguhnya mempersatukan perdebatan tersendiri (bdk catatan). Tetapi perubah dan pengolahan kecil tersebut tidak mengurangi nilai keseluruhan Misalnya: sangat mengherankan bahwa Lukas tanpa menggunakan surat-surat Paulus mengisahkan kegiatan Paulus dalam mewartakan Injil begitu rupa, sehingga menurut garis-garis besarnya sesuai dengan apa yang dikatakan Paulus sendiri, bahkan dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia, asal diperhatikan juga apa yang dikatakan di muka. Sehubungan dengan peristiwa- peristiwa yang lebih dahulu memanglah kita tidak dapat membandingkannya dengan berita-berita lain. Tetapi kejadian-kejadian yang dikisahkan adalah wajar sekali, sedangkan Lukas ternyata mempunyai rasa hormat yang besar terhadap sumber-sumbernya. Maka juga cerita-cerita itu menyajikan hal-hal terperinci dan segar, yang sesuai dengan keadaan. Terutama orang ragu-ragu mengenai wejangan- wejangan yang tercantum dalam Kis. Ada yang mengatakan bahwa wejangan-wejangan itu adalah ciptaan Lukas sendiri, meskipun dibawakan oleh tokoh-tokoh tertentu dalam kisahnya. Cara semacam itu sangat lazim di antara sejarawan zaman itu. Tetapi betapa besarpun bakat Lukas, sukarlah menerima bahwa seseorang yang berkebudayaan Yunani sesudah empat puluh tahun masih mampu menciptakan pidato- pidato yang begitu berbau ketuaan dan Yahudi, seperti misalnya wejangan-wejangan Petrus atau Stefanus. Tidak dapat tidak Lukas mempunyai mempunyai bahan-bahan yang sudah tersedia. Ini tidak mengherankan sedikitpun mengingat bahwa pewartaan purba terdiri atas beberapa pokok utama yang didukung dengan argumen yang sudah menjadi tradisionil dan yang dengan rumusan tetap dihafalkan. Ada kumpulan ayat- ayat Kitab Suci untuk orang-orang Yahudi; pemikiran-pemikiran filsafat populer bagi orang-orang Yunani; dan untuk semua ada pewartaan hakiki (kerygma) mengenai Kristus, yang wafat dan bangkit, disertai dengan ajakan untuk bertobat dan menerima baptis. Lukas kiranya baik melalui tradisi maupun melalui pengalaman pribadi mengenal kerangka pewartaan Kristen semula. Dan atas dasar ini dan dengan perasaan halusnya ia dapat menyusunnya dalam wejangan-wejangan tersebut suatu ajaran yang nilainya tinggi dan unggul kepentingannya.
Kebenaran obyektip Kis diserang oleh pihak lain lagi. Orang mempersoalkan maksud-tujuan Kis. Pengikut-pengikut F.Ch. Baur berpendapat bahwa Kis merupakan sebuah tulisan yang dikarang dalam abad 2 dengan maksud memperdamaikan dua aliran yang sulit bertentangan. Aliran satu ialah pengikut-pengikut Petrus, sedangkan yang lain menganut Paulus. Hanya saja hipotesa ini terlalu menunda waktu dituliskannya Kis. Kecuali itu hipotesa itu berdasar pada sebuah filsafat tentang sejarah, yakni filsafat Hegel, dan bukanlah pada penafsiran Kitab Suci. Memanglah dewasa ini hipotesa yang radikal itu tidak mendapat pendukung lagi. Tetapi masih sering kali dikatakan bahwa Kis sesungguhnya berupa sebuah pembelaan, sehingga pasti membengkokkan dan memalsukan kejadian-kejadian dan kebenaran. Lukas, menurut pendapat tersebut mau membela Paulus di hadapan para pejabat Roma untuk meyakinkan mereka bahwa Paulus tidak beruat salah sedikitpun terhadap negara. Ini sesungguhnya hanya satu segi dari kitab Kis dan orang tidak boleh menganggap sebagai maksud kurang jujur apa-apa yang sebenarnya merupakan keyakinan tulus-ikhlas dan yang berdasar. Memanglah Lukas menekankan bahwa pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi bersifat keagamaan belaka, dan iapun menonjolkan kesetiaan dan ketaatan Paulus terhadap negara Roma serta kewibawaannya. Tetapi inipun seluruhnya sesuai dengan kebenaran historis dan Lukas sepenuh-penuhnya berhak menarik pengajaran itu dari kejadian-kejadian. Kecuali itu perlu diulangi lagi, bahwa maksud khusus itu bukan seluruh maksud- tujuan karya Lukas. Karya itu sekali-kali bukan sebuah pembelaan yang ingin diajukan kepada pengadilan Roma. Maksud utama Kis ialah mengisahkan awal-mula agama kristen demi sejarah itu sendiri.
Untuk meyakinkan diri tentang itu cukuplah orang menyelidiki susunan Kis. Maka nampaklah bahwa kitab itu hanya memperlihatkan bagaimana perkataan Yesus yang ditempatkan pada awal kisah terlaksana. Sabda Yesus: "Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan samapi ke ujung bumi" (TB Kis 1:8). Mula-mula kepercayaan Kristen berakat kuat-kuat di Yerusalem, tempat jemaat pertama bertambah karunia dan jumlahnya (1-5). Tidak lama kemudian kepercayaan itu mulai merambat, hal mana dipersiapkan oleh semangat universalis yang menjiwai orang-orang Yahudi berbudaya Yunani yang masuk Kristen dan oleh pengusiran mereka setelah Stefanus mati sahid (TB Kis 6:1-8:3). Iman Kristen sampai di daerah Samaria (TB Kis 8:4-25) dan juga di daerah di sebelah selatan dan timur Yerusalem hingga ke pantai dan kota Kaisarea (TB Kis 8:26-40; 9:32-11:18). Dalam pada itu cerita tentang pertobatan Paulus memberitahu kita bahwa di kota Damsyik sudah ada orang-orang Kristen dan begitu pewartaan Injil di daerah Kilikia sudah dipersiapkan juga (TB Kis 9:1-30). Ulangan seperti tercantum dalam 9:31 (yang masih menyebutkan daerah Galilea) menonjolkan bagaimana iman Kristen meluas. Kemudian kota Antiokhialah yang menerima Kabar Gembira (TB Kis 11:19-26). Selanjutnya kota itu menjadi pusat pewartaan sementara memupuk hubungan baik dengan Yerusalem, tempat dimusyawarahkan soal-soal utama mengenai pewartaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi (TB Kis 11:27-30; 15:1-35). Sebab memanglah sudah tiba saatnya Injil dibawa juga kepada mereka. Setelah Kornelius masuk menjadi Kristen dan Petrus dipenjarakan di Yerusalem, maka rasul itu berangkat entah kemana (12). Selanjutnya Pauluslah yang memainkan peranan penting dalam kisah Lukas. Sebelum konsili di Yerusalem Paulus sudah pergi ke pulau Siprus dan ke daratan Asia Kecil (13-14). Sesudahnya Paulus berlayar ke daerah Makedonia dan Yunani (15:36 - 18:22; 18:23-21:17). Paulus selalu kembali ke Yerusalem dan penahananya di kota itu, lalu penahanannya di kota Kaisarea (TB Kis 21:18-26:32) memberi Paulus kesempatan membiarkan diri sebagai tawanan, meskipun tetap sebagai pewarta Injil lalu dibawa ke Roma tempat ia dengan terbelenggu mewartakan Kristus (27-28). Dilihat dari Yerusalem maka ibu kota kerajaan Roma itu sungguh-sungguh merupakan "ujung bumi". Maka Lukas boleh mengakhiri kitabnya.
Boleh jadi orang menyesal, bahwa Lukas tidak menceritakan apa-apa tentang karya rasul-rasul lain dan tidak pula tentang pendirian beberapa jemaat penting, seperti misalnya di kota Aleksandria, atau malahan di kota Roma sendiri. Sudah pasti bahwa di kota itu iman Kristen sudah tertanam sebelum Paulus tiba (lihat surat kepada jemaat di Roma, yang ditulis Paulus selama perjalanannya yang ketiga). Juga tentang karya Petrus di luar Palestina tidak dikatakan apa-apa. Pauluslah yang menduduki tempat yang menyolok dalam kisah Lukas, sehingga dalam bagian kedua Kis hanya Paulus saja yang masih berperan. Tetapi justru oleh karena Lukas berdiam diri dan meninggalkan banyak soal, maka kita mendapat jaminan yang paling baik bagi apa yang dikisahkannya. Ia tidak menceritakan apa- apa, kecuali kalau ia mengetahuinya baik oleh karena menyaksikan sendiri maupun karena mendapat dari sumber-sumber yang nilainya dapat diawasi. Kecuali itu Kis bukanlah sebuah kitab ilmu sejarah yang utuh lengkap, melainkan sebuah penjelasan mengenai daya perambat rohani yang terkandung dalam agama Kristen. Serta ajaran teologis yang dapat ditarik Lukas dari kejadian-kejadian yang diketahuinya mempunyai nilai universil yang tidak dapat diganti dan yang membuat karyanya berharga tinggi.
Sumbangan di bidang ajaran adalah berganda. Iman akan Kristus yang menjadi dasar pewartaan rasuli disajikan dengan pemerincian yang semakin tumbuh. Mula-mula iman akan Kristus itu berpusatkan pada kejayaan manusia Yesus yang telah menjadi Kurios berkat kebangkitanNya (TB Kis 2:22-36), kemudian oleh Paulus Yesus diberi gelar "Anak Allah" (TB Kis 9:20). Berkat wejangan-wejangan yang tercantum dalam Kis kita mengenal ayat-ayat utama dari Kitab Suci yang digunakan umat berkat pimpinan Roh Kudus sebagai sarana untuk merumuskan ajaran mengenai Kristus dan sebagai pembuktian bagi orang-orang Yahudi. Baiklah diperhatikan khususnya apa yang dikatakan tentang Yesus sebagai Hamba Allah (TB Kis 3:13, 26; 4:27, 30; 8:32-33) dan sebagai Musa yang baru (3:22 dst; 7:20 dst). Kebangkitan Yesus dibuktikan dengan Mzm 16:8-11 (Kis 2:24-32; 13:34-37). Sejarah umat terpilih menjadi peringatan bagi orang-orang Yahudi, supaya jangan menentang kasih karunia Allah (7:2-53; 13:16-41). Di hadapan orang-orang bukan Yahudi disodorkan dalil-dalil yang diambil dari ajaran tentang Allah yang lebih umum (TB Kis 14:15-17; 17:22-31). Tetapi para rasul pertama-tama "saksi" (TB Kis 1:8+) dan Lukas meringkas pemberitaan mereka (TB Kis 2:22+) dan bercerita tentang "tanda-tanda" ajaib yang mereka lakukan. Persoalan paling gawat bagi Gereja yang baru lahir ini ialah: bagaimana orang-orang bukan Yahudi dapat menolong keselamatan. Tentang persoalan itu Kis memberi keterangan yang jitu: para saudara di Yerusalem terpimpin oleh Yakobus tetap setia pada hukum Taurat Yahudi (TB Kis 15:1, 5; 21:20) dst. Sebaliknya, orang-orang "ke-Yunanian" yang juru bicaranya yalah Stefanus merasa perlu melepaskan ibadat dalam Bait Allah. Petrus dan terutama Paulus dalam konsili di Yerusalem memenangkan asas bahwa hanya iman akan Kristus menyelamatkan, sehingga tak perlu orang-orang bukan Yahudi menepati hukum Taurat dan bersunat. Namun demikian tetap benar bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi, sebagaimana dinyatakan oleh Lukas juga. Paulus selalu terlebih dahulu menghadapi orang-orang Yahudi. Baru setelah ditolak oleh kaum sebangsanya ia pergi kepada orang-orang bukan Yahudi (TB Kis 13:5+). Mengenai cara hidup jemaat-jemaat purba Kis juga memberi informasi yang sangat berharga: tentang jemaat muda di Yerusalem yang bersembahyang dan yang yang angggota-anggotanya membagi-bagikan harta miliknya; tentang caranya orang dibaptis dan tentang baptisan dalam Roh Kudus (TB Kis 1:5+); tentang Ekaristi yang dirayakan (TB Kis 2:42+); permulaan penyusunan sebuah jemaat sebagai organisasi, yang mempunyai nabi-nabi" dan "pengajar-pengajar" (TB Kis 13:1+), ataupun "penatua" yang mengepalai jemaat di Yeruslem (TB Kis 11:30) dan yang oleh Paulus diangkat pada semua jemaat yang didirikannya (TB Kis 14:23). Kesemuanya itu dinaungi, dibimbing dan dijiwai oleh embusan tak kelihatan dari Roh Kudus. Dalam injilnya Lukas sudah menekankan peranan Roh Kudus itu (Luk 4:1+) dan dalam Kis ia terus memperlihatkan bahwa Roh Kudus itulah yang berkarya dalam perambatan Gereja (Kis 1:8+), sehingga Kis dapat diberi judul "Injil Roh Kudus". Itulah sebabnya maka karya Lukas itu penuh dengan kegembiraan rohani dan gejala-gejala adikodrati yang hanya mengherankan mereka yang tidak sampai memahami peristiwa tunggal itu, ialah lahirnya agama Kristen. Pada kekayaan ajaran tersebut masih perlu ditambahkan berita-berita tentang sekian banyak kejadian kongkrit yang hanya kita ketahui berkat Kis: kehalusan budi dan jiwa, yang digunakan Lukas untuk menggambarkan tokoh-tokoh kisahnya: adegan-adegan lucu dan menarik hati seperti pidato Paulus di hadapan raja Agripa (26) dan bagian-bagian yang mengharukan hati seperti pidato perpisahan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (TB Kis 20:17-38). Mengingat kesemuanya itu niscaya orang sependapat dalam menilai kitab yang jenisnya tunggal dalam Perjanjian Baru ini sebagai sebuah karangan yang penuh harta kekayaan. Seandainya tidak ada, maka pengetahuan kita tentang awal-mula agama Kristen sangat kurang.
Sama dengan teks seluruh Perjanjian Baru, teks Kis juga sampai kepada kita dengan macam-macam varian mengenai hal-hal kecil-kecil. Tetapi dalam teks Kis terdapat lebih banyak kelainan dalam apa yang disebutkan sebagai "teks Barat" (dalam naskah Bezae, dalam terjemahan kuno ke dalam bahasa Latin dan Siria dan pada beberapa pujangga Gereja dahulu). Dan varian-varian itu layak diberi perhatian. Di samping sejumlah kerusakan yang mudah menyusup ke dalam sebuah teks populer yang kurang bersih dari resensi Aleksandria, terdapatlah dalam teks Barat tersebut sejumlah tambahan konkrit dan khas yang barangkali asli juga. Varian-varian teks Barat yang paling penting dimuat dalam catatan-catatan terjemahan ini.
Ende: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini
be...
KISAH RASUL-RASUL
KATA PENGANTAR
Tentang isi dan maksud karangan ini umumnja
Mula-mula sebagai landjutan langsung dari "Indjil ketiga" karangan ini beredar sebagai satu dengannja. Baru pada pertengahan abad kedua, ketika keempat karangan Indjil digabungkan mendjadi satu buku, karangan ini dipisahkan dari padanja dan diberi djudul tersendiri.
Djudul itu ialah: "Perbuatan-perbuatan Para Rasul", jang kemudian mendapat bentuk "Kisah Rasul-rasul" djuga, seperti jang kita pakai. Tetapi hanja dua Rasul jang dikisahkan "perbuatan-perbuatannja" dan itupun djauh dari lengkap. Rasul-rasul jang lain hanja disebut namanja, atau seperti mengenai Joanes dan Jakobus terdapat satu dua tjatatan sadja, sedangkan ada pembantu-pembantu Rasul- rasul jang agak luas diberitakan peranannja.
Dalam bagian pertama bab 1-12, Petrus adalah tokoh utama dan dalam bagian kedua, bab 13-28 Paulus. Dalam bagian kedua ini kita hanja satu kali lagi bertemu dengan Petrus, jaitu dalam bab 15 sebagai ketua sidang Rasul-rasul di Jerusalem.
Lukas bukan bermaksud menulis suatu riwajat hidup atau djasa-djasa kedua Rasul itu, dan bukan pula suatu buku sedjarah jang agak lengkap, teliti dan teratur, melainkan hanja sekedar menggambarkan perkembangan pesat umat Kristus jang ia kenal dan jang perkembangannja sebagian disaksikannja sendiri. Umat Kristus jang dikenalnja, ialah umat induk di Jerusalem dan sekitarnja, dan terutama perkembangan diantara kaum penjembah dewa-dewa dikota Antiochia di Siria, tempat asalnja, dan kearah Barat sampai ke Roma, jang mendjadi wilajah kerdjanja sendiri. Dan untuk menggambarkan itu Lukas memilih dari bahan-bahan jang tersedia baginja, hanja beberapa kedjadian dan kenjataan jang terasa penting olehnja atau jang dialaminja sendiri. Kita berterima kasih kepada Lukas, dan bersjukur kepada Rob Kudus jang mengilhaminja, atas pemilihan bahan itu dan usaha menjusunnja. Biarpun gambarannja tidak utuh, tetapi tjukup bersisi sebagai pokok perenungan bagi kita, sehingga dengan djalan penjelidikan dan perenungan, kita dapat membentuk suatu pandangan jang lebih utuh bagi diri kita sendiri. Dan itu dapat ditjapai lebih sempuma, kalau kita serentak dengan Kis. Ras. membatja dan membahas surat-surat Paulus dan Rasul-rasul jang lain.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan tahap terachir dari djalan penjelamatan
Tahap terachir dari djalan penjelamatan, ialah perwudjudan keselamatan abadi dalam seluruh umat manusia. Kis. Ras. memang hanja dapat memberitakan permulaan perwudjudan itu, sebab sedjarah penjelamatan itu masih berdjalan dan akan berdjalan sampai pada acbir zaman.
Perwudjudan itu tersendiri bagi seluruh umat manusia oleh Kurban Jesus disalib. Oleh darah Jesus dosa pokok terhapus, perdamaian Allah dengan bangsa manusia terpulih, djalan untuk mendekati Allah terbuka. Dengan Kurban Jesus disalib itu dan kebangkitannja djalan penjelamatan sudah pada puntjaknja: keselamatan abadi sudah terwudjud sampai semua manusia dapat memperoleh bagian dalamnja. Tetapi untuk memperoleh bagian dalamnja, perlu tiap-tiap manusia menempuh djalan penjelamatan sendiri. la harus memenuhi sjarat-sjarat tertentu untuk mendapat pengampunan dosa dan untuk dianugerahi hidup abadi itu. Perlu Pula ada orang Jang berwenang untuk menerangkan apakah arti dan hakekatnja hidup abadi itu, dan menundjukkan djalan penjelamatan kepadanja, lagipun memimpinnja pada djalan itu. Tugas memperkenalkan hidup abadi dan djalan kearahnja, serta melaksanakan pemimpinan itu, lagi kuasa untuk menjampaikan hidup abadi itu, diserahkan oleh Jesus kepada Para RasulNja dan kepada seluruh umat sebagaimana tersimpul dalam amanat Jesus terachir :"KepadaKu diserahkan segala kuasa disurga dan dibumi, maka pergilah kamu dan buatlah segala bangsa mendjadi muridku, dengan mempermandikan mereka pada nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepada kamu. Mt. 28:19-20.
Kisah Rasul-rasul meriwajatkan pelaksanaan amanat Jesus jang terachir kepada para RasulNja
Buatlah segala bangsa mendjadi muridKu. Tentu sadja pertama-tama dengan pemakluman Indjil. Tetapi untuk mentjapai "segala bangsa" sampai keudjung bumi (Kis. Ras. 1:8), perlu organisasi jang luas sekali dan teratur rapih. Jesus sendiri mendasarkannja dengan membentuk satu umat ketjil, terdiri dari keduabelas Rasul dan sekelompok murid-murid, dengan Petrus sebagai pemimpinnja. memang ketjil sebagai bidji sesawi, tetapi jang akan subur bertumbuh mendjadi pohon jang dahan-dahan dan ranting-rantingnja menaungi seluruh dunia. Dan segera sesudah Pentekosta umat ketjil mulai berkembang pesat, Rasul-rasul pergi bertebaran kesegala djurusan; dan muntjul pengadjar-pengadjar Indjil dan nabi- nabi, jang diilhami dan didorong oleh Roh Kudus, untuk pergi kemana-mana sebagai pembantu-pembantu para Rasul. Selain kedjurusan Timur dan Selatan, jang tidak diberitakan dalam karangan ini, dalam waktu 30 tahun, kearah Utara dan Barat, Indjil telah tersebar disegala kota jang agak besar, diseluruh Asia-Ketjil, Masedonia dan Achaja, sampai di Roma.
Dengan mempermandikan mereka. Baru dengan menerima Permandian para tjalon mendjadi murid Jesus jang sedjati, jaitu dibersihkan dari dosa (Kis, Ras. 12:16; lbr. 10:22; 1 Kor. 6:11; Rom. 6:1-14); lahir baru (Jo. 3:5), mendjadi anak Allah dan menjerupai Kristus (Gal. 3:26-27), dipersatukan dengan Kristus (Rom. 6:3), diresapi dengan Roh Kudus (I Kor. 12:13) dan dikuduskan (I Kor. 6:11; Ef. 5:26). Dengan ringkas; didalam dan oleh Permandian, keselamatan abadi atau hidup abadi itu diperwudjudkan dalam masing-masing manusia jang pertjaja. Lazim dikatakan bahwa semua itu terdjadi setjara sakramentil. Artinja ada upatjara tertentu jang pada pokoknja ditetapkan oleh Jesus sendiri dengan djaminan, bahwa ketika upatjara itu dilangsungkan pada seorang jang pertjaja, dosanja dihapus dan hidup abadi dianugerahkan kepadanja oleh Allah. Karena upatjara jang kelihatan itu, berhubung dengan djaminan tersebut diatas, orang jang dipermandikan dapat pertjaja dengan penuh kejakinan, bahwa mereka mempunjai keadaan jang baru itu. Dan karena keadaan jang baru itu terdjamin, maka iapun diterima sebagai anggota umat, jaitu masuk Keradjaan Allah jang kelihatan.
Dan adjarkanlah mereka melaksanakan segala sesuatu jang telah Kuperintahkan kepadamu. "Murid-murid" Jesus jang baru dipermandikan belum segera adalah pengikut Jesus jang sempurna. Hidup baru itu harus dipelihara dan bertumbuh, pengetahuan akan adjaran-adjaran Jesus harus diperluas dan pengertian diperdalam; mereka harus beladjar mewudjudkan tjita-tjita Indjil.
Pesan"adjarkanlah mereka" merangkum petugasan jang luas dan berat. Dapat
dikatakan tugas itu merupakan penggembalaan jang dimaksud Jesus dalam Jo.
Ada upatjara-upatjara lain lagi jang berwudjud sakramentil. Dengan penumpangan tangan alas orang jang telah dipermandikan, Rasul-rasul menurunkan Roh Kudus atas mereka setjara njata. (8:17-19; 9:12,17; 19:6). Disini kita ingat akan Sakramen Krisma (Penguat).
Dengan penumpangan tangannja pula, Rasul-rasul (atau pengganti mereka) memberi kekuasaan jang tertentu kepada para "diakon" (6:6) dan orang tua-tua (presbiter, episkopos): II Tim. 1:6; 1 Tim. 4:14; 5:22; Kis. Ras. 13:3. Apakah penumpangan tangan ini merupakan Sakramen Imamat, tidak djelas. Tetapi djika tidak, siapakah jang "Memetjahkan Roti" bagi umat-umat jang djarang sekali dikundjungi seorang Rasul? Dari I Kor. 11:17-34 terang pula bahwa di Korintus Ekaristi biasa dirajakan djuga kalau Paulus tidak ada.
Bahwa orang tua-tua mempunjai kuasa memberi Sakramen-sokramen tjukup njata pula dari Jak. 5:14-16. Dan disitu terang djuga, bahwa dewasa itu Sakramen urapan orang-orang sakit sudah lazim.
Supaja penggembalaan lantjar, Rasul-rasul mengatur pemimpinan umat-umat dengan mengadakan suatu hirarki. Rasul-rasul tetap memegang putjuk pimpinan. Petrus selalu bertindak dan diakui sebagai ketua Para Rasul dan kepala Geredja. Dalam tiap-tiap umat, Rasul-rasul menentukan suatu badan pimpinan, jang anggota- nggotanja disebut orang tua-tua, para presbiter atau episkopos. Terdapat Pula pengadjar-pengadjar resmi dalam umat-umat. Ketudjuh "diakon" (6:6) kemudian kita temui sebagai pengadjar.
Umat Kisah Rasul-rasul adalah umat Kristus
Rasul-rasul jang disebut namanja dalam 1:13 dan sedang menunggu kedatangan Roh Kudus, lagi sesudah menerimaNja segera mulai memaklumkan Indjil, adalah jang sama dengan mereka jang mula-mula dipilih oleh Jesus dan dua tiga tahun setjara istimewa dididik olehnja. Inti pemakluman mereka tetap peri hal Jesus: bahwa la sungguh Mesias sebab segala nubuat para nabi ditepati padanja, bahwa Ia disalibkan dan dibangkitkan kembali menurut rentjana Allah jang njata dalam Kitab Kudus, dan bahwa la satu-satunja penjelamat bagi semua orang. Dan jang mereka kerdjakan tak lain selain memenuhi amanat Jesus, sebagaimana telah dipaparkan diatas tadi. Mereka selalu insjaf bahwa mereka bekerdja melulu sebagai petugas Jesus, memaklumkan Indjil Jesus Kristus (5:12; 8:5; 11:2 dll), menjembuhkan orang-orang sakit dengan nama Jesus (3:6; 4:10), mempermandikan orang masuk umat atas nama Jesus (2:38 dan lain-lain). Mereka dilarang mengadjar ,dengan" nama Jesus (4:18). Mereka gembira sebab didera demi nama Jesus (5:41). Jesus kadang-kadang sendiri djuga bertindak seperti dalam peristiwa bertobatnja Paulus dan dengan mengangkat dia mendjadi Rasul. Dan diluar Palestina Para anggota umat oleh orang-orang Junani disebut "kristianoi", artinja penganut Kristus.
Umat dipimpin oleh Roh Kudus
Umat tahu, bahwa Jesus jang duduk dalam kemuliaannja disebelah kanan Allah tetap kepala umat, dan tetap ada serta dengan mereka (Mt. 28:20) sebagai penjelenggara utama. Sebab itu mereka gemar menamakannja "Tuhan kita". Tetapi umat tahu djuga bahwa Jesus telah menjerahkan pelaksanaan penjelenggaraan itu kepada Roh Kudus, dan bahwa pelahsanaan itu didjalankan dalam kesatuan paham dan kehendak jang sempurna dengan Jesus. Mereka mengetahui itu dari sabda Jesus dalam Jo. 14:26 dan 15:26-27, dan kepentingan penjelenggaraan Roh Kudus, mereka chususnja mengerti dari Jo. 16:7-15, dimana Jesus bersabda: Baik bagimu Aku pergi, sebab kalau Aku tidak pergi, Penolong itu (Roh Kudus) tidak datang kepadamu". Umat ketjil jang dibentuk Jesus sendiri disuruh menantikan kedatangan Roh Kudus di Jerusalem. Sabda Jesus: Kamu akan menerima kekuatan Roh Kudus jang akan turun atas kamu, supaja kamu akan memberi kesaksian tentang Aku di Jerusalem, diseluruh Judea dan Samaria, dan sampai diudjung bumi" (Kis. Ras. 1:8).
Dan pada pagi hari Pentekosta Roh Kudus tiba-tiba turun atas mereka. la menampakkan kedatangannja dengan tanda-tanda jang njata. Dengan njala-njala api jang mela.mbangkan penerangan akal-budi, pemurnian hati dari unsur-unsur jang tidak tulen, dan pengobaran semangat; lagi dengan deru badai jang hebat sebagai lambang kekuatan, jang dirasakan tetapi tidak kelihatan. Dan semua jang duduk dalam ruangan itu "dipenuhi" dengan Roh Kudus, jaitu dengan pengertian, kekuatan dan semangat jang njata. Rasul-rasul bukan lagi murid jang ragu-ragu, melainkan jang sudah dewasa dengan kedewasaan Kristus, penuh pengertian tentang hakekat dan tudjuan Keradjaan Allah, insjaf akan tugas dan tanggung-djawabnja, penuh semangat tanpa takut-takut dan berani mengurbankan dirinja. Adjaib Pula bagaimana dalam waktu jang singkat sekali, tiga ribu orang mendapat pengertian dan digerakkan hatinja sampai dapat dipermandikan. Segala jang terdjadi pada hari Pentekosta itu kita namakan: Mukdjizat Pentekosta.
Dan mukdjizat Pentekosta itu dilandjutkan. Umumnja setjara batiniah. Terus- menerus Roh Kudus memberi ilham, menggerakkan hati, memperkuat kehendak, memberi pimpinan, terutama kepada Para Rasul dan pembantu-pembantu mereka, tetapi djuga kepada para beriman pribadi. Tetapi supaja mereka lebih insjaf dan untuk memperkuat kejakinannja, Roh Kudus sering bertindak setjara njata djuga. Kalau dikatakan bahwa Petrus, Stefanus, Barnabas dan Paulus berbitjara "penuh dengan Roh Kudus", hal itu berarti bahwa kepenuhan itu tampak dalam isi dan gaja pembitjaraannja (4:8; 7:55; 11:22; 15:9). Demikian djuga dimana diberitakan, bahwa umat sedang berkumpul dan berdoa tiba-tiba dipenuhi Roh Kudus (14:31;10:44; 15:52). Roh Kudus memimpin setjara njata. Roh Kudus "berkata" kepada Pilipus (8:29). Pilipus dilenjapkan oleh Roh Kudus (8:59). Agabus didorong oleh Roh Kudus (11:28). Roh Kudus bersabda kepada Petrus (10:19). Roh Kudus berkata: "Sendirikanlah Barnabas dan Saulus untuk tugas jang telah Kutentukan baginja"(15:2). Mereka berangkat atas suruhan Roh Kudus (13:4). Paulus dihalangi oleh Roh Kudus pergi ke Asia (16:6) dan tidak diizinkan ke Bitinia (16:7). Keinsjafan akan peranan Roh Kudus jang mutlak itu terang pula, dimana Petrus berkata kepada Ananias dan Safira, bahwa mereka bukan membohongi dan mentjobai manusia melainkan Roh Kudus (5:3,9). Kesadaran akan kesatuan kerdja antara Rasul-rasul dan Roh Kudus djelas Pula dalam utjapan 5:32 jakni: "kami adalah saksi bersama dengan Roh Kudus". Lebih lagi dan setjara resmi, dalam rumusan surat Sidang Rasul-rasul di Jerusalem kepada umat di Antiochia: ,Roh Kudus dan kami telah memutuskan...." (15:28).
Suatu kesimpulan
Kisah Rasul-rasul bersifat buku sedjarah, jang terlebih bermaksud meriwajatkan dan menggambarkan perkembangan lahiriah umat dan berhubungan dengan itu penjelenggaraan Roh Kudus jang njata. Tetapi didalam umat muda, dan terus sampai pada hari ini, terdapat Pula penjelenggaraan Roh Kudus jang tidak njata, dan lebih hakiki dan penting lagi, jaitu penjelenggaraan kehidupan Ilahi didalam batin tiap-tiap anak Allah. Roh Kuduslah jang mentjiptakan kehidupan itu didalam Para anak Allah, lalu tetap hidup didalam mereka. la memelihara, menumbuhkan, memperkuat dan menjuburkan hidup itu dalam kerdja sama bersama anak Allah itu sendiri. Demikian dihasilkan buah-buah untuk kehidupan abadi.
Penjelenggaraan Roh Kudus jang serba batiniah ini chususnja dinjatakan dan dibitjarakan oleh Paulus dalam surat-suratnja. Dalam surat-surat Paulus itu kita saksikan djuga perkembangan pengertian dan praktek hidup keagamaan, jaitu hidup rohani dalam umat-umat, sebagai perwudjudan adjaran-adjaran Indjil. Sebab itu Kisah Rasul-rasul dan surat-surat Paulus, beserta surat-surat Rasul-rasul jang lain dan Wahju Joanes saling melengkapi, dan bersama-sama memberi gambaran jang tjukup utuh dari perwudjudan dan perkembangan "Geredja" purba.
Nilai-nilai Kisah Rasul-rasul bagi kita pribadi
1. Bagi pembatja-pembatja surat-surat Paulus, Kis. Ras. penting sebagai merupakan latar belakang surat-surat itu. Banjak bahagian didalam surat-surat itu sukar dimengerti tanpa riwajat dan gambaran-gambaran jang terdapat dalam karangan Lukas itu.
2. Kisah Rasul-rasul sanggup Pula meneguhkan kejakinan dan memperkuat serta
menghidupkan iman kita. Kita diperingatkan didalamnja, bagaimana djalan
penjelamatan jang mulai dengan terpanggilnja Abraham, lalu makin lama makin naik
tinggi sepandjang Perdjandjian Lama, dan mentjapai puntjaknja dalam Indjil dan
chususnja dalam Kurban Jesus disalib serta kebangkitannja, lalu pada tingkatan
itu langsung diteruskan dalam umat purba sampai dizaman kita. Dalam membatja
Kis. Ras. kita saksikan, bahwa Geredja kita benar-benar dibangunkan diatas
"dasar Rasul-rasul dan Para Nabi, sedangkan Jesus adalah batu sendinja". (
Kita lihat djuga bahwa unsur-unsur hakiki agama kita, pokok hirarki dan suasana keagamaan sebagai perwudjudan Indjil, jang sekarang kita hajati pada taraf perkembangan jang lebih tinggi dan utuh, sudah ada dan hidup dalam umat purba itu.
3. Dan jang paling penting ialah: Kisah Rasul-rasul sebagai karangan jang diilhamkan oleh Roh Kudus dimaksudkan mendjadi buku renungan bagi Geredja dikemudian hari, djuga bagi kita masing-masing, untuk menginsjafkan kita, bahwa pengaruh Roh Kudus didalam Geredja Kudus dimasa ini masih ada djuga. Chususnja kenjataan-kenjataan peristiwa Pentekosta, tetapi djuga seluruh penjelenggaraan Roh Kudus jang njata dizaman Rasul-rasul, dapat dan harus mejakinkan kita, bahwa dan bagaimana Roh Kudus memimpin dan mendjiwai Geredja sekarang djuga. Kita mengerti, bahwa tanda-tanda jang njata perlu bagi umat muda untuk membina dan meneguhkan iman, jang bukan segera mendjadi darah daging mereka; tetapi kemudian tidak perlu lagi, sebab iman telah tjukup didasarkan pada pernjataan Kitab Kudus, mengenai hal ini chususnja pada pernjataan-pernjataan Kisah Rasul-rasul bersama surat-surat Paulus dan surat-surat para Rasul-rasul jang lain. Sebab itu penting sekali kitapun memperteguhkan dan menghidupkan iman kita dengan merenungkan apa jang ditulis bagi kita dalam Kisah Rasul-rasul dan Surat-surat Rasul-rasul itu, sampai kita jakin dan isnjaf benar-benar akan pimpinan agung Roh Kudus dalam Geredja, sehingga kita pertjaja akan kebenaran urusan-urusan dan keputusan-keputusan resmi dari pimpinan Geredja dan menerimanja tanpa sjarat serta melaksanakannja dengan rendah hati. Lagi pula supaja kita tetap insjaf, bahwa Roh Kudus hidup dalam batin kita masing-masing sebagai pokok dan pentjipta hidup atas kodrati (hidup abadi) kita. Kalau kita saksikan dan renungkan, bagaimana Roh Kudus mendjiwai setjara njata orang-orang beriman dimasa purba, maka dapat kita bajangkan bagaimana Roh Kudus djuga mendjiwai kita, setjara tidak njata kepada pantjaindera, tetapi tjukup njata bagi mata kepertjajaan jang berintuisi. Perenungan jang demikian tentu mempererat dan menghidupkan hubungan kita dengan Roh Kudus dalam beribadat kepadanja dan berdoa meminta pengertian, kekuatan hati dan pimpinan. Hal itu memang mahapenting bagi kita.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 19:6)
Saya tidak akan menyangkal bahwa di zaman kini beberapa orang bisa berkata-kata dalam "ucapan-ucapan kegembiraan," ya...
KESIMPULAN (KIS 19:6)
Saya tidak akan menyangkal bahwa di zaman kini beberapa orang bisa berkata-kata dalam "ucapan-ucapan kegembiraan," yaitu, suara yang tidak dapat dimengerti mengalir ke luar dari mulut mereka, dalam beberapa kasus bahkan tanpa mereka arahkan secara sadar. Apa yang betul-betul saya sangkal adalah bahwa apa yang terjadi di zaman kini adalah seperti yang terjadi dalam era Perjanjian Baru, dan bahwa hal itu dilakukan oleh kuasa Roh Kudus. Lihatlah bagan "Bahasa Roh: Sebuah Perbandingan" di bawah ini.
Sebagian besar "pembicara bahasa roh" zaman kini mengakui bahwa "karunia" mereka (atau sesuatu yang sangat mirip dengan itu) secara kejiwaan dapat direkayasa. Selanjutnya, mereka harus akui bahwa "karunia" berbahasa roh terdapat juga di dalam beragam kelompok yang mengaku Kristen yang mereka percayai mengajarkan doktrin palsu. Selanjutnya, mereka harus akui bahwa beberapa kelompok penyembah berhala juga mempraktikkan "bahasa roh." Sudah tentu, mereka percaya bahwa orang lain itu tidak memiliki karunia sejati dari Allah, sedangkan mereka memilikinya. Namun begitu, semuanya harus diuji oleh Kitab yang sama, Alkitab.
Saya memiliki banyak buku dalam perpustakaan saya yang menjelaskan bagaimana fenomena "bahasa roh" zaman kini secara kejiwaan dapat direkayasa. Saya memiliki Kitab lain—Alkitab—yang mengatakan bahwa kemunculan fenomena "bahasa roh" zaman kini tidak melalui sarana mujizatiah. Saya percaya bahwa kesimpulan itu adalah jelas sekali.
BAHASA ROH: SEBUAH PERBANDINGAN
ERA PERJANJIAN BARU
- 1. BAHASA—BAHASA yang mereka belum pernah pelajari.
- 2. Bahasa-bahasa DI ZAMAN ITU yang punya makna.
- 3. Hanya ada satu penafsiran yang memungkinkan.
- 4. Penekanannya pada demonstrasi UMUM.
- 5. Tak ada kaitannya dengan KEDEWASAAN atau pertumbuhan rohani.
- 6. Bukan tanda bahwa Allah menerima si pembicara.
- 7. Pada dasarnya "tanda" bagi ORANG LAIN.
- 8. Dipakai untuk meneguhkan Firman.
- 9. Tanda unik dari Allah.
- 10 . Tidak dapat ditiru oleh orang non-Kristen.
- 11 . Tak ada penekanan pada semua orang yang berbahasa roh.
- 12 . Instruksi khusus untuk pemakaian dalam perhimpunan diberikan: hanya dengan seorang penerjemah, hanya segelintir orang secara teratur, perempuan tidak boleh bicara, dll.
- 13 . Diberikan secara TEMPORER untuk tujuan khusus— akhirnya akan LENYAP.
- 14 . Tidak ditekankan.
ERA KINI
- 1. Umumnya kumpulan SUARA yang disebut "ucapan-ucapan kegembiraan."
- 2. Kadang kala sedikit bahasa moderen atau diakui sebagai beberapa bahasa "yang terlupakan."
- 3. "Interpretasi" sering beragam.
- 4. Penekanannya pada ibadah SENDIRI.
- 5. Ditekankan sebagai tanda pertumbuhan kedewasaan.
- 6. Dianggap sebagai bukti penerimaan Allah.
- 7. Dianggap "tanda" diri SENDIRI.
- 8. Menggiring manusia kepada otoritas subyektif, jauh dari otoritas obyektif Alkitab.
- 9. Secara kejiwaan dapat direkayasa.
- 10 . "Ucapan-ucapan kegembiraan" terdapat dalam agama berhala, dalam sekte-sekte sesat.
- 11 . SEMUA orang didorong untuk mencari "karunia" ini.
- 12 . Setiap instruksi Perjanjian Baru sering dilanggar.
- 13 . Dianggap bagian PERMANEN dari pengaturan Allah untuk era Kristen.
- 14 . Amat sangat ditekankan.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubaha...
NASIHAT ORANG DEWASA UNTUK PARA BAYI DALAM KRISTUS (Kis 9:23-30; 22:17-21)
Sewaktu Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membandingkan proses perubahan hidup dengan kelahiran. Ia berkata kepada pemimpin Yahudi itu, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; band. Yohanes 3:5; 1Petrus 1:22, 23). Perjanjian Baru mengacukan orang-orang Kristen baru sebagai " manusia yang belum dewasa (bayi-bayi ) dalam Kristus" (1Korintus 3:1; lihat juga Ibrani 5:13).1 Sebagai bayi dalam Kristus, orang Kristen baru itu terbuka bagi segala bahaya dan bagi kebahagian anak-anak yang baru lahir.
Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita melihat "proses lahir baru" Saulus dari Tarsus (lebih dikenal sebagai rasul Paulus).2Dalam sajian ini, kita akan melanjutkan pelajaran kita tentang Kisah 9, dengan melihat hari-hari pertama Saulus sebagai orang Kristen baru.3Dari kisah itu kita akan menarik beberapa "nasihat orang dewasa bagi para bayi dalam Kristus."
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan ...
KESIMPULAN (KIS 9:23-30; 22:17-21)
Marilah kita sudahi pelajaran ini dengan menguji diri kita sendiri. Biarlah setiap orang bertanya, "Kemajuan macam apakah yang telah saya capai sebagai orang Kristen?" Paulus menuliskan kata-kata sedih ini kepada orang Kristen yang tidak bertumbuh secara rohani sebagaimana seharusnya: "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi ... yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya" (1Korintus 3:1, 2).
Tidak ada salahnya dilahirkan sebagai bayi; namun adalah tragis untuk tetap menjadi bayi. Jika pengujian jujur Anda mengungkapkan bahwa Anda belum bertumbuh sebagaimana seharusnya, putuskanlah untuk "bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:15).
CATATAN KHOTBAH
Richard Rogers menulis bahwa menurut Kisah 9:27, Barnabas berkata bahwa gereja di Yerusalem harus menerima Saulus sebagai anggota sebab (1) Saulus telah melihat Tuhan, (2) ia telah berbicara dengan Tuhan, dan (3) ia telah memberitahu orang lain tentang Tuhan. Rogers berkata bahwa kita juga perlu "melihat Tuhan (dengan mempelajari Alkitab), bicara dengan Tuhan (dalam doa), dan bicara dengan orang lain tentang Yesus (dalam penginjilan). Rogers menyebut semua itu merupakan kualitas Perubahan, Persekutuan, Pengakuan (Richard Rogers, "The Need of Placing Membership in a Local Church," Pelajaran yang dikhotbahkan di Sunset church of Christ, Lubbock, Texas, n.d.)
PERJALANAN MULA-MULA SAULUS
- 1. Saulus meninggalkan Yerusalem menuju Damsyik, "berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh" orang Kristen (9:1; 22:5; 26:12).
- 2. Setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik, Saulus masuk ke kota itu dan diberitahu oleh Ananias untuk dibaptis. Dengan segera ia mulai memberitakan injil (9:20-22).
- 3. Saulus mengasingkan diri ke tanah Arab (Galatia 1:17) dan belakangan kembali ke Damsyik. Untuk melepaskan diri dari kemarahan orang-orang Yahudi, ia meninggalkan kota itu pada malam hari dalam sebuah keranjang, (Kisah 9:23-35) lalu ia pergi ke Yerusalem Di situ ia diterima oleh Barnabas, dan ia bertemu dengan Petrus dan Yakobus (Kisah 9:26-28; Galatia 1:18, 19).
- 4. Diancam kembali oleh orang-orang Yahudi, Saulus/ Paulus diungsikan ke Kaisarea oleh saudara-saudara dan kemudian dipulangkan ke Tarsus (9:29, 30).
- 5. Sewaktu di Tarsus untuk kira-kira tujuh tahun, Paulus menginjil di Kilikia dan Siria (Galatia 1:21). Barnabas membawa Saulus dari Tarsus ke Antiokhia di mana ia dan Saulus bekerja selama satu tahun (Kisah 9:19-25).
Kota-Kota Dalam Dunia Perjanjian Baru
"[Damsyik] dikelilingi oleh perbukitan dan dibatasi oleh gurun pasir, dengan berkilo-kilometer taman bunga yang berpotongan dengan banyak aliran sungai dan kanal, dimeriahkan dengan keceriaan dan kapal-kapal niaga. Di pelbagai sudut, bazaar, dan pasarnya terdapat banyak sutera, batu permata, gading, karpet, dan pedang; para pejalan yang kehausan biasanya melepaskan dahaga mereka dengan jus jeruk yang didinginkan oleh salju yang berasal dari bukit-bukit Lebanon. Dinding-dinding dan menara-menaranya dipisahkan oleh kubah-kubah dan pintu gerbang-pintu gerbang yang sangat besar, dan melalui salah satu pintu gerbang itu, yaitu Pintu Gerbang Timur ... Saulus sendiri harus dituntun masuk." Spreading the Gospel
Bernard R. Youngman "[Damsyik] merupakan pusat jaringan perdagangan yang sangat besar dengan banyak jalan yang sangat lebar untuk iring-iringan niaga hingga mencapai Siria utara, Mesopotamia, Anatolia, Persia, dan tanah Arab. Jika "‘Jalan’ baru agama Kristen tumbuh subur di Damsyik, maka Jalan itu akan dengan cepat mencapai semua tempat tersebut ... Dari sudut pandang Sanhedrin dan Saulus si kepala penganiaya, Jalan itu harus dihentikan di Damsyik." The NIV Study Bible "Dataran dimana Tarsus terletak adalah dikelilingi oleh deretan pegunungan tinggi di sebelah utara dan barat laut, pegunungan itu tertutup salju hampir di sepanjang tahun. Wilayah di luar Tarsus dicapai melalui sebuah jalan masuk yang menembus deretan gunung itu yang disebut Gerbang Kilikia, jalan ini merupakan satu-satunya jalan masuk ke Kilikia dari arah barat. Bagian timur Kilikia dikelilingi juga oleh deretan gunung, dan melalui deretan gunung ini terdapat dua jalan tembus yang terkenal ... yang memberi jalan masuk ke Siria."
New Commentary on Acts J.W. McGarvey "Kaisarea dibangun oleh Herodes yang Agung di tempat kediaman bangsa Fenisia ... Kota ini dilengkapi dengan pelabuhan buatan yang bagus sekali, sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuhan utama di dalam kerajaan Herodes. Herodes menyebut kota baru ini ... Kaisarea untuk menghormati Kaisar Augustus. Setelah tahun 6 S.M. kota itu menjadi tempat kediaman para gubernur Romawi di Yudea yang mendirikan pusat pemerintahan mereka di istana Herodes (band. 23:35)." The Book of the Acts, rev. ed. F.F. Bruce
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kri...
Catatan Akhir:
- 1 Kedua nas ini memakai istilah "bayi" dalam nada menghina sebab mereka yang ditegur itu tidak bertumbuh sebagai orang Kristen. Memulai sebagai seorang bayi tidaklah salah; yang sangat salah adalah tetap menjadi bayi seumur hidup!
- 2 Sebagaimana dalam pelajaran sebelumnya, saya akan memakai kembali kedua nama itu: Saulus dan Paulus.
- 3 Saya kadang-kadang akan mengacukan para murid Kristus sebagai "orang Kristen," meskipun julukan itu tidak muncul sampai dengan 11:26.
- 4 Setiap orang yang selamat ditambahkan kepada gereja ini (lihat catatan tentang 2:41, 47).
- 5 William F. Beck, The New Testament in the Language of Today. (Huruf miring oleh saya.) Beberapa orang mengira "rumah tangga" dalam 1Timotius 3:15 artinya "Bait Allah," namun dalam konteks "rumah" (dari oikos) dalam ayat 15, makna kata itu tentunya sama dengan yang terdapat dalam ayat 4, 5, dan 12. Di seluruh nas ini Paulus membandingkan keluarga Allah dengan keluarga para pemimpin gereja.
- 6 Jika tepat, dapat pula ditambahkan pelbagai pendapat tentang ungkapan penghargaan untuk keluarga jasmaniah.
- 7 Karena sekarang ini banyak orang meremehkan gereja, poin ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
- 8 Lagi, lihat catatan tentang 2:41, 47.
- 9 Saya menduga Ananias mampu melenyapkan keraguan apapun yang mungkin menghinggapi saudara-saudara itu.
- 10 NIV juga menulis "bergabung." 11W.E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 334. (Huruf miring oleh saya.) Ini adalah kata yang diterjemahkan "bersatu" dalam Matius 19:5. Lihat Lukas 15:15; Kisah 5:13; 10:28 untuk pemakaian lain kata-kata ini.
- 12 Julukan "anggota" berasal dari Roma 12 dan 1Korintus 12, dimana individu-individu Kristen dibandingkan dengan anggota- anggota tubuh jasmani: kaki, tangan, mata, kuping, dll. Untuk menjadi "anggota" sebuah jemaat lokal tidak berarti "nama orang itu ada dalam daftar," namun sebaliknya orang itu merupakan bagian yang berfungsi dalam jemaat itu. "Menjadi anggota" sebuah jemaat artinya mengungkapkan keinginan untuk bekerja dalam jemaat itu.
- 13 Kadang-kadang seseorang dibaptis jauh dari rumahnya dan berencana untuk menjadi bagian dari jemaat dimana ia tinggal.
- 14 Lihat catatan tentang 20:28 dalam pelajaran akan datang.
- 15 Jemaat yang alkitabiah tidak harus memiliki para penatua, namun setiap jemaat harus mengarah kepada pemilihan orang-orang yang memenuhi syarat sebagai penatua sesegera mungkin (Titus 1:5). Bahkan jika tidak ada para penatua dalam satu jemaat, kita masih perlu bertanggung jawab kepada seseorang. Menjadi bagian dari satu jemaat lokal dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab kita.
- 16 Lagi, lihat catatan tentang 20:28.
- 17 Kita punya masalah yang tidak dimiliki Saulus: dalam era Saulus tidak ada denominasi, namun sekarang ini ada banyak denominasi, jadi pertama-tama kita perlu memastikan bahwa jemaat mana saja yang kita akan "menggabungkan diri" adalah jemaat yang mengikuti prinsip-prinsip Firman Allah.
- 18 Lihat artikel tambahan " ‘bergabung dangan’ Jemaat Lokal" dalam seri pelajaran ini.
- 19 Ini menunjukkan kita tidak perlu menerima siapa saja dan setiap orang ke dalam persekutuan jemaat lokal secara otomatis. Bagaimanapun, jika tidak ada alasan yang memaksa untuk melakukan sebaliknya, orang-orang yang telah dibaptis secara alkitabiah (berarti ditambahkan kepada gereja Tuhan) biasanya memang diterima.
- 20 Mereka mungkin terkejut bahwa Saulus dapat melihat kembali dengan begitu cepatnya, namun mereka tidak terkejut saat melihat dia. Tempat tujuannya adalah sinagoga-sinagoga di Damsyik (9:2).
- 21 Kenyataannya, inilah satu-satunya kesempatan dimana ungkapan itu muncul dalam kitab Kisah, meskipun dalam 13:33 Paulus menggunakan sebagian dari istilah itu.
- 22 Ini tidak untuk mengatakan bahwa istilah "Anak Allah" dipakai dalam kaitannya dengan penampakan Yesus, namun Yesus muncul sebagai Dia yang bicara dari sorga, yaitu sebagai kehadiran Allah.
- 23 Paulus memakai istilah itu sekitar lima belas kali dalam surat-suratnya.
- 24 Untuk contoh dimana penalaran Paulus sejalan dengan pemikiran ini, lihat Kisah 13:6-14; 17:1-3, 10.
- 25 Bandingkanlah 6:9.
- 26 Ia akan masuk dahulu ke dalam sinagoga jika tempat itu memiliki sinagoga, dan biasanya memang ada. Untuk satu pengecualian, lihatlah pekerjaan Paulus di Filipi dalam Kisah 16.
- 27 Pada suatu ketika Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), yang memampukan dia untuk mengadakan "tanda-tanda seorang rasul sejati," yang mencakup "tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa (2Korintus 12:12), dan memberi dia kemampuan untuk menumpangkan tangannya ke atas orang-orang Kristen dan memberi mereka pelbagai karunia mujizatiah (Kisah 19:1-7). Lukas tidak mengatakan kapan Saulus menerima baptisan Roh Kudus (atau padanannya), apakah pada saat peristiwa dalam Kisah 9 atau setelahnya. Di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik, Saulus kemungkinan besar berbicara berdasarkan pengilhaman, "membingungkan orang-orang Yahudi," tetapi kita tidak tahu pasti.
- 28 Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 29 Faktor lainnya sudah tentu adalah Roh yang ada dalam dirinya.
- 30 Dalam Galatia 1:11-24, Paulus berbicara tentang waktu ia menjadi orang Kristen. Ayat-ayat itu akan digunakan dalam pelajaran ini untuk menambah informasi dalam Kisah 9.
- 31 Lihat peta dalam seri pelajaran ini.
- 32 Galatia 1:17b. Ayat ini cocok juga berada di antara 9:22 dan 9:23 seperti juga di tempat lainnya.
- 33 Beberapa orang mengetengahkan bahwa Gunung Sinai berada tepat di bagian selatan tanah Arab (Galatia 4:25) dan hal itu mengesankan bahwa Saulus mengadakan perjalanan rohani ke Sinai sebagaimana yang pernah dilakukan Musa dan Elia, namun kita tidak punya bukti untuk perjalanan itu.
- 34 Catatan Paulus tentang Yesus yang menetapkan Perjamuan Tuhan ditulis sebelum Injil mana saja mencatat peristiwa itu.
- 35 Oleh sebab itu, ia sama sekali tidak lebih rendah dari rasul-rasul lainnya (2Korintus 12:11).
- 36 Yohanes 1:42.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling t...
DI JALAN MENUJU PEMURIDAN (Kis 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Dalam pelajaran ini dan berikutnya kita akan mempelajari "kisah perubahan hidup paling terkenal dalam sejarah"1dan "salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah manusia"2—perubahan hidup Saulus3Orang Jahat dari Tarsus. Tiga pasal dalam kitab Kisah menceritakan perubahan hidup Saulus:4pasal 9 ketika peristiwa itu terjadi, pasal 22 dan 26 ketika rasul itu memberitahu orang lain tentang peristiwa tersebut.5Untuk memperoleh cerita yang lengkap, kita akan memadukan ketiga cerita tersebut.6
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendenga...
KESIMPULAN (KIS 9:1-9; 22:4-11; 26:9-19)
Kita harus menunggu sampai pelajaran berikutnya untuk melihat terlaksananya kunjungan itu dan untuk mendengar pelbagai perintah yang diberikan. Dalam pelajaran ini, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada dia di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang dia untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Selanjutnya, kita akan melihat (4) seorang Kristen yang tidak bersemangat (Ananias, yang enggan menjumpai Saulus) berbeda dengan (5) seorang mualaf yang tidak ragu-ragu (Saulus, yang langsung mentaati ketika diberitahu apa yang harus ia perbuat). Kita juga akan menyinggung sedikit tentang (6) komitmen yang tidak ada akhirnya dari mualaf itu (untuk kepentingan Kristus).
Sebagai penutup, pertimbangkanlah kenyataan ini bahwa rohani Anda sendiri kemungkinan berada dalam "jalan ke Damsyik." Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Anda dalam cahanya yang membutakan, namun cahaya dari Firman Allah cukup untuk menghasilkan iman di dalam hati siapa saja yang jujur (Yohanes 20:30, 31). Jika selama ini Anda melawan panggilan injil Allah, tentunya "sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Kemungkinan sulit bagi Anda untuk mengakui bahwa selama ini Anda sudah salah; mungkin Anda harus banyak berkorban, seperti yang Saulus telah lakukan. Saya menghimbau agar Anda jangan lagi melawan, melainkan menyerah seperti yang Saulus telah lakukan! "Jalan ke Damsyik" Anda dapat menjadi "jalan menuju pemuridan" Anda !
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gospel Services memiliki satu pelajaran dalam bentuk slide yang berjudul "Perubahan Hidup Kepala Segala Orang Berdosa." Hubungi Gospel Service untuk keterangan lebih lanjut: P.O. Box 262302, Houston, TX 77207 (1-800-231-9641).
Sewaktu saya masih penginjil muda, saya membuat satu pelajaran tentang "Saulus si Pendosa, menjadi Paulus si Penginjil." Sebelum berkhotbah, saya akan meletakkan bagan di bawah ini pada papan tulis. Pada waktu penyajiannya, saya bergerak dari sudut kiri bawah ke sudut kanan atas. Sederhana tetapi efektif.
CATATAN KHOTBAH
Suatu pelajaran tentang perubahan hidup Saulus yang berjudul "Satu Kesempatan Seumur Hidup," telah dikhotbahkan oleh Rick Atchley. Ia mengamati ada tiga tahapan dalam perubahan hidup Saulus: (1) Kesadaran akan Dosa, (2) Pengakuan atas Yesus, (3) Keputusan untuk Mentaati. Judul alternatifnya dapat berupa "Di Jalan menuju Pemuridan."
Pelajaran berjudul "Apa yang Paulus Lihat Sewaktu Ia Buta" menyoroti perubahan hidup Saulus dengan cara yang berbeda. Pelajaran ini muncul dalam The Preacher’s Periodical (sekarang Truth for Today), July 1983.
Banyak pengkhotbah telah berkhotbah tentang empat pertanyaan yang terdapat dalam kisah perubahan hidup Saulus (9:4, 5; 22:10, 16). Paul Rogers mengkhotbahkan sebuah pelajaran tentang empat pertanyaan itu dengan judul "Pertanyaan Terakbar Sepanjang Zaman—Semuanya dalam Satu Halaman" (The Preacher’s Periodical, May 1985).
Sebuah pelajaran tambahan tentang kehidupan Paulus dapat juga dikhotbahkan, pertama diambil dari pelajaran ini tentang informasi riwayat hidup rasul itu dan kemudian tambahkan dengan ringkasan tentang pelayanan dia. Saya menggunakan pelajaran seperti itu yang berjudul "Lebih Dari Pada Orang Yang Menang" (Roma 8:37), dengan empat poin utama: (1) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Dalam Perubahan Hidupnya, (2) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Orang Kristen, (3) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Penginjil, (4) Lebih Dari Pada Orang Yang Menang Sebagai Tawanan. Pada setiap bagiannya, saya tuliskan bahwa melalui Kristus, Paulus "lebih daripada menang atas" pelbagai rintangan yang ia hadapi —pelbagai rintangan yang juga kita hadapi—yang terkait dengan zaman ia hidup. Kisah 26:18 dapat digunakan sebagai pelajaran tekstual berisi lima poin mengenai apa yang harus kita capai sebagai pemenang jiwa dan mengenai apa yang akan terjadi ke atas diri seseorang yang dirubah untuk Kristus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
...
Catatan Akhir:
- 1 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 70.
- 2 J.W. Roberts, Acts of Apostles, Part 1 (Austin, Tex.: R.B. Sweet Co., 1967), 66.
- 3 Belakangan Saulus dikenal juga sebagai Paulus (Kisah 13:9 dan seterusnya). Pelajaran ini dan tiga berikutnya memakai nama "Saulus" dan "Paulus" dalam mengacukan rasul itu.
- 4 Tiga kali penceritaan ini membuktikan pentingnya peristiwa ini.
- 5 Kebiasaan Lukas adalah tidak menggandakan karya tulisnya. Karena isi khotbah Paulus rencananya akan ia berikan belakangan, maka dalam pasal 9 Lukas tidak mencantumkan hal-hal terperinci yang akan ia berikan belakangan. Harus diingat bahwa ketiga kisah itu sedikit bervariasi dikarenakan adanya penekanan beberapa fakta kepada beberapa pendengar yang berbeda. Ketiga kisah itu tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi.
- 6 Pada dasarnya saya akan menggunakan kisah dalam pasal 9 dan memberikan informasi tambahan dari pasal 22 dan 26 dengan menggunakan tanda kurung ditambah acuan catatan akhir untuk menunjukkan sumber-sumbernya. Dalam teks Kitab Suci yang dikutip, bila muncul kata-kata dalam tanda kurung atau tanda kurung besar tanpa acuan catatan akhir, maka kata-kata itu adalah kata-kata yang saya tambahkan. Dalam banyak kasus, pelbagai perubahan itu memang diperlukan untuk merubah pendekatan orang pertama dalam pasal 22 dan 26 kepada pendekatan orang ketiga dalam pasal 9.
- 7 Para pengikut Yesus tidak disebut "Kristen" sampai Kisah 11:26, namum untuk antisipasi, dalam pelajaran ini saya kadang-kadang akan menggunakan istilah Kristen untuk memberikan keberagaman cara saya dalam mengacukan murid-murid Tuhan itu.
- 8 Kisah 21:39; 22:3. Tarsus adalah pusat perdagangan dan juga pusat pengetahuan. Lihat peta.
- 9 Arti nama Saulus adalah "dipanggil Allah."
- 10 Kekayaan itu tersirat dalam banyak fakta, termasuk ini: (1) Paulus tahu "apa itu kelimpahan" (Filipi 4:12). Karena ia tidak hidup dalam kelimpahan setelah menjadi orang Kristen, maka hal ini kemungkinan mengacu kepada kehidupan dia sebelumnya. (2) Orang tuanya mampu menyekolahkan dia ke Yerusalem. (Lihat 16:37; 22:25-29.) Kita tidak tahu bagaimana cara keluarga Paulus memperoleh status warga negara Romawi. Mungkin seorang leluhurnya telah melakukan jasa khusus bagi pemerintah Romawi. 11Kisah 26:5. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 12 Pelbagai tulisan dan khotbah Paulus mencakup lebih dari dua ratus acuan Kitab Suci, berasal hampir dari setiap kitab dalam Perjanjian Lama.
- 13 Terlepas dari status ekonominya, setiap anak laki-laki Yahudi diajar ilmu niaga. Orang Yahudi percaya bahwa kegagalan dalam mengajar seorang anak laki-laki Yahudi untuk bekerja adalah sama dengan mengajar anak itu mencuri. Saulus dididik sebagai pembuat tenda (18:3).
- 14 Ia berkata bahwa "sejak masa muda[nya]," ia hidup di Yerusalem (26:4), dan ia telah "dibesarkan" di kota itu (22:3). Kemungkinan ia dikirim ke Yerusalem sekitar usia tiga belas tahun, ketika ia telah dianggap sebagai "anak firman" (bar mitzvah). Kisah 23:16 dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk bahwa Paulus memiliki seorang saudara perempuan, yang dengannya kemungkinan ia menumpang hidup ketika menjadi siswa, namun 21:15, 16 kemungkinan menunjukkan bahwa saudara perempuannya itu tidak tinggal di Yerusalem.
- 15 Kisah 22:3. Mengenai Gamaliel, lihat catatan tentang 5:34.
- 16 Kisah 22:3 bicara tentang kualitas kedua (lihat juga Filipi 3:6). Yang pertama dan ketiga disimpulkan dari kehidupannya dan surat-suratnya.
- 17 Kita tidak tahu apakah ia anggota Sanhedrin atau bukan, namun ini akan menjadi penjelasan yang paling wajar bagi perkataan "tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati" (Kisah 26:10). Beberapa orang keberatan, alasannya para anggota Sanhedrin haruslah orang yang sudah menikah, sedangkan Paulus tidak menikah (1Korintus 7:8). Bagaimanapun, isteri Paulus mungkin sudah meninggal dunia (Filipi 3:8; 1Korintus 7:10, 11). Beberapa keberatan lain telah pula dilontarkan, termasuk umur Saulus yang masih muda. Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin tidak pernah terjawab.
- 18 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 439.
- 19 Lihat catatan tentang 7:58 di halaman 51.
- 20 Karena Paulus kemungkinan tidak pernah bertemu langsung dengan Yesus selama hidup-Nya di dunia, maka kemungkinan besar Paulus berada di luar kota (kemungkinan di Tarsus) selama masa tiga setengah tahun pelayanan pribadi Yesus, dan kemudian ia kembali ke Yerusalem ketika agama Kristen mulai tumbuh subur (bahkan ada kemungkinan ia dipanggil pulang oleh Sidang).
- 21 Lihat catatan tentang 5:34-40.
- 22 Lihat catatan tentang 8:1-4 untuk ringkasan penganiayaan ini.
- 23 Karena pada dasarnya hukum Romawi melarang Sanhedrin melaksanakan hukuman mati (lihat catatan tentang Stefanus, beberapa orang mengira bahwa Paulus melebih-lebihkan ucapannya dan hanya Stefanus yang benar-benar telah dihukum mati oleh para pemimpin Yahudi. Bagaimanapun, Sidang yang dapat membunuh satu orang Kristen meskipun berlawanan dengan hukum Romawi dapat pula membunuh ratusan orang Kristen. Jika perkataan Paulus diartikan secara apa adanya, maka ia benar-benar "seorang pembunuh masal."
- 24 Pendapat-pendapat legal lainnya mungkin ikut dilibatkan. Sebagai contoh, hukum Romawi mengizinkan Sanhedrin membawa pulang para buronan ke Yerusalem.
- 25 Lihat catatan tentang 18:15 dan 25:19 dalam pelajaran yang akan datang.
- 26 Kisah 26:11. Lukas tidak mencatat kota-kota mana saja yang Saulus telah singgahi sebelum ia pergi ke Damsyik, namun di utara, timur, dan selatan Yudea terdapat banyak "kota asing."
- 27 Kata "pembunuh" menguatkan fakta bahwa Saulus tidak berhenti hanya sampai pada kematian Stefanus. Seorang dengan "dengus membunuh" tidak akan menempuh perjalanan sejauh 225 kilometer hanya untuk "menampar lengan" orang lain.
- 28 Kayafas.
- 29 Kisah 22:5.
- 30 Kisah 22:5.
- 31 Menurut Josephus, kota Damsyik memiliki populasi besar orang Yahudi dan banyak sinagoga.
- 32 Beberapa orang berspekulasi bahwa di bawah hukum Romawi, Saulus hanya diizinkan untuk membawa pulang orang Kristen yang telah melarikan diri dari Yerusalem, namun kata-kata yang digunakan di sini menunjukkan bahwa ia berencana untuk membawa pulang "siapa saja" dan "semua" (ay. 14) orang Kristen yang dapat ia temui. Bahkan Ananias, orang yang tidak melarikan diri dari Yerusalem, merasa enggan mendekati dia.
- 33 Inilah kali pertama kita melihat istilah ini digunakan oleh Lukas untuk mengacukan agama Kristen. Ia suka sekali dengan istilah ini (19:9, 23; 22:4; 24:22). Istilah ini mengacukan agama Kristen sebagai "Jalan Keselamatan" (16:17) dan "Jalan Tuhan/Allah" (18:25, 26), dan istilah ini mengingatkan kita akan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6.
- 34 Kisah 22:5.
- 35 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 36 Belakangan teks itu mengatakan bahwa teman-temannya menuntun dia masuk ke kota Damsyik (9:8). Perkataan itu lebih dapat dicocokkan kepada perjalanan mereka dengan kaki daripada dengan naik kuda atau naik kereta kuda.
- 37 Karena Paulus adalah orang Farisi, bisa jadi ia telah mengasingkan dirinya dari teman-teman seperjalanannya yang manahal itu dapat memberi dia lebih banyak waktu untuk mawas diri. Lihat "Farisi" dalam Daftar Kata.
- 38 Salah satu rute perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik ada yang melalui Galilea. Jika Saulus mengambil rute ini. Ia kemungkinan telah melihat (dan mendengar) banyak bukti tentang perbuatan hebat Yesus di situ.
- 39 Banyak orang yang mendukung adanya pergolakan batin dalam diri Saulus berbuat itu untuk mempromosikan penjelasan yang wajar bagi perubahan hidup Saulus. Mereka menggambarkan Saulus sebagai orang yang sangat dipenuhi penyesalan sehingga ia siap menerima apa saja (bahkan sebuah badai elektris)sebagai sebuah tanda ilahi!
- 40 Kisah 22:6. 41Kisah 22:6
- 42 Kisah 26:13
- 43 Kisah 26:13
- 44 Kisah 26:14. "Bahasa Ibrani" di sini mengacu kepada bahasa Aram. Dalam teks Yunani, ejaan bahasa Aram untuk "Saulus" didasarkan pada perkataan Yesus, bukan pada bahasa Yunani. Di tempat-tempat lainnya, dalam riwayat perubahan hidup Saulus, ejaan yang digunakan untuk "Saulus" adalah ejaan Yunani.
- 45 Dalam tulisan Lukas, kapan saja Tuhan memanggil nama orang sebanyak dua kali, orang itu pasti dalam masalah! Lihat Lukas 10:41; 13:34; 22:31.
- 46 Kisah 26:14. Galah itu panjang, tongkat penunjuk (kadang-kadang ujungnya diberi besi) yang dipakai untuk mendorong binatang. Karena merasa tidak nyaman, binatang-binatang yang keras kepala akan menendang ke belakang ketika didorong dengan galah itu. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan Saulus merupakan perbuatan Tuhan yang "mendorong" dia untuk menjadi orang Kristen, namun sampai titik itu, Saulus tetap melawan-sehingga merugikan dia sendiri. Terus-terusan melawan akan dapat menimbulkan kerusakan kekal.
- 47 Teks berikutnya hanya menyebutkan bahwa Saulus mendengar Yesus, namun nas-nas selanjutnya mengatakan bahwa Saulus juga melihat Tuhan (9:17, 27; 1Korintus 9:1; dll.).
- 48 Kisah 22:8.
- 49 Beberapa orang percaya bahwa "duri dalam daging" Paulus (2Korintus 12:7-10) adalah penyakit epilepsi. Kita tidak tahu persis apakah bentuk penderitaannya itu.
- 50 Perubahan dramatis yang terjadi dalam diri Saulus adalah bukti bahwa ia memang telah melihat Tuhan yang telah bangkit.
- 51 Untuk melihat implikasi teologis selanjutnya tentang perkataan Yesus, lihat poin utama dalam bagian pertama pelajaran ketiga "Nasihat Orang Dewasa Untuk Bayi Dalam Kristus."
- 52 Aplikasi pribadi dapat diterapkan ke atas para anggota gereja. Ketika kita menganiaya saudara dan saudari kita dalam Kristus, kita menganiaya Kristus!
- 53 Ini merupakan tantangan yang sama yang diberikan kepada para rasul dalam 1:8.
- 54 Ini merupakan satu acuan kepada penampakkan Yesus kepada Saulus di jalan.
- 55 Yesus beberapa kali menampakkan diri kembali kepada Saulus (18:9, 10; 22:17-21; 23:11; lihat juga 2Korintus 12:1-4, 7).
- 56 Janji perlindungan ilahi ini sudah tentu punya peranan terhadap keberanian Saulus yang menakjubkan itu ketika ia menyebarkan injil.
- 57 Beberapa orang percaya bahwa 26:16-18 adalah ringkasan tentang semua hal yang Yesus katakan kepada Saulus, secara pribadi maupun melalui Ananias. Bagaimanapun, karena isi pidato Paulus kepada Agripa sepertinya menunjukkan bahwa Yesus mengatakan semuanya itu ketika Ia menampakkan diri kepada Saulus di jalan, maka saya memasukkannya ke dalam pelajaran ini pada poin ini.
- 58 Dalam teks NASB, setiap tujuan itu didahului dengan kata "to."
- 59 Tampaknya tidak mungkin ada orang Kristen mana saja yang akan sudah mendekati Saulus untuk menginjili dia (lihat reaksi Ananias belakangan).
- 60 "Harus" adalah kata yang tegas. Apa yang akan diberitahukan kepada Saulus tidak akan bersifat pilihan.
- 61 Penglihatan tentang Yesus yang telah bangkit adalah untuk mata Saulus saja (1 Korintus 15:8).
- 62 Para pengecam sudah berusaha menemukan pelbagai kontradiksi mengenai orang-orang yang berjalan bersama Saulus: "Mereka jatuh, namun mereka berdiri; mereka mendengar, namun mereka tidak mendengar." Mengenai yang pertama, kemungkinan mereka jatuh lalu berdiri lagi, atau "berdiri membisu" adalah sebuah gaya bahasa (seperti halnya "Saya tidak dapat bertahan lebih lama lagi"). Mengenai yang kedua, NASB mungkin memiliki gagasan yang tepat: Mereka mendengar bunyi suatu suara, tetapi mereka tidak dapat memahami suara yang terucapkan itu (untuk kejadian serupa, lihatlah Yohanes 12:29). Adalah mungkin juga bahwa "suara" yang didengar oleh orang-orang itu adalah suara Saulus (9:7), sedangkan suara Yesus tidak kedengaran oleh mereka (22:9).
- 63 Kisah 22:11.
- 64 Sampai kini jalan itu masih ada di Damsyik. Panjangnya sekitar 1,6 kilometer dan hanya memiliki lima kelokan tumpul (berbeda dengan banyak jalan yang berkelok-kelok di kota kuno).
- 65 Ini kemungkinan adalah rumah yang Saulus rencanakan untuk dijadikan markas ketika ia mencari-cari orang Kristen.
- 66 Air mata tersirat di sini.
- 67 Kisah 9:11. Isi doanya mungkin mirip dengan pemungut cukai itu: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!" (Lukas 18:13).
- 68 Jika yang dipakai adalah perhitungan waktu orang Yahudi, hari pertama adalah hari Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, hari kedua adalah hari setelah penampakan itu, dan hari ketiga adalah hari berikutnya-hari dimana Ananias menemui Saulus.
- 69 Beberapa orang mengatakan bahwa Saulus tidak makan dan minum sebab ia ditinggal sendirian dan tidak seorang pun membawa makanan dan minuman untuk dia. Ini kelihatannya tidak mungkin. Ia kemungkinan berpuasa sebagai tanda penyesalan yang mendalam (band. Yunus 3:7) atau karena ia begitu sedihnya sehingga tidak punya nafsu makan.
- 70 Ini adalah kali pertama Saulus memanggil Yesus sebagai "Tuhan" (9:5; 22:8), mungkin itu merupakan suatu gelar kehormatan, sebab ia tidak tahu siapa Yesus sebelumnya. Bagaimanapun, pada kali keduanya (22:10), ia memang mengetahui siapa yang telah berbicara kepada dia-dan mengakui Yesus sebagai "Tuhan."
- 71 Haruslah ditekankan bahwa rencana Allah adalah manusia memberitahu manusia apa yang harus dilakukan untuk diselamatkan (itulah sebabnya mengapa Yesus tidak mengatakan kepada Saulus apa yang harus ia lakukan). Fakta ini disinggung dalam perubahan hidup seorang sida-sida dan akan ditekankan dalam perubahan hidup Kornelius.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh ...
PEMBUNUH MASAL DIBAPTIS! (Kis 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Beberapa tahun yang lalu, vonis yang dijatuhkan ke atas Jeffrey Dahmer, seorang pembunuh berantai, menjadi berita utama. Baptisannya yang baru-baru ini dilakukan juga menjadi perhatian media masa.1
Seorang saudari dalam Kristus, Mary Mott dari Arlington, Virginia, pernah menonton suatu wawancara televisi yang menampilkan Dahmer dan ayahnya. Saudari ini berpikir, "Kedua orang ini hidupnya hampa. Mereka sedang menggapai sesuatu, namun mereka tidak tahu apa yang sedang mereka gapai."2Saudari ini lalu mengirimkan sepucuk surat, satu kursus tertulis World Bible School, dan satu Alkitab. Pada saat yang hampir bersamaan, Curtis Booth, seorang saudara dalam Kristus dari Crescent, Oklahoma, mengirimkan juga satu kursus Alkitab kepada Dahmer. Dahmer berhasil menyelesaikan kedua kursus itu dan menyurati Mott dan Booth untuk minta dibaptis.
Roy Ratcliff, seorang pengkhotbah untuk gereja Tuhan di Madison, Wisconsin, dihubungi. Setelah berbicara dengan Dahmer dan membuat pengaturan yang diperlukan, ia membaptiskan Dahmer di dalam bak mandi penjara. Selama bulan-bulan berikutnya, Ratcliff terus belajar Alkitab bersama Dahmer. Belakangan Ratcliff menulis, Hampir setiap orang mempertanyakan ketulusan hati Jeffrey. Tetapi saya berada di situ, sedangkan para penanya itu tidak ... Saya yakin bahwa ia benar-benar tulus dalam keinginannya ... Ia telah menerima kenyataan bahwa ia akan mati di dalam penjara. Dengan baptisan itu Jeffrey tidak memperoleh apapun juga dalam kehidupan ini; ia telah memperoleh segala-galanya untuk kehidupannya yang akan datang.3
Ratcliff belajar bersama Dahmer sehari sebelum hari Pengucapan Syukur tiba. Lima hari kemudian, 28 Nopember 1994, Dahmer dipukuli dan dibunuh oleh sesama tawanan.
Mary Mott pernah ditanya apakah ia menganggap Dahmer benar-benar selamat atau tidak. "Saya yakin Paulus pernah kesulitan dalam meyakinkan umat Kristen saat itu bahwa ia telah berubah," ujarnya, "namun sekarang kita tidak mempertanyakan ketulusan hatinya."4
Jeffrey Dahmer dan rasul Paulus—bisakah ada persamaaan di antara keduanya itu? Mulanya dengan tegas kita jawab, "Tidak!" Membandingkan seorang pembunuh masal yang terlibat dalam pelbagai perbuatan yang tak terkatakan dengan salah seorang paling agung yang pernah hidup kelihatannya hampir seperti penghujatan. Kemudian kita teringat bahwa Paulus sendiri menggolongkan dirinya sebagai orang " yang paling" berdosa (1Timotius 1:15; huruf miring oleh saya).
Beberapa persamaan dapat ditarik antara Dahmer dan Paulus. Keduanya bertanggung jawab atas kematian banyak korban yang tidak bersalah. Perubahan hidup mereka terjadi dengan tidak terduga, nyaris mengejutkan. Keduanya memiliki kesulitan dalam meyakinkan orang lain bahwa hidup mereka sudah berubah. Setelah mereka dibaptis, banyak orang berusaha membunuh mereka.
Bagaimanapun, yang paling berarti adalah bahwa kedua perubahan hidup itu memberikan kesaksian bahwa bagi Allah tidak ada "hal-hal yang mustahil." Jika Dahmer dan Paulus dapat diselamatkan, siapa saja dapat juga diselamatkan! Dalam pelajaran kita sebelumnya, kita telah melihat (1) keyakinan yang kokoh (keyakinan Saulus bahwa ia harus menghancurkan agama Kristen), (2) konfrontasi yang tak terduga (ketika Yesus menampakkan diri kepada Saulus di jalan), dan (3) tantangan yang luar biasa (ketika Yesus menantang Saulus untuk menyebarkan injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi). Kita mengakhirinya ketika Saulus, yang dibutakan oleh cahaya terang, sedang dituntun masuk ke kota Damsyik dan dibawa ke sebuah rumah di jalan yang bernama Jalan Lurus. Marilah kita angkat kisah mengenai peristiwa ini.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat S...
KESIMPULAN (KIS 9:10-19; 22:10, 12-16; 26:19)
Jika tempat mengizinkan, kita dapat juga berbicara tentang "komitmen yang hidup terus" saat Saulus dengan segeranya mulai menggunakan talentanya bagi Tuhan (9:19-31), namun kita harus meninggalkan topik itu untuk pelajaran akan datang. Untuk sekarang ini kita harus sudahi di sini. Sambil kita menyudahi, marilah kita kembali kepada pembahasan pertama dalam pelajaran ini: Jika Jeffrey Dahmer dan Saulus dari Tarsus dapat diselamatkan, siapa saja dapat pula diselamatkan. Paulus sendiri menekankan kebenaran ini dalam 1Timotius 1. Setelah mengatakan, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa," ia lalu menambahkan: "Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal" (1 Timotius 1:15, 16).
Saya tidak tahu kondisi rohani Anda. Saya tidak tahu seberapa jauh Anda sudah masuk ke dalam dosa. Saya tidak tahu dosa ngeri apa yang Anda mungkin telah lakukan. Bagaimanapun, saya tahu hal ini: Dosa Anda tidaklah lebih buruk daripada dosa Paulus. Kesalahan Anda tidaklah lebih besar daripada kesalahannya. Rahmat dan kasih karunia Tuhan adalah cukup untuk menyelamatkan jiwa Anda. Oleh sebab itu, jika selama ini Anda menolak mentaati Tuhan, janganlah menunggu-nunggu lagi. "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan" (22:16)!
CATATAN KHOTBAH
Sebuah khotbah yang menarik tentang Ananias dapat dikhotbahkan. Satu judul yang baik mungkin berbunyi "Seorang Murid Tertentu" (9:10). Dapat pula dicatat bahwa sejauh yang tercatat, Ananias "hanya seorang anggota biasa" dari gereja di Damsyik, namun begitu ia telah memberikan dirinya untuk dipakai oleh Allah dalam cara yang menakjubkan.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
2 Melissa Prichard...
Catatan Akhir:
- 1 Pelbagai kejadian serupa yang lebih familiar bagi para pendengar boleh digunakan ketimbang kisah Dahmer ini.
- 2 Melissa Prichard Lester, "The Courage to Convert," Christian Woman 11 (March/April 1995): 64.
- 3 Roy Ratcliff, "The Baptism of Jeffrey Dahmer," Christian Woman 11 (March/April 1995): 16.
- 4 Lester, 64.
- 5 Ia buta, ia sesat, dan tidak tahu apa yang akan diperbuat. "Ditinggalkan dalam kegelapan" dapat menjadi satu bahasa kiasan yang artinya "ditinggalkan dalam ketidak-tahuan." Satu-satunya "pencerahan" yang Saulus miliki selama tiga hari itu adalah suatu penglihatan yang memberitahu dia bahwa Ananias akan datang (9:12).
- 6 Beberapa orang mengatakan bahwa tiga hari kegelapan itu bagaimanapun juga merupakan suatu hukuman, "untuk memberi waktu kepada Saulus merenungkan dosa-dosanya." Sudah tentu selama tiga hari itu Saulus menderita, namun untuk mengatakan bahwa itu merupakan tujuan utama dari penundaan itu kelihatannya tidak sejalan dengan kemurahan Allah.
- 7 Lihat catatan tentang 9:21.
- 8 Saya memakai istilah "penginjil" dalam pengertian bahwa Ananias menyampaikan berita dari Tuhan kepada Saulus. Tidak ada petunjuk bahwa Ananias adalah seorang penginjil tetap.
- 9 Nama "Ananias" artinya "Yehovah Pengasih," julukan yang tepat bagi seseorang yang bertugas menyampaikan kasih karunia Allah kepada Saulus.
- 10 Lihat ayat 15.
- 11 Ia sudah menjadi seorang Yahudi yang baik sebelum berubah ke agama Kristen dan tetap dihormati oleh orang-orang Yahudi. Mungkin ia dipilih karena penghormatan orang-orang Yahudi terhadap dia akan memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap kesaksiannya kepada masyarakat Yahudi tentang perubahan hidup Saulus.
- 12 Komentar ini disadur dari pelajaran Rick Atchley, "From Bother to Brother," yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 15 September 1985.
- 13 Ini merupakan kali pertama kata "orang-orang kudus" digunakan dalam kitab Kisah untuk mengacukan umat Kristen (lihat juga Kisah 9:32, 41; 26:10). Lihat "Orang Kudus" dalam Daftar Kata.
- 14 Karena Ananias hanya "mendengar" tentang apa yang Saulus telah perbuat di Yerusalem, maka tampaknya ia bukan salah seorang yang dipencarkan dalam Kisah 8. Mungkin hidupnya dirubah oleh orang-orang yang dipencarkan itu.
- 15 Para pakar telah lama memikirkan bagaimana Ananias mengetahui hal ini. Beberapa orang berteori bahwa beberapa pelari Kristen mendahului Saulus dan rombongannya tiba di Damsyik. Ingatlah bahwa beberapa hari telah berlalu sejak Saulus masuk ke Damsyik. Setiap orang di kota itu membicarakan Saulus dan rencana misinya (simaklah ayat 21).
- 16 Kata Yunani yang diterjemahkan "alat" artinya "wadah/bejana" (lihat KJV) dan mengacu kepada wadah yang berharga (Saulus) untuk isi yang berharga (injil). Paulus belakangan menyadur kiasan ini, menggambarkan dirinya dalam peranan yang lebih bersahaja (2Korintus 4:7).
- 17 Ini merupakan kali pertama bangsa non-Yahudi secara khusus disebut dalam teks sebagai bagian dari rencana Allah. Bagaimanapun, secara kronologis 26:17 merupakan yang pertama kali terjadi, akibatnya catatan saya tentang bangsa non-Yahudi muncul lebih awal, bersama dengan pembahasan tentang 26:17.
- 18 The Agony and the Ecstasy adalah judul sebuah novel tentang kehidupan Michelangelo yang ditulis oleh Irving Stone.
- 19 Kisah 25:11, 12. Pada saat itu Nero adalah Kaisar yang sedang bertakhta. Kitab Kisah berakhir sebelum Paulus diadili oleh Nero, namun kita tahu hal ini terjadi karena janji Tuhan kepada Paulus (27:23, 24).
- 20 Yesus tidak mengetengahkan gambaran palsu tentang apa yang Saulus bisa harapkan jika ia memutuskan untuk menerima tantangan Tuhan. Kita juga tidak boleh mengarahkan para bakal calon orang Kristen untuk percaya bahwa mereka tidak akan menemui persoalan jika mereka menerima Kristus (simaklah 14:22). Untuk melihat sebagian penggenapan perkataan Yesus mengenai penderitaan Saulus, lihatlah 2Korintus 11:23-28.
- 21 Tidak perlu berspekulasi tentang "bagaimana Ananias menerima kemampuan untuk menyembuhkan." Ini bukanlah suatu mujizat penyembuhan fisik. Kebutaan itu sendiri adalah supernatural, begitu juga dengan pemulihan penglihatannya. Dalam segala hal yang Ananias lakukan dan katakan, ia adalah wakil Tuhan. Seakan-akan Yesus sendirilah yang berbicara dan berbuat.
- 22 Istilah "saudara" tidak membuktikan Saulus sudah selamat. Bagi orang Yahudi (bahkan Yahudi Kristen) adalah hal biasa untuk memanggil sesama orang Yahudi (bahkan orang Yahudi non-Kristen) sebagai "saudara" (22:1). Bagaimanapun, istilah "saudara" yang penuh kasih sayang bisa menunjukkan suatu perubahan hati di pihak Ananias.
- 23 Ungkapan "seolah-olah selaput" "gugur" menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi itu dapat dilihat oleh orang-orang yang hadir ketika Saulus dapat melihat kembali.
- 24 Ini menganggap perkataan itu memang diucapkan oleh Yesus di jalan itu. Lihat catatan tentang 26:16-18.
- 25 "Yang Benar" merupakan acuan kepada Yesus (3:14; 7:52).
- 26 Ananias tidak secara khusus menyebut bangsa non-Yahudi, namun istilah itu tercakup dalam "semua orang."
- 27 Ungkapan "menjadi saksi ... tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar" merupakan penggambaran alkitabiah paling baik tentang makna utama dari kata "saksi".
- 28 "Menyeru nama-Nya" melibatkan penerimaan segala hal tentang Kristus. Beberapa cara dimana hal ini dinyatakan pada saat upacara baptisan adalah (1) pengakuan nama-Nya sebelum baptisan dan (2) menyeru nama-Nya pada saat baptisan. Kita harus terus "menyeru nama-Nya" setelah dibaptiskan (lihat gambaran tentang orang Kristen dalam 9:14; lihat juga Matius 10:32, 33).
- 29 Bahwa Saulus telah bertobat dari dosa-dosanya dibuktikan oleh kesedihannya yang saleh selama tiga hari.
- 30 Yang disebut dengan "doa orang berdosa," doa yang tidak dikenal dalam Kitab Suci, adalah doa meminta pengampunan dari Allah yang didasarkan pada pengakuan Yesus sebagai Juruselamat. Doa itu diciptakan oleh manusia, bukan oleh Allah.
- 31 Beberapa orang berpendapat bahwa orang dapat dibaptis dengan air yang dipercikkan atau dituang di atas kepalanya. Jika benar begitu, Saulus juga sudah dalam posisi tubuh yang sempurna untuk hal itu, namun Ananias berkata, "Bangunlah, dan beri dirimu dibaptis." Saulus harus bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat untuk dibaptis-sebab kata "dibaptis" artinya"dibenamkan."
- 32 Seorang sahabat saya mengatakan bahwa ia telah bekerja dengan banyak orang yang lebih baik mati daripada mengaku bersalah.
- 33 Band. 2Raja-Raja 5:12. Banyak kolam air yang cocok tersedia juga di situ.
- 34 "Dipenuhi dengan" artinya "dikendalikan oleh." Kata itu dapat digunakan dalam pengertian mujizatiah atau non-mujizatiah (Efesus 5:18). Pada poin tertentu, Saulus/ Paulus telah "dipenuhi dengan Roh" dalam pengertian mujizatiah. Kita tidak dapat mengatakan apakah Saulus menerima kemampuan mujizatiah atau tidak pada saat Ananias mendatangi dia, namun ia pasti telah menerima Roh sebagai karunia ketika ia dibaptis. Lebih aman bagi kita untuk mengatakan bahwa menetapnya Roh merupakan apa yang ada dalam pikiran Ananias saat ia berbicara mengenai Saulus yang "dipenuhi dengan Roh."
- 35 Tukang kebun membasmi rumput liar supaya bunga-bunga dapat tumbuh, dan kita berusaha menghalau kegelapan supaya timbul terang.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Ko...
PELBAGAI RINTANGAN BAGI ORANG KRISTEN BARU (Kis 9:19-31; 22:17-21)
Rasul Paulus sering membandingkan kehidupan Kristiani dengan suatu perlombaan (1Korintus 9:24-27; 2Timotius 4:7, 8). Bagi beberapa orang, kehidupan Kristiani bagaikan lomba lari cepat; orang-orang itu mampu berlari dengan kecepatan penuh di sepanjang lintasan. Bagi kebanyakan dari kita, kehidupan Kristiani adalah lomba maraton, suatu perlombaan daya tahan. Bagaimanapun, perlombaan yang Paulus hadapi lebih menyerupai lomba lari lintas gawang tinggi. Begitu ia keluar dari air baptisan, ia punya pelbagai rintangan yang harus disingkirkan, pelbagai hambatan yang harus diatasi. Dalam pelajaran ini, kita akan melanjutkan kajian kita tentang pelayanan mula-mula Paulus. Sambil melakukan hal itu, kita akan memperhatikan beberapa rintangan yang Paulus hadapi. Karena tantangannya itu serupa dengan tantangan yang dihadapi juga oleh para bayi dalam Kristus, maka kita ingin secara khusus melihat bagaimana dia mengatasi pelbagai rintangan tersebut.
RINTANGAN KEGAGALAN (Kis 9:19-22)
Bagi orang tua, salah satu saat paling menggembirakan adalah ketika anak mereka mulai dapat melangkahkan kakinya untuk pertama kali. Ia melangkah selangkah, lalu jatuh. Belakangan, ia mencoba kembali. Setelah melangkah dua langkah, sekali lagi ia tersungkur ke tanah. Sedikit demi sedikit ia melangkah dua langkah sebelum terjatuh lagi, kemudian tiga langkah, kemudian makin bertambah banyak. Saya senang menonton filem keluarga yang berisi rekaman langkah-langkah awal anak perempuan kami nomor dua, Debbie. Sebenarnya Debbie tidak belajar jalan biasa tetapi belajar lari. (Sampai kini ia masih belum bisa memperlambat gerakannya!) Bagaimanapun, dalam filem itu Debbie beberapa kali jatuh terguling selagi ia berjalan tertatih-tatih. Renungkanlah ini: Bagaimana jika Debbie tidak bangkit lagi setelah mencoba melangkah dua atau tiga kali? Sekarang ini kami tentunya akan memiliki seorang anak perempuan dewasa yang harus digotong-gotong ke sana ke mari ! Para bayi dalam Kristus harus belajar berjalan sebagaimana yang para bayi lakukan—dan mereka juga akan masih sering tersandung dan jatuh, bahkan mungkin akan lebih sering dibandingkan bayi-bayi lain mana saja. Pertanyaannya bukanlah "Akankah orang Kristen baru kadang-kadang gagal menjalani kehidupan dan pelayanan Kristiani yang idealis?" Kitab Suci dan pengalaman kita memberitahukan bahwa mereka akan gagal. Pertanyaan yang penting adalah "ketika mereka jatuh, akankah mereka bangkit lagi dan terus berusaha?"
Saulus kelihatannya memandang pelbagai upaya awalnya di Damsyik dan Yerusalem sebagai kegagalan. Belakangan ia menulis bahwa pelarian dia dari Damsyik pada tengah malam sebagai contoh kelemahan (2Korintus 11:30, 32, 33). Ketika belakangan ia berbicara tentang pelariannya dari Yerusalem, ia menunjukkan bahwa ia pergi dengan berat hati (Kisah 22:17-21). Namun begitu, Saulus mampu menyingkirkan rintangan kegagalan itu melalui iman. Ia tidak menyerah, ia memperbaiki diri dan berusaha lagi.
Sambil Anda memulai kehidupan Kristiani Anda, belajarlah dari Saulus: Jangan biarkan kegagalan menjadi faktor penentu. Bila Anda jatuh, bangkitlah1dan berusaha lagi. Itulah satu-satunya cara belajar jalan. Menyerah dan berdiam diri mungkin akan lebih aman, namun tindakan itu akan melumpuhkan rohani Anda, dan Anda akan selalu bergantung pada orang lain!2
Baru-baru ini saya dan isteri saya meluangkan waktu di Brasov, Romania. Saya terkesan dengan kemajuan orang-orang Kristen baru di situ. Dalam pelayanan ibadah mereka, hampir setiap anak muda membaca Kitab Suci, memimpin doa, memimpin pujian, atau memberi ceramah singkat. Para pemuda Kristen ini belum tiba pada titik "bermain aman" dan berusaha untuk tidak dipermalukan. Mereka bertumbuh dengan mencoba-coba —termasuk membuat pelbagai kesalahan.
RINTANGAN PENGANIAYAAN (Kis 9:23-25).
Dalam pelajaran kita sebelumnya kita telah melihat bahwa setelah dibaptis Saulus mulai memberitakan injil di dalam pelbagai sinagoga di Damsyik. Kita juga telah pelajari bahwa pada suatu ketika ia pergi ke daerah gurun pasir Arab. Setelah pulang dari Arab, ia mulai lagi memberitakan injil di Damsyik. "Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus" (ay. 23). Karena tidak dapat menaklukkan lidah Saulus dengan argumentasi, maka mereka berusaha menaklukkannya dengan kematian.3
Seseorang pernah berkata bahwa "kemartiran adalah cara dunia untuk menghancurkan bukti."4 Ayat 24 berkata, "Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus.5Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia." Dalam tulisannya kepada jemaat Korintus, Paulus menambahkan tulisan yang membingungkan ini: "Di Damsyik wali negeri6[bawahan] raja Aretas7menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku"
(2Korintus 11:32). Saya katakan membingungkan sebab, pertama kita tidak tahu otoritas apa yang dimiliki raja Arab Aretas di Damsyik, yang biasanya dikontrol oleh bangsa Romawi.8Namun begitu, yang lebih membingungkan adalah fakta bahwa orang Yahudi dan orang Arab tampaknya bekerja sama dalam upaya mereka membunuh Saulus! Kerja sama orang Yahudi dan orang Arab tidaklah lazim9baik dahulu maupun sekarang! Mungkin orang-orang Yahudi di Damsyik itu memiliki pengaruh politik yang sangat kuat;10mungkin baik orang Yahudi maupun orang Arab sama-sama memandang Saulus sebagai ancaman.11Apapun alasannya, semua sumber daya di Damsyik telah dikerahkan dalam upaya membunuh satu orang! Kisah pelarian Saulus merupakan salah satu kisah terbaik dalam Perjanjian Baru: "Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya12mengambilnya dan menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang" (Kisah 9:25). Belakangan Paulus menulis, "Dalam sebuah keranjang13aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota" (2Korintus 11:33). Pada masa itu, membangun apartemen yang menempel dengan tembok kota adalah hal biasa (Yosua 2:15). Saya dapat membayangkan Saulus dikelilingi oleh para sahabat, yang berjubel dalam salah satu apartemen, ketika mereka dengan nada pelan tapi mendesak sedang membahas apa yang mereka harus perbuat. Akhirnya, seseorang meninggalkan ruangan dan kembali lagi dengan tali yang kuat tergulung di salah satu pundaknya, sambil membawa satu keranjang besar. Setelah isi keranjang itu dikeluarkan, ia berkata kepada Saulus, "Cobalah, apakah [keranjang ini] cukup besar!" Dalam beberapa menit kemudian Saulus diturunkan dari jendela ke dalam kegelapan malam. Saya dapat melihat tubuhnya terayun-ayun ke sana ke mari dalam kegelapan itu, terus-terusan menghantam dinding, dan akhirnya terlontar ke luar ketika keranjang itu menghantam tanah.
Ketika saya masih muda, saya menganggap pelarian Paulus sebagai petualangan yang menyenangkan. Bagi Paulus hal itu tidak menyenangkan, tetapi memalukan— cara yang paling hina yang pernah dilakukan orang dewasa untuk keluar dari kota! 14Pada awalnya ia berencana masuk ke kota Damsyik dengan pamer kekuasaan dan meninggalkannya dengan pamer kekuatan (dengan menyeret orang-orang Kristen terbelenggu yang menangis). Sebaliknya, ia masuk ke kota itu seperti seorang pengemis buta, dan sekarang ia meninggalkan kota itu seperti seorang tawanan yang diselundupkan!
Kalau saya jadi Saulus, setelah keluar dari kota, saya akan mencari tempat sepi untuk menyembunyikan diri sampai kemarahan mereka reda. Sebaliknya, Saulus malahan berangkat ke arah selatan menuju suatu kota yang penduduknya lebih membenci dia daripada penduduk Damsyik; ia menuju Yerusalem. Saulus menyingkirkan rintangan penganiayaan dengan ketekunan. Yesus memuji mereka "yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan" (Lukas 8:15).
Menjadi orang Kristen akan menjadi berkat bagi hidup Anda, baik sekarang maupun di akhirat nanti—namun itu tidak berarti kehidupan Kristiani adalah mudah. Dalam kehidupan Kristiani Anda, beberapa orang bahkan ada yang ingin mematahkan semangat Anda, berusaha menjegal Anda atau menjatuhkan Anda! Jika itu terjadi, ingatlah: "Iblis tidak ambil pusing terhadap orang yang tidak bernilai!" Seorang teman terlintas dalam pikiran saya. 15Sewaktu saya membaptis orang muda ini, ia begitu gembira dan menyangka semua orang yang mengenal dia akan ikut senang juga; namun teman-temannya menganggap dia gila, dan keluarganya merasa terhina. Ia berusaha mengkristenkan setiap orang yang ia kenal, mengira semua orang akan menerima ajaran Perjanjian Baru—namun nyatanya mereka tidak mau. Setiap kali orang muda ini dijatuhkan oleh orang lain, ia bangkit dan berusaha lagi. Karena ketekunannya itu, sekarang ini ia punya pengaruh yang tidak pernah sirna dalam jemaat dimana ia menjadi anggota aktif!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan ...
KESIMPULAN (KIS 9:19-31; 22:17-21)
Saulus tidak menemukan kehidupan Kristiani sebagai kehidupan yang mudah, tetapi ia juga tidak menemukan kehidupan itu sebagai kehidupan yang mustahil. Ia menemukan bahwa ia dapat meloncati rintangan apa saja dengan pertolongan Tuhan (Filipi 4:13)! Begitu juga kita. Jika kita berbuat sama, di penghujung hidup kita, ketika perlombaan bagi kita telah selesai, maka Tuhan menanti kita dengan mahkota kemenangan. Sebagaimana belakangan dikatakan oleh rasul itu, "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya" (2Timotius 4:8).
Pasal 9 berakhir dengan salah satu laporan kemajuan yang biasa Lukas selipkan ke dalam kitab itu: "Selama beberapa waktu jemaat45di seluruh Yudea, Galilea46dan Samaria berada dalam keadaan damai. 47Jemaat itu dibangun 48dan hidup dalam takut akan Tuhan. 49 Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ["dorongan"; NIV] Roh Kudus"50(9:31).
Kata-kata Lukas itu mengacu kepada gereja secara keseluruhan, namun gereja itu sendiri terdiri dari kumpulan orang seperti Anda. Kita tidak akan menyalahgunakan teks ini untuk mengatakan bahwa jika Anda mempelajari pelbagai pelajaran yang terdapat dalam kehidupan mula-mula Saulus sebagai orang Kristen,51maka secara pribadi Anda akan menikmati kedamaian dan akan terbangun secara rohani! Sambil Anda terus berada dalam "takut akan Tuhan dan dalam pertolongan dan penghiburan Roh Kudus," Anda pasti akan bertumbuh sebagai seorang anak Allah! Saya sungguh-sungguh berdoa semoga Anda akan melakukan hal itu!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Gagasan tentang adanya rintangan/lintas gawang itu sendiri membawa kita kepada penyajian secara visual. Gambarlah beberapa gawang dalam sebuah lintasan lomba. Beri label "gagal," "penganiayaan," "masa lalu," "kedegilan," dan "kekecewaan" pada rintangan-rintangan tersebut. Lalu gambar juga seorang pelari yang melompati gawang-gawang itu satu persatu ("gambar orang" sederhana [seperti simbol di WC umum], atau seperti gambar yang digambar seorang anak, akan memadai). Tulislah bagaimana Saulus melintasi setiap gawang itu: Saulus melintasi gawang kegagalan dengan iman, gawang penganiayaan dengan ketekunan , gawang masa lalu dengan kesabaran , gawang kedegilan dengan ketundukkan, dan gawang kekecewaan dengan kesetiaan.
CATATAN KHOTBAH
Kisah 9:31 dapat digunakan sebagai bahan khotbah secara tekstual tentang "Tujuan bagi [nama jemaat lokal]": (1) Ketenangan ("jemaat ... dalam keadaan damai"); (2) Kesegaran ("dibangun"); (3) Kehormatan ("hidup dalam takut akan Tuhan"); (4) Kepemilikan ("oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus"); dan (5) Keberhasilan ("jumlahnya makin bertambah besar"). Tiga dari lima poin ini diambil dari C. Bruce White, "The Strength of the Early Church," The Preacher’s Periodical (kini Truth for Today), March 1987.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat catatan tentang 8:22, 24.
- 2 Lihat 1Korintus 3:1, 2; Ibrani 5:12-14. Nas-nas itu juga menyiratkan bahwa orang Kristen yang tidak pernah dewasa bisa hilang!
- 3 Mereka telah berusaha melakukan yang sama terhadap Yesus dan Stefanus.
- 4 Ini dikutip oleh Rick Atchley, "A Man Without a Congregation," Khotbah yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 22 September 1985.
- 5 Ini hal yang sering menimpa Paulus (14:4-6; 23:12-22). Umumnya orang-orang itu, bahkan yang bukan orang Kristen sekalipun, mengasihi Paulus atau membenci dia. Ia sering mempunyai teman-teman non-Kristen yang peduli terhadap keselamatan dia (19:31). Dalam semuanya ini, kita melihat adanya penyediaan Allah dalam melindungi Paulus. 6"Wali negeri" adalah wakil pribadi Raja Aretas di Damsyik. Kita tidak tahu berapa besar kekuasaannya. Para penerjemah KJV dan NIV beranggapan bahwa orang ini adalah "gubernur" kota.
- 7 Raja Aretas IV memerintah atas kerajaan Arab Nabatea-"Tanah Arab" tempat Saulus menetap untuk beberapa lama.
- 8 Damsyik kemungkinan dikontrol oleh Aretas untuk sementara (selama periode ini tidak ditemukan adanya koin Romawi). Kekuatan Arab itu kemungkinan berada di luar kota, menjaga pintu-pintu gerbang (Letak Damsyik berdekatan dengan tepi gurun Arab). Upaya wali negeri itu mungkin bersifat pribadi dan terbatas pada apa yang dapat dilakukan oleh jumlah penduduk Arab [yang amat banyak] dalam kota itu.
- 9 Kedua kelompok orang itu saling membenci karena pelbagai alasan. Beberapa tahun kemudian (66 M.), orang Arab Nabatea membunuh lebih 10,000 orang Yahudi di Damsyik!
- 10 Kelompok orang Yahudi yang hidup di Damsyik adalah besar .
- 11 Di Damsyik Saulus menimbulkan kerusuhan lewat pemberitaannya; mungkin ia juga menimbulkan kerusuhan ketika tinggal di tanah Arab!
- 12 "Murid-muridnya" merupakan istilah yang tidak lazim. Apapun alasan lainnya, istilah itu menunjukkan bahwa Saulus telah mencapai beberapa keberhasilan dalam mengkristenkan banyak orang di Damsyik. Tentunya Paulus tidak pernah mendorong siapa saja untuk beranggapan bahwa mereka itu adalah pengikut dia; sebaliknya, ia selalu mengarahkan manusia kepada Yesus (1Korintus 1:12, 13).
- 13 Dalam kedua kisah ini digunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk "keranjang." Kata yang dipakai dalam Kisah 9 mengacu kepada keranjang besar yang dipakai untuk penyimpanan (Matius 15:37; Markus 8:8). Kata yang dipakai dalam 2 Korintus 11 sering diacu sebagai sebuah jaring. Ini dapat berarti bahwa keranjang yang dipakai adalah anyaman yang agak longgar atau keranjang itu digantung dalam sebuah jaring sebagai pengamanan tambahan.
- 14 Ingatlah bahwa ia mengutip peristiwa ini sebagai suatu contoh kelemahan dia (2Korintus 11:30-33).
- 15 Kasus-kasus serupa pernah terjadi dalam banyak jemaat. Satu contoh setempat dapat dipakai untuk menggantikan contoh milik saya ini.
- 16 Galatia 1:18. Orang Yahudi menghitung penggalan tahun sebagai keseluruhan tahun. "Tiga tahun" dalam hitungan Yahudi akan terdiri dari sisa waktu dari tahun ketika Saulus pergi ke Damsyik, satu tahun berikutnya, ditambah dengan apa yang terjadi pada tahun ketika ia melarikan diri dari Damsyik.
- 17 Karena tiga tahun sebelumnya murid-murid itu telah diusir dari Yerusalem (8:1), lalu siapakah murid-murid ini? Beberapa murid mungkin ada yang tidak meninggalkan Yerusalem (lihat catatan tentang 8:1) dan beberapa murid mungkin telah kembali lagi. (Beberapanya bisa juga para mualaf baru, namun kata "takut" menunjukkan bahwa kebanyakan adalah bagian dari mereka yang dahulunya pernah dianiaya oleh Saulus.) Karena "semua" murid tidak percaya kepada Saulus, ini kemungkinan mencakup juga para rasul.
- 18 Karena Saulus telah merubah hidupnya tiga tahun sebelumnya, beberapa orang bertanya-tanya bagaimana bisa umat Kristen di Yerusalem tidak mengetahui tentang perubahan hidupnya itu. Kemungkinan ada banyak faktor penyebab: (1) Komunikasi di masa itu tidak sebaik sekarang. (2) Jika Aretas IV pada masa itu memang mengontrol Damsyik (sebuah kemungkinan sebagaimana ditulis dalam catatan akhir sebelumnya), maka hubungan antara Damsyik dan Yerusalem selama itu adalah rendah. (3) "Lenyapnya" Saulus ke tanah Arab untuk waktu yang lama mungkin telah menimbulkan kecurigaan. Bagaimanapun, faktor yang terpenting adalah bahwa Saulus telah sangat dalam melukai murid-murid di Yerusalem, sehingga sulit bagi mereka untuk mempercayai apa saja yang ia katakan.
- 19 Burton Coffman, Commentary on Acts (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1976), 190.
- 20 Ini merupakan yang terakhir kalinya dalam kitab Kisah dimana hanya para rasul saja yang dikatakan sebagai pemimpin gereja di Yerusalem. Menurut pernyataan agung Paulus dalam Galatia 1:18-20, satu-satunya rasul yang ada di Yerusalem pada waktu itu adalah Petrus (yang lainnya mungkin sedang dalam perjalanan memberitakan injil). Lain dari itu, satu-satunya pemimpin yang ada dalam kota itu adalah Yakobus, saudara tiri Tuhan (Galatia 1:19). Bagaimanakah kisah ini dapat diselaraskan dengan pernyataan Lukas bahwa Saulus dibawa "kepada para rasul"? Mungkin Lukas menganggap Petrus sebagai wakil dari semua rasul, atau mungkin ia memakai kata "para rasul" dalam pengertian yang lebih luas daripada Kedua belas rasul itu (seperti yang ia tulis dalam 14:4, 14) dan menyertakan Yakobus. Ingatlah bahwa makna kata "rasul" adalah "orang yang diutus" dan dapat dipakai dalam pengertian umum ("orang yang diberi tugas oleh gereja," dll.) maupun dalam pengertian khusus untuk "Kedua belas dan Paulus."
- 21 Telah ditekankan bahwa Saulus bukan saja telah mendengar Yesus; ia juga telah melihat Yesus.
- 22 Lihat peta seri dalam pelajaran ini. Tarsus adalah kota penting. Barnabas bisa saja telah berkali-kali pergi dari Siprus ke Tarsus.
- 23 Barnabas bisa saja telah diutus oleh gereja sebagaimana belakangan ia diutus ke Antiokhia (11:22), atau bisa saja secara pribadi ia pergi ke Damsyik.
- 24 Saran lain yang telah diberikan adalah bahwa Barnabas telah mengetahui tentang Saulus secara mujizatiah (berdasarkan 13:1, Barnabas adalah seorang nabi dan/atau seorang guru yang terilham). Bagaimanapun, jika benar begitu, mengapakah para rasul tidak memakai kekuatan mereka untuk memperoleh informasi yang sama?
- 25 Jika kitab Ibrani diikut-sertakan, maka kita memiliki empat belas kitab yang ditulis oleh Paulus.
- 26 Dalam Galatia 1:22, 23 Paulus menyatakan bahwa pada saat itu ia "tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea." Yang dimaksud "jemaat-jemaat Kristus di Yudea" adalah semua jemaat di Yudea tidak termasuk jemaat yang ada di Yerusalem. Persinggahan singkat Paulus (hanya lima belas hari) tidak memberi dia waktu untuk memberitakan injil di luar Yerusalem.
- 27 Hal ini tersirat dalam fakta bahwa "Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani."
- 28 Saulus mungkin pernah bertemu Stefanus di situ untuk pertama kalinya (lihat catatan tentang 6:9, 10).
- 29 NIV menulis "berdebat," yang lebih saya sukai.
- 30 Orang yang pernah menjadi bagian suatu pergerakan namun kemudian meninggalkan dan menentangnya, orang itu biasanya lebih dibenci daripada orang-orang yang menentang pergerakan itu tetapi tidak pernah menjadi bagian dari pergerakan tersebut. Pengalaman pribadi tentang sifat kasus ini boleh juga diceritakan untuk menggambarkan kebencian orang-orang Yahudi Helenistik terhadap Saulus.
- 31 Lihat peta dan juga catatan tentang 10:1.
- 32 Lihat peta dan juga catatan tentang Tarsus.
- 33 Banyak orang mengkaitkan kejadian ini dengan kunjungan Saulus ke Yerusalem seperti yang tercatat dalam 11:27-30; 12:25, namun kita tidak punya catatan tentang penginjilan Saulus di Yerusalem pada kunjungan tersebut, juga tidak ada petunjuk bahwa pada kesempatan itu ia harus meninggalkan kota itu dengan tiba-tiba. Karena kisah di 22:17-21 bagi saya tampak sangat cocok sekali dengan 9:29, 30, maka saya menyertakannya di sini.
- 34 Lihat catatan tentang 21:26 pada edisi akan datang.
- 35 Lihat catatan tentang 10:10.
- 36 Paulus tidak pernah membiarkan ancaman mati mencegah dia melakukan apa yang ia anggap benar (band. 20:24). Mengenai mati "sebagaimana Stefanus mati," lihat 2Timotius 4:16b untuk pernyataan yang serupa dengan yang Stefanus katakan ketika ia mati.
- 37 Adegan ini pasti begitu traumatis ketika Saulus, untuk pertama kalinya sejak perubahan hidupnya, bertemu dengan ayahnya-ayah yang telah membesarkan dia untuk menjadi seorang Farisi!
- 38 Ia mungkin berhasil mengkristenkan saudarinya; paling tidak saudarinya itu tidak mengucilkan dia sebagaimana para anggota keluarga lainnya (23:16). Beberapa orang juga menganggap Roma 16:7, 11, 21 mengacu kepada "sanak saudara" dalam daging (yaitu keluarga).
- 39 Lihat peta dalam seri pelajaran ini. Tarsus terletak di Kilikia, dan Siria berbatasan dengan Kilikia di timur. Pada masa itu Siria dan Kilikia merupakan satu provinsi kerajaan yang bersatu.
- 40 Setelah Petrus memberitakan injil kepada orang non-Yahudi pertama bersama dengan seluruh isi rumahnya (Kisah 10; band. 15:7-9), lalu yang lainnya juga menginjili orang-orang non-Yahudi di Antiokhia Siria (11:20). Ketika Saulus tiba di Antiokhia, ia mungkin menginjili orang-orang non-Yahudi untuk pertama kalinya (11:25, 26). Paling tidak, perkataan Petrus di 15:7-9 mencegah Saulus untuk menginjili orang-orang non-Yahudi selama sebagian besar, jika tidak semua, waktunya di Tarsus.
- 41 Ini merupakan pelajaran penting yang Paulus harus pelajari. Sebagaimana akan kita lihat nanti, rencana Paulus tidak selalu sejalan dengan rencana Tuhan, namun ia bersedia menunggu sampai Tuhan berkata "ya" sebelum ia memulainya.
- 42 2Korintus 11:23-25. 2 Korintus ditulis dari Makedonia di penghujung perjalanan misionari ketiga (lihat catatan tentang 20:1, 2 pada edisi akan datang) sekitar dua belas tahun setelah pelayanan Saulus di Tarsus.
- 43 Kapal karam dalam Kisah 27 terjadi setelah 2 Korintus ditulis.
- 44 Di daerah itu Saulus sudah tentu sama agresifnya seperti ketika ia dahulu berada di Damsyik, tanah Arab, dan Yerusalem-dan seperti ia nantinya dalam pelbagai perjalanan misionari. Tidak sulit untuk membayangkan Saulus terus-menerus bertentangan dengan para pemimpin keagamaan.
- 45 Di sini, beberapa naskah memiliki bentuk jamak kata "gereja" (lihat KJV), namun kebanyakan naskah yang lebih tua memiliki bentuk singular-sebuah pemakaian kata "gereja" yang tidak lazim dalam kitab Kisah. Meskipun dalam tiga provinsi terdapat beberapa gereja (Galatia 1:22), namun Lukas memandang semua umat Kristen di Palestina sebagai terdiri dari "[satu] gereja " di daerah itu.
- 46 Kita belum secara khusus menyinggung tentang penginjilan di Galilea. Penginjilan di situ mungkin dilakukan oleh murid-murid yang terpencar-pencar (8:1, 4).
- 47 NIV punya gagasan yang tepat saat mengatakan, "Kemudian Gereja ... menikmati masa damai." (Huruf miring oleh saya.) Setan tidak akan membiarkan gereja tanpa gangguan untuk waktu yang lama. Dalam konteks ini, pemikiran utamanya sepertinya adalah bahwa gereja "menikmati kedamaian" sebab sang kepala penganiaya telah dikristenkan. Kemungkinan juga ada petunjuk bahwa gereja itu menikmati kedamaian sebab Saulus telah meninggalkan tempat itu (meninggalkan orang-orang Yahudi Helenistik tanpa target).
- 48 Orang Kristen dibangun lewat Firman (20:32). Masa itu adalah masa damai, namun bukan masa untuk berpuas diri. "Mereka menggunakan kesempatan itu untuk memperbaiki dan menguatkan layar mereka sebelum badai selanjutnya mulai menerjang" (Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 [Wheaton, Ill.:Victor Books, 1989], 442).
- 4
- 9 Lihat Amsal Sulaiman 1:7; 9:10; 10:27; 14:27; Pengkhotbah 12:13.
- 5
- 0 Ini mungkin mengacu kepada penghiburan dan do rongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri setiap orang Kristen. Lihat "Apakah Yang Roh Kudus Lakukan?" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III." 5
- 1 Periksalah kembali pelbagai saran yang diberikan dalam pelajaran ini dan sebelumnya.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KAPANKAH BAPTISAN ITU BUKAN BAPTISAN? (Kis 18:22, 23; 19:1-7)
Belajar dengan seorang teman (kita namakan dia Budi) berjalan dengan baik sampai kami t...
KAPANKAH BAPTISAN ITU BUKAN BAPTISAN? (Kis 18:22, 23; 19:1-7)
Belajar dengan seorang teman (kita namakan dia Budi) berjalan dengan baik sampai kami tiba pada masalah baptisan. Budi tetap bersikukuh bahwa dibaptis atau tidak dibaptis hanya membuat sedikit atau tidak ada perbedaan ke atas seseorang. Kami mengkaji nas-nas seperti Markus 16:16 dan Kisah 2:38, yang memperlihatkan hubungan antara baptisan dengan keselamatan, namun Budi mengabaikan nas-nas itu sebagai tidak meyakinkan. Faedah untuk meneruskan pelajaran itu tampaknya hanya sedikit sampai kami dapat mengatasi masalah itu terlebih dulu, lalu saya mengusulkan bahwa kami akan melakukan sebuah kajian yang mendalam tentang tujuan baptisan. Dengan memakai konkordan/daftar kata, Budi dan saya membuat daftar seluruh nas dalam Alkitab yang menyebut baptisan. Secara metodis, kami mulai menyusuri nas-nas itu. Selagi kami tiba di masing-masing ayat itu, saya meminta Budi untuk membacanya dengan keras dan memberitahu saya pemahamannya, jika ada, atas apa yang nas itu katakan tentang tujuan baptisan. Selagi Budi membaca nas demi nas yang isinya ia anggap tidak berkaitan, tidak jelas, atau tidak meyakinkan, sepertinya pembacaan itu akan berlangsung sepanjang malam—sampai kami tiba di Kisah 19.
Selagi Budi membaca Kisah 19 tentang dua belas orang yang diselam ulang, saya sedang separuh mendengarkan. Saya sudah tahu bahwa dalam Kisah 19:1-7 itu tidak ada pernyataan yang tegas tentang tujuan baptisan, jadi saya bersiap untuk beranjak ke nas selanjutnya. Namun saya terkejut, ketika Budi selesai membaca Kisah 19, raut ketidakpastian terbersit di wajahnya. Dengan perlahan-lahan ia membaca nas itu sekali lagi. Ia lalu bergumam, ditujukan lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada saya, "Jika baptisan tidak penting, mengapa mereka memandang penting untuk melakukan baptisan dengan benar? Jika baptisan adalah suatu sikap simbolis, mengapa mereka harus mengulanginya kembali?" Itulah titik balik dalam pelajaran kami. Pada akhirnya Budi bisa melihat tanpa prasangka nas-nas tentang baptisan. Malam itu merupakan malam dimana saya belajar menghargai sebuah kisah pendek yang tidak istimewa dalam Kisah 19 tentang dua belas orang yang diselam ulang oleh Paulus.
Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari kejadian itu dan bergumul dengan bagaimana menerapkannya ke atas diri kita. Sebelumnya, kita perlu menyilakan Paulus untuk memulai perjalanan misionarinya yang ketiga.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 18:22, 23; 19:1-7)
Dari kisah dua belas orang yang perlu untuk diselamkan kembali muncul dua penerapan nyata: (1) Kita harus berterus...
KESIMPULAN (KIS 18:22, 23; 19:1-7)
Dari kisah dua belas orang yang perlu untuk diselamkan kembali muncul dua penerapan nyata: (1) Kita harus berterus terang dalam pengajaran kita, sekalipun ada kemungkinan bahwa dalam berbuat begitu kita mungkin melukai perasaan seseorang. Paulus tidak ragu-ragu untuk memberitahu kedua belas orang itu bahwa ada sesuatu yang salah dengan baptisan mereka itu. Jika pendengar kita memiliki hati yang jujur, mereka akan menerima Firman Allah dalam sikap seperti yang kita berikan.47(2) Kita masing-masing perlu membandingkan pelbagai praktik keagamaan kita dengan apa yang Alkitab ajarkan, melakukan pelbagai perbaikan yang dibutuhkan untuk menyelaraskan pelbagai praktik kita dengan ajaran Alkitab—sekalipun menyakitkan. Kedua belas orang itu bersedia melakukannya. Bersediakah kita?
Seraya kita mengakhiri pelajaran ini, secara khusus saya ingin mendorong setiap orang untuk menguji baptisannya masing-masing dalam terang Kitab Suci. Sorga begitu menakjubkan, neraka begitu mengerikan, dan kekekalan akan terlalu lama untuk resiko apa saja yang harus kita tanggung. Jika baptisan Anda tidak sesuai dengan pola Perjanjian Baru, saya menghimbau Anda untuk membereskan baptisan Anda sekarang juga!
CATATAN ALAT BANTU PERAGA
Anda mungkin ingin memiliki peta lama yang sudah lusuh di tangan Anda selagi Anda memakai ilustrasi tentang peta yang kadaluwarsa. Jika diperlukan, Anda dapat berhenti sejenak untuk membuat penerapan untuk zaman kini: Beberapa orang mencoba memakai peta kadaluwarsa Perjanjian Lama (Ibrani 8:7; 10:9); yang lainnya mencoba memakai peta kadaluwarsa pendapat mereka sendiri (yaitu, kesimpulan-kesimpulan yang didasarkan pada ketidaktahuan, Kisah 17:30).
Cara bagus untuk membedakan baptisan Yohanes dengan baptisan Amanat Agung adalah dengan memakai bagan dalam pelajaran ini, "Perbandingan Baptisan Yang Dilakukan Yohanes Dengan Baptisan Yang Dikuasakan Yesus." Anda bisa menyalinnya ke atas papan tulis atau selembar kertas karton yang lebar. Periksalah pelajaran itu untuk menambahkan pelbagai acuan Kitab Suci.
Ketika membicarakan tentang keseluruhan tiga unsur baptisan yang benar (cara, subyek, dan tujuan), sebuah pelajaran tentang benda bisa jadi akan berguna. Jika Anda bisa mendapatkan sebuah dingklik berkaki tiga, angkatlah dingklik itu ke atas dan tanyakan, "Yang manakah dari ketiga kaki dingklik ini yang penting dan yang tidak penting?" Semua tiga kaki itu adalah penting; jika yang satu tidak ada, maka berdasarkan segala tujuan praktisnya, dingklik itu menjadi tidak berharga. Bandingkanlah hal ini dengan baptisan yang kehilangan satu syarat alkitabiahnya. (Anda mungkin ingin mengendurkan salah satu kaki dingklik itu sebelumnya. Selagi Anda berbicara tentang hilangnya satu kaki, Anda bisa melepaskan kaki itu. Seseorang bisa mencoba duduk di atas dingklik yang kehilangan satu kaki itu.) Alat bantu lain yang memungkinkan bisa berupa sebuah kunci kombinasi angka. Simaklah bahwa untuk membuka kunci itu diperlukan tiga langkah penting. Tekankanlah bahwa tiga langkah itu harus dijalankan semuanya sebelum kunci itu bisa membuka. Begitu juga halnya, kesemua tiga persyaratan untuk baptisan alkitabiah haruslah dipenuhi dahulu sebelum baptisan itu dapat menyukakan Allah.
CATATAN KHOTBAH
Sewaktu teman saya Mark Clairday berkhotbah tentang Kisah 19, ia memakai ayat 1 sampai 20 untuk berbicara tentang "Tiga Faktor Bagi Gereja Yang Sukses." Penyajiannya itu menggugah pikiran saya untuk memakai pendekatan tentang "Bagaimana Menumbuhkan Gereja." Karena Mark adalah seorang tukang kebun yang sangat rajin, maka saya akan membuat persamaan dengan masalah perkebunan: (1) Pastikan bahwa benih itu murni (ay. 1-7). (2) Jangan pelit dalam menabur (ay. 8-10). (3) Kerjakanlah apa yang harus dikerjakan untuk menyiapkan tanah sebelum Anda tanami (ay. 11, 12). (4) Rajinlah dalam mencabuti rumput-rumput liar (ay. 13-20)!
Kisah kedua belas orang yang perlu diselamkan kembali bisa menjadi bagian dari serial pelajaran tentang perubahan hidup dalam Kitab Kisah. Untuk sampai pada 19:1, pelajaran seperti itu perlu mengenyampingkan awal perjalanan ketiga Paulus (seperti yang Lukas lakukan). Judul penyajian ini ("Kapankah Baptisan Bukan Baptisan?") akan cocok untuk pelajaran itu. Judul alternatifnya bisa seperti ini "Perubahan Hidup Dua Belas Murid Yang Sudah Dibaptis." Jika judul ini dipakai, kata pengantarnya bisa dipusatkan pada keganjilan yang terlihat pada judul itu: Dapatkah "murid-murid" yang sudah pernah "dibaptis" memerlukan perubahan hidup? Menurut teks kita, kelihatannya begitu.
Sebuah pelajaran tambahan tentang Titus boleh saja dikhotbahkan di sini, Titus adalah orang yang tidak pernah Lukas sebut namanya tetapi yang merupakan rekan sekerja Paulus yang berharga. Judul yang memungkinkan bisa seperti ini "Orang Yang Tak Terlihat Dalam Kitab Kisah." Dalam serial ini, akan lebih banyak lagi diceritakan tentang Titus dalam pelbagai pelajaran yang akan datang.
Perbandingan Baptisan Yang Dilakukan Yohanes Dengan Baptisan Yang Dikuasakan Yesus.
BAPTISAN YANG DILAKUKAN YOHANES
Penyelaman dalam air, Baptisan persiapan, Baptisan pertobatan, Diawali dengan seruan untuk bertobat, Melihat ke depan kepada Kristus (dan salib), Mengakui dosa, Tidak ada nama yang dikaitkan, Untuk pengampunan dosa, Tidak ada janji tentang Roh Kudus.
BAPTISAN YANG DIKUASAKAN YESUS
Penyelaman dalam air, Baptisan penggenapan, Baptisan iman, Diawali dengan pemberitaan injil, Melihat ke belakang kepada Kristus (dan salib), Mengaku beriman kepada Yesus, Dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, Untuk pengampunan dosa, Ada janji tentang Roh Kudus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Untuk penanganan ayat-ayat ini, lihatlah artikel tambahan "Bagaimana Menguatkan Hati Saudara-Saudaramu" dalam pelajaran ...
Catatan Akhir:
- 1 Untuk penanganan ayat-ayat ini, lihatlah artikel tambahan "Bagaimana Menguatkan Hati Saudara-Saudaramu" dalam pelajaran ini.
- 2 Kisah 18:27 menyebut "saudara-saudara."
- 3 Karena Lukas berkata "kira-kira dua belas orang" (huruf miring oleh saya), maka saya menduga bahwa ada sekitar sebelas atau tiga belas orang.
- 4 Akwila dan Priskila mungkin mengenal orang-orang ini, tetapi mereka tidak tahu pasti bagaimana cara memulainya dengan mereka atau mereka mungkin kurang berhasil dalam mengajar kedua belas orang itu dibandingkan mereka mengajar Apolos-dan demikianlah mereka menunggu Paulus untuk menyelesaikan pelbagai masalah yang terlibat.
- 5 Salah satu orang paling awal yang mencatat penafsiran ini adalah John Chrysostom dalam abad keempat.
- 6 I. Howard Marshall, The Acts of the Apostles, The Tyndale New Testament Commentaries, gen. ed. R.V.G. Tasker (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1980), 305-6. (Huruf miring oleh dia.)
- 7 Pada sisi lainnya, jika Paulus telah mengenal orang-orang itu dan selama ini ia sedang mencari-cari mereka, maka pertanyaan yang ia tanyakan itu dapat dianggap untuk menelanjangi pelbagai kebutuhan rohani mereka. Dalam teks itu, saya akan memulainya pada keyakinan bahwa Paulus tidak mengetahui sebelumnya latar belakang mereka.
- 8 KJV menulis "semenjak"; terjemahan yang lebih baik adalah "ketika."
- 9 Pernyataan ini beranggapan bahwa Paulus tidak mengetahui latar belakang rohani mereka. Lihat catatan 7.
- 10 Lihat catatan tentang Kisah 2:38. Juga, lihat kajian tambahan "Tiga Manifestasi Kuasa Ilahi" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II" dan "Apakah Yang Roh Kudus Perbuat?"pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian III."
- 11 Paulus sering mengaitkan perubahan hidup dengan Roh Kudus: Menjadi orang Kristen sama dengan "menerima Roh" (Galatia 3:2). Ketika seseorang diselamatkan, orang itu "dimeteraikan" dengan Roh (Efesus 1:13).
- 12 Juga, jika mereka tahu sesuatu tentang Perjanjian Lama, maka mereka akan sudah mengetahui tentang Roh Kudus, sebab Perjanjian Lama kadang-kadang berbicara tentang Roh Allah yang Kudus (Mazmur 51:11; Yesaya 63:11).
- 13 Dalam NASB, kata "diberikan" dicetak miring, untuk menunjukkan bahwa kata itu ditambahkan oleh para penerjemah untuk melengkapi maknanya. Kata yang sama harus sudah ditambahkan juga ke dalam Kisah 19:2 untuk menyampaikan secara tepat makna konteks itu.
- 14 Naskah Roma, yang sering menyertakan pemahaman umat Kristen mula-mula, menulis "Jika ada di antara kalian yang menerima Roh Kudus."
- 15 "Ke dalam apa" merupakan terjemahan teks Yunani secara harfiah, mengingatkan kita bahwa baptisan Kristiani menempatkan kita "ke dalam Kristus" (Roma 6:3, 4; Galatia 3:27).
- 16 Simaklah bahwa secara otomatis Paulus menduga bahwa mereka sudah dibaptis. "Dalam Perjanjian Baru, orang percaya yang belum dibaptis boleh dikatakan tidak pernah terlintas dalam pikiran" (F.F. Bruce, The Book of Acts, rev. ed. [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988], 363-64).
- 17 Sebagai contoh, Apolos dan kedua belas orang itu bisa jadi telah diajar dan dibaptis oleh orang-orang yang sama, kemungkinan besar beberapa murid Yohanes yang menjelajahi daerah itu. Jika benar begitu, Apolos kemungkinan harus diselamkan kembali sebagaimana halnya yang dilakukan oleh kedua belas orang itu (lihatlah pembahasan tentang hal ini dalam pelajaran sebelumnya pada edisi ini).
- 18 Seperti sudah dinyatakan dalam catatan akhir sebelumnya, di situ terdapat pelbagai kemungkinan lain, tetapi ini adalah penjelasan yang paling sederhana tentang mengapa Apolos tampaknya tidak diselamkan kembali sementara yang dua belas orang itu harus diselamkan kembali. (Lagi, lihatlah pembahasan tentang hal ini dalam pelajaran sebelumnya pada edisi ini.)
- 19 J.W. McGarvey, New Commentary on Acts of Apostles, vol. 1 (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., n.d.), 152.
- 20 Richard Oster, The Acts of the Apostles, Part 2, The Living Word Commentary (Austin, Tex.: Sweet Publishing Co., 1979), 87.
- 21 Rincian pengalaman pribadi yang lucu, tragis, atau mengecewakan bisa diberikan sebagai contoh.
- 22 Paulus tidak membuang-buang waktunya untuk menegur mereka yang sudah mengajarkan kesalahan kepada orang-orang ini ; sebaliknya, ia meluangkan waktunya untuk mengajar mereka kebenaran.
- 23 Ini merupakan kali terakhir nama Yohanes Pembaptis disebut dalam Alkitab.
- 24 Secara khusus, mereka memberitakan tentang pelbagai karunia mujizatiah Roh Kudus yang mereka yakini masih ada di zaman kini.
- 25 Demi untuk keberagaman, saya memakai beberapa istilah untuk menggambarkan "satu baptisan" yang berlaku di era Paulus (dan di era kini): baptisan dalam nama Yesus, baptisan yang dilaksanakan oleh umat Kristen, baptisan Amanat Agung, baptisan Kristiani, baptisan Yesus, dll. Semuanya itu mengacu kepada baptisan yang diperintahkan di dalam Amanat Agung (Matius 28:19; Markus 16:16), dan yang diberitakan untuk pertama kalinya pada Hari Pentakosta (Kisah 2:38).
- 26 Lihat catatan tentang Kisah 2:37.
- 27 Lihat catatan tentang Kisah 22:16.
- 28 Mengenai pentingnya melakukan sesuatu "dalam nama" Tuhan, lihatlah pelajaran "Dalam Nama-Nya," dimulai pada pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 29 Lihat catatan tentang Kisah 8:38 dan pada Daftar Kata tentang "Baptisan" pada buku Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 30 Lihat catatan tentang Kisah 2:38. Kata "untuk" dalam Markus 1:4 dan Lukas 3:3 berasal dari preposisi Yunani eis, seperti kata "untuk" dalam Kisah 2:38. (Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata "untuk" dalam Markus 1:4 dan Lukas 3:3 tidak diterjemahkan.)
- 31 Karena kata Yunani yang diterjemahkan "baptis" makna harfiahnya adalah "penyelaman," maka sulit untuk mengungkapkan diri saya sepersis yang saya inginkan. Saya berusaha untuk membedakan antara suatu ritual yang mungkin disebut "baptisan" dengan baptisan asli Alkitab. Karena kedua belas orang itu sebelumnya telah diselamkan (dalam baptisan Yohanes) dan kini diselamkan untuk kedua kalinya (dalam nama Yesus), maka dalam pelajaran ini saya telah memakai istilah "diselam ulang" beberapa kali. Namun begitu, mereka hanya sekali saja berserah kepada baptisan Amanat Agung. Sebuah ilustrasi yang sering dipakai adalah tentang anak-anak yang sedang bermain di sebuah kolam dan saling menyelamkan, mereka menyebutnya "baptisan" (ya, anak-anak memang terkenal suka memainkan permainan seperti itu). Apa yang mereka lakukan boleh jadi sebuah "penyelaman," namun hal itu jauh dari "baptisan" alkitabiah.
- 32 Untuk kajian lebih jauh tentang hal ini, lihat pembahasan yang berjudul "Bergumul Dengan Penerapan" dalam bagian selanjutnya pelajaran ini.
- 33 Lihat pelajaran tentang "Berbahasa Roh" dalam serial pelajaran ini.
- 34 Lihat catatan tentang Kisah 8:17, 18.
- 35 Lihat pelajaran tambahan "Tiga Manifestasi Kuasa Ilahi" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 36 Dalam kitab Kisah, Lukas membuat banyak persamaan antara pekerjaan Petrus dengan pekerjaan Paulus. Inilah beberapa contohnya: menyembuhkan orang lumpuh, mengusir setan, menyelamatkan diri dari penjara, membangkitkan orang mati. Ini merupakan praktik umum dalam Ktab Suci-untuk menunjukkan bahwa Allah menyertai seorang penerus sebagaimana Ia sudah menyertai pendahulunya (sebagai contoh, Musa dan Yosua, Elia dan Elisa).
- 37 Lihat catatan tentang perubahan hidup orang-orang Samaria pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 38 Oster, 88.
- 39 Sebagaimana telah dinyatakan dalam catatan akhir no. 31, memang sulit untuk mengungkapkan diri saya sepersis yang saya inginkan. Saya bisa menempatkan kata "baptisan" dalam tanda kutip setiap saat saya mengacu kepada apa yang disebut "baptisan" namun sebenarnya bukanlah baptisan alkitabiah. Namun hal itu akan terlihat janggal. Saya percaya konteksnya akan menjelaskan apakah saya sedang memakai kata "baptisan" untuk mengacu kepada beberapa ritual buatan manusia yang disebut baptisan atau kepada baptisan Amanat Agung.
- 40 Lihat "Baptisan" dalam Daftar Kata pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I." 41 Lihat catatan tentang 2:47.
- 42 Sudah tentu, jika orang sudah cukup dewasa untuk membuat komitmen pribadi, masih ada pertanyaan tentang apakah ia benar-benar percaya dan bertobat atau tidak sebelum baptisannya itu.
- 43 Bermacam-macam kultus, termasuk Mormon, menyelamkan orang-orang dewasa untuk pengampunan dosa, namun saya enggan menerima baptisan mereka. Di antara pelbagai kesalahan lainnya, beberapa kultus ini salah mengemukakan kodrat Yesus.
- 44 Bandingkanlah hal ini dengan pernyataan "diungkapkan atas nama hukum." Untuk kajian yang lebih lengkap tentang pentingnya melakukan sesuatu "dalam nama Yesus," lihat pelajaran pertama ketiga pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 45 Tujuan yang diberikan di atas berkaitan dengan penyelaman orang dewasa. Mereka yang melakukan "baptisan bayi" memiliki juga beragam alasan, mulai dari "mencegah si anak dari api penyucian" sampai "mengadakan perayaan meriah untuk memberi bayi itu nama Kristiani."
- 46 Ada kemungkinan bahwa sampai pada waktu Paulus tiba, baptisan mereka diterima oleh umat Kristen di Efesus, bahkan mungkin oleh Akwila dan Priskila.
- 47 Saya berasumsi bahwa kita akan "[bicara] kebenaran di dalam kasih" (lihat Efesus 4:15).
- 1 Ia kemungkinan berangkat pada musim gugur tahun 52 M. atau pada musim semi tahun 53 M.
- 2 Karena Lukas tidak mengatakan bahwa Silas atau Timotius meninggalkan Korintus bersama Paulus (18:18), maka dalam pelajaran sebelumnya kita telah kemukakan bahwa Paulus kemungkinan meninggalkan mereka di Korintus untuk melanjutkan pekerjaan di situ.
- 3 Inilah beberapa kemungkinannya: Timotius kemungkinan meninggalkan Korintus untuk pulang ke Listra menjenguk ibunya dan ia bergabung kembali dengan Paulus di situ, atau Timotius kemungkinan berlayar dari Korintus ke Efesus setelah Paulus tiba di Efesus.
- 4 Salah satu misteri dalam kitab Kisah adalah mengapa Lukas tidak pernah menyebut Titus. Satu penjelasan yang memungkinkan adalah bahwa Titus itu kerabatnya Lukas. Menurut tradisi tak terilham, Titus, seperti halnya Lukas, berasal dari Antiokhia di Siria (lihat Galatia 1:21; 2:1), dan akan wajar baginya untuk ikut berangkat bersama Paulus dalam perjalanan ini.
- 5 Bandingkanlah peta pada buku "Kisah Para Rasul, Bagain III" dengan peta yang terdapat dalam pelajaran ini.
- 6 Satu-satunya acuan Lukas terhadap pengumpulan uang secara khusus yang dilakukan pada waktu perjalanan ini adalah Kisah 24:17.
- 7 Sopater dan Gayus, keduanya dari Derbe, belakangan pergi bersama Paulus pada misi kebajikan ini (20:4). Timotius juga datang (20:4), sebagai utusan dari Listra.
- 8 Setelah bekerja sebentar di Efesus, Apolos lalu pindah ke Korintus (18:27).
- 9 Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak datang ke Efesus melalui rute perdagangan biasa, namun sebaliknya datang melalui rute yang jarang dilewati dimana ia masuk ke Efesus dari arah utara. ILIRIKUM
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) TANTANGAN KEKUATAN GAIB (Kis 19:8-20)
Kata "occult [kekuatan gaib]" berasal dari kata Latin occultus , yang artinya "tersembunyi,"...
TANTANGAN KEKUATAN GAIB (Kis 19:8-20)
Kata "occult [kekuatan gaib]" berasal dari kata Latin occultus , yang artinya "tersembunyi," dan mengacu kepada misteri atau pengetahuan yang tersembunyi atau tertutup. Kamus menjabarkan kata "occult" sebagai berikut:
- 1. Tentang, berkaitan dengan, atau berhubungan dengan pelbagai pengaruh, perantara, atau fenomena supernatural.
- 2. Di luar alam pengertian manusia; tak dapat dimengerti.
- 3. Hanya tersedia untuk calon anggota; rahasia.1
Ulangan 18:9-14 mencantumkan beberapa praktik kekuatan gaib yang mungkin bisa dikelompokkan di bawah tiga judul: (1) Divinasi [mencari kehendak dewa] (tukang ramal, termasuk astrologi); (2) sihir (termasuk mantera); dan (3) spiritualisme [percaya arwah orang mati dapat berkomunikasi dengan orang hidup melalui perantara]. Semuanya itu dikutuk oleh Allah (lihat juga Keluaran 22:18; Imamat 19:31; 20:6, 27; Yesaya 47:13, 14). Dalam buku The Fortune Sellers, Gary Wilburn mengelompokkan nama-nama kekuatan gaib abad kedua puluh di bawah tiga judul yang sama: (1) tukang ramal (termasuk astrologi, kartu ramalan, membaca rajah tangan, dan paranormal); (2) magi (tenung; termasuk ilmu sihir dan Setanisme); dan (3) spiritualisme (termasuk pesan-pesan dari roh, cenayang, dan papan Quija). 2Meskipun sudah jelas dikutuk oleh Tuhan, namun di era kini kekuatan gaib tumbuh subur seperti halnya di era Perjanjian Baru.
Di era Paulus, jantung kegiatan kekuatan gaib adalah Efesus. Sementara kehidupan sehari-hari di Atena berputar di sekitar intelektualisme dan kehidupan sehari-hari di Korintus berputar di sekitar kebejatan moral, maka kehidupan di Efesus berputar di sekitar jampa-jampi. Efesus dikerumuni oleh banyak penyihir, astrologis, cenayang, dan tukang ramal. Yang membuat penduduk Efesus begitu sangat menderita bukanlah kesombongan mental atau pengabaian moral, melainkan kegilaannya pada mistik.
Sebelumnya kita telah melihat bahwa Korintus memiliki kehormatan yang tidak pasti dalam menambahkan kosa kata bahasa zaman itu ("mengkorintus" adalah melakukan percabulan). Begitu juga halnya, Efesus ikut menambahkan kosa kata: Kumpulan mantera sihir dan jampa-jampi disebut "Surat-Surat Efesus." Beberapa abad kemudian, Shakespeare menyimpulkan reputasi Efesus dalam perkataan ini:
Mereka bilang kota ini penuh dengan tipu muslihat [cozenage],3 Seperti, para pesulap cekatan4yang menipu mata, Para pekerja sihir kegelapan yang merubah pikiran, Para tukang tenung pembunuh jiwa yang menghancurkan tubuh, Para penipu yang menyamar, para tukang obat yang ngomong bertele-tele, Dan banyak lagi seperti halnya dosa amoral.5
Bahkan seandainya sumber-sumber sekular tidak memberitahu kita tentang Efesus yang asyik dengan dunia roh, kita bisa menyimpulkannya dari Kitab Suci. Dalam Kisah 19:19 kita membaca bahwa selama pelayanan Paulus di Efesus, "banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak." Seperti halnya sekarang, pada waktu itu lima puluh ribu uang perak adalah suatu keuntungan yang tak sedikit. Yang sudah dibakar itu pastilah ratusan bahkan ribuan gulungan kitab yang dipenuhi dengan pelbagai guna-guna, mantera, berkat, dan kutuk.
Dalam pelajaran ini, kita akan meneruskan kisah tiga tahun Paulus di Efesus. Kita akan memberi perhatian khusus terhadap bagaimana Allah menangani pelbagai takhyul kegelapan yang mengaburkan pikiran penduduk kota itu.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 19:8-20)
Orang-orang Efesus memang salah dalam pelbagai praktik kekuatan gaib mereka, namun mereka benar dalam mempercayai adanya ala...
KESIMPULAN (KIS 19:8-20)
Orang-orang Efesus memang salah dalam pelbagai praktik kekuatan gaib mereka, namun mereka benar dalam mempercayai adanya alam roh. Belakangan Paulus menulis kepada mereka:
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:11, 12).
Setan kini tidak bisa lagi mengontrol tubuh seseorang untuk melawan kehendak orang itu, namun tidak berarti bahwa Iblis tidak bisa mengontrol hidup kita jika kita mengizinkan dia untuk melakukannya. Kekuatan jahat tidak bisa lagi mengadakan mujizat (begitu juga halnya dengan kekuatan baik), namun tidak berarti iblis tidak bisa menipu orang yang tidak waspada (Wahyu 20:10). Marilah kita berjaga-jaga bahwa "Lawan" kita, "si Iblis," tetap "berjalan keliling sama seperti singa yang mengaumaum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1Petrus 5:8). Kita tidak berani bersikap "masa bodoh terhadap maksud jahatnya [sebab kita tahu apa maksudnya]" (2Korintus 2:11).
Jika kita tetap dekat dengan Tuhan, kita tidak perlu takut terhadap Iblis (Yakobus 4:7). Yohanes memberi kita kepastian ini: "... Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia" (1Yohanes 4:4). Pada sisi lainnya, jika Kristus tidak ada dalam diri Anda, maka roh dunia ini memang jauh lebih kuat dari Anda! Ini bukan masalah yang bisa disepelekan. Anda harus memiliki pertolongan Yesus untuk memenangkan pertempuran rohani! Jika Anda belum menyeru nama-Nya dan mengenakan Dia dalam baptisan (Galatia 3:26, 27), maka Anda perlu melakukannya sekarang juga. Jika, sebagai orang Kristen, Anda masih mempertahankan sesuatu dalam hati dan hidup Anda yang memberi Iblis pijakan dalam diri Anda, maka Anda membutuhkan keberanian orang-orang Efesus: Majulah ke hadapan saudara-saudara Anda, "mengaku di muka umum, bahwa ...[Anda] pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu" (Kisah 19:18; lihat Kisah 8:2454; Yakobus 5:16)!
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 American Heritage Electronic Dictionary, 3d ed. (1992), s.v. "occult."
2 Gary Wilburn, "Preface," The Fortu...
Catatan Akhir:
- 1 American Heritage Electronic Dictionary, 3d ed. (1992), s.v. "occult."
- 2 Gary Wilburn, "Preface," The Fortune Sellers (Glendale, Calif.: Gospel Light Publications, 1972), n.p.
- 3 "Cozenage" mengacu kepada penipuan dengan cara-cara curang.
- 4 Karena banyak tukang sulap menyertakan kecekatan tangan dalam seni mereka, maka kata "cekatan" sudah menjadi sinonim bagi seni sulap. "Cekatan" sendiri tidak lagi memiliki konotasi ini.
- 5 Shakespeare, The Comedy of Errors, 1.2.97-102.
- 6 Bandingkan hal ini dengan tiga minggu di Tesalonika (17:2, 3).
- 7 Ada juga kemungkinan bahwa dengan kaum yang takut akan Allah ini ia kurang berhasil dari biasanya, sehingga orang-orang Yahudi itu tidak begitu cepat iri hati.
- 8 Lihat catatan tentang Kisah 1:3.
- 9 Beberapa terjemahan menulis "tidak percaya" atau padanannya. Kata Yunani yang dipakai di sini mengacu kepada ketidaktaatan tetapi menyiratkan bahwa di balik ketidaktaatan ini ada ketidakpercayaan. Iman yang menyelamatkan adalah yang jalan seiring dengan ketaatan.
- 10 Kata Yunani yang diterjemahkan "orang banyak" dapat juga menjadi istilah tekhnis sebuah kelompok orang agamis. Oleh sebab itu beberapa terjemahan menulis "di hadapan jemaat" dalam ayat 9. Tafsiran saya menganggap terjemahan NASB "orang banyak" adalah benar.
- 11 Di hari-hari awal gereja di Amerika, seorang penginjil akan pergi ke sebuah daerah baru, mencari gedung sekolah yang bisa dipakai, dan kemudian memberitakan injil setiap malam. Inilah cara gereja didirikan dalam ratusan komunitas.
- 12 Kata Yunani yang diterjemahkan "ruang kuliah" adalah terkait dengan kata untuk "waktu luang" atau "waktu senggang." Beberapa orang menduga bahwa ruang kuliah Tiranus itu berada dalam sebuah gedung olah raga. Pada zaman itu, tidak seperti di zaman kini, gedung-gedung olah raga melayani baik olah tubuh maupun olah pikiran; gedung-gedung itu adalah tempat untuk pelatihan dan pengajaran.
- 13 Ada kemungkinan bahwa Tiranus adalah seorang Kristen dan ia mengizinkan Paulus memakai ruangan itu tanpa dipungut bayaran.
- 14 Jika begitu, julukan itu tidak harus sebuah hinaan. Kelihatannya julukan-julukan kasar kadang-kadang diberikan dari rasa kasih sayang yang kurang lembut.
- 15 Meskipun penambahan ini tidak terdapat dalam terjemahan yang lebih baik, namun kebanyakan pakar beranggapan bahwa keterangan itu kemungkinan merupakan pernyataan yang tepat mengenai situasi itu.
- 16 Seorang penulis kuno menyatakan bahwa "banyak orang akan tidur pada jam 1 siang dibandingkan jam 1 malam" (diacu oleh F. F. Bruce, The Book of Acts, rev. ed. [Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988], 366).
- 17 Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 18 Tikhikus dan Tropimus berasal dari Asia dan belakangan pergi dan bekerja bersama Paulus (Kisah 20:4; acuan-acuan lain); ada kemungkinan juga bahwa mereka itu dikristenkan dan dilatih oleh Paulus.
- 19 Epafras tampaknya pernah pergi beberapa saat dengan Paulus. Ia ada bersama Paulus di Roma (Kolose 4:12, 13) dan bahkan disebut "teman sepenjara" (Filemon 23).
- 20 Sekali lagi Dr. Lukas membuat perbedaan antara penyakit dengan kerasukan setan.
- 21 Bruce, 366.
- 22 William Barclay, The Acts of the Apostles, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1976), 142.
- 24 "Mujizat-mujizat luar biasa" ini mengingatkan kita akan orang-orang yang menjadi sembuh ketika mereka menyentuh jubah Yesus (Markus 5:25-29; 6:56). Kita juga teringat akan masa dimana orang-orang sakit menunggu bayangan Petrus jatuh ke atas mereka (lihat catatan tentang 5:15).
- 24 Lihat catatan tentang 4:6. Kata Yunani yang diterjemahkan "imam kepala" biasanya diterjemahkan "imam-imam kepala" hanya apabila kata itu adalah jamak (Matius 2:4; dll.). Dalan bentuk tunggal (seperti di sini) kata itu biasanya diterjemahkan "imam besar" (Kisah 4:6; dll.). Demikianlah di sini KJV menulis "imam besar." Namun begitu, karena tidak pernah ada imam besar yang bernama Skewa, maka para penerjemah NASB [dan TB] memutuskan untuk menerjemahkan kata itu "imam kepala."
- 25 Bruce, 368.
- 26 "Anak perempuan ketujuh dari seorang anak perempuan ketujuh" dianggap punya kemampuan untuk meramal masa depan.
- 27 Kata Yunani dalam ayat 13 yang diterjemahkan "Aku menyumpahi" adalah bentuk kata kerja dari "sumpah."
- 28 Saya memakai kata "mengaku" sebab dalam Kitab Suci tidak ada sama sekali yang memaksa kita untuk menyimpulkan bahwa orang-orang Yahudi ini benar-benar dapat mengusir setan. Argumentasi Yesus dalam Matius 12 (dan Lukas 11) tetap memiliki bobot yang sama terlepas apakah orang-orang Yahudi itu benar-benar bisa atau tidak bisa mengusir roh-roh jahat; poinnya adalah bahwa para penuduh Yesus itu percaya bahwa rekan-rekan Yahudi mereka itu dapat mengusir setan.
- 29 Bentuk kata kerja itu juga hanya sekali ditemukan dan diterjemahkan "Aku menyumpahi [engkau]," maksudnya, "Aku menempatkan engkau di bawah sumpah yang sungguh-sungguh" (Matius 26:63).
- 30 Lihat Matius 8:16; Markus 5:8; 9:25; Lukas 4:35.
- 31 Apa yang disebut ritual "pengusiran setan" oleh beberapa kelompok keagamaan adalah tidak berasal dari Allah, tetapi bersumber pada ketakhyulan Abad Pertengahan.
- 32 Di era Perjanjian Baru, kekuatan baik bukan satu-satunya yang memiliki kuasa mujizatiah, sebab kekuatan jahat juga punya-dalam kapasitas yang terbatas. Ketika kemampuan untuk melakukan mujizatiah sudah lenyap, maka kelenyapan itu berlaku juga ke atas kekuatan baik dan jahat. Lihat artikel khusus "De'mon: Mahluk Gaib Yang Jahat" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II" dan "Tiga Manifestasi Kuasa Ilahi" pada buku "Kisah Para Rasul, Bagian II."
- 33 Saya percaya bahwa mereka harus dikelompokkan dengan para pembuat mujizat penipu seperti Simon (8:9-13) dan Baryesus (13:6-12).
- 34 Beberapa praktisi sekular bahkan memutuskan bahwa kasusnya benar begitu. Sebuah dokumen kuno yang diketemukan berisi perkataan "Aku menyumpahi engkau dengan [nama] Yesus, dewa orang Ibrani." Ini merupakan bagian sebuah mantera yang dipakai untuk menyembuhkan pelbagai penyakit tertentu.
- 35 Roh itu berbicara melalui orang yang ia huni (Markus 3:11).
- 36 Setan memiliki pengetahuan supernatural yang terbatas. Lihat catatan tentang Kisah 16:17.
- 37 Beberapa penerjemah menulis "mereka berdua," yang bisa menggagaskan hanya dua dari tujuh orang itu yang mencoba percobaan itu. Kata Yunani yang diterjemahkan "mereka semua" dalam NASB dapat berarti "keduanya" atau "dua atau lebih."
- 38 Sebuah istilah yang agak baik yang baru-baru ini diciptakan di Amerika adalah "wannabes" (yaitu, "mau menjadi atau calon").
- 39 Kata Yunani yang diterjemahkan "telanjang" tidak harus berarti "tanpa pakaian." Artinya dapat "berpakaian kurang memadai." Namun begitu, tampaknya jelas bahwa ketujuh orang itu bukan hanya kehilangan martabat, tetapi mereka juga kehilangan kesopanan.
- 40 Bruce, 368.
- 41 Konteksnya menunjukkan tentang beberapa jenis pertemuan umum gereja dimana yang bukan anggota boleh hadir. Di luar itu, kita tidak diberikan rincian tentang alasan dan penyebab pelayanan itu.
- 42 NASB dengan tepat menungkapkan keterangan kata kerja perbuatan ini.
- 43 Bahkan dalam sulap "mainan" yang menolak (dan mengutuk) cara-cara supernatural, ada usaha yang dilakukan untuk menjaga "pelbagai rahasia" sulap itu. Biasanya, harga sebuah sulapan tidak didasarkan pada nilai kecakapan kerja tetapi pada "bagaimana sulapan itu dilakukan." Sulapan yang dibeli biasanya tidak boleh dikembalikan sebab "kini Anda tahu rahasianya." Pengungkapan besar-besaran pelbagai rahasia sulap di muka umum bisa mengakibatkan seorang pesulap diusir dari perkumpulan sulap.
- 44 Perkataan "banyak juga ... yang pernah melakukan sihir" bisa jadi mengacu kepada semua orang Kristen, namun lebih memungkikan bahwa kebanyakan, jika tidak sebagian besar, dari mereka adalah non-Kristen.
- 45 Lihat NIV.
- 46 Ini merupakan pernyataan tentang kemajuan yang kelima oleh Lukas dalam kitab Kisah.
- 47 Perusahaan mainan Milton Bradley boleh saja menjual papan Quija sebagai sebuah permainan, tetapi itu bukanlah permainan. Benda itu adalah sebuah sarana kekuatan gaib.
- 48 Ini bisa disesuaikan untuk bagian dunia mana saja; beberapa praktik kekuatan gaib yang lebih umum di sebuah daerah khusus bisa saja dicantumkan di sini (Debus, Kuda Lumping dll.).
- 49 Ini adalah janji kepada para rasul, bukan kepada kita; acuan dalam 2Petrus menunjukkan bahwa Yesus telah menggenapi janji yang diberikan kepada para rasul itu.
- 50 Rick Atchley, "Get the Devil Out of the Way [Singkirkan Setan Itu]," Pelajaran yang dikhotbahkan di Southern Hills church of Christ, Abilene, Texas, pada 1 Januari 1986.
- 51 Lihat catatan tentang 5:3 dan artikel tentang "De'mon: Mahluk Gaib Yang Jahat."
- 52 Sekali lagi, daftar ini harus disesuaikan bagi setiap pendengar yang khusus.
- 53 Beberapa penulis tidak percaya bahwa umat Kristen Efesus masih terlibat dalam pelbagai praktik kekuatan gaib yang sebenarnya. Apakah mereka masih atau tidak terlibat, fakta bahwa mereka masih menyimpan gulungan-gulungan kitab kekuatan gaib dan belum mengakui dosa-dosa mereka menunjukkan bahwa untuk ukuran tertentu mereka tetap mempertahankan hubungan mereka dengan alam kekuatan gaib.
- 54 Lihat catatan tentang 8:24.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KETIKA AGAMA KRISTEN MENGANCAM KOCEK UANG (Kis 19:10, 20-41; 20:1)
Seorang penginjil sedang berusaha memotivasi jemaat. Ia berkata, "Saudara-sau...
KETIKA AGAMA KRISTEN MENGANCAM KOCEK UANG (Kis 19:10, 20-41; 20:1)
Seorang penginjil sedang berusaha memotivasi jemaat. Ia berkata, "Saudara-saudara, gereja ini sudah mengalami banyak kemajuan sejak kita memulainya. Sewaktu kita baru memulai, kita hanya bisa merangkak sedikit, tetapi sekarang kita bisa berjalan." Satu suara dari belakang ruang gereja berkata, "Biarkan gereja berjalan, Pak penginjil; biarkan gereja berjalan!" Pengkhotbah itu merasa terdorong. "Jika kita menyerahkan diri kita, saya percaya kita bisa berlari!" Suara yang sama itu berkata, "Biarkan gereja berlari, Pak penginjil; biarkan gereja berlari!" Penginjil itu tambah bergairah. "Saya bahkan percaya bahwa jika kita mencurahkan pikiran kita untuk gereja ini, kita dapat terbang bagi Tuhan! Tentunya, itu berarti kita semua perlu menggandakan persembahan uang kita!" Suara dari belakang itu berkata, "Biarkan gereja berjalan, Pak penginjil; biarkan gereja berjalan."
Pernah dikatakan bahwa bagian paling peka dari anatomi manusia adalah kocek uang. Selama bertahun-tahun saya belum pernah mendengar seseorang berkata, "Saya begitu malu! Saya membawa seseorang ke ibadah minggu, dan pengkhotbah itu berkhotbah tentang injil [atau gereja, atau kasih, atau baptisan]!" Sebaliknya, saya pernah mendengar orang-orang mengeluh, "Saya akhirnya bisa membawa teman saya beribadah bersama saya, dan tahukah kamu? Pengkhotbah itu berkhotbah tentang memberi. Saya belum pernah begitu malu dalam hidup saya!"
Para anggota gereja bukanlah satu-satunya orang yang tersentak ketika kocek uangnya terancam. Dalam pelajaran ini kita akan melihat bagaimana kaum penyembah berhala bereaksi ketika agama Kristen mengosongkan sedikit kocek uang mereka. Kita bahkan akan melakukan beberapa introspeksi diri mengenai pelbagai motivasi kita dalam melayani Tuhan. Namun begitu, sebelum kita memulainya kita perlu menyimpulkan pekerjaan Paulus di Efesus.
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KESIMPULAN (KIS 19:10, 20-41; 20:1)
Kerusuhan dalam gedung kesenian itu meyakinkan Paulus bahwa inilah waktunya untuk melakukan apa yang sudah lama i...
KESIMPULAN (KIS 19:10, 20-41; 20:1)
Kerusuhan dalam gedung kesenian itu meyakinkan Paulus bahwa inilah waktunya untuk melakukan apa yang sudah lama ia rencanakan untuk dilakukan: meninggalkan Efesus. Pintu yang terbuka (1Korintus 16:9) sudah disumbat rapat. Demikianlah, "Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia" (20:1).
Kisah dramatis kerusuhan Efesus mengandung banyak pelajaran bagi kita. Kisah itu menunjukkan kekuatan injil sebagaimana diakui juga oleh para seteru salib. Kesimpulan Demetrius memang benar bahwa injil merupakan ancaman bagi penyembahan Artemis. Kuil Artemis yang dulunya sangat hebat sekarang tinggal gundukan puing-puing. Hanya satu pilar yang masih berdiri; di atas pilar itu terdapat sarang burung bangau.
Namun begitu, hal khusus untuk era kita adalah bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengingatkan kita agar tidak terlalu memikirkan uang. Uang bisa menjadi alat atau berhala. Kita bisa menyembah Allah dan mengguna-kan uang untuk kemajuan kepentingan-Nya, atau kita bisa menyembah uang dan memakai agama untuk mendapatkan lebih banyak uang. Mundurlah sejenak dan lihatlah kecemasan Demetrius dan para sahabatnya terhadap uang yang mahakuasa itu; lalu lihatlah ke cermin pengujian diri. Bagaimanakah sikap kita terhadap uang? Bagaimanakah kita bereaksi ketika diberikan banyak kesempatan untuk menolong orang lain atau untuk memajukan kepentingan Kristus? (Jika Anda tidak yakin bagaimanakah sikap Anda itu, maka memberilah dalam jumlah yang sangat banyak dan lihatlah bagaimana perasaan Anda!) Saya berdoa bahwa ketika agama Kristen mengancam kocek uang kita, semoga hal itu akan membuat kita tersenyum, bukannya membuat kita tertekan [smart].54
CATATAN KHOTBAH
Robert Oglesby punya aplikasi menarik tentang pidato panitera kota itu. Ia menyebut pidato itu suatu pelajaran tentang "Bagaimana Menangani Prasangka" dan membuat aplikasi cara menangani prasangka yang mungkin kita temukan ketika mengajar (A Group Discussion Study of Acts [Richardson, Tex.: RKO Publi-cations, 1971], 91, 92).
TFTWMS: Kisah Para Rasul (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Perbandingan ini harus memakai wilayah yang diketahui oleh para pendengar. Ingatlah bahwa Propinsi Roma di Asia mencakup sebagian ...
Catatan Akhir:
- 1 Perbandingan ini harus memakai wilayah yang diketahui oleh para pendengar. Ingatlah bahwa Propinsi Roma di Asia mencakup sebagian besar pantai barat yang sekarang dikenal sebagai Turki. Lihat peta dalam pelajaran ini.
- 2 Selain jemaat di Efesus, kebanyakan, jika tidak semuanya, dari tujuh gereja di Asia (Wahyu 1-3) didirikan pada masa ini, ditambah dengan jemaat-jemaat di Kolose dan Hierapolis.
- 3 2Korintus 11:28 berbicara tentang perhatian Paulus terhadap jemaat-jemaat ini. Sudah tentu ia tidak membuang setiap kesempatan untuk menguatkan hati mereka, sebagaimana ia menguatkan gereja di Korintus.
- 4 Beberapa orang percaya bahwa surat yang diacu dalam1Korintus 5:9 (yang mendahului 1Korintus) dilestarikan sebagai bagian dari kitab 2Korintus. Namun begitu, yang lebih memungkinkan sepertinya adalah bahwa segala hal yang dikatakan dalam surat pertama itu diulang lagi dan dikembangkan dalam 1Korintus dan Allah, oleh karenanya, memandang tidak perlu untuk melestarikan surat itu. Perjanjian Baru tidak harus berisi segala hal yang ditulis oleh orang-orang terilham (Kolose 4:16); namun Perjanjian Baru berisi segala hal yang kita perlukan.
- 5 Dua acuan ini menyinggung tentang kunjungan ketiga. Ini mengharuskan adanya kunjungan kedua di antara masa Paulus meninggalkan Korintus di akhir perjalanan kedua dengan kunjungannya bersama mereka di akhir perjalanannya yang ketiga. Kunjungan ini hampir pasti harus terjadi ketika Paulus tinggal dan bekerja di Efesus.
- 6 Beberapa macam penyakit kemungkinan terpikir juga oleh Paulus.
- 7 Ini kemungkinan suatu acuan kiasan, dengan memakai ungkapan "binatang buas" untuk mengacukan orang-orang yang bersikap seperti binatang buas. Sebagai warganegara Romawi, Paulus tidak bisa secara sah dipaksa bertarung melawan binatang buas.
- 8 Ketika Paulus menulis Kitab Roma, ia sudah bergaul dengan Akwila dan Priskila di dua kota: Korintus dan Efesus. Karena tidak ada petunjuk bahwa Akwila dan Priskila harus mempertaruhkan nyawa mereka untuk dia di Korintus, maka kejadian ini kemungkinan terjadi di Efesus.
- 9 Banyak orang percaya bahwa adegan gerombolan orang di gedung kesenian (19:23-41) adalah yang Paulus acukan ketika ia berbicara tentang "bertarung melawan binatang buas," namun 1Korintus hampir pasti ditulis sebelum peristiwa di dalam gedung kesenian itu terjadi. Selain itu, Paulus tidak pergi ke gedung kesenian selama terjadinya kerusuhan itu (ay. 30-31), jadi ia tidak "bertarung" dengan siapapun. Sepertinya lebih memungkinkan bahwa ada kejadian lain yang Lukas tidak ceritakan.
- 10 Kata "harus" menunjukkan betapa seriusnya Paulus terhadap rencana itu; ia tidak melihat masalah itu sebagai bersifat pilihan.
- 11 Demikianlah NKJV menulis "bermaksud dalam Roh."
- 12 Mengunjungi kembali gereja-gereja yang ia sudah dirikan merupakan kebiasaan Paulus (14:22, 23; 15:36, 41; 18:23). Hingga poin ini, sejauh yang kita ketahui, dengan Korintus sebagai pengecualiaan, ia belum mengunjungi gereja-gereja yang didirikan pada perjalanan misionari kedua.
- 13 Lihat catatan tentang 16:12.
- 14 Paulus berharap untuk menyelesaikan pelbagai maksud Allah di Roma dan kemudian pergi ke bagian barat yang terjauh dari kekaisaran itu -ke Spanyol (Roma 15:22-24). (Paulus juga punya alasan lain untuk mengunjungi Roma; ia ingin meneguhkan hati umat Kristen di situ [Roma 1:11].)
- 15 Adalah mungkin bahwa kedatangan para utusan itu, kedatangan surat itu, dan laporan yang diterima dari "orang-orangnya Kloe" merupakan tiga peristiwa terpisah. Skenario yang paling sederhana adalah bahwa Kloe (siapapun perempuan ini) mengutus para utusan yang membawa surat itu dari gereja.
- 16 Kita membaca tentang seorang kepala sinagoga di Korintus yang bernama Sostenes (18:17). Kita tidak tahu apakah ada hubungan di antara dua orang Sostenes ini. 171Korintus 16:21 menunjukkan bahwa Paulus tidak menulis sebagian besar surat itu dengan tangannya sendiri. Dengan Paulus mencantumkan nama salah seorang penulis lain di awal surat itu (sebagai contoh, 1Korintus 1:1, 2) biasanya menunjukkan bahwa ia mendiktekan isi surat itu kepada orang tersebut.
- 18 Kemungkinan mereka harus menyiapkan kunjungan Paulus, ditambah tugas mengumpulkan uang untuk Yerusalem.
- 19 Ada kemungkinan bahwa Erastus adalah "bendahara negeri" Korintus yang disebut dalam Roma 16:23 (lihat juga 2Timotius 4:20). Jika begitu, ini bisa menjelaskan mengapa Paulus tidak memberitahu orang-orang Korintus bahwa ia sudah mengutus Erastus; artinya ia semata-mata hanya "pulang kampung."
- 20 Urut-urutan lain untuk pelbagai peristiwa itu adalah memungkinkan. Sebagai contoh, Paulus mungkin saja sudah meminta Timotius untuk kembali ke Korintus bersama surat itu. Lalu Paulus bisa jadi telah mengirim Titus untuk menindaklanjuti kunjungan Timotius itu dan, belakangan, mengirim Timotius dan Erastus ke Makedonia pada suatu perjalanan yang tak berkaitan. (Seperti sudah dinyatakan sebelumnya, untuk alasan tertentu Lukas tidak pernah menyebut nama Titus dalam kitab Kisah. Kita harus merekonstruksi pelbagai kegiatan Titus dari pelbagai sumber lain.) 21 Meskipun Paulus sudah memutuskan untuk meninggalkan Efesus, namun ia kemungkinan merencanakan untuk menunggu kabar dari Titus tentang gereja Korintus sebelum ia berangkat (2Korintus 2:12, 13). Kerusuhan mengharuskan dia untuk segera berangkat.
- 22 Beberapa orang telah berspekulasi bahwa gangguan ini terjadi selama festival tahunan Artemis, yang terjadinya kira-kira bersamaan dengan hari Pentakosta (lihat 1Korintus 16:8, 9).
- 23 "Jalan" merupakan salah satu istilah favorit Lukas bagi agama Kristen (9:2; 19:9, 23; 22:4; 24:14, 22).
- 24 Demetrius yang lain disinggung dalam 3Yohanes 12; tampaknya kedua orang itu bukanlah orang yang sama.
- 25 Patung-patung perak Artemis tidak pernah ditemukan, namun patung Artemis dari tanah banyak ditemukan. Saya bayangkan patung-patung perak itu dicairkan kembali untuk memperoleh kembali peraknya ketika ibadah kepada Artemis mengalami kemunduran.
- 26 Artemis yang disembah itu telah ditemukan pada lebih dari tiga puluh lokasi yang berbeda. Ketika saya mengunjungi reruntuhan Sardis di Turki, saya melihat sisa-sisa sebuah kuil yang sangat besar yang dipersembahkan untuk Artemis.
- 27 Bahkan memungkinkan bahwa beberapa seniman yang kreatif memoles batu meteorit itu untuk meningkatkan kemiripannya.
- 28 Kuil ini besarnya empat kali Parthenon.
- 29 Cendera mata yang dikenal baik oleh para pendengar bisa dijadikan pengganti.
- 30 Ini bukanlah benua Asia, tetapi propinsi Romawi di Asia.
- 31 Suatu contoh setempat boleh disisipkan untuk menjelaskan betapa terganggunya Demetrius. Di Amerika dan negeri-negeri lainnya dimana banyak pengusaha bergantung pada perbelanjaan hari Natal untuk mencari keuntungan setahun sekali, orang bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka jika hari Natal dilarang.
- 32 Pliny Yang Lebih Muda (tahun 61-112 S.M.) adalah seorang senator Romawi yang menjabat sebagai konsul pada tahun 100 S.M. Belakangan, sebagai seorang gubernur Bitinia, ia bersurat-suratan dengan kaisar Trajan tentang pelbagai pertanyaan seperti perlakuan yang harus diberikan kepada umat Kristen di dalam propinsi itu.
- 33 Kita tidak yakin siapakah Gayus yang "dari Makedonia" ini. Banyak Gayus disebut dalam Perjanjian Baru (Kisah 20:4; Roma 16:23; 1Korintus 1:14; 3Yohanes 1). Beberapa orang percaya bahwa Gayus yang disebut dalam Kisah 20:4 adalah Gayus yang sama dalam 19:29; naskah Roma menunjukkan bahwa Gayus dalam Kisah 20:4 adalah dari Doberus (sebuah kota di Makedonia) bukannya dari Derbe.
- 34 Aristarkhus berasal dari Tesalonika, ibu kota Makedonia (Kisah 20:4). Ia pergi bersama Paulus ke Yerusalem, lalu pergi bersama dia ke Roma (Kisah 27:2). Ketika Paulus menulis dari Roma, ia mengacukan Aristarkhus sebagai "teman sepenjara"nya (Kolose 4:10; lihat juga Filemon 24).
- 35 Kita tidak tahu kapan, dimana, atau mengapa kedua orang ini menjadi "teman seperjalanan Paulus" sebelum acuan 19:29.
- 36 Di Indonesia, istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi ini adalah "seperti telur di ujung tunduk."
- 37 "Perkumpulan [dalam NASB]" kemungkinan bukan terjemahan yang terbaik. Kata Yunani yang diterjemahkan bukanlah ekklesia (lihat ay. 32), tetapi demos, yang makna harfiahnya "rakyat." Di tempat lain, kata itu dipakai untuk mengacukan persidangan rakyat (lihat catatan tentang 17:5); mungkin kata itu dipakai di sini untuk menunjukkan bahwa Paulus menganggap kelompok itu semacam persidangan yang mana ia dapat bertukar pikiran.
- 38 Para Arkeologis sudah mengukuhkan bahwa Lukas memakai istilah yang tepat.
- 39 Bagster's Analytical Greek Lexicon (1972), s.v. "Asiarchs."
- 40 Fakta bahwa para pejabat tingkat tinggi ini bersimpati kepada agama Kristen merupakan bukti tambahan yang diketengahkan oleh Lukas bahwa agama Kristen bukan suatu ancaman bagi masyarakat.
- 41 Dalam ayat ini, kata "kumpulan" adalah terjemahan dari ekklesia, kata yang biasanya diterjemahkan "gereja." Dalam ayat 32, 39, 41, ekklesia dipakai dalam makna non-agamisnya untuk suatu perkumpulan. Lihat 'Gereja" dalam Daftar Kata pada edisi "Kisah Para Rasul, Bagian I."
- 42 Sebagian besar perlawanan terhadap agama Kristen Perjanjian Baru merupakan akibat dari kebodohan.
- 43 Dengan dugaan bahwa Aleksander dalam 2Timotius 4:14 adalah Aleksander yang sama dalam 1 Timotius 1:20, maka Aleksander yang Paulus acu ini pernah menjadi orang Kristen, namun kemudian murtad. Karena Timotius ada di Efesus ketika Paulus menulis 1Timotius (1:3), maka Aleksander ini bisa jadi seorang pribumi Efesus. Fakta bahwa Lukas menyebut namanya bisa menunjukkan bahwa para pembacanya sudah tahu siapa sebenarnya dia. 44Orang-orang Yahudi di Efesus tampaknya punya kebijakan "tidak turut campur" terhadap keberhalaan, sebuah kebijakan yang tidak pernah disetujui Allah.
- 45 Menurut Josephus [sejarawan Yahudi di awal abad pertama], penduduk Efesus memandang rendah bangsa Yahudi. Mereka mungkin mengenali Aleksander sebagai seorang Yahudi dari tampangnya dan/atau pakaiannya.
- 46 Saya menganggap pemandu wisata kami benar tentang pelbagai lokasi yang ditunjukkan kepada kelompok wisata yang dengannya saya menjelajahi Efesus.
- 47 Sekali lagi, para arkeologis mengukuhkan bahwa Lukas dengan tepatnya memakai istilah yang benar.
- 48 Lewis Foster, notes on Acts, The NIV Study Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1985), 1685.
- 49 "Pemelihara kuil" adalah terjemahan dari satu kata Yunani yang makna harfiahnya "penyapu kuil" (yaitu, orang yang merawat kuil). Pelbagai kota bersaing untuk dihormati sebagai "penjaga kuil."
- 50 Ini mengacu kepada sidang setempat yang bertemu secara tetap.
- 51 Ini mengacu kepada otoritas daerah. Karena biasanya hanya ada satu gubernur atas Asia, maka bentuk jamak dari kata ini menjadi suatu misteri. Mungkin kata itu dipakai dalam pengertian yang lebih umum untuk mengacu kepada para penguasa daerah. Beberapa orang percaya bahwa ini merupakan periode pergolakan ketika lebih dari satu orang mengaku sebagai gubernur atas daerah itu.
- 52 "Sidang rakyat" ini merupakan "pertemuan teratur penduduk kota" (NCV).
- 53 Dalam pernyataan ini, saya beranggapan bahwa kedua Gayus ini adalah sama, meskipun Lukas memperkenalkan mereka sebagai berasal dari tempat yang berbeda.
- 54 Kata Inggris "smart," jika dipakai sebagai kata kerja, dapat berarti "menderita gawat sekali, seperti terkena tekanan mental."
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh
Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah
KISAH RASUL-RASUL
PENGANTAR
Kisah Rasul-rasul adalah lanjutan buku Kabar Baik yang disampaikan oleh Lukas. Tujuan utama Kisah Rasul-rasul ini ialah menguraikan mengenai bagaimana pengikut-pengikut Yesus - dengan pimpinan Roh Allah - menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia. Penulis buku ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap kerajaan Roma, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul-rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu nampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
- (1) permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke surga;
- (2) perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
- (3) perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Rasul-rasul ini ialah pekerjaan Roh Allah yang datang dengan kuasa ke atas orang-orang percaya di Yerusalem pada hari Pentakosta. Di dalam seluruh peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam buku ini nyatalah bahwa Roh Allah itu terus-menerus memimpin dan menguatkan gereja beserta pemimpin-pemimpinnya. Berita yang diajarkan oleh agama Kristen pada masa-masa permulaan ini diringkaskan dalam sejumlah khotbah. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam buku ini menunjukkan pula betapa berkuasanya berita itu di dalam kehidupan orang-orang Kristen dan di dalam ikatan persaudaraan gereja.
Isi
- Persiapan untuk pemberitaan
Kis 1:1-26 - a. Perintah yang terakhir dan janji dari Tuhan Yesus
Kis 1:1-14 - b. Pengganti Yudas
Kis 1:15-26 - Pemberitaan di Yerusalem
Kis 2:1-8:3 - Pemberitaan di Yudea dan Samaria
Kis 8:4-12:25 - Pelayanan Paulus
Kis 13:1-28:31 - a. Perjalanan pertama untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 13:1-14:28 - b. Musyawarah di Yerusalem
Kis 15:1-35 - c. Perjalanan kedua untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 15:36-18:22 - d. Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar Baik
Kis 18:23-21:16 - e. Paulus sebagai tahanan di Yerusalem, Kaisarea, dan Roma
Kis 21:17-28:31
Ajaran: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya
di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti bagaimana Tuhan Yesus mendirikan Gereja-Nya di dunia, dan betapa besar Kasih Karunia Allah kepada bangsa-bangsa di dunia.
Pendahuluan
Penulis : Lukas.
Tahun : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.
Penerima : Seorang yang bernama Theofilus (Kis 1:1). (Dan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Para Rasul terbagi atas 28 pasal. Di dalam Kitab ini terdapat sejarah berdirinya Gereja Kristen, khotbah-khotbah para Rasul, penganiayaan terhadap umat Kristen, penginjilan kepada bangsa-bangsa lain, serta permulaan adanya sebutan Kristen.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kisah Para Rasul
Pasal 1-5 (Kis 1:1-5:42).
Pengajaran tentang kelahiran gereja Tuhan Yesus pertama kali
Bagian ini menceritakan tentang amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke Sorga. Dan tentang orang-orang percaya setelah mendengar khotbah Rasul Petrus yang dikuasai oleh Roh Kudus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 1:8; 2:1-3,36-41. Nats ini menyatakan perkataan Tuhan Yesus bahwa murid-murid-Nya akan menerima kuasa setelah menerima Roh Kudus, dan perkataan Tuhan Yesus itu digenapi ketika Para Rasul berkumpul di Yerusalem. _Tanyakan_: Apakah saudara yakin sudah menerima Roh Kudus dan memiliki kuasa-Nya? Kalau sudah apakah yang harus saudara perbuat?
- Bacalah pasal Kis 2:41-47; 4:32-37.
Nats ini menceritakan kehidupan orang-orang percaya pada abad pertama penuh dengan kasih terhadap sesama dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah. _Tanyakan_: Bagaimanakah sifat saudara terhadap anggota gereja yang lain? Apakah saudara rajin ke Gereja, baca Alkitab dan berdoa?
Pasal 6-12 (Kis 6:1-12:25).
Pengajaran tentang perkembangan gereja yang berada dalam penganiayaan terhadap orang-orang percaya
Orang-orang percaya di kota Yerusalem mengalami penganiayaan dari orang- orang Yahudi, sehingga mereka melarikan diri ke penjuru dunia. Tetapi di dalam segala penderitaan dan penganiayaan itu mereka tetap memberitakan Injil Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 7:54-60; 8:1-4. Nats-nats ini menceritakan bagaimana beratnya penderitaan dan aniaya yang dialami oleh orang-orang percaya, tetapi walaupun di dalam penderitaan dan aniaya itu mereka tetap setia beribadah dan memberitakan Injil. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap saudara kalau saudara diancam setelah masuk Kristen?
- Bacalah pasal Kis 9:1-22. Nats ini menceritakan tentang Saulus (Paulus) yang adalah seorang penganiaya orang-orang percaya, mengalami pertobatan dan akhirnya menjadi Rasul. Ini mengajarkan bahwa kuasa Tuhan Yesus dapat mengubah kehidupan seseorang yang sangat jahat sekalipun. _Tanyakan_: Sudahkah kehidupan saudara diubah oleh Tuhan Yesus menjadi kehidupan yang benar?
Pasal 13-15 (Kis 13:1-15:41).
Pengajaran tentang jemaat (gereja) setempat yang menginjil
Bagian ini menjelaskan tentang kehidupan orang-orang percaya di kota Antiokhia, dan sebutan Kristen pertama kali diberikan kepada murid-murid Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Bacalah pasal Kis 11:23-26. _Tanyakan_: Mengapa orang-orang percaya di Antiokhia disebut Kristen?
- Bacalah pasal Kis 13:1-6.
Nats ini menceritakan tentang jemaat Antiokhia, yang mengirimkan penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa lain karena taat pada Roh Kudus. Ini mengajarkan pada setiap gereja untuk mempunyai beban penginjilan pada setiap orang yang belum mengenal Tuhan Yesus.
_Tanyakan_: Apakah di gereja saudara mempunyai beban penginjilan?
Pasal 16-28 (Kis 16:1-28:31).
Pengajaran tentang nama Tuhan Yesus diberitakan ke seluruh dunia
Dalam bagian ini, dijelaskan bagaimana Kasih Karunia Allah yang ada dalam Tuhan Yesus, diberitakan pada setiap suku bangsa, baik yang menjadi rakyat biasa, maupun yang menjadi tentara dan orang-orang istana.
Pendalaman
Bacalah pasal Kis 23:11. Ayat ini menyatakan tentang perkataan Tuhan Yesus kepada Paulus untuk bersaksi dengan penuh keberanian di kota Roma. Ini juga mengajarkan pada setiap orang Kristen tetap mempunyai keberanian untuk bersaksi kepada setiap orang.
_Tanyakan_: Sudahkah saudara bersaksi dengan berani kepada setiap orang?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Kisah Para Rasul dapatlah diketahui bahwa perkembangan Gereja Tuhan Yesus dan Kasih Karunia Allah yang diberikan pada setiap bangsa mendapat tantangan dari kuasa dunia dan orang-orang yang tidak mau mengenal Allah. Tetapi melalui Kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus mengalahkan semua kuasa dunia itu, dan Gereja tetap bertumbuh.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Kisah Para Rasul?
- Dengan kuasa apakah Rasul Paulus berkhotbah Yerusalem?
- Bagaimanakah kehidupan orang percaya pada abad pertama?
- Bagaimanakah beban penginjilan di jemaat Antiokhia?
- Dari manakah datangnya keberanian Rasul Paulus untuk bersaksi?
Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Ku
Kisah tentang gereja yang bersaksi
SIAPAKAH YANG MENULIS KITAB INI?
Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas. Kitab ini boleh juga diberi judul Kisah Roh Kudus, karena menceritakan apa yang terjadi setelah Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Lukas, satu-satunya penulis Perjanjian Baru yang bukan orang Yahudi, menulis Kisah para Rasul sebagai kelanjutan dari tulisan sebelumnya yakni Injil yang memakai namanya.
APAKAH ISI KITAB INI?
12 pasal pertama terutama meliput kegiatan rasul Petrus, sementara pasal-pasal selanjutnya sebagian besar tentang pekerjaan rasul Paulus. Yesus telah mengatakan kepada para murid-Nya bahwa apabila Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka akan menjadi saksi-saksi-Nya. Kitab Kisah para Rasul memperlihatkan bagaimana hal ini digenapi. Dari kitab Kisah para Rasul, kita banyak sekali belajar tentang gereja mula-mula, suka dan dukanya, kemenangan dan kesusahannya, tetapi yang terpenting ialah perkembangan gereja yang dalam jangka waktu beberapa tahun sudah dibangun di seluruh dunia yang telah beradab. Kita tahu bahwa tabib Lukas adalah seorang sejarawan yang cermat dan kita boleh yakin bahwa dalam kitab ini kita memperoleh catatan yang benar tentang kekristenan yang mula-mula.
APA CIRI-CIRI UTAMANYA?
Kata 'saksi' dipakai lebih dari 30 kali, mengingatkan kita bahwa gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan setiap Kristen dipanggil untuk menjadi saksi. Sungguh menakjubkan bahwa hanya dalam satu generasi, orang-orang Kristen mula-mula ini telah mengabarkan Injil ke seluruh dunia yang sudah beradab. Kisah para Rasul merupakan buku pedoman misi yang terbaik yang pernah ditulis. Kisah para Rasul berakhir dengan tiba-tiba - seolah-olah tidak selesai. Suatu cara mengakhiri yang tepat, karena gereja yang bersaksi harus terus maju sampai Kristus datang kembali. Kitab-kitab Injil memperlihatkan apa yang mulai dilakukan oleh Kristus ketika Ia ada di dunia dan Kisah para Rasul menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selanjutnya oleh Roh-Nya yang kudus melalui murid-murid-Nya. Kitab ini dimulai dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, ibu kota agama bangsa Yahudi; diakhiri dengan pemberitaan Injil di kota Roma, ibu kota dari dunia yang beradab pada waktu itu.
KAPAN KITAB INI DITULIS?
Hampir dapat dipastikan bahwa tabib Lukas menulis Kisah para Rasul pada awal atau pertengahan tahun enam puluhan abad pertama - pada akhir masa dua tahun hukuman penjara rasul Paulus di Roma. Kitab itu mencakup masa dari pendirian gereja di Yerusalem sampai masa hukuman penjara rasul Paulus di Roma - yaitu kurang lebih tiga puluh tahun
Pesan
1. Gereja menanti dan menerIma kuasa Roh Kudus.o Amanat agung diulangi. Kis 1:8
o Tuhan yang bangkit naik ke surga. Kis 1:9
o Para rasul berdoa. Kis 1:14
o Roh yang dijanjikan diberikan. Kis 2:4
o Disusul dengan khotbah yang penuh kuasa. Kis 2:37
2. Gereja mempertunjukkan persekutuan Kristen.
o Dalam kehidupan bersama. Kis 2:44; 4:32
o Dalam ibadah bersama. Kis 2:46
3. Gereja segera mengalami baik kemenangan maupun kesusahan.
o Penyembuhan orang lumpuh. Kis 3:2
o Penipuan Ananias dan Safira. Kis 5:1
4. Gereja mengangkat 'para pejabat' yang pertama -'Kelompok Tujuh Orang' (Kis 6:3).
5. Martir pertama gereja - Stefanus (Kis 7:60).
6. Gereja menerima seorang petobat baru yang luar biasa - Saulus dari Tarsus (Kis 9:1-19).
7. Gereja membuktikan kuasa doa.
o Persekutuan doa yang membuka pintu penjara. Kis 12:5
8. Gereja mengadakan sidangnya yang pertama yang di dalamnya kebebasan orang
bukan Yahudi dilindungi (Kis 15:19).
Penerapan
1.Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita apa yang harus dilaksanakan oleh gereja Perjanjian Baru:
o Pengajaran
o Persekutuan
o Pemecahan roti
o Kebaktian (doa-doa)
2. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya persekutuan Kristen itu:
o Saling berbagi hidup dan memperhatikan
3. Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya pekerjaan misi dilaksanakan:
o Oleh setiap orang yang dipanggil oleh Allah - bukan suatu golongan elit tertentu
o Di bawah pimpinan Roh Kudus
o Mengunjungi tempat-tempat yang strategis
4. Kisah para Rasul mengingatkan kita bahwa Kristen yang sungguh-sungguh sekalipun, kadang-kadang berbeda pendapat dan berpisah.
o Paulus dan Barnabas mengambil sikap yang berbeda terhadap Yohanes Markus ketika ia meninggalkan mereka, tetapi perbedaan ini kemudian dipulihkan.
5. Kisah para Rasul memperkenalkan kita kepada para pemimpin pertama yang diangkat dalam gereja Kristen dan memberitahukan kepada kita apa persyaratan mereka.
Tema-tema Kunci
1. Bersaksi.Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).
2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.
3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.
Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.
Garis Besar Intisari: Kisah Para Rasul (Pendahuluan Kitab) [1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11Janji tentang Roh Kudus
Kis 1:12-14Para murid yang menanti
Kis 1:15-2
[1] PENGANTAR Kis 1:1-26
Masa empat puluh hari dan sesudahnya:
Kis 1:1-11 | Janji tentang Roh Kudus |
Kis 1:12-14 | Para murid yang menanti |
Kis 1:15-26 | Penggantian Yudas |
[2] BERSAKSI DI YERUSALEM Kis 2:1-7:60
Kis 2:1-47 | Kuasa diberikan dan khotbah penuh kuasa |
Kis 3:1-26 | Mukjizat pertama yang dicatat dalam gereja mula-mula |
Kis 4:1-31 | Timbulnya kaum oposisi |
Kis 4:32-5:16 | Berkat dan cela |
Kis 5:17-42 | Lebih menaati Allah daripada manusia |
Kis 6:1-7:60 | Martir Kristen pertama |
[3] BERSAKSI DI SAMARIA Kis 8
[4] BERSAKSI DI TEMPAT YANG LEBIH JAUH Kis 9:1-13:3
Kis 9 | Pertobatan yang luar biasa |
Kis 10:1-11:30 | Mata Petrus terbuka |
Kis 12:1-2 | 5 Petrus ditangkap |
Kis 13:1-3 | Paulus dan Barnabas diutus |
[5] BERSAKSI SAMPAI KE UJUNG DUNIA Kis 13:4-28:31
Kis 13:4-15:35 | Perjalanan misionaris yang pertama |
o Siprus (Kis 13:4-12)
o Perga (Kis 13:13)
o Pisidia Antiokhia (Kis 13:14-52)
o Ikonium (Kis 14:1-6)
o Listra (Kis 14:6-20)
o Derbe (Kis 14:20-21)
o Sidang di Yerusalem (Kis 15:1-35)
Kis 15:36-18:22 | Perjalanan misionaris yang kedua |
o Paulus dan Barnabas berpisah (Kis 15:36-41)
o Paulus mengunjungi Listra (Kis 16:1-3)
o Berbagai kota di Asia Kecil (Kis 16:4-11)
o Filipi (Kis 16:12-40)
o Tesalonika (Kis 17:1-9)
o Berea (Kis 17:10-14)
o Atena(Kis 17:15-34)
o Korintus (Kis 18:1-17)
o Kembali ke Antiokhia
Kis 18:23-21:17 | Perjalanan misionaris yang ketiga |
o Paulus mengunjungi Efesus (Kis 18:23-19:40)
o Berangkat ke Yerusalem (Kis 20:1-16)
o Berpidato di depan para penatua di Efesus (Kis 20:17-38)
o dan akhirnya tiba di Yerusalem (Kis 21:1-17)
Kis 21:18-28:3 | Paulus berhadapan dengan para penguasa |
o Didakwa dan ditangkap (Kis 21:18-40)
o Membela diri (Kis 22-26)
o Dalam perjalanan ke Roma (Kis 27:1-28:15)
o Paulus masih berkhotbah (Kis 28:16-31)
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi